putrahaska.files.wordpress.com · web viewpokok bahasan : pengukuran diameter dan tinggi pohon d....

14
MODUL PRAKTIKUM M.A. INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN PROGRAM SARJANA (S1) KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN IPB Nama / Nrp. : …………………………………………Kelas : ………………………… I. Identitas Praktikan Nama / Nrp. : 1. ……………………………………… Kelas : ………………………….. 2. ……………………………………… Kelas : ………………………….. II. Deskripsi Kegiatan Praktikum a. Pertemuan ke : 3 b. Hari / Tanggal : ………………… / ……………………. c. Pokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : Setelah menyelesaikan praktikum mata ajaran ini, mahasiswa akan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang metode dan teknik inventarisasi sumber daya hutan untuk keperluan pendugaan potensi sumber daya hutan, baik hutan tanaman maupun hutan alam. e. Tujuan Instruktusional Khusus (TIK) : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat menggunakan alat-alat ukur untu mengukur diameter dan tinggi pohon dengan baik dan benar. Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat memperoleh gambaran hasil pembandingan dari pengukuran diameter dan tinggi pohon dengan menggunakan alat ukur yang berbeda. III. Pengantar Praktikum Diameter merupakan dimensi pohon yang sangat penting dalam pendugaan potensi pohon dan tegakan. Data diameter diperlukan antara lain untuk : penentuan lbds pohon dan tegakan, penentuan volume pohon dan tegakan, pengaturan penebangan dengan batas diameter tertentu (misal : dalam TPTI minimal 50 cm), serta untuk mengetahui struktur tegakan. Pengukuran diameter pohon pada dasarnya merupakan pengukuran panjang garis antara dua titik pada garis lingkaran batang pohon yang melalui titik pusat lingkaran batang pohon tersebut. Untuk keseragaman Modul Praktikum M.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB 1

Upload: nguyennhi

Post on 11-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

MODUL PRAKTIKUMM.A. INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN

PROGRAM SARJANA (S1) KEHUTANANFAKULTAS KEHUTANAN IPB

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

I. Identitas PraktikanNama / Nrp. : 1.

……………………………………… Kelas : …………………………..

2. ……………………………………… Kelas : …………………………..II. Deskripsi Kegiatan Praktikum

a. Pertemuan ke : 3b. Hari / Tanggal : ………………… / …………………….c. Pokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohond. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) :

Setelah menyelesaikan praktikum mata ajaran ini, mahasiswa akan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang metode dan teknik inventarisasi sumber daya hutan untuk keperluan pendugaan potensi sumber daya hutan, baik hutan tanaman maupun hutan alam.

e. Tujuan Instruktusional Khusus (TIK) : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat

menggunakan alat-alat ukur untu mengukur diameter dan tinggi pohon dengan baik dan benar.

Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat memperoleh gambaran hasil pembandingan dari pengukuran diameter dan tinggi pohon dengan menggunakan alat ukur yang berbeda.

III. Pengantar PraktikumDiameter merupakan dimensi pohon yang sangat penting dalam pendugaan potensi pohon dan tegakan. Data diameter diperlukan antara lain untuk : penentuan lbds pohon dan tegakan, penentuan volume pohon dan tegakan, pengaturan penebangan dengan batas diameter tertentu (misal : dalam TPTI minimal 50 cm), serta untuk mengetahui struktur tegakan.Pengukuran diameter pohon pada dasarnya merupakan pengukuran panjang garis antara dua titik pada garis lingkaran batang pohon yang melalui titik pusat lingkaran batang pohon tersebut. Untuk keseragaman pengukuran, telah ditetapkan ketentuan pengukuran diameter pohon antara lain sebagai berikut :

Pada pohon yang tumbuh normal, diameter diukur pada ketinggian 1,3 m di atas tanah (dat), yang disebut sebagai “diameter setinggi dada (diameter at breast height)”.

Untuk pohon yang memiliki cabang di atas 1,3 m dat, diameter pohon diukur pada ketinggian 1,3 m dat dan dianggap sebagai 1 pohon.

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

1

Page 2: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

Untuk pohon yang memiliki cabang di bawah 1,3 m dat, diameter kedua cabang diukur pada ketinggian 1,3 m dat dan dianggap 2 pohon.

Untuk pohon yang memiliki cabang tepat pada ketinggian 1,3 m dat, diameter pohon diukur pada ketinggian 1,3 m dat dan dianggap 1 pohon.

Untuk pohon yang memiliki banir di atas 1,3 m dat, diameter pohon diukur pada ketinggian 20 cm di atas banir.

Berdasarkan data diameter pohon tersebut, selanjutnya dapat ditentukan pula luas bidang dasar (lbds) dari pohon tersebut. Luas bidang dasar merupakan luas penampang lintang batang pohon dengan asumsi bahwa penampang lintang batang pohon tersebut berbentuk lingkaran. Dengan demikian, lbds (dalam m2) pohon dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Seperti halnya diameter pohon, tinggi pohon merupakan dimensi yang sangat penting peranannya dalam pendugaan potensi pohon dan tegakan. Dalam kegiatan pengelolaan hutan, data tinggi pohon diperlukan untuk penentuan volume pohon dan tegakan serta penentuan kualitas tempat tumbuh (melalui hubungan antara umur dan peninggi).Dalam prakteknya, pengukuran tinggi pohon seringkali dirancukan dengan pengukuran panjang pohon, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Tinggi pohon didefinisikan sebagai jarak terpendek antara suatu titik pada puncak pohon (atau titik lain pada pohon tersebut) dengan titik proyeksinya pada bidang datar (permukaan tanah). Sedangkan panjang pohon merupakan jarak yang menghubungkan dua titik yang diukur baik menurut garis lurus maupun tidak. Secara visual, perbedaan antara tinggi dan panjang pohon tersebut dapat dijelaskan seperti terlihat pada gambar di samping ini.Pengukuran tinggi pohon umumnya dilakukan terhadap hal-hal berikut (lihat gambar) : Tinggi pohon total, yakni tinggi

yang diukur dari titik pucuk tajuk dengan titik proyeksinya pada permukaan tanah.

Tinggi bebas cabang (lepas cabang atau sampai batas tajuk), yakni tinggi yang diukur titik lepas cabang atau batas tajuk dengan titik proyeksinya pada permukaan tanah. Dalam prakteknya, tidaklah mudah menentukan “bebas cabang”

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

2

, dimana : π = 3,14, dan d = diameter

pohon (m)

Page 3: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

tersebut, karena setiap orang dapat berbeda pendapat dalam menginterpretasikannya.

Tinggi pada ketinggian tertentu, yakni tergantung pada tujuan dan kegunaan pengukuran tinggi tersebut.

Pada praktikum ini, praktikan akan melakukan pengukuran diameter pohon dengan mengguna-kan beberapa macam alat ukur diameter dan tinggi pohon yang telah dipelajari pada praktikum sebelumnya. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, selanjutnya praktikan akan membuat perbandingan tentang keakuratan hasil pengukuran antar alat ukur.

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

3

Page 4: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………IV. Bahan dan Alat yang Digunakan

Dalam praktikum ini, praktikan harus mengukur 4 pohon contoh (berbagai ukuran dan jenis) yang ada di sekitar kampus Fahutan IPB. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat-alat ukur diameter sebagai berikut :

Pita ukur (pita keliling atau phiband) Caliper Bitterlich stick Biltmore Stick Christen meter Dendrometer Suunto

clinometer/hypsometer Spiegel Relaskop Bitterlich

(SRB) Haga hypsometer

V. Tahapan Kegiatan PraktikumPraktikum ini dilaksanakan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : Pemberian materi dan pengarahan kegiatan oleh dosen atau asisten. Pembagian alat-alat ukur kepada setiap regu. Pengukuran diameter dan tinggi pohon dari 4 pohon contoh, dimana

masing-masing pohon diukur sebanyak 2 kali dengan menggunakan empat alat ukur diameter dan tinggi pohon secara bergantian. Hasil pengukuran dicatat pada tally sheet yang disediakan.

Pengisian lembar kerja praktikum.

PENGUKURAN DIAMETER DAN TINGGI POHON

2.1. Hasil Pengukuran Diameter

Berikut ini adalah data hasil pengukuran diameter pohon contoh dengan menggunakan empat macam alat ukur :

Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Pohon Contoh dengan Pita Ukur, Caliper, SRB dan Biltmore Stick

No. Phn.

Nama/Jenis Pohon

Diameter Pohon (cm)1. Pita Ukur (P)

2. Caliper (C) 3. SRB (S) 4.Biltmore

Stick (B)1 2 1 2 1 2

1.

2.

3.

4.

Keterangan :

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

4

Page 5: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

Hasil pengukuran diameter dan rata-ratanya dalam cm dan dicatat sampai 1 angka desimal

1 = pengukuran pertama 2 = pengukuran kedua = rata-rata pengukuran pertama dan kedua pada alat jenis ke-i

Berdasarkan data di atas, dapat dilakukan analisis data untuk membandingkan ketepatan hasil pengukuran dari tiap alat (dengan pita ukur sebagai pembanding) sebagai berikut :

1). Selisih hasil pengukuran dari tiap alat dibandingkan pita ukur :

Tabel 2. Selisih Hasil Pengukuran Diameter Pohon pada Tiap Alat dengan Pita Ukur

No. Phn. Nama/Jenis Pohon

Selisih Hasil Pengukuran Tiap Alat dengan Pita Ukur (ei)

C – P (e1) S – P (e2) B – P (e3)

1.

2.

3.

4.

Bias ( )

Ragam Simpangan ()

MAE (Mean Absolut Error)

Keterangan : Selisih/simpangan :

Bias :

MAE (simpangan mutlak rata-rata) :

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

5

Ragam Simpangan :

, atau dari kalkulator

Page 6: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

2). Pembandingan ketelitian dan ketepatan hasil pengukuran antar alat :Berdasarkan hasil perhitungan nilai bias, ragam simpangan dan MAE pada Tabel 2., dapat dilakukan pembandingan tingkat ketelitian dan ketepatan hasil pengukuran dari setiap alat dibanding hasil pengukuran pita ukur seperti terlihat pada Tabel 3, dengan kriteria sebagai berikut :

Bias (B) : = menunjukkan kecenderungan nilai pengukuran yang lebih besar

(overestimate) atau lebih kecil (underestimate) dari suatu alat dibanding hasil pengukuran dengan pita ukur.

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

6

Page 7: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

Ragam simpangan ( ) := menunjukkan ketelitian alat, dimana semakin besar nilai ragamnya (

) maka ketelitian hasil pengukuran dari alat tersebut relatif rendah. MAE :

= menunjukkan ketepatan alat, dimana semakin besar nilai MAE maka ketepatan hasil dari alat tersebut relatif rendah.

Tabel 3. Perbandingan Tingkat Ketelitian dan Ketepatan Hasil Pengukuran Tiap Alat dengan Pita Ukur

No. Phn. Kriteria

Pembandingan Hasil PengukuranCaliper – Pita

UkurSRB – Pita

UkurBiltmore – Pita

Ukur

1. Kecenderungan hasil pengukuran (overestimate atau underestimate)

2. Ketelitian alat

3. Ketepatan alat

2.2. Hasil Perhitungan Luas Bidang Dasar

Berdasarkan data hasil pengukuran diameter pada masing-masing pohon (Tabel 1), dapat ditentukan luas bidang dasarnya seperti terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Luas Bidang Dasar Pohon Contoh dengan Pita Ukur, Caliper, SRB dan Biltmore Stick

No. Phn

.Nama/Jenis

PohonLuas Bidang Dasar (m2)

Pita Ukur (P) Caliper (C) SRB (S) Biltmore

Stick (B)1.

2.

3.

4.

Keterangan : , dimana : π = 3,14 dan d = = rata-rata diameter dari kedua

pengukuran pada tiap alat Hasil perhitungan dinyatakan dalam 2 desimal.

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

7

Page 8: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………2.3. Hasil Pengukuran Tinggi Pohon

Berikut ini adalah data hasil pengukuran tinggi pohon contoh dengan menggunakan lima macam alat ukur :

Tabel 5. Hasil Pengukuran Tinggi Pohon Contoh dengan Christen meter, Walking stick, Suunto, SRB dan Haga hypsometer

No. Nama PohonChristen meter (1)

Dendro meter (2)

Suunto (3) SRB (4)

Haga hypso-

meter (5)Tt Tbc Tt Tbc Tt Tbc Tt Tbc Tt Tbc

1.

2.

3.

4.

Keterangan : Pengukuran dilakukan terhadap 2 pohon contoh dari jenis daun jarum (misal: Pinus merkusii)

dan 2 pohon daun lebar (misal: jati, sengon, dsb) dan dicatat tanpa angka desimal. Tt = diisi dengan hasil pengukuran terhadap tinggi total Tbc = diisi dengan hasil pengukuran terhadap tinggi bebas cabang untuk pohon jenis daun

lebar, tetapi untuk daun jarum diisi dengan hasil pengukuran sampai diameter 10 cm (disebut tinggi sampai kayu tebal)

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat perbandingan hasil pengukuran dari setiap alat untuk masing-masing pohon contoh dengan memplotkan tinggi pohon tersebut (baik tinggi total, tinggi bebas cabang, maupun tinggi sampai diameter 10 cm) dalam bentuk grafik berikut ini :

1). Perbandingan relatif hasil pengukuran tinggi total pohon contoh (Gambar 1)

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

8

Ting

gi T

otal

(m

)

Pohon ke-n

Alat ke-i1 2 3 4 5

Pohon ke-1

1 2 3 4 5

Pohon ke-2

1 2 3 4 5

Pohon ke-3

1 2 3 4 5

Pohon ke-4

Page 9: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………2). Perbandingan relatif hasil pengukuran tinggi bebas cabang atau kayu tebal

(diameter 10 cm) pohon contoh (Gambar 2)

4.3. PembahasanBerdasarkan data hasil pengukuran diameter, pengujian ketepatan hasil pengukuran dan perhitungan luas bidang dasar seperti terlihat pada Tabel 1 – Tabel 5 dan Gambar 1 - 2, buatlah pembahasan terutama mengenai hal-hal berikut :

Perbandingan ketelitian dan ketepatan hasil pengukuran diameter pohon dari tiap alat dengan pita ukur dengan asumsi bahwa variasi hasil pengukuran hanya disebabkan karena perbedaan alat. Manakah alat yang ketelitian atau ketepatan hasil pengukurannya mendekati hasil pengukuran pita ukur ? Mengapa demikian ?

Secara deskriptif, bagaimanakah hasil perhitungan lbds pada masing-masing alat ? Bandingkan, manakah alat yang menghasilkan lbds yang overestimate atau underestime dibanding pita ukur !

Bagaimanakah pengalaman Anda dalam mengukur diameter pohon dengan alat-alat tersebut, baik dari segi kepraktisan maupun ketepatan hasil pengukurannya (hubungkan dengan hasil pengujian ketelitian dan ketepatan alat).

Perbandingan secara visual (dari gambar) tentang hasil pengukuran tinggi pohon pada tiap alat untuk masing-masing pohon, baik untuk tinggi total, tinggi bebas cabang (untuk pohon daun lebar) maupun tinggi sampai kayu tebal (diameter 10 cm). Secara visual, untuk masing-masing pohon contoh, manakah alat yang memberikan hasil pengukuran tinggi pohon yang cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dibanding alat lainnya? Mengapa demikian ?

Kemukakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan (dan bagaimana pengaruhnya) dalam pengukuran tinggi pohon dengan menggunakan alat-alat ukur tersebut. Apa yang bisa Anda rekomendasikan tentang alat-alat ukur tersebut ?

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

9

Ting

gi B

ebas

C

aban

g at

au

Kay

u Te

bal

(m)

Pohon ke-n

Alat ke-i1 2 3 4 5

Pohon ke-1

1 2 3 4 5

Pohon ke-2

1 2 3 4 5

Pohon ke-3

1 2 3 4 5

Pohon ke-4

Page 10: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

Apa yang dapat Anda bahas tentang pengukuran tinggi total, tinggi bebas cabang, dan tinggi sampai kayu tebal ? Bagaimana tingkat kesulitan pengukuran ketiganya ? Bisakah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang ketiganya ?

Lain-lain yang menurut Anda relevan dengan materi ini.

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

10

Page 11: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

PENGESAHANPraktikan : Dosen/Asisten :

(_________________) (_________________)Nrp. Nrp.

(________________________)

PENILAIANNilai Laporan : Dosen/Asisten Penilai :

Komentar Isi Laporan :

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

11

Pembahasan(Apabila kolom ini tidak cukup, gunakanlah halaman kosong dibalik lembar ini !)

Page 12: putrahaska.files.wordpress.com · Web viewPokok Bahasan : Pengukuran Diameter dan Tinggi Pohon d. Tujuan Instruktusional Umum (TIU) : ... Pengisian lembar kerja praktikum. PENGUKURAN

Nama / Nrp. : ………………………………………… Kelas : …………………………

(________________________)

Modul PraktikumM.a. Inventarisasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB

12