zakat satu pembinaan ekonomi

Upload: irwan-noviandi

Post on 16-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zakat dalam kajian

TRANSCRIPT

  • ZAKAT SATU PEMBINAAN EKONOMI

    Dimaksud dengan ZAKAT sama dengan yang oleh Hadits yang telah

    kita sitir di atas yaitu = wa aatu zakaata = juga di namakan orang

    Rukun Islam yang ke tiga.

  • Selanjutnya ZAKAT satu Pembinaan Ekonomi kita kasifikasikan dan

    spesialisasikan menjadi Zakat satu Sistem Perekonomian dan Zakat

    satu Sistem anggaran.

    1. Zakat satu Sistem Perekonomian.

    AQMSR mengenal hanya dua sistem perekonomian, yang oleh Surat

    Ar Ruum ayat 39 menjelaskan demikian Artinya :

    wamaa aataytum min riban liyarbuwa fii amwaali alnnaasi falaa

    yarbuu 'inda allaahi wamaa aataytum min zakaatin turiiduuna wajha

    allaahi faulaa-ika humu almudh'ifuuna

    Dan tidak adalah yang kalian ujudkan, atas pilihan Zdulumat

    menurt S-Sy apapun, menjadi sistem Perekonomian model Riba guna

    kalian menyadap keuntungan dalam lalu-lintas harta sesama

    manusia maka Riba satu Sistem Perekonomian yang mereka lakukan

    itu bukanlah system redha Allah. Sebaliknya tidak adalah yang

    kalian ujudkan, dengan pilihan NUR yakni AQMSR ini, menjadi Zakat

    satu Sistem Perekenomian niscaya kalian mengingini redha Allah

    menurut Sunnah Rasul ini maka mereka yang demikian adalah

    orang-orang yang mendapat kehidupan-ganda (di dunia hasanah

    dan Akhirat juga Hasanah) yang demikian beruntung.

  • Watak dari Riba satu Sistem Perekonomian untuk mana orang yang

    ber-IMAN di minta menjauhkan diri oleh Surat Ali Imran ayat 130

    menegaskan demikian, Artinya :

    yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta/kuluu alrribaa adh'aafan

    mudaa'afatan waittaquu allaaha la'allakum tuflihuuna

    Wahai orang yang telah menyatakan diri hidup berpandangan dan

    bersikap dengan AQMSR : Janganlah kalian hidup makan-minum

    menurut Riba satu Sistem Perekonomian yang ganda menggandakan

    keuntungan menurut cara presentasi yang demikian bedebah, dan

    berbuat patuhlah kalian, dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul

    ini, semoga kalian, dengan AQMSR ini, dapat menenangkan satu

    kehidupan yang demikian agung.

    Singkatnya Riba satu Sistem Perekonomian terkutuk oleh Hadits

    menegaskan demikian , Artinya

    Setiap investasi modal yang menyadap keuntungan adalah Riba.

    Singkatnya Riba satu Sistem Perekonomian adalah meliputi

    produksi, distribusi dan konsumsi, kesemuanya dalam bentuk

    dimana manusia menjadi Subjek dan semua selainnya adalah Objek,

    sehingga berujud Sosial Piramid.

    Sebaliknya ZAKAT satu Sistem Perekonomian adalah juga meliputi

    produksi, Distribusi dan Konsumsi.

  • a. ZAKAT satu Sistem Produksi.

    Zakat satu Sistem Produksi maka faktor-faktornya kita bagi menjadi

    sebagai berikut :

    a).Alam semesta adalah milik Allah,

    oleh Surat Baqarah ayat 107, Surat Ali Imran ayat 189, Surat Araf

    ayat 158, Surat Taubah ayat 116, Surat Furqan ayat 2, Surat Zumar

    ayat 44, Surat Zuohruf ayat 85, Surat Syuura ayat 49, Surat

    Jatstsiyah ayat 26, Surat Fath ayat 14, Surat Hadid ayat 2 dan 5,

    Surat Buruj ayat 5, Surat Madah ayat 18, 40, dan ayat 120, Surat

    Nur ayat 42, dsb., menegaskan demikian, Artinya :

    Dan seperti halnya kemampuan hidup semesta angkasa dan bumi

    ini satu milik menurut Allah, begitulah semesta

    kebudayaan/peradaban, yakni menurut-Nya dengan pembuktian

    Sunnah Rasul adalah satu penataan kehidupan yang demikian

    revolusioner.

    Yang demikian ini secara umum adalah tersimpul dalam Surat Al

    Fatihah memfungsikan ayat 4, yang sudah kita sitir diatas.

    Diantara yang paling penting kedudukannya dalam perekonomian

    dari ke semua ini adalah kedudukan tanah.

    b). Kedudukan Tanah.

    Sudah kita sitir diatas Surat ar Rahman ayat 10 12 bawa Allah

    memfungsikan Bumi, berikut panennya, adalah untuk seluruh

    makhluk.

  • ( Jadi hak manusia hanyalah hak usaha atas perintah Allah menurut

    Sunnah Rasul-NYA, dus tidak boleh pemilikan makhluk baik

    individuil maupun secara golongan/kolektip ).

    Yang demikian perintah Hadits yang menegaskan demikian, Artinya :

    Siapa yang menguasai sepetak tanah maka hendaknya dia

    menganggap sendiri atau jika tidak demikian, menyerahkan kepada

    saudara se-Iman-nya cuma-cuma, untuk mana dilarang sewa-tanah,

    dilarang kuli-tanah, juga tidak boleh bagi hasil.

    Didalam Hadits lain malah nabi Muhammad saw. lebih mempertegas

    lagi :

    jika tidak mau digarap sendiri maka rampaslah.

    Jadi didalam Zakat satu Sistem Perekonomian umumnya dan Zakat

    satu Sistem produksi khususnya tidak boleh ada pemilikan tanah

    individuil tanpa digarap sendiri (fiodalisme) juga tidak boleh

    pemilikan tanah kolektipisme/komunisme, tetapi harus demikian,

    seperti Hadits diatas, dalam bentuk keselurahannya yang Kal Jasadi.

    Begitulah pula halnya dengan modal selain tanah.

  • c). Kedudukan Modal-1).

    Sudah kita sitir Surat At Taubah ayat 111

    inna allaaha isytaraa mina almu/miniina anfusahum wa-

    amwaalahum bi-anna lahumu aljannata yuqaatiluuna fii sabiili

    allaahi fayaqtuluuna wayuqtaluuna wa'dan 'alayhi haqqan fii

    alttawraati waal-injiili waalqur-aani waman awfaa bi'ahdihi mina

    allaahi faistabsyiruu bibay'ikumu alladzii baaya'tum bihi wadzaalika

    huwa alfawzu al'azhiimu

    Bahwa Allah dengan AQMSR ini telah membeli dari orang yang

    hidup berpandangan dan bersikap dengan yang demikian diri

    mereka dan seluruh harta harta bendanya menjadi milik Allah.

    Kecuali itu maka Surat Taubah ayat 34 memperingatkan , Artinya :

  • yaa ayyuhaa alladziina aamanuu inna katsiiran mina al-ahbaari

    waalrruhbaani laya/kuluuna amwaala alnnaasi bialbaathili

    wayashudduuna 'an sabiili allaahi waalladziina yaknizuuna

    aldzdzahaba waalfidhdhata walaa yunfiquunahaa fii sabiili allaahi

    fabasysyirhum bi'adzaabin aliimin

    Wahai orang yang hidup berpandangan dan bersikap dengan AQ

    MS-Rasul : Sebenarnya golongan Pendeta/Ulama dan Pemimpin2

    Yahudi/Kristen, mereka, atas pilihan Zdulumat MS-Syayaathin,

    sungguh mereka makan-minum harta-benda manusia menurut

    Sistem Bathil (Riba satu Sistem Perekonomian) yaitu mereka dengan

    demikian menyimpang dari sistem yang telah diajarkan Allah MS-

    Rasul-Nya (Zakat satu Sistem Perekonomian).

    Yaitu mereka, dengan demikian melakukan Sistem monotor atas

    dekingan Mas dan Perak (sistem Charter/giral) yakni mereka,

    dengan begitu, tidak mau ber-ekonomi menurut sistem yang telah

    diajarkan oleh Allah MS-Rasul-Nya (Zakat satu Sistem

    Perekonomian).

    Maka, dengan AQ MS-Rasul ini, jelaskan terhadap mereka yang

    demikian itu adalah menjadi satu kehidupan saling nista tiada

    tanding (didunia huru-hara/bencana dan diakhirat lebih dahsyat

    lagi).

    Lebih tajam lagi maka Surat Al Humazah menandaskan, demikian,

    Artinya :

  • waylun likulli humazatin lumazatin

    (1). Jahannam jualah ujudnya setiap Humazah lagi Humazah.

    alladzii jama'a maalan wa'addadahu

    (2). Yaitu Kapitalis-Fiodalis yang melakukan investasi modal yaitu

    mem-presentasikannya berlipat jumlah.

    yahsabu anna maalahu akhladahu

    (3). Dia mengira bahwa hartanya itu satu kekuatan yang

    menambah.

    kallaa layunbadzanna fii alhuthamati

    (4). Tidak demikian, malah pasti akan menjerumus menjadi

    Huthamah.

  • wamaa adraaka maa alhuthamatu

    (5). Tahukah kalian, apa gerangan yang disebut Huthamah?.

    naaru allaahi almuuqadatu

    (6). Yaitu pilihan Zdulumat satu laknat Allah MS-Syayaathin yang

    bagaikan si Jago-Merah membakar musnah.

    allatii taththhali'u 'alaa al-af-idati

    (7). Yang demikian, satu pilihan Zdulumat MS-Syayaathin,

    membakar hati menghambur dendam kesumah.

    lnnahaa 'alayhim mu/shadatun

    (8). Sebenarnya yang demikian, atas mereka yang memilih

    Zdulumat MS-Syayaathin, adalah satu kehidupan resah gelisah.

  • fii 'amadin mumaddadatin

    (9). Ujud kehidupan Sosial Piramid dari pilihan Zdulumat MS-

    Syayaathin yang bagaikan tumpukan beban yang terus menerus

    menambah.

    Dengan demikian pembuktian2 tersebut diatas menjadi jelas bahwa

    kedudukan modal didalam Zakat satu Sistem Perekonomian adalah

    milik Allah sebagai amanat dalam tangan manusia yang tidak boleh

    mengambil keuntungan apapun, demikian pembuktian Chulafa-ur

    Rasyidin.

    d). Kedudukan Manusia.

    Jikalau di dalam sistem Riba satu Sistem Perekonomian

    kedudukan manusia itu menjadi terombang ambing antara Subjek-1)

    dan atau Objek-2) sehingga dapat dipastikan menjadi Saling Objek-

    3) maka kedudukan manusia didalam Zakat satu Sistem

    Perekonomian, seperti sudah dibuktikan Konsepsi Islam, adalah

    menjadi Wakil Subjek-4), yaitu orang yang hidup berbuat Atas

    nama Allah,

    seperti sudah kita sitir dari Surat Al Fatihah diatas, yakni satu

    jawaban atas perintah Surat Al Alaq ayat 1-5, yang menegaskan

    demikian , Artinya :

  • iqra/ bi-ismi rabbika alladzii khalaqa

    (1). Nyatakanlah diri kalian untuk hidup berbuat Atas nama

    Pembimbing kalian dengan satu ajaran MS-Rasul-NYA, DIA seperti

    halnya mencipta segala begitu AQ MS-Rasul ini untuk membangun

    akhlak.

    khalaqa al-insaana min 'alaqin

    (2). DIA, seperti halnya mencipta manusia biologis dari golongan

    alaq, demikian AQ MS-Rasul ini untuk kebudayaan/peradaban satu

    akhlak.

    iqra/ warabbuka al-akramu

    (3). Nyatakanlah diri kalian untuk hidup demikian yaitu menurut

    ajaran Pembimbing kalian dengan pembuktian S-Rasul ini adalah

    pembina satu kehidupan yang lebih mulia.

    alladzii 'allama bialqalami

    (4). DIA yang telah mengajarkan satu ILMU yang telah dibukukan

    menurut satu penulisan (1 Qalam).

  • 'allama al-insaana maa lam ya'lam

    (5). DIA, dengan AQ MS-Rasul ini, mengajarkan manusia satu ILMU

    yang dia belum pernah mengenal demikian.

    Seterusnya ujud manusia yang hidup Atas nama Allah ini oleh

    Surat Ali Imran ayat 1 menggambarkan demikian , Artinya :

    Yaitu (yang disebut Ulil albab) adalah mereka yang hidup sadar

    dengan ajaran Allah MS-Rasul-NYA baik dikala sedang tegak berdiri

    maupun dikala sedang duduk juga dikala sedang berbaring, yakni

    mereka berpikir dengan AQ MS-Rasul ini perihal ujud kejadian

    semesta angkasa dana ujud kejadian kehidupan di bumi sehingga

    menyatakan sikap :

    Wahai Pembimbing kami : ANDA telah menciptakan yang demikian

    itu bukan menurut sistem bathil. Seperti halnya semesta kehidupan

    ini adalah satu kesibukan menurut ANDA, maka begitu dengan AQ

    MS-Rasul ini, bebaskanlah kami dari kehidupan nista satu hasil

    pilihan Zdulumat MS-Syayaathin yang bagaikan si Jago-Merah habis

    membakar.

    ______________________

    1). Istilah Subjek ialah yang menentukan secara mutlak.

    2). Objek ialah yang mutlak ditentukan oleh yang lain.

  • 3). Saling Objek ialah tidak menentu sehingga menjadi saling

    genjot, saling makan atau saling tipu, dsb.

    4). Wakil Subjek ialah bertidak atas nama menurut satu mandat

    pasti.

    Seterusnya manusia Atas nama Allah ini menganut satu sikap

    dalam keseluruhan diantara sesamanya yang oleh Surat Ash Shafff

    ayat 4 menggambarkan demikian , Artinya :

    inna allaaha yuhibbu alladziina yuqaatiluuna fii sabiilihi shaffan ka-

    annahum bunyaanun marshuushun

    sebenarnya Allah, atas pilihan AQ MS-Rasul ini, menginginkan

    mereka yang lagi di medan-tempur Jihad menurut Sistem ajaran

    Allah dengan pembuktian ajaran Allah MS-Rasul ini menjadi satu

    Sunnah yang bagaikan satu bangunan tersusun utuh.

    Susunan tenaga manusia yang demikian oleh Hadits yang telah kita

    sitir diatas mengistilahkan Kal Jasadi, suka dan duka ditanggung

    bersama.

    Begitu yang demikian oleh Hadits lain lagi menggambarkan satu

    susunan kerja, demikian , Artinya :

    Saudara-mu yang di bawah pimpinan-mu oleh Allah, atas pilihan AQ

    MS-Rasul, menjadikan mereka yang demikian menjadi amanat Allah

    dalam tangan kalian. Maka siapa saja yang kepadanya di percayakan

  • untuk memimpin saudaranya dalam suatu pekerjaan hendaknya dia

    memberikan makanannya sama dengan yang dimakannya sendiri,

    mempakainkannya sama dengan yang dia memakai untuk dirinya

    sendiri dan jangan menyerahkan pekerjaan lebih berat dari yang ia

    mampu melaksanakannya.

    Prinsip management yang demikian dimaksud di atas ini bukanlah

    prinsip Bawa kambing dengan kulit nangka (Perspektif) ala

    Zdulumat MS-Syayaathin Barat dan Timur mengejar asap atau

    bagaikan anjing melahab tahi atau maling yang melaksanakan

    rampokan dengan semboyan membangun, tetapi satu management

    menurut tauladan Muhammad saw. yang pokok2-nya adalah

    demikian :

    - Syajaaah, satu keberanian ILMI-ah atas pilihan AQ MS-Rasul

    sehingga, kalau di pandang perlu, sanggup berjembatan lidah

    harimau untuk menembusi perut harimau.

    - Fatharah, ahli dan lincah berbuat atas pilihan AQ MS-Rasul.

    - Amanah, hidup bertanggung jawab dengan AQ MS-Rasul sepenuh

    hati.

    - Sidqah, kejujuran ILMI-ah dalam satu kehidupan atas pilihan AQ

    MS-Rasul.

    - Tabligh, mencapai tujuan dengan pilihan AQ MS-Rasul.

    Kesemuanya ini, menurut tauladan Muhammad saw., dalam

    hubungan dengan Surat Al Fat-h ayat 29 yang telah kita sitir diatas,

  • oleh Surat Ahzab ayat 21 dan Surat Mumtahinah ayat 4 dan 6

    menetapkan demikian, Artinya :

    muhammadun rasuulu allaahi waalladziina ma'ahu asyiddaau 'alaa

    alkuffaari ruhamaau baynahum taraahum rukka'an sujjadan

    yabtaghuuna fadhlan mina allaahi waridhwaanan siimaahum fii

    wujuuhihim min atsari alssujuudi dzaalika matsaluhum fii

    alttawraati wamatsaluhum fii al-injiili kazar'in akhraja syath-ahu

    faaazarahu faistaghlazha faistawaa 'alaa suuqihi yu'jibu alzzurraa'a

    liyaghiizha bihimu alkuffaara wa'ada allaahu alladziina aamanuu

    wa'amiluu alshshaalihaati minhum maghfiratan wa-ajran 'azhiimaan

    Sungguh benar-2 lah ujud kehidupan Rasul-Allah, Patron kehidupan

    satu2nya yang objektip menurut ajaran Allah, bagi kalian yang mau

    demikian, adalah tauladan indah dalam mencapai kehidupan

    Hasanah disunia & Ahirat bagi siapa yang berharap hidup demgan

    ajaran Allah MS-Rasul-NYA yaitu jalannya sejarah menuju satu

    kesudahan terahir adalah existensi demi pilihan Ajaran Allah MS-R-

  • NYA yaitu mereka hidup sadar dengan ajaran Allah MS-R-NYA

    sedalam2nya.

    Ada golongan orang yang menuduh management hidup yang

    demikian adalah terlalu kaku, keras dsb, maka terhadap yang

    demikian Surat Ali Imran : 132 & 159 dalam hubungannya dengan

    surat Maidah : 11, Srt Taubah : 51, Srt Ibrahim : 11 Srt Thagabun :

    13 , menjawab demikian, Artinya :

    wa-athii'uu allaaha waalrrasuula la'allakum turhamuuna

    132). Satu ketika di kala dua golongan manusia di antara kalian

    yang hidup berpandangan & bersikap dengan AQ MS-Rasul ini ber-

    cita2, atas pilihan Dzulumat MS-Sy, ingin melakukan pecah-belah

    maka Allah jualah atas pilihan mereka sendiri dengan yang

    demikian, adalah menjadi Pembimbing keduanya, dan menurut

    ajaran Allah-lah maka orang2 yang benar2 hidup berpandangan &

    bersikap dengan ajaran Allah MS-Rasul-NYAhendaknya hidup

    berbuatlah Atas nama Allah.. dalam keadaan bagaimanapun.

    fabimaa rahmatin mina allaahi linta lahum walaw kunta fazhzhan

    ghaliizha alqalbi lainfadhdhuu min hawlika fau'fu 'anhum waistaghfir

  • lahum wasyaawirhum fii al-amri fa-idzaa 'azamta fatawakkal 'alaa

    allaahi inna allaaha yuhibbu almutawakkiliina

    159). Maka dengan satu kenyataan kehidupan Saling-Kasih-

    Sayang (Madinah Munawwarah) dari hasil pilihan ajaran Allah MS-

    Rasul ini berarti Anda (Muhammad saw.) berhati lembut untuk

    mereka dalam satu kehidupan. Dan jikalau Anda (dengan demikian

    dianggap) berhati keras sungguh sekalian manusia yang bersama

    anda pasti telah kabur semua (mengapa tidak?). Maka berlapang

    dadalah anda perihal mereka yang demikian yakni tuntutlah satu

    revolusi dengan AQ MS-Rasul ini menjadi satu ujud kehidupan

    mereka & ajaklah mereka untuk sama2 menanggapi dalam

    pelaksanaan AQ MS-R ini sehingga, apabila anda telah berbulat cita

    dengan yang demikian, maka bertindaklah menjadi hidup Atas

    nama Allah. Sebenarnya Allah, atas pilihan AQ MS-Rasul ini

    menginginkan orang menjadi hidup berbuat Atas nama Allah..

    tanpa tedeng aling2.

    Selanjutnya kedudukan manusia, dilihat dari sektor Produksi, oleh

    Srt An Najm : 39 48 membagi menjadi dua kelas sistim

    perekonomian, demikian, Artinya :

    wa-an laysa lil-insaani illaa maa sa'aa

    (39). Dan bahwa tidak adalah bagi setiap manusia kecuali apa yang

    dia, menurut masing2 pilihan ILMU, mengerjakannya.

  • wa-anna sa'yahu sawfa yuraa

    (40). Dan bahwa hasil usahanya itu kelak dia, menurut masing2

    pilihan ILMU-nya, akan melihat nyata.

    tsumma yujzaahu aljazaa-a al-awfaa

    (41). Selanjtnya dia, menurut pilihan ILMU masing2, akan

    mendapat bagian menjadi satu imbalan menurut tanggapannya.

    wa-anna ilaa rabbika almuntahaa

    (42). Yaitu bahwa, dengan pilihan ILMU menurut ajaran

    Pembimbing anda (Muhammad saw.), masing2 menyudahi

    hidupnya.

    wa-annahu huwa adhaka wa-abkaa

    (43). Yakni sebenarnya DIA, dengan NUR yakni AQ MS-Rasul

    membangun satu kehidupan Riang-Gembira dan atas pilihan

    Dzulumat MS-Sy mengujudkan satu kehidupan Meratap-Duka.

  • wa-annahu huwa amaata wa-ahyaa

    (44). Yaitu sesungguhnya DIA atas pilhan Dzulumat MS-Sy,

    mengujudkan satu kehidupan saling memusnahkan sesama dan,

    dengan pilihan NUR yakni AQ MS-Rasul ini, membangunkan satu

    kehidupan saling menghidupkan sesamanya.

    wa-annahu khalaqa alzzawjayni aldzdzakara waal-untsaa

    (45). Yakni sebenarnya DIA, seperti halnya mencipta pasangan Pria

    & Wanita, begitu AQ MS-Rasul ini yaitu NUR Lawan Dzulumat

    membangun pasangan Budaya.

    min nuthfatin idzaa tumnaa

    (46). Seperti halnya perujudan Nuthfah dikala mani telah

    dipancarkannya, begitu AQ MS-R kapan saja memadu rasa.

    wa-anna 'alayhi alnnasy-ata al-ukhraa

    (47). Yaitu sungguh atas pilihan yang demikian, yaitu AQ MS-R ini,

    satu perujudan revolusi yang pasti mencapai tujuannya (Hasanah di

    dunia & di Ahirat kelak).

  • wa-annahu huwa aghnaa wa-aqnaa

    (48). Yakni benar2lah DIA, atas pilihan NUR yaitu AQ MS-R ini

    Pembimbing kehidupan yang mencukupi segala dan dengan pilihan

    Dzulumat MS-Sy manapun,Pembina Kehidupan Duka-Nestapa.

    Dengan pembuktian2 tersebut diatas menjadi jelas bahwa setiap

    manusia, dilihat dari sudut pilihan ILMU masing2, dapat digolongkan

    menjadi pendukung Zakat satu sistim Produksi bagi yang memilih

    NUR yakni AQ MS-Rasul ini & pendukung Riba satu sistim

    perekonomian umumnya & Produksi khususnya.

    Seterusnya Surat An Nahl ayat 63 72 mengungkap penggolongan

    manusia, dilihat dari sudut kedudukan/bidangnya dari masing2

    sistim perekonomian demikian, Artinya :

    taallaahi laqad arsalnaa ilaa umamin min qablika fazayyana lahumu

    alsysyaythaanu a'maalahum fahuwa waliyyuhumu alyawma

    walahum 'adzaabun aliimun

    (63).Demi Allah, atas pembuktian al-Quran menurut Sunnah Rasul

    ini, sungguh telah KAMI utus kepada bangsa-bangsa sebelum kalian

    (Muhammad) satu misi NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul

    sebelumnya misi al-Quran yang demikian NUR dan Dzulumat

    menurut Sunnah Rasul kalian. Akhirnya Syaitan, atas pilihan

    Dzulumat menurut Sunnahnya, menghiasi menjadi segala laku

    perbuatan bagi yang doyan demikian. Selanjutnya DIA, pada giliran

  • sejarah tegaknya al-Quran menjadi satu kehidupan menurut Sunnah

    Rasul-NYA, adalah yang memimpinnya, yaitu, bagi yang berlaku

    Dzulumat menurut Sunnah Syayatin apapun itu, adalah suatu

    siksaan yang demikian merinding.

    wamaa anzalnaa 'alayka alkitaaba illaa litubayyina lahumu alladzii

    ikhtalafuu fiihi wahudan warahmatan liqawmin yu/minuuna

    (64).Dari itu KAMI tidak turunkan al-Quran menjadi satu kitab

    yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul kalian

    (Muhammad) kecuali untuk menjelaskan bagi yang mereka itu, atas

    pilihan aduk-adukan NUR-Dzulumat menurut Sunnah Syayatin

    apapun, saling baku hantam terhadap yang demikian, yakni satu

    pedoman hidup, ialah satu kehidupan saling kasih-sayang bagi

    bangsa yang mau hidup berpandangan dan bersikap dengan yang

    demikian agung.

    waallaahu anzala mina alssamaa-i maa-an fa-ahyaa bihi al-ardha

    ba'da mawtihaa inna fii dzaalika laaayatan liqawmin yasma'uuna

    (65).Yakni Allah, seperti halnya DIA menurunkan dari angksa

    menjadi air hujan maka dengan itu DIA menghidupkan permukaan

  • bumi ini sesudah matinya, begitu al-Quran yang demikian NUR dan

    Dzulumat menurut Sunnah Rasul ini untuk budaya. Sungguh dalam

    ungkapan-ungkapan yang demikian itu adalah benar-benar suatu

    pembuktian ILMI-ah bagi bangsa yang mau bertanggapan demikian

    agung.

    wa-inna lakum fii al-an'aami la'ibratan nusqiikum mimmaa fii

    buthuunihi min bayni fartsin wadamin labanan khaalishan saa-ighan

    lilsysyaaribiina

    (66).Yaitu sebenarnya bagi kalian, pada hewan ternak itu, sungguh

    satu ibarat, seperti halnya KAMI melayani kalian dari yang dalam

    perutnya dari sebangsa cairan, ialah semodel darah, menjadi susu

    yang murni lagi yang segar bagi peminum-peminumnya, begitu al-

    Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul

    tiada tanding.

    wamin tsamaraati alnnakhiili waal-a'naabi tattakhidzuuna minhu

    sakaran warizqan hasanan inna fii dzaalika laaayatan liqawmin

    ya'qiluuna

  • (67).Juga, seperti halnya dari berbagai panen korma dan macam-

    macam panen anggur darimana kalian bikin menjadi yang

    memabukkan dan yang membikin hidup menjadi baik, begitu al-

    Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul

    untuk budaya yang tiada tanding. Sebenarnya dalam ungkapan yang

    demikian itu adalah sungguh satu pembuktian hidup ILMI-ah bagi

    bangsa yang mau ber-akal dengan yang demikian agung.

    wa-awhaa rabbuka ilaa alnnahli ani ittakhidzii mina aljibaali

    buyuutan wamina alsysyajari wamimmaa ya'risyuuna

    (68).Yaitu, ibarat pembimbing kalian mengajar kepada lebah :

    Hendaknya kalian bikin rumah-rumah kalian menjadi bagaikan

    semodel gunung yang bergantung ke dahan dan berpuncak ke

    bawah dan dari tumbuh-tumbuhan menjadi madu , yakni dari yang

    demikian mereka (manusia) menyegarkan hidupnya, begitu al-

    Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul

    untuk budaya agung.

    tsumma kulii min kulli altstsamaraati fauslukii subula rabbiki

    dzululan yakhruju min buthuunihaa syaraabun mukhtalifun

  • alwaanuhu fiihi syifaaun lilnnaasi inna fii dzaalika laaayatan

    liqawmin yatafakkaruuna

    (69).Seterusnya, seperti pembimbing kalian mengajar lebah :

    Makanlah dari setiap panen selanjutnya tempuhlah tatanan hidup

    pembimbing kalian dengan hati serendah-rendahnya, dari perutnya

    itu keluarlah minuman (madu) yang aneka ragam warnanya di

    dalam yang demikian adalah obat bagi manusia, begitu al-Quran

    yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul untuk

    budaya. Sungguh dalam ungkapan-ungkapan yang demikian adalah

    benar-benar pembuktian ILMI-ah bagi bangsa yang mau berpikir

    dengan yang demikian agung.

    waallaahu khalaqakum tsumma yatawaffaakum waminkum man

    yuraddu ilaa ardzali al'umuri likay laa ya'lama ba'da 'ilmin syay-an

    inna allaaha 'aliimun qadiirun

    (70).Yakni Allah ibaratnya DIA mencipta kalian kemudian

    mempersetimbangkan hidup kalian atas satu pilihan ILMU tertentu

    dan yang sebagian kalian adalah yang mengalami lanjut usia agar

    dia itu tidak bisa ber-ilmu apapun sesudah dia menguasai satu ILMU,

    begitulah pembuktian al-Quran yang demikian NUR dan Dzulumat

    menurut Sunnah Rasul terhadap yang aduk-adukan NUR-Dzulumat

    menurut Sunnah Syayatin apapun. Sesungguhnya Allah, atas pilihan

    al-Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul-

  • NYA, adalah pembina kehidupan lebih ILMI-ah lagi perancang

    kepastian hidup demikian revolusioner

    waallaahu fadhdhala ba'dhakum 'alaa ba'dhin fii alrrizqi famaa

    alladziina fudhdhiluu biraaddii rizqihim 'alaa maa malakat

    aymaanuhum fahum fiihi sawaaun afabini'mati allaahi yajhaduuna

    (71).Yaitu Allah, atas pilihan al-Quran yang demikian NUR dan

    Dzulumat menurut Sunnah Rasul-NYA, melebihkan bagian kalian

    yang berlaku NUR menurut Sunnah Rasul atas bagian yang berlaku

    Dzulumat menurut Sunnah Syayatin apapun dalam sistem

    pembagian rezeki. Maka yang mendapat lebih itu adalah pen-

    dzulumat-an menurut Sunnah Syayatin apapun atas rezeki yang

    karyawannya berhak atas yang demikian sebab, dalam hal yang

    demikian, mereka adalah sama haknya. Maka, mengapa pilihan al-

    Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut Sunnah Rasul

    Allah ini mereka putar balik menjadi aduk-adukan NUR-Dzulumat

    menurut Sunnah Syayatin apapun ?!

  • waallaahu ja'ala lakum min anfusikum azwaajan waja'ala lakum min

    azwaajikum baniina wahafadatan warazaqakum mina

    alththhayyibaati afabialbaathili yu/minuuna wabini'mati allaahi hum

    yakfuruuna

    (72).Yakni Allah, seperti halnya DIA mencipta kalian dari hakikat

    kejadian kalian menjadi suami dan atau isteri dan DIA bikin dari

    suami dan atau isteri kalian itu anak-anak dan cucu seterusnya DIA

    kurniakan kalian macam-macam yang bermanfaat untuk hidup

    kalian, begitu al-Quran yang demikian NUR dan Dzulumat menurut

    Sunnah Rasul-NYA untuk budaya kalian.

    Maka, pantaskah mereka hidup mengabdi dengan penyelewengan

    Dzulumat menjadi sistem hidup batil menurut Sunnah Syayatin

    sekaligus mereka berlaku negatif terhadap kurnia Allah atas

    pembuktian ILMI-ah menurut Sunnah Rasul-NYA yang demikian

    agung.

    Dari itu selanjutnya kedudukan manusia didalam Zakat satu sistim

    Produksi, kita klasifikasi & spesialisasi menjadi golongan Produktif &

    golongan Non Produktif.

    (a).Tenaga Produktif.

    Surat Ash Shaffat ayat 60 71 menegaskan hakikat hidup

    kebudayaan atau peradaban itu ialah kerja atau berbuat, secara

    umum demikian, Artinya :

  • inna haadzaa lahuwa alfawzu al'azhiimu

    60.Sebenarnyalah Al Quran, Pembimbing kehidupan yang tiada

    tandingan.

    limitsli haadzaa falya'mali al'aamiluuna

    61.Menurut model inilah maka setiap manusia dipersilahkan

    membentuk kehidupan.

    adzaalika khayrun nuzulan am syajaratu alzzaqquumi

    62.Apakah mau NUR, pembangkit kehidupan merindang kepuasaan,

    ataukah menurut Zdulumat, pembangkit kehidupan yang

    mengerikan.

    innaa ja'alnaahaa fitnatan lilzhzhaalimiina

    63.Sesungguhnya tanggapan Zdulumat mssy itu KAMI, ALLAH, bikin

    menjadi satu gambaran kehidupan yang tidak berujung dan tidak

    berpangkal.

  • innahaa syajaratun takhruju fii ashli aljahiimi

    64.Sebenarnyalah peradaban Zdulumat mssy adalah satu pancaran

    dari kebudayaan jahannam.

    thal'uhaa ka-annahu ruuusu alsysyayaathiini

    65.Seolah-olahnya penaka sorban melayang diatas kepala syaithaan.

    fa-innahum laaakiluuna minhaa famaali-uuna minhaa albuthuuna

    66.Maka ujudnya itu bagaikan sejenis hidangan yang makin dimakan

    semakin membangkitkan kelaparan.

    tsumma inna lahum 'alayhaa lasyawban min hamiimin

    67.Selanjutnya, ibarat semacam minuman yang kian diminum

    semakin membakar kerongkongan.

  • tsumma inna marji'ahum la-ilaa aljahiimi

    68.Akhirnya kelak, akan berkesudahan ke dalam satu kehancuran.

    innahum alfaw aabaa-ahum daalliina

    69.Sebenarnya mereka adalah kelanjutan dari orang-orang dahulu

    yang bertanggapan Zdulumat mssy.

    fahum 'alaa aatsaarihim yuhra'uuna

    70.Maka hakekatnya itu bagaikan pedagang yang dengan modal

    recehan menyadap keuntungan melalui satu perkreditan.

    walaqad dhalla qablahum aktsaru al-awwaliina

    71.Dan sungguh menurut itulah orang-orang terdahulu men-

    zdulumatkan diri mssy.

  • Titik berat yang kita maksud dari petikan diatas ialah tekanannya

    bahwa hidup kebudayaan / Peradaban itu ialah Kerja / Berbuat.

    Sedang yang kita maksudkan dengan istilah Produktip ialah

    tekanan kepada kerja menghasilkan berbagai keperluan hidup

    berikut jasa2.

    Jadi Golongan Produktip disini ialah golongan2 manusia yang

    langsung menghasilkan berbagai keperluan hidup & jasa2. Dan

    pemegang kekuasaan/Pelaksana amanat didalam Islam satu

    penataan, oleh pendapatannya yang lain dari golongan yang

    langsung berproduksi, akan kita Klasifikasi kedalam golongan Non-

    Produktip.

    Sampai disini perlu ditekankan bahwa golongan Produktip didalam

    Zakat satu sistim perekonomian, meliputi produsi, distribusi &

    konsumsi adalah berdasar IMAN menuju IHSAN dengan SAAH Satu

    management untuk mencapai Husnul-Khatimah, sedang didalam

    pendukung RIBA satu sistim perekonomian adalah seperti yang oleh

    Surat Al Araaf : 176 demikian, Artinya :

    walaw syi/naa larafa'naahu bihaa walaakinnahu akhlada ilaa al-

    ardhi waittaba'a hawaahu famatsaluhu kamatsali alkalbi in tahmil

    'alayhi yalhats aw tatruk-hu yalhats dzaalika matsalu alqawmi

  • alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa fauqshushi alqashasha

    la'allahum yatafakkaruuna

    Dan kiranya KAMI, dengan AQ MS-R ini, berkehendak untuk

    mengangkat mereka ketaraf kehidupan yang demikian tinggi tetapi

    mereka, atas pilihan Dzulumat MS-Sy, mengabdikan diri menjadi

    satu kehidupan menurut lingkungan dunianya dibumi ini yaitu

    mengikuti Subjektivismenya (hawahu). Maka perumpamaan yang

    demikian adalah, bagaikan anjing menjilat sampah, diusir atau

    tidak, kesitulah tujuan tempatnya. Begitulah perumpamaannya

    mereka yang, atas pilihan Dzulumat MS-Sy, melanjutkan

    pembuktian2 KAMI MS-Rasul, Maka kemukakanlah AQ MS-Rasul ini

    satu keterangan yang demikian ILMI-ah semoga mereka yang

    demikian memikirkan satu kehidupan yang demikian Agung.

    Surat Baqarah Ayat 275 279, memberi perbandingan antara hidup

    dengan Zakat satu sistim perekonomian & Riba satu sistim

    perekonomian, demikian, Artinya :

    alladziina ya/kuluuna alrribaa laa yaquumuuna illaa kamaa yaquumu

    alladzii yatakhabbathuhu alsysyaythaanu mina almassi dzaalika bi-

  • annahum qaaluu innamaa albay'u mitslu alrribaa

    wa-ahalla allaahu albay'a waharrama alrribaa faman jaa-ahu

    maw'izhatun min rabbihi faintahaa falahu maa salafa wa-amruhu

    ilaa allaahi waman 'aada faulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa

    khaaliduuna

    275.Mereka yang memperlakukan Riba satu Sistem Perekonomian

    untuk mendapatkan suatu pemasukan maka tidak ada yang mereka

    bangun itu kecuali seperti yang bangun menjadi kegila-gilaan kena

    surupan aduk-adukan NUR-Dzulumat dan atau penyalahgunaan

    Dzulumat menurut Sunnah Syayatin.

    Begitulah jadinya disebabkan mereka itu menyatakan sikap:

    Sesungguhnya jual beli itu (sebenarnya hanya sektor dari suatu

    bagian Perdagangan dari cabang Distribusi yang berpangkal kepada

    suatu sistem perekonomian) adalah semodel Riba (sebenarnya satu

    sistem Perekonomian ),

    dalam arti Allah membolehkan jual beli dan Riba ialah renten semata

    (padahal Allah membolehkan jual beli dalam rangka Zakat satu

    Sistem Perekonomian ISLAM dan melarang Riba sabagai satu Sistem

    Perekonomian nista papa).

    Seterusnya, siapa yang telah mendapat pelajaran dari satu ajaran

    menurut Sunnah Rasul pembimbingnya selanjutnya dia

    menghentikan sikap yang demikian maka baginya itu menjadi

    pinjaman biasa yang tidak boleh mengambil untungnya.

    Yaitu urusannya itu kembali kepada ajaran Allah menurut Sunnah

    Rasul-NYA. Dan siapa yang kembali maka itulah dia pendukung

    Dzulumat menurut Sunnah Syayatin bagaikan si Jago Merah habis

  • membakar, mereka di dalamnya itu abadi seabadi IMAN-nya dengan

    pilihan Dzulumat menurut Sunnah Syayatin apapun.

    yamhaqu allaahu alrribaa wayurbii alshshadaqaati waallaahu laa

    yuhibbu kulla kaffaarin atsiimin

    276.Dan Allah, dengan pembuktian al Quran menurut Sunnah Rasul-

    NYA, menghapus Riba satu Sistem Perekonomian nista papa dan

    sekaligus menyemarakkan satu model Anggaran Pembiayaan

    Berimbang dengan Pendapatan menurut Zakat satu Pembinaan

    Perekonomian ISLAM. Dan Allah, dengan pembuktian al Quran

    menurut Sunnah Rasul-NYA, tidak menyenangi setiap perusak-

    perusak kehidupan dengan pilihan Dzulumat menurut Sunnah

    Syayatin yang bernilai tindak pidana tiada tanding.

    inna alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati wa-aqaamuu

    alshshalaata waaatawuu alzzakaata lahum ajruhum 'inda rabbihim

    walaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna

    277.Sebenarnya mereka yang hidup berpandangan dan bersikap

    dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul-NYA ialah berbuat tepat

    menurut demikian yaitu yang melakukan Shalat satu Pembinaan

  • IMAN dan mengujudkan Zakat satu Pembinaan Perekonomian ISLAM

    baginya itu satu imbalan kehidupan sesuai dengan satu ajaran

    menurut Sunnah Rasul pembimbingnya. Yakni atas kehidupan

    mereka yang demikian adalah tidak ada rasa ketekutan juga mereka

    yang demikian ini tidak mengalami gundah gulana apapun.

    yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha wadzaruu maa

    baqiya mina alrribaa in kuntum mu/miniina

    278.Wahai yang hidup berpandangan dan bersikap dengan ajaran

    Allah menurut Sunnah Rasul-NYA! Bersikap takutlah kalian atas

    setiap pelanggaran ajaran Allah menurut Sunnah Rasul-NYA yaitu

    tinggalkanlah apa yang berbekas aduk-adukan NUR-Dzulumat dan

    atau penyalahgunaan Dzulumat menurut Sunnah Syayatin berupa

    Riba satu Sistem Perekonomian nista papa jika kalian itu adalah

    yang benar-benar hidup berpandangan dan bersikap dengan ajaran

    Allah menurut Sunnah Rasul tanpa tedeng aling-aling.

    fa-in lam taf'aluu fa/dzanuu biharbin mina allaahi warasuulihi wa-in

    tubtum falakum ruuusu amwaalikum laa tazhlimuuna walaa

    tuzhlamuuna

  • 279.Selanjutnya, jika mereka tidak mau patuh maka haruskanlah

    dengan hukum perang dari ajaran Allah menurut Sunnah Rasul-NYA.

    Seterusnya, jika kalian meninggalkannya dan sekaligus hidup

    dengan NUR menurut Sunnah Rasul maka hak bagi kalian adalah

    modal pokok kalian saja. yJanganlah kalian berlaku aduk-adukan

    NUR-Dzulumat dan atau penyalahgunaan Dzulumat menurut Sunnah

    Syayatin dan kalianpun tidak akan diperlakukan dengan Dzulumat

    menurut Sunnah Syayatin apapun.

    Dalam persoalan Zakat satu sistim Perekonomian umumnya &

    Produksi khususnya Allah dengan Surat Al Waaqiah : 57, 62 64,68

    ,69 ,71 74, menyatakan demikian , Artinya :

    nahnu khalaqnaakum falawlaa tushaddiquuna

    (57). KAMI dengan AQ menurut pembuktian Sunnah-Rasul, yang

    seperti halnya Biologis begitu untuk satu kebudayaan/peradaban

    maka, mengapa gerangan kalian tidak sudi berpandangan &

    bersikap menjadi satu kehidupan Agung?

    walaqad 'alimtumu alnnasy-ata al-uulaa falawlaa tadzakkaruuna

    (62). Dan sungguh sebenarnya kalian dengan AQ MS-R ini, telah

    mempunyai satu ILMU tentang satu Revolusi yang ber-nilai tinggi,

    maka mengapa gerangan kalian tidak mau menyadarkan diri

    menjadi satu kehidupan Agung

  • afara-aytum maa tahrutsuuna

    (63). Lihatkah kalian dengan AQ MS-R ini, apa kalian garap menjadi

    setiap apapun?.

    a-antum tazra'uunahu am nahnu alzzaari'uuna

    (64). Kalian kah yang menggarapnya atau KAMI yang menjadi

    Penggarap setiap apapun?.

    afara-aytumu almaa-a alladzii tasyrabuuna

    (68). Lihatkah kalian dengan AQ MS-R ini akan air yang kalian

    minum kapan sajapun?.

    a-antum anzaltumuuhu mina almuzni am nahnu almunziluuna

    (69). Kaliankah yang menurunkan yang demikian atau KAMI yang

    menjadi Penurun?.

    afara-aytumu alnnaara allatii tuuruuna

  • (71). Lihatkah kalian dengan AQMS-R ini akan api yang kalian

    menyalakan kapan sajapun?.

    a-antum ansya/tum syajaratahaa am nahnu almunsyi-uuna

    (72). Kaliankah yang mengujudkan nyalanya atau KAMI yang

    menjadi Penyala kapan sajapun?.

    nahnu ja'alnaahaa tadzkiratan wamataa'an lilmuqwiina

    (73). KAMI dengan AQMS-R ini, membikin yang demikian menjadi

    satu pembina kehidupan sadar yaitu satu pemantap bagi yang teguh

    menanggapi tanpa tedeng-aling2.

    fasabbih biismi rabbika al'azhiimi

    (74). Maka dengan AQMS-R ini sibuk berbuatlah Atas nama

    Pencipta anda .., Pencipta kehidupan Agung tiada tanding.

    Dari itu kita ulangi lagi keseluruhan Zakat satu Sistim Perekonomian

    yaitu pemilikan Allah yang dengan AQ MS-Rasul-NYA selaku mandat-

    NYA diamanatkan kepada manusia untuk hidup berbuat menurut

    demikian.

  • Yang mau dengan sepenuh hati menurut demikian dinamakan

    Mukmin/Muslim. Sebaliknya Riba satu Sistim perekonomian adalah

    sistim kepemilikan manusia, Individualis dan atau Komunis yang

    dengan ajaran Bathil MS-Sy Barat & Timur menjerumuskan manusia

    menjadi hidup saling Objek. Dan yang mau hidup dengan yang

    demikian, dinamankan Kafir/Kadibun.

    Berdasar alasan tersebut diatas maka Allah memastikan yang oleh

    Surat At Taubah : 103 & 104 memerintahkan demikian , Artinya :

    khudz min amwaalihim shadaqatan tuthahhiruhum watuzakkiihim

    bihaa washalli 'alayhim inna shalaataka sakanun lahum waallaahu

    samii'un 'aliimun

    (103). Atas dasar, ber-Pedoman AQMSR ini maka pungutlan dari

    bagian mereka yang hidup demikian menjadi sadaqah (Zakat satu

    sistim Anggaran) guna membersihkan kehidupan mereka yakni

    dengan yang demikian adalah untuk memurnikan kehidupan

    mereka, maka perintahkan mereka melakukan Shalat satu

    pembinaan diri menjadi orang yang hidup demikian. Sebenarnya

    Shalat anda (Muhammad saw,) adalah Tauladan-indah bagi mereka

    yang mau membentengi diri untuk tetap hidup demikian, yaitu Allah

    dengan AQMSR ini, adalah Pembina se-hebat2 tanggapan lagi

    pembentuk pandangan ILMI-ah tiada tanding.

  • alam ya'lamuu anna allaaha huwa yaqbalu alttawbata 'an 'ibaadihi

    waya/khudzu alshshadaqaati wa-anna allaaha huwa alttawwaabu

    alrrahiimu

    (104). Tidakkah mereka mengetahui bahwa sebenarnya Allah,

    dengan AQMSR ini, memperkenankan abdi2 kehidupan menurut-NYA

    itu agar balik kembali untuk hidup dengan demikian yakni

    memperlakukan sadaqah (Zakat satu sistim Anggaran). Yaitu

    sebenarnya Allah dengan AQMSR ini, adalah Pembina hidup lagi

    Pemberi Kepastian hidup menurut pilihan masing2.

    Lebih mendalam lagi untuk alasan guna membersihkan kehidupan

    mereka yaitu Untuk memurnikan kehidupan mereka Surat Al -

    Hasyar: 7 10 mempertegas demikian, Artinya :

    maa afaa-a allaahu 'alaa rasuulihi min ahli alquraa falillaahi

    walilrrasuuli walidzii alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiini waibni

    alssabiili kay laa yakuuna duulatan bayna al-aghniyaa-i minkum

  • wamaa aataakumu alrrasuulu fakhudzuuhu wamaa nahaakum 'anhu

    faintahuu waittaquu allaaha inna allaaha syadiidu al'iqaabi

    (7). Apa yang oleh Allah telah memastikan dengan AQMSR-NYA dari

    pendukung Madinah-Munawwarah maka yag demikian (sadaqah

    selaku satu sistim Anggaran) adalah Hak Allah (Penggarap Agung)

    yaitu untuk pembiayaan tugas Rasul-NYA dan yang mempunyai

    ikatan IMAN dengannya yaitu, yatim-piatu, fakir-miskin, & mereka

    yang telah menghabiskan umur menurut yang disuruh oleh Allah

    sehingga tidak mempunyai waktu lagi untuk mencari nafkah guna

    keperluan hidup pribadi/keluarga-nya (Ibnu-Sabil), guna yang

    demikian, dari kehidupan kalian, tidak mengujudkan menjadi

    Oligarki/Aristokrasi (Penindasan/pemerasan manusia oleh manusia-

    Hartawan & Bangsawan). Maka apa yang oleh Rasul mengujudkan

    menjadi satu kehidupan kalian hendaknya kalian mematuhinya &

    apa yang dilarang-nya supaya kalian menjauhinya dari yang

    demikian yaitu, berbuat patuhlah kalian dengan Ajaran Allah MS-

    Rasul ini. Sebenarnya Allah, atas pilihan Dzulumat MS-Sy, Pembina

    kehidupan Sengsara yang demikian dahsyat.

    lilfuqaraa-i almuhaajiriina alladziina ukhrijuu min diyaarihim wa-

    amwaalihim yabtaghuuna fadhlan mina allaahi waridhwaanan

    wayanshuruuna allaaha warasuulahu ulaa-ika humu

    alshshaadiquuna

  • (8). Bagi Fakir miskin yang oleh satu Hijrah menjadi terusir dari

    kampong halaman & harta bendanya karena mereka menuntut satu

    kehidupan Agung menurut Allah yang dibuktikan oleh Sunnah-Rasul-

    NYA, yakni paduan harapan Allah MS-R ini menjadi harapan

    hidupnya, yaitu mereka mengorbankan segala untuk memenangkan

    ajaran Allah MSR-NYA menjadi satu kemenangan hidupnya mereka

    yang demikian adalah orang yang benar2 ber-Iman kapan sajapun.

    waalladziina tabawwauu alddaara waal-iimaana min qablihim

    yuhibbuuna man haajara ilayhim walaa yajiduuna fii shuduurihim

    haajatan mimmaa uutuu wayu/tsiruuna 'alaa anfusihim walaw

    kaana bihim khasasatun waman yuuqa syuhha nafsihi faulaa-ika

    humu almuflihuuna

    (9). Yaitu mereka yang mengorbankan kampung

    halaman/rumah2nya menjadi asrama/pos2 perjuangan menegakkan

    ajaran Allah MSR-NYA, yaitu IMAN-nya dari semula mencintai

    Muhajirin sebagai pejuang NUR MS-Rasul ini ber-evakuasi

    ketempatnya dengan berbagai penampungan dimana mereka tidak

    mempunyai motip mencari untung pribadi, sekalipun yang demikian

    mengakibatkan dirinya tertimpa ke-papaan, yakni orng yang telah

    mengorbankan segala kepentingan diri pribadinya, maka yang

    demikian itu adalah orang2 yang memenangkan kehidupan Agung.

  • waalladziina jaauu min ba'dihim yaquuluuna rabbanaa ighfir lanaa

    wali-ikhwaaninaa alladziina sabaquunaa bial-iimaani walaa taj'al fii

    quluubinaa ghillan lilladziina aamanuu rabbanaa innaka rauufun

    rahiimun

    (10). Yakni mereka yang dating kemudian seraya menyatakan

    sikap hidupnya : Wahai Pembimbing kami ! Maka dengan AQMSR ini

    revolusikanlah diri kami kedalam sutu kehidupan Hasanah, juga

    saudara se-Iman yang mendahului kami dalam ke-IMAN-an &

    jangan anda dengan yang demikian, membiarkan hati kami terus

    bergelimang Dzulumat MS-Sy mendendami mereka yang hidup ber-

    IMAN ini, Wahai Pembimbing kami, Sungguh ANDA dengan AQMSR

    adalah Pembina kehidupan yang demikian saling menyayangi lagi

    Pemberi kepastian menurut pilihan masing2.

    Demikianlah ciri2 pokok yang merupakan watak golongan Produktip,

    didalam Zakat satu sistim Produksi seumumnya yang meliputi &

    merupakan kesatuan dengan golongan Non-Produktip.

    (b). Golongan Non-Produktip.

    Dimaksud dengan Golongan Non-Produktip adalah meliputi yang

    oleh surat Taubah : 60 memberi perincian demikian, Artinya :

    Sebenarnya Sadaqaah (Zakat satu sistim Pembiayaan) terbagi

    untuk pembiayaan :

  • (a. Golongan Fakir-Miskin ialah, mereka yang mempunyai

    kemampuan hidup demikian rupa sehingga tidak dapat memenuhi

    seluruh kebutuhan hidupnya.

    (b. Miskin, ialah mereka yang tidak mampu mencukupi segala

    kebutuhan hidupnya sama-sekali.

    (c. Amilun, ialah para petugas Madinah-Munawwarah.

    (d. Muallaf, ialah mereka yang baru merobah pandangan & sikap

    hidup dari Dzulumat MS-Sy (hususnya dari sistim pelacuran Ajaran

    Allah MS-Rasul) kedalam NUR menurut Sunnah-Rasul ini sehingga

    mengalami berbagai kehancuran ekonomi untuk hidupnya.

    (e. Riqab, ialah orang yang sudah menghabiskan modalnya didalam

    berbagai bidang usaha/ perjuanagan ekonomi NUR MS-R sehingga

    menjadi failit.

    (f. Gaarimin, ialahorang yang sudah tenggelam kedalam berbagai

    utang a.l. akibat kecelakaan misalnya : Kebakaran dsb.

    (g. Fi Sabilillah, Foun Perjuangan menegakkan ajaran Allah MS-R a.l.

    untuk keperluan alat-peralatan.

    (h. Ibnu-Sabil, ialah mereka yang denga setulus hati menghabiskan

    waktu untuk yang disuruh oleh Allah MS-Rasul-NYA misalnya , untuk

    Studi, Kaderisasi dsb.

    Dengan demikian menjadi jelas bahwa jikalau golongan Produktip

    adalah hidup dari hasil produksi langsung menurut yang telah

    ditentukan oleh Allah maka golongan golongan Non-Produktip

  • adalah hidup dari hasil yang menjadi Hak Allah, kita istilahkan Zakat

    satu sistim Anggaran.

    Dengan pembuktian diatas menjadi jelas bahwa golongan Non-

    Produktip didalam Zakat satu sistim perekonomian bukanlah

    menambah harga atas hasil keringat orang lain tetapi golongan

    manusia yang telah mencukupkan dirinya untuk hidup menurut Hak-

    Allah.

    Dari itu maka Zakat satu sistim Perekonomian umumnya & Produktip

    khususnya adalah satu benteng yang demikian kukuh terhadap

    serangan dari factor2 Inflasi apapun.

    Sebaliknya golongan Non-Produktip didalam Riba satu sistim

    perekonomian (lebih2 yang merupakan golongan pemberi jasa2)

    oleh karena dasar mereka adalah golongan orang yang hidup atas

    penambahan harga Prosentasi, secara kiasan kita istilahkan

    Penambahan harga seperak, terhadap hasil usaha orang lain, lebih2

    lagi ciri pendukung Dzulumat MS-Sy itu adalah hidup Bahil & Rakus,

    maka Riba satu sistim perekonomian adalah, Sistim kehidupan

    Rimba yang sangat empuk oleh berbagai factor dari singa2 inflasi

    yang menghancurkan perekonomian.

    Singkatnya golongan Non-Produktip didalam Zakat satu sistim

    perekonomian, seperti hal-nya golongan produktip, adalah orang

    yang hidup dengan pandangan & sikap yang oleh Hadits menetapkan

    demikian, Artinya :

    Mulailah setiap tindakan kalian dengan sikap Atas nama Allah..

    dan sudahilah dengan sikap Al hamdulillahi Rabbil alamiin, artinya

  • yang demikian adalah, Penyanjung hidup dengan ajaran Allah MS-

    Rasul-NYA, Pembimbing semesta kehidupan tiada tanding.

    Dengan demikian maka Zakat satu sistim perekonomian membikin

    Golongan Produktip & Non-Produktip menjadi.

    Seperti sudah kita sitir pada Surat Ash Shaff : 4,

    Bagaikan satu susunan anak suri didalam satu batang.

    Lebih dari itu Srt Ar-Rahman : 54 56 mengungkap demikian,

    Artinya :

    muttaki-iina 'alaa furusyin bathaa-inuhaa min istabraqin wajanaa

    aljannatayni daanin

    (54). AQMS-Rasul ini membikin Mukmin & Muslim menjadi tinggi

    sama menjulang & merambat sama merimbun yaitu bagaikan dua-

    kebun menyusun menjadi Satu taman-merindang.

    fabi-ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaani

    (55). Maka siapa gerangan mau membantah bahwa, Allah dengan

    AQMSR ini Pembimbing kehidupan kalian menjadi pasangan hidup

    yang saling ber-tolak belakang.

  • fiihinna qaasiraatu alththharfi lam yathmitshunna insun qablahum

    walaa jaannun

    (56). Didalam mana, dengan AQMSR ini, satu ujud kehidupan yang

    bagaikan susunan kampung saling menghidangkan kelebihan, yang

    tidak pernah dapat dirasa baik oleh manusia maupun JIN

    sebelumnya mereka benar2 mencapai IMAN.

    Singkatnya AQMSR, kecuali surat Shaffat yang sudah kita sitir,

    disimpulkan lagi oleh surat Bani Israil ayat 11, Srt Raad ayat 25, srt

    Shad ayat 55, srt Mukmin ayat 32, dsb, mengemukakan Zakat satu

    sistim Perekonomian Indah Bahagia Lawan Riba satu sistim

    Perekonomian Durjana adalah banyak sekali, seribu satu jalan

    menuju Roma, a.l. MS-Sy Barat & Timur, dari satu model yang sama

    yaitu Sosial-Piramid, yakni Pemerasan & Penindasan Individual

    manusia terhadap manusia & atau kelas terhadap manusia.

    Betapa ber-Nilai ILMI-ah nya Zakat satu sistim Perekonomian

    Bahagia maka mari ikuti selanjutnya Zakat satu sistim Anggaran

    selaku pembinaannya.

    (2. Zakat satu Sistim Anggaran.

    Dimaksud Zakat satu Sistim Anggaran, seperti sudah kita sitir di

    Surat Taubah : 60 & 103, dsb, ialah shadaqah, yang meliputi

    pungutan, kita istilahkan Zakat satu Anggaran Pendapatan &

    Pengeluarannya untuk pihak tertentu, kita istilah Zakat satu

    Anggaran-Pembiayaan.

    a. Zakat satu Anggaran Pendapatan.

  • b. Kita maksud dengan Zakat satu Anggaran Pendapatan,

    berdasar Hadits, meliputi Harta-benda, kita istilahkan

    Pungutan Harta-benda dan zakat diri atau Fitrah, kita

    istilahkan Pungutan-diri Pribadi.

    a). Pungutan Harta Benda.

    Istilah Pungutan Harta Benda kita Klasifikasi & Spesialisasikan

    menjadi :

    (a). 10% dari hasil Pertanian/Perikanan, oleh Hadits menetapkan

    demikian, Artinya :

    (1). Semua yang tergantung kepada air-hujan, sungai &

    macam2 mata air, sekalipun dengan jalan menimbanya, maka

    Zakatnya sepersepuluh (sepuluh persen); dan dari hasil

    Mekanisasi adalah sepersepuluh ( lima persen).

    (2). Setiap monopoli Lima Ausaq (kira2 satu Ton beratnya)

    adalah kena Zakat. Jadi secara umum kita terjemahkan dari

    ketentuan Hadits ini menjadi Klasipikasi & Spesialisasi

    Pertanian & Perikanan.

    (b). Kira2 sepertiga persen lebih sedikit dari hasil Ternak sapi atau

    kerbau & sebangsanya ( setiap 30 ekor Zakatnya satu ekor yang

    berumur dua tahun, dan tidak dikenakan atas ternak yang dipakai

    untuk meluku).

    (c). Kira2 dua persen dari hasil Ternak Kambing/biri2 dsb (setiap 40

    ekor Zakatnya satu ekor yang berumur dua tahun).

  • (d). Kira2 dua puluh persen dari hasil Ternak Onta & sebangsanya

    (setiap 5 s/d 30 ekor Zakatnya satu Kambing yang berumur dua

    tahun;

    25 s/d 30 ekor Onta Zakatnya satu Kambing betina berumur

    dua tahun.

    36 s/d 45 ekor Onta Zakatnya Dua Kambing betina berumur

    dua tahun.

    46 s/d 60 ekor Onta Zakatnya satu ekor Onta berumur 3 tahun.

    61 s/d 75 ekor Onta Zakatnya satu ekor Onta berumur 4 tahun.

    76 s/d 90 ekor Onta Zakatnya Dua ekor Onta berumur 2 tahun.

    91 s/d120 ekor Onta Zakatnya Dua ekor Onta berumur 3 tahun.

    Dan melebihi dari yang demikian, setiap lima-puluh ekor maka

    Zakatnya satu ekor Onta berumur 3 tahun ;

    (e). Lima persen dari Logam-Mulia emas ( setiap 50 gram maka

    Zakatnya kira2 empat gram ;

    (f). Dua setengah persen dari Perak, ( setiap 360 gram Zakatnya 14

    gram ) ;

    (g). Dua puluh persen dari Harta-Karun ;

    (h). Dua puluh persen dari Harta Rampasan Perang ;

    (i). Dua setengah persen dari Harta Uang/Modal atau dari omset

    Perdagangan

  • b). Pungutan atas Diri Pribadi.

    Dimaksud dengan Pungutan atas Diri Pribadi ialah, Zakat Fitrah yang

    oleh Hadits menegaskan demikian, Artinya :

    Zakat Fitrah adalah satu Sha (kira2 tiga liter setengah) buah

    kurma atau dari gandum ( atau sebangsanya seperti Beras)

    atas setiap manusia baik dia budak atau orang merdeka,

    Laki2/Perempuan, tua/muda..

    c). Pungutan Luar Biasa atau Darurat.

    Kita maksud dengan Pungutan Luar Biasa atau Darurat menurut

    Hadits yang menegaskan demikian, Artinya :

    Atas setiap harta benda masih ber-hak oleh pungutan lain

    selain Pungutan Zakat (seperti Sunnah Khulafaaur Rasyidin).

    Demikianlah Zakat satu Anggaran Pendapatan, kita terjemahkan

    juga Zakat satu Anggaran mana oleh karena benar2 demikian

    dibuktikan oleh Surat Ar Rahman & srt Syura ayat 17, demikian,

    Artinya :

    allaahu alladzii anzala alkitaaba bialhaqqi waalmiizaani wamaa

    yudriika la'alla alssaa'ata qariibun

    Allah jualah yang telah menurunkan satu ILMU yang telah

    dibukukan menjadi satu Kitab ( Al Quran) MS-Rasul dengan se-

  • objektip2nya yaitu menjadi Pembina satu kehidupan seimbang, yaitu

    apa dengan mana member ILMU untuk kalian dengan harapan

    bahwa Saah satu managementnya adalah satu Pelaksanaan dalam

    waktu demikian dekat.

    Demikianlah yang kita maksud Zakat satu Anggaran Berimbang

    menurut AQ dengan pembuktian Sunnah-Rasul, untuk Indonesia,

    jikalau benar di Indonesia 83% mengaku ber-IMAN maka pasti

    harus demikian sehingga Pendapatan Negara setiap Tahun tanpa

    harus bersilat-lidah di DPR, pasti akan menghasilkan lebih banyak

    dari pendapatan yang pernah dicapai oleh Bangsa Indonesia.

    Tetapi mengapa tidak pernah berlaku demikian di Indonesia yang

    katanya 83% ber-IMAN??

    Kepada ajaran Tauhis, Fikhi kita mengajukan pertanyaan, jikalau

    demikian arti Zakat & Riba menurut AQ S-Rasul, Apakah didalam

    Riba satu sistim Perekonomian itu ada Zakat?.

    Sebaliknya Apakah ada Zakat didalam Riba satu sistim

    perekonomian yang ber-anggaran dengan Pajak??

    Untuk lebih lengkap maka mari kita ikuti lagi Zakat satu Anggaran

    Pembiayaan.

    b. Zakat satu Anggaran Pembiayaan.

    Dalam hubungan dengan Surat At Taubah ayat 60, yang telah kita

    sitir, maka Zakat satu Anggaran Pembiayaan, hasil dari satu

    Anggaran Pendapatan, kita bagi menjadi ber-mata Anggaran sbb :

  • a). Seperdelapan (dari Zakat satu Anggaran Pendapatan adalah

    untuk penampungan Golongan Fakir.

    b). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)

    adalah untuk pendapan Golongan Miskin.

    c). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)

    adalah penampungan Golongan Muallaf.

    d). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)

    adalah untuk kebutuhan hidup para petugas Madinah-Munawwarah.

    e). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)

    adalah untuk Rehabilitasi mereka yang sudah pailit ( Riqab).

    f). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)

    adalah untuk rehabilitasi Golongan Gharimin.

    g).Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)

    adalah untuk anggaran Fi Sabilillah.

    h). Seperdelapan (dari hasil Zakat satu Anggaran Pendapatan)

    adalah untuk Pembiayaan Ibnu-Sabil.

    Demikianlah Zakat satu Sistim Perekonomian, satu Pembinaan Islam

    menjadi satu Kehidupan Ekonomi Mukmin/Muslim. Hasil yang

    demikian oleh Surat Al Hujarat : 10 menggambarkan demikian,

    Artinya :

  • innamaa almu/minuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum

    waittaquu allaaha la'allakum turhamuuna

    Sebenarnya Orang yang Ber-IMAN denga AQMSR adalah, satu

    kehidupan bersaudara maka berbuat patuhlah kalian diantara

    sesama saudara2 kalian dengan AQMSR ini, ahirnya berbuat

    patuhlah kalian denga Ajaran Allah MS-Rasul-NYA semoga kalian

    dengan yang demikian, akan mendapat satu kehidupan saling

    menghambur-kasih kapan sajapun.

    Ahirnya Surat Al Waaqiah : 10 26 mengungkapkan kehidupan

    Zakat satu sistim Perekonomian, atau Pembina Islam menjadi satu

    kehidupan Mukmin/Muslim, demikian , Artinya :

    waalssaabiquuna alssaabiquuna

    (10). Dan mereka yang Utama (para Nabi2 & yang ber-Iman

    dengan-nya) adalah orang yang Iman-nya membara.

    ulaa-ika almuqarrabuuna

    (11). Yang demikian itu adalah orang yang berdarah-daging dengan

    AQMSR-NYA.

    fii jannaati alnna'iimi

  • (12). Ujud kehidupan dengan AQMSR ini bagaikan Taman-

    merindang kepuasan tiada tanding.

    tsullatun mina al-awwaliina

    (13). Pendukung Al Quran MS-R dikurun-Pertama adalah lebih

    banyak dari sebelumnya.

    waqaliilun mina al-aakhiriinaa

    (14). Tetapi mereka yang demikian dibanding dengan kurun ke dua,

    hanya segelintir saja.

    'alaa sururin mawdhuunatin

    (15). Kehidupan dengan S-Rasul ini adalah suka-duka dipikul

    bersama.

    muttaki-iina 'alayhaa mutaqaabiliina

    (16). Kehidupan pendukung AQMSR ini adalah satu kehidupan

    saling memberi & menerima.

  • yathuufu 'alayhim wildaanun mukhalladuuna

    (17). Mereka yang demikian Penaka Pelayan saling menghidang

    sama ber-pesta.

    bi-akwaabin wa-abaariiqa waka/sin min ma'iinin

    (18). Kehidupan AQMSR ini adalah ibarat hidangan dengan gelas

    bersusun yaitu teko berisi minuman, yakni piala berminuman

    memuas hadirin.

    laa yushadda'uuna 'anhaa walaa yunzifuuna

    (19). Kehidupan Mukmin dengan AQMSR ini mereka tiada mengicuh

    juga tiada berlaku nista.

    wafaakihatin mimmaa yatakhayyaruuna

    (20). Kehidupan Zakat satu sistim Perekonomian, Melimpah Panen

    memenuhi Selera.

  • walahmi thayrin mimmaa yasytahuuna

    (21). Kehidupan Zakat satu sistim Perekonomian, membanjirkan

    daging menggemukkan bersama.

    wahuurun 'iinun

    (22). Kehidupan IMAN dengan AQMSR ini bagaikan tarian bersama

    dibawah Pantulan Purnama Raja.

    ka-amtsaali allu/lui almaknuuni

    (23). Kehidupan Mukmin dan Muslim dengan AQMSR ini penaka

    Pantulan Permata saling kemilau didalam peraduannya.

    jazaa-an bimaa kaanuu ya'maluuna

    (24). Kehidupan Mukmin dan Muslim adalah hasil persiapan

    Pembinaan Iman-nya.

    laa yasma'uuna fiihaa laghwan walaa ta/tsiimaan

  • (25). Kehidupan Mukmin dan Muslim dengan AQMSR ini bukanlah

    tanggapan sambil main juga bukan melacur kata.

    illaa qiilan salaaman salaamaan

    (26). Tetapi satu bisikan kalbu senandung bersama : Hanya

    ISLAM sajalah organisasi hidup satu2-nya!.

    Demikianlah Rattil Quran selayang pandang, bahasanya dan isinya

    satu ILMU, pokok2-nya saja, MS-R, sepuluh tahun terus menerus.

    Hasilnya dilanjutkan dengan shalat satu Pembinaan diri menjadi

    hidup demikian, dinamakan Mukmin/Muslim,

    terus menerus selama tiga tahun, menghasilkan hijrah, yaitu

    berpindah dari yang dilarang menuju yang disuruh, terwujudlah

    Madinah Munawwarah.

    Seterusnya dengan Zakat satu Sistem Perekonomian maka ajaran

    AQMSR diujudkan menjadi satu kehidupan perekonomian Mukmin.

    Selanjutnya dengan Shaum satu pembinaan ketabahan maka nabi

    Muhammad saw. Bersama mereka yang se-Iman dengannya menjadi

    bagaikan prajurit yang sudah ready-use in combat di medan Jihad

    untuk memenangkan revolusi Kal Jasadi. NUR yakni AQMSR sudah

    menjadi segala segi kehidupan.

    Akhirnya Shaum dari bulan Ramadhan semalam suntuk, meledaklah

    gaya-hidup NUR yakni AQMSR dari satu kenyataan hidup yang

    demikian membara menjadi satu demonstrasi Takbir, demikian

    (berdasar pokok2 Rattil diatas, kita terjemahkan) :

  • Artinya :

    Hanya Allah, dengan AQMSR ini satu2nya Pembina kehidupan lebih

    agung (di-ulang2 tiga kali dialun bersama).

    Tidak ada Pembina abdi kehidupan apapun kecuali Allah, dengan

    AQMSR ini, satu2-nya Pembina kehidupan lebih agung.

    Allah adalah Pembina kehidupan lebih agung, yaitu kehidupan saling

    sanjung hanyalah dengan ajaran AQMSR-NYA.

    Allah, dengan AQMSR-NYA adalah Pembina kehidupan lebih agung

    tiada-tara.

    Yaitu kehidupan saling sanjung menurut Allah dengan pembuktian

    MSR-NYA menjadi tiada tara, yaitu kesibukan berbuat dengan ajaran

    Allah MSR-NYA di waktu siang dan senja.

    Tidak ada Pembina abdi kehidupan apapun kecuali Allah dengan

    AQMSR-NYA.

    Maka kami tidak sedia mengabdikan diri kedalam satu kehidupan

    kecuali menurut-Nya dengan se-tulus2-nya menurut mana Dinul

    ISLAM adalah satu2nya organisasi tiada tanding sekalipun yang

    demikian mengakibatkan marahnya orang2 yang, atas pilihan

    Zdulumat MS-Syayaathin, bersikap negatif terhadap kehidupan

    AQMSR kapan sajapun.

    Tidak ada Pembina abdi kehidupan apapun kecuali Allah, dengan

    AQMSR-NYA, satu2-nya pemersatu, DIA, dengan yang demikian,

    telah membuktikan satu kepastian se-jujur2-nya.

  • Yaitu DIAdengan yang demikian-telah memenangkan abdi2

    kehidupan yang demikian, yaitu memuliakan pe-nempur2-NYA dan

    DIA menurut yang demikian - yang telah membikin hancur musnah

    komplotan Zdulumat MS-Syayaathin Timur dan Barat bersama

    antek2-nya menjadi pemersatu satu2-nya.

    Tidak ada Pembina abdi kehidupan apapun kecuali Allah dengan

    AQMSR-NYA adalah PEMBINA abdi kehidupan lebih agung demikian

    tenar.

    Begitulah Sunnah Rasul sehingga, sehabis Shalat Subuh, dipagi

    cerah akhirnya sambil terus mendemonstrasikan Takbir menyerbu

    ke lapangan untuk melakukan Shalat Id dua rakaat (tehniknya

    sama dengan Shalat lima waktu kecuali setelah komando Takbir

    pertama dan sebelum membaca Doa Iftitah ditambah dengan

    bacaan Takbir, seperti diatas, tujuh kali pada rakaat pertama dan

    lima kali pada rakaat kedua, dilakukan berjamaah) untuk membina

    diri menjadi terus hidup demikian.

    Akhirnya, setelah selesai Shalat, melakukan khutbah Id satu

    pemantapan diri menjadi terus hidup demikian. Begitulah Takbir dan

    isinya MSR.

    Kita kaji yang demikian, pokok2nya saja sekedar mencari ukuran

    pokok guna menjawab kenyataan Idul Fitri, yang diterjemahkan

    menjadi Hari Raya berikut kenyataannya yang telah kita Konstatir

    diatas.

    Dan berdasar hasil study kembali IDUL FITRI, MSR menjadi terbukti

    bahwa kenyataan Lebaran atau Hari Raya sekarang ini, sebagai hasil

    ajaran Tauhid dan Fiqih, berikut demonstrasi takbir Tuhan Gede,

  • adalah manifestasi Riba satu Sistem Perekonomian yang

    berselubung ISLAM sehingga merusak sepenjuru kehidupan ekonomi

    diri dan bangsa se-umumnya.

    Dan bahwa sebenarnya yang demikian satu manifestasi dari

    kerusakan IMAN yang, dimulai oleh politik jahat Muawiyah dengan

    ekses2nya selanjutnya a.l. ke Indonesia, terus menerus merusak

    untuk memusnahkan kemanusiaan ini.

    Demikianlah IDUL FITRI Kembali Hidup Menurut Sistem Zakat

    sehingga, dengan dikeluarkan dalam bentuk Revisi ini, maka

    keluaran tahun 1969 dinyatakan dicabut kembali.

    III. P E N U T U P.

    1. Kesimpulan,

    a. Sepenjuru permukaan bumi abad ke 21 sekaranh ini sudah

    terjerumus kedalam kebudayaan / peradaban Barat yaitu dominasi

    Dzulumat MS-Sy Barat & Timur husus Riba satu sistim perekonomian

    yang membikin kehidupan ini menjadi demikian Jahannam. Tidak

    urung golongan orang yang mengaku ber-iman oleh satu

    pengrusakan Iman dari permainan politik Muawiyah yang telah

    merusak pengertian IMAN, ahirnya mereka menjadi berminyak

    Islam diantara Air Riba satu sistim perekonomianDzulumat MS-Sy

    Blok Barat & Timur.

    b. Indonesia sebagai salah satu diantara sekian banyak bangsa2

    Asia-Afrika adalah korban dari pengrusakan IMAN oleh politik

    Muawiyah yang bermain Dzulumat MS-Sy & tampilnya bangsa2

    Barat yang menjadi pendukung Dzulumat MS-Sy Barat & Timur

  • menjajah seluruh Asia-Afrika & Indonesia, melalui penjajahan

    kebudayaan, politik & Ekonomi dengan sistim RIBA.

    a). Resepsi Pantheisme Hindu Budha & Tauhid, Fikhi, Ahlak /

    Tashauf & berbagai mistik, sebagai unsure kebudayaan Timur,

    adalah faktor utama yang telah menjerumuskan bangsa Indonesia

    kedalam kebudayaan aduk2an dengan Riba satu sistim

    perekonomian sehingga ujud sejarah indonesia menjadi tenggelam

    kedalam huru-hara sepenjuru hidup ( Chijyun fil hayatiddunya).

    b).Dominasi Idealisme ( Yahudisme-Kristenisme ) bersama

    Naturalisme ( yg Individualisme / Liberalisme dan Kolektipisme /

    komunisme ) sebagai unsur kebudayaan Barat adalah juga faktor

    yang telah mengoyak-ngoyak Kemanusiaan Indonesia demikian

    rusaknya, lagi menjadi satu penjajahan kebudayaan / peradaban

    yang tiada-tara kejinya.

    Blok Timur maupun Blok Barat keduanya sama berkepentingan atas

    rusaknya kemanusiaan Indonesia seperti sekarang ini dan terus

    berusaha untuk jangan berubah lagi. Generasi muda Indonesia

    dihadapkan satu tantangan KERUSAKAN IMAN sebagai faktor

    kerusakan hidup secara Fundamental.

    2. Satu Jalan-keluar.

    Jalan keluar satu2nya ialah bahwa, generasi muda, sebagai generasi

    penerus, harus tampil memperbaiki IMAN dari mana akan otomatis

    tercapainya perbaikan hidup yang memenuhi harapan kemanusiaan,

    seperti pokok2nya telah kita bentangkan diatas. dengan begitu

    mudah2an bangsa Indonesia hususnya & seluruh manusia umumnya

    dapat mencapai Hasanah didunia & Ahirat kelak.