yesus kristus dan islam

Upload: baguz-kasep

Post on 30-May-2018

274 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    1/29

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    2/29

    salinan yang didistribusikan. Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam

    artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.

    Karya ini boleh didapati daripada Internet di :

    http://www.logon.org dan http://www.ccg.org

    Yesus Kristus dan Quran [163]

    Pendahuluan

    Dua agama besar di dunia, Kristen dan Islam, pada saat ini saling bertentangan dan berada diambang peperangan. Di permukaan, kedua agama berkaitan dengan Abraham dan keturunannya

    sebagai inti pokok dari seluruh keluarga dunia. Secara teoritis, Islam (yang berarti menyerah)

    menyembah Tuhan yang sama seperti yang ditemukan dalam halaman-halaman Alkitab. Kita

    mengetahui hal ini dari penelaahan terhadap Alkitab dan Quran. Para ahli teologia utama

    (seperti Kalvin, Harnack dan Brunner) sepakat bahwa teisme rasional, Yudaisme, Alkitab dan

    Islam adalah Unitarian. Kesemua agama tersebut seharusnya dapat mencapai kesepakatan

    mengenai Tuhan yang mereka sembah. Demikian pula, seharusnya kita dapat menemukan

    sejumlah persamaan di dalam kitab suci masing-masing.

    Lalu mengapa mereka saling bertentangan hingga taraf, di Mesir contohnya, setelah selama

    lebih-kurang 1.545 tahun sejak dewan Chalcedon, Gereja Koptik Mesir sekarang ini dianiaya

    oleh Islam Fundamentalis di negri yang telah mengupayakan hubungan dengan Roma, darimana

    mereka telah memutuskan hubungan sejak Dewan tersebut (tahun 451). Alasan inilah, yaitu

    Dewan (yang berciri Trinitarian), yang menjadi penyebab berkembangnya Islam. Mengapa

    setelah lebih-kurang empatbelas abad hidup berdampingan secara damai hal ini harus terjadi?Apakah Muhammad, berdasarkan bukti-bukti dari Quran, mendukung hal ini? Apakah ajaran

    Quran mengenai Yesus Kristus dan apakah Islam masih sama dengan Islam yang pertama kali

    ada? Tugas kita adalah untuk mengkaji apa yang diajarkan Quran meengenai Yesus Kristus dan

    melihat kepada pegangan moden mengenai Islam dan Kekristenan.

    http://www.logon.org/http://www.ccg.org/http://www.logon.org/http://www.ccg.org/
  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    3/29

    Tuhan di dalam Alkitab dan Quran

    Pernyataan bahwa konsep Islam mengenai Tuhan berbeda dengan konsep Kristen, sekalipun

    terdapat persamaan superfisial, muncul dari pertimbangan terhadap struktur teologis dari kedua

    sistem tersebut, yang telah diubah daripada yang asal. Dalam pengertian Kristen, konsep

    Ketuhanan telah diubah oleh pengaruh agama-agama misterius melalui adopsi sinkretis bersama

    dengan model tritunggal atau trinitarian. Islam, di sisi lain, dipengaruhi oleh perkembangan

    metafisik dari Monisme India yang muncul belakangan sebagai perluasan dari teologi Aria. Akan

    tetapi, konsep asli dari Alkitab maupun Quran, adalah konsep yang dipegang Abraham

    mengenai Tuhan dan bangsa-bansa yang merupakan keturunannya memegang pemahaman yang

    sama. Ini mencakup baik Israel, Yudea, bangsa-bangsa Arab maupun anak-anak Keturah.

    Bagi semua keturunan Abraham, Tuhan adalah roh dan kuasa yang memanifestasikan diriNya

    pada umatNya dan mempunyai rencana dan maksud yang jelas bagi semua ciptaan di bawah

    kepemimpinanNya. Penantian terhadap seorang Raja, Tuhan atau Mesias telah begitu nyata sejak

    Abraham dan dipegang oleh kelompok-kelompok suku-bangsa yang adalah keturunannya.

    Bangsa Arab adalah keturunan dari Ismail hingga keduabelas raja (Kejadian 17:20) (dengan

    demikian merupakan kesejajaran Israel dan juga memberikan duabelas lagi bahagian untuk

    keduabelas suku Israel). Tradisi mereka, sampai pada dan melalui Muhammad, diberikan kepada

    seluruh umat Islam. Dari Ishak, tradisi diturunkan kepada bangsa Israel, dan selanjutnya ke dua

    kerajaan, Israel dan Yudea.

    Sekte-sekte Yahudi mengharapkan Mesias di abad pertama dan Anak-anak Zadok (yang

    dinyatakan dengan tidak pasti sebagai suku Essene) menyatakan bahwa akan ada dua Mesias,

    Mesias dari Harun dan Mesias Raja dari Israel dan bahwa kedua Mesias ini adalah sebenarnya

    satu Mesias (lihat G. Vermes, The Dead Sea Scrolls , versi bahasa Inggris, mengenai:

    Pemerintahan Damascus VII dan fragmen dari kasus IV). Dengan demikian pengharapan yang

    dipegang adalah bahwa Mesias akan datang sebanyak dua kali. Setelah kematian Kristus, para

    rasul, ketujuhpuluh murid dan murid-murid mereka, menyebarkan Injil ke suku-suku terhilang

    dan dengan demikian tradisi Kristeen disebarkan ke Eropa, Mesir, Asia dan India. Dengan

    demikian Kekristenan telah tersebar dari Yudaisme dan meluaskan berita keselamatan ke bangsa-

    bangsa Kafir yang pada saat itu dikenal sebagai non-Yahudi.

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    4/29

    Yesus Kristus sebagai Mesias

    Sang Mesias atau Ia Yang Diurapi dalam Perjanjian Lama digenapi dalam kelahiran Yahoshua

    atau Yesus melalui Maria atau Maryam dari Nasaret. Silsilah Yesus Kristus (lihat karya tulis

    Silsilah Yesus Kristus [119] ) dalam Perjanjian Baru di Kitab Lukas dimengerti oleh para rabbi

    Yudaisme sebagaimana juga oleh Heli, ayah Maria atau Maryam.

    Istilah Kristus dalam bahasa Yunani berarti Yang Diurapi. Kata ini mempunyai arti yang sama

    dengan kata Mesias, yaitu Yang Diurapi dalam bahasa Ibrani. Dengan demikian, Kristus dan

    Mesias mempunyai arti yang sama. Kata Arab untuk terminologi ini dalam Quran mempunyai

    arti yang sama yaitu Yang Diurapi atau Mesias Tuhan. Nabi Muhammad menyebut Yesus Kristus

    sebagai Mesias dalam berbagai bagian Quran dan terutama dalam kutukannya terhadap

    ketahyulan baru mengenai Trinitas dalam Surah 4 Wanita 171 dimana ia juga menyebut Yesus

    sebagai Firman; dan dalam Surah 4:172. Surah 86, Al Tariq (Bintang Fajar sebagaimana

    diterjemahkan oleh Pickthall) disajikan untuk menjelaskan pentingnya kematian Yesus Kristus,

    sang Bintang Fajar, yang dengan itu memberikan pembaharuan kepada semua orang atau

    dilahirkan kembali melalui kematiannya, ditandai dengan pencurahan darah dan air dari luka di

    lambungnya.

    Arti kuno yang asli lainnya dari Al Tariq adalah Ia yang datang di waktu malam dan Ia yangmeengetuk pintu. Pentingnya pernyataan Yesus Kristus di gereja Sardis dan tentang jaman dan

    tentang Gereja-gereja (Jemaat) secara umum dalam Wahyu 3:3 dan Wahyu 16:15 dan pernyataan

    pada Gereja (Jemaat) Laodikia dalam Wahyu 3:20 dengan demikian menjadi lebih jelas. Ia

    menyatakan kepada Gereja (Jemaat) di Laodikia, dan terhadap jaman, bahwa Ia datang sebagai

    Mesias. Ia menyatakan bahwa ia adalah Al Tariq, sang Bintang Fajar, atau Mesias Raja. Ia juga

    menyatakan bahwa Gereja-gereja (Jemaat-jemaat), terutama di Sardis dan Laodikia, tidak

    mengharap kepadanya sewaktu dia datang. Dengan demikian itu berarti kedua era gereja ini akan

    diperpanjangkan sewaktu kedatangannya. Arti penting dari Surah AL Tariq ini terabai

    sepenuhnya pada zaman Islam moden.

    Yesus, sang Firman, Imam Besar dalam tatanan Melkisedek adalah sang Bintang Fajar dari

    planet bumi. Sungguh disayangkan bahwa di dalam bahasa Inggris beberapa pemahaman yang

    http://www.ccg.org/Indonesian/s/p119.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p119.html
  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    5/29

    lebih mendalam mengenai nama tersebut terhilang dan memerlukan penjelasan tersendiri. Hal ini

    dapat dilihat dari Ayub 1:6; 2:1 dan 38:4-7 bahwa ada Bintang Fajar dan Putra-putra Allah yang

    hadir pada saat penciptaan dunia dan bahwa Putra-putra Allah tersebut, yang termasuk Iblis,

    mempunyai hak menghampiri Tahta Allah secara terus-menerus. Kristus menyatakan secara

    samar-samar siapa diriNya di dalam Injil, namun makna sepenuhnya mengenai perkara yang

    diperkatakannya tidak dipahami. Nama Bintang Fajar di dalam bahasa asli Ibrani dan Arab

    mempunyai arti yang sama dengan Ia yang datang di waktu malam dan Ia yang mengetuk pintu.

    Ini terkandung dalam istilah Arab Al Tariq dan dipahami oleh bangsa Arab. Quran menunjukkan

    sebuah pemahaman yang jelas dan pasti mengenai siapakah Sang Bintang Fajar itu. Mari kita

    telaah Surah 86 Al Tariq (atau sang Bintang Fajar):

    Dinyatakan di Mekkah:

    1 "Dalam nama Allah, yang maha Pengasih dan Penyayang.

    2 Dalam nama surga dan Bintang Fajar.

    3 Ah, apa yang akan menjelaskan padamu apakah Bintang Fajar itu!

    4 Bintang yang menembus!

    5 Tak ada jiwa manusia yang dapat menjagainya.

    6 Maka biarlah manusia memikirkan dari apa ia diciptakan.

    7 Ia diciptakan dari cairan yang tercurah

    8 Yang keluar dari lambung.

    9 Lihat! Ia mampu mengembalikan Dia (hidup kembali)

    10 Pada hari dimana pikiran yang tersembunyi akan dibukakan

    11 Maka Ia takkan lagi mempunyai kuasa ataupun pertolongan

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    6/29

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    7/29

    mereka seolah-olah demikian (seolah-olah mereka memang melakukannya). (A H Johns The

    Koran Pt. II, Bulletin of Christian Affairs, No. 113 , July 1981, p. 12)

    Tidaklah sesuai bila dinyatakan bahwa Muhammad menyangkal hal itu dilakukan atau bahwa

    kematian secara fisik memang terjadi. Orang Yahudi mendakwa bahawa mereka telah

    membunuh Kristus dan dia tidak dibangkitkan. Mererka mendakwa bahawa pada masa itu dia

    mati dan tetap mati. Dari kata-kata jelas teks dalam Al Tariq nampak kebalikannya. Adalah sama

    mungkinnya bahwa ia sebenarnya menolak pernyataan kaum Yahudi mengenai kebangkitan.

    Penambahan di dalam tanda kurung bukanlah tulisan asli. Jika pengartian Profesor Johns benar,

    maka Muhammad tidak pantas menjadi nabi karena ia menentang Hukum Tuhan dan kesaksian

    (Yesaya 8:20). Oleh karena itu, seharusnya ada arti lain dari tulisan itu.

    (Karena kata-kata tersebut merupakan bagian dari pewahyuan dalam tradisi keislaman, terkadang

    gaya perseorangan penulis Alkitab menjadi masalah bagi umat Islam. Konsep mengenai inspirasi

    dan ketepatan dari Roh Kudus telah dikurangi dengan perubahan sinkretis dan mengalir dari

    hukum alkitabiah dan pengajaran dari doktrin Atanasia dan secara umum adalah penyebab dari

    pandangan ini. Lihat juga Johns, dalam karya tersebut di atas, halaman 19 untuk komentar

    mengenai perilaku Muslim dan berbagai bentuk narasi Alkitab dan bentuk oral Quran).

    Muhammad membuat pernyataan dalam Surah 5 Meja yang Dibentangkan 18:

    Mereka yang menyatakan bahwa Allah adalah Kristus putra Maryam adalah orang kafir.

    Nyatakan siapa yang mempunyai kuasa menentang Allah, bahka jika ia bermaksud untuk

    melenyapkan Kristus putra Maryam, ibunya dan setiap orang di muka bumi.

    Kaum Trinitarian berpendirian bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Tetapi secara jelas, Yesus

    Kristus di dalam tubuh manusia bukanlah Tuhan. Malahan, Alkitab menyatakan bahawa hanya

    ada seorang Allah yang benar yang telah mengutus Yesus Kristus. Pengetahuan ini adalah kritikal

    untuk hidup kekal (Yohanes 17:3). Konsep bahwa Kristus adalah buah pertama diabaikan dan

    konsep trinitarian pada jaman para nabi merusak konsep ketunggalan spiritual Allah. Lebih-

    lebih lagi, nama Allah diambil dari Eloah dan dengan berkesannya bermakna Kuasa itu . Kristus

    bukanlah Eloah dan hal ini didukung oleh Alkitab (lihat rangkaian karya tulis mengenai

    Ketuhanan, terutama Keillahian Yesus Kristus [147] dan Pra-Eksistensi Yesus Kristus [243] ).

    http://www.ccg.org/Indonesian/s/p147.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p243.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p147.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p243.html
  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    8/29

    Nama untuk Tuhan di dalam bahasa Latin dan Yunani (dan juga dalam bahasa Inggris) tidak

    mengandung arti yang serumit arti dalam bahasa Ibrani dan Kasdim atau Aram dan Arab.

    Dari Surah Al Tariq, umat Kristen dapat memahami apa yang dimaksud ketika Kristus

    menyatakan bahwa ia adalah pintu (atau, gerbang) dalam Yohanes 10:7. Selanjutnya dalam

    Matius 7:7 dan Lukas 11:10, pintu telah dibukakan bagi siapa saja yang mengetuk, dan dalam

    Wahyu 3:20, Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk. Kesemua tulisan tersebut

    merupakan referensi yang diambil dari dan menandakan nama dan status Kristus sebagai sang

    Bintang Fajar, maksud dari pelayananNya dan bahwa ia adalah sang Mesias.

    Baik dalam Al Tariq maupun Lembu , Muhammad menyatakan bahwa tidak akan ada penolong

    atau perantara. Ia tidaklah menyangkal kuasa Kristus dalam penghakiman manusia, tetapi praktik

    yang semakin berkembang dalam perantaraan melalui manusia, atau melalui Bunda Maria, para

    malaikat ataupun para orang suci yang telah mati. Contoh lebih jauh adalah dalam Perjalanan

    Malam pasal 17 ayat 56-57 yang menyatakan,

    Jika kamu mau berdoalah kepada siapapun yang kau anggap allah selain Dia. Mereka tak dapat

    mengangkat bebanmu, ataupun mengubahnya. Mereka sendiri, kepada siapa mereka berdoa,

    berusaha untuk mendekat pada Allah mereka, saling berlomba untuk mendekat padaNya.

    Konsep alkitabiahpun demikian, yaitu bahwa doa harus diucapkan kepada Tuhan saja (dalam

    nama Yesus), dan bukan kepada yang lain.

    Pada jaman para nabi tradisi-tradisi berikut ini telah dipeluk:

    Menyangkal Sabat melalui Dewan Elvira (tahun 300 Masehi) dan dengan Titah

    Konstantin tahun 321 Masehi.

    Doktrin Trinitas dan kebangkitan di hari Minggu, yang kemudian disebut hari Tuhan,

    ditetapkan oleh Dewan di Nicea tahun 325 Masehi. Kepatuhan diperoleh Konstantin

    dengan cara datang dengan kawalan pasukan Romawi dan menangkap Theonas dari

    Marmarica, Secundas dari Ptolemais (dan banyak uskup yang lain). Para uskup ini

    bersama dengan Arius diasingkan ke Illyricum sampai tahun 327/328 Masehi, saat

    mereka dipanggil kembali dan dipulihkan kedudukannya.

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    9/29

    Penghapusan kebaktian di hari Sabat oleh Dewan Laodikia di tahun 366 Masehi.

    Penghormatan kepada para malaikat dan orang suci yang telah mati (santa/santo tahun

    375 Masehi)

    Penyembahan pada santo dan patung berhala di Dewan Konstantinopel tahun 381Masehi. Kedua elemen dari Trinitas dirumuskan dalam dewan ini dan kekuasaan

    diberikan kepada faksi Atanasia.

    Penyembahan pada Maryam (Maria), atau (Mariolatry) dan penggunaan gelar Bunda

    Allah diperkenalkan dalam Dewan Efesus di tahun 431 Masehi.

    Trinitas akhirnya dirumuskan dengan Roh Kudus sebagai elemen ke tiga dalam Dewan

    Chalcedon (tahun 451 Masehi).

    Doktrin mengenai Purgatory (tempat penantian sementara sebelum masuk surga atau

    neraka) ditetapkan oleh Paus Gregory Agung pada tahun 593 Masehi.

    Kristus sebagai Anak Allah

    Teks-teks dari Quran yang diambil berasingan memang nampaknya menafikan hakikat Kristus

    sebagai Anak Allah. Seperti Alkitab, Quran harus difahami mengikut konteks dan tidak boleh

    dibaca secara berasingan.

    Trinitas telah dibina atas dusta Binitarianisme yang diperkenalkan di Nicea pada tahun 325 TM.

    Konsep Keduaan Kristus dan Tuhan terbit dari kesalahan ini. Nabi (yang lebih salah lagi

    dipanggil Muhammad) dihadapkan dengan keperluan untuk terus menyangkal kesalahan ini

    kerana sebaran ajaran palsu itu. Mari kita periksa teks-teksnya.

    Perempuan

    1. [4.171] Wahai Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani)! Janganlah kamu melampaui batas dalam perkara agama kamu dan

    janganlah kamu mengatakan sesuatu terhadap Allah melainkan yang benar; sesungguhnya Al Masih Isa Ibni Mariam

    itu hanya seorang pesuruh Allah dan Kalimah Allah yang telah disampaikanNya kepada Mariam dan (dia juga

    tiupan) roh daripadaNya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasulNya dan janganlah kamu

    mengatakan: (Tuhan itu) tiga. Berhentilah (daripada mengatakan yang demikian), supaya menjadi kebaikan bagi

    kamu. Hanyasanya Allah ialah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah daripada mempunyai anak. Bagi Allah

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    10/29

    jualah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi dan cukuplah Allah menjadi Pengawal (Yang Mentadbirkan

    sekalian makhlukNya).

    Di sini kita ada, apa yang bermula sebagai satu hujah sah yang melawan doktrin Trinitas.

    Kemudian ia menyatakan Hanyasanya Allah ialah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allahdaripada mempunyai anak, dan kerana itu kita tertinggal dengan hujah bahawa dia menafikan

    keanakan Tuhan. Bagaimanapun, seperti yang akan kita lihat Quran tidak menafikan bahawa

    Tuhan telah meletakkan Kristus di dalam rahim Mariam melalui Titah Ilahi. Maka Hadis

    memberi gambaran salah tentang apa yang dinyatakan Quran di sini.

    Sekali lagi kita lihat tiga teks ini dalam Mariam

    [19.88] Dan mereka yang kafir berkata: (Allah) Ar-Rahman, mempunyai anak.

    [19.91] Kerana mereka ada mengatakan: (Allah) Ar-Rahman mempunyai anak.

    [19.92] Padahal tiadalah layak bagi (Allah) Ar-Rahman, bahawa Dia mempunyai anak.

    Jadi nampaknya kita berhadapan sekali lagi dengan penafian yang sama, dan satu penafian

    seluruh prinsip Bapa yang mempunyai anak-anak.

    Para Nabi

    1. [21.26] Dan mereka (yang musyrik) berkata: (Allah) Ar-Rahman mempunyai anak. Maha Sucilah Ia. Bahkan

    (mereka yang dikatakan menjadi anak Allah itu) ialah hamba-hambaNya yang dimuliakan.

    Jadi sekali lagi kita ada satu penafian prinsip keanakan dan kebapaan. Jadi kita boleh debatkan

    bahawa umat pilihan adalah hamba-hamba, tetapi bolehkah kita juga berhujah bahawa kita juga

    adalah anak-anak dan waris-waris? Sesungguhnya kita dapat dari teks-teks Alkitab. Sekali lagi,

    jika itulah pokoknya, maka Quran tidak layak sebagai satu teks kerana ia bertentangan dengan

    hukum taurat dan kesaksian (Yesaya 8:20) dan dengan itu adalah tidak sah. Quran patutnya

    mempunyai penjelasan lain bagi apa yang diperkatakan di sini dalam teks-teks itu. Kita juga

    melihat:

    Orang-orang Percaya

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    11/29

    1. [23.91] Allah tidak sekali-kali mempunyai anak dan tidak ada sama sekali sebarang tuhan bersamaNya; (kalaulah

    ada banyak tuhan) tentulah tiap-tiap tuhan itu akan menguasai dan menguruskan segala yang diciptakannya dengan

    bersendirian dan tentulah setengahnya akan bertindak mengalahkan setengahnya yang lain. Maha Suci Allah dari

    apa yang dikatakan oleh mereka (yang musyrik) itu.

    Maka Diteisme dikecam oleh Quran. Ia juga dikutuk oleh Alkitab. Alkitab cukup jelas bahawa

    Tuhan memang telah mengambil anak-anak dan mencipta berbagai anak-anak Tuhan, dan itu

    merupakan pengetahuan standard dalam semua sistem-sistem purba. Penjelasannya adalah

    bahawa anak-anak Tuhan semuanya telah diciptakan Tuhan melalui titah Ilahi, dan bukan

    melalui sebarang perbuatan memperanakkan. Ini akan menjadi lebih jelas dari Quran sendiri

    seperti yang akan kita lihat di bawah.

    Teks-teks di bawah juga nampaknya menyampaikan idea penafian keanakan itu.

    Kekebalan

    1. [9.30] Dan orang-orang Yahudi berkata: Uzair ialah anak Allah dan orang-orang Nasrani berkata: Al-Masih ialah

    anak Allah. Demikianlah perkataan mereka dengan mulut mereka sendiri, (iaitu) mereka menyamai perkataan orang-

    orang kafir dahulu; semoga Allah binasakan mereka. Bagaimanakah mereka boleh berpaling dari kebenaran?

    Hiasan-hiasan Emas

    1. [43.81] Katakanlah (Wahai Muhammad, kepada mereka yang musyrik itu): Kalau betul Allah Yang Maha

    pemurah, mempunyai anak (sebagaimana yang kamu dakwakan) maka akulah orang yang awal pertama yang akan

    menyembah anak itu; (tetapi dakwaan kamu itu tidak berasas)!

    Juga ditegaskan bahawa Quran mengajar penafian kematian, pemalangan serta kebangkitan anak

    Allah dari ayat berikut:

    Perempuan

    [4.157] Dan juga (disebabkan) dakwaan mereka dengan mengatakan: Sesungguhnya kami telah membunuh Al-

    Masih Isa Ibni Mariam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak memalangnya (di kayu palang

    salib), tetapi diserupakan bagi mereka (orang yang mereka bunuh itu seperti Nabi Isa) dan Sesungguhnya orang-

    orang yang telah berselisih faham, mengenai Nabi Isa, sebenarnya mereka berada dalam keadaan syak (ragu-ragu)

    tentang menentukan (pembunuhannya). Tiada sesuatu pengetahuan pun bagi mereka mengenainya selain daripada

    mengikut sangkaan semata-mata dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin.

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    12/29

    Penjelasan mudah semua teks-teks ini ditemui dalam teks Surah 19:33-35 Mariam.

    [19.33] Dan segala keselamatan serta kesejahteraan dilimpahkan kepadaku pada hari aku diperanakkan dan pada

    hari aku mati, serta pada hari aku dibangkitkan hidup semula (pada hari kiamat).

    [19.34] Yang demikian sifat-sifatnya itulah Isa Ibni Mariam. Keterangan yang tersebut ialah keterangan yang

    sebenar-benarnya, yang mereka ragu-ragu dan berselisihan padanya.

    [19.35] Tiadalah layak bagi Allah mempunyai anak. Maha Sucilah Ia. Apabila menetapkan jadinya sesuatu perkara,

    maka hanyalah Dia berfirman kepadanya: Jadilah engkau, lalu menjadilah ia.

    [61.6 ] Dan (ingatlah juga peristiwa) ketika Nabi Isa Ibni Mariam berkata: Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku ini

    Pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku, iaitu Kitab Taurat

    [Hukum atau Torah] dan memberikan berita gembira dengan kedatangan seorang Rasul yang akan datang kemudian

    daripadaku bernama: Ahmad. Maka ketika dia datang kepada mereka membawa keterangan-keterangan yang jelas

    nyata, mereka berkata: Ini ialah sihir yang jelas nyata!

    [4.159 ] Dan tidak ada seorang pun dari kalangan ahli Kitab melainkan dia akan beriman kepada Nabi Isa sebelum

    matinya dan pada hari kiamat kelak Nabi Isa akan menjadi saksi terhadap mereka.

    Gelaran Ahmad itu mungkin merujuk kepada jemaat dan bukannya kepada Muhammad seperti

    yang diandaikan oleh Hadis Islam. Kita akan membincangkan aspek-aspek ini dalam Komentar

    Mengenai Quran .

    Pada abad ketujuh kita masih lagi berhadapan dengan Kekafiran yang menyatakan bahawa para

    dewa telah turun dan bersetubuh dengan manusia dan memperanakkan anak-anak. Itulah

    dakwaan yang dilawan Muhammad. Quran hendaklah dibaca berdasarkan pemahaman masalah-

    masalah zaman itu. Surat-surat Paulus juga harus dibaca dan difahami mengikut konteks.

    Hakikatnya adalah bahawa Tuhan hanya mengatakan Jadilah, dan Kristus telahpun ada di

    dalam rahim Mariam. Dia mati pada palang itu, dimasukkan dalam kubur, dan bangkit hidup

    semula dan naik ke syurga selepas tiga hari dan tiga malam dalam perut bumi.

    Nama-nama Tuhan

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    13/29

    Tuhan dikenal dengan berbagai nama dalam bahasa Yahudi. Ini menciptakan masalah bagi

    bahasa Inggris. Akar-kata Ibraninya adalah El . Bentuk tunggal dari Tuhan adalah Eloah . Bentuk

    jamaknya adalah Elohim . Dalam dewan Kasdim dinyatakan bahwa sebutannya adalah Elaha

    atau Elahh dan bentuk jamaknya adalah Elahim . Kata bahasa Arab Allah merupakan turunan

    atau bunyi lain dari Eloah atau Elaha. Nama Tuhan yang diberikan di Sinai adalah YAH[o]VAH.

    Akar katanya adalah Yah atau Jah (SHD 3050) untuk bentuk panjang Yehovah (SHD 3068) yang

    merupakan turunan dari eyeh asher eyeh (Akulah Aku telah mengutus Aku kepadamu,

    Keluaran 3:14, lihat Companion Bible ). Yehovah (Jehovah) (SHD 3068) adalah sebutan nasional

    Yahudi untuk Tuhan. Yehovih (Jehovih) (SHD 3069) diucapkan atau dibaca Elohim untuk tidak

    mencampur-adukkan kedua keberadaan itu dan SHD 3068 diucapkan sebagai Adonai (SHD

    136). Eloah (atau Allah) adalah pribadi yang menyandang nama Yehovih atau Yehovah Maha

    Tinggi.

    Tuhan dinyatakan sebagai Tuhan yang hidup yang berkenan menjadi Tuhan bagi semua

    pemikiran dan kehidupan manusia pada mana keberadaanNya sendiri bergantung. Dari Abraham

    Ia nampak tersembunyi dari umat manusia dan menyatakan diriNya kepada manusia dalam

    berbagai tahapan dalam sejarah dan dalam teofani seperti kepada Musa dan pemberian Hukum

    Tuhan di Sinai. Ia selalu menyatakan penyertaanNya pada umatNya dan umat Israel terutama

    dipandang sebagai bangsa perjanjian. Nabi Muhammad menyatakan ini di dalam Quran

    (2:63,83ff., 93,246; 3:93; 5:12,90), dan mengisolasikan peran dan kewajiban dari bangsa ini

    dengan memberi mereka nasihat dalam Surah 2:40 dan seterusnya, dan Surah 122. Sampai pada

    abad ke duabelas, Islam selalu berpendirian bahwa Ishak-lah yang memegang hal kesulungan

    dan bukan Ismail, tetapi fobia keangkuhan dari para penulis Hadis di kemudian hari memutar-

    balikkan ajaran ini dan menyatakan bahwa hak kesulungan ada pada Ismail. Hadis merupakan

    sebuah tulisan penjelasan atau tulisan yang diberikan untuk mengartikan Quran sama seperti

    Talmud atau Hukum Lisan digunakan untuk menjelaskan Alkitab bagi Yudaisme rabinis.

    Interpreatasi ini seringkali bertentangan dengan tulisan yang jelas-jelas ada dalam Kitab Suci itusendiri. Kekristenan kemudiannya menerima sistem yang berada di bawah struktur Roma dan

    kemudian Protestanpun mengikuti. Dengan demikian ketiga sistem menjadi sama sekali berbeda

    pemahamannya.

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    14/29

    Inovasi Hadistis dalam Islam ini mempunyai penyimpangan yang serius sehingga ajaran Yesus

    Kristus dan para rasul dianggap bertentangan dan karenanya Alkitab harus sama-sekali ditolak

    sebagai suatu kepalsuan. Maksud Allah terhadap bangsa Arab-pun menjadi salah dimengerti.

    Deskripsi Muhammad mengenai bangsa Arab sebagai Bangsa Penengah diubah kembali

    pengertiannya, pada Abad Pertengahan, menjadi Bangsa Terbaik, dan dengan demikian

    kehilangan sudut pandang yang benar atas apa yang dimaksud Muhammad mengenai

    terminologi tersebut. Penyimpangan ini tak pelak dipicu dengan petualangan Gereja Kristen

    Atanasia terhadap Islam dan polarisasinya yang total. Terlupakanlah peran sebagai pelindung

    Bangsa Alkitab atau Nasrani sebagaimana umat Kristen Nazareth biasa disebut. Sebenarnya,

    Omar mengeluarkan sebuah titah perlindangan terhadap umat Kristen di Mesopotamia dan,

    ketika invasi terhadap Afrika Utara dan Spanyol terjadi, titah yang sama ini juga diperluas.

    Sayangnya, Inkuisisi secara eksplisit diarahkan pada mereka dan juga menghantam umat Yahudimaupun Islam. Para penulis Yahudi modern (seperti misalnya Netanyahu), berusaha untuk

    menyangkal bahwa Inkuisisi dilakukan terhadap umat Kristen yang mematuhi Hukum Tuhan dan

    hukum tentang makanan dan hari-hari Raya. Mereka berusaha untuk membuat suatu klaim

    bahwa Inkuisisi ditujukan pada kaum Yahudi dan bahwa apa yang disebut Kekristenan Yudea,

    kaum Albigensia dan Waldensia sebenarnya adalah kaum Yahudi sekalipun faktanya para rabbi

    di jaman itu menyatakan mereka bukanlah Yahudi. Konflik ini tidak dpahami baik oleh

    Kekristenan modern maupun Islam dan nampaknya secara sengaja ditutup-tutupi oleh Yudaisme

    rabbinis.

    Islam modern tidak memahami bahwa Anak-anak Alkitab adalah juga bangsa Israel. Pernyataan

    untuk mematuhi perjanjian dalam Surah 17 adalah untuk anak-anak Israel, termasuk mereka

    yang adalah Israel rohani dan semua yang berserah, termasuk Islam.

    Dalam periode pasca-pengasingan, nama Adonai digantikan untuk nama perjanjian Yahweh

    sebagai sebutan sekaligus sebagai penghormatan dan permuliaan, mungkin karena ketidak-

    mampuan untuk memahami peran bawahan dari Elohim Israel yang adalah Malaikat Agung dari

    penebusan dan pembebasan Israel dan tentang Mesias (lihat Kejadian 48:15-16; Mazmur 45:6-7;

    Ibrani 1:8-9).

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    15/29

    Nama perjanjian Yah[o]vah diperkenalkan kepada Musa dan telah, melalui tradisi, menjadi nama

    Tuhan yang tertulis dan yang tidak diucapkan. Dari Keluaran 6:2-3 nama ini tidak dikenal oleh

    Abraham, Ishak dan Yakub dan hanya secara khusus digunakan untuk Israel. Tetapi Yah[o]vah

    (di bawah pendelegasian dari Yehovah Agung) bagaimanapun juga adalah pemerintah dari

    seluruh umat manusia. Israel diberikan kepada Yehovah sebagai milik utama dari pembagian

    bangsa-bangsa untuk para Putra Allah oleh Allah yang Maha Tinggi (Ulangan 32:8 RSV).

    Konsep mengenai keberadaan Tuhan sejati yang tungggal dikelilingi oleh para malaikat, yang

    diberi nama sebagai putra-putra Tuhan merupakan suatu yang tetap dikumandangkan dalam

    tulisan-tulisan Perjanjian Lama dan Baru dan dalam Quran. Konsep mengenai malaikat yang

    berhubungan dengan Yehovah ditemukan pada Perjanjian Lama dalam Kejadian 21:17, 22:11,

    15:16, 31:11-13; Keluaran 3:2-5; Hakim-hakim 6:11-23 dsb., dimana para utusan Tuhan dikenalsebagai Yehovah sendiri dan di dalam perikop-perikop tersebut berbicara berganti-ganti sebagai

    malaikat dan sebagai Yehovah dan sekali waktu nama Tuhan sendiri atau Yehovah ditemukan

    berada dalam malaikat pembimbing (Keluaran 23:20-21). Dalam kasus-kasus tersebut, malaikat

    berada di dalam bentuk tampilan Yehovah dalam setiap situasi yang spesifik yang disebutkan dan

    berada dalam rupa manusia tetapi tidak dalam bentuk inkarnasi. Akan tetapi, dinyatakan bahwa

    tak seorangpun yang pernah melihat Tuhan sehingga malaikat yang muncul menjadi wajah

    Tuhan dan hal itu disebutkan ketika Musa mendapatkan janji bahwa wajah Tuhan (dalam RSV

    disebut kehadiran) akan menyertai umatnya di padang gurun (Keluaran 33: 14-15). Figur ini

    disebut sebagai Elohim dan El atau disebut Tuhan tetapi bukan Yehovih atau Yehovah Agung.

    Figur ini disebut oleh Yudea sebagai Penghulu Malaikat Mikhail tetapi sekarang dipahami

    sebagai Yesus Kristus atau Sang Firman, perwakilan Tuhan yang nampak atau kehadiran Tuhan.

    Adalah dari aktualisasi Tuhan di dalam perwujudan tunggal sebagai Firman yang disebut Elohim

    (dan El) dimana nama Tuhan yang dinyatakan terjadi. Kata jamak Elohim ini diterapkan pada

    para malaikat atau para utusan yang tampil kepada Eloah. Adalah dari konsep ini kaum Paulisia

    dituduh telah menyebut Yesus Kristus sebagai malaikat (lihat ERE, artikel mengenai Paulisia,

    Volume 9, hal. 696).

    Nama Allah merupakan turunan dari nama Tuhan yang diucapkan, terutama dari terminologi

    Ibrani Eloah. Elohim yang jamak, juga merupakan turunan dari bentuk tunggal ini. Secara

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    16/29

    tradisional, YHVH tidaklah diucapkan. Adonai digunakan untuk SHD 3068 dan Elohim untuk

    SHD 3069. Elohim, walaupun terkadang berbentuk tunggal, pada dasarnya adalah kata jamak

    dan seringkali menyertai kata kerja jamak. Untuk menyebut nama dari pribadi Tuhan didalam

    bentuk yang tidak tegas dan tunggal, digunakanlah nama Eloah. Eloha di dalam pengertian

    generik juga dapat diartikan pada sebuah konsep negatif berupa bukan Tuhan atau sama sekali

    bukan tuhan (Ulangan 32:17) dimana penyangkalan terhadap kuasa dan Allah Bapa diperlukan.

    Eloah (atau Allah) digunakan untuk membedakan antara Tuhan yang Kekal (yang disebut

    sebagai Allah Bapa) dan Elohim sebagai sang Firman, sang Wajah, atau Hadirat Tuhan. Malaikat

    Hadirat Tuhan ini disebut dalam Keluaran 23:20. Ia menyandang nama Tuhan, karena namaku

    ada dalam Dia. Sebuah contoh yang baik dari perbedaan ini ada dalam Mazmur 18:32:

    32

    "Sebab siapakah Allah selain dari Tuhan,

    Dan siapakah gunung batu kecuali Allah (Elohim) kita?"

    Konsep bahwa Firman Tuhan adalah sebuah bentuk illahi yang terpisah ditemukan dalam

    kebiasan bahwa hakim sebagai elohim dalam penghakiman mereka yang dibimbing oleh Tuhan,

    seperti juga para imam.

    Eloah digunakan "empatpuluh-dua kali dalam kitab Ayub dan hanya limabelas kali di tempat

    yang lainnya (seperti dalam Ulangan 32:15, 17; Mazmur 18:31 (H 18:32); Amsal 30:5; Yesaya

    44:8; Habakuk 1:11)" (The Interpreters Dictionary of the Bible, Vol. 2, hal. 414). Karena Quran

    merupakan catatan perkataan Muhammad, perbedaanpun terjadi. Allah, Elohim, Yahovah, sang

    Kekal adalah satu dan sama kecuali bahwa Elohim digunakan sebagai hakim dalam kaitannya

    dengan sang Firman, Mesias atau pada Dewan dari para Elohim (lihat juga karya tulis Umat

    Pilihan sebagai Elohim [001] , Tuhan yang Kita Sembah [002] , Keillahian Yesus Kristus [147 ] ,

    Roh Kudus [117] , Perintah Allah yang Pertama: Dosa Iblis [153] dan serial mengenai Hukum

    Tuhan [252-263] . Kata Yahovah atau Yehovah merupakan turunan dari tulisan Ibrani YHVHdengan penambahan tanda baca di kemudian hari. Secara tradisional nama ini tak pernah

    diucapkan agar tidak mencampurkan antara dua kepribadian yang disebut di dalam naskah

    Alkitab sebagai Yehovah dan Yahovih. Bahkan, para Sopherim, juru tulis rabinis, mengubah

    Yehovah menjadi Adonai di 134 tempat dalam teks Masoret untuk menyelubungi hal ini (lihat

    http://www.ccg.org/Indonesian/s/p001.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p001.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p001.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p002.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p147.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p147.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p117.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p153.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p153.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p153.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p001.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p001.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p002.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p147.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p117.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p153.html
  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    17/29

    Companion Bible , Appendixes 31, 32 dan 33) perubahan yang serupa juga dibuat terhadap

    terminologi elohim (dalam karya tersebut di atas).

    Islam yang berpandukan Hadis menolak Kristus dan dengan itu menyangkal

    Quran

    Islam moden menolak komentar mengenai Mesias dan menyatakan dari sejumlah teks dalam

    Quran bahwa Muhammad tidak memberikan perbedaan terhadap Yesus Kristus, sepereti dalam

    Surah 6 Sapi pada ayat 81-91 dan secara spesifik dalam ayat 86, Yesus disebut sebagai Yang

    Maha Benar. Pada kenyataannya, pengelompokkan tulisan ini dengan jelas menunjukkan bahwa

    hikmat itu merupakan pemberian Tuhan dan tidak berasal dari manusia. Tuhan membukakan

    pada para orang terpilih kebenaran dan memberikan kuasa dan kenabian Alkitab. Kepatuhanterhadap firmannya yang diungkapkan merupakan sesuatu yang kondisional untuk

    mempertahankan pengetahuan dan otoritas; dan penghapusan otoritas kepada orang-orang patuh

    lainnya, hukuman untuk ketidak-patuhan. Ini merupakan pengulangan pernyataan Yesus Kristus

    dalam Matius 21:43.

    Teks-teks berikut adalah penting bagi memahami peranan Kristus dalam Quran dan teks-teks ini

    mengulangi pendirian Alkitab.

    1. [ 5.43 ] Dan (sungguh menghairankan), bagaimana mereka meminta keputusan hukum kepadamu, padahal di sisi

    mereka ada Kitab Taurat yang mengandungi hukum Allah , kemudian mereka berpaling pula sesudah itu (dari

    hukumanmu)? Dan (sebenarnya) mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.

    2. [ 5.44 ] Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat, yang mengandungi petunjuk dan cahaya yang

    menerangi ; dengan Kitab itu Nabi-nabi yang menyerah diri (kepada Allah) menetapkan hukum bagi orang-orang

    Yahudi dan (dengannya juga) ulama mereka dan pendita-penditanya (menjalankan hukum Allah), sebab mereka

    diamanahkan memelihara dan menjalankan hukum-hukum dari Kitab Allah (Taurat) itu dan mereka pula adalah

    menjadi penjaga dan pengawasnya (dari sebarang perubahan). Oleh itu janganlah kamu takut kepada manusia tetapihendaklah kamu takut kepadaKu (dengan menjaga diri dari melakukan maksiat dan patuh akan perintahKu) dan

    janganlah kamu menjual (membelakangkan) ayat-ayatKu dengan harga yang sedikit (kerana mendapat rasuah,

    pangkat dan lain-lain keuntungan dunia) dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan oleh

    Allah (kerana mengingkarinya), maka mereka itulah orang-orang yang kafir.

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    18/29

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    19/29

    membukakan kebenaran Firman Tuhan, maka bedakanlah diantara mereka dengan apa yang

    telah diwahyukan Allah pada kita

    Sebuah bagian yang jelas-jelas membingungkan muncul pada ayat 51 karena Muhammad

    dikatakan telah membuat kontradiksi terhadap dirinya sendiri saat mengatakan, Hai kalian yang

    percaya! Janganlah berteman dengan Yahudi ataupun Kristen. Mereka keduanya saling berteman.

    Disini Muhammad membuat perbedaan yang jelas antara Umat Firman Tuhan (contohnya kaum

    Syeba) dan mereka yang secara umum ia sebut Kristen. Ia membedakan antara Gereja Tuhan,

    yang pada saat itu berkedudukan di dataran tinggi Syria, Armenia dan Mesopotamia, yang

    mematuhi Hukum Tuhan dan ajaran Yesus Kristus, dan sekte-sekte gereja Kristen utama

    umumnya yang telah mengadopsi sejumlah adat-istiadat kafir dan melakukan ketakhyulan yang

    serius, termasuk Trinitas.

    Para penulis di masa selanjutnya menyertakan komentar ini sebagaimana yang dilakukan oleh

    Pickthall pada ayat 53 setelah, Maka orang-orang percaya akan mengatakan (kepada Umat

    Firman Tuhan), Apakah ini yang bersumpah demi Allah dengan sumpah yang paling mengikat

    bahwa mereka benar-benar beserta denganmu? Karya mereka telah gagal dan mereka telah

    menjadi pecundang. Teks ini berkesesuaian dengan janji Yesus Kristus dalam kitab Wahyu

    kepada jemaat (gereja) di Filadelfia, dimana mereka yang mengatakan bahwa mereka adalahYahudi, tetapi bukan, dan sesungguhnya adalah jemaat Iblis, akan menyembah (proskuneo)

    orang-orang pilihan.

    Muhammd menyatakan, dalam Surah 42 Nasihat ayat 13, bahwa agama (dari mereka yang

    menyerah) dimulai oleh Abraham, Musa dan Yesus dan tidaklah terpecah-belah, yang dikenal

    sejak jaman Nabi Nuh. Pendirian ini adalah yang kita pahami sebagai dasar dari agama sejak

    jaman Nabi Nuh dan hukum-hukum Tuhan yang dipahami dari Nabi Nuh. Yudaisme rabinis

    menyebutnya hukum Nuh dan menyatakannya sebagai sesuatu yang berbeda dengan hukumTaurat sebagaimana yang diperoleh dari tradisi lisan turun-temurun. Hukum ini bersumber dari

    Adam (lihat dalam serial mengenai Hukum Tuhan: [L1] , dan karya-karya tulis [252-263] dan

    [281]. Tak ada perbedaan Alkitabiah antara hukum Tuhan yang diberikan kepada Musa dan

    hukum yang dijalankan oleh Nuh dan Abraham dan yang dilakukan oleh Melkisedek di Salem.

    http://www.ccg.org/Indonesian/s/L1.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/L1.html
  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    20/29

    Muhammad menyatakan bahwa Tuhan sendiri memilih dan memanggil mereka yang berpegang

    pada iman. Ini adalah pegangan Paulus dalam Roma 8:29-34.

    Pada ayat 14 Surah 42, Muhammad menyatakan bahwa kepercayaan telah berpecah selepas

    pengetahuan diberikan dan dipicu oleh persaingan (atau oleh pertimbangan duniawi) dan bahwa

    mereka yang diciptakan untuk mewarisi Firman Allah di generasi berikutnya, yaitu sesudah

    perpecahan, dipenuhi dengan keraguan mengenainya. Dengan kata lain, sistem gereja-gereja

    utama ini menjadi terpecah-belah dan murtad. Dengan jelas ia menyebutkan aliran

    Difisit/Monofisit dan aliran doktrin Kalsedonia, dan kekeliruan mendasar mereka dalam

    kaitannya dengan doktrin asli yang dipraktikkan oleh apa yang disebut kaum Paulisia.

    Muhammad menyatakan, dalam Surah 43 Hiasan Emas ketika membahas mengenai penetapan

    agama, bahwa Mesir menjadikan terang pada Musa (ayat 54). Disini Firaun dan Mesir digunakan

    dalam pengertian klasik Alkitabiah mengenai dosa dan kekuasaan dunia. Ia juga menyatakan

    bahwa umat mentertawakan Yesus Kristus.

    Muhammad, sesuai wahyu di dalam Quran, menyatakan tentang Yesus Kristus, bahwa Ia tidak

    lain adalah hamba (dari Tuhan, yaitu Abd Allah, yang dianggap sebagai jabatan tertinggi dari

    Tuhan) pada siapa kita (yaitu Eloah, atau Elaha) bersahabat dan kita menjadikannya sebuah pola

    untuk anak-anak Israel. Ia menggunakan ini dalam pengertian Roma 11 dan adalah dariMuhammad kita dapat melihat identitas nasional dan tanggung-jawab yang jelas dari umat

    pilihan. Pada ayat 63, Muhammad menyatakan bahwa Yesus datang dengan bukti nyata (akan

    kekuasaan Tuhan - Pickthall). Ia mengatakan, Aku telah datang kepadamu dengan hikmat dan

    untuk menjelaskan sejumlah hal yang merupakan perbedaan diantara kamu. Jadi jalankanlah

    kewajibanmu pada Allah dan patuhilah aku. Ia juga menunjukkan perseteruan antara kelompok-

    kelompok Yahudi pada ayat 65. Hadits menggunakan Surah 3 Keluarga Imran dari ayat 80-84.

    Pada ayat 80, Muhammad mengetakan, Dan Ia memerintahkan padamu agar tidak menjadikan

    malaikat dan nabi-nabi sebagai allah. Apakah Ia akan memerintahkan padamu untuk tidak

    percaya setelah kamu menyerah (kepada Allah); dan dari ayat 83 dan 84:

    Katakan (Oh Muhammad): Kami percaya pada Allah dan apa yang diwahyukan kepada kami dan

    apa yang telah diwahyukan kepada Abraham dan Ismail dan Ishak dan Yakub dan suku-suku, dan

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    21/29

    apa yang telah dipercayakan pada Musa dan Yesus dan para nabi dari Allah mereka. Kami tidak

    membeda-bedakan mereka, dan kepadaNya kami menyerahkan diri.

    Dan siapapun yang memeluk agama selain agama Penyerahan (pada Allah) tidaklah akan

    diterima darinya, dan ia akan menjadi pencundang dalam kekekalan.

    Istilah Menyerah diterapkan pada Musa, Yesus Kristus dan Muhammad di dalam Perjanjian

    Lama dan Baru dan Quran. Kata bahasa Arab untuk menyerah adalah Al Islam. Istilah

    pecundang dalam kekekalan hanya dapat diterapkan dalam pengertian memperoleh kebangkitan

    dan penghakiman yang lebih rendah tingkatannya.

    Dari komentar, Kami tidak membeda-bedakan mereka dst., kaum Islam masa kini berusaha

    untuk menyangkal keberadaan Atanasia dan kemudian, entah bagaimana, mengabaikan ajaran

    Yesus Kristus yang sebenarnya tidak dibenarkan oleh Muhammad. Pendirian ini tidaklah jauh

    berbeda dengan firman Yesus Kristus sendiri ketika ia menyampaikan Wahyu kepada Yohannes.

    Dalam Wahyu 22:7-9 Yesus mengatakan:

    7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan

    nubuat kitab ini!" 8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu.

    Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah

    menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya. 9 Tetapi ia berkata kepadaku:

    "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para

    nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

    Pernyataan Yesus Kristus dan Muhammad adalah sama. Penggunaan istilah kurios atau Tuhan di

    dalam kaitannya dengan Yesus Kristus adalah dalam pengertian pemimpin atau pemerintah,

    bukan seperti yang digunakan Muhammad disini dalam pengertian Tuhan. Istilah tersebut

    tidaklah membuat perbedaan antara keduanya adalah dalam hal inspirasi dari pesan yang

    disampaikan, tetapi Injil Kerajaan Allah adalah pesan dari buah-buah sulung dan dari Roh Kudus

    Pentakosta, jadi Muhammad tidak dapat menyangkal Yesus Kristus sebagai buah sulung karena

    itulah keseluruhan misiNya, dan yang memang diakui oleh Muhammad, sebagaimana yang

    dinyatakan dengan amat jelas di dalam Al Tariq. Apa yang memang dilakukan Muhammad

    adalah untuk menghancurkan secara total konsep Atanasia mengenai Trinitas, yang memang

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    22/29

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    23/29

    doktrin yang diterbitkan pada tahun 590 Masehi oleh Gregorius I saat ia mendirikan Tahta Suci

    Roma sementara, yang berakhir setelah 1.260 tahun atau pada tahun 1850 Masehi. Roma

    menitahkan bahwa otoritas sementara berada di tangan Gereja Roma. Berdasarkan "Bull Unam

    Sanctam", keselamatan dianggap mustahil di luar Gereja Roma. Ini tentu saja merupakan sesuatu

    yang bertentangan dengan Alkitab dan juga bertentangan dengan apa yang dinyatakan Quran.

    Firman Tuhan dijaga oleh Yudea sampai tibanya Mesias dan Firman itu beserta Perjanjian Baru

    tersedia pada masa kini. Gulungan kitab Laut Mati menunjukkan bahwa Alkitab adalah tetap

    sama seperti yang digunakan pada jaman Yesus Kristus. Dengan demikian Islam tidak dapat

    menyatakan bahwa Alkitab telah sama sekali menyimpang.

    Dalam Surah 61 Kedudukan (Jemaah), di ayat 6, Muhammad mengatakan,

    Dan ketika Yesus putra Maryam mengatakan Hai anak-anak Israel, lihatlah aku adalah utusan

    Allah bagimu, meneguhkan semua yang telah diwahyukan sebelum aku di dalam Taurat dan

    membawa kabar baik mengenai seorang utusan yang akan datang setelah aku; yang namanya

    adalah yang Terpuji. Akan tetapi sekalipun Ia telah datang bagi mereka dengan bukti yang nyata

    mereka berkata Ini hanyalah sihir.

    Dituduhkan bahwa istilah yang Terpuji (atau Ahman) adalah, karena merupakan salah satu dari

    nama-nama nabi, menyebut tentang dirinya sendiri, tetapi orang lain mengatakan bahwa istilah

    itu digunakan untuk Roh Kudus atau sang Penghibur, dan yang lain lagi mengatakan itu adalah

    nama bagi keduanya dan merupakan bukti bagi penerimaan Muhammad. Akan sangat luar biasa

    bagi Muhammad bila tidak memahami peran Roh Kudus dan agaknya mustahil jika ia berusaha

    untuk menempatkan dirinya dalam peran Roh Kudus.

    Pada ayat 14, ia menyebut mengenai perbedaan pendapat antara dua pihak umat Israel, ketika

    Yesus Kristus bertanya kepada para rasul siapakah pembantunya, dan ada yang percaya dan yang

    tidak percaya, dan mereka yang percaya dikuatkan oleh Tuhan dan menjadi lebih unggul.

    Seseorang hanya dapat mengasumsikan bahwa yang ia maksud disini ia menyebut mengenai 40

    tahun masa karunia untuk terjadinya pertobatan di dalam kerangka tanda Yunus dan

    penggenapannya adalah kehancuran Bait Allah pada tahun 70 Masehi dan perusakan Yerusalem

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    24/29

    dari 1 Nisan tahun 70 Masehi hingga Nisan 71 Masehi, tepat 40 tahun setelah kematian Yesus

    Kristus. Gereja Tuhan melarikan diri ke Pella dan diselamatkan, sementara Yerusalem dan Bait

    Allah dan para pengikutnya dimusnahkan. Di tengah waktu ini mereka yang beralih kepercayaan

    dipisahkan dan ditolak dari Yehuda.

    Dari Surah 19 Maria dan Surah 21 Nabi-nabi, kita melihat bahwa Muhammad menyajikan

    silsilah para nabi dengan Ishak dan Israel, ke dalam kedudukan Daud dan Salomo sebagai raja. Ia

    menyatakan tak ada keistimewaan bagi Ismail, tetapi justru menyatakan bagi dirinya penerimaan

    diantara mereka sebagaimana dinyatakan di dalam Alkitab dan sebagai nabi (19:54 dan

    seterusnya dan 21:85) dan sebagai salah satu dari umat pilihan dalam Surah 38:49.

    Dari Surah Maria, kita mendapatkan pernyataan yang jelas mengenai kelahiran Yesus Kristus

    dari wanita perawan, tetapi kisahnya nampak berkaitan dengan Injil Apokriptik Mesir, kecuali

    bila komentar yang diberikan bersifat alegori yang mungkin memang disengaja, dan

    mengandung maksud mengenai masa pemisahan (lihat karya tulis Pemurnian dan Sunat [251] ).

    Menyangkut pernyataan bahwa Maria jelas mengandung sebelum menikah, uraian dalam ayat 27

    mungkin adalah pengungkapan tentang anggapan dari pihak sanak-keluarga atau desa tempat

    tinggalnya.

    Pada ayat 28, Muhammad membuat observasi yang paling penting dimana ia menyebut Mariasebagai saudara perempuan Harun. Dalam Matius dan Lukas kita memperoleh silsilah Yesus

    Kristus, yang adalah dari Daud di dalam Matius melalui Salomo; dan dalam Lukas, melalui

    Natan (lihat karya tulis Silsilah Mesias [119] ). Yesus Kristus berada dalam garis keturunan

    Yehuda dan kedua garis keturunan tersebut bersumber dari Yehuda, namun agar memenuhi

    nubuatan tentang dua kali kedatangan Mesias, Mesias Harun dan Mesias Israel, garis keturunan

    dari suku Lewi diperlukan. Garis keturunan Yudea saja tidaklah memadai untuk melengkapi

    nubuatan ini, yang kita tahu menyebar dari tulisan Anak-anak Zadok. Lebih lanjut, nubuatan di

    dalam Zakharia 12:10-14 menunjukkan bahwa "mereka akan memandang kepada Dia yang telah

    mereka tikam", keluarga dari garis keturunanNya nampaknya adalah dari Daud melalui Natan

    (ayat 12) dan Lewi melalui Simei (ayat 13). Karena saudara sepupu Maria, Elisabet, adalah istri

    dari Zakharia, imam besar dari Pembagian Abiya, dan karena keterbatasan yang ditetapkan pada

    kaum Lewi dalam kitab Bilangan, Elisabet dan, mungkin karena itu, Maria, adalah sepenuhnya

    http://www.ccg.org/Indonesian/s/p251.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p119.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p251.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p119.html
  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    25/29

    Lewi, dalam hal Elisabet dan sebagian Lewi dalam hal Maria, memungkinkan Zakharia untuk

    digenapi dan Yesus Kristus adalah Mesias dari Harun dan Israel. Pernyataan Muhammad

    bukanlah kekeliruan ataupun istilah umum, namun merupakan kesamaan terhadap nubuatan di

    dalam Zakharia, mungkin menunjukkan bahwa ia juga telah membaca dan memahami Zakharia.

    Kekacauan timbul menyangkut penyangkalan oleh Muhammad bahwa Tuhan akan mengambil

    seorang putra bagi diriNya. Baik Kekristenan Atanasia dan Islam masa kini tidaklah memahami

    takdir pamungkas umat manusia sebagai putra-putra Tuhan, dan bahwa Yesus Kristus adalah

    buah sulung dari hal ini.

    Muhammad berusaha untuk menyangkal pendirian kaum Atanasia mengenai Trinitas yang

    membatasi konsep rohani dari kesatuan dan keberadaan kekal dengan Tuhan membatasi Yesus

    Kristus pada konsep putra tunggal dan tersendiri di dalam pengertian keberadaan fisik sebagai

    manusia. Muhammad sama sekali tidak menyangkal bahwa Yesus Kristus adalah Mesias dan

    buah sulung. Bahkan, ia menyatakan hal itu.

    Tradisi Hadist yang awal menunjukkan bahwa Alkitab disalin ke dalam bahasa Ibrani pada jaman

    Muhammad, dan mempunyai dua sumber. Hexaplas Origen disalin ke dalam bahasa Ibrani dalam

    beberapa tahap dan Alkitab tersedia di Pella dan Arabia pada jaman-jaman awal, sementara

    Gereja Tuhan telah berdiri di wilayah dataran tinggi Mesopotamia. Hukum Tuhan dan Hukum para Nabi tentunya tersedia sejak jaman dinasti Yudea di Mekkah dan Felix Arabia secara umum.

    Islam masa kini memalsukan bahwa buku-buku yang dibaca oleh Muhammad tidaklah sama

    dengan yang terdapat sekarang ini dan dengan demikian mereka tidak perlu mematuhi ketentuan

    dari Muhammad untuk mempelajari Taurat dan naskah yang berisikan Perjanjian Baru. Gulungan

    kitab Laut Mati menunjukkan kelirunya ajaran tersebut.

    Dari tulisannya, Muhammad dengan jelas mengakui Yesus adalah Kristus, sang Mesias. Kaum

    Suni dan Syiah melakukan terhadap ajaran Muhammad hal yang sama seperti yang dilakukan

    Roma terhadap Injil Kerajaan Allah. Bahkan, karena hal inilah, dan karena penyembahan berhala

    bangsa Arab, Muhammad memulai pelayanannya. Islam masa kini mempunyai dispensasi yang

    berbeda, mereka melanggar Sabat melawan perintah langsung dari Muhammad, dan tidak

    mematuhi hukum tentang makanan karena mereka tidak memahami hukum yang dinyatakan di

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    26/29

    dalam Taurat, karena mereka tidak membacanya. Seseorang tak dapat membaca Quran secara

    terpisah dari Alkitab dan mencapai pemahaman. Penutupan kebenaran ini, walaupun dilakukan

    secara tidak sengaja, juga berlangsung sekarang ini. Di dalam karya terjemahannya yang

    sebenarnya baik, N.J. Darwood telah menganggap Al Tariq sebagai Pengunjung di Waktu Malam

    dari arti nama tersebut yang paling menyimpang. Nama ini digunakan lebih jarang dari Bintang

    Fajar dan Ia yang Berdiri di Pintu dan Mengetuk, tetapi dikenal dan digunakan dalam 1

    Tesalonika 5:2, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri

    pada malam.

    Sekalipun nama ini kehilangan artinya yang mendalam bagi pembaca Alkitab berbahasa Inggris

    maupun Indonesia, tak diragukan bahwa Tariq dipahami secara umum dalam Islam. Tanyakan

    pada setiap anak apa arti nama Tariq dan jika ia memang tahu, yang amat mungkin, ia akanmenjawab Sang Bintang Fajar. Identifikasi istilah Surah, sang Bintang Fajar dan Ia yang Ditikam

    Lambungnya, dengan Yesus Kristus, merupakan sesuatu yang sederhana dan tak dapat

    dihindarkan.

    Dengan demikian kita dapat melihat perkembangan tradisi ini sejak jaman Musa, yang

    memberikan komentar kenabian yang pertama dalam Kejadian 17:19 dan di saat pemberian janji

    kepada Yudea dalam Kejadian 49:10, Tongkat Kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun

    lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia [Syiloh] datang yang berhak atasnya,maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. Nubuat Musa dalam Ulangan 18:15 dan 18:18-19

    dinyatakan telah digenapi oleh Yesus Kristus.

    Pengharapan umum dari tradisi Yehuda-Kristen-Islam adalah kedatangan Mesias, Raja

    Kebenaran, yang akan mendirikan kekuasaanNya selama 1.000 tahun (Wahyu 20:4) yang disebut

    Milenium. Tradisi Kristen adalah bahwa Milenium (atau Chiliad) akan didahului dengan

    kebangkitan yang pertama dari Pelekizu (para martir, atau mereka yang dianiaya karena Yesus

    Kristus). Kebangkitan yang ke dua atau yang menyeluruh terjadi pada akhir dari Milenium.

    Satan (juga disebut Azazel [Ibrani] atau Iblis [Arab]) dibelenggu selama 1.000 tahun dan

    dilepaskan pada akhir dari Milenium pada saat mana ia akan sekali lagi menyesatkan dunia dan

    perang yang terakhir terjadi.

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    27/29

    Penyesatan yang terakhir ini akan diikuti dengan pemusnahan total bangsa-bansa, dan kemudian

    kebangkitan yang ke dua atau yang menyeluruh. Quran, dalam Surah 18 Gua ayat 95-101,

    menyebut perang akhir Gog dan Magog ini dengan namanya dan menunjukkan bahwa adalah

    pada saat itu sangkakala yang terakhir akan dikumandangkan untuk kebangkitan orang mati yang

    menyeluruh dan penghakiman sebagaimana yang telah kita lihat. Sangkakala yang terakhir

    sebenarnya adalah dua sangkakala (Surah 39:68 Pasukan, dan Surah 79:6 Ia yang Ditarik ke

    Depan dan seterusnya). Pasukan akan menjadi pemula penghancuran bangsa-bangsa, dan yang

    kedua untuk kebangkitan, dan pada ayat 69-75 ditunjukkan penataan Buku Penghakiman.

    Yesaya 65:20 menunjukkan bahwa sebuah periode 100 tahun akan terjadi setelah kebangkitan

    yang ke dua agar semua dapat memperoleh keselamatan. Setelah itu penghakiman dan

    pemusnahan mereka yang tidak bertobat akan terjadi.

    Nubuatan Alkitab menandakan bahwa Elia (atau seseorang yang ditempati roh Elia) akan dikirim

    untuk memberi amaran tentang kedatangan Mesias (Maleakhi 4:5). Matius 17:11 menunjukkan

    bahwa Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan bahwa Yohanes Pembaptis adalah

    pendahulu dari nabi ini. Anak-anak Zadok menyebut nabi ini sebagai Penterjemah Hukum Tuhan

    (yang mungkin kenyataannya, adalah Mesias Israel dan bukan Elia) dan Yeremia 4:15

    menandakan bahwa nabi atau suara yang menyuarakan peringatan mengenai jaman akhir (lihat

    karya tulis Peringatan Mengenai Jaman Akhir [044] ) akan berasal dari suku Dan dan Efraim. Nubuatan Katholik di kemudian hari menyebut mengenai nabi dari suku Dan ini sebagai

    Antikristus dari suku Dan karena ia adalah penganut Sabat yang menghancurkan berhala

    (iconolast) dan membawa ajaran yang menentang kebaktian gereja di hari Minggu.

    Tradisi Mahdi dalam Islam menyatakan bahwa Jaman Akhir atau Hari Kiamat akan didahului

    dengan sebuah periode kekacauan secara universal. Penderitaan dan penekanan akan diakhiri

    dengan pemunculan Imam Mahdi sebagai pemulih keadaan dan raja dari Kerajaan Milenia (atau

    Chiliastic). Kerajaan ini akan dihancurkan oleh Daddjal, si iblis, (juga disebut dalam Wahyu

    20:4-12) yang pada gilirannya akan dikalahkan oleh Nabi Isa (Yesus Kristus) yang akan

    memulihkan keadilan. Para pengikut Imam Mahdi telah mengacaukan ajaran mengenai Akitab

    dan Quran telah menempatkan Elia, atau sang Imam Mahdi, sang Penterjemah dari Hukum

    Tuhan dalam DSS, sebagai pemulih dan raja dari Milenium, dan mereka kemudian menyatakan

    http://www.ccg.org/Indonesian/s/p044.htmlhttp://www.ccg.org/Indonesian/s/p044.html
  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    28/29

    bahwa Isa atau Yesus Kristus datang setelah pelepasan Iblis (dalam hal ini Daddjal), untuk

    peperangan terakhir atau Gog dan Magog sebelum kebangkitan yang ke dua. Dari situ diketahui

    bahwa mereka tidak menyadari bahwa ada dua peperangan Gog dan Magog, satu di awal dan

    satu di akhir dari Milenium. Akan tetapi penantian akan nabi ini adalah tetap sama.

    Pengharapan Mesianis dalam Islam telah dipeluk oleh pergerakan Ahmadiyyah yang didirikan

    oleh Mirza Ghulam Armad di akhir abad ke 10 yang telah mengambil konsep Hindu dan juga

    konsep Mesianis Timur Tengah (lihat K. Cragg [juga terdapat dalam Ling 7.37 dan 7.39], Islam

    and the Muslim, Open University Press, 1978, hal. 70). Karena itu konsep ini adalah konsep

    yang sesat.

    Dalam Surah 18 Gua kita menemukan, dalam ayat 95-111, bahwa Gog dan Magog (Pemimpin

    dan Bangsa) mula-mula dibatasi secara alegoris oleh gundukan diantara bangsa-bangsa

    (pegunungan) dan pada ayat 99 dan 100 kita menemukan bahwa mereka dilepaskan di saat

    peniupan sangkakala terakhir dan dihancurkan oleh Tuhan sebelum tibanya Hari Kebangkitan

    pada ayat 106. Taman Firdaus disebut sebagai upah selepas kebangkitan pada ayat 108, tetapi

    diasumsikan bahwa yang dimaksudkan adalah taman yang ke dua atau yang terbaru.

    Simbolisme pegunungan disini mempunyai berbagai variasi arti alegoris. Dari Alkitab kita tahu

    bahwa bangsa-bangsa (selalu dilambangkan dengan pegunungan) diratakan dan dihancurkanoleh Yesus Kristus, tetapi setelah pelepasan Iblis, Gog dan Magog muncul kembali untuk

    peperangan yang ke dua dan terakhir. Nampaknya Muhammad menggunakan gundukan ini

    sebagai pelambang untuk meniadakan perbezaan pada kekuasaan nasional di bawah

    pemerintahan Mesias, tetapi sekalipun demikian, tetap kekal pada identitas genetis sebagaimana

    yang menjadi pengharapan dalam batasan yang disebutkan oleh Musa. Hubungan antara batasan

    alami pegunungan Kaukasus tidaklah terhindarkan bagi bangsa Arab di jaman Muhammad dan,

    karena itu, pernyataan ini harus dianggap sebagai alegori yang penting. Pesan dari Quran harus

    diinterpretasikan dalam konteks Alkitab.

    Apabila dibaca dan diertikan secara terpisah dari kitab lain, Quran, sebagaimana juga Perjanjian

    Baru, boleh diselewengkan, dan tidak dapat dihindari dari menjadi sumber perpecahan,

    penganiayaan dan peperangan. Apabila ketiga-tiga Kitab tersebut dibaca secara serentak, yang

  • 8/14/2019 YeSus KrisTus Dan IsLam

    29/29

    mana sepatutnya demikian, pemahaman mungkin menjadi nyata dan satu rencana keselamatan

    yang lengkap akan muncul yang mana tidak boleh disalah ertikan.