xii.ipa.6 dzikri nashrul fauzi

29
DZIKRI NASHRUL FAUZI XII IPA 6 MEMPERSENTASIKAN

Upload: dzikri-fauzi

Post on 29-Jul-2015

55 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

DZIKRI NASHRUL FAUZIXII IPA 6

MEMPERSENTASIKAN

3

2

1

KONSEPPEMBELAJARAN

BERPUSAT MAHASISWA

(STUDENT CENTERED LEARNING)

Click to Next

Pembelajaran Masa lalu

Sekarang dan yang akan datang

PendahuluanStudent - centered learning (SCL)SCL merupakan disiplin yang melibatkan interaksi kelompok-kelompok mahasiswa dalam rangka melaksanakan pembelajaran secara kreatif sebagaimana kelak di kemudian hari akan dijumpai di dunia nyata / profesinya (Thornburg, 1995):

Mahasiswa merupakan komponen utama di dalam kelas Mahasiswa merupakan fokus, dan pengajar beralih fungsi

sebagai fasilitator bagi pembelajar dalam diskusi kelompok kecil

Hakekat SCL

Mahasiswa memiliki keleluasaan untuk mengembangkan segenap potensinya (cipta, karsa dan rasa), mengeksplorasi bidang yang diminatinya, membangun pengetahuan serta mencapai kompetensinya secara aktif, mandiri dan bertanggung jawab melalui proses pembelajaran yang bersifat kolaboratif, kooperatif dan kontekstual serta difasilitasi oleh dosen yang menerapkan “Patrap Triloka”.

RINGKASAN KERANGKA UNTUK KONSTRUKTIVISME

1. Dalam SCL para mahasiswa telah memiliki prior knowledge yang harus diaktifkan dalam situasi pembelajaran yang baru

2. Pengetahuan dibangun secara khas dan individual, dengan berbagai macam cara, dengan menggunakan berbagai alat, sumber, pengalaman, dan konteks

3. Pembelajaran merupakan proses aktif dan reflektif

4. Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan, melalui asimilasi, akomodasi, atau penolakan terhadap informasi baru

5. Interaksi sosial mengenalkan adanya berbagai macam perspektif pembelajaran

6. Secara internal, pembelajaran dikendalikan dan dimediasi oleh mahasiswa itu sendiri

SCL di dalam praktik

Peran pengajar adalah sebagai fasilitator Mahasiswa bertanggung jawab dan

mengendalikan sepenuhnya atas pembelajarannya

Pembelajaran dapat bersifat independen, kolaboratif, kooperatif, atau kompetitif

Proses pencarian & penggunaan informasi lebih penting daripada materi dasarnya

Pembelajaran berlangsung secara kontekstual dan mahasiswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka (Theroux, 2002)

TYPES OF SCL

Cooperative learning

Collaborative learning

TYPES OF SCL

Cooperative learning

Collaborative learning

Click Here to The End

Cooperative learning Cooperative learning merupakan model pembelajaran di dalam

kelompok kecil, para peserta didik bekerja bersama untuk memaksimalkan pembelajaran baik sebagai individu maupun kelompok (Smith, 1996)

Cooperative learning mendorong peserta didik untuk bekerja bersama menyelesaikan suatu tugas, berbagi informasi dan saling mendukung

Guru berperan ganda, sebagai pakar dan otoritas di dalam kelas Guru merancang tugas dan memberikannya kepada kelompok peserta

didik, mengelola waktu dan sumber informasi, memantau pembelajaran peserta didik, memeriksa apakah peserta didik menyelesaikan tugasnya dengan baik serta apakah kelompok menyelesaikan tugasnya sesuai dengan tujuan pembelajaran. (Cranton, 1996; Smith, 1996)

Enam langkah

1. Penyampaian tujuan dan motivasi2. Presentasi informasi/tugas3. Pengorganisasian kelas menjadi kelompok4. Pendampingan oleh dosen (facilitating)5. Presentasi dan saling berbagi informasi hasil6. Pemberian pengakuan/penghargaan atas hasil usaha

Lingkungan belajar (theoretical perspective)

Kelas demokratisHubungan antar kelompokExperiential learning

Efek /manfaatPrestasi akademisToleransiKetrampilan sosial

Kelas demokratis

•Mencerminkan masyarakat•Laboratorium kehidupan nyata

Tempat belajar & meneliti masalah sosial & interpersonal

(Dewey & Thelen)

•Lingkungan belajar

Manfaat/efek

Ketrampilan sosial•Hubungan sosial•Kerjasama•Pengelolaan waktu•Berpikir analitis•komunikasi

Toleransi •Mengurangi prasangka•Kepercayaan•Empati•Penghargaan•penerimaan

Prestasi akademis•Belajar lebih dalam•Pemahaman meningkat•Penguasaan bertambah

COLLABORATIVE LEARNING

Gerdy, 1998: Belajar akan lebih efektif dan bermakna apabila

dilakukan bersama kelompok daripada belajar “sendirian”

Belajar yang baik, sebagaimana bekerja yang baik, adalah bersifat kolaboratif dan sosial, bukannya kompetitif dan terisolasi

Berbagai gagasan dan tanggapan terhadap pendapat orang lain akan meningkatkan kemampuan berpikir dan memperdalam pemahaman

Collaboration (Roschelle & Teasley, 1995)

Kolaborasi merupakan aktivitas yang sinkron dan terkoordinasi dalam hal membangun pengetahuan secara berkelanjutan serta mempertahankan kebersamaan dalam menyikapi masalah.

Elemen kunci dalam collaborative learning (Klemm, 1994)

Saling tergantung secara positif: mahasiswa saling mengajar dan saling belajar Setiap peserta mempunyai peran yang berbeda, tetapi peran tadi sangat

penting untuk proses pembelajaran kelompok: • Seorang membaca dan menginterpretasi tugas bagi seluruh anggota

kelompok

• Seorang mendorong teman-temannya untuk berpartisipasi dan pengumpulan informasi dan diskusi

• Seorang membuat ringkasan dan menyiapkan konsensus

• Seorang memeriksa hasil diskusi dan bahan laporan

• Seorang menghubungkan konsep baru yang telah disusun kelompok dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya

• Seorang mengamati kinerja kelompok secara keseluruhan dalam hal penyelesaian tugas

Collaborative & Cooperative learning Ada beberapa ahli yang menyamakan arti collaborative dan

cooperative learning di mana para mahasiswa belajar bersama dalam menyelesaikan suatu tugas (Bruffee, 1995)

Ahli lainnya menyatakan bahwa cooperative learning merupakan subkategori collaborative learning (Cuseo, 1992)

Yang lain menyatakan bahwa antara collaborative dan cooperative learning merupakan suatu continuum dari ujung yang paling terstruktur (cooperative) sampai dengan yang kurang terstruktur (collaborative)- (Millis & Cottell, 1998)

Collaboration and Cooperation Collaboration:

Menerapkan aktivitas kelompok kecil sebagai suatu strategi untuk mengembangkan ketrampilan berpikir dan meningkatkan kemampuan individual untuk “menguasai pengetahuan”.

Mendorong pendekatan kebersamaan dan saling menghargai Berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan dibangun dengan konstruksi

sosial Lebih cocok untuk diterapkan di pergurun tinggi

Cooperation: Mendorong pendekatan eksploratif tetapi dalam bentuk lebih

terstruktur Berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan dibangun dengan konstruksi

sosial tetapi metodologinya bersifat l bertahap Lebih cocok diterapkan di sekolah dasar dan menengah

Collaborative learning environment

Collaborative Learningenvironment

Attention

Retention Participation

Motivation

QUIZBerikut ini yang merupakan tipe dari SCL adalah…

a. Smart Student Learning

e. Juggling Learning

b. Collaborative Learning

d. Coperative Learning

c. Partisipation Learning