file · web viewdi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari tuhan....

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat muncul apabila dibantu oleh suatu lingkungan yang mendukungnya untuk berkembang. Manusia juga memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi antara manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Maka dari itu Lingkungan juga dapat diartikan sebagai tempat berlangsungnya sebuah pendidikan, itulah yang disebut lingkungan pendidikan. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan? 2. Aspek apa saja yang ada dalam lingkungan pendidikan ? 3. Bagaimana peran aspek lingkungan pendidikan terhadap anak? 4. Nilai apa saja yang terkandung dalam masing – masing aspek lingkungan pendidikan? 1

Upload: nguyentruc

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan.

Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

muncul apabila dibantu oleh suatu lingkungan yang mendukungnya untuk

berkembang. Manusia juga memiliki sejumlah kemampuan yang dapat

dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi antara manusia

dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Maka

dari itu Lingkungan juga dapat diartikan sebagai tempat berlangsungnya sebuah

pendidikan, itulah yang disebut lingkungan pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan?

2. Aspek apa saja yang ada dalam lingkungan pendidikan ?

3. Bagaimana peran aspek lingkungan pendidikan terhadap anak?

4. Nilai apa saja yang terkandung dalam masing – masing aspek

lingkungan pendidikan?

C. Tujuan

1. Agar pembaca mengetahui apa itu lingkungan pendidikan

2. Agar pembaca mengetahui pentingnya lingkungan dalam proses

pendidikan

3. Agar pembaca memahami perkembangan dan keperluan seorang anak.

D. Manfaat

Agar para pembaca dapat memahami fungsi dan peranan masing-masing

lingkungan pendidikan serta dapat mengaplikasikan peranan tersebut

1

Page 2: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

BAB II

PEMBAHASAN

1. Lingkungan Pendidikan

Pengertian lingkungan (environtment) dalam Webster’s New Collegiate

Dictionary diterangkan sebagai “the aggregate of all the external conditions and

influences affecting the life and development of an organism. (Kumpulan segala

kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan suatu

organism)”. Untuk pengertian lingkungan pendidikan maka yang dimaksud yaitu

segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan.

Di dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari

Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru

dapat muncul apabila dibantu oleh lingkungan pendidikan. Misalnya untuk makan

maka seorang anak perlu disuapi, dan untuk kemampuan berbicara perlu dilatih,

maka lingkungan pendidikan perlu memberikan motivasi-motivasi atau dorongan

agar anak mau belajar.

Fungsi lingkungan pendidikan yaitu sebagai pelindung, pembantu atau

penolong, penuntun, dan pendorong bagi peserta didik, agar potensi yang ada

pada dirinya dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan benar. Secara umum

fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi

dengan berbagai lingkungan sekitarnya( fisik, sosial, dan budaya ), utamanya

berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan

pendidikan yang optimal safitri (2011).

Keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah jenis lingkungan pendidikan

yang berbeda-beda tetapi perlu ada upaya untuk kerja sama. Masing-masing jenis

lingkungan pendidikan akan dikupas seperti dibawah ini:

a. Keluarga

Apabila Tuhan menghendaki kelahiran atau kehadiran anak dalam

keluarga maka sekaligus pula orang tua mengemban tugas untuk mengasuh dan

mendidiknya. Kewajiban ini didasari oleh rasa kasih sayang yang berarti ada

2

Page 3: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

tanggung jawab moral. Orang tua secara sadar wajib membimbing anaknya

hingga mencapai kedewasaan dan dikemudian hari mampu mandiri.

Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap anak diuraikan olehNoor

Syam (1980: 17) antara lain:

1) Dorongan atau motivasi cinta kasih yang menumbuhkan sikap rela

mengabdikan hidupnya untuk sang anak.

2) Dorongan atau motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi

kedudukan orang tua terhadap keturunannya, meliputi nilai religious

yang dijiwai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menjaga martabat dan

kehormatan keluarga.

3) Tanggung jawab sosial berdasarkan kesadaran bahwa keluarga sebagai

anggota masyarakat, bangsa, dan negara, bukan kemanusiaan.

Mengenai tanggung jawab moral dapat dikutip penemuan seorang ahli

dalam psikologi anak, Jerome Kagan (1981): “the Child’s snse of value and

morality begins to take shape in the months just before seconde birthday” (The

International Encyclopedia of Education). Menurutnya kesadaran anak terhadap

nilai dan moral mulai tampak sejak sebelum ulang tahun yang kedua. Maka makin

jelaslah bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama-tama

memberikan pengaruh bayi atau peserta didik. Kecuali itu, keluarga merupakan

kekuatan utama dalam perkembangan anak. Pengaruh lingkungan pendidikan

yang pertama dan utama ini diperoleh anak sampai kira-kira 4-5 tahun, sementara

itu, anak mulai dipersiapkan untuk memasuki lingkungan pendidikan diluar

rumah.

a. 1. Pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga

J. J. Rousseau (1712-1778), sebagai salah seorang pelopor ilmu jiwa anak

mengutarakan betapa pentingnya pendidikan keluarga itu. Ia menganjurkan agar

pendidikan anak-anak disesuaikan dengan tiap-tiap masa perkembangannya.

Dasar pendidikan menurut Rousseau ialah alam anak-anak yang belum rusak,

anak-anak harus dididik sesuai alamnya. Kata-kata Rousseau yang penting dan

selalu menjadi pedoman bagi kaum pendidik adalah anak itu bukan lah orang

3

Page 4: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

dewasa dalam bentuk kecil. Pikiran, perasaan, keinginan, dan kemampuan anak

itu berbeda dengan kemampuan orang dewasa.

a. 2. Kedudukan orang dewasa dalam keluarga

Pendidikan orang tua terhadap anak-anaknya adalah pendidikan yang

didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak yang diterimanya dari

kodrat. Orang tua adalah pendidik sejati. Oleh karena itu kasih sayang orang tua

terhadap anak-anaknya hendaknya kasih sayang yang sejati pula. Namun harus

diingat bahwa pendidikan berdasarkan kasih sayang saja kadang-kadang

mendatangkan bahaya. Kasih sayang harus dijaga jangan sampai berubah menjadi

memanjakan. Kasih sayang harus dilengkapi dengan pandangan yang sehat

tentang sikap kita terhadap anak.

Pendidikan berdasarkan kasih sayang yang ditunjukkan dengan

kekhawatiran orang tua akan lebih berbahaya bagi pertumbuhan anak. Banyak

orang tua yang merasa khawatir kalau anaknya terpengaruh oleh keadaan di

sekelilingnya yang penuh dengan kesukaran dan bahaya serta hal-hal yang kotor.

Mereka menahan anaknya supaya di rumah saja, tidak boleh bermain atau bergaul

dengan anak-anak lain.

Adapula orang tua yang membiasakan anaknya sejak kecil tidur bersama

mereka. Ini juga disebabkan karena kekhawatiran orang tua yang dapat

mengakibatkan kurang baik bagi anak itu. Anak-anak harus selekasnya diberi

kamar dan tempat tidur sendiri.

Banyak orang tua karena khawatir terhadap anaknya lalu menggunakan

larangan sebagai satu-satu nya alat pendidikan. Sehingga akibatnya dari cara

mendidik yang demikian, anak mempunyai rasa harga diri kurang, tak berani

berbuat dan bertindak atas inisiatif sendiri, selalu minta pertolongan kepada orang

lain, sukar bergaul dengan teman-temannya, dan lain-lain.

Adapula kasih sayang orang tua yang salah yaitu mengharapkan

kesenangan dan kepuasan bagi dirinya sendiri dari anak-anaknya. Banyak di

antara orang tua yang mengharapkan anak-anaknya menjadi orang yang berkuasa

dan ternama dalam masyarakat yang sebenarnya untuk kebanggaan mereka saja.

4

Page 5: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

Akibatnya tidak jarang orang tua memaksa anaknya untuk memilih jabatan

tertentu sesuai dengan kehendaknya. Akibatnya banyak anak yang gagal dalam

mencapai cita-citanya, yang mengakibatkan kekecewaan pula bagi orang tuanya.

Dalam hal demikian, tidak jarang orang tua yang mempersalahkan anaknya.

Sedangkan kalau diteliti, sesungguhnya kesalahan terletak pada orang tua itu

sendiri, yang memaksa anaknya memilih sekolah atau jabatan yang tidak sesuai

bakat dan kemampuannya.

Memang wajib bagi kita sebagai orang tua menuntut anak-anak agar sejak

kecil belajar bertanggung jawab atas beberapa hal tertentu, seperti dari kecil anak

dibiasakan menyimpan mainan atau peralatan sekolahnya sendiri, melakukan

pekerjaan di rumah dan di sekolah secara teratur, menyapu kamar, menyiram

tanam-tanaman, mencuci piring setelah makan, dan lain-lain. Hal itu perlu sekali

bagi anak-anak yang nantinya akan menjadi orang yang dapat berdiri sendiri dan

bertanggung jawab terhadap kehidupannya. Tanpa belajar bertanggung jawab

sedari kecil, kelak anak itu idak dapat bertanggung jawab atas segala

perbuatannya.

Tetapi hendaknya tuntutan orang tua itu jangan terlalu berat bagi anak.

Dalam hal ini oprang tua perlu mengingat dan menyesuaikan terhadap

perkembangan anak-anak.

a. 3. Peranan anggota keluarga terhadap pendidikan anak-anak.

a) Peranan ibu

Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan penting

terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan , ibulah yang selalu

disampingnya. Ibulah yang member makan dan minum, memlihara, dan selalu

bercampur gaul dengan anak-anaknya. Itulah sebabnya kebanyakan anak lebih

cinta kepada ibunya daripada kepada anggota keluarga yang lain.

Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar

yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu seorang ibu hendaklah

seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya. Sebagian orang

mengatakan kaum ibu adalah pendidik bangsa.

5

Page 6: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

Nyatalah betapa berat tugas seorang ibu sebagai pendidik dan pengatur

rumah tangga. Baik buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya akan berpengaru

besar terhadap perkembangan dan watak anaknya dikemudian hari.

Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga,

dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah

sebagai:

1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang

2. Pengasuh dan pemelihara

3. Tempat mencurahkan isi hati

4. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga

5. Pembimbing hubungan pribadi

6. Pendidik dalam segi-segi emosional

b) Peranan ayah

Disamping ibu, seorang ayah pun memegang peranan yang penting pula.

Anak memandang ayahnya sebagai orang yang tertinggi gengsinya. Kegiatan

seorang ayah terhadap pekerjaanya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada

anak-anaknya, lebih-lebih anak yang telah agak besar.

Meskipun demikian di beberapa keluarga masih dapat kita lihat kesalahan-

kesalahan pendidikan yang diakibatkan oleh tindakan seorang ayah. Karena

sibuknya bekerja mencari nafkah, si ayah tidak ada waktu untuk bergaul

mendekati anak-anaknya. Lebih celaka lagi seorang ayah yang tidak mau

berurusan dengan pendidikan anak-anaknya.

Ditinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai seorang ayah, dapat

dikemukakan peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebib dominan

adalah sebagai:

1. Sumber kekuasaan di dalam keluarga

2. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar

3. Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga

4. Pelindung terhadap ancaman dari luar

5. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan

6

Page 7: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

6. Pendidik dalam segi-segi yang rasional.

c) Peranan nenek

Selain oleh ibu dan ayahnya, banyak pula anak-anak yang menerima

pendidikan dari neneknya. Umumnya nenek itu merupakan sumber kasih sayang

yang mencurahakan kasih sayangnya secara berlebihan terhadap cucunya. Mereka

tidak mengharapkan sesuatu dari cucunya itu, mereka semata-mata member

belaka. Maka dari itu mereka memanjakan cucunya secara berlebihan.

Dalam satu keluarga yang diam satu keluarga dengan nenek, sering kali

terjadi pertengkaran dan perselisihan antara orang tua anak dan nenek mengenai

cara mendidik anak-anaknya. Pandangan orang tua anak tentang mendidik

anaknya sering bertentangan dengan pandangan nenek yang merasa bahwa si

nenek itu sudah lebih banyak makan haram daripada orang tua anak itu.

Dari pengalaman, orang dapat mengetahui untuk kepentingan pendidikan

anak-anaknya, lebih baik jika keluarga itu tinggal terpisah dari nenek. Kunjungan

nenek yang sewaktu-waktu dan bermalam sekali-kali di rumah orang tua anak

telah cukup untuk menyenangkan hati anak.

d) Peranan pembantu rumah tangga (pramuwisma)

Keuarga yang berkecukupan sosial ekonominya sering memiliki seorang

atau lebih pembantu rumah tangga atau pramuwisma. Tugas pramuwisma

disamping mengerjakan tugas rumah tangga seperti memasak, mencuci,

menyetrika pakaian, membersihkan halaman, menyirami tanaman hias, sering

pula diserahi tugas untuk mengasuh atau memelihara anak-anak. Bahkan, adapula

pramuwisma yang diserahi tugas khusus untuk mengasuh dan memelihara anak-

anak yang masih kecil (babysitter) karena kedua orang tua anak-anak itu sibuk

bekerja di luar rumah. Dalam hal yang demikian pramuwisma dapat dikatakan

anggota keluarga yang turut berperan dalam pendidikan anak-anak di dalam

keluarga.

Pada umumnya pramuwisma (yang bukan babysitter), tidak memiliki

pengetahuan ataupun pengalaman yang cukup dalam hal mengasuh atau mendidik

7

Page 8: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

anak-anak, apalagi pramuwisma yang masih muda atau belum pernah berkeluarga.

Oleh karena itu, bagi para orang tua, meskipun sibuk, tidak baik jika menyerahkan

sepenuhnya pendidikan anak-anaknya kepada pramuwisma. Peranan pramuwisma

sebagai pembantu rumah tangga seyogianya hanyalah sebagai pembantu pula

dalam mengasuh dan mendidik anak-anak di dalam keluarga. Sedangkan yang

tetap berperan dan menentukan pendidikan anak-anak adalah orang tua, yaitu ayah

dan ibu.

Dari peranan anggota keluarga di atas jika dilihat dari segi bentuk

pendidikan yang diwujudkan dalam pergaulan yang bersifat pedagogis dengan

anak-anaknya, maka pola tindakan itu dapat dikategorikan kepada :

1. Pola tindakan yang bersifat otoriter

2. Pola tindakan yang bersifat demokratis

3. Pola tindakan dengan memberikan kebebasan pada anak

(laisses fair).

Pola tindakan yang bersifat otoriter berati orang tua/ keluarga menentukan

segala sesuatu tentang anak. Mereka menuntut kepatuhan dan ketaatan dari anak-

anaknya terhadap segala sesuatu yang diinginkannya. Mereka dengan kekerasan

mengarahkan dan menuntut sesuatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak

mereka. Anak-anak dalam perbuatannya, patuh dan takut. Wibawa orang tua

bukan datang datang dengan wajar, tetapi sesuatu yang dipaksakan.

Reaksi anak-anak dalam keluarga dalam keluarga terhadap pendidikan

yang bersifat otoriter dari orang tuanya sangat dipengaruhi oleh keadaan anak itu

sendiri. Bentuk reaksi itu adalah :

1. Menurut secara pasif

2. Perlawanan secara pasif

3. Perlawanan secara aktif

Menurut secara pasif berarti anak-anak dalam proses pendidikan pada

keluarga, betul-betul menerima apa yang dikehendaki oleh orang tua terhadap

dirinya. Anak-anak secara sadar menyarah akan semua bentuk dan tindakan yang

diinginkan oleh orang tua atas dirinya. Umpamanya : jangan main bola dengan

anak tetangga, karena dia adalah orang kaya. Anak-anak menerima kenyataan itu,

8

Page 9: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

walaupun sebelumnya dia sudah main bola dan bersahabat karib dan tidak pernah

melarang anak lain ikut bermain bersamanya.

Perlawanan secara pasif, hanya kelihatan sekali-sekali, dalam bentuk yang

tidak ekstrim. Pada hakikinya anak-anak menerima dan patuh pada orang tuanya

selagi mereka massih berpapasan, tetapi da dalam hatinya selalu ada suatu rasa

tidak enak dan kecewa/frustasi, atau menantang, sedangkan perlawanan secara

aktif adalah anak terang-terangan menantang pendapat orang tuanya. Mereka

menantang, melawan atau bersikap kurang sopan, keras kepala, dan tidak mau

menurut perintah.

Pola tindakan yang bersifat demokratis berarti bahwa unsur demokrasi

antara anak dan orang tua dalam keluarga sangat dijunjung tinggi. Unsur tersebut

mencakup :

1. Rasa hormat sesama pribadi dan hakekat manusia. Ini berarti setiap pribadi

diakui harkat dan martabatnya sebagai manusia, dengan segala persamaan

dan perbedaannya. Disamping itu tidak memandang jenis kelamin, bangsa

atau warna kulit maupun keturunan. Anak dengan segala keterbatasan dan

kelebihannya harus dilibatkan dan diikutsertakan dalam proses pendidikan.

Mereka juga ikut berpartisipasi dan menetukan dalam pendidikannya.

2. Keyakinan bahwa semua inndividu mempunyai kemampuan untuk berikir

kritis. Dalam hal ini orang tua menghargai kemampuan anaknya dalam

menentukan pendapat. Penghargaan tersebut akan mendorong anak untuk

terus berpartisipasi, dan memberikan argumentasi tentang sesuatu baik

secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini akan memungkinkan

pendidikan anak sesuai dengan keadaan anak dan tuntutan lingkungannya.

3. Kerelaan berbakti untuk kesejahteraan bersama

Kebebasan individu dalam masyarakat demokratis dibatasi oleh

kepentingan orang lain. Orang lain juga berpikir demikian. Dengan dasar

kerelaan berbakti untuk kepentingan bersama akan terbinalah sifat-sifat

saling hormat-menghormati, harga-menghargai serta mau bekerja sama di

antara keluarga dan masyarakat.

9

Page 10: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

Pendidikan dalam lingkunan keluarga yang bersifat demokratis atau

demokratis akan selau membukakan warna baru dalam perkembangan anak untuk

masa datang. Keadaan dan kemampuan anak ikut menentukan jenis dan macam

pendidikan yang diperlukannya. Di samping itu lingkungan keluarga dalam hal ini

adlah orang tua dapat membicarakannya bersama-sama, dalam situasii kasih

sayang dan penuh keakraban.

Pola tindakan dengan memberikan kebebasan pada anak, adalah bentuk

pendidikan dalam keluarga sebagai lawan dari otoriter. Bentuk pendidikan ini

sangat banyak memberikan kebebasan pada anak. Ia akan berkembang menurut

kemampuannya sendiri, dengan cara sendiri. Orang tua dalam hal ini

menyerahkan secara keseluruhan pada pribadi anak, dan tidak memberikan

bimbingan yang tegas tentang arah pendidikan anak-anaknya.

a. 4. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap pendidikan anak-anak

Dari kecil anak dipelihara dan dibesarkan dalam keluarga. Segala sesuatu

yang ada dalam keluarga, baik berupa benda-benda dan orang-orang serta

peraturan dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga itu sangat berpengaruh

dan menentukan corak perkembangan anak-anak. Bagaimana cara mendidik yang

berlaku dalam keluarga itu, demikian lah cara anak itu mereaksi terhadap

lingkungannya.

Jika di dalam lingkungan keluarga, misalnya anak itu sering ditertawakan

dan diejek jika tidak berhasil melakukan sesuatu, maka dengan tidak sadar ia akan

selalu berhati-hati, tidak akan mencoba melakukan yang baru atau yang sukar. Ia

akan menjadi orang yang akan selalu diliputi oleh keragu-raguan.

Jika dalam lingkungan keluarganya ia selalu dianggap dan dikatakan

bahwa ia masih kecil dan karena itu belum dapat melakukan sesuatu,

kemungkinan besar anak itu akan menjadi orang yang merasa kecil, tidak berdaya,

tidak sanggup mengerjakan sesuatu. Ia akan berkembang menjadi orang yang

bersifat mas bodoh, tidak atau kurang mempunyai perasaan harga diri.

Sebaliknya jika anak itu dibesarkan dan dididik oleh orang tua atau

lingkungan keluarga yang mengetahui akan kehendaknya dan berdasarkan kasih

10

Page 11: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

sayang kepadanya, ia akan tumbuh menjadi anak yang tenang dan mudah

menyesuaikan diri terhadap orang tua dan anggota-anggota keluarga lainnya, serta

terhadap teman-temannya. Wataknya akan berkembang dengan tidak mengalami

kesulitan-kesulitan yang besar.

Dalam kenyataan masih banyak kita dapati kesalahan-kesalahan yang

dilakukan oleh anggota keluarga dalam mendidik anak-anaknya. Akibat umum

yang timbul karena kesalahan-kesalahan pendidikan dalam lingkungan keluarga

dapat kita sebut mempertebal perasaan harga diri kurang pada anak-anak.

Mengingat buruknya akibat tersebut, maka perlu diberikan beberapa

petunjuk untuk memberantas atau mengurangi perasaan harga diri kurang.

a. Jangan sering melemahkan semangat anak dalam usahanya hendak

berdiri sendiri.

b. Jangan memalukan atau mengejek anak-anak dimuka orang lain.

c. Jangan terlalu membeda-bedakan dan berlaku pilih kasih.

d. Jangan memanjakan anak.

a. 5. Petunjuk-petunjuk penting bagi pendidikan dalam lingkungan

keluarga

Untuk mendapat hasil yang lebi baik dari pendidikan anak-anak dalam

lingkungan keluarga, selain petunjuk-petunjuk yang telah diuraikan diatas, perlu

pula diberikan petunjuk tentang aturan pendidikan dalam lingkungan keluarga

yang berdasarkan ilmu pendidikan.

Adapun beberapa petunjuk yang penting dan perlu diperhatikan oleh para

pendidik ialah

a. Usahakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga

Hal ini terutama bergantung pada bapak dan ibu sebagai pengatur rumah

tangga. Dasar dari pendidikan keluarga ialah perasaan cinta-mencintai. Kita

hendaknya selalu berusaha agar di dalam lingkungan keluarga selalu terdapat

tolong-menolong, kasih sayang antar anggota-anggota keluarga, dan harus diliputi

suasana kegembiraan dan ketentraman.

11

Page 12: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

Perlu diingat disini bahwa kesenangan dan ketentraman keluarga itu tidak

hanya bergantung pada banyak sedikitnya harta bendayang dimiliki oleh keluarga

itu. Di dalam suatu keluarga yang baik akan selalu terdapat kejujuran, kesetiaan,

keteguhan hati, kesabaran, kerajinan, kerapian dan kebersihan diantara anggota-

anggota keluarganya.

b. Tiap-tiap anggota keluarga hendaklah belajar berpegang pada hak dan

tugas kewajiban masing-masing.

Hal ini terutama menurut kedudukan dan umurnya masing-masing. Tidak

mungkin seorang anak kecil akan sama hak maupun kewajibannya dengan anak

yang sudah besar. Orang tua harus berusaha agar anaknya sedikit demi sedikit

tahu akan kewaibannya sebagai anggota keluarga. Oleh karena itu anak-anak perlu

dibiasakan melakukan pekerjaan seperti menggunakan pakaian sendiri, mandi,

makan, tidur pada waktunya, mengasuh adik, membantu ibu dan ayah, pekerjaan

membereskan dan mengatur kebersihan rumah tangga.

Jika tiap-tiap anggota keluarga sudah tau dan menjalankan tugas dan

kewajibannya masing-masing menurut aturan yang berlaku dalam keluarga itu,

akan terwujud kesenangan serta ketentraman dalam keluarga itu.

c. Orang tua serta orang dewasa lainnya dalam keluarga itu hendaklah

mengetahui tabiat dan watak anak-anak.

Hal ini mudah diusahakan karena orang tualah yang setiap hari bergaul

dan bermain dengan anak-anaknya. Dari pergaulan dan dari ikut serta bermain

dengan anak-anak, orang tua akan mengetahui bagaimana sifat-sifat dan tabiat

anak-anaknya masing-masing. Seorang pendidik akan dapat lebih berhasil

usahanya jika ia dapat mengetahui siapa dia.

Lagi pula, adanya pengetahuan orang tua tentang watak anak-anaknya dan

adanya saling mengetahui tabiatnya masing-masing akan dapat menghindarkan

perselisihan dan mendatangkan kerukunan dalam rumah tangga.

12

Page 13: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

d. Hindarkan segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak-

anak.

Orang tua tidak boleh sering mengejek anak-anaknya. Pujilah mereka,

anjurkan kepada mereka bahwa apa yang dapat dikerjakan orang lain, diapun

dapat mngerjakannya. Janganlah selalu melarang atau menegur jika memang itu

tidak perlu. Lebih bijaksana jika larangan-larangan itu diganti dengan suruhan.

Sebagai contoh, jangan mengatakan: “jangan bermain-main dengan pisau, nanti

teriris jarimu!”, lebih baik jika kita katakana: “tolonglah nak, simpan pisau itu

diatas meja, tentu kamu pandai menyimpannya, bukan?.

Demikian pula jangan menggunakan hukuman itu sebagai alat pendidikan

satu-satunya. Anak-anak yang sering dapat hukuman akhirnya akan kebal

terhadap hukuman itu, dan tidak akan menjadi anak yang patuh, bahkan

sebaliknya.

e. Biarkan anak-anak bergaul dengan teman-temannya di luar lingkungan

keluarga.

Masih ada beberapa orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mendapat

pengaruh buruk dari teman-temannya. Ini sunnguh keliru. Anak-anak adalah calon

manusia dewasa yang akan hidup dalam masyarakat yang bermacam-macam

corak ragamnya. Pergaulan dengan teman sebaya penting sekali bagi pertumbuhan

jiwa anak-anak, terutama pertumbuhan perasaan sosialnya dan pertumbuhan

wataknya.

Beberapa hal yang perlu menjadi fokus pendidikan anak dalam keluarga

menurut Nurdini (2012) :

1. Pendidikan Aqidah, pendidikan akidah ini merupakan pondasi

terbangunnya anak menjadi individu yang taat kepada Allah sebagai

Tuhannya. Pendidikan aqidah mencakup pengenalan anak terhadap

Allah sebagai satu-satunya Rabb yang diimani dan Rasulullah sebagai

teladan hidup yang utama.

13

Page 14: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

2. Pendidikan Akhlak dan Adab, pendidikan akhlak dan adab ini

merupakan bekal dalam menghadapi pergaulan dan interaksi anak

dengan lingkungan. Beberapa poin penting pendidikan ini adalah cara

menjaga pergaulan dan berpakaian, untuk wanita diberikan dorongan

sejak dini untuk mengenakan jilbab sesuai syariah, kemudian

kebiasaan untuk menjaga lisan dari mulai berkata jujur hingga berkata

sopan. Hal yang penting lainnya adalah  membiasakan anak untuk

menggunakan tangan kanan untuk makan dan memberi, serta menjaga

kebersihan.

3. Pendidikan Ibadah, hal ini adalah bentuk penyempurnaan ketaatan kita

kepada Allah. Mulai dari mengajari sholat, membaca al-Qur'an, dan

berdo'a hanya kepada Allah.

4. Pendidikan Skill, sebagai modal dasar kemampuan dan kecakapan

hidup. Hal ini termasuk di dalamnya mengajari membaca, menulis,

berhitung, bahasa, dan IT. Hal ini perlu dipandu dan disampaikan

rambu-rambu mengingat kemajuan yang sedemikian cepat sehingga

mereka tidak terhimpit dan terbuai oleh perkembangan yang ada.

b. Sekolah

Setelah anak masuk sekolah, lingkungan pendidikannya bertambah

disamping yang ada pada keluarga. Pendidikan di rumah tidak mencukupi bagi

syarat-syarat hidup, terutama bagi masyarakat yang telah maju. Sikun Pribadi

mengemukakan: “kita tidak dapat menggambarkan suatu masyarakat tanpa

sekolah” (1982: 72). Sekolah menerima tanggung jawab pendidikan berdasarkan

kepercayaan keluarga. Adapun tanggung jawab sekolah meliputi:

1. Ketentuan-ketentuan yang bersiat formal sesuai dengan undang-

undang pendidikan yang berlaku.

2. Ruang lingkup keilmuan berdasarkan tingkat pendidikan yang

dipercayakan oleh masyarakat dan negara.

14

Page 15: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

3. Tingkat fungsional dan profesional pengelola dan pelaksana

pendidikan. Tanggung jawab ini merupakan pelimpahan dari orang

tua/ masyarakat kepada sekolah dan para guru.

Dalam lingkungan pendidikan sekolah, anak dipersiapkan untuk

memecahan berbagai masalah hidup, seperti mengurus kesehatannya, mencari

pekerjaan, bergaul dengan orang lain yang bukan anggota keluarga, mengurus

barang-barang yang menjadi miliknya, mempertahankan diri dari berbagai

ancaman, dan mengenal dirinya sendiri. Beberapa contoh persiapan tersebut

ditujukan kepada perkembangan seluruh kepribadiannya, terutama perbuatan etis

sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab (Sikun Pribadi, 1981: 73).

Keberadaan lingkungan sekolah sangat berperan dalam pendidikan karena

adanya beberapa faktor Zain (2012) yaitu:

1. Kenyamanan proses pendidikan di sekolah sangat bergantung terhadap

ketersediaan fasilitas proses pembelajaran.

2. Berlakunya peraturan di lingkungan sekolah sangat menentukan

ketaatan peserta didik dalam mematuhi aturan yang menghantarkan

peserta didik tersebut sebagai generasi yang taat aturan dan generasi

mulia untuk bekal bermasyarakat maupun berkeluarga.

3. Ketentraman, kenyamanan, ketenangan dan kecocokan lingkungan

sekolah sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.

4. Berlangsungnya proses komunikatif antar unsur pendidikan yakni

pendidik dan  peserta didik serta sarana pendukung lainnya sehingga

tercipta komunikasi yang mampu membangun hubungan harmonis

sebagai wujud suasana dan lingkungan pendidikan yang ideal.

Selain memberikan pelajaran secara akademik, sekolah juga mempunyai

tugas untuk mempersatu budaya-budaya etnik yang beraneka ragam seperti

melestanikan nilai-nilai budaya daerah yang masih layak dipertahankan seperti

bahasa daerah, kesenian daerah, budi pekerti dan suatu upaya mendayagunakan

sumber daya lokal bagi kepentingan sekolah dan sebagainya.

15

Page 16: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

c. Masyarakat

Disamping kedua lingkungan pendidikan yang telah disebutkan diatas ,

ada lagi yang lebih luas yaitu masyarakat. Ciri-ciri khusus pada setiap masyarakat

antara lain dapat tercermin dalam:

1. Nilai sosial dan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.

2. Pandangan hidup atau falsafah masyarakat yang bersangkutan

khususnya cita-cita dan tanggung jawabnya dalam bidang pendidikan.

3. Pengaruh atau keadaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala

bidang kehidupan masyarakat yang bersangkutan (Tim Pengembangan

MKDK IKIP Semarang, 1989: 273).

Manusia secara individual maupun dalam bentuk kelompok masyarakat

selalu ingin menularkan nilai-nilai moral pada generasi muda. Pendidikan mereka

tidak jauh dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dewasa. Misalnya dalam

pengelolaan rumah tangga, pembuatan banguan, dan lain-lain. Disamping itu

pendidikan tidak hanya menularkan nilai sosio budaya yang telah ada, tetapi juga

dibina untuk dapat mengikuti perkembangan masyarakat dalam hubungannya

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang berpengaruh

besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita

bangsa, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat

tersebut. Pemerintah yang merupakan perwujudan masyarakat, bangsa, dan negara

perlu meningkatkan cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang lebih maju

terhadap program pemerintah di lingkungan yang bersangkutan. Fungsi sekolah

agar dapat dikenal oleh masyarakat sehingga mereka merasa ikut memilikinya.

c. 1. Peranan Masyarakat dalam Pendidikan

Lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat adalah salah

satu unsur pelaksana asas pendidikan seumur hidup. Pendidikan yang diberikan

di lingkungan keluarga dan sekolah sangat terbatas, di masyarakatlah orang akan

meneruskannya hingga akhir hidupnya. Segala pengetahuan dan keterampilan

16

Page 17: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

yang diperoleh di lingkungan pendidikan keluarga dan di lingkungan sekolah akan

dapat berkembang dirasakan manfaatnya dalam masyarakat.

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belum

jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi

pergaulan yang terjadi di dalam masayarakat. Waktu pergaulan terbatas,

hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan

isinya sangat kompleks dan beraneka ragam. Meskipun demikian, masyarakat

mempunyai peran yang besar dalam pendidikan nasional. Peran masyarakat itu

antara lain; menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan

nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan nonpemerintah (swasta), membantu

pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasana, menyediakan lapangan kerja,

membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Peran masyarakat tersebut dilaksanakan melalui jalur-jalur;

1. Perguruan swasta;

2. Dunia usaha;

3. Kelompok profesi; dan

4. Lembaga swasta nasional lainnya.

1. Peranan perguruan swasta

Perguruan swasta mempunyai tanggung jawab dan peranan yang penting

dalam usaha ikut serta melaksanakan pendidikan nasional. Karena itu

pertumbuhan dan kemampuannya perlu dikembangkan berdasarkan pola

pendidikan nasional yang mantap dengan tetap mengindahkan ciri khas perguruan

yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan perguruan swasta yaitu usaha-usaha

dari masyarakat yang secara langsung mengelola dan menyelenggarakan

pendidikan formal.

Perguruan swasta dapat menyelenggarakan semua jenis dan jenjang

pendiidikan, kecuali pendidikan kedinasan di lingkungan swasta berkewajiban

melaksanakan ketentuan-ketentuan pokok pendidikan nasional seperti peraturan

perundang0undangan, standarisasi dan akreditasi. Karena itu perguruan swasta

17

Page 18: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

perlu dan harus dikelola oleh suatu lembaga yang berbentuk badan hukum,

sehingga hak dan kewajibannya, kelangsungan pertumbuhannya mempunyai

dukungan yang mantap.

2. Peranan Dunia Usaha

Sebagai bagian dari masyarakat, dunia usaha mempunyai kaitan yang erat

dengan unsur-unsur kehidupan masyarakat lainnya, termasuk di sini adalah

pendidikan. Hubungan dunia usaha dengan pendidikan dapat dilihat dari dua segi,

yaitu:

a. Dunia uaha sebagai konsumen pendidikan, dalam arti dunia usaha

memanfaatkan dan mengambil dari hasil pendidikan yang berupa lulusan; dan

b. Dunia usaha sebagai pengembang dan pelaksana dalam penyelenggaraan

sistem pendidikan.

Peranan dunia usaha dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional

dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti misalnya:

a. Melaksanakan sistem magang;

b. Membentuk konsorsium pengadaan dana yang dapat dimanfaatkan untuk

usaha-usaha pendidikan;

c. Menyediakan fasilitas untuk kepentingan pendidikan dan latihan;

d. Mengadakan latihan prajabatan dan penataran;

e. Mengadakan program pendidikan kemasyarakatan seperti wajib program

pendidikan minimum untuk karyawannya; dan

f. Mengadakan kerja sama dengan sekolah-sekolah kejuruan dan lembaga

pendidikan lainnya.

Peranan dan partisipasi dunia usaha di dalam penyelenggaraan sistem

pendidilan nasional perlu diatur dan dikelola dengan peraturan perundang-

undangan oleh pemerintah agar peran sertanya lebih efektif dan efisien.

18

Page 19: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

3. Peranan Kelompok Profesi

Keterampilan dan keahlian sangat diperlukan sehingga dengan sendirinya

kelompok profesi menjadi sangat penting dan menetukan. Kita sadari bahwa

pembinaan keterampilan dan keahlian ini adalah merupakan bidang gerap dalam

proses pendidikan. Karena itu peranan kelompok profesi menjadi penting pula

dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional.

Peranan kelompok profesi dalam sistem pendidikan nasional antara lain

adalah:

a. Merencanakan dan menyelenggarakan latihan keteerampilan dan keahlian;

b. Menjamin dan menguji kualitas keterampilan dan keahlian tersebut; dan

c. Menyediakan tenaga-tenaga pendidikan untuk berbagai jenis pendidikan,

terutama pendidikan kemasyarakatan dan pendidikan khusus.

4. Peranan Lembaga Swasta Lainnya

Kecuali peranan perguruan swasta, dunia usaha dan kelompok profesi, di

dalam masyarakat berkembang pula lembaga-lembaga swasta nasional yang

mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan,

keagamaan, penelitian, keterampilan dan keahlian.

Peranan lembaga swasta nasional itu terutama diharapkan dalam rangka

pelaksanaan pendidikan kemasyarakatan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan

yang mempunyai efek sosial.

Ketiga jenis lingkungan pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan

masyarakat, oleh Ki Hadjar Dewantara dinamakan Tripusat pendidikan. Dalam

pembagian tanggung jawab tampak bahwa masing-masing lingkungan pendidikan

tidak berdiri sendiri, melainkan ada keterkaitan atau hubungan timbal balik.

Dalam beberapa hal dapat pula terjalin kerja sama.

Berikut ini akan dibicarakan mengenai pengaruh timbal balik antara ketiga

lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik. Pendidikan yang

pertama dan utama diperoleh anak dalam keluarga. Sekolah hanya membantu

kelanjutan pendidikan yang didapat anak dari rumah. Pengaruh timbal balik antara

19

Page 20: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

lingkungan pendidikan keluarga dan sekolah terhadap peserta didik terwujud

antara lain dengan:

1. Kepercayaan orang tua kepada sekolah yang menggantikan tugasnya

selama anak di sekolah.

2. Orang tua memperhatikan sekolah anaknya dan menghargai

kemajuannya.

Apabila anak lengah atau lalai maka orang tua harus dapat mengendalikan

agar anak kembali ke jalan yang benar. Zahara Idris menemukan bahwa pekerjaan

guru di sekolah akan lebih efektif apabila ia mengetahui latar belakang dan

pengalaman anak didik di rumah tangganya. Dengan adanya kerja sama ini akan

banyak kelemahan dan kekurangan anak yang dapat diatasi (1984: 120). Maka

pada anak didik peru disadarkan bahwa sekolahnya selalu memperhatikan dan

mengawasinya.

Pengaruh timbal balik antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut

terhadap perkembangan peserta didik dapat terwujud seperti berikut:

1. Masyarakat ikut mendorong dan membiayai sekolah, maka masyarakat

menuntut sekolah supaya berperan seperti berikut:

a. Konservatif, yaitu untuk meneruskan kebudayaan yang telah terseleksi

kepada generasi muda, agar mereka mempertahankan, memelihara, dan

menjamin kelangsungan hidup masyarakat.

b. Evaluative/ selektif.\

c. Inovatif

Disamping berperran konservatif, sekolah juga harus evaluative artinya

anak didik tidak menerima begitu saja kebudayaan lama, hendaknya mereka diberi

kesempatan menilai secara kritis, baik terhadap kebudayaan lama maupun

kebudayaan baru yang berasal dari negara maju. Sekolah juga harus inovatif

artinya harus mau mengadakan pembaharuan, terutama oleh guru sendiri dalam

mengajar.

2. Kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan nyata dari masyarakat atau

didasarkan pada proses-proses dan problem kehidupan dalam masyarakat.

Sikap dan nilai serta keterampilan yang perlu diberikan yakni:

20

Page 21: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

a. Yang berguna dan berarti bagi kehidupan anak didik sebagai individu

dan anggota masyarakat.

b. Yang membimbing untuk dapat mencari nafkah sehingga sanggup

berdiri sendiri.

c. Menumbuhkan sikap untuk belajar dari kehidupan lingkungannya dan

bekerja untuk masyarakatnya.

3. Adanya kebutuhan belajar yang minimal

Sikap-sikap positif terhadap kerja sama dan sikap membantu antar

manusia harus tercermin secara konkret di dalam kehidupan sehari-hari yaitu

dalam keluarga, sekolah, masyarakat, tempat bekerja atau dengan kata lain pada

ketiga jenis lingkungan pendidikan tersebut. Dikutip dari Zahara Idris, 1987: 108).

21

Page 22: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam diri manusia terdapat potensi atau kemampuan yang mula-mula

masih tersembunyi, dan baru dapat muncul apabila dibantu oleh lingkungan

pendidikan. Ada beberpa pendapat menurut para ahli tentang lingkungan

pendidikan menurut langeveld (1952) mengemukakan lingkungan pendidikan

meliputi lingkungan keluarga, sekolah, gereja.Sedangkan Ki Hajar Dewantara

berpendapat berlangsung pada tiga kegiatan yakni lingkungan keluarga,

lingkungan perguruan, lingkungan masyarakat. Fungsi lingkungan pendidikan

sendiri diposisikan sebagai pelindung, pembantu atau penolong, penuntun, dan

pendorong bagi peserta didik, agar potensi yang ada pada dirinya dapat tumbuh

dan berkembang secara baik dan benar. Semua tentang lingkungan pendidikan

juga harus didasari dengan agama sehingga pembentukan dan penguatan diri lebih

baik serta pembentukan karakter yang di inginkan tercapai.

B. Saran

Dalam lingkungan pendidikan yang menjadi dasar kita yakni lingkungan

keluarga, dan menyebut bahwa “the Child’s snse of value and morality begins to

take shape in the months just before seconde birthday”(kesadaran anak terhadap

nilai dan moral mulai tampak sejak sebelum ulang tahun yang kedua) Maka makin

jelaslah bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama-tama

memberikan pengaruh bayi atau peserta didik dan hal ini harus benar – benar

diperhatikan. Selain itu lingkungan pendidikan lain seperti sekolah dan

masyarakat juga akan mempengaruhi nilai – nilai dalam diri anak maka dari itu

pengutan diri harus dilakukan dari dasar serta aspek rohani harus di cukupi .

22

Page 23: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

DAFTAR PUSTAKA

Kunaryo Hadikusumo. 1996. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang

Press

Purwanto, Ngalim. 2002. Ilmu pendidikan teoretis dan praktis. Bandung: pt

remaja rosdakarya.

Ihsan, fuad. 2010. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Safitri, Unik Mahanani. 2011. Tripusat Pendidikan. Tersedia di

http://edukasi.kompasiana.com.

Diunduh pada tanggal 27 Maret 2014

Nurdini, Tri. 2012. Pendidikan Anak dalam Keluarga. Tersedia di

http://artikelpendidikanlengkap.blogspot.com/2012/10/artikel-pendidikan-

pendidikan-anak.html.

Diunduh pada tanggal 27 Maret 2014

Elhasany, Zain. 2012. Pengaruh Timbal Balik Antara Sekolah, Keluarga dan

Masyarakat dalam Pendidikan. Tersedia di

http://artikelilmiahlengkap.blogspot.com/2012/12/pengaruh-timbal-balik-dalam-

pendidikan.html

Diunduh pada tanggal 27 Maret 2014

Pendidikan dan Masyarakat. Tersedia di

http://pakguruonline.pendidikan.net/

buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_152.html#top

23

Page 24: file · Web viewDi dalam diri manusia terdapat potensi yang merupakan karunia dari Tuhan. Potensi atau kemampuan tersebut mula-mula masih tersembunyi, dan baru dapat

Ferlazzo, Larry. 2011. Educational leadership. Tersedia di

http://www.ascd.org/publications/educational-leadership/may11/vol68/num08/

Involvement-or-Engagement%C2%A2.aspx

Diunduh pada tanggal 27 Maret 2014

Howley, Aimee and Stan Maynard. Parent and Community Involvement in Rural Schools.

Tersedia di

http://www.education.com/reference/article/Ref_Parent_Community/

diunduh pada tanggal 27 Maret 2014

24