fredydwi.files.wordpress.com · web viewdan juga kami berterima kasih pada bapak dr. lud waluyo, m....
TRANSCRIPT
MAKALAH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN DAN DAMPAKNYA
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahIlmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu Dr. Lud Waluyo, M. Kes.
Disusun oleh:
1. Rima Lestaluhu (188)2. Rosi Dwi Indriani (205)3. Andian Sumarta (208)4. Bagus Setyo Laksono (216)5. Manda Fresila Artika (220)6. Yaomil Fitriyah (222)7. Mohammad Rijal Ardiansyah (224)8. Nudyna Synta Dewi (225)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Perkembangan Teknologi Kedokteran dan Dampaknya ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Lud Waluyo, M. Kes
selaku Dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang telah memberikan tugas ini
kepada kami serta bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun makalah
ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai perkembangan teknologi kedokteran
serta dampak – dampak yang ditimbulkan. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Malang, 13 Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................3
2. 1....................................................................................................................Peng
ertian Teknologi..........................................................................................3
2. 2....................................................................................................................Sejar
ah Teknologi Kedokteran...........................................................................4
2. 3....................................................................................................................Perke
mbangan Teknologi Kedokteran.................................................................12
2. 4....................................................................................................................Peran
an Teknologi dalam Bidang Kedokteran....................................................14
2. 5....................................................................................................................Penti
ngnya Teknologi Kedokteran di Rumah Sakit............................................16
2. 6....................................................................................................................Pene
muan Teknologi Kedokteran Terbaru.........................................................18
2. 7....................................................................................................................Dam
pak Positif Perkembangan Teknologi Kedokteran.....................................19
2. 8....................................................................................................................Dam
pak Negatif Perkembangan Teknologi Kedokteran....................................21
BAB 3 PENUTUP............................................................................................29
3.1 Kesimpulan................................................................................................29
3.2 Saran..........................................................................................................29
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siapa sangka teknologi kedokteran telah berkembang begitu pesat saat ini.
Disamping manfaatnya yang sangat fundamental, perkembangan teknologi
kedokteran telah membawa begitu banyak perubahan cara pengobatan masa kini.
Tanpa penemuan teknologi di bidang kedokteran, tak dapat dibayangkan
bagaimana beragam penyakit yang semakin kompleks dapat teratasi. Kemajuan
dalam banyak bidang telah diikuti pula beragam penyakit yang makin tidak
mudah mengatasinya. Sumbangsih terbesar bagi kemajuan dunia kedokteran
adalah hasil dari ditemukannya berbagai macam teknologi di bidang kedokteran
adalah orang-orang yang memiliki kepedulian tinggi pada dunia kemanusiaan.
Penemuan teknologi bidang kedokteran, ternyata tidak hanya dilakukan
oleh praktisi kesehatan, orang-orang di luar bidang pun turut andil
menemukannya. Ini merupakan satu hal yang dapat Anda petik dari buku ini.
Robert Langer, misalnya ilmuwan dari MIT yang berhasil menemukan polimer
untuk aplikasi biomedis ini bukan berasal dari lingkungan kedokteran.
Bukan saja untuk usia tua, usia muda pun turut berkiprah dalam ragam
penemuan bidang kedokteran. Misalnya, Michael Callahan, sang penemu
AUDEO. Terdorong keinginan membantu orang sakit berkomunikasi,pria
kelahiran 1982 ini mewujudkan kecintaannya pada nanoteknologi dan neurosains
dengan menemukan AUDEO. Alat ini merupakan komunikasi orang sakit yang
dapat dioperasikan tanpa menyentuh tombol apapun.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah perkembangan teknologi kedokteran?
b. Bagaimana perkembangan teknologi kedokteran masa kini?
c. Bagaimanakah dampak dari perkembangan teknologi kedokteran tersebut?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan teknologi kedokteran
b. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan teknologi kedokteran masa
kini
c. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan teknologi kedokteran baik
itu dampak positif maupun negatif
BAB 2
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Teknologi
Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau
keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan
pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis. Memahami teknologi tidak
dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa
(engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa
sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.
Di antara ketiganya, IPA menggunakan lambang-lambang komunikasi
yang paling pasti seperti matematika, fisika, kimia, biologi sehingga kemungkinan
untuk disalah mengerti kecil sekali. Proses rekayasa sudah barang tentu
menggunakan lambing-lambang yang digunakan dalam IPA, tetapi rekayasa juga
sedikit menggunakan bahasa-bahasa yang digunakan dalam ilmu sosial sehingga
mudah dipahami. Jadi rekayasa adalah wilayah tengah-tengah, dimana dapat
menggunakan lambing-lambang dalam IPA dan juga mampu di pahami karena
terdapat ilmu sosialnya. Sedangkan teknologi, kerena fungsinya adalah untuk
mempermudah kegiatan manusia maka harus lebih dimengerti manusia sehingga
teknologi mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.
2. 2 Sejarah Teknologi Kedokteran
Kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu, dan seni yang
mempelajari tentang penyakit, dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran
adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan
kesehatan manusia, dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan
memberikan pengobatan pada penyakit, dan cedera. Ilmu ini meliputi
pengetahuan tentang sistem tubuh manusia, dan penyakit serta pengobatannya,
dan penerapan dari pengetahuan tersebut. Sebelum mengetahui perkembangan
lebih lanjut, perlu diketahui pula sejarah awal dari perkembangan teknologi
kedokteran ini.
Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal
menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal hewan untuk tindakan pengobatan. Ini
sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi.
Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau
mempunyai hubungan dengan roh leluhur. Perkembangan selanjutnya muncullah
metode – metode penyembuhan penyakit dari berbagai daerah seperti dijelaskan
berikut ini.
1. Metode pengobatan pada zaman Mesir Kuno
Sekitar 2.600 SM, di mesir sudah terdapat dokter atau ahli pengobatan.
Tercatat dokter pertama yang ada di Mesir pada 2.600 SM bernama Imhotep.
Imhotep terkenal akan pengetahuannya dalam ilmu faal dan penyakit. Pada
umumnya, dokter-dokter di Mesir menghabiskan waktu beberapa tahun untuk
belajar di sekolah yang berupa kuil. Mereka belajar serta berlatih bagaimana
bertanya, memeriksa, dan memperlakukan orang sakit. Selain itu, mereka juga
terbiasa memberikan resep obat. Resep obat tersebut berisi obat yang sampai
sekarang masih digunakan. Menurut catatan sejarah, orang Mesir pada masa lalu
telah mengenal dokter gigi sebagai sebuah profesi yang penting.
2. Ilmu Kedokteran pada masa Cina Kuno
Dokter di Cina percaya bahwa penyakit disebabkan oleh ketidak
seimbangan Yin dan Yang yang terdapat di tubuh. Obat dan perawatan ditujukan
untuk menyeimbangkan kembali Yin dan Yang tersebut. Sampai saat ini, ratusan
obat herbal serta teknik pengobatan Cina masih digunakan untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Teknik pengobatan Cina yang sampai kini masih digunakan
adalah akupuntur. Pada umumnya, pengobatan Cina didasarkan pada buku
kedokteran kuno terkenal yang berjudul Nei Ching. Nei Ching di tulis oleh Kaisar
Huang Ti pada tahun 479-300 SM. Dokter Cina sangat pintar mengobati luka,
patah tulang, alergi, dan penyakit-penyakit lainnya. Mereka mendiagnosis pasien
dengan bertanya tentang gejala yang dirasakan, makanan yang dimakan, serta
penyakit yang pernah diderita sebelumnya. Selain itu, mereka juga biasa
memeriksa denyut nadi pasien.
3. Ilmu Kedokteran pada masa Arab Kuno
Pada abad ke-7 M, terdapat banyak ilmuan Arab yang sangat hebat.
Ilmuan-ilmuan Arab tersebut menguasai berbagai ilmu pengetahuan, termasuk
ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat. Dokter dan ilmuan hebat yang berasal
dari dunia Arab, diantaranya adalah Al-Razi. Al-Razi adalah dokter pertama yang
dapat mengidentifikasi penyakit cacar dan campak. Pada zamanya, Al-Razi adalah
seorang dokter yang paling agung serta sangat produktif menulis buku. Oleh
karena itu, kemasyuran Al-Razi tidak hanya di dunia timur, tetapi juga di dunia
barat sehingga diberi gelar The Arabic Galen. Buku berjudul al-Hawi merupakan
ensiklopedia tentang terapeutik yang di tulis oleh Al-Razi. Buku tersebut sangat
tebal, beratnya mencapai 10 kg. Karyanya tersebut sangat berharga dan dijadikan
buku rujukan di Eropa.
Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat
terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan
lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan
ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena
tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh
tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori
astronomi Ptolomeus.
Ilmu kedokteran yang seperti dipraktikkan pada masa kini berkembang
pada akhir abad ke-18, dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey,
abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow), dan Perancis (Jean-Martin Charcot,
Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran “ilmiah” (di mana semua
hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat,
herbalisme, humorlasime Yunani, dan semua teori pra-modern. Pusat
perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya, dan Amerika Serikat
pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing). Praktek
kedokteran mengombinasikan sains, dan seni. Sains, dan teknologi adalah bukti
dasar atas berbagai masalah klinis dalam masyarakat.
Sebagai kilas balik, dibawah ini merupakan contoh – contoh dari alat –
alat kedokteran berkisar tahun 1700-an kita lihat beberapa diantaranya:
1. Tobacco Enema(1750-1810)
Dipergunakan pertama kali dalam hal medis untuk memasukkan asap
melalui anus/dubur, alat ini digunakan terhadap para korban tenggelam. Dengan
memasukkan asap tembakau melalui anus/dubur, maka dipercaya bahwa korban
tenggelam tersebut dapat kembali bernafas setelah pingsan akibat tenggelam.
2. Artificial Leech(1840)
Dipergunakan untuk pengobatan penyakit mata dan telinga.
3. Double Guillotine(1860)
Dipergunakan untuk mencabut amandel.
4. Screw Gag(1880-1910)
Dipergunakan untuk membuka paksa mulut si pasien.
5. Saw(1830-60)
Gergaji yang dipergunakan untuk menggergaji luka yang dianggap telah
lemah untuk dioperasi.
6. Backward Scissors(1550)
Gergaji ini dipergunakan untuk melakukan operasi amputasi.
7. Knive For Cutting(1770)
Pisau dan gunting yang biasa digunakan untuk operasi.
8. Manual Trepanation Skull(1800)
Alat yang dipergunakan untuk melubangi tengkorak kepala (operasi
bagian dalam kepala).
9. Tools For Operations On Hemorrhoids And The Uterus(1870)
Rantai yang ada pada alat ini dipergunakan untuk memotong saluran
gemmoroidalny site.
10. Combating Hernia(1850)
Alat ini akan dimasukkan kedalam area tubuh yang terserang hernia dan
akan dibiarkan dalam beberapa minggu dan akan dikeluarkan, dan luka bekas
penggunaan alat ini akan menyembuhkan hernia.
11. Tool To Extract the bullet(1500)
Dengan menggunakan alat ini, peluru yang menembus masuk kedalam
tubuh akan dikeluarkan.
2. 3 Perkembangan Teknologi Kedokteran
Perkembangan teknologi kedokteran telah membawa kita untuk tidak perlu
lagi membuat “jendela”, tetapi cukup membuat “lubang kunci” pada tubuh (Key-
Hole Surgery). Selanjutnya di “lubang kunci” itu dipasang sebuah alat berbentuk
selongsong, yang kemudian dipakai sebagai tempat memasukkan berbagai macam
peralatan seperti, kamera, gunting, pisau ataupun alat penyedot. Berikut beberapa
perkembangan teknologi di bidang kedokteran:
a. Transplantasi Organ
Kemajuan biomedis dan teknologi kedokteran semakin memungkinkan
transplantasi organ-organ tubuh manusia. Praktek transplantasi kornea mata dan
ginjal sudah lazim dilakukan dengan sukses. Baby Fae segera sesudah
kelahirannya memperoleh jantung kera (baboon) untuk menggantikan jantungnya
yang cacat. Tentu saja dapat dipindahkan pula dari jantung seorang bayi yang
tidak memiliki otak (anensefali).
b. Bedah Plastik
Bidang kedokteran bedah, khususnya bedah plastik, mengalami
perkembangan yang pesat. Ahli-ahli bedah plastik tidak hanya menyembuhkan
cacat tubuh pasien mereka saja, tetapi juga psikisnya. Bedah plastik dapat
memperbaiki cacat sekesil apapun dari tubuhnya hingga merubah wajah orang.
c. Robot Bisa Bedah Tampa Asisten Manusia
Dengan julukan Biopsy Bot, robot bergantung pada 3-D dan teknologi USG
untuk gerakannya. Scan USG ini berfungsi sebagai “mata robot”
memungkinkan doc bot untuk mencari target. Dengan teknologi buatan yang
canggih, proses data 3-D robot mengirim perintah khusus untuk mekanik
lengannya yang memeriksa lesi dan dapat mengambil sampel. Sejauh ini, generasi
robot bedah telah 93% efektif dalam tes yang paling terakhir, dan peneliti di Duke
yakin tentang kelayakan robot. “Salah satu keindahan dari sistem ini adalah
bahwa semua komponen hardware tersedia di pasaran,” kata pemimpin tim,
profesor Stephen Smith. “Kami percaya bahwa ini adalah langkah pertama dalam
menunjukkan bahwa dengan beberapa modifikasi, sistem seperti ini dapat
dibangun tanpa harus mengembangkan sebuah teknologi baru dari awal.”
d. Nanotech Robots coba atasi penyakit seperti kanker
Suatu temuan dilaporkan dalam The Journal Nature pada hari Minggu,
memberikan bukti awal bahwa pendekatan pengobatan baru yang disebut
interferensi RNA atau RNAi dapat bekerja pada sesorang. RNA (ribonucleic acid)
adalah singkatan dari Asam ribonukleat -senyawa kimia yang berperan penting
dalam proses penyakit. Sebuah timCalifornia Institute of Technology di Pasadena
menggunakan nanoteknologi – membuat robot polimer kecil dilapisi protein yang
disebut transfrin yang membawa molekul reseptor pada berbgaia jenis tumor atau
kanker.
2. 4 Peranan Teknologi Dalam Bidang Kedokteran
Tidak bisa dihindari lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia
termasuk di Indonesia. Penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin
meningkat dan mudah dengan adanya Teknologi kedokteran terhadap kualitas
layanan kesehatan di Indonesia.
Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga
telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia,
dan riset di bidang kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis
penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia
bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi informasi berupa SistemComputerized
Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan
mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan
menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan
sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat
gambar dari berbagai sudut organ tubuh.
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan
sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-
partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalahPosition
Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang dapat
menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu Nuclear
Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu
mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari
institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA
ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen
penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya.
Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan
inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan
mesin biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat
dikemas dalam setetes larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida
sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat
menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi. Mesin ini bahkan
mampu mengerjakan soal-soal matematik.
2. 5 Pentingnya Teknologi Kedokteran Di Rumah Sakit
Kalau melihat perkembangan teknologi kedokteran dan kebijakan untuk
rumah sakit tak ada habisnya mulai dari program INA-DRG, Case Mix, Sistem
Informasi Manajemen RS, hingga medical imaging dan medical engineering.
Ujung-ujungnya adalah pada patient care dan patient safety. Rumah sakit tidak
cukup alasan untuk mengesampingkan 2 unsur tersebut oleh karena usaha
dibidang ini bak dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Satu sisi adalah
sebagai organisasi sosial dan satu sisi adalah institusi bisnis. Namun belakangan
pergeseran fungsi ini lebih banyak kekanan daripada ke kiri. Ini artinya fungsi
sosial RS sudah mulai bergeser menjadi yang kurang dominan.
Salah satu hal yang menyebabkan pergeseran ini salah satunya adalah
kemampuan teknologi dan resources SDM RS yang cenderung tidak berimbang.
Di satu sisi teknologi informasi komputer berkembang cepat tapi disisi lain
kemampuan SDM bergerak pasif bahkan cenderung stagnan. Hal ini
menyebabkan berbagai peralatan IT dan teknologi kedokteran tidak mencapai
kapasitas maksimal padahal alat-alat kedokteran hampir bisa ditebak ”pasti”
mahal. Padahal peralatan2 tersebut diperoleh dengan cara hutang atau sewa dari
perusahaan supplier. Kesalahan prosedur penggunaan dan perawatan alat maupun
teknologi menyebabkan tergangunya utilitas yang berakibat mengganggu
pendapatan RS. Di samping itu biaya perawatan alat yang mahal merupakan
beban tersendiri karena alat tersebut tidak memiliki spare part di Indonesia.
Beban tersebut saat ini dijadikan alasan mengapa akses layanan teknologi
di RS mahal. Untuk menutupi biaya operasional tersebut tidak jarang pihak
menajemen RS membebankannya kepada pasien secara tidak obyektif. Hitung-
hitungan tersebut buntutnya akan menaikkan biaya pelayanan yang sangat mahal.
Salah satu solusinya adalah penguasaan teknologi kedokteran. Pemakaian
produk-produk bangsa perlu ditingkatkan lebih banyak lagi. USG produk lokal,
EKG, Nebulizer, kursi roda, Bed ICU, Stetoskop hingga alat bedah minor kini
sudah banyak diproduksi oleh bangsa Indonesia. Mengenai kualitas sebagian
memang masih belum bisa menyamai produk luar negeri tetapi sebagian sudah
sama berkualitasnya bahkan lebih baik. Semakin banyak produk dalam negeri
dipakai, logikanya akan semakin baik pula kualitasnya karena akan semakin
banyak ditemukan kelemahannya sehingga dituntut untuk selalu memperbaikinya.
2. 6 Penemuan Teknologi Kedokteran Terbaru
Jenis alat penemuan teknologi terbaru yang ditujukan untuk bidang
kedokteran. Anda bisa membacanya berikut, yaitu:
1. Scaner kanker kulit dengan basis gelombang elektromagnetik
Penemuan alat medis yang pertama ini dibuat oleh Mela Find, dengan
fungsinya ditujukan bagi pasien yang mengindap penyakit kulit. Alat yang
digunakan sebagai detector untuk mengetahui jenis kanker pada kulit ini tidak
akan berbahaya. Penggunaan akan teknologi penemuan terbaru ini telah
menggunakan teknologi fotografi dengan jenis gelombang elektromagnetik yang
sangat panjang untukdigunakan. Lalu data yang diambil akan dicocokan dengan
menggunakan data base melanoma yang sudah ada dan terkumpul sebelumnya.
2. Aspirin Elektrik Migran
Sakit kepala sering dialami oleh setiap manusia. Dan untuk cara mengobati
terkadang kita akan memiliki dengan minum obat. Namun anda tidak usah
khawatir, karena kini telah hadir penemuan teknologi terbaru aspirin yang anda
bisa gunakan sebagai cara tepat mengobatinya. Alat penemuan ini dibuat dengan
menggunakan pemancar listrik kecil yang akan mampu membuat migrant atau
sakit kepala anda bisa hilang.
3. Plaster Anti Diabetes
Canggihnya akan penemuan teknologi terbaru yang satu ini dan akan sangat
bermanfaat bagi manusia yang memiliki penyakit diabetes. Penyakit diabetes
adalah penyakit yang sering di alami oleh banyak paseinnya. Dengan hadirnya
plaster anti diabetes ini akan mampu mencegah dan mengurangi diabetes yang
terjadi pada tubuh Anda.
4. Robot Check Up Untuk Kesehatan
Alat canggih mengenai robot yang bisa digunakan untuk alat check up akan
sangat membantu dunia medis dalam mengembangkan teknologinya. Perusahaan
iRobot Corp dan In Touch health adalah dua perusahaan di dunia robotik yang
mampu mengembangkan kecanggihan alat untuk teknologi kesehatan. Tujuan
dibuatnya alat ini dikhususkan bagi rumah sakit yang memiliki pasien banyak dan
mengantisipasi akan keramaian yang terjadi.
5. Alat Operasi Untuk Tambal Katup Pada Jantung
Kecanggihan penemuan teknologi terbaru dunia medis yang satu ini memang
sangat menakjubkan. Alat yang digunakan sebagai cara untuk mengoperasi
jantung serta pemasangan katupnya ini akan mampu melewati fase operasi dengan
sangat mudah. Alat ini digunakan untuk masalah operasi jantung dan cara untuk
menambalnya.
2. 7 Dampak Positif Perkembangan Teknologi Kedokteran
Teknologi yang semakin berkembang menuntut sebuah realisasi yang
berdampak positif terhadap kehidupan manusia khusunya di bidang kesehatan.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi para pendahulu telah berusaha untuk
menyempurnakan apa yang telah dan akan diciptakan demi kesejahteraan
manusia. Beberapa yang telah diciptakannya kini dapat kita rasakan sedemikian
rupa. Hal inilah yang dianggap sebagai hal yang dinilai berdampak positif
terhadap kehidupan manusia terutama dibidang kesehatan.
Berikut ini merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari:
1. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi
vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan dalam rangka peningkatan
kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat. Penemuandalam bidang-
bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya maut, akibat
penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar, typus, malaria,
TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
2. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah
rusak. Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan
jantung.
3. Ditemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga
hidung yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-lain.
4. Ditemukannya tata menu makan setiap hari. Dengan diketemukannya cara
ini, sebagian besar masyarakat telah mengatur menu makan dengan
zatvitamin sehingga dapat memperlambat keausan setiap organ tubuh
manusia dengan begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lama.
5. Ditemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah
sehingga sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup
manusia.
Dengan bukti-bukti tersebut maka perkembangan teknologi dapat
dianggap memiliki banyak dampak positif yang meluas dan berlaku secara umum
di masyarakat. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti ini, berbagai
upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap kemungkinan penyakit yang dapat
menyerang manusia seketika.
2. 8 Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Kedokteran
Kemampuan teknologi dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan
tidak menutup kemungkinan juga akan menimbulkan dampak
negatif. Yaitu timbulnya penyakit-penyakit baru, baik langsung maupun tidak
langsung.
1. Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru
Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama
bahwa hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa
mendeteksi hingga tercapainya suatu kesembuhan yang sempurna bagi para
penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktif yang digunakan untuk mengobati
penderita kanker juga dapat menimbulkan radiasi yang berbahaya, dan tentunya
hal tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang berbahaya.
Begitu halnya dengan alat komunikasi yang sering kita gunakan. Sejumlah
penelitian yang dilakuan menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk
terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan
kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi
jumlah sperma hingga 30 persen,mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik,
acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak satu pun 6 vendor
telepon seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil penelitian tersebut.
Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek
penelitian FranzAdlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan
menganjurkanpenggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja.
Artinya,kalau di sekitar Anda tersedia telepon biasa sebaiknya Anda menghindari
memakai telepon seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja
memungkinkan.
Begitu pula dengan halnya computer yang beregenerasi menadi laptop.
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja,
karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar
monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah,
kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari
itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain
seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban
mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata.
Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan
keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77% para pemakai layar monitor
akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasapegal dan nyeri pada mata,
mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak
mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan
mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke
layar monitorakan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan
ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang
berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara
ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.
Menurut hasil penelitian, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per
hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-
X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh
lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi
(terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis
radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun.
Akhir-akhir ini banyak dijual kacafilter untuk layar monitor yang dipromosikan
sebagai filter radiasi yang keluar darikomputer. Kaca filter yang dijual di pasaran
lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan
sebagai filter radiasi.
2. Efek Ketergantungan
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik
yang bersifat negatif seperti sifat ketergantungan.Parapengkonsumsi obat
antibiotik yang banyak beredar di masyarakat ternyata tidak semata-matahanya
mengurangi keluhan yang ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan
intensitas yang berbeda-beda dari masing-masingjenis antibiotik. Tidak hanya
sampai pada hal tersebut, akan tetapi timbulah suatu kemungkian yang
menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat kekebalan terhadap antibiotik
tertentu.
3. Pengaruh negatif lain bagi anak
Adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer.
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis,
menggambar ataupun melakukan aktivitas sosial.
Begitu halnya dengan kecenduan computer yang didominasi oleh usia dini.
Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua
tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orang tua perlu membuat
kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh
bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama
satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa
bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak.
Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orang tua, setidaknya sampai
anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat
lebih mampu mengatur waktu dengan baik demi mengurangi dampak teknologi
ini.
4. Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi
masyarakat dalam mengkaji suatu pengetahuan yang ia dapatkan. Salah satu
contoh yang terjadi di kalangan masyarakat adalah maraknya keinginan para
penikmat kolesterol berlebih. Mereka memiliki anggapan yang mengatakan bahwa
untuk mngurangi berat badan maka salah satu hal yang harusdilakukan adalah
mengurangi jumlah porsi serta kuantiatas makanan yang dikonsumsi. Dengan
tidak mengkonsumsi nasi dibeberapa periode tertentu serta menggantikannya
dengan makanan yang memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah.
Ini merupakan suatu persepsi yang kurang benar di mata peneliti dan pakar
nutrisi. Bahwa yang dimaksud sebagai solusi untuk mengurangi kadar kolesterol
adalah disebutkan oleh pakat nutrisi untuk mengatur pola makan dengan
memperhitungkan takaran nutrisi sesuai dengan kebutuhan energi oleh tubuh.
Maka dari hal tersebut, persepsi masyarakat juga menentukan bagaimana
penerapan teknologi yang sedemikian modern tersebut dapat bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat.
5. Proses Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat
Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di
Sekolah Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston yang
dialamatkan http://www.livingto100. com, di publikasikan begitu saja kepada
masyarakat. Hal ini akan membawa dampak buruk terhadap masyarakat yang
meyakini bahwa hasil perhitungan kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara
psikologis akan mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia
bagi mereka yang tercatat memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang tercatat
sebaliknya.
6. Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin
Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa penggunanya
merasa aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi.
Sekarang telah diciptakan pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker
payudara bagi wanita. Pasien bisa mengirim email untuk meminta rekaman medik
ke dokter .Namun hal ini masih dinilai memiliki permaslahan yang kaitannya
dengan privasi pasien dan keamanan data tersebut.
7. Terganggunya Syaraf
Saraf manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun
teknologi juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi
stabilitas syaraf. Slah satu contoh printer yang menggunakan sistim buble jet
kebisingannya relative lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot
matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser
printer. Kebisingan yang tinggid apat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini
dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri.
Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selamakurang dari
8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan
kebisingan sekitar 40 – 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat
mesinpendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
8. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi
keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal
dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja
(Work-RelatedUpper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang
berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang
statis saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang
berulang (repetitive) setiap hari, beban kerjayang statis (seperti menggenggam
mouse), membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang
cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempatkerja tidak didesain secara
ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau
terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan
sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang
bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan
rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas),
lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala
awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung
tangan.Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
a. Kesulitan membuka dan menutup tangan.
b. Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju).
c. Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar
tombol atau bahkan memegang mug).
d. Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan,
terutama di awal pagi hari.
e. Tangan terasa dingin.
f. Tangan gemetar (tremor).
g. Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi dalam bidang kedokteran mempunyai peran yang sangat
penting, terutama dalam pengobatan suatu penyakit. Tidak bisa dibayangkan jika
teknologi kedokteran berkembang tidak beriringan dengan dengan munculnya
berbagai macam penyakit baru yang perlu penanganan intensif. Perkembangan
teknologi kedokteran sangatlah membantu dalam menangani penyakit. Namun,
dibalik dampak positif yang dihasilkan, terdapat dampak negatif yang perlu
dipikirkan penanganannya. Karena dampak negatif dari perkembangan teknologi
juga dapat menimbulkan penyakit lain. Baik penyakit fisik maupun psikologi.
3.2 Saran
Pengembangan teknologi di bidang kedokteran harus tetap dilakukan demi
kemudharatan bagi semua pihak terutama dalam pengobatan berbagai macam
penyakit yang semakin beragam. Namun, tetap harus dipahami bahwa dibalik
dampak positif yang didapat penangan terhadap dampak negatif perlu ditangani
secara serius. Demikian makalah tentang perkembangan teknologi kedokteran
serta dampaknya, kami mohon maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan dan
penyusunan kata, kritik dan saran kami terima.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.apakabardunia.com/2012/02/seramnya-alat-kedokteran-kuno.html
http://hidayat-al-ihsan.blogspot.co.id/2012/12/tegnologi-kedokteran.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteran#Sejarah
http://malahayati.ac.id/?p=18238
http://nyaknurul.blogspot.co.id/2011/03/tegnologi-kedokteran.html
http://tech.dbagus.com/5-penemuan-teknologi-terbaru-kesehatan-masa-kini
http://sepengatahuanku.blogspot.co.id/2014/01/dampak-positif-dan-negatif-
perkembangan-teknologi-terhadap-kesehatan.html
Hanafiah, M. Y, Etik Kedokteran, Dahulu, Kini dan Masa Mendatang, diajukan
pada Temu Ilmiah “Dampak Kemajuan Teknologi Kedokteran Terhadap
Etika Moral dan Hukum”, Medan, 30 November 1985.
Heuken, A.S.J, Ensiklopedi Etika Medis, Yayasan Cipta Lokakarya, Cetakan
pertama, Jakarta Pusat, 1979.
John Paul II, Pope, Evangelium Vitae, L’Osservatore Romano, Vatikan, April 5,
1995.
Sacred Congregation For The Doctrine of The Faith Declaration on Euthanasia,
L’Osservatore Romano, June 30, Page 17, Vatikan 1980.
Sayo, A.C., Euthanasia, Suatu Masalah Etika, Moral dan Hukum, diajukan pada
Temu Ilmiah “Dampak Teknologi Kedokteran Terhadap Etika, Moral
Dasar Hukum”, Medan, 30 November 1985.