vlsm
DESCRIPTION
VLSMTRANSCRIPT
-
ASSALAMUALAIKUM Wr.W.B
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al 'Alaq : 3-5)
Duduk di majelis Ilmu lebih baik dari pada sholat sunnah 1.000 (seribu) rakaat (HR. Ibnu Majah)
-
JARINGAN KOMPUTER
VLSM (Variable Lenght Subnet Mask)
-
SUBNETING
Apa itu VLSM (Variable Lenght Subnet Mask) ?
VLSM adalah teknik subnetting untuk membentuk beberapa subj-aringan dengan ukuran bervariasi yang diturunkan dari network identifier (NetID) yang sama.
-
SUBNETING
CONTOH : Misalnya ada alamat network 192.168.1.0/24 untuk mengkomunikasikan 4 buah gedung. Gedung A terdapat 14 PC, gedung B terdapat 30 PC, gedung C terdapat 20 PC, dan gedung D terdapat 6 PC. Bagaimanakah kita membuat subnet dengan menggunakan VLSM?
-
SUBNETING PENYELESAIAN
1. Urutkan gedung dari pemakaian PC terbanyak ke yang terkecil
2. Urutannya menjadi gedung B, gedung C, gedung A, dan gedung D
3. Pahami tabel "desimal-biner" berikut:
-
SUBNETING
Menghitung penggunaan IP untuk gedung B
Rumus:
banyaknya PC + 3 => 30 + 3=33
dari tabel desimal, berapa nilai n supaya nilai 33 bisa termasuk didalamnya?
Jawabannya nilai n = 6, sehingga pola bitnya menjadi:
Cari subnet mask yaitu menghitung jumlah desimal dengan melihat posisi angka 1 pada pola bit. Jadi subnet mask nya: 128+64=192 sehingga Subnet Masknya Menjadi :
255.255.255.192
-
SUBNETING
Hitung range IP (jatah penggunaan IP yang dapat dipakai oleh gedung B)
Rumus = 2Y-2, dimana Y adalah banyaknya angka 0 pada pola bit.
Sehingga didapat 26-2= 64 -2 = 62. Jadi range IP nya adalah:
192.168.1.1 192.168.1.62
Setelah melakukan perhitungan diatas maka akan didapat data untuk gedung B sebagai berikut:
Subnet Gedung B : IP Host Pertama -1 = 192.168.1.0
Subnet Mask : 255.255.255.192
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.62
IP Broadcast : IP Host terakhir + 1 = 192.168.1.63
-
SUBNETING
Menghitung penggunaan IP untuk gedung C
Rumus:
banyaknya PC + 3 => 20 + 3=23
dari tabel desimal, berapa nilai n supaya nilai 23 bisa termasuk didalamnya?
Jawabannya nilai n = 5, sehingga pola bitnya menjadi:
Cari subnet mask yaitu menghitung jumlah desimal dengan melihat posisi angka 1 pada pola bit. Jadi subnet mask nya: 128+64+32=224 sehingga Subnet Masknya Menjadi :
255.255.255.224
-
SUBNETING
Hitung range IP (jatah penggunaan IP yang dapat dipakai oleh gedung C)
Rumus = 2Y-2, dimana Y adalah banyaknya angka 0 pada pola bit.
Sehingga didapat 25-2=32 2 = 30. Jadi range IP nya adalah:
192.168.1.65 192.168.1.94
Setelah melakukan perhitungan diatas maka akan didapat data untuk gedung B sebagai berikut:
Subnet Gedung C : IP Host Pertama -1 = 192.168.1.64
Subnet Mask : 255.255.255.224
Host Pertama : 192.168.1.65
Host Terakhir : 192.168.1.94
IP Broadcast : IP Host terakhir + 1 = 192.168.1.95
-
SUBNETING
Menghitung penggunaan IP untuk gedung A
Rumus:
banyaknya PC + 3 => 14 + 3=17
dari tabel desimal, berapa nilai n supaya nilai 17 bisa termasuk didalamnya?
Jawabannya nilai n = 5, sehingga pola bitnya menjadi:
Cari subnet mask yaitu menghitung jumlah desimal dengan melihat posisi angka 1 pada pola bit. Jadi subnet mask nya: 128+64+32=224 sehingga Subnet Masknya Menjadi :
255.255.255.224
-
SUBNETING
Hitung range IP (jatah penggunaan IP yang dapat dipakai oleh gedung A)
Rumus = 2Y-2, dimana Y adalah banyaknya angka 0 pada pola bit.
Sehingga didapat 25-2=32 2 = 30. Jadi range IP nya adalah:
192.168.1.97 192.168.1.126
Setelah melakukan perhitungan diatas maka akan didapat data untuk gedung B sebagai berikut:
Subnet Gedung A : IP Host Pertama -1 = 192.168.1.96
Subnet Mask : 255.255.255.224
Host Pertama : 192.168.1.97
Host Terakhir : 192.168.1.126
IP Broadcast : IP Host terakhir + 1 = 192.168.1.127
-
SUBNETING
Menghitung penggunaan IP untuk gedung D
Rumus:
banyaknya PC + 3 => 6 + 3=9
dari tabel desimal, berapa nilai n supaya nilai 9 bisa termasuk didalamnya?
Jawabannya nilai n = 4, sehingga pola bitnya menjadi:
Cari subnet mask yaitu menghitung jumlah desimal dengan melihat posisi angka 1 pada pola bit. Jadi subnet mask nya: 128+64+32+16=240 sehingga Subnet Masknya Menjadi :
255.255.255.240
-
SUBNETING
Hitung range IP (jatah penggunaan IP yang dapat dipakai oleh gedung A)
Rumus = 2Y-2, dimana Y adalah banyaknya angka 0 pada pola bit.
Sehingga didapat 24-2=16 2 = 14. Jadi range IP nya adalah:
192.168.1.129 192.168.1.142
Setelah melakukan perhitungan diatas maka akan didapat data untuk gedung B sebagai berikut:
Subnet Gedung D : IP Host Pertama -1 = 192.168.1.128
Subnet Mask : 255.255.255.240
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.142
IP Broadcast : IP Host terakhir + 1 = 192.168.1.143
-
WILDCARD MASK
PENGERTIAN WILDCARD MASK
Wildcard Mask adalah selubung yang digunakan untuk memungkinkan penerimaan atau penolakan suatu IP Address atau kelompok IP Address.
Wildcard mask dan subnet mask dibedakan oleh dua hal :
SUBNET MASK WILDCARD MASK
Subnet mask menggunakan biner 1 dan 0 untuk
mengidentifikasi jaringan, subnet dan host.
Wildcard mask menggunakan biner 1 atau 0
untuk memfilter IP address individual atau grup
untuk diijinkan atau ditolak akses.
Panjang = 32 bit Panjang = 32 bit
Wildcard Mask boleh dikatakan adalah kebalikan dari mask.
-
WILDCARD MASK
FUNGSI WILDCARD MASK
Wildcard Mask berfungsi melakukan proses penyaringan berdasarkan alamat pengirim dan alamat tujuan.
Nilai 0 (nol) yang dimiliki oleh Wildcard Mask menandai bahwa nilai dari alamat yang diperiksa harus sama dengan alamat pembandingnya.
Nilai 1 (satu) menyatakan bahwa nilai yang dimiliki oleh alamat pengirim tidak perlu sama dengan nilai yang dimiliki oleh alamat pembanding
0 (nol) = Diperiksa dan harus sama dengan nilai pembanding
1 (satu) = Diabaikan, tidak perlu sama dengan nilai pembanding
-
WILDCARD MASK
FUNGSI WILDCARD MASK
Gerbang Logika yang digunakan adalah Logika OR
INPUT-A INPUT-B OUTPUT
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
LOGIKA "AND"
BUKAN
-
WILDCARD MASK
PENGHITUNGAN WILDCARD MASK
Mengizinkan paket yang berasal dari alamat IP 0.0.0.0 s/d 255.255.255.255
Kisaran alamat IP 0 s/d 255 akan menghasilkan nilai Wildcard 255
I II III IV
IP Awal 0 0 0 0
IP Akhir 255 255 255 255
Wildcard Mask 255 255 255 255
-
WILDCARD MASK
PENGHITUNGAN WILDCARD MASK
Memeriksa dan menyaring satu IP Address tertentu, misal : 172.16.10.1
Karena hanya satu alamat IP yang diizinkan, maka alamat IP yang akan diperiksa harus
memiliki nilai yang sama persis dengan pembandingnya, jika tidak maka alamat IP
tersebut ditolak.
Untuk menyaring alamat IP 172.16.10.1 saja maka Wildcard yang dipasang adalah :
I II III IV
IP Awal 172 16 10 1
IP Akhir 172 16 10 1
Wildcard Mask 0 0 0 0
-
WILDCARD MASK
PENGHITUNGAN WILDCARD MASK
Memeriksa dan menyaring satu subnet, contoh : IP 172.16.10.0 s/d 172.16.10.255
Wildcard Mask yang dipasang untuk menyaring IP 172.16.10.0 s/d 172.16.10.255
adalah :
I II III IV
IP Awal 172 16 10 0
IP Akhir 172 16 10 255
Wildcard Mask 0 0 0 255
-
WILDCARD MASK
PENGHITUNGAN WILDCARD MASK
Memeriksa dan menyaring satu subnet, contoh : IP 172.16.16.0 s/d 172.16.31.255
Wildcard Mask yg dipasang utk menyaring IP 172.16.16.0 s/d 172.16.31.255 adalah :
I II III IV
IP Awal 172 16 16 0
IP Akhir 172 16 31 255
Wildcard Mask 0 0 ? 255
Lakukan konversi dari Desimal ke Biner terhadap IP Awal pada Oktet terdapatnya perbedaan nilai yaitu oktet ke-III
Nilai desimal pada oktet ke-III pd IP Awal adalah 16, dikonversi ke biner menjadi 00010000
-
WILDCARD MASK
PENGHITUNGAN WILDCARD MASK
Perhatikan nilai 1 pada biner yang mempunyai bobot terkecil pada bilangan desimal, berdasarkan tabel di atas biner 1 memiliki bobot 16
Nilai biner bernilai 1 yang memiliki bobot terkecil dikurangi dengan nilai 1
BOBOT 128 64 32 16 8 4 2 1
BINER 0 0 0 1 0 0 0 0
Konversi biner bilangan desimal 16 adalah : 00010000
16 1 = 15
Akhirnya nilai Wildcard Masknya adalah :
I II III IV
IP Awal 172 16 16 0
IP Akhir 172 16 31 255
Wildcard Mask 0 0 15 255