upaya pembinaan bagi guru dalam mengelola perpustakaan di

91
1 1 UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Oleh: AHMAD ROBI ULPI NIM: IPT. 131376 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

1

1

UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA

PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora

Oleh:

AHMAD ROBI ULPI

NIM: IPT. 131376

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

2

2

Page 3: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

3

3

Page 4: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

4

4

Page 5: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

5

5

MOTTO

Artinya:

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan

mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan

tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Surah Ali Imran : 159)1

1 . Al-Qur‟an dan Terjemahan. Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-

Qur‟an . Jakarta: Kementerian Agama RI. 1994.

Page 6: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

6

6

ABSTRAK

Ahmad Robi Ulpi : Upaya Pembinaan Bagi Guru Dalam Mengelola

Perpustakaan Di lingkungan Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan

Jambi Luar Kota.

Pembimbing:(I) Dr. Raudhoh,S.Ag,SS, M.Pd.I (II) Wenny Dastina.M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan guru dalam mengelola

perpustakaan sekolah di kecamatan jambi luar kota perlu diangkat dalam

penelitian ini yaitu: bagaimana pembinaan guru mengelola perpustakaan sekolah,

serta apa upaya dalam menghadapi kendala dalam pembinaan guru dalam

mengelola perpustakaan sekolah di kecamatan jambi luar kota kabupaten muaro

jambi.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tekhnik pengumpulan

data dilakukan melalui obsevasi, wawancara, dan dokumentasi.Sedangkan metode

analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

Dari hasil dilapangan dapat diketahui bahwa dalam pembinaan guru dalam

mengelola perpustakaan sekolah di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi belum terlaksana seutuhnya karena belum mencakup perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan perpustakaan sebagaimana mestinya. Kendala yang

dihadapi dalam pembinaan guru dalam mengelola perpustakaan sekolah adalah

adalah (i) tidak adanya sumber daya yang ahli perpustakaan, (ii) Tidak adanya

anggaran yang dikelola oleh perpustakaan sendiri, (iii) Kurangnya kesadaran diri

dalam menjalan kan tugas, (v) Belum adanya kebijakan mengenai standar

perpustakaann, dan (vi) Pengunjung yang tidak tertib. Sedangkan upaya yang

dilakukan untuk mengatasi kendala adalah (i) berusaha mencari SDM ahli dan

berusaha mengikut sertakan petugas perpustakaan dalam pelatihan mengenai

pengelolaan perpustakaan, (ii) Mengikut sertakan pelatihan (Magang) bagi

Pengelola, (iii) Memberikan penghargaan (reward).

Kata kunci: Pembinaan guru, Perpustakaan sekolah, Sekolah Menengah Pertama

Negeri.

Page 7: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

7

7

ABSTRACT

Ahmad Robi Ulpi: Coaching for teachers in the Effort to manage the libraries in

the environment of the country middle school sub district outside the city of Jambi.

Supervisor: (I) Dr. Raudhoh, S. Ag, SS, M. Pd. I (II) Wenny Dastina.M.Si.

managing school library in jambi city need to be raised in this study, namely: how is

coaching teachers manage school library, as well as what the effort in the face of

constraints in the construction of teachers in managing school library in jambi luar

kota muaro jambi Regency.

managing school library in this study using qualitative research with engineering

data collection was done through obsevasi, interviews and documentation. While

the method of data analysis used is the reduction of the data, the presentation of

data, conclusion and withdrawal.

school library in managing Of the real results can be known that in the construction

of the teachers in managing school library in Jambi Luar Kota Muaro Jambi

Regency not yet fully implemented because not include planning, implementation,

and oversight of the library, as appropriate. This research aims to know the

construction of the teachers in managing school library in from the obstacles faced

in the construction of the teachers in managing the school library is was (i) the lack

of skilled resources library, (ii) does not the existence of the budget managed by the

libraries themselves, (iii) the lack of self awareness in live's assignment, (v) Yet the

existence of a policy regarding standard perpustakaann, and (vi) visitors are not

orderly. While attempts are made to overcome obstacles are (i) trying to find

HUMAN RESOURCES experts and sought requiring the clerk library in training

regarding the management of libraries, (ii) requiring training (Internships) for

Managers, ( III) reward (reward).

Keywords: Coaching teachers, library school, the first secondary school of the

country.

Page 8: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

8

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT,

yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya. Salawat beriring salam buat junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW

yang telah membimbing umatnya ke jalan Islam dan ilmu pengetahuan.Penulisan

skiripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora

IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan judul “Upaya Pembinaan Bagi

Guru Dalam Mengelola Perpustakaan Di lingkungan Sekolah Menegah

Pertama Negeri Kecamatan Jambi Luar Kota”. Dalam rangka proses

tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan, untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr.H. Hadri Hasan,MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Prof.Dr.H Su‟aidi,MA.Ph.D, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik

dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr.H.Hidayat, M.Pd, selaku Wakil

Rektor Bidang Adminstrasi Umum, dan Ibu Dr. Hj. Fadlillah,M.Pd, selaku

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Prof.Dr. Maisah.M.Pd, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Alfian,M.Ed, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak

Dr. Fadil.M.Ag, selaku Waki Dekan II Bidang Administrasi Umum, Ibu Dr.

Raudhoh,S.Ag,SS,M.Pd.I, selaku Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan

dan Pembimbing I.

5. Ibu Wenny Dastina,M.Si, selaku Pembimbing II yang banyak meluangkan

waktu dalam bimbingan penyelesaian Skripsi ini.

Page 9: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

9

9

6. Kepala Sekolah SMPN 01.07 dan 30 di Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi beserta Bapak dan Ibu Guru yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

7. Bapak Muhammad Rum, S.Ag,SS, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu

Perpustakaan (IPT) Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Ibu Masyrisal Miliani, SS. M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan (IPT) Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

10. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati dilingkungan Fakultas Adab dan

Humaniorar Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

11. Rekan – Rekan Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. pada umumnya dan khususnya

teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnyadan pembacapadaumumnya. Aamin Ya Robbal „Alamin.

Jambi, Maret 2019

Penulis

Ahmad Robi Ulpi

NIM. IPT 131376

Page 10: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

10

10

PERSEMBAHAN

Ya Allah…

Se izin-Mu, aku berhasil melewati satu rintangan untuk sebuah keberhasilan

Namun kutahu keberhasilan bukanlah akhir dari perjuanganku.

Tapi awal dari sebuah harapan dan cita-cita Jalan didepanku masih panjang, masih

jauh perjalananku untuk menggapai masa depan yang cerah untuk bisa

membahagiakan orang-orang yang kucintai.

Karya ini kupersembahkan untuk: Ayahanda tercinta Pahrul dan ibunda tercinta

Bastiah dan Saudariku yang tercinta Lena, Aku takkan pernah lupa semua

pengorbanan dan jerih payah yg engkau berikan untukku agar dapat menggapai

cita-cita dan semangat serta do‟a Mu untukku sehingga kudapat raih kesuksesan

ini.

Asaku kelak dapat membahagiakan dirimu sampai akhir hayatmu, semoga.

Doakan aku ayah, doakan aku ibu.

Page 11: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

11

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................................ ii

LEMBARAN PERNYATAAN .............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... i

MOTTO ..................................................................................................................... v

ABSTRAK................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan dan kegunaan Penelitian ............................................................. 5

D. Batasan Masalah ...................................................................................... 6

E. Metode Penelitian .................................................................................... 6

F. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................... 9

G. Analisis Data ........................................................................................... 10

H. Trianggulasi Data .................................................................................... 12

I. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 14

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pembinaan ................................................................................... 15

B. Pembinaan Kinerja Petugas Perpustakaan Sekolah ....................................... 15

C. Pembinaan Guru............................................................................................. 17

Page 12: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

12

12

D. Profesionalisme Guru ...................................................................................... 21

E. Perpustakaan Sekolah ..................................................................................... 23

1. Fungsi Perpustakaan Sekolah ..................................................................... 24

2. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ........................................................... 26

3. Standar Perpustakaan Sekolah ................................................................... 28

4. Mengelola Sumber Informasi Pada Perpustakaan...................................... 29

F. Studi Relevan ................................................................................................. 30

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jambi Luar Kota

Kabupaten Muaro Jambi

1. Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 ................................................... 34

a. Struktur Organisasi .............................................................................. 35

b. Visi dan Misi ....................................................................................... 36

c. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................ 37

d. Sistem Layanan Perpustakaan ............................................................. 39

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 ................................................... 40

a. Struktur Organisasi .............................................................................. 42

b. Visi dan Misi ....................................................................................... 43

c. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................ 44

d. Sistem Layanan Perpustakaan ............................................................. 45

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 ...................................................... 45

a. Struktur Organisasi .............................................................................. 46

b. Visi dan Misi ....................................................................................... 47

c. Keadaan Sarana dan Prasarana ........................................................... 47

d. Sistem Layanan Perpustakaan ............................................................. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Upaya Pembinaan Bagi Guru Mengelola Perpustakan Sekolah

Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jambi Luar Kota ......................... 51

Page 13: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

13

13

1. Perencanaan Pembinaan Guru Mengelola Perpustakaan Sekolah ............. 52

2. Sumber Daya Manusia Pengelola Perpustakaan ........................................ 55

3. Penilaian Kinerja Pengelola Perpustakaan Sekolah ................................... 57

B. Kendala Pembinaan Bagi Guru Mengelola Perpustakan Sekolah

Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jambi Luar Kota ......................... 59

1. Latar Belakang Pendidikan ........................................................................ 59

2. Keterbatasan Dana ..................................................................................... 61

3. Kurangnya Perhatian dari Pemerintah Daerah ........................................... 62

4. Kurangnya Motivasi Diri ........................................................................... 63

C. Upaya Pembinaan Bagi Guru Mengelola Perpustakan Sekolah Menengah

Pertama Negeri di Kecamatan Jambi Luar Kota .......................................... 65

1. Meningkatkan Serta Memelihara Sikap Disiplin ..................................... 66

2. Mengikuti Pelatihan (Magang) .................................................................. 67

3. Memberikan Penghargaan (reward) .......................................................... 68

4. Mengelola Sumber Informasi Pada Perpustakaan...................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 70

B. Saran – Saran.................................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 14: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

14

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, khususnya Pasal 35 Ayat (1) yang berbunyi: “Standar sarana dan

prasarana pendidikan mencakup ruang belajar, tempat berolah raga, tempat

beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

tempat berkreasi dan rekreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan tehnologi

informasi dan komunikasi”, maka dapat dikatakan bahwa perpustakaan

merupakan salah satu sarana yang perlu diprioritaskan dalam suatu lembaga

pendidikan.

Hal ini seiring dengan pengertian perpustakaan menurut Keputusan

Presiden Nomor 11 Tahun 1989, yaitu “merupakan salah satu sarana

pelestari bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai

sumber informasi ilmu pengetahuan, tehnologi dan kebudayaan dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional.2

Mengingat betapa pentingnya perpustakaan dalam mengumpulkan,

mengolah dan menyajikan informasi, perpustakaan dituntut untuk selalu

memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian perpustakaan

mempunyai fungsi ganda, yaitu di satu pihak harus dapat menampung

semua produk-produk informasi yang dihasilkan oleh masyarakat, di lain

pihak perpustakaan dituntut untuk menyampaikan berbagai informasi

kepada masyarakat. Untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut diperlukan

sumber daya manusia yang berprestasi dalam mengembangkan dan

memajukan perpustakaan. Dengan adanya sumber daya manusia yang

berprestasi tersebut akan dapat meningkatkan peran perpustakaan di tengah-

2 . Supriyanto. 2004.” Sarana dan Prasarana dalam Mendukung Pengembangan

Minat Baca”. Dalam Warta, Volume 1X, Nomor 1.

Page 15: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

15

15

Demikian halnya didalam lingkungan pendidikan seperti sekolah.

Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan

informasi yang berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat

menengah. Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya

dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan

kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan

mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas

serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran

yang menarik.

Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir di seluruh Indonesia

perpustakaan sekolah masih dikelola oleh guru. Tanpa bermaksud

mendiskreditkan guru, idealnya perpustakaan sekolah dikelola oleh

pustakawan yang pernah mengikuti pelatihan kepustakawanan dan atau

alumni pendidikan perpustakaan. Akan tetapi jumlah alumni di bidang

perpustakaan masih sangat minim, sehingga untuk menutupi tenaga

pengelola perpustakaan maka di angkatlah guru sebagai pengelola

perpustakaan. Biasanya guru yang ditempatkan adalah para guru honorer

atau guru yang menambah jam ajar, walaupun memang ada guru tetap

(PNS) yang diperbantukan di perpustakaan.

Posisi guru pada perpustakaan seharusnya dapat di maksimalkan

dalam mendidik para peserta didik. Sebab di tempat tersebutlah jantung atau

nadi sebuah sekolah sedang berlangsung. Walaupun kebanyakan guru

menganggap perpustakaan hanya tempat sementara atau batu lompatan,

tetapi hendaknya mampu menjadikan perpustakaan sebagai media

pembelajaran alternatif dan efektif. Selama ini para pengelola perpustakaan

yang berlatar belakang guru sudah sering mengikuti pelatihan dan diklat-

diklat pengelolaan perpustakaan di berbagai daerah yang diadakan oleh

Perpustakaan daerah maupun kemendikbud.

Akan tetapi, adanya tugas ganda guru justru dirasakan menjadi beban

yang tidak ringan. Mau tidak mau, terkadang perpustakaan tidak membuka

Page 16: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

16

16

layanan karena gurunya melaksanakan tugas pokok sebagai pengajar.

Apalagi jika guru enggan dan setengah hati berada di perpustakaan, sudah

tentu akan menelantarkan perpustakaan. Keputusan kepala sekolah

menempatkan guru bekerja di perpustakaan tidak seharusnya dijadikan

sebagai beban apalagi hukuman. Sebab selama ini, kita juga sering

mendengar perpustakaan sebagai “tempat guru/pegawai bermasalah” atau

tempat penyucian.3

Di samping itu, kepala sekolah yang selalu menyampaikan bahwa

perpustakaan adalah penting seperti jantung sekolah, tidak hanya

mengumbar kata tanpa perhatian, apalagi jika baru akan bergerak ketika

menghadapi akreditasi sekolah. Dengan begitu, kepala sekolah semestinya

memberi apresiasi yang tinggi kepada guru yang merangkap sebagai

pengelola perpustakaan. Bahkan jika memungkinkan insentif mereka di

khususkan dari guru yang lain, bukannya menanti persen dana BOS yang

tak menentu.

Sehingga semangat guru dalam mengelola perpustakaan dapat tumbuh

dalam melakukan pendidikan di luar kelas. Disisi lain, guru yang fokus

mengajar di bangku sekolah hendaknya bersinergi dengan pengelola

perpustakaan dalam mengarahkan siswa ke perpustakaan. Sebagai contoh,

guru dapat memberikan tugas kepada peserta didik, yang sumber-sumbernya

tersedia di perpustakaan. Selain itu, hendaknya jam perpustakaan terbuka

lebih panjang atau menyediakan jam kunjung siswa ke perpustakaan, sebab

selama ini proses belajar mengajar yang padat dikelas, tidak memberikan

kesempatan kepada peserta didik masuk keperpustakaan.

Ditambah lagi waktu istirahat yang lazim disebut “keluar main”

memang digunakan siswa untuk bermain dan beristirahat. Dengan

menyadari pentingnya keberadaan sebuah perpustakaan dalam lingkungan

sekolah, guru dapat membantu peran perpustakaan dalam mewujudkan

3 . https://dewiatickha11.wordpress.com. makalah-konsep-perpustakan.diakses

pada tanggal 1 November 2017.

Page 17: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

17

17

kegemaran membaca anak didik. Sebab itu juga sekolah harus mampu

memahami pentingnya kepustakawanan sekolah. Bahkan Putu Laxman

Pendit (pemikir kepustakawanan) mengungkapkan bahwa Kepustakawanan

Sekolah adalah pendidikan, bukan cuma sarana pendukung, atau cuma

jantung dari sesosok tubuh. Melainkan bersama-sama pedagogi dan literasi,

kepustakawanan sekolah adalah pendidikan itu sendiri. Dengan tegas Putu

Laxman mengatakan satu unsur saja dari ketiganya “pincang”, maka

terseoklah pendidikan itu.4

Disinilah melihat bagaimana pengelola perpustakaan, pustakawan dan

guru merupakan satu kesatuan dari sebuah pendidikan. Pengelola

perpustakan yang berlatar guru pada akhirnya mampu menumbuhkan literasi

melalui promosi yang disampaikan kepada pelajar, baik dalam kelas

maupun dalam perpustakaan, Profesi bukan sembarang pekerjaan, tetapi

suatu pekerjaan, bidang, atau tugas yang memerlukan ilmu pengetahuan,

keahlian, kemandirian, kesejawatan, tanggung jawab.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti dan mengkaji dalam suatu karya ilmiah dengan judul: “UPAYA

PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA

PERPUSTAKAAN DILINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkaaan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka

rumusan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Pembinaan guru dalam mengelola perpustakaan Sekolah

Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jambi Luar Kota kabupaten

Muaro Jambi.?

4. Wiji suwarno, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan, (Yogyakarta: AR-Ruzz Media,

2010), hlm. 12

Page 18: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

18

18

2. Apa kendala Pembinaan guru dalam mengelola perpustakaan Sekolah

Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jambi Luar Kota kabupaten

Muaro Jambi.?

3. Upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi kendala Pembinaan guru

dalam mengelola perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri di

Kecamatan Jambi Luar Kota kabupaten Muaro Jambi.?

C. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan

Skripsi ini ditulis guna mencapai tujuan, adapun tujuan dari penelitian

ini adalah:

a) Untuk mengetahui bagaimana Pembinaan guru dalam mengelola

perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan

Jambi Luar Kota kabupaten Muaro Jambi.

b) Untuk mengetahui apa kendala Pembinaan guru dalam

mengelola perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri di

Kecamatan Jambi Luar Kota kabupaten Muaro Jambi.

c) Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk

mengatasi kendala Pembinaan guru dalam mengelola

perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang dicapai, maka penelitian ini

diharapkan memiliki kegunaan yaitu:

a) Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran berupa

informasi mengenai Pembinaan bagi guru mengelola

perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan

Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

b) Bagi pembaca, memberikan informasi dan dapat juga dijadikan

sebagai acuan penulisan.

Page 19: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

19

19

c) Sebagai persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata

Satu (S.1) jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

D. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, Penulis membuat batasan

masalah dalam Tulisan ini sesuai dengan tujuan Penelitian. Batasan

masalah juga diperlukan agar pembahasan tidak terlalu meluas. Alasan lain

perlunya batasan masalah melihat dari segi biaya, sumber dan pengetahuan

penulis serta waktu penelitian yang terbatas. Jadi, penulis membatasi

penelitian ini yaitu hanya membahas pembinaan guru dalam mengelola

Perpustakaan Sekolah yang ada di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 01, Sekolah

Menengah Pertama Negeri 07 dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 30.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam upaya mencari dan mengumpulkan data yang akurat,

penelitian yang penulis lakukan bersifat kualitatif deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-

lain. Secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Pendekatan kualitatif

digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memahami sacara

mendalam mengenai pembinaan guru dalam mengelola perpustakaan

Sekolah menengah pertama di kecamatan Jambi Luar Kota kabupaten

Muaro Jambi.

Page 20: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

20

20

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah Perpustakaan Sekolah

Menengah Pertama Negeri 01, Sekolah Menengah Pertama Negeri 07

dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 di Kecamatan Jambi Luar

Kota kabupaten Muaro Jambi.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini secara keselurahan meliputi Kepala

Sekolah, Kepala Perpustakaan, Pengelola Perpustakaan, guru dan

siswa5. Subjek penelitian ini menggunakan purposive sampling karena

sumber data dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu.6

Misalnya

orang tersebut dianggap yang paling tahu tentang pembinaan

pembinaan mengelola perpustakaan sekolah.

4. Jenis dan Sumber Data

Untuk memperoleh gambaran dan data yang dibutuhkan dalam

penulisan yang menggunakan metode kualitatif ini, maka penulis

menggolongkan data pada dua golongan yaitu:

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan

disajikan dari sumber utama. Penelitian ini kualitatif maka

data primer pada penelitian ini diperoleh dengan wawancara

dengan kepala sekolah, Kepala Perpustakaan, Pengelola

Perpustakaan, guru dan siswa, juga observasi. Dalam hal ini

5. Lexy J. Moleong. Metode penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda karya ,

2010) hlm.6

6. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung:

Alfabeta, 2012)hlm. 218-219

Page 21: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

21

21

peneliti mencari dan mengumpulkan data yang berkenaan

dan langsung kepada yang berkaitan.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang dikumpulkan,

diolah dan disajikan dari beberapa buku bacaan dan

dokumen lainnya, analisis kritik dan jenis yang berkaitan

dengan data primer.7 Walaupun data tersebut diperoleh dari

orang lain tetapi data tersebut dapat dimanfaatkan sebagai

pendukung sumber data utama. Adapun sumber data

sekunder yang ada didalam penelitian ini tentang letak

georafis dan historis.

b. Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif maka

sumber data pada penelitian ini didapatkan dari observasi

langsung dilapangan, wawancara dan melalui dokumen dari

berbagai literatur yang relevan. Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik yang

dilakukan karena pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan

waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil

sampel yang besar dan jauh. Sumber data dalam penelitian ini

meliputi:

1) Sumber data berupa peristiwa atau kejadian ditempat

penelitian yang sesuai dengan pembahasan penelitian dan

sesuai dengan data yang diperlukan. Sumber data berupa

manusia yaitu kepala sekolah, meliputi Kepala Sekolah,

Kepala Perpustakaan, Pengelola Perpustakaan, guru dan

siswa di SMP Negeri Kecamatan Jambi Luar Kota

kabupaten Muaro Jambi.

7. Tim penyusun pedoman penulisan skripsi fakultas Adab/sastra dan kebudayaan

islam ) jambi: fakultas Adab/Sastra DanKebudayaan IslamSulthanThaha SaifuddinJambi),

hlm.14

Page 22: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

22

22

2) Sumber data berupa dokumen yaitu, buku dan dokumen-

dokumen yang berkenaan dengan masalah penelitian.8

F. Teknik Pengumpulan Data

Didalam mengumpulkan data dalam lokasi penelitian penulis

menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi: Teknik pengumpulan data yang digunakan pada

Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan dalam penelitian

kualitatif ialah untuk mengoptimalkan kemampuan penulis dari segi

motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan

sebagainya. Pengamatan memungkinkan penulis untuk melihat dunia

sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat

itu,menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap

kehidupan budaya dari segi pandangan dan para subjek pada

keadaan waktu itu. pengamatan memungkinkan penulis merasakan

apa yang dirasakan dan dihayati sehingga memungkinkan pula

penulis sebagai sumber data.

Pengamatan juga memungkinkan pembentukan pengetahuan

yang diketahui bersama,baik dari pihaknya maupun dari pihak

subjek.9 Metode ini digunakan untuk mengamati secara komprehensif

tempat penelitian yaitu sekolah menengah pertama yang ada di

kecamatan Jambi Luar Kota kabupaten Muaro Jambi.

8 . Suharsimi, arikunto prosedur penelitian:suatu pendekatanpraktik,(Jakarta asdi

mahasatya, 2006 )hlm.140

9 .Lexi,op.cit. hlm.176

Page 23: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

23

23

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. Penulis melakukan wawancara secara

mendalam (in- depthinterview) kepada informan yang dipilih untuk

mendapatkan data yang sesuai dengan pokok permasalahan dalam

penelitian sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya pada jenis

data primer. Penulis melakukan wawancara kepala sekolah, Kepala

Perpustakaan, Pengelola Perpustakaan, guru dan siswa.10

3. Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Metode ini digunakan untuk memperoleh

data dan informasi baik berupa catatan, tabel, gambar, dan dokumen

lainnya yang relevan dengan topik yang penulis angkat sebagaimana

yang telah diuraikan pada jenis data sekunder di atas.

G. Analisis Data

Setelah selesai mengumpulkan data yang berhubungan dengan

penelitian, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data, karena

penelitian ini melakukan penelitian kualitatif maka penulis melakukan jenis

analisis data dengan melakukan penelitian bersifat analisis kualitatif.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, setelah selesai pengumpulan data berlangsung dan

setelah pengumpulan data dalam periode tertentu.

10

Ibid,hlm.186. 240

Page 24: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

24

24

1. Data Reduction (Reduksi Data).

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah

dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data

akan semakin banyak, komplek dan rumit untuk itu perlu segera

dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal

yang penting, dicari tema polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat

dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan

memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang

memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang

tertinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi

data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang

ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan

berkembang, hingga dapat mereduksi data-data yang memiliki

temuan dan pengembangan teori signifikan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Kalau dalam penelian kuantitatif penyajian data ini

dapat melakukan dalam bentuk tabel, grafik, phiechard, pictogram

dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan

semakin mudah dipahami. Dalam penelitian kualitaif, penyajian data

bisa di lakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan frequentfromof display data forqualitativere

search data inthepast has been arrative text‟, yang paling sering

Page 25: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

25

25

digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif.

3. Conclusion Drawing / Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut milesand

huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal yang masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

dikemukakan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif

mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

subjek awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

penelitian beradadi lapangan.

H. Trianggulasi

Dalam teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data yaitu

mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data. Trianggulasi teknik berarti peneliti menggunakan tehnik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber

yang sama peneliti menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi

untuk sumber data yang sama secara serempak, triangulasi sumber berarti

Page 26: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

26

26

untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dari teknik yang

sama.11

Ada beberapa macam triangulasi yang bisa dilakukan oleh seseorang

peneliti diantaranya:

1. Trianggulasi Sumber

Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber. Sebagai contoh untuk menguji kredibilitas data

tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh dilakukan kebawahan yang

dipimpin, keatasan yang menugasi dan keteman kerja yang merupakan

kelompok kerja sama.

Data dari ketiga sumber tersebut tidak bisa dirata-ratakan seperti

dalam penelitian kuantitatif tetapi dideskrifsikan, dikatagorikan mana

pandangan yang sama dan yang berbeda dan mana spesifik dari tiga

sumber data tersebut.12

2. Trianggulasi Teknik

Dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh

dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumetasi begitu

pula dengan sebaliknya.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data, data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat

narasumber masih segar belum banyak masalah akan memberikan

data yang lebih valid sehingga lebih kredibilitas.13

Untuk itu dalam

11

. Ibid, Hal. 241 12. Ibid, Hal. 127 13Ibid, Hal. 274

Page 27: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

27

27

rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain

dalam waktu atau situasi yang berbeda.

H. Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan dengan pembuatan proposal, kemudian dilakukan

dengan perbaikan hasil seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul

dan riset, maka penulis mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan

analisis data dalam waktu yang berurutan. Hasilnya penulis melakukan

konsultasi dengan pembimbing sebelum diajukan kepada sidang munaqasah.

Hasil sidang munaqasah di lanjutkan dengan perbaikan dan pengadaan

laporan skripsi. Adapun jadwal kegiata dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1

JADWAL PENELITIAN

No Jadwal Penelitian TAHUN 2019

I II III IV V

1 Pengajuan Judul

2 Pembuatan

Proposal

3 Pengajuan Dosen

Pembimbing

4 Perbaikan

Proposal

5

Pengajuan Dan

Pelaksanaan

Seminar

6 Perbaikan

Seminar

7 Pengajuan Izin

Riset

8 Riset Dilapangan

9 Penyusunan Data

10 Pengumpulan

Data

Page 28: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

28

28

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pembinaan

Pembinaan berasal dari kata bina yang mendapatkan awalan “pe”

dan akhiran“an”. Dalam kamus Indonesia kecil karangan E.St.Harahap

kata bina berasal dari kata bina yang berarti patut diperhatikan, utama,

penting, indah. Secara sistematis kata pembinaan berarti menjadikan patut

diperhatikan, menjadi penting atau utama. Pembinaan adalah segala

kegiatan dan usaha yang berhubungan dengan perencanaan, penyusunan,

pengembangan, pembangunan, pengarahan, penggunaan serta pengendalian

segala sesuatu secara berdaya guna dan berhasil guna14

. Pembinaan adalah

usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna

untuk memperoleh hasil yang lebih baik.15

B. Pembinaan Kinerja Petugas Perpustakaan Sekolah.

Pembinaan petugas perpustakaan sekolah adalah segenap usaha yang

dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan semangat

kerja petugas perpustakaan sekolah. Dengan kata lain pembinaan petugas

perpustakaan sekolah mengacu kepada pembinaan kemampuannya agar

karirnya tumbuh dan selain itu juga mengacu dan pembinaan motivasi

kerjanya agar memiliki semangat dalam bekerja. Pembinaan petugas

perpustakaan sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah,

bagaimana sibuknya kepala sekolah tidak dibenarkan mengabaikan tugas

dan tanggung jawab.16

Upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam hal ini adalah

sebagai berikut:

14

. Suharyanti, Pengantar ilmu perpustakaan (Surakarta:LPP dan UNS Press),2006.

hlm 68 15

. Sutarno,NS. Manajemen perpustakaan: suatu pendekatan praktik (Jakarta:

Sagung seto, 2006). hlm.75. 16 . Ibrahim Bafadhal, Op.cit.hlm. 181.

Page 29: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

29

29

1. Pembinaan Kemampuan Petugas Perpustakaan.

Pembinaan kemampuan petugas perpustakaan sekolah

bertujuan untuk menigkatkan pengetahuna dan keterampilan

petugas perpustakaan sekolah. Adapun metode yang dapat

digunakan untuk membina kemampuan petugas perpustakaan

sekolah adalah bimbingan, pendidikan formal, kursus, penataran,

work shop, diskusi, seminar, sinopsis, ceramah dan sebagainya.17

2. Pembinaan Motivasi kerja Petugas Perpustakaan Sekolah.

Pada dasarnya motivasi kerja perugas perpustakaan sekolah

merupakan segenap usaha agas petugas memiliki semangat dan

kegairahan kerja. Dalam hal ini kepala sekolah dapat melakukan

langkah – langkah sebagai berikut:

a) Meyakinkan bahwa petugas perpustakaan sekolah adalah

bagian yang penting dari proses pendidikan di sekolah.

b) Berusaha agar petugas rajin mengerjakan tugasnya.

c) Berusaha agar petugas perpustakaan sekolah selalu datang

tepat pada waktunya, tidak pernah absen dan tidak pernah

pulang sebelum waktunya pulang.

d) Berusaha agar petugas perpustakaan sekolah selalu optimis

dalam mengerjakan tugasnya.

e) Berusaha agar petugas perpustakaan sekolah merasa punya

waktu dalam mengerjakan tuganya.

f) Berusaha agar petugas perpustakaan sekolah selalu berinisiatif

mengembangkan perpustakaan sekolah.

g) Berusaha agar petugas perpustakaan sekolah merasa senasib

dan seperjuangan dalam mengemban tugas.18

17 . Ibid.

18 . Ibid.hlm.20

Page 30: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

30

30

C. Pembinaan Guru

Pembinaan berasal dari kata bina yang artinya membangun,

mendirikan. Pembinaan menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah

proses atau sistem cara membina. Secara terminologis, pembinaan guru

sering diartikan sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru, terutama

bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala

sekolah, pemilik sekolah, pengawas dalam rangka untuk meningkatkan

proses dan hasil belajar. Kurikulum 1975 memberikan batasan pembinaan

guru sebagai bantuan kepada staf untuk mengembangkan situasi belajar

mengajar yang lebih baik, sedangkan menurut Adams memberikan batasan

sebagai perencanaan program perbaikan pengajaran.19

Menurut Zakiyah Dradjat pembinaan adalah upaya pendidikan baik

formal atau non formal yang dilaksanakan secara sadar, terencana, terarah

dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan dan

mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang dan selaras.

Secara lebih luas, pembinaan dapat diartikan sebagai serangkaian upaya,

pengendalian profesional terhadap semua unsur organisasi agar berfungsi

sebagaimana mestinya sehingga dapat terlaksana secara efektif dan

efisien.20

Terkait dengan penempatan tenaga kerja, proses penugasan/pengisian

jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/jabatan baru atau

jabatan yang berbeda. Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama

untuk pegawai yang baru direkrut, tetapi dapat juga melalui promosi,

pengalihan (transfer), dan penurunan jabatan (demosi), atau bahkan

pemutusan hubungan kerja.

Penempatan kembali pegawai dilakukan dengan berbagai alasan yang

berhubungan dengan perencanaan sumber daya manusia atau untuk

19 .Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, Hlm. 134 2 Amran YS Chaniago, Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia, Pustaka Setia, Bandung, 2002, Hlm. 763 20

. Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Pustaka

Setia,Bandung,2002, hlm.76

Page 31: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

31

31

memanfaatkan tenaga kerja secara lebih efektif dan efisien, yang dapat

disebabkan oleh tantangan-tantangan yang dihadapi organisasi, supply dan

ketersediaan pegawai secara internal dan eksternal, peningkatan karier

dalam aspek pengembangan sumber daya manusia, kepuasan kerja, dan

motivasi kerja.

Hartati Sukirman, dkk. menyatakan bahwa penempatan setiap

personel harus merujuk pada prinsip “the right man on the right place”,

yakni menempatkan seseorang yang tepat pada posisi yang tepat pula.

Abdul Moenir mengungkapkan bahwa seorang manajer harus

mempertimbangkan beberapa hal dalam menempatkan seorang tenaga

kerja, yaitu: analisis beban kerja, analisis jabatan, deskripsi tugas, dan

spesifikasi tugas.

Analisis pekerjaan adalah proses penentuan unsur-unsur yang

menjadi komponen suatu pekerjaan, seperti perlengkapan, latihan, sikap

dan kemahiran, serta syarat penyelenggaraan pekerjaan. Selanjutnya,

dengan landasan hasil analisis pekerjaan/ jabatan perlu disusun deskripsi

tugas untuk memberikan informasi/kejelasan bagi setiap tenaga kerja

mengenai tugasnya masing-masing.

Mengenai spesifikasi tugas, Made Pidartamengungkapkan bahwa

spesifikasi tugas/pekerjaan berisi tentang batas umur, tinggi badan,

pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan ijazah yang diperlukan bagi tugas

tertentu. Sedangkan Abdul Moenir menerangkan bahwa yang dimaksud

spesifikasi pekerjaan adalah suatu pernyataan atas kualifikasi minimal

seseorang yang dapat diterima dan perlu untuk melaksanakan pekerjaan

secara tepat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa spesifikasi tugas

pekerjaan adalah uraian yang mengungkapkan secara jelas, tegas, dan

ringkas mengenai syarat-syarat bagi setiap orang yang tepat untuk

melaksanakan tugas pekerjaan tertentu dengan efektif dan efisien.

Tersedianya spesifikasi tugas pekerjaan juga dapat menjadi faktor

pendukung bagi suatu lembaga organisasi dalam usahanya untuk

memperoleh tenaga kerja yang profesional dalam proses perekrutan tenaga

Page 32: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

32

32

kerja. Proses seleksi dilakukan untuk pemilihan tenaga kerja yang sesuai

dengan kebutuhan, yaitu aktivitas suatu organisasi dengan menggunakan

satu atau beberapa metode untuk menguji calon pegawai atau pelamar.

Pada umumnya proses seleksi itu meliputi pengisian formulir, tes

wawancara, referensi. Proses pemilihan ini sering kali tidak melibatkan

perpustakaan.

Perpustakaan hanya menerima hasil seleksi dan pemberitahuan

bahwa pegawai tersebut ditempatkan di perpustakaan. Tidak berbeda pada

tahap penempatan pegawai. Perpustakaan lebih sering langsung

mendapatkan pemberitahuan berupa „SK‟ penempatan pegawai di

perpustakaan tanpa dilibatkan dalam pemilihan dan penentuan staf tersebut.

Baik itu rekrutmen dari internal maupun eksternal. Pengaadaan/ rekruitmen

Tenaga perpustakaan bisa berasal dari dua sumber, yaitu : a. Sumber dari

dalam (Internal) Sumber internal diambil dari lingkungan organisasi

sendiri. Biasanya kebijakan kepegawaian memberikan kesempatan lebih

dahulu kepada pegawai yang ada daripada menerima pegawai baru.

Hal ini dikarenakan sumber internal merupakan sumber yang baik,

sebab telah mengetahui dan mengerti kondisi organisasi. Penggunaan

sumber internal ini juga untuk memotivasi pegawai yang telah ada untuk

meningkatkan prestasi, agar jika ada kekosongan bisa dipilih untuk mengisi

kekosongan tersebut. Informasi tentang kelayakan seseorang untuk

dipromosikan dapat bersumber dari tiga hal, yaitu prestasi kerja sekarang,

hasil penilaian atasan langsung mengenai potensi yang bersangkutan, dan

hasil berbagai tes serta berbagai teknik penilaian lain yang diselenggarakan

oleh satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi

(Siagian, S.P. 2002) b. Sumber dari luar (Eksternal) Sumber internal

memang merupakan sumber yang baik, akan tetapi tidak selalu bisa

memenuhi kebutuhan organisasi.

Untuk itu diperlukan perekrutan tenaga yang tepat dari sumber

eksternal. Rekrutmen tenaga dari luar ditempatkan di posisi yang „tidak

penting‟. Apabila nanti yang bersangkutan menunjukkan prestasi yang baik

Page 33: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

33

33

dan memenuhi syarat lain dimungkinkan untuk menduduki posisi yang

lebih penting. Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

analisis beban kerja, analisis jabatan, deskripsi tugas, dan spesifikasi tugas

merupakan hal-hal yang sangat penting untuk disusun sebagai acuan serta

bahan pertimbangan dalam proses perekrutan dan penempatan tenaga kerja.

Berkaitan dengan analisis di atas, Meilina Bustari mengungkapkan ada dua

persyaratan yang perlu dipunyai oleh petugas atau tenaga perpustakaan,

yaitu:

a. Syarat umum: mempunyai minat dibidang kerja perpustakaan,

antusias, berdedikasi tinggi, suka bekerja, tekun, teliti, dan rajin.

b. Syarat khusus: syarat pendidikan. Petugas perpustakaan yang baik

hendaknya mempunyai latar belakang pendidikan dibidang

kependidikan dan bidang perpustakaan. Petugas perpustakaan

yang memiliki syarat khusus ini disebut pustakawan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

sumber tenaga perpustakaan sekolah dapat berasal dari dalam maupun dari

luar lembaga sekolah. Pengadaan tenaga perpustakaan yang bersumber dari

luar diantaranya adalah berasal dari lembaga pendidikan tinggi yang telah

menghasilkan lulusan urusan perpustakaan maupun melalui penambahan

kuota dalam penerimaan CPNS. Sementara itu, pengadaan tenaga

perpustakaan yang bersumber dari dalam dapat dilakukan melalui

penunjukan salah seorang guru yang diberi tugas mengelola perpustakaan

sekolah. 32 Setelah diketahui sumber-sumber tenaga perpustakaan, maka

proses seleksi tenaga perpustakaan dapat disesuaikan dengan sumber-

sumber tersebut.

Dalam Undang-undang No. 43 tahun 2007 pasal 29 ayat 4 dijelaskan

bahwa:

“Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan,

pembinaan, promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga

perpustakaan yang berstatus pegawai negeri sipil dilakukan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan”.

Page 34: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

34

34

Selanjutnya dalam Undang-Undang No 43 tahun 2007 pasal 29 ayat 5

dijelaskan bahwa:

“Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan,

pembinaan, promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga

perpustakaan yang berstatus nonpegawai negeri sipil dilakukan

sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh penyelenggara

perpustakaan yang bersangkutan”.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses

seleksi tenaga perpustakaan yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil

dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan proses seleksi yenaga perpustakaan yang berstatus Non-

Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan yang diterapkan oleh

penyelenggara perpustakaan yang bersangkutan dalam hal ini adalah

sekolah.

Pembinaan guru berarti serangkaian usaha ataupun bantuan yang

diberikan kepada guru. Terutama bantuan yang berwujud layanan

profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas serta pembina

lainnya untuk meningkatkan proses mengajar dan hasil belajar siswa. Jadi,

pengertian pembinaan guru yang telah disampaikan diatas adalah

serangkaian bantuan yang berwujud layanan profesional agar dapat

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sehingga tujuan pendidikan

yang direncanakan dapat tercapai. Dalam perkembangannya, ada dua

kriteria dalam metode pengajaran, yaitu metode modern dan tradisional.

Secara umum metode pengajaran dapat digolongkan kedalam dua jenis,

yaitu metode interaksi secara individual dan metode interaksi secara

kelompok.21

D. Profesionalisme Guru

Profesionalisme berasal dari kata profesional yang mempunyai makna

yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk

21

. Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran(Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif), Bumi Aksara, 2014, Hlm. 169

Page 35: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

35

35

menjalakannya. sedangkan profesionalisme adalah tingkah laku keahlian atau

kualitas dan seseorang yang profesionalisme.22

“Profesionalisme” adalah Sebutan yang mengacu kepada sikap mental

dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk

senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalismenya

yang tinggi akan mencerminkan dalam sikap mental serta

komitmennya terhadap perwujudan dan peningkatan kualitas

profesionalisme melalui berbagai cara dan strategi. Ia akan selalu

mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman

sehingga keberadaanya senantiasa memberikan makna

profesionalisme.23

Profesionalisme adalah suatu terminologi yang menjelaskan bahwa

setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seorang yang mempunyai keahlian

dalam bidangnya atau profesinya.24

“....Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu

keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian

seseoarang”25

.

Profesionalisme adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan

keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

serta memerlukan pendidikan profesionalisme.26

“...Profesionalisme adalah orang yang mampu menjalankan profesi

dengan keahlian tertentu”.27

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

22 . Yahoo answer. apa propesionalismeitu?.htttp://id. yahoo.com

question/indeks?qid-2009 3131 74036AAcG1M0, 2009, (diakses tanggal 10 Desember

2018 pkl.21.23) 23

. Yahoo answer. apa propesionalismeitu?.htttp://id. yahoo.com

question/indeks?qid-2009 313 174036AAcG1M0, 2009, (diakses tanggal 24 Desember

2018 pkl.21.23) 24

. Syaiful sagala, kemampauan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan,

Bandung: alfabeta 2009, hlm 3 25

. Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan sukses dalam sertifikasi

guru. Jakarta: Rajawali press. 2009.hlmn.48 26 . Iskandar, Psikologi pendidikan sebuah orientasi baru.Jakarta:gaung persada

2009.hlm.9 27

. Dumairi. Islam dan profesionalisme. http://fikihbox.blogspot.com/2009/03/islam

profesionalisme .html.2009.(diakses tanggal 25 desember 2018).

Page 36: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

36

36

peserta didik sesuai dengan keahlianya.

E. Perpustakaan Sekolah.

Perpustakaan merupakan suatu sistem informasi yang didalamnya

terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian,

penyajian dan penyebaran informasi.28

pendapat tersebut menerangkan

bahwa dalam perpustakaan terdapat serangkaian aktivitas atau kegiatan

yang dilakukan oleh Pengelola perpustakaan sehingga bisa digunakan atau

dimanfaatkan oleh pemustakan.

Pengertian yang sangat luas dan lebih umum tentang pengertian

perpustakaan sekolah yaitu mencangkup suatu ruangan, bagian dari gedung

itu sendiri, yang berisikann buku – buku koleksi yang tersusun dan diatur

sedemikian rupa dan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasaran

seperti ruang baca, rak buku, rak majalah, meja, kursi dan kartu katalog,

sehingga sewaktu – waktu mudah untuk dipergunakan.29

Menurut Undang- undang no. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan

pasal 1 ayat 1, perpustakaan adalah institusi pengelolaan koleksi karya

tulis, karya cetak dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang

baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian

informasi.30

Menurut Pawit M. Yusuf, M.S. dan Yahya Suhendar perpustakaan

sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah. Diadakannya

perpustakaan sekolah adalah untuk tujuan memenuhi kebutuhan informasi

bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para

guru dan siswa. Perpustakaan sekolah berperan sebagai media dan sarana

untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran disekolah karena

28 . Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus book publisier

2007.hlm.12 29 . Sulistio basuki, periodenisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung:Remaja rosda

karya. 2006.hlm 3 30

. Undang – undang Republik Indonesia no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan

.Jakarta :PNRI . 2007.

Page 37: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

37

37

perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program

penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah.31

Menurut Carter V. Good dalam Bafadal memberikan suatu definisi

terhadap perpustakaan sekolah.Dalam pendapatnya dijelaskan bahwa

perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasi di dalam suatu

ruangan agar dapat digunakan oleh murid-murid dan guru-guru.

Dalam penyelenggaraannya, perpustakaan sekolah tersebut diperlukan

seorang pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru.untuk

mengelolah perpustakaan sekolah sebaiknya ditunjuk seorang guru, maka

akan mudah mengintegrasikan penyelenggaraan perpustakaan sekolah

dengan proses belajar mengajar.32

1. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan mempunyai enam fungsi umum, yaitu edukatif,

informatif,rekreatif, inovatif,tanggung jawab administratif, dan riset.33

Fungsi Pertama adalah fungsi edukatif, maksudnya di dalam

perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-buku fiksi

maupun non fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan

murid-murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara

individual maupun berkelompok. Adanya perpustakaan sekolah dapat

meningkatkan interes membaca murid-murid, sehingga teknik

membaca semakin lama semakin dikuasai oleh murid-murid. Selain

itu di dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang sebagian

besar pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah.

Fungsi Kedua adalah fungsi informatif, maksudnya

perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan

pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-

31

Pawit M. Yusuf, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Kencana,

2005), hlm.2 32

Ibd, hlm. 5 33

. Bafadhal, Ibrahim, Pengelolah Perpustakaan Sekolah, ( Jakarta : Bumi Aksara,

2006),hlm.8.

Page 38: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

38

38

bahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti majalah,

bulletin, surat kabar, pamphlet, guntingan artikel, peta, bahkan

dilengkapi juga dengan alat-alat pandang dengar seperti overhead

projector, slide projector, filmstrip projector, televisi, video. Semua ini

akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh

murid-murid.

Fungsi Ketiga adalah rekreatif, maksudnya perpustakaan

sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti

pada waktu istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel,

roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Fungsi Keempat adalah inovatif, maksudnya koleksi

perpustakaan sekolah dapat dijadikan bahan untuk membantu

dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.Segala jenis informasi

tenang pendidikan setingkat sekolah yang bersangkutan sebaiknya

disimpan di perpustakaan ini sehingga dengan demikian jika ada

orang atau peneliti yang ingin mengetahui informasi tertentu tinggal

membaca di perpustakaan, terutama untuk menunjang kegiatan

penelitian bahan pustaka.34

Fungsi kelima adalah fungsi tanggung jawab administrasi,

maksudnya fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari

diperpustakaan sekolah, di mana setiap ada peminjaman dan

pengembalian buku selalu dicatat oleh guru pustakawan. Setiap murid

yang akan masuk ke perpustakaan sekolah harus menunjukkan kartu

anggota atau kartu pelajar, tidak membolehkan membawa tas, tidak

boleh mangganggu teman-temannya yang sedang belajar. Apabila ada

murid terlambat mengembalikan buku pinjamannya didenda, dan

apabila ada murid yang telah menghilangkan buku di toko, maupun

difotocopykan. Semua ini selain mendidik murid-murid kearah

34

. Ibid . hlm 23-28

Page 39: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

39

39

tanggung jawab, juga membiasakan murid-murid bersikap dan

bertindak secara administratif.

Fungsi keenam adalah fungsi riset, maksudnya mengumpulkan

data atau keterangan yang diperlukan. Misalnya seorang murid ingin

meneliti tentang kehidupan orang-orang pada abad 17 yang lalu, atau

seorang guru ingin meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi

pertubuhan tubuh seorang bayi, maka mereka ( murid atau guru )

dapat dilakukan riset literature atau yang dikenal dengan sebutan “

library research” dengan cara membaca buku-buku yang telah tersedia

di dalam perpustakaan sekolah.

Dari penjelasan di atas telah jelas bahwa berfungsi perpustakaan

sekolah sebagai sarana penunjang kegiatan belajar siswa yang sesuai

dengan kurikulum dan menjadikan siswa lebih mandiri dalam belajar

mencari informasi yang dibutuhkan.

2. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

Pemanfaatan perpustakaan sekolah menjadi keharuan dalam

proses belajar sehingga menuntut guru dan siswa sama-sama aktif

mencari informasi-informasi baru dari berbagai sumber informasi.

Perpustakaan sekolah dapat diartikan sebagai usaha lebih

meningkatkan kemampuan perpustakaan yang diselenggarakan oleh

sekolah. Kemampuan yang dimaksudkan adalah fungsi yang melekat

pada perpustakaan sekolah, yaitu fungsi edukatif, informatif,rekreatif,

inovatif,tanggung jawab administratif, dan riset.

Perpustakaan merupakan sarana yang untuk mendukung proses

belajar. Pemanfaatan perpustakaan sekolah yang dapat dilakukan oleh

siswa antara lain sebagai berikut35 :

a. Mencari informasi dari referensi buku selain buku yang

dipakai di kelas.

35

Ibd, hal.37

Page 40: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

40

40

b. Melatih kemampuan belajar mandiri.

c. Sebagai sarana belajar kelompok.

Pemanfaatan perpustakaan telah mendapat perhatian pemerintah

melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional, dalam pasal 45 disebutkan bahwa

“setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana

dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,

sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi berbagai macam

pengelolaan seperti 36:

a. Koleksi bahan pustaka yang dapat digolongkan menjadi tiga,

yaitu : koleksi bahan pustaka umum, koleksi bahan pustaka

referensi, dan koleksi bahan pustaka khusus.

b. Tata ruang perpustakaan yang memberikan ketenagan dan

kenyamanan bagi pngunjung dengan memperhatikan

kenyamanan suara, warna, udara, dan cahaya.

c. Pelayanan sirkulasi yang memberikan kemudahan dan

kesempatan yang sama untuk memanfaatkan jasa

perpustakaan melalui kebijakan yng telah ditetapkan oleh

sekolah.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah peranan aktif

memanfaatkan jasa perpustakaan dalam proses belajar siswa dan

keterlibatan lebih mengetahui tata letak, tata tertib, prosedur yang ada

sehingga lebih mudah memanfaatkan jasa perpustakaan sekolah.

Jadi dapat disimpulkan, perpustakaan dapat bermanfaat dengan

baik jika bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus

dapat menunjang proses belajar mengajar, agar dapat menunjang

36

. Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 1991) .hlm56

Page 41: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

41

41

proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka

hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para

pembaca dalam hal ini adalah murid-murid.

3. Standar Perpustakaan Sekolah

Pemerintah Indonesia melalui Undang-undang nomor, 43 Tahun

2007 tentang perpustakaan yang kemudian secara eksplisit diatur

melalui peraturan Pemerintahan bab III pasal 11 tahun 2007 tentang

Standar Nasional Perpustakaan, di sebutkan bahwa:

Standar Nasional Perpustakaan terdiri atas:

a. Standar koleksi

b. Standar sarana dan prasarana

c. Standar pelayanan perpustakaan

d. Standar tenaga perpustakaan

e. Standar penyelenggaraan dan

f. Standar pengelolaan37

Menurut Noerhayati Soedibyo, standar perpustakaan sekolah itu

umumnya memberikan ketentuan-ketentuan tentang hal-hal sebagai

berikut38:

1) Personil, yaitu kualifikasi staf perpustakaan; pendidikannya

dan pengalaman-pengalamanya jumlah personal yang

diperlukan dibandingkan dengan jumlah unit bahan pustaka

yang ada.

2) Bahan Pustaka, yaitu ketentuan-ketentuan tentang jumlah

buku-buku dan bahan-bahan lain.

3) Pembiayaan, yaitu biaya minimal yang harus ada untuk

pemeliharaan dan pertumbuhan perpustakaan itu. Biasanya

biaya itu ditentukan per jiwa misalnya : Permurid Rp.10.000,-

setahun.

37

. Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, h. 8-9. 38

. Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 1991) .hlm56

Page 42: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

42

42

4) Ruang perpustakaan dan inventaris (alat dan perabotan),

biasanya ditentukan menurut jumlah murid.

5) Organisasi, guna menentukan agar perpustakaan sekolah

mengklasifikasi dan mengkatalog bahan-bahan pustaka.

6) Program dan tujuan, untuk menentukan agar sekolah-sekolah

memakai bahan pustaka sebagai alat dalam pelajaran.

7) Standar pelayanan untuk menentukan jumlah jam pelajaran

yang diberikan dan aspek-aspek lain mengenai pelayanan

itu.39

Jadi, untuk menjalankan agar perpustakaan sekolah sebagaimana

mestinya atau dengan kata lain dapat bermanfaat dalam mencapai

tujuan haruslah mengacu kepada standar perpustakaan sekolah, agar

perpustakaan di sekolah dapat menunjang prioritas pendidikan bagi

guru dan siswa dalam proses belajar-pembelajaran dilingkungan

sekolah.

4. Mengolah Sumber Informasi pada Perpustakaan.

Pada dasarnya Mengolah sumber-sumber informasi pada

Perpustakaan adalah mengupayakan agar sumber-sumber informasi

yang ada dapat tertata dengan rapi, terkelompok, mudah di cari, dan

tercatat.

Bahab-bahan informasi yang diterima perpustakaan terdiri dari

buku dan bahan non buku yang terdiri dari buku teks, buku ajar, buku

referensi, buku paket, majalah, koran dan sebagainya. Sedangkan non

buku berbentuk mikrofis, Mikro film, Kaser, CD, DVD.40

Cara efektif mengelola sumber-sumber informasi di

perpustakaan yang dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Memisahkan buku fiksi dan non fiksi.

39

Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan, hlm. 128-129. 40

. Lasa, Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Pinus Book Publisher,2007

hlm.47

Page 43: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

43

43

b. Penyusunan buku di perpustakaan pada dasarnya untuk

memudahkan pencarian.

c. Umumnya buku fiksi diperpustakaan disusun berdasarkan

nama pengarang, disusun secara alfabetis

d. Susun dan pisahkan buku fiksi dalam beberapa kelompok.

Misalnya.

e. Rak tingkat I untuk kelompok abjad A-D, tingkat 2 untuk

kelompok abjad E-G, dan seterusnya.

f. Buku non fiksi biasanya disusun berdasarkan subyek (tema).

g. Mengadopsi klasifikasi umum yang digunakan perpustakaan

yaitu Dewey Decimal Classification (DDC). Dengan

menggunakan DDC berarti koleksi non fiksi akan dipisahkan

dalam l0 kelompok yaitu: Karya umum, Filsafat dan

Psikologi, Agama,Ilmu Sosial, Bahasa, Ilmu Alam, Ilmu

Terapan,Seni dan Olahraga, Kesusatraan, Sejarah dan

Geografi.

h. buku fiksi maupun non fiksi agar mudah mengidentifikasi.

i. Simpan buku dengan posisi punggung buku di depan.

Sebaiknya ditahan juga dengan penahan buku juga untuk

menguatkan. Hindari cahaya matahari langsung atau lokasi

yang terlalu lembab untuk menjaga kualitas kertas.

j. Catat data koleksi dalam format excell agar bisa selalu di-

update,dibackup dan dicetak. Data minimal yang harus

dimasukan antara lain: Judul Buku,Pengarang, Ilustrator,

Penerbit, Tahun Terbit, Kota Terbit, Jumlah Halaman

k. Buat data peminjaman. Data yang harus dimasukan

diantaranya: Tanggal peminjaman, Nama Peminjam, No

kotak/email, Judul Buku,dan Pengarang.41

41

. Tanti Yuniar, Perpustakaan dan Manajemenya, (Jakarta: Agung Media Mulia,

2010), hlm.39

Page 44: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

44

44

Indikator pelayanan perpustakaan berfungsi sebagai alat untuk

menilai kualitas dan efektifitas jasa dan kegiatan lain yang disediakan

oleh perpustakaan,dan untuk menilai sumber daya yang dialokasikan

untuk keperluan jasa dan kegiatan tersebut. Pada prinsipnya membina

moral kerja petugas perpustakaan atau pustakawan

merupakan segenap usaha agar petugas atau pustakawan tersebut

memiliki semangat dan kegairahan kerja secara profesional. Dalam hal

ini kepala perpustakaan seharusnya:

a. Berusaha agar petugas perpustakaan atau pustakawan rajin

mengerjakan tugas-tugasnya.

b. Berusaha agar petugas perpustakaan atau pustakawan selalu

datang tepat pada waktunya, tidak pernah absen, dan tidak

pernah pulang sebelum waktunya.

c. Berusaha agar petugas perpustakaan tau pustakawan selalu

optimis dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

d. Berusaha agar petugas perpustakaan atau pustakawan merasa

senggang dalam mengerjakan tugas-tugasnya.42

e. Berusaha agar petugas perpustakaan atau pustakawan selalu

berinisiatif mengembangkan perpustakaan.

f. Berusaha agar petugas perpustakaan atau pustakawan merasa

senasib dan seperjuangan dalam mengemban tugas-tugas

perpustakaan dan sebagainya. Secara garis besar, sumber

informasi yang dikelola oleh perpustakaan dapat dibedakan

menjadi dua kelompok, yaitu Sumber informasi primer dan

sumber informasi sekunder.

1) Sumber informasi primer adalah sumber informasi yang

memuat informasi asli yang dapat dituangkan dalam

bentuk kata, gambar, ataupun objek lainnya.contoh

diantaranya yaitu: Korespondensi, Buku harian, Artefak,

42

. Zahri Zaelani, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,

2011), hlm.182

Page 45: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

45

45

Rekaman sejarah lisan, Data penelitian, Foto dan

autobiografi, Pidato, Karya kreatif,Peta,Koran dan Naskah

kuno.

2) Sumber informasi sekunder. Secara garis besar, sumber

sekunder dapat dipahami sebagai sumber informasi yang

menyajikan penafsiran,analisis, penjelasan, ulasan dari

pengarang terhadap topik tertentu. Contoh sumber

sekunder diantaranya Monograf / buku teks, Ensiklopedi,

Paparan tentang fotografi, Editorial, Ulasan mengenai

pidato,Artikel majalah atau jurnal, Analisis data

penelitian, Tinjauan (review) artikel dan literatur,Tesis dan

disertasi, Biografi, Indeks dan abstrak dan Kamus.43

F. Studi Relevan

1. Kurnia Puspita : Penelitian yang berjudul Pembinaan Karir

Pustakawan pada Pusat Perpustakaan Iain Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana pembinaan

karir pustakawan dalam seluruh kegiatan bagi pustakawan sesuai

dengan jenjang jabatannya yang dituangkan dalam Daftar Usul

Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dengan tim Penilai Angka

Kredit Pusat Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Sedangkan dalam penelitian ini ingin mengetahuan. sejauh mana

pembinaan profesi pustakawan yaitu, pembinaan dan tututan profesi,

pembinaan kualitas, pembinaan kesejahteraan

2. Selfi Marina: Penelitian yang berjudul Upaya pengelolaan

dalam memberdayakan perpustakaan dan kearsipan

Penelitian ini mengungkapkan upaya pengelolaan dalam

43

. Lina Harahap, Perpustakaan dan Pendidikan, (Jakarta: Agung Media Mulia,

2012), hlm.15-16

Page 46: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

46

46

memberdayakan perpustakaan dan karsipan di kabupaten Indra Giri

Ilir Provinsi Riau. mengetahui sejauh mana pembinaan dalam

mengelola perpustakaan karir pustakawan. anggaran tidak sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan oleh APBD dan Dinas Pendidikan.

3. Nurlela : Penelitian yang berjudul Peran Pengurus Ikatan

Pustakawan Indonesia (IPI) Provinsi Jambi dalam Meningkatkan

Kompetensi Profesional Pustakawan Kota Jambi. penelitian ini

bertujuan untuk mendeskrisikan dan mengungkapkan peran dari

Ikatan Pustakawan Provinsi Jambi dalam meningkatkan

kompetensi profesional pustakawan, apa saja kendala yang

dihadapi dan strategi apa saja yang dilakukan oleh pengurus IPI

Provinsi Jambi dalam meningkatkan kompotensi profeional

pustakawan.

Page 47: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

47

47

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sekolah Menengah Pertama Negeri di kecamatan Jambi luar kota

Kabupaten Muaro Jambi.

1. Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Muaro Jambi

Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Muaro Jambi ini

berlokasi di Jambi, JL.Ness KM 17 Simpang Sungai Duren

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro jambi. Sekolah ini

merupakan jawaban kebutuhan serta tuntutan masyarakat akan

pentingnya arti pendidikan. Sekolah Menengah Pertama Negeri 01

Muaro Jambi ini berdiri pada tahun 1970 yang didirikan oleh pesirah

marga Mestong (pemerintah kecamatan), nama pertama sekolah iini

adalah Sekolah Menengah Pertama Pelita dengan hanya mempunyai 1

Gedung untuk kelas 4 dan 1 Gudang dan gedung tersebut masih ada

sampai sekarang. selama bernama SMP Pelita di kepalai oleh 2 orang

kepala sekolah, periode pertam dikepalai oleh T.Siagian setelah itu

diganti oleh Nasrullah Jusin.44

,

Sekolah Menegah pertama Pelita berubah nama menjadi Negeri

pada tahun 14 Juni 1982 dengan nama SMP Negeri Sungai Duren,

kemudian berubah menjadi SMP Negeri 01 Muaro Jambi setelah

pemekaran wilayah dan telah terakreditasi pada tanggal 30, Oktober

2016 dengan akreditasi B.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Muaro Jambi memiliki

gedung perpustakaan yang mengalami dinamika perubahan dan

pembenahan baik dari segi fisik maupun program – program kerja

untuk mengembangkan perpustakaan Sekolah Menengah Pertama

Negeri 01 Muaro Jambi agar lebih maju.

44 . Dokemen SMP Negeri 1 Muaro Jambi tahun 2018

Page 48: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

48

48

dipenghujung tahun 2014 perpustakaan Sekolah Menengah

Pertama Negeri 01 Muaro Jambi melakukan gerakan luar biasa,

dengan pengembangan perpustakaan dengan melakukan perpindahan

ruangan yakni memiliki gedung tersendiri dan memiliki 2 orang

pengelola.

a. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 01

Muaro Jambi.

Sebagaimana mestinya suatu organisasi baik dibawah

naungan pemerintah maupun swasta terdapat suatu badan

organisasi. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab

sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran serta upaya

memperlancar laju aktivitas pelaksanaan peendidikan dan

pengajaran tersebut. Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama

Negeri 01 Muaro Jambi Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten

Muaro Jambi mempunyai suatu struktur organisasi yang

mempunyai tugas mengatur dan bertanggung jawab para

personilnya yang terlibatdalam kegiatan pendidikan, agar

perpustakaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan

pendidikan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari struktur

perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Muaro

Jambi Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi

dalam skema sebgai berikut:

Page 49: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

49

49

Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertana Negeri 01 Muaro Jambi

Tahun 2018 - 201945

Sumber:Dokumentasi SMP Negeri 01 Muaro Jambi 2018

45 Dokumentasi SMP Negeri 01 Muaro Jambi. 2018

PETUGAS PELAYANAN

PEMAKAI

YULIEN, S.Pd

PETUGAS BUKU

PELAYANAN

ABUN, S.Pd

KEPALA PERPUSTAKAAN

ELMA RUSDI. S.Pd

SISWA/SISWI SISWA/SISWI SISWA/SISWI

KEPALA SEKOAH

SYANUAR, S.Pd

Page 50: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

50

50

b. Visi dan Misi perpustakaan sekolah menengah pertama

negeri 01 Muaro Jambi.

1) Visi

“Berperan sebagai sumber informasi untuk mewujudkan dan

menciptakan Insan berprestasi”.

2) Misi.

a) Menjadikan perpustakaan sebagai jantungnya pendidikan

sekolah yang unggul.

b) Melatih anak didik agar dapat mencari, memelihara dan

memanfaatkan bahan pustaka.

c) Menumbuh kembangkan Pendidikan aktif dan kreatif.

c. Keadaan Sarana dan Prasaran Perpustakaan

Satu bentuk dari instrumen pendidikan yaitu sarana dan

prasarana. sarana dan prasaran yang mendukung dan lengkap

akan memudahkan proses pembelajaran, karena dengan

lengkapnya sarana dan prasarana akan memberi variasi pada

proses pembelajaran, secara khusus ataupun pelaksanaan sistem

pendidikan secara umum disekolah tersebut tentunya. semua

sarana dan prasarana yang selama ini membantu proses

pendidikan dan pembelajaran di SMP Negeri 01 Kabupaten

Muaro Jambi dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 : Keadaan Saran dan Prasarana Perpustakaan SMP

Negeri 01 Kabupaten Muaro Jambi46

.

46

. Dokumentasi 19 November 2018

NO Uraian Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Perpustakaan 1 Ruangan baik

2 Rak Kayu 9 buah baik

3 Rak Besi 9 Buah baik

4 Meja Baca 30 buah baik

Page 51: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

51

51

S

u

m

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 01 Muaro Jambi 2018.

Dilihat dari sarana dan prasaran Perpustakaan yang cukup

memadai, untuk perpustakaan ini bisa dikatakan cukup untuk

membantu siswa dan siswi dalam menyelesaikan beban-beban

sekolah, selain dari itu untuk meningkatkan jumlah pemustaka

yang berkunjung, maka sudah sepatutnya perpustakaan harus

menyediakan bahan pustaka yang beragam dan sesuai dengan

kebutuhan pemustaka, agas informasi yang mereka cari dapat

terpenuhi. Jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan yaitu 2065

buku teks pelajaran dan 265 judul buku Fiksi serta 80 judul

koleksi Ensiklopedi.

Tabel 3.2 : Data Koleksi Buku Perpustakaan SMP Negeri 01

Kabupaten Muaro Jambi47

.

47 . Dokumentasi 19 November 2018

5 Kipas angin 1 unit baik

6 Meja Kerja 3 buah baik

7 Kursi 32 buah baik

8 Rak Majalah / Koran 1 buah baik

9 Dsiplay boar 1 buah baik

NO

Mata Pelajaran

Kelas

Jumlah

Kekurangan

Koleksi

VII VIII IX

1 Bahasa Indonesia 50 50 75 175 405

2 Matematika 150 100 80 330 254

3 Pendidikan

Kewarganegaraan

75 50 100 225 354

4 Ilmu Pengetahuan 50 50 80 170 414

Page 52: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

52

52

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 01 Muaro Jambi 2018.

d. Sistem Layanan Perpustakaan SMP Negeri 01 Kabupaten

Muaro Jambi.

Secara umum sistem layanan masih menggunakan layanan

manual, pengaturan koleksi perpustakaan digunakan klasifikasi

DDC (Dewey Decimal Clasification) agar memudahkan

pengguna dalam menemukan koleksi yang dibutuhkan, sistem

ini dipilih karena mempermudah petugas untuk

mengklasikasikan buku sesuai dengan jenis dan merupakan

pedoman standar perpustakaan di Indonesia.

adapun sistem pelayanan yang digunakan dengan sistem

terbuka. jenis pelayanan ini memungkinkan pengguna untuk

mencari sendiri koleksi yang dibutuhkan, sistem ini sangat

efektif bagi petugas dan pengguna.

Alam

5 Ilmu Pengetahuan

Sosial

50 45 71 166 688

6 Penjaskes 10 10 10 30 554

7 Bahasa Inggris 50 55 80 185 399

8 Pendidikan Agama

Islam

190 162 162 514 70

9 TIK 40 40 50 130 454

10 Bimbingan Konseling 80 30 30 140 444

Jumlah Koleksi Buku Teks

Pelajaran

2065 Koleksi Buku

11 Fiksi 265 Judul 265

12 Ensiklopedi 8 Judul 228

Page 53: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

53

53

Pada layanan perpustakaan SMP Negeri 01 kabupaten Muaro

Jambi melayani pengguna pada hari efektif KBM (Kegiatan

Belajar Mengajar)48

, Yaitu:

1. Senin – Kamis Pukul 07.00 s/d 13.00 Wib

2. Jum‟at Pukul 07.00 s/d 11.00 Wib

3. Sabtu Pukul 07.00 s/d 12.00 Wib.

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 Muaro jambi.

Latar belakang berdirinya Sekolah Menengah Pertama Negeri

07 Muaro Jambi yang ada di desa Mendalo Darat Kecamatan Jambi

Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, berawal pada tanggal 1 Juli 1984

dengan dibentuknya sekolah konvensional dengan kepala sekolah

pertama M. Subowo,HS, pada saat itu hanya terdapat 3 ruang kelas

yang terdiri dari ruang kelas 1, 2 dan 3 yang siswanya direkrut dari

SMP YKI yang berada di penyengat rendah.

Namun mengingat semakin banyaknya siswa yang ingin masuk

ke sekolah ini, maka ruang majelis guru dan perpustakaan dijadikan

ruangan kelas guna mencukupi kekurangan ruang

Letak geografis Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 Muaro

Jambi berlokasi di Jalan Jambi – Sengeti KM-16 Mendalo Darat

kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi berbatasan

dengan permungkiman warga yang tidak terlalu padat :

a. Sebelah barat berbatasan dengan jalan lorong tempat pembelian biji

coklat, biji kopi dan pinang.

b. Sebelah timur berbatasan dengan Perumahan

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Lingkar Barat.

d. Sebelah utara berbatasan dengan Agen Minyak Solar.49

48. Dokumentasi, SMP Negeri 01 Muaro Jambi Kec. Jambi Luar Kota, 2018 49 . Dokumentasi wawancara dengan Kepala Sekolah tanggal 29 Desember 2018.

Page 54: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

54

54

SMP Negeri 07 kabupaten Muaro Jambi pada saat itu sudah

memiliki beberapa fasilitas yang dapat digunakan yang menunjang

kegiatan proses belajar mengajar seperti : Ruang kelas, Laboratorium,

Perpustakaan dan Ruang Majelis Guru.

Saat ini Sekolah Menengah Pertama 07 Muaro Jambi telah

memiliki fasilitas belajar yang memadai, Ruang kelas yang berjumlah

14 ruangan, Laboratorium, Perpustakaan, Ruang BP, Ruang Majelis

Guru dan Musollah, sedangkan sarana lainya adalah beberapa unit

komputer untuk membantu bagian administrasi dalam melakukan

tugasnya.

Adapun Kepemimpinan Sekolah Menengah Pertama 07 Muaro

Jambi dimulai dari periode berdirinya pada tahun 1984 sampai

sekarang50

:

Tabel : 3.3 Nama – nama Kepala Sekolah Sekolah

Menengah Pertama 07 Muaro Jambi

No Nama Periode Jabatan Keterangan

1 M.Subowo.HS 1985 - 4994 10 tahun

2 Naung Sianipar 1994 0 Tahun

3 Rosminar Sadar 1994 0 Tahun

4 Neng Ayu, B.A 1994 – 2001 8 Tahun

5 Amran Daulay 2001 – 2002 2 Tahun

6 Tukiran, S.Pd 2002 – 2003 2 Tahun

7 Marwan, S.Pd 2003 – 2004 2 Tahun

8 Drs. Harmoni 2004 - 2006 3 Tahun

9 Sabari, S.Pd 2006 – 2007 2 Tahun

10 Bahari T.S.Pd 2007 - Sekarang Sekarang

50 . Dokumentasi SMP Negeri 07 Muaro Jambi.2018

Page 55: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

55

55

a. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Menengah

Pertama 07 Muaro Jambi.

Sebagai lembaga pendidikan formal yang menjalankan

berbagai kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan

yang diinginkan, maka perlu adanya struktu organisasi untuk

memperlancar aktivitas program pembelajaran.

Struktur Organisasi Perpustakaan SMP Negeri 07 Muaro Jambi Kecamatan

Jambi Luar Kota.51

51 . Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 Muaro Jambi. 2018

Kepala Sekolah

Bahari.T. S.Pd

Waka Kesiswaan

P. Manurung.S.Pd

Waka Kurikulum

Parida Arianti, S.Pd

Perpustakaan

Yetti Syafridar.S.Pd

Laboratorium

Mega wati Ali

Siswa /Siswi

Page 56: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

56

56

b. Visi dan Misi Perpustakan

1) Visi

Untuk meningkatkan ketaqwaaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, kecerdasan, Keterampilan, Mempertinggi budi

pekerti dan menumbuhkan manusia- manusia pembangunan

yang dapat membangun diri sendiri serta bersama-sama

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan

sistem pendidikakan nasional yang berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

2) Misi

a) Mengembangkan Minat, Kemampuan dan Kebiasaan

membaca khususnya mendayagunakan budaya tulis dalam

segala sektor kehidupan.

b) Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta

memanfaatkan informasi.

c) mendidik siswa-siswi agar dapat memelihara dan

memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasil.

d) Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.

e) Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa-

siswi dalam segala aspek.

f) Menumbuhkan penghargaan siswa terhadap pengalaman

imajinasi.

Page 57: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

57

57

c. Keadaan Sarana dan Prasaran Perpustakaan SMP Negeri

07 kabupaten Muaro Jambi.

Tabel 3.4 : Keadaan sarana Dan Prasaran Perpustakaan SMP

Negeri 07 Kabupaten Muaro Jambi.52

NO Sarana dan Prasaran Jumlah Keterangan

1 Buku Peminjaman dan

Pengembalian

6 Buah Baik

2 Buku Inventaris 1 Buah Baik

3 Meja Sirkulasi 2 Buah Baik

4 Rak Buku Kayu 8 Buah Baik

5 Meja Petugas 3 Buah Baik

6 Kursi 12 Buah Baik

7 Meja Water Drink 1 Buah Baik

8 Globe 3 Buah Baik

9 Alat Peraga 8 Buah Baik

Tabel 3.5: Keadaan Koleksi Perpustakaan SMP Negeri 07

Kabupaten Muaro Jambi

NO Jenis Koleksi Jumlah Keterangan

1 Buku Tentang Pahlawan 15 Judul Baik

2 Buku tentang Pertanian 7 Judul Baik

3 Buku Fiksi Lainya 12 Judul Baik

4 Buku Audio Visual 5 Judul Baik

5 Audio Visual/Disc 42 Keping Baik

6 Kamus 4 Judul Baik

7 Ensiklopedi 4 Judul Baik

52 . Dokumentasi Perpustakaan SMP Negeri 07 Kabbupaten Muaro Jambi. 2018

Page 58: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

58

58

d. Sistem Layanan Perpustakaan SMP Negeri 07 Kabupaten

Muaro Jambi.

Sistem Layanan perpustakaan Sekolah Menengah Pertama

Negeri 07 Kabupaten Muaro Jambi tidak jauh berbeda dengan

sistem layanan perpustakaan Sekolah Menengah Pertama

Negeri 01 Kabupaten Muaro adalah mengunakan sistem

pengolahan manual dan layanan terbuka (Open access),

Adapun Jam buka layanan Perpustakaan SMP Negeri 07

kabupaten Muaro Jambi melayani kunjungan dari hari senin

hingga sabtu, dengan perincian waktu sebagai berikut:

1). Senin – Kamis Pukul 07.00 s/d 13.00 Wib

2). Jum‟at Pukul 07.00 s/d 11.00 Wib

3). Sabtu Pukul 07.00 s/d 12.00 Wib.

Perpustakaan memberikan pelayanan kepada pengguna baik

pelayanan teknis termasuk layanan administrasi. pelayanan ini

berlaku pada waktu pagi atau jadwal yang telah ditentukan.53

Jangka waktu dan jumlah peminjaman 2 eksamplar waktu

peminjaman selama 1 Minggu dan apabila dibutuhkan dapat

diperpanjang 1 minggu kedepan. apa bila ada keterlambatan

untuk pengembalian koleksi maka akan diberikan sangsi berupa

denda administarasi. hal ini dilakukan untuk memberikan

pendidikan kedisplinan terhadap siswa – siswi agar didiplin

dengan peraturan baik itu peraturan sekolah maupun aturan

Perpustakaan sekolah.54

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro jambi

Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi terbentuk

pada tahun 2006 yang berlokasi di sebuah pedesaan yaitu Desa

Pematang Gajah Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota,

53

. wawancara 23 Desember 2018. 54 Obsevasi 20 Desember 2018.

Page 59: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

59

59

Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Waktu pertama kali SMP 30

berdidri guru yang bertugas mengajar hanya berjumlah 6 orang yaitu

Surya Kencana, S.Pd, Halimahtussa‟diah, S.Pd, M. Fathurahman,

S,Pd, Trisonta, S.Pd, Hendri Yunaldi, S.Pd Namun pada tahun ini

guru yang mengajar sudah berjumlah 24 orang dan termasuk pegawai

dan penjaga sekolah maka jumlahnya 27 orang55

.

a. Struktur Organisasi Perpustakaan

Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro

Jambi memiliki struktur organisasi yang masing – masing

melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya.

Struktur Organisasi Perpustakaan SMP Negeri 30 Muaro Jambi

Kecamatan Jambi Luar Kota.56

55 . Dokumentasi, SMP Negeri 30 Muaro Jambi Kec. Jambi Luar Kota, 2018 56

. Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi. Tahun 2018

Kepala Sekolah

Syafyenni Anizarti,S.Pd,M.Pd

Waka Kesiswaan

Sigit Sarwono,S.Si

Waka Kurikulum

Sukirman,S.Pd

Komite

Sekolah

Tenaga Ahli

Tata Usaha

Yusrita

Bambang

Irawan

Waka Humas

Arif Rifani,S.Pd Waka Sarana Prasarana

Muhammad Tarmizi,S.Pd

Perpustakaan/Laboratorium

Arif Rifani,S.Pd

Page 60: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

60

60

Dokumentasi: SMP Negeri 30 Muaro Jambi. Tahun 2018.

b. Visi dan Misi Perpustakaan SMP Negeri 30 Muaro Jambi

1) Adapun visi SMP Negeri 30 Muaro Jambi adalah :

“Dengan Perpustakaan Menghasilkan siswa yang beriman

dan bertaqwa, berkualitas dan disiplin serta berwawasan

berkemampuan ilmu pengetahuan”.

2) Misi SMP Negeri 30 Muaro Jambi

Adapun misi SMP Negeri 30 Muaro Jambi adalah:

a) Menanamkan dan meningkatkan nilai keyakinan dalam

kehidupan beragama di sekolah dan masyarakat.

b) Melaksanakan pembelajaran yang bermutu dengan disiplin

untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas

c) Memanfaatkan perpustakaan sebagai Pusat informasi dan

ilmu pengetahuan.57

c. Keadaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Kabupaten Muaro

Jambi dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan terciptanya

tujuan yang telah ditetaokan, maka harus disediakan fakto-faktor

yang menunjang terselenggaranya proses pendidikan tersebut.

sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting untuk

mempermudah dan memperlancar kegiatan sekolah untuk

tercapainya tujuan pendidikan.

Berdasarkan hasil penelitian sarana dan prasarana yang ada di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi

dapat dilihat pada tabel berikut:

57 . Dokumentasi, SMP Negeri 30 Muaro Jambi Kec. Jambi Luar Kota, 2018

Page 61: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

61

61

Tabel 3.6 : Keadaan sarana Dan Prasaran Perpustakaan SMP

Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi.58

NO NO Uraian Jumlah

1 Buku Peminjaman dan Pengembalian 1 Buah

2 Buku Inventaris 1 Buah

3 Rak Buku 6 Buah

4 Rak buku referensi 3 Buah

5 Meja baca 2 Buah

6 Meja baca (Lesehan) 11 Buah

7 Meja Sirkulasi 2 Buah

8 Meja Petugas Perpustakaan 1 Buah

9 Komputer 1 Unit

10 Laci Katalog koleksi 1 Buah

11 Kipas Angin 3 Unit

12 Kursi Baca 16 Buah

13 Rak Koran 1 Buah

14 Tempat Sampah 2 Buah

15 Sapu 3 Buah

58 . Dokementasi Perpustakaan SMP Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018.

Page 62: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

62

62

Keadaan Koleksi Perpustakaan SMP Negeri 30 Kabupaten Muaro

Jambi.59

Tabel 3.7 : Jenis Koleksi dan Non Fiksi.60

NO

Jenis Koleksi

Fiksi Non Fiksi

1 Novel Referensi

2 Cerpen Kamus

3 Kumpulan Puisi Biografi

4 Eksiklopedi

5 Majalah

6 Mata Pelajaran

59 . Dokumentasi Perpustakaan SMP Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi 2018. 60

. Dokumentasi Perpustakaan SMP Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi 2018.

0

100

200

300

400

500

600

2015 2016 2017 2018

Fiksi

NonFiksi

Jumlah

Page 63: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

63

63

d. Sistem Layanan Perpustakaan SMP Negeri 30 Kabupaten

Muaro Jambi.

Secara umum sistem layanan dan Pengolahan koleksi tidak

jauh berbeda dengan Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 dan

07 Kabupaten Muaro, layanan perpustakaan yang diterapkan

SMP Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi dengan Sekolah lainya

yaitu menggunkan sistem layanan terbuka dan pengolahan

koleksinya pun secara manual dengan menggunkan pengaturan

koleksi perpustakaan digunakan klasifikasi DDC (Dewey

Decimal Clasification) agar memudahkan pengguna dalam

menemukan koleksi yang dibutuhkan.

Pada layanan perpustakaan SMP Negeri 30 kabupaten Muaro

Jambi melayani pengguna pada hari efektif KBM (Kegiatan

Belajar Mengajar),61

Yaitu:

1. Senin – Kamis Pukul 07.00 s/d 13.00 Wib

2. Jum‟at Pukul 07.00 s/d 11.00 Wib

3. Sabtu Pukul 07.00 s/d 12.00 Wib

61

. Dokumentasi SMP Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi.2018.

Page 64: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

64

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Upaya Pembinaan Bagi Guru Dalam Mengelola Perpustakaan

Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Jambi Luar Kota

kabupaten Muaro Jambi.

Perpustakaan sebagai salah satu media pembelajaran dan sumber

pengetahuan mempunyai kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan.

Sumber daya manusia diharapkan mampu berperan baik sebagai subyek

(pelaku) maupun objek pembangunan. Sebagai pelaku pembangunan,

sumber daya manusia dituntut memiliki keunggulan daya saing yang

ditandai dengan tingginya tingkat pengetahuan, ketrampilan, kreatifitas dan

mandiri sehingga mampu berkompetisi sesuai kebutuhan.

Karena itu perpustakaan dituntut untuk mampu menyediakan berbagai

sumber informasi yang dibutuhkan guna meningkatkan sumber daya

manusia, untuk meningkatkan standarisasi perpustakaan sekolah perlu

diadakan pembinaan terhadap pengelola perpustakaan sekolah, ini perlu

dilakukan secara berkesinambungan sehingga pengelola perpustakaan

sekolah mampu mengelola perpustakaan sesuai dengan standarisasi

perpustakaan. Di kelola dengan baik sebuah perpustakaan diharapkan minat

siswa untuk berkunjung ke perpustakaan meningkat dan menambah

Informasi,wawasan dan ilmu pengetahuan mereka.62

Dalam pasal undang – undang SISDIKNAS no.02 tahun 1989,

ditegaskan bahwa Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang

amat penting sebagai sumber belajar, keberadaan perpustakaan mutlak

dibutuhkan, namun dalam pengelolaan perpustakaan saat ini masih jauh

dari harapan, penggunaan sarana perpustakaan masih belum optimal

keadaan ini dimungkinkan karena manajemen sekolah yang kurang

62.http://disperpusarsip.banglikab.go.id/index.php/baca-berita/283/Pembinaan-

Pengelolaan-Perpustakaan-Sekolah.html. diakses pada pukul 10 wib tanggal 26 Januari

2019

Page 65: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

65

65

mementingkan keberadaan perpustakaan disekolah. oleh karena itu

diperlukan suatu pembinaan terhadap perpustakaan sekolah terutama guru

yang di tugaskan mengelola perpustakaan.

Pembinaan adalah usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Pembinaan Perpustakaan suatu kegiatan yang dilakukan secara terus –

menerus agar segala sesuatunya berjalan pada jalur dan rel yang benar

sehingga dapat mengikuti perkembangan yang terjadi disekitarnya

Mengapa diperlukan kegiatan pembinaan perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan sumber pengetahuan bagi siswa, guru,

dan semua warga sekolah. Setiap sekolah, telah tersedia fasilitas

perpustakaan yang memadai dan disuaikan dengan kebutuhan dari sekolah

yang terkait. Tapi Kenyataan yang sekarang ini, keberadaan perpustakaan

sekolah belum berfungsi secara optimal. Tujuan dari pembinaan guru

mengelola perpustakaan adalah Menumbuhkan minat baca pada diri siswa,

Memberikan pemahaman pengetahuan dan konsep tentang pengelolaan

perpustakaan serta Memberikan kemampuan melaksanakan kegiatan teknis

pada para guru dalam mengelola dan memanfaatkan perpustakaan sebagai

sumber belajar. Melalui pembinaan tersebut diharapkan pemahaman dan

penghayatan terhadap kode etik profesi terus meningkat, sehingga sikap

dan tingkah laku profesi menjadi perilaku sehari-hari, Pembinan Guru

Mengelola perpustakaan sekolah di bagi atas 3 yaitu :

1. Perencanaan Pembinaan Guru Mengelola Perpustakaan Sekolah.

Perencanaan merupakan titik awal kegiatan perpustakaan

sekolah dan harus disusun oleh perpustakaan. Perencanaan berguna

untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, memberi kerangka

pemersatu dan membantu memperkirakan peluang, dalam kajian teori

pada bab dua bahwasanya Agar suatu rencana dapat berfungsi sebagai

pedoman kerja maka ada beberapa faktor yang perlu mendapat

perhatian dalam proses perencanaan yang sekaligus merupakan

persyaratan dalam membuat rencana. Seperti yang diungkapkan oleh

Page 66: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

66

66

Kaluge bahwa faktor-faktor tersebut yaitu: a) Suatu rencana harus

memiliki tujuan yang jelas, b) Kegiatan serta urutan pelaksanaan

kegiatan harus jelas, c) Hendaknya sederhana dalam isi dan bentuk,

praktis dan dapat dilaksanakan, d) Harus bersifat lentur agar dapat

dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, e) Tersediannya sumber-

sumber yang dipergunakan dalam pelaksanaan rencana itu.

Di Kecamatan Jambi Luar kota Perencanaan Pembinaan Guru

mengelola perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri tidak

sesuai dengan tuntutan dan profesi. Sesuai dengan pernyataan dari

beberapa orang sumber yang dapat penulis wawancara tentang

pembinaan bagi guru dalam mengelola perpustakaan sekolah yaitu

diantaranya: Bapak Syanuar,S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah

Menegah PertamaNegeri 01 beliau mengatakan bahwa :

“Perencanaan Pembinaan guru dalam mengelolaan

perpustakaan Sekolah dilakukan dengan cara yaitu mengikuti

pelatihan dan seminar - seminar tentang pengelolaan

perpustakaan yang diadakan oleh Perpustakaan Provinsi dan

Pusat.

Selanjutnya Bapak Syanuar mengatakan:

“Sampai saat ini kami belum ada perencanaan untuk membina

mereka dalam mengelola perpustakaan sekolah, karena kami

terbentur dengan dana sekolah sehingga tidak dapat berbuat

banyak untuk mengikut sertakan mereka dalam pelatihan –

pelatihan Perpustakaan.,63

.

Pada Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 01

Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan perencanaan pembinaan dan

tuntunan mengelola perpustakaan juga diungkapkan oleh bapak

Abun.S.Pd sebagai petugas perpustakaan bidang layanan beliau

mengatakan bahwa:

“Cara mengelola perpustakaan yang kami peroleh dari Media

Informasi Elektroknik (Internet). sedangkan untuk pembinaan

dari kepala sekolah belum pernah dilakukan. Pernah saya

63

. Wawancara Pribadi bersama Kepala Sekolah SMP Negeri 01 Kabupaten Muaro

Jambi . (22 November 2018) .

Page 67: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

67

67

sampaikan hal ini namun beliau mengatakan kita terbentur oleh

pendanaan untuk mengikuti kegiatan tersebut. 64

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Yulien,S.Pd,

beliau mengatakan bahwa:

“Untuk pembinaan mengelola perpustakaan saya belum pernah

dibina disini kami mandiri berjalan sendiri”65

.

Ada Perbedaan pendapat tentang perencanaan pembinaan guru

mengelola perpustakaan, menurut Bapak Bahari.S.Pd.M.Pd selaku

Kepala Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 07

Kabupaten Muaro Iambi, beliau mengatakan bahwa :

“Perencanaan Pembinaan guru dalam mengelolaan perpustakaan

sekolah yang paling utama adalah menumbuhkan Kesadaran

akan tugas yang di amanah, kebayakan guru beranggapan bahwa

perpustakaan adalah sebagai tempat pelengkap sehingga tugas

yang dilaksanakan asal – asalan saja,

Ibu Yetti Syafrida, S.Pd Petugas Pengelola Perpustakaan

Sekolah Menengah Negeri 07 Kabupaten Muaro Jambi mengatakan:

“Untuk pembinaan mengelolaan perpustakaan kepala sekolah

pernah memberikan pengarahan secara lisan kepada saya untuk

mengikuti pelatihan tentang perpustakaan walaupun

menggunakan dana pribadi akan tetapi terbentur dengan tugas

wajib saya sebagai waka bidang humas dan guru bidang

studi”.66

Menurut Ibu Syafyenni Anizarti.S.Pd.,M.Pd selaku Kepala

Sekolah Menengah Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi beliau

mengatakan:

“Untuk di Kabupaten Muaro Jambi khusus nya Kecamatan

Jambi Luar Kota belum ada perencanaan dari pemerintahan

daerah belum ada petunjuk untuk mengikut sertakan pengelola

perpustakaan sekolah mengikuti pelatihan atau seminar. Kami

Menyadari Dengan mengikuti berbagai pelatihan – pelatihan

yang diadakan oleh perpustakaan Provinsi dan Pusat ini akan

64

. Abub. (22 November 2018) Wawancara pribadi 65

. Yulienti. (22 November 2018) wawancara pribadi. 66 . yetti syafrida ( 22 November 2018) wawancara pribadi

Page 68: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

68

68

menambah pengetahuan guru tentang perpustakaan. untuk

meningkatkan minat baca siswa-siswi selain dari dari pelajaran

yang diberikan oleh guru bidang studi serta menambah

wawasan”.

Sedangkan dari bapak Arif Rifani,S.Pd petugas Perpustakaan

Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 kabuapten muaro Jambi,

beliau mengatakan bahwa :

“Saya belum pernah dibina tentang pengelolan perpustakaan.

karena latar belakang pendidikan Sarjana pendidikan sehingga

mengelola perpustakaan sekolah hanya semampu saja , walau

terkesan asal ada petugas saja.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat di analisa bahwa belum

ada pembinaan guru mengelola perpustakaan yang dilakukan oleh

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jambi Luar

kota Kabuapten Muaro Jambi dengan mengikuti pelatihan atau

seminar-seminar oleh perpustakaan provinsi dan pusat, tetapi khusus

dari Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 dan

Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 dan Sekolah Menengah

Pertama Negeri 01 dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 30

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabuapten Muaro Jambi yang

melakukan belum ada dilakukan pembinaan terhadap guru yang

mengelola perpustakaan sekolah. .

2. Sumber Daya Manusia Pengelola Perpustakaan.

Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat

penting dalam suatu organisasi perpustakaan. karena Sumber

Daya Manusia yang dapat membuat maju atau tidaknya suatu

organisasi juga dituntut untuk memiliki Sumber Daya Manusia

yang berkualitas dan profesional.

Sumber Daya Manusia yang memiliki ilmu tentang

perpustakaan tentu mengerti bagaimana mengelola serta

mengembangkan perpustakaan berdasarkan kaidah ilmu

perpustakaan. Salah satu peran utama sumber daya manusia untuk

Page 69: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

69

69

memberikan sumbangan misi dan visi sekolah termasuk prosedur

evaluasi dan pengembangan serta melestarikan misi dan tujuan

perpustakaan sekolah.

Kualitas perpustakaan tergantung pada sumber daya

manusianya, karena ini amatlah penting bagi perpustakaan

sekolah memiliki tenaga berpendidikan dan berpotensi tinggi.

Pada Umumnya perpustakaan sekolah belum memilki

pustakawan sebagai pengelola perpustakaan secara baik dan

memadai. Kenyataannya di lapangan menunjukkan perpustakaan

Sekolah Menengah pertama Negeri di Kecamatan Jambi Luar

Kota Kabupaten Muaro Jambi dikelola oleh guru bidang studi

yang kekurangan jam mengajar atau tenaga administrasi bahkan

mungkin tidak dikelola dengan semestinya.

Sumber Daya Manusia pengelola perpustakaan hal ini

diungkapkan petugas pengelola perpustakaan sekolah menengah

pertama negeri 01 kabupaten muaro jambi ibu yulien.S.Pd beliau

mengatakan sebagai berikut:

“Saya diberikan tugas tambahan oleh kepala sekolah untuk

mengelola perpustakaan karena saya kekurangan jam

mengajar sehingga untuk mencukupi tugas saya sebagai

guru bidang studi, saya memahami sebenarnya yang dapat

bertugas mengelola perpustakaan sekolah wajib memiliki

pengetahuan atau berpendidikan ilmu perpustakaan

sehingga perpustakaan dapat berjalan sesuai dengan visi dan

misi perpustakaan sekolah itu sendiri, namun ini merupakan

tugas yang diberikan oleh kepala sekolah kepada saya”.67

.

Hal senada yang tidak jauh berbeda, demikian juga

diungkap Ibu Yetti Syafrida, S.Pd guru pengelola perpustakaan

sekolah menengah pertama negeri 07, seperti diungkapkan

sebagai berikut:

“Karena saya guru bidang studi yang kekurangan jam

mengajar, maka kepala sekolah memberikan tugas untuk

67

. Dokumentasi wawancara pribadi bersama ibu Yulien.S.Pd pada tanggal 4

Desember 2018.

Page 70: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

70

70

mengelola perpustakaan, sehingga layanan perpustakaan

dibuka pada waktu jam istirahat dan kalau ada hal – hal

tertentu saja dibuka”. 68

Hal senada yang tidak jauh berbeda, demikian juga

diungkap Bapak Arif rifani, S.Pd guru pengelola perpustakaan

sekolah menengah pertama negeri 30 kabupaten muaro jambi,

beliau mengungkapkan sebagai berikut:

“Untuk mengelola perpustakaan ini wajib memilki latar

belakang ilmu perpustakaan, namun disekolah kami tidak

ada yang latar belakang pendidikan perpustakaan tersebut.

maka saya ditugaskan sebagai pengelola perpustakaan oleh

kepala sekolah disamping kewajiban saya mengajar bidang

studi.”.69

Berdasarkan hasil beberapa wawancara dari sumber dapat

diambil kesimpulan bahwa Sumber Daya Manusia dalam

Mengelola perpustakaan sekolah menengah pertama negeri di

jambi luar kota kabupaten muaro jambi tidak dikelola oleh orang

yang memiliki latar belakang pengetahuan tentang perpustakaan,

sehingga pelayanan dan pengelolaan tidak berjalan optimal.

3. Penilaian kinerja pengelola perpustakaan sekolah

Penilaian pengelola perpustakaan sekolah adalah seseorang

yang bekerja diperpustakaan dalam melayani dan merawat

fasilitas yang ada di perpustakaan merupakan unsur penting

dalam ilmu perpustakaan, karena dengan adanya pengelola yang

baik maka keadaan dan kondisi akan terjaga dan terawat.

Sementara kinerja pengelola perpustakaan merupakan

seluruh aktivitas dalam pekerjaan disuatu perpustakaan, dan tolak

ukur yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah bersifat

pengamatan dengan kualitas kerja setiap hari, dalam memberikan

layanan yang diberikan. Sesuai dengan ucapan Bapak

68

Dokumentasi wawancara pribadi bersama ibu Yetti syafrida.S.Pd pada tanggal 4

Desember 2018. 69

. wawancara pribadi bersama bapak Arif rifani,S.Pd. tanggal 7 Desember 2018.

Page 71: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

71

71

Syanuar.S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama

Negeri 01 Kabupaten Muaro Jambi kepada penulis dalam

wawancaranya:

“Kinerja pengelola perpustakaan sampai saat ini telah

berjalan dengan baik sesuai dengan kemampuan mereka

baik dari sektor pelayanan yaitu dari pelayanan administrasi

yang terus melaporkan data keadaan seluruh aktivitas

perpustakaan, pembukuan koleksi, pengeluaran dan

pemasukan yang dimiliki perpustakaan. Untuk pelayanan

terhadap guru, siswa dan siswi sebagai pengujung bisa

dikatakan baik, karena selama ini mereka selalu mematuhi

aturan yang ada diperpustakaan, maka dapat dipastikan akan

dilayani oleh pengelola baik dalam mencari buku, dan

pelayanan dalam hal peminjaman buku”.70

Selain itu juga pada Kepala Sekolah Menengah Pertama

Negeri 07 Kabupaten Muaro Jambi, Bapak Bahari, S.Pd, M.Pd dan

kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 30Kabupaten Muaro

Jambi Ibu Syafyenni Ariyanti.S.Pd,M.Pd sependapat, mereka juga

mengatakan hal serupa berkenaan dengan penilaian kinerja

pengelola perpustakaan, beliau mengungkapkan:

“Dalam menilai kinerja Pengelola perpustakaan, sebagai

kepala sekolah menekankan kepada guru pengelola

perpustakaan bahwa harus bekerja dengan mengedepankan

pelayanan terbaik kepada siswa dan siswi, walau pun disana

sini masih terdapat kekurangan paling tidak berbuat

semampunya sesuai dengan aturan - aturan yang

disepakati.”71

Penilaian Guru mengelola perpustakaan di sekolah

menengah pertama negeri yang ada di Kecamatan Jambi Luar

Kota sangat mempengaruhi keadaan dari perpustakaan tempat

mereka bekerja, karena dengan penilaian kinerja mereka dapat

70

. wawancara dengan kepala sekolah SMPN 01 Kabupaten muaro jambi pada

tanggal.7 Desember 2018. 71

wawancara dengan kepala sekolah SMPN 07 dan 30 Kabupaten muaro jambi

pada tanggal.12 Desember 2018.

Page 72: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

72

72

diharapkan mengoptimalkan kemampuan dan dapat menjaga serta

merawat perpustakaan sekolah sehingga dapat di manfaatkan oleh

guru dan siswa.

B. Kendala Pembinaan kepustakawan Guru Mengelola

Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Jambi

Luar Kota kabupaten Muaro Jambi.

Perpustakaan sekolah merupakan penunjang usaha

mempertinggi kemampuan daya serap siswa terhadap pelajaran yang

diberikan oleh guru di kelas, memperluas pengetahuan yang berguna

di masyarakat dan mempertinggi kemampuan pemahaman untuk

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Pada umumnya,

perpustakaan, sekolah di kabupaten muaro jambi masih banyak

mengalami berbagai hambatan, sehingga belum bisa berjalan

sebagaimana mestinya.

Hambatan tersebut berasal dan dua aspek. Pertama adalah aspek

strutural, dalam arti keberadaan perpustakaan sekolah kurang

memperoleh perhatian dari pihak manajemen sekolah. Kedua adalah

aspek teknis, artinya keberadaan perpustakaan sekolah belum ditunjang

aspek-aspek bersifat teknis yang sangat dibutuhkan oleh perpustakaan

sekolah antara lain: tenaga, anggaran, perhatian pemerintah daerah

serta motivasi diri.

1. Latar belakang Pendidikan.

Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pembinaan adalah

latar belakang pendidikannya, seperti yang telah dijelaskan oleh

kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Kabupaten Muaro

Jambi Bapak Syanuar.S.Pd. M.Pd mengatakan:

“Dalam penempatan seseorang untuk menjadi petugas

perpustakaan sekolah, saya tidak mempunyai kriteria mengenai

latar belakang pendidikannya, karena di perpustakaan sekolah

kami hanya memiliki buku pedoman pengelolaan perpustakaan

Page 73: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

73

73

yang diterbitkan oleh DEPDIKBUD provinsi jambi tahun 2000,

tetapi pada kenyataanya sekarang pengelola perpustakaan

sekolah terkendala oleh kemampuan petugas perpustakaan

sekolah dalam menjalankan tugasnya, dan saya menyadari untuk

dapat mengelola perpustakaan dengan baik harus berdasarkan

pedoman, tatapi juga latar belakang pendidikan dan

keterampilanya”.72

Selanjutnya Bapak Bahari. S.Pd.M.Pd Kepala Sekolah Menengah

Pertama Negeri 07 Kabupaten Muaro Jambi mengatakan:

“Latar belakang pendidikan Mengelola perpustakaan sangat

mempengaruhi kinerja. Kami tidak memiliki Guru ataupun

petugas yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan

maka saya berinisiatif menunjuk guru yang kekurangan jam

mengajar untuk mengelola perpustakaan”.73

Selanjutnya Bapak Arif Rifani.S.Pd, Kepala Perpustakaan

Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi

mengatakan:

“Kepedulian pihak Manajemen Pemerintahan daerah terhadap

pembinaan perpustakaan sekolah tidak optimal. Kebijakan

pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional

tentang perpustakaan sekolah belum menjadi titik perhatian

karena belum ada diterbitkan aturan khusus mengelola

perpustakaan sekolah. Sampai saat ini belum ada Perpustakaan

Sekolah di Kecamatan Jambi Luar Kota yang memiliki

pustakawan. Perpustakaan sekolah masih dianggap sebagai sarana

pelengkap, untuk kegiatan belajar siswa bukan sebagai

jantungnya pendidikan ”.74

Sebagaimana yang diketahui, bahwa seseorang yang dapat

dijadikan petugas mengelola perpustakaan harus berlatar belakang

pendidikan ilmu perpustakaan dalam menjalankan tugas dan

kewajibanya untuk mengelola perpustakaan sekolah. Perpustakaan

Sekolah Menengah Pertama Negeri yang berada di Kecamatan Jambi

Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi tidak memiliki seseorang yang

72

.wawancara,bersama bapak syanuar. tanggal 23 Desember 2018. 73

. wawancara,bersama bapak Bahari. tanggal 23 Desember 2018. 74

wawancara,bapak Arif Rifani tanggal 24 Desember 2018.

Page 74: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

74

74

berlatar pendidikan ilmu perpustakaan maka guru yang kekurangan jam

mengajar diangkat untuk mengelola perpustakaan, mereka wajib

mendapatkan pengetahuan dengan cara mengikuti berbagai pelatihan.

2. Keterbatasan dana.

Kendala untuk mencapai standar SNI bagi perpustakaan adalah

dana. Dana adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk opersional

kegiatan. Seperti hal di lembaga pendidikan sekolah menengah

pertama seperti dana Bantuan Operasional Sekolah. Pembiayaan

pendidikan BOS sangat diperlukan bagi keberlangsungan

operasional lembaga pendidikan itu.

Untuk lebih jelasnya penulis menanyakan langsung kepada

kepala perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 01

Kabupaten Muaro Jambi Bapak Syanuar.S.Pd,M.Pd beliau

mengatakan:

“Dana khusus operasional perpustakaan sekolah sangat minim

sekali karena dana yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah

sangat tidak mendukung bagi pencapaian perpustakaan yang

ideal. hingga sampai saat ini kami bergantung sepenuhnya

kepada dana bantuan operasional sekolah”.75

Tidak jauh berbeda dengan paparan diatas Pengelola

perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 Kabupaten

Muaro Jambi, Bapak Bahari.S.Pd, M.Pd mengatakan:

“ Sangat minim sekali dana yang dimiliki sekolah, hal ini sangat

tidak mendukung untuk mengelola sebuah perpustakaan

sekolah”.76

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Kabupaten

Muaro Jambi Ibu Syafyenni Ariyanti.S.Pd,M.Pd beliau mengatakan:

“Faktor lain yang menunjang Perpustakaan Sekolah ada nya

dana, sehingga dapat menunjang keberhasilan sebuah

75

.wawancara. kepala perpustakaan SMPN 01 muaro jambi. tanggal 24 Desember

2018. 76

.wawancara. guru pengelola perpusstakaan SMPN 07 muaro jambi tanggal 24

Desember 2018.

Page 75: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

75

75

perpustakaan baik itu dari mengelola sampai dengan

pengolahnya”.77

Dari penyataan diatas bahwasanya dana operasional

perpustakaan sekolah menengah negeri yang ada di kecamatan jambi

luar kota sangat minim sekali sehingga tidak mendukung

pengembangan dan pembinaan perpustakaan sekolah.

3. Kurangnya perhatian dari pemerintah daerah

Masalah lain yang dihadapi dalam membina guru mengelola

perpustakaan adalah perhatian khusus dari pemerintahan daerah

untuk kesejahteraan, karena petugas atau guru mempunyai tugas dan

kewajiban yang sama dengan pustakawan, karena sama-sama

melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam upaya memberikan

layanan informasi kepada guru dan siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Abun. S.Pd dan Ibu

Yulien.S.Pd Guru Pengelola Perpustakaan Sekolah menengah

pertama negeri 01 kabupaten muaro jambi mengatakan:

“Kami sangat berharap sekali perhatian dan motivasi dari

pemerintahan daerah untuk memberikan Pembinaan dan

kesejahteraan kepada pengelola perpustakaan sekolah, karena tugas

yang diberikan kepada kami sama dengan seorang pustakawan.

dengan adanya perhatian akan meningkatkan kinerja dan menjadi

lebih baik lagi dalam layanan di perpustakaan sekolah”.78

Selanjutnya hasil wawancara dengan Ibu Yetti Syafrida. S.Pd

Guru mengelola Perpustakaan Sekolah menengah pertama negeri 07

kabupaten muaro jambi dan mengatakan:

“Petugas Perpustakaan adalah seseorang yang ditugaskan untuk

mengelola perpustakaan, kinerjanya harus dapat lebih ditingkatkan.

Untuk dapat meningkatkanya dalam hal ini pemerintah harus turut

serta dengan menyediakan sarana dan prasaran yang memadai,

tetapi sayang sejauh ini belum ada realisasinya dari pemerintah

untuk kesejahteraan petugas perpustakaan”.

77

. hasil Wawancara tanggal 27 Desember 2018 78

. Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018.

Page 76: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

76

76

Dari hasil wawancara penulis nara sumber lainya yaitu Bapak

Arif Rifani.S.Pd, Guru Pengelola Perpustakaan Sekolah menengah

pertama negeri 30 kabupaten muaro jambi beliau mengatakan:

“Minimnya dana operasional untuk perpustakaan sehingga

menjadi faktor utama dalam pengembangan dan pembinaan

kemampuan guru untuk memperluas pengetahuan tentang cara

mengelola perpustakaan sekolah.”79

4. Kurangya Motivasi diri

Berdasarkan hasil pengamatan penulis yang tampak dilapangan,

Guru yang ditugaskan mengelola perpustakaan masih kurang

termotivasi diri untuk memajukan perpustakaan dilingkungan

sekolahnya. Hal ini terlihat dari segi penataan koleksi, layanan,

perawatan koleksi, hal ini dikarenakan faktor Pendidikanya dan

pengetahuan dibidang penyelenggaraan perpustakaan sekolah masih

sangat jauh dari yang diharapkan.

Kepala sekolah dan beberapa orang guru dan siswa mengatakan

cukup sulit untuk meyakinkan/memotivasi seseorang untuk

melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Seharunya

seorang petugas perpustakaan mampu menjaga kebersihan, kerapian

dan menyediakan koleksi yang mencukupi sesusai dengan keinginan

karena hal tersebut merupakan faktor yang menjadi tumbuhnya

minat berkunjung dan membaca dilingkungan sekolah.

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan di beberapa sekolah

menengah pertama negeri di kecamatan jambi luar kota kabupaten

muaro jambi mengenai motivasi diri, Bapak Syanuar, S.Pd,M.Pd

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Kabupaten Muaro

Jambi beliau mengatakan:

“Selama ini saya sudah mencoba untuk memotivasi Guru yang

ditugaskan mengelola perpustakaan, tetapi motivasi dari saya

tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan motivasi diri, ada dua

faktor yang mempengaruhi motivasi diri yaitu motivasi dari luar

dan motivasi dari dalam. Selama ini saya memberikan perhatian

79. Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018.

Page 77: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

77

77

kepada kondisi dan penilaian kinerja petugas karena saya tahu

latar belakang pendidikanya dan saya selalu menghargai hasil

kerja mereka”.80

Selanjutnya Ibu Syafyenni arizanti.S.Pd.M.Pd Kepala sekolah

menengah pertama negeri 30 kabupaten muaro jambi beliau

mengatakan:

“Dalam melaksanakan tugasnya, petugas belum termotivasi diri

untuk mengambil inisistif sendiri, padahal mengelola

perpustakaan merupakan tanggung jawabnya mulai dari layanan

sampai pengelola koleksi”.81

Memang pada dasarnya motivasi adalah salah satu faktor utama

dalam meningkatkan minat baca dilingkungan sekolah dan

meningkatkan kinerja agar lebih baik, tanpa adanya motivasi

kunjungan dan layanan yang diberikan di perpustakaan tidak akan

berjalan dengan baik.

Mengenai layanan perpustakaan sekolah, Jawaban yang

diberikan dari beberapa orang nara sumber lainya yaitu siswa dan

siswi mengenai layanan perpustakaan dilingkungan sekolah hampir

sama jawaban yang diberikan kepada penulis, yang diantaranya

siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 01, Sekolah

Menengah Pertama Negeri 07 dan Sekolah Menengah Pertama

Negeri 30 diantaranya:

“Koleksi yang ada diperpustakaan sangatlah kurang, sehingga

mau keperpustakaan malas, bukunya tidak ada berubah hanya

itu – itu saja koleksinya tiap tahun. coba koleksinya lengkap

dan setiap tahun ada penambahan judul buku terbaru pasti

pengunjungnya banyak dan siswa – siswi bukan hanya mencari

buku pelajaran saja di perpustakaan tetapi majalah, koran,

tabloid dll. Jam Layanan pun dibuka pada Jam istirahat belajar

saja.82

80

. Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018. 81 . Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018. 82 . Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018.

Page 78: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

78

78

Lebih lanjut ada beberapa orang siswa yang tidak mau

disebutkan nama, juga mengatakan tentang keberadaan

perpustakaan:

“Perpustakaan sekolah kami letaknya tidak strategis itu pun

kadang- kadang digunakan sebagai ruang belajar oleh guru,

kondisi atau letak buku – buku diperpustakaan sangatlah

berantakan tidak beraturan sehingga kami tidak tertarik untuk

mengunjungi perpustakaan karena tidak terawat,”.83

Dengan adanya beberapa pendapat diatas, guru yang ditunjuk

untuk mengelola perpustakaan haruslah termotivasi dirinya untuk

melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinanya serta merasa

mempunyai tanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya.

Sehingga mengetahui permasalahan yang ada bagaimana

mengelola perpustakaan sekolah dengan baik sesuai dengan standar

perpustakaan sekolah yang ditetapkan .

C. Upaya yang dilakukan Pembinaan Guru Mengelola Perpustakaan

Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Jambi Luar Kota

kabupaten Muaro Jambi.

Kinerja sangat diharapkan hasil yang semaksimal mungkin,

karena bila pekerjaan yang dilakukan dengan maksimal maka tujuan

sebuah instansi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga

evaluasi dari kinerja para pegawai/guru/staf terus dan harus selalu

dilakukan, ini bertujuan untuk mengetahui kinerja bawahan, dan

apabila mengalami kemunduran maka perlu adanya mencari penyebab

dan tindakan untuk meningkatkan kinerja.

Kinerja pengelola perpustakaan sangat berperan penting dalam

memajukan perpustakan, hal ini dapat dilihat dari bila perpustakaan

selalu rapi dan bersih, tersusun rapinya buku-buku, penataan ruang

serta teraturnya jadwal layanan, serta tak kalah pentingnya

83. Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018.

Page 79: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

79

79

penghargaan terhadap guru yang mendapat tugas untuk mengelola

perpustakaan sekolah. Sehingga ada upaya dalam hal meningkatkan

kinerja para pengelola perpustakaan dengan menyediakan fasilitas

yang memadai, baik dalam hal fasilitas penunjang dan fasilitas

pendukung demi kenyamanan pengunjung.

Selain dari untuk dapat melaksanakan tugas – tugas mengelola

perpustakaan sekolah secara baik dan benar, sumber daya manusia

yang ada harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang

kepustakaan, baik diperoleh melalui pendidikan formal maupun non

formal. untuk itu upaya yang dilakukan pimpinan tertinggi di sekolah

dalam hal ini adalah kepala sekolah turut meningkatkan kemampuan

bawahannya dan memberikan motivasi kerja sehingga dapat

membantu tercapainya visi dan misi sekolah itu sendiri. Berikut upaya

yang dilakukan kepela sekolah untuk meningkatkan guru mengelola

perpustakaan sekolah yang meliputi:

1. Meningkatkan serta memelihara sikap disiplin.

Demi kepentingan jalanya perpustakaan, maka harus ada

kepatuhan, kerajinan, dan tangung jawab yang diberikan. Cara

terbaik untuk melaksanakan disiplin ialah memberikan contoh

kepemimpinan yang baik kepada bawahan, menyelesaikan

permasalahan dengan baik serta melaksanakan peraturan tanpa

pandang bulu.

Disiplin dapat menjadi cara serta sarana dalam meningkatkan

kinerja seseorang. Dalam meningkatkan kinerja, displin berperan,

mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, membina, dan

membentuk prilaku – prilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-

norma yang telah diajarkan dan ditanamkan. Orang yang

mempunyai sikap disiplin dengan sendirinya membuka diri untuk

mempelajari banyak hal.

Upaya lain yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan

kinerja bawahanya terutama petugas perpustakaan adalah

Page 80: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

80

80

menerapkan sikap disiplin. Hasil wawancara dengan bapak

Syanuar,S.Pd,M.Pd Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 01

Kabupaten Muaro Jambi beliau mengatakan:

“Saya sebagai pemimpin disekolah ini selalu memperhatikan

kedisiplinan pegawai saya, tidak terkecuali terhadap petugas

perpustakaan, Disiplin dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dan selalu hadir tepat waktu sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan yaitu jam mulai nya

sekolah dan tidak pulang sebelum jam sekolah selesai”.84

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 Kabupaten

Muaro Jambi, Bapak Bahari,S.Pd.M.Pd Juga mengatakan:

“Manajemen kepemimpinan yang baik tentunya akan

menghasilkan yang baik, sebaliknya bila manajemen

pemimpinya tidak baik maka hasilnya pun tidak baik.”

Kemudian penulis mewawancari kepala Sekolah Menengah

Pertama Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi bersama Ibu Syafyenni

Arizanti.S.Pd.M.Pd mengatakan:

“Ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kedisplinan diantaranya dengan aamelakukan tukar pikiran

(diskusi ) antara atasan bawahan untuk menyelesaikan

permasalahan, sehingga mendapat kesepakatan yang dibuat

dalam meningkatkan disiplin kerja”. 85

Disiplin kini telah menjadi bagian prilaku kehidupan sehari-

hari, karena denga sikap yang disiplin seseorang dapat menggunkan

waktu dengan sebaik-baiknya dalam melaksanakan tugas pekerjaan

dapat terarah dan mendapatkan hasil dengan sebaik-baiknya

2. Mengikuti Pelatihan (Magang).

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa orang

nara sumber yaitu Bapak Syanuar,S.Pd,M.Pd Kepala Sekolah

Menengah Pertama Negeri 01 Kabupaten Muaro Jambi

mengatakan:

“Salah satu upaya yang saya lakukan memberikan pembinaan

84 . Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018. 85 . Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018.

Page 81: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

81

81

kepada guru yang mendapat tugas tambahan mengelola

perpustakaan sekolah berupa pelatihan atau magang ke

perpustakaan yang telah maju baik dari sistem layanan,

pengolahan, contohnya magang di perpustakaan perguruan

tinggi dan perpustakaan Provinsi / Pusat. nantinya hasil dari

selama magang tersebut dapat diterapkan disekolah”.86

Pelatihan atau magang merupakan pendidikan non formal yang

dapat dilakukan kepala sekolah, seperti yang dijelaskan oleh Ibu

Syafyenni Arizanti,S.Pd.M.Pd Kepala Kepala Sekolah Menengah

Pertama Negeri 30 Kabupaten Muaro Jambi:

“Magang diperpustakaan yang telah maju merupakan salah satu

alternatif yang tetap, yang dapat dilakukan oleh kepala

sekolah, dan diharapkan nanti petugas perpustakaan yang

mengikuti magang dapat memperpleh pengetahuan mengenai

dunia perpustakaan”.

Bapak Bahari.S.Pd.M.Pd Kepala sekolah menengah pertama

negeri 07 kabupaten muaro jambi berpendapat mengenai

pemberian pelatihan pengelola perpustakaan sekolah beliau

mengatakan:

“Untuk pembinaan guru yang ditugaskan untuk mengelola

perpustakaan sekolah yaitu dengan meningkatkan kerja sama

personil, melakukan diskusi tentang permasalahan kerja,

meningkatkan serta memelihara sikap disiplin dan

memberikan pelatihan (Magang) di perpustakaan lain seperti

perpustakaan nasional, daerah dan perpustakaan perguruan

tinggi. karena ini akan meningkatkan motivasi untuk

mengembangkan perpustakaan sekolah,akan tetapi kendala

besar yang hampir sebagian sekolah hadapi yaitu masalah

pendanaan untuk mengikuti pelatihan tersebut”.87

3. Memberikan penghargaan (reward).

Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan

pemberian penghargaan pegawai yang telah menunjukkan prestasi

kerja yang baik. Adapun pengertian dari penghargaan kerap dalam

86 . Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018. 87 . Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018.

Page 82: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

82

82

bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah uang dari pimpinan

pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga yang memberikan

penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya

dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya.Pemberian

penghargaan karena masa kerja pegawai bertujuan untuk

memotivasi gairah dan loyalitas88

.

Pemberian penghargaan kepada guru yang berdedikasi tinggi

merupakan salah satu upaya nyata untuk memposisikan guru

sebagai insan pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara, hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor

14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 35 ayat (1) yang

menyebutkan bahwa “Guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa,

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesional yang

diperlukan untuk membantu mempersiapkan sumber daya manusia

untuk menghadapi tantangan kehidupan masa depan.89

Berikut hasil paparan wawancara penulis bersama kepala

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Kabupaten Muaro

Jambi Bapak Syanuar.S.Pd. mengenai pemberian penghargaaan

(reward):

“Tujuan Pemberian penghargaan (reward) mendekatkan

hubungan antara atasan dan bawahannya, reward tidak

semesstinya dalam bentuk nominal saja bisa saja dalam

bentuk apresiasi lainya, sehingga memberikan kenyamanan

bawahan dalam bekerja sehingga akan timbul kesadaran pada

diri dalam melaksanakan tugas –tugasnya”.90

Kepala Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 07

Kabupaten Muaro Jambi Bapak Bahari.S.Pd,M.Pd berpendapat

88

. https://economy.okezone.com/read/2010/01/19/23/295455/penghargaan-

sebagai-bentuk-apresiasi-kepada-pegawai .Hermansah, Jurnalis. diakses. tanggal 27

Desember 2018 pukul.09.wib.

89 .http://www.scrib.com/.../ pedoman-pemberian-penghargaan kepada guru sekolah.

diakses pada tanggal 27 Desember 2018 pukul 14 wib. 90 . Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018.

Page 83: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

83

83

mengenai pemberian penghargaaan beliau mengatakan:

“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menghargai

orang lain dalam hal ini berarti menghargai bawahan. Apabila

kita ingin dihargai oleh bawahan, maka kita harus bisa

menghargai bawahan kita. Dengan demikian, bawahan kita

tidak hanya sekedar takut terhadap kita, tapi akan timbul rasa

segan terhadap pimpinan”.

Kepala sekolah menengah pertama negeri 30 kabupaten muaro

jambi Ibu Syafyenni Anizarti,S.Pd,M.Pd, beliau mengatakan:

“Memberikan reward atau apresiasi kepada karyawan pasti

akan membuat mereka merasa senang, merasa pekerjaannya

dihargai. Namun, masih banyak para atasan yang lupa akan

pentingnya hal ini. sehingga yang dapat mengembangkan

potensi dirinya sesuai dengan bidang kerja..91

Dari beberapa pernyataan diatas sikap seorang pimpinan

sekolah wajib memberikan perhatian kepada bawahannya, sehingga

dapat mendukung tujuan dari visi dan misi sekolah dan dapat

meningkatkan budaya membaca dilingkungan sekolah. perpustakaan

bukan saja sarana pelengkap ataupun sebagai tempat pembinaan,

mencukupi target kerja akan tetapi perpustakaan jantung informasi

dalam pendidikan dilingkungan sekolah.

91

. Hasil wawancara tanggal. 27 Desember 2018.

Page 84: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

84

84

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian penulis lakukan, maka dapat dtarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan merupakan titik tolak keberhasilan dalam suatu

pekerjaan. Sebagai pimpinan dilingkungan sekolah harus

memiliki perencanaan kedepan. perpustakaan sekolah merupakan

penunjang keberhasilan visi dan misi pendidikan di sekolah

dengan cara menerapkan budaya membaca. Pembinaan pengelola

perpustakaan haruslah mendapatkan perhatian lebih dari

pimpinan, dari hasil penelitian penulis dilapangan banyak hal –

hal yang ditemukan sehingga kesan keberadaan perpustakaan

sekolah hanya sebagai sarana pelengkap dan dipergunakan pada

waktu – waktu tertentu saja.

2. Kendala dalam Pembinaan guru mengelola perpustakaan sekolah

menengah pertama negeri di kecamatan jambi luar kota

kabupaten muaro jambi adalah sumber daya manusia yang tidak

sesuai dengan tuntutan dan profesi. Sebagaimana yang diketahui

bahwa yang dapat dijadikan petugas mengelola perpustakaan

harus berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dalam

menjalankan tugas dan kewajibanya untuk mengelola

perpustakaan sekolah, maka guru yang kekurangan jam mengajar

diangkat untuk mengelola perpustakaan. Dana operasional

perpustakaan sekolah sangat minim sekali sehingga tidak

mendukung pengembangan, pembinaan dan pengelolaan yang

sesuai dengan standar penyelenggaraan perpustakaan sekolah.

Selain dari faktor dana oprerasional motivasi diri merupakan

faktor keberhasilan dalam bekerja

Page 85: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

85

85

3. Upaya yang dilakukan dalam pembinaan guru mengelola

perpustakaan sekolah menengah pertama di kecamatan jambi luar

kota adalah meningkatkan kedisiplan, memotivasi diri

menjalankan tugas, menghilangkan anggapan negatif tentang

petugas perpustakaan adalah bawahan yang tidak disiplin dalam

bekerja. Kepala sekolah menengah pertama di kecamatan jambi

luar kota kebupaten muaro jambi berupaya berupaya memberikan

apresiasi kepada bawahannya dalam bentuk mengikut sertakan

Pelatihan (magang) bagi guru di perpustakaan yang telah maju

untuk menambah wawasan tentang mengelola perpustakaan.

Pemberian penghargaan (reward) merupakan bentuk kepedulian

pimpinan kepada bawahannya atas apresiasi prestasi yang

ditunjukkan sehingga menumbuhkan semangat kerja yang

profesional terutama bagi guru yang bertugas mengelola

perpustakaan sekolah.

B. SARAN – SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengajukan beberapa saran

yang bersifat membangun diantaraya adalah:

1. Dengan memiliki kemampuan dan memahami fungsi

perpustakaan, perencancanaan pembinaan dan pengembangan

perpustakaan sekolah akan meningkatkan minat baca dikalangan

sekolah .

2. Komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan akan

menjadi tolak ukur keberhasilan suatu organisasi, dengan adanya

saling komunikasi maka akan dapat mengatasi permasalah yang

ada di lingkungan sekolah terutama perpustakaan.

3. Pemerintah daerah harus memiliki aturan standar penyelenggaraan

perpustakaan dan menanggarkan fasilitas – fasilitas sekolah yang

ada di kabupaten muaro Jambi.

Page 86: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

86

86

DAFTAR PUSTAKA

Hendry Gunawan, Novits Vitriana. Profesionalisme Pustakawan.Sriwijaya:

akses pada 6 mei 2015 jam

:15:31.http://digilin.Unsri.ac.id/dowload/Profesionalisme%20

Pustakawan.

Lasa H s. 2009. Kamus Kepustakawan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka

Book

Lichesher.

, Profesi Pustakawan : Tantangan dan Harapan: Disajikan dalam

pidato pengukuhan pustakawan utama.Universitas Gajah Mada di

selenggarakan di Yogyakarta tanggal 6 September 2007. Akses

pada 6 Mei 2015 jam

15:35. http://

file:///C:/Users/ACER/Downloads/%271183_pp1001061.pdf

Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja

Rosdakarya.

Mona. 2008. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007

tentang

Perpustakaan.Yogyakarta: Pustaka Mahadirka.

Novi Marleni. 2014. Pembinaan Karier Kenaikan Pangkat dan Jabatan

Pustakawan Pada Pusat Perpustakaan IAIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Nurlela. 2014. Peran Pengurus Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)

Provinsi Jambi Dalam Meningkatkan Kompotensi Profesional

Pustakawan Kota Jambi.

Rahman Hermawan, Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan.

Jakarta: Sagung Seto.

Page 87: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

87

87

Saripudin Zuhri. 2012. Peran kepala Sekolah Dalam Pembinaan Kinerja

Petugas Perpustakaan Pada Perpustakaan Pundak Kecamatan

Kumpela Ulu kabuapten muara Jambi.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan

praktik.

Jakarta: Asdi Mahasatya.

Suharyanti. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Surakarta: LPP dan

UNS Press. Sulistiyo Basuki. 2006. Kepustakawanan. Jakarta:

Sagung Seto.

Tim Peyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab Sastra dan

Kebudayaan

Islam. Jambi.

Sutarno Ns. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Sagung Seto.

Undang-undang Republik Indonesia No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Jakarta : Perpustakaan Nasional.

Wiji Suwarno. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Page 88: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

88

88

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

A. OBSERVASI.

Instrumen Observasi adalah untuk mengetahui pentingnya pembinaan

bagi guru mengelola perpustakaan sekolah di kecamatan jambi luar kota

kabupaten muaro jambi yaitu:

1. Survey melihat bagaimana Pembinaan bagi guru mengelola

perpustakaan.

2. Mengamati kegiatan dan aktivitas guru mengelola perpustakaan

sekolah

3. Mengamati mengenai apa saja sarana dan prasarana Perpustakaan

sekolah.

4. Survey mengenai pembinaan guru yang dilakukan kepala sekolah.

5. Dokumentasi mengenai latar belakang pendidikan guru pengelola

perpustakaan sekolah.

6. Mengamati bagaimana peleyanan perpustakaan sekolah.

7. Survey bagaimana upaya kepela sekolah mengatasi permasalahan

penempatan dan pembinaan guru.

8. Survey bagaimana upaya kepela sekolah untuk memajukan dan

mengembangkan perpustakaan sekolah.

9. Keterlibatan Instansi terkait dalam mengupayakan pengembangan

perpustakaan yang lebih baik.

Page 89: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

89

89

B. Wawancara.

Dalam melaksanakan Wawancara penelitian menggunakan pertanyaan

– pertanyaan yang telah disusun secara terarah dan sistematis sebagai upaya

meperoleh informasi dan data yang objektif. peneliti melakukan Wawancara

kepada:

1. Kepala Sekolah Menegah Pertama Negeri yang berada di wilayah

kecamatan Jambi luar kota kabupaten muaro jambi yaitu SMP

Negeri 01, SMP Negeri 07, dan SMP Negeri 30.

2. Kepala Perpustakaan Sekolah Menegah Pertama Negeri yang

berada di wilayah kecamatan Jambi luar kota kabupaten muaro

jambi yaitu SMP Negeri 01, SMP Negeri 07, dan SMP Negeri 30.

3. Guru yang ditugaskan mengelola perpustakaan dilingkungan

Sekolah Menegah Pertama Negeri yang berada di wilayah

kecamatan Jambi luar kota kabupaten muaro jambi yaitu SMP

Negeri 01, SMP Negeri 07, dan SMP Negeri 30.

4. Siswa dan Siswi dilingkungan Sekolah Menegah Pertama Negeri

yang berada di wilayah kecamatan Jambi luar kota kabupaten

muaro jambi yaitu SMP Negeri 01, SMP Negeri 07, dan SMP

Negeri 30.

Adapun pertanyaan – pertanyaan yang peneliti ajukan dalam

wawancara sebgai berikut:

a. Kepala Sekolah:

1. Bagaimana cara menunjuk/menempatkan guru yang mengelola

perpustakaan Sekolah.

2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pembinaan guru mengelola

perpustaan.

3. Bagaiamana Upaya Kepala sekolah mengatasi kendala Pembinaan

guru mengelola perpustaan.

Page 90: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

90

90

b. Guru.

1. Bagaimana keadaan pengujung perputakaan

2. Bagaiamana cara mengelola sumber informasi yang ada di

perpustakaan sekolah

3. Bagaimana kendala, Layanan, pengolahan, dan seterussnya.

DOKUMENTASI

1. Sejarah berdirinya Sekolah di kecamatan jambi luar kota terutama

SMP Negeri 01, SMP Negeri 07, dan SMP Negeri 30.

2. Visi dan Misi SMP Negeri 01, SMP Negeri 07, dan SMP Negeri 30.

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 01, SMP Negeri 07, dan SMP

Negeri 30.

4. Keadaan koleksi SMP Negeri 01, SMP Negeri 07, dan SMP Negeri

30.

Page 91: UPAYA PEMBINAAN BAGI GURU DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN DI

91

91

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Ahmad Robi Ulfi

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Tempt Tanggal Lahir : Muaro Pijoan, 07 Juli 1997

Agama : Islam

NIM : IPT. 131376

Alamat : Dusun Suka Menanti RT. 04 Desa Sungai Duren

Kecamatan Jambi Luar Kota Muaro Jambi

No.Telp/HP/WA : 0898 3679 122

Nama Ayah : Fahrul

Nama Ibu : Bastiah

B. Riwayat Pendidikan:

SD Negeri : 06 Desa Sungai Duren

SMP/MTs : Pon-Pes Sa‟adatuddaren

SMU/MA : MA. Laboratorium