tutorial nifas dan laktasi

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu. Payudara adalah organ yang sangat penting bagi wanita untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya karena ASI merupakan sumber makanan bayi yang penting terutama pada bayi-bayi pada bulan-bulan pertamanya. Sejak seorang wanita memasuki kehidupan berkeluarga, seharusnya ia harus menanamkan suatu keyakinan bahwa ia harus menyusui, karena menyusui adalah realisasi dari tugas yang wajar dan mulia dari seorang ibu. Dewasa ini, di Indonesia sekitar 80-90 % ibu-ibu di perdesaan masih menyusui bayi nya lebih dar 1 tahun, namun hal ini tidak sama dengan ibu-ibu di kota-kota. Para ibu mempunyai berbagai alasan seperti ibu harus bekerja, pengaruh kosmetologi, pemakaian pil KB. Angka kematian anak-anak di Indonesia semakin lama semakin meningkat, terlebih anak-anak yang mengkonsumsi susu formula yang biasanya dapat mengakibatkan bayi diare. 1

Upload: fathul-yasin

Post on 17-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial Nifas Dan Laktasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar

dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum

hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.

Payudara adalah organ yang sangat penting bagi wanita untuk

mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya karena ASI merupakan

sumber makanan bayi yang penting terutama pada bayi-bayi pada bulan-bulan

pertamanya.

Sejak seorang wanita memasuki kehidupan berkeluarga, seharusnya ia harus

menanamkan suatu keyakinan bahwa ia harus menyusui, karena menyusui adalah

realisasi dari tugas yang wajar dan mulia dari seorang ibu.

Dewasa ini, di Indonesia sekitar 80-90 % ibu-ibu di perdesaan masih

menyusui bayi nya lebih dar 1 tahun, namun hal ini tidak sama dengan ibu-ibu di

kota-kota. Para ibu mempunyai berbagai alasan seperti ibu harus bekerja,

pengaruh kosmetologi, pemakaian pil KB. Angka kematian anak-anak di

Indonesia semakin lama semakin meningkat, terlebih anak-anak yang

mengkonsumsi susu formula yang biasanya dapat mengakibatkan bayi diare.

BAB II

ISI

1

Page 2: Tutorial Nifas Dan Laktasi

2.1 MASA NIFAS

1. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta

keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula

(sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu.

Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang di perlukan untuk

pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu (Obstetri Fisiologi,

1983 )

Masa nifas adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan.

(Biologo Reproduksi, 2011)

        Jadi, masa nifas adalah masa pemulihan alat-alat kandungan  sesudah

persalinan yang mana dimulai sejak keluarnya plasenta dan akan berakhir

setelah alat-alat tersebut kembali pada keaadaan semula (6-8 Minggu).

2.  Tujuan Asuhan  Masa  Nifas

      Tujuan pemberiaan masa nifas, yaitu :

Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi.

Pencegahan, diagnose dini, dan pengobatan komplikasi pada ibu

Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bilamana perlu

Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu, serta memungkinkan ibu

untuk mampu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga dan budaya

yang khusus

2

Page 3: Tutorial Nifas Dan Laktasi

Imunisasi ibu terhadap tetanus

Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang pemberian makanan

anak, serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan

anak

3. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas

Kunjunga

n

Waktu Tujuan

1 6-8 jam setelah

persalinan

1.      Mencegah perdarahan masa nifas

karena atoni uteri

2.      Mendeteksi dan merawat penyebab lain

perdarahan, rujuk jika perdarahan

berlanjut.

3.      Memberikan konseling pada ibu atau

salah seorang anggota keluarga mengenai

bagaimana cara mencegah perdarahan

masa nifas karena atoni uteri

4.      Pemberian ASI awal

5.      Melakukan hubungan antara ibu dan

bayi yang baru lahir

6.      Menjaga bayi tetap sehat denagn cara

mencegah hypothrmi.

7.      Jika petugas kesehatan menolong

persalinan, ia harus tinggal dengan ibu

dan bayi yang baru lahir selam 2 jam

pertama setelah kelahiran atau sampai

ibu dan bayinya dalam keadaan stabil.

2 6 hari setelah

persalinan

1.      Memastikan involusi uterus berjalan

normal : uterus berkontraksi, fundus di

bawah umbilicus, tidak ada perdarahan

abnormal, tidak ada bau.

2.      Menilai adanya tanda-tanda

demam  infeksi atau perdarahan

3

Page 4: Tutorial Nifas Dan Laktasi

abnormal

3.      Memastikan ibu mendapatkan cukup

makanan cairan dan istirahat

4.      Memastikan ibu menyusui dengan baik

dan tidak memperlihatkan tanda-tanda

penyulit

5.      Memberikan konseling pada ibu

mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,

menjaga bayi tetap hangat, dan merawat

bayi sehari-hari

3 2 minggu setelah

persalinan

1.      Memastikan involusi uterus berjalan

normal : uterus berkontraksi, fundus di

bawah umbilicus, tidak ada perdarahan

abnormal, tidak ada bau.

2.      Menilai adanya tanda-tanda

demam  infeksi atau perdarahan

abnormal

3.      Memastikan ibu mendapatkan cukup

makanan cairan dan istirahat.

4.      Memastikan ibu menyusui dengan baik

dan tidak memperlihatkan tanda-tanda

penyulit

5.      Memberikan konseling pada ibu

mengenai aasuhan pada bayi, tali pusat,

menjaga bayi tetap hangat, dan merawat

bayi sehari-hari

4 6 minggu setelah

persalinan

1.      Menanyakan pada ibu tentang kesulitan-

kesulitan yang ia atau bayinya alami

2.      Memberikan konseling KB secara dini.

4. Tahapan Masa Nifas

Masa nifas terdiri dari 3 tahap, yaitu :

4

Page 5: Tutorial Nifas Dan Laktasi

a. Puerperium Dini, yaitu masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah

diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap

bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.

b. Puerperium Intermedial, yaitu masa kepulihan menyeluruh alat-alat

genitalia, yang lamanya sekitar 6-8 minggu

c. Remote Puerperium, yaitu masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat

sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai

komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna dapat berlangsung selama

berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan

5. Evidenbase Asuhan Masa Nifas

            Adalah suatu istilah yang luas yang digunakan dalam proses pemberian

informasi berdasarkan bukti dari penelitian (Gray, 1997)

1.2 LAKTASI

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dai ASI diproduksi

sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Masa laktasi mempunyai

tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian

ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan

kekebalan tubuh secara alami.

a. Fisiologi laktasi

Setelah persalinan, plasenta terlepas. Dengan terlepasnya plasenta, maka

produksi hormon esterogen dan progesteron berkurang. Pada hari kedua atau

ketiga setelah persalinan, kadar esterogen dan progesteron turun drastis

sedangkan kadar prolaktin tetap tinggi sehingga mulai terjadi sekresi ASI.

Saat bayi mulai menyusu, rangsangan isapan bayi pada puting susu

menyebabkan prolaktin dikeluarkan dari hipofise sehingga sekresi ASI

semakin lancar.

5

Page 6: Tutorial Nifas Dan Laktasi

Pada masa laktasi terdapat refleks pada ibu dan refleks pada bayi. Refleks yang

terjadi pada ibu adalah : 

1. Refleks prolaktin

Rangsangan dan isapan bayi melalui serabut syaraf memicu kelenjar

hipofise bagian depan untuk mengeluarkan hormon proaktin ke dalam

peredaran darah yang menyebabkan sel kelenjar mengeluarkan ASI.

Semakin sering bayi menghisap semakin banyak hormon prolaktin

dikeluarkan oleh kelenjar hipofise. Akibatnya makin banyak ASI dipro-

duksi oleh sel kelenjar. Sebaliknya berkurangnya isapan bayi menyebabkan

produksi ASI berkurang, mekanisme ini disebut supply and demand.

2. Refleks oksitosin (let down reflex)

Rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf, memacu hipofise bagian

belakang untuk mensekresi hormon oksitosin ke dalam darah. Oksitosin ini

menyebabkan sel – sel myopytel yang mengelilingi alveoli dan duktuli

berkontraksi, sehingga ASI mengalir dari alveoli ke duktuli menuju sinus

dan puting. Dengan demikian sering menyusu baik dan penting untuk

6

Page 7: Tutorial Nifas Dan Laktasi

pengosongan payudara agar tidak terjadi engorgement (pembengkakan

payudara), tetapi sebaliknya memperlancar pengeluaran ASI.

Oksitosin juga merangsang otot rahim berkontraksi  sehingga mempercepat

terlepasnya plasenta dari dinding rahim dan mengurangi perdarahan setelah

persalinan. Let down reflex dipengaruhi oleh emosi ibu, rasa khawatir, rasa

sakit dan kurang percaya diri.

Sedangkan untuk refleks pada bayi adalah :

1. Refleks mencari puting (rooting reflex)

Bila pipi atau bibir bayi disentuh, maka bayi akan menoleh ke arah

sentuhan, membuka mulutnya dan berusaha untuk mencari puting untuk

menyusu. Lidah keluar dan melengkung mengangkap puting dan areola.

2. Refleks menghisap (sucking reflex)

Refleks terjadi karena rangsangan puting susu pada palatum durum bayi

bila areola masuk ke dalam mulut bayi. Gusi bayi menekan areola, lidah

dan langit – langit sehingga menekan sinus laktiferus yang berada di

bawah areola. Kemudian terjadi gerakan peristaltik yang mengeluarkan

ASI dari payudara masuk ke dalam mulut bayi.

3. Refleks menelan (swallowing reflex)

ASI dalam mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.

7

Page 8: Tutorial Nifas Dan Laktasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta

keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8

minggu.  Pada masa nifas ibu harus diberikan asuhan agar mencegah

terjadinya masalah di masa nifas.

Setelah bayi lahir, bayi harus segera di beri ASI supaya terjadi

kedekatan pada ibu dan bayi, dan kebutuhan bayi terpenuhi. Agar ASI yang

diberikan pada bayi itu diperoleh secara sempurna, maka ibu harus merawat

payudara agar ASI yang di hasilkan banyak karena ASI sangat dibutuhkan

bayi (ASI banyak mengandung zat-zat gizi yang di perlukan oleh bayi) .

DAFTAR PUSTAKA

FK Kedokteran UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. ELeman : Bandung.

8

Page 9: Tutorial Nifas Dan Laktasi

Soetjiningsih. 1997.  ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Buku Kedokteran

EGC : Jakarta.

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Andi :

Yogyakarta.

Wulanda, Febri Ayu. 2011. Biologi Reproduksi. Salemba Medika : Jakarta.

9