tugas mencari biografi seni

24
TUGAS SENI BUDAYA Disusun oleh : Nama : HANUNG N J Absen : 15 Kelas : XII IPA 7 SMA N 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Upload: hanung-n-jati

Post on 30-Jan-2016

186 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

semua

TRANSCRIPT

TUGAS SENI BUDAYA

Disusun oleh :Nama : HANUNG N JAbsen : 15Kelas : XII IPA 7

SMA N 3 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2014/2015

Pelukis: Basuki AbdullahJudul : ” Sang Proklamator kemerdekaan “Ukuran : 48cm X 58cmMedia : Oil on CanvasTahun Karya: 1962Aliran : Naturalisme

Deskripsi

Dalam lukisan ini sang pelukis,Basauki Abdullah menggambarkan sebuah figure penuh wibawa dari seorang proklamator kemerdekaan RI Melukiskan figur sang proklamator kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus , Presiden RI pertama. Beliau juga merupakan seorang bangsawan, seorang tokoh pemimpin legendaris yaitu ” Ir. Soekarno” yang dilukiskan dengan accsoris berupa kacamata hitam dengan posisi close up menghadap kesamping, perspektif lukisan dari bawah, yang mampu menonjolkan aura seorang negarawan. seolah sang pelukis ingin menyampaikan makna akan kesederhanaan jiwa yang rendah hati dari sosok sang proklamator.

Pelukis : AfandiTahun Pembuatan : 1963Judul : “Andong Jogja”Ukuran : 110cm X 95cmMedia : Oil on CanvasAliran :ekspresionisme

Deskripsi

Pelukis Affandi dalam hal ini melukiskan aktifitas para delman dengan Andong mereka yang ada di daerah Jogja, para delman ini lalu lalang melintasi jalan-jalan antar kampung mengantarkan penumpang, barang-barang dagangan dan lainya, nuansa damai pedesaan dalam kehidupan bersahaja, menyentuh Affandi untuk menuangkan inspirasinya diatas canvas dengan gaya lukisan ekspresionisme, kombinasi warna mengalir dan berpadu dengan sendirinya dari plototan tube diatas canvas, dengan sapuan tangan sebagai pengganti kuas, nampak lukisan abstrak dengan tekstur ekstrem, dan terciptalah lukisan ini.

Andong merupakan sebuah alat transportasi tradisional berbentuk gerobak yang ditarik oleh kuda, hingga saat ini Andong-andong tersebut masih digunakan sebagai alat trasportasi Jogjakarta.

Pelukis : Eugène DelacroixTahun Pembuatan : 1824Judul : “The Massacre at Chios”Ukuran : 4.2m X 3.5mMedia : Oil on CanvasAliran :Romantisme

Deskripsi

Lukisan ini menggambarkan beberapa kengerian sesudah terjadi perang dan pembantaian di Chios. Di dalam lukisan ini ditampilkan penderitaan karakter, militernya, penyakit dan kematian pada waktu itu. Dalam lukisan ini menggambarkan rasa keputus-asaan dan kehancuran. Eugène Delacroix menggunakan lukisan ini menarik simpati penjajah brutal pada waktu itu agar penjajah brutal tidak bertindak semena-mena.

Pelukis : Edouard ManetTahun Pembuatan : 1882Judul : “The Massacre at Chios”Ukuran : 93cm X 130mMedia : Oil on CanvasAliran :Impresionisme

Deskripsi

Lukisan adalah lukisan terakhir beliau yang tidak kalah terkenal dengan lukisan lainnya. Terlepas dari ekspresi seorang gadis bar dan kesalahan penggambaran bayangan di cermin, lukisan ini menjadi masterpiece nya beliau. menggambarkan beberapa kengerian sesudah terjadi perang dan pembantaian di Chios. Di dalam lukisan ini ditampilkan penderitaan karakter, militernya, penyakit dan kematian pada waktu itu. Dalam lukisan ini menggambarkan rasa keputus-asaan dan kehancuran. Eugène Delacroix menggunakan lukisan ini menarik simpati penjajah brutal pada waktu itu agar penjajah brutal tidak bertindak semena-mena.

‘A Bar at The Folies-Bergère’ karya Edouard Manet merupakan salah satu lukisan beraliran impresionis. Keimpresionisan lukisan dapat kita temukan dalam lukisan ini. Pertama teknik teknik pencahayaan yang menjadi ciri utama dari aliran ini dapat kita lihat pada lampu yang

memiliki tingkat keterangan yang berbeda. Lampu di sebelah kiri tidak seterang lampu yang ada di sebelah kanan.

Kedua Kedua, ketidak detailan dalam lukisan ini juga terlihat sangat jelas. Mulai dari gambar jeruk yang kurang memperlihatkan garisan yang detil dari bentuk jeruk sampai pengunjung bar yang terpantul pada cermin yang terletak dibelakang gadis bar tersebut. Pengunjung hanya digambarkan dengan goresan-goresan pendek berwarna hitam dan putih. Pengunjung yang berada dekat dengan cermin masih terlihat cukup jelas. Namun, pengunjung yang letaknya jauh dari cermin terlihat sangat tidak mendetil dan memberikan kesan kerumunan orang yang ada dalam bar itu.

Ketiga, objek dari lukisan masih seputar aktivitas manusia. Pada lukisan ini, Manet menggambarkan tentang seorang wanita yang bekerja di bar. Dia harus tetap melayani seorang tuan yang berdiri dihadapannya meski dengan kondisi yang lelah. Keberadaan tuan yang berdiri dihadapan gadis tersebut nampak dari refleksi cermin yang berada di belakang si gadis. Disini terlihat bahwa yang sebenarnya ingin disampaikan Manet adalah ekspresi wajah si gadis yang terlihat lelah.

Pelukis : Joseph StellaTahun Pembuatan : 1913-1914Judul : “Battle of Lights, Coney Island, Mardi Gras Andong Jogja”Ukuran : 195.6m X 215.3cmMedia : Oil on CanvasAliran :futurisme

Deskripsi

Lukisan ini adalah baik pertama karya-karya besar Stella yang menjelajahi lanskap Amerika perkotaan dan industri modern dan lukisan pertama yang dieksekusi dalam gaya Futurisme. Dalam lukisan itu, berputar dari warna dan bentuk menggabungkan keunggulan dari taman hiburan-kincir raksasa, roller coaster, lampu listrik, dan massa penonton dan pemain-ke komposisi. Stella menggambarkan visi berputar tentang Coney Island sebagai: arabesque dinamis yang paling intens yang saya bisa membayangkan untuk menyampaikan dalam sibuk suasana kerumunan bergelombang dan mesin bergulir yang menghasilkan kekerasan, kesenangan yang berbahaya. Saya menggunakan kemurnian utuh vermilion untuk menonjolkan hiruk-pikuk duniawi dari Bacchanal baru dan semua keasaman lemon kuning untuk lampu menyilaukan menyerbu sekitar.

Pelukis : AffandiTahun Pembuatan : 1966Judul : “The Three Moods”Ukuran : 98.6m X 183cmMedia : Oil on CanvasAliran :Ekspresionisme

Deskripsi

Lukisan ini mendeskripsikan tentang tiga wajah , yang berbeda ekspresi wajah dan mempunyai warna yang berbeda-beda sesuai dengan ekspresi,Seperti yang tampak pada gambar diatas ini.

Yang berwana kuning menggambarkan ekspresi wajah atau mimik orang yang sedang tertawa bahagia , terlihat sekali dari bentuk mulutnya yang terbuka lebar , menunjukkan sedang tertawa bahagia. Dan pemilihan warna yang cerah

Yang berwarna , merah menggambarkan ekspresi wajah atau mimik orang yang sedang marah , terlihat dari wajahnya yang cemberut, dan pemilihan warna merah yang sesuai dengan ekspresi sedang marah.

yang ketiga yaitu yang berwarna biru kehijauan , menggambarkan ekspresi wajah atau mimik orang yang sedang sedih. Terlihat sekali dari ekspresi wajahnya dan matanya yang menunjukkan kesedihan, dan dapat terlihat dari pemilihan warnanya yang agak gelap.

Pelukis : Marc ChagallTahun Pembuatan : 1911Judul : “I and the Village”Ukuran : 192.1cm X 151.4cmMedia : Oil on CanvasAliran : Surealisme

Deskripsi

Pekerjaanmengandung banyaklembut.Di latar depan, seorang priaberwajahhijau mengenakan topi sedang menatap seekorkambingyang di pipinya ada gambarseekor kambingkecilyang sedang diperah susunya. Dilatar depanada sebuah pohonbersinar yang di genggam oleh pria berwajah hijau. Latar belakangini memilikikoleksirumahsebelahGereja , danpemain biola perembuanterbalikdi depanseorang priayang berpakaian hitammemegangsabit. Perhatikanbahwa oranghijauberwajahmemakaikalungdengansalib, yang menunjukkanbahwa orang itu adalahseorang Kristen. Seperti judulnya, sayadan Desadipengaruhi olehkenangantempatartiskelahiran danhubungannya denganitu.

Pentingnyalukisanterletak padaintegrasiatasberbagai elemencerita rakyatEropa Timurdan budaya, baikRusia danYiddish. elemenItsjelassemiotik(misalnya TheTree of Life) dangayaberanianehberadapada waktu yangdianggap groundbreaking[6] ingar-bingar, gayafantastisIts[3] dikreditkan. kekenangan masa kecilChagallyangmenjadi, dalam kata-katasarjanaHWJanson, seorang "cubist dongeng" dibentuk kembali olehimajinasinya, tanpa memperhatikanwarna natural, ukuran ataubahkanhukum gravitasi

BIOGRAFI AFFANDI KOESOEMA

Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 – 23 Mei 1990),  putra dari R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug. Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Bagi orang-orang segenerasinya, memperoleh pendidikan HIS, MULO, dan selanjutnya tamat dari AMS, termasuk pendidikan yang hanya diperoleh oleh segelintir anak negeri. tapi ia meninggalkan studinya untuk keinginan menjadi seorang seniman. Affandi belajar sendiri cara melukis sejak tahun 1934.Namun, bakat seni lukisnya yang sangat kental mengalahkan disiplin ilmu lain dalam kehidupannya, dan memang telah menjadikan namanya tenar sama dengan tokoh atau pemuka bidang lainnya.

Pernikahan Affandi

Pada umur 26 tahun, pada tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati, gadis kelahiran Bogor. Affandi dan Maryati dikaruniai seorang putri yang nantinya mewarisi bakat ayahnya sebagai pelukis, yaitu Kartika Affandi.Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis.

Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia.Kelompok ini berbeda dengan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai–yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan

Kyai Haji Mas Mansyur–memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian.Pada tahun 1950, Affandi mulai membuat lukisan ekspresionis. Dia melukis dengan langsung menekan catkeluar dari tabung tersebut. Dia menemukan teknik ini secara tidak sengaja, ketika ia dimaksudkan untuk menarik garis satu hari. Saat ia kehilangan kesabaran ketika dia mencari pensil yang hilang, ia menerapkan cat langsung dari tube-nya. Efek yang dihasilkan, saat ia menemukan, adalah bahwa obyek lukisan tampak lebih hidup. Ia juga merasa lebih banyak kebebasan untuk mengekspresikan perasaannya ketika ia menggunakan tangannya sendiri, bukan kuas lukisan.Dalam hal tertentu, ia telah mengakui kemiripan dengan Vincent van Gogh. Sebagai seorang seniman terkenal, Affandi berpartisipasi dalam berbagai pameran di luar negeri. Dia pernah mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di Santiniketan, India, suatu akademi yang didirikan oleh Rabindranath Tagore. Ketika telah tiba di India, dia ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya biaya beasiswa yang telah diterimanya digunakan untuk mengadakan pameran keliling negeri India.

BIOGRAFI JOSEPH STELLAAmerika (lahir Italia), 1877-1946

Joseph Stella (1877-1946) adalah salah satu talenta paling serbaguna dan asli dari kaum modernis Amerika. Setelah lahir di Italia selatan dekat Naples, ia pindah pada usia sembilan belas ke New York, di mana ia belajar di Art Students League dan New York School of genius Art.1 Stella sebagai juru suatu diakui selama dekade pertama abad kedua puluh , dan ia menerima beberapa komisi untuk ilustrasi majalah. Paling dikenal adalah orang-orang yang dibuat untuk Survey Pittsburgh, yang termasuk romantis, adegan-asap sarat industri Pittsburgh dan menembus potret realistis penambang batu bara. Itu di gambar-gambar yang Stella pertama kali menjadi terpaku dengan citra Amerika modern.

Terpesona serta ditolak oleh New York, namun, Stella merindukan tanah airnya, dan pada tahun 1909 ia kembali ke Italia untuk mempelajari empu tua dan, terinspirasi oleh lukisan Venetian, untuk mempelajari teknik yang sulit dari kaca. Dua tahun kemudian, Stella mengambil nasihat dari artis dan kritikus Walter Pach dan pergi ke Paris, di mana ia cepat bertemu Henri Matisse, Pablo Picasso, dan Futuris Italia; shock pekerjaan mereka adalah luar biasa, dan ia mengklaim telah mampu bekerja selama enam bulan karena itu. Stella menulis dalam hal hidup waktu ini, karena ia melihatnya sebagai saat roh independen nya terbangun: "Saya mulai bekerja dengan hiruk-pikuk nyata Apa yang kebanyakan bersemangat saya adalah vista di depan saya pada sebuah panorama baru, panorama. kekayaan chromatic paling hiperbolik .... untuk merasa benar-benar bebas untuk mengekspresikan petualangan ini Malcolm dan diberikan lukisan sumber menyenangkan, memacu seniman untuk menentang dan menderita kesulitan apapun untuk mendapatkan tujuannya. "2 Namun, itu tidak sampai setelah Stella kembali ke New York pada akhir 1912 bahwa kemerdekaan artistik benar-benar menegaskan dirinya. Pada bulan September 1913, tujuh bulan setelah Pameran Internasional Seni Modern (gudang persenjataan Show), 3 yang memengaruhinya dalam, ia mengalami terobosan pada kunjungan ke Coney Island di malam hari, yang meluncurkan gaya baru dan materi pelajaran yang muncul dalam bukunya karya pertama, Pertempuran Lights, Coney Island, Mardi Gras (Yale University Art Gallery, New Haven. Karunia Koleksi Societe Anonyme).

Pertempuran Lights mengungkapkan dinamika teknologi taman hiburan sebagai kaleidoskop pecahan berwarna cerah melonjak sekitar poros tengah. Hal ini ditunjukkan di Galeri

Montross pada tahun 1914, di mana ia menimbulkan sensasi dan segera mendirikan Stella sebagai modernis Amerika terkemuka. Namun, lukisan itu hasil dari upaya besar dan banyak studi persiapan besar, sebagai teman Stella dan mantan guru Carlo de Fornaro menceritakan:

     Beberapa minggu yang didedikasikan untuk berjuta pengamatan ... dalam cara seorang detektif seni dalam berburu untuk solusi dari misteri bergambar. Dia harus memvisualisasikan gambar di kanvas datar dan persegi ... Beberapa malam yang didedikasikan untuk meditasi pada akumulasi tayangan, dan kemudian diikuti eksekusi dalam minyak drama yang jelas ... Ketika mendiskusikan partus artistik ini, Stella mengatakan bahwa setelah berminggu-minggu penelitian dan cogitations ide full-blown telah melintas dalam pikirannya seperti inspiration.4

Memang, pengembangan Stella merek unik Amerika Futurisme antara 1913 dan 1918 menghasilkan kekayaan studi hidup dalam minyak, pastel, cat air dan sebuah. Beberapa dari mereka adalah jelas persiapan untuk lukisan selesai, tetapi yang lain abstrak, penggambaran emosional dari efek dinamis dari gerakan, warna, cahaya, atau kombinasi dari semua itu. Cerah, komposisi putus-putus dari Italia Futurist Gino Severini, yang Stella kenal secara pribadi, membentuk pengaruh utama pada karyanya dari periode ini, tetapi ia juga menyadari karya sezaman Futurist lain melalui kenalan pribadi maupun melalui pameran yang melihat di New York dan di luar negeri. Sebanyak tujuh studi minyak dan versi persegi panjang besar lukisan telah dikaitkan dengan Pertempuran Lights, Coney Island, Mardi Gras, ditambah minyak kecil ini, yang secara tradisional telah berkaitan dengan group.5 yang

Di antara studi dalam minyak di atas kanvas yang terkait dengan Pertempuran Lights, lukisan bersinar ini berdiri sendiri, karena itu adalah satu-satunya sketsa minyak yang tidak menggambarkan pandangan diidentifikasi taman hiburan Coney Island. Di sini, Stella berkonsentrasi pada komposisi abstrak murni bentuk berwarna dalam jenis penelitian biasanya ia dieksekusi di pastel atau cat air di atas paper.6 Berlian pusat diatur dengan latar belakang segitiga berwarna gelap, yang membungkus bentuk beraneka ragam cerah diatur pada sudut yang berbeda . Seperti di Battle of Lights, warna sekitarnya dan mendefinisikan berlian yang mendalam dan permata-seperti, tetapi di dalamnya adalah stroke dari warna pastel, tebal diterapkan dan dilapisi di sana-sini dengan percikan dari titik-titik kecil; ini berujung di dasar berlian dalam konsentrasi padat warna yang membentuk roset inti brilian. Dalam beberapa hal, karakteristik ini - terutama roset bercahaya warna - menyerupai motif yang terjadi di tempat lain dari lukisan Stella periode ini: Madonna Coney Island (1914) .7 Namun akan sulit untuk berdebat hubungan ini meyakinkan, untuk, sebagai Irma Jaffe akut diamati dalam analisisnya kerja Stella selama 1913-1918: "Tidak ada cara untuk menetapkan urutan lukisan di grup ini, dan karena itu tidak ada bukti evolusi yang konsisten gaya Stella selama bertahun-tahun." 8

.

BIOGRAFI ÉDOUARD MANET

 ÉdouardManet(US /mæneɪ/atauInggris/mæneɪ/; Perancis: [edwaʁ manɛ]; 23 Januari 1832-30 April 1883) adalah seorang pelukisPrancis. Diaadalah salah satusenimanabad ke-19pertama yangmelukiskehidupan modern, dan tokohpenting dalamtransisi dariRealismekeImpresionisme.

Masterworksawal,TheLuncheononthe Grass(Le déjeunersurl'herbe) danOlympia, baik1863, menimbulkan kontroversibesar dan disajikansebagai titikkumpul bagipelukismuda yangakan menciptakanImpresionisme. Hari ini,ini dianggaplukisanDASyang menandailahirnyaseni modern

Lahir dalam sebuah kelas atas rumah tangga dengan koneksi politik yang kuat, Manet menolak masa depan awalnya direncanakan untuk dia, dan menjadi asyik dalam dunia seni lukis. Ia menikah Suzanne Leenhoff pada tahun 1863. 20 tahun terakhir hidup Manet melihatnya membentuk ikatan dengan seniman-seniman besar lain waktu, dan mengembangkan gaya sendiri yang akan digembar-gemborkan sebagai inovatif dan menjadi pengaruh besar bagi pelukis masa depan. kehidupan awal

Édouard Manet lahir di Paris pada tanggal 23 Januari 1832, di hôtel particulier leluhur (rumah) di rue Bonaparte [rujukan?] Untuk keluarga kaya dan baik-baik. Ibunya, Eugenie-Desirée Fournier, adalah putri seorang diplomat dan putri baptis dari putra

mahkota Swedia Charles Bernadotte, dari siapa penguasa Swedia adalah keturunan. Ayahnya, Auguste Manet, seorang hakim Prancis yang diharapkan Édouard untuk mengejar karir di bidang hukum. Pamannya, Edmond Fournier, mendorong dia untuk mengejar lukisan dan mengambil Manet muda untuk Louvre. [1] Pada tahun 1841 ia mendaftar di sekolah menengah, College Rollin. Pada tahun 1845, pada saran dari pamannya, Manet terdaftar dalam kursus khusus menggambar di mana ia bertemu Antonin Proust, masa depan Menteri Seni Rupa dan teman seumur hidup berikutnya.

Atas saran ayahnya, pada tahun 1848 ia berlayar pada kapal pelatihan ke Rio de Janeiro. Setelah dia dua kali gagal dalam ujian untuk bergabung dengan Angkatan Laut, [2] ayahnya mengalah dengan keinginannya untuk mengejar pendidikan seni. Dari 1850-1856, Manet belajar di bawah pelukis akademis Thomas Couture. Dalam waktu luangnya, Manet menyalin empu tua di Louvre.

Dari 1853-1856, Manet mengunjungi Jerman, Italia, dan Belanda, selama waktu ia dipengaruhi oleh pelukis Belanda Frans Hals, dan seniman Spanyol Diego Velázquez dan Francisco José de Goya.

Pada tahun 1856, Manet membuka studio. Gayanya dalam periode ini ditandai dengan sapuan kuas longgar, penyederhanaan rincian dan penindasan nada transisi. Mengadopsi gaya saat realisme diprakarsai oleh Gustave Courbet, ia melukis The Absinthe Drinker (1858-1859) dan mata pelajaran kontemporer lainnya seperti pengemis, penyanyi, Gipsi, orang di kafe, dan adu banteng. Setelah awal karirnya, ia jarang dicat mata pelajaran agama, mitologi, atau sejarah; contoh termasuk Kristus mengejek, sekarang di Art Institute of Chicago, dan Kristus dengan Malaikat, di Metropolitan Museum of Art, New York. Manet memiliki dua kanvas diterima di Salon pada tahun 1861 Sebuah potret ibu dan ayahnya, yang pada saat itu lumpuh dan dirampok pidato stroke, sakit diterima oleh para kritikus. Yang lainnya, The Spanyol Singer, dikagumi oleh Theophile Gautier, dan ditempatkan di lokasi yang lebih mencolok sebagai akibat dari popularitas dengan Salon-goers. Karya Manet, yang muncul "sedikit tergesa-gesa" bila dibandingkan dengan gaya teliti begitu banyak lukisan Salon lainnya, tertarik beberapa seniman muda. The Singer Spanyol, dicat "mode baru yang aneh [-] menyebabkan mata banyak pelukis 'untuk membuka dan rahang mereka drop."

Setelah kematianayahnyapada tahun 1862, ManetmenikahSuzanneLeenhofftahun 1863.Leenhoffadalah seorang gurupianokelahiran BelandausiaManetdengansiapa iatelahterlibat asmaraselama kurang lebih sepuluhtahun. Leenhoffawalnyatelah dipekerjakan olehayahManet, Auguste, untuk mengajarManetdanadiklaki-lakinyapiano. DiajugamungkinnyonyaAugusteini. Pada tahun 1852, Leenhoffmelahirkan, di luar nikah, untukanak, LeonKoellaLeenhoff.

LeonLeenhoff, Sebelastahunyang ayahnyamungkin telahsalah satu dariManets, berposesering untukManet. Yang paling terkenal, iaadalah subyekdariBoyMembawaPedang1861(Metropolitan Museumof Art, NewYork)

BIOGRAFI BASOEKI ABDULLAH

Basoeki Abdullah lahir di Desa Sriwidari, Surakarta (Solo) Jawa Tengah pada Tanggal 27 Januari 1915, dari pasangan R. Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah. Kakeknya adalah dokter Wahidin Sudirohusodo (1857-1917), salah seorang tokoh sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia, pada awal tahun 1900-an. Bakat melukis Basoeki Abdullah terwarisi dari ayahnya Abdullah Suryosubroto. Seorang pelukis dan juga sempat mencacatkan namanya dalam sejarah seni lukis Indonesia sebagai salah satu tokoh Mooi indië. Sejak umur 4 tahun Basoeki Abdullah mulai senang menggambar orang, diantaranya adalah beberapa tokoh terkenal seperti Yesus Kristus, Mahatma Ghandi, Rabindranath Tagore, dan Khrisnamurti. Pada usia 10 tahun, Basoeki Abdullah telah melukis tokoh Mahatma Ghandi dengan menggunakan pensil diatas kertas yang hasilnya luar biasa untuk ukuran anak seusia itu.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh Basoeki Abdullah semasa kanak-kanak dan masa muda diperoleh di HIS (Hollands Inlandsche Scool), dan  kemudian dilanjutkan ke MULO (Meer Ultgebried Lager Onderwijs). Pada tahun 1913 berkat bantuan Pastur Koch SJ., Basoeki Abdullah mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Rupa (Academie Voor Beldeende Kunsten) di Den Haag, Belanda dan menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun lebih 2 bulan dengan meraih penghargaan sertifikat Royal International of Art (RIA). Setelah dari Den Haag, Belanda, Basoeki Abdullah juga mengikuti pelajaran semacam studi banding di sejumlah sekolah seni rupa di Paris dan Roma.

BIOGRAFI ÉDOUARD MANET

FerdinandVictorEugèneDelacroixadalahpelukis Perancisyang karyanyadicontohkanromantismeabad ke-19, danyang pengaruhnyameluas keimpresionis.

Delacroixlahirpada tanggal 26 April1798,diCharenton-Saint Maurice, dania belajar di bawahpelukisPrancisPierreGuérin. Ia dididik dalamgaya neoklasikformalpelukis PerancisJacques-Louis David, tapidia sangat dipengaruhiolehlebih berwarna, gayamewahdarimastersebelumnya sepertipelukisFlemishPeterPaulRubensdanpelukisItaliaPaoloVeronese. Iajuga menyerapsemangatrekan sezaman dansebangsaTheodoreGericault, yang karya-karyanyaawalmencontohkantindakan kekerasan, cintakebebasan, dantunasromantismemasa pasca-Napoleon bergolak.

KarirartistikDelacroixmulaitahun 1822, ketikalukisanpertamanya, TheBarquedariDante(1822, MuséeduLouvre, Paris), diterima olehParisSalon. Iamencapai suksesyang populerpada tahun 1824denganPembantaian diChios(Louvre), yang menggambarkansubyektopikaldanheroikperjuanganYunani untukkemerdekaan.

Pada perjalananke Inggrispada tahun 1825, ia mempelajarikarya pelukisInggris. PengaruhRPBonington, yangdicatcerah, seperti perhiasanwarna, jelas dalamkarya-karya selanjutnyaDelacroix, seperti KematianSardanapalus(1827, MuséeduLouvre), terinspirasi

olehpuisiLordByron. Sebuah karyapenuhgayamatang, itu adalahmewah,kekerasan, kanvasberwarna-warnidi manaperempuan, budak, hewan, perhiasan, dan kaindigabungkan dalamberputar-putar, hampir komposisimengigau. Lukisanini menggambarkankeputusan yang dibuatolehrajakuno untukmemilikiharta miliknya(termasuk perempuan nya) hancursebelum dia membunuhdirinya sendiri.

Pekerjaan yang palingterang-teranganromantisdan mungkin yang palingberpengaruhDelacroixiniadalahLibertyMemimpinRakyat(1830, MuséeduLouvre), semipemuliaanalegorisidekebebasan. Lukisan inimenegaskanpembagian yang jelas antaragayaromantislukisan, yang menekankanwarna dansemangat, dangayaneoklasikbersamaan(dipimpin oleh pelukis PerancisJADIngres), yang menekankangarisdan sejukdetasemen. Itusebagianterinspirasi olehRaftThéodoreGericaultmurah dariMedusa. Pemerintah Prancismembeli lukisanDelacroixtapisegeradipertimbangkan kembali, deeminglukisanterlaluinflamasi. Itu dihapusdari pandangan publiksampai revolusi1848.Lukisan2.59x3.25m(8 ft 6 inx10ft 8 in).

DelacroixtetapdominanpelukisromantisPerancissepanjang hidupnya.Sebuah perjalanan keMarokopada tahun 1832yang tersediapelajaranuntuk lebih dari100kanvassensual. Budayakuno, bangga, daneksotismenggerakkannyauntuk menulis"Saya cukupkewalahan olehapa yang saya lihat". Selain itu, iamenerima banyakkomisipemerintahuntukmuraldan lukisanlangit-langit.Banyakdari karya-karyanyaakhir, terutamagambar hewan, berburuadegan, dan mata pelajaranlaut, luar biasa,tetapi yang lainmemperlihatkankekeringantertentu eksekusidan kurangnyainspirasi.

Diajuga digambarkanberbagai karyaWilliamShakespeare, penulisSkotlandiaSirWalterScott, danpenulis JermanJohannWolfgangvonGoethe(ia menciptakan satu set17litografuntuk menggambarkanedisiPerancisFaustGoethe).

TeknikDelacroix, di mana ia diterapkanwarna kontrasdenganstroke kecilsikat, menciptakan efekyang sangatbersemangat,adalahpengaruh pentingpadaimpresionis. Diajuga terkenaluntukJurnal, yang menampilkanbakat sastrayang cukupdanmengekspresikanpandangannya tentangseni,politik, dan kehidupan. Delacroixmeninggal di Parispada13 Agustus 1863.