transformasi bentuk rumah tradisional honei

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Created with novaPDF Printer (www.novaPDF.com)

http://www.novaPDF.com

1. KESALAHPAHAMAN YANG BERASAL DARI RASA KAGUM ZAMAN ROMANTIK YANG MEMANDANG MANUSIA PRIMITIF SEBAGAI MANUSIA PURBA, MASIH BERJIWA SEDERHANA SEPERTI KANAK-KANAK, DAN SELALU HIDUP DALAM DUNIA MITOS.

2. RASA SUPERIOR DARI ZAMAN RASIONALISME YANG MEMANDANG RENDAH KEBUDAYAAN DAN ALAM PIKIRAN MASYARAKAT PRIMITIF KARENA DIANGGAP TIDAK RASIONAL DAN TIDAK ILMIAH.

MANUEL KASIEPO

DALAM MEMBICARAKAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN YANG KITA ANGGAP PRIMITIF, LEBIH DAHULU PERLU DISINGKIRKAN 2 KESALAHPAHAMAN, YAITU :

PRA WACANA



T R A N F O R M A S I B E N T U K

PERUBAHAN SECARA BERTAHAP TIDAK TERBATAS OLEH WAKTU MENUJU LEBIH BAIK DAN SEHAT SESUAI DENGAN KEINGINAN MASYARAKAT DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGANNYA TANPA MENINGGALKAN NILAI-NILAI TRADISI YANG ADA



PAPUA PEGUNUNGANKabupaten:

• Jayawijaya

• Puncak Jaya

• Tolikara

• Yahukimo

• Pegunungan BintangSuhu : 15º – 13 º

Ketinggian : ± 1.193 meter dpl

Kemiringan lereng : < ±60 º



HONEI ASLI MASYARAKAT

SILIMO



Mempertahankan tempat apiuntuk menghangatkanruangan dengan menambahcerobong sampai pada lantaiatas

Menciptakan ruang perangkappanas (hot trap) di antara dualayer lantai dua

Sifat suhu panas yang selalunaik dapat terperangkap dibawah layer atas sehinggamemberikan kehangatan dilantai dua (Pilili) secara merata

Sirkulasi asap dapat keluardari cerobong melewati ruangdiantara dua layer menuju tepiyang terbuka

Layer bawah dapat berfungsisebagai plafon (non struktural) dengan penutup anyamanrumput (inovasi bahanbangunan)

Suhu hangatAsapkeluarAsap

keluar

Suhu hangat Suhu hangat

Tempat api

Layer bawah

Layer atas

Perangkappanas (hot

trap)

MODEL HONEI PERCONTOHAN PUSLITBANGKIM



1.5 – 2 M

1 – 1.5 M

0.8 - 1 M

H o n a i



58.0480.0 36.036.0

20.0

40.0

35.0

32.0

20.00

40.0

150.0

30.0

Atap Alang-alang Tebal: 20 cm

Tiang tengah /Haseke dim . 8 - 10 cm

Papan kayu/ Howat 3/20

Tiang kayu/ wonok dim .8 cm

Rangka plapon dim. 4-6 cm

Penutup Plapon anyaman rumput

Balok kayu/ kikirun di. 8 cm

Rumput halus/ P ilili

Kikirun/ rotan dim.4 - 5 cm

Lantai papan 2/20

Pondasi umpak batu

MT

Rangka lantai panggung kayu dim.8 cm

MTTungku pembakaran lapis seng Papan penutup cerobong

2/20

Lapis anyam rumput

Walin/ rotan dim . 4 - 5 cm

TAMPAK POTONGANSkala 1 : 50

Ruang perangkap panas dan aliran asap

Seng penahan panas



200.0

30.0

140.0

40.0

70.00

80.0

160.0

100.0

MT

TAMPAK POTONGAN

Tanah urug padat

Bak kontrol/ ember

Pipa PVC 10 cm Tutup bambu ikat/ papan

Bilik bambu

Cerucuk bambu

Penutup atap ilalangKikirun/ rotan dim.4-5 cm

Walin/ rotan dim.4-5 cm

Tiang kayu dim. 8 cmPapan kayu 3/20

Kloset jongkok

Kayu dim. 8 cm

Kayu dim. 8 cmKayu dim.6 cm

94.0 94.0



Mengumpulkan bahan bangunan

Meratakan tanah

Membuat ukuran lingkaran

Memasang howat

Membuat Heseke dan

cerobong

Memasang Wonok dan kikirun

Memasang henaipu

Memasang layer perangkap

panas

Memasang Watleka



TAMPAK DEPAN

6/12Kolom 10/10

Balok 6/12

Pondasi umpak beton

Papan 2/20

Penutup Alang-alang

POTONGAN A

Ruangsirkulasi asap

0.00

+44.80

+24.80

+3.40

RENCANAPONDASI & SLOOF

Balok sloof 6/12

Tiang kayu 10/10

5.15

5.15

7.00

4.00

4.00

4 0.0 0

7.00



Terdapat aliran asap melalui lapisan plapon dan lantai 2

Terdapat aliran asap melalui lapisan plapon dan lantai 2

11

Rangka atap menggunakan balok kayu dan kayu buah (kayu bulat) ditutup alang-alang

Rangka atap menggunakan kayu buah (kayu bulat) ditutup alang-alang

Rangka atap menggunakan kayu buah (kayu bulat) ditutup alang-alang

10

Lantai atas menggunakan papan kayu yang di serut rata

Lantai atas mnngunakan susunan bambu kecil (hite) dan alang-alang

Lantai atas mnngunakan susunan bambu kecil (hite) dan alang-alang

9

Menggunakan pencahayaan alami di lantai atas (contoh satu Hose)

Tidak terdapat mencahayaan alami di lantai atas

Tidak terdapat mencahayaan alami selain bukaan pintu

8

Teknik sambungan menggunakan pakuTeknik sambungan menggunakan tali rotan/ kulit kayu dan paku

Teknik sambungan menggunakan tali rotan atau kulit kayu

7

Dimensi pintu di perbesar (60x170cm)Dimensi pintu 60x100cmDimensi pintu 60x100cm6

Menggunakan papan dan kayu balok gergaji yang dimensinya terukur (papan 2/20 dan balok 5/10) untuk kayu bulat digunakan untuk reng alang-alang.

Mengunakan papan cacah dan kayu bulat yang dimensinya tidak terukur

Mengunakan papan cacah dan kayu bulat yang dimensinya tidak terukur

5

Tinggi Plapon 200 cmTinggi plapon setinggi bahu orang laki-laki (± 150 cm)

Tinggi plapon setinggi bahu orang laki-laki (± 150 cm)

4

Pondasi menggunakan pondasi umpak beton

Pondasi menggunakan susunan batu kali

Pondasi menggunakan susunan batu kali

3

Bentuk denah segi 12Bentuk denah lingkaranBentuk denah lingkaran2

Rangka balok kayu sebagai struktural dan dinding papan sebagai pengisi

Dinding papan kayu sebagai dinding pemikul beban

Dinding papan kayu sebagai dinding pemikul beban

1

HOSEHOMESEHONEI ASLINO

PERBANDINGAN MODEL HONEI



Hose + Hunila + MCKKendaraan roda 4, roda 2, atau jalan kaki 4 jam

Relatif datarDesa Walesi DistrikWamena KabupatenJayawijaya

4

Hose + MCKKendaraan roda 4 dobel gardan, pesawat atau jalan kaki 3 hari

PegununganDistrik Karubaga Kabupaten Tolikara

3

Hose + MCKPesawat, jalan darat atau jalan kaki 1 hari

PegununganDistrik Tangma Kabupaten Yahukimo

2

Homese + MCKPesawat atau jalan kaki 2 hari

PegununganDistrik Pasema Kabupaten Yahukimo

1

PEMBANGUNAN MODELPENCAPAIANKONDISILOKASINO.

TAHUN 2006 - 2008



LOKASI PEMBANGUNAN MODEL HONAI PERCONTOHAN

Distrik PasemaKabupatenYahukimo

Distrik TangmaKabupatenYahukimo

Distrik WamenaKabupatenJayawijaya

Distrik KarubagaKabupatenTolikara

wamena



PENERAPAN MODEL HOMESE DI DISTRIK PASEMA KABUPATEN YAHUKIMOMETODA: CAP (COMMNUNITY ACTION PLAN)Membangun bersama-sama masyarakat



PENERAPAN MODEL HOSEDI DISTRIK TANGMA KABUPATEN YAHUKIMOMETODA: TRANSFER TEKNOLOGI



PENERAPAN MODEL HOSEDI DISTRIK KARUBAGA KABUPATEN TOLIKARAMETODA: TRANSFER TEKNOLOGI



PENERAPAN MODEL HOSEDI DISTRIK WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYAMETODA: TRANSFER TEKNOLOGI



Masyarakat merasa senang dan bangga memiliki Homese yang dibangun sendiri

Homese selalu penuh digunakan sebagai tempat tinggal laki-laki dan digunakan sebagai tempat pertemuan adat serta untuk tempat tinggal tamu suku lain

Masyarakat merasa lebih nyaman tinggal di Homese (lebih hangat dan asap bisa mengalir tanpa membuat ruangan pengab)

Terbatas kayu gergajian sehingga masyarakat masih menggunakan kayu cacah

Di sekitar lokasi tidak terdapat bahan bangunan modern yang biasa dijual di toko bangunan

Kota terdekat adalah Wamena yang dapat dicapai dengan pesawat atau jalan kaki 3 hari

Teknik membangun masih menggunakan cara masyarakat yang diwariskan turun temurun

Menggunakan bahan bangunan lokal yang terdapat dari hutan

Selain tali rotan atau tali kulit kayu, masyarakat sudah mengenal paku sebagai alat sambung.

Bersama dengan masyarakat membuat sesuai dengan rancangan Homese

Bangunan digunakan untuk honei adat (honei laki-laki yang digunakan untuk umum)

Lokasi di tanah milik kepala suku

HOMESEDistrik Pasema Kabupaten Yahukimo

1

EVALUASI SETELAH 1 TAHUN

KONDISI PELAKSANAANMODELLOKASINO.



Belum di Evaluasi Lokasi menrupakan pemekaran daerah baru

Pembangunan dilakuka oleh tukang kontraktor

Bahan menggunakan kayu hutan sekitar yang sudah dijual oleh masyarakat dengan ukuran balok 5/10 dan papan 2/20

Bahan bangunan sebagian dibawadari kota wamena

Kurang terlibatnya masyarakatdalam pembangunan

Sudah terdapat jalan darat menujulokasi

Honei dibangun di tanah milikkepala suku yang digunakanuntuk honei laki-laki

HOSEDistrik Karubaga Kabupaten Tolikara

3

Hose tidak dihuni oleh masyarakat karena berada di tanah milik gereja

Terdapat bebarapa bagian yang rusak karena tidak dirawat/ digunakan

Papan kayu banyak mengalami penyusutan sehingga terdapat celah

Masyarakat tertarik untuk tinggal di Hose

Pembangunan dilakuka oleh tukang yang dibawa dari kota

Bahan menggunakan kayu hutan sekitar yang sudah digergaji menjadi balok 5/10 dan papan 2/20

Bahan bangunan sebagian dibawadari kota wamena

Kurang terlibatnya masyarakatdalam pembangunan

Sudah terdapat jalan darat menujulokasi

Lokasi di bangun di tanah milik gereja

Honei tidak digunakan untuk umum, tidak dihuni , hanya untuk percontohan.

HOSEDistrik Tangma Kabupaten Yahukimo

2



Belum di Evaluasi• Bnagunan dikerjakan olehkontraktor lokal

• Prose Pelaksanaan

HOSE + HUNILADesa Walesi DistrikWamena KabupatenJayawijaya

4



• Sebagian besar masyarakat papua pegunungan masih menginginkanHonei sebagai tempat tinggalnya.

• Homese dan Hose adalah model rumah tradisional daerahpegunungan papua yang sudah mengalami perubahan bentuk ke arahlebih sehat dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada.

• Jarak dari pusat pelayanan kota, transportasi, Akses informasi, Ketersediaan bahan bangunan, status lahan, suku, menjadipertimbangan dalam pemilihan model Homese atau Hose

• Metode CAP (Community Action Plan) yaitu membangun bersama-sama dengan masyarakat dinilai efektif dalam membantu penerapanmodel Homese

• Dalam pengenalan model Homese maupun Hose perlu melibatkanperangkat adat dan pihak gereja.



NORAH….NORAH…NORAH …..



transformasi bentuk rumah tradisional honei

Design