paper toksikologi umum

8/17/2019 Paper Toksikologi Umum

1/23

PAPER TOKSIKOLOGI UMUM

Oleh:

Randi Anugerah NIM 1010070100124

Miha N!"alia Puri NIM 1010011#4

$u%airianda S&a'iri NIM 1010012()

Pe%*i%*ing :

dr+ Ria Ma,arni- S.+/

SM/ ILMU KEOKTERAN /ORENSIK

AN MEIKOLEGAL

RSU R+ PIRNGAI MEAN

201(


2/23

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat-Nya, akhirnya Kami selaku penulis dapat

menyelesaikan penulisan paper ini guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan

Klinik Senior Ilmu Kedokteran orensik dan Medikolegal di !umah Sakit

"mum #irngadi Medan dengan judul $ Toksikologi "mum %&

#aper ini 'ertujuan agar kami selaku penulis dapat memahami le'ih

dalam teori-teori yang di'erikan selama menjalani Kepaniteraan Klinik Senior

Ilmu Kedokteran orensik dan Medikolegal di !umah Sakit "mum #irngadi

Medan& #ada kesempatan ini Kami mengucapkan 'anyak terimakasih kepada

khususnya se'agai pem'im'ing Kami dan teman-teman di Kepaniteraan Klinik

Senior yang telah 'anyak mem'antu dalam penyelesaian paper ini&

#enulis menyadari sepenuhnya 'ah(a paper ini 'anyak memiliki

kekurangan 'aik dari kelengkapan teori maupun penuturan 'ahasa, karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang mem'angun dari semua pihak yang

mem'aca paper ini& )arapan penulis semoga paper ini dapat mem'erikan

man*aat 'agi semua pihak yang mem'aca paper ini&

Medan, +anuari ./

#enulis


3/23

A/TAR ISI

Kata #engantar&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& i

Da*tar isi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ii

A I Pendahuluan ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ .

A II Pe%*ahaan

&.& Toksikologi orensik &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

&.&. De*inisi dan #eran Toksikologi orensik &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

& !acun &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 0

&&. De*inisi &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 0

&& #enggolongan &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 0

&&1 aktor Yang Mempengaruhi Keracunan &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 2

&&0 Kriteria Diagnostik &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

&&2 #emeriksaan Kedokteran orensik &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

&&/ #emeriksaan Di Tempat Kejadian &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

&&3 #em'edahan +ena4ah &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

&&5 #engam'ilan 6ahan #emeriksaan Toksikologik &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

&&7 +enis-+enis Keracunan &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

/

/

3

7

.

.1

A III Kei%.ulan ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ .7

A I


4/23

PENA3ULUAN

Sampai saat ini, terdapat 'anyak kasus keracunan dan pencemaran

lingkungan yang sulit terungkap, yang umumnya dise'a'kan karena seringkali

data yang diperlukan tidak cukup untuk dapat mem'uktikan penye'a'nya dan

kasus keracunan makanan yang seringkali terjadi di 'e'erapa daerah di

Indonesia& Kurangnya pemahaman mengenai hal-hal apa saja yang diperlukan

untuk dapat mem'uat suatu kesimpulan mengenai kasus terkait keracunan dan

pencemaran lingkungan menjadikan strategi pengumpulan data-data yang

diperlukan seringkali tidak tepat&

#emeriksaan *orensik dalam kasus keracunan, dapat di'agi dalam dua

kelompok, yang pertama 'ertujuan untuk mencari penye'a' kematian, misalnya

kematian aki'at keracunan mor*in, sianida, kar'on monoksida, keracunan

insektisida, dan lain se'againya, dan kelompok yang kedua adalah untuk

mengetahui mengapa suatu peristi(a, misalnya peristi(a pem'unuhan,

kecelakaan lalu lintas, kecelakaan pesa(at udara dan perkosaan dapat terjadi&

Dengan demikian, tujuan yang kedua 'ermaksud untuk mem'uat suatu rekaan

rekonstruksi atas peristi(a yang terjadi&

Dalam ilmu kedokteran kehakiman, keracunan dikenal se'agai salah satu

penye'a' kematian yang cukup 'anyak sehingga ke'eradaannya tidak dapat

dia'aikan& +umlah maupun jenis reaksi pun semakin 'ertam'ah, apalagi dengan

makin 'anyaknya macam-macam 4at pem'asmi hama& Selain karena *aktor murni

kecelakaan, racun yang semakin 'anyak jumlah dan jenisnya ini dapat

disalahgunakan untuk tindakan-tindakan kriminal& 8alaupun tindakan meracuni

seseorang itu dapat dikenakan hukuman, tapi 'aik di dalam kita' "ndang-

"ndang )ukum #idana maupun di dalam )ukum 9cara #idana tidak dijelaskan

'atasan dari keracunan terse'ut, sehingga 'anyak dipakai 'atasan- 'atasan racun

menurut 'e'erapa ahli, untuk tindakan kriminal ini, adanya racun harus

di'uktikan demi tegaknya hukum&

A II


5/23

PEMA3ASAN

2+1 T!i!l!gi /!reni

2+1+1 e'inii dan Peran T!i!l!gi /!reni

Toksikologi :'erasal dari kata Yunani, to;icos dan logos< merupakan studi

mengenai perilaku dan e*ek yang merugikan dari suatu 4at terhadap

organisme=mahluk hidup& Dalam toksikologi, dipelajari mengenai gejala,

mekanisme, cara detoksi*ikasi serta deteksi keracunan pada sistim 'iologis

makhluk hidup& Toksikologi sangat 'erman*aat untuk memprediksi atau mengkaji

aki'at yang 'erkaitan dengan 'ahaya toksik dari suatu 4at terhadap manusia dan

lingkungannya&

Toksikologi *orensik adalah penerapan toksikologi untuk mem'antu

in>estigasi medikolegal dalam kasus kematian, keracunan maupun penggunaan

o'at-o'atan& Dalam hal ini, toksikologi mencakup pula disiplin ilmu lain seperti

kimia analitik, *armakologi, 'iokimia dan kimia kedokteran&

)al yang menjadi perhatian utama dalam toksikologi *orensik 'ukanlah

keluaran aspek hukum dari in>estigasi secara toksikologi, namun mengenaiteknologi dan teknik dalam memperoleh serta menginterpretasi hasil seperti?

pemahaman perilaku 4at, sum'er penye'a' keracunan, metode pengam'ilan

sampel dan metode analisa, interpretasi data terkait dengan gejala=e*ek atau

dampak yang tim'ul serta 'ukti-'ukti lainnya yang tersedia&

Seorang ahli toksikologi *orensik harus mempertim'angkan keadaan suatu

in>estigasi, khususnya adanya catatan mengenai gejala *isik, dan adanya 'ukti

apapun yang 'erhasil dikumpulkan dalam lokasi kriminal=kejahatan yang dapat

mengerucutkan pencarian, misalnya adanya 'arang 'ukti seperti 'otol o'at-

o'atan, ser'uk, residu jejak dan 4at toksik :'ahan kimia< apapun yang ditemukan&

Dengan in*ormasi terse'ut serta sampel yang akan diteliti, ahli toksikologi

*orensik harus dapat menentukan senya(a toksik apa yang terdapat dalam sampel,

dalam konsentrasi 'erapa, dan e*ek yang mungkin terjadi aki'at 4at toksik

terse'ut terhadap seseorang :kor'an


6/23

@mengapa dapat 'ersi*at toksik terhadap 'iota dan manusia, dan sejauhmana

risikonya, serta mengidenti*ikasi sum'er dan (aktu pelepasan suatu 'ahan

pencemar&

Toksikologi *orensik adalah salah satu dari ca'ang ilmu *orensik& Menurut

Sa*erstein yang dimaksud dengan orensic Science adalah %the application o*

science to lo(%, maka secara umum ilmu *orensik :*orensik sain< dapat dimengerti

se'agai aplikasi atau peman*aatan ilmu pengetahuan tertentu untuk penegakan

hukum dan peradilan&

Auna le'ih memahami pengertian dan ruang lingkup kerja toksikologi

*orensik, maka akan le'ih 'aik se'elumnya jika le'ih mengenal apa itu 'idang

ilmu toksikologi& Ilmu toksikologi adalah ilmu yang menelaah tentang kerja dan

e*ek 'er'ahaya 4at kimia atau racun terhadap mekanisme 'iologis suatu

organisme& !acun adalah senya(a yang 'erpotensi mem'erikan e*ek yang

'er'ahaya terhadap organisme& Si*at racun dari suatu senya(a ditentukan oleh?

dosis, konsentrasi racun di reseptor, si*at *isiko kimis toksikan terse'ut, kondisi

'ioorganisme atau sistem 'ioorganisme, paparan terhadap organisme dan 'entuk

e*ek yang ditim'ulkan& Tosikologi *orensik menekunkan diri pada aplikasi atau

peman*aatan ilmu toksikologi untuk kepentingan peradilan& Kerja utama dari

toksikologi *orensik adalah melakukan analisis kualitati* maupun kuantitati* dari

racun dari 'ukti *isik dan menerjemahkan temuan analisisnya ke dalam ungkapan

apakah ada atau tidaknya racun yang terli'at dalam tindak kriminal, yang

dituduhkan, se'agai 'ukti dalam tindak kriminal :*orensik< di pengadilan& )asil

analisis dan interpretasi temuan analisisnya ini akan dimuat ke dalam suatu

laporan yang sesuai dengan hukum dan perundanganundangan&

Menurut )ukum 9cara #idana :K")9#


7/23

2+2+1 e'inii

Bat yang 'ekerja pada tu'uh secara kimia(i dan *isiologik yang dalam

dosis toksik akan menye'a'kan gangguan kesehatan atau menye'a'kan kematian&

2+2+2 Pengg!l!ngan

• 6erdasarkan sum'ernya, dapat di'agi menjadi?

a< 6erasal dari tum'uh-tum'uhan ? opium, kokain, kokare, a*latoksin :dari

aspergilus niger<

'< 6erasal dari he(an ? 'ias=toksin he(an=la'a-la'a=he(an laut

c< Mineral ? arsen, timah hitam

d< Sintetik ? heroin

• 6erdasarkan tempat dimana racun 'erada, dapat di'agi menjadi ?

a< Terdapat di alam 'e'as ? gas racun di alam

'< Terdapat di lingkungan rumahh tangga ? deterjen, disin*ektan, insektisida,

her'isida, pestisida

c< Terdapat di lingkungan pertanian ? insektisida, her'isida, pestisida

d< Terdapat di lingkungan industri dan la'oratorium ? asam dan 'asa kuat, logam

'erat

e< Terdapat di dalam makanan ? sianida dalam singkong, toksin 'otulinus, 'ahan

penga(et, 4at aditi*

*< Terdapat dalam 'entuk o'at ? hipnotik, sedati>e, dll

• 6erdasarkan organ tu'uh yang dipengaruhi ? racun yang 'ersi*at

hepatotoksik, ne*rotoksik

• 6erdasarkan mekanisme kerja, di'agi menjadi ?

a< !acun yang mengikat gugus sul*hidril ? tim'al

'< !acun yang mem'entuk methemoglo'in ? nitrat, nitrit&


8/23

• 6erdasarkan cara kerja=e*ek yang ditim'ulkan ?

a< !acun yang 'ekerja local dan menim'ulkan reaksi perangsangan, peradangan

atau korosi*& Keadaan ini dapat menim'ulkan nyeri yang he'at dan dapat

menim'ulkan kematian aki'at syok neurogenic&

'< !acun yang 'ekerja sistemik dan mempunyai a*initas terhadap salah satu

system misalnya 'ar'iturate, alcohol, mor*in, terhadap susunan sara* pusat,

digitalis terhadap jantung, kar'onmonoksida terhadap hemoglo'in darah&

c< !acun yang mempunyai e*ek local dan sistemik ? asam kar'ol, yang

menye'a'kan erosi lam'ung dan se'agian yang dia'sorpsi akan menim'ulkan

depresi susunan sara* pusat&

2+2+# /a!r $ang Me%.engaruhi Kera5unan

a< Cara masuk

Keracunan paling cepat terjadi jika masuknya secara inhalasi, kemudian

'erturut-turut adalah intra>ena, intramuscular, intraperitoneal, su'kutan, peroral,

dan paling lam'at adalah 'ila melalui kulit yang sehat&

'< "mur

Kecuali untuk 'e'erapa jenis tertentu, orangtua dan anak-anak le'ih

sensiti>e misalnya pada 'ar'iturate& 6ayi premature le'ih rentan terhadap o'at

karena ekskresi melalui ginjal 'elum sempurna dan akti*itas mikrosom dalam hati

'elum cukup&

c< Kondisi tu'uh

#enderita penyakit ginjal 'iasanya le'ih mudah mengalami keracunan&

#ada penderita demam dan penyakit lam'ung, a'sorpsi dapat terjadi dengan

lam'at& #engaruh dari'entuk *isik dan kondisi *isik, misalnya lam'ung 'erisi atau

kosong&

d< Ke'iasaan


9/23

#ada racun golongan alcohol dan mor*in dapat terjadi toleransi, tetapi

toleransi tidak dapat menetap, jika pada suatu ketika dihentikan, maka toleransi

akan menurun lagi&

e< Idiosinkrasi dan alergi

#ada >itamin E, streptomisin dan prokain& #engaruh langsung racun

tergantung pada takaran& Makin tinggi takaran akan makin cepat keracunan&

Konsentrasi 'erpengaruhpada racun yang 'ekerja secara local, misalnya asam

sul*at&

*< 8aktu pem'erian

"ntuk racun yang ditelan, jika ditelan se'elum makan, a'sorpsi terjadi

le'ih 'aik sehingga e*ek akan tim'ul le'ih cepat&

2+2+4 Krieria iagn!i

#enegakan diagnosis keracunan adalah ?

.& Dapat ditemukan racun=sisa racun dalam tu'uh atau cairan tu'uh kor'an

& Terdapat racun yang menjalar secara secara sistemik serta terdapatnya

kelainan pada tu'uh kor'an, 'aik makroskopik maupun mikroskopik yang

sesuai dengan racun penye'a'&

1& Dipastikan 'ah(a kor'an terse'ut 'enar-'enar kontak dengan racun& Yang

perlu diperhatikan untuk pemerikasaan kor'an keracunan adalah

keterangan tentang kira-kira racun apa yang merupaka penye'a'nya&

2+2+6 Pe%eriaan Ked!eran /!reni

Kor'an mati aki'at keracunan dapat di'agi menjadi dua golongan, yaitusejak semula sudah dicurigai 'ah(a penye'a' kematiannya adalah aki'at

keracunan dan kasus yang 'elum ada kecurigaan terhadap kemungkinan

keracunan sampai se'elum saat autopsi&

)arus dipikirkan kemungkinan aki'at keracunan 'ila pada pemeriksan

setempat terdapat kecurigaan keracunan, 'ila pada autopsy ditemukan kelainan

yang la4im ditemukan pada keracunan dengan 4at tertentu, misalnya le'am mayat

yang tidak 'iasa :cherry pink colour pada keracunan C merah terang pada


10/23

keracunan CN kecoklatan pada keracunan nitrit, nitrat, anilin, *enasetin, dan

kinae autopsy<

#emeriksaan yang penting yaitu ? #emeriksaan di tempat kejadian,

autopsy, dan analisis toksikologik&

2+2+( Pe%eriaan i Te%.a Keadian

#emeriksaan harus ditujukan untuk menjelaskan apakah orang itu mati

aki'at keracunan, misalnya dengan memeriksa tempat o'at, apakah ada sisa o'at

atau pem'ungkusnya& +ika kor'an adalah seorang mor*inis, cari 'u'uk heroin,

pem'ungkusnya atau alat penyuntik&

6ila terdapat muntahan, apakah 'er'au *os*or :'au 'a(ang pputih


11/23

• 6au&

Dari 'au yang tercium dapat diperoleh petunjuk racun apa yang kiranya

ditelan oleh kor'an& Segera setelah pemeriksa 'erada di samping mayat ia harus

menekan dada mayat untuk menentukan apakah ada suatu 'au yang tidak 'iasa

keluar dari lu'ang-lu'ang hidung dan mulut&

• Segera&

#emeriksa harus segera 'erada di samping mayat dan harus menekan dada

mayat dan menentukan apakah ada suatu 'au yang tidak 'iasa keluar dari lu'ang

hidung dan mulut&

• #akaian&

#ada pakaian dapat ditemukan 'ercak-'arcak yang dise'a'kan oleh

tercecernya racun yang ditelan atau oleh muntahan& Misalnya 'ercak 'er(arna

coklat karena asam sul*at atau kuning karena asam nitrat& #enye'aran 'ercak perlu

diperhatikan karena dari penye'aran itu kadang-kadang dapat diperoleh petunjuk

tentang intensi=kemauan kor'an, apakah ditelan sendiri atau dipaksa& +ika dipaksa

maka 'ercak-'ercak akan terse'ar pada daerah yang luas&

• Fe'am mayat&

8arna le'am mayat yang tidak 'iasa juga mempunyai makna, karena

(arna le'am mayat pada dasarnya adalah mani*estasi (arna darah yang tampak

pada kulit&

• #eru'ahan (arna kulit&

#ada hiperpigmentasi atau melanosis dan keratosis pada telapak tangan

dan kaki pada keracunan arsen kronik& Kulit 'er(arna kela'u ke'iru'iruan aki'at

keraunan perak :9g< kronik :deposisi perak dalam jaringan ikat dan korium kulit


12/23

Kulit diperiksa untuk mencari luka 'ekas suntikan yang 'aru& #ada

pecandu narkotika dengan cara suntikan dapat ditemukan parut-parut 'ekas

suntikan yangmem'entuk se'uah garis sepanjang >ena yang terletak super*isial

misalnya pada lengan 'a(ah&

#erhatikan adanya kelainan ditempat masuknya racun& Bat-4at 'ersi*at

kausati* dan korosi* menye'a'kan luka 'akar atau korosi pada 'i'i, mulut dan

kulit disekitarnya&pada 'unuh diri dengan menelan asam sul*at atau lisol

ditemukan luka 'akar yang kering 'er(arna coklat, 'er'entuk tidak teratur dengan

garis-garis yang 'erjalan dari 'i'ir atau sudut-sudut mulut ke arah leher&

Se'aliknya pada orang yang dipaksa akan ditemukan 'ercak-'ercak luka 'akar

'er'agai 'entuk dan ukuran dan terse'ar dimana-mana&

• Kuku&

Keracunan arsen kronik dapat ditemukan kuku yang mene'al yang tidak

teratur& #ada keracunan Talium kronik ditemukan kelainan tro*ik pada kuku&

• !am'ut&

Ke'otakan :alopesia< dapat ditemukan pada keracunan talium, arsen, ari

raksa dan 'oraks&

• Sklera&

Tampak ikterik pada keracunan dengan 4at hepatotoksik seperti *os*or,

kar'on tetraklorida& #erdarahan pada pemakaian dicoumarol atau aki'at 'ias ular&

2+2+7 Pe%*edahan 8ena9ah

Segera setelah rongga dada dan perut di'uka, tentukan apakah terdapat 'au

yang tidak 'iasa :'au racun


13/23

#erhatikan (arna darah& #ada intoksikasi dengan racun yang menim'ulkan

hemolisis :'isa ularakura mayor dan diperhatikan apakah

mengeluarkan 'au yang tidak 'iasa& #erhatikan isi lam'ung (arnanya dan terdiri

dari 'ahan-'ahan apa& 6ila terdapat ta'let atau kapsul diam'il dengan sendok dan

disimpan secara terpisah untuk mencegah disintegrasi ta'let=kapsul& #ada kasus-

kasus non-toksikologik hendaknya pem'ukaan lam'ung ditunda sampai saat akhir

otopsi atau sampai pemeriksa telah menemukan penye'a' kematian& )al ini

penting karena umumnya pemeriksa 'aru teringat pada keracunan setelah pada

akhir autopsi ia tidak dapat menemukan penye'a' kematian&

#emeriksaan usus diperlukan pada kematian yang terjadi 'e'erapa jam

setelah kor'an menelan 4at 'eracun dan ini ingin diketahui 'erapa lama (aktu

terse'ut& #ada hati apakah terdapat degenerasi lemak atau nekrosis& Degenerasi

lemak sering ditemukan pada peminum alcohol& Nekrosis dapat ditemukan pada

keracunan *os*or, kar'on tetraklorida, klor*orm dan trinitro toulena&


14/23

#ada ginjal terjadi peru'ahan degenerati*, pada kortek ginjal dapat

dise'a'kan oleh racun yang meransang& Ainjal agak mem'esar, korteks

mem'engkak, gam'aran tidak jelas dan 'er(arna suram kela'u kuning&

#eru'ahan ini dapat dijumpai pada keracunan dengan persenya(aan 'ismuth, air

raksa, sul*onamide, *enol, lisol, kar'on tetraklorida& "mumnya analisis

toksikologik ginjal ter'atas pada kasus-kasus keracunan logam 'erat atau pada

pencarian racun secara umum atau pada pemeriksaan histologik ditemukan

Kristal-kristal Caoksalat atau sul*onamide&

#emeriksaan urin dilakukan dengan semprit dan jarum yang 'ersih,

seluruh urin diam'il dari kandung kemih& 6ila 'ahan akan dikirim ke kota lain

untuk dilakukan pemeriksaan maka urin di'iarkan 'erada dalam kandung kemih

dan dikirim dengan cara intoto, prostat dan kedua ureter diikat dengan tali&

8alaupun kandung kemih dalam keadaan kosong, kandung kemih harus tetap

diam'il untuk pemriksaan toksikologik&

#emeriksaan otak 'iasanya tidak ditemukan adanya edema otak pada kasus

kematian yang cepat, misalnya pada kematian aki'at 'ar'iturat, eter dan juga pada

keracunan kronik arsen atau timah hitam& #erdarahan kecil-kecil dalam otak dapat

ditemukan pada keracunan kar'onmonoksida, 'ar'iturat, nitrogen oksida, dan

logam 'erat seperti air raksa air raksa, arsen dan tmah hitam& 'at-o'at yang

'ekerja pada otak tidak selalu terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan

otak&

#ada pemeriksaan jantung dengan kasus keracunan kar'on monoksida 'ila

kor'an hidup selama 05 jam atau le'ih dapat ditemukan perdarahan 'er'ercak

dalam otot septum inter>entrikel 'agian >entrikel kiri atau perdarahan 'ergaris

pada muskulus papilaris >entrikel kiri dengan garis menye'ar radier dari ujung

otot terse'ut sehingga tampak gam'aran seperti kipas&

#ada pemeriksaan limpa selain pem'endungan akut limpa tidak

menunjukkan kelainan patologik& #ada keracunan sianida, limpa diam'il karena

karena kadar sianida dalam limpa 'e'erapa kali le'ih 'esar daripada kadar dalam

darah&


15/23

Empedu merupakan 'ahan yang 'aik untuk penentuan glutetimida,

Gua'aina, mor*in dan heroin&

#aru-paru& #ada keracunan karena inhalasi gas atau uap 'eracun, paru-paru

diam'il, dalam 'otol kedap udara&

+aringan lemak diam'il se'anyak gram dari jaringan lemak 'a(ah

kulit daerah perut& 6e'erapa racun cepat di a'sorpsi dalam jaringan lemak dan

kemudian dengan lam'at dilepaskan kedalam darah&

#ada +aringan sekitar tempat suntikan, jika terdapat persangkaan 'ah(a

kor'an meninggal aki'at penyuntikan jaringan di sekitar tempat suntikan diam'il

dalam radius 2-. cm&

#ada ram'ut dan kuku& dugaan keracunan arsen ram'ut kepala dan kuku

harus diam'il& !am'ut diikat terle'ih dahulu se'elum dica'ut, harus 'erikut akar-

akarnya, dan kemudian di'eri la'el agar ahli toksikologi dapat mengenali mana

'agian yang proksimal dan 'agian distal& !am'ut diam'il kira-kira . gram tanpa

menggunakan penga(et& Kadar arsen ditentukan dari setiap 'agian ram'ut yang

telah digunting 'e'erapa 'agian yang dimulai dari 'agian proksimal dan setiap

'agian panjangnya H inci atau . cm& terhadap setiap 'agian itu ditentukan

kadararsennya&

Kuku diam'il se'anyak . gram, didalamnya selalu harus terdapat kuku-

kuku kedua i'u jari tangan dan i'u jari kaki& Kuku dica'ut dan dikirim tanpa

dia(etkan& 9hli toksikologi mem'agi kuku menjadi 1 'agian mulai dari

proksimal& Kadar tertinggi ditemukan pada .=1 'agian proksimal&

2+2+ Penga%*ilan ahan Pe%eriaan T!i!l!gi

Fe'ih 'aik mengam'il 'ahan dalam keadaan segar dan lengkap pada

(aktu autopsi daripada kemudian harus mengadakan penggalian ku'ur untuk

mengam'il 'ahan-'ahan yang diperlukan dan melakukan analisis toksikologik

atas jaringan yang sudah 'usuk atau sudah dia(etkan& #engam'ilan darah dari

jantung dilakukan secara terpisah dari se'elah kanan dan se'elah kiri masing-

masing se'nayak 2 ml&


16/23

Darah tepi se'anyak 1-2 ml, diam'ila dari >ena iliaka komunis 'ukan

darah dari >ena porta& #ada kor'an yang masih hidup, darah adalah 'ahan yang

terpenting, diam'il contoh darah masing-masing 2 ml, yang pertama di'eri

penga(et Na . dan yang lain tanpa penga(et&

"rin dan 'ilasan lam'ung diam'il semua yang ada didalam kandung

kemih untuk pemeriksaannya& #ada mayat diam'il lam'ung 'eserta isinya& "sus

'eserta isinya 'erguna terutama 'ila kematian terjadi dalam (aktu 'e'erapa jam

setelah menelan racun sehingga dapat diperkirakan saat kematian dan dapat pula

ditemukan pil yang tidak hancur oleh lam'ung&

rgan hati harus diam'il setelah disisihkan untuk pemeriksaan patologi

anatomi dengan alasan takaran *orensik ke'anyakan racun sangat kecil, hanya

'e'erapa mg=kg sehingga kadar racun dalam tu'uh sangat rendah dan untuk

menemukan racun, 'ahan pemeriksaan harus 'anyak, serta hati merupakan

tempatdetoksikasi tu'uh terpenting& @

Ainjal harus diam'il keduanya, organ ini penting pada keadan intoksikasi

logam, pemeriksaan racun secara umum dan pada kasus dimana secara histologik

ditemukan Caoksalat dan sul*o-namide& #ada otak, jaringan lipoid dalam otak mampu menahan racun& Misalnya C)CI1 tetap ada (alaupun jaringan otak telah

mem'usuk& tak 'agian tengah penting pada intoksikasi CN karena tahan

terhadap pem'usukan& "ntuk menghidari cairan empedu mengalir ke hati dan

mengacaukan pemeriksaan, se'aiknya kandung empedu jangan di'uka&

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengam'il sampel selain dengan

cara yang telah dise'utkan, adalah?

.& Tempat masuknya racun :lam'ung, tempat suntikan<

& Darah

1& Tempat keluar :urin, empedu<

2+2+) 8eni;8eni Kera5unan

A+ Kera5unan Kar*!n M!n!ida


17/23

Kar'on monoksida :C< adalah racun yang tertua dalam sejarah manusia&

Sejak dikenal cara mem'uat api, manusia senantiasa terancam oleh asap yang

mengandung C& Aas C adalah gas yang tidak 'er(arna, tidak 'er'au dan tidak

meransang selaput lendir, sedikit le'ih ringan dari udara sehingga mudah

menye'ar&

Pemeriksaan Kedokteran Forensik Keracunan CO

Diagnosis keracunan C pada kor'an hidup 'iasanya 'erdasarkan

anamnesis adanya kontak dan di temukannya gejala keracunan C&-#ada kor'an

yang mati tidak lama setelah keracunan C, ditemukan le'am mayat 'er(arna

merah terang :cherry pink colour< yang tampak jelas 'ila kadar C)' mencapai

1 atau le'ih& 8arna le'am mayat seperti itu juga dapat ditemukan pada mayat

yang di dinginkan, pada kor'an keracunan sianida dan pada orang yang mati

aki'at in*eksi oleh jasad renik yang mampu mem'entuk nitrit, sehingga dalam

darahnya ter'entuk nitroksi hemoglo'in& Meskipun demikian masih dapat di

'edakan dengan pemeriksaan sederhana&

#ada mayat yang didinginkan dan pada keracunan CN, penampang ototnya

'er(arna 'iasa, tidak merah terang& +uga pada mayat yang di dinginkan (arnamerah terang le'am mayatnya tidak merata selalu masih ditemukan daerah yang

keunguan :li>idisera dan darah

juga 'er(arna merah terang& Selanjutnya tidak ditemukan tanda khas lain&

Kadang-kadang dapat ditemukan tanda as*iksia dan hiperemia >isera& #ada otak

'esar dapat ditemukan petekiae di su'stansia al'a 'ila kor'an dapat 'ertahan

hidup le'ih dari H jam&

#ada analisa toksikologik darah akan di temukan adanya C)' pada

kor'an keracunan C yang tertunda kematiannya sampai 3 jam maka seluruh

C telak di eksresi dan darah tidak mengandung C)' lagi, sehingga ditemukan

le'am mayat 'er(arna li>id seperti 'iasa demikian juga jaringan otot, >isera dan

darah& Kelainan yang dapat di temukan adalah kelainan aki'at hipoksemia dan

komplikasi yang tim'ul selama penderita di ra(at&

tak, pada su'stansia al'a dan korteks kedua 'elah otak, glo'us palidus

dapat di temukan petekiae& Kelainan ini tidak patognomonik untuk keracunan C,


18/23

karena setiap keadaan hipoksia otak yang cukup lama dapat menim'ulkan

petekiae& #emeriksaan mikroskopik pada otak mem'eri gam'aran?

• #em'uluh-pem'uluh halus yang mengandung trom'ihialin

• Nikrosis halus dengan di tengahnya terdapat pem'uluh darah yang

mengandung trom'ihialin dengan pendarahan di sekitarnya, la4imnya di

se'ut ring hemorrage

• Nikrosis halus yang di kelilingi oleh pem'uluh-pem'uluh darah yang

mengandung trom'i

• 6all hemorrgae yang terjadi karena dinding arterior menjadi nekrotik

aki'at hipoksia dan memecah&

#ada miokardium di temukan perdarahan dan nekrosis, paling sering dimuskulus papilaris >entrikal kiri& #ada penampang memanjangnya, tampak 'agian

ujung muskulus papilaris 'er'ercak-'ercak perdarahan atau 'ergaris-garis seperti

kipas 'erjalan dari tempat insersio tendinosa ke dalam otak&

Ditemukan eritema dan >esikal = 'ula pada kulit dada, perut, luka, atau

anggota gerak 'adan, 'aik di tempat yang tertekan maupun yang tidak tertekan&

Kelainan terse'ut di se'a'kan oleh hipoksia pada kapiler-kapiler 'a(ah kulit&

#neunomonia hipostatik paru mudah terjadi karena gangguan peredaran darah&

Dapat terjadi trom'osis arteri pulmonalis&

+ Kera5unan Sianida

Sianida :CN< merupakan racun yang sangat toksik, karena garam sianida

dalam takaran kecil sudah cukup untuk menim'ulkan kematian pada seseorang

dengan cepat seperti 'unuh diri yang dilakukan oleh 'e'erapa tokoh na4i&

Kematian aki'at keracunan CN umumnya terjadi pada kasus 'unuh diri dan

pem'unuhan&

Tetapi mungkin pula terjadi aki'at kecelakaan di la'oratorium, pada

penyemprotan :*umigasi< dalam pertanian dan penyemprotan di gudang-gudang

kapal&

Pemeriksaan Kedokteran Forensik Keracunan Sianida


19/23

#ada pemeriksaan kor'an mati, pada pemeriksaan 'agian luar jena4ah,

dapat tercium 'au amandel yang patognomonig untuk keracunan CN, dapat

tercium dengan cara menekan dada mayat sehingga akan keluar gas dari mulut

dan hidung& 6au terse'ut harus cepat dapat ditentukan karena indra pencium kita

cepat teradaptasi sehingga tidak dapat mem'aui 'au khas terse'ut& )arus dingat

'ah(a tidak semua orang dapat mencium 'au sianida karena kemampuan untuk

mencium 'au khas terse'ut 'ersi*at genatik se;-linked trait&

Sianosis pada (ajah dan 'i'ir, 'usa keluar dari mulut, dan le'am mayat

'er(arna terang, karena darah >ena kaya akan oksi-)'& Tetapi ada pula yang

mengatakan karena terdapat Cyanmet-)'&

#ada pemeriksaan 'edah jena4ah dapat tercium 'au amandel yang khas

pada (aktu mem'uka rongga dada, perutdan otak serta lam'ung:'ila racun

melalui mulut< darah, otot dan penampang tu'uh dapat 'er(arna merah terang&

Selanjutnya hanya ditemukan tandatanda as*iksia pada organ tu'uh&

#ada kor'an yang menelan garam alkalisianida, dapat ditemukan kelainan

pada mukosa lam'ung 'erupa korosi dan 'er(arna merah kecoklatan karena

ter'entuk hematin alkali dan pada pera'aan mukosa licin seperti sa'un& Korosidapat mengaki'atkan per*orasi lam'ung yang dapat terjadi antemortal atau

posmortal&

=+ Kera5unan Aren

Senya(a arsen dahulu sering mengunakan se'agai racun untuk mem'unuh

orang lain, dan tidaklah mustahil dapat ditemukan kasus keracunan dengan arsen

dimasa sekarang ini& Disamping itu keracunan arsen kadang-kadang dapat terjadi

karena kecelakaan dalam industri dan pertanian aki'at memakan=meminum

makanan=minuman yang terkontaminasi dengan arsen& Kematian aki'at keracunan

arsen sering tidak menim'ulkan kecurigaan karena gejala keracunan akutnya

menyerupai gejala gangguan gastrointestinal yang he'at sehingga dapat

didiagnosa se'agai suatu penyakit&

Pemeriksaan Kedokteran Forensik As


20/23

Kor'an mati keracunan akut& #ada pemeriksaan luar ditemukan tanda-

tanda dehidrasi& #ada pem'edahan jena4ah ditemukan tanda-tanda iritasi lam'ung,

mukosa 'er(arna merah, kadang-kadang dengan perdarahan :*lea 'itten

appearanceena&

Kelainan yang ditemukan pada kor'an mati tidak khas, Mungkinditemukan gejala-gejala yang sesuai dengan as*iksia& Seluruh organ menunjukkan


21/23

tanda per'endungan, darah le'ih encer, 'er(arna merah gelap& Mukosa lam'ung

menunjukkan tanda per'endungan, kemerahan dan tanda in*lamasi tapi

kadangkadang tidak ada kelainan&

rgan-organ termasuk otak dan darah 'er'au alkohol& #ada pemeriksaan

histopatologik dapat dijumpai edema dan pele'aran pem'uluh darah otak dan

selaput otak, degenerasi 'engkak keruh pada 'agian parenkim organ dan in*lamasi

mukosa saluran cerna&-#ada kasus keracunan kronik yang, meninggal, jantung

dapat memperlihatkan *i'rosis interstisial, hipertro*i sera'ut otot jantung, sel-sel

radang kronik pada 'e'erapa tempat, gam'aran seran lintang otot jatunng

menghilang, hialinisasi, edema dan >akuolisasi sera'ut otot jantung& Schneider

melaporkan miopati alhokolik akut dengan miohemoglo'inuri yang dise'a'kan

oleh nekrosis tu'uli ginjal dan kerusakan miokardium&


22/23

A III

KESIMPULAN

Toksikologi *orensik adalah penerapan toksikologi untuk mem'antu

in>estigasi medikolegal dalam kasus kematian, keracunan maupun penggunaan

o'at-o'atan& Dalam hal ini, toksikologi mencakup pula disiplin ilmu lain seperti

kimia analitik, *armakologi, 'iokimia dan kimia kedokteran&

Kerja utama dari toksikologi *orensik adalah melakukan analisis kualitati*

maupun kuantitati* dari racun dari 'ukti *isik dan menerjemahkan temuan

analisisnya ke dalam ungkapan apakah ada atau tidaknya racun yang terli'at

dalam tindak kriminal, yang dituduhkan, se'agai 'ukti dalam tindak kriminal

:*orensik< di pengadilan& )asil analisis dan interpretasi temuan analisisnya ini

akan dimuat ke dalam suatu laporan yang sesuai dengan hukum dan

perundanganundangan&

!acun adalah 4at yang 'ekerja pada tu'uh secara kimia(i dan *isiologik

yang dalam dosis toksik akan menye'a'kan gangguan kesehatan atau

menye'a'kan kematian& aktor yang mempengaruhi keracunan adalah cara

masuk, umur, kondisi tu'uh, ke'iasaan, idiosinkrasi dan alergi, (aktu pem'erian&

Kor'an mati aki'at keracunan dapat di'agi menjadi dua golongan, yaitu sejak

semula sudah dicurigai 'ah(a penye'a' kematiannya adalah aki'at keracunan

dan kasus yang 'elum ada kecurigaan terhadap kemungkinan keracunan sampai

se'elum saat autopsi&

)arus dipikirkan kemungkinan aki'at keracunan 'ila pada pemeriksan

setempat terdapat kecurigaan keracunan, 'ila pada autopsy ditemukan kelainan

yang la4im ditemukan pada keracunan dengan 4at tertentu, misalnya le'am mayat

yang tidak 'iasa :cherry pink colour pada keracunan C merah terang pada

keracunan CN kecoklatan pada keracunan nitrit, nitrat, anilin, *enasetin, dan

kina


23/23

:keracunan malation< serta 'ila pada autopsy tak ditemukan penye'a' kematian

:negati>e autopsy<

A/TAR PUSTAKA

.& 6udiyanto 9, 8idiatmaka 8, Sudiono S, dkk& Ilmu Kedokteran orensik&

K "I? +akarta& .773&

& Idries 9M& #edoman Ilmu Kedokteran orensik& 6ina !upa 9ksara ?

+akarta& .773&

1& Idries 9M, Tjiptomartono 9Fenerapan Ilmu Kedokteran orensik Dalam

#roses #enyidikan& CJ Sagung Seto? +akarta& 5&

0& itriana 9N& orensic To;icology& + Mojority Jol 0 Nomor 0& e'ruari

.2&

paper toksikologi umum

Documents