toksikologi bab ii tinjauan pustaka .doc

Upload: wanda

Post on 25-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    1/26

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Toksikologi

    Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari sumber, sifat serta khasiat

    racun, gejala-gejala dan pengobatan pada keracunan, serta kelainan yang

    didapatkan pada korban yang meninggal. Toksikologi merupakan cabang

    Farmakologi yang berhubungan dengan efek samping zat kimia didalam

    sistem biologik. Dengan keluasan Toksikologi maka sejumlah besar ahli-ahli

    dibidang yang masing-masing turut terlibat dalam Toksikologi dalam bidang

    yang sesuai dengan keahliannya (Spheherd, !!"#.

    $eracunan terjadi akibat masuknya suatu zat ke dalam tubuh yang

    kemudian menyebabkan efek yang berbahaya bahkan dapat menyebabkan

    kematian. %epat lambatnya keracunan terjadi dipengaruhi oleh jenis racun

    dan terutama dosis zat kimia yang menyebabkan keracunan terjadi ($lein et

    al, !!.

    'at racun dapat memberikan efek yang lokal, sistemik, maupun lokal

    dan sistemik. acun tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dengan cara

    ditelan, diinhalasi, disuntikkan, ataupun terserap oleh kulit. )ertolongan

    pertama pada keracunan ditentukan terutama oleh cara masuk zat racun

    tersebut ke dalam tubuh. )ertolongan pertama yang baik, tepat, dan

    dilakukan sedini mungkin dapat mengurangi resiko kematian ($lein et al,

    !!.

    acun ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimia*i dan fisiologik

    yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau

    mengakibatkan kematian+,. erdasarkan sumber dapat digolongkan menjadi

    racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan opium, kokain, kurare, aflatoksin.

    Dari he*an bisa/toksin ular/laba-laba/he*an laut. 0ineral arsen, timah

    hitam. Dan berasal dari sintetik heroin ()rihadi, !!.

    erdasarkan tempat dimana racun berada, dapat dibagi menjadi racun

    yang terdapat di alam bebas, misalnya gas racun di alam, racun yang

    terdapat di rumah tangga misalnya deterjen, insektisida, pembersih. acun

    yang digunakan dalam pertanian misalnya insektisida, herbesida, pestisida.

    acun yang digunakan dalam industri laboratorium dan industri misalnya

    asam dan basa kuat, logam berat. acun yang terdapat dalam makanan

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    2/26

    misalnya %1 di dalam singkong, toksin botulinus, bahan penga*et, zat aditif

    serta racun dalam bentuk obat misalnya hipnotik sedatif. )embagian lain

    berdasarkan atas kerja atau efek yang ditimbulkan. 2da racun yang bekerja

    secara lokal, sistemik dan lokal-sistemik (Sudarmo, !!3#.

    acun lokal, adalah racun yang merusak kulit, terutama berasal dari

    asam atau basa kuat atau zat kimia lain, seperti4 5S6+, 516", 5%7,

    dan 1a65. $eracunan zat ini ditandai dengan4 asa terbakar. )anas

    di mulut, sukar menelan, haus yang hebat, muntah ber*arna hitam.

    Sakit perut, oliguria, konstipasi. Setelah 8 jam dapat terjadi asfiksia,

    perforasi lambung, dan neurogenic syok.

    acun sistemik, misalnya pada keracunan morfin, bisa terjadi asfiksia,

    edema paru, depresi SS), bahkan kematian.

    acun lokal dan sistemik. ersifat kongestif terhadap mukosa dan

    erosif terhadap tunika muscularis 9:T. )enderita muntah, kolik, diare,

    serta mengalami gangguan hati dan ginjal

    2.2 Faktor-faktor yang Me!engar"#i Kera$"nan

    8. %ara masuk.

    $eracunan paling cepat terjadi jika masuknya racun secara inhalasi.%ara masuk lain secara berturut-turut melalui intra;ena, intramuskular,

    intraperitoneal, subkutan, peroral dan paling lambat ialah melalui kulit

    yang sehat.

    .

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    3/26

    )engaruh langsung racun tergantung pada takaran, makin tingi takaran

    maka akan makin cepat (kuat# keracunan. $onsentrasi berpengaruh

    pada racun yang bersifat lokal, misalnya asam sulfat ($lein et al,

    !!.

    2.% Peeriksaan Ke&okteran Forensik

    )emeriksaan toksikologi diperlukan

    )ada kasus kematian mendadak,pada kematian mendadak yang

    terjadi pada sekelompok orang,pada kematian yang dikaitkan dengan

    tindakan abortus,pada kasus perkosaan atau kejahatan seksual

    lainnya,pada kecelakaan transportasi, khususnya pada pengemudi dan

    pilot, pada kasus penganiyaan atau pembunuhan (selektif#,pada kasus

    yang memang diketahui atau patut diduga menelan racun, pada

    kematian setelah tindakan medis, penyuntikan, operasi dan lain

    sebagainya.

    $orban mati akibat keracunan umumnya dapat dibagi menjadi golongan,

    yang sejak semula sudah dicurigai kematian akibat keracunan dan kasus

    yang sampai saat sebelum diautopsi dilakukan, belum ada kecurigaan

    terhadap kemungkinan keracunan (2urbuckle et al, !!>#. 5arus dipikirkan

    kemungkinan kematian akibat keracunan bila pada pemeriksaan setempat

    (scene investigation# terdapat kecurigaan akan keracunan, bila pada autopsi

    ditemukan kelainan yang lazim ditemukan pada keracunan dengan zat

    tertentu, misalnya lebam mayat yang tidak biasa, luka bekas suntikan

    sepanjang ;ena dan keluarnya buih dari mulut dan hidung serta bila pada

    autopsi tidak ditemukan penyebab kematian (2urbuckle et al, !!>#.

    Dalam menangani kasus kematian akibat keracunan perlu dilakukan

    beberapa pemeriksaan penting, yaitu4

    8. )emeriksaan di tempat kejadian )erlu dilakukan untuk membantu

    penentuan penyebab kematian dan menentukan cara kematian,

    mengumpulkan keterangan sebanyak mungkin tentang saat kematian,

    mengumpulkan barang bukti.

    . )emeriksaan luar

    Ba". Dari bau yang tercium dapat diperoleh petunjuk racun apa

    yang kiranya ditelan oleh korban. Segera setelah pemeriksa

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    4/26

    berada di samping mayat ia harus menekan dada mayat untuk

    menentukan apakah ada suatu bau yang tidak biasa keluar dari

    lubang-lubang hidung dan mulut.

    Pakaian. )ada pakaian dapat ditemukan bercak-barcak yang

    disebabkan oleh tercecernya racun yang ditelan atau oleh

    muntahan. 0isalnya bercak ber*arna coklat karena asam sulfat

    atau kuning karena asam nitrat. )ada pembunuhan biasanya

    bercak tidak beraturan karena telah disiram.

    'e(a ayat. ?arna lebam mayat yang tidak biasa juga

    mempunyai makna, karena *arna lebam mayat pada dasarnya

    adalah manifestasi *arna darah yang tampak pada kulit. )ada

    keracunan sianida, ber*arna merah terang, pada keracunan %6

    ber*arna cherry-red, pada keracunan aniline, nitrobenzene,

    kina, potassium-chlorate dan acetanilide, ber*arna coklat

    kebiruan ()rihadi, !!.

    Ber$ak &isekitar "l"t. )ada keracunan yodium, kulit menjadi

    hitam, pada keracunan nitrat, kulit menjadi kuning, dan pada

    keracunan zat korosif, terdapat luka bakar ber*arna merah.

    Per"(a#an )arna k"lit. )ada hiperpigmentasi atau melanosis

    dan keratosis pada telapak tangan dan kaki pada keracunan

    arsen kronik. $ulit ber*arna kelabu kebiru-biruan akibat

    keraunan perak (2g# kronik (deposisi perak dalam jaringan ikat

    dan korium kulit#. $ulit akan ber*arna kuning pada keracunan

    tembaga (%u# dan fosfor akibat hemolisis juga pada keracunan

    insektisida hidrokarbon dan arsen karena terjadi gangguan

    fungsi hati.

    K"k". $eracunan arsen kronik dapat ditemukan kuku yang

    menebal yang tidak teratur. )ada keracunan Talium kronik

    ditemukan kelainan trofik pada kuku.

    *a("t. $ebotakan (alopesia# dapat ditemukan pada

    keracunan talium, arsen, air raksa dan boraks.

    Sklera. Tampak ikterik pada keracunan dengan zat hepatotoksik

    seperti fosfor, karbon tetraklorida. )erdarahan pada pemakaian

    dicoumarol atau akibat bisa ular ()rihadi, !!.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    5/26

    ". )ercobaan pada binatang

    :kan mas (insektisida#

    2nak ayam yang baru menetas (gas cyanida#

    $odok (strichnin#

    2.+. Pe(e&a#an Jena,a#

    Segera setelah rongga dada dan perut dibuka, tentukan apakah

    terdapat bau yang tidak biasa (bau racun#. ila pada pemeriksaan luar tidak

    tercium @bau racun@ maka sebaiknya rongga tengkorak dibuka terlebih dahulu

    agar bau ;isera perut tidak menyelubungi bau tersebut, terutama bila dicurigai

    adalah sianida. au sianida, alkohol, kloroform, dan eter akan tercium paling

    kuat dalam rongga tengkorak. )erhatikan *arna darah. )ada intoksikasi

    dengan racun yang menimbulkan hemolisis (bisa ular#, pirogarol, hidrokuinon,

    dinitrophenol dan arsen. Darah dan organ-organ dalam ber*arna coklat

    kemerahan gelap. )ada racun yang menimbulkan gangguan trombosit, akan

    terdapat banyak bercak perdarahan, pada organ-organ. ila terjadi keracunan

    yang cepat menimbulkan kematian, misalnya sianida, alkohol, kloroform maka

    darah dalam jantung dan pembuluh darah besar tetap cair tidak terdapat

    bekuan darah ($errigan, !!+#.

    )ada lidah perhatikan apakah ternoda oleh *arna tablet atau kapsul

    obat atau menunjukan kelainan disebabkan oleh zat korosif. )ada esophagus

    bagian atas dibuka sampai pada ikatan atas diafragma. 2dakah terdapat

    regurgitasi dan selaput lendir diperhatikan akan adanya hiperemi dan korosi.

    )ada epiglotis dan glotis perhatikan apakah terdapat hiperemi atau edema,

    disebabkan oleh inhalasi atau aspirasi gas atau uap yang meransang atau

    akibat regurgitasi dan aspirasi zat yang meransang. =dema glotis juga dapat

    ditemukan pada pemakaian akibat syok anafilaktik, misalnya akibat penisilin.

    )ada pemeriksaan paru-paru ditemukan kelainan yang tidak spesifik,

    berupa pembendungan akut. )ada inhalasi gas yang meransang seperti

    klorin dan nitrogen oksida ditemukan pembendungan dan edema hebat, serta

    emfisema akut karena terjadi batuk, dipsneu dan spasme bronki. )ada

    lambung dan usus dua belas jari lambung dibuka sepanjang kur;akura mayor

    dan diperhatikan apakah mengeluarkan bau yang tidak biasa. )erhatikan isi

    lambung *arnanya dan terdiri dari bahan-bahan apa. ila terdapat tablet atau

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    6/26

    kapsul diambil dengan sendok dan disimpan secara terpisah untuk mencegah

    disintegrasi tablet/kapsul. )ada kasus-kasus non-toksikologik hendaknya

    pembukaan lambung ditunda sampai saat akhir otopsi atau sampai pemeriksa

    telah menemukan penyebab kematian. 5al ini penting karena umumnya

    pemeriksa baru teringat pada keracunan setelah pada akhir autopsi ia tidak

    dapat menemukan penyebab kematian ($errigan, !!+#.

    )emeriksaan usus diperlukan pada kematian yang terjadi beberapa

    jam setelah korban menelan zat beracun dan ini ingin diketahui berapa lama

    *aktu tersebut. )ada hati apakah terdapat degenerasi lemak atau nekrosis.

    Degenerasi lemak sering ditemukan pada peminum alkohol. 1ekrosis dapat

    ditemukan pada keracunan fosfor, karbon tetraklorida, klorform dan trinitro

    toulena. )ada ginjal terjadi perubahan degeneratif, pada kortek ginjal dapat

    disebabkan oleh racun yang meransang. 9injal agak membesar, korteks

    membengkak, gambaran tidak jelas dan ber*arna suram kelabu kuning.

    )erubahan ini dapat dijumpai pada keracunan dengan persenya*aan

    bismuth, air raksa, sulfonamide, fenol, lisol, karbon tetraklorida. #.

    )emeriksaan urin dilakukan dengan semprit dan jarum yang bersih,

    seluruh urin diambil dari kandung kemih. ila bahan akan dikirim ke kota lain

    untuk dilakukan pemeriksaan maka urin dibiarkan berada dalam kandung

    kemih dan dikirim dengan cara intoto, prostat dan kedua ureter diikat dengan

    tali. ?alaupun kandung kemih dalam keadaan kosong, kandung kemih harus

    tetap diambil untuk pemeriksaan toksikologi.

    )emeriksaan otak biasanya tidak ditemukan adanya edema otak pada

    kasus kematian yang cepat, misalnya pada kematian akibat barbiturat, eter

    dan juga pada keracunan kronik arsen atau timah hitam. )erdarahan kecil-

    kecil dalam otak dapat ditemukan pada keracunan karbonmonoksida,

    barbiturat, nitrogen oksida, dan logam berat seperti air raksa air raksa, arsen

    dan timah hitam. 6bat-obat yang bekerja pada otak tidak selalu terdapat

    dalam konsentrasi tinggi dalam jaringan otak.

    )ada pemeriksaan jantung dengan kasus keracunan karbon

    monoksida bila korban hidup selama +& jam atau lebih dapat ditemukan

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    7/26

    perdarahan berbercak dalam otot septum inter;entrikel bagian ;entrikel kiri

    atau perdarahan bergaris pada muskulus papilaris ;entrikel kiri dengan garis

    menyebar radier dari ujung otot tersebut sehingga tampak gambaran seperti

    kipas (2urbuckle et al, !!>#.

    )ada pemeriksaan limpa selain pembendungan akut limpa tidak

    menunjukkan kelainan patologik. )ada keracunan sianida, limpa diambil

    karena karena kadar sianida dalam limpa beberapa kali lebih besar daripada

    kadar dalam darah. =mpedu merupakan bahan yang baik untuk penentuan

    glutetimida, Auabaina, morfin dan heroin. )ada keracunan karena inhalasi gas

    atau uap beracun, paru- paru diambil, dalam botol kedap udara.

    Baringan lemak diambil sebanyak !! gram dari jaringan lemak ba*ah kulit

    daerah perut. eberapa racun cepat di absorpsi dalam jaringan lemak dan

    kemudian dengan lambat dilepaskan ke dalam darah. Bika terdapat

    persangkaan bah*a korban meninggal akibat penyuntikan jaringan di sekitar

    tempat suntikan diambil dalam radius -8! cm.

    )ada dugaan keracunan arsen rambut kepala dan kuku harus diambil.

    ambut diikat terlebih dahulu sebelum dicabut, harus berikut akar-akarnya,

    dan kemudian diberi label agar ahli toksikologi dapat mengenali mana bagian

    yang proksimal dan bagian distal. ambut diambil kira-kira 8! gram tanpa

    menggunakan penga*et. $adar arsen ditentukan dari setiap bagian rambut

    yang telah digunting beberapa bagian yang dimulai dari bagian proksimal dan

    setiap bagian panjangnya 8C inci atau 8 cm. terhadap setiap bagian itu

    ditentukan kadar arsennya ($errigan, !!+#.

    $uku diambil sebanyak 8! gram, didalamnya selalu harus terdapat

    kuku-kuku kedua ibu jari tangan dan ibu jari kaki. $uku dicabut dan dikirim

    tanpa dia*etkan. 2hli toksikologi membagi kuku menjadi " bagian mulai dari

    proksimal. $adar tertinggi ditemukan pada 8/" bagian proksimal ($errigan,

    !!+#.

    2. Penga(ilan Ba#an Peeriksaan Toksikologi

    7ebih baik mengambil bahan dalam keadaan segar dan lengkap pada

    *aktu autopsi daripada kemudian harus mengadakan penggalian kubur untuk

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    8/26

    mengambil bahan-bahan yang diperlukan dan melakukan analisis toksikologik

    atas jaringan yang sudah busuk atau sudah dia*etkan.

    )engambilan darah dari jantung dilakukan secara terpisah dari sebelah

    kanan dan sebelah kiri masing-masing sebanyak ! ml. Darah tepi sebanyak

    "!-! ml, diambil dari ;ena iliaka komunis bukan darah dari ;ena porta. )ada

    korban yang masih hidup, darah adalah bahan yang terpenting, diambil

    contoh darah masing- masing ml, yang pertama diberi penga*et 1aF 8

    dan yang lain tanpa penga*et.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    9/26

    8. Tempat masuknya racun (lambung, tempat suntikan#

    . Darah

    ". Tempat keluar (urin, empedu# ?adah ahan )emeriksaan Toksikologi.

    :dealnya terdiri dari E *adah dikarenakan masing-masing bahan

    pemeriksaan diletakkan secara tersendiri, yaitu4

    8. peles liter untuk hati dan usus

    . " peles 8 liter untuk lambung beserta isinya, otak dan ginjal

    ". + botol a ml untuk darah ( buah#, urin dan empedu

    +. ?adah harus dibersihkan dahulu dengan mencucinya memakai asam

    kromat hangat dan dibilas dengan aAuades serta dikeringkan.

    . ahan )enga*et ang terbaik adalah tanpa bahan penga*et, bila

    terpaksa dapat digunakan bahan penga*et4- 2lkohol absolut- 7arutan

    garam dapur jenuh - 7arutan 1aF 8 - 7arutan 1aF G 1a sitrat- 1a

    benzoat G fenil merkuri nitratHolume penga*et sebaiknya dua kali

    ;olume bahan pemeriksaan.

    2. Jenis-/enis Kera$"nan

    2..1 Kera$"nan Arsen

    2rsen (2s# merupakan bahan kimia yang secara alami ada di alam.

    2rsen Selain dapat ditemukan di udara, air maupun makanan, arsen juga

    dapat ditemukan di industri seperti industri pestisida, proses pengecoran

    logam maupun pusat tenaga geotermal. =lemen yang mengandung arsen

    dalam jumlah sedikit atau komponen arsen organik (biasanya ditemukan pada

    produk laut seperti ikan laut# biasanya tidak beracun (tidak toksik#. 2rsen

    dapat dalam bentuk inorganik ber;alensi tiga dan ber;alensi lima. entuk

    inorganik arsen ber;alensi tiga adalah arsenik trioksid, sodium arsenik, dan

    arsenik triklorida, sedangkan bentuk inorganik arsen ber;alensi lima adalah

    arsenik pentosida, asam arsenik, dan arsenat ()b arsenat, %a arsenat#. 2rsen

    ber;alensi tiga (trioksid# merupakan bahan kimia yang cukup potensial untuk

    menimbulkan terjadinya keracunan akut. agian tubuh manusia yang rentan

    terhadap sifat toksik dari arsen adalah endotel pembuluh darah. 1ormal,

    manusia setiap harinya mengkonsumsi !,!" mg arsen.

    )aparan arsen di tempat kerja terutama dalam bentuk arsenik trioksid

    dapat terjadi pada industri pengecoran timbal, tembaga, emas maupun logam

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    10/26

    non besi yang lain. eberapa industri yang juga mempunyai potensi untuk

    memberi paparan bahan kimia arsen adalah industri pestisida/ herbisida,

    industri bahan penga*et, industri mikro elketronik dan industri farmasi/ obat-

    obatan. )ada industri tersebut, arsenik trioksid dapat bercampuran dengan

    debu, sehingga udara dan air di industri pestisida dan kegiatan peleburan

    mempunyai risiko untuk terpapar kontaminan arsen. )aparan yang berasal

    dari bukan tempat kerja (non occupational exposure# adalah air sumur, susu

    bubuk, saus dan minuman keras yang terkontaminasi arsen serta asap rokok.

    $ematian akibat keracunan arsen sering tidak menimbulkan kecurigaan

    karena gejala keracunan akutnya menyerupai gejala gangguan

    gastrointestinal yang hebat sehingga dapat salah didiagnosis sebagai suatu

    penyakit (Di0aio dan Dominick, !!8#.

    2..1.1 Tan&a &an 0e/ala Kera$"nan Arsen

    2rsen mempunyai *aktu paruh yang singkat (hanya beberapa hari#, sehingga

    dapat ditemukan dalam darah hanya pada saat terjadinya paparan akut.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    11/26

    anemia, gagal ginjal dan ikterus (gangguan hati#. $ematian dapat terjadi

    sebagai akibat dehidrasi berat dan syok hipo;olemik (Di0aio dan Dominick,

    !!8#

    $eracunan 2rsin

    2rsen yang berbentuk gas masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi,

    yang selanjutnya akan mencapai darah dan menimbulkan hemolisis

    hebat serta penekanan terhadap SS). $orban menunjukkan gejala

    menggigil, demam, muntah, nyeri punggung, ikterik, anemia dan

    hipoksia, serta kadang-kadang dapat timbul kerjang. Dapat terjadi

    hemoglobinuria, dan terdapat eritrosit dan silinder. $ematian terjadi

    karena kegagalan system kardio-respirasi. ila tidak terjadi kematian

    dalam *aktu singkat, pada ginjal dapat terjadi nekrosis tubuler dan

    obstruksi tubuli oleh silinder eritrosit dengan akibat anuri dan uremia.

    $eracunan $ronik

    )ada keracunan kronik, korban tampak lemah, terdapat melanosis

    arsenik berupa pigmentasi kulit yang ber*arna kuning coklat, lebih

    jelas pada daerah fleksor, putting susu dan perut sebelah ba*ah serta

    pada aksila. ambut tumbuh jarang. )igmentasi berbintik-bintik halus

    ber*arna coklat, umumnya terlihat pada pelipis, kelopak mata dan

    leher yang menyerupai pigmentasi pada penyakit 2ddison, namun

    mukosa mulut tidak terkena. Dapat juga menyerupai pitiriasis rosea

    dalam gambaran dan distribusi, tetapi menetap. $eratosis dapat

    ditemukan pada telapak tangan dan kaki (keratosis arsenik#. 9ejala

    neurologik berupa neuritis perifer, mula-mula timbul rasa tebal dan

    kesemutan pada tangan dan kaki, kemudian terjadi kelemahan ototdan kejang otot (kram# terutama pada malam hari. 9ejala lain yang

    tidak khas seperti malaise, berat badan menurun, mata berair, fotofobi,

    pilek kronis, mulut kering, dan pada lidah dapat terlihat adanya bulu-

    bulu halus ber*arna putih perak di atas jaringan lidah yang ber*arna

    merah ($errigan, !!+#.

    2..1.2 Peeriksaan Forensik

    a. $orban 0ati $eracunan 2kut )ada pemeriksaan luar ditemukan tanda-tanda dehidrasi.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    12/26

    )ada pemeriksaan dalam ditemukan tanda-tanda iritasi lambung,

    mukosa ber*arna merah, kadang-kadang dengan perdarahan (flea

    bitten appearance#. :ritasi lambung dapat menyebabkan produksi

    mucin yang menutupi mukosa dengan akibat partikel-partikel arsendapat tertahan. 6rpimen terlihat sebagai partikel-partikel arsen

    ber*arna kuning sedangkan 2s6" tampak sebagai partikel ber*arna

    putih. )ada jantung ditemukan perdarahan sub-endokard pada septum.

    5istopatologik jantung menunjukkan infiltrasi sel-sel radang bulat pada

    miokard. Sedangkan organ lain parenkimnya dapat mengalami

    degenerasi dan bengkak keruh. )ada korban meninggal perlu diambil

    semua sample organ, darah, urin, isi usus, isi lambung, rambut, kuku,

    kulit dan tulang. Sedangkan bahan-bahan yang perlu diambil untuk

    pemeriksaan toksikologi pada korban hidup adalah muntahan, urin,

    tinja, bilas lambung, darah, rambut, dan kuku.

    b. $orban 0ati akibat $eracunan 2rsin

    ila korban cepat meninggal setelah menghirup arsin, akan terlihat

    tanda-tanda kegagalan kardio-respirasi akut.I ila meninggalnya lambat,

    dapat ditemukan ikterus dengan anemia hemolitik, tanda-tanda kerusakan

    ginjal berupa degenerasi lemak dengan nekrosis fokal serta nekrosis tubuli.

    c. $orban 0ati akibat $eracunan $ronik

    )ada pemeriksaan luar tampak keadaan gizi buruk.

    )ada kulit terdapat pigmentasi coklat (melanosis arsenik#, keratosis

    telapak tangan dan kaki (keratosis arsenik#. $uku memperlihatkan garis-garis putih (0eeJs lines# pada bagian kuku

    yang tumbuh dan pada dasar kuku.I Temuan pada pemeriksaan dalam

    tidak khas.

    )ada kasus keracunan arsen, kadar dalam darah, urin, rambut dan kuku

    meningkat. 1ilai normal kadar arsen dalam rambut kepala adalah !, mg/kg,

    nilai !,3 mg/kg menimbulkan kecurigaan adanya keracunan, nilai "! mg/kg

    menunjukkan adanya keracunan akut. 1ilai normal kadar arsen dalam kuku

    adalah sampai dengan 8 mg/kg. 1ilai 8 mg/kg menumbulkan kecurigaan

    adanya keracunan, dan pada keracunan akut dapat dijumpai kadar arsen

    pada kuku sebanyak &! mg/kg. Dalam urin, arsen dapat ditemukan dalam

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    13/26

    *aktu jam setelah diminum, dan dapat terus ditemukan hingga 8!-8 hari

    (Di0aio dan Dominick, !!8#.

    )ada keracunan kronik, arsen diekskresikan secara intermiten tergantung

    intake. Titik-titik basofil pada eritrosit dan leukosit muda mungkin ditemukan

    pada darah tepi, menunjukkan beban sumsum tulang yang meningkat.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    14/26

    :nsektisida yang termasuk golongan ini adalah golongan fosfat organic

    dan karbamat. %ara kerja golongan ini adalah mengikat enzim asetil

    kolinesterase. Takaran fatal untuk golongan organofosfat4 malathion 8- gram,

    parathion 8! mg/kg . Takaran fatal untuk golonan karbamat4 aldicarb !,E-8

    mg/kg.

    )ada keracunan akut gejala timbul dalam "!->! menit dan mencapai

    puncaknya dalam -& jam. )ada keracunan ringan gejala yang timbul adalah

    anoreKia, sakit kepala, gelisah, tremor lidah dan kelopak mata, miosis dan

    penglihatan kabur. Sedangkan gejala pada keracunan berat adalah diare,

    pupil pinpoint sukar bernapas, edema paru, sianosis, kejang (Sudarmo,!!3#.

    2..+ Kera$"nan Kar(on Monoksi&a 345

    9as %6 adalah gas yang tidak ber*arna, tidak berbau bila murni,

    namun sering terkontaminasi sehingga tidak murni dan memiliki bau, tidak

    merangsang selaput lendir, sedikit lebih ringan dari udara sehingga mudah

    menyebar.

    Sejak penggantian batu bara dengan gas alam, insidensi kematian

    akibat karbon monoksida telah berkurang. $andungan %6 dihasilkan juga

    oleh bensin sekitar +-&, mesin diesel menghasilkan kadar %6 yang lebih

    rendah. ?alaupun gas pembuangan kendaraan bermotor akan terba*a ke

    udara sampai ke atmosfer, tetapi kadar %6 yang rendah tersebut tetap

    berbahaya. Terlebih lagi polisi dan petugas lalu lintas yang bekerja di jalan

    raya. $adar saturasi %6 pada hemoglobin orang-orang tersebut dapat

    mencapai 8! persen. $eracunan %6 dipengaruhi dengan keadaan lingkungan

    seperti ;entilasi yang minimal, ruangan yang tertutup sehingga gas %6 dapat

    terhirup. )ada kasus bunuh diri, cara yang sering dilakukan adalah korban

    duduk di mobil dengan jendela terbuka pada garasi yang tertutup, sehingga

    mereka dapat mengirup gas pembuangan tersebut.

    )ada kasus kebakaran banyak korban meninggal bukan karena api ,

    melainkan karena menghisap asap yang sebagian besar kandungan asap

    tersebut adalah %6. anyak proses industrial yang menyebabkan keracunan

    %6 khususnya pembuatan besi dan baja.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    15/26

    9as %6 memiliki afinitas yang tinggi terhadap hemoglobin dalam

    darah. $ekuatan kombinasi ini !K lebih kuat dibandingkan ikatan

    hemoglobin dengan oksigen. 5al ini mengakibatkan *alaupun konsentrasi

    %6 yang rendah dapat menggantikan oksigen dari sel darah merah dan

    secara progresif mengurangi kemampuan sel darah dalam transportasi

    oksigen ke jaringan. $onsentrasi %6 yang kuat dapat membunuh. $adar

    saturasi carboKyhaemoglobin (ikatan %6 dengan hemoglobin# di atas !->!

    berakibat fatal pada orang de*asa yang sehat. 6rang yang berusia lanjut,

    memiliki penyakit paru-paru atau penyakit jantung dapat meninggal pada

    kadar %6 yang rendah, bahkan pada kadar saturasi . 9ejala dari

    keracunan %6 bersifat progresif sehingga korban tidak mendapat tanda

    apapun kecuali sakit kepala, hingga mereka pingsan hingga koma. )ada

    kadar sekitar "!-+! dapat terjadi nausea, dapat disertai ;omit, pingsan,

    kehilangan ketajaman penglihatan, lemah, dan dapat jatuh ke dalam tahap

    stupor dan dapat terjadi koma. )ada kadar sekitar +!-! terjadi sickness,

    lemah, inkoordinasi, con;ulsions, dan koma dapat terus berjalan hingga

    terjadi kegagalan kardiorespirasi dan kematian. eberapa orang de*asa yang

    sehat dapat mencapai kadar 3! atau lebih sebelum meninggal

    (Sudarmo,!!3#.

    2..+.1 Peeriksaan Forensik

    Diagnosis keracunan %6 pada korban hidup biasanya berdasarkan

    anamnesis adanya kontak dan di temukannya gejala keracunan %6. )ada

    keracunan %6 dapat terjadi kulit yang ber*arna merah muda, sering disebut

    sebagai cherry pink, yang tampak jelas bila kadar carboKyhaemoglobin(%65b# mencapai "! atau lebih. antalan kuku dan bibir dapat

    menunjukkan *arna yang khas terutama pada kadar saturasi yang tinggi.

    Selanjutnya tidak ditemukan tanda khas lain.

    $adang-kadang dapat ditemukan tanda asfiksia dan hiperemia ;isera. )ada

    otak besar dapat ditemukan petekiae di substansia alba bila korban dapat

    bertahan hidup lebih dari 8C jam. )ada area hipostatik dari tubuh yang telah

    mati, pe*arnaan merah muda biasanya terlihat, kecuali pada daerah yang

    anemis dimana pengurangan dari kandungan hemoglobin dapat mengurangi

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    16/26

    intensitas dari pe*arnaan. )ada pemeriksaan dalam seluruh organ dapat

    ber*arna merah muda akibat carboKyhaemoglobin dan carboKymyoglobin.

    =dema pulmonal sering ditemukan namun tidak ada perubahan organ

    spesifik, kecuali pada otak dari korban yang telah bertahan selama beberapa

    *aktu mengikuti episode keracunan %6, pada beberapa kasus dapat terjadi

    degenerasi kistik yang bilateral dari ganglia basal. :ndi;idu dengan paparan

    %6 yang lama dapat mengalami parkinsonian syndrome atau dapat terjadi

    perburukan status neurologis. Trauma psikologis dapat disebabkan oleh

    keracunan %6 akibat adanya hipoksia serebral (Sudarmo,!!3#.

    )ada analisa toksikologik darah akan di temukan adanya %65b pada

    korban keracunan %6 yang tertunda kematiannya sampai 3 jam maka

    seluruh %6 telah di eksresi dan darah tidak mengandung %65b lagi,

    sehingga ditemukan lebam mayat ber*arna li;id seperti biasa demikian juga

    jaringan otot, ;isera dan darah. $elainan yang dapat di temukan adalah

    kelainan akibat hipoksemia dan komplikasi yang timbul selama penderita di

    ra*at.

    6tak, pada substansia alba dan korteks kedua belah otak, globus

    palidus dapat di temukan petekiae. $elainan ini tidak patognomonik untuk

    keracunan %6, karena setiap keadaan hipoksia otak yang cukup lama dapat

    menimbulkan petekiae.

    )emeriksaan mikroskopik pada otak memberi gambaran 4

    )embuluh-pembuluh halus yang mengandung trombohialin

    1ekrosis halus dengan di tengahnya terdapat pembuluh darah yang

    mengandung trombohialin dengan pendarahan di sekitarnya, lazimnya

    di sebut ring hemorrage

    1ekrosis halus yang di kelilingi oleh pembuluh-pembuluh darah yang

    mengandung trombi

    all hemorrgae yang terjadi karena dinding arterior menjadi nekrotik

    akibat hipoksia dan memecah.)ada miokardium di temukan

    perdarahan dan nekrosis, paling sering di muskulus papilaris ;entrikal

    kiri. )ada penampang memanjangnya, tampak bagian ujung muskulus

    papilaris berbercak-bercak perdarahan atau bergaris-garis seperti

    kipas berjalan dari tempat insersio tendinosa ke dalam otak.

    Ditemukan eritema dan ;esikal/ bula pada kulit dada, perut, luka, atau

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    17/26

    anggota gerak badan, baik di tempat yang tertekan maupun yang tidak

    tertekan. $elainan tersebut di sebabkan oleh hipoksia pada kapiler-

    kapiler ba*ah kulit (Sudarmo,!!3#.

    2.. Kera$"nan Narkotika6 Bar(it"rat6 &an i!notik

    2...1 Kera$"nan Narkotika

    1arkotika (unani4 Narkosis# ialah setiap obat yang dapat

    menghilangkan rasa nyeri dan dapat menyebabkan suatu keadaan stupor.

    )emeriksaan luar pada pengguna narkotika dapat ditemukan bekas suntikan

    (needle mark#, di daerah lipat siku, punggung tangan, lengan atas, dan sekitar

    putting susu. Dapat ditemukan skin blisters pada korban keracunan narkotika,

    barbiturate, dan karbon monoksida.

    2...1.1 Jenis-/enis Narkotika4

    8. 6piat/ 6pium

    6piat atau opium adalah bubuk yang dihasilkan langsung oleh

    tanamanpoppy/ papaver somniferum di mana di dalam bubuk tersebut

    terkandung morfin yang dapat menghilangkan rasa sakit dan kodein

    yang berfungsi sebagai antitusif.

    . 0orfin

    0ofrin adalah alkoloida yang merupakan hasil ekstraksi serta isolasi

    opium dengan zat kimia tertentu untuk penghilang rasa sakit atau

    hipnoanalgetik bagi pasien penyakit tertentu. Dampak atau efek dari

    penggunaan morfin yang sifatnya negatif membuat penggunaan morfin

    diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan yang sama

    namun lebih kecil efek sampingnya.

    ". 5eroin

    5eroin adalah turunan dari morfin atau opioda semisintatik dengan

    proses kimia*i yang dapat menimbulkan ketergantungan/ kecanduan

    yang berlipat ganda dibandingkan dengan morfin. 5eroin dipakai

    dengan cara menyuntikkan keotot, kulit/sub kutan atau pembuluh ;ena.

    +. $odein

    $odein adalah sejenis obat batuk yang digunakan oleh dokter, namun

    dapat menyebabkan ketergantungan/ efek adiksi sehingga

    peredarannya dibatasi dan dia*asi secara ketat.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    18/26

    . 6piat Sintetik/ Sintetis

    Benis obat yang berasal dari opiat buatan tersebut seperti metadon,

    petidin dan dektropropoksi;en (distalgesic# yang memiliki fungsi

    sebagai obat penghilang rasa sakit. 0etadon berguna untuk

    menyembuhkan ketergantungan opium/ opiat. 6piat sintesis dapat

    memberi efek seperti heroin, namun kurang menimbulkan ketagihan/

    kecanduan.

    >. $okain / %ocaine 5ydrochloride

    $okain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta

    isolasi daun coca (erythoroKylon coca# yang dapat menjadi perangsang

    pada sambungan syaraf dengan cara / teknik diminum dengan

    mencampurnya dengan minuman, dihisap seperti rokok, disuntik ke

    pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam

    metode lainnya. $enikmatan menggunakan kokain hanya dirasakan

    sebentar saja, yaitu selama 8 sampai + menit seperti euforia,

    peningkatan kepercayaan diri, terangsang, menambah tanaga dan

    stamina, dan lain-lain. Setelah ! menit berubah menjadi rasa lelah/

    capek, depresi mental dan ketagihan. =fek yang dapat ditimbukan dari

    penggunaan kokain secara terus menerus adalah 4

    5ipertensi

    :nsomnia

    0iosis

    5ilang nafsu makan / kurus

    )eningkatan detak jantung

    3. 9anja/ 0ariyuana/ $anabis

    0ariyuana adalah tanaman semak/perdu yang tumbuh secara liar dihutan yang mana daun, bunga, dan biji kanabis berfungsi untuk

    relaksan dan mengatasi keracunan ringan (intoksikasi ringan#.'at

    getah ganja/ T5% (delta-E tetra hidrocannabinol# yang kering bernama

    hasis, sedangkan jika dicairkan menjadi minyak kanabasis. 0inyak

    tersebut sering digunakan sebagai campuran rokok atau lintingan

    tembakau yang disebut sebagai cimenk, cimeng, cimenK, joint, spleft,

    dan sebagainya.9anja dapat menimbulkan efek yang menenangkan/

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    19/26

    relaksasi. 6rang yang baru memakai ganja atau mariyuana memiliki

    ciri-ciri sebagai berikut 4

    0abuk, mata merah.

    Tubuh lemas dan lelah.

    0idriasisagi pengguna ganja alias mariyuana semua itu tidak

    masalah *alaupun banyak menimbulkan efek buruk bagi fisik dan

    mental, antara lain sebagai berikut ini4$emampuan konsentrasi

    berkurang.Daya tangkap syaraf otak berkurang. )englihatan kabur /

    berkunang-kunang. )asokan sirkulasi darah ke jantung berkurang.

    ang penting bagi pecandu ganja adalah efek enak dan nikmat dunia

    yang semu seperti 4- asa gembira.- )ercaya diri/ )D meningkat pesat.

    - )eka pada suara (Sudarmo, !!3#.

    2...1.2 Tan&a &an 0e/ala Kera$"nan

    $eracunan dapat terjadi secara akut dan kronis. keracunan akut biasanya

    terjadi akibat percobaan bunuh diri, kecelakaan dan pembunuhan.

    9ejala keracunan lebih cepat pada morfin daripada opium. 0ula-mula terjadi

    eksitasi susunan saraf yang kemudian disusul oleh narkosis. $orban biasanya

    datang ke rumah sakit sudah dalam fase narkosis. $orban merasa ngantuk

    yang semakin lama semakin dalam dan berakhir dengan keadaan koma,

    terdapat relaksasi otot-otot sehingga lidah dapat menutupi saluran napas,

    nadi kecil dan lemah, pernapasan sukar, irregular, pernapasan dangkal-

    lambat dan dapat terjadi pernapasan Cheyne Stokes, suhu badan turun,

    muka pucat, pupil miosis yang akan melebar kembali setelah terjadi anoksia,

    tekanan darah menurun hingga syok.

    2...1.% Se(a( &an Mekanise Keatian

    %ara kematian hanya dapat ditentukan jika kita melakukan penyelidikan ke

    tempat kejadian. $ecelakaan adalah sebab terbanyak, biasanya dikarenakan

    ketidaktahuan dosis. %ara kematian yang lain adalah pembunuhan.

    )embunuhan dengan suntikan biasanya menggunakan morfin/heroin dosis

    letal atau dicampur dengan racun lain misalnya sianida atau strichnin. cara

    kematian dapat pula bersifat bunuh diri yang biasanya akibat abstinensia.

    kematian biasanya terjadi pada penggunaan secara intra;ena.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    20/26

    0ekanisme kematian melalui 4L Depresi pusat pernapasan 4 pusat

    pernapasan menjadi kurang sensiti;e terhadap stimulus %6 atau 5G.

    L =dema paru 4 terjadinya edema paru diakibatkan oleh peningkatan tekanan

    cairan serebrospinal dan tekanan intrakranial serta berkurangnya sensitifitas

    pusat pernafasan terhadap %6. $edua keadaan ini menyebabkan

    menurunnya ;entilasi paru dan gangguan permeabilitas.

    L Syok anafilaktik terjadi akibat hipersensitifitas terhadap morfin/heroin atau

    terhadap bahan pencampuranya.L $ematian pada pemakai narkotika dapat

    pula diakibatkan oleh berbagai hal lain, seperti 4 pemakaian alat suntik dan

    bahan yang tidak steril sehingga menimbulkan infeksi, misalnya pneumonia,

    endokarditis, hepatitis, tetanus, 2:DS, malaria, sepsis dan sebagainya. ila

    cara penyuntikan tidak benar, dapat terjadi emboli udara.

    Dosis letal tidak dapat ditentukan dengan pasti karena tergantung dari

    indi;idu. Dosis letal terkecil yang pernah dilaporkan adalah sebesar >! mg

    morfin, tetapi biasanya diambil patokan sekitar !! mg. Selain itu kadar

    dalam urine dan darah dapat digunakan sebagai pegangan. Bika kadar morfin

    dalam urine sebesar mg berarti orang tersebut menggunakan morfin

    dalam jumlah yang berlebihan. ila kadara dalam urine sebesar -! mg

    atau dalam darah !,8-!, mg berarti sudah dalam keadaan toksik.

    2...1.+ Peeriksaan Forensik

    )ada korban hidup yang menunjukkan gejala keracunan narkotika, perlu

    dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan urine. 2pabila hasil

    pemeriksaan laboratoriummenunjukkan adanya narkotika, maka kita *ajib

    melaporkannya kepada pihak yang ber*e*enang ()asal +& #.

    )emeriksaan jenasah 4L ekas-bekas suntikan, tersering terdapat pada liupat

    siku, lengan atas,

    punggung tangan dan tungkai. Tempat yang jarang namun harus tetap kita

    perhatikan adalah pada leher, di ba*ah lidah atau pada daerah perineum.L

    )embesaran kelenjar getah bening setempat. :ni diakibatkan pemakaian

    kronis menggunakan suntikan yang tidak steril. )ada pemeriksaan

    mikroskopik kelainan ini menunjukkan hipertrofi dan hiperplasi limfositik.

    L 7epuh kulit (skin-blister#, biasanya pada kulit daerah telapak tangan dan

    kaki. $elainan ini biasanya terdapat pada kasus kematian karena suntikan

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    21/26

    dalam jumlah besar. $eadaan ini juga mungkin didapatkan pada kasus

    keracunan %6 atau barbiturat.

    L $elainan lain 4 biasanya merupakan tanda asfiksia saeperti keluarnya busa

    halus dari lobang hidung dan mulut, yang mulanya ber*arna putih yang

    kemudian kemerahan (karena adanya autolysis#. $elainan ini dianggap

    sebagai tanda edema paru. Sianosis pada ujung-ujung jari dan bibir,

    perdarahan petekial pada konjungti;a dan pada pemakaian narkotika dengan

    cara sniffing kadang dijumpai perforasi septum nasi.

    L $elainan paru akut. )erubahan a*al(" jam pertama# didapatkan edema dan

    kongesti saja. )ada jangka *aktu "-8 jam didapatkan narcotic lungs.

    0enurut Siegel, kelainan ini khas dan dapat dipakai untuk menegakkan

    diagnosis.

    L )erubahan lanjut. Terjadi lebih dari + jam. )aru menunjukkan gambaran

    pneumonia lobularis difus, penampangnya tampak ber*arna coklat

    kemerahan, padat seperti daging dang menunjukkan gambaran granuler.L

    $elainan paru kronik berupa granulomatosis ;askular paru sebagai

    manifestasi reaksi jaringan terhadap talk yang digunakan sebagai bahan

    pencampur, mungkin pula akibat bahan yang tidak larut pada penggunaan

    parenteral. )ada mikroskopis tampak gambaran kristal.

    L $elainan hati dapat berupa akumulasi sel radang. Derajat kelainannya

    tergantung lamanya penggunaan narkotika. )ada pemeriksaan mikroskopik

    juga ditemukan fibrosis ringan dan proliferasi sel-sel duktus biliaris.

    )ada pemeriksaan laboratorium, bahan pemeriksaan diambil dari urine (jika

    tidak ada dapat diambil ginjal#, cairan empedu dan jaringan sekitar suntikan.

    :si lambung diambil jika korban menggunakan narkotika peroral, apusan

    mukosa hidung bila menggunakan sniffing. )emeriksaan laboratorium untuk

    mendeteksi adanya narkotika minimal adalah kromatografi lapis tipis (tlc#.

    %ara pemeriksaan lain adalah menggunakan teknik glc (kromatografi gas#

    dan ria (radio immunoassay#.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    22/26

    arbiturat digunakan secara luas sebagai obat adiktif, namun efek lain yang

    terdapat pada obat ini disalahgunakan. 6bat ini memiliki batas komposisi

    yang luas, dari yang bersifat anestesi kerja singkat seperti thiopentone

    sodium hingga yang bersifat kerja sedang seperti amylobarbitone. Saat ini

    babiturat kerja lama (long acting# seperti phenobarbitone digunakan dalam

    terapi epilepsi pada manusia. Toleransi mudah diinduksi dengan cepat dan

    gejala ithdraal terhadap obat dapat bersifat berat. arbiturat (doners#

    dapat dikombinasikan dengan stimulan amphetamines (uppers# dalam tablet

    yang sama, dan dikenal sebagaipurple heart. 2lkohol dan barbiturat memiliki

    kekuatan aditif yang kuat dan dapat menyebabkan kematian.

    )ada a*alnya amphetamine (benzedrine# dan deKtroamphetamine

    (deKedrine# diresepkan untuk mencegah kelelahan dan menekan nafsu

    makan. 6bat ini memiliki efek stimulan yang kuat sehingga penggunaan

    dalam jangka *aktu lama dapat menyebabkan hyperexcitement,

    hallucinations, dan psychoses. )ada umumnya terdapat hyperpyrexia dan

    hypertension yang dapat mempresipitasi pendarahan serebral atau

    pendarahan subarachnoid, dan berisiko aritmia jantung. 0D02 (methylene-

    dioKy-methamphetamine# dikenal juga sebagai ectasy, !"C, #$#%, yang

    pada beberapa tahun disebut sebagai desainer drug dan bertanggung ja*ab

    dalam sejumlah kematian. )enggunaan 0D02 dapat menyebabkan

    gangguan pada neurologis, ginjal, hepar, dan paru-paru, dan dapat

    menyebabkan rhabdomyolysis dan disseminated intravaskular coagulation.

    eberapa pengguna diketahuin meminum sejumlah besar air, yang

    mengakibatkan intoksikasi air dan meninggal akibat oedem serebral.

    2.. Kera$"nan Alko#ol

    2lkohol banyak terdapat dalam berbagai minuman dan sering menimbulkan

    keracunan. $eracunan alkohol menyebabkan penurunan daya reaksi atau

    kecepatan, kemampuan untuk menduga jarak dan ketrampilan mengemudi

    sehingga cenderung menimbulkan kecelakaan lalu lintas di jalan, pabrik dan

    sebagainya. )enurunan kemampuan untuk mengontrol diri dan hilangnya

    kapasitas untuk berfikir kritis mungkin menimbulkan tindakan yang melanggar

    hukum seperti perkosaan, penganiayaan, dan kejahatan lain ataupun

    tindakan bunuh diri.

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    23/26

    au alkohol bukan merupakan diagnosis pasti keracunan. Diagnosis

    pasti hanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan kuantitatif kadar alkohol

    darah. $adar alkohol dari udara ekspirasi dan urin dapat dipakai sebagai

    pilihan kedua. )ada korban yang meninggal, sebagai pilihan kedua dapat

    diperiksa kadar alkohol dalam otak, hati, atau organ lain, atau cairan tubuh

    lain seperti cairan serebrospinalis. )enentuan kadar alkohol dalam lambung

    saja tanpa menentukan kadar alkohol dalam darah hanya menunjukkan

    bah*a orang tersebut telah minum alkohol. )ada mayat, alkohol dapat

    berdifusi dari lambung ke jaringan sekitarnya termasuk ke dalam jantung,

    sehingga untuk pemeriksaan toksikologik, diambil dari pembuluh darah ;ena

    perifer (;ena kubiti atau ;ena femoralis#. Salah satu cara pemeriksaan

    semikuantitatif kadar alkohol dalam darah atau urin yang cukup sederhana

    adalah teknik modifikasi mikrodifusi, sebagai berikut4

    7etakkan ml reagen 2nti eke dalam ruang tengah. eagen 2ntie

    dibuat dengan melarutkan ",3! gm $alium dikromat ke dalam 8! ml

    air. $emudian tambahkan &! ml asam sulfat, dan terus diaduk, lalu

    encerkan dengan !! ml akuades.

    Sebarkan 8 ml darah atau urin yang akan diperiksa dalam ruang

    sebelah luar dan masukkan 8 ml kalium karbonat jenuh dalam ruang

    sebelah luar pada sisi berla*anan.

    Tutup sel mikrodifusi, goyangkan dengan hati supaya darah/urin

    bercampur dengan larutan kalium karbonat.

    iarkan terjadi difusi selama 8 jam pada temperatur ruang. $emudian

    angkat tutup dan amati perubahan *arna pada reagen 2ntie.

    5asil4 *arna kuning kenari menunjukkan hasil negatif. )erubahan

    *arna kuning kehijauan menunjukkan kadar etanol sekitar &! mg.

    ?arna hijau kekuningan sekitar "!! mg. $adar alkohol darah yang

    diperoleh pada pemeriksaan belum menunjukkan kadar alkohol darah

    pada saat kejadian. 5al ini akibat dari pengambilan darah dilakukan

    beberapa saat setelah kejadian, sehingga perhitungan kadar alkohol

    darah saat kejadian harus dilakukan meskipun kecepatan eliminasi

    kira-kira 8+-8 mg, namun dalam perhitungan harus juga

    dipertimbangkan kemungkinan kesalahan pengukuran dan kesalah

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    24/26

    perkiraan kecepatan eliminasi. 9runer (8E3# menganjurkan angka 8!

    mg per jam digunakan dalam perhitungan ($laassen, !!.

    2..7 Kera$"nan Metanol Metil Alko#ol5

    0etil alkohol banyak digunakan dalam industri dan rumah tangga. 0etil

    alkohol mudah didapat dan murah karena tidak dapat digunakan sebagai

    minuman karena sangat toksik. 0etal alkohol merupakan cairan jernih, tidak

    ber*arna, dengan bau khas, mempunyai titik didih >! derajat %elcius.

    $adar ambang batas metanol di udara adalah !! ppm. au metanol akan

    tercium bila kadara diudara mencapai 8!! ppm, sedangkan takaran toksik

    diperkirakan adalah > ml, dan takaran letalnya sekitar "!-8!! ml.

    0etil alkohol dibuat dari destilasi kayu atau melalui sintetis kimia. anyak

    digunakan dalam bidang industri dan kesenian. Dikenal beberapa bentuk

    murni metal alkohol seperti %olumbian spiritus, =agle spiritus bahan aditif

    untuk meinggikan tinggi nilai oktan bensin dan sebagai cairan antibeku air

    radiator mobil ($laassen, !!.

    2..7.1 Tan&a &an 0e/ala Kera$"nan

    jam, namun pernah

    tercatat ada yang dapat bertahan hidup + hari, dengan mekanisme yang

    telah diuraikan di atas ($laassen, !!.

    2..7.% Peeriksaan Forensik

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    25/26

  • 7/25/2019 TOKSIKOLOGI BAB II TINJAUAN PUSTAKA .doc

    26/26

    D2FT2 ). &ndiredt sources of 'erbicides

    exposure for families on (ntorio farms )ournal of *xposure Science and

    *nviromental *pidemiology!!> (8>#4E&-8!+

    $errigan, S, (!!+#, Drug ToKicology for )rosecutors Targeting

    5ardcore :mpaired Dri;ers, 1e* 0eKico Department of 5ealth Scientific

    7aboratory Di;ision ToKicology ureau, 1e* 0eKico.

    $laassen, %.D. !!&. %asarett 2nd DoullJs ToKicology The asic

    Science of )oisons, Se;enth =dition. 1e* ork 4 0c9ra* 5ill.

    $lein, 9.0., ama .., 1eal =.F., 7e*is S.1., dan renna 0.F. !!&.

    Disaster )reparedness 4 =mergency To esponse 6rganophosphorus

    )oisoning. 1e* ork 4 $ing )harmaceuticals, :nc.

    )rihadi. !!&. +aktor-faktor yang berhubungan dengan *fek ronis

    eracunan estisida (rganofosfat ada etani Sayuran di acamatan

    Ngablak abupaten %agelang))s-