tokoh biologi.doc

52
7. CAROLUS LINNAEUS Carolus Linnaeus atau Carl (von) Linné (lahir di Älmhult , 23 Mei 1707 meninggal di Uppsala , 10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi . Ia dikenal sebagai "bapak taksonomi modern" dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern. Linnaeus ialah ahli botani yang paling dihormati pada masanya, dan ia juga terkenal dengan kemampuan bahasanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoologi dan adalah seorang dokter . Dalam masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan , maka ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia . Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.

Upload: aliem89

Post on 23-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhh

TRANSCRIPT

7. CAROLUS LINNAEUS  

Carolus Linnaeus atau Carl (von) Linné (lahir di Älmhult, 23 Mei 1707 – meninggal di Uppsala, 10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai "bapak taksonomi modern" dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern.

Linnaeus ialah ahli botani yang paling dihormati pada masanya, dan ia juga terkenal dengan kemampuan bahasanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoologi dan adalah seorang dokter.

Dalam masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan, maka ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk menelitiLaplandia. Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.

Pada tahun 1735 Linnaeus pindah ke Belanda. Di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini ialah satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa Latin.

Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah—karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada abad ke-18, hal yang sekarang disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.

Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga "kerajaan". Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai "varietas").

Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga menyatakan bahwa ada species manusia kedua, Homo troglotydes (bermakna "orang goa", yang ia maksudkan untuk simpanse dan sekarang ditempatkan dalam genus berbeda (bukan Homo) melainkan Pan troglotydes). Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mammae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan hewan lain, Linnaeus lebih memilih hal ini karena pandangannya pada pentingnya keberadaan induk betina.)

Hanya sistem pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang masih tetap digunakan hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi pengelompokan itu juga banyak berubah. Namun demikian, Linnaeus tetap dianggap berjasa mengembangkan gagasan struktur hirarki klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar tentang hal yang dapat dianggap sah secara ilmiah untuk disebut 'sifat teramati' itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan (contohnya,DNA yang pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah terbukti bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan menentukan hubungan organisme hidup satu dengan lainnya), namun prinsip-prinsip dasarnya tetap masuk akal.

8. CASIMIR FUNK  

Casimir Funk lahir di Warsaw, Polandia 23 Februari 1884 dan Wafat di New York 20 November 1967. Casimir Funk merupakan salah satu ahli biokimia Amerika yang pertama kali menemukan fungsi vitamin.

9. CHARLES ALPHONSE LAVERAN BIOGRAFI

Charles Louis Alphonse Laveran lahir pada tanggal 18 Juni 1845, dalam sebuah keluarga militer di Paris.

10. CHARLES ROBERT DARWIN

 

Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).

Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam. Darwin diangkat menjadi Fellow of the Royal Society, melanjutkan penelitiannya, dan menulis serangkaian buku tentang tanaman dan binatang, termasuk manusia, dan yang menonjol adalah The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex dan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukunya yang terakhir adalah tentang cacing tanah.

11. CHRISTIAAN EIJKMAN

Christiaan Eijkman (lahir 11 Agustus 1858 – meninggal 5 November 1930 pada umur 72 tahun) ialah seorang ilmuwan Belanda yang mendapatPenghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran 1929 atas hasil karyanya dalam menemukan antineuritic vitamin bersama dengan Frederick G. Hopkins.

Penelitian terkenal Eijkman ialah menemukan penyebab beri-beri, yaitu karena kekurangan bahan penting dalam makanan pokok orang Hindia-Belanda. Bahan kaya nutrisi itu terdapat di pericarpium-kulit ari beras. Penemuan ini mengarahkan ilmuwan pada konsep vitamin. Ternyata kulit ari beras mengandung vitamin B. Hal ini membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 1929 bersama Gowland Hopkins

12. EDWARD B. LEWIS

Edward Bok Lewis (lahir 20 Mei 1918 – meninggal 21 Juli 2004 pada umur 86 tahun) ialah seorang genetikawan Amerika Serikat yang memenangkan Nobel Kedokteran bersama dengan Eric Frank Wieschaus dan Christiane Nuesslein-Volhard.

Lewis lahir di Wilkes-Barre (Pennsylvania) dan lulus dari E.L. Meyers High School. Ia menerima gelar BA dalam biostatistik dari Universitas Minnesota pada tahun 1939, di mana ia berkarya dengan Drosophila melanogaster di laboratorium milik C.P. Oliver. Pada tahun 1942 Lewis menerima gelar Ph.D. dari California Institute of Technology (Caltech), bekerja di bawah arahan Alfred Sturtevant. Setelah bertugas sebagai meteorolog di U.S. Air Force dalam Perang Dunia II, Lewis bergabung dengan staf Caltech pada tahun 1946 sebagai instruktur. Pada tahun 1956 ia diangkat sebagai profesor biologi, dan pada tahun 1966 Profesor Biologi Thomas Hunt Morgan. Penghargaan-penghargaan yang pernah diterimanya antara lain Thomas Hunt Morgan Medal (1983), Gairdner Foundation International Award (1987), Wolf Foundation Prize in Medicine (1989), Rosenstiel Award (1990),National Medal of Science (1990), Albert Lasker Award for Basic Medical Research (1991), dan Louisa Gross Horwitz Prize (1992).

Studi Penghargaan Nobelnya dengan Drosophila mendirikan bidang genetika perkembangan. Ia dihormati dengan perkembangan uji komplementasi. Penerbitan penting di bidang genetika, biologi perkembangan, radiasi dan kanker disajikan dalam buku Genes, Development and Cancer, yang diluncurkan pada tahun 2004.

13. EDWARD JENNER

Edward Jenner Edward Jenner (lahir di Berkeley, Gloucestershire, 17 Mei 1749 – meninggal di Berkeley, Gloucestershire, 26 Januari 1823 pada umur 73 tahun), dia sudah belajar ilmu bedah dengan cara magang kepada ahlil\ bedah terkenal Daniel Ludlow di Sudbary, dekat Bristol. Lalu pada usia 21 tahun, dia hijrah ke London dan megang kepada seorang ahli bedah terkenanl bernama John Hanter.

Suatu hari ditahun 1796, seorang perempuan pemerah susu bernama Sarah Nelmes mendatangi Jenner dan mengeluhkan adanya rash di tangannya. Jenner lalu mengambil materi rash yang diketahui sebagai penyakit cacar menular pada sapi tersbut (cowpox) dengan pisau tajam dan memidahkannya ke lengan James Phipps, seorang anak tukang kebunnya yang berusia delapan tahun. Akibatnya, Phipps terkena cowpox, tetapi segera sembuh.

Jenner lantas mengoleskan materi dari luka cacar smallpox, penyakit mematikan yang mewabah saat itu, ke luka yang dia buat di tangan Phipps. Sebagaimana dugaan Jeenner, Phipps tidak terkena cacar. Sesuatu yang berasal dari Phipps telah melindungi Phipps.

Setelah percobaanya sukses, Jenner kembali melakukan percobaan sebanyak 23 kasus yang sama, termasuk kepada anak lelakinya yang berumur 11 bulan. Semua detail penelitiannya dia kumpulkan dalam buku An Inquiry the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae. Dengan keberhasilan Jenner ini, ilmu ilmunologi pun lahir.

Penemuan Jenner dikenal sebagai vaksinasi yang diambil dari bahasa latin sapi, yaitu vacca. Pada 1789, dia mengirim artikel ilmiah tentang hasil studi yang dilakukannya kepada majalah The Royal Society yang terkenal dan bergengsi. Dia menjelaskan bahwa upaya vaksinasi yang dilakukannya berhasil memberi perlindungan dari serangan penyakit cacar.

15. FREDERICK GOWLAND HOPKINS

Sir Frederick Gowland Hopkins OM FRS (lahir di Eastbourne, East Sussex, Inggris, 20 Juni 1861 – meninggal di Cambridge, Cambridgeshire,Inggris, 16 Mei 1947 pada umur 85 tahun) ialah ilmuwan Inggris yang menjadi tokoh utama dalam pendirian biokimia sebagai bidang pengajaran dan penelitian di Britania Raya. Hopkins membuat banyak sumbangan penting untuk pemahaman metabolisme sel yang hidup, dan metode penelitian biokimia. Ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1929 bersama Christiaan Eijkman dari Belanda untuk penemuan vitamin.

16. GALEN

17. GEORGES LEOPOLD CUVIER

Georges Leopold Cuvier lahir tanggal 23 Agustus 1769 di kota kecil Montbeliard yang berbahasa Prancis di daerah Wurttemberg, tidak jauh dari Prancis.

18. GEORGES JEAN FRANZ KÖHLER

Georges Jean Franz Köhler (Munchen, 17 Maret 1946 – 1 Maret 1995 di Freiburg im Breisgau) adalah biolog Jerman.

Bersama dengan Cesar Milstein dan Niels K. Jerne, Köhler memenangkan Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada 1984, "untuk karya pada sistem kekebalan dan produksi antibodi monoklonal". Sebagian penelitian ini dipresentasikan di Lembaga Imunologi Basel.

Pada 1984 ia menjadi direktur Lembaga Imunologi Max Planck di mana ia bekerja hingga kematiannya.

19. GERTY THERESA CORI

Gerty Theresa Cori adalah perempuan Amerika pertama yang memenang- kan Nobel dalam bidang Fisiologi/Kedokteran.

Tahun 1947 Gerty menemukan bagaimana glikogen diubah menjadi glukosa dan mengenai efek hormon hipofisis pada metabolisme karbohidrat

20. GREGORY GOODWIN PINCUS

Gregory Goodwin Pincus (1903-1967) ialah endokrinolog, lahir di Woodbine, New Jersey, Amerika Serikat. Ia mengajar di empat universitas diMassachusetts, Harvard (1931–8), Clark (1938–45), Tufts (1946–50), dan Boston (1950–67).

Pada 1944 ia ikut mendirikan Yayasan Worcester untuk Biologi Eksperimental, salah satu laboratorium utama yang didirikan secara cepat untuk menyalurkan penemuan ilmiah secara langsung ke dalam pengembangan dagang. Ia berkonsentrasi pada studi hormon dan faktor lainnya dalam reproduksi mamalia dan, dengan dukungan keuangan yang dibawa dalam berterima kasih kepada Margaret Sanger, ia menjadi salah satu pengembang awal pil kontrasepsi oral (1951). Di antara buku dan kertas ilmiahnya, ia menerbitkan The Eggs of Mammals (1936) dan The Control of Fertility (1965).

21. GREGOR JOHANN MENDEL  

Gregor Johann Mendel (lahir di Hynčice (Heinzendorf bei Odrau), Kekaisaran Austria , 20 Juli 1822 – meninggal di Brno, Kekaisaran Austria-Hungaria , 6 Januari 1884 pada umur 61 tahun) adalah berbahasa Jerman Silesian ilmuwan dan Augustinian biarawan yang meraih ketenaran anumerta sebagai pendiri baru ilmu dari genetika. Mendel menunjukkan bahwa warisan dari tertentu sifat dalam pea tanaman mengikuti pola-pola tertentu, sekarang disebut sebagai hukum Mendel warisan. Makna mendalam dari karya Mendel tidak diakui sampai pergantian abad ke-20, ketika penemuan kembali independen hukum-hukum memprakarsai ilmu genetika modern.

Gregor Mendel, yang dikenal sebagai "bapak genetika modern", terinspirasi oleh kedua profesornya di Universitas Olomouc (yaitu Friedrich Franz & Johann Karl Nestler) dan rekan-rekannya di biara (misalnya, Franz Diebl) untuk mempelajari variasi tanaman, dan ia melakukan penelitian di biara kebun percobaan, yang awalnya ditanam oleh NAPP pada tahun 1830. Antara 1856 dan 1863 Mendel dibudidayakan dan diuji beberapa 29.000 pea tanaman ( yaitu' Pisum sativum). Studi ini menunjukkan bahwa satu dari empat tanaman kacang memiliki ras resesif alel, dua dari empat orang hibrida dan satu dari empat ras yang dominan. Percobaan-Nya memimpin dia untuk membuat dua generalisasi, yang Hukum Segregasi dan Hukum Assortment Independen, yang kemudian lebih dikenal sebagai Hukum Mendel Warisan.

22. GÜNTER BLOBEL

Günter Blobel (lahir 21 Mei 1936) adalah biolog Jerman Amerika. Blobel lahir di Waltersdorf (Niegosławice) di Provinsi Silesia Hilir, Prusia. Ia lulus dari Universitas Tübingen pada 1960 dan menerima Ph.D. dari Universitas Wisconsin-Madison pada 1967. Ia ditunjuk ke Howard Hughes Medical Institute pada 1986.

Blobel dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran 1999 untuk penemuan bahwa protein yang baru disintsis mengandung "tag alamat" yang mengarahkannya ke lokasi yang tepat dalam sel, yang dikenal sebagai sasaran protein.

Blobel juga dikenal atas dukungannya yang langsung dan aktif atas pembangunan kembali Dresden di Jerman, pada 1994 menjadi pendiri dan presiden "Friends of Dresden, Inc" yang bersifat nirlaba. Ia mendanai semua uang Hadiah Nobel untuk perbaikan kembali Dresden, khususnya untuk pembangunan kembali Frauenkirche (selesai pada 2005) dan pembangunan sinagog baru.

Dari 2003, Blobel bekerja di Universitas Rockefeller, New York City. Blobel tinggal di Upper East Side, Manhattan dengan istrinya dan 3 anjing English setter. Ia juga salah satu dewan direktur Nestlé.

23. GUSTAV JULIUS VON SACHS

24. HAR GOBIND KHORANA

25. HUGO MARIE DE VRIES

Hugo Marie de Vries (16 Februari 1848, Haarlem – 21 Mei 1935, Lunteren) adalah seorang ahli botani dan genetika berkebangsaan Belanda. Ia utamanya dikenal karena mengajukan konsep gen, menemukan kembali hukum-hukum pewarisan pada tahun 1890-an, memperkenalkan istilah "mutasi", dan mengembangkan teori mutasi evolusi.

26. JAMES DEWEY WATSON

James Dewey Watson (lahir di Chicago, 6 April 1928) ialah seorang ilmuwan biologi molekul berkebangsaan Amerika Serikat yang dikenal terutama sebagai salah satu penemu struktur molekul DNA. Ia menerima Hadiah Nobel Kedokteran bersama Francis Crick dan Maurice Wilkins pada tahun 1962atas penemuan struktur molekul asam nukleat dan artinya untuk perpindahan informasi.

Watson menerima gelar B.A. dari University of Chicago dan terus menerima Ph.D. di Indiana University pada 1950. Watson bertemu Francis Crick saat mereka berdua bekerja di Cavendish Laboratory di Cambridge University, Inggris. Tertarik pada struktur ADN, mereka membuat model yang berhasil atas asam nukleat pada 1953. Pada 1956 Watson pindah ke Bagian Biologi di Harvard, di mana ia mempelajari RNA. Ia menjadi direktur Cold Spring Harbor Laboratory di Long Island, New York sejak 1968. Ia telah membantu membuat lembaga ini menjadi pusat penelitian genetika molekuler dankanker, di antara topik lainnya. Watson menjalankan Human Genome Project di NIH dari 1988 hingga 1992.

Buku Watson yang laris manis The Double Helix, diterbitkan pada 1968, menceritakan kembali tahun-tahun riset DNA.

27. JEAN BAPTISTE LAMARCK

Jean-Baptiste Pierre Antoine de Monet, Chevalier de Lamarck (lahir di Bazentin, Picardie, 1 Agustus 1744 – meninggal di Paris, 18 Desember 1829.

Jean Baptiste Lamarck adalah seorang ahli biologi dari Perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang sederhana dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-muasal. Teori Lamarck dikenal dengan paham "use and disuse" dari buku Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima alias gagal.

Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.

2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.

3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.

4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau keturunannya.Contoh yang digunakan lamarck untuk memperkuat teorinya adalah pada binatang / hewan menjangan. Pada awal mula ceritanya menjangan tidak punya tanduk. Tetapi karena kepalanya sering digunakan untu beradu kepala antara menjangan yang satu dengan yang lain, maka tumbuh tanduk panjang. Semakin sering beradu pala, semakin panjang tanduknya.

28. JOSEPH EDWARD MURRAY

Joseph Edward Murray seorang tokoh rakyat Amerika Syarikat yang dilahirkan pada 1 April 1919 di Mildford, Massachusetts, pernah menjadi ketua pakar pembedahan plastik di Brigham,Boston, selain menjadi profesor dalam bidang pembedahan di Sekolah Perubatan Harvard pada 1970.

Pada tahun 1954, Murray melakukan pemindahan buah pinggang kepada sepasang kembar. Pada tahun 1962, melakukan pemindahan buah pinggang pertama antara pesakit yang tidak langsung mempunyai pertalian saudara dengan menggunakan ubat immunosuppressive.

Memenangi Hadiah Nobel 1990 kerana kejayaannya memperkenalkan teknik pemindahan organ dan tisu, bersama rakannya, E. Donnal Thomas bagi kategori perubatan

29. JOSEPH LISTER

Ahli bedah Inggris Joseph Lister yang memperkenalkan penggunaan antiseptik dalam operasi dilahirkan tahun 1827 di Upton, Inggris. Tahun 1852 dia meraih gelar dokter dari Universitas College London selaku mahasiswa yang cemerlang. Tahun 1861 dia jadi ahli bedah di rumah sakit Kerajaan Glasgow, kedudukan yang dijabatnya selama delapan tahun. Terutama dalam jangka masa ini dia mengembangkan metode antiseptik dalam pembedahan.

Di rumah sakit itu Lister dibebani tugas di blok baru barak operasi. Di sini dia dikejutkan oleh tingginya angka kematian. Infeksi serius seperti kelumpuhan bagian anggota badan karena kekurangan penyaluran darah merupakan kejadian umum setelah operasi berlangsung. Lister mencoba menjaga agar barak senantiasa dalam keadaan bersih, tetapi toh tidak banyak menolong. Angka kematian masih tetap tinggi. Banyak dokter menganggap uap udara tak sehat yang keluar dari tanah "miasmas" (noxious vapors) yang berada di sekitar rumah sakitlah yang menjadi penyebabnya. Pendapat ini tidak memuaskan Lister.

Kemudian, di tahun 1865, dia baca siaran Louis Pasteur yang memperkenalkannya kepada teori penyakit kuman. Ini menyuguhkan Lister satu kunci gagasan baru. Andaikata benar penyakit itu lantaran kuman, maka pencegah terbaik melawan infeksi adalah membunuh kuman sebelum mencapai tempat luka yang terbuka. Dengan menggunakan "Carbolik acid" selaku pembunuh kuman, Lister dengan demikian telah melakukan satu pola baru cara-cara antiseptik. Dia bukan saja membersihkan tangan dengan cermat sebelum menghadapi pembedahan, tetapi juga melakukan pengamatan terhadap peralatan yang digunakan berikut pakaian-pakaian agar sepenuhnya bersih. Dia betul-betul menyemprotkan "carbolik acid" yang berbau tajam pencegah antiseptik ke udara dalam kamar operasi. Hasilnya mengagumkan, angka kematian menurun. Antara tahun 1861-1865, angka kematian rata-rata pada pria 45%, sedangkan menjelang tahun 1869 menyusut jadi 15% saja.

30. JOSHUA LEDERBERG

Joshua Lederberg (lahir di Montclair, New Jersey, 23 Mei 1925 – meninggal di New York, 2 Februari 2008 pada umur 82 tahun) adalah seorang ahli genetika, ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada 1958 dengan Edward Tatum dan George Beadle untuk karya rintisan dalam genetika mikroba. Penemuannya bersama koleganya bahwa bakteri mempertukarkan bahan genetik menetapkan bahwa mikroorganisme bisa bereproduksi secara seksual. Ia menjadi direktur Kennedy Laboratories for Molecular Biology and Medicine pada 1961.

31. KARL LANDSTEINER

Karl Landsteiner (lahir 14 Juni 1868 – meninggal 26 Juni 1943 pada umur 75 tahun) ialah seorang ilmuwan Austria keturunan Yahudi. Ialah tokoh yang menemukan bahwa darah manusia terbagi menjadi 4 kelompok yang sekarang dikenal dengan golongan darah O, A, B, dan AB. Dengan penemuannya tersebut, orang dapat mentransfusi darahnya dengan aman dan tidak sembarangan untuk menstrafusi darah

Karl Landsteiner mendapat pengiktirafan Anugerah Nobel untuk bidang Fisologi atau Perubatan pada tahun 1930 kerana kejayaannya mengkelaskan darah kepada jenis-jenisnya A, B, AB dan O pada tahun 1909.

32. LAZZARO SPALLANZANI

Lazzaro Spallanzani (lahir 10 Januari 1729 – meninggal 12 Februari 1799 pada umur 70 tahun) adalah seorang imam, ahli fisiologi, dan ilmuwan asal Italia.[1] Dia lahir dari pasangan Gianniccolò, seorang pengacara, dan Lucia Zigliani.[1] Pada tahun 1753, Spallanzani mendapatkan gelar doktor di bidang filosofi dan lima tahun kemudian ditahbiskan menjadi imam. Saat menjadi imam, penelitiannya tentang fenomena alam tetap berjalan dan didanai oleh Gereja.[1] Salah satu penelitiannya yang penting di dalam ilmu Biologi adalah teori generasi spontan (Spontaneous Generation).[2] Dia mengemukakan bahwa pemanasan dapat mensterilisasi (membunuh mikroorganisme) di dalam kaldu yang digunakan, namun apabila pemanasan hanya dilakukan beberapa menit maka tidak akan membunuh semua mikroorganisme yang ada di dalamnya.[2] Hal lain yang dibuktikan oleh Spallanzani adalah mikroorganisme yang ada di udara dapat masuk ke kaldu menyebabkan pembusukan atau kerusakan kaldu.[2] Pada tahun 1755, Spallanzani menjadi pengajar logika, metafisik, dan bahasa Yunani di Perguruan Tinggi Regio, Lombardy.[1] Laporan terakhir yang ditulis oleh Spallanzani muncul pada tahun 1978 mengenai pengamatan tanaman yang disimpan dalam air dan sinar matahari memberikan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Spallanzani meninggal akibat koma uremik pada 12 Februari 1799

33. LIE KIAN JOE

Lie Kian Joe adalah ahli parasitologi pertama dari Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. Lie Kian Joe dilahirkan di Sukabumi.

34. LOUIS PASTEUR

Pasteur lahir di kota Dole tahun 1822, bagian timur Perancis. Sebagai mahasiswa di Paris dia memperdalam ilmu pengetahuan.

 Penyelidikannya tentang asam traktat (tartaric acid) pada kaca mengangkat derajatnya ke tingkat ahli kimia yang tersohor di saat umurnya baru dua puluh enam tahun.

Penemuan pribadi Pasteur yang paling termasyhur adalah pengembangan teknik penyuntikan terhadap manusia untuk mencegah penyakit Rabies yang ditakuti. Lain-lain ilmuwan, dengan meniru gagasan dasar Pasteur, sejak itu mengembangkan vaksin untuk mencegah lain-lain penyakit berat seperti tifus dan poliomyelitis.

35. LUTHER BURBANK

Luther Burbank (Lancaster, Massachusetts, 7 Maret 1849 – Santa Rosa, California, 11 April 1926) adalah tokoh penggiat hortikultura, pemulia tanaman, dan seorang perintis dalam ilmu pertanian dari Amerika Serikat. Walaupun ia banyak bekerja dengan dan luas pengetahuannya tentang tanaman, tokoh ini banyak dikritik oleh kalangan akademisi karena cara kerjanya yang dinilai mengabaikan tata krama ilmiah. Walaupun tidak dikenal di Indonesia, namanya dikenal luas di kalangan hortikultura Amerika dan Eropa karena ia mengembangkan lebih dari 800 galur dan kultivar tanaman, khususnya dari wilayah iklim sedang, selama 55 tahun karirnya. Ia bekerja dengan bermacam-macam tanaman, mulai dari tanaman buah, tanaman hias, rumput, dan tanaman sayuran. Ia juga mengembangkan kaktus tanpa duri dan plumcot: persilangan prem (plum) dan aprikot (apricot). Karyanya yang lain adalah kentang 'Russet Burbank', yang menjadi kentang dominan dalam industri pangan.

Karena sangat luas dan banyak hasil karyanya, di Amerika pada tahun 1930 dirilis Plant Patent Act, undang-undang yang melindungi hasil karya pemuliaan tanaman.

36. MIEN ACHMAD RIFAI

Prof. Mien Achmad Rifai, M.Sc.,Ph.D. yang akrab dipanggil Pak Mien lahir di Desa Gapura Tengah, Sumenep, Madura, pada tanggal 1 Januari 1940. Dia adalah ahli botani dari Indonesia.

Pak Mien memulai kariernya sebagai guru praktik zoologi di Akademi Pertanian Ciawi, Bogor, pada tahun 1960—1962. Ia juga pernah menjadi demonstrator botani di Universitas Sheffield, Inggris (1963—1967). Pada tahun 1967, ia berkecimpung sebagai peneliti. Pada tahun 1976 ia menjadi peneliti utama LIPI.

Jabatan yang pernah diembannya, antara lain, Asisten Ilmu Hayat Herbarium Bogoriense, Bogor (1962), Kepala Herbarium Bogoriense, Bogor (1968—1977), Asisten Direktur Ilmiah Lembaga Biologi Nasional, LIPI, Bogor (1978—1985), Ketua Kelompok Peneliti Taksonomi Herbarium Bogoriense, Bogor (1989), Staf Ahli Wakil Ketua LIPI (1978—1992), Asisten II Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Pengembangan (1995), Asisiten V Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Kebijakan (1998—2000), dan Pjs. Sekretaris Jenderal Dewan Riset.

37. MARCELLO MALPIGHI

Marcello Malpighi (lahir di Crevalcore, 10 Maret 1628 – meninggal di Roma, 29 November 1694 pada umur 66 tahun) adalah dokter berkebangsaanItalia yang namanya diabadikan bagi beberapa nama dalam fisiologi, seperti badan Malpighi dan pembuluh Malpighi. Ia menaruh minat pada bidanganatomi,[1] baik tumbuhan maupun hewan, dan menghasilkan berbagai karya seperti Anatomia Plantarum (1675, 1679). Pada tahun 1691 ia pindah dariBologna ke Roma untuk menjadi dokter Kepausan atas undangan Paus Innosensius XII.

38. PAUL BERG

Paul Naim Berg (lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 30 Juni 1926; umur 87 tahun). Ia adalah biokimiawan dan profesor emeritus diUniversitas Stanford. Ia menerima gelar B.S. dalam biokimia dari Universitas Negeri Penn pada tahun 1948 dan Ph.D. dalam biokimia dari Case Western Reserve University pada tahun 1952. Pada tahun 1980, ia menerima separuh Penghargaan Nobel dalam Kimia dengan tim Walter Gilbert danFrederick Sanger. Ketiganya dihargai untuk sumbangan pentingnya pada penelitian dasar asam nukleat.

39. ROBERT BURNS WOODWARD

Robert Burns Woodward (lahir di Boston, 10 April 1917 – meninggal di Cambridge, 8 Juli 1979 pada umur 62 tahun) ialah seorang kimiawan Amerika Serikat  yang dianugerahi Nobel Kimia untuk karyanya pada sintesis kimiawi.

Woodward terlahir dari pasangan Arthur Woodward (yang datang dari Inggris) dan Margaret Burns (yang datang dari Skotlandia). Woodward belajar diMassachusetts Institute of Technology (MIT). Antara tahun 1941-1963, ia mengajar kimia di Universitas Harvard. Pada tahun 1963, ia menjadi direktur Lembaga Penelitian Woodward di Basel, Swiss. Pada tahun 1944, bersama dengan kimiawan William von Eggers Doering, ia mensintesis kina. Woodward juga mensintesis kolesterol dan kortison pada tahun 1951, kemudian pada tahun 1954 ia memimpin kerja penelitian yang memungkinkan sintesis striknina. Pada tahun 1965, atas karyanya pada sintesis kimiawi, ia dianugerahi Nobel Kimia. Ia juga dikenal akan penelitian antibiotik.

Ia menikah 2 kali. Pertama dengan Irja Pullman, dan memiliki 2 puteri. Kemudian dengan seniman dan teknisi Eudoxia Muller, dan memiliki sepasang putera dan puteri.

40. ROBERT KOCH

Robert Heinrich Herman Koch (lahir di Clausthal, Kerajaan Hanover, Jerman, 11 Desember 1843 – meninggal di Karlsruhe, Grand Duchy of Baden,27 Mei 1910 pada umur 66 tahun), dianggap sebagai pendiri modern bakteriologi, dikenal karena perannya dalam mengidentifikasi agen penyebab spesifik TB, kolera, dan antraks dan untuk memberikan dukungan eksperimental untuk konsep penyakit menular. Selain studi rintisannya pada penyakit ini, Koch yang diciptakan dan ditingkatkan teknologi laboratorium yang signifikan dan teknik di bidang mikrobiologi, dan membuat sejumlah penemuan kunci yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Penelitiannya menyebabkan penciptaan postulat Koch, serangkaian empat prinsip umum menghubungkan mikroorganisme spesifik untuk penyakit tertentu yang tetap hari ini "standar emas" dalam medis mikrobiologi. Sebagai hasil dari terobosan penelitian pada TB, Koch menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1905.

41. STANLEY B .   PRUSINER  

Stanley Ben Prusiner dilahirkan di Des Moines, Iowa, pada 28 Mei 1942 dan dibesarkan di des Moines dan Cincinnati, Ohio. Di Cincinnati ia belajar di SMA Walnut Hills.

Prusiner menerima gelar sarjana  dalam  ilmu kimia dan gelar dokter dari Universitas Pennsylvania. Kemudian ia menempuh program magang kedokteran  di Universitas California, San Francisco. Setelah magang, Prusiner melanjutkan ke Institut Kesehatan Nasional (NIH). Ia belajarglutaminase dalam E. coli di laboratorium Earl Stadtman. Setelah tiga tahun di NIH ia kembali ke Universitas California, San Francisco untuk menyelesaikan residensinya dalam neurologi. Setelah menyelesaikan residensinya pada 1974, Prusiner bergabung sebagai dosen di Departemen Neurologi di UCSF. Sejak saat itu ia menjabat menjadi dosen dan dosen tamu di Universitas California, San Francisco dan Universitas California, Berkeley.

Pada 2003 ia terpilih sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan dan Seni Serbia di Departemen Kimia dan Ilmu Biologi.

Ia menerima Albert Lasker Award for Basic Medical Research pada 1994 dan dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteranpada 1997 untuk penemuannya atas prion, sejenis agen menular yang bereproduksi sendiri yang terdiri atas protein.

42. STANLEY COHEN

Stanley Cohen (lahir 17 November 1922) adalah neurolog Amerika Serikat. Cohen memasuki Brooklyn College, menuntut ilmu kimia dan biologi. Ia melanjutkan pendidikannya di Oberlin College, dan ia menerima gelar M.A. dalam zoologi pada 1945. Kemudian dari Jurusan Biokimia di University of Michigan, ia menerima Ph.D. pada 1948.

Pekerjaan pertama Cohen adalah dalam bidang Pediatri dan Biokimia di University of Colorado, ia terlibat dalam studi metabolisme bayi prematur. Pada 1952, Cohen pindah ke St. Louis, Missouri untuk bekerja di Jurusan Radiologi di Washington University sebagai mahasiswa pascadoktoral dariAmerican Cancer Society. Pada 1953, ia bekerja sama dengan Jurusan Zoologi, dan ia pertama kali bertemu Rita Levi-Montalcini.

Pada 1959, ia pindah ke Vanderbilt University sebagai asisten profesor di Jurusan Biokimia. Pada 1976, ia diangkat sebagai profesor riset diAmerican Cancer Society Research Professor dan pada 1986 profesor istimewa.

Pada 1986, Cohen dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran, dengan Rita Levi-Montalcini, untuk penemuan mereka dalam faktor pertumbuhan epidermis.

43. STEPHEN HALES

Stephen Hales lahir tanggal 17 September 1677 di Bekesbourne Inggris dan meninggal 4 January 1761 di Teddington pada usia 84 tahun dan dimakamkan di bawah gereja tempat ia bekerja selama bertahun-tahun.

Stephen Hales adalah seorang ahli fisiologi, kimia, dan seorang penemu, lahir di Bekesbourne di Kent, Inggris pada tahun 1677. Hale masuk universitas Cambridge pada tahun 1696 untuk belajar teologi. Ia diangkat menjadi pendeta pada tahun 1708 di Teddington dekat Lodon. Selama ia hidup di Cambridge ia belajar ilmu pengetahuan dan dipengaruhi oleh ide-ide Isaac Newton yang masih mendominasi pemikiran-pemikiran ilmiah di universitas yang membantu Hales mengembangkan metode kuantitatif dalam penelitian biologisnya. 

Ia terpilih menjadi pengikut Royal Society pada tahun 1718 tetapi buku pertamanya yang berjudul Vegetable Staticks tidak dipublikasikan sampai tahun 1727. Dalam buku ini, termasuk pengamatan yang paling penting dalam fisiologi tumbuhan, Hales menerangkan bahwa daun tumbuhan menyerap udara dan sebagian udara tersebut digunakan sebagai nutrisi. Ia juga menyadari bahwa cahaya diperlukan untuk pertumbuhan tanaman melalui penelitiannya secara berkala. Ia mengukur banyaknya air yang hilang pada tanaman (proses transpirasi) terjadi melalui daun dan bertanggung jawab atas naiknya aliran getah pada tanaman. Dari pengukurannya mengenai aliran getah, ia menyimpulkan bahwa aliran getah pada tumbuhan tidak memiliki kemiripan dengan sirkulasi darah pada hewan. 

44. SYDNEY BRENNER

Thomas Hunt Morgan (lahir 25 September 1866 – meninggal 4 Desember 1945 pada umur 79 tahun) adalah genetikawan Amerika Serikat yang dikenal karena menemukan kromosom (1908) sebagai pembawa sifat (gen) dan pautan gen. Morgan memperluas bidang genetika dengan kajiannya pada Drosophila melanogaster, sejenis lalat buah, di Institut Teknologi California ("Caltech"), bersama-sama dengan Calvin Bridges dan Alfred Sturtevant.

Pada tahun 1915, Morgan berkolaborasi dengan Sturtevant, Hermann Muller dan Bridges dalam menulis buku teks The Mechanism of Mendelian Inheritance. Karena sumbangsihnya, pada tahun 1933 Morgan dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuan mekanisme kromosom sebagai pembawa sifat terwariskan dan interaksi gen (epistasis).

Kakek buyut dari pihak ibu Morgan adalah Francis Scott Key, penulis lirik lagu kebangsaan Amerika Serikat, The Star-Spangled Banner.

47. WILLIAM HARVEY

s

William Harvey (lahir 1 April 1578 – meninggal 3 Juni 1657 pada umur 79 tahun) ialah dokter yang mendeskripsikan sistem peredaran darah yang dipompakan sekeliling tubuh manusia olehjantung. Ini mengembangkan gagasan René Descartes yang dalam Deskripsi Tubuh Manusianya bahwa arteri dan vena ialah pipa dan mambawa makanan ke sekeliling tubuh. Namun sebenarnya ia hanya mengembangkan gagasan ilmu kedokteran muslim awal khususnya karya Ibnu Nafis, yang telah menyusun asas dan arteri dan vena besar di abad ke-13.

Ia mengumumkannya pada sistem sirkulasi pada tahun 1616 dan 1628 menerbitkan karyanya Exercitatio Anatomica de Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus (Gerak Otomatis Anatomi Jantung dan Darah Binatang), di mana, berdasar pada metodologi ilmiah, ia menentang gagasan bahwa bahwa darah dipompa ke sekeliling tubuh oleh jantung sebelum kembali ke jantung dan diedarkan kembali dalam sistem tertutup.

Ini bertentangan dengan model yang diterima yang berasal dari Galen, yang mengidentifikasi darah vena (merah gelap) dan arteri (lebih terang dan lebih encer), masing-masing dengan fungsi berbeda dan terpisah. Darah vena dianggap berasal dari hati dan darah arteri di hati; darah mengalir dari organ-organ itu ke seluruh bagian tubuh di mana dikonsumsi.

Harvey juga mengadakan penelitian dalam embriologi dalam karier terakhirnya, menulis di On the Generation of Animals (De Generatione) pada tahun 1651. Ia mendukung teori Aristoteles bahwa embrio terbentuk secara berangsur-angsur dan tak memiliki ciri-ciri dewasa dalam tahap awal. Ia juga memiliki hipotesis tentang adanya telur mamalia, dan membedah lusinan kijang di taman perburuan raja dengan harapan menemukannya, walau ia gagal melakukannya.