tinjauan pustaka statistika
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian dan Peranan Statistika
2.1.1. Pengertian Statistika
Statistika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan perhitungan
analisis data dan proses pengambilan keputusan mengenai suatu system yang dibuat berdasarkan
data yang diambil dari sebuah fakta. Data yang diolah bisa berupa informasi, dapat berupa data
dalam bentuk kualitatif ataupun dalam bentuk kuantitatif. Sesuai dengan kebutuhan informasi data
yang sangat cepat dan dinamis, pengembangan statistika juga dapat disesuaikan dengan
pengembangan teknologi informasi, baik dalam bentuk perangkat keras maupun perangkat lunak
(Mustafid, 2003).
2.1.2. Peranan Statistika
Menurut Mustafid (2003), statistika sangat penting dalam kehidupan masyarakat untuk
menganalisis suatu data yang berdasarkan fakta. Statistika dapat berperan sebagai berikut :
1. Menjamin kepastian hokum bagi para penyelenggara kegiatan statistika, baik pemerintah
maupun dalam masyarakat.
2. Menjamin kepentingan masyarakat pengguna statistika atas informasi yang telah diperolehnya.
3. Mengupayakan koordinasi dan kerja sama agar kegiatan statistika yang dilakukan oleh berbagai
pihak berjalan secara efektif dan efisien, tidak terjadi duplikasi, serta saling mengisi dan saling
memperkuat.
4. Mengantisipasi perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada
penyelenggaraan statistika.
2.2. SPSS 16
SPSS merupakan software aplikasi statistik yang populer bagi praktisi dan mahasiswa. SPSS
kepanjangan dari Statistical Package for the Social Sciences atau Paket Statistik untuk Ilmu Sosial.
Bagi para mahasiswa SPSS dapat membantu pengolahan data dan pengujian hipotesis untuk
berbagai uji dan analisis dalam statistika, seperti uji t, uji F, uji-uji non parametrik, analisis regresi,
analisis korelasi, dan analisis multivariat dan lain-lain. Untuk dapat menggunakan SPSS versi 16
diperlukan komputer/laptop dengan spesifikasi minimal menggunakan sistem operasi windows XP
(32 bit) atau yang lebih tinggi, menggunakan prosesor Intel Pentium compatible processor 1 GHz
atau yang lebih tinggi, RAM minimal sebesar 512 MB serta free drive space minimal 450 MB
(Rachmatin, 2010).
2.3. Statistika Deskriptif
2.3.1. Mean
Menurut Mustafid (2003), Mean merupakan rata – rata sampel yang dihitung dengan cara
jumlah semua data sampel dibagi banyaknya data sampel. Bisa dihitung dengan rumus :
X=1n∑i=1
n
. X i
Rata – rata atau mean memiliki berbagai cara dalam perhitungan. Yang pertama adalah rata – rata
tertimbang. Cara ini digunakan ketika data sampel masing – masing mempunyai timbangan (bobot),
maka rata – rata hitung tertimbang diberikan dengan rumus :
X w=∑i=1
n
X i wi
∑i=1
n
w i
Kedua adalah rata – rata hitung untuk data yang telah dikelompokkan, cara ini digunakan
jika data yang tersedia merupakan data yang telah dikelompokkan dalam kelas – kelas berurutan,
maka rata – rata hitung dapat dihitung dengan rumus :
X=1n∑i=1
k
mi f i
2.3.2. Median
Median merupakan pengukuran data sampel dengan cara membagi data kedalam dua bagian
yang sama. Untuk menentukan ukuran median, data sampel diurutkan dari yang terkecil sampai
dengan nilai terbesar. Maka median diberikan dengan cara sebagai berikut :
M=X n+12
(untuk n ganjil )
M=Xn /2+ X
( n2+1)
2(untuk n genap)
Jika ukuran sampel n adalah ganjil, maka median diambil dari data pada posisi yang ditengah.
Sedangkan, jika ukuran sampel n adalah genap, maka median diambil dari rata – rata dua data pada
posisi yang ditengah (Mustafid, 2003).
2.3.3. Modus
Pengukuran data sampel dengan mengambil nilai data sampel yang paling banyak muncul
dinamakan modus. Pemunculan banyaknya data dengan nilai yang sama dinamakan frekuensi.
Sehingga, modus adalah nilai data yang mempunyai frekuensi terbanyak. Karena dapat
memungkinkan suatu data sampel mempunyai frekuensi terbanyak lebih dari satu, maka modus
dapat mempunyai nilai lebih dari satu (Mustafid, 2003).
2.3.4. Skewness
Skewness adalah merupakan besaran (ukuran) untuk menentukan tingkat kemiringan kurva.
Penentuan kecenderungan kemiringannya selama ini ditetapkan berdasarkan metode dari Pearson
dan Bowley. Pearson dengan metode pendekatan nilai rata-rata hitung, nilai modus , nilai median
serta moment matematisnya, menyatakan bahwa kurva berkecenderungan condong (miring) ke kiri
(positif) jika nilai skewnessnya > 0, apabila nilai skewnessnya =0, maka kurva dikatakan
berkecenderungan normal dan apabila nilai skewness < 0, maka kurva dikatakan cenderung
condong ke kanan atau negatif (Supangat, 2005).
Sedangkan Bowley dengan melakukan pendekatan nilai kuartilnya, menyatakan bahwa
suatu kurva dikatakan cenderung condong ke kiri (positif) jika nilai skewnessnya, normal dan atau
cenderung condong ke kanan (negatif) ditetapkan jika nilai skewness = ±0,1, sedangkan jika nilai
skewnessnya = ± 0,3, maka kecenderungan ccondongnya sangat berarti (Supangat, 2005).
2.4. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah
suatu data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dapat digunakan untuk mengukur data berskala
ordinal, interval ataupun rasio. Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menguji apakah
suatu data berdistribusi normal atau tidak, diantaranya adalah Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors,
AndersonDarling, Cramer-von Mises, Shapiro-Wilk dan Shapiro Francia serta termasuk juga dalam
hal ini yaitu metode Bootstrap. Dalam penelitian sebelumnya telah diuji normalitas data dengan
menggunakan metode Anderson-Darling, Cramer-von Mises, dan Lilliefors beserta dengan
perbandingan ketiga metode tersebut (Fallo et al, 2013).
2.5. Uji Homogenitas
Pengujian Homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas variansi
(variance) sangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua kelompok atau
lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan
data dasar (ketidak homogenan kelompok yang dibandingkan). Ada beberapa
rumus yang digunakan untuk uji homogenitas variansi diantaranya: uji F, uji
Harley, uji Cohran,uji Levene, dan uji Bartlett (Widiyana, 2012).
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh homogen atau
tidak. Misalnya dalam uji homogenitas menggunakan Levene, Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05,
data berasal dari populasi yang mempunyai varians tidak homogen, namun jika nilai siginifikansi ≥
0,05, data berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen (Widiyana, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Mustafid. 2003. STATISTIKA ELEMENTER METODE DAN APLIKASI DENGAN SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro
Fallo, Janse Oktaviana. Setiawan, Adi. Susanto, Bambang. 2013. UJI
NORMALITAS BERDASARKAN METODE ANDERSON DARLING, CRAMER-VON
MISES DAN LILLIEFORS MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP. Universitas
Kristen Satya Wacana. Salatiga
Rachmatin, Dewi. 2010. MODUL PELATIHAN SPSS. Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung
Supangat, Andi. 2005. MENENTUKAN TINGKA T KEMIRINGAN KURV A
(SKEWNESS) DENGAN METODE RATA-RATA POLAR. Universitas
Widyatama. Bandung
Widiyana. 2012. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE,
RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEDAN.
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta