tinjauan pustaka, lampiran

22
BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM PENGARUH PEMBUMBUNAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan dijadikan sebagai makanan pokok selain beras atau padi oleh beberapa masyarakat Indonesia, bahkan dibelahan dunia lain. Selain sebagai salah satu makanan pokok, jagung juga merupakan sumber karbohidrat. Jagung memiliki beberapa manfaat diantaranya, batang dan daun muda sebagai pakan ternak, batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau atau kompos, biji jagung tua sebagai pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun, bahan campuran kopi bubuk,bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, dan industri tekstil. Pembudidayaan tanaman jagung lebih mudah dibandingkan padi, karena jagung tidak terlalu membutuhkan air yang banyak seperti padi, serta jagung dapat tumbuh di daerah kering sekalipun, asalkan masih terdapat kandungan air walaupun dalam kapasitas yang tidak terlalu melimpah. Jagung ( Zea mays , keluarga L, Poaceae) dikenal sebagai tanaman yang serbaguna, tumbuh di segala macam kondisi tanah, ketinggian dan kesuburan, yang menjelaskan adaptasi menyeluruh dan berbagai varietas yang dimilikinya. Dalam pembudidayaannya, jagung dibudidayakan dalam 1

Upload: aname-sun

Post on 04-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

bts

TRANSCRIPT

BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM

PENGARUH PEMBUMBUNAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jagung merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan dijadikan sebagai makanan pokok selain beras atau padi oleh beberapa masyarakat Indonesia, bahkan dibelahan dunia lain. Selain sebagai salah satu makanan pokok, jagung juga merupakan sumber karbohidrat. Jagung memiliki beberapa manfaat diantaranya, batang dan daun muda sebagai pakan ternak, batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau atau kompos, biji jagung tua sebagai pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun, bahan campuran kopi bubuk,bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, dan industri tekstil.Pembudidayaan tanaman jagung lebih mudah dibandingkan padi, karena jagung tidak terlalu membutuhkan airyang banyak sepertipadi,serta jagung dapat tumbuh di daerah kering sekalipun, asalkan masih terdapat kandungan air walaupun dalam kapasitas yang tidak terlalu melimpah. Jagung (Zea mays, keluarga L, Poaceae) dikenal sebagai tanaman yang serbaguna, tumbuh di segala macam kondisi tanah, ketinggian dan kesuburan, yang menjelaskan adaptasi menyeluruh dan berbagai varietas yang dimilikinya. Dalam pembudidayaannya, jagung dibudidayakan dalam bentuk jagung manis, jagung pipilan, bahkan jagung untuk sayur (baby corn). Meskipun pembudidayaan tanaman jagung tergolong mudah, namun produksi jagung pada lahan pertanaman terkadang masih belum optimal (benih tidak tumbuh ataupun karena serangan hama dan penyakit). Untuk mendapatkan hasil produksi jagung yang optimal, maka perlu dilakukan pemilihan sistem budidaya tanaman jagung yang tepat.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembumbunan dan pemupukan terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan hasil tanaman jagung (Zea mays).II. TINJAUAN PUSTAKAJagung (Zea mays) merupakan tanaman rerumputan penting yang dibudidayakan dan dikembangbiakan dewasa ini. Awalnya di budidayakan di Meksiko 7000 tahun yang lalu, sekarang jagung di Amerika menjadi hasil panen terbesar dan menjadi bahan pokok suplai pangan global. Jagung banyak digunakan untuk banyak cara selain untuk makan besar pada makan malam atau dijadikan sebagai popcorn untuk teman melihat film. Kegunaan jagung yang pertama adalah dijadikan sebagai cornmeal. Cornmeal dibuat dengan menggerinda keseluruhan jumlah jagung. Bagian yang baik digunakan sebagai roti jagung, kue dalam pesta, dan hushpuppies serta adonan pizza. Gilingan yang paling baik juga digunakan dapat digunakan untuk membuat tepung jagung yang dapat digunakan untuk pancakes, donat, roti, dan makanan bayi. Selain dijadikan sebagai makanan, jagung juga dapat berfungsi sebagai penicilin. Cairan yang terkandung dalam jagung merupakan sebuah produk yang dipisahkan dari berbagai komponen jagung. Cairan tersebut terdiri atas asam, yeast, gluten, dan sedikit nitrogen. Cairan dalam jagung ini merupakan medium sempurna yang mana untuk pertumbuhan penicilin dalam skala besar. Corn starch dibuat dari endosperm jagung, berfungsi mengentalkan agen untuk makanan cair dan juga sebagai alternatif body powder. Corn strach juga merupakan bahan utama dari biodegradable palstic. Jagung juga dapat digunakan sebagai sirup yang mempunyai kadar fruktosa tinggi. Jagung dimanfaatkan pula sebagai whiskey dan juga etanol. Tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kertas toilet, bahan bakar, minyak, insektisida dan lem (Cellanania, 2010).Jagung, atau yang juga dikenal sebagai maize merupakan tanaman semusim dari famili Poaceae atau Gramninaceae berhubungan dengan tebu, sorgum, teosinte, gandum, padi dan oats. Pada abad ke 18, seorang Swedish, Carl Linnaeus menempatkan jagung pada genus Zea, yang berarti tepung seperti rumput, dan spesies mays, sebuah penyalinan dari maize. Maize berasal dari kata Taino, maiz, yang berarti pemberi kehidupan. Satu tongkol jagung terdiri dari 75 kalori, 15g karbohidrat, 2g protein, 1g lemak, dan 2g serat. Jagung juga merupakan sumber vitamin C, vitamin B1, B5, asam folat, fosfor dan mangan. Jagung tumbuh pada beberapa variasi iklim dan tanah dengan berbagai macam varietas biji (Cumo, 2013).Tanaman jagung menurut Purwono dan Hartono (2009) termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum klasifikasi dan sistematika tanaman jagung sebagai berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledone

Ordo

: Graminae

Famili

: Graminaceae

Genus

: Zea

Spesies: Zea mays L.

Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, yaitu akar seminal, akar adventif dan akar udara. Batang jagung tidak bercabang berbetuk silinder dan terdiri dari beberapa ruas dan buku. Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang jagung tergantung varietas dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60-300 cm. Daun jagung memanjang dan keluar dari buku-buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8-48 helaian, tergantung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah daun dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang. Antara kelopak dan helaian terdapat lidah daun yang disebut ligula. Ligula ini berbulu dan dan berlemak serta berfungsi mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang. Bunga jagung tidak memiliki petal dan sepal sehingga diseut bunga tidak lengkap. Bunga jagung termasuk bunga tidak sempurna karena jantan dan betina berada pada bunga yang berbeda. Adapun bunga betina terdapat di ketiak daun ke-6 atau ke 8 dari bunga jantan. Pada umumnya jagung terjadi penyebukan silang. Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200-400 biji. Biji jagung terdiri dari riga bagian. Bgian yang paling luar disebut pericarp. Bagian atau lapisan kedua yaitu endosperm yang merupakan cadangan makan biji. Sementara bagian paling dalam yaitu embrio atau lembaga (Purwono dan Hartono, 2009).

Jagung dapat tumbuh dengan sukses di berbagai jenis tanah mulai dari liat pasir untuk lempung liat. Namun, tanah dengan kandungan bahan organik yang baik memiliki daya ikat air yang tinggi dengan netral pH dianggap baik untuk produktivitas yang lebih tinggi. Menjadi tanaman peka terhadap lembab stres kelembaban tanah dan salinitas tekanan khususnya kelebihan; diinginkan untuk menghindari bidang dataran rendah memiliki drainase yang buruk dan juga bidang yang memiliki salinitas yang lebih tinggi. Oleh karena itu, bidang yang memiliki penyediaan drainase yang tepat harus dipilih untuk budidaya jagung (Anonim, 2010).Di antara semua sereal, jagung pada umumnya dan hibrida khususnya responsif terhadap nutrisi diterapkan baik melalui sumber organik atau anorganik. Tingkat aplikasi hara tergantung terutama pada status hara tanah / keseimbangan dan sistem tanam. Untuk memperoleh hasil yang diinginkan, yang dosis nutrisi yang diterapkan harus disesuaikan dengan tanah memasok kapasitas dan permintaan tanaman (Khusus Situs Tertentu pendekatan pengelolaan hara) dengan menjaga pandangan dari tanaman sebelumnya (sistem tanam). Respon jagung untuk pupuk organik yang digunakan adalah penting dan karenanya pengelolaan hara terpadu (INM) sangat penting strategi pengelolaan hara pada tanaman jagung sistem produksi berbasis. Oleh karena itu, untuk hasil ekonomi yang lebih tinggi dari jagung, aplikasi 10 t FYM ha-1, 10-15 hari sebelum penaburan dilengkapi dengan 150-180 kg N, 70-80 kg P2O5, 70-80 kg K2O dan 25 kg ZnSO4 ha-1 dianjurkan. Dosis penuh dari P, K dan Zn harus diterapkan sebagai basal sebaiknya pengeboran pupuk di band sepanjang benih menggunakan benih-cum-pupuk latihan. Nitrogen harus diterapkan untuk produktivitas yang lebih tinggi dan penggunaan efisiensi. Kekurangan gizi pada tanaman mengurangi hasil, kualitas dan keuntungan bagi petani. Hasil panen dapat sering dikurangi 10-30% oleh kekurangan nutrisi utama sebelum gejala yang jelas defisiensi diamati di lapangan (Anonim, 2010).Untuk membudidayakan jagung, buah jagung dibiarkan cukup tua dan kering pada pohonnya. Benih diambil hanya dari tanaman dan tongkol yang baik dan sehat saja. Setelah cukup kering jagung diepas dari batangnya kemudian dijemur selama seminggu kemudian diikat dan digantung di tempat-tempat tergantung air. Biji yang terdapayt pada bagian pangkal dan ujung tongkol dipisahkan, hanya biji yang mempunyai ukuran yang sama saja yang digunakan sebagai benig. Jagung dapat ditanam secara terus menerus, namun lebih baik ditanam bergantian dengan padi, tebu dan kacang-kacangan. Waktu yang paling baik untuk menanam adalah pada awal musim kemarau. Cara menanam adalah mula-mula dibuat luang tanam jagung dengan tugas sedalam 3-5 cm, kemudian dimasukkan benih jagung sebanyak 1-2 butir/ lubang, dan segera ditutup dengan tanah. Pada tanah lembab, kedalama tugal cukup 3cm, sedang pada tanah kering 5 cm. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 60x30 cm atau 70x30 cm. Pemeliharaan tanaman jagung meliputi penyulaman, pengairan, penyiangan, dan perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit.. Penyulaman dilakukan pada waktu tanaman jagung berumur 7 hari setelah tanam. Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, tanaman yang sudah dewasa penyiraman dapat dikurangi. Perlindungan tanaman dianjurkan untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit adalah penerapan pengendalian terpadu. Setelah tanaman berumur 3 bulan dilakukan pemanenan Pada umumnya jagung dipanen muda pada umur 70-90 hari, sedangkan panen untuk tujuan benih pada umur 100-110 hari (Yusran dan Maemunah, 2011).Pemupukan juga diperlukan untuk tanaman jagung agar menghasilkan produktivitas tinggi. Pupuk kandang ayam meningkatkan hasil jagung manis serta menurunkan berat kering gulma bila dibandingkan dengan pupuk kandang kambing dan pupuk kandang sapi. Jarak tanam 50 cm x 40 cm mampu menekan pertumbuhan gulma sehingga menghasilkan berat kering gulma tertendah. Pemberian pupuk kandang ayam yang dikombinasikan dengan jarak tanam 50 cm x 40 cm menghasilkan tongkol layak jual tertinggi yaitu 11,576 t/ha, meningkat sebesar 47,03 % bila dibandingkan dengan hasil terendah yang diperoleh pada perlakukan tanpa pupuk kandang yang dikombinasikan dengan jarak tanam 100 cm x 20 cm yaitu sebesar 6,127 t/ha (Mayadewi, 2007).Salah satu kendala utama produksi tanaman jagung adalah serangan hama. Disamping menurunkan produksi, serangan hama juga menurunkan kualitas jagung. Dari tahun ke tahun dan dari negara ke negara, serangan jagung sangat bervariasi. Serangan hama jagung dapat dimulai dari pembibitan, fase vegetatif, generatif sampai pada tingkat pemyimpanan. Serangan utama pada tanaman jagung adalah Ostrinia furnacalis (Asian cirn borer = ACB), O. nubilalis (Europan corn borer = ECB) , Diabrotica spp. (corn root worm = CRW), Helicoverpa amigera (corn ear worm = CEW), Spodoptera spp. (armyworn = AW), Agrotis spp, (cutworm = CW), Busseola fusca (African stalk borer =ASB_ dan Chilo partellu (spotted stem borer =SBB) (James 2003, cit Herman 2007). Salah satu cara pengendlian hama jagung adalah menggunakan varietas jagung tahan hama. Perbaikan sifat tanaan jagung dapat dilakukan melalui modifikasi genetik, baik dengan pemuiaan tanaman secara konvensional maupun dengan bioteknologi, khusunya melalui rekayasa genetik (Herman, 2007).III. METODOLOGI1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum

Praktikum Budidaya Tanaman Semusim akan dilaksanakan mulai tanggal 8 September 2014 sampai dengan 12 Desember 2014. Praktikum Budidaya Tanaman Semusim dilaksanakan di Laboratorium Manajemen dan Produksi, Jurusan Budidaya Pertanian, serta di Kebun Percobaan Tridharma Banguntapan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih jagung (Zea mays), pupuk kandang, NPK Phonska (15:15:15), pestisida jika diperlukan, Furadan, kertas untuk pengukuran luas daun (gravimetri), dan lahan seluas 90 m2 (menyesuaikan kondisi lahan). Alat yang digunakan yaitu alat bercocok tanam seperti cangkul, koret, ember, tugal, tali bersimpul guna penentuan jarak tanam, alat tulis, mistar, neraca analitik, dan oven.

3. Rancangan Perlakuan

Praktikum Budidaya Tanaman Semusim dilaksanakan dengan cara membudidayakan tanaman jagung (Zea mays) di lahan yang telah disediakan (Kebun Percobaan Tridharma Banguntapan). Kegiatan budidaya tersebut meliputi pra tanam (pembuatan plot lahan tanam, pengolahan tanah, serta penentuan benih), pasca tanam (pemupukan, perlakuan, pengendalian OPT, pengairan, serta pengamatan), dan panen (pengamatan).

Digunakan model rancangan acak kelompok lengkap (randomized complete block design) dalam pelaksanaan praktikum Budidaya Tanaman Semusim. Kelompok dalam praktikum yang mempunyai ciri-ciri atau kriteria yang sama, masing-masing dikelompokkan menjadi satu digunakan sebagai blok sekaligus sebagai ulangan. Perlakuan untuk masing-masing kelompok, diacak susunannya. Perlakuan meliputi kontrol, pembumbunan 3 minggu setelah tanam (MST), pembumbunan 5 minggu setelah tanam (MST), dan pembumbunan 6 minggu setelah tanam (MST). Tanaman korban diambil dari areal contoh. Sama seperti tanaman sampel, tanaman korban ditentukan sejak awal tanaman ditanam. Kalau tanaman sampel digunakan untuk mengukur parameter yang tidak perlu merusak tanaman (tinggi tanaman atau jumlah daun), tanaman korban digunakan untuk mengukur parameter yang bisa merusak tanaman (berat kering, panjang akar, ataupun luas daun). Prinsip pemilihan tanaman korban adalah tanaman yang masih dikelilingi 8 tanaman yang masih hidup.

perlakuan

kelompokTanpa bumbunBumbun 1x 3 MSTBumbun 2x

5 MSTBumbun 2x 6 MST

1

2

3

4

5

4. Tata Laksana Praktikuma.Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul sedalam 20 - 30 cm. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengambilan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik.

b.Penanaman

Penanaman dilakukan dengan menggunakan kayu sedalam 3 cm dengan 2 benih perlubang dan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah secara tipis.

c.Pemeliharaan

1. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang dan NPK phonska (15:15:15).

2. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi. 3. Pembumbunan

Pembumbunan yaitu tanah yang digemburkan kemudian ditimbun di dekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan mempermudah bakal buah menembus permukaan tanah sehingga pertumbuhan optimal.4. Pengairan

Tanaman jagung tidak memerlukan air yang menggenang. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara disiram hingga tanah cukup basah.

5. Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap tanaman sampel dan tanaman korban dengan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar, bobot kering, dan morfologi akar, batang, daun, bunga, buah atau biji tanaman. Pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali sampai masa panen.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2010. Maize Production Technologies in India.< http://farmer.gov.in/imagedefault/pestanddiseasescrops/normalmaizeproductiontechnologies.pdf >. Diakses 10 September 2014.Cellanania, Miss. 2010. 10 Ways We Use Corn.< http://mentalfloss.com/article/26030/10-ways-we-use-corn > Diakses 10 September 2014.

Cumo, Christopher. 2013. Encyclopedia of Cultivated Plants From Acacia to Zinnia. ABC-CLIO, California.Herman, M. 2007. Sebelas tahun perkembangan Jagung Bt dan statusnya secara global. Jurnal Agrobiogen 3 : 73-79.Mayadewi, N.N A. 2007. Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. Agritop 26 : 153159.

Purwono, R. Hartono. 2009. Bertanam Jagung Unggul. Panebar Swadaya, Jakarta. Yusran dan Maemunah. Karakterisasi morfologi varietas jagung ketan di Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-una. Media Litang Sulteng 4 : 42-51.

LAMPIRAN

1. Penentuan Kebutuhan Benih dengan Bobot 100 Butir

Kebutuhan benih dalam suatu luas lahan tertentu dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut :

B:kebutuhan benih (gram)L:luas area (m2)

d1:jarak tanam dalam baris (m)d2:jarak tanam antar baris (m)

S:bobot 100 butir benih (g)n:jumlah biji per lubang tanam

GB:gaya berkecambah

Dari rumus diatas maka dapat dihitung benih yang dibutuhkan :

Lahan Kering

L:67,2 m2d1:0,20 m

d2:0,20 mS:7,08 g

n:2GB:80%

2. Penentuan Kebutuhan Pupuk

Dosis pupuk anjuran untuk kacang hijau 50kg/ha NPK, maka untuk lahan seluas 67,2 m2, diperlukan :

3. Penentuan Luas Daun dengan Metode Gravimetri

Kertas disediakan dengan jenis yang sama, contoh : HVS, buram, kertas koran. Pola bujur sangkar dibuat dengan ukuran 10 cm x 10 cm (L2 = 100 cm2) kemudian ditimbang pola bujur sangkar ini (M2). Pola bujur sangkar kertas dijadikan acuan, atau pada persamaan di bawah ini berada di ruas kanan karena diketahui luas maupun bobotnya.

Daun diletakkan pada kertas kemudian buat pola dengan menjiplak daun lalu timbang semua pola daun yang ada (M1 gram). Terlihat bahwa M1 merupakan penyebut pada ruas kiri persamaan di atas.

Sehingga dengan cara pindah ruas L1 yang merupakan luas pola daun pada kertas yang identik dengan luas daun sebenarnya, dapat dihitung dengan rumus :

L1 = Ld:luas daun (cm2)

M1:berat total pola daun (gram)

L2:luas pola kertas = 100 cm2M2:berat pola (gram)

Pengukuran luas daun dikerjakan dengan metode gravimetri ini untuk beberapa sampel daun saja. Misalnya pilih secara acak 10 daun dari yang berukuran kecil sampai yang besar.

4. Pemecahan Blok Dan Pemeliharaan Tanaman Dalam Unit Percobaan

Tiap lahan untuk masing-masing blok dibagi menjadi 4 bagian sesuai dengan jumlah perlakuan, yaitu A, B, C, dan D. Maka layout unit percobaan dalam setiap blok kurang lebih seperti pada gambar berikut :

Keterangan :

Tanaman tepi (border rows)

Areal contoh (sampling area)

Petak ubinan (harvest area)

B1 = tanpa bumbun

B2 = dibumbun sekali pada umur 3 mst.

B3.1 = Dibumbun dua kali pada umur 3 mst

B3.2 = Dibumbun dua kali pada umur 6 mst

5. Penentuan bobot kering tanaman dari bobot segarnya dengan data kadar airnya

a. Bobot segar tanaman korban ditimbang dengan memisahkan bagian akar, batang, dan daun.

b. Potongan sampel dari setiap organ tanaman korban tersebut diambil, dan timbang bobot segarnya.

c. Tanaman korban dioven pada suhu 75 oC selama 48 jam. Setelah itu, ditimbang bobot keringnya.

d. Kadar air organ tersebut (akar, batang, dan daun) ditentukan, dengan formula:

e. data kadar air yang diperoleh digunakan untuk penentuan Bobot Kering dari Bobot Segarnya. Formulanya adalah :

6. Teknik pengubinan berdasarkan jarak tanam

Pengubinan dimaksudkan untuk pendugaan produktivitas tanaman per hektare. Konversi hasil dari petak ubinan ke satuan per hektare dilakukan dengan formula :

Jarak tanam : 20 cm x 20 cm

Jumlah tanaman ubinan : 10

Luas petak ubinan = 20 cm x 20 cm x 10 = 4000 cm2 = 0,4 m2

7. Pemodelan matematika kurva sigmoid tinggi tanaman dengan software Curve Expert

Kurva sigmoid dirumuskan sebagai :

(1)

(2)

(3)

JADWAL KEGIATAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015

3 September 2014

:Asistensi Praktikum Budidaya Tanaman Semusim

8-12 September 2014 :Pembuatan Outline Proposal

24-28 November 2014 :Penjelasan analisis data

1-5 Desember 2014

:Presentasi hasil praktikum

8-12 Desember 2014

:Pengumpulan laporan

15-19 Desember 2014 :Responsi

Kegiatan Di LapanganKegiatanMinggu ke-

1234567891011

Pengolahan lahan dan penanaman V

Pemeliharaan tanamanV

Penjarangan, dan pemupukanV

Pemeliharaan tanaman,VVVVVVVV

dan pengamatan tanaman sampel

Pengambilan tanaman korbanV

pertama

PemupukanV

Pengambilan tanaman korbanV

kedua

Pengambilan tanaman korban V

ketiga dan panen

*keterangan: minggu pertama tanggal 8-12 September 2014B1

B3.1

B3.2

B2

1