tinjauan pustaka ces
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
Cauda equina merupakan kumpulan akar saraf intradural pada ujung
medulla spinalis. Cauda merupakan bahasa latin dari ekor, dan equina adalah
bahasa latin untuk kuda, sehingga berarti ekor kuda. Medula spinalis adalah
kelanjutan medulla kearah bawah yang dimulai tepat dibawah foramen magnum
dan berakhir pada diskus intervertebralis antara vertebrae lumbalis pertama dan
kedua sebagai struktur yang mengecil yang disebut conus medullaris, terdiri dari
segmen medulla spinalis sakralis. Ini memberi inervasi sensorik ke “saddle area”,
inervasi motorik ke sfingter dan inrevasi parasimpatis ke kandung kencing dan
usus bagian bawah, yaitu dari flexura lienalis kiri ke rektum.
araf pada region cauda equina meliputi lumbal bagian bawah dan semua
akar saraf sakralis. !ervus splanchnic pelvicus membawa serat parasimpatis
preganglionik dari "#$ untuk menginervasi musculus detrusor pada kandung
kencing. ebaliknya lower motor neuron somatic dari "#$ menginervasi otot
volunter dari sfingter ani eksterna dan sfingter uretra ke rektum inferior, dan
percabangan perineum dari nervus pudendus. %leh karena itu akar saraf region
cauda equina membewa sensasi dari ekstremitas bawah, somatom perineum, dan
serta motorik yang keluar ke miotom ekstremitas bawah. &anjutan dari conus yag
tipis, seperti banang yaitu filum terminale merupakan elemen non neuron dalam
region cauda equina yang meluas ke bawah menuju coccygeus. indrom cauda
equina disebabkan oleh hilangnya fungsi " atau lebih akar saraf yang membentuk
cauda equina. Ia didefinisikan sebagai kompleks gejala yang meliputi low back
pain, siatika unilateral atau yang lebih khas bilateral, gangguan sensoris ' saddle(,dan kehilangan sensasi motorik dan sensori ekstremitas bawah yang bervariasi,
bersama#sama dengan gangguan kandung kencing, usus dan disfungsi ereksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
2/24
Columna Vertebrali !an Vertebra Lumbal
Columna vertebralis terbentang dari kranium sampai ujung %s coccygeus
dan merupakan unsur utama kerangka aksial. Columna vertebralis menyokong
kepala dan melindungi medulla spinalis. )erdiri dari ** vertebra yang teratur
dalam + area yang berbeda yaitu vertebra cervicalis, -" vertebra thorakalis, yang
berhubungan dengan costae, + vertebra lumbalis, + vertebra sacral yang menyatu
membentuk sacrum, $ vertebra koksigeal. Columna vertebralis membentuk
saluran untuk spinal cord. Spinal cord merupakan struktur yang sangat sensitif dan
sangat penting karena struktur ini menghubungkan otak dengan sistem saraf
perifer.
ambar -. Columna /ertebralis
0iantara vertebra terdapat discus intervertebralis yang mempunyai fungsi
utama mengabsorbsi pergerakan yang berat. /ertebra bersama diskus
intervertebralis membentuk columna yang elastis. Columna vertebralis lumbal
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
3/24
terdiri dari + buah vertebra lumbal yang menyangga sebagian besar berat badan,
karena merupakan columna vertebralis yang lokasinya di bagian yang lebih bawah
dan strukturnya lebih tebal dibandingkan vertebra lainnya. 1kan tetapi dengan
struktur yang lebih tebal dalam menyangga sebagian berat badan, tidak menjamin
vertebra lumbalis tersebut dapat terhindar dari kerusakan yang umumnya terjadi
pada daerah ini.
"e!ulla S#inalli !an "enin$en
Medulla spinalis dan meningen terletak di dalam canalis vertebralis
merupakan pusat refleks dan jalur konduksi utama antara tubuh dan otak. Medulla
spinalis terlindung oleh vertebra ligamentum serta ototnya dan cairan
serebrospinal 2C3. Medulla spinalis berawal sebagai lanjutan medulla
oblongata, bagian kaudal truncus encephali. 4ada orang dewasa medulla spinalis
terbentang dari foramen magnum os occipitale sampai diskus intevertebralis
antara vertebra lumbal I dan vertebral lumbal II, tetapi dapat berakhir pada
vertebra thorac ke 5II atau vertebra lumbal III. 0engan demikian medulla spinalis
hanya memenpati bagian dua pertiga kranii canalis vertebralis.
Ner%u S#inali !an Cau!a E&uina
)iga puluh satu pasang saraf spinal 2nervus spinalis3 dilepaskan dari
medulla spinalis. )erdiri dari 6 pasang nervus servicalis, -" pasang nervus
sacralis, + pasang nervus lumbalis, dan - pasang nervus coccygeus. Masing#
masing nervus spinalis hampir langsung tercepah menjadi sebuah ramus anterior
dan ramus posterior. 7amus posterior mempersarafi kulit dan otot#otot punggung
dan ramus anterior mempersarafi extemitas dan bagian batang tubuh lainnya.
8arena medulla spinalis dewasa lebih pendek daripada columna vertebralis,
akar#akar saraf melintas secara progresif. 8arena jarak antara segma medulla
spinalis dan vertebra yang sesuai makin bertambah panjang, akar#akar saraf pun
bertambah secara progresif kearah ujung kaudal columna vertebralis. 1kar#akar
saraf lumbal dan sacral adalah yang terpanjang. 1kar#akar ini melintas ke kaudal
sampai mencapai foramen invertebrate yang terpanjang. 1kar#akar ini melintas ke
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
4/24
kaudal sampai mencapai foramen intervertebrale di daerah lumbal dan sacral
untuk keluar dari canalis vertebralis. kimpulan akar#akar saraf spinal di spatium
subarachnoideum kaudal dari ujung medulla spinalis ini disebut cauda equina
9jung kaudal medulla spinalis meruncing menjadi conus medullaris. 0ari ujung
kaudal bagian ini seutas piamater spinalis yang menyerupai benang yakni filum
terminale menurun antara saraf#saraf cauda equina.
ambar " . Cauda :quina dalam Columna /ertebralis
2.2 De'ini
Cauda equina syndrome 2C:3 adalah kondisi neurologis yang serius di
mana terjadi kerusakan pada cauda equina akibat pemadatan atau penyempitan
yang simultan dari radik saraf lumbosacral multipel dibawah konus medullaris,
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
5/24
sehingga menyebabkan hilangnya fungsi pleksus lumbal secara akut dari bagian
bawah conus medullaris berupa gangguan neuromuscular dan gejala#gejala
urogenital.
2.( E#i!emiolo$i
1ngka kejadian cauda equina syndrome realtif cukup jarang, baik yang
disebakan oleh trauma maupun yang bukan disebakan oleh trauma di mana
dilaporkan hanya $# kasus dari -;.;;;#-;;.;;; pasien.
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
6/24
4enyebab paling umum dari C: adalah sebagai berikut ?
tenosis lumbalis
o 4enyempitan ujung dari canalis spinalis dapat berasal dari perkembangan
abnormal atau proses degeneratif.
o 8asus#kasus berat dari spondylolistesis dan Paget disease dapat menjadi
cauda equina sindrom akibat inflamasi jangka panjang.
)rauma tulang belakang 2termasuk patah tulang3
o )erjadinya fraktur yang menyebabkan subluxatio dapat menimbulkan
kompresi dari cauda equina.
o )rauma tembus dapat menyebabkan kerusakan atau kompresi dari cauda
equina.o Manipulasi spinal menimbulkan subluxatio yang menyebabkan cauda
equina sindrom.
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
7/24
ambar *. Ilustrasi cauda equina sindrom sekunder akibat neoplasma tulang
belakang
S*+,annoma
chwannoma adalah neoplasma berkapsul jinak yang secara struktur
identik dengan sinsitium dari sel schwan.
4ertumbuhan#pertumbuhan ini dapat timbul dari nervus perifer atau
nervus simpatis.
chwannoma dapat dilihat menggunakan myelografi, tetapi standar
patokannya adalah M7I. chwannoma menunjukkan gambaran
isointense pada gambaran )-, hiperintense pada gambaran )", dan
enhanced dengan kontras gadolinium.
E#en!imoma
:pendimoma adalah glioma yang berasal dari sel ependim
undifferentiated.
el ini biasanya berawal dari kanalis spinalis dari korda spinalis dan
cenderung berubah menyerupai pembuluh darah.
:pendimoma lebih sering ditemukan pada pasien usia sekitar *+ tahun.
:pendimoma dapat menimbulkan peningkatan )I8 dan protein cairan
serebrospinal.
M7I diketahui dapat digunakan untuk menolong dokter dalam
menegakkan diagnosa dari cauda equina sindrom. &esi memperlihatkan
isointense pada gambaran )-, hipointense pada gambaran )", dan
enhanced dengan kontras gadolinium.
Infeksi pinal B abses 2misal? tuberkulosis, herpes simplex virus, meningitis,
sifilis meningovaskular, cytomegalovirus, schistosomiasis3
o 8ondisi infeksi dapat menyebabkan deformitas dari radik saraf dan korda
spinalis.
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
8/24
o M7I dapat menunjukkan gambaran abnormal berupa penekanan pada radik
saraf ke satu sisi dari saccus dura.o ejala#gejala umumnya termasuk nyeri punggung berat dan kelemahan
gerakan motorik yang cepat dan progresif.
Idiopatik 2misalnya pada anestesi spinal3. sindrom ini dapat terjadi sebagai
komplikasi dari prosedur atau agen anestesi 2misal? lidokain hiperbarik,
tetrakain3.
o 8elainan dari susunan saraf spinal telah dilaporkan menjadi penyebab kasus
cauda equina sindrom, termasuk kesalahan penempatan pedicle screw dan
pengait laminar.
o 4emberian anastesi spinal yang terus menerus juga telah dikaitkan dengan
kasus cauda equina sindrom.
o >eberapa kasus melibatkan penggunaan hiprbarik + = lignocain.
o >eberapa rekomendasi menyarankan agar hiperbarik lignocain sebaiknya
tidak diberikan pada konsentrasi lebih dari " = dengan total dosis tidak
melebihi @; mg
pina bifida
edangkan penyebab lain yang jarang terjadi adalah sebagai berikut ?
o 4erdarahan spinal, terutama perdarahan kompresi subdural dan epidural
o Intravaskular lymphomatosis
o 1nomali kongenital tulang belakang B filum terminale , termasuk tethered cord
syndrome
o Conus medullaris lipoma
o Multiple sclerosis
o Malformasi arteri pinal
o
tadium ankylosing spondylitiso !eurosarcoidosis
o )rombosis vena dalam dari pembuluh darah tulang belakang
o )rombosis vena cava inferior
2.- Pato'iiolo$i
0alam memahami dasar patologis dari setiap penyakit yang melibatkan
cauda equina, perlu diingat bahwa struktur ini merupakan bagian dari susunan
saraf perifer. 0engan demikian, cedera pada daerah ini sering menghasilkan gejala
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
9/24
lower motor neuron 2&M!3 yaitu gejala dan tanda#tanda di dermatom dan miotom
yang lebih rendah dari segmen yang terkena.
C: mungkin akibat dari setiap lesi yang menekan akar saraf cauda
equina. 1kar saraf ini sangat rentan terhadap cedera, apabila memiliki epineurium
yang kurang berkembang. :pineurium yang berkembang dengan baik dapat
melindungi cauda equina dari tegangan dan tarikan.
istem mikrovaskuler cauda equina memiliki wilayah yang relatif
hipovaskular pada sepertiga bagian proximal. 4eningkatan permeabilitas
pembuluh darah dan difusi dari &C menambah pasokan nutrisi. 4eningkatan
permeabilitas mungkin berhubungan dengan kecenderungan ke arah pembentukan
edema dari akar saraf, yang dapat mengakibatkan cedera awal dengan keluhan
yang ringan.
>eberapa penelitian pada model hewan yang berbeda telah menilai
patofisiologi C:. %lmarker et al 2menggunakan metode tekanan balon yang
dinilai pada babi3 melaporkan bahwa venula di wilayah C: mulai terkompresi
pada tekanan terendah sebesar + mm
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
10/24
2. /e0ala Klini
ejala sindrom cauda equina meliputi ?
!yeri punggung bawah 2low back pain3
9nilateral atau bilateral sciatica
addle dan perineum hypoesthesia atau anestesi
angguan fungsi usus dan kandung kemih
0efisit motorik dan sensorik ekstremitas bawah
>erkurang atau tidak ada refleks tungkai bawah
!yeri punggung bawah 2low back pain3 dapat dibagi menjadi nyeri lokal
dan radikuler. !yeri lokal umumnya dalam, timbul akibat iritasi jaringan lunak
tubuh dan tulang belakang. edangkan nyeri radikuler umumnya tajam, terasa
menusuk akibat kompresi akar saraf dorsal. 4royek nyeri radikuler sesuai
distribusi dermatomal. &ow back pain pada C: mungkin memiliki beberapa
karakteristik khusus. 4asien dapat melaporkan tingkat keparahan atau pemicu
tertentu, seperti kepala berputar, yang tampaknya tidak biasa.
!yeri yang berat 2severe pain3 adalah temuan awal pada A@= pasien
dengan C: sekunder untuk neoplasma tulang belakang. 8elemahan motorik
ekstremitas bawah timbul akibat keterlibatan akar ventral. elain itu, ekstremitas
bawah tampak hipotonia dan hiporeflexia serta timbul defisit sensorik dan
disfungsi sfingter.
Manifestasi urin pada C: meliputi retensi urin, kesulitan memulai
berkemih, dan penurunan sensasi uretra. >iasanya, manifestasi dimulai denganretensi urin dan kemudian diikuti oleh inkontinensia overflow. >ell dkk
menunjukkan bahwa retensi urin, frekuensi kencing, inkontinensia, penurunan
sensasi kemih, dan penurunan sensasi perineal kemungkinan disebabkan prolaps
diskus yang merupakan indikasi dilakukannya pemeriksaan M7I.
edangkan gangguan usus antara lain inkontinensia alvii, konstipasi,
kehilangan tonus dan sensasi anal.
2. Dia$noi
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
11/24
4ada lebih 6+= kasus, gejala dan tanda klinis C: berkembang dalam
waktu kurang dari "$ jam. )erdapat tiga variasi C: yang sudah diketahui ?
-. C: akut yang terjadi mendadak tanpa didahului problem punggung bawah
sebelumnya.
". 0efisit neurologis akut 2disfungsi bladder3 pada pasien yang memiliki riwayat
nyeri punggung dan ischialgia.
*. 4rogresi bertahap ke arah C: pada pasien yang yang menderita nyeri
punggung kronik dan ischialgia.
Anamnei
4asien C: sering menunjukkan gejala#gejala yang tidak spesifk, dengan
nyeri punggung yang merupakan gejala yang paling menonjol. >ell et al
menunjukkan bahwa didapatkan akurasi diagnostik antara retensi urin, frekuensi
urin, inkontinensia urin, penurunan sensasi berkemih dan penurunan sensasi
perineal dengan hasil M7I yang menunjukkan adanya prolaps diskus. 1namnesis
yang harus didapatkan dari pasien antara lain?
D !yeri punggung bawah. !yeri ini mungkin memiliki beberapa karakteristik yangmengesankan adanya hal yang berbeda dari strain lumbal pada umumnya.
4asien mungkin melaporkan adanya trigger yang memperparah, seperti
menolehkan kepala.
D !yeri tungkai atau nyeri menjalar ke kaki yang bersifat akut atau kronik
D 8elemahan motorik ekstremitas bawah unilateral atau bilateral danBatau
abnormalitas sensorik
D 0isfungsi bowel dan bladder
ejala awal biasanya adalah retensi urin yang diikuti dengan munculnya
overflow incontinence, dan kemudian bisa juga diikuti dengan keluhan
inkontinensia alvi
>iasanya dihubungkan dengan anesthesiaBhipestesia tipe sadel
D angguan ereksi dan ejakulasi
Pemeriaan 3ii
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
12/24
!yeri sering berlokasi di punggung bawah. Mungkin didapatkan nyeri
tekan setempat atau nyeri sewaktu diperkusi. !yeri punggung bawah dapat dibagi
menjadi nyeri lokal dan radikular. !yeri lokal biasanya nyeri yang dalam akibat
iritasi jaringan lunak dan korpus vertebra. !yeri radikular umumnya bersifat
tajam, seperti tertusuk#tusuk akibat dari kompresi radiks saraf dorsal. !yeri
radikular diproyeksikan dalam distribusi dermatomal.
1bnormalitas refleks mungkin ada, berupa berkurangnya atau hilangnya
refleks fisiologis. 7efleks yang meningkat merupakan tanda adanya keterlibatan
medula spinalis sehingga diagnosis C: bisa disingkirkan. !yeri menjalar ke kaki2ischialgia3 unilateral atau bilateral merupakan karakteristik C:, diperburuk
dengan manuver valsava. 1bnormalitas sensorik mungkin muncul di area perineal
atau ekstremitas bawah. 4emeriksaan raba ringan 2light touch3 pada area perineal
seharusnya dilakukan. 1rea yang mengalami anestesi mungkin menunjukkan
adanya kerusakan kulit.
8elemahan otot mungkin timbul pada otot#otot yang mendapatkan inervasi
dari radiks saraf yang terkena. 1trofi otot dapat terjadi pada C: kronik. )onus
sphincter ani yang menurun atau hilang merupakan karakteristik C:. 1danya
tanda babinski atau tanda#tanda upper motor neuron lainnya menunjukkan
diagnosis selain C:, kemungkinan merupakan kompresi medula spinalis.
4enurunan fungsi bladder dapat dinilai secara empiris dengan kateterisasi urin.
C: harus dipertimbangkan kemungkinannya pada semua pasien yang
memiliki keluhan nyeri punggung bawah dengan inkontinensia bowel atau
bladder. 0isfungsi bladder biasanya merupakan akibat dari kelemahan otot
detrussor dan areflexic bladderE disfungsi ini awalnya menyebabkan retensi urin
yang kemudian diikuti dengan overflow incontinence pada stadium selanjutnya.
4asien yang menderita nyeri punggung dan inkontinensia urin tetapi hasil
pemeriksaan neurologisnya normal seharusnya diukur volume residual postvoid#
nya. /olume residual postvoid yang lebih besar dari -;; m& menunjukkan adanya
overflow incontinence dan memerlukan evaluasi lebih lanjutE sedangkan volume
kurang dari -;; m& menyingkirkan diagnosis C:. 7efleks anal, yang
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
13/24
ditimbulkan dengan mengusap kulit lateral anus, normalnya menyebabkan
kontraksi refleks sphincter ani eksterna. 4emeriksaan rektal seharusnya dilakukan
untuk menilai tonus sphincter ani dan sensibilitas jika ditemukan tanda atau gejala
C:.
)abel -. !yeri dan defisit dihubungkan dengan radik saraf spesifik.
4a!i
Sara'
N5eriDe'iit
enori
De'iit motori De'iit re'le
&"4aha Medial
1nterior 4aha atas
8elemahan quadricep
ringan, fleksi panggul,
adduksi paha
4enyusutan ringan
suprapatella
&* 4aha lateral anterior 4aha bawah
8elemahan quadricep,
ekstensi lutut, adduksi
paha
4atella atau suprapatella
&$4aha 4osterolateral,
anterior tibia8aki medial :kstensi pedis dan lutut 4atella
&+ 0orsum pedis 0orsum pedis0orsofleksi dari pedis
dan tumit
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
14/24
5#foto polos. )idak banyak membantu dalam diagnosis C: tapi mungkin
dapat dilakukan dalam kasus#kasus cedera akibat trauma atau penelusuranadanya perubahan destruktif pada vertebra, penyempitan diskus intervertebralis
atau adanya spondilosis, spondilolistesis
C) dengan atau tanpa kontras. Myelogram lumbar diikuti dengan C)
M7I. >erdasarkan kemampuannya untuk menggambarkan jaringan lunak, M7I
umumnya merupakan tes yang disukai dokter dalam mendiagnosis C:. M7I
direkomendasikan untuk seluruh pasien yang memiliki gejala urinari yang baru
muncul yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah dan ischialgia.
4emeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan
kimia, kadar gula darah, sedimen, sifilis dan lyme serologies. 4emeriksaan
liquid cerebrospinal 2&C3 harus dilakukan jika ada indikasi, berdasarkan
riwayat dan pemeriksaan fisik yang ditemukan.
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
15/24
4emeriksaan urodinamik sangat berguna untuk menilai derajat dan sebab dari
disfungsi sphingter, sebaiknya pantau pemulihan dari fungsi kandung kemihyang disebabkan oleh operasi dekompresi.
2.6 Penatalaanaan
>elum ada bukti yang menunjukkan terapi apa yang paling baik pada C:.
)erapi umumnya ditujukan pada penyebab yang mendasari terjadinya C:.
"e!iamentoa
D 1gen vasodilator
Iskemik radik saraf sebagian dapat memungkinkan timbulnya nyeri dan
penurunan kekuatan otot yang dihubungkan dengan cauda equina sindrom.
>erdasarkan penelitian, terapi vasodilator sangat berguna untuk beberapa
pasien.
)erapi dengan &ipoprostaglandin :- dan derivatnya telah dilaporkan lebih
efektif dalam meningkatkan aliran darah di bagian cauda equina dan
mengurangi gejala nyeri dan kelemahan motorik. 4ilihan terapi sebaiknya
diberikan pada pasien dengan gejala stenosis spinal ringan dengan klaudikasio
neurogenik. 0ari laporan, tidak ada keuntungan menggunakan terapi ini pada pasien dengan gejala#gejala berat atau pasien dengan gejala#gejala radikular.
D 1gen anti#inflamasi
1gen anti#inflamasi, meliputi steroid dan !1I0, mungkin efektif pada
pasien dengan penyebab inflamasi dan sudah banyak digunakan dalam
pengobatan nyeri punggung, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa
obat#obat tersebut memberikan manfaat yang signifikan. 7egimen steroid yang
biasa dipakai adalah deksametason dengan dosis awal -; mg secara intravena,
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
16/24
diikuti $ mg secara intravena diberikan setiap enam jam. 0eksametason
umumya diberikan intravena pada dosis $ sampai -;; mg.
!1I0 telah terbukti berguna untuk mencegah kalsifikasi jaringan lunak,
osifikasi heterotopik dan perlengketan. >eberapa peneliti juga menegaskan
resiko potensial penggunaan steroid. 4ernah dilaporkan bahwa penggunaan
agen antiinflamasi mungkin menghambat penyembuhan dan seringkali
menimbulkan pembentukan abses.
4asien dengan cauda equina sindrom yang penyebabnya berasal dari infeksi
sebaiknya diberikan terapi antibiotik. 4asien dengan neoplasma spinal sebaiknyadievaluasi untuk kemoterapi yang cocok dan terapi radiasi. ebaiknya perlu
diperhatikan dalam menggunakan obat#obatan untuk manajemen terapi dari cauda
equina sindrom. >eberapa pasien dengan true cauda equina sindrom dengan gejala
anastesi saddle dan atau kelemahan anggota gerak bawah bilateral atau kehilangan
kontrol berkemih atau defekasi sebaiknya mendapatkan terapi medis awal tidak
lebih dari "$ jam pertama. Fika tidak ada keringanan gejala yang diperlihatkan
selama periode ini, dekompresi bedah perlu secepatnya dilakukan untuk
meminimalisir kesempatan luka neurogenik yang permanen.
Pembe!a+an
4ada beberapa kasus dari cauda equina sindrom, dekompresi segera dari
kanalis spinalis adalah pilihan terapi yang tepat. )ujuannya adalah untuk
memebebaskan tekanan saraf pada cauda equina dengan memindahkan alat#alat
yang mengkompresi dan meningkatkan ruang kanalis spinalis. 0ulunya, pada
penderita cauda equina sindrom diyakini perlu dilakukan bedah segera dengan
dekompresi bedah selama $6 jam dari awal onset gejala.
4ada pasien dengan herniasi diskus sebagai penyebab cauda equina
sindrom, dianjurkan melakukan laminektomi untuk melepaskan penekanan dari
kanalis, diikuti dengan retraksi terbaik dan laminektomi.
>anyak tim medis dan peneliti melaporkan telah mempresentasikan data
fungsional dengan melakukan dekompresi bedah. >eberapa peneliti telah
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
17/24
melaporkan bahwa pembedahan yang dilakukan secara elektif dibandingkan
pembedahan emergensi 2dalam "$ jam pertama3 tidak mengganggu perbaikan
neurologis. Meskipun begitu, sebagian besar peneliti merekomendasikan tindakan
operasi dekompresi secepat mungkin setelah munculnya gejala untuk
meningkatkan kemungkinan memperoleh perbaikan neurologis komplit.
4e+abilitai "e!i
4erawatan kulit
4ada saat terjadinya cedera medulla spinalis seringkali menyebabkan
pasien memerlukan tirah baring dalam waktu lama. ila ini gagal, ulangi " kali seminggu sampai terjadi pengosongan kandung
kemih 2 biasanya terjadi setelah "#6 minggu3. 0apat juga dilakukan usaha
dengan kateter intermiten setiap $#@ jam untuk melatih pengosongan kandung
kemih secara efektif. >ila pengosongan kandung kemih sudah dapat terjadi,
maka usaha selanjutnya dilakukan oleh penderita sendiri tiap " jam di siang
hari dan perawat membantu melakukan penekanan secara manual di malam
hari saat membalik posisi pasien. etelah penderita menguasai tehnik
pengosongan kandung kemih ini dengan baik, maka frekuensi pengosongan
dapat diatur sendiri.
3iiotera#i
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
18/24
4rogram fisioterapi harus sudah dimulai sejak pasien dirawat. 1da
berbagai macam program fisioterapi yang dapat diberikan pada pasien dengan
sindrom kauda equina dan tentunya tidak semuanya cocok diberikan untuk setiap
pasien. Felas pemberian latihan ini disesuaikan dengan keadaan klinis pasien dan
juga gangguan neurologis yang ditemukan pada pasien tersebut. 1dapun program#
program tersebut antara lain?
-. erakan pasif.
)iap persendian dari group otot ekstremitas inferior digerakan secara pasif
dan full 7%M, sekurang G kurangnya " kali sehari.
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
19/24
$. ym work
)ujuan latihan di ruang senam ini adalah untuk mengembangkan sepenuhya
aktifitas otot#otot yang persyarafannya masih baik. &atihan dengan tahanan,
per dan beban, press up, dan memanjat dengan tali.
+. Mat work 2senam lantai di matras3,
4asien dalam posisi berbaring di lantai bertujuan untuk menguatkan ototG
otot trunkus dan meningkatkan tonus otot#otot paravertebralis sehingga
nantinya hal tersebut dapat membantu pasien dalam memperbaiki
keseimbangan duduk dan postur. &atihan di matras ini bertujuan membantu
mengurangi spastisitas otot#otot tersebut dan ini kelak akan membantu
berfungsinya bladder dan bowel. emua pasien diajarkan berguling di lantai
dan jika mungkin belajar duduk tanpa dibantu. elanjutnya latihan
keseimbangan dapat terus di kembangkan dengan latihan duduk di tepi tempat
tidur.
@. >erdiri
4asien paraparese atau paraplegia secara teratur harus diajarkan cara untuk
berdiri tegak. 0isamping meningkatkan moril dan kepercayaan diri pasien, hal
ini bertujuan untuk meringankan beban tekanan di sakrum dan pantat,
memperbaiki tonus otot di trunkus dan ekstremitas inferior, mencegah
deformitas fleksi di pangkal paha, lutut dan pergelangan kaki, memperbaiki
efisiensi pengosongan ginjal dan kandung kemih serta fungsi rektum dan juga
berperan dalam pencegahan osteoporosis dan fraktur patologis. 9ntuk
memungkinkan latihan berdiri tegak ini dapat digunakan alat yang dinamakan
standing frame.
. &atihan jalan.
Haktor yang sangat menentukan kemampuan pasien dalam berjalan ialah?
kekuatan otot quadriceps, propioseptif lutut, tidak adanya kontraktur fleksi dari
panggul dan kontrol lengan. 9ntuk melangkah adalah merupakan problem
yang besar bagi pasien. 8emauan merupakan kunci kearah keberhasilan, yang
juga sangat tergantung faktor umur, berat badan dan jumlah otot#otot yang
masih berfungsi.
6. 4emakaian kursi roda
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
20/24
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
21/24
ecara umum dikatakan bahwa depresi dapat mengganggu proses
rehabilitasi. 0epresi dan ansietas dapat mengakibatkan disabilitas yang sama
beratnya dengan yang disebabkan trauma medula spinalis. 8ekuatiran akan masa
depan dan akibat cacat yang diderita, sikap tidak realistis, sikap agresif merupakan
tandaGtanda keresahan emosional. 0orongan dari terapis dan keluarga,
pendekatan positif kepada pasien dan kemampuannya, sangat membantu dalam
menghilangkan gejala. Mereka yang mengalami depresi ringan biasanya
memberikan respon yang baik terhadap obat#obat anti depresi. aktu penyesuaian
psikologi biasanya memerlukan waktu sekitar -6#"$ bulan.
2.7 Pro$noi
4rediksi prognosis pasien dengan C: dapat dipengaruhi oleh beberapa
kriteria#kriteria tertentu yaitu?
o 4asien dengan ischialgia bilateral dilaporkan memiliki prognosis yang kurang
baik dibanding yang mengalami ishialgia unilateral.
o 4asien dengan gejala anestesi perineal komplit kemungkinan besar akan
menderita paralisis bladder permanen.
o &uasnya defisit sensorik tipe sadel atau perineal merupakan prediktor
perbaikanBpenyembuhan yang paling penting. 4asien dengan defisit unilateral
memiliki prognosis yang lebih baik daripada pasien dengan defisit bilateral.
o anita dan pasien dengan disfungsi bowel memiliki outcome yang lebih
buruk.
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
22/24
•
BAB III
KESI"PULAN
Cauda equina syndrome 2C:3 adalah kondisi neurologis yang serius di
mana terjadi kerusakan pada cauda equina akibat pemadatan atau penyempitan
yang simultan dari radik saraf lumbosacral multipel dibawah konus medullaris,
sehingga menyebabkan hilangnya fungsi pleksus lumbal secara akut dari bagian bawah conus medullaris berupa gangguan neuromuscular dan gejala#gejala
urogenital.
ejala sindrom cauda equina meliputi nyeri punggung bawah 2low back
pain3, unilateral atau bilateral sciatica, saddle dan perineum hypoesthesia atau
anestesi, gangguan fungsi usus dan kandung kemih, defisit motorik dan sensorik
ekstremitas bawah, berkurang atau tidak ada refleks tungkai bawah.
4enatalaksanaan pasien C: meliputi pemberian obat vasodilator untuk
menghentikan iskemik yang dapat memungkinkan timbulnya nyeri dan penurunan
kekuatan otot yang dihubungkan dengan cauda equina sindrom dan pemberian
agen anti#inflamasi meliputi steroid dan !1I0, mungkin efektif pada pasien
dengan penyebab inflamasi serta untuk mencegah kalsifikasi jaringan lunak,
osifikasi heterotopik dan perlengketan. 4asien dengan cauda equina sindrom yang
penyebabnya berasal dari infeksi sebaiknya diberikan terapi antibiotik. 4asien
dengan neoplasma spinal sebaiknya dievaluasi untuk kemoterapi yang cocok dan
terapi radiasi. >eberapa pasien dengan true cauda equina sindrom dengan gejala
anastesi saddle dan atau kelemahan anggota gerak bawah bilateral atau kehilangan
kontrol berkemih atau defekasi sebaiknya mendapatkan terapi medis awal tidak
lebih dari "$ jam pertama. Fika tidak ada keringanan gejala yang diperlihatkan
selama periode ini, dekompresi bedah perlu secepatnya dilakukan untuk
meminimalisir kesempatan luka neurogenik yang permanen. )ujuan bedah
dekompresi adalah untuk memebebaskan tekanan saraf pada cauda equina dengan
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
23/24
memindahkan alat#alat yang mengkompresi dan meningkatkan ruang kanalis
spinalis.
-
8/16/2019 Tinjauan Pustaka Ces
24/24
01H)17 49)181
-. 0awodu ), >echtel 81, >eeson M, , ibowo . 8umpulan makalah pertemuan ilmiah I
Indonesia 4ain ociety. Fogjakarta. ";;*.
http://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gardner%20A%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gardner%20E%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3082683/http://www.medicinenet.com/cauda_equina_syndrome/article.htmhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://emedicine.medscape.com/article/1148690-overview#aw2aab6b2b4http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gardner%20A%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gardner%20E%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3082683/http://www.medicinenet.com/cauda_equina_syndrome/article.htmhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3Dhttp://www.bmj.com/content/338/bmj.b936?hwoasp=authn:1364218072:4315929:35450631:0:0:/zin0EakVjG3bIFW8DtxPA%3D%3D