tim penyusun - beranda · 2021. 4. 23. · rio sanglap 75 4. talang durian cacar 76 5. tenaku kecik...

156
1

Upload: others

Post on 19-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

1

Page 2: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

2

TIM PENYUSUN:

DATA DAN STATISTIK:LBH Pekanbaru

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Indragiri Hulu

PENULISAN:Rian Sibarani

Noval SetiawanSelvi Puspa Anggraini

Editor:Ahmad Fauzi

Layouter:Rizky Ramadhan BM

Cover:Dede Kurnia Eka Setia

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Indragiri Hulu

Belilas -INHU

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum IndonesiaLembaga Bantuan Hukum PekanbaruJalan Kuda Laut No. 21 SukajadiPekanbaru

Page 3: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

3

MASYARAKAT ADAT TALANG MAMAK

LBH PEKANBARU

Page 4: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

4

“Kalau kita sendiri, mati kita kawan” ka-ta-kata Batin Talang Parit Irasan ini sangat lekat kaitannya dengan masyarakat talang mamak, Bah-wa Masyarakat Adat Talang Mamak membutuhkan perjuangan bersama untuk memperjuangkan iden-titasnya sebagai Masyarakat Hukum Adat Talang Mamak untuk diakui. Sering zaman yang akan menggerus keberadaan mereka, mereka harus mem-perjuangkan pengakuan ini.

Talang Mamak di Indragiri Hulu masih mempertahankan eksistensi ke-beradaannya dengan menerapkan hukum-hukum adat dan budaya mereka. Selama berabad, komunitas adat ini hidup dalam kebiasaan dan ritual yang mereka yakini sebagai Langkah Lama. Mereka percaya, Allah Yang Maha Kuasa telah memerin-tahkan orang Talang Mamak untuk tetap hidup dalam kepercayaan Langkah Lama.

Buku ini mencoba menggambarkan wilayah, struktur, sejarah, dan hukum adat yang masih berlaku dan masih eksis hingga sekarang walaupun beberapa terdapat perubahan akibat pembangunan dan ekspansi perusahaan-perusahaan ekstraktif. Apabila kita merujuk kepada konstitusi kita maka keberadaan masyarakat adat seakan-akan memiliki kekuatan dan hak yang masih melekat dan diakui di negara ini. Namun kenyataannya, mereka harus juga berjuang dalam himpitan perampasan tanah ulayat mereka.

Pendekatan buku ini didapat dari proses pemetaan partisipatif dengan melibat-kan pemuda-pemuda masyarakat adat dengan para batin yang mengetahui secara jelas batas-batas wilayahnya. Tidak mudah dalam melakukan pemetaan partisipatif dengan medan yang cukup menantang ditambah lagi dengan perubahan bentangan alam, namun tidak menyurutkan dalam pemetaan partisipatif. Selain itu, pemetaan sosial dalam proses ini juga melibatkan batin-batin adat dengan menggali sejarah adat dan struktur adat serta hukum adat yang masih dijalankan dalam komunitas masyarakat adat Talang Mamak.

KATA PENGANTARDirektur LBH Pekanbaru

Page 5: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

5

LBH Pekanbaru bersama dengan AMAN Indragiri Hulu menyusun buku ini dengan harapan bahwa masyarakat adat Talang Mamak yang merupakan entitas adat yang memiliki wilayah, hukum, struktur dan sejarah serta budaya yang ha-rus dipertahankan dan diakui sebagai entitas masyarakat adat di Indonesia. Buku ini juga menerangkan beberapa perjalanan pendampingan dan advokasi LBH Pe-kanbaru bersama AMAN INHU dalam memperjuangkan pengakuan oleh negara, Gambaran buku ini juga sebagai dokumentasi yang harus diingat oleh pemerintah baik pusat dan daerah untuk memastikan bahwa pengakuan sudah pantas untuk didapatkan oleh Talang Mamak di Indragiri Hulu jika negara ini masih peduli den-gan masyarakat adat yang ada di dalamnya.

Direktur LBH Pekanbaru

Andi Wijaya

Page 6: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

6

Dulu Hutan masih luas, sungai air nya masih bisa dikonsumsi, udaranya masih dingin, madu alam mudah dicari, ladang berpindah masih bisa, obat-obatan mudah di cari, rotan kayu dan lain sebagain-ya yang ada di wilayah adat mudah di cari, dulu pertahanan pangan, sandang, masih mudah dicari tidak bergantung dengan pihak luar. Aktifitas mas-yarakat adat talang mamak dari zaman dahulu sam-pai saat ini yang masih melakukan ritual adat talang

mamak seperti Ritual menjaga kampung, hutan, menjaga hewan yang dilindungi, membuka lahan dengan cara membakar, cara menanam bahan pangan secara adat, menjalankan aturan adat yang mengatur sumber daya alam, menjalankan aturan hukum adat di masyarakat yang ada di wilayah adat, pengobatan kampung saat ada yang sakit di masyarakat adat yang masih di lakukan sampai saat ini, kelembagaan pengobatan kampung, pengetahuan tentang obat-obatan dari tumbuhan alam yang ada di wilayah adat, dua ratus sembilan puluh delapan tumbuhan masih di teruskan kegenerasi penerus talang mamak yang tumbuh di hutan dan tumbuh di sungai.

Dari 2010 sampai saat ini saya mendampingi masyarakat adat dan memperjelas apa hubungan alam dan manusia di talang mamak benar-benar tidak bisa dipisah-kan. Bersama teman-teman saya memulai untuk mengenal kampung dan bertanya ke tetua adat di wilayah adat talang mamak. Selama 2 (dua) tahun kami memetakan pengetahuan tetua adat tentang hubungan munusia dengan alam untuk pengetahuan wilayah adat talang mamak, Setelah tau asal usul talang mamak dari tetua adat, kami sebanyak enam orang melakukan musyawarah dikampung-kampung untuk mempersatukan sikap untuk menuju kemandirian masyarakat adat talang mamak. Melalui upacara adat (gawai gadang). Tahun 2013 masyarakat mulai bergerak men-gurus kampung dan meningkatkan pengetahuan di wilayah adat talang mamak, musyawarah adat suku talang mamak di hadiri ratusan masyarakat adat.

KATA PENGANTARKetua AMAN Indragiri Hulu

Page 7: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

7

Tujuan masyarakat adat tentang politik Menentukan sendiri tujuan hidupnya dan cara untuk mencapai kemandirian, mampu menolak pemaksaan pihak luar da-lam menentukan keputusan bersama (musyawarah-mufakat adat) dengan tidak ber-tentangan dengan Undang-Undang yang berlaku.

Tujuan masyarakat adat tentang ekonomi, tidak tergantung dengan pihak luar dan mampu mengelola wilayah adat, untuk kecukupan hidup namun tetap berkon-tribusi kepada masyarakat yang lebih luas gotong royong dan kesetia kawanan so-sial secara adat. Dua ratus sembilan puluh delapan tumbuhan, pengetahuan tersebut masih di teruskan kegenerasi penerus talang mamak yang tumbuh di hutan adat yang tumbuh di sungai. Dari 2010 sampai saat ini saya mendampinggi masyarakat adat dan memperjelas apa hubungan alam dan manusia di talang mamak benar-be-nartidak bisa dipisahkan.

2016 saya menjabat sebagai ketua AMAN Indragiri Hulu sampai saat ini, semoga perjuangan masyarakat talang mamak Bersama AMAN ber buah manis dikemudian hari. Buku ini sebagai pengingat dan goresan sejarah yang akan tersim-pan dan diketahui banyak orang.

Ketua AMAN INHU

Gilung

Page 8: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

8

KATA PENGANTAR - Direktur LBH Pekanbaru- Ketua Aman INHUDAFTAR ISIBAB I MULA BETUMPU SEJARAH ORANG TALANG MAMAK1. Asal Mula Talang Mamak 2

A. Sejaman Adam 4B. Sejaman Pembedahan 6C. Sewaktu Patih 10D. Sejarah Rakit Kulim 14E. Sejarah Luak (Wilayah Adat) 16F. Dari Tiga Patih Menjadi Satu Patih 17

2. Doa Kepercayaan Langkah Lama Di Istana Kerajaan Indragiri 19A. Dua Kalimat Sahadat 19B. Jakat Patrah Orang Talang Mamak Dibulan Raya Puasa Dan Raya Haji 19C. Orang Yang Membayar Jakat Patrah Kekerajaan Dubulan Raya Puasa Dan Raya Haji 20D. Waktu Pembayaran Jakat Dan Patrah 20

3. Gawai Di Talang Mamak Sejaman Patih Mengatur Wilayah Adat Dan Kepercayaan Langkah Lama 20

A. Batandang 20B. Proses Mengantar Tanda 22C. Gawai 25

DAFTAR ISI

Page 9: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

9

D. Beberapa Ritual Masyarakat Adat Talang Mamak 30E. Tugas Dan Fungsi Masing Masing Pemangku Adat 37F. Mekanisme Pengambilan Keputusan 38G. Keputusan Dari Penarapan Hukum Adat Dan Kepercayaan Aturan Hukum Adat Yang Diputuskan Oleh Batin 38H. Hukum Adat Yang Di Putuskan Oleh Mangku Dua Tahil Sepaha Hak Wewenang Mangku. 40I. Hukum Adat Yang Di Putuskan Oleh Ketua Satu Tahil Sepaha Hak Wewenang Ketua. 41J. Hukum Adat Yang Diputuskan Oleh Anak Bapak, Sirih Sekapur Hak Wewenang Anak Bapak. 41

BAB II SILSILAH DAN TATA CARA TALANG MAMAK 1. Kelembagaan Adat 472. Silsilah Suku Talang Mamak 473. Fungsi Dan Peran Pemuka Adat Dalam Silsilah Talang Mamak 524. Sistem Pengambilan Keputusan 545. Penguasaan Tanah Dan Sumber Daya Alam 556. Aturan Atau Cara Masyarakat Adat Talang Mamak Berladang 57

BAB III SEBARAN KOMUNITAS DI TALANG MAMAK1. Ampang Delapan 702. Talang Tujuh Buah Tangga 733. Rio Sanglap 754. Talang Durian Cacar 765. Tenaku Kecik 786. Pejangki 787. Talang Perigi 798. Talang Gedabu 809. Talang Parit 82

Page 10: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

10

10. Talang Pringjaya 8311. Talang Sei Limau 8412. Alim 8713. Dubalang Anak Talang 8814. Talang Jerinjing 9115. Aurcina 9316. Talang Sungai Jirak 96 17. Dua Puluh Patar 9918. Pangkalan Kasai 10019. Sipang 10120. Baligan 10221. Talang Selantai 10322. Belimbing 10423. Usul 10524. Rantau Langsat 10725. Talang Lakat 110

BAB IV PERJUANGAN PENGAKUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT TALANG MAMAK1. Bermulanya Konflik Ditalang Mamak 1152. Kehancuran Di Talang Mamak Akibat Investasi Sektor Kehutanan 1173. Masyarakat Hukum Adat Dalam Ketentuan Peraturan 1214. Urgensi Pengakuan Dan Perlindungan MHA Talang Mamak Di Kabupaten Indragiri Hulu 1225. Advokasi Lbh Pekanbaru Dan Aman Inhu 127

LAMPIRAN FOTOLAMPIRAN PETADAFTAR PUSTAKA

Page 11: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

1

Kandal tanah mekah, takilat ujung pandang, tarantang pulau jawa, mar-abana, tiongkok, maapung-apung benua kaling, kandal langkah antara gahap jangan tarang, bediri gunung merapi ganti tubuh, kandal kuhala

sungai limau, menjaram sungai tunu, kandal benua wan, marabana tarikan tiang raya, malampu-lampu nagari aceh, baru lah kandal pulau yang lain-lain menjadi dua puluh lima (25) kepulauan ditunggu dua puluh lima (25) Nabi, baru lah dise-but samik basir alam takalimun, kebawah salaman tujuh, keatas kepintu lawang langit, sampai keubun-ubun langit, kemudian diatur oleh allah (Rasul) diteruskan oleh Patih nang sabatang dari patih nang sabatang kepatih nang betiga, setelah itu diteruskan keluak kebatinan baikpun secara adat maupun kepercayaan langkah lama.

BAB IMULA BETUMPU SEJARAH ORANG

TALANG MAMAK

Page 12: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

2

1. ASAL MULA TALANG MAMAK

Raut mukanya mengekspresikan kelelahan. Lelah menjelaskan kepada ban-yak orang entah Pihak pemerintah, pendatang orang organisasi agama dll, tentang identitasnya sebagai orang Talang Mamak kepercayaan langkah lama, serta tentang wilayahnya, bertahun-tahun Ia menjalani pola yang sama, memperjelas, mengorek-si, menegaskan, menantang. Tak jarang salah pahampun dihadapinya, kerap pula nyawa yang menjadi taruhannya. Apa yang paling Ia takuti adalah masyarakatn-ya menjadi korban lebih dalam dan berkepanjangan. Seluruh tindakannya selalu diramu terlebih dahulu dengan baik, jeli, dan kehati-hatian. Sering anggota mas-yarakatnya tak sabar, ingin keputusannya diambil. Tapi dia adalah pemimpin (Patih dan Batin), pemegang otoritas atas keputusan masyarakat adat dan kepercayaannya di wilayah adatnya.

Kutipan diatas merupakan hasil refleksi yang mengemukakan ketika dalam be-berapa kali kesempatan berbincang-bincang dengan beberapa batin dan orang tua di Talang Mamak. Bekali-kali pulak disetiap perjumpaan, kata “lelah”, “lama”, dan “panjang” hadir dalam rangkaian tuturnya. Kata-kata itu hadir sebagai ekspresi dan representasi perjuangannya sebagai pucuk pimpinan kepercayaan di Talang Parit, Talang Gedabu, Talang Perigi, Talang Durian Cacar, Talang dan Sungai Limau, suatu kampung Kepercayaan langkah lama di Kabupaten Indragiri Hulu.

Bicara tentang kepercayaan, umumnya dipahami sebagai hal yang telah usang atau telah ditinggalkan karena dipandang telah ketinggalan jaman. Jikapun diakui kepercayaan langkah lama masih ada, ranah pengakuannya terbatas didalam suku tentang kepercayaan langkah lama, atau sebagai praktik seremonial belaka. Tapi tidaklah demikian bagi orang Talang Mamak.

Kepercayaan langkah lama bukanlah sekedar ritual ataupun tradisi. Keper-cayaan bagi orang Talang Mamak jauh melebihi dari pemahaman selama ini kita usung, kepercayaan berarti eksitansi atau identitasnya relasi antar manusia, relasi dengan nenek moyang, relasi dengan alam sebagai ruang hidup, relasi dengan alam dan mahluk lainnya, serta relasi dengan alam semesta. Kedalaman makna keper-cayaan langkah lama tersebut bagi orang Talang Mamak dapat kita dengar dari tuturannya ataupun dilihat dari praktik sehari-harinya. Sepuluh Abad Kepercayaan Islam langkah lama:

• Abad Pertama Allah

• Abad Kedua Muhamad

Page 13: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

3

• Abad Ketiga Muhamad Raksolulah

• Abad Keempat Adam dan Siti Hawa

• Abad Kelima Adam dan Partimah

• Abad Keenam Nabi Muhamad Selulah Aliwasalam

• Abad Ketujuh Datuk Mandarajati

• Abad Kelapan Patih Nan Sabatang

• Abad Kesembilan Patih Nang Batiga

• Abad Sepuluh Luak Kebatinan

Menurut ucap orang talang mamak yang berkeyakinan islam langkah lama yang ada di Umat Allah:

• Ucap Ketiga Hak adalah Hak Inalah Muhamad Perintah Allah

• Ucap Keempat Hak adalah Hak Inalah Muhamad Darasululoh

• Ucap Kelima Hak adalah Hak Inalah Muhamad Islam Allah

Kronologis ucap menurut orang talang mamak;

• Ucap Ketiga Hak Ilah Hak Inalah Muhamad Perintah Allah

Mau menjadikan Bumi dan Langit, siang dan malam, Laki-laki dan Perempuan, Hidup dan Mati, Ucapnya Dua kalimat Sahadat, maka terjadilah Adat dan Sarak Alamnya Alam Mekah

• Ucap Keempat Hak Ilah hak Inalah Muhamad Darasululah

Menyatakan adat dan Sarak atau Rukun yang diislamkan Terikat kerukunan lang-kah lama, yang diIslamkan adalah Rasululah yang diperintah oleh firman Allah. Baru sah ucap kelima

• Ucap kelima Hak Ilah Hak Inalah Muhamad Islam Allah

Allah wakbar Allah Wakbar

Rukun yang ada di suatu terbagi sarak dan adat.

Page 14: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

4

A. SEJAMAN ADAM

Baru turun Adam dan siti hawa, Adam dan siti hawa mengadakan anak Sembilan orang. yang tua nak jadi bair-ing setelah dinikahkan disuruh Adam dan siti hawa anak awak tadi menuggu tanah langkah anak Adam yang tengah yang nikah halat bunga tetap tinggal di mekah duduk mengaji tegak semba-hyang anak Adam yang ketiga menug-gu ujung pandang atau setambul. Anak Adam ke empat menunggu pulau jawa Sembilan kepulauan jawa dibawa ke kayangan sudah itu baru dinikahkan. Anak Adam yang bungsu yang tidak ada judu (pasangan) dari anak Adam suatu itu dituruni oleh Datuk Mandara Jati dari Bukit Kairdaan lahirlah seo-rang anak dipanggil kanak-kanak. Ibu kanak-kanak Tuan Gadis anak Adam yang bungsu sekali, bapak kanak-kanak Datuk Mandara Jati tinggal di bukit Kairdaan, sedangkan bini Datuk Mandara Jati yaitu Tuan Gadis ting-gal di Mekah, setelah kanak-kanak di-caci maki, kanak-kanak bertanya pada bundanya,

“siapa ayah ku bunda?”

“ayah mu datuk mandara jati”

“apa tandanya bunda?”

“Tanda ayahmu keris sapukal panjang sejangkal, cincin sebantuk panggatang canggai tali liung panjang Sembilan, badil pirak sebuah kerambil kupas sebuah, keris pandak panjang

Baru ada adam dan siti hawa, adam dan siti hawa mengadakan/ melahirkan anak Sembilan orang, anak yang perta-ma menikah dengan anak yang kedua setelah menikah anak adam yang tua disuruh tinggal di tanah malaka, anak yang ketiga menikah dengan anak yang kelima dan tinggal dimekah, dan mengerjakan rukun yang 5, anak adam yang ketiga ketiga menuggu ujung pandang atau istambul, anak adam yang ke empat pergi ke kayangan baru dinikahkan dengan anak adam ke enam dan tinggal di pulau jawa. Anak Adam yang bungsu yang tidak ada pasangan dari anak Adam suatu itu di-datangi oleh Datuk Mandara Jati dari Bukit Kairdaan setelah itu menikah di-mekah lalu lahirlah seorang anak laki laki yang benama kanak-kanak. Ibu kanak-kanak Tuan Gadis anak Adam yang bungsu sekali, bapak kanak-kanak Datuk Mandara Jati tinggal di bukit Kairdaan, sedangkan istri Datuk Mandara Jati yaitu Tuan Gadis tinggal di Mekah, setelah kanak-kanak dicaci maki, kanak-kanak bertanya pada bun-danya,

“siapa ayah ku bunda?”

“ayah mu datuk mandara jati”

“apa tandanya bunda?”

Tanda ayahmu keris sebilah pan-jang sejangkal, cincin satu buah uku-ran di jari manis, tali pinggang pan-jang Sembilan jengkal, Mariam perak satu buah kelapa kupas, keris pendek

Page 15: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

5

Orang Talang Mamak Mengakui Kepercayaan Langkah Lama

• Batuhankan Allah

• Banabikan Nabi Muhamad

• Barajakan Raja Brail

• Tiada Tuhan Selain Allah

Langkah lama

• Muhamad Perintah Allah

• Sarak Basandi Keadat

• Adat Basandi ke kitap Allah.

• Janji Hantara Hamba Dengan Tuhan

Kerukunan Kepercayaan Langkah Lama

• Minum Sama Minum Dirumah Rasululah.

• Ucap Dak Putus

Hu Allah Ya Tuhan Ku Tiada Tuhan Selain Allah Muhamad Rasululah Mu-hamadlah Yang Kekasih Allah Batuankan Allah Benabikan Muhamad Bera-jakan Brail

• Sembayang dak besuatu

Bismilah Hu Nurman Rohim tagak ku dibayang-bayang Allah duduk dibalai Mak udum Tulahdak ada tuhanSelain Allah Muhamad Rasululoh diamku di-balai Kalimat Allah

Sebelum Di Bagi Agama

• Ucap Satu Agama Satu.

sejangkal sebuah, pusaka ayah ju-lung membujang, pusaka bunda julung menggadis pisau lipat karam pagi” Maka berjalanlah bujang kanak-kanak menulakkan Mekah menuju Bukit Kairdaan Hilang nama kanak-kanak maka dinamai pajal ketek.

panjang sejangkal satu bilah, pusa-ka ayah pertama membujang, pusaka bunda pertama gadis, pisau lipat sebi-lah” Maka berjalanlah bujang kanak-kanak pergi dari Mekah menuju Bukit Kairdaan berubah nama dari kanak-kanak menjadi nama pajal ketek.

Page 16: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

6

• Ucap Dak Putus.

• Sembayang Dak Basuatu.

• Yang Memerintah Penghulu Nabi Muhamad Pada Waktu Itu.

• Nabi Muhamad Memerintah Tiga Puluh Lima Tahun

• Memerintakan Nabi Sembilan Puluh Sembilan Nabi.

Dirasulkan Dulu Nabi Muhamad

B. SEJAMAN PEMBEDAHAN

Yang di rasulkan Nabi Muhamad, turun kata tiga patah Beliau pun ra-sul-rasul kata suara, lah kata Nabi Muhamad. bukak matamu, lalu kau lah rasol baru nama satu terbagi dua, ucap satu terpecah dua, baru di sebut Nabi Muhamad raksulolah. setelah itu Nabi Muhamad raksululah mohon kes-uara, kata suara kau belum bersih.

Yang di sunatkan Nabi Muha-mad, turun kata tiga patah Beliau pun rasul-rasul kata suara, lah kata Nabi Muhamad. buka matamu, lalu kau lah rasul baru nama satu terbagi dua, ucap satu terpecah dua, baru di sebut Nabi Muhamad rasulullah. setelah itu Nabi Muhamad rasulullah mohon ke allah, kata allah kau belum bersih.

Nabi Muhamad raksululah belum puas karena tak jumpa kitab siapa yang akan di bedah. mohon kepada suara, kata suara kau Nabi Muhamad rak-sululah yang akan dibedah. tubuh mu lah, kata Nabi Muhamad Raksululah aku tidak sanggup, kata suara apa per-buatan mu serta aku dimana kau aku ada. di situ lalu kata Nabi Muhamad raksululah iyalah dia pun membedah tubuhnya sebelah kiri, bagaimana ca-ranya kata Nabi Muhamad raksululah luka ini. Sembayanglah kau menurut ayat suci al-Qur’an pusatkan pikiran lalu tangan mu tapakan kepembeda-han mu luka pun waktu itu langsung sembuh.

Nabi Muhamad rasulullah belum puas karena tidak menemukan kitab siapa yang akan di bedah/bersihkan. mohon kepada allah, kata allah kau Nabi Muhamad rasulullah yang akan dibedah/bersihkan. tubuh mu lah, kata Nabi Muhamad Rasulullah aku tidak sanggup, kata allah setiap perbuatan mu aku selalu ada. di situlah Nabi Muhamad rasululah mengatakan ‘iya’ dia pun membedah/membersihkan tu-buhnya sebelah kiri, bagaimana caran-ya kata Nabi Muhamad rasulullah luka ini. Sembayanglah kau menurut ayat suci al-Qur’an pusatkan pikiran lalu tangan mu tapakkan kepembedahan luka mu lalu luka mu itu pun langsung

Page 17: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

7

Setelah Terbagi Agama

• Kitab Allah yang di sebut itu tubuh.

• Kitab bullah turun ke Al-Qura’an

kata suara, Nabi Muhamad raksu-lulah. sudah bersih lalu gaimana lagi kata Nabi Muhamad raksululah, mo-hon kesuara Nabi Muhamad. kata su-ara sembahyang kau Nabi Muhamad raksululah, Setelah duduk mengaji tegak sembahyang-sembahyang lima waktu sari semalam, suatu mau sum-bayang datanglah seorang anak-anak. Kata Nabi muhamad raksululah, nama anak siapa yang katanya. namaku pati-ha dalam patiha pasak tujuh sambilan kunci samat kata Allah sah kata yang menjadikan aku cucu cucit rasululah pacahan anak Adam nan sembilan keturunan datuk mandara jati. kata Nabi Muhamad rasululoh kau cucu ku. tapi baliau belum yakin beliau memo-hon kepada suara siapa benar orang ini, kata suara itulah pati. Kata rasu-lallah sembahyang lah kita baik lah kata patiha. Suwaktu itu lalu dia me-langkah ke Masjid indah suatu saat itu juga muncang dunia kata Nabi Muha-mad rasululoh apa itu patiha Di jawab oleh suara, kata suara Nabi Muhamad raksulolah jangan kau bawa pati sem-bahyang ke Masjit itu biarkan dia di lagkah lama. Menurut agama luluhur. baru di tukar nama Nabi muhatmat raksalolah, baru bernama Nabi besar junjungan alam.

sembuh.

kata allah Nabi Muhamad rasulul-lah sudah bersih lalu bagaimana lagi kata Nabi Muhamad rasulullah memo-hon kepada allah. allah mengatakan sembahyang lah kau Nabi Muhamad rasulullah, Setelah membaca alquran dan sembahyah lima waktu , ketiika mau sembahyang data seoarang anak anak. Kata Nabi muhamad rasulullah siapa nama kamu, namaku patiha aku cucu cucit rasululah keturunan anak Adam yang sembilan, keturunan datuk mandara jati. kata Nabi Muhamad ra-sululluh kau cucu ku, tapi baliau belum yakin beliau memohon kepada allah siapa benar orang ini, kata allah itu-lah patiha. Kata rasulallah marilah kita sembahyang lalu patiha mengatakan baik lah kata patiha. sewaktu itu lalu dia berjalan ke Masjid indah, suatu itu pula lah dunia terguncang. kata Nabi Muhamad rasulullah apa itu patiha, Di jawab oleh allah, kata allah wahai Nabi Muhamad rasulullah jangan kau bawa patiha sembahyang ke Masjid itu biarkan dia di langkah lama. Menurut agama luluhur baru di tukar nama Nabi muhamad rasalullah menjadi bernama Nabi muhammad SAW.

Page 18: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

8

• Kitab Allah yang disebut tubuh pada waktu itu. Ternyatanya ke piagam Kenyataannya rumah raksululah, setelah itu turun kesentana. Di langkah lang-kah Allah jangan Muhamad.

• Kitab Bullah turun Al-Qura’an Kenyataannya. Mesjid indah di mekah.

Yang Menunggu Sentana Di Langkah

Raja langkah anak Adam yang tuha, anak raja langkah yang bungsu di sumandai oleh orang muda, orang muda anak datuk mandara jati. ibun-ya anak Adam yang bungsu. setelah menikah beliau dinobatkan jadi raja langkah. Di gelar sutan langkah, pada waktu itu beliau mengadakan anak tiga orang nama anak baliau berna-ma sibesi yang tengah kelupak yang bungsu sibunga. ini patih yang batiga kacik lah gadang randah lah tinggi anak tadi nang bapaknya hilang tanpa alamat tapi dandang belah semangga tinggal di pangkalan, bapaknya tadi tetap balik ketanah yang suci Dimakah tang dimakah baru kebukit kaindraan tang dibukit kaindraan baru turun kepuncak gunung merapi tang dipun-cak gunung merapi baru turun kika-tanahan diminang kabau baru banama sutan balam tah berapa lama suatu itu, tasuak kayu sebatang dak tau ujung dan pangkal lah sibuk orang di minang kabau, Suatu itu tibalah sutan balam dialah yang menentukanya di-tambatnya sama tangah, ini pangkaln-ya dan ini ujungnya kata sutan balam.

Suatu itu baru bernama nang si-batang Orang itu juga baru, Sesudah

Raja malaka anak Adam yang per-tama, anak raja malaka yang bungsu di nikahi oleh orang muda, orang muda anak datuk mandara jati. ibunya anak Adam yang bungsu. setelah menikah beliau dinobatkan/dikokohkan jadi raja malaka. Di gelar sutan malaka, pada waktu itu beliau melahirkan anak tiga orang nama anak beliau bernama sibesi yang tua yang tengah kelupak yang bungsu sibunga. Mereka lah yang disebut dengan patih yang betiga kecil sudah dibesarkan rendah sudah diting-gikan, anak ini adalah bapak nya yang pergi hilang tanpa alamat, tetapi pera-hu tinggal sebelah di pangkalan. Ba-paknya pulang ke tanah suci dimekah dari mekah baru ke bukit kaindraan, baru turun/menepati kepuncak gunung merapi dari puncak gunung merapi lalu turun kebumi minang kabau, baru bernama sutan balam setelah berapa lama waktu itu, menemukan kayu satu batang tidak tau ujung tidak tau pang-kal lalu orang minang kabau mencari tau nama kayu satu batang tersebut, Suatu itu tibalah sutan balam lalu di-alah yang menentukanya dan ditandai sama tengah, ini pangkal dan ini ujun-gnya.

Page 19: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

9

benama nang sibatang, tah berapa lama suatu itu diminang kabau nang sebatang pun nak manikah lah jan tuan gadis, Setelahkan dinikahkan. kata orang diminang diislamkan dulu, setelahkan diislamkan, melangkah ke-lapik sejadah dengar suara. yang kata suara dak payah lagi diislamkan nang sibatang itu udah islam, yang kata su-ara patiha dalam patih patiha dalam pati pasak tujuh simpai Sembilan sa-mat kata alah sah kata yang mejadikan nang sibatang pun gak jadi diislam-kan, Sesudah itu nang sibatang pun dinikahkan lah jan tuan gadis di mi-nang kabau, setelah sudah nikah baru banama sutan mulia, memuliakan adat jangan sarak, sungguh baitu pula awakkan pagi kelangkah baru anakkan tinggal dilangkah lama, nang awak di-alih cakap ditukar nama ke alih lang-kah, jadi kebetulan tah berapa lama di minang kabau, Hilang kisah di minang kabau timbul kisah, dipatih yang bati-ga.

a. sibesi

b. kalupak

c. sibunga

Kebetulan anak awak yang di langkah tadi kacik lah gadang randah lah tinggi anak yang batiga tadi, dia pun batanya lah keamaknya, mana ba-pak kami mak kata anak yang batiga tadi yang kata amaknya bapak mika pergi bajalan nak.tapi dak bapadah, yang kata anaknya kami ini dak ba-

Waktu itulah bernama yang si-batang, Sesudah benama yang sibatang entah berapa lama waktu itu diminang kabau sibatang pun akan menikah dengan tuan gadis, Setelah dinikah-kan orang minang mengatakan yang sibatang harus diislamkan dulu, keti-ka mau diislamkan yang sibatang me-langkahkan kaki ke sejadah terdengar kata allah. yang kata allah tidak perlu di islamkan yang sibatang itu sudah islam, yang kata allah “patiha dalam patiha, patiha dalam pati pasak tujuh simpai Sembilan samat kata alah sah kata yang mejadikan” yang sibatang pun tidak jadi diislamkan, setelah itu yang sibatang pun dinikahkan lah dengan tuan gadis di minang kabau, setelah sudah nikah baru benama sutan mulia, memuliakan adat jangan sarak, sungguh pun begitu beliau akan per-gi ke langkah baru anak akan tinggal dilangkah lama, yang beliau diganti ucapan diganti nama kelangkah baru. jadi kebetulan entah berapa lama di minang kabau Hilang kisah di minang kabau timbul kisah dipatih yang beti-ga.

a. Sibesi

b. Kalupak

c. Sibunga

Kebetulan anak beliau yang di langkah lama sudah kecil lah di be-sarkan rendah sudah ditinggikan anak yang bertiga tadi, anak yang betiga bertanya ke pada ibunya, mana bapak

Page 20: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

10

C. SEWAKTU PATIH NANG BETIGA DI MINANG KABAU

bapak mak yang kata amaknya baba-pak ada nak buktinya ada tanda ayah mika itu dandang balah semangka di pangkalan di situ ada cincin pengga-tang canggai sibantuk ada nama amak dan juga nama bapak mika juga nama mika yang batiga, karis sepukal pan-jang sejangkal. sebelah nama keris itu lembing tungkat Nabi Adam kanc-ing pintu rasalulah, jadi karis itu suak dipanggalian tiangaras, Jadi suatu itu anak yang batiga tadi dilayarkan lah dandang balah semangka, setelah dilayarkan menuju makah, setilah sampai dimakah dak jumpa dengan bapak yang bernama sutan mulaka di makah sesudah itu jumpa lah jangan orang tua, yang kata orang tua itu dak ada yang bernama sutan mulaka yang ada kanak kanak, sesudah itu dilayar-kan pula dandang balah semangka ke-bukit kairdaan, sesudah itu awak turun ke puncak gunung marapi.dari puncak gunung marapi baru turun ke tanahan orang batiga tadi.sibasi yang tengah kalupak yang bungsu sibunga, ini pa-tih yang batiga di minang kabau.

kami mak kata anak yang bertiga yang ibunya menjawab bapak kalian pergi bejalan nak. tapi tidak pamitan, yang kata anaknya kami ini tidak ada ayah mak yang kata ibunya ada nak buk-tinya ada tanda ayah kalian itu perahu ayah mu d pangkalan di situ ada cincin dijari manis satu buah ada nama ibu dan juga nama ayah kalianjuga nama kalian yang betiga, karis sebilah pan-jang sejengkal. sebilah nama keris itu lembing tungkat Nabi Adam kancing pintu rasalulah, jadi karis itu jumpa dipanggalian tiangaras, Jadi suatu itu anak yang bertiga tadi dilayarkan perahu, setelah dilayarkan menuju mekah, setelah sampai dimekah dak jumpa dengan bapak yang bernama sutan malaka di mekah sesudah itu jumpa lah jangan orang tua, yang kata orang tua itu tidak ada yang bernama sutan malaka yang ada kanak kanak, sesudah itu pearhu dilayarkan kebukit kairdaan, sesudah itu beliau turun ke puncak gunung merapi dari puncak gunung merapi baru turun ke bumi orang batiga tadi, sibasi yang tua yang tengah kelupak yang bungsu sibunga ini patih yang bertiga di minang kabau.

Setelah sampai kekatanahan awak pun betanya lah disitu ada gak yang nama sutan mulaka disini yang kata orang disitu gak ada yang nama sutan mulaka, Yang ada sutan balam, awak pun bajalan lah disitu terjumpalah

Setelah sampai kebumi beliau pun betanya lah disitu ada tidak yang bernama sutan malaka kata orang disi-tu gak ada orang yang bernama sutan malaka, Yang ada sutan balam orang betiga tadi pun berjalan kerumah orang

Page 21: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

11

dengan orang tua awak pun batanya pula, ada gak yang bernama sutan mulaka. yang kata orang tua itu gak ada yang ada sutan mulia memuliakan adat dengan sarak, karna disitu orang yang gadang awak batiga tadi pun menapat disitu, yang kata orang tua itu, mika tang dimana dan mau kimana dan mau mencari siapa dan juga nama mika siapa asal usul mika dari mana jadi kata orang batiga tadi.

Asal kami tang dilangkah ibu kami putri indah jaliah bapak kami sutan mulaka ini cucu cicit rasalullah keturunan anak Adam yang Sembilan keturunan datuk man darajati, jadi kata sutan mulia tanda mika itu apa, kata orang yang batiga tadi, cincin panggatang canggai sebantuk tali li-ong panjang sembilan, keris sepukal panjang sejangkal sebilah, Dicincin panggatang canggai itu ada nama sibasi kalupak sibunga dan bujang kanak kanak Putri indah jaliah, yang kata sutan mulia mika anak ku, yang kata anak kalau iya kami anak kamu mana tanda kacik kamu gadangkan randah yang kamu tinggikan, Soal-nya bapak lah tinggal dirukun islam dudukkan mangaji tagakkan sem-bayang puasa bulan rumadan naik aji kaabah tullah. Jadi yang kata bapak kuatlah yang percaya kepada kitab suci al- Qura’an, yang kata anak tidak, kuatlah yang percaya kekitab Alah, suatu itu pun basijarah lah awak an-tara anak dan bapak, satu mula turun kitab sabur taurat purkan injil kitap suci al-Qur’an, jadi sabur taurat pur-

yang tertua di situ, orang betiga tadi pun bertanya kepada orang tua itu ada gak yang bernama sutan malaka kata orang tua itu gak ada yang ada sutan mulia memuliakan adat dengan sarak.

karna disitu orang yang tua, orang betiga tadi pun menempat dirumah ke-beliau, yang kata orang tua itu kalian darimana dan mau kemana dan men-cari siapa juga nama kalian siapa asal usul kalian dari mana jadi kata orang batiga, Asal kami dari malaka ibu kami putri indah jaliah, bapak kami sutan malaka ,kami cucu cicit rasalul-lah keturunan anak Adam yang Sembi-lan, keturunan datuk mandarajati kata sutan mulia tanda kalian itu apa, kata orang yang batiga cincin jari manis se-buah dan tali pinggang panjang sem-bilan, keris sebilah panjang sejangkal, Dicincin jari manis itu ada nama siba-si kalupak sibunga dan bujang kanak kanak Putri indah jaliah, yang kata sutan mulia kalian anak ku, yang kata anak kalau iya kami anak kamu mana tanda kecil dibesarkan rendah di ting-gikan yang kamu tinggikan, Soalnya bapak lah tinggal dirukun islam dan menjalankan kewajiban yang 5 dan kitab suci al- Qura’an, yang kata anak tidak kuatlah yang percaya kekitab Al-lah, suatu itu pun bersejarah lah beli-au antara anak dan bapak, satu mulai turun kitab sabur taurat purkan injil kitap suci al-Qur’an.

Jadi kalau tidak tau keturunan kitab yang lima ini, kalau tidak tau

Page 22: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

12

kan, itu mangka ada manusia ini ada sebut kudarat dari tulang kuat kudarat dari urat, di situ batumpu kitab.

Jadi kalau dak tau keturunan kitap yang lima ini, kalau dak tau lahirnya dari mana yang menjadinya apa kalau dak tau itu belum bisa mengaji dunia, jadi yang kata dak begitu lagi lah jan-tan mika kisah anak ku, jadi kata anak kalau kisah anak bapak mana tanda kacik di gadangkan, yang kata bapak mika kacik lah ku didik gadang lah kupilihara, lah bahadat lah bapusaka duduk lah batilam baris makan lah ba-rulam pusaka cukup didandang balah semangka, jadi anak dak mau yang kata bapak kita mulai barunding diru-mah dipahatkan ditihang panjang, dak selesai barunding tadi turun kebalai dirakamkan dibandul balai, jadi kata anak kita coba seulang setampuh ini mana yang kuat dan mana yang keras saka jangan pusaka, pusaka jangan batu, yang kata bapak karas lah batu, yang kata anak dak, kita coba yah seulang satampuh ini, di bubut keris panjang sijangkal awak pun turun di balai langsung di tikam batu lantas/tembus kesebelah.

Jadi yang kata ayah kita sama bak dawat jangan kiratas anakkan tinggal dilangkah lama bapakkan pagi kelangkah baru tulis batu patah, yang kata anak kita baasak yah baindang batampi taras yang saulang satampuh ini, yang taras kita memangun yang kubal kita melayang, bapakkan pagi kerukun islam, kamikan tinggal dil-

lahirnya dari mana yang menjadikan-nya apa jika tidak tau itu belum bisa mengetahui dunia, jadi yang kata tidak begitu lagi lah jantan kalian kisah anak ku, jadi kata anak kalau kisah anak bapak mana tanda kecil yang dibesar-kan, yang kata bapak kalian kecil su-dah ku didik besar sudah kupilihara, sudah beradat lah bepusaka duduk lah beralas makan lah belalapan pusaka cukup diperahu, jadi anak tidak mau yang kata bapak kita mulai berunding dirumah dipahatkan ditihang panjang, tidak selesai berunding tadi turun ke-balai dirakamkan dibandul balai, jadi kata anak kita coba uji ini mana yang kuat dan mana yang keras saka dengan pusaka, pusaka jangan batu, yang kata bapak karas lah batu, yang kata anak tidak, kita coba uji ini, di ambil ker-is panjang sejengkal beliau pun turun di balai langsung di tikam batu lantas/tembus kesebelah.

Jadi yang kata ayah kita sama pimpin anak akan tinggal dilangkah lama bapak akan pergi kelangkah baru tulis batu patah, yang kata anak kita tunjukan mana yang benar dan mana yang salah tehadap sesuatu yang kita alami ini, yang kuat dia bertahan dan yang lemah akan kalah , bapak akan pergi kerukun islam, kami akan ting-gal dilangkah lama, cerdik tidak boleh membodohi bingung tidak boleh dibodohi, kalau bapak cardik men-ganakan bingung dimakan sumpah kutuk qur’an yang tiga puluh jus, ka-

Page 23: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

131 Kutipan cerita dari orang tua talang mamak : irasan, gajian, juanim, raya, laman, kantor, tumpuk. tahun 2016

angkah lama, cerdik dak bulih dike-nakan bingung dak bulih menganakan, kalau bapak cardik menganakan bin-gung dimakan sumpah kutuk qur’an yang tiga puluh jus, kalau kami cardik menganakan bingung dikanakan kami dimakan sumpah kebawah dak baurat keatas dak bapucuk ditengah dilarik kumbang. kumbang putih sari man-jadi sama jadi jan bumi langit sama turun jan ambun jantan, sesudah itu anak pun turun balai menuju pantai laut turun ke dandang balah semang-ka kemana dandang menuju menuju balai digudam sesudah itu langsung kesintana tang disentana menuju balai gundi basila tang digundi basila lalu kataluk sikakak rantau sikubin hamb-acang rambah sigauk, rantau sikubin.

Bernama sangkutan undang su-dah barunding disitu awak pun lalu lah keluak yang silapan pantai nang Sembilan, sudah itu lalu katunggak banyala kabatung baturas sampai kas-alat manikam kalaut basinggapura, langsung menuju sungai karuh terus menuju kebenuawan. setelah sampai dibenuawan basuak jangan kawan-kawan mika tang dimana tang disana nak kamari kawan, nama mu siapa, nama ku tuk sait belidah hitam, yang kata orang batiga tadi padahkan datuk kami nak batagak balai sini. yang kata datuk bulih tagakkan lah. Patih nang batiga batagak balai di benuawan, re-bah balai dibanuawan tagakkan balai ditiang raya, rabah balai ditiang raya, tagakan balai ditanjung balai, balai ti-dak rabah lagi.1

lau kami cardik menganakan bingung dikanakan kami dimakan sumpah ke-bawah dak baurat keatas dak bapucuk ditengah dilarik kumbang. kumbang putih sari manjadi sama jadi jan bumi langit sama turun jan ambun jantan, se-sudah itu anak pun turun balai menuju pantai laut turun ke perahu balah se-mangka kemana perah menuju balai digudam sesudah itu langsung keistana dari istana menuju balai gundi basila lalu ke pantai laut diminang.

Bernama sangkutan undang su-dah barunding disitu awak pun lalu lah kewilayah yang delapan pantai yang Sembilan, sudah itu lalu katung-gak banyala kabatung baturas sampai keselat manikam kelaut singgapura, langsung menuju sungai karuh terus menuju kebenuawan. setelah sampai dibenuawan berjumpa dengan kawan-kawan kalian dari dimana dari disana nak kemari kawan, nama mu siapa, nama ku datuk sait belidah hitam, yang kata orang betiga tadi padahkan datuk kami hendak mendirikan rumah sini. yang kata datuk bulih dirikanlah. Patih nang betiga mendirikan rumah di benuawan, rebah balai dibanuawan mendirikan rumah ditiang raya, rabah balai ditiang raya, tagakan balai ditan-jung balai, balai tidak rabah lagi.2

Page 24: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

14

D. SEJARAH RAKIT KULIM

Ketika membicarkan soal sejarah Kerajaan, terkesan bahwa pihak kerajaan mempunyai kekuasan dan kepemilik atas menyambut kedatangan masyarakat adat raya kacik bulan puasa raya gadang bulan haji tentang kepercayaan langkah lama dalam sejara dan pengetahuan orang talang mamak, sekalipun mereka mengakui adanya kerajaan Indragiri, namun mereka tidak mengakui adanya penguasan raja atas wilayah adatnya cuma berkaitan dengan kepercayaan langkah lama. Atas seja-rah dari klaim orang talang mamak tersebut ditarik dari sejarah Rakit Kulim, yakni sejarah menjemput raja Indragiri ke johor.

Sejarah Rakit Kulim terjadi pada masa penerus atau keturunan dari patih nang betiga kala itu mereka telah mendirikan balai di kanan mudik (bagian hulu) sungai ekok. Serta, penerus patih besi dan patih kalupak tidak lagi begelar patih, tetapi gelar batin. Hanya penerus patih bunga saja yang disematkan gelar patih.

Pada masa itu, sekali pun balai telah ditegakan namun hukum dan kepercayaan langkah lama yang berlaku masih siapa mancancang dicancang, siapa dibunuh membunuh hukum kepercayaan langkah lama yang demikian membuat balai terasa panas. Kerena itu lah di kumpulkan seluruh orang oleh patih di sungai tiga laras di talang kadabu. Disana mereka bermusyawarah untuk memberikan solusi atas situasi kampung. Hasil permusyawarahan itu kemudian menghasilkan bahwa dibu-tuhkan kehadiran raja untuk menegakkan kepercayaan langkah lama.

Salah satu dubalang patih menolak untuk mempunyai raja. Alasannya karena dubalang itu merasa dirinya mampu untuk menegakkan hukum kepercayaan. Iya menyatakan kalau ada patih juga menyampaikan bahwa dirinya juga tidak beraja. Berada dengan alasan dubalang patih, alasan patih untuk menjeput raja ada lah untuk mengadangkan nang kacik, meningikan nang randah.

Siapa yang dimaksud yang kacik ini adalah kemanakan patih dari garis anak Adam dan hawa nang lapan. Orang talang mamak meyakini bahwa hubungan ke-manakan dan pamaman adalah hubungan yang erat. Hubungan keduanya tercer-min dari petatah petitih yang berbunyi saka nang turun ke anak, pusaka nag turun kapanakan, dengan demikian menjemput kemanakan di johor untuk di jadikan raja Indragiri akan ganti tuan nang raip. Merupakan niatan untuk “membesarkan” serta menyerahkan pusaka keponakan.

Dubalang yang telah mendapat jawaban dari Patih, pun mengijinkan patih menjemput kemenakan dibatang Tuaka dari percakapan itu keduanya pun mengikat sumpah janji. Dubalang bersumpah dia hanya mengantar patih untuk menjemput

2 Kutipan cerita dari orang tua talang mamak : irasan, gajian, juanim, raya, laman, kantor, tumpuk. tahun 2016

Page 25: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

15

Raja. Konon dari sumpah yang diucap menyebabkan burung gagak yang mulanya berwarna putih berubah menjadi hitam, dan burung kuntul yang mulanya berwarna hitam berubah menjadi putih.

Guna menjemput Raja dijohor, kayu yang digunakan untuk membuat rakit diambil dari kayu Kulim. Kayu jenis ini tidaklah diambil dari tanah Talang Mamak akan tetapi di Sumatra Barat. Jenis kayu ini termasuk kayu akan tenggelam keda-lam air. Namun dipercaya bahwa kayu kulim terapung diatas air ketika digunakan untuk membuat rakit. Dikisahkan pula untuk membuat rakit, kayu di Sumatera Barat habis. Ketiadaan kayu kulim di tanah minang itu, bagi orang Talang Mamak yang dijadikan penanda alam dari tanah minang.

Dalam adat kepercayaan langkah lama dan budaya orang Talang Mamak ada tradisi yang dikenal sebagai Menyimah. Tradisi ini adalah ritual melakukan kun-jungan dan menyembah raja kekerajaan Indragiri, di Rengat. Kunjungan tersebut biasanya dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni pada hari raya Idul Fitri dan hari Raya Haji umat islam. Biasanya para pemuka adat dan kepercayaan langkah lama Talang Mamak dari agama leluhur yang melakukan ibadahnya sembari mem-bawa zakat patrah hasil alam, seperti ayam, beras, dll, kepada raja. Tradisi meny-imah ini mempunyai kaitan erat dengan sejarah menjemput raja ke Johor.

Dikisahkan ketika kemenakan patih batin di Talang Mamak telah di jemput, ia dibawa ke kelayang. Disana, sang kemenakan diangkat menjadi raja. Proses itu kemudian dipertegas dengan sumpah Kahulu Singgan Tambangan Kehilir Sing-gan Tanjung Ranggah Kekanan Sanggan Sebakal Bekuak Kekiri Singgan Tu-turan Gunung Bukit Limau, Kau Bulat Mengulik Pepeh Melayang, Kalau Bulat Kau Menggulik Kalau Pepeh Kau Melayang Raja Adil Raja di Sembah Raja Tidak Adil Raja Tidak Disanggah.3 — kehulu sampai tambangan kehilir sam-pai tanjung ranggah ke kanan sampai sebekal berkuak kekiri sampai kaki gunung bukit limau, kamu bulat menggelinding pipih melayang, kalau bulat kamu menggelinding kalau pipih kamu melayang raja adil raja disembah raja tidak adil raja dilawan.

Sumpah antara patih, Raja, dan Batin Talang Mamak memperlihatkan bah-wa hanyalah patih dan batin yang mampu mengangkat(menobatkan) raja. Selain itu, ditegaskan pula bahwa karna kemenakan patih merupakan keturunan dari anak yang tak punya bapak maka pemerintahan raja haruslah adil jika tidak adil maka orang tidak akan menyembah raja. Menyembah raja, bagi orang Talang Mamak bukanlah berarti mempertuhankan raja. Menurut batin Irasan, menyembah raja ini sipatnya hanya simbolis atau perantara dalam berhubungan dengan tuhan. Bahasa

3 Sumpah patih keponakan (raja Indragiri)

Page 26: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

16

lain juga bisa dinyatakan disini ada lah titik pertemuan antara adat dan sarak yang harus berjalan beriring.

Dalam sumpah yang diucap Patih juga menyebutkan soal wilayah kerajaan Indragiri. Wilayah tersebut adalah kehulu singgan tambangan, kehilir singgan tan-jung ranggah kekanan singgan sebakal bekuak kekiri singgan tuturan bukit limau. Wilayah raja diberi Patih dan Batin Talang Mamak untuk mengatur antara adat dan sarak. Meskipun sama bentuk Otoritas antara kedua atas wilayah berbeda. Otoritas atas penguasaan dan pengelolaan wilayah tetap berbeda ditangan patih, sementara raja adalah pemilik Otoritas atas hukum diwilayah yang sama dengan Patih.

Semenjak patih datang, orang Talang Mamak memiliki keterkaitan yang erat antara satu kebatinan dengan kebatinan lainya. Tujuan ini terjadi berdasarkan pera-turan adat yang dibawa oleh leluhur patih yang datang ketanah Talang Mamak. Pada masa itu, patih nang datang bertiga (sibesi, sikelupak, sibunga) ke Talang Mamak dengan membawa tujuh orang Dubalang, bermaksud menuntut adat dan pusaka kepada datuk begigi tunggal dari kuala sungai limau. Atas izin datuk di kuala sungai limau, patih nang batiga dapat mendirikan balai di Talang Mamak, dan mendapatkan tiga wilayah adat, yaitu sungai parit, perigi dan durian cacar.

E. SEJARAH LUAK (WILAYAH ADAT)

Sejarah luak di Talang Mamak, terutama ditiga balai, bisa ditarek garis awal dari sejarah kuala sungai limau, yang termasuk wilayah adat Talang Sungai Limau.Penanda waktunya hadir ketika patih nang betiga tiba disungai limau. Ditempat itu lah, mereka bertiga bermaksud menegakkan balai (kampung) dan mengatur adat. Dari sejarah itulah kemudian berkembang hingga terbentuknya ikatan hubungan sejarah, kepercayan langkah lama, dan hubungan adat antar luak dimasyarakat adat Talang Mamak.

Kesatuan wilayah ini bisa disebut dengan tiga balai payung tiga kakaki disuku nang anam. kalimat ini diartikan bahwa masyarakat adat talang mamak bernaung pada kepercayaan langkah lama dan adat patih nang batiga disebut sebagai pemba-wa kepercayaan langkah lama dan adat yang datang untuk meluruskannya. Pusat pemerintahan berada ditiga balai di antaranya, talang parit yang di pimpin oleh pa-tih besi, talang perigi yang dipimpin patih kalupak, dan talang durian cacar di pimp-in oleh patih bunga. Terbagi dalam enam suku yaitu suku parigi, kadabu, sungai parit, sungai limau, tujuh buah tangga, durian cacar dan termasuk talang jerijing.

Jika sejarah luak ditiga balai bisa ditarik kesatuannya didalam sejarah patih nang sebatang. Sejarah tersebut bisa ditarik dari perjalanan patih nang sebatang

Page 27: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

17

dari bukit kairdahan kegunung merapi dan kekuantan tiga laras. Dipisahkan, per-ajalanan patih dari bukit kairdahan kegunung merapi sambil membawa segantang lada sulah, kain balacu satu kayu. Disetiap pulau-pulau kecil ditinggalkan satu biji cabe (lada sulah) dan secabik kain putih oleh patih. Pulau-pulau disekeliling gunung merapi yang ditiggalkan tanda oleh patih itu lah yang menjadi penguasaan-nya. Wilayah penguasaan patih itu dinamakan pulau segantang lada sulah nang selilit kain parca nang selingkung tanah datar.

Ketika patih nang sebatang menyelusuri sungai tiga laras, itu lah masa dia tiba di Batang Tenaku. Kehadiran patih dibatang tenaku tidak lah dalam rangka menegakan adat dan kepercayaan langkah lama, tetapi memeriksa keberadaan ma-nusia di sungai tiga laras, yang salah satunya adalah di Batang Tanaku. Meski pun demikian, pada masa patih nang batiga tiba mendirikan balai menjadi titik dimana adat dan kepercayaan langkah lama ditegakkan. Dengan demikian patih Durian Ca-car yang menjadi penerus patih nang sebatang menyatukan luak di Batang Tanaku sebagai bagian dari adat Talang Mamak.

Kesatuan wilayah adat di Batang Tanaku, anak kita kanal dengan sembilan batin di Batang Tanaku sepuluh dengan Dubalang Anak Talang. Di Batang Tanaku ada tiga kebatinaan yang menjadi anak kandung dari batin parit yaitu Muke-Muke, Perigi yaitu Pembubung, dan patih durian cacar yaitu muncak. Masing masing dari tiga kebatinan itu pun mempunyai anak kandung sendiri. Baligan dan Pejangki merupakan anak kandung Muke-muke, Tanaku kacik dan manggayahan anak kand-ung Pembubung, serta Alim dan Sipang anak kandung muncak. Kesemuanya itu-lah yang disebut batin sembilan di Batang Tenaku. Sedangkan Anak Talang tidak disebut sebagai kebatinan karena posisinya didalam struktur adat Talang Mamak sebagai Dubalang batin Sembilan, dubalang patih dan kerajaan Indaragiri.

F. DARI TIGA PATIH MENJADI SATU PATIH

Seperti yang kita ketahui bahwa anak dari patih nang sebatang yang kemudian mendirikan balai di talang mamak, adalah patih nang batiga. Pada perkembangan penerus dari patih nang betiga hanyalah keturunan patih bunga yang bergelar patih, sementara keturunan patih basi dan kalupak begelar batin. Terdapat beberapa cerita yang mengisahkan mengapa hanya satu yang menggunakan gelar patih, sedangkan yang lain menjadi batin. Pertama, mengacu dari sejarah pertemuan patih dengan datuk bergigi tunggal. Kedua, mengacu pada sejarah kerajaan Indragiri.

Pertama, dikisahkan bahwa datuk bergigi tunggal yang mengubah gelar patih basi dan patih kalupak mejadi batin. Patih, bunga tetap memegang gelarnya sebagai

Page 28: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

18

patih. Karena posisinya sebagai bungsu. Hal ini pula dikarenakan berdasarkan petatah petitih yang juga mengatur posisi wilayah adat dan kepercayaan dari patih nang batiga yakni, di hilir batin parit, ditengah batin perigi, dan dihulu patih durian cacar, pengatur tersebut mempunyai garis yang serupa dengan posisi dalam setruk-tur islam langkah lama, patih berada diatas pada kepemimpinan kepercayaan talang mamak. Alasan yang lain hadir karena patih bunga yang paling kuat dan yakin akan kepercayan langkah lama dari kedua kakaknya. Karena itulah ia mengemban tugas yang paling berat.

Kedua, yang hadir soal mengapa hanya ada satu patih karena mandat dari patih nang sebatang. Bapak dari patih nang betiga mengizinkan ketiga anaknya menjadi patih, namun keturunan patih besi dan patih kelupak tidak boleh menjadi patih tetapi batin. Selain itu patih nang sebatang juga memutuskan hanya keturunana patih bunga yang akan membawa gelar patih. Itu pun bukan anak dari patih yang mewarisi namun keponakannya. Sayangnya dari informasi yang kami proleh ti-dak dijelaskan lebih lanjut keturunan (keponakan) dari anak bungsu patih nang sebatang yang mewarisi gelar patih, sementara keturunan anak sulung dan tengah mewarisi gelar batin.

Dari kedua cerita diatas, kisah ini serupa namun alasan mengapa hanya keturunan patih bunga mewarisi gelar patih, namun perbedaan yang mencolok ada-lah penanda sejarahnya. cerita pertama, memberikan penanda sejarah pada masa datuk bergigi tunggal. Dimana cerita itu memperlihatkan peristiwa ini tejadi ketika patih nang betiga hendak mendirikan balai sementara cerita kedua memperlihatkan peneda sejarahnya adalah patih nang sebatang nang menunjukan bahwa pristiwa ini terjadi ketika patih nang betiga berkumpul dengan ayahnya.

Perbedaan penanda sejarah tersebut juga hadir dikasih mengapa dari tiga patih menjadi satu patih pada cerita ketiga. Penanda sejarah dari cerita ketiga ini adalah raja di indragiri. Di kisahkan bahwa pada suatu ketika raja meminta patih besi dan kelupak untuk mencari dan menangkap gajah putih keduanya pun pergi kehutan dan membuat lubang sebagai perangkap gajah putih akhirnya gajah putih jatuh kedalam perangkap. Guna mempersembahkan gajah tersebut kepada raja, lubang yang berisi gajah putih itu ditutup dengan “kain kuning dan kain hitam sekayu setengah ditutup dengan kain patih besi dan patih kalupak kembali kekampung masing-masing”.

Tanpa sepengetahuan keduanya, gajah putih itu berhasil meloloskan diri na-mun letak kain itu tak berubah sedikit juga sekali pun gajah itu berhasil kabur. keti-ka itu raja masuk kehutan untuk mendapatkan hadiahnya dan kain tersebut ternyata

Page 29: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

19

lubang itu kosong, tak ada gajah putih didalamnya. Hal inilah membuat raja marah dan menganggap patih besi dan patih kelupak membohongi raja. Merasa kedua pa-tih tersebut ingkar, raja menghukum keduanya, dengan cara diturunkan dari patih menjadi patin kepada keturunanan sibesi dan kelupak.

2. DOA KEPERCAYAAN LANGKAH LAMA DI ISTANA KERAJAAN IN-DRAGIRI

A. Dua kulimat Sahadat

B. Jakat Patrah Orang Talang Mamak dibulan Raya Puasa dan Raya Haji

a. Raya Puasa

- Ambung Gulaian empat Buah (isinya: kunyit, serai, jantung, halia, cakur, lada, hentimun, kundur, nangka dan lengkuas

- Ayam empat Ekor

- Beras empat gantang

b. Raya Haji

- Ambung Gulaian delapan buah

- Ambung padi delapan buah

- ayam delapan ekor

- Beras delapan gantang

4 Do’a masyarakat adat talang mamak yang memeluk islam Langkah lama pada saat menyembah raja di sentana (Istana)

Surang hamba surang tuhan surang Allah surang Muhamad Rasu-luloh. Allahkan tuhan ku. keturunan Adam nan sambilan Cucu Cicit Rosu-luloh keturunan datuk Mandara Jati tang didatuk Mandara Jati turun kepa-tih nan sabatang tang dari patih nan sabatang turun kapatih nan batiga, baru turun keluak kabatinan hidup nak jaya mati nak sempurna. beras padi nak timbun tambak buah kayu nak muja pohon ma’ampuni segala dosa ditubuh Adam sangkar Muhamad.4

Satu hamba satu tuhan satu allah satu muhamad rasulullah, allah akan tuhan ku, keturunan adam yang Sem-bilan cucu cicit rasulullah keturunan datuk mandarajati dari datuk mandara-jati turun ke patih yang sebatang yang patih yang sebatang turun ke patih nan betiga, baru turun kewilayah kebatinan hidup nak jaya mati nak sempurna. Beras padi nak tertimbun buah buahan nak banyak buah meminta diampuni segala dosa ditubuh adam sangkar mu-hamad.

Page 30: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

20

C. Orang yang membayar Jakat Patrah Kekerajaan dibulan Raya Puasa dan Raya Haji

- Patih → Ketua Adat

- Batin → Anak Bapak

- Mangku

- Manti

D. Waktu pembayaran Jakat dan Patrah

a. Raya Puasa

berangkat diakhir bulan puasa kekerajaan

b. Raya Haji

berangkat kekerajaan nampak tujuh hari bulan haji

3. GAWAI DI TALANG MAMAK SEJAMAN PATIH MENGATUR WILAYAH ADAT DAN KEPERCAYAAN LANGKAH LAMA

A. Batandang (Pacaran)

Pesta Perkawinan Masyarakat Adat Talang Mamak, Perkenalan/pa-caran bujang dan gadis masyarakat adat talang mamak, yang di sebut den-gan katakan batandang, lelaki datang kerumah perempuan, waktunya jam tujuh keatas. Tetapi lelaki yang datang kerumah seperempuan itu tidak boleh membawa tangan kosong saja, harus membawa ole-ole seperti rokok gula/kopi, dll.

Setiba di rumah perempuan itu melemparkan benda kecil keatas atap rumah seperempuan itu memberi tau/kode kepada tuan rumah bahwa mer-eka sudah datang, menimalnya 3 kali,

Pesta Perkawinan Masyarakat Adat Talang Mamak, Perkenalan/paca-ran bujang dan gadis masyarakat adat talang mamak, yang di sebut dengan katakan pacaran, lelaki datang ker-umah perempuan, waktunya jam tu-juh keatas. Tetapi lelaki yang datang kerumah seperempuan itu tidak boleh membawa tangan kosong saja, harus membawa ole-ole seperti rokok gula/kopi, dll.

Setiba di rumah perempuan itu melemparkan benda kecil keatas atap rumah siperempuan itu memberi tau/kode kepada tuan rumah bahwa mer-eka sudah datang, minimalnya 3 kali,

Page 31: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

21

tetapi melempar dari belakang ru-mah jangan dari depan rumahnya ka-lau dari depan rumah akan dihukum oleh tuan rumah, apabila terdengar oleh orang tua seperempuan maka disuruhlah anaknya turun ketanah untuk melihat siapa gerangan yang datang itu, maka disuruhlah turun anak yang perempuan tadi melihat siapa mereka, setiba ditanah setelah ketemu mereka mengobrol berdua itu, setelah itu yang perempuan tadi naik ke rumah di bilang kepada kedua orang tuanya kalau setuju kedua orang tua yang perempuan itu baru di persilakan naik kerumah laki-laki yang datang itu, nah sebelum laki-laki itu dipersi-lakan naik kerumah yang perempuan mempersiapan tempat tidur Mereka berdua semacam kamar yang terbikin dari dinding tikar, tetapi sebelum le-laki itu naik ke rumah lampu harus dimatikan oleh yang perempuan baru dipersilakan yang laki-laki itu naik ke rumah, supaya muka laki-laki itu tidak boleh kelihatan oleh orang lain apa lagi kedua orang tua seperempuan itu, mereka tidur berdua sampai jam 5 pagi, nah yang laki-laki tadi selama dirumah perempuan itu tidak boleh mengomong terdengar suaranya oleh orang lain terkecuali mereka berdua (berbisik-bisik).

Setelah Jam 5 pagi yang laki-la-ki itu pulang pamit kepada si Perem-puan, apabila barang yang di bawa oleh laki-laki tadi di ambil itu oleh

tetapi melempar dari belakang rumah jangan dari depan rumahnya kalau dari depan rumah akan dihukum oleh tuan rumah, apabila terdengar oleh orang tua siperempuan maka disuruhlah anaknya turun ketanah untuk melihat siapa gerangan yang datang itu, maka disuruhlah turun anak yang perempuan tadi melihat siapa mereka, setiba dita-nah setelah ketemu mereka mengobrol berdua itu, setelah itu yang perempuan tadi naik ke rumah di bilang kepada kedua orang tuanya kalau setuju kedua orang tua yang perempuan itu baru di persilakan naik kerumah laki-laki yang datang itu, nah sebelum laki-laki itu dipersilakan naik kerumah yang per-empuan mempersiapan tempat tidur Mereka berdua semacam kamar yang terbikin dari dinding tikar, tetapi se-belum lelaki itu naik ke rumah lampu harus dimatikan oleh yang perempuan baru dipersilahkan yang laki-laki itu naik ke rumah, supaya muka laki-la-ki itu tidak boleh kelihatan oleh orang lain apa lagi kedua orang tua siperem-puan itu, mereka tidur berdua sampai jam 5 pagi, nah yang laki-laki tadi selama dirumah perempuan itu tidak boleh mengomong terdengar suaranya oleh orang lain terkecuali mereka ber-dua (berbisik-bisik).

Setelah Jam 5 pagi yang laki-laki itu pulang pamit kepada si Perempuan, apabila barang yang di bawa oleh la-ki-laki tadi di ambil itu oleh perem-puan seperti baju/peci & senjata seper-

Page 32: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

22

B. Proses Mengantar Tanda

perempuan seperti baju/peci & senjata seperti keris/sakin, maka yang laki-la-ki itu tabibit, disahkan oleh perempuan itu atau orang tuanya yang mengesah-kan bibitan itu dibilang nama yang la-ki-laki, sahlah itu kau tabibit cepat dua hari katiga lambat empat hari kalima enam katujuhkan lamanya, ini tandan-ya barang yang kau pakai sudah kami ambil satu.

ti keris/sakin, maka yang laki-laki itu tabibit, disahkan oleh perempuan itu atau orang tuanya yang mengesahkan bibitan itu dibilang nama yang laki-la-ki, sahlah itu kau tabibit cepat dua hari katiga lambat empat hari kalima enam ketujuhkan lamanya, ini tandanya ba-rang yang kau pakai sudah kami ambil satu.

Dari bujang Gadis disebut ba-rulangan batandangan main minyak, main bunga, mencari rosam dan rasi, mencari budi dengan basa, lah dapat jinya budi dan basah yang pihak per-empuan pun menyalahkan si laki-laki. Barisuk ari yang pagi urang tua perem-puan pun menjalang tangga pihak la-ki-laki, setelah sampai kerumah sibuah ladang sibidang dan taisaf rukok si-batang dan tamakan sirih sikapur baru membukak bual yang di pakatakan pi-hak perempuan nak membuat janji ikat buatan, yang kata pihak laki-laki janji apa? dijawab pihak perempuan ada yang melakukan sepanjang baris dia anak buah panakan panghulu, jadilah tau yang melakukan sepanjang baris pihak laki-laki dan pihak perempuan membuat janji telakar janji empat hari kelima, orang pihak perempuan pun pulang kerumah setelah sampai ker-umah diapun batingukan jauh dekat kaninik dengan mamak surang suaris sibilah bapak surang suaris sibilah

Dari bujang Gadis disebut ba-rulangan batandangan main minyak, main bunga, mencari rosam dan rasi, mencari budi dengan basa, lah dapat jinya budi dan basah yang pihak per-empuan pun menyalahkan si laki-laki. Barisuk ari yang pagi urang tua perem-puan pun menjalang tangga pihak la-ki-laki, setelah sampai kerumah sibuah ladang sibidang dan taisaf rukok si-batang dan tamakan sirih sikapur baru membukak bual yang di pakatakan pi-hak perempuan nak membuat janji ikat buatan, yang kata pihak laki-laki janji apa? dijawab pihak perempuan ada yang melakukan sepanjang baris dia anak buah panakan panghulu, jadilah tau yang melakukan sepanjang baris pihak laki-laki dan pihak perempuan membuat janji telakar janji empat hari kelima, orang pihak perempuan pun pulang kerumah setelah sampai ker-umah diapun batingukan jauh dekat kaninik dengan mamak surang suaris sibilah bapak surang suaris sibilah ibu.

Page 33: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

23

ibu. Sampai janji empat hari kelima pihak perempuan Bariuh Kampung (berkumpul Kumpul) dirumah sebuah diladang nang sabidang.

Setelah Bariuh Kampung (ber-kumpul-kumpul) barisuk ari nang pagi pihak Perempuan pun manjalankan turut dan ikut kerumah sebuah ladang nang sabidang suak lurah dituruni suak pematang pun didaki. Setelah dekat kerumah pihak laki-laki orang nan banyak pun berhenti sebentar, barulah naik kerumah sebuah ladang nang sebidang kesudung panggung nang sabuah, setelah naik kerumah pi-hak laki-laki lah taisap rokok sabatang dan tamakan sirih sakapur, pihak per-empuan pun memintak rukun nang lima Sirih, Pinang, Tembakau, Gambir yang terletak didalam Tangkalang lalu disurungkan ke orang nang surang (pihak Laki-laki) nak menjalankan sa-panjang baris menurut Adat dan Pu-saka. Orang yang surang mengatakan Taga lih Bujang Jangan Gadis, jadi pihak laki-laki berkata kalau taga leh bujang jangan Gadis lalulah ketangga Bujang jangan Gadis.

Pihak perempuan menjawab per-kataan pihak laki-laki Yang Batampuk bajinjing yang Batali Baret Sebuah Rumah Surang nan Gadang sebidang Banjar Surang Nan Tuha sebuah Luak Surang Pengulu. disitu pihak perem-puan berkata Lanting Tuju Tampuk Tutuh Tujuh Dahan nak maninguk limbaga berdiri nak meninguk Surut

Sampai janji empat hari kelima pihak perempuan Bariuh Kampung (berkum-pul Kumpul) dirumah sebuah diladang nang sabidang.

Setelah Bariuh Kampung (ber-kumpul-kumpul) barisuk ari nang pagi pihak Perempuan pun manjalankan turut dan ikut kerumah sebuah ladang nang sabidang suak lurah dituruni suak pematang pun didaki. Setelah dekat kerumah pihak laki-laki orang nan banyak pun berhenti sebentar, baru-lah naik kerumah sebuah ladang nang sebidang kesudung panggung nang sabuah, setelah naik kerumah pihak laki-laki lah taisap rokok sabatang dan tamakan sirih sakapur, pihak per-empuan pun memintak rukun nang lima Sirih, Pinang, Tembakau, Gambir yang terletak didalam Tangkalang lalu disurungkan ke orang nang surang (pi-hak Laki-laki) nak menjalankan sapa-njang baris menurut Adat dan Pusaka. Orang yang surang mengatakan Taga lih Bujang Jangan Gadis, jadi pihak laki-laki berkata kalau taga leh bujang jangan Gadis lalulah ketangga Bujang jangan Gadis.

Pihak perempuan menjawab per-kataan pihak laki-laki Yang Batampuk bajinjing yang Batali Baret Sebuah Rumah Surang nan Gadang sebidang Banjar Surang Nan Tuha sebuah Luak Surang Pengulu. disitu pihak perem-puan berkata Lanting Tuju Tampuk Tutuh Tujuh Dahan nak maninguk lim-baga berdiri nak meninguk Surut Ma-

Page 34: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

24 5-6 Kutipan cerita masyarakat adat talang mamak dalam proses pernikahan (pengantar tanda/tunangan) menurut adat istiadat talang mamak

Maranya pakai leh kita nang sikata Rahim leh kita nang banyak.

Jadi pihak laki-laki mengalih ke duduk Besuaris yang dipakatakan apa ada mika bajanji basumaya baikat ba-buatan dengan orang yang tiba ini, waris menjawab ada kami bajanji Be-sumaya Beikat Bebuatan. Jadi saat itu dibalikan Sambah lalu dimakan lah sirih bersama sama. Setelah masak Sirih kerumah lah Lambing Panjaput orang semanda, yang dipekatakannya dilambing nan Sabilah Lambing Pan-joput Orang Samnda Nak Tabawak, Batukar Tapak Nak TabawakJalan Bairing, lalu pihak laki-laki diserah-kan lah kain Putih dua Lembar. Sudah Sebada itu katangah pulak ipuk laran-gan yang dikatakannya nak barimba janji ikat buatankan suluh andang-an-dang keluak bepenghulu nak manantu-kan surang kurungan surang kandang membuat janji sepuluh hari sudah itu tapuk tari minum dan makan pihak laki-laki dan Pihak Perempuan sudah tapuk tari minum dan makan pihak perempuan pun bapadah balik orang sumanda pun tabawak balik kerumah perempuan. Selesai proses menjemput orang semanda atau mengantar tan-da.5

ranya pakai leh kita nang sikata Rahim leh kita nang banyak.

Jadi pihak laki-laki mengalih ke duduk Besuaris yang dipakatakan apa ada mika bajanji basumaya baikat babuatan dengan orang yang tiba ini, waris menjawab ada kami bajanji Be-sumaya Beikat Bebuatan. Jadi saat itu dibalikan Sambah lalu dimakan lah sirih bersama sama. Setelah masak Sirih kerumah lah Lambing Panjaput orang semanda, yang dipekatakannya dilambing nan Sabilah Lambing Pan-joput Orang Samnda Nak Tabawak, Batukar Tapak Nak TabawakJalan Bairing, lalu pihak laki-laki diserah-kan lah kain Putih dua Lembar. Sudah Sebada itu katangah pulak ipuk laran-gan yang dikatakannya nak barimba janji ikat buatankan suluh andang-an-dang keluak bepenghulu nak manantu-kan surang kurungan surang kandang membuat janji sepuluh hari sudah itu tapuk tari minum dan makan pihak laki-laki dan Pihak Perempuan sudah tapuk tari minum dan makan pihak perempuan pun bapadah balik orang sumanda pun tabawak balik kerumah perempuan. Selesai proses menjemput orang semanda atau mengantar tanda.6

Page 35: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

25

C. GAWAI / PESTA

Sampai sepuluh Hari kurungan menjalang tangga kandangan Maurak janji Sapuluh hari membuat janji seb-ulan kurungan pun balik kerumah jan-gan tangga dibilang-bilangkan Hari sampai pula janji sebulan kurungan menjalang tangga kandangan maurak janji sabulan membuat janji tiga bulan kurungan pun balik dengan tangga dibilang-bilangkan hari cukup pula janji tiga bulan kurungan menjalang tangga kandangan menentukan ru-mah tempat begawai apa dikurunan apa dikandangan setelah dapat paham mupakat telah tempat begawai diku-rungan jadilah dua belah pihak rumah buruk dibaiki kacik.

Dipagodang balai-balai pun dibuat oleh dua belah pihak sudah betagak balai kurungan dan kandan-gan bajanji pula talakar janji sep-uluh harikan mengumpulkan bahan atau alat pernikahan sampai sepuluh hari kurungan dan kandangan kumpul pula kerumah tempat begawai sambil mengambil tumang untuk bamasak pu-lut. suatu itulah terkumpul alat yang dipernikahan tempat begawai. Pihak perempuan dan pihak laki-laki menen-tukan kerumah penghulu nak manekat janji gawai dibuat janji sapuluh hari sampai janji sapuluh hari kurungan kandangan langung kerumah penghu-lu dan ketua adat mangku nak menekat janji setelah sampai kerumah batin, mangkupun manjalankan siasat Tan-

Sampai sepuluh Hari sipenerima datang ke rumah si pengantar,sipengan-tar menepati janji akan membuat janji sebulan antara sipengantar dan pener-ima, sipengantar pulang kerumahnya sampai sebulan sipengangantar datang kerumah sipenerima sebulan, setelah menepati janji sipengantar membuat janji tiga bulan kurungan,pengantar pulang kermahnya.sipengantar menen-tukan rumah tempat begawai setelah mendapat mufakat jadilah dua belah pihak rumah buruk dibaiki rumah ke-cil di perbesar. balai-balai pun dibuat oleh dua belah pihak sudah mendirikan tempat masak sipenerima dan sipen-gaantar membuat janji untuk sepuluh hari untuk mengumpulkan bahan atau alat pernikahan sampai sepuluh hari kerumah tempat begawai/pesta sambil mengambil tempat masak untuk bama-sak pulut. suatu itulah terkumpul alat yang dipernikahan tempat begawai. Pi-hak perempuan dan pihak laki-laki me-nentukan kerumah penghulu nak me-nentukan janji ole batin untuk gawai/pesta dibuat janji sapuluh hari sipener-ima dan sipengantar langung kerumah penghulu dan ketua adat mangku me-nentukan janji setelah sampai kerumah batin, mangkupun manjalankan siasat Tanya kebatin apa yang ditanyakan ka-lau ada salah selisihnya ditangga luak penguhulu yang kata batin tidak ada kalau tidak ada kurungan dan kandan-gan dan anak bapak ketua nak menen-

Page 36: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

26

ya kebatin apa yang ditanyakan kalau ada salah selisihnya ditangga luak penguhulu yang kata batin tidak ada kalau tidak ada kurungan dan kandan-gan dan anak bapak ketua nak takatan janji.

Dimangku pun mintak lah rukun yang lima mana lah rukun yang lima Sirih, Pinang, Tembakau, Gambir talatak dalam Tangkalang. Kalau diturunkan kabatin, apalah yang di-pakatakan oleh mangku dipasirihan nang sabuah nak mintak takatkan jan-ji kurungan kandangan ada menaruh kerayat belum sudah sengkita belum kemas dianak buah panakan pangulu yang kata batin ya, batin pun diikat lah janji talakar janji empat hari kalima sudah itu batin batanya juga lagi apa aja carang impangnya.

Dalam gawai itu ada tindik dabung dan ada juga sunat rasul, kata kurung kandangan yang ada su-nat rasul, yakata batin kalo ada sunat rasul tolong sirihi tukang orang pan-dai setelah balik kurungan dengan kandangan kerumah dengan tangga, sampai dua hari ketiga kurungan den-gan kandangan pergi kerumah orang pandai yang di pekatakannya sirih menepat janji, janji telakar dua hari ketiga, kurungan dan kandangan balik kerumah.

Sampai janji singkup buatan, kurungan dan kandang pun beriuh bekampung kerumah tempat bagawai,

tukan janji gawai.

Dimangku pun mintak lah rukun yang lima mana lah rukun yang lima Sirih, Pinang, Tembakau, Gambir ta-latak dalam Tangkalang. Kalau di-turunkan kebatin, apalah yang dika-takan oleh mangku dipesirihan yang sebuah nak mintak menentukan janji kurungan kandangan ada menaruh kerayat belum sudah sengketa belum kemas dianak buah panakan panghulu yang kata batin ya, batin pun diikat lah janji talakar janji empat hari kalima su-dah itu batin betanya juga lagi apa aja carang impangnya.

Dalam gawai itu ada tindik dabung dan ada juga sunat rasul, kata kurung kandangan yang ada sunat rasul, ya kata batin kalo ada sunat rasul tolong sirihi tukang orang pandai setelah balik kurungan dengan kandangan kerumah dengan tangga, sampai dua hari ketiga kurungan dengan kandangan pergi ker-umah orang pandai yang di katakann-ya sirih menepat janji, janji telakar dua hari ketiga, kurungan dan kandangan balik kerumah.

Sampai janji singkup buatan, ku-rungan dan kandang pun beriuh beka-mpung kerumah tempat bagawai, selah sampai kerumah tempat begawai ku-rungan dan kandangan dengan orang ramai, suatu itu orang kaya perempuan pun melayur daun, sesudah itu hari pun malam tapuk tari minum dengan makan, kurungan kandangan memang-

Page 37: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

27

selah sampai kerumah tempat bega-wai kurungan dan kandangan dengan orang ramai, suatu itu orang kaya per-empuan pun melayur daun, sesudah itu hari pun malam tapuk tari minum dengan makan, kurungan kandangan memanggil nenek dengan mamak tuha dengan tau mencari paham mupakat dan orang kaya perempuan membelah pinang dan membuat kapicung tempat kapur dan kurung kandangan satu itu mencari tukang buat petandaan tuha kukusan nang jantan dan perempuan sudah itu berisuk hari nang pagi orang kaya perempuan begantang beras pu-lut.

Kurungan dan kandangan mi-num dan makan, sudah itu batin dan mangku pun tiba kerumah tempat be-gawai dia pun naik kerumah. Sudah itu mangku memintak mainan baris kepengulu, sudah itu turun ketanah batin dan mangku anak buah penakan pungulu pun besilat dan benari, sudah itu kukusan pun keapi orang membuat petandaan pun sudah, tuha kukusan pun bemasak pulut, anak buah pon-akan pengulu mengadakan judi jangan sabung di halaman yang luas hari pun berimbak petang. Orang kaya perem-puan pun melayur daun, haripun ba-rimbak barimbang malam, orang kaya perempuan pun mairun daun pun su-dah.

Mairun daun baru tapuk tari mi-num dan makan, sudah minum dan makan kurung kandangan yang di pa-

gil nenek dengan mamak tuha dengan tau mencari paham mupakat dan orang kaya perempuan membelah pinang dan membuat kapicung tempat kapur dan kurung kandangan satu itu mencari tukang buat petandaan tuha kukusan yang jantan dan perempuan sudah itu berisuk hari nang pagi orang kaya per-empuan begantang beras pulut.

Kurungan dan kandangan mi-num dan makan, sudah itu batin dan mangku pun tiba kerumah tempat be-gawai dia pun naik kerumah. Sudah itu mangku memintak mainan baris kepengulu, sudah itu turun ketanah batin dan mangku anak buah penakan pungulu pun besilat dan benari, sudah itu kukusan pun keapi orang membuat petandaan pun sudah, tuha kukusan pun bemasak pulut, anak buah pon-akan pengulu mengadakan judi jangan sabung di halaman yang luas hari pun berimbak petang. Orang kaya perem-puan pun melayur daun, haripun ber-ganti malam, orang kaya perempuan pun mairun daun pun sudah.

Mairun daun baru tapuk tari mi-num dan makan, sudah minum dan makan kurung kandangan yang di ka-takannya ketuha dengan tahu manti jangan mangku merasa karayat belum sudah sekita belum kamas batanam pancang juara, pancang juara itukan mengarat tunggak menajikan mengarat batang melintang cakak kelahi bantah seragan, di bawah tuha jangan mangku kepanjangan tangan batin selama da-

Page 38: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

28

katakannya katuha dengan tahu manti jangan mangku merasa karayat belum sudah sekita balum kamas batanam pancang juara, pancang juara itukan mengarat tunggak menajikan meng-arat batang melintang cakak kelahi bantah seragan, di bawah tuha jangan mangku kepanjangan tangan batin se-lama dalam gawai.

Sesudah itu manti dan mangku memintak pula rukun nang lima mau menanam pangkalan dan juga dub-alang minumkan mabuk makankan kayang, di sebut buli-buli yang se-buah atau pengasi sesudah itu batin dan mangku istrahat. Besok hari nang pagi kurungan dengan tuha dengan tahu manti dan mangku mengajak ba-tin turun ketanah meliat anak buah penakan pengulu besilat dan benari mendirikan permainan baris sudah itu manti mangku dan juga batin serta jangan orang ramai tepuk tari jangan makan, di makan makan pulut, sesu-dah minum jangan makan anak buah penakan pengulu turun ketanah mendi-rikan budaya adat judi dan sabung manti mangku dan kurung kandangan dirumah becarian di budak nang kad-ua-dua sapa jauh dekatnya tahantak carian adik baradik basudara nenek baru di dudukan sipat sirih pinang di-namakan sipat dua amas tangah tiga amas.

Itu kurung kandangan nenek ma-mak tuha jangan tahu manti jangan mangku marapakan perangkapan

lam gawai.

Sesudah itu manti dan mangku memintak pula rukun nang lima mau menanam pangkalan dan juga dubalang minumkan mabuk makankan kayang, di sebut buli-buli yang sebuah atau pengasi sesudah itu batin dan mangku istrahat. Besok hari nang pagi kurun-gan dengan tuha dengan tahu man-ti dan mangku mengajak batin turun ketanah meliat anak buah penakan pengulu besilat dan benari mendiri-kan permainan baris sudah itu manti mangku dan juga batin serta jangan orang ramai tepuk tari jangan makan, di makan makan pulut, sesudah minum jangan makan anak buah penakan pen-gulu turun ketanah mendirikan budaya adat judi dan sabung manti mangku dan kurung kandangan dirumah becar-ian di budak nang kadua-dua sapa jauh dekatnya tahantak carian adik baradik basudara nenek baru di dudukan sipat sirih pinang dinamakan sipat dua amas tangah tiga amas.

Itu kurung kandangan nenek mamak tuha jangan tahu manti jan-gan mangku marapakan perangkapan basarahan, yang laki-laki menimbang adat perempuan manarima adat, suran suari sebalah ibu surang suaris sebal-ah bapak Sudah basarahkan dalam ku-rungan dan kandang pun bersiap-siap minum dan makan dinakan makan gadang orang perempuan pun meng-hidangkan makanan makanan di ruan-gan ditengah sudah itu kurungan dan

Page 39: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

29

Ucap Nikah Orang Talang Mamak

Bismilah Hu rahiraya amas tiri. Terdiri kau terdiri sebelah kiri aku terdiri se-belah kanan kau Datang karena ucap aku datang karna Allah kau jatuh tertimpuh aku datang talapasi kau betuhan kepada aku, aku betuhan kepada Allah ya Allah Ya tuhan ku kau kuaku tuhan junjungan diatas duniakan payung panji dalam Ha-kirat7. Baru minum mempelai laki-laki dan perempuan. baru sah nikah.

Baru sah nikah budak-budak nan kedua-dua laki laki dan perimpuan Bu-dak-budak nan kedua-dua laki laki dan perempuan. yang perempuan duduk ker-uang ditengah yang laki-laki langsung menyembah bentuha, selesai menyembah Bentuha langsung juga keruang di tengah manti dan dan mangku meminta rukun nang lima Sirih, Pinang, Tembakau, gambir terletak dalam Tengkalang.

Lalu tegur ajar penghulu kebudak-budak yang kedua-dua baru anak bagih babapak panakan dibagih bamamak baru ada yang mengatahuinya, kan tebawak tepikul panggung suruh arah pintak pinta dibelakang tuha dengan penghulu yang tebawa hilir bakayuh mudik bagalah raya puasa dan raya haji menurut kepercayaan islam langkah lama. Sudah itu berisuk hari yang pagi anak buah panakan peng-hulu melakukan budaya adat judi dan sabung dirumah sebuah diladang sebidang. Selanjutnya nenek dengan mamak tuha dan tahu manti dan mangku tapuk tari mi-num jangan makan kemudian manti dan mangku meminta rukun nang lima Sirih, Pinang, Tembakau, Gambir, terletak dalam Tengkalang Disebut pesirihan mencab-

7-8 Pengucapan lafas nikah bagi masyarakat adat talang mamak yang diucapkan oleh batin/patih/manti dalam prosesi pernikahan

basarahan, yang laki-laki menimbang adat perempuan manarima adat, suran suari sebalah ibu surang suaris sebal-ah bapak Sudah basarahkan dalam ku-rungan dan kandang pun bersiap-siap minum dan makan dinakan makan gadang orang perempuan pun meng-hidangkan makanan makanan di ruan-gan ditengah sudah itu kurungan dan kandangan menating hidangan keha-luan. Sudah itu Tapuk tari tangan mi-num dengan makan disari rumah nan Gadang sesudah makan Gadang Man-ti dan mangku bersiap-siap minum sa-yar dan sekaligus ucap menikahkan.

kandangan menating hidangan keha-luan. Sudah itu Tapuk tari tangan mi-num dengan makan disari rumah nan Gadang sesudah makan Gadang Manti dan mangku bersiap-siap minum sayar dan sekaligus ucap menikahkan.

Page 40: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

30

ut pancang juara. Yang dipakatakan Batinkan mancabut pancang juara pasirihan nan sabuah, dihalaman nan tabantang dirumah nan sabuah soal gawai sudah selesai barung barungkan lapuk sangkitakan kamas orang padang balik kapadang urang bukit balik kabuki batin pulang kerumah jangan tangga.

Bismilah Hu rahiraya amas tiri. Terdiri kau terdiri sebelah kiri aku terdiri se-belah kanan kau Datang karena ucap aku datang karna Allah kau jatuh tertimpuh aku datang talapasi kau betuhan kepada aku, aku betuhan kepada Allah ya Allah Ya tuhan ku kau kuaku tuhan junjungan diatas duniakan payung panji dalam Ha-kirat8. Baru minum mempelai laki-laki dan perempuan baru sah nikah.

Baru sah nikah kedua mempelai laki laki dan perempuan . yang perempuan duduk keruangan ditengah yang laki-laki langsung menyembah mertua, selesai menyembah mertua langsung juga keruangah di tengah manti dan dan mangku meminta rukun yang lima Sirih, Pinang, Tembakau, gambir terletak dalam Teng-kalang.

Lalu tegur ajar penghulu ke pada kedua mempelai laki laki dan perempuan bagih babapak panakan dibagih bamamak baru ada yang mengatahuinya, kan teb-awak tepikul panggung suruh arah pintak pinta dibelakang tuha dengan penghulu yang tebawa hilir bakayuh mudik bagalah raya puasa dan raya haji menurut keper-cayaan islam langkah lama. Sudah itu besok hari paginya anak buah ponakan pen-ghulu melakukan budaya adat judi dan sabung dirumah sebuah diladang sebidang. Selanjutnya nenek dengan mamak tuha dan tahu manti dan mangku tapuk tari mi-num jangan makan kemudian manti dan mangku meminta rukun nang lima Sirih, Pinang, Tembakau, Gambir, terletak dalam Tengkalang Disebut pesirihan mencab-ut pancang juara. Yang dipakatakan Batinkan mancabut pancang juara pasirihan nan sabuah, dihalaman nan tabantang dirumah nan sabuah soal gawai sudah selesai barung barungkan lapuk sangkitakan kamas orang padang balik kapadang urang bukit balik kabuki batin pulang kerumah jangan tangga.

D. Beberapa ritual masarakat adat talang mamak

Kegiatan yang berkaitan dengan ritual masyarakat adat Talang mamak seperti pengobatan atau yang dikatakan dengan berobat kampung, seperti beralin, balian, bedukun, menyimah, bakaul, memulung, masih di lakukan oleh masyarakat Talang mamak.

Page 41: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

31

Acara adat /pesta adat ada beberapa macam. Seperti silat pengean, balai kajang serong, pundok kubur, juga tari-tarian, seperti tarian rentak bulian, dan tarian balai ter-bang, cuci lantai/palas bidan, tindik dabung sunat rasul, bajaput-japutan, (menikah).

1. Budaya Nikah Kawin Talang Mamak

• Silat pengean dilakukan pada acara adat pesta perkawinan, balai kajang serong di lakukan juga pada acara adat pesta /gawai gadang

• Tarian rentak bulian di lakukan pada acara pengobatan/berobat kampung, juga untuk menjemput semangat padi, waktu acara balian,

• Tarian balai terbang juga dilakukan untuk pengobatan/berobat kampung, waktu acara adat badukun

• Pundok kubur/pesta adat orang yang telah meninggal dunia,

• Cuci lantai/palas bidan pesta keluarga yang siap melahirkan,

• Tindik dabung dan sunat rasul/masal pesta adat sebagai sarana untuk mem-beritahukan kepada orang yang ramai bahwa laki-laki atau perempuan talang sudah sudah remaja,

• Bajaput-japutan acara mengantar tanda

• Tarian talang mamak dilakukan acara gawai gadang

b. Sejarah Beberapa Ritual Adat di Talang Mamak

Dukun dan kamantan asalnya dari bidan yang bertujuh, dalam bertujuh berti-ga, dalam bertiga satu orang. Maka dinamakan bidan yang bertujuh, sebab mereka tujuh persaudaran, (tujuh orang kakak beradik kandung) yang (tua) nomor satu jadi kemantan, yang nomor dua jadi dukun, yang nomor tujuh yang paling bungsu bidan (dukun beranak) itu yang dinamakan bidan raya nan basalidang cindai jantan, diam/tinggal di laut basimpang tujuh, anak bidan raya itu bernama sehubung jiwa, pendek nyawa manusia dihubungannya, panjang dikaratnya, itu maka dinamakan sehubung jiwa;

Tujuh Persaudara Kandung (Kakak Beradik Kandung)

1 Kemantan2 Dukun3 Dukun Amalan4 Jaga-jaga

9 Acih disebut dalam kisah adat talang mamak adalah kelompoh orang (musuh) pada saat peperangan jauh sebelum masa kerajaan ada (sejaman adam)

Page 42: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

32

5 Diah6 Bentara7 Bidan Raya

Kemantan asalnya dari “Talang Mamak”, kemantan ini tujuannya untuk men-gobati dan juga menjemput semangat padi, bagi masyarakat yang beladang padi, dan untuk menghindarkan binatang yang memakan padi (musuh padi).

Kenapa Ada Kemantan Padi

Pada waktu dulu masyarakat adat Talang mamak kelaparan. Waktu masyarakat adat Talang mamak di jajah oleh orang acih9, nah pada waktu itu masyarakat adat Talang Mamak di siksa bahkan ada yang di culik oleh musuh Acih, nah kalau menurut ceritanya anak yang diculik oleh orang Aceh itu anak yang baru bisa be-lari-lari didalam rumah, nama anak itu giring, nah waktu dia masi di culik tetapi makanya anak itu tidak meninggal pada waktu itu, kerena sewaktu anak itu di ge-dong oleh orang Aceh, nah orang Acih semua yang mengendong anak itu habis meninggal, terus sudah beberapa lama anak itu sampai lah kebenda Acih, di bawa oleh orang Acih, dari tangan satu ketangan yang satu, itu lah makanya sampai ke Acih, tetapi semua orang Acih yang mengendong anak itu tadi meninggal semua, setiba di Acih anak itu di kasih orang makan minum ya di perhatikan orang lah, sudah lama dia tinggal di Acih dan udah besar baru teringat mau pulang kekam-pung, nah sebelum dia berangkat pulang di kejar oleh sungai ekor binatang, nama binatangnya segerubin.

Kalau menurut keterangan anak yang bernama Giring itu, segerubin itu pan-jang kumis dari ekor. Pada watu dia dikejar oleh binatang itu dia ngak lari terus dia pukul dengan tongkat. Ya, kebetulan dia sedang pegang kayu sebagai tongkat dia, lalu di pukul. Sudah mati binatang itu dia pukul terus dia lihat kumis binatang itu panjang dari ekornya, dia ambil dia diikatkan kepinggang dia oleh anak yang benama Giring tadi, bisa tiga lilit di pinggangnya. Sesudah itu baru dia barangkat pulang, setiba dijalan berhiti/mamper lah di rumah orang, kebetulan aja orang di rumah itu lagi ramai sedang terkumpul semua penduduk kampung itu.

Dia lihat di rumah dia berhenti itu padi bertumpuk-tumpuk. Hasil padi mereka di kampung itu berlimpah-limpah. Lalu dia nanya kepada orang yang tuan rumah, disini apa nama kampungnya di sekitar ini kata anak yang bernama Giring tadi. Di jawab oleh tuan rumah ini nama kampungnya di sini tanjung langit, ini kami mau tagak balian nantik malam, sekarang kami sedang balankap. Setelah itu dia diam tidak ada komentar dan nanya lagi, selama satu malam dia di rumah orang yang

Page 43: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

33

tidak dia kenal itu, dia melihat-liat saja, dengan apa yang dialakukan oleh oarang di rumah itu.

Setelah itu, besok paginya dia langsung pulang, setiba di kampung ketemu lah dengan keluarga dia adik dan kakak iparnya, lalu dia nanya kepada keluarga dia, bagaimana keadaan di kampung sekarang. Lalu semua dijelaskan oleh keluarga dia tentang kesejahteraan masyarakat selama beberapa tahun. Dia tanggapi semua penjelasan keluarga dia, lalu dia ceritakan lah semua pengalaman dia selama di per-jalanan kepada sekeluarga dia. Terus komentar keluarga dia, kami sudah tiga tahun lamanya makan batang buruk dengan madu lebah, mau makan nasi beras dan padi tidak ada, baladang padi, padi ditanam hilalang tumbuh, setelah babuah, buahkan bunga hilalang, makanya kami di kampung ini rata-rata semua makan batang buruk dan madu lebah, tetapi keuntungan bagi kami di kampung ini lebah berserang di tankai sanduk/sendok.

Dia lalu mengomong, kalau seperti itu keadaannya aku mau tegak balian, ka-lau orang mau megakkan aku, sebab waktu aku pulang kemaren, aku berhenti dia-jalan di kampung oarang katanya disitu nama kampungnya tanjung langit, disitulah aku melihat padi yang banyak, sepertinya hasil padi orang itu balimpah-limpah, cuba kalau kita tagak balian untuk menjemput semangat padi, mana tau mau kem-bali kepada kita di sini beras dan padi, (semangat) padi itu, dari pada kita menderita selama-lamanya dikampung ini, Tetapi anak itu selama di perjalanan maka ngak ada apa-apa tidak ada berbahaya selama di perjananan, dan bisa dia pulang nyampe kekampung, kerena dia punya jimat kumis binatang yang dipukul tadi, (sebagai jaga diri).

Terdengar pembicaraan giring itu semua keluarga mereka menangis, kata gir-ing sudah lah kalian menangis itu apalagi yang kalian sedihkan. Kata orang di kam-pung itu kamitu mau menegakkan kamu jadi kemantan tetapi untuk kelangkapan balian itu yang tidak ada, mau bikin amping, bertih-beras kunyit, lemang, padi itu yang tidak ada. Nah kata giring untuk bikin amping dan bertih cuba bongkar semua tempat padi di sekitar kapung ini, untuk membuat amping tujuh lantik, bertih tujuh lantik, untuk bikin lemang bambu itu isi dengan air putih.

Dicari orang lah dapat empat belas biji untuk membikin bertih dan amping, terus ambil semua kelengkapan untuk balian, belangkap mereka, dari pagi hari sampai sore, setelah malam tegak lah kemantan giring, itu tegaknya tidak nyampe tujuh hiyang cuman hanya tiga hiyang, dia tegak, langsung berhenti. Memasak lah kalian aku sudah lapar katanya, terdengar pembicaraan itu menagislah semua kelu-arganya, sudah lah menangis itu, dilihat dulu semua tempat beras dan tempat padi

Page 44: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

34

kata kemantan giring tadi, di lihat orang lah semua tempat padi dan tempat beras, ia semua tempat beras sudah pol, tempat padi juga semua sudah pol, sibuk lah orang memasak, setelah nasi masak makan baru makan, yang kemantan Ggiring itu makan lah tiga suaf/tiga sendok, langsung babaring tidur besok pagi baru dia ban-gun, setelah dia bangun pagi itu dia ambil kayu pelancar gulang-gulang sesip dia balian taditu dia lancarkan katanah/keluar rumah, menjelang besok pagi semarteh tunasnya/hidup kayu kembali kayu itu, dia mengommong, aku cuman satu kali ini hanya tagak balian, sesudah ini aku tidak mau lagi kata kemantan Giring itu.

Barulah semua orang di kampung itu percaya dengan apa yang di omongan oleh giring itu. Sebelum kemantan Giring tegak balian, mereka yang satu kampung itu memakan batang buruk dengan madu lebah, (kayu yang telah lapuk) sudah tiga tahun lamanya mereka yang makan batang buruk itu, itu makanya ada kemantan padi sampai sekarang.

Dukun

Dukun ada untuk melindungi masyarakat adat dari segala marabahaya. Sep-erti demam, sakit kepala /pusing, tatamas, tajamak, tainda diperahu, kena kepan-daian anak sidang manusia, dan (segala jenis penyakit). Juga termasuk untuk semah-menyimah karimba, kaharimau Akuan datuk nenek, dan polung-memolung hantu tanah, rumah, ladang, seperti makluk-makluk gaif, kabunyian, kasalaman, kahantu rimba, kahantu setan, kahantu hawar, keraja penyakit nan tujuh bangsa, kajihin.

1. Menyimah

Jaga-jaga untuk simah menyimmah harimau akuan Datuk nenek moyang supaya jangan mengamuk kepada manusia dan keternak, menyimah dan memu-long untuk mengubat orang yang sakit, menyimah dan memulong ladang, rumah, juga untuk melindungi segala yang membahayakan bagi masyarakat adat Talangg Perigi, menjaga kampung,

2. Pembantu Dukun

Bintara adalah kaki tangan dukun, kemantan, diah, dan jaga-jaga, (pegawai) tiap-tiap dukun, kemantan diah dan jaga-jaga, mempunyai orang bintara (Semacam Assisten), satu laki-laki dan satu perempua, (sebagai ketua regu). Tetapi kalau wak-tu acara badukun/balian/menyimah dll, di bantu oleh masyarakat

Bidan tidak mepunyai bintara, tetapi mempunyai namanya anak jantan, maka di adakan anak jantan, sebab kalau acara palas bidan/cuci lantai anak jantan itu

Page 45: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

35

yang datang kepada ketua/tua tahu, baru tua tahu datang kepada pemangku, sesu-dah itu mereka sama-sama datang kepada batin. Bahwa mereka ada acara keluarga, suci lantai, minim makan bersama.

upacara balian, (pesta) pengubatan, satu hari satu malam, tetapi mulai dari takat janji sudah aktif orang-orang yang bekerja, (panitianya) misalnya takat jan-ji duahari ketiga, atau takat janji empat hari kelima, enam ketujuhkan lamanya. Kalau takat janji dua harik ketiga mulai dari hari pertama waktu kemantan makan sirih. Hari pertama kedua ketiga, pada hari ketiga mengambil kelangkapan, pada hari ke empat balangkap dari pagi sampai sore malamnya kemantan tagak, yang di iringi dengan musik ketabung dan agung. Nah waktu kemantan tagak yang di ikuti poluhan wanita di pungung kemantan, itu lah yang di katakan dengan tarian rentak balian.

acara balian : di lakukan pada malam hari

tempat : rumah panggung/ rumah adat

waktu : jam 11 malam – 5 pagi

Alat yang di perlukan selama tagak balian

Ketabung PakaianKematan

Buluh/bambu Beras ucir Sirih

Gendang Ketaya Lilinlebah

Mayang bungkus

Pinang

Agung PucukHarimau

Perasapan Kemanyan Kapur

Tepayan Pengasi

Daun Pisang

LimauHatimun

Gambir Hinas

Tengkalang Gumbarpelepah salak

Padi pulut Tembakau Gulang-gulang

upacara badukun dan pesta waktunya sama dengan balian, satu hari satu malam mulai dari pagi sampai sore pada malamnya tagak badukun. Tetapi kalau badukun bedanya dengan kemantan, kemantan pada waktunya tagak di ikuti oleh beberapa orang wanita di belakang kemantan. Kalau dukun cuman di temani oleh satu orang lelaki, namanya bujang bayu, yang cewek untuk menginang, diiringi dengan musik ketabung dan agung, acara badukun dilakukan pada malam hari diantara jam 23.00 – 05.00 di Rumah Adat/ Rumah Panggung. upacara menyimah dan memulong (pes-tanya) satu hari dari pagi sampai sore. magrif, siap magrif selesai. Sebab kalau

Page 46: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

36

menyimah dan memulong cuman menyerapa, turun ketanah menyerapa tiga kali naik ke rumah minum-makan bersama-sama, setelah itu siap,

Bahan-bahan yang diperlukan

Kayu belah empat Bendera Bubur merah TembakauIsi simahan Daun pisang Bubur putih GambirTanaman Hiasan simahan Ayam panggang Kapur

Mangkok asap Lilin Pulut kuning KarambilBeras pulut Kemenyan Sirih Ayam pasambahBeras ucir Limas Pinang Beras segantang

Nama dan Keterangan untuk Bedukun

Nama Bahan BanyaknyaKayu mahang belah empat 1 batang

Isi Simahan

• Sajian • Ujung Daun • Daun Birah • Nasi Ketan • Darah Ayam • Daun Pare • Ayam Panggang • Telor Ayam • Bubur Warna-warni • Rokok Bagulung • Sirih Bakapur • Limas Air • Limas Asap• Bertih Beras Kunyit• Sirih di Ujung Daun

Tanam-tanaman Daun kayu & rumputMangkok asap 2 buah bara kemenyan

Beras pulut 10 kg nasi pulutBeras ucir 50 kg tepung berasBendera 4 lembar lidi

Page 47: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

37

Daun pisang 50 lembar ujung daun limasHiasan Simahan • Pucuk Hannau

• Bunga abang • Bunga kuning • Mayang• Selasih

Lilin 3 ons dian sumbu

Dukun, kemantan, diah dan jaga-jaga tujuannya untuk melindungi dari segala yang membahayakan bagi masyarakat dan menjaga kampong. Kemantan tangga di atas, dukun tangga di bawah, itu makanya dinamakan kemantan duduk di dulang asap, dukun duduk di dulang bara, dukun dan kemantan itu adalah sebagai (pen-jaga kampung) yang mengetahui tujuh penjuru gumi, tali angin basilang ampat, yang mengetahui tujuh lapis keatas, tujuh lapis kebawah, dan juga yang megetahui sembilan mata digumi, sembilan mata di awang-awang, turun dari sifat tuhan, yang cucur dari langit yang membusat dari bumi, yang di tampa raja barak-iil.

Seperti makluk gaip yang tarak tapa di bunyian, puput-an kaling serangga bisa, yang betapa didalam tanah, yang bejalan di atas tanah, dan yang bajalan di kulit ayik, itu yang di ketahui dukun dan kemantan, pepatah adat mengatakan dukun dan kemantan adalah orang yang menilik-memandang /bamata empat, yang mengeta-hui dan untuk menentui segala apa saja jinies penyakit, atau juga yang menyakit.

E. Tugas Dan Fungsi Masing Masing Pemangku Adat

• Tugas batin dan hak wewenangnya singgan mangku. Yang bisa di putuskan batin hukumnya singganTiga tail keatas

• Tugas mangku dan hak wewenangnya singgan ke tua berampat yang bisa di putuskan hukumnya Dua tail sepaha itu yang bisa di putuskan mangku.

• Tugas ke tua adat hak wewenang ketua singgan anak bapak hak ketua adat yang bisa di putuskannya hukom sitail sepaha hak ketua yang memutuskan.

• Anak bapak lah yang bimasarakat banyak dial ah yang mengathui ke masarakat dan hak wewenang anak bapak yang bisa di putuskan dia hukom sirih sekapur. Tanak nasi sembelihkan ayam dikumpulkan ahli waris dan masarakat sekililingnya inilah pungsi pengurus adat di Suku Talang Mamak

Page 48: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

38

F. Mekanisme Pengambilan Keputusan

• Batin mengambil keputusan.

• Kalau hukum tujuh tahil batin mengumpul payung Yang tiga kaki Dihilir batin parit di tengah batin perigi dihulu orang bernama patih Baru bisa men-gambil ke putusan, Kalau hukum empat tahil batin mengambil keputusan me-manggil anak bapak dan ketua adat, Mangku adat baru bisa mengambil kepu-tusan, Kalau hukum tiga tahil batin memanggil mangku ketua dan anak bapak sampai ke masyarakat banyak Baru bisa di putuskan.

• Mangku mengambil kebijakan dan memutuskan hukum dua tahil sepah-mangku mengumpulkan Ketua adat anak bapak dan masyarakat banyak baru bisa ratak patah ganting putus menurut adat.

• ketua adat mengambil ke bijakan dan memutuskan hukum setahil sepaha ketua adat mengumpulkan Anak bapak dan masyarakat banyak baru bisa di putuskan oleh ketua adat

G. Keputusan dari penarapan hukum adat dan kepercayaan Aturan Hukum adat yang diputuskan oleh batin

1. Tujuh tahil di sebut oleh orang talang mamak bangun, bangun maya dan Bangun sasal Alatnya adalah

• Kain putih tujuh puluh enam kabung → Untuk Kapan.

• Kain bacurak seratus lima puluh dua lembar → Untuk Kapan.

• Gelang perak satu buah → Kepala Timbangan.

• Pinggan enam belas buah → Untuk Peramasan.

• Mangkok empat buah → Untuk Peramasan.

• Karis tiga bilah → Pernyataan Hukum.

• Kadon dong atau sialang → Untuk Ganti Tubuh.

• Tapayan satu buah → Untuk Ganti Kepala.

• Tawak tawak satu buah → Untuk Ganti Suara.

• Intan sedulang → Untuk Ganti Mata.

• Cincin tembaga satu bentuk → Untuk Salah Mau Bahutang.

• Cincin perak satu bentuk → Untuk Pelandu Nyawa.

Page 49: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

39

• Duwet sin satu buah → Untuk Penjernih Mata.

• Lambing dua batang → Untuk Ganti Kaki.

• Tengkalang lima buah → Untuk Lubuk Adat Tapian Pusaka.

• Sirih pinang tembakau gambir dan kapur.

• Ayam beras dan alat yang lain lain.

• Patih mendudukkan payung nantiga kaki. dihelir batin parit ditengah batin parigi di hulu orang benama patih mangering segala batin dan masarakat di talang mamak.

Yang di makan hukum tujuh tail

• Membunuh orang.

• Menumbang sialang.

• Membakar rumah orang.

2. Empat tahil, di sebut tangga dusa dan alatnya

• Kain tiga puluh enam.

• Galang pirak selaur.

• Karis tiga bilah.

• Pinggan sepuluh buah.

• Mangkok empat buah.

• Cincin tembaga sebantuk.

• Tingkalang lima buah.

• Sirih pinang tembakau kapur dan gambir.

• Batin yang memutuskan di kumpulkannya manti mangku ketua berampat dan masyarakat banyak.

Yang di makan hukum empat tahil.

• Pengancaman.

• Curi maling.

• Pemain bini orang.

Page 50: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

40

• Membawak anak gadis orang.

• Meraja raja di rantau raja.

• Meng hulu hulu di rantu pangulu.

3. Tiga tahil Sepaha tangga salah dan alatnya.

• Pinggan enam belas bua

• Mangkok empat buah.

• Karis tiga bilah.

Tengkalang lima buah

• Sirih pinang kapur tembakau dan gambir.

• Beras dan ayam serta alat dan lain lain.

• Batin yang memutuskan di kumpulkan mangku ketua berampat dan mas-yarakat banyak.

Yang di makan hukum tiga tail.

• Likap lamun.

• Menabang durian

• Membakar durian.

• Hujat hujat gunjeng petanah.

• Merambah tanaman orang.

H. Hukum Adat Yang di Putuskan Oleh Mangku Dua Tahil sepaha Hak wewenang mangku.

a. Dua tahil sepaha, Tangga salah, Dan alatnya.

• Pinggan sebilas buah.

• mangkok tiga buah.

• Karis dua bilah

• Tengkalang lima buah.

• Pisau balati sebilah.

• Sirih pinang tembakau gambir dan kapur.

Page 51: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

41

• Beras dan hayam serta alat dan lain lain.

• Mangku mendudukkan ketua berampat dan masarakat banyak

b. Permasalahan

• Mengambil tanpa izin

• Masalah yang ada tidak diberitahukan kepada batin

I. Hukum adat yang di putuskan oleh ketua satu tahil sepaha Hak we-wenang ketua.

a. Satu tahil sepaha dan alatnya.

• Pinggan enam buah.

• Mangkok dua buah.

• Karis sebilah.

• Tengkalang lima buah.

• Sirih tembakau pinang gambir dan kapur.

• Beras dan ayam serta alat dan lain lain.

• Ketua mengumpulkan kedua beleh pehak dan masarakat

b. Permasalahan

• Cakak kelahi bantah seragan antara masarakat.

• Tatatak oleh orang sorang di makannya hokum dua tail sepaha.

J. Hukum adat yang diputuskan oleh anak bapak, sirih sekapur Hak we-wenang anak bapak.

a. Serih sekapur dan alatnya.

• Sirih

• Pinang.Tembakau.

• Gambir.

• Kapur.

• Tengkalang sebuah.

• Beras dan ayam dan lain lain.

Page 52: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

42

• Anak bapak mengumpulkan surang suaris sebalah bapak surang suaris se-belah ibu dan masyarakat banyak,

b. Yang di makan hukum sirih sekapur.

Salahnya → Hujat hujat gunjing petanah. Hukumannya serih sekapur.

Salahnya → Ada masarakat bemarah marah gak tau salahnya Dimakan

Sesuai dengan sejarah leluhur nenek moyang yang di perkokoh dan yang di perkuat para pempinan adat dan kepercayaan.di suku talang mamak

Page 53: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

43

Suku Talang Mamak tergolong melayu tua (proto melayu) yang merupakan suku asli Indragiri. Mereka juga menyebut dirinya “Suku Tuha”. Sebutan tersebut bermakna suku pertama datang dan lebih berhak terhadap sumber daya di Indra-giri Hulu. Menurut mitos, suku Talang Mamak merupakan keturunan Adam ketiga yang berasal dari kayangan turun ke bumi, tepatnya di Sungai Limau dan menetap di Sungai Tunu (Durian Cacar, tempat pati). Hal ini terlihat dari ungkapan “kandal tanah makkah, merapung di Sungai Limau, menjeram di sungai tunu”. Itulah ma-nusia pertama di Indragiri yang bernama Patih.

Masyarakat Talang Mamak sendiri mengakui kalau mereka berasal dari Pa-garuyung. Datuk Patih Nan Sebatang turun dari Pagaruyung menyusuri sungai nan Tiga Laras yaitu Sungai Tenang, yang sekarang disebut dengan Sungai Batang Hari, Sungai Keruh yang sekarang dinamakan Sungai Kuantan/Indragiri dan Sun-gai Deras yang sekarang disebut dengan Sungai Kampar. Di setiap sungai ini ia membuat pemukiman/kampung. Di Sungai Batang Hari ia membuat 3 kampung yaitu Dusun Tua, Tanjung Bunga dan Pasir Mayang. Sementara di Sungai Kuantan ia membuat 3 kampung juga yaitu Inuman Negeri Tua, Cerenti Tanah Kerajaan dan Pangian Tepian Raja. Di Sungai Kampar ia juga membuat 3 kampung yaitu Kuok, Bangkinang dan Air Tiris.

Di Sungai Kuantan di Kuala Sungai Limau, Datuk Patih bertemu dengan paman beliau yang bergelar Datuk Bandara Jati. Datuk Patih memiliki 3 orang anak yaitu sibesi, kelopak dan bunga. Mereka ini diberi gelar Patih nan bertiga. Setelah mereka dewasa maka Datuk Patih memberi mereka wilayah/tanah untuk mereka tinggal dan hidup. Sibesi di tanah yang diberikan kepadanya, dibuatnya parit. Kare-na itulah namanya sampai sekarang dikenal dengan Talang parit. Kelopak di tanah yang diberikan kepadanya dibuatnya perigi (sumur), itulah mula asal Talang Perigi. Sementara bunga diberikan tanah di wilayah di Sungai Lakat Kecik, Lakat Gadang

BAB IISILSILAH DAN TATA CARA TALANG MAMAK

Page 54: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

44

dan Simpang Kuning Air Hitam. Bunga ini dibekali 3 biji durian oleh Datuk Patih. Tiga biji durian ini ditanamnya secara berjajar. Karena itulah wilayah ini dina-makan Talang Durian Cacar yang berasal dari kata durian berjajar. Ke – 3 tanda ini baik parit, perigi dan durian berjajar ini masih ada hingga kini.

Menurut versi lain, Talang Mamak berasal dari pagaruyung, konon suku Talang Mamak ini suku yang terdesak dalam konflik adat dan agama di pagaruyung dan sering disebut konflik ini dengan perang “padri”. Karena terdesak maka mereka pindah ke Indragiri Hulu, Riau.

Suku Talang Mamak di Riau letaknya di kabupaten indragiri hulu, tediri dari lima kecamatan, yaitu: kecamatan Rakit Kulim, kecamatan Batang Cenaku, keca-matan Batang Gansal, kecamatan Seberida, Kecamatan Rengat Barat. Dari lima kecamatan ada dua kecamatan yang meliputi 16 desa khusus di Talang Mamak di Dua Komunitas:

1. Kawasan Komunitas Talang Mamak tigabalai di Kecamatan Rakit Kulim,

2. Kawasan Komunitas melayu di batang cenaku di Kecamatang Batang Ce-naku,

No Kawasan Nama Kampung Jabatan/gelar di Kampung

1 Kecamatan Rakit Kulim

Talang Durian CacarTalang 7 Buah TanggaTalang SelantaiTalang PerigiTalang KadabuTalang ParitTalang Sungai LimauTalang Pringjaya

PatihBatinPenghuluBatinBatinBatinBatinBatin

2 Kecamatan Batang Cenaku

PejangkiAur CinaCenaku KecilMenggayahanSanglapAlimSipangAnak Talang

BatinBatinBatinBatinRioBatinBatinDubalang

Page 55: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

45

Namun saat ini dengan pemekaran wilayah, suku Talang Mamak telah tersebar da-lam berbagai desa dan kecamatan baru seperti kecamatan rakit kulim.

Mata pencaharian masyarakat mayoritas adalah berladang dan berkebun. Karet merupakan komoditas utama mereka. Dalam membuat kebun karet masyarakat menggunakan sistem tumpang sari dimana sebelum pohon karet besar mereka menanam padi dan tanaman semusim lainnya disela – sela pohon karet. Sekarang ini sejak kelapa sawit makin tren, beberapa orang masyarakat juga sudah mulai menanam kelapa sawit. Luasannya masih dalam skala kecil karena pengetahuan dan modal mereka yang terbatas.

Masyarakat adat Talang Mamak yakin akan adanya Tuhan dan Nabi Muham-mad atau juga mereka menyebut “Islam Langkah Lama” dan sebagian besar sudah memeluk agama islam dan sebagaian kecil dari mereka memeluk agama Kristen dan Katolik. Mereka menyebut dirinya sendiri sebagai orang “langkah lama”, yang artinya orang adat. Mereka membedakan diri dengan suku Melayu berdasarkan agama. Jika seorang Talang Mamak telah memeluk islam, identitasnya berubah menjadi melayu. Orang Talang Mamak menunjukkan identitas secara jelas sebagai orang adat langkah lama. Mereka masih mewarisi tradisi leluhur seperti ada yang berambut panjang, pakai sorban/songkok dan gigi bergarang (hitam karena kare-na makan pinang). Dalam lingkaran hidup (life cycle) mereka masih melakukan upacara-upacara adat mulai dari melahirkan dengan bantuan dukun bayi, timbang bayi, sunat, upacara perkawinan (gawai), berobat, beranggul (tradisi menghibur orang yang kemalangan) dan upacara Batambak (menghormati roh yang meninggal

Peta penyebaran suku Talang Mamak

Page 56: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

46

dan memperbaiki kuburannya untuk peningkatan status sosial).

Foklore, mitos, pengetahuan, nilai, norma, etika, interaksi sosial, struktur so-sial, tata ruang, modal sosial, potensi sosial, konflik sosial, kelembagaan, pemer-intahan adat, pola permukiman, alat dan teknologi; masyarakat adat Talang Durian Cacar khususnya dan Talang Mamak umumnya memiliki kepercayaan yang mere-ka sebut dengan Islam Langkah Lama, dan seperti ciri khas masyarakat adat, dalam masyarakat Talang Mamak juga berkembang mitos – mitos yang mereka percayai secara turun temurun. Uniknya mitos – mitos ini menjadi sumber pengetahuan, nilai, norma dan etika bagi mereka dalam kehidupan sehari – hari. Dalam keseha-riannya mereka selalu merujuk ke apa yang telah diwariskan oleh leluhur mereka. Warisan – warisan dari leluhur yang mereka sebut sebagai aturan adat ini yang mengatur semua lini kehidupan mereka mulai dari pesta kawin, menanam padi, membuka lahan, upacara kematian, memilih bibit, sampai menentukan hari baik untuk beraktifitas.

Hingga sekarang sebagian besar masyarakat adat Talang Mamak masih melakukan tradisi “menghilir/menyembah raja/datuk di rengat pada bulan haji dan hari raya” sebuah tradisi yang berkaitan dengan warisan sistem kerajaan Indragiri. Mereka beranggapan jika tradisi tersebut dilanggar akan dimakan sumpah yaitu “ke atas ndak bepucuk, ke bawah ndak beurat, di tengah dilarik kumbang” yang artinya tidak berguna dan sia-sia. Mereka memiliki berbagai kesenian yang dipertunjukkan pada pesta/gawai dan dilakukan pada saat upacara seperti pencak silat yang diiringi dengan gendang, main gambus, tari balai terbang, tari bulian dan main ketebung. Berbagai penyakit dapat disembuhkan dengan upacara-upacara tradisional yang se-lalu dihubungkan dengan alam gaib dengan bantuan dukun.

Meskipun mereka hidup secara tradisional, namun dalam hal pengobatan masyarakat masih memegang teguh warisan leluhur. Hasil ekspedisi biota medika (1998) menunjukkan suku Talang Mamak mampu memanfaatkan 295 Jenis tum-buhan untuk mengobati 56 jenis penyakit dan mengenali 22 jenis cendawan obat.

Pengobatan di suku talang mamak dilakukan dengan cara bedukun, belian, menyangga, menyimah, memulung dan mencatuk. Pengobatan ini dilaksanakan oleh masyarakat yang dipimpin tetua adat talang mamak melalui prosesi adat (up-acara).

Page 57: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

47

1. KELEMBAGAAN ADAT

Sejarah kepemimpinan Talang Mamak dan melayu di sekitar Sungai kuantan, Ekok , Tenaku, Jerinjing dan Gangsal. Kepemimpinan Talang Mamak tercermin dari pepatah “Didarat nang tiga balai dibaruh nang lima dusun, Didarat suku nang enam, ranting cawang yang tiga balai hujung tanjung suku yang enam (talang jeri-njing) Sembilan dibatang tenaku sepuluh dengan dubalang anak talang, anak talang orang bunia, anak talang muara bulan, suku petalangan orang sungai tunu, Sembi-lan dibatang gangsal sepuluh dengan denala, denala pasak melintang, melintang ketiga balai bebapak ketiga Lorong betuan keminang kabau, beraja ke Indragiri, tetap berinduk ketiga balai”.

2. Silsilah Suku Talang MamakPasal I

No Nama-nama Patih1 Patih Nan Sebatang

Mempunyai Anak Tiga Orang Anak

2 Patih Bunga Turun Kepada Keponakan3 Patih Cangkudin 4 Patih Tagih 5 Patih Montap 6 Patih Tetap 7 Patih Said 8 Patih Gemuk 9 Patih Besar 10 Patih Singkat Lengan 11 Patih Itam 12 Patih Tinggi 13 Patih Mak Catu14 Patih Kuning 15 Patih Mak-Mangunang 16 Patih Larat 17 Patih Aman18 Patih Mak Capa

Sibesi Turun ke Batin Parit

Kelupak Turun ke Batin PerigiSibunga Turun ke Patih

Page 58: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

48

19 Patih Mak Yusun 20 Patih Mak Mangunun 21 Patih Tenang 22 Patih Kecek 23 Patih Kelotet 24 Patih Intan 25 Patih Singkup 26 Patih Muham Mad Ijin 27 Patih Temangis28 Patih Gagah29 Patih Yusuf30 Patih Laman31 Patih Gading32 Patih Majuan

Pasal II

Yang tinggal di minangkabau semasa Patih turun kerantau

Nama datuk Tempat TinggalnyaDatuk Mangkudun Di Sumanik

Datuk Andama Di Soasa Tuan Kali Di Padang Ganting Raja Muda Di Siasam Datuk Titah Di Sungai Tarap

Datuk Orang Gadang Di Patipuhan

Pasal III

Pusaka yang tinggal di minangkabau semasa Patih turun kerantau

No Nama Barang Keterangan1 Tombak Lembing Bertataran Sagar Jantan2 Agung3 Pedang4 Tabuh Bergetang Pulut-pulut

Page 59: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

49

5 Gendang Pasalaguri Waktu bertiang teras, jelatang berban-dul batang bayam, berkasau tulang

pantau, Beratap sisik badar

Keturunan Purunan Patih nan sebatang sejak meninggalkan alam minangkabau hingga sampai

sekarang yang telah disambut oleh Patih Majuan.

Pasal IV

Turun dari alam minangkabau yang dibawa oleh Patih nan sebatang

Nama barang-barang turun kerantau.

Gendang nobat ada pada sultan rengatKeratan jelatang yang pendek yang panjang keratan pasalaguri

Pedang peratas akar kalimantingBaju hitam kebesaran Patih sekarang masih ada

Pasal V

Pemaman Patih nan sebatang tinggal di pagaruyung

Pasal VI

Nama kawan Patih nan sebatang turun kerantau meninggalkan Minangkabau

Sari mambang pariwananDatuk Deli Kepadai

Datuk Deli KapindingCuti bilang pandai Meninggal dunia di ambacang rendah

SengaukDebalang setia dogam

Semasa Patih turun kerantau dari minangkabau meninggalkan kota maskat, selain dari Patih dengan ketemanggungan dan lain-lain yang tinggal di minangkabau ba-hasa turun ke Patih adalah keponakan.

Pasal VII

Kehulu sampai tambangan kehilir sampai tanjung ranggah ke kanan sampai sebekal berkuak kekiri sampai kaki gunung bukit limau, kamu bulat mengge-linding pipih melayang, kalau bulat kamu menggelinding kalau pipih kamu me-

Page 60: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

50

layang raja adil raja disembah raja tidak adil raja dilawan.

Pasal VIII

Yang memakai adat Patih nan sebatang yaitu adat Minangkabau

Setia Perkasa Tinggal di Kota GadangRang Kaya Perdana Tinggal di Kota Baru

Lila Di Raja Tinggal di Batu Rijal

Anak Kandungan Setia Perkasa

Tinggal di Batu RijalSendina Padek ElayangPengulu Teluk SejuahPengulu PetongganPengulu Seti Bicara Dusun Tua

Anak Kandungan Rang Kaya Perdana

Lila Pelawan Pengulu Kota BaruKampung Dulu Banjar BiakBangsu di Rajo Pengulu Pulau SangkiloBungsu Pengulu Kuantan TenangBaginda Ratu Bangko

Anak Kandungan Lila Di RajaJenang Lila PematangRaja Mangkota Batu RijalRajangkisa GemantiSulu Anso Peranap

Darat kelayang seberang kanan mudik Sungai keruh pucuk pimpinan setia kemara Sungai salak

1. Batin Balungking2. Batin Muda3. Pengulu Muda4. Maja Indah5. Maja Bisai6. Pengulu Antan7. Setia Diraja8. Pengulu Sungai Banyak Ikan9. Pengulu Pondok Gelugur10. Pengulu Pelangko11. Pengulu Talang Semelinang Maja Bungsu

Page 61: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

51

Di batang peranap pucuk pimpinan Datuk Lubuk Bangko bangko

Lila pelawan Di lipat kainTanggigo Di punti kayu

Pengulu Patih Di pesajianDatuk Sati Di batang kelawarBendara Di sulu anso peranap

Tanggo Rajo Di setiangDatuk Demotair Di pantai lubuk ramo

Datuk Ibul Di ibul sungai bosa

yang tinggal di kiri mudik Sungai keruh

Patih Ds. Talang Durian CacarBatin perigi Ds. Talang perigiBatin parit Ds. Talang Parit

Struktur di Kebatinan Talang Mamak tiga balai:

Note: anak kandung patih pring jaya, suku ampang delapan. Anak kandung perigi 20 patar. Anak kandung batin parit sungai jirak

No Anak Patih di batang Tanaku: 1. Muke-muke2. Pembubung3. Muncak4. Dubalang Anak Talang

Page 62: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

52

No Anak Patih dibatang Gangsal:1. Rio Belimbing2. Rio Tanjung3. Muncak Rantau Lansat4. Denala

3. FUNGSI DAN PERAN PEMUKA ADAT DALAM SILSILAH TALANG MAMAK

Kedudukan Raja tiga Sila di Indragiri1. Patih Raja di Padang2. Tuan Sultan Raja di Sentana3. Datuk Temanggung Raja di Rantau4. Datuk Bendara Raja di Balai

Page 63: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

53

Kata Datuk Temanggung “aku tidak akan mau tunduk ba raja kepada dia itu” Kata Datuk Temanggung dengan Patih di Talang mamak yang saat ini dinamakan dengan Pematang/Bukit Tanah Batingkah karena sampai sekarang masih ada tanah yang berupa pematang itu.

Hukum adat banyaknya 33 (tiga puluh tiga) macam, ada tinggi ada rendah hukum adat yang ditetapkan setinggi-tingginya 7 tujuh tahil, serendah-rendahnya sirih sekapur di suku nang enam balai nang tiga ranting cawang suku nang enam hujung tanjung nan tiga balai (Talang Jerinjing);

No. Jenis Hukum Pemberi Hukum Tingkat Hukuman1. Sirih Sekapur anak bapak Rendah2. Setahil Sepaha ketua adat Rendah 3. Dua Tahil Sepaha manti dan pemangku Sedang4. Tiga Tahil batin Sedang5. Empat Tahil Batin dan patih Tinggi6. Tujuh Tahil Patih dan batin Tertinggi

Hukum adat banyaknya 33 (tiga puluh tiga) macam, ada tinggi ada rendah hukum adat yang ditetapkan setinggi-tingginya beras seratus gantang jawi sikuk cukup asam garamnya, serendahnya emas dua puluh (pesirihan sebuah) di Sembi-lan batang tenaku sepuluh dengan dubalang anak talang dan Sembilan dibatang gangsal sepuluh dengan denala;

No. Jenis Hukum Pemberi Hukum Tingkat Hukuman1. Emas 20/pesirihan

sebuahWaris nan bakalabihan Rendah

2. Ayam Seikuk beras segantang

Bubungan/ pemaman Rendah

3. Ayam dua ikuk beras duo gantang

Manti Sedang

4. Kambing seikuk beras 10 gantang

Mangku Sedang

5. Kambing duo ikuk beras 20 gantang

Penghulu Mudo/Batin/Dubalang

Tinggi

6. Jawi seikuk beras 100 gantang

Batin/Muncak/Rio Tertinggi

Page 64: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

54

4. SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Sistem pengambilan keputusan masyarakat adat Talang Mamak adalah melalui musyawarah adat. Pengambilan keputusan melalui musyawarah adat ini dipakai untuk menentukan semua hal yang bersifat umum, seperti pengelolaan lubuk la-rangan, pengelolaan tanah ulayat baik dalam aturan kelola dan penentuan waktu panen.

Prinsip memegang adat sangat kuat bagi mereka dan cenderung menolak bu-daya luar, yang tercermin dari pepatah “biar mati anak asal jangan mati adat”. Kekukuhan memegang adat masih kuat bagi kelompok tigabalai dan didalam Ta-man Nasional, kecuali di Lintas Timur karena sudah banyaknya pengaruh dari luar.

Dalam pengambilan keputusan di suku nang enam balai nang tiga ranting cawang suku nang enam hujung tanjung nan tiga balai (Talang Jerinjing) dida-hului dengan pengambilan keputusan dari tinggkatan yang paling bawah hingga tertinggi dalam struktur kepemimpinan adat yaitu:

anak bapak

ketua adat

manti dan pemangku

batin

Batin dan patih

Patih dan batin

Di Sembilan batang tenaku sepuluh dengan dubalang anak talang dan Sembi-lan dibatang gangsal sepuluh dengan denala didahului dengan pengambilan kepu-tusan dari tinggkatan yang paling bawah hingga tertinggi dalam struktur kepemi-mpinan adat yaitu:

Waris nan bakalabihan

Bubungan/ pemaman

Manti

Mangku

Penghulu Mudo/Batin/Dubalang

Batin/Muncak/Rio

Page 65: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

55

5. SISTEM PENGUASAAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM

Tanah dan hutan bagi suku Talang Mamak merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Sejak ribuan tahun yang lalu mereka hidup damai dan menyatu dengan alam. Mereka hidup dari mengumpulkan hasil hutan dan melaku-kan perladangan berpindah. Dari dulu mereka berperan dalam penyediaan permint-aan pasar dunia.

Sejak awal abad ke-19 pencarian hasil hutan meningkat seiring dengan mening-katnya permintaan dunia terhadap hasil hutan seperti jernang, jelutung, balam mer-ah/putih, gaharu, rotan. Tetapi abad ke-20 hasil hutan di pasaran lesu atau tidak menentu, namun ada alternatif ekonomi lain yaitu mengadaptasikan perladangan berpindah dengan penanaman karet. Penanaman karet tentunya menjadikan mereka lebih menetap dan sekaligus sebagai alat untuk mempertahankan lahan dan hutan-nya. Aturan Adat Mengenai Sumber Daya Alam Termasuk Hutan

1. Kawasan hutan adalah kawasan dengan kepemilikan komunal

2. Kawasan pemukiman dan perkebunan adalah kawasan dengan Kepemi-likan pribadi yang diturunkan berdasarkan keturunan.

3. Kawasan Sungai adalah kawasan yang kepemilikannya berkelompok.

Kepemilikan tanah perorangan diakui oleh masyarakat lain jika ada yang akan mengelola lahan yang belum ada pemiliknya, maka akan dianggap sebagai hak komunal atas lahan tersebut. Jika akan mengelola lahan yang sudah pernah dikelo-la oleh penduduk lain akan diperbolehkan jika telah mendapat ijin dari pengelola sebelumnya dan berstatus pinjam pakai, dan tidak ada proses jual beli antar komu-nitas.

Ada beberapa aturan adat yang teridentifikasi, yaitu aturan pengelolaan lubuk larangan, dan aturan pengelolaan lahan dan hutan seperti hutan adat, namun ada yang masih terus bertahan dan ada aturan adat yang telah mengalami pergeseran. Aturan pengelolaan Sungai melalui lubuk larangan. lubuk larangan adalah sebagian aliran air Sungai yang tidak di benarkan untuk di ambil ikannya dalam batas waktu yang tidak di tentukan, sampai ada kata sepakat oleh seluruh komponen masyarakat untuk membuka lubuk larangan untuk di ambil ikannya dan dibatasi dalam waktu satu hari, kemudian di tutup kembali. Ikan yang berhasil didapatkan akan diman-faatkan untuk kebutuhan masyarakat yang memperolehnya.

Wilayah Talang Mamak termasuk wilayah yang memiliki lahan yang datar dan perbukitan, lahan tersebut ditanami kebun karet, perikanan kemudian lahan perter-

Page 66: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

56

nakan yang dapat di manfaatkan sebagai kebun sangat sedikit, tidak banyak pilihan buat masyarakat, dengan kearifan lokal, pada umumnya lahan yang digunakan un-tuk lahan perkebunan adalah wilayah yang mudah di jangkau, biasanya berada di dekat sekitar Sungai namun Sebagian besar lahan digunakan untuk berladang.

Pengetahuan kearifan lokal yang terkait dengan (air, hutan, Sungai, pesisir dan laut, pemanfaatan wilayah/ruang, dll) Di Komunitas Talang Mamak, ada beberapa kearifan lokal yang masih mereka gunakan dan dijaga sampai sekarang, seperti:

1. Pengambilan madu sialang

Pengambilan madu tidak boleh sembarangan, manusia diharuskan menghor-mati lebah dan pohon dimana madu itu berada, sebelum mengambil madu ada be-berapa ritual yang harus dilakukan. Ritual itu seperti berikut :

- Memuja kayu/polestawari → supaya lebah terus hinggap dipohon sialang

- Melantak → membuat tangga untuk memanjat pohon sialang

- Menuhai → meminta izin dan mengetahui mambang/hantu kayu, sehing-ga tidak mengganggu orang yang memanjat pohon sialang untuk mengambil madu.

- Memberitahu lebah/Bersuara → supaya tidak disengat lebah ketika men-gambil madu

- Kemudian baru madu diambil

- Pemanjatnya disebut juragan

- Dalam mengambil madu juga harus dilihat hari baiknya (pelangkahan)

2. Lubuk larangan

- Tidak boleh ditangkap/dituba dalam kurun waktu yang ditentukan untuk menjaga ikan, supaya ikan bisa dimanfaatkan secara bersama – sama oleh seluruh masyarakat;

- Panen dilakukan berdasarkan keputusan bersama;

- Prosesi menjadikan Sungai sebagai lubuk larangan; kemenakan perempuan Patih membuat limas yang telah dibakar kemenyan dan dimantera kemudian dihanyutkan disepanjang lubuk larangan;

- Prosesi panen ; tokoh – tokoh adat berkumpul, membuat tiang layar kain putih dan dipasang ditengah sungai. Kemudian dibaca jampi – jampi meminta

Page 67: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

57

banyak ikan kepada penguasa sungai setelah itu baru ditangkap ramai – ramai.

3. Rimba Puaka → hutan dijadikan Rimba Puaka karena ada sesuatu yang dikeramatkan oleh masyarakat.

4. Berladang Padi

- Melambas → minta izin untuk membuka lahan, supaya jangan diganggu oleh segala makhluk.

- Mahimbau petala guru → meminta supaya semua makhluk hidup keluar dari lahan yang telah dibuka karena mau dibakar.

- Menjulung tanah → mengobati semua makhluk hidup yang tidak sempat menghindar ketika lahan dibakar. Pengobatan dilakukan dengan menanam po-hon sitawar, sidingin dan pulih bangun – bangun.

- Menjajak bonih/banih → menurunkan benih padi pada lahan yang hendak di tanam

- Pitaruh → supaya mendapat hasil yang banyak.

Dalam hal kepemilikan lahan, tanah diatur oleh pimpinan adat. Di Komunitas adat Talang Mamak juga mengenal pembagian wilayah menurut fungsinya sebagai berikut:

- Hutan adat;

- Rimba puaka/hutan keramat;

- Tanah keramat;

- Tanah peladangan;

- Tanah pekuburan (untuk masyarakat);

- Tanah pemakaman (untuk petinggi – petinggi adat).

6. ATURAN ATAU CARA MASYARAKAT ADAT TALANG MAMAK BER-LADANG

Kami masyarakat adat Talang Mamak Patih, Batin , Mangku dan Ketua Adat sesuai sejarah adat dan kepercayaan budaya tentang pengobatan di talang mamak yang kami jalani selama ini tentang pembakaran yang Melalui proses sesuai aturan adat dan kepercayaan di talang mamak dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga masyarakat adat melakukannya menurut peraturan adat dengan memenuhi syarat yang selama ini masih berlaku sejak dari nenek moyang kami

Page 68: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

58

sampai sekarang ini.

Tahapan pertama yaitu meratas (Mengukur atau Merintis), meratas ini dilaku-kan bersama ninik mamak untuk mengetahui berapa luas ladang yang akan dibuka, ladang yang bisa di buka yaitu dua suku atau 2 Hektar. Selanjutnya masyarakat dan batin serta pemangku adat melakukan ritual dilahan tersebut , Ritual ini dilakukan untuk memberitahu penjaga hutan atau di sebut juga dengan Melambas (menanda-kan menandakan meminta keleluhur). Setelah melakukan ritual melambas lahan tersebut dibiarkan selama kurang lebih 1-3 hari, setelah itu baru melakukan peker-jaan menebas (membersihkan) di lahan tersebut yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan, setelah selesai menebas dilakukan penumbangan yang dilakukan kurang lebih selama satu setengah bulan.

Setelah selesai pembukaan lahan orang tuha-tahu cerdik di wilayah atau komu-nitas tersebut akan melihat waktu yang tepat untuk membakar hari apa dan bulan berapa dengan menggunakan ritual adat, ritual ini di lakukan dengan tujuan agar menimbulkan dampak terhadap masyarakat lainnya atau menimbulkanbencana di wilayah tersebut.

Selanjutnya Waktu Yang Tepat untuk Membakar Sesuai Ritual yaitu Pada :

1. bulan Sembilan

2. Bulan Sepuluh

3. Bulan Sebelas

Semua masyakat disekitar lahan diberitahu oleh pemilik ladang dan juga pemi-lik ladang memberitahu kepada pengurus adat agar melakukan ritual membakar yaitu mengetahui panas dan angin sekaligus memberitahu roh yang tidak nampak disekitar lahan yang mau dibakar masyarakat. Membakar dilakukan pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB dan waktu selesai membakar yaitu pada sore hari sekitar pukul 12.00 WIB, setelah itu masyarakat akan melakukan ritual adat kem-bali yang disebut menjulung tanah tujuannya adalah apabila ada yang terkena oleh api, misalnya binatang diluar tanah maupun di dalam tanah dan sekaligus mengo-bati tanah yang dibakar agar tidak ada kendala terhadap tanaman yang mau ditanam diladang tersebut, Selesai ritual tersebut barulah bisa membersihkan ladang yang sudah dibakar.

Setelah ladangnya bersih baru dicari waktu yang tepat untuk melakukan pena-naman padi atau tanaman yang lain, ritual penentuan hari disebut petala guru, bumi dan langit ,siang dan malam, karena mereka mau menitipkan padi dan tanaman

Page 69: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

59

lainnya kepadanya agar tidak ada musuh dan musibah kepada tanaman tersebut. Selama lima bulan ritual dilakukan lagi yaitu membuat pertandaan yang dise-but menangkal karena jika tidak ditangkal bukan kita yang punya ladang, selesai menangkal kurang lebih selama tiga hari ladang tersebut tidak boleh melakukan aktifitas apa-apa, setelah lima belas hari kedepan akan ada melakukan ritual adat kembali untuk menempati janji, setelah enam bulan ritual kembali dilakukan lagi untuk menempati janji enam bulan yang sudah berlalu, setelah itu mereka menung-gu dipennurunan banih untuk memulai menuai atau memanen padi dan lain-lain.

Kegunaan berladang di masyarakat adat talang mamak yaitu untuk memenuhi syarat adat kebudayaan dan pengobatan talang mamak

1. Tanaman yang bermanfaat untuk aturan adat

2. Tanaman yang bermanfaat di pengobatan tradisi di talang mamak

3. Tanaman yang bermanfaat sehari-hari di masyayakal adat talang mamak.

KEGUNAAN BERLADANG DI MASYARAKAT ADAT TALANG MAMAK

Talang mamak bersangkutan dengan kepercayaan islam terikat kerukunan langkah lama Nabi Muhammad Rasullullah sebelum agama di bagi waktu itu ucap satu agama satu disaat itu minum sama minum makan sama makan dirumah pen-ghulu nabi Muhammad dengan sebab mau menegakkan tiang mesjid indah di me-kah, baru nyata judi sabung itu yang dilanjutkan masyarakat adat Talang Mamak.

Tanaman yang bermanfaat dan berkewajiban bagi orang talang mamak yang menganut kepercayaan islam terakit kerukunan langkah lama. Dua kali setahun menghadap raja adat minum sama minum makan sama makan di istana raja kan ganti tuan yang raib yang disebut patuhan an. Baru disebut lembaga adat islma terkait kerukan langkah lama (Doanya) Dua kalimat syahadat jadi Orang Talang Mamak tidak mau anjak di janji mungkir dibuatan sesuai amanah Leluhur Nenek Moyang sehak duku sampai sekarang Orang Talang Mamak teguh kepada adat. Taat ke agama hampir ke malaikat baru bisa kepada tahun.

Menurut kepercayaan orang orang talang mamak Kata orang talang mamak batijak ketanah lambang batapakan kebatu hancur bagantung kebesi lembut selain babubut kehadat dengan pusaka dan kepercayaan islam terikat kerukunan langkah lama orang talang mamak tidak melanjutkan amanah leluhur nenek moyang dimak-an sumpah tinggu langit sedalam laut seberat batu dikarangan keats dah bapucuk kebawah tak baurat ditengah ditarik kumbang, kumbang putih sari sama jadi dan ambun jantan sama turun dan bumi langit, itu mangkanya orang talang mamak

Page 70: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

60

tidak mau anjak dijanji mungkir dibuatan dimakan sumpah kitab suci Al-Quran se-banyak 30 Juz disebut orang talang baru terpisahnya sesudag ucap satu agama satu agama satu, karena ucap makanya syarak baru disebut adat besandi syarak, syarak besandi Kitabullah sampai sekarang.

Beberapa Ritual Yang Dilakukan Orang Talang Mamak Sebagai Syarat Untuk Berladang,

1. Ritual buka ladang atau lahan

2. Rituai membakar

3. Ritual membersihkan ladang

4. Ritual menanam padi

5. Ritual menuai dan memanen padi

6. Ritual memabawa padi kerumah

7. Ritual makan bersama

8. Ritual masyarakat adat

9. Ritual pengurus adat, kepercayaan dan budaya di talang mamak

Apabila masyarakat adat talang mamak kepercayaan tidak mengikuti syarat dan ketentuan atau rukun kepercayaan berarti masyarakat sudah lepas di keper-cayaan talang mamak. Sesuai aturan adat dan kcpercayaan budaya pengobatan Talang Mamak di atur oleh Patih dan Batin yang sesuai perintah Muhammad Ra-sullullah yang di amanahkan ke Datuk Mandara Jati dan Datuk Mandara Jati turun ke Patili Nang Sebatang dan dari Patih Nang Sabatang turun ke Patih Nang Batiga baru turun ke luak kebatinan sampai sekarang yang menjalankan peraturan leluhur Nenek Moyang di talang mamak, Demikian aturan adat dan ke percayaan juga bu-daya di Talang Mamak.

Hukum Adat yang masih berlaku di Masyarakat Hukum Adat

1. Hukum siri sekapur

2. Hukum setahil

3. Hukum dua tahil

4. Hukum tiga tahil

5. Hukum empat tahil

Page 71: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

61

6. Hukum tujuh tahil

7. Hukum damai di masyarakat adat

8. Hukum persirihann sebuat kata sepatah

9. Beras segantang ayam 1 ekor cukup dengan garam

10. Beras dua gantang ayam 2 ekor cukup dengan asam garam

11. Beras 10 gantang kambing 1 ekor cukup dengan asam garam

12. Beras 20 gantang kambing 2 ekor cukup dengan asam garam

13. Beras 100 gantang jawi 1 ekor kain putih sekayu lemnbing (tombak) 1 batang

14. Beras 30 kg kambng 3 ekor

Struktur Lembaga Adat ang Vlasih Berjalan

1. Anak bapak (delapan orang )

2. Ketua adat ( empat orang )

3. Mangku/manti satu orang

4. Patih

5. Dukun

6. Kemantan

7. Jaga-jaga

8. Bidan kebaru

9. Tukang orang pandai ( tukang sunat )

10. Diyah dan Serampiu

Kepercayaan Luluhur Dan Rukun yang dijalankan orang talang mamak Yaitu :

1. Suruh arah di pagikan

2. Pintak pinta di berikan

3. Hilirkan hutang pusaka

4. Mamutus talak mati

5. Sarak hidup baputus surat

Page 72: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

62

6. Sarak mati bangun anggun

7. Ulurkan kepala timbangan

8. Dua kali setahun menghadapi raja adat minum sama minum makan sama makan, disitu janji nang batapat buatan nang di tunggu hutang nangkan di bayar Antara datuk dengan raja, datuk nang badua raja nang dua sila. Karna orang talang mamak dak boleh anjak di janji mungkir di buatan.

Syarat-syarat menandakan masyarakat hukum adat talang mamak sesuai se-jarah yang ada atau leluhur nenek moyang orang Talang Mamak yang mayoritas nya ada lima syarat-syarat wilayah adat, masyarakat adat, hukum adat kepercayaan leluhur Seperti amanah keputusan MK.NO.35/PUU-X/2012 “bahwa hutan adat be-rada diwilayah masyarakat adat yang masih ada” selama ini cukup kebudayaan adat tradisi talang mamak.

Wilayah adat serta isi nya meliputi:

1. Sungai

2. Hutan adat

3. Makam keramat

4. Kebun masyarakat adat

5. Tanah keramat

6. Pohon kedondong/sialang

7. Kebun durian nenek moyang

8. Masyarakat adat

9. Penduduk masyarakat adat

10. Kuburan umum masyarakat adat

11. Obat-obatan masyarakat adat

12. Peta wilayah adat

Masyarakat adat cukup dengan norma norma nya yaitu:

1. Sopan santun

2. Suai bikas kalang sempadan (berbatas dengan Pihak lain )

3. Mangambik memintak mencanang batanya ( Masyarakat harus pamit ke

Page 73: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

63

pemegang wilayah)

4. Hak bamilik harata bapunya (hak memimilik harta mempunyai).

5. Pasak baatur gelang aik bejengkat, pasak uri pandam tambuni (pekuburan atau pemakaman masyarakat.

6. Tanda kandang perumahan ( tanaman masyarakat yang telah ada)

7. Cucuk tanam yang batantu ( hak kepemilikan )

8. Baladang atau bahuma untuk padi dan lain-lain

Mengikuti Hukum Adat Yang Berlaku Ditalang mamak yaitu:

1. Hukum 7 tahil

2. Hukum 4 tahil

3. Hukum 3 tahil

4. Hukum 2 tahil

5. Setahil sepaha

6. Sirih sekapur

7. Hukum persirihan sebuah kata sepatah

8. Beras segantang ayam 1 ekor cukup dengan garam

9. Beras dua gantang ayam 2 ekor cukup dengan asam garam

10. Beras 10 gantang kambing 1 ekor cukup dengan asam garam

11. Beras 20 gantang kambing 2 ekor cukup dengan asam garam

12. Beras 100 gantang jawi 1 ekor kain putih sekayu lemnbing (tombak) 1 batang

13. Beras 30 kg kambing 3 ekor

Keterangannya, Hukum 7-3 tahil adalah hukum yang diputuskan oleh patih dan batin. Hukum dua tahil diputuskan oleh manti dam manhku. Hukum setahil sepaha diputuskan oleh ketua adat. Hukum sirih sekapur diputuskan oleh anak ba-pak.

Hukum persirihan kata sepatah dijatuhkan oleh tetua adat. Hukum beras 2 gan-tang ayam 2 ekor dijatuhkan oleh manti, mangku, Ria dan batin adat. Hukum beras

Page 74: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

64

10 gantang kambing 1 ekor dijatuhkan ileh Ria dan batin. Hukum beras 20 gantang kambing 2 ekor dijatuhkan oleh ria dan batin. Hukum beras 100 gantang jawi 1 ekor dijatuhkan oleh batin adat. Hukum beras 30 kg kambing 3 ekor dijatuhkan oleh Ria.

Aturan Adat Yang Berlaku Di Talang Mamak yaitu:

1. Ngambik mintak (mengambil meminta)

2. Memakai sopan santun

3. Anak seperintah bapak ( patuh kepada orang tua)

4. Panakan seperintah mamak ( mengikuti aturan adat)

5. Nan kacik seperintah nan gadang ( yang kecil mengikuti perintah yang besar)

6. Nan gadang seperintah nan tuha ( yang besar mengikuti perintah orang yang lebih lua)

7. Luak seperintah patih/batin/penghulu.

Rukun Kepercayaan :

1. Suruh pagi kan ( perintah di turuti)

2. Pintak beri (atas yang ada di berikan )

3. Hasil pati tumpahkan ( memberi kaum yang lemah atas yang ada)

4. Kajang irab di belakang tuha dengan penghulu (harus mengikuti perintah adat yang ada di masyarakat adat )

5. Hilirkan hutang pusaka dua kali setahun menghadap raja adat ( zakat dan fitrah menurut adat)

Pengobatan

1. Tanung obat-obatan

2. Belian (berkumantan)

3. Badukun

4. Manyimak/menyanggar

Kebudayaan

Page 75: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

65

1. Gawai masak tambul (pesta yang paling kecil)

2. Gawai mengukus (Pesta yang menengah)

3. Gawai Gadang (Pesta masyarakat adat yang paling besar). Dua gawai ini bisa dilaksanakan tanpa yang menikah tapi disebut sunat rasul tindik dabung ( Sunat Rasul).

TANAH KERAMAT ATAU RIMBA PUAKA

Ada empat tempat tanah keramat menurut aturan dan sejarah adat talang ma-mak, tanah keramat ini menurut mereka tidak boleh diganggu, kalau diganggu akan dikenakan sanksi adat dan menurut kepercayaan mereka, bagi siapa yang meram-pas tanah keramat nanti akan mendapat karma atau bencana. Tanah keramat terse-but diantaranya;

1. Kuala Sungai Limau di talang sungai limau;

2. Kuala Sungai Tunu di talang durian cacar;

3. Tarik an Tiang Raya di talang kadabu;

4. Benuawan di talang parit.

Page 76: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

66

STRUKTUR KEBATINAN MASYARAKAT ADAT TALANG MAMAK

PatihDurian Cacar

BatinTalangTujuhBuah

Tangga

BatinAmpangDelapan

DubalangAnak

Talang

MuncakBatangTenaku

Ria RantauLangsat

BatinSipang

BatinAlim

Manti Tanjung lemang

BatinUsul

pengholuDinalaPasak

Melintang

BatinTalangPerigi

BatinTenakuKecik

BatinMenggayahan

BatinPembubung

BatinKedabu

Ria Talang

Siambul

BatinLemang

Batintalang lakat

BatinTalangParit

BatinPejangki

RiaBelimbing

BatinMukeMuke

BatinTalangSungai Limau(Ada 3

Kebatinan)

BatinTalang

Jerinjing

BatinBeligan

BatinSiberida

Manti Sungai Jirak

Raja Indragiri

Garius penghubungAdat Talang Mamakdengan Syarak(Agama)

Garis Komandoberdasar keturunanyg menjunjung tinggicuraian dan sejarah

Ria DuaPuluhPatar

Belum dipetakan

Sudah dipetakan

Proses Pemetaan

Belum diperjelas info tentangkebatinannya

Masyarakat TalangMamak

Tiga Balai

Sumber: 1. Dokumen-Dokumen dan Diskusi dengan AMAN INHU (Januari-Februari 2020)2. Serial Diskusi dg Batin Sungai Limau, Batin Ampang Delapan, Batin Talang Perigi,

Batin Talang Parit, Batin Pejangki dan Batin Pring Jaya (Januari-Februari 2020)

Catatan: 1. Di dalam struktur hanya disebutkan nama Kebatinan merujuk pada sejarah dan

keturunan orang Talang Mamak, tidak menyebut nama orang secara spesifik2. Merujuk pada kondisi hari ini (bersumber dari Batin-Batin, perangkat Batin, AMAN

INHU, dan Pewaris Kerajaan Inderagiri), maka struktur ini harus dilengkapi dengannama orang yang menjabat yang sesuai dengan curaian, sejarah dan besluit Raja. Hal ini memerlukan upaya lebih lanjut melalui konsolidasi Masyarakat Adat TalangMamak.

BatinTalangPringJaya

Batin ringin

Page 77: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

67

STRUKTUR KEBATINAN MASYARAKAT ADAT TALANG MAMAK

PatihDurian Cacar

BatinTalangTujuhBuah

Tangga

BatinAmpangDelapan

DubalangAnak

Talang

MuncakBatangTenaku

Ria RantauLangsat

BatinSipang

BatinAlim

Manti Tanjung lemang

BatinUsul

pengholuDinalaPasak

Melintang

BatinTalangPerigi

BatinTenakuKecik

BatinMenggayahan

BatinPembubung

BatinKedabu

Ria Talang

Siambul

BatinLemang

Batintalang lakat

BatinTalangParit

BatinPejangki

RiaBelimbing

BatinMukeMuke

BatinTalangSungai Limau(Ada 3

Kebatinan)

BatinTalang

Jerinjing

BatinBeligan

BatinSiberida

Manti Sungai Jirak

Raja Indragiri

Garius penghubungAdat Talang Mamakdengan Syarak(Agama)

Garis Komandoberdasar keturunanyg menjunjung tinggicuraian dan sejarah

Ria DuaPuluhPatar

Belum dipetakan

Sudah dipetakan

Proses Pemetaan

Belum diperjelas info tentangkebatinannya

Masyarakat TalangMamak

Tiga Balai

Sumber: 1. Dokumen-Dokumen dan Diskusi dengan AMAN INHU (Januari-Februari 2020)2. Serial Diskusi dg Batin Sungai Limau, Batin Ampang Delapan, Batin Talang Perigi,

Batin Talang Parit, Batin Pejangki dan Batin Pring Jaya (Januari-Februari 2020)

Catatan: 1. Di dalam struktur hanya disebutkan nama Kebatinan merujuk pada sejarah dan

keturunan orang Talang Mamak, tidak menyebut nama orang secara spesifik2. Merujuk pada kondisi hari ini (bersumber dari Batin-Batin, perangkat Batin, AMAN

INHU, dan Pewaris Kerajaan Inderagiri), maka struktur ini harus dilengkapi dengannama orang yang menjabat yang sesuai dengan curaian, sejarah dan besluit Raja. Hal ini memerlukan upaya lebih lanjut melalui konsolidasi Masyarakat Adat TalangMamak.

BatinTalangPringJaya

Batin ringin

Page 78: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

68

Patih

Manti

Anak/Bapak

DukunKemantan

KetuhaAdat

Mangku

KetuhaAdat

KetuhaAdat

KetuhaAdat

Tukang Orang Pandai

Bidan

Anak/BapakAnak/BapakAnak/BapakAnak/BapakAnak/BapakAnak/Bapak

Masyarakat Adat di Lingkup Kebatinan

• Di beberapa Kebatinan, jabatan ini tidak ada. Batin langsung berhubungan denganMangku, dari Mangku lantas turun ke KetuhaAdat

• Khusus di Sungai Jirak tidak ada istilah Batin, tapi pimpinan tertingginya bergelar Manti

Sumber: 1. Dokumen-Dokumen dan Diskusi dengan AMAN INHU (Januari-

Februari 2020)2. Serial Diskusi dg Batin Sungai Limau, Batin Ampang Delapan,

Batin Talang Perigi, Batin Talang Parit, Batin Pejangki dan BatinPring Jaya (Januari-Februari 2020)

• Di beberapa Kebatinan, istilah Batin digantiMucak (Wilayah Talang Tenaku), Dubalang(Wilayah Anak Talang), Ria (Wilayah DuaPuluh Patar dan Wilayah Belimbing), danManti (Wilayah Sungai Jirak)

Anak/Bapak

Page 79: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

69

Patih

Manti

Anak/Bapak

DukunKemantan

KetuhaAdat

Mangku

KetuhaAdat

KetuhaAdat

KetuhaAdat

Tukang Orang Pandai

Bidan

Anak/BapakAnak/BapakAnak/BapakAnak/BapakAnak/BapakAnak/Bapak

Masyarakat Adat di Lingkup Kebatinan

• Di beberapa Kebatinan, jabatan ini tidak ada. Batin langsung berhubungan denganMangku, dari Mangku lantas turun ke KetuhaAdat

• Khusus di Sungai Jirak tidak ada istilah Batin, tapi pimpinan tertingginya bergelar Manti

Sumber: 1. Dokumen-Dokumen dan Diskusi dengan AMAN INHU (Januari-

Februari 2020)2. Serial Diskusi dg Batin Sungai Limau, Batin Ampang Delapan,

Batin Talang Perigi, Batin Talang Parit, Batin Pejangki dan BatinPring Jaya (Januari-Februari 2020)

• Di beberapa Kebatinan, istilah Batin digantiMucak (Wilayah Talang Tenaku), Dubalang(Wilayah Anak Talang), Ria (Wilayah DuaPuluh Patar dan Wilayah Belimbing), danManti (Wilayah Sungai Jirak)

Anak/Bapak

Page 80: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

70

BAB IIISEBARAN KOMUNITAS DI TALANG MAMAK

1. AMPANG DELAPAN

Ampang Delapan adalah salah satu dari komunitas Adat di Talang Mamak, jarak tempuh ke tempat komunitas ini berada adalah sekitar 75 KM dari Ibu Kota Indragiri Hulu. Luak Ampang Delapan ini masuk dalam wilayah Administrasi Desa Talang Durian Cacar. Berdasarkan surat keputusan Menhut No 878 tahun 2014, terdapat dua fungsi lahan yaitu lahan areal penggunaan lain dan lahan penggunaan terbatas.

Penduduk di Ampang Delapan adalah sekitar 97% penduduk asli dan 3% pen-datang. Awalnya nama ampang delapan diambil dari sejarah tarung sabung antara datuk Gigi yang tinggal di Kuala Sungai Limau dan Datuk Meraja Setia yang konon berasal dari majapahit. Peraturan pada pertarungan tersebut adalah adalah memper-taruhkan dua belas bungkal emas. Namun datuk meraja setia hanya mempunyai sebelas bungkal emas. Guna menutupi kekurangan tersebut datuk Gigi meminta delapan Petanakan (Rombongan Kecil) sebagai gantinya apabila datuk meraja setia kalah. Pada akhirnya datik meraja setia kalah, dan datuk meraja setia menyerahkan delapan petenakannya. Dan kedelapan petenakan tersebut ditugaskan oleh datuk gigi untuk menjaga delapan kuala sungai atau yang dikenal dengan ampang dela-pan.

Delapan hampangan (bendungan) tersebut adalah:

Bagian Hilir:

1. Sasapan, rabah kiri;

2. Kuala Cabul, rabah kanan;

3. Ampang Temaga;

Page 81: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

71

4. Titi Rukam;

5. Kuala Gelugur;

6. Sungai Terap;

7. Sungai Tenggiling;

8. Kuala Sesapan di bagian hulu, rabah kanan.; Wilayah Ampang Delapan inilah yang diberikan Datuk Gigi Tunggal kepada delapan petanakan dan keturunannya untuk dikelola.

Dari delapan petanakan yang menjaga delapan hampangan sungai, hanya tiga yang diketahui lokasi makamnya. Mereka adalah Siak Labai penjaga kuala sesapan rabah kanan, Simbang Dubalang penjaga Kuala Cabul rabah kanan, dan Pantas Angin penjaga kuala sesapan rabah kiri.

Selain menjaga delapan hampangan sungai, delapan petanakan juga diberikan wilayah kelola oleh datuk. Wilayah kelola itu sekarang dikenal sebagai Ampang Delapan tua. Meskipun demikian, daerah itu tidak pernah menjadi luak sendiri. Pada perkembangannya nama daerah itu digunakan untuk wilayah Ampang Dela-pan baru yang berada di sekitaran Sungai Gelugur Wilayah baru inilah yang kemu-dian menjadi luak dan mempunyai penghulu yang kita kenal sebagai Batin Ampang Delapan.

Ampang Delapan Muda Kebanyakan orang Talang Mamak di luar orang Am-pang Delapan mengklaim bahwa orang Ampang Delapan adalah keturunan dari delapan petanakan yang dibawa oleh Datuk Maharaja Setia untuk mendampinginya mengikuti tarus sabung. Namun orang Ampang Delapan menolak klaim tersebut Mereka mengakui sebagai keturunan dari Datuk Mandarajati saudara dari Datuk Gigi Tunggal. Menurut orang Ampang Delapan berdirinya luak Ampang Delapan berkaitan erat dengan pembukaan lahan oleh Peranabuna di daerah sekitar Sungai Gelugur. Pranabuna adalah menantu dari Datuk Gigi Tunggal.

Keunikan dari Ampang Delapan salah satunya terlihat dari relasi yang terba-ngun dengan luak Talang Perigi. Hubungan kedua luak tersebut mewujud secara personalisasi di dalam struktur adat Talang Perigi. Relasi keduanya terbentuk kare-na adanya amanah Datuk Gigi Tunggal.Datuk memberi pesan apabila Batin Talang Perigi berasal dari Perigi, maka Mangku adatnya harus berasal dari Ampang Dela-pan. Begitu pula sebaliknya jika Batin Talang Perigi berasal dari Ampang Delapan maka Mangku adatnya dari Talang Perigi.

Page 82: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

72

Ampang Delapan juga memiliki hak untuk tidak berinduk kepada patih jika patih dipandang tidak menjalankan adat dengan baik Dengan begitu masyarakat Ampang Delapan berhak mendirikan Batin sendiri.

Saat ini Ampang Delapan berindukkan ke Patih Durian Cacar Sebelumnya luak Ampang Delapan berinduk ke Talang Perigi. Perubahan tersebut terjadi karena da-lam sejarahnya pernah terjadi perselisihan antara kedua luak tersebut. Dikisahkan Batin Talang Perigi yang berasal dari Ampang Delapan terkena sanksi adat ketika api yang beliau digunakan untuk membersihkan lahan meluas hingga sebatang po-hon sialang terbakar dan mati. Pohon sialang dipandang sebagai salah satu pohon keramat di Talang Mamak. Namun batin kecewa akan sanksi yang diterimanya karena sanksi yang diberikan tidak sesuai dengan kesalahannya. Sejak saat itulah luak Ampang Delapan tidak lagi berindukkan ke Talang Perigi.

Dalam sejarahnya Ampang Delapan pernah mengalami kekosongan kepemi-mpinan, Hal ini terjadi karena pada sekitar tahun 1960, Pak Laman selaku Batin Ampang Delapan pergi dari luak dan membuka hutan di sekitar Sungai Ekok. Hutan yang dibukanya masuk ke dalam wilayah adat Talang Durian Cacar Kepergian Pak Laman menyebabkan kekosongan kekuasaan lembaga adat di Ampang Delapan Terlebih lagi di Talang Durian Cacar Pak Laman mengemban tugas sebagai wakil patih dan kemudian menjadi patih pada tahun 1980 akhir hingga awal 1990.

Empat dekade lamanya Ampang Delapan tidak memiliki Batin Hal ini terjadi karena tidak terjadi pengalihan kekuasaan dari Pak Laman. Kekosongan kepemi-mpinan membuat ingatan masyarakat atas luak Ampang Delapan mulai tergerus. Baru pada awal tahun 2000, ketika tanah dan hutan Ampang Delapan semakin luas dibuka dan diambil alih oleh pihak luar masyarakat mulai menggali kembali seja-rah luak Ampang Delapan Dari penggalian itulah diketahui bahwa Ampang Dela-pan mempunyai sejarah luak. Pada tahun 2007, luak Ampang Delapan kembali dihidupkan dan mempunyai batin.

Luas wilayah 1.571,56 Ha. Wilayah adat kebatinan ampang delapan berbagi titik batas dengan tiga kebatinan yang lain, yaitu talang durian cacar, talang perigi dan talang duapuluh patar

• Titik batas wilayah ampang delapan dengan talang durian cacar: Kuala paya ketangkal, kuala paya tubung tubung, lubuk patai, lubuk tanaman, lubuk napal, kuala sendawar, pohon durian dusun di liangi, kubur pak manik, pohon kayu mangkloang (kulim pacah), guguk sungai sijernih, surau talang durian cacar, makam keramat lindung angin, dan sungai similiki

Page 83: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

73

• Titik batas wilayah ampang delapan dengan talang perigi, Tabadak rendah, makam keramat kemantan panjang paya ludai, rumah buruk tiga sehalaman, simpang rumah para, simpang rumah balukan, getah kandang rusa, dan hibul ampat

• Titik batas wilayah ampang delapan dengan talang dua puluh patar Kuala paya ketangkal, dan tabadak rendah

Berdasarkan catatan AMAN INHU, analisis spasial yang diperoleh dari data pemetaan skala luas talang mamak, fungsi di dalam wilayah adat talang delapan terdiri tujuh fungsi yaitu

1. Lahan akasia seluas 12 Ha

Data ini tidak bisa dijelaskan apakah masuk areal konsesi perusahaan atau mi-lik malik masyarakat. dalam catatan aman tidak ada konsesi HTI yang masuk dalam kebatinan ampang delapan;

2. Semak belukar seluas 144 Ha;

3. Rimba atau hutan seluas 27 Ha;

4. Pemakaman umum seluas 29 Ha;

5. Perkebunan kelapa sawit milik perusahaan dan masyarakat seluas 340 Ha

Konsesi perusahaan yang masuk dalam Wilayah Adat Ampang delapan adalah PT Setia Agro Lestari (PT SAL) yang berada di atas bekas konsesi PT IFA (Industries Forest Asiatique), belum jelas berapa luas Konsesi PT SAL, akan tetapi hasil dengar keterangan umum Inkuri nasional Komnas HAM 2014, diketahu PT SAL belum mempunyai izin pelepasan kawasan hutan dan HCU, akan tetapi perusahan beroperasi sejak tahun 2009

6. Perkebunan karet seluas 766 Ha (Milik Masyarakat)

7. Hutan adat seluas 83 Ha

2. TALANG TUJUH BUAH TANGGA

Berjarak sekitar 96 KM dari Ibukota Kabupaten INHU dalam administrasi negara Talang Tujuh Buah Tangga sekaligus merupakan desa talang tujuh buah Berdasarkan surat keputusan Menhut No 878 tahun 2014 terdapat dua fungsi lahan yaitu areal penggunaa lain dan produksi.

Page 84: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

74

Jumlah populasi penduduk sebanyak 837 jiwa, 226 KK Terdapat tiga etnis besar yaitu, Talang Mamak, Jawa, dan Batak. Berdasarkan catatan AMAN INHU, komposisi penduduk asli adalah 50% dan pendatang 50%.

Berdasarkan data kecamatan Rakit Kulim, terdapat 81 rumah tangga yang mengusahakan budidaya tanaman pangan (2013) yang terdiri dari padi sawah 9 rumah tangga dan padi ladang 79 rumah tangga. Selain itu, terdapat 4 komoditas yang dikembangkan oleh masyarakat, yaitu:

• 144 Rumah tangga budidaya Kelapa Sawit

• 35 Rumah tangga Berkebun karet

• Masing masing satu Rumah Tangga budidaya kebun kakao dan kelapa

Talang Tujuh Buah Tangga berarti talang yang hanya mempunyai tujuh buah kepala keluarga. Dikisahkan pada masa Batin Suman orang Talang Perigi masuk ke wilayah tujuh buah tangga. Setelah dihitung-hitung jumlah kepala keluarga yang ada di daerah situ tak pernah bertambah dan tak pernah berkurang, hanya tujuh kepala keluarga. Hal ini dikarenakan jika bertambah akan meninggal entah dimak-an harimau ataukah jatuh sakit Sejak itulah nama tujuh buah tangga menjadi nama luak tersebut.

Menelusuri sejarah asal usul Talang Tujuh Buah Tangga juga mempunyai dua nama yang lain, yaitu Belangkawan dan Sungai Rotan. Nama pertama itu berasal dari sejarah satu dubalang Datuk Meraja Setia. Setibanya di tanah yang ada tana-man bambu, istri dubalang meminta diambilkan air dengan balang (tempat air). Tapi ketika hendak mengambil air di tepian sungai, balang itu terlepas dan hanyut dibawa arus sungai. Dari situlah nama Belangkawan berasal.

Selang beberapa tahun berlalu, dubalang dan anak lelakinya pergi menjerat he-wan buruan di seberang sungai besar. Di sana mereka berjumpa dengan Patih Nan Bertiga yang menaiki dendang (sejenis perahu). Mereka menyampaikan ke patih bahwa mereka hendak berburu. Mendengar itu, patih hendak membeli hasil buru-an jika telah mendapatkan hewan buruan. Dubalang dan anak lelakinya kemudian mendapatkan hasil buruan berupa rusa. Patih pun menyuruh supaya daging rusa itu ditimbang. Namun dubalang tak punya timbangan, dan menggunakan timban-gan yang dimiliki patih. Timbangan disebut juga sebagai kilo dalam bahasa Talang Mamak. Karena itulah nama sungai yang mengalir di situ disebut Sungai Sengkilo.

Setelah daging rusa ditimbang, dibutuhkan tali untuk mengikatnya. Si anak pun pergi mencari rotan sebagai tali. Sungai tempat si anak mencari tali itu, kemudian

Page 85: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

75

disebut sebagai Sungai Rotan. Dari perjumpaan itulah, Patih Nan Bertiga kemudian mengakui wilayah Talang Tujuh Buah Tangga. Dalam struktur adat, lohak Talang Tujuh Buah Tangga berinduk kepada Talang Durian Cacar.

Wilayah adat talang tujuh buah tangga berbagi titik batas dengan dua kebati-nan, yaitu talang prengjaya dan talang durian jaya. Luas wilayah talang tujuh buah tangga adalah 8.358 Ha, 6.897 Ha digunakan untuk kebun kelapa sawit, 652 Ha. Kebun akasia milik perusahaan HTI Perusahaan yang masuk dalam areal Talang Tujuh buah tangga adalah PT Bukit Betabuh Sei indah (PT BBSI) 533 Ha Kebun Karet, semak belukar 59 Ha dan Hutan tua 38 Ha.

3. RIO SANGLAP

Berada di wilayah administrasi desa Sanglap berdasarkan Surat Keputusan Menhut no 878 tahun 2014, terdapat tiga fungsi lahan, yaitu Hutan Produksi Kon-versi, Hutan Produksi Terbatas, dan kawasan konservasi. Berjarak 105 KM dari ibukota INHU sebagian besar daerah Sanglap masuk dalam areal Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Populasi desa Sanglap berjumlah 506 jiwa yang terdiri atas 260 jiwa Laki laki dan 246 Perempuan serta ada 120 KK Ada sekitar 50 Kk yang menggantungkan hidupnya dengan membudidayakan padi ladang dan 87 KK kebun Karet meskipun dilarang ada sebagian yang berkebun kelapa sawit.

Sanglap berasal dari dua kata yakni Sang dan Lap yang berturut-turut artinya adalah raja dan mualaf. Dikisahkan delapan belas abad yang lalu seorang raja ber-nama Raja Tampuk Alam dari Johor tiba di Dusun Sanglap Kedatangannya adalah untuk mendapatkan istri dan meneruskan keturunan. Di dusun tersebut ia menikahi salah seorang putri yang terkenal kecantikan yaitu Puti Dayang Royo. Di Batang Gangsal putri itu dikenal juga dengan nama Putri Pinang Masa pernikahan keduan-ya inilah yang melahirkan keturunan raja dari kerajaan Indarigiri Hulu.

Nama Sanglap sebagai wilayah adat diawali Rio, bukan Talang karena posis-inya yang strategis di dalam struktur adat Talang Mamak Rio atau juga Ria (ter-gantung logat) berarti orang tua yang mempunyai peranan sebagai penasehat Rio Sanglap dalam struktur adat di Batang Tenaku merupakan orang tua bagi Pemun-cak,Pembumbung dan Muko-Muko. Masalah yang tidak selesai di Alim, Sipang, dan Pemuncak, maka Rio Sanglap akan turun terlibat untuk menyelesaikan per-kara. Rio Sanglap pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dengan Batin Pemuncak

Page 86: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

76

Karena keduanya setali satu sama lain. Pada awalnya wilayah adat Pemuncak be-rada di Sanglap Namun oleh Batin Pembubung yang kedua Muncak dipindahkan ke Puntianai. Hal ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi dengan Muncak jika ada persoalan. Pemindahan ini berkait erat dengan pembagian batas yang baru Pembumbung membagi wilayah muncak di Ke hulu Sungai Langlam, ke hilir Ka-dundung Karawatan, Ke darat Makam Karanji, ke ayik lubuk batu badarah di Situ-lah lahan Muncak bercocok tanam dan mendapatkan ikan.

4. TALANG DURIAN CACAR

Talang durian cacar dalam administrasi negara memiliki 2 desa yakni desa Du-rian Cacar dan Desa sungai Ekok, di kecamatan Rakim Kulim, berdasarkan surat keputusan menteri kehutanan No. 878 tahun 2014 terdapat 4 fungsi lahan di dalam Talang Durian Cacar yakni ;

1. Areal penggunaan lain

2. Hutan Produksi

3. Hutan Produksi Konversi

4. Hutan Produksi Terbatas

Berdasarkan data statistik Kecamatan Rakit Kulim tahun 2013 jumlah pop-ulasi yg ada di wilayah adat Talang Durian Cacar sebanyak 2.528 jiwa, 553 KK, yang paling banyak terkonsentrasi di desa Durian Cacar dengan 2.261 jiwa, di desa sungai Ekok 496 jiwa, 57 KK.

Terdapat tiga etnis dalam wilayah adat durian cacar yakni talang Mamak, Jawa, dan Batak. Adat Durian Cacar didalamnya terdapat juga Jumlah KK yang mengusahakan perkebunan yakni kelapa sawit 333 KK, karet 311 KK, Kelapa 2 KK, Kakao 1 KK.

Perusahaan HTI yang masuk ke wilayah adat Talang mamak dan konsesi bera-da di atas konsesi PT. IFA yakni PT. Bukit Betabuh Sei Indah (BBSI), luas konsesi perusahaan 13.450 hektar yang masuk dalam 3 daerah yakni desa serangge, talang tujuh buah tangga, dan durian cacar.

Sejarah terbentuknya talang durian cacar pertalian dengan sejarah kuala sei limau yakni perjumpaan Patih Nan Bertiga dengan Datuk Gigi menjadi penanda perencanaan adat pembentukan struktur adat di talang mamak yang lebih besar.

Page 87: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

77

Wilayah Adat Talang Durian cacar merupakan wilayah datar berbukit dengan luas wilayah 21.796 ha. Batas-batas wilayah adat Patih Talang Durian Cacar yakni;

• Sebelah Barat dengan Talang Tujuh Buah Tangga

• Sebelah Timur dengan Bukit Lipai, Petaling Jaya dan Bukit Lingkar

• Sebelah Utara dengan Talang Perigi

• Sebelah Selatan dengan Talang Bersemi

Berikut titik batas wilayah adat Talang Durian Cacar dengan masing-masing tujuh kebatinan tersebut:

• Titik batas wilayah Talang durian Cacar dengan talang Tujuh Buah Tang-ga terdiri atas pahantian Pataling, padamaran, simpang kantin, dan jalan tuba manis.

• Titik batas wilayah Talang Durian cacar dengan anak talang terdiri atas pahantian lawas kulim bersisik ampang pisen, dan simpang tiga (inuman Patah Parang).

• Titik batas wilayah Talang Durian Cacar dengan Pembubung terdiri atas pematang kawang, sialang dibakal, hulu sungai pagarasu, sialang pak luji, si-alang sundak tarap,dan pahantian lawas.

• Titik batas wilayah Talang Durian Cacar dengan ampang delapan terdiri atas Kuala Paya Ketangkal, Kuala Paya Tubung-tubung, lubuk Patai, lubuk tanaman, lubuk napal, kuala sendawar, pohon durian dusun dilangi, kubur pak manik, pohon kayu mangkloang (kulim pecah), guguk sungai sijernih, surau talang durian cacar, makam keramat lindung angin, dan sungai similiki.

• Titik batas wilayah talang durian cacar dengan talang pring jaya terdiri atas bukit kayu aro, bukit kayu batu, bukit cebedak, dan simpang tiga.

• Titik batas wilayah talang durian cacar dengan talang Perigi terdiri atas Hibul Ampat

Fungsi lahan wilayah adat talang durian cacar yakni;

1. Perkebunan kelapa sawit seluas 11.871 hektar (belum dapat dipastikan apakah total keseluruhan luasan kebun kelapa sawit adalah garapan perusa-haan atau masyarakat).

2. Lahan akasia seluas

Page 88: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

78

3. Hutan atau rimba seluas 1.445 hektar.

4. Perkebunan karet seluas 1.117 hektar (seluruh lahan kebun karet ditalang durian cacar adalah garapan masyarakat, karena tidak ada perusahaan perke-bunan karet yang masuk ke luak tersebut)

5. Semak belukar dengan luas 437 hektar.

6. Pemukiman dengan luas 119 hektar.

5. TENAKU KECIK

Kebatinan Tenaku Kecik secara administrasi tata negara merupakan satu desa, yakni Desa Cenaku Kecil Kecamatan Batang Cenaku Mengacu pada Surat Kepu-tusan Menhut No. 878 tahun 2014 yang berarti merujuk kacamata negara, wilayah adat Tenaku kecik dibagi menjadi tiga fungsi lahan, yakni Areal Penggunaan Lah-an, Hutan Produksi Terbatas.

Penduduk di Tenaku Kecik sebagian besar membudidayakan kebun karet ter-catat pada tahun 2014 terdapat 250 KK pembudidaya karet Sedangkan kebun ke-lapa sawit hanya 90 KK Budidaya padi ladang masih bisa ditemukan di luak terse-but. Berdasarkan data BPS Kecamatan Batang Cenaku 2014, tercatat sebanyak 25 KK yang membudidayakan padi ladang dan 1 KK yang melakukan budidaya padi sawah.

Sejarah singkat dalam struktur adat di Batang Sungai Tenaku, luak Tenaku Ke-cil merupakan tangan kanan Batin Pembubung Luak ini diberikan nama oleh Patih Nan Sebatang. Dikisahkan kala perahu Patih Nan Sebatang dan rombongan menu-ju hulu Batang Tenaku patih berjumpa dengan manusia yang mendiami daratan di sekitar anak sungai Tenaku Karena itulah wilayah itu di sebut sebagai Tenaku Kecik.

Wilayah adat Berdasarkan data pemetaan partisipatif wilayah adat Talang Ma-mak skala luas, luas wilayah Tenaku Kecik adalah 8.438 hektar, Wilayah adat luak tersebut berbagi titik batas dengan tiga kebatinan yakni Anak Talang, Pembubung, dan Alim, Titik batas ini biasa ditemui berada di bukit dan aliran sungai.

6. PEJANGKI

Wilayah adat Pejangki secara administrasi tata negara masuk sebagai satu desa

Page 89: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

79

yakni Desa Pejangki, Kecamatan Batang cenaku, Dalam kacamata negara yang didasari pada Surat Keputusan Menhut No. 878 tahun 2014, wilayah adat Pejangki terbagi menjadi empat kategori yakni Areal Penggunaan Lahan, Hutan Produksi Konversi, Hutan Produksi, dan Kawasan Konservasi.

Berdasarkan data BPS Kecamatan Batang Tenaku 2014, populasi desa seban-yak 746 jiwa, 221 KK. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Pejangki rela-tif setara, yang masing-masing berturut-turut 409 jiwa dan 337 jiwa. Di wilayah ini pada tahun 2013 sudah tidak ada lagi penduduk yang membudidayakan padi ladang. Jumlah rumah tangga yang melakukan budidaya karet dan kelapa sawit pun terbilang kecil dibandingkan dengan jumlah populasi. Tercatat hanya 19 rumah tangga yang mengusahakan budidaya karet dan 33 rumah tangga pembudidaya ke-lapa sawit.

Luas wilayah adat Pejangki adalah 7.929 hektar, Berdasarkan analisis data spasial yang diperoleh dari kerja pemetaan wilayah Talang Mamak skala luas, bahwa terdapat lima jenis penggunaan lahan di dalam luak Pejangki, Lima jenis penggunaan lahan tersebut adalah: Pertama untuk perkebunan kelapa sawit dengan luas 2.559 hektar, Luasan kebun kelapa sawit tersebut merupakan luasan garapan masyarakat dan milik konsensi perusahaan terutama PT. Arpena Sepakat. Kedua untuk berupa hutan atau rimba dengan luas 3.258 hektar. Keberadaan hutan yang terbilang luas di dalam luak Pejangki dikarenakan sepertiga wilayah Pejangki ma-suk sebagai kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Ketiga adalah perkebunan karet seluas 406 hektar, Dapat dikatakan bahwa keseluruhan luas ke-bun karet tersebut adalah garapan masyarakat. Keempat adalah semak belukar sel-uas 162 hektar. Kelima diperuntukan sebagai pemukiman dengan luas 4 hektar.

7. TALANG PERIGI

Talang Perigi meliputi 2 desa yakni desa Talang Perigi dan desa Petonggan Berdasarkan surat keputusan menteri kehutanan No. 878 tahun 2014 ada empat fungsi lahan didalam Talang Perigi yakni;

1. Areal Penggunaan lain

2. Hutan Produksi

3. Hutan Produksi konversi

4. Hutan produksi terbatas

Page 90: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

80

Sejarah terbentuknya luak Talang Perigi tidak terlepas dari sejarah Patih Nan Patih kelopak, yang kala itu menghadap Datuk Dalam adat sekop yang dibawa Patih Kelopak di peruntukkan untuk menyekop adat dan pusaka, karang dan ka-bungan. Sedangkan cangkul yang juga dibawanya merupakan pusaka yang apabila digunakan ditambang tidak luak, dicangkul tidak habis. Kedua alat itu digunakan Patih Kelopak untuk membuat sumur diwilayah nya. Bahasa orang Talang mamak sumur disebut Perigi Penanda hasil kerja Patih Kelopak itulah yang kemudian dija-dikan nama untuk Talang Perigi.

Wilayah adat Talang Perigi seluas 5.006 hektar wilayah adat berbagi titik ba-tas dengan empat kebatinan yakni Talang Duapuluh Patar, ampang delapan, Talang Durian Cacar dan Talang Sei Limau.

8. TALANG GEDABU

Jarak dari ibukota Kabupaten Indragiri Hulu, di Rengat ke Talang Gedabu sepanjang 65 Kilometer membutuhkan waktu kurang lebih dua jam empat puluh menit dari Rengat menuju Talang Gedabu. Dalam kacamata Administrasi Negara, desa yang berada di dalam Talang Gedabu hanya satu yakni Desa Talang Gedabu. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 878 Tahun 2014 hanya ter-dapat satu fungsi lahan di dalam Talang Gedabu yaitu Areal Pengunaan Lain.

Berdasarkan data statistik Kecamatan rakit kulim tahun 2013 jumlah populasi penduduk yang mendiami luak Talang Gedabu sebanyak 636 jiwa, 153 KK. Data tersebut juga menunjukkan terdapat tiga etnis yang mendiami luak Talang Gedabu yakni Talang Mamak, Jawa dan Batak. Berdasarkan survei kependudukan yang dilakukan pengurus daerah AMAN Inhu, komposisi persentase penduduk asli dan pendatang di Talang Gedabu sebesar 95% penduduk asli dan 5% merupakan pen-datang.

Komoditas perkebunan yang dikembangkan oleh rumah tangga di Talang Ged-abu terdapat tiga jenis yakni karet, kelapa sawit dan kelapa. Jumlah rumah tangga yang mengusahakan perkebunan karet sebanyak 136 KK, sementara terdapat 98 KK yang mengusahakan budidaya perkebunan kelapa sawit, sedangkan jumlah ru-mah tangga yang mengusahakan Perkebunan kelapa sebanyak 81 KK. Pada tahun 2013 kurang dari dua puluh persen rumah tangga di Talang Gedabu yang membu-didayakan padi ladang.

Sejarah singkat nama luak Talang Gedabu bermula dari perjumpaan seorang

Page 91: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

81

perempuan di atas jamban (sejenis perahu) dengan Patih Nan Bertiga di bantaran sungai ekok, patih pun bertanya siapa nama perempuan itu. “Gedabu” jawab per-empuan itu. Patih juga bertanya apa nama jembatan yang dinaiki Gedabu. per-empuan menjawab “Gedabu”. Kayu yang disandari perempuan itu juga bernama Gedabu Ketika patih Nan Bertiga bertanya apa nama wilayah itu. Gedabu sekali lagi menjawab “Gedabu”. Dari situlah nama luak Talang Gedabu diambil serta sun-gai yang mengalir di wilayah itu disebut juga sebagai sungai Gedabu. Masuknya Talang Gedabu menjadi bagian dari struktur adat Talang Mamak berawal karena pernikahan antara anak betina Patih Kelopak dari Perigi dan anak jantan Patih Besi dari Parit. Setelah keduanya digadangkan (dinikahkan), pasangan itu pergi Talang Gedabu, disana mereka hidup dan membuka lahan. Sejak saat itulah Talang Ged-abu berdiri menjadi luak, mempunyai penghulu (batin) dan masuk menjadi bagian dalam struktur adat Talang Mamak. Secara struktur adat Talang Gedabu berinduk-kan ke Talang Perigi.

Wilayah adat luas luak Talang Gedabu adalah 2.413 hektar Wilayah adat terse-but berbagi titik batas dengan tiga kebatinan yakni Talang Parit, Talang Sei Limau, dan Talang Perigi. Berikut adalah titik batas wilayah adat Talang Gedabu dengan tiga kebatinan lainnya.

1. Titik batas wilayah antara Talang Gedabu dengan Talang Parit terdiri atas Kuala Paya Penjalok, Jembatan Sungai Beluru, Lubuk Arsam, Makam Batin Kedabu Manan, dan Lubuk Salam Aik. Titik batas yang ditulis pertama mer-upakan Simpang Tiga yang menjadi batas tiga kebatinan yakni Talang Parit, Talang Gedabu dan Talang Sei Limau. Begitu pula titik batas yang disebut ter-akhir merupakan simpang tiga yang merupakan simpang tiga dari dua kebati-nan dan satu wilayah kebatinan yaitu Talang Parit, Talang Gedabu, dan Daerah Morong Tanjung Danau.

2. Titik batas wilayah antara Talang Gedabu dengan Talang Sei Limau terdiri atas Kuala Panjaluk, Kuala Padang, Pematang Kota Allah, Kuala Mandian, Pematang Dibatu, Kuala Padirim, dan Kuala Sasapan

3. Titik batas wilayah antara Talang Gedabu dengan Talang Perigi terdiri atas Kuala Sasapan (Simpang Tiga Sungai Limau, Perigi, Kedabu), Kuala Cabul, Jelutung Kamban, Gahung Pak Jelaku, Jembatan Sungai Buluh, Lubuk Tam-pang, dan Pematang Naning. Titik batas pertama merupakan simpang Tiga yang menjadi batas tiga kebatinan yakni Talang Sei Limau, Talang Perigi, dan Talang Gedabu. Sedangkan titik batas bagi dua kebatinan dan satu desa yakni Talang Perigi, Talang Gedabu, dan Desa Batu Sawar.

Page 92: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

82

Berdasarkan data analisis spasial yang hasilnya diolah dari data pemetaan wilayah Talang Mamak skala luas, fungsi lahan luak Talang Gedabu terbagi men-jadi empat, yakni :

1. Semak belukar dengan luas 135 hektar

2. Perkebunan karet seluas 1.200 hektar, seluruh luasan kebun karet tersebut merupakan lahan garapan masyarakat.

3. Rimba atau hutan seluas 55 hektar

4. Perkebunan kelapa sawit seluas 1.039 hektar, seluruh luas perkebunan ke-lapa sawit merupakan milik masyarakat.

9. TALANG PARIT

Dari ibukota kabupaten Indragiri Hulu di Rengat, menuju talang parit berjarak sejauh 55 Km, berdasarkan data pemetaan partisipatif wilayah adat Talang Mamak, jumlah desa yang masuk ke dalam luak Talang Parit sebanyak empat belas desa, berdasarkan survei kependudukan yaag dilakukan oleh AMAN Inhu komposisi persentase jumlah penduduk asli dan pendatang di Talang Parit sebesar 20% pen-duduk asli dan 80% merupakan pendatang.

Luas wilayah adat Talang Parit 25.212 hektar. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 878 Tahun 2014, terdapat dua fungsi lahan tersebut yakni Areal Pengguna Lain dan Hutan Produksi Konvensi.

Titik batas luak Talang Parit berbagi batas dengan dua kebatinan yakni Talang Sei Limau dan Talang gedabu, berikut titik batas wilayah adat Talang Parit dengan dua kebatinan tersebut :

1. Titik batas wilayah Talang Parit dengan Talang Limau terdiri atas kuala Paya Penjaluk, Pematang Pusat Bumi, Sungai Mandara Rusa, Sungai Paya Di-gandang, Sungai Titi Ringan, Sungai Kelawar-lawaran, Tarikan Gajah Putih, Sungai Dangku, Lubuk Pandam Siang, Sungai Pauh Naik, dan Rimba Paya Kumbuh.

2. Titik batas wilayah Talang Parit dengan Talang Gedabu adalah : Kuala Paya Penjalok, Jembatan Sungai Beluru, Lubuk Arsam, Makam Batin Kedabu Manan, dan Lubuk Salam Aik.

Berdasarkan analisis spasial yang diperoleh dari data pemetaan skala laus Talang Mamak, fungsi lahan di dalam wilayah adat Talang Parit terdiri dari empat

Page 93: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

83

fungsi yakni :

1. Semak belukar 633 hektar

2. Perkebunan karet seluas 6.058 hektar

3. Perkebunan kelapa sawit mempunyai luas keseluruhan 17.688 hektar

4. Hutan atau rimba 293 hektar.

10. TALANG PRINGJAYA

Jarak tempuh dari ibukota Indragiri Hulu di Rengat ke Talang Pringjaya ada-lah 115 Kilometer dari Rengat menuju Talang Pringjaya melintasi jalan raya In-hu-Kuansing berupa jalan aspal kurang lebih 32 Kilometer dari jalan aspal menuju luak Talang Pringjaya yang berupa jalan tanah.

Dalam tata Administrasi Negara di dalam luak Pringjaya hanya terdapat satu desa yaitu desa Talang Pringjaya Berdasarkan Surat Menteri Kehutanan No. 878 tahun 2014, terdapat tiga fungsi lahan di dalam Talang Pringjaya Tiga fungsi lahan tersebut yakni Areal Penggunaan Lain, Hutan Produksi dan Hutan Produksi Terba-tas.

Berdasarkan data statistik Kecamatan Rakit Kulim tahun 2013, jumlah popula-si penduduk yang mendiami Talang Pringjaya sebanyak 2.005 Jiwa, 483 KK, sesuai dengan survei kependudukan yang dilakukan oleh Pengurus daerah AMAN, Inhu tahun 2014. Komposisi persentase penduduk asli dan pendatang di talang Pringjaya sebesar 25% penduduk asli dan 75% merupakan pendatang.

Berdasarkan data statistik Kecamatan Rakit Kulim tahun 2013, ada tiga ko-moditas perkebunan yang dibudidayakan masyarakat yaitu kelapa sawit, karet dan kelapa. Jumlah rumah tangga yang membudidayakan kebun karet sebanyak 89 KK, sementara terdapat 435 KK yang mengusahakan kebun kelapa sawit, sedangkan jumlah rumah tangga yang membudidayakan perkebunan kelapa sebanyak 2 KK.

Sejarah singkat Talang Pringjaya merupakan pemekaran dari Talang Tujuh Buah Tangga, nama Pringjaya berawal dari sejarah satu dubalang Datuk Meraja Setia, dubalang itu adalah dubalang yang pergi meninggalkan datuk, karena mey-akini akan kalah tero sabung dengan Datuk Gigi Tunggal. Ia bersama anak istri anaknya menyusuri sungai kuantan hingga ke hulu, setibanya di hulu, budalang tersebut berhenti di tanah yang ditumbuhi pering (bambu), dari bambu itu nama luak Talang Pringjaya diambil.

Page 94: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

84

Wilayah adat Talang Pringjaya berbagi titik batas dengan dua kebatinan, yakni Talang Tujuh Buah Tangga dan Anak Talang. Berikut ini adalah titik batas wilayah adat Talang Pringjaya dengan dua kebatinan lainnya :

1. Titik batas wilayah antara Kebatinan Talang Pringjaya dengan Talang Tu-juh Buah Tangga terdiri atas : Bukit Bakung, Bukit Kawang, Bukit Sabokal, dan Bukit Kancil.

2. Titik batas wilayah antara kebatinan Talang Pringjaya dengan Anak Talang, terdiri atas : Bukit Tiga Tingkat, Bukit Tengki, Ulu Sengkilo, dan Simpang Tiga (Inuman Patah Parang).

Luas wilayah adat Talang Pringjaya adalah 16.662 Hektar. Penggunaan lahan di dalam wilayah adat tersebut paling banyak digunakan sebagai perkebunan kela-pa sawit. Diketahui bahwa pertama luas perkebunan kelapa sawit di Talang Pring-jaya adalah 11.210 Hektar, kedua luas konsesi PT. BBSI yang masuk ke wilayah adat Talang Pringjaya adalah 2.994 hektar, ketiga luas perkebunan karet di luak Pringjaya adalah 1.421 hektar, keempat semak belukar dengan luasan 520 hektar, dan kelima hutan atau rimba dengan luas 516 hektar.

11. TALANG SEI LIMAU

Kota Kabupaten Indragiri Hulu membutuhkan waktu kurang lebih dua jam perjalanan ke Talang Sei Limau kurang lebih 61 Km panjang jarak perjalanan yang ditempuh. Wilayah adat orang Talang Sei Limau terdapat dua desa didalamnya. Kedua desa tersebut adalah Desa Talang Sei Limau dan Desa Talang Sukamaju, desa yang terakhir merupakan desa yang terbentuk melalui program transmigrasi pada tahun 1980-an. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 878 ta-hun 2014, terdapat dua fungsi lahan di dalam Talang Sei Limau fungsi lahan terse-but yakni Areal Penggunaan Lain dan Hutan Produksi Konversi. Jembatan kayu dibangun di atas sungai Sei Limau, sungai inilah yang memisahkan wilayah adat Sei Limau dengan wilayah adat Talang Mamak yang masuk sebagai Tiga Balai.

Populasi yang mendiami wilayah adat Talang Sei Limau sebanyak 3.121 Jiwa dan 824 KK, sebagian populasi tersebut tercatat sebagai warga Desa Talang Suk-amaju dengan 1.942 jiwa dan 534 KK. Berdasarkan data yang dikelua Kecamatan Rakit Kulim yang tercangkum di dalam Rakit Kulim dalam Angka 2013 ethis yang paling banyak mendiami wilayah adat adalah ethis Talang Mamak, ethis kedua ter-banyak di Lahok tersebut adalah Jawa, sementara ethis ketiga Batak, sementara di

Page 95: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

85

desa Talang Sukamaju adalah orang Melayu.

Sebagian besar hasil pangan penduduk di luak Talang Sei Limau diperoleh dari pandangan gilir balik. Tercatat terdapat sebanyak 43 KK pada tahun 2014 yang melakukan cocok tanam padi Kering, sementara 1 KK di Desa Talang Sukamaju bercocok tanam padi sawah di Talang, di Kecamatan Rakit Kulim sebagian be-sar membudidayakan perkebunan kelapa sawit dan karet. Sedangkan penduduk di dalam lohak Talang Sei Limau adalah perkebunan karet tercatat terdapat 347 KK yang mengusahakan kebun karet, semetara 281 KK membudidayakan kelapa sawit dan Kepala Keluarga dari desa Talang Sei Limau yang tercatat paling banyak men-gusahakan kebun karet dan kebun kelapa sawit yang masing-masing 181 KK dan 148 KK.

Sejarah singkat masyarakat (suku) Talang Sei Limau adalah suku tertua dian-tara suku Talang Mamak yang lain. Orang Talang Mamak termasuk pulau tua da-lam sejarah terbentuknya pulau-pulau di dunia, perungguan (penjaga) Kuala Sun-gai Limau dipercaya oleh orang-orang Talang Mamak adalah Datuk Gigi Tunggal bersama keluarganya, jejak peninggalan beliau berupa telapak kaki sebesar dua ember serta tongkat peninggalan yang berupa tanaman rotan yang tak jauh dari tapak tersebut, Datuk Gigi Tunggal adalah semanda atau orang luar yang menjadi keluarga karena pernikahan. Sedangkan orang asli Kuala Sungai Limau adalah istri Datuk Gigi Tunggal yang namanya hanya diketahui oleh orang Talang Mamak. Nama Sei Limau diberikan oleh Datuk Gigi Tunggal Karena di sungai itulah datuk mensucikan diri dengan jeruk limau diyakini mandi belimau yang dilakukan oleh datuk adalah mandi kesucian diri dengan Tuhan dan Muhammad. Sejarah Talang Sei Limau merupakan pertemuan Datik Gigi Tunggal dengan Patih Nan Bertiga (Patih Besi, Patih Kelopak, dan Patih Bunga) anak dari Patih Nan Datang pada pertemuan itulah Datuk memberikan lahan untuk Patih Nan Bertiga, lahan yang diberikan berada diseberang sungai Ekok, sungai itulah yang menjadi aris pemisah antara wilayah Balai Nan Betiga dan Talang Sei Limau. pertemuan Patih Nan Ber-tiga dan Datuk Gigi Tunggal di Kuala Sungai Limau juga ditandai sebagai kisah tentang pemasangan aturan adat di Talang Mamak, sebelum kedatangan Patih Nan Bertiga adat yang berlaku di Kuala Sungai Limau adalah adat dua belas bungkal emas, sedangkan adat Patih Nan Bertiga adalah adat enam bertubuh tanah, atur-an adat tersebut berhubungan dengan tingkat sanksi bagi pelanggaran. Patih nan Bertiga menilai hukum adat Datuk Gigi Tunggal terlalu berat karena hukum dua belas hanya bisa dijalani oleh Datuk Gigi Tunggal tetapi tidak bagi cucunya yang dikategorikan sebagai manusia yang makan dan minum, menerima pertimbangan tersebut, datuk pun menurukan hukum adat di Sungai Limau menjadi adat sem-

Page 96: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

86

bilan, perbedaan adat antara Talang Sei Limau dan Balai Nan Betiga terdapat di gawai pernikahan.

Situasi kepenghuluan di Talang Sei Limau, wilayah adat tersebut memuat tiga kepemimpinan yang masing-masing pemimpinnya mempunyai wilayah kelola sendiri. Tiga pemimpin tersebut adalah Tuan Muda dari Darat Balai, Genderuhan dari Talang Tengah dan Pak minyak dari Talang Gading. Jenis kepemimpinan terse-but hadir karena adanya alas sejarah Talang Sei Limau, bahkan ketiga kepimpinan itu ditarik dari cucu perempuan Datuk Gigi Tunggal, tiga anak tersebut merupakan anak dari Putri Bertampuk Emas dan suaminya Peranap, Keturunan dari tiga per-empuan itulah yang kemudian menjadi tiga pemimpin di Talang sei Limau.

Wilayah adat orang Sei Limau berbagi titik batas dengan lima kebatinan yakni : Talang Parit, Talang Kedabu, Talang Perigi,Talang Duapuluh Patar, Pembubung, berikut ini batas adalah titik batas wilayah adat Talang Sei Limau dengan empat kebatinan lainnya :

1. Titik batas wilayah antara kebatinan Talang Sei Limau dan Kebatinan Talang Parit terdiri atas : Kuala Paya Penjaluk, Pematang Pusat Bumi, Sun-gai Mandara Rusa,Sungai Paya Digandang, Sungai Titi Ringin, Sungai Kel-awar-kelawaran, Tarikan Gajah Putih, Sungai Bangku, Lubuk Pandam Siang, Sungai Pauh Naik, dan Rimba Paya Kumbuh.

2. Titik batas wilayah antara kebatinan Talang Sei Limau dengan kebatinan Talang gedabu diantaranya : Kuala Penjaluk, Kuala Padang, Pematang Kota Allah, Kuala Mandian, Pematang Dibatu, Kuala Padirim,dan Kuala Sasapan.

3. Titik batas wilayah antara kebatinan Talang Sei Limau dengan kebatinan Talang Perigi diantaranya : Kuala Sadapan, Kuala ampang Delapan, Kuala Sasapan Kecil, Pematang Sarik Madandan, Paya Sijergis, Kuala Putihan, dan Rantau Hitam

4. Titik batas wilayah antara kabatinan Talang Sei Limau dengan Kebatinan Talang Duapuluh Patar diantaranya : Bamban Babulu, Taras Maujung, Taba-dak Palasungan, Sialang Badampang, Rimba Gana, Durian pak Sais, Rantau Hati-Hati, dan Lubuk Pasikal.

5. Titik batas wilayah antara Kebatinan Talang Sei Limau dengan Wilayah Pembubung hanya satu yakni : Lubuk Pasikal, titik ini juga mempertemukan batas antara Talang Duapuluh Patar, Pembubung,dan Sungai Limau.

Wilayah adat Talang Sei Limau 15.075 hektar, dimana peruntukan lahan pal-

Page 97: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

87

ing banyak digunakana sebagai perkebunan Kepala Sawit luas secara keseluru-han 11.718 Hektar yang terbagi oleh beberapa perkebunan perusahaan besar dan perkebunan rakyat, beberapa konsesi perusahaan perkebunan kelapa sawit masuk ke wilayah adat Talang Sei Limau yakni PT. Mega Nusa Inti Sawit dengan luas 714 Hektar, KKPA Mega Nusa Inti Sawit dengan luas 1.840 Hektar, PTPN V dengan luas 923 Hektar dan PT. INECDA dengan luas 2.846 Hektar, peruntukan lahan yang kedua terluas adalah perkebunan karet yakni seluas 2.365 hektar dan ketika adalah hutan atau rimba seluas 751 Hektar, dipergunakan untuk pemukiman den-gan luas 266 Hektar, dan semak belukar seluas 20 hektar.

Struktur kebatinan Talang Sungai Limau memiliki tiga pucuk pimpinan atau biasa disebut limau memiliki tiga orang batin, ketiga batin ini memiliki nama yang lebih spesifik, yaitu Setia, Pak Minyak, dan Pak Genderuhan. Masing-masing batin tersebut Perangkatnya sendiri.

12. ALIM

Komunitas Alim berada di Kecamatan Batang Cenaku, kabupaten Indragiri Hulu yang memiliki luas 16.735,43 Ha Untuk sampai ke komunitas Alim bisa me-makai mobil atau sepeda motor dengan jarak tempuh lebih kurang 300 km dari ibu kota Provinsi dengan waktu tempuh ± 8 jam perjalanan mengendarai mobil. Secara geografis memiliki karakteristik pegunungan dan berbatas dengan provinsi Jambi.

Saat ini mata pencarian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sendiri mayor-itas berasal dari berladang, bertani dan beternak. Lahan kepemilikan dalam wilayah adat dikelola secara individu system pembagiannya Dipancungkan rajab dijilokan junjang artinya ada tempat tempat tertentu yang sudah diberikan untuk dikelola oleh tempat semanda yang disepakati oleh ninik mamak maupun pimpinan adat.

Sosial Budaya Di komunitas batin alim masih melakukan upacara adat kaw-in,ber Kumantan, Badukun, Manyimah, Manyangga, Malambas, Beralin. Dan masih memiliki Situs budaya yang masih ada di komunitas alim yaitu Makam Keramat,Hutan Puaka,Hutan Keramat dan budaya lainnya yang masih ada dan berkembang yaitu Seni Pertunjukan Tari Persembahan, Pencak silat. Masih meng-gunakan seni sastra pakabaan dan berpantun dalam acara acara tertentu.

Alat Tradisional: Tawak-tawak(Gong), Gendang, Katabung, Calempong, Ker-is, Lembing, Sarampang, Tampuling, Sakin

Page 98: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

88

BATAS-BATAS WILAYAH ADAT:

Batas Barat : Dubalang Anak Talang

Batas Utara : Komunitas Batin tanaku kecil

Batas Timur : Komunitas adat Batin Pambubung

Batas Selatan : Dengan Provinsi jambi

13. DUBALANG ANAK TALANG

Untuk mencapai luak Anak Talang kita harus melalui jarak sekitar sejauh 93 KM dari Rengat, ibu kota kabupaten Indragiri Hulu. Sebahagian jalan dari rengat menuju anak talang sudah diaspal maupun di beton, walaupun masih ada beberapa jalanan yang rusak.

Hampir seluruh masyarakat yang mendiami wilayah adat talang mamak meng-gantungkan hidupnya dari kebun karet maupun sawit maupun berladang. Terma-suk padi ladang yang masih ada sampai saat ini dilestarikan oleh masyarakat adat talang mamak, walau tidak sebanyak seperti dahulu.

Anak talang berada di pesisir daerah aliran sungai batang tenaku dan berada di wilayah Adminitrasi kecamatan Batang Cenaku dan mencakup di tiga desa yaitu Desa anak talang, Desa Talang Mulia dan Desa Talang Bersemi. Tahun 1986 Pe-merintah membuat program Transmigrasi dan terbentukalah Desa Talang Mulia dan Desa Talang Bersemi, Dalam daerah ini memiliki lima jenis fungsi lahan yaitu Areal Penggunaan Lain, Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Konservasi, Hutan Lindung yang diberi nama Bukit Betabuh.

Hutan lindung bukit betabuh oleh dubalang anak talang dikenal sebagai Bukit Fatimah, Saat ini kondisi Bukit Fatimah mengkhawatirkan banyak terjadi pembal-akan liar dan Pembukaan lahan secara besar-besaran oleh perusahaan untuk dijad-ikan perkebunan kelapa sawit.

Sejarah singkat luak anak talang dikenal juga sebagai “ayam tingkis binting aduan, kalua duduk menajam rajam, kalua togak maninjau jarak”. Pemimpin luak anak talang ini bergelar Dubalang, Orang talang mamak menyebut Dubalang Anak Talang adalah orang yang bagak’ (Berani dan Keras). Karakternya yang keras dari orang anak talang tidak bisa dipisahkan dari peranan di dalam struktur adat talang mamak.

Page 99: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

89

Dubalang berperan sebagai panglima atau penjaga wilayah adat talang ma-mak yang lebih luas Bukan saja sebagai panglima bagi Sembilan batin di batang cenaku, tetapi juga panglima bagi patih di talang durian cacar dan juga panglima untuk kerajaan Indragiri Hulu. Dubalang Anak Talang berperan menjaga keamanan di wilayah adat talang mamak Peranan besar yang diemban oleh dubalang memu-ngkinkan untuk menempati posisi Raja Indragiri Hulu juga jika terjadi kekosongan posisi Raja.

Sejarang Anak Talang Menjadi Luak tak terpisahkan dari Sejarah Kerajaan, dikisahkan pada suatu masa adik dari pendekar kumpal yang bernama Genting awan dilarikan oleh mayang Serampu Konon serampu berasal dari Denala Pasak Melintang dari Batang Gangsal dan Pendekal Kumpal adalah Dubalang (Panglima) dari kerajaan Indragiri Hulu.

Dengan jejak sobekan kain yang ditinggalkan Genting Awan Kumpal bisa mengejar Serampu. Setelah bertarung selama tujuh hari tujuh malam kumpal ber-hasil membawa genting dan serampu Kembali ke Indragiri Akhirnya keduanya dinikahkan.

Setelah dinikahkan, Serampu memutuskan membuka ladang disuatu tempat. Ia meminta izin kepada Raja sekaligus meminta tanah untuk mencari penghidupan. Ia meminta kepada raja, lubuk dimana ikannya paling berlemak (besar) Sirampu pun memudikkan sungai di benio Disana ia mendapatkan lubuk yang penuh ikan berlemak Di tempat itulah kemudian ia dan istrinya membuat ladang dan pondok Keduanya memunyai tiga anak perempuan yang bernama gadis hitam, gadis elok dan gadis putih. Keturunan dari genting awan dan serampu inilah yang kemudian mewarisi wilayah adat dan kepemimpinan anak talang sebagai Dubalang.

Nama anak talang sendiri hadir dari sejarah dialog antara patih dan serampu, dikisahkan , kerap kali patih datang ke benio. Setiap ia berkunjung patih bertanya “kemana anak?”. Karena patih tak melihat batang hidung dari ketiga putri serampu. “Ditalang” begitu jawab serampu ke patih. Pertanyaan dan jawaban yang sama ter-us berulang setiap kali patih berkunjung ke Benio, Dari dialog itulah wilayah ser-ampu dan keluarganya bercocok tanam dipanggil menjadi anak talang yang asalnya dari kalimat anak di talang.

Wilayah Adat Secara garis besar terdapat lima suku yang masuk kedalam kat-egori “masyarakat asli” diluak Anak Talang diantaranya suku ampang Sembilan, Suku Persih, Suku Raja Penghulu, Suku Sipang, dan Suku Retehm Kelima suku ini mempunyai wilayah pengelolaan dan penguasaannya sendiri. Walaupun secara

Page 100: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

90

keseluruhan wilayah adat talang mamak berawal dari sejarah Sirampu dan Gunting Awan.

Dalam adat Talang Mamak pengaturan wilayah adat diatur berdasarkan tan-da-tanda alam yang merujuk pada ungkapan cucur ayik sinding pematang. Dalam Bahasa Indonesia, ungkapan itu berarti cucu air dan lereng bukit. Cucu air merujuk sebuah hulu sungai yang berada di lereng pematang bukit, pertanyaan ini men-jelaskan batas wilayah atau sempadan wilayah dengan pematang dan hulu singai menjadi penanda batas wilayah.

Dalam patah kata adat talng mamak, kesemua pengaturan hak Kelola ber-sumber daya alam tersebut dikenal sebagai “nan berasap bejerami, bepandam pa-kubuan, bersialang pandualangan, balupak pandanauan, bekalang sempadan, cucu ayik sinding pematang”. Nan besasap bejerami, dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai semak belukar (tanah) yang sudah menghasilkan dengan diolah menjadi ladang padi. Bepandam pakubuan berarti dikelola secara berkelomok be-sialang pandualangan artinya menghasilakan dan bermanfaat. Berlopak merujuk pada genangan air atau lumpur, sedangkan pendanauan merupakan danau, tempat masyarakat menangkap ikan dengan berbagai cara seperti mengangguk, menjala, dan atau menggunakan lukah (mendanau). Sedangkan bekalang sempadan artinya berbataskan sempadan.

Wilayah adat anak talang berbagi titik batas dengan tiga kebatinan yaitu Tenaku Kecik, Alim, dan Pembubung. Berikut adalah titik batas yang dibagi keem-pat kebatinan tersebut.

- Titik batas Anak Talang degan tenaku kecik terdiri atas: Perhentian lawas Sialang Panggang Pajit, Pematang Sitaga, Durian pasamut, Pehantian Bapa-ga, Sungai Langkap (Jembatan), Simpang Tiga Dijalan Sungai Keruh dan Pe-matang Sidah.

- Titik Batas Anak Talang dengan Alim terdiri dari : Pematang Sidondam, Inuman Pipit, Ulu Sungai Jelatang, Sungai Titian Langsat (Sialang Kompas) dan Ulu Sungai Gitan. Titik batas terakhir merupakan simpang tiga yang mem-bagi batas tenaku kecik, Alim dan anak talang.

Luas Wilayah adat anak talang adalah 23.449 Ha. Berdasarkan Analisis data spasial yang diperoleh dari kerja pemetaan wilayah Talang mamak skala luas ter-dapat enam jenis fungsi lahan didalam luak anak talang. Pertama, lahan berupa se-mak belukar dengan luas 5.825 Ha. Kedua, lahan untuk hutan yang disebut sebagai hutan Sungai Fatimah yang mempunyai luas 326 Ha. Ketiga, Lahan untuk kebun

Page 101: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

91

karet dengan luas 952 Ha, luasan tersebut merupakan Garapan masyarakat. Keem-pat, lahan yang diperuntukkan pemukiman dengan luas 198 Ha. Kelima, rimba atau hutan yang mempunyai luas 3.835 ha. Keenam adalah perkebunan kelapa sawit seluas 12.578 Ha. Total Luasan kebun kelapa sawit tersebut merupakan gabungan lahan Garapan masyarakat dan konsesi perusahaan PT. Mega Nusa Inti Sawit.

14. TALANG JERINJING

Talang Jarinjing berada di kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu, batas wilayah alamnya disebelah utara berbatas dengan Sungai Kiladi, Selatan dengan Batin Muke Muke bertanda alam Rimba Lancang dan Batang Tatunggang, Timur dengan Muke-Muke bertanda alam Rasau Malintang bangkoang sunsang aik Putih, Barat dengan Talang Parit bertanda alam Tampui Sandaran bantan sealang gurah batu.

Wilayah kebatinan jerinjing memiliki karakteristik wilayah dataran rendah di-bukit pematang. Jumlah Penduduk pada tahun 2017 berjumlah 314 kk terdiri dari 157 Perempuan dan 157 Lak-laki. Mata pencaharian utama masyarakat yaitu ber-ladang menakik cocok tanam.

Dalam Sejarah Talang Jerinjing Pada suatu masa ada dua petanakan yang pergi ke danau tiga.yaitu inggris (dukun) dan karsik 9 (kumantan).

Beliau tinggal di danau tiga selama satu tahun. setelah satu tahun bapaknya yang bernama SINAUNG meninggal beliau dimakamkan didanau tiga sebelum meninggal ayah nya meninggalkan pesan kepada anaknya yang bernama inggris, amanat nya itu jangan ditunggu di danau tiga, karena masih nampak asap api di suku yang enam. Pada suatu masa itu berjalan lah orang –orang dari kerajaan ke dalam rimba mencari dammar , rotan dan lain-lain . setelah itu ketemu ke orang be-ladang yang bercocok tanam dalam rimba setelah orang kerajaan pulang dari hutan rimba lalu bercerita kepada raja melaporkan “tuan ku ada orang di dalam rimba itu apakah ada tunduk beraja tuan ku? “tanyanya. Kata raja tidak ada kemudian raja memerintahkan menjemput orang tersebut ke dalam rimba kemudian orang terse-but tidak mau pergi ke kerajaan setelah ketemu dengan inggris dan juga sikarsik dia mau pergi ke kerajaan juga setelah itu perajurit melapor lagi ke kerajaan bahwa mereka tidak mau pergi ke kerajaan Raja berkata “bawak kan sirih pinang dalam tepak tanda aku memanggil ke kerajaan sehari ke dua tak juga datang kemudian raja mengirimkan cincin tali dua hari ke tiga dia tidak juga datang kemudian di kirim lagi oleh raja keris di ikat kain kuning baru di terimanya lalu di cabutnya di

Page 102: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

92

tikam kan ke tiang tempatnya bersandar dia juga tidak mau datang ke kerajaan di tunggu raja empat hari ke lima dia juga tidak datang ke kerajaan lalu di kirimkan lagi sebatang lembing di ikat dengan kain kuning dalam kundangaan enam hari ke tujuh . setelah sampai tujuh hari baru lah dia datang menghadap raja setelah datang menemui raja raja bertanya “siapa nama mu? dia menjawab “aku kacik dak bernama , gedang dak bergelar. kemudian raja bertanya lagi “di mana rumah tang-ga mu?. dia menjawab “aku tidak berumah betangga dak beladang dak bertanam sebab aku menunggu rimba memanggal bukit berumahkan kayuan berdindingkan baner bahatap kan daun, bahayamkan kuaw bakambing kan kijang”. Kemudian raja bertanya lagi “baner apa?” Kemudian dijawap. “Banir pulai” kalau begitu kata raja kau kubabagih bernama “batin pulai kan nama mu”.

Kata raja kau ku bagih berumah betangga, lalu batin pulai tidak mau kata raja” apa yang kau pintak,

Batin pulai memintak yang dipakai tidak habis yang dipakai tak lapuk yang dimakan tak habis yang dibakar tak hangus diampai tak kering.

Kemudian raja memintak tempoh (waktu) selama tujuh hari sampai tujuh hari raja berkata” orang ini memintak tanah yang sekepal rumput yang sekaki batas aik(air) cucur sinding pematang.batu yang akan digulik,laras kan dicancang,tempat yang akan dihuni,aik akan diraguk.”

Kemudian raja memanggil batin pulai kembali untuk menghadap raja,.

Kate raja: batin pulai, nang ini pinta kamu kan kubagih, tempatkan, dihuni, batukan digalik, laraskan dicancang, dari sialang gue batu menuju paya keladi, menuju kuantan babu, dari kuantan babu menuju rasau melintang, di sungai sebayang-bayang, dari rasau melintang, menuju batang cenaku, dari batang ce-naku sepenggualan yang dipukul dengan pelepah keladi. sebelah kanan mudik batang cenaku, sepenggualan gendang basah punya batin muke-muke dan sebe-lah kota raja yang dikaruniakan oleh raja ke batin pulai.

beberapa puluh tahun batin pulai pun bertambah tua tulang lah lapuk sandilah ganggang badan pun dak bedaya lagi beliau pun mulai beramanat kepada kawan – kawan nya dan kepada anak cucu nya Yaitu:

• Kalau aku kerimbun kan patos melayang ke partiwi jerinjing jangan dit-inggalkan walaupun karuh karak sungai jerinjing, jerinjing jangan ditingalkan.

• Hujan kan emas dikampung orang hujan kan batu di kampung awak jerin-jing jangan ditinggalkan.

Page 103: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

93

• Kalau pun aku tidak ada lagi didalam dunia kalau pun anak cucung cicit ku sasak sampit saru himbau aku sasak siang dihimbau siang sasak malam di-himbau malam sasak digunung dihimbau digunung sasak dilaut himbau dilaut. Aku kan datang cepat seperti kilat tangkas seperti angin selama mengerijabkan mata aku kan datang.

• Batin pulai menyumpahkan dengan kata-kata cucu cicit nya kata batin pu-lai kalau orang jerinjing semanda kesuku nang enam hidup tidak akan jaya mati tidak akan sempurna.

• Kalau orang suku nang enam kedalam jerinjing kan menjadi pokok tambah orang jerinjing hidup jaye mati akan sempurna.

• Amanat batin pulai didalam luak talang jerinjing tidak boleh bebatin kan dua yang dibolehkan batin pulai hilang satu ganti satu bagaikan napuh dihu-jung tanjung hilang sekok ganti sekok hilang gelap ganti patang.

15. AURCINA

Jarak dari Ibukota Kabupaten Indragiri Hulu di Rengat menuju luak Pembum-bung kurang lebih 49 km. Tidak ada layanan transportasi umum untuk pergi ke luak tersebut. Layanan transportasi Yang tersedia hanyalah sewa mobil yang dihitung tarifnya per hari antara 300 ribu hinggga 500 ribu. Kurang lebih satu jam lama per-jalanan menuju Luak Pembumbung dari Rengat. Terhitung tidak terlalu tama, kare-na akses jalan yang ditempuh sebagian besar sudah beraspal dan/ atau berbeton.

Dalam administrasi negara, wilayah adat Pembumbung meliputi sepuluh desa Kesepuluh desa tersebut adalah Desa Kerubung Jaya, Desa Pematang Manggis, Desa Petaling Jaya, Desa Aur Cina, Desa Bukit Lingkar, Desa Bukit Lipai, Desa Kuala Gading, Desa Kuala Kilan, Desa Lahai Kemuning, dan Batu Papan. Delapan dari desa yang di dalam luak Pembubung tersebut adalah desa bentukan program transmigrasi. Dua yang merupakan desa asli adalah Desa Batu Papan dan Desa Aur Cina.

Berdasarkan data BPS Kecamatan Batang Cenaku keseluruhan penduduk yang mendiami wilayah adat Pembubung sebanyak 19-912 jiwa, 5.182 KK. Jum-lah penduduk perempuan di luak tersebut 9-562 jiwa, sementara jumlah penduduk laki-lakinya sebanyak 10.320 jiwa. Desa Bukit Lipai merupakan desa Yang paling banyak penduduknya dari sembilan desa yang Iain di dalam luak Pembumbung yakni 3093 jiwa, 774 KK. Sementara desa yang paling sedikit jumlah penduduknya

Page 104: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

94

adalah Batu Papan dengan 804 jiwa, 198 KK. Berdasar hitungan sementara yang dilakukan PD AMAN Inhu, penduduk asli Talang Mamak di Pembumbung hany-alah 20 persen, sisanya merupakan masyarakat pendatang baik melalui program transmigrasi maupun migrasi spontan.

Dari lima ribuan kepala keluarga yang mendiami wilayah adat Pembubung, masih ada yang melakukan budidaya padi ladang. Jumlah pembudidaya padi ladang sebanyak 126 KK, yang sebagian besar banyak ditemui di Desa Lahai Kemuning sebanyak 67 KK. Sedangkan di Desa Aur Cina ataupun Desa Batu Papan yang termasuk sebagai kampung asli berturut-turut hanya ditemui 17 KK dan 19 KK.

Kebun sawit merupakan pemandangan yang paling banyak ditemui di Pem-bubung. Tercatat bahwa terdapat 2.726 KK Yang membudidayakan bahan baku Crude Palm Oil (CPO) ini Desa yang rumah tangganya paling banyak melakukan budidaya kelapa sawit adalah Desa Bukit Lipai sebanyak 557 KK dan diikuti den-gan Desa Desa Kuala Gading sebanyak 449 KK.

Sementara kebun karet yang masuk di Talang Mamak pada tahun 1920-an, terdapat 903 KK di luak Pembubung yang membudidayakan. Desa yang paling banyak kepala keluarganya melakukan budidaya pohon getah adalah Desa Lahai Kemuning dengan 214 KK, dan diikuti dengan Desa Aur Cina dengan 203 KK. Sementara desa yang paling sedikit kebun karetnya adalah Desa Bukit Lipai, Desa Kerubung Jaya, dan Bukit Lingkar, dengan masing-masing berturut-turut 15 KK, 15 KK, dan 7 KK. Dari data budidaya di desa-desa yang berada di luak Pembubung tersebut, dapat kita baca terdapat kecenderungan bahwa masyarakat mulai mening-galkan padi ladang serta berangsur-angsur mengalihkan kebun karetnya menjadi kebun kelapa sawit.

Dalam kacamata negara yang didasari pada Surat Keputusan Menhut No. 878 tahun 2014, wilayah adat Pembubung terbagi menjadi empat kategori yakni Areal Penggunaan Lain, Hutan Produksi Konversi, Hutan Produksi Terbatas, dan Ka-wasan Konservasi Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

Dalam sejarahnya, secara singkat dikisahkan patih dalam perjalanan menyu-suri batang sungai tenaku, ia menjumpai pulau berpasir. Di atas pulau ia melihat banyak jejak manusia (jajak menjaram). Latu patih meminta dubalang yang ikut bersamanya menemukan manusia pemilik jejak kaki itu. Berbekalkan unak semam-bu bunting, sejenis rotan, dubalang patih itupun memenuhi permintaan patih.

Selang beberapa waktu, dubalang mendengar suara yang demikian ribut kala tengah hari. Tampak oleh Dubalang, beberapa orang yang turun dari pintu langit ke

Page 105: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

95

Pematang Katok lalu pergi ke sungai untuk mandi. Dengan unak semambu bunting, dubalang menyembunyikan satu pakaian milik salah satu orang tersebut. Ketika dubalang menampakan dirinya dihadapan orang-orang tersebut, mereka bergegas lari mengambil pakaiannya dan terbang ke langit. Satu dari mereka tertinggal kare-na tidak menemukan pakaiannya. Maka dubalang membawa perempuan itu dan membawanya ke patih.

Setelah beberapa waktu patih dan rombongan menyusuri sungai, akhirnya mereka kembali ke pulau yang ditemukan jejak kaki. Baru disadari mereka bah-wa perempuan itu dalam kondisi hamil. Beberapa bulan kemudian, perempuan itu melahirkan anak laki-laki. Anak itu diberi nama Si Rabung.

Anak dari perempuan itulah yang kemudian diangkat oleh patih menjadi Batin Pembubung. Dalam sejarahnya, nama pembubung diperoleh ketika ibunya yang telah pulang ke langit kembali untuk bertemu dengan anaknya. Sang ibu mem-beri kain cindai panjang, sembilan meter, sepotong semambu bunting, dan sabuku kamonyan taon ke Rabung. Sembari menyerahkan pusaka itu, Sang Ibu berpesan kepada Rabung untuk menjadi Batin Pembubung. Dalam struktur adat, Pembubung berinduk kepada Talang Perigi.

Luas wilayah adat Pembubung adalah 24-555 hektar. Berdasarakan analisis data spasial yang diperoleh dari kerja pemetaan wilayah Talang Mamak skala luas terdapat lima fungsi guna Iahan di Iuak tersebut. Pertama adalah budidaya perke-bunan kelapa sawit 17.610 hektar. Keseluruhan luas lahan perkebunan kelapa saw-it tersebut merupakan lahan garapan masyarakat dan milik perusahaan yakni PT Arpena Sepakat dan PT Mega Nusa Inti Sawit. Kedua adalah perkebunan karet seluas 1.266 hektar. Di luak pembubung kebut karet ini merupakan Garapan mas-yarakat. Ketiga adalah lahan berupa semak belukar dengan luas 1.098 hektar. Ke-empat adalah rimba atau hutan seluas 5.285.

Wilayah adat luak pembubung berbagi titik batas dengan tiga kebatinan yakni pejangki,talang lada usang, dan talang sungai limau. Berikut ini titik batas yang membagi Pembubung dengan ketiga kebatinan tersebut:

• Titik batas antara pembubung dan pejangki, terdiri atas: kualo aik salak, pematang katok, kapungan durian lawas, pemantang Panjang, bukit malintang (hulu sungai pejangki impang kiri dan impang kanan), kanan mudik tanaku,pu-lau sijaram, pematang senjayo, dan hulu kualo ai salak.

• Titik batas antara Pembumbung dan Talang Lada Usang, terdiri atas: Lu-buk Pasikai, Kuala Dudik, Sialang Kubur Sibumbung, dan Pematang Siduhut.

Page 106: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

96

Titik batas yang terakhir disebut merupakan Simpang Tiga yang menjadi titik batas bagi Pembubung, Talang Durian Cacar, dan Talang Lada Usang.

• Titik batas antara Pembubung dan Talang Sei Limau hanya Lubuk Pasikai. Lubuk ini merupakan titik batas berupa simpang tiga yang menjadi titik batas bagi Pembubung, Talang Sei Limau, dan Talang Lada Usang

16. TALANG SUNGAI JIRAK

kebatinan sungai jirak berada di kecamatan rakit kulim kabupaten indragiri hulu, berjarak 56 km dari ibu kota indragiri hulu. berada di desa sunga jirak dan memiliki batas wilayah adat sebelah utara dengan wilayah adat talang 20 patar se-belah selatan wilayah adat talang durian cacar dan wilayah adat batin pembubung sebelah timur wilayah adat batin beligan dan sebelah barat wilayah adat talang durian cacar. dengan total luas wilayah adat ± 2400 Ha.

Kebatinan Sungai Jirak masuk kedalam satuan adat Luak dengan kondisi wilayah adat Perbukitan. Dengan mayoritas dengan mata pencaharian utama Ber-tani, berkebun dan Buruh. Kebatinan komunitas sungai jirak memiliki data de-mografi penduduk 86 KK 141 jiwa laki laki, 148 jiwa perempuan. Mata pencaha-rian masyarakat adat komunitas adalah petani, berkebun, buruh. Komunitas sungai jirak dipimpin ole manti, dan memiliki struktur lembaga adat komunitas sungai jirak Manti, Ketuha Berempat, Anak Bapak, Dukun, Kemantan, Bidan Kampung/ Dukun Beranak, Tukang Orang Pandai.

Asal usul tarba sejarah dibawakan oleh bunut berasal dari orang tua Mak Sairam berampat beradik bedua jantan (laki-laki) bedua betina (perempuan) nang jantan Mak Sairam, Mak Parikas, nang betina (perempuan) Mak Rambunai, Mak Rakanun sebanyak jiwanya 20 hambin lintang dan sewaktu itu adalah keponakan Mak Sairam semanda ke Gandaruhan jadi Mak Sairam ini pun hidup dikandung luak mati dikandung tanah di gendaruhan pak Minyak di talang gading tia ke-mara didarap balai gendaruhan di Talang Tengah. Penghulu besar di Talang Sun-gai Limau di bidang hadat jadi sewaktu anak keponakan Mak Sairam bajadian dengan anak keponakan Gendaruhan jadi sewaktu baturut ikut bajalan emas tuha batimbang orang semanda bebari karis tandapun halur sebab begitulah sepanjang adat. Malah kok karis tanda nang sebilah behulukan gading bakadungkukkan emas bakandakan perak waktu karayatkan sudah sengkita kan kamas gadis balaki bagi-ah behadat, bujang bebini menimbang adat alah sudah dibayarkan manang sudah diterima kesurang sabalah bapak surang sabalah ibu di adat nang sabatang, lompat

Page 107: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

97

dibagih betumpuan cancang dibagih sahandasan anak dibagih babapak penakan dibagih bemamak, sebab begitu sepanjang adat sudah makan dengan minum di rumah sebuah di ladang sebidang, Mak Sairam Datang dengan sirih sekapur telatak dalam tangkalang keluak bepengulu kekampung batuha kepada Gendaruhan sebab itu cancang yang akan memutuskan makan nang akan menghabisi kusut nang akan menyelesaikan silang nang akan mematutkan hajat sirih sekapur kata sepatah nak mencabut karis tanda nang sabilah sebab begitu sepanjang hadat nang leh Gendaru-han duduk di tampani anjung jari jawat sambah diterima sirih dimakan malah karis tanda tak juga dikembalikan kepada Mak Sairam kata Gendaruhan. Mak Sairan balik ke rumah jangan tangga kedusun dengan halaman dua hari ketiga mak Sairam, disusun pinggan dicakau hayam digantang beras dituju rumah tia kemara di darat balai duduk pula samparan tegak pula sepematang kerumah Genderuhan di talang tengah disurung tanda Gendaruhan, tahukumlah Mak Sairam tiga tahil sepaha hu-kum jatuh halur takanak nang karis tanda dak juga dibalikkan kepada Mak Sairam.

Balek pula Mak Sairam ke rumah tangga sampa 4 hari kelma disusun pula pinggan dicakau hayam digantang beras oleh Mak Sairam, mengambik alah, ba-pacah mengalah timbang lagi hukum ke Gandaruhan tiga tahil bairum tidak bada-dis tidak bejumlah tahun Mak Sairam tehukum oleh Gendaruhaan sembilan tahil sebanyak sembilan tahil sepisir pun tidak ada kembal kepada Mak Sairam, namun karis tanda dak juga balik oleh Gendaruhan kepada Mak Sairam, itu sebabnya maka terjadi terba sejarah. Mak Sairam pun balik ke rumah tangga nya pun berundin-glah berempat beradik tadi, di dalam perasaan Mak Sairam luak tidak meluakkan penghulu tidak dipenghuluan, sebab sasat tidak dapat bebalik gawal tidak dapat menyambah didalam perundingan Mak Sairam. Dibersihkan rumah tangga dusun jengan halaman hatap biang disisip, lantai patah diganti, tangga lurut disirat, pang-kalan semak dirambah lah selesai di rumah tangga tidak bepadah ke siapapun Mak Sairam langsung pagi meruang rimba memanggal bukit nak menunggu rimba nang langang anak mehuni balukar lawas, karna Mak Sairam betul betul pagi beranjak meninggalkan dusun halaman dan meninggalkan rumah tangga.

Jadi Mak Sairam meninggalkan Gendaruhan di talang Tengah bajalan sehar-ian suntuk hari patang pun sampai ke selantai kerumah Ria Gelanggang setengan menutuh daun pisang setengah menutuh daun kerambil dikapakkan lah tikar seten-gah bemasakan setangah menyalai colok, waktu itu didampingilah Mak Sairam oleh Ria Gelanggang kerumahlah kita Mak Sairam mengapa tidur di tanah rumah ku gadang tempat singgah tempat bemalam kata ria gelanggang. Diijawab Mak Sairam kata Mak Saioram kami dak kerumah da Ria karena anak cucung ku banyak entah apa nang tasipak, antah apa nang talanda, antah apa nang pacah, antah apa

Page 108: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

98

kaki nang salah langkah antah apa tangan salah jangkau antah apa mulut nang salah kata, kalau tasuak nang demikian kusut dak ada nang menyelesaikan silang dak ada nang mematutkan jadi sewaktu itu tidak dijawab oleh Ria Gelanggang.

Mak Sairam pun tidur ditanah sebanyak 20 hambin lintang bersama anak cu-cunya, barisok hari nan pagi sudah minum jengan makan mak Sairam pun bajalan pula meruang rimba memanggal bukit, anak menunggu rimba nang langang anak mehuni belukar lawas bejalan seharian, lah patangpun sampai di pulau dituju ru-mah batin Pembubung Pantai, satangah menutuh daun pisang setengah menutuh daun kerambil dikapakkan lah tikar di tuturan rumah pembubung pantai setangah batanak setengah mengambik aik sewaktu itu didampingi pula oleh Pembubung Pantaii Mak Sairam nang dikatakan Pembubung Pantai. Kerumah lah kita Mak Sairam mengapa tidur ditanah, rumahku gadang tempat bemalam dijawab oleh Mak Sairam kami dak kerumah da karena anak cucungku banyak antah apa nang tasipak antah apa nang talanda, antah apa nang pacah, antah apa kaki nang salah langkah antah apa tangan salah jangkau antah apa mulut nang salah kata kalau tejumpa nang sedemikian kusut dak ada nang menyelesaikan silang dak ada nang mematutkan kata Mak Sairam, dijawab Pembubung Pantai nang pokok kita kerumah kalau ada tabuat nang sedemikian, kusut aku menyelesaikan silang aku mematutkan karayat aku menyudahi sangkita aku mengamasi kata Pembubung Pantai, kalau begitu kata Pembubung Panta kerumahlah kami kata Mak Sairam jadi kami kerumahlah semua sudah makan jengan minum di rumah Pembubung Pantai ditanyakan oleh Pembubung Pantai kepada Mak Sairam, apa sebab jengan karena apa usul jangan pangkal diceritakan lah oleh Mak Saram usul jangan pangkal sebab jengan kare-na sampai tadangar oleh Pembubung Pantai, pun dihamat mati dihampang tuhur orang itupun berbualah semalam suntuk, jadi sasak menyasakan antara Pembubung dengan Mak Sairam sewaktu itu disasaklah Mak Sairam oleh Pembubung Pantai Mak Sairam meminta sesuatu kepada Pembubung Pantai, kami mau batahan tapi kami nak handak nang dipakai dak lapuk dibakar dak hangus dimakan dak habis. Setelah itu Pembubung membungkar tagak lari ke dalam bilek (kamar) tdak bisa menjawab lagi.

Isok hari nang pagi sudah makan jengan minum Pembubung pun mendampin-gi Mak Saram lagi, Kata Pembubung Pantai minta tangguhlah Mak Sairam men-jelang aku balek, aku akan bejalan sari ini juga nang pemintaanmu pakat kita dalak runding kita cari kemudian hari, Pembubung pun langsung bejalan sari itu juga ke rumah Pak Minyak di Talang Gading, betanyalah Pembubung kepada Pak Minyak, ada tidak kehilangan anak buah sebanyak 20 hambin lintang? dijawab pak Miin-yak kami tidak ada kehilangan anak buah, lalulah Pembubung Pantai kerumah Tia

Page 109: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

99

kemara di darat balai, betanyalah pembubung ada tidak kehilangan anak buah se-banyak 20 hambin lintang dijawab Tia Kemara di darat balai tidak ada Pembubung Pantai kami kehilangan anak buah, lalulah ke rumah Gendaruhan di Talang Ten-gah sampai ke rumah Gendaruhan di Talang Tengah sudah merokok makan sirih pinang Pembubung pun bertanya kepada Gendaruhan di Talang Tengah ada tidak kehilangan anak buah sebanyak 20 hambin lintang, dijawab oleh Gendaruhan kalu tidak ada kata pak Minyak di Talang Gading, tidak ada kata Tia Kemara di darat balai aku nang kehilangan anak buah sebanyak 20 hambin lintang, dimananya kini, dijawab Pembubung Pantai ada dirumahku, kalau ada di rumahmu kita berangkat hari ini juga ke rumahmu. Bejalanlah Gendaruhan jengan Pembubung Pantai ke pu-lau, sampai di pulau ke rumah Pembubung Pantai, dibujuk dipinaklah Mak Sairam dilalai dilantur oleh Gendaruhan dengan Pembubung Pantai namun Mak Sairam tidak mau lagi balik.

Tatapkan belangkah lalu juga, karna Mak Sairam dak mau dibujuk dipinak dilalai di lantur, kata Gendaruhan jengan Pembubung Pantai Nang Kau Pintak di-pakai dak lapuk, dibakar dak hangus, dimakan dak habis, artinya kau pintak itu laras nangkan dicancang batu nangkan digalik, sialang pendulangan, penangguk penubaan, tempat nang kan ditunggu sunga kan nang kan ditunggu, sungai kan dihuni, selaras aik salak ke hilir, senggan lubuk dalam kacik, singgan sialang pe-batasan aik salak kacik, aik salak gadang, sungai jirak titian merantih, cucur air sinding pematang titik, titik mayang kekiri singgan sialang bukit selasih.

Dibagi pula oleh Gendaruhan sungai benuang ke hilir, singgan lubuk pasikai, kehulu cucur aik sindang pematang nang diberikan oleh Gendaruhan anak tamanak benuang rabah kiri mudik, artinya nang diberi Pembubung Pantai dengan Gendaru-han putus suku datuk tabanam harta bapindah tangan kepada Mak Sairam.

17. DUA PULUH PATAR

Komunitas dua puluh patar berada di kecamatan rakit kulim, Indragiri Hulu. Memiliki luas wilayah adat 1811 hektar didominasi dengan wilayah perbukitan. Dan berbatas dengan wilayah adat sebelah Utara dengan Wilayah adat talang duri-an cacar, sebalah Selatan dengan wilayah Adat pembubung, sebelah timur wilayah Adat Batin ampang delapan Barat wilayah adat talang perigi dan sungai limau.

Komunitas dua puluh patar memiliki nama Lembaga adat yaitu Ria Dua Puluh Patar dengan Struktur Lembaga Adat serta Tugas dan Fungsi Masing-masing Pe-mangku Adat:

Page 110: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

100

1. Ria mengayomi ketua adat

2. Mangku, mengayomi ketuha berempat,

3. Ketuha berempat, mengurusi anak bapak

4. Anak bapak mengurusi masyarakat adat

Dalam mekanisme pengambilan keputusan dikomunitas dua puluh patar sama dengan komunitas talang mamak lainnya, yaitu mendahulukan Musyawarah. Na-mun, jika musyawarat tidak tercapai maka keputusan ria akan sangat , jika musy-awarah tidak mampu menyelesaikan masalah.

18. PANGKALAN KASAI

Komunitas muke-muke berada di desa pangkalan kasai kecamatan seberida, Indragiri Hulu. Memiliki luas wilayah adat 1811 hektar didominasi dengan wilayah dataran rendah. Dan berbatas dengan wilayah adat sebelah Utara dengan Talang jerinjing ,bakal lam tanah,kuala terasau, sebalah Selatan dengan Beligan dan pe-jangki ,sungai kulim, sebelah timur wilayah Adat Belimbing ,ringin dan seberida, Barat wilayah adat Sungai limau, talang parit.

Komunitas muke-muke memiliki data demografi kependudukan yang KK ber-jumlah kurang leih 10.000, jumlah laki-laki 12.000 jiwa, perempuan 18.000 jiwa, yang mayoritas masyarakat berkerja berkebun,bertani. Sedikit sejarah singkat ko-munitas muke-muke Pertama sungai putih,karena aiknya nang putih. Sungai nya ada cabang nya,di cabang ini tadi ada jungkik,jungkik itu adalah orang,jungkik ini sudah bertahun-tahun disitu,datang lah seekor harimau yang minta tolong, se-jaman itu harimau bisa bicara,harimau itu minta tolong kepada jungkik, harimau itu berkata tolong lapaskan tulang nang tesangkut dileherku, kemudian jungkik ni tadi mencungkil pakai hulu seraut, lepaslah tulang itu dari leher harimau,setelah itu barulah harimau bersumpah kepada jungkik aku bersumpah lingok-lingok kepa-la nya,poyong-poyong pejalanan nya,tidak akan ku makan, karena cungkil ni tadi maka dinamakan sungai cungkil,jadi kemane aje pagi orang yang bernama cungkil/keturunan cungkil tidak akan dimakan harimau,itulah maka disebut desa kuala cun-gkil,kemudian lahirlah seorang anak yang bernama UPAN ,setelah UPAN dewasa diangkat lah sebagai batin muke-muke. Suatu hari batin UPAN dipindahkan keka-mpung baru namanya. Setelah tiga tahun lamanya barulah terbit undang-undang dasar 1945 masih bernama desa kuala kungkil, seiring berjalannya waktu pindah lagi batin UPAN kepinggir sungai tenaku,jambannya dibawah kayu kasai,barulah

Page 111: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

101

desa kuala kungkil tadi berubah menjadi desa pangkalan kasai, setelah itu lambing cangah telatak dipancang tangga,labing canggah bukan untuk membunuh orang , kalau ada tamu datang selama 30 menit, tidak memberitahu batin, lambing can-gah memutus tali rakit tamu yang tidak melapor kebatin. Sistem penguasaan dan pengelolaan wilayah adat Berbanja : Kalau sudah ditentukan (dipancungkan rajab dijilokan junjang) kalau yang bersangkutan sudah pernah menggarap pembaha-gian tersebut,maka lahan bukaan tersebut tidak bisa lagi diambil oleh orang lain atau yang disebut dengan Tatak tikal hambang benawah singki kalo-kalo. Sumber pendapatan ekonomi masyarakat dikomunitas muke-muke adalah Sawit, karet.

Struktur lembaga adat di komunitas muke- muke adalah Batin,mangku, man-ti, ninik mamak, ahli waris, dukun, kemantan, bidan kebaru, titik jaga-jaga yang memiliki tugas dan fungsi Menyampaikan hajat dan maksud tujuan.

19. SIPANG

Komunitas sipang yang berada di desa sipang kecamatan batang cenaku kabu-paten Indragiri hulu yang wilayah adat nya memiliki luas 22.930 Ha, wilayah adat sipang berbatas dengan Batas Utara Puntianai, Batas Selatan Sanglap, lahai, Batas Barat Alim. Masyarakat adat komunitas sipang 225 kk, Aturan pembagian ruang hak atas tanah menurut aturan adat komunitas sipang Dipancungkan Rajab, dijilo-kan junjang, contoh kalau ada orang yang baru semanda (menerima orang yang baru menikah/datang menjadi warga adat setempat) ditentukan oleh ninik mamak dimana atau berapa pemberian yang harus dibuka yang menentukan adalah ninik mamak yang dituakan didalam ubuk tersebut atau yang disebut banja.selain itu ada tempat-tempat yang tidak boleh dibuka seperti hutan keramat atau tempat-tempat yang ditentukan oleh batin. Sumber pendapatan masyarakat adat komunitas petani, dan buruh.

Sejarah singkat asal usul komunitas sipang Sejarah Lubuk Somot

Dibatang ayik antan batu kedudukan sikalombai jamban dahulu ada seorang manusia yang bernama sikalumbai yang ada disungai ayik antan kalau dilihat pada tubuhnya tidak berada, beda dengan manusia biasa tetapi yang anehnya lagi tena-ga luar biasa kalombai diayik antan janako batang gansal jaman itu sudah berada lama orang itu tidak bertemu, lama-lama dia bisa juga bertemu kemudian dia dapat sepakat antara kalomnai dengan janako orang itu akan mencoba lomba memancing ada ikanya yang dia pancing kalombai akan memancing ikan jua dibatang gansal, janako akan memancing ikan lampam di ayik antan kemudian pergilah kalombai

Page 112: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

102

mencari tempat memancing yang hebat mangka terjumpalah disebuah lubuk nama nya lubuk somot yang sangat banyak lama-lama disitu dia sampai merah digigit semut itu maka dia sapu dengan tanganya sampai kebatu-batu itu pun terkikis ba-rulah dia duduk sambil mengumpulkan semut itu lalu dibuat umpan pancing itulah sebabnya batang gansal tidak ada ikan jua, ayik antan berkurang ikan lampam nya, begitulah sejarah lubuk somot.

Sistem pengelolaandan penguasaan wilayah adat komunitas sipang Berban-ja : Kalau sudah ditentukan (dipancungkan rajab dijilokan junjang) kalau yang bersangkutan sudah pernah menggarap pembahagian tersebut,maka lahan bukaan tersebut tidak bisa lagi diambil oleh orang lain atau yang disebut dengan Tatak tikal hambang benawah singki kalo-kalo. Dan aturan adat yang mengatur untuk pen-gelolaan dan penguasaan Tanah adat dikelola 2Ha/tahun digarap /1kk tidak boleh dijual, dan diketahui oleh orang adat, jika diserahkan ke PT. Tanpa ijin orang adat maka tidak sah.

cara pengelolaan lahan :

a. Melambas

b. Ditobas kurun waktu satu bulan

c. Tobang, alatnya : beliung,kapak, dan parang

d. Membakar, menunggu pembakaran selama 2 bulan

e. Memorun, membersihkan lahan yang dibakar

f. Menuruunkan benih, masanya 5 bulan, alatnya : tugal tup haro bumbung, sitawa sidingin, pisang sebatang, tobu sebatang, rokok sebatang, kobat kayu, dan kobat nasi.

g. Besiang (mulas langan –menajak)

h. Menuai padi

i. Menjemput padi, alatnya : tuai tuo dikasih kain putih sekabung, belubu, dan kapuk.

j. Menanam gotah (palwija).

20. BALIGAN

Komunitas beligan terletak di desa beliga kecamatan seberida kabupaten Indra-

Page 113: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

103

giri hulu, yang komunitas nya berbatas dengan komunitas pangkalan kasai sebelah timur, pejangki sebelah barat, selatan dua puluh patar dan utara talang sungai limau. Komunitas adat beligan memiliki Aturan pembagian ruang hak atas tanah menurut aturan adat komunitas sipang Dipancungkan Rajab, dijilokan junjang, contoh kalau ada orang yang baru semanda (menerima orang yang baru menikah/datang menjadi warga adat setempat) ditentukan oleh ninik mamak dimana atau berapa pemberian yang harus dibuka yang menentukan adalah ninik mamak yang dituakan didalam ubuk tersebut atau yang disebut banja.selain itu ada tempat-tempat yang tidak boleh dibuka seperti hutan keramat atau tempat-tempat yang ditentukan oleh batin. Sum-ber pendapatan masyarakat adat komunitas petani, dan buruh. Sistem Penguasaan dan Pengelolaan Wilayah Berbanja : Kalau sudah ditentukan (dipancungkan rajab dijilokan junjang) kalau yang bersangkutan sudah pernah menggarap pembahagian tersebut,maka lahan bukaan tersebut tidak bias lagi diambil oleh orang lain atau yang disebut dengan Tatak tikal hambang benawah singki kalo-kalo. Aturan Adat Yang berkaitan dengan Pengelolaan Wilayah dan Sumber Daya Alam di wilayah adat komunitas beligan cara pengelolaan lahan :

a. Melambas

b. Ditobas kurun waktu satu bulan

c. Tobang, alatnya : beliung,kapak, dan parang

d. Membakar, menunggu pembakaran selama 2 bulan

e. Memorun, membersihkan lahan yang dibakar

f. Menurunkan benih,

g. Besiang (mulas langan –menajak)

h. Menuai padi

i. Menjemput padi, alatnya : tuai tuo dikasih kain putih sekabung, belubu, dan kapuk.

j. Menanam gotah (palawija).

21. TALANG SELANTAI

Komunitas selantai terletak di desa selantai kecamatan rakit kulim kabupaten Indragiri hulu, komunitas ini berada 46 KM dari dari Rengat, ibu kota kabupaten Indragiri Hulu. Sebahagian jalan dari rengat menuju beligan sudah diaspal maupun

Page 114: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

104

di beton.

Komunitas selantai berbatas dengan komunitas sunga jirak sebelah timur, barat dengan talang durian cacar, selatan dengan talang perigi, utara dengan 20 patar. Dalam wilayah adat dan sumber daya alam memiliki cara pengelolaan lahan nya, melambas, ditobas,tobang/menumbang, membakar, menurunkan benih, besiang, menuai padi, menjemput padi.

Untuk sejarah talang selantai dari tim Aman Inhu memberitahu bahwa komu-nitas ini bisa dikatakan kehilangan sejarah komunitas mereka.

22. BELIMBING

Komunitas belimbing teletak di desa belimbing kecamatan batang gansal ka-bupaten Indragiri hulu, komunitas belimbing bebatas dengan komunitas penyaguan sebelah utara, sebelah selatan seberida, sebelah barat danau rambai, sebelah timur berbatas dengan ringin. Penghasilan msyarakat belimbing mayoritas adalah petani, buruh, berkebun.

Awal Sejarah Ria Belimbing

Awal pertamanya maka di beri nama Ria Belimbing ialah dari patih nan betiga (patih bunga , patih kelupak , patih besi ) ditanamlah oleh patih nan betiga durian sebanyak tiga batang bejajar maka diberilah nama snya Ria Belimbing .

Sejarah belimbing ada lah keturunan anak patih basi yang tinggal di belimb-ing yang di namai oleh patih nan sebatang kekuatan adau sacral adat (carmin dak kabur)di teruskan oleh patih yang batiga di huni olah anak patih basi yang ketiga yang di antar oleh dendadang balah semangka sejak dulu sampai sekarang masih ada yang dinamai jabatan nya rie balimbing ribuan tahuh aturan dan sejarah masih ada dan juga norma norma adat dan budaya masih di lakukan sampai saat ini:

Keturunan ria belimbing:

a. Ria payan

b. Ria mandah

c. Ria salam

d. Ria husin

e. Ria merusin

Page 115: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

105

f. Ria taklim

g. Ria dangguk

h. Ria sitang

i. Ria makmur

j. Ria gafur

k. Ria yanda

l. Ria usman

m. Ria abrison

n. Ria riswandi

o. Ria jamaris

Berdasarkan sejarah asal usul ria balimbing bahwa komunitas usul adak kand-ung dari ria balimbing.

Dengan hal tersebut mangku ria tanjung dan mangku adat usul ada lah satu peta wilayah adat secara wilayah adat ria balimbing dan di dalam wilayah adat balimbing dan usul ada empat desa didalam wilayah adat

a. Desa belimbing

b. Desa usul

c. Desa sebarida

d. Desa Penyaguan

Berdasarkan sejarah asal usul wilayah adat juga ada kesepakatan bersama untuk pemetaan wilayah adat balimbing dan usul. setelah kesepakatan terjadi tim pemetaan bersama masyarakat brgerak mengambil titik batas titik penting dan serta yang lain nya.

23. USUL

Komunitas usul berada di desa usul kecamatan batang gansal kabupaten In-dragiri hulu, yang berbatas dengan wilayah adat komunitas seberida sebelah utara, sebelah selatan taman nasional bukit tiga puluh, sebelah timur talang lakat, sebelah barat dengan desa

Page 116: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

106

Komunitas usul memiliki data demografi kependudukan KK 394, laki laki 831 jiwa, perempuan 745. Mayoditi masyarakat komintas usul adalah bertani,berkebun, dan buruh.

Sejarah singkat komunitas usul Awal Sejarah Tentang USUL

Awal pertamanya maka di beri nama Usul ialah diambil dari nama Batin yang bernama si Usul dan menamai nama sungai di luak wilayah adat Batin usul berin-duk ke Ria Tanjung

Batin usul berinduk kepada Ria Tanjung karena wilayah adatnya ialah merupa-kan pembagian wilayah adat Ria Tanjung Maka dari situlah sampai saat ini pihak Kebatinan Usul tetap Berinduk Ke Ria Tanjung berdasarkan hasil pertemuan kese-pakatan bersama ria tanjung yang di saksikan oleh penghulu payung tiga kaki yaitu di hulu Pemuncak Rantau langsat dan Di Hilir Ria Belimbing.

Sejarah usul ada lah keturunan ponakan patih basi yang tinggal di usul yang di bawah naungan ria balimbing yang di namai oleh patih nan sebatang ke turunan usul cicit oleh patih yang sebatang ,di teruskan oleh patih yang batiga di huni olah anak patih basi yang ketiga yang di antar oleh dendadang balah semangka sejak dulu sampai sekarang masih ada yang dinamai jabatan nya batin yang tinggal di sungai usul anak sungai batang gangsal ribuan tahuh aturan dan sejarah masih ada dan juga nurma nurma adat dan budaya masih di lakukan sanpai saat ini;

Silsilah Kebatinan Usul

a. Batin Usul

b. Batin Mak Lasum

c. Batin Dembong

d. Batin Mat Yani

e. Batin Rusli

f. Kades Malidin

g. Kades Satar Hakim

h. Kades Sahrul

i. Kades Rasadi Sampai Saat Ini

Page 117: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

107

24. RANTAU LANGSAT

Komunitas rantau langsat teletak di desa rantau langsat kecamatan batang gan-sal kabupaten Indragiri hulu, yang memiliki satuan wilayah adat adalah luak ke-batinan, komunitas rantau langsat berbatas dengan komunitas Ria Tanjung, sungai siat arah ke timur, dengan sungai pemutung arah kebarat sebelah utara, sebelah selatan berbatas dengan Jambi, Bukit si bakal bekuak ,Taman Nasional Bukit 30 sampai dengan kearah pulai berlayar, sebelah timur berbatas dengan Hulu sungai mentarang, ujung bukit lancang, dan sebelah barat bebatas dengan komunitas Bukit pematang lancang, salau belarik, atau bebaris sejajar. Kondisi fisik wilayah adat rantau langsat ini adalah perbukitan dan dikelilingi perbukitan, yang mata pencah-arian masyarakat rantau langsat yaitu bertani, Berkebun, Beladang.

Awal Sejarah Pemuncak Rantau Langsat

Pertamanya maka di beri nama Pemuncak Rantau Langsat ialah dari patih nan betiga (patih bunga, patih kelupak , patih besi ) ditanamlah oleh patih nan betiga durian sebanyak tiga batang bejajar maka diberilah nama nya talang Pemuncak Rantau Langsat

Berawal dari rentang tali nantiga artinya datuk patih akan turun kerantau lang-sat langsung menjelajah kekuasaan waktu itu pemuncak rantau langsat berasal dari penemuan datuk patih dengan seorang manusia bansat (miskin) itulah awal mula terbentuk nya rantau langsat pemimpin pertama yang ditunjuk datuk patih untuk rantau langsat bernama rambu dan istri nya benama juara datuk rambu pertama membuat perdusunan pertama adalah dusun lubuk batu mandi, dan dusun kuala lemang, pada saat itu dusun lubuk batu mandi berkembang pesat dan maju,seiring berjalan nya waktu penghuni kampung tersebut banyak yang meninggal sampai penduduk nya pupus atau tidak ada lagi penghuni nya sampai saat ini kampung tersebut tidak berpenghuni dan tidak ada yang menguasai kampung tersebut. Seh-ingga tanah tersebut menjadi milik desa dan digunakan menjadi tempat wisata hal ini terjadi karena tidak ada pemimpin penerus datuk rambu Hingga saat ini makam dari datuk rambu tidak tahu dimana makam beliau apakah juga ikut terkubur ber-sama masyarakat nya Setelah kejadian tersebut ada seseorang yang melanjutkan kepimpinan beliau yaitu yang bernama datuk telap, beliau juga bergelar datuk kedemang beliau juga mendirikan sebuah dusun yang di beri nama dusun lubuk menyahut, sampai pulau tembutum. Ada warga yang membantu beliau membangun kampung tersebut yaitu yang bernama muyang maksah alias kaderasan setelah be-liau meninggal kepemimpinan nya di teruskan oleh oleh datuk nandek, datuk ini se-lama dia memimpin beliau membuat beberapa dusun,sipasam,dusun tanjung,dusun

Page 118: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

108

lintang,dusun inuman, beliau memimpin seumur hidup setelah beliau meninggal di lanjutkan oleh makjin,di lanjut kan oleh si kontang dilanjutkan ugin, setelah ugin dilanjutkan lalem, setelah itu maisan namun kepemimpinan beliau hanya se-lama empat bulan setelah itu kepemimpinan nya hanya dilaksanakan setingkat mangku,manti,sampai saat ini padahal rantau langsat berdasarkan sejarah itu di pimpin .

Keturunan pemuncak di rantau langsat:

a. Pemuncak Datuk rambu

b. Pemuncak Datuk telob/kedemang

c. Pemuncak nandak

d. Pemuncak maijin

e. Pemuncak kontang/semek

f. Pemuncak ugin

g. Pemuncak atan

h. Pemuncak lalan

i. Pemuncak maisan

j. Pemuncak ali

k. Pemuncak M. saleh

l. Pemuncak Hamzah

m. Pemuncak baharudin

n. Pemuncak M. Nasir

o. Pemuncak Subnohatiro

Setelah dibagi 3 (tiga) wilayah adat anak kandung muncak rantau langsat

a. Pertama keturunan batin usul:

1) Batin lasum

2) Batin mat

b. Kedua keturunan batin lemang:

1) Batin jalan

Page 119: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

109

2) Batin milik

3) Batin ima

4) Batin sati

c. Ketiga keturunan manti tanjung lemang:

1) Manti maksah/dedarasan

2) Manti ketok

3) Manti mailun

4) Manti jami

5) Manti cunduh

6) Manti molok

7) Manti dalimo

8) Manti jani

9) Manti anggau

Keturunan mangku rantau langsat:

a. Mangku mak bidin

b. Mangku alum

c. Mangku lensah

d. Mangku atim

e. Mangku atun

f. Mangku lemong

g. Mangku kijang

h. Mangku nasir

i. Mangku adi

j. Mangku mattari

k. Mangku mawan

l. Mangku nasam

Page 120: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

110

m. Mangku taslim

Penghulu muda rantau langsat:

a. Penghulu angun

b. Penghulu bagak

c. Penghulu enceh

d. Penghulu mail

e. Penghulu katak

f. Penghulu seman

g. Penghulu utat

h. Penghulu udut

i. Penghulu caning

j. Penghulu sukar

25. TALANG LAKAT

Komunitas talang lakat berada di desa rantau langsat kecamatan batang gansal kabupaten Indragiri hulu, untuk luas danperbatasan wilayah adat talang lakat be-lum diketahui Karen masih dalam proses pemetaan wilayah adat. Satuan wilayah adat luak kebatinan dan memiliki kondisi fisik perbukitan, mayoditi ekonomi mas-yarakat komunitas talang lakat iyalah berkebun bertani sawit, ada juga sebagian masyarakat yang bekerja sebaga buruh.

Sejarah singkat komunitas talang lakat awal sejarah talang lakat

Awal pertamanya maka di beri nama Talang Lakat ialah dari patih nan betiga (patih bunga , patih kelupak, patih besi ) ditanamlah oleh patih nan betiga durian sebanyak tiga batang bejajar maka diberilah nama nya talang Talang Lakat

Silsilah Kebatinan Talang Lakat :

a. Manti Bogas

b. Manti Dewa

c. Manti Kerolop

Page 121: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

111

d. Kades Riang

e. Kades Senong

f. Kades Dega Sampai Saat Ini

Batin Talang Lakat Berinduk kepada Ria Tanjung di siambul karena menurut keterangan dari batin yang berkedudukan di Ria Tanjung ialah orang pertama yang menjadi manti di Talang Lakat ialah orang yang berasal dari Ria Tanjung dan juga Memakai adat sama dengan memakai adat di Ria Tanjung .

Nama-nama sungai di wilayah talang lakat:

a. Sungai air hitam

b. Sungai pesarap

c. Sungai tekunan

d. Sungai timbang bangun

e. Sungai pebunggin

f. Sungai ketupai

g. Sungai lingkumas

h. Sungai layang-layang

i. Sungai seredang

j. Sungai pekubang

k. Sungai gertak

l. Sungai rambutan

m. Sungai jernih

n. Sungai bosa

o. Sungai pebomban

p. Sungai rumbia

q. Sungai simujur

r. Sungai bolang

s. Sungai dianggam

Page 122: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

112

t. Sungai derukam

u. Sungai dusun

v. Sungai empang diduyan

w. Sungai selesung

Jenis kayu tanaman atau kayu yang dilindungi oleh adat dan sangsi nya:

a. Kayu Sialang apa bila ditumbang tidak memenuhi syarat dikenakan hukum adat beras 10, kambing 1 (satu) ekor

b. Kayu Jalamu apa bila ditumbang tidak memenuhi syarat dikenakan hukum adat beras 10, kambing 1 (satu) ekor

c. Kayu Kedondong apa bila ditumbang tidak memenuhi syarat dikenakan hukum adat beras 10, kambing 1 (satu) ekor

d. Kayu Durian apa bila ditumbang tidak memenuhi syarat dikenakan hukum adat beras 10, kambing 1 (satu) ekor

Pemimpin adat pertama di dari jabatan manti menjadi batin dan ada yang menyentari jabatan di Talang Lakat:

a. Manti datuk anlek b. Manti datuk lindoc. Manti datuk muidal d. Manti datuk gugase. Manti sangkimf. manti samek g. manti dewa sesudah itu naik kepebatinanh. batin karulopi. batinsenabij. batin sainal k. batin riangl. batin/kekepala desam. batin manasn. batin susinto

Page 123: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

113

setelah naik kepebatinan baru ada jabatan mangku dibawahan batin:

a. mangku antuk

b. mangku langau

c. mangku saharan

d. mangku yakub

tugas dan funsi kepemimpinan adat:

a. Tugas dan fungsi batin, kusut dak selesai wajib batin menyelesaikannya.

b. Tugas dan fungsi mangku, mengetaui adat pemakai serta masyarakat.

c. Tugas dan fungsi orang tuha suluh sekampung luhak, kusut dihulu di kehu-lukanya, kusut dihilir di kehilirkanya

hukum adat batin dan jajaranya:

a. Hukum batin, beras sepuluh kambing satu ekor kesalahanya.

b. Hukum mangku, beras segantang ayam satu ekor, kesalahanya pukul palu dirumah sebuah dialadang sebidang.

c. Hukum orang tuha, pasirihan sebuah, kesalahanya cakak kalahi bantah saragan masyarakat.

Page 124: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

114

BAB IVKONFLIK DAN PERJUANGAN PENGAKUAN

MASYARAKAT HUKUM ADAT TALANG MAMAK

Masyarakat Hukum Adat (MHA) Talang Mamak merupakan suku asli Indragi-ri yang pertama dan berhak atas sumber daya di Indragiri Hulu hingga kini belum diakui keberadaannya oleh negara baik melalui Surat Keputusan Kepala Daerah ataupun Peraturan Daerah. Padahal sudah ada mekanisme yang dibuat oleh Men-teri Dalam Negeri melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 52/2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat. MHA Talang Mamak sebagian besar hidup dan berkembang di Indragiri Hulu Provinsi Riau dan sebagian kecil berada di Provinsi Jambi. Sebagai masyarakat suku asli indragiri dan suku pertama dan berhak atas sumber daya di Indragiri, tidak lantas membuat MHA Talang Mamak dapat mengelola lahan dan hutan yang berada di wilayah mereka. MHA Talang Mamak yang berlokasi dan berdomisili yang tersebar di kecamatan Batang Gangsal, Cenaku, Kelayang dan Siberida harus menghadap kenyataan pa-hit, lahan dan hutan mereka bukan lagi milik mereka. Tidak adanya pengakuan atas hak ulayat mereka menyebabkan MHA Talang Mamak tidak bisa bertindak. Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Indragiri Hulu, menyampaikan terhitung Februari 2017, terdapat 30 (tiga puluh) Izin Usaha Perkebunan yang ada di Indragiri Hulu yang juga tersebar di seluruh desa MHA Talang Mamak yakni di Teluk Jerinjing, Pejangki, Kelesa, Pangkalan Kasai, Batang Cenaku, Sungai Parit yang berada di Kecamatan Siberida, Sungai lala, Batang Ce-naku dan Rengat Barat.

Namun berdasarkan data Badan Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu hanya ada 20 Hak Guna Usaha Perkebunan seluas 66.114,9679 hektar. Tentu hal ini ada-lah usaha yang tercatat dan terdaftar, belum termasuk usaha yang tidak tercatat dan terdaftar yang lantas akan menimbulkan konflik, seiring dengan tidak diakui dan dihormatinya MHA Talang Mamak di wilayah mereka sendiri.

Sedangkan untuk Izin Usaha Pertambangan di Kabupaten Inhu, ada 17 Pe-

Page 125: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

115

rusahaan yang terbagi menjadi 3 jenis yakni batu bara, pasir dan andesit. Total ada 107.122,95 hektar luasan lahan yang digunakan sebagai eksplorasi dan operasi produksi.

Sejak Mahkamah Konstitusi menetapkan bahwa hutan adat adalah hutan yang berada di dalam wilayah masyarakat hukum adat dan dipisahkan dari hutan neg-ara melalui Putusan Nomor 35/PUU-X/2012, masyarakat adat gencar mendorong pemerintah segera membuat kebijakan yang mengakui keberadaan mereka. Sejak putusan MK tersebut lahir, hanya ada 11 kebijakan baik Surat Keputusan maupun Peraturan Daerah yang dikeluarkan dalam pengakuan masyarakat adat1 , ini jelas tidak mencerminkan adanya niatan pemerintah guna menggesa percepatan penga-kuan terhadap masyarakat adat. MHA Talang Mamak sebagian besar hidup dan berkembang di Indragiri Hulu Provinsi Riau dan sebagian kecil berada di Provinsi Jambi. Sebagai masyarakat suku asli indragiri dan suku pertama dan berhak atas sumber daya di Indragiri, tidak lantas membuat MHA Talang Mamak dapat men-gelola lahan dan hutan yang berada di wilayah mereka. MHA Talang Mamak yang berlokasi dan berdomisili yang tersebar di kecamatan Batang Gangsal, Cenaku, Kelayang dan Siberida harus menghadap kenyataan pahit, lahan dan hutan mereka bukan lagi milik mereka. Tidak adanya pengakuan atas hak ulayat mereka menye-babkan MHA Talang Mamak tidak bisa bertindak. Terhitung ada 7 perusahaan perkebunan dan 2 perusahaan pertambangan yang menguasai lahan mereka dan 1 Taman Nasional Bukit Batu di dalam kawasan hutan mereka yang menyebab-kan terjadinya konflik dan pemiskinan secara struktural bagi MHA Talang Mamak. Maka pengakuan merupakan cara terbaik agar MHA Talang Mamak diakui haknya dan mengurangi bahkan juga mengurai konflik yang terjadi di tempat mereka.

1. BERMULANYA KONFLIK DITALANG MAMAK

Masyarakat Talang Mamak mulai terusik dan diporakporandakan oleh kehad-iran Hak Pengelolaan Hutan (HPH), penempatan transmigrasi, pembabatan hutan oleh perusahaan dan sisanya dikuasai oleh migran. Kini sebagian besar hutan alam mereka tinggal hamparan kelapa sawit yang merupakan milik pihak lain. Penyem-pitan lingkungan Talang Mamak berdampak pada sulitnya melakukan sistem per-ladangan berangsur dengan baik dan harus beradaptasi, bagi yang tidak mampu beradaptasi kehidupannya akan terancam. Oleh sebab itu, sekelompok Suku Talang Mamak yang di Tigabalai dibawah kepemimpinan Patih Laman gigih mempertah-ankan hutannya.

Page 126: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

116

Demi memperjuangkan hutan adat, ia menentang dan menolak segala pem-bangunan dan perusahaan serta rela mati mempertahankan hutan. Kegigihan dan perjuangan “orang tua si buta huruf ini” diusulkan menjadi nominasi dan me-menangkan penghargaan international “WWF International Award For Conserva-tion Merit 1999” dari tingkat grass root. Beliau juga mengharumkan nama Riau dan Indonesia dibidang konservasi yang diterimanya di Kinabalu, Malaysia bersa-ma dua pemenang lainnya dari Malaysia dan India. Pada tahun 2003, Patih Laman mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Presiden Republik Indonesia.

Kesaksian Patih Laman dan masyrakat adat Talang Mamak mengenai peram-pasan dan perusakan tanah ulayat seperti rimba puaka atau tanah keramat.

Pria berusia 90 tahun itu menyusuri jalan setapak menuruni bukit menuju se-buah gubuk di padang lapang. Bangunan itu terlihat tidak terawat, hanya meny-isakan rangka kayu tanpa lantai dan atap. Lelaki bersorban itu menatap gubuk reyot itu sebentar dan beralih ke pemandangan di sekelilingnya yang gundul dan gersang. Raut kesedihan tiba-tiba terlihat jelas di wajahnya yang penuh keriput. Ia kini tam-pak sangat lemah dan tak berdaya. Laman berjalan lunglai dan bertopang ke tiang gubuk, yang dahulu adalah benteng buatannya untuk melindungi hutan adat (rimba puaka) Talang Mamak dari para perambah. “Lebih baik saya mati ditembak, dari-pada hutan adat habis,” teriak laman dengan nada penuh kesedihan.

Masyarakat adat Talang Mamak merupakan suku asli Indragiri Hulu dengan sebutan “Suku Tuha” yang berarti suku pertama datang dan lebih berhak atas sum-ber daya alam. Asal muasal Talang Mamak sulit dipastikan karena ada dua versi.

Versi pertama, berdasarkan curaian cerita dan sejarah para tetua adat yang ma-sih saat ini di talang mamak. Menyebutkan bahwa suku Talang Mamak berasal dari bukit kairdaan turun ke bumi minang kabau, tetapi adat talang mamak dilestarikan di Tanah Mula Kandal kuala sungai limau.

Versi kedua, merupakan cerita yang akrab di dalam masyarakat adat itu yang menuturkan secara turun-temurun. Kisah itu menceritakan bahwa Talang Mamak merupakan keturunan Nabi Adam ke tiga. Cerita itu diperkuat bukti berupa tapak kaki manusia di daerah Sungai limau, Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu. Je-jak itu diyakini sebagai tapak kaki tokoh masyarakat adat Talang Mamak.

Keberadaan Talang Mamak sejak dulu sangat bergantung pada hutan. Lingkun-gan tempat mereka hidup diatur melalui hukum adat, dan keputusan pengelolaan-nya diatur oleh seorang Patih yang merupakan simbol kekuasaan tertinggi Talang mamak di bawah kesultanan indragiri. Ada pepatah kuno dalam masyarakat Talang

Page 127: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

117

Mamak: “Lebih Baik Mati Anak, dari pada Mati Adat”. Hal itu seakan menunju-kan bahwa identitas Talang Mamak tak bisa lepas dari hutan yang dikelola dengan hukum adat.

Kearifan lokal itu mendapat penghargaan pemerintah dengan menganugrahi Laman sebagai penerima Kalpataru, penghargaan tertinggi di bidang pelestarian lingkungan, pada pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri Tahun 2003. Laman, yang saat itu masih menjabat Patih, dinilai berjasa dalam melestarikan hutan keramat (Rimba Puaka) penyabungan dan panguanan di Kecamatan Rakit Kulim seluas 1.813 hektare. Masyarakat Internasional juga ikut mengakui kearifan lokal Talang Mamak dan Laman pun mendapat “WWF Award” pada 1999 di Kini-balu, Malaysia.

2. KEHANCURAN DI TALANG MAMAK AKIBAT INVESTASI SEKTOR KEHUTANAN

Rimba puaka Talang Mamak telah luluh lantak. Kondisi yang membuat Patih Laman dan masyarakat Talang Mamak merasa tidak berdaya. Patih Laman menga-takan, kerusakan akibat perambahan mulai terjadi di Rimba Puaka Penyabungan dan Panguanan kira-kira setahun setelah dirinya mendapat Kalpataru. Hutan itu yang dahulu lebat kini gundul dan berganti dengan tanaman kelapa sawit. Patih La-man mengakui bahwa kini tidak ada lagi kebanggaan dirinya ketika melihat hutan adat Talang Mamak berpindah tangan dan hancur. Andaikan tidak terkendala dana, Patih Laman pasti sudah memulangkan Kalpataru yang telah diterimanya kepada Presiden. “buat apa kalpataru untuk pengganti hutan adat, lebih baik dipulangkan ke pemerintah,” ujar Laman. Ia mengatakan, perambahan Rimba Puaka tidak han-ya terjadi pada Penyabungan dan Pangunanan.

Wilayah Talang Mamak, yang tersebar di Kecamatan Rakit Kulim dan Rengat Barat, sebetulnya terdapat empat kawasan Rimba Puaka, yakni Hutan Sungai Tunu seluas 104,933 hektare, Hutan Durian Cacar seluas 98.577 hektare, dan Hutan Ke-lumbuk Tinggi baner 21.901 hektare. “Semuanya sudah habis” kenang Patih La-man. Perambahan hutan Sungai Tunu juga mengancam peninggalan leluhur Talang Mamak, terutama tempat jejak tapak kaki leluhur suku itu. Kawasan itu kini sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit PT. Selantai Agro Lestari (PT. SAL). Meski tapak kaki peninggalan leluhur dibiarkan ada oleh perusahaan, Masyarakat Talang Mamak tetap merasa terhina dan melakukan penolakan terhadap PT. SAL sejak 2007. Namun, protes itu tak mengubah keadaan perkebunan sawit tetap tum-

Page 128: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

118

buh subur menggantikan hutan hutan alami. “habis hutan, habislah adat,” ujar Patih Laman.

Gading (30), penerus gelar Patih di masyarakat Talang Mamak, mengakui bahwa kerusakan Rimba Puaka juga didalangi oleh oknum Patih Talang Mamak yang terdahulu. Bersama oknum kepala Desa Durian Cacar, tetua adat yang lama itu mengobral Rimba Puaka ke warga pendatang dan perusahaan. Oknum itu kini sudah dicabut gelarnya sebagai salah satu patih di Talang Mamak dan diasingkan sebagai hukuman kepadanya.

Namun, perjuangan masyarakat adat untuk mengambil kembali hak rimba puaka mereka tak pernah berhasil meski sudah menempuh jalur hukum. Gading mengatakan, masyarakat Talang Mamak pernah menggugat PT INEKDA ke Pen-gadilan dan gagal. “hakim mengakui hutan adat, tapi kami tetap kalah di persidan-gan. Seakan kami hanya diakui, tapi tidak dilindungi,” ujar Gading.

Gading, yang kini juga menjabat sebagai Kepala Desa Sungai ekok, menga-takan, masyarakat Talang Mamak hingga kini ibarat berada di bagian bawah roda pembangunan di indonesia yang sudah puluhan tahun merdeka. Jalan penghubung di tujuh desa tempat masyarakat Talang Mamak tinggal di kecamatan rakit kulim, indragiri hulu, hingga kini masih berupa tanah yang berubah jadi kubangan lumpur setiap datang hujan. Tidak ada tiang pancang di pinggir jalan untuk menghubung-kan kabel listrik ke rumah warga yang mayoritas berbentuk panggung dan berdind-ing kayu. Mencari warung ataupun pasar sama sulitnya dengan mencari puskesmas di tempat itu. Lebih mudah menemukan kaum pria dan perempuan tanpa pakaian penutup bagian atas tubuhnya di sana. “kami bukan suku tertinggal, tapi sengaja ditinggalkan pemerintah,” kata Gading.

Menurut Gading, Talang Mamak sebetulnya adalah masyarakat yang memi-liki potensi sumber daya alam karena hutannya yang luas. Kawasan hutan Talang Mamak, mencapai sekitar 48 ribu hektare dan sudah diakui sejak Jaman Penja-jahan Belanda oleh Residen Indragiri pada 1925. Kala itu warga Talang Mamak bisa hidup makmur dari hasil pohon karet dan menanam padi di ladang berpindah. Namun kondisi kini berubah drastis, lanjut Gading, karena warga Talang Mamak tepaksa menjual getah karet lewat perantara empat tengkulak yang mengakibat-kan harga jual sangat murah. “Hasil panen karet yang melimpah hanya dihargai Rp3.000 sampai Rp4.000/kg. Padahal harga di pabrik sudah mencapai Rp14.000/kg,” ujarnya.

Page 129: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

119

Gading mengatakan, sekitar 1.800 kepala keluarga masyarakat adat Talang Mamak, yang tersebar di delapan desa di kecamatan Rakit Kulim dan Rengat Barat, mayoritas masih hidup miskin dan berpendidikan rendah. Keberadaan belasan pe-rusahaan kelapa sawit dan hutan tanaman industri di kawasan itu belum mening-katkan taraf hidup masyarakat adat Talang Mamak. Ia juga mengatakan bahwa masyarakat adat Talang Mamak sudah jengah dengan janji-janji para kepala daerah yang hanya rajin mengunjungi mereka sebelum pesta demokrasi pemilihan umum. “Berulangkali pemilu dilewati, janji kepala daerah terucap, mengukur jalan katan-ya mau diperbaiki, tapi belum ada bukti. Talang Mamak seperti hanya dibutuhkan saat pemilu, selebihnya ditinggalkan,” ujar Gading.

Masyarakat adat Talang Mamak secara historis sudah memiliki sistem pen-gelolaan sumber daya alam yang seharusnya bisa mensejahterakan mereka dari generasi ke generasi. Talang Mamak yang tergolong suku Melayu Tua, menem-patkan rimba puaka sebagai hutan simpanan yang terlarang untuk diperjualbelikan hingga untuk ditebang dan perburuan binatang juga terbatas. Rimba puaka ber-fungsi sebagai sumber untuk obat-obatan alami dan penyangga penting bagi ke-berlangsungan ekosistem tanah perkebunan dan ladang mereka. Masyarakat adat dibantai sejak rezim orde baru dengan konsep perangkat desa dan pemberian izin HPH yang merusak aturan sosial dan hak terhadap hutan adat. Padahal masyarakat adat melayu dari dulu sudah memiliki konsep paru-paru dunia, sebelum dirusak oleh pemerintah sendiri.

Tokoh adat seperti laman dan gading, kini berada dalam pilihan yang sulit untuk mempertahankan hukum adat mereka. Padahal, seharusnya pemerintah tak perlu malu untuk berkaca pada kebijakan kolonial belanda yang mengakui ke-beradaan hutan adat. Sebagai contoh, pada jaman Belanda, Residen Riau mene-tapkan melalui Pearturan No 82 Tanggal 20 Maret 1919, yang mengakui 26 Rimba Larangan dan Padang Gembala ternak di Wilayah Kuantan Sengingi dan diberikan pada pemangku adat untuk dijaga kelestariannya.

Sebagian besar penduduk Talang Mamak buta huruf yang disebabkan oleh berbagai faktor dan kendala. Faktor utama adalah tidak tersedianya sarana prasara-na pendidikan oleh Negara. Faktanya sekolah baru didirikan di Talang Mamak pada Tahun 2007.10 Kemudian dengan berlakunya UU Pemerintah Desa No. 5 tahun 1979, mengakibatkan berubahnya struktur pemerintahan desa yang sentralistik dan kurang mengakui kepemimpinan adat. Akhirnya kepemimpinan Talang Mamak terpecah-pecah. Untuk posisi Patih diduduki 3 orang yang mempunyai pendukung yang fanatik, demikian juga konflik terhadap perebutan sumber daya. Walaupun

10 Gilung. 2012. Talang Mamak: Hidup Terjepit Di Atas Tanah dan Hutannya Sendiri Potret Konflik Kehutanan Antara Masyarakat Adat Talang Mamak Di Kabupaten Indragiri Hulu,

Page 130: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

120

otonomi daerah berjalan, konflik kepemimpinan Talang Mamak sulit diselesaikan.

Berdasarkan fakta ini, para pemodal dan berbagai pihak melakukan penipuan dengan dalih kemakmuran masyarakat Talang Mamak mereka membujuk agar tanah dan hutan diserahkan untuk di olah, jika ada masyrakat tidak mau menyerah-kan para pemodal ini melakukan pendekatan personal melalui tetua adat dan pihak kepala desa, sehingga masyarakat terjadi perepecahan diantara mereka, dengan ke-jadian tersebut para pemodal dengan leluasa mendapatkan persetujuan oknum tetua adat dan kepala desa. Kemudian dengan dalih ini para pemodal mengajukan izin ke pemerintah dengan mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan persetujuan masyarakat. Padahal persetujuan yang dimaksud hanya persetujuan oknum tetua adat dan kepala desa dan bukan melalui musyawarah adat.

Masuknya investasi besar juga menyebabkan sebagian cara hidup masyarakat bertentangan dengan nilai adat. Diakui mereka, investasi itu telah masuk dengan cara sangat jahat. Sebagian kecil masyarakat terjebak pada cara-cara hidup instan yang diiming-iming uang dengan memperjual belikan tanah-tanah adat.11

Berikut beberapa perusahaan yang telah beroperasi di wilayah Talang Mamak yang mengklaim telah mendapatkan persetujuan masyarakat adat Talang Mamak, namun dalam perjalanan perusahaan ini melakukan penipuan.

Pada Tahun 2003 PT. Bukit Batabuh Sei Indah (PT. BBSI) melakukan penge-lolaan hutan dengan melakukan kesepakatan dengan Patih Laman, isi kesepakatan sebagai berikut :

- 468 ha dilakukan dengan pola mitra/kerjasama;

- Kayu yang diambil dari lahan tersebut berupa kayu hutan alam akan mendapatkan komisi sebesar Rp1.500/ton sedangkan kayu yang sudah diolah akan mendapatkan komisi sebesar Rp5.000/kubik;

- Berdasarkan persetujuan masyarakat kayu tersebut digunakan untuk mem-bangun kebun masyrakat.

Sampai saat ini perjanjian ini tidak direalisasikan oleh PT. BBSI. Malahan perkebunan masyarakat adat digusur. Dan menurut masyarakat, PT.BBSI adalah salah satu anak perusahaan HTI terbesar di Riau yaitu PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) .

Provinsi Riau Dengan Industri Kehutanan. Disampaikan sebagai Bahan Pelengkap Kesak-sian Dalam Sidang Pengujian Undang-Undang No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.

Page 131: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

121

Tahun 2008, PT. Kharisma Riau Sentosa Prima mengelola lahan masyarakat adat Talang Perigi, Talang Durian Cacar, Talang Gedabu dan Talang Sungai Limau. Luas areal yang dikelola mencapai 7.000 ha. Pengelolaan ini sama sekali tidak mendapat persetujuan dari masyarakat adat dan masyarakat menuntut izin peru-sahaan dicabut. Akhir dari penolakan ini terjadi bentrokan yang mengakibatkan dipukulnya seorang warga bernama SUPIR yang merupakan anggota masyarakat adat Talang Sungai Limau yang kemudian dimasukan kepenjara selama tiga hari. Sampai saat ini masalah pemukulan tidak ada penyelesaian. Setelah hutan dan hasil hutan habis, PT. Kharisma Riau Sentosa Prima pun hilang dan berganti dengan PT. Mega. Dengan pendekatan gaya baru PT. Mega berhasil pula merayu sebagian masyarakat dengan pola mitra 40/60, hutan yang dikelola seluas 600 ha.

Tahun 2008 juga, PT. Selantai Agro Lestari (SAL) melakukan perjanjian den-gan tiga kepala desa yaitu Kepala Desa Talang Durian Cacar, Kepala Desa Selantai dan Kepala Desa Talang Perigi. Berdasarkan perjanjian ini PT. SAL mengantongi surat izin lokasi dari Dinas Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu dengan Nomor Surat: 12.A./Il-DPT/II/2007. Luas wilayah yang akan dikelola mencapai 1.000 ha. Setelah disepakati, PT. SAL mengatakan bahawa pola kerjasama adalah bina desa. Dengan demikian masyarakat menolak karena tidak sesuai dengan perjajian awal dengan masyarakat.

Tiga bulan setelah penolakan ini, masyarakat dibujuk dengan membeli tanah mereka dengan harga mahal dan masyarakat pun berlomba-lomba jual tanah. Hal inipun rupanya bagian dari tipu daya perusahaan. Maka masyarakat adat menolak dan akhirnya perusahaanpun membujuk lagi dengan pola mitra 40/60. Tapi nyatan-ya sampai saat ini tidak terealisasi apa yang dijanjikan.

Terakhir LBH Pekanbaru mendampingi masyarakat adat yang tengah men-gadvokasi perusahaan sawit yang melakukan perusakan lahan adat di kebatinan dubalang anak talang. Masyarakat resah dengan kehadiran Runggu. Luas wilayah adat mereka 17.000 hektar, 1.000 menjadi kebun sawit.

3. MASYARAKAT HUKUM ADAT DALAM KETENTUAN PERATURAN

Pandangan Dasar Kongres Masyarakat Adat Nusantara 1999 tentang Posisi Masyarakat Adat terhadap Negara telah menegaskan bahwa masyarakat adat ada-lah komunitas-komunitas yang hidup berdasarkan asal-usul leluhur secara turun temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya yang diatur oleh hukum adat, dan lem-

11 MongabayIndonesia.com, Talang Mamak Hak Ulayat Musnah Diterjang Budaya Uang, diakses dari http://www.mongabay.co.id/2013/01/19/talang-mamak-hak-ulayat-musnah-diterjang-budaya-uang/, diakses pada 18 Maret 2021

Page 132: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

122

baga adat yang mengelola keberlangsungan kehidupan masyarakatnya. Secara konstitusional pengakuan dan penghormatan keberadaan masyarakat adat dan hak-hak masyarakat hukum adat telah diatur secara tegas dalam pasal 18 B ayat 2 dan pasal 28 ayat 3 UUD 1945. Konstitusi menyebutkan negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisional sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI. Beberapa Undang- Undang juga mengakui keberadaan masyarakat adat di antaranya adalah UU Pokok-Pokok Agraria, UU Kehutanan, UU Perkebunan, UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU Pemerintah Daerah, dan UU Desa. Dunia internasional juga mengakui keberadaan masyarakat adat, pada tahun 2007 Perserikatan Bangsa- Bangsa mendeklarasikan The United Nation Dec-laration on The Rights of Indgenous People (Deklarasi Perserikatan Bangsa-bangsa Tentang Hak- Hak Masyarakat Adat) dan Indonesia merupakan salah satu negara yang menyetujui deklarasi tersebut. Pasal 1 angka 31 UU No. 32 Tahun 2009 ten-tang PPLH menyebutkan bahwa Masyarakat Hukum Adat (MHA) adalah kelom-pok masyarakat yang secara turun temurun bermukim di wilayah geografis tertentu karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan lingkungan hidup, serta adanya sistem nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, dan hukum.

Mahkamah Konstitusi sudah menetapkan pengakuan atas tanah adat salah sa-tunya putusan MK No. 35/PUU-X/2012 terkait pengujian UU Kehutanan makin menguatkan eksistensi masyarakat hukum adat di Indonesia. Hutan adat yang se-belumnya bagian dari hutan negara sekarang tidak lagi menjadi hutan negara. Jadi, hutan adat telah diakui sebagai entitas tersendiri yang seharusnya dikelola mas-yarakat hukum adat setempat. Oleh karena negara mutlak mengakui dan menghor-mati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat, maka jika negara membentuk pe-merintah daerah, keberadaan masyarakat hukum adat harus menjadi pertimbangan serius, bukan justru malah mengancam keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat dan hak-hak tradisionalnya. Penyelenggaraan pemerintah negara di berbagai bidang seperti pertanahan, kehutanan, pertambangan dan perkebunan tidak boleh menghapuskan hak ulayat masyarakat hukum adat atas tanah dan kekayaan alam di sekitarnya.

4. URGENSI PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN MHA TALANG MA-MAK DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Dilihat dari kondisi dan hasil investigasi terhadap MHA Talang Mamak, dapat

Page 133: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

123

dipaparkan beberapa alasan pentingnya pengakuan dan penghormatan MHA Talang Mamak di Indragiri Hulu yakni:

Pertama, meskipun perubahan kebijakan politik dan hukum terhadap pengem-bangan masyarakat hukum adat telah terjadi, nasib masyarakat hukum adat sampai saat ini belum mengalami perubahan signifikan. Pengakuan dan penghormatan ter-hadap masyarakat hukum adat sebagaimana diatur dalam Pasal 18 B ayat (2) dan 28 I ayat (3) UUD 1945 belum dapat diimplementasikan, dan karena itu masyarakat hukum adat belum memperoleh manfaat nyata. Kedudukan masyarakat hukum adat yang bukan subyek hukum (legal standing) bukan saja tidak memiliki kewenan-gan untuk menguasai sesuatu hak milik, tetapi juga mereka tidak dapat berperka-ra di pengadilan. Padahal, UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi memberikan peluang pada masyarakat hukum adat untuk dapat berperkara di Mah-kamah Konstitusi namun tidak dapat digunakan karena masyarakat hukum adat belum diakui oleh pemerintah daerah. MHA Talang Mamak mempunyai hak atas hutan dan lahan di wilayah hukum adatnya. Sering kali hak tersebut berkonflik dengan perusahaan yang bertumpang tindih dengan MHA Talang Mamak. Catatan AMAN Inhu, keberadaan Perusahaan maupun anak perusahaan di Kabupaten Inhu telah membunuh kehidupan masyarakat. Sebab hutan penghasil kehidupan mas-yarakat yakni penghasil ramuan obat-obatan sebagai pengobatan utama telah dilu-luh lantakkan. Oleh karenanya MHA Talang Mamak dapat mengajukan gugatan di Pengadilan atas hak-hak mereka yang telah direbut oleh perusahaan karena telah mempunyai legal standing melalui pengakuan yang akan diberikan.

Kedua, tidak jelasnya kedudukan hukum masyarakat hukum adat tersebut be-rakibat ketidakpastian hukum dan keadilan hukum atas hak-hak mereka tidak dapat diperoleh. Sejak reformasi ada tren positif dalam pengaturan mengenai keberadaan dan hak Masyarakat Hukum Adat (MHA) atas tanah dan sumber daya alam. Art-inya undang-undang yang dibuat, terutama mengenai tanah dan sumber daya alam dipandang tidak lengkap bila di dalamnya belum mengatur mengenai hak mas-yarakat adat (Arizona 2010:15-6). Beberapa Undang- undang yang bersifat sektoral telah memberikan jaminan yang sama akan pengakuan terhadap hak-hak tradision-al MHA seperti hak ulayat tanah, hak ulayat air, hak ulayat hutan, hak ulayat atas tempat mengembala, dan hak tradisional lainnya seperti hak keturunan dan gelar adat, hak milik benda-benda keramat atau regalia, hak cipta dan hak atas kekayaan intelektual atas karya dan hak cipta adat. Adapun Undang- Undang tersebut beserta hak lengkapnya sebagai berikut:

Page 134: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

124

Namun, hal itu belum memadai untuk menyelesaikan permasalahan nyata yang dihadapi oleh MHA Talang Mamak. Kelemahan tersebut terutama berkaitan dengan pengakuan MHA Talang Mamak sehingga berakibat pada ketidakjelasan mengenai kedudukan hukum (legal standing) dan hak mereka. MHA Talang Mamak kini ha-nya mendapatkan lingkungan dan hutan mereka yang telah rusak. Pembangunan yang dilakukan tidak menghargai MHA Talang Mamak yang bergantung pada hasil hutan. Kehadiran perangkat pemerintahan tidak mengakui pemangku adat dalam mengambil kebijakan merupakan efek dari belum diakuinya MHA Talang Mamak oleh pemerintah. Akibatnya, hutan adat (Rimba Pusaka) yang secara tradisi sangat dijaga dan haram untuk ditebang pun musnah. Luasan Rimba Pusaka sekitar 2.300 hektar yang terletak di Desa Durian Cacar kini telah habis ditebang dan dikuasai perusahaan. Kini hanya tinggal 5 hektar hutan keramat tersebut tersisa. Padahal Rimba Pusaka merupakan sumber makanan dan obat-obatan bagi MHA Talang Mamak, bahkan ritual Gawai Gedang sebagian besar mengambil bahan dari Rimba Pusaka termasuk Kayu Pungai yang menjadi tiang gelanggang.

Ketiga, Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab untuk membuat ke-

Page 135: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

125

bijakan atau produk hukum daerah dalam rangka pengakuan dan penghormatan terhadap keberadaan masyarakat hukum adat. Hal ini merupkan tanggung-jawab pemerintah untuk menjalankan ketentuan di dalam konstitusi berkaitan dengan pengakuan dan penghormatan terhadap masyarakat hukum adat sebagai kesatuan masyarakat hukum adat beserta dengan hak tradisionalnya. Hukum beserta mas-yarakat adat merupakan konsep hukum yang hidup (living law) dalam masyarakat. Maka Pemerintah Daerah wajib tetap menghidupkan masyarakat hukum adat den-gan cara mengakuinya melalui kebijakan yang dibuat oleh kepala Daerah. Pen-gakuan dan penghormatan atas MHA dimaksudkan untuk menjawab masa depan terutama merespon proses globalisasi yang memunculkan eksploitasi oleh kapitalis gobal yang tidak mungkin dihadapi oleh pemerintah sendiri. Maka negara (dalam hal ini Pemerintah bersama Pemerintah Daerah) perlu menggandeng masyarakat hukum adat sebagai institusi yang lebih kuat guna menghadapinya. Masyarakat hukum adat dikatakan sebagai institusi atau organisasi yang kuat jika melihat se-jarah berdirinya hingga kini. Masyarakat hukum adat terutama MHA Talang Ma-mak telah ada bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka dan tetap ada hingga kini walau terus diserang dengan cobaan apapun termasuk konflik dengan perusahaan. Terhitung sudah ada 124 kebijakan daerah tentang pengakuan masyarakat hukum adat terhitung sejak 1979 hingga 2015. Sedangkan di Provinsi Riau, baru ada dua kebijakan yang mengakui adanya masyarakat hukum adat yakni Perda Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tanah Ulayat dan Perda Kabupaten Kampar Nomor 12 Tahun 1999 tentang Hak Tanah Ulayat. Dengan masih besarnya potensi MHA Talang Mamak di Indragiri Hulu, maka penting bagi Pemerintah Daerah Inhu untuk segera membuat kebijakan guna mengakui keberadaan MHA Talang Mamak di Kabupaten Indragiri Hulu.

Keempat, untuk melindungi MHA Talang Mamak dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi. Pengakuan terhadap MHA Adat Talang Mamak juga diperlukan untuk mengangkat keberadaan MHA Talang Ma-mak dan menghindari diskriminasi yang selama ini terjadi. Seperti yang dikemu-kakan oleh Suparlan (1995), prinsip-prinsip kekerabatan dan tradisi yang berlaku berkenaan dengan hubungan mereka sesamanya dan lingkungan hidupnya, menjadi longgar atau tidak berlaku lagi karena masing-masing mementingkan diri sendiri atau keluarganya. Hal ini disadari atau tidak disebabkan oleh suatu proses moderni-sasi yang sedang terjadi pada sebagian orang talang mamak saat ini. Pemukiman MHA Talang Mamak sekarang ini bukan lagi menjadi milik mereka, karena seka-rang sudah banyak yang dibangun perkebunan sawit, pertambangan batu bara dan rumah-rumah untuk karyawan beberapa perusahaan HPH, maupun etnik atau sub

Page 136: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

126

etnik lainnya yang bekerja di perusahaan yang ada. Kondisi di atas menjadikan MHA Talang Mamak berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan penghormatan atas adat mereka. MHA Talang Mamak telah berjuang dengan segala daya yang mereka miliki termasuk menjumpai Ketua DPRD Kabupaten Inhu dan Bupati Inhu. Hal ini pernah dilakukan oleh MHA Talang Mamak pada tahun 2004 hingga 2006. Hal ini dikarenakan PT Inekda masuk dan membangun kebun kelapa sawit seluas 9000 hektar di tanah ulayat MHA Talang Mamak dan tidak pernah diketahui baik Patih maupun Batin MHA Talang Mamak di Desa Sungai Limau dan Desa Talang Sungai Parit. Konflik tersebut hingga kini masih terus berlangsung bahkan PT In-ekda terus melakukan operasinya tanpa dapat diganggu ataupun digugat dan MHA Talang Mamak kehilangan hutan adatnya. Kondisi ini akan terus berlangsung sela-manya jika MHA Talang Mamak tidak diakui dan dihormati hak-haknya.

Pengakuan dan Penghormatan MHA Talang Mamak melalui suatu kebijakan merupakan keharusan melihat kondisi riil MHA Talang Mamak yang ada di Indra-giri Hulu. Kebijakan tersebut harus bisa menjadi suatu pijakan agar hak-hak MHA Talang Mamak dapat diakui dan dihormati dan harapannya tidak ada lagi konflik yang terjadi di wilayah MHA Talang Mamak. Serta nantinya akan memperkuat dan terus melestarikan budaya dan adat istiadat MHA Talang Mamak yang diambang kepunahan. Indonesia sebenarnya telah mempunyai hukum konstitusi yang menga-kui masyarakat adat, tetapi Indonesia belum mempunyai hukum administrasi bagi keberadaan masyarakat adat berikut hak-hak kolektifnya. Sehingga perlu adanya pengakuan baik dalam bentuk peraturan daerah maupun dalam bentuk Surat Kepu-tusan Bupati. Dalam skala nasional, sudah ada 124 produk daerah mengenai mas-yarakat adat, terdapat 71 produk hukum daerah yang bersifat pengaturan dan 53 yang bersifat penetapan. Produk hukum pengaturan adalah produk hukum daerah sifatnya mengatur masyarakat adat dan hak tradisionalnya secara umum yang ti-dak menyebutkan nama komunitas atau wilayah adat tertentu. Sementara produk hukum penetapan adalah produk hukum daerah sifatnya menetapkan komunitas tertentu atau wilayah adat tertentu dari komunitas masyarakat adat. Selain dari sifat produk hukum daerah tersebut, dapat pula klasifikasi dilakukan memperhatikan bentuk produk hukum daerah. Dalam hal ini, produk hukum daerah tersebut dikla-sifikasikan dalam empat bentuk yakni (1) Peraturan Daerah yang bersifat penga-turan, (2) Peraturan Daerah yang bersifat Penetapan, (3) Peraturan Kepala Daerah yang meliputi Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati, dan (4) Keputusan Kepala daerah. Jika melihat dari sisi materi muatan atau isi produk hukum daerah, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi lima, yaitu: (1) kelembagaan adat, peradilan adat dan hukum adat, (2) wilayah, tanah, hutan adat dan sumber daya alam lain-

Page 137: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

127

nya, (3) keberadaan masyarakat hukum adat, (4) Desa Adat dan (5) kelembagaan pelaksana produk hukum daerah mengenai masyarakat adat. Dan produk yang ber-muatan kelembagaan adat, peradilan adat dan hukum adat mendominasi dengan 51 produk hukum. Di Provinsi Riau ada dua produk hukum adat yakni Perda Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tanah Ulayat dan Perda Kabupaten Kampar No. 12 Tahun 1999 tentang Hak Tanah Ulayat. Kedua produk hukum yang ada di Provinsi Riau tersebut merupakan produk hukum yang bersifat pengaturan dan bermuatan wilayah, tanah, hutan adat dan sumber daya alam lainnya. Khusus untuk Perda Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2015, hal tersebut masih terlalu umum dan juga belum ada pengaturan turunannya yakni Peraturan Gubernur untuk hal dan pelaksanaan teknisnya.

5. ADVOKASI LBH PEKANBARU DAN AMAN INHU

“Kalau kita sendiri, mati kita kawan” kata-kata itu diucapkan oleh Batin Irasan, salah satu Pimpinan di Komunitas Talang Mamak dalam Kegiatan Gawai Gadang Talang Mamak. Gawai Gadang merupakan pesta besar dalam merayakan pernikahan ataupun khitanan dengan menggunakan seluruh unsur budaya dan adat dari Talang Mamak. Maka setiap 5 tahun sekali, pertama kali sejak 2013, momen ini sengaja dibuat tidak hanya sebagai pesta pernikahan saja, tapi juga sebagai forum konsolidasi para Batin dan masyarakat Talang Mamak yang sudah mulai tergerus zaman. Kini, Masyarakat Talang Mamak masih menjadi tamu di rumah sendiri, kerap terabaikan dan di diskriminasikan oleh Pemerintah dan sering mengalami konflik baik dengan masyarakat pendatang maupun dengan perusahaan yang ber-produksi di wilayah adat mereka. Sehingga sekarang luas wilayah adat milik Talang Mamak semakin berkurang dan terus diimpit oleh kepentingan banyak pihak.

Hutan Tanah yang tidak diartikan hanya sebagai Tanah dan Hutan tapi bisa diartikan juga sebagai wilayah, mempunyai fungsi sebagai simbol eksistensi atau marwah, fungsi konservasi atau kultural dan fungsi ekonomi atau nafkah. Ketiga fungsi ini sifatnya hirarki dan fungsi eksistensi diletakkan paling atas dan paling menentukan nasib suatu masyarakat adat. Maka jika Masyarakat Adat tidak bisa menjaga Hutan Tanahnya, maka dapat dianggap masyarakat adat tersebut tidak lagi bermarwah atau tidak lagi eksis. Namun jika masyarakat tersebut telah kehilangan Hutan Tanahnya namun masih ada perjuangan mendapatkan kembali atas Hutan Tanah tersebut, maka masyarakat adat tersebut masih ada dan masih memiliki marwah. Hal ini yang coba diperjuangkan oleh Masyarakat Adat Talang Mamak di wilayah kekuasaan mereka yang sudah semakin menyempit diimpit oleh ber-

Page 138: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

128

ingasnya perusahaan dibantu oleh Pemerintah. Sehingga dengan segala peluang, bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Indragiri Hulu dan LBH Pekanbaru, masyarakat Adat Talang Mamak berupaya merebut Hutan Tanah milik mereka walaupun hanya tinggal sejengkal.

Dalam acara Gawai Gadang 2018, LBH Pekanbaru diberikan kehormatan sebagai pihak yang akan membantu Talang Mamak dalam pendampingan hukum baik litigasi dan non-litigasi serta advokasi atas pengakuan Talang Mamak. Sebe-lum diminta, LBH telah beberapa kali melakukan advokasi bagi Masyarakat Adat Talang Mamak yang dilaksanakan bersama antara LBH Pekanbaru dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Indragiri Hulu. Beberapa kegiatan tersebut dilakukan dengan perspektif bahwa Talang Mamak harus bisa diakui oleh Negara ini, oleh Pe-merintah Daerah Indragiri Hulu melalui Peraturan Daerah maupun Surat Keputusan Bupati. Pertama, perlu diakukan pemberdayaan kepada masyarakat Adat Talang Mamak melalui penyuluhan hukum dan pendidikan hukum kritis. Dengan kegiatan ini, diharapkan adanya perubahan pemahaman dan peningkatan kemampuan dari Masyarakat Adat Talang Mamak dalam melihat hak dan kewajiban Negara serta Perusahaan terhadap mereka. Dari sinilah muncul ide bahwa semua konflik yang terjadi di kelompok disebabkan tidak diakuinya Masyarakat Adat Talang Mamak. Seperti konflik antara masyarakat dengan Perusahaan Sawit yang merusak hutan adat mereka. Hal ini bukan kesalahan dan pelanggaran tunggal dari perusahaan, na-mun juga kesalahan dan terdapat pelanggaran dari Pemerintah, dalam hal ini yang berwenang mengeluarkan izin.

Dari hal tersebut, perlu diakuinya keberadaan Masyarakat Adat Talang Ma-mak, agar setiap konflik yang ada, masyarakat bisa mempunyai kedudukan hukum. Selain itu, dengan pengakuannya Masyarakat Adat Talang Mamak, Pemerintah juga harus memberikan hak yang dimiliki oleh masyarakat. Walaupun sebenarnya hal tersebut sangatlah janggal, karena bagaimana mungkin masyarakat yang telah ada terlebih dahulu harus diakui oleh Negara yang justru dibentuk oleh masyarakat yang terlebih dahulu itu sendiri. Selanjutnya adalah membuat fakta-fakta hukum dan merangkainya menjadi policy brief. Di dalamnya juga ada peta wilayah adat Talang Mamak yang dibuat secara partisipatif dan tidak hanya berisi wilayah na-mun juga kondisi sosial masyarakat Adat Talang Mamak di Indragiri Hulu. Maka dalam hal ini, LBH Pekanbaru menjadi legal drafter untuk pembuatan policy brief tersebut dan AMAN Inhu menjadi pelaksana pemetaan, yang nantinya dokumen tersebut akan diberikan kepada Pemerintah Daerah Inhu agar nantinya dijadikan pedoman dan mengubah pandangan pemerintah bahwa pentingnya pengakuan bagi Masyarakat Adat Talang Mamak. Maka dibuatlah workshop agar Pemerintah

Page 139: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

129

Daerah Inhu bisa mendengar langsung permasalahan Masyarakat Adat Talang Ma-mak dan penyerahan policy brief tersebut. Dari policy brief tersebut, Pemda Inhu meminta adanya Naskah Akademik yang nantinya dijadikan syarat bagi terbitnya Peraturan Daerah bagi pengakuan masyarakat adat di Inhu khususnya Masyarakat Talang Mamak. Maka bersama AMAN Inhu, LBH Pekanbaru menggelar beberapa kegiatan diskusi di Pekanbaru untuk mengumpulkan semua fakta-fakta dan kaji-an-kajian hukum dari Akademisi yang membantu pembuatan Naskah Akademik tersebut.

Maka setelah Naskah Akademik mengenai Pengakuan Masyarakat Adat Talang telah selesai, selanjutnya akan dibawa dan dipaparkan kepada Pemerintah Daerah Inhu. Selanjutnya Pelatihan Paralegal. Dalam perjalanannya, Pemda Inhu lebih menginginkan adanya Surat Keputusan karena jika ingin Peraturan Daerah, maka prosesnya akan panjang dan berbelit karena dalam pembuatan Perda, mem-butuhkan proses lobi dan perlu masuk ke dalam Prolegda DPRD Inhu. Maka ber-dasarkan hal tersebut, pada Januari 2018, dibentuk Panitia Pengakuan Masyarakat Adat Talang Mamak di Inhu yang fungsinya akan memverifikasi dan memvalidasi mengenai masyarakat Adat Talang Mamak di Inhu. Perkembangan terakhir saat perjumpaan dengan Sekretaris Daerah Inhu dengan agenda pembahasan Acara Ga-wai Gedang, disampaikan untuk SK mengenai Pengakuan Masyarakat Adat Talang Mamak hanya menunggu satu langkah lagi, yakni penentuan Patih atau pimpinan Batin, yang saat itu masih berselisih siapa yang layak menjadi Patih.

Selama perjalanan dalam pengakuan tersebut, LBH Pekanbaru merasa per-lunya penguatan dan pemberian kemampuan keterampilan bagi Masyarakat Adat Talang Mamak baik pemudanya maupun Batinnya. Pertama, dirasa akan san-gat buang-buang energi jika LBH Pekanbaru harus bolak-balik Pekanbaru-Ren-gat yang berjarak lebih kurang 5 jam hanya untuk melakukan satu kegiatan saja. Kedua, ada hal urgen yang perlu dilakukan oleh Masyarakat Adat Talang Mamak dan hal tersebut lebih baik dilakukan oleh masyarakat dibandingkan LBH Pekan-baru, seperti hearing dan follow up semua surat dan permohonan yang diajukan baik ke Instansi Pemerintah maupun swasta. Sehingga dari alasan-alasan tersebut, dirasa perlu diadakannya Pelatihan Paralegal bagi masyarakat Adat Talang Mamak. Terhitung sudah dua kali pelatihan Paralegal Tingkat Dasar dilaksanakan dan sekali pelatihan Paralegal Tingkat Lanjut dilaksanakan. Dari pelatihan tersebut, juga telah diberikan buku bagi Paralegal untuk bisa menuliskan cerita dan kasus yang telah mereka tangani selama ini. Harapannya dari sana, masyarakat Adat Talang Mamak dapat mendorong Pemerintah untuk dapat memenuhi hak-hak dari masyarakat Adat Talang Mamak dengan kekuatan diri sendiri, sehingga LBH Pekanbaru tidak perlu

Page 140: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

130

lagi membekali masyarakat dengan ilmu hukum dan peran LBH nantinya hanya menjaga agar masyarakat tetap di dalam koridor yang semestinya.

Dari hasil pelatihan paralegal tersebut, dapat membantu masyarakat adat Talang Mamak khususnya Kelompok Muda Talang Mamak mengadvokasi permasalahan yang mereka alami secara mandiri seperti pencemaran yang dilakukan oleh salah satu perusahaan kelapa sawit yang membuang limbah sembarangan. Hanya den-gan sedikit masukan hukum, Paralegal Talang Mamak telah membuat laporan ke KLH Provinsi Riau dan perkembangan terakhir, pihak perusahaan akan menyele-saikan permasalahan ini secepatnya dan berniat mengganti rugi atas pencemaran yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. Selain itu, LBH Pekanbaru menilai perlu adanya penguatan kapasitas Pengacara atau Advokat yang ada di Riau un-tuk mempunyai perspektif terkait masyarakat adat dan hak-haknya. Maka diadakan pelatihan Pengacara Masyarakat Adat yang tujuannya agar LBH Pekanbaru punya “teman” seirama dalam memperjuangkan masyarakat Adat. Karena LBH sadar, ka-lau LBH Pekanbaru sendiri berjuang membela masyarakat adat, maka saat LBH tidak mampu lagi membantu permasalahan masyarakat adat yang banyak tersebut, masyarakat tidak akan terbantu. Sehingga perlu adanya Pengacara di Riau yang mempunyai perspektif terhadap masyarakat Adat di Riau. Sehingga maklumat Ga-wai Gadang 2018 yang salah satunya adalah segera diakuinya dan melindungi hak-hak masyarakat Adat Talang Mamak di Indragiri Hulu sebagai upaya untuk terus membuat masyarakat Adat Talang Mamak terus bersama dan tidak berpisah serta berjalan sendiri-sendiri akan menghindari masyarakat Adat Talang mamak dari kepunahan dan mati sendiri-sendiri.

Berangkat dari permasalahan yang terjadi, YLBHI – LBH Pekanbaru bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kabupaten Indragiri Hulu serta MHA Talang Mamak mencoba melakukan advokasi agar diakui dan dihormati hak-haknya. LBH Pekanbaru menyusun sebuah Kebijakan Ringkas (Policy Brief) yang pada intin-ya adalah merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu un-tuk dapat meregulasikan pengakuan MHA Talang Mamak dalam sebuah Peraturan Daerah.

Agustus 2017 LBH Pekanbaru bersama AMAN Indragiri Hulu serta MHA Talang Mamak menyerahkan Policy Brief kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu, Raja Fahrurazi. Melalui Kabag Pertanahan tersebut, Pemkab Indragiri Hulu mendukung pengakuan MHA Talang Mamak. Meskipun telah mendapat dukungan tersebut, LBH Pekanbaru tidak berhenti sampai disitu.

Page 141: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

131

Dalam policy brief tersebut, Rekomendasi yang ditawarkan oleh LBH Pekan-baru adalah13:

1. Pemerintah Kabupaten Indagiri Hulu tidak perlu ragu lagi untuk mem-bentuk produk hukum daerah mengenai pengakuan dan penghormatan MHA Talang Mamak. Selain berbagai peraturan perundang-undangan telah mem-pertegas kewenangan tersebut, beberapa daerah telah membuat regulasi dan kebijakan mengenai masyarakat adat. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu hanya perlu mempercepat dan memperluas inisiatif pembentukan produk hu-kum daerah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh MHA Talang Mamak selama ini.

2. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu perlu membentuk Tim Kerja yang terdiri dari unsur pemerintahan, MHA Talang Mamak dan Non-Government Organization (NGO) seperti AMAN Inhu yang konsen di bidang penguatan hak masyarakat adat yang dari padanya Tim Kerja tersebut berguna mengka-ji dan menganalisis produk hukum dan materi seperti apa yang cocok untuk MHA Talang Mamak.

Setelah Penyerahan Policy Brief tersebut, LBH Pekanbaru menyusun Naskah Akademik Peraturan Daerah tentang Pengakuan Masyarakat Adat Talang Mamak, meskipun Provinsi Riau telah memiliki Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tanah Ulayat, akan tetapi Perda tersebut masih belum mampu untuk menjawab permasalahan Masyarakat Adat yang ada di Provinsi Riau, khu-susnya di Indragiri Hulu.

LBH Pekanbaru sampai saat ini terus mendorong kebijakan untuk pengakuan MHA Talang mamak. LBH Pekanbaru juga telah membuat draft Naskah Akademik yang merupakan lanjutan dari Policy Brief tersebut. Hal demikian telah dibahas bersama akademisi, NGO serta masyarakat adat talang mamak sendiri.

Tidak hanya policy brief, pada 14 Febaruari 2018 LBH Pekanbaru, aman Inhu dan Masyarakat Adat Talang Mamak juga menyerahkan Naskah Akademik Pera-turan Daerah tentang Pengakuan Masyarakat Adat Talang Mamak yang diterima Hendrizal (waktu itu masih Plt Sekda Kab. Inhu) yang juga dihadiri Kabag. Per-tanahan, Raja Fahrurazi, S.Sos dan Kabag. Hukum, Dewi Khairi Yenti, S.H.14

Setahun berselang, kabar tentang Panitia MHA Kab. Inhu tidak kunjung keden-garan. Di sinilah, Masyarakat Adat Talang Mamak “menjemput bola” perihal infor-masi yang sangat panting itu bagi mereka. Padahal Pasal 5 ayat (4) Permendagri 52/2014 menyebutkan hasil verifikasi dan validasi diumumkan kepada Masyarakat

13 LBH Pekanbaru, 2017 Policy Brief “Urgensi Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Talang Mamak Kab.Indragiri Hulu Riau”. Pekanbaru ;

Page 142: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

132

Adat setempat dalam waktu satu (1) bulan sejak SK Kepanitiaan dibentuk bekerja.

Walaupun dari Panitia menjawab, bahwa mereka telah bekerja antara lain dengan melakukan proses pencatatan sipil dan mengundang kepala desa untuk membentuk Lembaga Adat Desa (LAD) sesuai dengan Permendagri No. 18/2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa. Sebab menurutnya, proses pengakuan Masyarakat Adat harus didahului dengan LAD.

Sekda pun beranggapan bahwa di Kab. Inhu tidak ada desa adat atau hutan adat, kecuali hanya desa, sehingga Putusan MK 35 tidak dapat diberlakukan. Desa yang dimaksud adalah desa administratif sebagaimana telah menjadi arus utama (mainstream) sejak UU No.5/1979 tentang Pemerintahan Desa.

Di titik inilah muncul perselisihan pandangan antara Panitia MHA Kab. Inhu dengan Masyarakat Adat Kab. Inhu itu sendiri. Masyarakat Adat Talang Mamak sudah memiliki kelembagaan adat sejak turun-temurun. Perihal persyaratan se-bagaimana dirujuk untuk verifikasi dan validasi, dokumen-dokumennya sudah dis-erahkan ke Pemkab sebagai data pendukung.

Masyarakat adat mengacu pada Putusan MK 35, jadi harusnya yang masuk di kepanitiaan itu adalah Batin, BPH Daerah AMAN, LBH Pekanbaru, bukan kepala desa atau lembaga-lemabaga adat desa, apalagi yang harus dibentuk dulu (LAD-nya), ketua Aman inhu kala itu mengaku, ketika SK Panitia Pengakuan MHA Kab. Inhu tersebut diinformasikan Pemkab, Masyarakat Adat tidak dilibatkan. Ia men-gatakan justru terkejut sebab tiba-tiba SK keluar, tanpa konsultasi, sehingga panitia yang dibentuk tidak seperti yang diharapkan Masyarakat Adat dan sesuai mandat Putusan MK 35 maupun Permendagri 52.

Harusnya Pemkab Inhu patuh terhadap konstitusi dan regulasi yang berlaku dan melaksanakan mandat Putusan MK 35/PUU-X/2012 dan tidak perlu takut membentuk produk hukum daerah mengenai pengakuan dan penghormatan Mas-yarakat Adat Talang Mamak di Kabupaten Indragiri Hulu.

14 Aman.or.id, pembangkangan-pemkab-inhu-terhadap-putusan-mahkamah-konsti-tusi-tentang-hutan-adat, diakses dari http://www.aman.or.id/2019/01/pembangkan-gan-pemkab-inhu-terhadap-putusan-mahkamah-konstitusi-tentang-hutan-adat/, diakses pada 19 Maret 2021

Page 143: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

133

LAMPIRANFOTO DAN PETA

Page 144: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

134

Diskusi di rumah kepala desa di Komunitas Alim

Diskusi di Komunitas Ampang Delapan

Diskusi di Komunitas Anak Talang Diskusi di Komunitas Aur Cina

Diskusi di komunitas Pejangki Diskusi di Komunitas Pangkalan Kasai

Diskusi di Pering Jaya Diskusi dikomunitas Talang Kedabu

Page 145: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

135

Diskusi dikomunitas Talang Parit Diskusi dikomunitas Talang Jerinjing

Jalan Menuju komunitas Pringjaya Diskusi di komunitas Tujuh Buah Tangga

Diskusi di komunitas talang sungai jirak Pelatihan Menulis Bersama komunitas Talang Mamak Tahun 2018 di Belilas

Gawai Gedang 2018 Gawai Gedang 2018

Page 146: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

136

Gawai Gedang 2018

Page 147: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

137

1. Ria Duapuluh Patar

Page 148: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

138

2. Alim

3. Batin Empang Delapan

Page 149: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

139

4. Dubalang Anak Talang

5. Talang Durian Cacar

Page 150: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

140

6.Talang Gedabu

7. Pejangki

Page 151: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

141

8. Pembubung

9. Talang Perigi

Page 152: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

142

10. Pring Jaya

11. Rio Sanglap

Page 153: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

143

12. Sungai Limau

13. Talang Parit

Page 154: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

144

14. Tenaku Kecil

15. Talang Tujuh Buah Tangga

Page 155: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

145

1. MongabayIndonesia.com, Talang Mamak Hak Ulayat Musnah Diterjang Budaya Uang, diakses dari http://www.mongabay.co.id/2013/01/19/talang-mamak-hak-ulayat-musnah-diterjang-budaya-uang/, diakses pada 18 Maret 2021

2. MongabayIndonesia.com, Beginilah Nasib Mas-yarakat Adat Talang Mamak Bagian 1, diakses dari http://www.mongabay.co.id/2016/07/24/beginilah-nasib-mas-yarakat-adat-talang-mamak-bagian-1/, diakses pada 19 Maret 2021

3. Aman.or.id, pembangkangan-pemkab-inhu-terh-adap-putusan-mahkamah-konstitusi-tentang-hutan-adat, diakses dari http://www.aman.or.id/2019/01/pembangkan-gan-pemkab-inhu-terhadap-putusan-mahkamah-konstitu-si-tentang-hutan-adat/, diakses pada 19 Maret 2021

4. LBH Pekanbaru, 2017 Policy Brief “Urgensi Pen-gakuan Masyarakat Hukum Adat Talang Mamak Kab.In-dragiri Hulu Riau”. Pekanbaru ;

5. Gilung. 2012. Talang Mamak: Hidup Terjepit Di Atas Tanah dan Hutannya Sendiri Potret Konflik Kehutan-an Antara Masyarakat Adat Talang Mamak Di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau Dengan Industri Kehutanan. Disampaikan sebagai Bahan Pelengkap Kesaksian Dalam Sidang Pengujian Undang-Undang No.41 Tahun 1999 Ten-tang Kehutanan Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2012.

6. Putusan MK No. 35/PUU-X/2012

7. Permendagri 52/2014

DAFTAR PUSTAKA

Page 156: TIM PENYUSUN - Beranda · 2021. 4. 23. · Rio Sanglap 75 4. Talang Durian Cacar 76 5. Tenaku Kecik 78 6. Pejangki 78 7. Talang Perigi 79 8. Talang Gedabu 80 9. Talang Parit 82. 10

146