teori fotosintesis – untuk rendemen tanaman tebu

42
TEORI FOTOSINTESIS Tanaman tebu Saccharum officinarum sangat efisien menghasilkan sukrose yang berlebihan jumlahnya. Proses ini menangkap energi radiasi matahari dan mengubahnya menjadi senyawa organik, glukose. Proses ini disebut FOTOSINTESIS.

Upload: dinhtruc

Post on 31-Dec-2016

247 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

TEORI FOTOSINTESISTanaman tebu Saccharum officinarum sangat efisien

menghasilkan sukrose yang berlebihan jumlahnya. Proses ini menangkap energi radiasi

matahari dan mengubahnya menjadi senyawa organik, glukose. Proses ini disebut FOTOSINTESIS.

Page 2: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

FOTOSINTESIS TEBU TANAMAN C4

Page 3: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

PENAMPANG DAUN TEBU TANAMAN C4

Page 4: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

PHOTO-IONIZATIONKompleks protein-klorofil yang telah ter-eksitasi bereaksi dnengan air dan memecah molekul air

menjadi ion hidrogen dan ion (OH-).  Fenomena ini disebut foto-ionisasi.

Chlorophyll-protein complex (Excited) + H2O          ------- Chlorophyll – Protein complex + H* _ OH –

(Ground state)

Page 5: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

BIOSINTESIS KARBOHIDRATAseptor CO2 dalam tanaman C4 adalah

phosphoenolpyruvate (PEP). PEP bereaksi dengan CO2 membentuk asam oksalo-asetat yang kemudian direduksi

oleh NADPH menjadi asam-malat. Asam malat ini kemudian bereaksi dengan RUBP menjadi asam piruvat.

Page 6: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

BIOSINTESIS GLUKOSE

Page 7: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

TEORI KHLOROFILKalau molekul klorofil dalam membran thylakoid di-eksitasi oleh cahaya matahari, level energi dari elektron di dalam strukturnya diperkuat dengan sejumlah yg setara dengan

energi cahaya yang diserap dan klorofil menjadi ter-eksitasi. Paket energi eksitasi (The Exciton) bermigrasi dengan cepat

melalui molekul pigmen pemanen cahaya ke pusat reaksi fotosistem dimana ia menyebabkan elektron mendapatkan

sejumlah besar energi.

Page 8: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

KHLOROFIL : PHOTOSYSTEM

Cahaya, dalam bentuk photons, meng-eksitasi molekul klorofil hingga mencapai pusat reaksi dari Photosystem II.

Hal ini memungkinkan elektron dari satu molekul klorofil meloncat ke tingkat energi yang lebih tinggi di dalam

molekul klorofil yang sama.

Page 9: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

MOLEKUL KLOROFIL INTI MgKlorofil disintesis dalam kloroplas dari 8 molekul 5-amino-

levulinic acid.  Delapan garis merah menyatakan lokasi bagian-bagian dari 5-aminolevulinic acid dalam molekul akhir.  Posisi 3 adalah gugusan methyl dalam klorofil a

(illustrated) merupakan suatu gugusan formyl (CHO) dalam klorofil b. 

Page 10: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Molekul khlorofil

Page 11: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

BIOSINTESIS KHLOROFIL

Dalam tubuh tanaman 5-aminolevulinic acid disintesis dari asam glutamat diabstraksikan

oleh von Wettstien et al. (1995):                                                                             

                                         

Page 12: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

BIOSINTESIS KHLOROFILIkhtisar jalur biosintesis klorofil. Zone yang diarsir gelap

menyatakan jalur yang dikendalikan oleh ChlM. Reaksi methyl-transferase dikatalisis oleh ChlM.

ALA = d-aminolaevulinic acid; proto, protoporphyrin IX; GGPP = geranyl-geranoyl pyrophosphate;

ChlM = magnesium protoporphyrin IX methyltransferase; SAM = S-adenosyl-l-methionine;

SAH = S-adenosyl-l-homocysteine.

Page 13: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Jalur biosintesis klorofil dan heme.

Page 14: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

BIOSINTESIS SUKROSE

Page 15: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

BIOSINTESIS SUKROSELokasi keterlibatan Na dalam fotosintesis C4 :

stomatal conductance (A), carbonic anhydrase (B), aktivitas PEP carboxylase (C) semuanya tidak terpengaruhi oleh

nutrisi Na. Daun-daun tanaman yang defisien Na mempunyai kandungan yang tinggi alanine dan pyruvate, dan

kandungan PEP yang rendah dalam khloroplas mesofil (abstraksi P.F. Brownell)

Page 16: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

JALUR SINTESIS PATI DALAM KLOROPLAST

karbon yang DIASIMILASI melalui siklus Calvin dibagi-bagi, sebagian diekspor ke cytosol untuk sintesis sucrose dan

sebagian ditahan dalam kloroplas untuk sintesis pati. Aktivasi redoks dan regulasi allosteric AGPase

mengendalikan aliran karbon menjadi pati. Fru6P = fructose 6-phosphate; Glc1P = glucose 1-phosphate; Glc6P = glucose 6-phosphate;

TPT = triose-phosphate/phosphate translocator.

Page 17: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

PERANAN Fru-2,6-P2 DALAM MENGENDALIKAN SINTESIS SUKROSE

Reaksi sintesis sukrose dikatalisis oleh ensim-ensim: 1, Rubisco; 2, chloroplastic PGK and chloroplastic TPI; 3, chloroplastic

Fru-1-6-P2 aldolase; 4, chloroplastic FBPase; 5, transketolase, sedoheptolase-1,7-bisphosphatase aldolase, sedoheptolase-1,7-

bisphosphatase, phosphopentoepimerase, phosphoriboisomerase and phosphoribulokinase; 6, triose phosphate transporter; 7, cytoslic PGK

and cytosolic TPI; 8, cytosolic Fru-1-6-P2 aldolase; 9, cytosolic FBPase; 10, cytosolic PGI ; 11, cytosolic PGM , 12, UGPase, 13, SPS,

14, sucrose phosphatase.

Page 18: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

TRANSPORT SUKROSEJalur-jalur metabolisme gula dan kompartementasi di dalam

sel-sel jaringan simpanan. Gula dapat dikirim ke sel-sel simpanan melalui jalur apoplasmic atau symplasmic.

Di dalam sink apoplasm, sucrose dapat dihidrolisis menjadi hexoses dengan bantuan ensim invertase ekstra-seluler.

Page 19: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

TRANSPORT SUKROSEDalam jaringan fotosintesis, sucrose diekspor dari sel-sel,

sebagian besar dengan jalan difusi dan selanjutnya diambil oleh kompleks phloem dengan mekanisme

khusus ko-transpor sukrose /H+.

Setelah dalam kompleks phloem, sucrose diangkut ke sel-sel dalam jaringan heterotrophic “sink“.

Ada dua macam jaringan sink yang berbeda:

(i) “utilisation sinks“, secara metabolik sangat aktif, jaringan yang tumbuh dengan cepat seperti

meristems dan daun-daun muda, (ii) “storage sinks“, seperti umbi, batang, akar atau

buah, yang mengendapkan karbohidrat impor sebagai senyawa simpanan (misalnya pati, sucrose,

lemak atau protein).

Sucrose yang diperoleh dari translokasi, oleh jaringan sink, dapat memasuki sel secara langsung melalui

symplasm atau apoplasm (transport sukrose); atau mengalami pemecahan menjadi komponen heksose

dan diangkut sebagai monosakarida.

Karbon yang diperoleh sel-sel heterotrophic bergerak terutama melalui jalur symplastic dan tidak dipecah

menjadi glucose dan fructose selama pengangkutannya.

Page 20: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

MOBILISASI SUKROSE DALAM JARINGAN SINK (SIMPANAN)

Sucrose yang dikirim ke jaringan simpanan dapat mengalami pemecahan melalui salah satu cara ini:

(i) Dalam apoplast, oleh aktivitas ensim acid invertase atau dalam cytosol oleh kedua encim

berikut ini

(ii) alkaline invertase atau

(iii) sucrose synthase (SuSy).

Page 21: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Jalur pengosongan sukrose dan mobilisasi selanjutnya.

Page 22: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

SUKROSE DALAM JARINGAN SIMPANAN

Perilaku sukrose yang diangkut secara apoplastik dalam jaringan simpanan:

(1) Sucrose yang memasuki apoplast dapat dipecah menjadi glucose dan fructose oleh ensim wall-invertase sebelum memasuki sel jaringan simpanan,

(2) sucrose dapat diambil masuk ke dalam sel tanpa perubahan. (3) Dalam symplast sel jaringan simpanan, sucrose dapat dipecah

menjadi glucose dan fructose oleh ensim cytoplasmic invertase, (4) sucrose dapat memasuki vacuole tanpa perubahan. (5) Setelah dalam vacuole, sucrose dapat dipecah menjadi glucose dan

fructose oleh ensim vacuolar invertase, atau tetap tidak berubah.

Page 23: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

METABOLISME SUKROSE

Page 24: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

KATABOLISME SUKROSESucrose dipecah oleh ensim invertase (β-fructofuranosidase)

atau sucrose synthase .

Hasil-hasil pemecahan sukrose menjadi cadangan glucose 6-P dan fructose 6-P dalam cytosol, yang dapat secara bebas

ber-reaksi dalam ‘hexose-P pool’.

Dalam cytosol, fructose 6-P dapat dikonversi menjadi fructose 1,6-P2 melalui dua reaksi yang berbeda, satu reaksi

dikatalisis oleh ensim 6-phosphofructokinase dan reaksi lainnya dikatalisis oleh ensim PPi–fructose-6-P 1-phospho-

transferase . Dashed arrows indicate alternative sources of fructose 1,6-P2. [PPi–fructose-6-P 1-phosphotransferase is confined to cytosol , so if fructose 6-P is phosphorylated in plastids,

only one reaction is available.]

Fructose 1,6-P2 is converted to 2 phosphoenolpyruvate (PEP) in glycolysis. As drawn, glycerone-P moves from

cytosol to plastid, although other glycolytic intermediates (e.g. glucose 1-P, 3-P-glycerate and PEP) can also move from

cytosol to plastids .

Pi yang ditukar dengan glycerone-P selama proses transport cytosolic-plastidic diimbangi dengan pelepasan Pi neto

dalam plastida. Cadangan hexose-P mensuplai glucose 6-P kepada plastids,

dimana erythrose 4-P (E4P) dihasilkan oleh operasi siklis dari jalur oksidatif pentose phosphate (OPPP).

Page 25: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

RESPIRASI

Respirasi mulai dengan pemecahan sukrose menjadi hexose phosphates (hexose-P),

glucose 6-P dan fructose 6-P.

Sucrose breakdown is assumed to occur in the cytosol, though it can also occur in the

apoplast. Sucrose dapat dipecah oleh ensim invertase

atau ensim sucrose synthase .

Produk dari kerja ensim invertase adalah glukosa dan fruktose, yang secara langsung

dapat mengalami fosforilasi membentuk glucose 6-P dan fructose 6-P.

Pemecahan Sucrose oleh ensim sucrose synthase menghasilkan fructose plus UDP-

glucose. Fructose ini dapat secara langsung

mengalami fosforilasi, menghasilkan fructose 6-P, dan UDP-glucose dapat dikonversi

menjadi glucose 6-P dalam dua tahap reaksi.

Page 26: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

STABILISASI UREAUrea bersifat higroskopis dan mudah larut

dalam air

(Urea yang terhidratasi secara optimal: Sekitar 6 - 8 moles air per mole urea )

Page 27: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Molekul Urea mengikat Molekul Air

Keterkaitan molekuler molekul urea dengan molekul air.

Molekul air terikat pada molekul urea oleh dua ikatan hidrogen (garis putus-putus).

Atom hidrogen dinyatakan dalam bentuk bola putih, oksigen sebagai bola merah, atom

nitrogen sebagai bola biru dan atom karbon sebagai bola hitam .

H2O

NH2

CO

Page 28: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Molekul Urea higroskopis dan mudah larut air

Struktur Solvation molekul urea. Salah satu molekul air dalam solvation-shell menjalin

dua ikatan hidrogen dengan urea.

Page 29: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Geometri Kristal Urea

Page 30: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

HIDROLISIS UREA SECARA ENSIMATIS

Page 31: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

UREASE: ENSIM HIDROLISIS UREA

Beberapa jenis mikroba menghasilkan ensim Urease.

Ensim ini sangat efektif mengkatalisis reaksi hidrolisis urea menjadi satu molekul CO2 dan dua molekul

ammonia.

Karena CO2 menguap, reaksi ini meningkatkan pH lingkungan melalui produksi Ammonium Hydroxide.

Setelah berada dalam lingkungan, Urease akan menghidrolisis urea menjadi ammonia meskipun

mikrobanya telah mati.

If microbes have an abundance of energy-rich carbon foods, and plenty oxygen, they will rapidly oxidize toxic ammonia to harmless nitrates. These nitrates become

available for plant or microbe metabolism or if in excess, decomposition to molecular Nitrogen.

On the other hand, if energy food to support microbe growth is lacking, or if conditions go anaerobic, the

microbes are unable to detoxify ammonia by transformation to nitrate.

When this sequence occurs, ammonia buildup can quickly kill plants.

Page 32: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Biuret terbentuk oleh dekomposisi urea secara terkendali; kondensasi dua molekul

urea menjadi satu molekul biuret, yang mengikat tiga atom nitrogen.

Biuret lebih sukar larut dibanding dengan urea. 

Page 33: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

ASAM HUMATStruktur tipikal asam humat, mempunyai

beragam komponen seperti quinone, phenol, catechol dan gula

Page 34: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

STRUKTUR ASAM HUMAT

Struktur asam humat mengandung gugus OH-fenol yang bebas dan yang terikat, struktur quinone,

nitrogen dan oksigen sebagai jembatan serta gugus asam karboksilat dengan bermacam posisi pada

cincin aromatik.

Page 35: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

ASAM HUMAT MENGIKAT KATION TERSEDIA

Komposisi molekuler asam humat sangat beragam, ia mempunyai beragam konstante disosiasi untuk logam –

logam yang dikhelate oleh asam humat.

Jenis logam yang berbeda diikat oleh asam humat dengan kekuatan yang berbeda, dan hal ini berarti bahwa suatu

kation-khelat tertentu akan memodifikasi stabilitas ikatan logam lainnya.

This peculiar metal binding capacity of humic acids is exemplified by the fact that when some alkali metals,

such as K and Na, are bound by previously empty functional groups, then the chelated bonds of Fe and Al

may rupture easier than if the humic acid molecule contains an alkali earth metal, such as Ca .

Kemampuan khusus untuk mengikat logam ini juga akan dapat melindungi tanaman melalui kemampuan fraksi

larut air dari humat (humic dan fulvic acids) membentuk endapan dengan sejumlah logam (Ca, Cd, Hg, Pb, Ba),

membentuk senyawa tidak larut.

Senyawa Kompleks yang terbentuk tidak tersedia bagi tanaman, dan konsentrasi toksikasi dalam larutan tanah

akan berkurang .

Page 36: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

KIMIAWI ASAM HUMATSubstansi humat merupakan campuran banyak molekul,

sebagian merupakan inti aromatik dengan substituen fenolat dan karboksilat yang terikat bersama.

Gugus fungsional fenolat dan karboksilat tersebut berkontribusi pada muatan permukaan dan reaktivitas

asam humat.

Humic acids behave as mixtures of dibasic acids, with a pK1 value around 4 for protonation of carboxyl groups and

around 8 for protonation of phenolate groups. There is considerable overall similarities among individual

humic acids. For this reason, measured pK values for a given sample are average values relating to the constituent

species. The other important characteristic is charge density.

Molekul-molekul dapat membentuk suatu struktur supramolecular yang diikat bersama oleh gaya-gaya

non-covalent, seperti gaya Van der Waals, ikatan H-H, dan CH-H.

The presence of carboxylate and phenolate groups gives the humic acids the ability to form

complexes with ions such as Mg2+, Ca2+, Fe2+ and Fe3+. many humic acids have two or more of

these groups arranged so as to enable the formation of chelate complexes.

Pembentukan khelate merupakan aspek penting dari peranan biologis dari asam humat dalam mengendalikan

ketersediaan hara logam.

Page 37: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Asam humat : Khelator

Asam humat mempunyai kemampuan menjadi khelator.

Khelator adalah molekul yang mampu mengikat logam-logam, termasuk logam

berat yang toksik.

Khelator ini juga mampu meningkatkan permeabilitas dinding sel, sehingga

mempermudah transfer unsur hara logam.

Asam humat dapat mengikat logam-logam hara esensial; menyerupai asam humat

dalam bahan organik tanah yang mampu menyediakan hara bagi tanaman.

Page 38: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Khelat Cu-asam humat

Bagan berikut menyajikan bagaimana kation Cu++ dikhelate oleh asam humat.

Kation Cu++ pada posisi sentral (pusat) dikhelat oleh asam humat yang ukuran molekulnya lebih besar.

Kation ini diikat secara ionik oleh dua gugusan asam karboksilat yang bermuatan negatif dan dikompleks

dengan satu gugus asam amino netral. Secara bersama-sama ketiga gugusan ini mengikat kation dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada kekuatan

masing-masing gugusan.

Page 39: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

Skema pembentukan khelat logam M oleh asam humat

Page 40: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

MANFAAT ASAM HUMAT?

Mereduksi jumlah air yang diperlukan untuk tanaman yang sehat.

Mereduksi penggunaan pupuk.

Mereduksi kebutuhan pestisida. Helps control pollutant contamination.

Makes plants more drought, heat and cold resistant.

Adds incredible diversity to the Soil Food Web. Reduces the amount of water needed for healthy

plant.

Berfungsi sebagai bio-stimulant. Memperbaiki sifat fisika tanah.

Menahan hara dalam bentuk dapat ditukar.

Memperbaiki kondisi lengas tanah.

Affects the release of plant nutrients through slow decomposition.

Improves trace element nutrition through chelation of metallic & non-metallic ions.

Chlorosis in plants has been prevented or corrected by humate application.

Page 41: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

ASAM HUMAT MEMPERBAIKI STRUKTUR TANAH

Page 42: TEORI FOTOSINTESIS – UNTUK RENDEMEN tanaman tebu

ASAM HUMAT BLOCKER VIRUS

Mekanisme kerja asam humat memblokir virus sehingga tidak dapat menyerang dan memasuki

sel yang sehat. Viruses tidak dapat memperbanyak diri tanpa memasuki dan mengambil-alih DNA sel untuk membuat partikel virus baru. Dengan cara ini

berarti mencegah terjadinya infeksi virus.