tb.ppt

21

Upload: lutvi-dwi-aprilia

Post on 08-Jul-2016

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TB.ppt
Page 2: TB.ppt

Teori / Generalisasi

Belajar umumnya didefinisikan sebagai perubahan di dalam diri seseorang yang

disebabkan oleh pengalaman(Mazur (1990), Rocklin (1987) halaman 4)

Page 3: TB.ppt

Teori / Generalisasi

Stimulus yang pada mulanya netral dipasangkan dengan sebuah stimulus tak terkondisi akan

menjadi stimulus yang terkondisi dan memiliki kekuatan membangkitkan respon yang serupa dengan yang dihasilkan stimulus tak terkondisi.

(Teori Pavlov, halaman 7)

Page 4: TB.ppt

Hipotesis dan Pertanyaan

Hipotesis: (Teori Pavlov, hal.7)Jika guru memberikan pertanyaan disertai nilai tambah bagi yang menjawab, maka siswa akan aktif menjawab pertanyaan guru

Pertanyaan: (Teori Pavlov, hal.7)Bagaimana respon terkondisi yang terjadi jika diberikan beberapa pengkondisian dengan stimulus netral yang berbeda?

Page 5: TB.ppt

Contoh Penerapan (Teori Pavlov)

1. Siswa semangat dan aktif jika mendapat nilai baik (Stimulus tak terkondisi)

2. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa (stimulus netral), siswa tidak aktif untuk menjawab

3. Guru memberikan pertanyaan/memberi kesempatan bertanya, siapa yang menjawab/bertanya akan mendapat tambahan nilai siswa menjadi semangat dan aktif

4. Setelah pengkondisian, setiap guru memberikan pertanyaan/memberi kesempatan bertanya, siswa menjadi semangat dan aktif dalam menjawab pertanyaan dan bertanya kepada guru

Page 6: TB.ppt

Teori / Generalisasi

“Jika suatu tindakan diikuti oleh hal yang memuaskan (menyenangkan) dalam lingkungan, maka

kemungkinan tindakan itu akan diulangi dalam suasana serupa, akan meningkat. Sebaliknya, jika suatu

perilaku diikuti oleh hal yang tidak menyenangkan dalam lingkungan, maka kemungkinan tindakan itu

diulangi lagi, akan menurun. “

(Teori Thorndike, halaman 11)

Page 7: TB.ppt

Teori / Generalisasi

Jika perilaku seseorang segera diikuti oleh konsekunsi-konsekuensi yang menyenangkan,

maka orang tersebut cenderung akan lebih sering mengulangi perilaku tersebut

(Teori Skinner, halaman 12)

Page 8: TB.ppt

Hipotesis dan Pertanyaan

Hipotesis: (Teori Thorndike, hal.11)Jika saat siswa A belajar sambil mendengarkan musik mendapatkan hasil ujian baik, maka siswa A akan melanjutkan cara belajar tersebut

Pertanyaan: (Teori Thorndike, hal.11)Banyak kasus seseorang lebih memilih pada kondisi aman (melakukan apa yang pernah dilakukannya pada kondisi serupa) untuk memperoleh apa yang diharapkan, apakah yang demikian termasuk proses belajar?

Page 9: TB.ppt

Contoh Penerapan (Teori Thorndike, hal.11)

Dalam menghadapi ujian, siswa A belajar sambil mendengarkan musik. Pada saat ujian, siswa A dapat mengerjakan soal-soal dengan baik dan lancar, sehingga mendapatkan nilai yang baik.

Maka dari pengalaman tersebut, siswa A akan melanjutkan cara belajar tersebut untuk menghadapi ujian-ujian berikutnya.

Page 10: TB.ppt

Teori / Generalisasi

1. Aktivitas-aktivitas yang kurang disukai dapat ditingkatkan dengan cara mengaitkan aktivitas-aktivitas tersebut dengan aktivitas-aktivitas yang lebih disukai. (Prinsip Premack, halaman 17)

2. Pemunahan. Jika suatu penguatan yang telah diberikan itu dihilangkan, maka perilaku yang timbul akibat penguatan tersebut masih dilakukan sementara, namun kemudian akan berkurang lalu menghilang (studi oleh Zimmerman & Zimmerman (1962), halaman 29)

Page 11: TB.ppt

Hipotesis dan PernyataanHipotesis: (Pemunahan, hal.29)Jika guru tidak lagi marah saat siswa menjawab salah, maka murid akan lebih berani untuk menjawab pertanyaan guru.Perntanyaan: (Pemunahan, hal.29)Pada saat kapan seorang guru harus melakukan pemunahan (Extinction)?Contoh Penerapan: (Pemunahan, hal.29)Awalnya, guru marah saat siswa salah dalam menjawab pertanyaan guru (penguatan negatif), akibatnya siswa tidak berani menjawab pertanyaan. Namun, guru merefleksi dan akhirnya tidak lagi marah saat siswanya menjawab salah, maka siswa lebih berani untuk mengutarakan jawabannya meskipun kurang tepat

Page 12: TB.ppt

Teori Fisika

Hukum III Newton (Aksi Reaksi) :“ Jika gaya (aksi) diberikan kepada suatu benda, maka benda tersebut juga akan memberikan gaya (reaksi) dengan besar yang sama namun berlawanan arah”Dapat ditulis: F(aksi) = - F(reaksi)Hipotesis:Jika kita mendorong lemari pada lantai datar yang kasar dengan gaya 20 N, maka lemari tersebut memberikan gaya gesek pada lantai sebesar 20 N yang arahnya berlawanan dengan gaya dorong kita

Page 13: TB.ppt

Hipotesis dan penerapan

Pertanyaan:Apakah besarnya gaya reaksi selalu sama dengan gaya aksi?Contoh penerapan:Saat kita menggantungkan beban dengan menggunakan tali, maka tali tersebut akan menegang. Semakin besar massa beban yang digantung, maka tali semakin menegang. Berat beban merupakan gaya aksi terhadap tali, maka tegangan tali adalah gaya reaksi yang dilakukan oleh tali.Dapat ditulis : W (berat beban) = - T (tegangan tali), tanda (-) menunjukkan arah yang berlawanan dengan berat beban (W)

Page 14: TB.ppt

Teori / Generalisasi

Vicarious Conditioning. Pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui

kondisi yang dialami orang lain(Bandura, halaman 3)

Page 15: TB.ppt

Teori / Generalisasi

Pemodelan apabila diterapkan secara hati-hati dapat merupakan alat mengajar perilaku baru yang efektif dan efisien

(Bandura (1986), Schunk (1987), halaman 8)

Page 16: TB.ppt

Hipotesis dan Pertanyaan

Hipotesis: (Bandura & Schunk, hal.8)Jika seorang guru dapat mendemonstrasikan cara menggunakan termometer dengan baik dan benar kepada siswa, maka siswa dapat mengukur suhu menggunakan termometer dengan cepat dan akurat

Pertanyaan:(Bandura & Schunk, hal.8)Apa yang dimaksud dengan pemodelan diterapkan secara hati-hati?

Page 17: TB.ppt

Contoh Penerapan (Bandura & Schunk, hal.8)Dalam bab Suhu dan Kalor, guru akan menjelaskan cara

mengukur suhu menggunakan termometer. Oleh karena itu, guru mendemonstrasikan cara menggunakan termometer dengan baik dan benar (sikap menggunakan termometer) kepada siswa. Cara demonstrasi dilakukan karena lebih efektif dan efisien daripada harus menjelaskan secara ceramah tentang cara mengguanakan termometer. Siswa lebih mudah memahami melalui pengamatan terhadap guru, dan pada akhirnya siswa dapat mengukur suhu menggunakan termometer dengan cepat dan akurat.

Page 18: TB.ppt

Teori / Generalisasi

Standar lebih tinggi cenderung menghasilkan kinerja lebih tinggi

(McLaughlin & Gnagey (1981), halaman 14)

Page 19: TB.ppt

Teori / Generalisasi

Mahasiswa yang merumuskan tujuan khusus jangka-pendek untuk tiap unit pelajaran dan memonitor kemajuan mereka ke arah tujuan tersebut mengungguli mahasiswa yang hanya memonitor waktu belajar mereka, meskipun mahasiswa yang memonitor waktu mereka

menghabiskan jam belajar lebih banyak(Mark Morgan (1985), halaman 16)

Page 20: TB.ppt

Hipotesis dan Pertanayaan

Hipotesis: (Mclaughlin & Gnagey, hal.16)Jika guru memberikan nilai 90 kepada siswa yang dapat mengukur arus yang mengalir pada 3 rangkaian berbeda dengan menggunakan amperemeter secara benar dan akurat, maka siswa akan lebih berusaha menggunakan amperemeter dengan baik dan benar untuk mengukur arus ketiga rangkaian tersebut.

Pertanyaan: (Mclaughlin & Gnagey, hal.16)Bagaimana seharusnya kita sebagai pendidik untuk menetapkan standar tinggi yang sesuai untuk peserta didik kita?

Page 21: TB.ppt

Contoh penerapan (Mclaughlin & Gnagey, hal.16)

Guru menetapkan standar nilai 90 kepada siswa yang dapat mengukur arus pada 3 rangkaian listrik yang berbeda secara benar dan akurat. Maka, dari standar yang ditetapkan oleh guru tersebut, siswa harus dapat menggunakan amperemeter dengan baik dan benar agar mendapatkan hasil yang akurat