tarmulah3), - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/file prosiding/iptek...
TRANSCRIPT
Kajian Pemeringkatan Pemeriksaan ...(Arief Imam, dkk)
KAJIAN PEMERINGKATANPEMERIKSAAN SAM PEL URINE PEKERJA RADIASI
PUS AT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA
AriefImam N')'Rr.Djarwanti RPS2), Uteng Tarmulah3),Pusat Radioisotop Dan Radiofarmaka ( PRR )-BATAN
ABSTRAKKAJIAN PEMERINGKATAN PEMERIKSAAN SAMPLE URINE PEKERJA RADIASI DI PUSATRADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA. Kegiatan pengembangan dan penelitian radioisotop danradiofarmaka memungkinkan penerimaan dosis radiasi interna pada pekerja radiasi. Salah satu cara untukmengetahui ada tidaknya radionuklida dalam tubuh pekerja radiasi adalah dengan pemeriksaan sample urine.Untuk mengurangi jumlah pekerja radiasi yang dipantall dosis interna secara invitro sesuai dengan kebijakanPusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) maka diperlukan analisis pemeringkatan terhadap pekerjaradiasi berpotensi menerima dosis akibat inhalasi (interna). Dalam melakukan pemeringkatan diperlukan datakecelakaan, data pemeriksaan dosis radiasi interna denglill WBC dan data dosis radiasi eksterna dengan TLD.HasH pemeringkatan menunjukan bahwa pekerja radiasi yang mengalami kecelakaan yang menimbulkankontaminasi interna diprioritaskan untuk masuk dalam peringkat utama pemeriksaan sample urine pekerjaradiasi PRR. Petugas Proteksi Radiasi wajib melakukan pemeringkatan pemeriksaan sample urine setiap akandilakukan pemeriksaan sample urine secara rutin satu kali dalam satu triwulan.
Kata kunci : sample urine, dosis radiasi interna.
ABSTRACTURINE SAMPLE EXAMINATION STUDY RANKING RADIATION WORKER AT THE CENTRE FOR
RADIOISOTOPES AND RADIOPHARMACEUTICAL. Research and development activities onradioisotope and radiopharmaceutical allows reception of internal radiation doses to radiation workers. Oneway to determine the presence or absence of radio nuclides in the body radiation workers is by checkingurine sample. To reduce the amount of radiation worl«~rswere monitored in vitro dose in accordance withinternal policy of Radioactive Waste Technology Center (PTLR) will require analysis of the ranking of thepotential to receive doses of radiation workers due to inhalation (internal). In doing the necessary accidentdata, data checking internal radiation dose to the WBC and external radiation dose data by the TLD. Ratingresults showed that workers suffered radiation contamination accidents that cause internal priority to therank of major in the urine sample examination PRR radiation workers. Radiation Protection Officer shallconduct the examination grading urine sample each urine sample examination will be conducted on aregular basis once a quarter ..
Keywords: urine sample. internal radiation dose.
PENDAHULUAN
Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR)mempunyai tugas melakukan penelitian danpengembangan dalam bidang radioisotop danradiofarmaka [1]. Penggunaan sumber radiasiterbuka dalam kegiatan penelitian danpengembangan yang dilakukan di PRR-BATANmemungkinkan pekerja radiasi yang terlibat dalamkegiatan tersebut menerima dosis radiasi baikekstema maupun intema.
Pekerja radiasi di PRR terdistribusi pada 5bidang dan hanya 1 pekerja radiasi yang terdaftarsebagai pegawai bagian Tata Usaha (lihat Tabel I) .Secara berkala setiap satu kali dalam satu triwulanpekerja radiasi di pantau dosis radiasi eksternadengan menggunakan TLD-badge. Hasil analisisTLD-badge yang dilakukan Pusat Teknologi LimbahRadioaktif (PTLR) selanjutnya dicatat pada masingmasing kartu dosis pekerja radiasi.
10e
Prosiding Seminar Nasional Tekno/ogi dan Aplikasi Reaktor Nuklir
PRSG Tahun 2012
Tabel I : Pengelompokan Pekerja radiasi Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka
ISBN 978·979·17109·7·8
JUMLAHNO
BIDANG PEGA WAIKETERANGAN
I.
TATAUSAHA 25 OrangI Peke~ia Radiasi
2.
RADIOISOTOP 25 OrangPekerja Radiasi
3.
RADIOFARMAKA 29 OrangPekerja Radiasi
4.
SARAN A PENUNJANG PROSES20 OrangPekerja Radiasi
5.
SIKLOTRON 15 OrangPekerja Radiasi
6.
KESELAMATAN 13 OrangPeke~ia Radiasi
Kegiatan penelitian dan pengembanganradioisotop (RI) dan radiofarmaka (RF) di PRRmenggunakan sumber terbuka (unseal source) baikdalam bentuk padat maupun cairo Penelitian dengansumber 1-131, 1-125, Lu-I77, Sm-153, P-32 danlain-lain berpotensi mengkontaminasi pekerja.adiasi. Proses penelitian dan pengembangan RI danRF di PRR dapat menghasilkan aerosol atau gasyang mengandung radionuklida yang berpotensimenimbulkan penerimaan dosis radiasi secarainhalasi (interna) pad a pekerja radiasi. Pemeriksaandosis radiasi interna dapat dilakukan dengan carapemantauan langsung seluruh tubuh menggunakanalat Whole Body Counter (WBC) atau secara tidaklangsung dengan cara memeriksa sample biologiseperti Urine, Faeces atau darah pekerja radiasi [2].Pemeriksaan dosis radiasi interna seluruh tubuh
dengan WBC dilakukan satu kali dalam setahunterhadap setiap pekerja radiasi. Pelaksanaanpemeriksaan dengan WBC ini dibagi dalam 4kelompok. yang dilakukan setiap triwulan sekali.
Pemeriksaan dosis radiasi interna dengan carapemeriksaan sampel urine dilakukan setiaptriwulan. Mengingat adanya kebijakaan pihak PTLR- BA TAN terhadap jumlah pekerja radiasi yangdiperiksa sampel urine nya, maka Petugas ProteksiRadiasi PRR perlu melakukan pemeringkatanberdasarkan pada data. kecelakaan yang berpotensiadanya penerimaan dosis radiasi interna. data hasilpemeriksaan dengan WBC dan data hasil evaluasiTLD-badge. Berdasarkan pertimbangan tersebutkemudian dipilih 10 pekerja radiasi yang akandilakukan pemeriksaan sampel urine nya.
Pemeringkatan pekerja radiasi yang akandiikutsertakan dalam pemeriksaan sampel urine diPTLR - BA TAN dilakukan dengan tujuan agarupaya pemantauan kontaminasi interna melaluipemeriksaan sampel urine tersebut dapatberlangsung secara efekti( optimal dan tepatsasaran.
109
BAHAN DAN METODE
Bahan yang digunakan untuk keperluanpemeringkatan pekerja radiasi PRR yang akandiikutsertakan dalam pemeriksaan sample urineadalah data dosis radiasi eksterna yang diperolehdari hasil evaluasi TLD-badge[3], data dosis radiasiinterna hasil pemeriksaan dengan WBC dan hasilpemeringkatan seleksi pekerja radiasi. Disampingdata-data yang disebutkan di atas, dasarpemeringkatan juga dilakukan dengan mtmpertimbangkan potensi bahaya paparan radiasidan/atau kontaminasi daerah ke~ia yang dihadapioleh pekerja radiasi yang bersangkutan. Selain dasarpertimbangan terse but di atas, pekelja radiasi akanlangsung masuk dalam peringkat utama pemeriksaansampel urine jika tcrjadi kecelakaan yang berpotensimenimbulkan kontaminasi interna [4J.
Metode yang dilakukan pad a pemeringkatanpemeriksaan sample urine pekerja radiasi PRRadalah :
J. Melakukan analisa terhadap potensi bahayaradiasi dan/atau kontaminasi daerah ke~ia.
2. Melakukan analisa terhadap penerimaan dosisradiasi eksterna hasil evaluasi TLD.
3. Melakukan analisa terhadap penerimaan dosisradiasi interna melalui pemeriksaan WBC. dan
4. Melakukan pemeringkatan peke~ia radiasi yangakan diperiksa sample urine nya.
Potensi Bahaya Radiasi dan/atau Kontaminasi.Sampai saat ini terdapat 101 pekerja radiasi
yang aktif bekerja di PRR - BA TAN. Setiap pekerjaradiasi bekerja di daerah ke~ia dengan resiko radiasidan/atau kontaminasi yang berbeda-beda [5].Potensi bahaya radiasi danl atau kontaminasi daerahke~ia yang ada di PRR - BA TAN diberikan pad aTabel 2.
Kajian Pemeringkatan Pemeriksaan ...(Ariejtmam. dkk)
Tabel 2 : Potensi Bahaya Daerah Kerja Tiap Bidang di PRR
NOBIDANG
POTENSI PAPARANPOTENSI KONTAMINASIRADIASII.
TATAUSAHA Non radiasi - sangat rendahBebas kontaminasi
2.
RADIOISOTOP Sedang - Sangat TinggiSedang - Sangat Tinggi3.
RADIOFARMAKA Sedang - Sangat TinggiRendah - Tinggi4.
SPP Sedang - Sangat TinggiSedang - Sangat Tinggi5.
SIKLOTRON Rendah - Tinggi. Bebas kontaminasi- sedang6.
KESELAMA TAN Sedang - Sangat TinggiSedang - Sangat Tinggi
Berdasarkan Tabel 2 tersebut terlihat bahwa
pekerja radiasi dari bidang Siklotron dan Tata Usahadapat ditempatkan pada peringkat paling bawahuntuk diikutsertakan pad a pemeriksaan sample urinedi PTLR - BATAN, kecuali dalam keadaan darurat
atau bila terjadi kecelakaan radiasi.Potensi bahaya yang ada di daerah kerja di
PRR - BA TAN ini, memberikan kemungkinanpenerimaan dosis radiasi baik eksterna maupuninterna. Berdasarkan potensi bahaya radiasi dan/ataukontaminasi di daerah ke~ia, maka pemeriksaansample urine dilakukan pad a peke~ja radiasi yangberpotensi menerima dosis radiasi interna[2].
Analisa Penerimaan Dosis Radiasi EksternaHasil Evaluasi TLD.
Penerimaan dosis radiasi eksterna pekerjaradiasi PRR - BA TAN dipantau secara berkala tigabulan sekali (per triwulan) dengan menggunakanTermoluminisensi Dosimeter Badge (TLD - badge)oleh PTLR- BATAN [2]. Data dosis radiasi eksternahasil evaluasi TLD-Badge tiap-tiap peke~ia radiasiini oleh Petugas Proteksi Radiasi pad a akhir triwulandicatat dalam kartu dosis dan pada akhir tahundijumlah, sehingga dapat diketahui besarnya dosisradiasi tahunan yang diterima seorang peke~iaradiasi [2].
Evaluasi dosis radiasi eksterna dilakukan
dengan cara membandingkan dosis radiasi eksternayang diterima peke~ia radiasi dengan Nilai BatasDosis (NBD) yang ditetapkan olch Badan PengawasTenaga Nuklir (BAPETEN) sebesar 20 mSv pertahun [6.7].
Dari hasil evaluasi ini, peke~ia radiasi yangmenerima dosis radiasi eksterna terbesar pad abidangnya walaupun tidak melampaui NBD pertriwulan dipertimbangkan sebagai pekerja radiasiyang masuk dalam prioritas yang akan diperiksasample urine nya.
Analisa Penerimaan Dosis Radiasi InternaMelalui Pemeriksaan WBe
Pemeriksaan dosis radiasi interna peke~iaradiasi di PRR-BA TAN secara rutin dilakukan
minimal setahun sekali [2,8] dengan menggunakanWhole Body Counter (WBC) oleh PTLR-BATAN.Data hasil pemeriksaan WBC ini oleh Petugas
Proteksi Radiasi pada akhir triwulan dicatat didalam kartu dosis tiap pekerja radiasi[3]. Jikaseorang pekerja radiasi pad a peri ode sebelumpemeriksaan sample urine didapati menerima dosisinterna (dari hasil pemeriksaan dengan WBC) makapekerja radiasi tersebut langsung masuk dalamdaftar pekerja radiasi yang dipertimbangkan untukdiperiksa sample urine nya.
Pemeringkatan Pekerja Radiasi Untukpemeriksaan Sample Urine.
Pertimbangan pemeringkatan pemeriksaansample urine pekerja radiasi diutamakan jika terjadikeadaan abnormal atau kecelakaan yang didugadapat menyebabkan te~iadinya kontaminasi internapekerja radiasi[5].
Pemeriksaan sample urine pada keadaankecelakaan diatur sesuai ketentuan dalam Prosedur
Penanggulangan Kedaruratan Nuklir di PRRBATAN [4]. Peke~ia radiasi yang mungkin
mengalami kontaminasi interna dalam kecelakaanakan segera diperiksakan sample urine nya palinglambat 2x24 jam setelah terjadinya kecelakaan.Kegiatan tertentu yang terencanapun dapat didugamenyebabkan terjadinya kontaminasi interna pekerjaradiasi misalnya pelaksanaan dekontaminasi hot cell[5].
Analisa terhadap peke~iaan terencana yangdapat menimbulkan kontaminasi interna dilakukanPetugas Proteksi Radiasi (PPR) bersama denganpeke~ia radiasi yang akan melakukan peke~iaantersebut. Hal ini dilakukan agar peke~ia radiasimengetahui resiko pekerjaannya.
Pemeringkatan selanjutnya dilakukan oleh PPRberdasarkan data pemeriksaan dosis radiasi internadengan WBC[2]. Setiap peke~ia radiasi yang hasilpemeriksaan dosis radiasi interna dengan WBCmenunjukan adanya radionuklida akan dimasukandalam daftar pemeriksaan sample urine pekerjaradiasi.
Data dosis radiasi eksterna dengan TLD
selanjutnya dipertimbangkan sebagai bahanpenentuan pemeriksaan sample Urine pekerjaradiasi. Pekerja radiasi yang menerima dosis radiasitertinggi pad a bidangnya walaupun lebih kecil dariNBD yang ditetapkan BAPETEN dipilih sebagaipeke~ia radiasi yang masuk dalam daftar
110
Prosiding Seminar Nasionaf Teknologi dan Apfikasi Reaktor NuklirPRSG Tahun 2012
pemeriksaan sample urine. Jika daftar pemeriksaansample urine belum memenuhi kuota 10 orangpeke~ia radiasi. maka pertimbangan selanjutnyaadalah dengan memilih pekerja radiasi yang bekerjadi daerah dengan potensi kontaminasi sangat tinggi.
Seleksi dilakukan terhadap pekerja radiasi yangmempunyai frekuensi paling sering dan paling lamadi daerah kerja dengan potensi kontaminasi. Datafrekuensi pekerja radiasi diperoleh dari data sisteminterlok [2] yang merekam lalu-lintas pekerja radiasidi PRR- BATAN.
Pemeringkatan 10 peke~ia radiasi yang akandiikutsertakan dalam pemeriksaan sample urine diPTLR - BA TAN dibuat setiap tiga bulan sekali.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan pemeringkatan pemeriksaansample urine pekerja radiasi dicontohkan padapemilihan 10 pekerja radiasi pada triwulan III tahun2012. Mula-mula pemeringkatan dilakukan dengancara melihat apakah pada periode sebelumnya(triwulan II tahun 2012) telah terjadi kecelakaan atautidak. Dari data pengawasan lalu lintas pekerjaradiasi di daerah kerja gedung ]] PRR tidak tercatatadanya kecelakaan yang menyebabkan terjadinyapotensi penerimaan dosis radiasi melalui inhalasi(intema).
Langkah ke dua, PPR melihat data penerimaandosis radiasi eksterna Hp (] 0) dan Hp(007) yaitudosis radiasi eksterna seluruh tubuh dan kulit. maka
diperoleh 5 orang pekerja yang masuk dalam dattaI'pekerja yang harus diperiksa sample lIrinennya yaitupekerja dengan nomor identitas: 3319, 3673, 4478.5000 dan 4055 [3]. Tetapi karena peke~ia dengannomor identitas 33 19 dan 4055 pada periodetriwulan II sudah melakukan pemeriksaan sample
ISBN 978·979·17109·7·8
urine dengan hasil tidak terdeteksi adanyaradionuklida terlarut pada sample urinenya, makayang bersangkutan tidak dimasukan ke dalam datlarpemeringkatan pemeriksaan sample urine.
Langkah ke tiga, PPR melihat datapemeriksaan dosis radiasi interna dengan WBC padaawal triwulan II diperoleh bahwa 2 pekerja radiasidengan nomor identitas 3066 dan 33] 9 menerimadosis radiasi interna tetapi hanya pekerja radiasidengan nomoI' identitas 3066 yang dimasukan kedalam datlar pemeringkatan pemeriksaan sampleurine [3].
Langkah ke em pat, PPR memasukan pekerjaradiasi dengan nomoI' identitas 2933 sebagai pekerjaradiasi yang perlu masuk dalam datlar peketjaradiasi yang diperiksa sample lIrinenya karena padaperi ode triwulan II pemeriksaan sample urinepekerja tersebut terdapat radionuklida yang larutdalam sample urinenya [3].
Langkah ke lima, PPR memasukan pekerjaradiasi dengan nomoI' identitas 3666 karena padapemeriksaan WBC periode Agustus 2012, pekerjatersebut termasuk salah satu pekerja yang terdeteksiadanya radionuklida dalam tubuhnya [3].
Sebagai pembanding, pad a langkah ke enam,PPR mengevaluasi peke~ia radiasi bidangradioisotop. radiofarmaka. siklotron dankeselamatan yang tercatat sebagai pekerja palingsering bekerja di daerah radiasi dan kontaminasigedung I I pada peri ode triwulan II tahun 20]2,untuk dimasukan dalam datlar pemeringkatanpemeriksaan sample urine. Pekerja tersebut adalah3268.4633,4784 dan 4568. sehingga bila diurutkansesuai bidangnya akan tercatat 10 pekerja radiasiyang diperiksa sample urine nya seperti terlihatdalam tabel 3 :
NO NOM OR IDENTIT AS BIDANGKETERANGAN
]
2933 RadioisotopPenglilangan2
3066 RadioisotopWBC3
3268 Radioisotop n_4
3673 RadiofarmakaTLD5
4633 Radiofarmaka ---6
4784 Siklotron _n7
4478 SPPTLD8
5000 SPPTLD9
3666 SPPWBC10
4568 Keselamatan ---
Pelaksanaan pemeriksaan sample urine pekerjaradiasi dilakukan di laboratorium PTLR [2].Rangkaian pelaksanaan pemeriksaan sample urinepekerja radiasi PRR dimulai setelah KepalaSubbidang Pengendalian Personel BidangKeselamatan PRR-BA TAN memperoleh jadwalpemeriksaan sample urine dari PTLR-BA TAN,
111
Kepala Subbidang Pengendalian Personelselanjutnya menghubllngi PPR untuk melakukanpemeringkatan sesuai dengan cara pemeringkatantersebut di atas. Informasi data nama pekerja radiasiyang akan diperiksa sample urine nya, selanjutnyadigunakan llntuk membuat surat pemberitahuankepada pekerja radiasi. Surat pemberitahuan tersebut
berisi kapan (tanggal) peke,:ia radiasi mengisi wadahdengan sample urine nya, dan tanggal pekerjaradiasi tersebut harus mengumpulkan sample urinenya. Selanjutnya PPR mengirim 10 wadah yangsudah berisi sample urine dilengkapi identitaspekerja radiasi ke PTLR - BA TAN.
Gambar 1 . Contoh Wadah Berisi Sample Urine
Gambar 1 menunjukkan contoh wadah berisisample urine yang dilengkapi identitas peke,:iaradiasi dan siap dikirim ke PTLR-BA TAN.Staf PTLR akan menganalisa sample urine tersebut,dan hasil analisa sample urine peke,:ia radiasi PRRselanjutnya dikirim dari PTLR-BA TAN ke PRRBA TAN. Hasil analisa sample urine ini laludimasukan dalam kartu dosis pekerja radiasi olehPPR- BATAN.
Data hasil analisa pemeriksaan sample urinepekerja radiasi diper-hitungkan sebagai penerimaandosis radiasi interna pekerja radiasi yang setiaptahun di analisa oleh PPR apakah jumlahpenerimaan dosis radiasi eksterna dan interna setiappekerja radiasi melebihi NBD yang ditetapkanBAPETEN atau tidak.
Kajian Pemeringkalan Pemeriksaan ...(Arief Imam, dkk)
KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulansebagai berikut :I. Peke,:ia radiasi yang mengalami kecelakaan yang
menimbulkan kontaminasi interna dimasukan
dalam peringkat pertama pemeriksaan sampleurine.
2. Pet~gas Proteksi Radiasi wajib melakukanpemeringkatan untuk menentukan pemeriksaansample urine peke,:ja radiasi.
3. Pemeringkatan peke,:ia radiasi yang diperiksasample urinenya, dilakukan karena keterbatasanjumlah pekerja radiasi yang diperiksa PTLR BATAN.
4. Petugas Proteksi Radiasi melakukanpemeringkatan pemeriksaan sample urine setiaptriwulan sesuai jadwal yang diberikan PTLR.
DAFTAR PUSTAKA
I. Anonim, Surat Keputusan Kepala BA TANNomor I23/KAIVIII/2007, tentang RincianTugas Unit Kerja di Lingkungan BATAN.Jakarta. 2008.
2. Instruksi Ke,:ia Pemeriksaan dosis radiasi internadengan WBC dan sample urine dan instruksikerja Sistem Interlok, revisi I, PRR. KawasanNuklir Serpong. Tangerang. 20 II.
3. Kartu Dosis Pekerja Radiasi Pusat Radioisotopdan Radiofarmaka. Bidang Keselamatan PRR,Kawasan Nuklir Serpong. Tangerang. 2012.
4. Prosedur Penanggulangan Kedaruratan Nuklir diPRR. revisi 1 tahun 2010, Kawasan Nuklir
Serpong. Tangerang, 20 IO.5. Prosedur Pengendalian Daerah Ke,:ia dan
Prosedur Pengendalian Personel revisi I, PRR.Kawasan Nuklir Serpong Tangerang. 2011.
6. Anonim. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun
2007 tentang Keselamatan Sumber RadiasiPengion dan keamanan Sumber Radioaktif.BAPETEN, Jakarta. 2007.
7. Anonim, Surat Keputusan Kepala BAPETENNo. Ol/Ka - BAPETEN IV - 1999 Tentang
Ketentuan Keselamatan Ke,:ia Dengan Radiasi.8. Pedoman Keselamatan dan Proteksi Radiasi
Kawasan Nuklir Serpong.Badan Tenaga Nuklir Nasional. Kawasan Nuklir
Serpong. Tangerang. 20 II.
112