coil - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/file prosiding/energi/pros_ppny_ 6... ·...

13
PENYEDIA DAYA UNTUK ELEKTROMAGNET NMR Hari Suryan~o, Wirjoadi Pusa~ Peneli~ian Nuklir Yogyakar~a ABSTRAK Telah dibua~ sua~u penyedia daya elektromagnet NMR de- ngan suatu pengaturan arus beban melalui pengendalian daya sistem sakelar Cswitching). Komponen sakelar yang digunakan adalah SCR yang beroperasi sebagai sakelar regeneratif, ya- i~u nyala dan padamnya mengiku~i pulsa-pulsa Con-off) pendek yang dihasilkan oleh rangkaian pemicu SCR. Keuntungan dari sistem ini adalah tidak adanya disipasi daya, sehingga mem- punyai efisiensi yang tinggi dan mudah pendinginannya. Pe- nyedia daya ini menggunakan trafo tiga fase ~-Y dan tiga SCR yang dipicu dengan ~iga tegangan pulsa yang dihasilkan dari tiga rangkaian pemicu dengan beda fase 1200 dan dikendalikan dengan ~egangan kontrol DC. Sistem ini berfungsi menaikkan atau menurunkan daya keluaran. Untuk tegangan AC 1 fase 40 volt, dengan elek~romagnet Thomson, diameter kutub 25 cm, jarak antar ku~ub 8 cm dan tahanan kumparan 0,3 ohm, diper- oleh arus beban sebesar 44 ampere dan medan magnet 3,25 kilogauss. Untuk tegangan AC 3 fase 60 vol~, dengan elek- tromagnet buatan BATAN, diameter' kutub 25 cm, jarak antar kutub 11 cm dan tahanan kumparan 12 ohm, diperoleh arus beban sebesar 7 ampere dan medan magne~ 2,5 kilogauss. ABSTRACT The NMR elec~romagne~ power supply with a regulating current thruough a driving power with a switching system has been cons~ructed. The SCR is used as a switch component which is operated as a regenerative swi~ch, i.e. on and off condition of this component is following ~he short pulsed which is produced by the SCR ~riggered circuits. The advan- tage of this system is the absence of power dissipation, so it has a high efficiency and the circuits are easy to cool. The power supply uses three phase transformer ~-Y and three SCR which are triggered by ~hree voltages pulse produced by trigger circuits with phase different of 1200 and controlled by a DC vol~age control. The function of this system is to increase or decrease the output power supply. For a 1 phase AC of 40 volt, using elektromagnet Thomson, pole diameter of 25 cm, pole gap of 8 cm, and coil resistant_O.3 ohm, the resul~ of load curren~ is 44 ampere, and the'magnetic field is 3.25 kilo gauss. For a 3 phase AC of 60 vol~, using BATAN electromagnet sys~em, pole diame~er of 25 cm, pole gap of 11 cm and coil resistant of 12 ohm, ~he result of load curren~ is 7 ampere and ~he magne~ic field is 2.5 kilogauss. 41

Upload: dothuy

Post on 02-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENYEDIA DAYA UNTUK ELEKTROMAGNET NMR

Hari Suryan~o, Wirjoadi

Pusa~ Peneli~ian Nuklir Yogyakar~a

ABSTRAK

Telah dibua~ sua~u penyedia daya elektromagnet NMR de­ngan suatu pengaturan arus beban melalui pengendalian dayasistem sakelar Cswitching). Komponen sakelar yang digunakanadalah SCR yang beroperasi sebagai sakelar regeneratif, ya­i~u nyala dan padamnya mengiku~i pulsa-pulsa Con-off) pendekyang dihasilkan oleh rangkaian pemicu SCR. Keuntungan darisistem ini adalah tidak adanya disipasi daya, sehingga mem­punyai efisiensi yang tinggi dan mudah pendinginannya. Pe­nyedia daya ini menggunakan trafo tiga fase ~-Y dan tiga SCRyang dipicu dengan ~iga tegangan pulsa yang dihasilkan daritiga rangkaian pemicu dengan beda fase 1200 dan dikendalikandengan ~egangan kontrol DC. Sistem ini berfungsi menaikkanatau menurunkan daya keluaran. Untuk tegangan AC 1 fase 40volt, dengan elek~romagnet Thomson, diameter kutub 25 cm,jarak antar ku~ub 8 cm dan tahanan kumparan 0,3 ohm, diper­oleh arus beban sebesar 44 ampere dan medan magnet 3,25kilogauss. Untuk tegangan AC 3 fase 60 vol~, dengan elek­tromagnet buatan BATAN, diameter' kutub 25 cm, jarak antarkutub 11 cm dan tahanan kumparan 12 ohm, diperoleh arusbeban sebesar 7 ampere dan medan magne~ 2,5 kilogauss.

ABSTRACT

The NMR elec~romagne~ power supply with a regulatingcurrent thruough a driving power with a switching system hasbeen cons~ructed. The SCR is used as a switch componentwhich is operated as a regenerative swi~ch, i.e. on and offcondition of this component is following ~he short pulsedwhich is produced by the SCR ~riggered circuits. The advan­tage of this system is the absence of power dissipation, soit has a high efficiency and the circuits are easy to cool.The power supply uses three phase transformer ~-Y and threeSCR which are triggered by ~hree voltages pulse produced bytrigger circuits with phase different of 1200 and controlledby a DC vol~age control. The function of this system is toincrease or decrease the output power supply. For a 1 phaseAC of 40 volt, using elektromagnet Thomson, pole diameter of25 cm, pole gap of 8 cm, and coil resistant_O.3 ohm, theresul~ of load curren~ is 44 ampere, and the'magnetic fieldis 3.25 kilo gauss. For a 3 phase AC of 60 vol~, usingBATAN electromagnet sys~em, pole diame~er of 25 cm, pole gapof 11 cm and coil resistant of 12 ohm, ~he result of loadcurren~ is 7 ampere and ~he magne~ic field is 2.5 kilogauss.

41

42

I. PENDAHULUAI-,I

Spet.romet.er NMR ada1ah merupakan suat.u a1at. spektros­

kopi yang bekerja berdasarkan adanya resonansi akibat. int.er­

aksi ant.ara momen magnet. int.i di da1am suat.u medan magnet.

1uar B dengan medan osi1asi yang bekerja t.egak lurus denganomedan 1uar B t.ersebut..o Resonansi t.erjadi bila frekuensi

momen magnet..di dalam medan B at.au frekuensi Larmour dariomomen magnet. t.ersebut sama dengan frekuensi medan osi 1asi.Dengan demikian, medan magnet. B merupakan bagian yang t.er­opent.ing dari resonansi magnet. int.i.

Berdasarkan hukum ampere unt.ai, besarnya medan magnet.

dari suat.u e1ekt.romagnet. dipengaruhi oleh jumlah li1it.an,

jarak ant.ar kut.ub elekt.romagnet. sert.a besar arus yang meng­

al i r pada kumpar an el ekt.romagnet..{1> Besar medan magnet Bopada e1ektromagnet. dapat diat.ur sesuai dengan kebutuhannya

yaitu dengan cara memvariasi jarak ant.ar dua kut.ub elekt.ro­

magnet ~4upun memvariasi besar arus yang mengalir pada

kumparan elekt.romagnet. Unt.uk NMR resolusi t.inggi biasanya

sinyal-sinyal resonansi mu1ai t.ampak t.erpisah pada frekuensi

60 MHz yang berkaitan dengan kuat. medan magnet B sebesar 14o

ki10gauss pada resonansi proton, sedang unt.uk NMR t.omografi

diperlukan medan magnet.

15 ki1ogauss.{2,3> 01eh

antara

karena

1,5 kilogauss sampai

it.u kehadiran suat.u

dengan

sumber

daya e1ekt.romagnet. berkemampuan besar (yang dapat. memberikan

medan magnmet. sampai dengan 15 ki1ogauss) dan dapat. divari­

asi besar arusnya sangat.1ah diper1ukan.

Pada konst.ruksi ini t.elah dipilih suat.u penyedia daya

dengan sist.em sake1ar dengan pirant.i sakelar SCR. Da1am

penyedia daya sist.em sakelar ini, pirant.i sakelar dipakai

sebagai penggant.i pi~anti disipasif. Pengat.uran at.au regu-

lasi daya selanjut.nya dilakukan dengan mengubah daur kerja

(dut.y cycle) dan laju pengu1angan (repet.it.ion rat.e) pada

sakelar, dan bukan pada resist.ansinya. Sehingga dapat. di-

kat.akan unt.uk sakelar yang ideal t.idak akan menyerap at.au

mendisipasikan daya, karena ia hanya mempunyai keadaan on

43

atau off saja.• tanpa mempunyai keadaan resistif' yang dapat

mendisipasikan daya. sehingga penyedia daya jenis sakelar

ini mempunyai ef'isiensi yang lebih tinggi dari pada jenis

penyedia daya disipatif' yang konvensional. Di sampi~g i tupenyedia daya ini juga mempunyai bent uk yang kecil, ringan.

hemat energi dan dapat bekerja secara dingin:4)

PEMICU SCR

TEGANGANREFERENSI

~

SCR

PENYEARAH(D10DA)

!

I--

-TRAFO fJ.-Y380 volt

I--

-

ELEKTROMAGNET

Gambar 1. Diagram kotak dari penyedia daya yang dibuat

Penyalaan dan pemadaman piranti SCR ini dilakukan

dengan memberikan pulsa-pulsa (on-of'f')pendek yang dihasil-

kan oleh rangkaian pemicu SCR. Sekali terpicu SCR akan on

dan dapat menyalurkan arus. Keadaan ini tidak akan berubah

bila gerbang diberi pulsa lagi at-au gerbang dilepas dari

rangkai an. SCR akan of'f'bila arus yang melaluinya terputus

atau mengecil hingga nilainya berada di bawah arus penahan

(holding current). sehingga arus'beban dapat ditentukan.oleh

picuan-picuan pada gerbang SCR yang waktunya ¢apat diatur:4)

Pengat-uran waktu pemicuan dilakukan dengan pengaturan

tahanan R pada rangkaian R dan C. yang kenyataannya peng­

aturan R ini diganti dengan tahanan kolektor-emitor pada

44

~ransis~or PNP, dengan jalan memberikan ~egangan pada basis

~ransis~or, yang bila ~egangan pada basis ~ransis~or semakin

~inggi rnaka ~ahanan kolek~or-emi~or semakin tinggi pulasedemikian rupa sehingga pemben~ukan pulsa-pulsa oleh

komponen UJT semakin larnba~ pula, demikian sebaliknya bila

~egangan pada basis ~ransistor sernakin kecil~~·m Untuk men­

dapa~kan arus yang hampir ra~a, digunakan ~egangan ~iga faseC380 vol~ an~ar fase) yang ~elah di~urunkan dengan

menggunakan ~rafo ~iga fase ~-y menjadi 10, 15, 20, 40, 60

dan 75 vol ~,yang ~egangan-~egangan ~ersebut dapat dipi1i.h

sesuai dengan kebu~uhan.

II. TATA KERJA RANGKAIAN

A. Trafo ~iga fase ~-y

Penyedia daya yang dibua~ di sini menggunakan trafo ~iga

fase ~-Y, seper~i ~erliha~ pada gambar 2. Daya tiga fase

dicatukan melewati ~iga kawa~, dan daya fase tunggal dapat

diambil melalui dua kawa~ sembarang dari ke ~iga kawat ter-

sebu~ . Pada gambar 2Ca), kawat 1 dan 3 mencatu daya fase

~unggal ke A, yang mana A ini merupakan gulungan primer atau

gulungan rnasukan dari trafo. Sedang gulungan sekundernya

a~au gulungan keluarannya adalah AA Cgulungan AA pada gambar

2Ca) di~unjukkan sejajar dengan gulungan A, yang keduanya

sarna-sarna ver~ikal). Gelornbang sinus pada gamba~ 2Cb) me-

nunjukkan bagairnana tegangan fase ~unggal AA berubah ter-

hadap wak~u.

~unggal ke B.

sek under BB.

Kernudian kawa~ 3 dan 2 mel engkapi daya fase

Gul ungan Badal ah sejajar dengan gulungan

Tegangan BB mempunyai besar yang sarna dengan

~egangan AA, yang di~unj ukkan dengan gelombang sinus yang

sarna ~ingginya, dan berubah dengan kelajuan atau frekuensi( 7)

yang sarna.

45

o

Gambar 2. Ca) Trafo ~iga faseCb) Tegangan dari sumber daya ~iga fase

Tegangan BB ini, seperti di~unjukkan pada gambar 2Cb) adalah

ke~inggalan 120° dari ~egangan AA. An~ara kawa~ 2 dan 1

adalah fase ketiga yang menca~u ~egangan ke gulungan ~rafo C

dan CC, tegangan CC ini sarnabesar dengan ~egangan AA a~au

BB. Hubungan antara fase-fase ini juga ditunjukkan di dalam

diagram fase gambar 2, dirnana fase-fase tersebu~ bergerak

h .. {7>seara Jarum Jam.

Sumber daya tiga fase ini dapat dipandang sebagai ~iga

~egangan fase ~unggal yang terpisah, yang wak~u pemisahannya

adalah 120°. Pada gambar 2Ca) gulungan primer A, B dan C

merupakan sambungan ~rafo ~ Cdel~a), sedangkan gulungan se-

kundernya adalah hubungan Y. Hubungan 0 pada pusa~ Y di-

sebu~ netral, yang menjadi kawa~ ke empa~ pada sis~em ~iga

fase ini. Tegangan yang dicatukan oleh gulungan AA, BB a~au

CC an~ara satu terminal dengan ne~ral disebu~ ~egangan se­

kunder masing-masing kaki, dan bila ~rafo menca~u 380 vol~

an~ara 5 dan 4 maka yang dica~ukan oleh kaki AA Cdari 0

ke 4) adalah 380 V/f3 yai~u 219 vol~!7>

B. Penyearahan se~engah gelombang ~iga fase dengan dioda

Sistem penyearah yang dibua~ adalah penyearahan se­

~engah gelombang ~iga fase dengan menggunakan dioda, seperti

~er1i ha~ pada gambar 3. Masing-masing kaki dari gulungan

46

t..rafo sek under di hubungk an dengan anoda dar i di oda penye­

arah. Oi sini AA, BB dan CC mencat..u t..egangan t..igagelombang

sinus yang t..erpisah 120°. Selama gelombang pada t..it..ik4

lebih posit..ipdari net..ral 0, elekt..ron-elekt..ron mengalir dari

° melalui beban dan melalui dioda A ke t..it..ik4. Bila dioda

B dan C t..i dak ada pada rangk ai an , mak a ar us ak an mengal ir

melalui dioda A selama set..engah gelombang seperti yang

diarsir pada gambar 3 dan· dioda A menahan aliran arus selama

siklus set..engah gelombang negat..ip 0:7>

o

+ -Lood

Gambar 3. Penyearah set..engah gelombang t..igafase

Tegangan gelombang st..rip-strip diberikan oleh gulungan B8.

Bila t..it..ik5 lebih positip dari pada 0, elektron mengalir

dari 0, melalui beban dan dioda B. Demi kian juga unt uk

gelombang t..it..ik-tit..ikdari t..egangan CC, elektron-elektron

mengal i r mel al ui beban dan di oda C. Pada daerah E di at..as

Cpada gambar 3), memperlihatkan bahwa aliran arus pada dioda

B mengalir sebelum aliran arus pada dioda A selesai,sehingga

dioda A dan B pada daerah E bekerja bersama-sama untuk meng­

al iri beban.( 7>

C. Rangkaian pemicu SCR

Pada penyedia daya swit..ching in piranti swit..ch yang di­

gunakan sebagai penggant..i pirant..i disipasif guna pengat..uran

47

atau regulasi daya adalah SCR. Pengaturan daya atau peng-

aturan arus pada beban dilakukan dengan pengaturan waktu

pemicuan SCR. Bila SCR dipicu pada 00 dan besar arus puncak

10 ampere pada beban tahanan tetap, maka arus rata-ratanya,

1T/2- 2I = ---f I sin wt dCwt)

IT 0

= 6,4 ampere

Bila SCR dipicu pada titik 900 yai tu pada tengah-tengah

siklus maka rata-rata arusnya 3,2 ampere. Selanjutnya bila

pemicuan ditunda sampai 1200 maka arus rata-ratanya 1,6

ampere Cgambar 4). Metoda pengontrolan seperti ini disebut

sebagai kontrol fase!7>

Rata-rata

6,4 A

Gambar 4. Penurunan arus rata-rata oleh karena penundaan pe­micuan pada SCR

Pada pemicuan SCR, diperlukan suatu tegangan pulsa

waktu pendek yang dapat diatur pengulangannya, maka di sini

digunakan trnsistor unijunction CUJT). Suatu rangkaian pe-

micu sederhana ditunjukkan pada gambar 5. Bila sakelar S

ditutup, maka melalui R kapasitor<:I

pada tegangan V tertentu. Adapun

C akan termuati sampai1kecepatan pemuatan dari

Bila tegangan pada C1

kapasitor C ini tergantuing dari1Kenaikkan tegangan berarti

tahanan

te-

ini

besar

kenaikkan

pengaturan

juga

UJT.

iniC1dari

R.<:I

gangan antar a E dan B1

48

mel ebi hi legangan V Clegangan pada R gambar 5Cc)), maY.a£ A

arus mulai mengalir melewali emilor, dan pemicu UJT, yang

menghasilkan sualu

unluk memicu SCR: 7)

menyebabkanakan

cepal melalui UJT

lerjadinya peluculan kapasilor C secaraj.

dan R. Kenai kkan legangan pada R ini~ ~pulsa arus melalui lahanan R dan gerbang6Proses ini akan berulang kembali, yailu

pemualan kapasi lor C dan kemudi an peluculan kembal i yangj.

berbenluk osilasi gigi gergaji Cgambar 5b).

a

, ~. 62 ,._, /

SCR r I / \

.v' C-o- \ I C Bt'O %\ V••

I E ':-_O!~ r _/ - E \ V, )~ \I~---b c 61

Gambar 5. Ca) Rangkaian pemicu SCRCb) Benluk pemualan dan peluculan kapasilor Cj.Cc) Transislor unijunclion CUJT)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada kenyalaannya , rangak aian pemicu SCR yang di bua l ,lahanan R hanyalah unluk menepalkan alau menyesuaikan saal:3

pemicuan anlara yang salu dengan lainnya, yang lerdiri dari

.liga buah rangkai an pemicu. Sedangkan pengaturan arus ke-

1uarannya diganli dengan lransi slor PNP dengan jal an mem­

berikan legangan pada basis lransislor, yang legangan opera-

sinya berkisar anlara 5 voll sampai dengan 10 voll. Sedang-

kan legangan pada kapasilor C dibalasi sampai legangan 6j.

voll dengan sualu dioda zener. Rangkaian keseluruhan dari

pemicu SCR ini unluk salu fase lerlihal pada gambar 6.

49

Penyedi a daya yang dibuat. digunakan unt.uk elekt.romag­

net. NMR, maka dengan sendirinya beban bersirat. indukt.ir, se­

hingga perlu diperhatikan arus holdingnya (1). Apabilahtidak demikian maka akan mengalami kesulit.an dalam pe.micuan

SCR walaupun besar arus dari pulsa-pulsa pemicu t.elah

memenuhi syarat., yang mana hal ini dapat. dijelaskan sebagai

berikut.. Pada pulsa pemicu yang pert.ama Cgambar 7), karena

pengarut1 beban yang induktif maka arus rorward akan meng­

alami t.ransient.at.au peralihan yang membut.uhkan wakt.u yang

cukup panjang, sehingga pada saat. picu diput.uskan 1 belumfmencapai t.ingkat.arus holdingnya, yang mengakibat.kan picuan-

nya gagal dan I menjadi nol kembal i.(8)f

1N1002

6V

1N4001

O,OO1)JF

22~

IOOOO}JF60V

Gambar 6. Rangkaian pemicu SCR yang dibuat.

1

: I I- - - .j... - - - ,. - ---- - - -1- - - - - -

I~ ...- II II I I

_ T~~a.!. ~~ _1 holdingII

pulsa pulsa 2

Gambar 7. Pengaruh besar arus holding pada lebar pulsa pe­micu

50

Pada pulsa pemieu yang kedua Cgambar 7), merupakan pieuan

yang berhasil dan dapa~ diliha~ bahwa lebar pulsa ~elah men­

eukupi sehingga saa~ pieuan dilepas I sudah melebihi arusfhol dingnya , sehi ngga arus I akan naik sampai harga mak-fsimumnya yai~u arus beban. Kegagalan pemieuan ~erhadap beban

induk~i:f dapa~ dia~asi dengan menerapkan pieu yang eukup

lebar a~au dengan mengurangi si:fa~ induk~i:f beban dengan

menambahkan rangkaian kompensasi yang bersi:fa~ kapasi~i:f:B)

Beban yang digunakan dalam pengujian awal dari sumber

daya ini adalah elek~romagne~ Thomson yang mempunyai diame­

~er ku~ub 25 em, jarak an~ar kutub 8 em dan ~ahanan kumparan

0,3 ohm. Deng3.n mengingat ~3.hanan kumparan yang eukup keeil

ini, maka dalam pengujian ini ~rafo diambil sa~u :fase dengan

~egangan sekundernya berturu~-turut 10, 15, 20 dan 40 volt,

menghasilkan arus beban dan medan magnet maksimum yang dapa~

dieapai seperti di~unjukkan pada ~abel 1.

Tabel 1. Besar arus beban maksimum dan medan magnet maksimumyang dapa~ dieapai pada tegangan-tegangan sekundertra:fo yang diberikan dengan elektromagne~ Thomson

Tegangan sekun-Arusbeban mak-Medan magnetmak-

der~rafo Cvol t)simum (ampere)simum Ckilogauss)

10

10I1,0015

201,5020

252,2540

443,25

Beban kedua yang digunakan adalah elek~romagnet bua~an

BAT AN dengan diameter ku~ub 25 em, jarak an~ar ku~ub 11 em

dan ~ahanan kumparan 12 ohm. Sedang tra:fo yang digunakan

adalah ~ra:fo ~iga fase dengan ~egangan sekunder masing­

masing :fase 60 volt, yang menghasilkan arus beban maksimum

sebesar 7 ampere dan medan magnet maksimum sebesar 2,5 kilo-

gauss.

51

I V. KESIMPULAN

Secara keseluruhan penyedia daya sis~em sakelar SCRinimempunyai efisiensi yang lebih ~inggi dibandingkan denganpenyedia daya disipa~if. Ini disebabkan un~uk sakelar SCR

yang ideal ~idak akan menyerap a~au mendisipasikan daya,karena ia hanya mempunyai keadaan on a~au off saja ~anpamempunyai keadaan resis~if yang dapa~ mendisipasikan daya,yang juga mengakiba~kan panas yang ~imbul rela~if rendahsehingga sis~em pendinginannya mudah. Penguj i an penyedi adaya ini per~ama dilakukan pada elek~romagne~ Thomson un~uk~egangan 1 fase 40 vol~ pada ~rafo sekundernya, menghasilkanar us pada beban sebesar 44 ampere dengan medan magne~ yangdi~imbulkan sebesar 3,25 kilogauss. Sedangkan pengujian kedua dilakukan pada elek~romagne~ bua~an BATANdengan tegang­an pada trafo sekunder 60 vol~ tiga fase yang menghasilkanarus 7 ampere dengan rnedan magne~ yang ditirnbulkan sebesar2,5 kilo gauss.

Pada penyedia daya ini rangkaian sensor yang bergunauntuk rnengon~rol naik ~urunnya arus yang ~ak dikehendakipada beban belurn berfungsi, sehingga pengama~an untuk ke-s~abilan ala~ bel urn dapa~ dilakukan. Narnun dernikian, pem-bua~an penyedi a daya i ni merupakan peni ngka~an dar i pern­bua~an penyedia daya sebelurnnya yang bekerja un~uk daya yangrelatif rendah.

UCAPANTERIMAKASIH

Pada kesernpat.an ini penulis rnengucapkan ~erima kasihkepada sdr. Bambang Si swanto dan Ri yadi yang tel ah banyakrnencurahkan wak~unya dalarn pelaksanaan pernbuatan rnaupundalarn pengujian penyedia daya untuk elektrornagnet ini.

ACUAN

1. Riyadi, "Rancangan Elek~rornagne~ NMR", Tugas akhir PATNBa~an, 1988

52

2. Munawir Z. dkk., "Pembuat.an Elekt.romagnet. NMR Berkekuat.an15 kilo gauss", Prosiding Pert.emuan dan Present.asi IlmiahBahan Murni dan Inst.rument.asi Nuklir, PPBMI-BATAN, 1985

3. Brosur, "Tomography NMR", Bruker

4. Irving M. ~ttlieb, "Cat.u Daya Swit.ching Regulat.or", alihbahasa : St.af Exercise, PT Elex Media Komput.indo,Jak ar t.a , 1987

Operating and ServiceCyc 1otr on" , ComputerBerkeley, CA USA

5. Hari Suryant.o, dkk., "Penyedia Daya Unt.uk Elekt.romagnet.NMR" , Prosiding Pert.emuan dan Present.asi Ilmiah Peneli­t.ian Dasar Il mu Penget.ahuan dan Tek nol ogi Nuk 1ir, PPNY­BATAN, 1987

5. Manual, "Magnet.Technology and

Syst.em for CS 30Imagi ng Inc. ,

7. Geor ge M.dustr y",1985

Chut.e and Robert. D. Chut.e,Fifth edit.ion 15, Mc Graw

"El ect.roni cs in In­

Hi 11 Book Company,

8. Di sai n dan Konst.ruksi, "Tekni k Thyr ist.or 3",Elektron 20, th. VI 1982

TANYA JAWAB

1. Suseno

Majalah

- Apa tipe SCR yang diperguna~an ?

- Apakah sudah dicoba dengan pergantian inti besi ?

JAWABAN

- Tipe SCR yang digunakan adaLah 71 RC 60

- Pergantian inti besi (~utub magnetJ beLum pernah di-

Lakukan, nam.un demikian ki ta teLah mempv.nyai beberapa

bentuk kutub sehingga memv.ngkinkan di La~~annya peng­

gantian kutub daLam upaya meningkatkan. besar medan.

magnet dari kehomogenannya.

2. Dewi t a- Apa yang a~an di~erjakan untu~ pengembangan Lebih Lan­

jut karena range penggunaan NHR 1,5-15 ~iLogav.ss sedang

yang dihasiLkan 2,5 kiLo gauss?

- Apakah variasi jumLah LiLitan & jarak antar kutub ?

53

.JAWABAN

Unt1.1.kpengembangan tebih tanj1.1.t yait1.1.

1. menaikkan input AC dari trafo 3 fase berh1.1.bnng yang

dig1.1.nakan betum meneapai tegangan inp1.1.t A~ ,yangmaks i m1.1.in.

2. menyempitkan jarak antar k1.1.t1.1.betektromagnet.

3. memvariasi bent1.1.kk1.1.t1.1.be~ektromagnet .

.Jumtah tit it an tidak ditak1.1.kan variasi berh1.1.b1.1.nge~ek­

tro magnet yang dig1.1.nakan s1.1.dahbak1.1..

3. S1.1.djan.Vo R:us tam

Apakah s1.1.dahpernah dieoba h1.1.b1.1.nganmedan

k1.1.at ar1.1.5 I men1.1.r1.1.t rum1.1.Smemang tin i er ,

nyataannya bagaimana ?

magne t H dan

tetapi ke-

JAWABAN

H1.1.b1.1.nganantara H dan k1.1.atar1.1.S I adatah tinier pada

daerah tertent1.1. dan kem1.1.dian H akan metengk1.1.ng pada

penambahan besar ar1.1.S I di at as daerah t iniernya dan

akhirnya H akan menjadi jen1.1.h pada penambahan besar

ar1.1.S I berik1.1.tnya. Pernah dieoba 1.1.nt1.1.kjarak antar

k1.1.t1.1.b10 em bat as ketinierannya sampai dengan 19kitoga1.1.ss yang berkaitan dengan ar1.1.S 38 ampere, 1.1.nt1.1.k

jarak an tar k1.1.t1.1.b15 em batas ketinierannya sampai

dengan 14,5 ki loga1.1.ss yang berkai tan dengan 30 ampere

sedang 1.1.nt1.1.kjarak antar k1.1.t1.1.b·20 em, batas kelinieran­

nya sampai dengan 9,5 ki ~oga1.1.5syang berkai tan denganG.r1.1.5 sebesar 20 ampere.