taksonomi tujuan pendidikan islam

23
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 ISKANDAR MUDA PRASARI SAFRIANA SEMESTER II (DUA) UNIT 2 (DUA) MATA KULIAH: ILMU PENDIDIKAN

Upload: pengantardasar

Post on 18-Jun-2015

1.314 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

DISUSUN

OLEH :KELOMPOK 5

ISKANDAR MUDAPRASARI

SAFRIANA

SEMESTER II (DUA)UNIT 2 (DUA)

MATA KULIAH:ILMU PENDIDIKAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA

TAHUN 2010

Page 2: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat

menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan

efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu

proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan

pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Perbedaan

pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap

pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan

keahlian. Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam

sebagai suatu system keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang

secara implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.

Taksonomi Bloom yang telah merakyat meliputi kognitif, afektif dan

psikomotor hampir mendekati taksonomi dalam pendidikan Islam. Kedekatan

tersebut dapat dilihat dari beberapa ciri, yaitu:

Aspek kognitif : berupa pengembangan pengetahuan agama termasuk di

dalamnya fungsi ingatan dan kecerdasan. Di samping pembinaan sikap dan

pertumbuhan keterampilan beragama, maka perlu sekali diketahui oleh

pendidik adalah pemberian pelajaran agama kepada peserta didik. Pelajaran

agama yang diberikannya kepada peserta didik tersebut hendaklah yang dapat

dikuasai, dipatuhi, dianalisa dan dapat digunakan oleh peserta didik dalam

situasi konkrit yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Aspek afektif, berupa pembentukan sikap terhadap agama termasuk di

dalamnya fungsi perasaan dan sikap. Tujuan utama dan pertama dalam

pendidikan agama adalah pertumbuhan dan pengembangan sikap positif dan

cinta kepada agama. Tujuan utama ini nantinya yang akan membuat anak

menjadi orang dewasa yang hidup sesuai dengan ajaran agama, berakhlak dan

beraktivitas sesuai dengan tuntunan ajaran agama. Sikap ini nantinya yang

akan dapat menjauhkan peserta didik dari berbagai godaan duniawi yang

1

Page 3: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

bertentangan dengan agama. Bahkan peserta didik akan menjadi pribadi

tangguh dalam menghadapi segala persoalan dan kesukaran hidup dan

bertahan dalam kondisi moral yang diridhoi oleh Allah Swt.

Aspek psikomotor berupa menumbuhkan keterampilan beragama, termasuk di

dalamnya fungsi kehendak, kemauan dan tingkah laku. Keterampilan

beragama harus ditumbuhkan dan dibina pada peserta didik meliputi

keterampilan beragama dalam menghubungkannya dengan Tuhan dalam

ibadah. Perlu diperhatikan penanaman keterampilan melakukan ibadah harus

pula disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, dilakukan

dengan latihan dan pembinaan secara berangsur-angsur. Demikian pula

terhadap keterampilan dalam hubungan dengan sesama manusia dan alam

sekitar

B. Tujuan

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu

Pendidikan, selain itu pembuatan makalah ini bertujuan untuk membuat para

mahasiswa mengerti akan Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam.

2

Page 4: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

BAB II

PEMBAHASAN

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Taksonomi Pendidikan

Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk

mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan

sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi.

Hampir semua benda bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian dapat

diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan

pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain,

yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali

menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis

(bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang

paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan

juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.

Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan

kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi

Bloom".

B. Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

Bila kita merumuskan tujuan-tujuan pendidikan Islam berdasarkan

klasifikasi yang bersifat edukatif logis dan psikologis, kita dapat membuat

taksonomi sebagai berikut:

1. Tujuan yang menitik beratkan kekuatan jasmaniah (al-ahdaful jasmaniah)

Tujuan pendidikan ini dikaitkan dengan tegas selaku khalifah di muka bumi

yang harus memiliki kemampuan jasmani yang tinggi, di samping rohaniah

yang teguh.

3

Page 5: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

Sebuah sabda Nabi yang menyatakan :

“Seorang mukmin yang kuat dan lebih baik paling disukai Allah daripada

orang mukmin yang lemah,” (HR Muslim)

Kata-kata “kuat” diartikan kuat jasmaniah sesuai dengan firman Allah dalam

QS. AL-Baqarah: 247 :

Artinya:

Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah

mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut

memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan

daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi

(mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan

menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah

memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah

Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui

Talut dipilih Allah menjadi raja karena ia pandai dan kuat tubuhnya untuk

melawan Djalut yang terkenal berbadan besar seperti raksasa, namun Talut

dapat mengalahkannya dengan perantaraan Daud yang melemparkan

Bandilnya dengan pertolongan Allah dapat merubuhkan tubuh Djalut sehingga

tewas.

Jadi, tujuan pendidikan islam adalah untuk membentuk manusia muslim yang

sehat dan kuat jasmai nya serta memiliki keterampilan yang tinggi.

4

Page 6: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

2. Tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada rohaniah (al-ahdaful

rohaniah)

Tujuan ini berkaitan dengan kemampuan manusia untuk menerima agama

islam yang inti ajarannya adalah keimanan dan ketaatan kepada Allah, tuhan

Yang Maha Esa dengan tunduk d an patuh kepada nilai-nilai moralitas yang

diajarkan-Nya dengan mengikuti Rasul-Nya Muhammad saw. adalah menjadi

tujuan rohaniah pendidikan Islam.

Dalam perumusan tujuan rohaniah (spiritual) ini, manusia menjadi

sasaran pendidian Islam dilihat dari segi kehidupan individual dan dari segi

kehidupan sosial selaku anggota masayarakat. Kehidupan individual dan sosial

yang antara lain dalam kehidupan ukhuwah islamiah adalah merupakan idealitas

(cita-cita) yang amat berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan mental dan

fisik manusia. Allah memuji Nabi karena Moral atau akhlaknya tinggi seperti

tersebut dalam surah Al Qalam ayat 4:

Artinya:

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung

Sabda Nabi yang menyatakan bahwa tuhan sendirilah yang mendidik

beliau maka hasil pendidikan_nya pun paling baik. Sebagai Rasul Allah, neliau

diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia.

Maka dari itu tujuan pendidikan rohaniah tersebut diarahkan kepada

pembentukan akkhlak al-karimah (akhlak mulia), dan inilah oleh para pendidik

modern di barat dikategorikan sebagai “tujuan pendidikan religius”, yang

kebanyakan pemikir pendidikan Islam tidak disetujui setelah itu, karena akan

memberikan kesan bahwa ada tujuan pendidikan yang nonreligius dalam islam.

Di antara orang non-Islam, yang bernama M. Nacosteen

mengklasifikasikan tujuan pendidikan Islam ke dalam dua jenis, yaitu tujuan yang

religius dan yang sekuler. Tujuan yang religius ialah yang dirumuskan atas dasar

ayat-ayat Al-Qur’an sebagai sumber pokok ilmupengetahuan, dan ajaran tentag

5

Page 7: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

persamaan antara manusia dan sikap tawakkal kepada allah, atau didasarkan atas

supremasi nabi. Dan memasukkan masalah duniawi ke dalam agama. Sedangkan

tujuan sekuler ialah yang bersumber dari tradisi yang mendorong umat islam

untuk tidak mengabaikan hidup duniawi untuk sarana hidup ukhrawinya.

Tujuan pendidikan ruhiy (al-ahdafur ruhiy) oleh Muhammad Qutb

mengandung pengertian “ruh” sebagai mata rantai pokok yang menghubungkan

antara manusia dan Allah, oleh karenanya pendidikan islam harus bertujuan untuk

membimbing manusia sedemikain rupa sehingga ia selalu tetap berada di dalam

hubungan dengan-Nya.

Kata ruh di atas bukannya diartikan sebagai malaikat Jibril ataupun

“fitrah”. Karena fitrah adalah kemampuan yang mengandung kemungkinan-

kemungkinan perkembangan yang interaktif terhadap pengaruh sekitar. Sedang

ruh lebih bersifat spiritual sehingga mengandung makna psikologis sebagai

“energi” (tenaga) yang menggerakkan tubuh manusia. Jadi, ruh merupakan daya

atau energi batin yang menjadikan manusia dapat hidup dan bergerak. Istilah-

istilahg dalam Islam yang menunjukkan suatu kesatuan yang menggerakkan,

seperti ruh al-Islam atau istilah lain seperti sasaran intelektual atau al-ahdaful

aqliyah.

Mengenai sistem intelektual dalam pendidikan Islam terletak pada

pengembangan intelegensia (kecerdasan) yang berada dalam otak sehingga ia

mampu memahami dan menganalisis fenomena- fenomena ciptaan Allah di jagad

raya ini. Seluruh semesta alam ini bagaikan sebuah buku besar yangharus

dijadikan objek pengamatan dan renungan pikiran manusia guna memperoleh

ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin berkembang dan makin mendalam.

Tidak kurag dari 300 kali firman Allah yang mendorong manusia melakukan

analisis terhadap fenomena alam. Misalnya firman Allah dalam Surat Ali Imran

ayat 190-191:

6

Page 8: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

Artinya:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam

dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-

orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan

berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya

berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,

Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Melalui poroses observasi pancaindera, manusia dapat didik untuk

menggunakan akal kecerdasannya untuk meneliti, menganalisis kajaiban ciptaan

Allah di alam semesta yang berisikan khazanah ilmu pengetahuan yang menjadi

bahan pokok pemikiran utnuk dikembangkan menjadi ilmu-ilmu pengetahuan

yang diterapkan dalam bentuk-bentuk teknologi yang semakin canggih. Dengan

melalui proses kependidikan yang intelktualistis, manusia mampu menjadi

ilmuwan ulama yang teknokratik. Karena ciri pendidikan Islam lebih melalui

tahap demi tahap atau setingkat demi setingkta sesuai dengan kemampuan proses

pendidikan islam itu sendiri.

Proses intelektualisasi pendidikan islam terhadap sasaran pendidikannya

berbeda dengan proses yang sama yang dilakukan oleh pendidikan non islam.

Misalnya pendidikan non Islam di Barat atau di Timur (Rusia). Ciri khas

pendidikan Islami yang dilaksanakan oleh pendidikn Islam adalah dengan tetap

menanamkan (menginternalisasikan) dan mentransformasikan (membentuk) nilai-

nilai Islam seperti keimanan, akhlak dan ubudiah serta muamalah ke dalam

pribadi anak didik.

Bila dibandingkan dengan taksonomi tujuan pendidikan para ahli,

pendidikan Barat seperti Gagne (yang mengklasifikasikan ke dalam lima

kemampuan, yaitu intelektual, kognitif, verbal, motoris, dan Attitude dalam

7

Page 9: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

memilih). Benyamin S. Bloon membagi ke dalam tiga domain, yaitu kognitif,

afektif dan psikomotorik yang selanjutnya dirinci oleh David Krathwohl khusus

mengenai taksinomi afektif serta rincian psikomotorik dari Norman E. Gronlund

and R.W. de Mac Lay, dan sebagainya. Jadi, semakin jelas bahwa pendidikan

Islam secara esensial memandang pentingnya mendasari setiap kemampuan

tersebut dengan petunjuk Tuhan, walaupun ilmu pendidikan islam tidak menolak

teori-teori taksonomi dari beberapa ahli yang telah disebutkan diatas, namun

penerapannya dalam proses harus dijiwai dengan ajaran Islam.

Jika dilihat dari segi kemajuan idealitas masyarakat yang terus

berkembang, pendidikan Islam yang berwatak sholahiyyun liz zaamn wal makaan

(sesuai dengan wkatu dan tempat) mendasari tujuan pendidikannya dengan

kepentingan hidup asa depan anak didik. Tujuan demikian diilhami oleh sabda

Nabi yang sangat dianjurkan oleh Khalifah Al-Rasyidi ke-4, Ali Bin Abi thalib

sebagai berikut.

“Ajarilah anak-anakmu (dengan pengetahuan) yang bukan seperti kamu

pelajari, karena mereka itu adalah diciptakan untuk generasi zaman

yang berbeda dengan zamannya”

Tujuan-tujuan pendidikan Islam yang dirumuskan di atas baru

merupakan contoh tujuan yang bersifat intermediar (tujuan antara) atau

sementara, karena hanya mengandung beberapa aspek nilaiislami yang

dirumuskan. Untuk mencapai tujuan umum pendidikan Islam diperlukan idealitas

yang mengitegrasikan seluruh nilai yang komprehensif di mana seorang muslim

paripurna, lahir dan batin tergambar dalam kepribadiannya.

Untuk merumuskan tujuan umum atau tujuan akhir pendidikan Islam itu,

kita perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam firman-firman allah

dan sabda-sabda Nabi saw. yang menjadi idelitas ajaran Islam yang dieujudkan

sebagai pola kepribadian muslim yang hakiki sesuai tuntunan cita islami tersebut.

Firman-firman Allah berikut ini merupakan idealitas asasi yang hendak

direlisasikan melalui proses kependidikan Islam.

8

Page 10: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

1. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah

kepada-Ku.” (QS. AL Dzaariyat : 56)

2. “Ya tuhan kami, berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan akhirat dan

jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”

3. “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman antara kamu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujaadalah: 11)

4. “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu

dari (kenikmatan) duniawi dan bertaubatlah kebaikan (kepada orang lain)

sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu

berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al- Qashash: 77)

5. “Katakanlah, sesungguhnya salatku dan ibadahku dan hidup-matiku hanyalah

bagi Allah Pendidik sekalian alam” (QS. Al An’aam: 162)

9

Page 11: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

Selain ayat diatas, masih banyak ayat-ayat lain yang berkiatn dengan

upaya pembentukan kepribadian muslim senantiasa mengaharapkan keridaan

Allah dalam hidupnya. Atas dasar ayat-ayat di atas dapat dirumuskan tujuan

pendidikan Islam yang ideal dan operasional dengan ruang lingkup yang

memberikan nilai kehidupan manusia paripura duniawiyah dan ukhrawiyah.

Manusia yang melaksanakan tuags hidup individual dan sosial berdasarkan

perintah Allah.

Rumusan akhir tujuan pendidikan islam adalah merealisasikan manusia

muslim yang beriman dan bertakwa serta berilmu pengetahuan Manusia yang

mampu mengabdikan dirinya kepada Khaliknya dengan sikap dan kepribadian

bulat yang merujuk kepada peyerahan diri kepada_nya dalam segala aspek

hidupnya, duniawiah dan ukhrawiah. Namun demikian rumusan diatas masih

dapat diringkas lagi menjadi mewujudkan manusia yang berkepribadian muslim

yang bulat lahiriah dan bathiniah yang mampu mengabdikan segala amal

perbuatannya untuk mencari keridaan Allah SWT.

10

Page 12: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk

mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan

sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi.

Hampir semua benda bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian dapat

diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan

pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain,

yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor

Bila kita merumuskan tujuan-tujuan pendidikan Islam berdasarkan

klasifikasi yang bersifat edukatif logis dan psikologis, kita dapat membuat

taksonomi sebagai berikut

- Tujuan yang menitik beratkan kekuatan jasmaniah (al-ahdaful jasmaniah)

- Tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada rohaniah (al-ahdaful

rohaniah)

Mengenai sistem intelektual dalam pendidikan Islam terletak pada

pengembangan intelegensia (kecerdasan) yang berada dalam otak sehingga ia

mampu memahami dan menganalisis fenomena- fenomena ciptaan Allah di jagad

raya ini

Proses intelektualisasi pendidikan islam terhadap sasaran pendidikannya

berbeda dengan proses yang sama yang dilakukan oleh pendidikan non islam.

Misalnya pendidikan non Islam di Barat atau di Timur (Rusia). Ciri khas

pendidikan Islami yang dilaksanakan oleh pendidikn Islam adalah dengan tetap

menanamkan (menginternalisasikan) dan mentransformasikan (membentuk) nilai-

nilai Islam seperti keimanan, akhlak dan ubudiah serta muamalah ke dalam

pribadi anak didik.

Untuk merumuskan tujuan umum atau tujuan akhir pendidikan Islam ,

kita perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam firman-firman allah

11

Page 13: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

dan sabda-sabda Nabi saw. yang menjadi idelitas ajaran Islam yang dieujudkan

sebagai pola kepribadian muslim yang hakiki sesuai tuntunan cita islami tersebut.

B. Saran

Hendaknya mahasiswa dapat memahami tentang pendidikan tauhid yang

telah pemakalah sampaikan agar kelak dapat mewujudkan manusia yang

berkepribadian muslim yang bulat lahiriah dan bathiniah yang mampu

mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mencari keridaan Allah SWT.

12

Page 14: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M., 2008. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta : PT Bumi Aksara Putra

H. Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta Kalam Mulia.

Ahamadi, Abu, Nur Uhbiyanti. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

13

Page 15: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah

ini. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan

tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam

pembuatan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Langsa, Maret 2010

Penulis

14i

Page 16: Taksonomi Tujuan Pendidikan Islam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Tujuan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Evaluasi..................................................................... 3

2. Dasar Teori Evaluasi Pendidikan Islam ................................... 3

3. Prinsip Evaluasi Pendidikan Islam ........................................... 4

4. Fungsi Evaluasi Pendidikan........................................................ 5

5. Tujuan Evaluasi........................................................................... 6

6. Jenis-Jenis Evaluasi Pendidikan Islam...................................... 7

7. Teknik Evaluasi Pendidikan....................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 12

B. Saran ........................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

15ii