syariat islam

11
Aku telah meninggalkan dua perkara yang menyebabkan kalian tidak akan sesat selamanya selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. (HR at- Turmudzî, Abû Dâwud, Ahmad).

Upload: helmon-chan

Post on 23-Jul-2015

55 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Syariat islam

Aku telah meninggalkan dua perkara yang menyebabkan kalian tidak akan sesat selamanya selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. (HR at-

Turmudzî, Abû Dâwud, Ahmad).

Page 2: Syariat islam

• Adalah hukum dan aturan Islam yg mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik Muslim mahupun bukan Muslim.

• Selain berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini.

• Maka oleh sebahagian penganut Islam, Syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini

• Bahwa ruang lingkup syariat Islam adalah seluruh ajaran Islam, baik yg berkaitan dg akidah maupun peraturan atau sistem kehidupan yg menjadi turunannya. bahwa ruang lingkup syariat Islam adalah seluruh ajaran Islam, baik yg berkaitan dg akidah maupun peraturan atau sistem kehidupan yg menjadi turunannya.

Page 3: Syariat islam

Secara syar`î, Islam adalah agama yg diturunkan oleh Allah SWT kpd junjungan kita, Muhammad saw., untuk mengatur hubungan manusia dg Penciptanya, dirinya sendiri, dan sesamanya.Hubungan manusia dg Penciptanya meliputi masalah akidah dan ibadah; hubungan manusia dg dirinya sendiri meliputi akhlak, makanan, dan pakaian; hubungan manusia dg sesamanya meliputi muamalat dan persanksianSyariat Islam meliputi akidah dan syariat. Dg kata lain, syariat Islam bukan hanya mengatur seluruh aktivitas fisik manusia (af`âl al-jawârih), tetapi juga mengatur seluruh aktivitas hati manusia (af`âl al-qalb) yang biasa disebut dengan akidah Islam. Karena itu, syariat Islam tidak dapat direpresentasikan oleh sebagian ketentuan Islam dlm masalah hudûd (seperti hukum rajam, hukum potong tangan, dan sebagainya); apalagi oleh keberadaan sejumlah lembaga ekonomi yang menjamur saat ini semisal bank syariah, asuransi syariah, reksadana syariah, dan sebagainya

Page 4: Syariat islam

• syariat Islam sesungguhnya meliputi keyakinan spiritual (`aqîdah rûhiyyah) dan ideologi politik (`aqîdah siyâsiyyah).

• Spiritualisme Islam telah membahas hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya yang terangkum dalam akidah dan ubudiah; membahas pahala dan dosa manusia; serta membahas seluruh urusan keakhiratan manusia seperti surga dan neraka.

• Ideologi politik Islam telah membahas seluruh urusan keduniaan yg terangkum dlm hubungan manusia dg dirinya sendiri maupun dg sesamanya; baik menyangkut bidang pemerintahan, ekonomi, sosial, pendidikan, maupun politik luar negeri, dan sebagainya.

Page 5: Syariat islam

• Al Qur’an : kitab suci umat Islam adalah sumber hukum Islam yang pertama kerana merupakan firman Allah yang disampaikan pada Nabi Muhammad SAW.

• Hadis : adalah seluruh perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad yang kemudian dijadikan sumber hukum

• Ijma' maknanya kesepakatan yakni kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum dalam agama Islam berasaskan al-Quran dan Hadis dalam suatu perkara yang terjadi.

Page 6: Syariat islam

• Qiyas (قياس) ialah proses taakulan berasaskan analogi daripada nass atau perintah yang diketahui untuk perkara2 baru. Qiyas menetapkan suatu hukum suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya berasaskan perkara terdahulu yang memiliki kesamaan dari segi sebab, manfaat, bahaya dan berbagai aspek lain sehingga dihukumi sama

• Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad telah wafat sehingga tidak boleh langsung menanyakan pada beliau tentang suatu hukum namun hal-hal ibadah tidak boleh diijtihadkan.

Page 7: Syariat islam

• Karakteristik hukum Islam sangat berbeda secara diametral dg hukum produk Kapitalisme maupun Sosialisme.

• Hukum Islam dibangun berdasarkan nash2 syariat yg tetap. Dlm Islam, nash2 syariat adalah sumber hukum yang kemudian menghukumi realitas. Sebaliknya, dlm Kapitalisme, misalnya, realitaslah yg menjadi pijakan hukum yg kemudian menghasilkan produk2 hukum yg sesuai dg (meng-akomodasi) realitas.

• Akibatnya, hukum produk Kapitalisme ini be-rubah2 dari waktu ke waktu dan ber-beda2 antara satu tempat dan tempat lainnya. Ini adalah konsekuensi dari dijadikannya realitas yg terus berubah dan berkembangsebagai pijakan hukum.

• UU Pemilu Tahun 1999, misalnya, yg notabene baru dan dianggap paling baik dibandingkan dengan UU Pemilu sebelumnya, kini telah direvisi dg alasan mempunyai kelemahan2 seiring dgtuntutan dan perkembangan baru jagat perpolitikan di Tanah Air. Sementara itu, hukum produk Sosialisme dibangun berdasarkan hipotesis-teoretis yg diasumsikan ada dlm permasalahan yg terjadi.

Page 8: Syariat islam

• produk hukum Islam digali dari nash2 syariat, sementara pd saat yg sama nash2 tersebut tetap dan tidak pernah mengalami perubahan. Karena itu, produk hukum tersebut harus selalu terikat dengan nash dan tunduk pd apa yg dinya-takan oleh dalâlah-nya. Pertimbangan atas dasar `perubahan zaman’ dan perbedaan tempat tidak mempunyai nilai sama sekali di sini, sebagaimana pertimbangan atas dasar kemaslahatan atau kemadaratan.

• Perbedaan kultur, kebiasaan, dan adat istiadat masyarakat juga tidak boleh mempengaruhi hukum Islam. Sebab, kultur, kebiasaan, dan adat-istiadat bukanlah `illat (motif diberlakukannya hukum) dan sumber hukum. Bahkan, kultur, kebiasaan, dan adat-istiadat acapkali banyak yg bertentangan dg syariat. Apalagi kultur, kebiasaan, dan adat-istiadat yg ada pd masa sekarang ini pd dasarnya merupakan kristalisasi dari pemikiran dan hukum2 yg bersumber dari sistem sekular yg telah terbukti mengakibatkan kerusakan masyarakat. Namun demikian, jika kultur, kebiasaan, adat-istiadat tersebut tidak bertentangan dg hukum Islam, ia dibolehkan (mubah). Hanya saja, kebolehannya bukan karena pertimbangan apa2 kecuali karena memang dibolehkan oleh nash2 syariat.

Page 9: Syariat islam

• Sebagaimana dimaklumi, syariat Islam adalah yang itu-itu juga; tidak pernah berubah. Yang halal akan tetap halal dan yang haram akan tetap haram. Selamanya begitu hingga Hari Kiamat, karena wahyu Allah telah terputus dan syariat Islam telah sempurna. Karena itu, khamar, misalnya, tidak akan pernah haram pada satu waktu, kemudian berubah menjadi halal pada waktu lain. Demikian juga keharaman riba, memata-matai orang Islam, menipu, meminta bantuan kepada orang kafir, suap, dan sebagainya. Statemen bahwa hukum harus berubah karena faktor perubahan waktu dan tempat tentu merupakan bentuk keberanian yang luar biasa terhadap Allah. Allah SWT berfirman:

• Janganlah kalian berdusta dengan sebab apa yang disifatkan oleh lidah kalian, “Ini halal dan ini haram,” untuk mengada-adakan sesuatu yang dusta terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang berdusta terhadap Allah tidak akan berhasil. (QS an-Nahl [16]: 116).

Page 10: Syariat islam

• Apabila hukum Islam harus berubah karena faktor waktu dan tempat, berarti akan ada satu fakta atau kasus yang memiliki dua hukum sekaligushalal dan harammeskipun dalam wilayah dan rentang waktu yang tidak sama. Ini jelas mustahil karena Allah tidak mungkin menurunkan dua hukum yang berlawanan untuk kasus yang sama. Hal ini juga sangat kontradiktif dengan karakter kesempurnaan syariat Islam.

• Di samping itu, syariat Islam diberlakukan atas manusia dalam kapasitasnya sebagai manusia; bukan karena faktor suku, etnik, geografis, ataupun karena faktor Arab atau non-Arabnya. Di mana pun dan kapan pun, manusia, baik Arab atau non-Arab, esensinya sama; masing-masing mempunyai kebutuhan jasmaniah dan naluriah yang sama. Kondisi ini tidak pernah berubah.

Page 11: Syariat islam