syaikh abu firas as suri.docx

Upload: rudiyantoanggriawan

Post on 06-Mar-2016

47 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Syaikh Abu Firas As Suri: SAYA PEMBERI PERINGATAN YANG TERBUKA, MAKA SELAMATKANLAH! ( bag 1) Pembaca yang dimuliakan Allah, dalam beberapa hari ini kita mengetahui gegap gempita perkembangan jihad di tanah Syam dengan bersatunya sejumlah faksi besar Mujahidin, seperti Katibah Tauhid wal Jihad, Jamaah Muhajirin wal Anshar, termasuk beberapa kelompok menengah seperti Saraya al-Miad, Katibah al-Quds, Jamaah al-Qarm asy Syisyaniyah, serta sejumlah ribuan Mujahidin asal Uzbekistan dan Turkistan, untuk bersama-sama membaiat Tanzhim Al-Qaeda di bumi Syam-Jabhah Nushrah.Hal ini tampak sebagai sebuah fenomena yang menarik, mengingat pada beberapa hari sebelumnya telah terjadi kontak senjata yang menyebabkan sejumlah prajurit pilihan Jabhah Nushrah terbunuh di dalam kantor Harakah Ahrar Syam Al Islamiyah di tangan para kriminal mantan pengikut faksi sekuler Amerika (SRF) pimpinan Jamal Maruf dan Harakah Hazm, yang berlindung di balik baju Ahrar Syam.Ditambah lagi pada beberapa hari sebelumnya telah muncul dialog yang cukup tegas antara syaikh Abu Qatadah al-Filisthini dan syaikh Abu Firas As-Suri. Redaksi muqawamah.net sendiri telah menerjemahkan dan menerbitkan pernyataan syaikh Abu Qatadah tersebut yang berisi nasihat kepada syaikh Abu Firas.Pertanyaannya, apa sebenarnya yang disampaikan oleh syaikh Abu Firas? Bukankah beliau merupakan pimpinan Jihad Syam sekaligus pengawal amaliah jihadiyah di Syam ini langsung di dalam medan Jihad? Tulisan yang kami turunkan ini kami bagi dalam 2 seri, yang akan menjawab pertanyaan kita tentang apa yang terjadi dalam konstelasi politik gerakan jihad di bumi Syam hari ini, selamat menyimak!SAYA PEMBERI PERINGATAN YANG TERBUKA, MAKA SELAMATKANLAH!Ridwan Mahmud Namus (Abu Firos)Tidak ada keraguan sedikitpun bahwa Thaifah Manshurah berada di Syam atas izin Allah, dan kami memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk di dalamnya dan termasuk orang-orang yang mempersiapkan segala yang diperlukan bagi tegaknya Daulah Khilafah yang akan datang insya Allah, dan agar menjadikan kita sebagai pelopor serta perintis kemuliaan Islam. Jika kita menjaga diri di atas manhaj yang benar dan kita tidak mengganti atau merubah atau kita dilalaikam oleh setan, dan saya memiliki keyakinan yang sama atau sangat yakin bahwa pergantian akan datang, akan datang jika kita menggantinya dan akan terbit atau muncul di ufuk yang jauh sesuatu dari hal itu, saya memohon kepada Allah akan kesejahteraan, maka cepatlah dan cepatlah untuk memperbaiki diri dan istiqamah. Dan aku tahu secara yakin bahwa ada sekelompok pasukan perekrut dari kaum kafir, murtad, sesat, munafik, konspirator, pencari kesempatan, serta orang-orang yang suka mendengarkan dan berbaik sangka kepada mereka yang berusaha menunda penegakan hukum Islam yang akan datang, akan tetapi Allah Maha Berkuasa atas perkaranya. Allah berfirman:Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. (QS. Yusuf: 21).Juga firman Allah: Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (At-Taubah (9):33). Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Quran) danagama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (At-Taubah (9): 31-32).Wahai saudaraku yang tercinta sesungguhnya ada pasukan-pasukan dan para antrian dari kalangan penggembos dan para pendengki Islam, para pengecut, pencari harta dan kaum liberal-moderat, yang condong kepada orang-orang dzalim tukang tipu dan orang yang suka mendengar para penggembos itu. Kalian akan ditakut-takuti oleh kekafiran terkuat di dunia, mereka akan mengampanyekan pentingnya berjalan bersama dengan kekuatan kafir tersebut, berusaha sungguh-sungguh untuk meyakinkan kita agar masuk bekerjasama dengan mereka dalam manhaj (prinsip) ketakutan, menyerah dan tunduk kepada kekuatan dunia meskipun berbeda-beda tingkatan, meskipun hanya sekadar tersenyum dan membuka hati untuk Amerika. Para tokoh kelompok kejahatan yang mewakili koalisi salibis zionis dan memperdayainya sebagaimana yang mereka klaim, padahal sesungguhnya mereka itulah yang tertipu. Jika mereka tidak mampu maka berjalanlah tanpa kami untuk bertemu dengan mereka, maka akan muncul para syaikh yang moderat dan sesat: yang menyeru kepada sikap pertengahan dan masalahat yang mereka klaim dan kondisi dharurat menurut pemahaman mereka yang kalah, serta menyatukan kekuatan sesuai pemahaman mereka yang pasrah dan menyerah. Maka wajib bagi kita untuk tidak memperhatikan mereka dan tidak membuka pendengaran terhadap suara-suara mereka, akan tetapi kita menyeru mereka untuk menelaah kembali agama mereka dan kita mengingatkan semuanya akan firman Allah: Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu (memang benar-benar beriman). Dan janganlah engkau (Rasulullah) dibuat sedih oleh orang yang bersegera (untuk menuju) di dalam kekafiran. Sesungguhnya mereka sedikitpun tidak akan mampu merugikan Allah. (itu semua karena) Allah ingin menghilangkan bagian baik mereka di akhirat. Dan bagi mereka ada adzab yang besar. (QS. Ali Imran: 175-176).Akan tetapi sebagaimana keadaan para salaf kami yang Allah sifati mereka dalam firmannya: Orang-orang yang menaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. Orang-orang yang menaati Allah dan Rasul yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan; Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka. Maka perkataan itu menambah keimanan mereka, dan mereka menjawab: Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik penolong. (QS. Ali Imron: 172-173).Sesungguhnya arah siasat kekafiran adalah menghabisi Islam. Sesungguhnya orang-orang kafir itu bagi kalian adalah musuh yang nyata. (QS. An-Nisa: 101).Jika mereka tidak sukses maka mereka menggunakan metode konspirasi dan toleransi. Allah taala berfirman: Maka kelak engkau akan melihat dan mereka pun akan melihat. Siapa antara kamu yang terganggu pikirannya. Sesungguhnya Rab (Tuhan) engkau, Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang sesat daripada jalan-Nya (jalan Allah), dan Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. Maka janganlah engkau ikuti orang yang mendustakan. Maka mereka menginginkan supaya engkau bersikap lembut, lalu mereka bersikap lembut. (QS. Al Qalam: 5-9).Sesungguhnya gerakan-gerakan Islam yang bangkit pada masa sekarang ini dalam rangka melawan kondisi nyata yang asing dari Islam, tidak menemui suatu realita, selain dari peperangan yang dilancarkan oleh negara-negara barat dan para wakilnya di negeri kita, dan akhir metode perang ini adalah, barat dan antek-anteknya bekerja dengan kata-kata kepada gerakan-gerakan ini dan membujuknya untuk bertemu dengan kelompok kafir, dalam tingkatan kondisi apapun, maka jatuhlah yang jatuh dan jangan engkau tanya orang yang binasa bagaimana ia binasa akan tetapi saya akan bertanya kepada yang selamat bagaimana ia selamat.Dan biasanya awal dimulainya perjalanan menurun itu dengan sesuatu yang remeh, yang pada akhirnya, tidaklah gerakan-gerakan Islam ini berdiri kecuali dalam posisi menandatangani perdamaian, inilah perkara kemunduran di setiap tingkatan (marhalah) sejarah. Saya memohon kepada Allah agar membukakan bagiku kesempatan untuk mengatakan kepada kalian tentang kemunduran gerakan-gerakan Islam dan hasil-hasilnya. Kemunduran-kemunduran ini telah menentukan salah satu arah, maka barangsiapa yang melangkah mundur dia telah kehilangan kemampuan untuk kembali ke titik awal permulaan dan tidak mungkin bisa mengembalikan apa yang telah ia turunkan atau mundur darinya karena pada dasarnya bahwa tidak boleh ada kemunduran dalam perkara ini. Dan perumpamaan orang-orang yang mundur ke belakang seperti orang yang berkata, Aku memberimu apa yang tidak bisa diberikanAdapun bagi siapa yang tidak menjawab seruan untuk tunduk dihadapan orang-orang kafir, maka dikirimlah kepadanya orang-orang yang suka mendengar perkataan orang-orang kafir yang terpedaya oleh ide-ide kekafiran lalu mereka menerimanya, atau orang-orang yang ingin bermain-main dengan orang-orang kafir, atau menghinakan orang-orang mulia di kalangan orang-orang yang tidak mau tunduk dengan cara membujuk dan menjerumuskan mereka di dalam kehinaan agar mereka sama-sama dalam kehinaan dan kenistaan. Inilah fenomena orang-orang yang suka mendengarkan perkataan orang-orang kafir dan munafik. Kemudian setelah mereka terlena dengan perkataan orang kafir, orang-orang ini mengatakan bahwa para pembisik itu bukanlah orang kafir dan munafik, tetapi mereka adalah juga kaum Muslimin yang berbicara seperti cara mereka, memakai pakaian seperti pakaian mereka, berdoa dan berdzikir.. laa haula wa laa quwwata illa billah.. bahkan bisa jadi mereka adalah para Mujahidin dan seterusnya.Demikianlah, barang bawaan mereka adalah apa yang mereka dengar dari orang-orang kafir dan munafik, mereka menerimanya dan bukanlah suara yang berdiri sendiri, seperti burung beo yang selalu mengulang-ulang apa yang ia dengar, dan mereka dibenarkan dengan perkataan syair: Dampak kebohongan di dalamnya.Kebohongan telah menipunya wahai orang yang seperti burung beoDemikianlah, ia meletakkan akalnya di telinga orang-orang yang menggiring perjalanan pelaku kesesatan dan menyimpang, ia meniti jalan orang-orang yang kalah dan kelelahan. Ia merasa meniti jalan Islam, padahl itu jalan kekafiran yang ia anggap (menurut khayalannya) bersandar kepada Islam.Mereka juga menganggap bahwa dengan meletakkan ungkapan ini akan menjaga mereka dari penyimpangan dan kesesatan, bahkan bisa jadi itu adalah sumber kemurtadan. Prinsip-prinsip Islam telah dianggap sebagai hiasan yang berat, yang telah memaksa dirinya untuk menyembunyikan setiap keburukan dalam akad perjanjian, syariat dan akhlak. Orang-orang seperti mereka wajib untuk dinasehati dan dijelaskan kepada mereka tentang cara yang benar untuk bermuamalah dengan Allah taala. Jika diri mereka mengira (bahwa dengan mengikuti kata-kata kaum munafik itu) mereka akan mampu untuk memperdayai Basyar Assad atau mampu membantah perkataan orang-orang yang tertipu maka Mahatinggi Allah dari hal itu, dan barang siapa yang mengira bahwa ia bisa menipu Allah taala maka maha tinggi Allah akan hal itu, sungguh ia telah terjatuh dalam jurang yang tidak ada ketetapannya. Dan mereka tidak menempatkan Allah sesuai dengan Kadarnya (QS. Al Anam: 91).Oleh karena itu, para ulama menetapkan bahwa ibrah (pelajaran yang diambil) itu dalam hal makna-makna, bukan apa yang dibangun, dan sebuah penjelasan yang hanya berdasar pada permainan lafadz, maka itu tidaklah dianggap ada. Oleh karena itu, barangsiapa yang berkata misalnya, Muhammad saw adalah orang kafir, sehingga ia layak dipenggal kepalanya. Dan meskipun ia memaksudkan untuk mentakwilkannya bahwa Rasulullah saw kafir dengan thoghut, maka orang ini sebenarnya telah menipu manusia dan umat Islam dan menyebarkan pemahaman semacam ini sama sekali tidak dibutuhkan di Suriah karena perkataan semacam ini hanyalah tanah dan debu, dan saya khawatir akan datang waktu ketika umat Islam hanya terbatas di kota ini atau semacamnya.Sesungguhnya hari ini telah banyak muncul permainan untuk mempercantik ide-ide orang-orang kafir dan murtad yang dilakukan oleh orang-orang yang suka mendengarkan pemikiran orang kafir untuk mereka ajukan melalui jalan mereka dengan kemasan ide-ide yang islami, lalu ia memperindahnya dan mengajukannya dan seakan-akan mereka adalah para sahabatnya, padahal hakikatnya tidak lain mereka itu adalah para utusan murtadin dan dalam keadaan yang terbaik dari para beo yang selalu mengulang-ulang ide-ide kaum munafik dan murtad, menjadikan para pendengar itu bagian dari perang melawan Islam. Orang-orang yang suka mendengar perkataan orang kafir yang terkena fitnah, mereka menganggap bahwa apapun yang bersumber dari pemikiran orang kafir sebagai emas. Sehingga mereka dengan segera mendatanginya tanpa menyaring dan meneliti, tanpa menetapi dasar-dasar agama dan kaedah-kaedahnya. Orang-orang yang suka mendengar perkataan orang kafir dan munafik itu telah dicela oleh Allah taala atas jalan yang mereka tempuh ini.Allah taala berfirman: Hai Rasul, janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakandengan mulut mereka: Kami telah beriman, padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu. (QS. Al Maidah: 41).Dan firman Allah: Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim. (QS. At Taubah: 47).Imam Ibnu Taimiyah berkata: Kemudian Allah berfirman, Orang-orang yang suka mendengar berita dusta dan banyak memakan yang haram, Allah menyebut mereka bahwa mereka memenuhi badan dan hati mereka dengan makanan yang haram, berbeda dengan orang yang memakan makanan halal dan tidak diterima kecuali kejujuran. Dan di dalam ayat ini ada celaan bagi orang yang meramaikan kedustaan, menerimanya atau mengutamakannya karena sesuai dengan hawa nafsunya, termasuk di dalamnya menerima madzhab yang rusak karena ia dusta apalagi jika hal itu dikaitkan dengan apa yang ia terima atas tingkah polahnya baik ganti itu dari sisi penguasa atau wakaf (pemberian), atau futuh (penaklukan), atau hadiah atau imbalan bayaran atau lainnya, itu serupa dengan firman Allah taala: Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. (QS. At Taubah: 34).Para pelaku bidah dan kejahatan adalah yang membenarkan kedustaan terhadap Allah, rasul-Nya dan hukum-hukum-Nya, dan orang-orang yang mentaati dalam kemaksiatan terhadap Allah. Karena bukanlah tujuan mereka menerima kebenaran dan mendengarkannya secara mutlak akan tetapi mereka mendengarkan apa yang sesuai dengan hawa nafsu mereka.Dan beliau (Ibnu Taimiyah) juga berkata: Setiap sikap membenarkan kedustaan dan taat kepada orang yang menyelisihi Rasulullah termasuk dosa yang paling besar, adapun lafadz as samii dimaksudkan merasakannya dengan suara dan juga dimaksudkan dengan memahami makna dan juga dimaksudkan dengan menerimanya. Maka dikatakan Fulan samia (mendengar)., maknanya mendengar apa yang dia katakan maknanya, membenarkannya dan mentaatinya dan menerimanya, dengan firman Allah Suka mendengarkan kedustaan maknanya membenarkannya begitu juga mendengarkan kaum lain yang belum pernah datang kepadamu artinya menjawab perkataan mereka dan mentaatinya sebagaimana yang dikatakan kepada orang-orang munafik Dan di antara kalian ada yang suka mendengar perkataan mereka, artinya menjawab perkataan mereka dan mentaatinya.Dan beliau rahimahullah berkata: Dan di antara kalian ada yang suka mendengar perkataan mereka. Allah telah menjelaskan bahwa kaum munafikin jika keluar dalam perang tidaklah menambah bagi orang-orang beriman kecuali kerusakan belaka, wa la audhou artinya mereka bersegera, khilalahum artinya muncul di tengah-tengah kalian untuk mencari fitnah pada mereka dan kaum mukminin yang menerima mereka yaitu orang-orang yang suka mendengarkan mereka artinya menjawab perkataan mereka. Maksud bahwa mereka suka mendengar kedustaan adalah mempercayainya, Sammaun maknanya menjawab perkataan kaum lain yang menyelisihi Rasulullah dan inilah keadaan semua orang keluar dari Al-kitab dan Sunnah, yaitu ia pasti mempercayai kedustaan sehingga termasuk orang yang suka mendengar kedustaan dan pasti akan menjawab perkataan selain Allah dan Rasulullah, sehingga menjadi orang yang suka mendengar kaum lain yang tidak mengikuti Rasulullah dan orang-orang itu termasuk bagian dari firman Allah: Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (Q.S. Al Furqan: 27-29).Ibnu Katsir berkata: Dan diantara kalian ada yang suka mendengarkan mereka artinya mentaati mereka dan menjawab perkataan dan pembicaraan mereka, meminta nasehat kepada mereka meski tidak tahu keadaan mereka sehingga menyebabkan terjadinya keburukan antara kaum mukminin dan kerusakan yang besar.. Ibnul Qayyim rh berkata: Mereka suka mendengar kedustaan dan mendengar kaum lain yang tidak pernah datang kepada mereka dan mereka suka merubah kalimat dari tempat semestinya, ini diantara dalil bahwa seorang hamba jika terbiasa mendengarkan orang bathil dan menerimanya yang mana itu dilakukan dalam rangka menyimpangkan kebenaran dari tempat yang sebenarnya, sesungguhnya jika ia menerima kebathilan maka ia akan mencintainya dan meridhoinya, maka ketika datang kebenaran yang menyisihinya ia menolaknya dan mendustakannya meskipun ia mampu menerimanya dan jika tidak maka ia akan menyimpangkannya.Maka perhatikanlah bahwa setiap kali dia menerima orang-orang yang suka mendengar perkataan orang-orang munafik dan kafir, juga wawasan dan filsafat serta ide-ide dan orang-orang yang membuat dzatu anwath, serta menampakkan siulan kepada kaum muslimin, membicarakan tentang perpecahan, kehancuran, keruntuhan dan kebinasaan Islam, sering kali perkataan orang-orang yang suka mendengar itu menjadi lebih berbahaya daripada perkataan kaum munafik atau kafir asli, karena secara zhahir mereka terlihat baik. Diantara dosa terbesar atas kaum muslimin adalah dosa orang-orang yang suka mendengar itu, dengan cara mereka menukil perkataan kelompok-kelompok sesat, kafir, murtad, bidah, filsafat dan negara-negara barat dan ide-ide anggota intelejen. Program-program kafir itu tidak akan mungkin terlaksana atas kita kecuali melalui orang-orang yang suka mendengar itu, bukan melalui antrean orang-orang murtad sekuler, liberal dan kelompoknya, mereka itu lebih ringan bahayanya untuk mengungkap perkara mereka dan munculnya keburukan mereka serta mengetahui keadaan mereka dari keumuman kaum muslimin. Adapun orang-orang yang suka mendengar itu lebih banyak bahayanya yang mana kesesatan dan kekafiran dapat mengalir masuk melalui mereka, dengan mengulang-ulang perkataan kekafiran dan berusaha mempercantik wajahnya dan bersandar kepada beberapa ayat-ayat mutasyabihat, lalu dengan itu, mereka membuka perkataan kufur dan jalan bagi program-programnya, sehingga mereka menjadi penuntun pada penghancuran Islam, lalu dakwah mereka semakin muncul dengan bertambahnya pengulangan-pengulangan mereka, dan mendengarkan antrian orang-orang yang lalai dengannya, lalu mereka mengekor dan mengikuti jalan-jalan orang yang tidak dikenal oleh orang khusus maupun orang umum, hingga menerima syubhat-syubhat dalam berhujjah, lalu berlebihan dalam mendalami tentang hujjah, sehingga ia menjadi corongnya orang-orang kafir, menerima apa yang mereka miliki dan menghiasinya, mendengar dan memperhatikan mereka, menolak Kitabullah dengan alasan maslahat, dan menolak sunah Rasulullah dengan alasan bersifat dzonniyatu tsubut au dilalah (dalil yang tidak tetap), memiliki banyak makna, berlindung di balik alasan adanya maslahat dan dharurat, keluar dari saling bermusuhan, beriringan dengan pemerintah dan meraa aman bersama orang kafir, di waktu yang sama ia menolak hadits-hadits nabi dengan alasan hadits ahad, dan menerima perkataan orang kafir dan bertoleransi dengannya, sehingga orang kafir itu menjadi teman dan sahabat setelah sebelumnya sebagai musuh dan lawan Allah, dan pelaku kebenaran menjadi musuh dan seterunya, setelah sebelumnya sebagai teman dan saudaranya. Selama kaum muslimin tidak menolak fenomena ini, mengingkari pelakunya, dan mengambil kendali mereka dan membantah mereka dengan ilmu dan dalil serta menolak kebathilan dan bukan dengan bertoleransi dan beriringan serta berpadu suara yang menjadi siasat politik yang berkuasa maka akan tersebar dan menjadi besar perkataan mereka dan bencana akan merata luas serta agama akan berubah. Dan seandainya ahlul bidah diperangi sejak hari-hari pertama kemunculannya maka ia akan tertumpas dan mundur kembali dan pelakunya menjadi tertunduk dalam kehinaan. Akan tetapi ketika pelaku bidah ini dibiarkan, hingga membesar di tengah masyarakat dan dari sulbinya keluar geenerasi yang semakin banyak, diikuti dengan semakin bertambah penuh dan bangkit dengan susah payah, maka rusak dan hancurlah masyarakat, sehingga untuk membentenginya bukanlah suatu perkara yang mudah, seperti penyakit yang bisa saja diobati dengan obat yang paling mudah namun ketika ia lupa maka rusaklah badan dan memerlukan tindakan operasi dan bisa jadi sebagian anggota badannya juga dihilangkan. Ini tidak lain karena ketiadaan melaksanakan kewajiban amar maruf dan nahi munkar serta bersikap diam terhadap orang-orang yang menyimpang dan menganggap baik madzhab mereka, dan barangsiapa yang menganggap baik madzhab mereka maka ia menjadi serikat dan sekutunya. Imam Ibnu Taimiyah berkata: Orang-orang seperti para imam ahli bidah dari orang-orang yang banyak bicara yang menyelisihi Al-Kitab dan As-Sunnah, atau ibadah-ibadah yang menyelisihi Al-Kitab dan As-Sunnah, sesungguhnya menjelaskan keadaan mereka dan mengingatkan umat dari mereka adalah wajib menurut kesepakatan kaum muslimin. Hingga dikatakan kepada Ahmad bin Hambal, Mana yang lebih kamu senangi, seseorang berpuasa, sholat dan itikaf atau berbicara tentang ahlul bidah? Maka ia berkata: Jika ia shalat, berpuasa dan itikaf sesungguhnya itu (amal) bagi dirinya sendiri, dan jika ia berbicara tentang pelaku bidah maka sesungguhnya itu untuk kaum muslimin, maka ini lebih utama.Beliau menjelaskan bahwa manfaatnya ini untuk kaum muslimin bagi agama mereka termasuk jenis jihad fi sabililla. Artinya, sesungguhnya membersihkan jalan Allah, agama, manhaj dan syariatnya serta menolak kedurhakaan dan permusuhan mereka atas hal itu adalah wajib kifayah dengan kesepakatan kaum muslimin, dan jikalau bukan karena Allah menegaskan wajibnya menolak bahaya mereka maka agama akan rusak, dan kerusakannya lebih besar daripada kerusakan dikuasai oleh musuh yang memerangi. Karena musuh yang sekadar memerangi itu jika berkuasa tidak akan merusak hati dan agama dalam masyarakat selain hanya akibat saja, adapun mereka ini merusak hati sejak dari awalnya.Dan beliau juga berkata: Adapun musuh-musuh agama ada dua macam: orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan Allah telah memerintah nabinya untuk memerangi dua kelompok ini dalam firmannya: Wahai Nabi saw perangilah orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah kepada mereka dalam dua ayat al-Quran. Jika orang-orang itu kaum munafik maka mereka membuat bidah-bidah yang menyelisihi Al-Kitab, lalu menyamarkannya kepada manusia, dan tidak menjelaskan kepada manusia kerusakan perkara al-kitab (yang sudah dirubah) agama telah diganti, sebagaimana rusaknya agama ahlul kitab sebelum kita, dengan perbuatannya yang telah mengganti ayat-ayat, yang tidak diingkari oleh ahlinya. Dan jika orang-orang itu bukan kaum munafikin akan tetapi mereka suka mendengar orang-orang munafik maka perkara mereka menjadi rancu dan samar, sehingga mereka mengira perkataan mereka adalah kebenaran padahal ia menyelisihi Al-Kitab, sehingga mereka menjadi penyeru kepada kebidahan kaum munafikin. Sebagaimana firman Allah taala: Jika mereka berangkat bersama-sama kalian niscaya mereka tidak menambah kalian selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisan kalian, untuk mengadakan kekacauan di antara kalian; sedangkan di antara kalian ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim. (QS. At Taubah: 47).Dan juga harus menjelaskan keadaan orang-orang itu, bahkan fitnah akan keadaan orang-orang itu lebih besar. Karena pada diri mereka ada keimanan yang wajib untuk ditaati, dan mereka telah masuk ke dalam sebuah bidah kaum munafikin yang merusak agama. Maka harus ada peringatan dari kebidahan itu meskipun menuntut untuk menyebut mereka dan mentayinnya, bahkan meski mereka tidak pernah menyatakan untuk menerima kebidahan itu secara langsung dari kaum munafik, akan tetapi mereka mengatakannya dengan mengira bahwa itu adalah petunjuk, dan bahwa itu baik, bahwa itu adalah agama, jika bukan karena itu tentu sudah pasti perlu penjelasan akan keadaan mereka.Dan yang mengherankan bahwa orang-orang yang suka mendengar itu mendengarkan sihir para thaghut dan orang-orang murtad, lalu mereka datang untuk menyimpangkan dalil-dalil syariy lalu meletakkannya kemudian mereka menginginkan kepemimpinan kelompok menuju pasar kehancuran. Maka hati-hati dan hati-hatilah dari bersikap meremehkan dan hati-hatilah dari bersikap mundur (lunak), sesungguhnya perkara akidah dan agama tidak berjalan di pasar-pasar tawar menawar dan juga tidak berbelok di atas bazar yang banyak bonus dan tidak akan melaluinya kecuali orang yang Allah firmankan tentang mereka: Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafaat selain dari Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan, niscaya tidak akan diterima darinya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan merekasendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. Katakanlah: Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan dalam keadaan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): Marilah ikuti kami. Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam. (QS. Al Anam: 70-71)Kaum kafir Quraisy telah menawari Rasulullah dengan berbagai tawaran dimana batasnya adalah tawaran mereka yang paling tinggi dan sangat banyak sekali. Maka lihatlah semoga kalian dirahmati oleh Allah apa jawaban Rasulullah saw? Beliau bersabda: Kemudian sesungguhnya orang yang paling mulia dari seluruh kabilah Quraisy -sebagaimana diceritakan kepadaku oleh sebagian ahlul ilmi dari Said bin Jubair dan dari Ikrimah maula Ibnu Abbas dari Abdullah bin Abbas ra ia berkata: berkumpul Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Abu Sufyan bin Harb, Nadhr bin Harits, saudara bani Abdud Daar, Abul Bukhtari bin Hisyam, Aswad bin Al Muthallib bin Asad, Zamah bin al Aswad, al Walid bin al Mughirah, Abu Jahl bin Hisyam semoga Allah melaknatnya -, Abdullah bin Abi Umayyah, Al Ash bin Wail, Nabih dan Munabbih bin al Hajjaj dan Umayyah bin Kholaf atau orang-orang yang berkumpul dari mereka. Mereka berkumpul setelah terbenam matahari di tengah-tengah Kabah, kemudian sebagian berkata kepada sebagian lainnya, utuslah kepada Muhammad dan ajaklah bicara dan debatlah ia hingga mereka mendapatkan alasan, maka mereka mengutus beberapa orang kepadanya. Sesungguhnya para tokoh mulia kaum mu telah berkumpul kepadamu dan ingin berbicara denganmu, beliau menjawab, datangilah mereka. Maka datanglah Rasulullah saw dengan cepat-cepat kepada mereka, dan mengira bahwa telah nampak bagi mereka apa yang telah mereka bicarakan mulai terlihat hasilnya dan mereka sangat ingin beliau mengikuti petunjuk mereka dan mereka menambah tekanan kepada beliau hingga beliau duduk bersama mereka. Mereka berkata, Wahai Muhammad sungguh kami telah mengirim utusan kepadamu, untuk berbicara kepadamu. jika kamu membawa pembicaraan ini (dakwah) semata ingin mendapatkan harta maka kami akan mengumpulkan harta kami untukmu, sampai kamu menjadi orang yang paling kaya diantara kami, jika kamu semata hanya ingin mendapatkan kemuliaan maka kami akan menokohkanmu atas kami, dan jika engkau menginginkan raja maka kami akan angkat engkau jadi raja, dan jika khodam jin yang datang kepadamu yang engkau lihat telah menguasaimu mereka menyebut pengikut jin dengan khadam yang mungkin hal itu memerlukan untuk mengerahkan harta kami dalam mencari dokter untukmu hingga engkau terlepas darinya atau kami akan memaafkanmu. Maka Rasullah saw menjawab: Bukanlah aku seperti yang kalian katakan, aku tidak datang seperti apa yang kalian datang dengannya, aku tidak meminta harta kalian, juga tidak mencari kemuliaan pada kalian dan juga kekuasaan atas kalian. Akan tetapi Allah mengutusku kepada kalian sebagai Rasul, dan diturunkan atasku sebuah kitab, dan memerintahkanku agar aku menjadi pembawa berita gembira dan pemberi peringatan kepada kalian, maka aku sampaikan kepada kalian risalah rabbku, dan aku telah menasehati kalian, jika kalian terima dariku apa yang telah aku bawa kepada kalian maka balasan kalian di dunia dan akherat dan jika kalian menolaknya maka aku bersabar atas perintah Allah hingga Allah memutuskan antara diriku dengan kalian, atau sebagaimana sabda Nabi saw.Kemudian kaum Quraisy berjalan menuju Abu Thalib di lain kali lalu mereka menyampaikannya, maka ia pergi untuk menemui Rasulullah saw dan berkata: Wahai anak saudaraku, sesungguhnya kaummu telah datang kepadaku dan mereka berkata begini dan begitu seperti yang mereka katakan kepadanya, dan mereka sebelumnya telah menyakitiku, tinggallah diriku dan dirimu, dan janganlah engkau bebankan kepadaku apa yang tidak aku dan engkau mampu, dan tahanlah dari kaummu apa yang meyebabkan mereka tidak suka dengan perkataanmu, inilah yang membedakan antara kita dengan mereka, maka Rasulullah mengira bahwa pamannya mulai berubah dan bahwa beliau telah dianggap melemahkannya dan bahwa paman beliau pun telah menunjukkan sikap menyerah dan tidak mampu membelanya dan berdiri bersamanya, maka Rasulullah saw bersabda: Wahai pamanku jika matahari diletakkan di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku maka aku tidak akan meninggalkan perkara ini hingga Allah memenangkannya atau aku hancur dalam mendapatkannya.Allah telah menghendaki bahwa Allah akan menegakkan pasar jihad di Syam, maka pergilah orang-orang yang telah pergi (berangkat perang) dan lemahlah orang yang lemah dan lari di hari bertemunya pasukan, dan teguhlah orang-orang yang teguh dan terpelesetlah orang-orang yang terpeleset. Maka bertakwalah kepada Allah dalam agama Allah, dalam umat Muhammad saw dan ketahuilah bahwa sikap mundur dan merendah dimulai dari tingkatan yang paling kecil sekali kemudian tidak akan berhenti kecuali agama sudah gundul (hancur), naudzubillah min dzalik.Maka berjalanlah di atas barakah Allah yang menjadi pengikut Sunnah bukan pembuat bidah, yang mendapat bimbingan petunjuk yang jelas, wahyu Rabb semesta alam, sunnah tuannya para nabi, yang menolak was was setan dan orang-orang sesat, semoga Allah menjaga kalian dan bahwa Dia maha Kuasa dan Pembela serta Penolong.Ini kalau kita mengimani keimanan yang hakiki dan amali, dan kita mempercayai apa yang Allah firmankan tanpa kita ragu artinya tanpa ada bimbang atau was-was sedikitpun. Karena orang-orang yang mempercayai Allah maka ia akan merasa tenang dengan janji-Nya, percaya akan pembelaan-Nya, dan mereka tidak berkata: (benar tapi). Akan tetapi mata mereka fokus pada firman Allah taala: Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al-Ahzab: 36).Dan firman Allah: Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yangmereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An Nisaa: 65).Adapun orang-orang yang suka mendengar itu slogannya (benartapi), (Benar) Kami mempercayai Allah (tapi) dari mana kita mendapatkan dana dan senjata? Dan bagaimana kita memerangi Amerika? Bagaimana memerangi negara-negara murtad? Sedangkan harta pada mereka?Orang-orang miskin itu tidak tahu bahwa Amerika, seluruh dunia dan semua makhluk itu di tangan Allah. Allah berfirman: Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apapun. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Mukmin: 20).Juga firman Allah: Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya. (QS. Ar-Radu: 41).Dan firman Allah, Katakanlah: Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. (QS. Ali Imran: 154).Sesungguhnya ini perkara orang yang tidak percaya kepada Allah dengan firman dan janjinya. Kita bertanya pada diri kita dengan pertanyaan ini dan wajib menjawabnya dengan jelas dan jujur dan membangun perbuatan kita di atas apa yang kita yakini bahwa itu benar. Apakah iman kita akan kalam Allah itu mutlak atau di dalamnya ada keraguan dan kebimbangan?Apakah kita percaya kepada Allah atas apa yang Allah firmankan atau kita berkata: Ya benar.. akan tetapi.Allah taala berfirman: Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ali Imran: 126).Allah juga berfirman: Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Anfaal: 10).Dan juga firman Allah: Hai orang-orang mumin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad: 7).Serta firman Allah: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An Nuur: 55).Jika kita mempercayai firman Allah mengapa kita tidak meminta pertolongannya? Dan mengapa kita tidak membela-Nya dengan perkataan dan perbuatan kita, dan dengan komitmen kita dengan apa yang disyariatkan, dan taat dengan apa yang Allah perintahkan serta menahan diri dari apa yang Allah murkai? Mengapa kita tidak pergi untuk mengendurkan pertolongan orang-orang yang mengirimkan tentara negara-negara murtad, dan dibelakang mereka dari negara-negara kafir, dari NATO, dari Amerika, dari Eropa dan dari negara murtad?Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh kalian yang nyata. (QS. An Nisaa: 101)Dan firman Allah: Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dansekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (QS. Huud: 113).Juga firman Allah: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali Imran: 118).Kemudian kita ingin mencari pertolongan dari orang yang mencari pertolongan kepada orang-orang kafir dan murtad lalu bagaimana orang yang beriman kepada Allah dan meyakininya dengan sebenarnya bisa dapat berdekatan kepada sekutu murtad dan mengapa kita mendekati mereka? Mengapa kita berdekatan dengan mereka? Mengapa kita berkoalisi dengan mereka. Bukankah ini perasaan bahwa kepercayaan kita kepada kalam Allah tertimpa kecacatan? Dan apakah orang yang meminta bantuan kepada negara-negara kafir itu percaya akan kejujuran Allah dan kepastian akan firman Allah taala? Kemudian Allah taala berfirman: Orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mumin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. (QS. An Nisaa: 139).Allah juga berfirman: Barangsiapa yang menginginkan kemuliaan maka sesungguhnya kemuliaan itu milik Allah semua. (QS. Fathir: 10).Dan firman Allah: Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mumin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui. (QS. Al Munafiqun: 8).Kemudian suatu kaum pergi mencari kekuatan dan kemenangan dari kekuatan dunia kafir, apakah orang-orang itu mempercayai Allah dengan sebenarnya? Beriman kepada Allah dengan sesungguhnya? Bagaimana mereka membaca Al Quran yang merupakan kalam Allah yang tidak ada kebathilan di semua bagiannya? Karena orang-orang yang suka mendengar itu mengira bahwa mereka menginginkan perbaikan dan berusaha untuk sukses, dan mereka mencela orang-orang mukmin mujahidin bahwa mereka itu orang yang tergesa-gesa dan tidak punya kesabaran, bahwa mereka suka mengkafirkan dan tidak menghiasi diri dengan sikap adil dan kasih sayang mereka kepada orang-orang kafir, membuat bentuk lain dari Daulah Khawarij padahal mereka sendiri dalam waktu yang sama membentuk wajah lain dari modernisasi, sikap terbuka, demokrasi dan negara sipil modern serta mengikat masyarakat kepada siulan dan tepuk tangan (penerapan syariat yang palsu). Jual beli mereka bersama orang-orang musyrikin tidak akan laku, dan kesepakatan mereka dengan orang-orang murtad akan merugi, langkah mereka menuju kebenaran bernasib buruk, kebingungan dan melemah. Syaikh Abu Firas As-Suri: Saya Pemberi Peringatan yang Terbuka Maka Selamatkanlah! (Bagian II) Pembaca yang dimuliakan Allah, pada kesempatan kali ini redaksi muqawamah.net kembali mengangkat uraian syaikh Abu Firas As-Suri yang berisi peringatan akan bahaya para penggembos jihad, berkedok milisi anti Daulah, yang pada saat yang sama mereka ternyata adalah pasukan bentukan Amerika yang menyusup dalam jajaran Mujahidin.Jika pada pembahasan sebelumnya, syaikh Abu Firas lebih menekankan bahaya sifat Suka Mendengarkan Saran dan Perkataan Orang Kafir. disertai bentuk-bentuknya dalam kancah perang Suriah berdasarkan dalil-dalil syari dan perkataan para ulama, maka dalam pembahasan kali ini, Syaikh Abu Firas menunjukkan ciri-ciri kaum penggembos jihad ini.Hal yang menarik dalam pembahasan beliau tersebut adalah adanya seruan kepada faksi-faksi Mujahidin untuk bersatu dan memperkuat perjuangan Jihad Global yang telah dimulai dan masih terus dikawal oleh Al-Qaidah di seluruh penjuru dunia, bukan hanya terbatas di Suriah.Pada beberapa pekan setelah keluarnya pernyataan ini, kita melihat jamaah-jamaah Mujahidin bersatu dan berbondong-bondong untuk berbaiat kepada Al-Qaidah Syam-Jabhah Nushrah. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa faksi-faksi Mujahidin yang jujur untuk terus berjihad tampak antusias untuk menyambut seruan beliau.Poin-poin pembahasan yang disajikan oleh syaikh Abu Firas dibawah ini sangat menarik untuk kita renungi dan menjadi bekal bagi kita untuk menatap perjalanan jihad di masa yang akan datang. Selamat menyimak!SAYA PEMBERI PERINGATAN YANG TERBUKA, MAKA SELAMATKANLAH! (Bagian II)Ridwan Mahmud Namus (Abu Firas)Saya akan mengingatkan sebagian ciri-ciri mereka pada masa kini agar menjadi kejelasan bagi orang-orang beriman dari perkara mereka, meskipun tidak penting untuk menyebutkan setiap kelompok dengan seluruh ciri-ciri ini.1. Menganggap baik dan menyebar luaskan prinsip-prinsip barat seperti kebangsaan (nasionalisme), HAM dan melindungi minoritas.2. Bersikap lunak dengan kelompok-kelompok murtad dan menyeru bahwa para mujahidin telah mendzalimi mereka.3. Menyeru para mujahidin dan orang-orang murtad untuk berhukum kepada mereka dan seakan-akan dua pihak ini kedudukannya sama.4. Mengumumkan untuk menerima orang-orang kafir sebagai pemimpin bagi wilayah-wilayah dan bekerja sama bersama mereka, mengucapkan selamat dan menjawab perkara mereka.5. Percaya dan meresmikan batas-batas yang dibuat oleh salibis dan anak cucu kera yahudi.6. Mencela dan menghina mujahidin dan saling berkoalisi dengan setiap orang yang terjatuh dan tertanduk serta kelompok murtad dan mereka berlindung kepadanya khawatir dijangkau oleh mujahidin.7. Menuduh ahlul iman dengan ghuluw (ekstrimis), keras, tidak punya kebaikan dan mereka berfatwa tidak boleh jihad bersama mereka.8. Mensifati orang-orang yang mudah mengikut (bodoh) dan kalah itu dengan tengah-tengah dan adil.9. Mengumumkan loyalitasnya kepada undang-undang internasional.10. Berkoalisi dengan musuh-musuh jihad dan orang-orang yang berlindung kepada orang kafir dan pembangkang.11. Meminta pembelaan dan pertolongan kepada orang kafir dan murtad.12. Menutup mata (pura-pura buta) dengan kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang mutad dan kafir namun mencari-cari dan menyelidiki kesalahan mujahidin pilihan.13. Buta mata, telinga tuli dan mulut bisu dari kekafiran dan musuh murtadin, namun lisannya tajam kepada ahlul iman dan jihad.14. Mengesampingkan mujahidin dengan memberi julukan-julukan buruk. Mereka berkata tentang mujahidin: (Para penegak syariat itu adalah wajah lain dari daulah khowarij dan kelompok sesat dan teroris. Mereka sangat dekat dengan kesesatan dan sangat jauh dari kebenaran dan jujur bicaranya.).15. Mengumumkan sikap berlepas diri mereka dengan salafi jihadis.16. Mencirikan mujahidin dengan Khawarij, ekstrimis, perusak dan mengibaskan ekor mereka (mengambil hati) di hadapan kaum murtad.17. Menamakan para thoghut dengan waliyul amr (pemimpin) dan itu adalah penipuan, penyesatan dan pembohongan.18. Melarang meluasnya jihad kepada kaum muslimin secara umum dan menafsirkan umat itu hanya Suriah saja! Negeri Suriah! Dan daerah Suriah saja!.19. Jika seorang kafir atau thaghut mati atau hancur mereka akan cepat-cepat berbela sungkawa dan meneteskan air mata, membantu peperangan mereka yang bukan termasuk jihad fi sabilillah.20. Mensifati mujahidin dengan takfiriyin (suka mengkafirkan) karena mereka mengkafirkan para salibis, yahudi, zindiq dan kaum murtad.21. Mengucapkan selamat dengan adanya saling tolong menolong dengan negara-negara kafir dan murtad.22. Bersandar dan menyeru kepada teritorial yang sempit. Seakan-akan garis batas Nasional Sykes-Picot bagi mereka sesuatu yang suci dan sakral.23. Mengajak kepada negara yang adil dan undang-undang dan kebebasan karena mereka malu dengan Islam.24. Berusaha mewujudkan keamanan bagi seluruh kelompok kafir, murtad dan zindiq agar mereka senang dengannya dan para pemimpin kekafiran juga senang kepadanya.25. Menyatakan sikap hormat mereka kepada undang-undang HAM.26. Malu dengan istilah jihad dan menggantinya dengan revolusi, revolusioner dan amal revolusi.27. Berkomitmen bahwa mereka tidak ingin memiliki atau berusaha memiliki senjata pemusnah massal hanya untuk menenangkan dan meyakinkan Israel.28. Menyatakan bahwa aksi mereka hanya sebatas dalam negeri Suriah hanya untuk menenangkan Israel.29. Meminta Amerika agar mereka dipekerjakan dan tidak takut kepada Allah jika Allah akan mengganti mereka, karena barangsiapa yang dipekerjakan oleh Amerika maka sekali-kali tidak akan dipekerjakan oleh Allah. Dalam sebuah hadit diriwayatkan, bercerita kepada kami Zuhair bin Harb, bercerita kepada kami Ismail bin Ibrahim, dikabarkan kepadaku Ruh bin Al Qasim dari al Alla bin Abdur Rahman bin Yakub dari bapaknya dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda: Allah taala berfirman: Aku tidak butuh dengan sekutu dalam berserikat, barangsiapa yang beramal suatu amalan yang Aku disekutukan dengan selainku maka Aku akan meninggalkannya bersama sekutunya.Inilah beberapa sifat mereka dan bencananya lebih besar lagi dan musibahnya lebih meluas, dan Allah Maha Menolong atas apa yang mereka cirikan. Setelah ini, kita harus melihat dengan mata hati, teliti dan menyaring orang-orang yang suka mendengar dimana mereka mendengar dari kaum munafikin dan kafirin yang berbicara tentang bahaya keterikatan sebagian mujahidin dengan Organisasi Internasional Qaidatul Jihad, mereka ingin memecah belah dan memisahkannya! Mereka datang kepadamu dengan tergopoh-gopoh dan mengulang-ulang perkataan orang kafir dan munafik dan ia kembali bersama orang-orang yang tidak berakhlak dari orang-orang yang menisbatkan dirinya kepada ahlul jihad, baik tentang dari orang bodoh atau menyimpang atau kaki tangan (antek), atau hawa nafsu atau jalan-jalan setan lainnya, mereka juga menghendaki para mujahidin di atas syarat-syarat yang dibentuk di perkumpulan iblis kemudian diberi hiasan-hiasan yang menarik dan cocok lalu disuguhkan kepada orang-orang yang suka mendengar untuk disebarluaskan.Diantara yang dituntut untuk dilaksanakan demi kesenangan setan dan para wakilnya adalah:1. Memutus ikatan hubungan dengan Al-Qaedah.2.Aksi-aksi hendaknya dilakukan terbatas oleh orang-orang Suriah dan menjauhkan para muhajirin.3. Menolak untuk mengingkari perjanjian yang telah mereka sodorkan sebelumnya dalam berkhidmat kepada setan dan para wakilnya. Untuk mendiskusikan tuntutan ini dilihat dari beberapa sisi:A. Siapa penuntut yang sebenarnya dengan syarat-syarat ini? Apakah ini permintaan orang-orang yang suka mendengar perkataan orang kafir itu atau tuntutan anggota intelejen pemerintah murtad dan orang-orang yang dibelakang mereka yang bergaul dengan orang-orang yang suka mendengar itu. Dari dokumen yang telah disampaikan sebelumnya oleh orang-orang yang suka mendengar saran orang kafir ini dan juga yang terakhir kali mereka umumkan bahwa mereka masih berpegang teguh dengannya dan menolak untuk mencabut kembali dokumen politik yang dikeluarkan berdasarkan arahan dari Turki dan Qatar, dan juga berdasarkan tuntutan barat.Hal ini sebagaimana yang diakui oleh orang-orang yang suka mendengar perkataan orang kafir itu sendiri dihadapan beberapa komandan mujahidin, dan saya (hamba Allah yang faqir) ini ada diantara para komandan tersebut untuk pendengarkan penjelasan seputar pernyataan orang-orang yang suka mendengar saran orang kafir itu. Bahwa pada hakikatnya tuntutan mereka tidak lain hanyalah pelaksanaan dari instruksi negara-negara murtad dan orang yang berada di balik negara-negara ini dari pusat-pusat kekafiran dan freemasonry dunia. Maka tuntutan orang-orang yang suka mendengar ini adalah tuntutan orang-orang murtad dan melaksanakannya adalah ketaatan kepada orang murtad dan berjalan bersama kelompok mereka. Apakah hal ini bisa diterima oleh orang yang hatinya tersentuh iman atau satu hari saja ia merasakan ketaatan kepada Allah? B. Apakah tuntutan ini selaras dengan syariat atau bertabrakan dengannya? 1. Tidak diragukan lagi bahwa ia bertabrakan dengan syariat dari beberapa sisi, yang pertama itu akan memecah belah jihad dan bukanlah menyatukan barisan, maka orang-orang yang melihat ia sebagai menyatukan barisan maka pandangan mereka itu tidak lebih dari pandangan mata seekor ayam, mereka melihat Suriah seakan ia adalah seluruh dunia, mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa memisahkan diri dari Al-Qaeda dapat memecah belah dan tercerai berai serta menikam jihad internasional dari belakang dan merupakan khidmat yang terbesar bagi Amerika tokoh pusat kejahatan yang berkuasa di dalam koalisi salibis zionis secara gratis.Sekaligus menyelisihi perintah Allah untuk bersatu dan berperang dalam satu barisan, maka jika orang-orang yang suka mendengar itu ingin menyatukan barisan maka hendaklah dia bergabung denga Al-Qaedah dan bukan memisahkan diri darinya untuk kemudian bergabung dengan para thaghut kekuasaan, pengikut Amerika dan tentara iblis dan juga orang-orang yang dihinggapi oleh setan. 2. Setuju dengan syarat orang-orang yang suka mendengarkan perkataan orang kafir itu maknanya mengakui keberadaan mereka bahkan bekerjasama dengan mereka dalam hubungan mereka dan pengambilan informasi- informasi mereka dari negara-negara murtad dan ini sebab alasannya. 3. Setuju dengan syarat-syarat orang-orang yang suka mendengar itu maknanya mengakui dan menetapkan mereka untuk meminta bantuan kepada orang-orang kafir dan ini tidak boleh secara syari. 4. Setuju dengan syarat-syarat orang-orang yang suka mendengar itu maknanya mengakui dan menetapkan mereka untuk membatasi jihad hanya di negeri Suriah dan sebagai risalah untuk menenangkan yahudi dan ini juga tidak boleh secara syariy dan merupakan bentuk nasionalisme busuk. 5. Setuju dengan syarat-syarat orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu maknanya mengakui dan menetapkan mereka untuk melindungi kelompok-kelompok zindiq dan murtad dan ini sebab alasannya. 6. Dan sisa-sisa dokumen mereka yang menjadi banyak bencana berupa beramal untuk menegakkan negara yang adil dan bebas dan undang-undang positif serta kesesatan lainnya yang tidak lagi tersembunyi bagi orang yang punya akal sampai walaupun ia buta dalam masalah syareat.C. Dari sisi politik. 1. Tentang keuntungan, siapa yang akan mendapatkan keuntungan dengan terlepasnya hubungan dengan Qaidatul Jihad (Al-Qaeda)? Sudah tidak diragukan lagi bagi orang yang memiliki hati atau menggunakan pendengaran sedangkan ia menjadi saksi bahwa dengan terlepasnya ikatan itu yang akan mendapatkannya adalah kepentingan Amerika, tokoh poros kejahatan dunia yang berkuasa dalam koalisi salibis Zionis dan Israel serta pemerintah Nushairi, dan juga tidak diragukan lagi bagi setiap orang yang berakal bahwa kebangkitan jihad di Suriah akan kembali kepada Sykes-Picot dan demi menyenangkan orang kafir serta membuat marah kaum muslimin dan dibangun di atas dasar jahiliyah yang busuk, juga menikam jihad dan ikhwah muhajirin yang datang demi membela agama dan akan mengusir mereka. Dan ini akan menghilangkan agama, muru-ah (kewibawaan), kelelakian, dan ksatria serta semua nilai-nilai keutamaan, dan akan menimbulkan pengusiran disertai dengan kehinaan, celaan, penipuan, kerendahan dan pengkhianatan.2. Melepaskan ikatan adalah menyatakan kematian Al-Qaedah tanpa adanya bela sungkawa dan tanpa penghormatan bagi mayit bahkan menikamnya setelah kematiannya dan memutilasi jasadnya. 3. Melepas ikatan adalah menyatakan kemenangan Amerika atas Al-Qaedah dan berjalan bersama rombongannya. 4. Melepaskan ikatan maknanya matinya salafi jihadi dan inilah yang selama ini diusahakan oleh para pemerintah murtad yang menjadi wakil akan kepentingan orang-orang yang suka mendengar itu. 5. Melepas ikatan adalah menikam setiap cabang Al-Qaedah di seluruh dunia dan memotivasi mereka untuk kembali ke nasionalisme, bahkan ke wilayah-wilayah dan kampung-kampung yang telah dilakukan oleh sebagian pimpinan di Suriah. 6. Di sana ada sedikit sekali orang-orang dari Jabhah Nushrah yang setuju dengan orang-orang yang suka mendengar itu lalu menerapkannya semua ciri pengkhianatan dengan segala macamnya dan akibat darinya.D. Dari sisi kondisi nyata di lapangan. Dosa apa yang akan dilakukan oleh Jabhah Nushrah jika mengambil sikap setuju atas ide-ide yang dilontarkan oleh orang-orang yang suka mendengar itu? 1. Akan berdosa dengan berjalan di jalan yang arahnya hanya satu yaitu arah kemunduran dan keruntuhan yang tidak ada akhirnya kecuali tenggelam dalam kegagalan, kekalahan dan kehancuran Jabhah Nushrah. 2. Itu termasuk dosa setuju dengan sekutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah murtad. 3. Termasuk dosa setuju dengan sekutu dari sekutu pemerintah murtad dan kelompok-kelompok murtad dan menyeru dengan terang-terangan dan dengan tepuk tangan dengan apa yang diminta oleh pihak kaum kafir dan murtad. 4. Bahwa kelompok-kelompok yang memiliki sifat-sifat ini menggiring Jabhah Nushrah kepada barak militer antek pengkhianat dan jika Jabhah menolak untuk bekerja sama dengan orang-orang yang suka mendengar dalam pengkhianatan mereka maka Jabhah tidak akan bisa kembali ke tempat awal sehingga ia telah menghukum dirinya dengan kehancuran. 5. Dan jika Jabhah menyatakan setuju atas ide-ide orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu maknanya akan mengosongkan mayoritas muhajirin dan sekelompok besar dari kaum anshar (pembela) Jabhah Nushrah. 6. Jika Jabhah Nushrah sepakat atas usulan orang-orang yang suka mendengar itu maka manusia akan percaya perkataan daulah Baghdadiyah yang mengatakan, Para pimpinan Jabhah Nushrah adalah kaum yang suka menipu dan khianat mereka berjalan ke arah Baghdadi, hingga mereka kuat kemudian mereka berkhianat dengannya dan mereka berjalan ke arah Al-Qaedah ketika hampir saja topan Daulah dapat memusnahkan mereka, kemudian berkhianat kepada Al-Qaedah, beginilah perjalananmu! Dan dari arah inilah orang-orang yang suka mendengar perkataan orang kafir itu itu menyerang dari belakang dan berusaha mematikan Jabhah Nushrah karena itu akan dapat menghanguskan seluruh bangunan di belakangnya. 7. Jika Jabhah menyetujui ide-ide orang yang suka mendengar maka sebagian besar anggota Jabhah akan pergi ke kelompok-kelompok lain seperti kelompok Ajnadul Aqsha dan Jaisyul Muhajirin, dan bisa jadi akan memisahkan diri menjadi kelompok lain sehingga Jabhah menjadi terpecah-pecah antara Daulah, Jaisyul Muhajirin dan Ajnad, sebagian menjadi kelompok sendiri sebagian akan pergi ikut orang-orang yang suka mendengar itu serta sebagian masih tetap di Jabhah, sehingga dengan begitu Jabhah telah menyembelih dirinya sendiri. 8. Ketika orang-orang yang suka mendengar dan negara-negara murtad di belakangnya menguasai orang-orang yang tersisa dari Jabhah, maka orang-orang yang tersisa itu di antara dua perkara: Apakah ia ridha dengan dasar pengkhianatan (menjadi antek) dan berjalan di jalan kehinaan, atau kehancuran Jabhah Nushrah. 9. Bisa jadi ada sebagian orang-orang cerdas dan pemain sandiwara yang memiliki kemampuan sangat tinggi dan mampu bermain melawan orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu dan mampu memanfaatkannya, akan tetapi saya katakan bahwa sesungguhnya pemikiran ini menjadi samar hingga batas yang sangat jauh dari keadaan ikhwan-ikhwan ketika mereka ingin menertawakan Amerika, karena orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu bukanlah pemain di hadapan Jabhah, sesungguhnya mereka hanyalah boneka di sebuah teater yang isinya boneka-boneka dan digerakkan oleh benang-benang yang ada di tangan Amerika, tokoh sentral kejahatan yang berkuasa dalam koalisi salibis zionis dan orang-orang yang berjalan dengan rombongannya dari negara-negara murtad yang kuat, Mossad dan seluruh kekuatan kafir, yang telah mengumumkan perang melawan Islam dan saya tahu bahwa pemikiran orang-orang cerdas dan lainnya masih saja berhusnudzon dengan orang-orang yang suka mendengar, dan saya sangat menyayangkan sekali untuk saya katakan bahwa mereka itu sangat sedikit sekali dan segala puji bagi Allah, mereka dalam persangkaan yang sangat lemah sekali bermain-main dalam masyarakat bathil dan hampir jatuh dalam terowongan kesesatan. 10. Orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu menyatakan dan masih terus seperti itu bahwa mereka akan senantiasa menerima bantuan pada masa mendatang dari negara-negara murtad, jika Jabhah bersatu dengan mereka maka ia dengan mereka akan menjadi satu tubuh dan akan berjalan, sebagaimana mereka berjalan dengan menerima untuk meminta bantuan kepada orang kafir dan tunduk dengan syarat-syarat mereka dan ini akan menghilangkan agama. 11. Jika orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu memisahkan diri dari Jabhah karena suatu sebab lalu apa yang akan dilakukan oleh Jabhah, setelah berbagai kerugian yang telah diterimanya dan setelah tenggelam kendaraannya?! Ringkasnya bahwa orang-orang yang suka mendengar itu seperti seorang gadis yang telah kehilangan keperawanannya ketika melakukan hubungan haram dengan pemerintahan murtad dan orang-orang di belakangnya dan telah membuat marah setiap orang yang telah menjaga kemuliaannya, kesuciannya, kehormatannya, prinsip-prinsipnya dan agamanya, sebagai ganti dari bertaubat dan kembali kepada Allah dia malah ingin menjatuhkan kesuciannya agar ia menjadi sama dalam kehinaan. Allah taala berfirman: Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. (QS. An Nisa: 89).Dan janganlah seorangpun menganggap bahwa saya mengkafirkan orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu, aku belindung kepada Allah. Ya, sebagian pimpinan yang busuk terjerumus pada kekafiran dan kemurtadan dan anggapan yang rendah antara kebodohan dan tertipu. Di sana ada beberapa pernyataan kebencian yang berkata, Apa yang diberikan Al-Qaeda kepada kita? Maka saya katakan, Bukanlah perkara materi, lalu apa yang diberikan? Saya tambahkan bahwa keberadaan Jabhah hari ini, maka keutamaan diberikan kepadanya setelah anugerah Allah, jika tidak maka al-Baghdadi dan Daulah Khawarijnya telah membawa pergi Jabhah Nushrah, dan menguasainya, dan sekarang ini adalah dampaknya terasa setelah berlalu dan menjadi bagian dari sejarah dan bukanlah sesuatu yang akan datang. Maka perkaranya adalah perkara agama dan prinsip, perkara manhaj dan bukanlah untuk menambah agar lebih banyak yang membela, dan orang yang berfikir dengan jalan ini telah membingungkan dirinya dan prinsipnya jika ia memiliki prinsip tapi pada saat yang sama menunjukkan kemunduran dalam berfikir mendorong kita untuk berbela sungkawa pada dirinya.Dan sebagian orang-orang yang memiliki ketidaksukaan berkata: Kemana perginya medan jihad ini? Bukankah nanti akan terjadi bentrokan militer melawan orang-orang yang suka mendengar orang kafir tersebut jika kita tidak mengiikuti langkah ini? Saya katakan, Ya, menjadi permasalahan yang berbahaya dan menentukan medan jihad yang sulit dan lebih sulit darinya adalah maju melangkah dengan langkah-langkah ini. Adapun masalah bentrokan melawan orang-orang yang suka mendengar ini maka saya katakan, Saya memohon kepada Allah agar ini tidak terjadi dan kita menyiapkan sambutan dan pembinaan bagi orang-orang yang suka mendengar itu yang ingin kembali kepada kebenaran meskipun perkaranya sangat berbahaya sekali. Dan solusinya adalah harus ada penelitian dalam masalah orang-orang yang suka mendengar ini secara mendalam tanpa berlebihan maupun dikurangi, penelitian secara ilmu maupun amal yang sebenarnya dan jauh dari siasat para pemimpi indah dan pembeo serta berbaik sangka yang polos, atau ghuluw (berlebih-lebihan) dan boros atau tanpa ada perhatian, jika mereka kembali dari kesesatannya dan menjadi boleh hukumnya secara syariat untuk bekerja sama dengan mereka maka kita akan mengembangkan kerja sama dalam militer maupun politik, tanpa perlu masuk ke dalam untuk menggabungkan pasukan. Dan jika syariat tetap tidak membolehkan maka kita tidak mengerjakannya, dan kita komitmen dengan batasan-batasan Allah. Dan saya bertanya satu soal yang aku berharap adanya jawaban yang jauh dari perasaan dan berhubungan dengan tema yang umum dan pekerjaan yang bersifat umum. Apa perbedaan antara kelompok orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu dengan Harakah Hazm dan juga kelompok Jamal Maruf padahal sudah diketahui mereka telah membantu kelompok Hazm dan Jamal Maruf selama bentrokan kita dengan mereka? Apa bedanya antara jamaah orang-orang yang suka mendengar itu dengan Kataib Nuruddin Zanki dan Zahran Alusyi padahal sudah diketahui bahwa orang-orang yang suka mendengar itu telah membuat ikatan perjanjian bersama Alusyi dan berusaha untuk berkoalisi dengan Kataib Nuruddin Zanki dan orang seperti mereka? Semua mengambil dari luar, dan semua komitmen dengan tentara luar, dan ketika orang-orang yang suka mendengar itu berkoalisi dengan orang-orang semacam mereka itu, itu menunjukkan bahwa tidak ada bedanya di antara mereka itu. Dan ketika orang-orang yang suka mendengar itu mengingkari perbuatan Jabhah Nushrah atas Jamal Maruf dan Harakah Hazm maknanya mereka dalam pangkalan militer yang lain. Dan ketika mereka mengambil senjata dari kelompok Jamal Maruf dan mengaku bahwa mereka memiliki baiat rahasia dan melindungi mereka dari Jabhah Nushrah maknanya bahwa mereka itu di pangkalan militer yang lain. Ya, di sana ada sedikit perbedaan, bahwa antara orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu ada orang-orang yang shalih namun tertipu, akan tetapi jajaran pimpinannya berjalan menuju ke arah yang miring, mereka merasa senang dengan perkataan yang tidak bisa dipahami, kemudian mengalir dalam telaga jamaah yang masam, sebagaimana mengalirnya orang-orang shalih dari Ikhwanul Muslimin dalam telaga jamaahnya yang masam, sebagaimana juga mengalirnya orang-orang shalih selain mereka dalam jamaah-jamaah sesat. Sesungguhnya adanya kontradiksi internal dan pimpinan berjalan menuju kepada kebalikannya, tidak memberi manfaat sama sekali, permisalan contohnya adanya serombongan orang yang berasal dari Hims yang ingin pergi ke Damaskus, lalu berjalan di terminal bus, namun bus yang mereka tumpangi itu arahnya menuju Halab, maka orang yang malang itu menolak lalu protes dan mengingkarinya dan mengarahkan wajahnya menuju Damaskus dan berteriak, Saya menentangnya!, akan tetapi bus itu telah sampai juga di Halab, sehingga sikapnya memalingkan pandangan dari tujuan bus dan menolak arah bus itu tidak memberinya faedah apa-apa.Sesungguhnya Harakah Hazm, Jamal Maruf, orang-orang yang suka mendengar orang kafir dan Kataib Nuruddin Zanki serta semacam mereka terikat dengan tentara asing, dan menerima bantuan dari negara-negara murtad dan kafir, dan orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu melindungi jamaahnya Jamal Maruf dan Harakah Hazm dan mereka tidak melakukan hal yang sama (melindungi) kita dan semuanya melaksanakan apa yang didektekan kepada mereka, akan tetapi tuan mereka semua tidak menuntut orang-orang yang suka mendengar itu apa yang dituntut dari Harakah Hazm dan Jamal Maruf, permisalan mereka seperti ulamanya para thaghut, seperti Fataru, Sayyid Tanthowi, Ali Jumah, Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin, maka apa saja yang diminta oleh thaghut Suriah dan Thaghut Mesir dari para mufti, belum pernah thaghut Saudi yang berinisiatif untuk meminta fatwa, oleh karena itu model ulama Saudi lebih banyak diterima. Akan tetapi ketika thaghut Saudi meminta dari para ulamanya mereka segera melaksanakan apa yang diminta sebagaimana yang dilakukan oleh Fataru dan Ali Jumah dalam bentuk yang lebih besar, bahkan dalam bentuk yang lebih buruk dan lebih berbahaya.Inilah sebenarnya perbedaan antara orang-orang yang suka mendengar itu dari Hazm dan Maruf, ketika orang yang ia sukai meminta, mereka akan tunduk dan melaksanakannya, beginilah semua gerakan-gerakan yang terbelenggu, inilah yang terjadi dalam sepanjang sejarah, dan begitulah sekarang, dan akan terus seperti ini yaitu menjadi budak kepada siapa yang membayarnya. Maka setuju atas usulan-usulan orang-orang yang suka mendengar orang kafir itu bukanlah pertaruhan yang besar sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ikhwah, dan itu bukanlah permainan perjudian dan sikap tunduk dengan (berdiri tegak). Akan tetapi itu bunuh diri yang sebenarnya yang akan dimulai dari Jabhah Nusrah jika benar-benar dilakukan, dan dihadapan ini semua aku tidak memiliki selain nasehat untuk saudaraku di Jabhah Nusrah dari para pimpinan sampai kepada orang yang hari ini menisbatkan dirinya kepada Jabhah Nushrah dengan kata-kata:Sumbatlah dengan tanah di mulut setiap orang yang menyeru atau menyebarkan perbuatan bunuh diri ini walaupun sejauh negeri cina. Saya pun akan berperang demi menahan saudara-saudaraku dari bunuh diri dengan segala sarana yang saya mampu, sedangkan Allah yang Maha menguasai atas perkaranya. Saya memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb Arsy yang Agung, agar menuntun kami kepada kebaikan, dan mengilhamkan petunjuk kepada kami, membenarkan kesalahan kami dan memilihkan kebaikan bagi kita bagaimanapun keadaannya dan meridhai kita. Terakhir saya sampaikan sesungguhnya Allah meminta kita untuk berjalan sesuai dengan perintah dan larangan-Nya, bukan sesuai dengan hawa nafsu kita, dan kita tidak boleh menyangka ada kebaikan pada hawa nafsu kita, kita harus memperhatikan diri kita dan berjalan bersama syareat dimana ia berjalan, dan kita bergerak sesuai tuntunan syariat.Sebelum ditutup saya hadiahkan saudara-saudaraku tercinta dengan sebuah bait:Saudaraku yang kucintai dihatiku.Saudaraku tercinta dan penyejuk hatiku.Berjalanlah menuju kebenaran dengan tekad ksatria.Dan janganlah engkau perjual belikan.Sehingga engkau rubah nama dan selanjutnya engkau jualAdapun penyamaran orang-orang sholehYang datang kepada kita untuk meninggikan bendera jihad.Dan kita menikam mereka agar senang para pencela.Maka janganlah engkau berikan telinga kalian dalam keadaan tertipu.Aku serahkan kepada rabbku orang yang suka mendengar.Yang selalu memperindah setiap jakan kesesatan.Maka barangsiapa yang menyeru untuk melepaskan ikatan.Utusan yahudi dan kelompok salibis.Yang selalu membujuk orang-orang yang menjaga kehormatan dan suci.Menggiring kita pada undang-undang kufur..Dan menampakkan kecintaan kepada negeri Syam.Jika benar menginginkan persatuan.Maka ia tidak beralasan dengan takut kepada orang kafir.Nampak perjanjian mereka bahwa mereka..Lemah keyakinan dan tipis agamanya.Memalsukan perkataan dan membela para pembangkang.Syura mereka seperti syura nya Kaisar.Saudaraku tercinta dan penyejuk hatiku.Apakah kalian akan mengganti dengan yang lebih rendah.Apakah kalian akan mengganti dengan yang lebih rendah.Apakah kalian akan mengganti dengan yang lebih rendah.Wahai rabb ku ambil lah aku secepatnya.Mereka berjalan bersama orang-orang yang berjalan di tengah malam.Dan jangan engkau tinggalkan aku sesaat untuk melihat mereka.Engkau pemberi petunjuk kepada kelurusan dan manhaj yang benar.Kesabaran yang sangat dan jagalah prinsip-prinsip.Dan jangan engkau turunkan untuk mendapat lebih.Sesatnya nilai-nilai dan matinya kebaikan.Karena celaan, pengkhianatan dan keburukan memanggil.Maka kita mengingkari kebaikan mereka dan tangan-tangannya.Maka tidak ada di atas kesesatan ini kelebihan..Mereka bukanlah pemberi nasehat, ahlinya maupun berkasih sayang.Karena kejahatan menjadi pelayan busuknya abu mayatMeskipun bara api dan pohon yang berduriTiada lain hanyalah utusan musuh.Dan diperalat kekuatan murtad.Agar berjalan bersama mereka di pasar kerusakan.Dan membuangnya dari para pelaku jihad.Dan di dalamnya keledai hitam yang menderumLalu bergabunglah dalam rombongan orang-orang yang mulia.Maka takut kepada rabbku sebaik-baik bekal..Kebodohan yang berlipat-lipat dan sedikitnya bekal.Manhaj yang murjiah dan keyakinan yang menyimpang.Dan fajar akan terus berlangsung dengan sebagian bekal.Untuk bertahan dari kehancuran di hari kiamat nanti.Engkau telah memberi petunjuk dan manhaj yang benarDengan apa yang lebih baik dan pelita petunjuk..Dengan yang lebih kekal dan lebih tinggiDengan kelompok kstaria dan singa-singa yang keras.Jika temanku memilih jalan yang rendah.Dan mereka dalam keadaan terikat dalam belenggu..Maka mereka berjalan dengan mengganti nama jihad.Sholawat serta salam bagi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, segala puji bagi Allah.