strategi panti asuhan baiturrahman dalam...

139
STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN MASJID JAMI BINTARO JAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Iin Nurhayati NIM 106054002039 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H

Upload: truongkhue

Post on 29-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN MASJID JAMI

BINTARO JAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh Iin Nurhayati

NIM 106054002039

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 2: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul ” STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN MASJID JAMI BINTARO JAYA”. Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis, tanggal 17 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.

Jakarta, 17 Juni 2010

Sidang munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap Anggota

Drs. Study Rizal Lk, M.Ag Wati Nilamsari, M.Si NIP. 19640428 199303 1 002 NIP. 19710520 199963 2 002

Anggota

Penguji I Penguji II

Dr. Asep Usman Ismail, M. Ag Wati Nilamsari, M. Si NIP. 19600720 199103 1 001 NIP. 19710520 199963 2 002

Pembimbing

Dra. Mahmudah Fitriyah ZA., M.Pd NIP. 19640212 199703 2 001

Page 3: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM

PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN MASJID JAMI

BINTARO JAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Syarat

untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Iin Nurhayati

NIM. 106054002039

Di bawah bimbingan

Dra. Mahmudah Fitriyah ZA., M.Pd

NIP. 19640212 199703 2 001

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 4: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

i

ABSTRAK

IIN NURHAYATI Strategi Pemberdayaan Anak Asuh di Panti Asuhan “Baiturrahman” Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya Kemiskinan dan kemerosotan moral maupun spiritual merupakan indikasi keputusasaan dan tidakberdayaan anak-anak termasuk anak asuh ini harus disikapi dengan baik, sebab setiap masalah yang menyentuh kehidupan anak dalam jumlah besar akan berdampak tidak menguntungkan bagi kehidupan bangsa dan negara secara keseluruhan di masa datang. Masalah kesejahteraan anak asuh yang cenderung menunjukan perkembangan ke arah yang semakin luas dan kompleks, memerlukan berkelanjutan upaya penanganan masalah anak asuh telah banyak dilakukan, baik lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah. Daerah Bintaro, Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya mendirikan sebuah lembaga sosial yang khususnya menangulangi masalah anak asuh atau dhua’fa yang bernama Panti Asuhan Baiturrahman yang memberikan pelayanan sosial terhadap anak asuh. Yang meliputi pembinaan fisik, mental, kemandirian maupun pelatihan keterampilan. Strategi pemberdayaan anak asuh melalui kemandirian agar dapat merubah dan mengembangkan kemampuan dan keahlian mereka, pada pentingnya suatu karya yang berguna dan bermanfaat serta dapat membuat anak-anak asuh bisa berlatih hidup mandiri dalam berperilaku, berbahasa serta mempunyai jiwa yang kreatif.. Penelitian ini bertujuan memahami strategi pemberdayaan anak asuh disekitar Panti Asuhan Baiturrahman yang dilakukan Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya. Penelitian ini difokuskan melalui program kemandirian. Penelitian dilakukan denngan menggunakan pendekatan kualitatif (pemahaman, pandangan, dan tanggapan). Data tersebut diperoleh melalui metode wawancara dan observasi secara langsung terhadap kegiatan kemandirian anak asuh di Panti Asuhan Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya ini. Temuan di lapangan menunjukan, Strategi pemberdayaan yang digunakan oleh Panti Asuhan adalah dalam pemberdayaan anak asuh melalui pelayanan pada strategi pengembangan bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang fisik dan bidang bantuan sosial. Dalam pelaksanaan kemandirian anak asuh ditemukan bahwa anak dapat mengembangkan potensi dan kemampuan mereka di luar pendidikan sekolah yang bermanfaat untuk dirinya serta dapat merubah pola pikir mereka dengan manfaat sumberdaya dan pelayanan sosial di sediakan Panti Asuhan, dan mendorong anak asuh dalam meningkatkan kemandirian mereka dengan mempunyai mental, fisik, dan modal keahlian untuk melanjutkan kehidupan mereka setelah keluar dari Panti Asuhan atau di kemudian hari.

Page 5: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala

karunia dan nikmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi

yang berjudul “Strategi Pemberdayaan Anak Asuh Di Panti Asuhan

Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya” ini dapat terselesaikan.

Dengan selesainya naskah skripsi ini ucapkan terima kasih yang tak terhingga

penulisan samapikan kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dra. Mahmudah Fitriyah, M.Pd selaku pembimbing dan Ketua Jurusan

Pengembangan masyarakat Islam yang dengan sabar memberikan

petunjuk, arahan serta bimbingan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

3. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku penasehat akademik dan Sekertaris

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yang senantiasa memberikan

wejang-wejangannya kepada penulis ketika kuliah sampai selesainya

skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan

ilmunya.

5. Ayah ( Armat ) dan Ibu ( Cicih S ) yang telah memberikan do’a, cinta, dan

kasih saying, serta dorongan selama menjalankan pendidikan dasar hingga

kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Juga kepada kakaku Lili

Waliyudin dan adikku Intan Permatasari.

6. Kepala Panti dan pengurus Panti Asuhan serta para anak asuh, terima

kasih atas bantuan dan informasi dan data-data yang diperlukan penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

Page 6: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

iii

7. Pimpinan dan segenap karyawan perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, dan perpustakaan umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Untuk Susilo Isamanto yang selalu mendukung dan mensupport serta setia

meluangkan waktunya hingga selesainya skripsi ini.

9. Semua sahabat-sahabat PMI, Khususnya angkatan 2006 yang telah

bersama penulis selama emapt tahun dalam duka gembira.

10. Teman-teman kost yang telah memberikan keramiaan dikala sepi,

kegembiraan dikala sedih, dan semangat dikala putus asa (Ochi, Eni, Uun,

Lia, Rika, Listi, Maya).

11. Untuk Yanis Sarohmah yang selalu bersama dalam membuat skripsi.

12. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah

membantu skripsi ini.

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya

kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut di atas.

Skripsi ini tentu saja jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis dengan senang

hati menerima kritik dan saran demi perbaaikan. Akhirnya semoga skripsi ini

dapat digunakan dengan sebaik-baiknya serta memiliki banyak manfaat bagi

semua. Semoga amal bapak dan ibu dan saudara-saudaraku sekalian mendapatkan

imbalan dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Jakarta, Juni 2010

Penulis

Page 7: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................. i KATA PENGANTAR ................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 6

D. Metodelogi Penelitian ......................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ................................................................. 12

F. Sistematika Penulisan ......................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Strategi .............................................................. 15

B. Pengertian Pemberdayaan ................................................... 24

C. Pengertian Anak Asuh ......................................................... 46

D. Pengertian Kemandirian ...................................................... 48

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN

A. Latar Belakang Berdirinya Panti ......................................... 57

B. Visi dan Misi ........................................................................ 66

C. Tujuan ................................................................................. 67

D. Struktur Organisasi Panti ..................................................... 67

Page 8: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

v

E. Program-program Kegiatan Panti ....................................... 68

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Temuan ................................................................................ 74

B. Analisis ................................................................................ 86

C. Hasil Program ..................................................................... 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 97

B. Saran .................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 100 LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 9: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam memberikan tempat dan perhatian yang tinggi kepada anak-anak,

prinsipnya anak-anak di dalam Islam adalah amanah sekaligus karunia Tuhan

Yang Maha Esa yang diberikan Allah kepada setiap manusia. Amanah

tersebut harus kita pelihara dengan baik, karena di dalam diri anak terdapat

harkat, martabat, dan hak untuk hidup dengan layak. Anak juga sebagai

potensi dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, agama, dan

keluarga. Memiliki posisi yang sangat strategis dalam menjamin

kelangsungan eksistensi kehidupan manusia di masa depan. Artinya, kondisi

anak pada saat ini sangat menetukan masa depan bangsa di masa yang akan

datang, kebutuhan anak-anak baik kebutuhan fisik, sosial maupun mental

rohaniyah, harus terpenuhi agar tumbuh menjadi generasi yang berkualitas.1

Anak-anak dari kaum miskin atau dhu’afa yang ada di Indonesia

merupakan bagian dari komponen masyarakat yang mempunyai hak dan

kewajiban yang sama dengan anggota masyarakat yang lain untuk

memperoleh pendidikan yang layak. Kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sejatinya dapat diberikan kepada

mereka, baik melalui pemerintah atau pun melalui kelompok masyarakat

1 Jurnal Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial (Jakarta:

Pusat Pelatihan Kesejahteraan Sosial Badan pelatihan dan Pengembangan Sosial Departement Sosial Republik Indonesia 2005) h.42

1

Page 10: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

2

yang memiliki kepedulian yang tinggi kepada kelompok sosial yang kurang

beruntung tersebut di atas.2

”Anak berhak untuk tumbuh kembang secara wajar serta memperoleh

perawatan, pelayanan, asuhan, dan perlindungan yang bertujuan untuk

mewujudkan kesejahteraannya. Anak juga berhak atas peluang dan dukungan

untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri dan kemampuannya.

Namun tidak semua keluarga dapat memenuhi seluruh hak dan kebutuhan

anak, disebabkan oleh krisis ekonomi, kemiskinan dan menurunnya

kegairahan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, maupun semakin

keringnya spiritualitas adalah merupakan indikasi keputusan dan

ketidakberdayaan anak-anak akibat tidak terpenuhinya kebutuhan pokok

kehidupan anak”.3

Krisis ekonomi telah mempengaruhi kehidupan dan daya beli keluarga-

keluarga, yang akhirnya juga berdampak kepada pendidikan anak-anak.

Sebagian besar anak-anak Indonesia telah kehilangan kesempatannya sebagai

anak-anak bahkan kesulitan ekonomi keluarga dapat mengancam masa depan

mereka bila mereka tidak memperoleh pendidikan yang semestrinya, padahal

pendidikan sangatlah penting bagi mereka terutama untuk memperbaiki

kondisi perekonomian keluarga. Sekalipun pemerintah merencanagkan

2 Owin Jamasy, Keadilan Pemberdayaan dan Penanggulangi Kemiskinan, (Jakarta:

Belantika, 1998), h. 28 3 Triyanti, Maria April Anny, Pemberdayaan Anak Jalanan, DKI Jakarta (UI Indonesia

Program Studi Sosiologi, 2002) h. 3

Page 11: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

3

program wajib belajar Sembilan tahun dan telah mengurangi beban biaya

pendidikan dan disebagian besar pemerintah daerah telah menggratiskan

uang sekolah mereka. Dalam undang-undang juga tertulis bahwa pendidikan

nasional bertujuan untuk berkembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cukup kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.4

Walaupun pemerintah dan sejumlah pemerintah daerah telah mengurangi

beban biaya pendidikan peserta didik, realitasnya tidak sedikit di antara anak-

anak dari keluarga yang kurang mamapu justru terabaikan dan belum bisa

terjamah oleh kebijakan tersebut, untuk itu kita saksikan masih banyak anak-

anak yang belum mendapatkan, mengikuti atau melanjutkan pendidikan.

Selain pendidikan secara formal, anak-anak yang berusia dibawah 16 tahun

yang semsetinya masih harus diperhatikan memperoleh asuhan dari orang

tuanya, karena berbagai alasan terjebak kedalam kondisi keterlantaran.

Banyak orang tua mengalami pemutusan hubungan kerja. Sementara

harga-harga barang pun meningkat tinggi. Agar dapat mempertahankan

kehidupan ekonomi keluarga sebagian orang tua membolehkan anak-anak

mereka masuk ke panti asuhan. Karena ketiadaan biaya.5

4 Undang-undang No 2, Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003Baba II pasal 2

5 Departemen sosial RI Derektorat Jenderal Bida Kesejahteraan Sosial dan Di derektorat Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Lanjut Usia Tunjuk Pelaksanaan Pembinaan Kesejahteraan Sosial Anak Jalanan, 1999, h. 1

Page 12: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

4

Panti Asuhan “Baiturrahman” Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya

menangkap realitas sosial yang terjadi di dalam masyarakat tersebut sebagai

sebuah peluang untuk membantu masyarakat dengan memberikan perhatian

yang lebih komprehensip bagi pendidikan sebagian anak yang belum

memiliki kesempatan memperoleh pendidikan sebagaimana mestinya, yaitu

membantu memberikan pembinaan dan kesempatan menempuh pendidikan

bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu atau dhu’afa. Atas dasar kondisi

dan pemikiran tersebut di atas, maka maka Yayasan Masjid Jami’ Bintaro

Jaya mendirikan lembaga sosial yang memiliki perhatian untuk menjawab

masalah tesebut di atas, yaitu dengan mendirikan Panti Asuhan yang diberi

nama Panti Asuhan “Baiturrahman” Yayasan Masjid Jami’ Bintaro Jaya

dengan berpola pendidikan yang terlah direncanakan sesuai dengan visi misi

yang telah dibuat.

Pernyataan tersebut menarik untuk dikaji dan dianalisi sekaligus yang

mendasari penulis untuk melakukan penelitian secara rasional dan objektif.

Panti Asuhan Baiturrahman ini adalah disini mereka mencoba membantu

anak anak yang kurang mampu khususnya kepada masyarakat yang ada

disekitar Panti Asuhan. Berdasarkan permasalahan sebagaimana disebutkan

diatas, untuk itu, penulis mengambil judul. “STRATEGI PANTI

ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN

Page 13: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

5

ANAK ASUH DI YAYASAN MASJID JAMI BINTARO

JAYA”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, agar dapat penelitian

ini terarah serta tidak melebar maka dari itu peneliti membatasi penelitian

ini pada strategi Panti Asuhan Baiturrahman pada aras mikro dan mezzo

dengan berbasis pemberdayaan anak asuh yang dilakukan oleh di Yayasan

Masjid Jami Bintaro Jaya.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan

permasalahan penelitian ini pada:

1. Bagaimana Strategi Panti Asuhan Baiturrahman pada aras mikro,

mezzo dengan berbasis pemberdayaan anak asuh yang dilakukan di

Masjid Jami Bintaro Jaya?.

2. Bagaimana hasil yang telah dicapai Panti Asuhan Baiturrahman

dalam pemberdayaan anak asuh di Yayasan Masjid Jami Bintaro

Jaya?

Page 14: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setelah memperhatikan judul serta latar belakang masalah, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

a. Untuk mengetahui Strategi Panti Asuhan Baiturrahman

Pemberdayaan Anak Asuh di Panti Asuhan Batirrahman Masjid Jami

Bintaro Jaya.

b. Untuk mengetahui bagaimana hasil yang telah dicapai Panti Asuhan

Baiturrahman dalam pemberdayaan anak asuh di Yayasan Masjid

Jami Bintaro Jaya.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka manfaat

penelitiannya adalah:

a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi bagi

pengasuh panti asuhan cara pemberdayaan anak asuh dalam

meningkatkan kemandirian anak dan mencapai tujuan yang

maksimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan lembaga.

b. Dapat memberikan sumbangan dalam ilmu pendidikan khususnya

sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian yang relevan.

Page 15: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

7

c. Penelitian ini menjadi bekal bagi penulis untuk mengetahui cara-

cara meneliti nantinya.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif yaitu untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian.6 Pendekatan yang digunakan karena beberapa

pertimbangan yaitu bersifat luwes atau fleksibel, tidak terlalu rinci, tidak

lazim mengidentifikasi suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi

perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar,

menarik, dan unik bermakna di lapangan.7

Pertimbangan penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena

penulis bermaksud meneliti secara mendalam, menyajikan data secara

akurat, dan menggambarkan kondisi sebenarnya secara jelas.

Selain itu, Melalui pendekatan kualitatif ini penulis berharap dapat

menggambarkan dan menganalisis srtategi Panti Asuhan Baiturrahman

dalam pemberdayaan anak asuh di Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya.

6 Lexyi J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 6 7 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Grafindo

Persada),h.39

Page 16: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

8

2. Waktu dan Tempat

Waktu Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 08 Februari 2010

sampai dengan tanggal 21 Mei 2010 di Panti Asuhan Baiturrahman.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Panti Asuhan Baiturrahman yang

terletak di Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya. Sedangkan objeknya

strategi Panti Asuhan Baiturrahman dalam pemberdayaan anak asuh di

Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya

4. Teknik Pengambilan Data

a. Wawancara

Yang dimaksud wawancara adalah metode pengumpulan data

dengan jalan Tanya jawab antara dua orang atau lebih secara

langsung. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

berdasarkan dari laporan verbal, pada wawancara ini terdapat dialog

yang dilakukan oleh penulis dengan yang diwawancara. Untuk

mendapatkan data yang objektif penulis mengadakan wawancara

kepada Ketua Panti Asuhan Baiturrahman Yayasan Masjid Jami

Bintaro Jaya yaitu bertanya gambaran umum Panti Asuhan

Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya. Dan Anak Asuh

bertanya mengenai seberapa tingkat kemandirian anak.

Page 17: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

9

b. Observasi

Observasi yaitu untuk memperoleh dan mengumpulkan data

dengan melakukan pengamatan dan pencatatan langsung di lapangan

secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena yang

diselidiki8. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data yang

berkaitan dengan penelitian dalam pencatatan apa yang bisa dilihat

oleh mata, didengar oleh telinga, diraba oleh tangan dan kemudian

peneliti tuangkan dalam skripsi ini. Observasi ini dilakukan ketika

penulis berada di lokasi untuk melakukan observasi kurang lebih tiga

bulan ketika melakukan paraktikum kuliah pada bulan Oktober tahun

2009. Kemudian observasi dilanjutkan sebanyak satu kali selama

dalam penulisan skripsi, karena sebelumya penulis sering ke lokasi

bertemu dengan kepala panti dan anak-anak asuh.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data pendukung yang memperkuat data

primer yang di dapat dari sumber data yang berupa dokumentasi dan

lapangan. Peneliti mengumpulkan, membaca dan mempelajari

berbagai bentuk data tertulis yang berupa laporan pertanggung

jawaban pengurus yang ada di lapangan serta data-data lain dijadikan

8 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta:

LPSP3-UI, !998). h. 62

Page 18: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

10

bahan analisa untuk hasil dalam penelitian ini. Teknik ini digunakan

untuk memperoleh data yang telah didokumentasikan dalam buku dan

majalah.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyusunan data agar bisa ditafsirkan,

dan memberikan makna pada analisis. Penafsiran hasil analisis data harus

melebihi atau mentransenden deskripsi. Model analisis yang dipakai dalam

penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Hal ini didasarkan atas

pertimbangan bahwa sasaran penelitian ini adalah kegiatan analisis data

meliputi kegiatan reduksi data, reduksi yaitu menganalisa sesuatu secara

keseluruhan kepada bagian-bagiannya atau menjelaskan tahap akhir dari

proses perkembangan sebelumnya yang lebih sederhana.9

Informasi dan keterangan yang ditemukan dalam penelitian ini

adalah menggunakan filed research (penelitian lapangan) dengan

menggunakan deskriptif (menggunakan data kualitatif).10 yaitu suatu

teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan semua

data yang diperoleh dari hasil temuan secara sistematis, lalu diklarifikasi

untuk kemudian di analisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan

penelitian untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk Bab III dan Bab IV.

9 Pius A Partanto M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994). H. 658

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineke Cipta, 1997), h. 245

Page 19: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

11

Selanjutnya penyusunan skripsi ini dilakukan dengan mengacu pada

buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan

oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

6. Teknik Keabsahan Data

Kredibilitas (derajat kepercayaan) dengan menggunakan teknik

triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,

misalnya untuk mengetahui pelaksanaan pemberdayaan anak asuh

yang dilakukan Panti Asuhan Baiturrahman Masjid Jami Bintaro Jaya

memalui program kemandirian.

b. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang lain, misalnya dalam hal ini peneliti

membandingkan jawaban yang diberikan oleh Panti Asuhan

Baiturrahman Masjid Jami Bintaro Jaya dengan jawaban yang

diberikan oleh kepala Panti Asuhan Baiturrahman yaitu bapak Jufri

Halim, M.Si.

c. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang

berkaitan dengan masalah yang diajukan peneliti memanfaatkan

dokumen atau data sebagai bahan perbandingan.

Page 20: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

12

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini bermuara pada penulisan sebelumnya, yaitu

beberapa skripsi yang pembahasannya memiliki kesamaan tema dengan judul

yang penulis bahas, judul skripsi yang penulis maksudkan antara lain sebagai

berikut:

1. Judul skripsi, “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kelompok

Swadaya Masyarakat (Kasus Implementasi di Lembaga Pengelola Zakat,

Infak, dan Sadakah (LP-ZIS) Ash-Shinaiyyah PT. Bukaka Teknik Utama

Tbk)”. Penulis Sunardi, Fakultas Dakwah dan Komuikasi, Jurusan

Pengembangan Masyarakat Isalam, tahun 2008. Hasil penelitian tersebut

lebih menitikberatkan pada lembaga pengelola Zakat, Infak, dan Sadakah

(LP-ZIS). Di mana pemberdayaan LPZiS adalah karyawan perusahaan

dengan mencoba mempraktekan kedermawanan mereka kepada

masyarakat yang dekat dengan perusahaan sekitar. Adapun kedekatan

penelitian tersebut dengan penulis skrpsi ini yaitu tentang Strategi

Pemberdayaan Masayarakt dan dapat mengembangkan kemampuan yang

mereka miliki bagi masyarakat sekitar.

2. Judul skripsi, “Pelaksanaan Program Pemberdayaan Anak Jalanan

Melalui Keterampilan di Panti Sosial Asuhan Anak Putera Utama V

Duren Sawit Jakarta Timur”, Penulis Roudhotunnajah, Fakultas Dakwah

dan Komunikasi, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, tahun 2008.

Page 21: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

13

Yang membedakan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan

penelitian tersebut adalah objek dan subjek penelitiannya.

3. Judul skripsi, “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Dakwah KH.

Zaiduddin Amir di Baduy Luar Kecamatan Leuwidamar Lebak Bnaten”.

Penulis Cucun Sumiati, fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan

Pengembangan Masyarakat Isalam, tahun 2007. Hasil penelitian Cucun

Sumiati adalah pada perubahan masyarakat Baduy luar, di mana

masyarakat Baduy dengan diberi pengarahan melalui dawkah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk ketertiban pembahasan serta untuk mempermudah analisis

materi dalam penulisan skripsi, maka penulis menjelaskan dalam sistematika

penulisan. Penelitian dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab, setiap bab

dirinci dalam beberapa sub bab sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, yang meliputi Pengertian Strategi, dimensi

strategi, faktor-faktor yang mempengaruhi startegi, Tahapan

Staregi, pengertian pemberdayaan, program dan proses

pemberdayaan, tahapan-tahapan pemberdayaan, pengertian anak

Page 22: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

14

asuh, batasan anak asuh, pengertian kemandirian, ciri-ciri

kemandirian, faktok-faktor yang mempengaruhi kemandirian.

BAB III Gambaran Umum tentang Panti Asuhan Baiturrahman yang

meliputi; sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi,

sarana dan prasarana.

BAB IV Temuan dan Analisis meliputi pelaksanaan strategi pemberdayaan

anak asuh pada aras mikro dan aras mezzo dengan berbasis bidang

pendidikan, bidang kerohanian, bidang fisik, dan bidang sosial.

Pada bab ini juga dijabarkan mengenai pelaksanaan anak asuh

dalam meningkatkan kemandirian, yakni meliputi tahapan

perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelestarian program.

BAB V Penutup, meliputi kesimpulan atau dari pemikiran yang telah

dibahas pada bab-bab sebelumnya serta saran penulis yang

tentunya didasarkan kepada hasil temuan dan analisis lapangan.

Page 23: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Strategi

Menurut Sondang Siagian, Strategi adalah cara terbaik untuk

mempergunakan dana, daya tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntunan

perubahan lingkungan.1 Menurut Chandler, strategi adalah penuntun dasar

goals jangka panjang.2 Kemudian menurut Onong Uchjana, strategi pada

hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan.3

Sedangkan strategi menurut Steinner dan Minner adalah penempatan misi,

penetapan sasaran organisasi, dengan meningat kekuatan eksternal dan

internal dalam perumusan kebijakan tertentu untuk mencapai sasaran dan

memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama

organisasi akan tercapai.4

Sementara Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck menyatakan bahwa

strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang

mengaitkan keunggulan strategiperusahaan dengan tantangan lingkungan dan

1 Sondang Siagian, Analisys serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,

(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), h. 17 2 Supriyono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, (Yogyakarta: BPFC,

1985), h. 9 3 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teory dan Praktek, (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya. 1999), h. 32 4 George Steinner dan John Minner, Manajemen Startejik, (Jakarta: Erlangga, 2002),

h. 20

15

Page 24: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

16

yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat

dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.5

Bintoro Tjokroamidjojo dan Mustapadidjaja, strategi adalah keseluruhan

langkah (kebijaksanaan-kebijaksanaan) dengan perhitungan yang pasti guna

mencapai suatu tujuan atau untuk mengatasi suatu persoalan.6 Kemudian

menurut Ali Murtopo, strategi pada hakikatnya menjadi hal-hal yang

berkenaan dengan cara dan usaha masyarakat atau suatu bangsa untuk

mencapai tujuannya.7

Strategi adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk

menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari Kriteria yang

digunakan.

Tujuan pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai

dalam jangka panjang: seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan

profit. Sasaran lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk

mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan.

Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya

mencakup kerangka target dan waktu.

Strategi menyebutkan satu persatu hubungan penyebab dan hasil antara

apa yang dilakukan pelaku dan bagaimana dunia luar menanggapinya.

5 Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan

Perusahaan, Edisi ke -3 (Jakarta: erlangga, 1988), h. 12 6 Bintoro Tjokroamidjojo dan Mustapadidjaja, Teori dan Strategi Pembangunan

Nasional, (Jakarta: Haji MasAgung, cet. Ke -6, 1988), h. 13 7 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta; CSIS, 1978), h.8

Page 25: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

17

Strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang diinginkan.

Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisis stratejik dan statis

melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan

hasilnya tidak tepat atau pasti.

1. Dimensi Strategi

Berdasarkan pengertiannya diatas dapat dijelaskan bahwa strategi

memiliki beberapa dimensi yang perlu diperhitungkan dan diketahui untuk

mengurangi dampak elemen ketidakpastian dalam merumuskan dan

mengimplementasikan staregi tersebut antara lain :

a. Dimensi Keterlibatan Manajemen Puncak

Keterlibatan manajemen puncak merupakan keharusan, karena

hanya pada tingkat manajemen puncak akan tampak segala bentuk

implikasi berbagai tantangan dan tuntutan lingkungan internal dan

eksternal, pada tingkat manajemen puncaklah terdapat cara pandang

yang holistik dan menyeluruh.8 Selain itu hanya manajemen puncaklah

yang memiliki wewenang untuk mengalokasikan dana, prasarana, dan

sumber lainnya dalam mengimplementasikan kebijakan yang telah

diputuskan. Dimensi Waktu dan Organisasi Masa Depan

b. Dimensi Lingkungan Internal dan Eksternal

8 Sondang P. Siagian, Manajemen Startejik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 18

Page 26: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

18

Dimensi lingkungan internal dan eksternal adalah suatu kondisi

yang sedang dihadapi yang berupa kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan

rencana strategi yang berjangka panjang.9 Dalam kondisi tersebut,

manajemen puncak perlu melakukan analisis yang objektif agar dapat

menentukan kemampuan organisasi berdasarkan berbagai sumber

yang dimiliki.

Dengan demikian, manajemen puncak memahami terhadap

kondisi lingkungan internal dan eksternal bagi organisasi dan mampu

melakukan berbagai pendekatan juga teknik untuk merumuskan

strategi organisasi yang dipimpinnya.

c. Dimensi Konsekuensi Isu Strategi

Dalam mengimplementasikan strategi harus didasarkan pada

penempatan organisasi sebagai suatu sistem. Setiap keputusan startegi

yang dilakukan harus dapat menjangkau semua komponen atau unsur

organisasi, baik arti sumber daya maupun arti satuan-satuan kerja

tersebut dikenal, seperti departeman, divisi, biro, seksi, dan

sebagainya.10

9 Ibid, h. 157

10 Sondang P. Siagian, Manajemen Startejik, h. 23

Page 27: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

19

2. Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Strategi

Adapun beberapa faktor yang menjadi pendukung dalam

merumuskan strategi, agar suatu organisasi tetap eksis, tangguh

menghadapi perubahan, dan mampu meningkatkan efektivitas dan

produktifitas. Faktor-faktor tersebut antara lain : tipe dan struktur

organisasi, gaya manajerial, kompleksitas lingkungan eksternal,

kompleksitas proses produksi, dan hakikat berbgai masalah yang dihadapi.

a. Tipe dan Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai “lukisan interaksi,

aktivitas-aktivitas peranan, hubungan-hubunngan, dan hirarki tujuan

suatu organisasi”.11

Tipe dan struktur organisasi yang dipilih untuk digunakan harus

berhubungan dengan kepribadian organisasi tersebut, sebab setiap

organisasi pasti memiliki kepribadian yang khas. Dengan demikian,

dalam struktur organisasi harus terdapat beberapa unsur, antara lain

spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau

desentralisasi dalam pengambilan keputusan kerja dan ukuran kerja.12

b. Gaya Manajerial (kepemimpinan)

11 Abdul Syani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), h. 133

12 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Pengantar manajemen Syariat, (Jakarta: Khairul Bayaan, 2002), h. 131

Page 28: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

20

Dalam teori kepemimpinan dikenal berbagai teologi

kepemimpinan, antara lain dalah tipe otokratik, paternalistik, laisez

faire, demokratik, dan kharismatik.13 Namun demikian, tidak ada satu

tipe yang sesuai dan dapat digunakan secara konsisten pada semua jenis

dan kondisi organisasi.

c. Kompleksitas Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal organisasi selalu bergerak dinamis.

Gerakan dinamis tersebut berpengaruh pada cara mengelola organisasi

dan termasuk dalam merumuskan dan menetapkan strategi.14 Karena

tidak ada organisasi yang dapat membebaskan diri dari dampak

lingkungan eksternal, maka dinamika tersebut harus dikenali,

dianalisis, diperhitungkan demi mencapai tujuan dan sasaran

organisasi.

d. Hakekat masalaah yang dihadapi

Strategi merupakan keputusan dasar yang diambil oleh

manajemen puncak melalui berbagai analisis dan perhitungan terhadap

lingkungan internal dan eksternal organisasi. Karena itu, keputusan

13 Sondang P. Siagian, Manajemen Startejik, h. 32 14 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Pengantar manajemen

Syariat, (Jakarta: Khairul Bayaan, 2002), h. 35

Page 29: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

21

yang dambil oleh manajemen puncak akan menetukan kesinambungan

organisasi saat sekarang dan masa depan.15

3. Tahapan Strategi

Penerapan strategi suatu organisasi merupakan suatu proses yang

dinamis, agar terjadinya keberlangsungan dalam organisasi. Tahapan

tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan merupakan proses awal menetapkan

strategi yang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai yang

mempengaruhi kinerja lingkungan dan organisasi.

Secara garis besar analisis suatu organisasi mencakup dua

komponen pokok yaitu analisis lingkungan internal dan analisis

lingkungan eksternal. Adapun proses ini dikenal dengan analisis

SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Theats).

Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan internal dan eksternal

suaatu organisasi adalah untuk mengidentifikasi peluang (opportunity) yang

harus segera mendapatkan perhatian serius dan pada saat yang sama

organisasi menentukan beberapa kendala ancaman (threats) yang perlu

diantisipasi.16 Hasil analisis SWOT akan menggambarkan kualitas dan

15 Amrullah dan Sri Budi Cantika, manajemen Startejik, (Yogyakarta: Graha Mada,

2002), h. 127 16 Ibid, h. 127

Page 30: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

22

kuantifikasi posisi organisasi yang kemudian memberikan rekomendasi

berupa pilihan strategi generic serta kebutuhan atau modifikasi sumber daya

organisasi.17

a) Penetapan Misi dan Tujuan

Setiap organisasi macamnya pasti memiliki misi dan tujuan dari

organisasi itu. Misi dan tujuan ini menetukan arah mana yang akan dituju

oleh organisasi. Misi menurut pengertiannya, adalah suatu maksud dan

kegiatan utama yang membuat organisasi memiliki jati diri yang khas dan

sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam

bidang usaha yang sejenis.18 Tujuan adalah landasan utama untuk

menggariskan kebijakan yang ditempuh dan arah tindakan untuk mencapai

tujuan perusahaan.19

b) Perumusan Strategi

Perumusan strategi dalam hal ini adalah proses merancang dan

menyeleksi berbagai strategi yang pada hakikatnya menuntun pada

pencapaian misi dan tujuan organisasi. Strategi yang ditetapkan tidak

dapat lahir begitu saja. Diperlukan suatu proses dalam memilih berbgai

strategi yang ada.

17 M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Pengantar manajemen

Syariat, (Jakarta: Khairul Bayaan, 2002), h. 83 18 Sondang P. Siagian, Manajemen Startejik, h. 42 19 Amrullah dan Sri Budi Cantika, manajemen Startejik, h. 11

Page 31: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

23

Menurut David Aeker, sebagaimana dikutif oleh Kusnadi terdapat

beberapa criteria yang harus diperhatikan dalam merumuskan atau

memilih suatu strategi, yaitu:

1. Strategi harus tanggap lingkungan ekstenal.

2. Strategi melibatkan keunggulan kompetitif.

3. Strategi harus sejalan dengan strategi lainnya yang terdapat di dsalam

organisasi.

4. Strategi menyediakan keluwesan yang tepat terhadap bisnis dan

organisasi.

5. Strategi secara organisasional dipandang layak ( wajar ).20

Setelah memilih strategi yang ditetapkan, maka langkah berikutnya

adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan tersebut. Dalam tahap

pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan

kerja sama dari seluruh unit, tingkat, dan anggota organisasi.

Ada beberapa yang penting dalam mengimplementasikan strategi dalam

suatu organisasi, adalah sebagai berikut :

1. Sajikan citra yang baru.

2. Kurangi konflik dan tangani secara terbuka.

20 Kusnadi, Pengantar manajemen Strategi, (Malang: Universitas Brawijaya, 2001),

h. 215

Page 32: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

24

3. Bentuk persekutuan dengan berbagai pihak.

4. Mulai “secara kecil-kecilan”.21

B. Pengertian Pemberdayaan

Menurut Person, pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang

menjadi cukup kuat berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan, atas dan

memepngaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang

mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang

memperoleh keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup lain yang

menjadi perhatiannya.22

Menurut Kartasasmita dikutip oleh Setiawan mendefinisikan bahwa

pemberdayaan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia

atau masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk

melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.23

Menurut Edi Soeharto mendefinisikan pemberdayaan adalah sebagai

tindakan sosial dimana penduduk sebuah komunitas mengorganisasikan diri

dalam membuat perencanaan dan tindakan kolektif untuk memecahkan

21 Sondang P. Siagian, Teory Pengembangan Organisasi, (Jakarta: Bumi Alsara,2002),

h. 92-93 22 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h. 56 23 Setiawan, hari hariyanto, “Pengembangan Program Anak Jalanan melalui

Pendekatan Communty”, 2001. h. 67

Page 33: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

25

masalah sosial atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai dengan kemampuan

dan sumberdaya yang dimiliki.24

Pemberdayaan berarti desentralisasi kekuasaan sehingga governance

yang sebenarnya dimiliki oleh setiap warga dalam kadar yang sama. Dapat

pula diartikan bahwa semua anggota masyarakat, ikut serta secara penuh

dalam membuat dan melaksanakan putusan-putusan yang diambil.25

Pemberdayaan masyarakat (Community development) adalah suatu

proses yang merupakan usaha masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan

otoritas pemerintah guna memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan kultur

komunikasi, mengintegrasikan komunitas ke dalam kehidupan nasional dan

mendorong kontribusi komunitas yang lebih optimal bagi kemajuan

nasional.26

Pemberdayaan bisa diartikan juga sebagai perubahan kepada arah yang

lebih baik, dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan

upaya meningkatkan taraf kehidupan ke tingkat yang lebih baik.

Pemberdayaan adalah meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk

menggunakan daya yang dmiliki. Tentunya dalam menentukan kea rah yang

24 Edi Soeharto, Pendampingan Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin:

Konsep dan Strategi, dalam makalahnya yang disiapkan dan bacaan pelatih dalam meningkatkan kemampuan capacity building para pendamping sosial keluarga miskin pada proyek uji coba model pemandu di Lampung, jateng, dan NTB

25 Carunia Mulya Firdausy ed, Dimensi Manusia dalam Pembangunan Berkelanjutan, (Jakarta; LIPI, 1998), h. 12

26 Soetomo, Strategi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), h. 79

Page 34: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

26

lebih baik lagi.27 Menurut T. Handoko, pemberdayaan adalah suatu usaha

jangka panjang untuk memperbaiki proses pemecahan masalah dan

melakukan pembaharuan.28

Sekilas jika definisi tersebut diperhatikan memang terdapat perbedaan,

tetapi mengandung arti yang sama, oleh karena itu penulis mencoba

menyimpulkan mengenai batasan definisi pemberdayaan berdasarkan

informasi di atas sebagai berikut:

a. Pemberdayaan adalah mengembangkan dari keadaan tidak berdaya

menjadi berdaya.

b. Pemberdayaan dilakukan memlalaui proses yang cukup panjang dan

dilakukan secara kontinyu untuk menuju kea rah yang lebih baik.

c. Pemberdayaan bisa diartikan sebagaiperubahan yang lebih meningkat.

d. Pemberdayaan bisa diartikan sebagai pembangunan.

Jadi pemberdayaan adalah upaya mendorong (encourage), memberikan

motivasi dan membangkitkan kesadaran (awareness) akan potensi yang

dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya.

1. Pemberdayaan Anak

Pemberdayaan anak adalah upaya untuk mengembangkan diri dari

keadaan tidak atau kurang berdaya menjadi berdaya, guna mencapai

27 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 19991). h, 15 28 T. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE), h. 337

Page 35: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

27

kehidupan yang lebih baik. Pemberdayaan terkait dengan upaya

meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik. Jadi pemberdayaan anak

adalah berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri

anak asuh untuk menggunakan daya yang dimilikinya agar mendapat

kehidupan yang lebih baik.

Pemberdayaan anak asuh adalah kegiatan dalam bentuk sosial,

budaya, ekonomi, politik, dan kemapanan masyarakat untuk meningkatkan

kekuatan, peranan dan keswadayaan masyarakat miskin dalam suatu

kehidupan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keamanannya.29

Pemberdayaan anak asuh merupakan langkah yang sangat penting

bagi upaya pengurangan penduduk miskin, upaya pemberdayaan anak

asuh merupakan kepedulian dalam kemitraan dan kesetaraan dari pihak

yang sudah maju kepada pihak yang belum berkembang. Dalam

pengertian itu pemberdayaan ini merupakan suatu proses ketergantungan

menuju kemandirian.

Pemberdayaan anak asuh sendiri merupakan upaya untuk

memandirikan anak asuh lewat perwujudan potensi kemampuan yang

mereka miliki. Konsep pemberdayaan ini sebagai suatu pemikiran, tidak

dapat terlepas dari paradigm pembangunan yang berpusat pada rakyat.

Paradigm pembangunan yang demikian memberikan kedaulatan kepada

29 Jules Siboro, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui Program IDT dan Pengaruhnya

terhadap Ketahanan Nasional, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1998) h. 225

Page 36: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

28

rakyat untuk menentukan pilihan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan

mereka masing-masing.

2. Ruang Lingkup Pemberdayaan Anak

a. Kognitif

Para ahli psikologi sepakat bahwa otak manusia adalah sumber

kekuatan yang luar biasa dan dahsyat, yang tidak dimiliki oleh makhluk

lainnya. Mereka mengklasifikasi otak menjadi dua klasifikasi, yaitu otak

kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi untuk menghafal dan mengingat,

logika atau berhitung, menganalisis, memutuskan dan bahasa. Sedangkan

otak kanan berfungsi untuk melakukan aktivitas imajinasi atau intuisi,

kreasi atau aktifitas, inovasi, dan seni. Secara umum, manusia yang

dilahirkan normal di dunia initelah diberikan Allah kemampuan-

kemampuan dasar tersebut. Tugas otak tersebut akhirnya adalah

melakukan kegiatan berfikir, yaitu berfikir untuk menghasilkan karya

nyata melalui bahasa, logika, intuisi, kreatifitasnya. Jadi, otak manusia

adalah sumber kekuatan manusia untuk menghasilkan karya melalui

proses berfikir, bahkan menurut David J Schwartz, berfikir positif dapat

mendatangkan mukjizat.

Menurut Agus Sujanto berfikir adalah gejala-gejala jiwa yang dapat

menetapkan hubunngan-hubungan antara ketahuan-ketahuan kita.30

30 Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.56

Page 37: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

29

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Kognitif adalah

kegiatan memperoleh ilmu pengetahuan atau usaha mengenali sesuatu

melalui pengalaman sendiri.31

Dalam berfikir, kita menggunakan alat, alat itu adalah akal. Berfikir

adalah suatu proses diakletis. Artinya, selama kita berfikir, pikiran kita

mengadakan Tanya jawab dengan pikiran kita, untuk dapat meletakkan

hubungan-hubungan antara ketahuan kita itu dengan tepat. Pertanyaan

itulah yang member arah pikiran kita.

Proses-proses yang dilalui dalam berfikir adalah sebagai berikut:

1) Pembentukan pengertian, artinya dari suatu masalah, pikiran kita

membuang ciri-ciri tambahan, sehingga tinggal ciri-ciri yang tipis

(yang tidak boleh tidak ada) pada masalah itu.

2) Pembentukan pendapat, artinya pikiran kita menggabungkan atau

menceraikan beberapa pengertian yang menjadi tanda khas dari

masalah itu.

3) Pembentukan keputusan, artinya pikiran kita menggabungkan

pendapat tersebut.

4) Pembentukan kesimpulan, artinya pikiran kita menarik keputusan dari

keputusan-keputusan yang lain.32

31 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:

Moderen English Press, 1991), h. 752

Page 38: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

30

Proses kognitif melibatkan perubahan-perubahan dalam kemampuan

dan pola berfikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperoleh

pengetahuan dari lingkungannya. Aktivitas-aktivitas seperti mengamati

dan mengklasifikasikan benda-benda, menyatu beberapa kata menjadi satu

kalimat, menghafal sajak atau doa, memecahkan soal-soal matematika

pengalaman, merefleksikan peran merupakan proses kognitif dalam

perkembangan anak.

Perkembangan kognitif perlu dibedakan dengan perubahan dalam

arti belajar. Perekmbangan kognitif mengacu kepada perubahan-perubahan

penting dalam pola kemampuan berfikir serta kemahiran berbahasa, seperti

belajar cenderung lebih terbatas pada perubahan-perubahan sebagai hasil

darinpengalaman atau peristiwa yang relatif spesifik. Selain itu,

perubahan-perubahan yang dipelajari seringkali dipelajari dalam waktu

yang singkat, tetapi perkembanngan kognitif terjadi dalam kurun waktu

yang relatif lama. Perkembanngan kognitif anak dan pengalaman belajar

ini sangat erat kaitannya dan saling berpengaruh satu sama lain.

perkembangan kognitif anak akan menfasilitasi atau membatasi

kemampuan belajar anak, sebaiknya pengalaman belajar anak akan sangat

menfasilitasi perkembangan kognitifnya.

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak terdiri dari atas

empat tahap yaitu:

32 Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.57

Page 39: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

31

a) Tahap Sensori-Motorik (0-2 tahun). Yang berperan adalah skema

motorik. Jadi anak harus berbuat atau melakukan sesuatu dahulu untuk

mengetahui sesuatu. Kalau kepalanya sudah terbentur dinding barulah

ia tahu bahwa dinding itu keras.

b) Tahap Pra-Operasional (2-7 tahun). Anak sudah mengembangkan

skema simbolik (lisan dan kemudian tulisan). Anak cukup diberi tahu

secara lisan bahwa dinding itu keras, dengan sendirinya dia tidak akan

membenturkan kepalanya ke dinding.

c) Tahap Operasinal Kongkrit (7-11 tahun). Dalam usia sekolah dasar ini

anak sudah mampu memecahkan masalah-masalah yang kongkrit (dua

jeruk ditambah tiga jeruk menjadi lima jeruk). Selanjutnya, dia mampu

berprilaku di dalam kognisinya (menghitung, menambah, membagi,

mengalikan, mengenal nama-nama kota di peta buta dan sebagainya)

sehingga dia tidak perlu sungguh-sungguh berbuat sesuatu untuk

memecahkan suatu masalah. Misalnya, untuk menemukan kantor

kepala desa, dia tidak usah berjalan menyelusuri seluruh desa, tetapi

cukup membaca peta dan mengikuti peta tersebut samapi ke kantor

kepala desa.

d) Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas). Pada tahap ini orang

sudah mampu memecahkan masalah-masalah hipotesis dan dapat

berfikir deduktif (menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak atau

belum terjadi dalam kenyataan). Misalnya, “jika reactor nuklir bocor

Page 40: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

32

apakah yang harus dilakukan pemerintah?” atau “jika seorang anak

tiga kali tidak naik kelas apakah yang harus dilakukan orang tuanya?”

Menurut Piaget, tahapan perkembangan kognitif itu adalah invariant

yaitu seragam atau sama saja bagi setiap orang dan tidak ada tahapan yang

dapat diloncati sebelum masuk ke tahap yang berikutnya, karena setiap

tahap adalah persiapan bagi tahap berikutnya.33

b. Emosi

Kata “emosi” berasal dari bahasa latin “emovere” yang artinya

“bergerak keluar”. Maksud emosi adalah untuk menggerakan individu

untuk menuju rasa aman dan pemenuhan kebutuhannya serta menghindari

sesuatu yang merugikan dan menghambat pemenuhan kebutuhan.34

Menurut buku karangan Netty Hartati dkk, emosi dapat didefinisikan

sebagai stirred up or aroused state of the human organization (emosi

merupakan suatu keadaan yang bergejolak dalam diri manusia).35

Emosi merupakan luapan perusahaan yang berkembang dan surut

dalam waktu yang cepat.36

33 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 78-79

34 Mohamad Surya, Psikologi Konseling, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003), h. 82 35 Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 89 36 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:

Moderen English Press, 1991), h. 393

Page 41: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

33

Menurut Arnold, emosi adalah rasa dan atau perasaan yang membuat

kecendrungan yang mengarah terhadap sesuatu yang secara intuitif dinilai

sebagai hal yang baik atau bermanfaat atau menjauhi dari sesuatu yang

secara intuitif dinilai buruk atau berbahaya. Tindakan itu diikuti oleh pola-

pola perubahan fisiologis sejalan dengan mendekati atau menghindari

objek.37

Menurut Ary Ginanjar, kecerdasan emosi adalah kemampuan

merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya kepekaan

emosi secara sumber energy, informasi, koneksi dan pengaruh manusia.

“Emosi adalah bahan bakar yang tidak tergantikan oleh apa pun bagi otak

agar mampu melakukan penalaran yang tinggi. Emosi menyulut

kreatifitas, kolaborasi, inisiatif dan transformasi, sedangkan penalaran

logis berfungsi mengatasi dorongan-doronngan yang keliru dan

menyelaraskannya dengan proses dan teknologi dengan sentuhan

manusiawi. Emosi juga salah satu kekuatan penggerak. Bukti-bukti

menunjukan bahwa nilai-nilai dan watak dasar seseorang dalam hidup

initidak berakal pada IQ, tetapi pada kemampuan emosional,” Integritas,

komitmen, konsistensi, ketulusan dan totalitas itulah yang dijadikan tolak

ukur kecerdasan emosi (EQ). kecerdasan emosi sebenarnya akhlak di

dalam Islam yang pernah diajarkan Rasullah 1.400 tahun lalu, jauh

sebelum konsep EQ diperkenalkan saat ini sebagai sesuatu yang dinamika

ESQ (Kecerdasan Emosi dan Spiritual).

37 Mohamad Surya, Psikologi Konseling, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003), h. 83

Page 42: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

34

Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak rencana

seketika untuk mengatasi masalah yang ditanamkan secara berangsur-

angsur yang terkait dengan pengalaman dari waktu ke waktu.

Dapat dirangkum bahwa kecerdasanemosi dapat diartikan

kemampuan untuk mengenal, mengelola, dan mengekspresikan dengan

tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain,

serta membina hubungan dengan orang lain. Jelas bila seorang individu

mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup lebih bahagia daan

sukses karena percaya diri serta mampu menguasai emosi atau mempunyai

kesehatan mental yang baik.

Apabila emosi kuat, seringkat terjadi juga perubahan-perubahan pada

tubuh kita, antara lain:

a. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona.

b. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah.

c. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut.

d. Pernafasan : bernafas panjang bila kencang.

e. Pupil mata : membesar bila sakit atau marah.

f. Liur : mongering bila takut dan tegang.

g. Bulu roma : berdiri bila takut.

h. Pencernaan : mencret-mencret.

Page 43: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

35

i. Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang dan

bergetar.

j. Komposisi darah : komposisi darah akan picut berubah dalam

keadaan emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif.38

c. Spiritual

Spiritual adalah spirit atau murni.39 Penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi tanpa didasari pemahaman dan keyakinan bahwa sumber

IPTEK adalah dari Allah SWT, justru akan membuat manusia lebih

banyak melakukan ‘trial and error’. Pengembangan segi-segi kehidupan

sebagai rahasia untuk meraih sukses manusia, perlu disempurnakan oleh

faktor SQ (Spiritual Quotient), demi untuk kematangan kerohaniaan.

Kunci dan kamus dari konsep ESQ menurut Ary Ginanjar adalah

Asmaul Husna atau 99 nama dan sifat Allah SWT. “Maanusia diberi

wewenang untuk menggunakan haknya dari Allah SWT untuk mengurangi

keluasan samudera hakikat dari ilmunnya. Maka dengan meresapi ke-99

asma Allah tersebut, seorang manusia akan mampu menguatkan dirinya

kembali (reinforcement) sebagai titik tolak pembangunan dan pengesahan

kecerdasan emosinya. Denngan Asmaul Husna manusia berikhtiar untuk

38 Abdul Rahman Shaleh, Mubib abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 171 39 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, (Jakarta:

Arga,2003), h. 51

Page 44: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

36

menunjukan kebaikan dari kebenaran, kebenaran dari kebenaran dan

keindahan dari kebenaran milik-Nya.”

Di dalam islam hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi

dan spiritual seperti konsistensi (istiqamah), kerendahan hati (tawadhu),

berusaha dan berbersih diri (tawakkull tawakal), totalitas (kaffah),

keseimbangan (tawazun), integritas dan penyempurnaan (ikhsan) dan

ketulusan (sinceret), semua itu dinamakan Akhlakul Karimah.

Kecerdasan spiritual bersumber dari suara-suara hati, sedangkan

suara-suara hati ternyata sama persis dengan nama dan sifat-sifat Ilahiyah

yang telah terekam di dalam jiwa setiap manusia, seperti dorongan ingin

muji, dorongan ingin belajar, dorongan inngin bijaksana dan dorongan

lainnya.

Untuk meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ) dapat ditempuh

dengan jalan menghayati serta mengamalkan agama, yaitu Rukun Iman

(Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-malaikat Allah, Iman kepada

Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul Allah, Iman kepada Hari Kiamat

dan Iman kepada Qada dan Qadar) dan Rukun Islam (Membaca Dua

Kalimat Syahadat, Sholat Lima Waktu, Puasa di Bulan Ramadhan,

Membayar Zakat, Pergi Haji jika mampu).40

d. Keterampilan

40 Dadang Hawari, Al-Qur’an. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h. 232

Page 45: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

37

Keterampilan atau life skills adalah berbagai keterampilan atau

kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berprilaku positif yang

memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan

tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif.41

Keterampilan atau life skills dapat dikelompokan dalam empat jenis

yaitu:

1) Keterampilan personal (personal skills) yang mencakup keterampilan

mengenal diri sendri, keterampilan berfikir rasional dan percaya diri.

2) Keterampilan sosial (social skills) seperti keterampilan melakukan

kerjasama, bertenggang rasa dan tanggung jawab sosial.

3) Keterampilan akademik (academic skills) seperti keterampilan dalam

melakukan penelitian, percobaan-percobaan denngan pendekatan

ilmiah.

4) Keteramilan vokasional (vocational skills) adalah keterampilan yang

berkaitan denngan suatu bidang kejuruan atau keterampilan tertentu

seperti di bidang pembengkelan, jahit-menjahit, peternakan, pertanian,

produksi barang tertentu.42

41 Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan hidup (Life Skills) Pendidikan Luar

Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional, 2003, h. 5

42 Pedoman Penyelenggaraan Program kecakapan Hidup (life skills) pendidikan Luar Sekolah, h. 7

Page 46: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

38

Keempat kecakapan tersebut dilandasi oleh kecakapan spiritual

yakni keimanan, ketaqwaan, moral, etika dan budi pekerti yang baik

sebagai salah satu pengalamandari sila pertama pancasila. Denngan

demikian, pendidikan keterampilan atau life skills diarahkan pada

pembentukan manusia yng berakhlak mulia, cerdas, terampil, sehat dan

mandiri.

3. Progaram dan Proses pemberdayaan

Pemberdayaan sebagai suatu program, dimana pemebrdayaan dilihat

dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai suatu tujuan, yang

biasanya sudah ditentukan jangka waktunya. Bila program selesai maka

danggap pemberdayaan sudah selesai dilakukan. Hal ini banyak terjadi

pada pembangunan berdasarkan proyek yang banyak dikembangkan oleh

lembaga-lembaga pemerintah, dmana proyek yang satu dengan yang

lainnya kadangkala tidak berhubungan, bahkan tidak saling mengetahui

apa yang sedang dikerjakan oleh bagian yang lain meskipun itu dalam

satu lembaga yang sama. Sedangkan pada beberapa organisasi non

pemerintrah kegiatannya tidak jarang juga terputus karena telah

berakhirnya dukungan dana dari pihak donor.

Proses pemberdayaan yang dikemukakan oleh Prijono, dan dkutip

oleh Rajuminropa, mengandung dua kecenderungan yaitu :

a. Kecenderungan primer, proses pemberdayaan yang menekankan

kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan,

Page 47: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

39

kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih

berdaya. Proses ini dilengkapi denngan upaya membangun assaet

material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui

organisasi.

b. Kecenderungan sekunder, proses pemberdayaan yang menekankan

kepada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu

agar mempunyai kemampuan atau berdaya untuk menentukan pilihan

hidupnya melalui proses dialog.

Selanjutnya menurut Rubin (1992) “central to empowerment is

illingnessto challenge formal authority and to ascape dependency on

those in power”. Yang dikutip oleh Rajuminropa bahwa pendapat Rubin

diartikan bahwa pemberdayaan sebagai proses ataupun sebagai tujuan

pada dasarnya akan memunculkan keberanian pada individu atau

kelompok. Kondisi semula yang cenderung hanya menerima keadaan,

selanjutnya akan lebih berani bertindak untuk merubah keadaan. Bentuk

keberanian itu juga dapat merupakan kekuatan formal guna menghapus

ketergantunannya.43

Hogon seperti dikutip oleh Adi menggambarkan proses

pemberdayaan yang kesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari

lima tahap utama yaitu:

43 Rajuminropa, pemberdayaan Anak dari Keluarga Miskin, (Universitas Indonesia

Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 2003), h. 43

Page 48: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

40

1. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak

memberdayakan (recall dopowering/empowering experience).

2. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan

pentidakberdayaan (discuss reasons for depowerment/empowerment)

3. Mengidentifikasi suatu masalah ataupun proyek (identify one

problem or project)

4. Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna (identify usefull

power bases) dan

5. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikan

(develop and implement action plans).

Dari pernyataan di atas tergambar mengapa Hogan menyakini bahwa

proses pemberdayaan yang terjadi pada tingkat individu tidak, berhenti

pada suatu titik tertentu. Tetapi lebih merupakan sebagai upaya

berkesinambungan untuk meningkatkan daya yang ada. Meskipun Hogon

memfokuskan tulisannya pada pemberdayaan individu, tetapi model

pemberdayaan yang bersifat on-going process tersebut bukan berarti

tidak dapat diterapkan pada level komunikasi.44

Proses pemberdayaan yang merupakan on-going process bukan

berarti meniadakan masalah, akan tetapi pemberdayaan tersebut

mempersiapkan struktur dan system dalam komunitas agar dapat

44 Adi Isbandi Rukminto, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 172

Page 49: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

41

bersikap proaktif dan responsive terhadap kebutuhan komunitas dan

permasalahan yang ada dan dapat muncul dalam kumunitas tersebut.

4. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan (empowerment) pada hakikatnya merupakan sebuah

konsep yang fokusnya adalah kekuasaan pemberdayaan secra subtansial

menurut Bagong Suyanto, merupakan proses memutus (break down) dari

hubungan antara subjek dan objek. Proses ini mementingkan pengakuan

subjek akan kemampuan akan daya yang dimiliki objek. Secara garis

besar, proses ini melihat pentingnya mengalirkan daya dari subjek ke

objek.45 Hasil akhir dari pemberdayaan adalah beralihnya fungsi individu

yang semula objek menjadi subjek baru, sehingga lahir relasi sosial yang

ada nantinya hanya akan dicirikan dengan relasi antara subjek dengan

subjek yang lain.

Menurut Edi Suharto menyatakan bahwa dalam pemberdayaan

memiliki tiga aras pemberdayaan, yaitu aras Mikro, Mezzo dan Makro.46

a) Pemberdayaan Aras Mikro

Pemberdayaan sistem ini disebut juga sebagai strategi system

kecil yang memiliki cakupan keluarga dengan titik tekannya

45 Editor, Moh. Ali Aziz dkk, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi

Metodologi (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h. 169 46 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, (Bandung: Rcfika Aditama, 2005), h. 66

Page 50: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

42

individu, salah satunya melalui bimbingan, konseling, manajemen

stress dan intervensi krisis.

Strategi mikro ini dilakukan sebagai kekecewaan tak kunjung

berfungsinya institusi publik di Negeri ini dalam memperjuangkan

aspirasi masyarakat. Itulah sebabnya, masyarakat lebih sering

bergerak sendiri-sendiri, atau jika harus bersama-sama.

b) Pemberdayaan Aras Mezzo

Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok

sebagai media intervensinya. Pendidikan dan pelatihan, dinamika

kelompok biasanya digunakan sebagai strategi dalam

meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan sikap

agar masyarakat memiliki kemampuan memecahkan permasalahan

yang dihadapinya.

c) Pemberdayaan Aras Makro

Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar

dengan intervensi perumusan kebijakan, perencanaan sosial,

kampanye, Aksi sosial, lobby, pengorganisasian masyarakat.

Dari ketiga strategi di atas jika dilihat secara seksama sagmen

pemberdayaan itu terletak pada mezzo dan makro walau tidak

menutup kemungkinan merambah pada ranah mikro. Oleh

karenanya, penggunaan strategi pemberdayaan dalam program

Page 51: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

43

pembangunan sosial mempunyai implikasi agar setiap kegiatan

yang diciptakan bermutu pada proses yang sifatnya partisifatif.

5. Tahapan- tahapan Pemberdayaan

Adapun upaya untuk pemberdayaan terdiri dari tiga tahapan yaitu:

a. Menciptakan suasana iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat itu berkembang. Titik tolaknya adalah pengenalan

bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi (daya)

yang dapat dikembangkan.

b. Memperkuat potensi atau daya yang memiliki oleh masyarakat,

dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif dan

nyata, serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang akan

membuat masyarakat menjadi semakin berdayandalam

memanfaatkan peluang.

c. Memberdayakan juga mengandung arti menaggulanggi.47

Untuk lebih memperjelas rincian dari masing-masing tahap tersebut

akan diuraikan secara singkat tahap-tahap pemberdayaan yang

dimaksud yaitu:

1) Tahap Persiapan

47 Gunawan Sumodiningrat, Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat,

(Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara), h. 165

Page 52: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

44

Pada tahap persiapan ini didalamnya sekurang-kurangnya

ada dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu (a) penyiapan

petugas; dan (b) penyiapan lapangan; penyiapan petugas,

dalaam hal ini tenaga pemberdaya masyarakat yang biasa juga

dilakukan oleh community worker, dan penyiapan lapangan

merupakan persyratan suksesnya suatu program pemberdayaan

masyarakat yang pada dasranya diusahakan dilakukan secara

non-direktif.

2) Tahap Pengkajian

Proses pengkajian yang dilakukan disini dapat dilakukan

secara individual melalui tokoh-tokoh masyarakat, tetapi dapat

juga melalui kelompok-kelompok masyarakat. Pada tahapan

ini petugas sebagai agen berusaha mengidentifikasikan

masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumber daya

yang dimilki klien.

3) Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubah secara

partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang

masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara

mengatasinya. Permasalahan yang ada masyarakaat diharpkan

dapat memikirkan beberapa alternative program dan kegiataan

yang dapat mereka lakukan.

Page 53: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

45

4) Tahap Performulasian Rencana Aksi

Pada performulasian rencana aksi ini, diharapkan petugas

dan masyarakat dapat membayangkan dan menuliskan tujuan

jangka pendek apa yang akan mereka capai dan bagaimana

cara mencapai tujuan tersebut.

5) Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan

Tahapan pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang

paling penting dalam program pemberdayaan masyarakat,

karena sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik akan

dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada

kerjasama antara petugas dan warga masyarakat, maupun

kerjasama antar warga.pertenatngan antara kelompok warga

juga dapat menghambat pelaksanaan suatu program ataupun

kegiatan.

6) Tahap Evaluasi

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan

petugas terhadap program pemberdayaan masyarakat yang

sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan

warga. Dengan keterlibatan warga pada tahapan ini diharapkan

akan terbentuk suatu system dalam komunitas untuk

melakukan pengawasan secara internal. Sehingga dalam

Page 54: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

46

jangka panjang diharapkan akan dapat membentuk system

dalam masyarakat yang mandiri dengan memanfaatkan sumber

daya yang ada.

7) Tahap Teminasi

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara

formal dengan komunitas sasaran.48

C. Pengertian Anak Asuh

Anak asuh adalah anak yang diberi biaya pendidikan (oleh seseorang),

tetapi tetap tinggal pada oarng tuanya.49

Menurut Ardianus Khatib yang dikutif oleh Chuzaimah T. Yanggo dan

Hafiz Ansharya berpendapat bahwa anak asuh adalah anak yang digolongkan

dari keluarga yang tidak mampu, antara lain sebagai berikut:

a. Anak yatim atau piatu atau anak yatim piatu yang tidak memiliki

kemampuan ekonomi untuk bekal sekolah dan belajar.

b. Anak dari keluarga fakir miskin

c. Anak dari keluarga yang tidak memiliki tempat tinggal tertentu (tuna

wisma).

48 Adi Isbandi Rukminto, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 182-195 49Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, h. 41

Page 55: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

47

d. Anak dari keluarga yang tidak memiliki ayah dan ibu dan keluarga dan

belum ada orang lain yang membantu biaya untuk bersekolah atau

belajar.50

Orang tua asuh tidak saja mengusahakan anak asuh untuk dapat

menyelesaikan pendidikan dasarnya saja, tetapi juga sebagai wujud gotong

royong menurut asas kekeluargaan dalam tatanan kehidupan berpancasila

secara konkrit juga ikut menyukseskan program wajib belajar sebagai upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa yang didasari oleh jiwa kemanusiaan yang

tinggi, rasa keikhlasan serta rasa kasih sayang.

Batasan Anak Asuh

Batasan usia dalam pelaksanan penelitian ini adalah 13-17 tahun, karena

pada usia ini anak belum mencapai taraf kematangan yang matang, maka ia

masih mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang sesuai dengan taraf

pertumbuhan dan perkembangan yang dapat hidu bahagia didunia dan

akhirat.

Pada akhir kanak-kanak ini ditandai oleh kondisi yang sangat

mempengaruhi sosial anak. Pada tahun terakhirnya dari masa kanak-kanak

terjadi perubahan fisik yang menonjol hal ini dapat mengakibatkan perubahan

dalam sikap, nilai dan perilaku dengan menjelang berakhirnya periode ini

akan anak-anak mempersiapkan diri secara fisik dan psikologis untuk

50 Ehuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Ashari, Problemati ke hokum Islam Kotemporer

pertama, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), h. 161

Page 56: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

48

n-teman

sebayanya.

akan merasa rendah diri hal

D. Pengertian Kemandirian

cil ia sudah biasa, sehingga bebas dari ketergantungan pada

orang lain.52

memasauki masa remaja.51 Pada masa ini peranan orang tua sangat

dbutuhkan untuk mendampingi anak-anaknya, karena pada masa ini adalah

masa peralihan dari akhir masa kanak-kanak memasuki masa usia remaja,

dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah orang tua atau lingkungan

terdekatnya, akan tetapia lebih banyak dipengaruhi oleh tema

Para psikologi memberikan sebutan batasan usia ini adalah “usia

berkelompok” pada usia ini karena perhatian utama tiap anak pada masa ini

tertuju kepada keinginan diterima oleh teman-teman sebayanya dan sebagai

anggota kelompok anak-anak yang tidak dapat tempat atau tidak dapat

diterima oleh kelompoknya maka akan tersisih, ia

ini dapat mempengaruhi prestasinya di sekolah.

Kemandirian dalam kamus bahasa Indonesia berasal dari kata mandiri.

Mandiri adalah keadaan dapat berdiri sendiri tidak bergantung pada orang

lain, sejak ke

Mandiri adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sikap seseorang,

yang lahir dari dalam hati untuk belajar mental diri sendiri. Tumbuh berarti

bertambah, dalam hal ini bertambah matang dalam segala hal, dapat dilihat

51 Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jkarta: PT. Aksara Pratama, 1980). H. 146

52 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 874

Page 57: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

49

plin, mempunyai tekad untuk maju, dengan

keadaan dapat berdiri sendiri.53

ain, hal ini

dipengaruhi oleh sikap serta kepribadian seseorang yang disiplin.

1. Ciri-c

ip oleh Tien

ha untuk mengejar prestasi.

d. 54

nah

mengelompokkan cirri-ciri kemandirian kedalam tiga kelompok yaitu:

bahwa kemandirian adalah suatu proses pendewasaan diri seorang anak, dan

proses pembelajaran diri, yaitu berpegang pada prinsip sendiri serta tidak

bergantung pada orang lain. kemandirian seseorang dipengaruhi oleh sikap,

cara dan kepribadian yang disi

Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kemandirian

adalah proses pendewasaan, dan pembelajaran seseorang yang mempunyai

tekad untuk lebih maju dan tidak bergantung kepada orang l

iri Kemandirian

Menurut Lindzay dan Aronson, seperti yang dikut

Supartinah orang yang mandiri menunjukan cirri-ciri yaitu:

a. Secara relatif jarang mencari perlindungan kepada orang lain.

b. Menunjukan inisiatif dan berusa

c. Memiliki rasa percaya diri.

Memiliki keinginan untuk menonjol.

Menurut Thulus Hidayat, seperti yang dikutip oleh Tien Suparti

53 Sri Harini, Aba Fidaus Al- Halwani, Mendidik Anak Sejak Dini, (Yogyakarta:

Kreasi Wacana, 2003), h. 34 54 Tien Supartinah dan Sugiyanto, Laporan Penelitian Mengenai Kontribusi Harga

Diri, Kemandirian, dan Motif Berprestasi Akademik Mahasiswa FKIP UNS Surakarta, Dirjen Pembinaan Penelitian dan PPM Direktorat Pendidikan Tinggi, (Depdikbud, 1992), h. 20

Page 58: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

50

a. Ciri yang menekankan pada adanya rasa tanggung jawab yang besar

terhadap perilakunya, baik tanggung jawab terhadap orang tua lain

maupun tanggung jawab diri sendiri.

b. Adanya rasa percaya diri, sehingga ia merasa aman menhhadapi

lingkungan, merasa aman berada dengan orang lain, dan tidak

tergantung kepada orang lain.

c. Adanya kreatifitas, sehingga dia mampu menhasilkan inisiatif ide-ide

dalam mencapai prestasi.55

Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat penulis simpulkan bahwa

kemandirian memiliki cirri-ciri pokok yaitu:

a. Aktifitas sendiri yakni adanya tindakan yang dilakukan sendiri tanpa

bantuan oranng lain, mampu mengendalikan tindakannya dan

memecahkan masalah yang dihadapinya sendiri.

b. Percaya diri yakni adanya kepercayaan pada kemampuan yang

dimilikinya, penerimaan terhadap dirinya sendiri dan memperoleh

kepuasan dari usaha yang telah dilakukannya sendiri.

c. Bertanggung jawab yakni adanya keinginan untuk maju, usaha untuk

mengejar prestasi, dan tujuan secara sungguh-sungguh, ulet, tekun,

serta berani mengambil resiko, berani tanggung jawab terhadap diri

sendiri maupun orang lain.

55 Ibid, h. 20

Page 59: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

51

d. Kreatif yakni kemampuan untuk bertindak orsinil, penuh gagasan dan

mampu mengembangkan sikap kritis.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Kemandirian tidak terjadi begitu saja, karena dalam membentuk

perilaku mandiri harus memperhatikan beberapa faktor penting yang

mempengaruhi kemandirian. Secara garis besar terdapat dua faktor yang

mempengaruhi kemandirian, yaitu faktor internal (mencakup faktor

perkembangan dan kematangan anak: serta faktor jenis kelamin) dan

faktor eksternal (mencakup faktor social dan budaya, faktor pola asuh).

a. Faktor Internal

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang

mencakup antara lain:

1) Faktor Perkembangan dan Kematangan Anak

Semakin seseorang berkembang menuju kearah kedewasaan,

maka sifat menggantungkan diri semakin berkurang dan seseorang

mempunyai sifat tergantung menunjukan pribadi yang tidak

matang.

Keadaan mandiri dapat tercapai jika seseorang berhasil

memecahkan masalah yang dihadapinya dalam upaya

perkembangan dirinya, mencapai kebebasan dan mampu

melakukan banyak hal sendiri. Sedangkan seseorang gagal

Page 60: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

52

mengatasi tekanan-tekanan dan masalah yang dihadapi dalam

upaya yang memperoleh kekbebasan dan mandiri maka dia akan

merasa malu dan ragu akan kemampuannya sendiri.

Maccoby dalam Monks menjelaskan bahwa sebelum anak

berusia kurang lebih 8-12 tahun, orang tua lebih mendoninasi.

Selanjutnya terjadi koregulasi (penentuan bersama). Pada tahap ini

orang tua semakin memberikan kebebasan menentukan sendiri

pada anak dalam situasi self regulation.56

Dengan demikian kemandirian anak sangat perlu dirangsang

pada saat anak berada pada tahap muscular-anal, dimana anak

mulai memiliki rasa ingin bebas walaupun belum dapat mandiri

secara sempurna. Pada usia inilah langkah yang tepat bagi orang

tua untuk memulai pemberian latihan kemandirian pada anak,

sambil tetap menyesuaikan dengan tingkat perkembangan dan

kematangan anak.

2) Faktor Jenis Kelamin

Pemberian perlakuan dan sikap yang berbeda terhadap anak

laki-laki dan anak perempuan disebabkan oleh garapan bahwa

mereka mempunyai peranan yang berbeda di masyarakat. Pada

laki-laki lebih diberi peran di area publik yaitu di luar rumah,

56 F. J. Monks, et. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya,

(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2001), h. 278

Page 61: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

53

sedangkan perempuan mendapatkan peran lebih pada wilayah

intern atau domestik yaitu dalam rumah. Akibatnya laki-laki

diharapkan lebih kuat, mandiri, agresif, dan mampu memanipulasi

lingkungannya, berprestasi serta membuat keputusan. Sedangkan

perempuan diharapkan lebih tergantung, sensitif dan keibuan.

b. Faktor Eksternal

Adapun faktor-faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal

dari luar yang mempengaruhi kemandirian seseorang meliputi antara

lain:

1. Faktor Sosial dan Budaya

Manusia adalah makhluk social yang hidupnya tidak bisa

dilepaskan dari kehidupan orang lain. lingkungan yang ada di

sekitar manusia itu merupakan bagian penting yang dapat

mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kepribadiannya.

Lingkungan seseorang, seperti lingkungan keluarga, masyarakt,

sekolah ataupun tempat individu tersebut tinggal akan dapat

membentuk pola perilaku dan kebiasaan-kebiasaan seseorang

termasuk kemandiriannya.

Dalam upaya pembentukan kemndirian ini perlu melihat

konteks lingkungan sosial dan nilai-nilai budaya yang dianut oleh

masyarakt sekitarnya. Hal ini karena konteks lingkungan sosial dan

Page 62: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

54

nilai-nilai budaya masyarakat, sangat mempengaruhi penerimaan

masyarakat akan arti pentingnya kemandirian, yang juga sangat

berpengaruh pada cepat dan lambatnya pencapian kemandirian

seseorang.

2. Faktor Pola Asuh

Faktor lain yang juga berpengaruh besar terhadap proses

pembentukan kemandirian ini adalah faktor pola asuh orang tua

bahkan mungkin faktor inilah yang paling besar pengaruhnya

terhadap perkembangan kemandirian seseorang.

Ada tiga teknik pengasuhan yang biasanya diterapkan orang

tua asuh pada anaknya, yaitu pola asuh authoritarian (otoriter),

pola asuh permisif (membolehkan), dan pola asuh autoritatif

(demokratis).

Pola asuh authoritarian, orang tua cenderung mendidik dan

menahan perolehan kebebasan anak, yang akibatnya dapat

membuat anak cenderung menjadi tergantung, kurang percaya diri

dan pasif.

Sementara itu pola asuh permisif, tidak menghasilkan anak-

anak yang sering mengalami kesulitan mengatasi tuntunan untuk

mandiri dan percaya diri menjelang usia remaja, dan mungkin akan

Page 63: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

55

mengalami frustasi bila terjadi kegagalan dalam menghadapi

lingkungan yang tidak mau menurut apa yang diinginkannya.

Sedangkan pola asuh autoritatif, secara tidak langsung orang

tua mendorong kemandirian dan tingkah laku disiplin pada anak.

Hal ini karena orang tua yang menerapkan pengasuhan demokratis,

tidak melakukan dominasi terhadap anak dalam membuat

keputusan, dan dalam membuat peraturan pun mereka akan

senantiasa memberikan penjelasan-penjelasan.

Anak yang diasuh dengan pola autoritatif (demokratis), akan

menjadi anak yang kompeten secara sosial. Artinya anak akan

mandiri, dewasa, mempunyai control diri yang kuat, percaya diri,

bersemangat atau aktif, eksploratif, ramah, semangat dengan

teman-temannya, dan mampu mengatasi stress.

Dalam hal ini pola asuh autoritatif (demokratis) lebih efektif

dibandingkan dengan otoriter dan permisif karena memberikan

standar yang jelas dan kontrol yang bijaksana terhadap anak-anak,

sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang matang.

Page 64: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

BAB III

GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN

A. Latar Belakang Berdirinya Panti

Pendirian Panti Asuhan Baiturrahman berawal dari ide yang digulirkan

Drs. H. M Suhaemi Syarif, ketua Masjid Jami Bintaro pada waktu itu yang

memiliki keinginan untuk mendirikan pesantren Dhuafa dan Yatim.

Keinginannya tersebut ia diskuksikan kepada jajaran pengurus Masjid Jami

Bintaro Jaya. Di antara jajaran pengurus yang diajak diskusi pada waktu itu

antara lain adalah Dr. Ir. H Rochiyat Deni Dj., M.Eng, Ir. Bambang Bahagio,

Drs. H Supriadi, Ir. H Budi Karya Sumadi, Ir. H Nazarudin. Selanjutnya

diskusi-diskusi yang dilakukan para jajaran pengurus Masjid tentang ide

Bapak Suhaemi yang bercita-cita ingin mendirikan pesantren Dhuafa dan

Yatim tersebut semakin berkembang dan menjadi sebuah diskusi panjang.

Sampai pada akhirnya Masjid Jami Bintaro Jaya disahkan menjadi Yayasan

Masjid Jami’ Bintaro Jaya dan terbentuklah pengurus baru, yaitu:1

Ketua Umum : Dr. Ir. H Rochiyat Deni Dj, M.Eng

Wakil ketuanya : Ir. H Nazarudin

Sekertaris umum : Ir. Bambang Bahagio

1 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada

tanggl 20 Januari 2010 saat penulis melakukan praktikum kuliah

57

Page 65: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

58

Wakil sekertaris : Drs. H Supriadi

Bendahara Umum : H. Saeful Fiqri, SE

Wakil Bendahara : Hj. Liana Tumbunan

Setelah Masjid Jami Bintaro disahkan menjadi Yayasan, rencana

mendirikan Pesantren Dhuafa dan Yatim ini dilanjutkan. Rapat pertamanya

diadakan untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Dalam rapat tersebut

diputuskan untuk mendirikan lembaga Panti asuhan sebagai embrio bagi

rencana pendirian pesantren di masa mendatang. Adapun panti asuhan yang

diputuskan dalam rapat tersebut adalah:2

Nama Panti Asuhan : Baiturrahman

Kordinator : Drs. H Supriadi

KA Panti Panti Asuhan : M Jufri Halim

Pembantu Rumah Tangga : Sri Atiqah

Status Tempat : Mengontrak sebuah rumah di Jalan Kebon

Kopi Gang Benda No 70 RT 02/O4,

Pondok Betung, Pondok Aren

Selanjutnya kegiatan rekrutmen dimulai sejak Mei 2008. Mula-mula

menerima anak asuh pada bulan juni 2008. Untuk tahap pertama anak asuh

yang diterima sebanyak lima orang, dengan kepastian peserta asuh berada di

2 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada

tanggl 20 Januari 2010 saat penulis melakukan praktikum kuliah

Page 66: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

59

Panti Asuhan “Baiturrahman” dimulai pada bulan Juli, maka sejak Juli 2008

aktifitas atau kegiatan panti asuhan mulai dilangsungkan.3

Kegiatan panti pada awalnya dilakukan dan dimulai dari hal-hal yang

paling sederhan, yaitu dimulai dengan menghidupkan ibadah yaumiyah secara

bersama-sama, sperti kegiatan shalat berjemaah dengan cara bergiliran

menjadi imam, muadzin, dan yang iqamah. Bertanggung jawab pada

keperluan masing-masing, sepeti mereka mencuci pakaian, mencuci piring

makan, menyetrika pakaian masing-masing. Bahkan lebih jauh dalam aktifitas

sehari-hari seluruh komunikasi antar peserta asuh didasarkan pada prinsip-

prinsip kemandirian, kebersamaan, cinta kasih dan tolong menolong.

1. Strategi Rekrutmen Peserta Didik

a. Diperlukan ketegasan tentang kualifikasi peserta didik. Baik berkaitan dg

usia (SD 10 thn sampai SMP 14 thn), jumlah 12 anak, tingkat kepribadian

(tidak cacat mental, berpenyakit seperti kleptomania dll akan berdampak

pada yang lainnya) dan kometmen keluarga (hal ini penting sebab

pengalaman banyak ditunggangi oleh LSM yang sebenarnya mengganggu

program pengembangan anak kurang mampu) terhadap program

dimaksud. Harus diikat dalam sebuah kontrak atau perjanjian antara

Yayasan dan keluarga.

b. Melalui rekomendasi orang-orang yang dipercaya

3 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada

tanggl 20 Januari 2010 saat penulis melakukan praktikum kuliah

Page 67: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

60

c. Melalui tahapan yang dibuat dalam bentuk SOP

2. Prinsip-prinsip Pengelola

a. Pengelola harus tinggal bersama di panti asuhan dimaksud, kecuali juru

masak.

b. Meyakini bahwa melayani (mengelola, membimbing dan mendidik) anak

yatim dan dhuafa’ adalah ibadah kepada Allah SWT.

c. Maka Pengelola melayani seperti melayani diri sendiri

d. Ia memahami bahwa anak sebagai manusia yang unik (maka anak harus

dipahami sesuai dengan kondisi dan pertumbuhan kepribadiannya)

e. Ia harus tanggung jawab, idealisme, kometmen, dedikasi, prospektif dan

inovatif terhadap pengembangan, dalam rangka membangun kepribadian

anak yang mandiri, jujur, terbuka, inovatif, bertanggung jawab, penuh

kasih sayang, dan kerja sama.

f. Mengoptimalkan peran dan fungsi keluarga dalam rumah pendidikan

yatim piatu.

g. Menyadari bahwa seluruh yang diucapkan, dilakukan dan sikap sebgai

contoh untuk diinvestasikan pada pengembangan kepribadian anak.

3. Strategi Pelayanan Taman Pendidikan Baiturrahman

a. Sosialisasi program di antara sesama petugas

Page 68: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

61

b. Menciptakan suasana kasih sayang dan kerja sama di antara anggota

rumah tangga (Ka. Rumah Tangga, Waka Rumah tangga, anak-anak dan

petugas lain)

c. Aturan rumah tangga berbasis pembinaan dan pendidikan (terhindar dari

tekanan dan penindasan)

d. Program dibuat secara bertahap, realistis, dapat diimplementasikan dan

dilakukan secara konsisten.

e. Setiap pembuatan program melibatkan anak asuh, agar merasa memiliki

aturan yang dibuat.

f. Semua pihak berorientasi pada tujuan ideal.

g. Evaluasi harian, mingguan, bulanan, persemester dan tahunan program-

program yang telah berjalan.

4. Prosedur Rekrutmen Peserta Didik4

a) Peserta berusia 10 sampai 14 tahun.

b) Peserta adalah anak anak dari kalangan keluarga du’afaa’;

Yatim Piatu/Piatu saja

Fakir, Miskin, terlantar (bukan anak jalanan)

Bukan anak yang memiliki masalah kepribadian (mental)

Bebas Narkoba

c) Disepakati oleh orang tua atau wali

4 Lihat Data Panti Asuhan Baiturrahman pada tanggal 21 Januari 2010 saat melakukan

praktikum kuliah

Page 69: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

62

d) Direkomendasikan oleh orang perorang, atau instansi, dan lain sebagainya.

e) Mengisi formulir pendaftaran.

f) Mengisi kontrak kerja sama dengan panti

g) Anak yang bersangkutan memiliki minat

h) Siap diasramakan

i) Siap mengikuti kegiatan dan aturan yang berlaku

j) Melalui sebuah test atau wawancara seleksi, tujuan test atau wawancara

adalah:

Menghindari anak-anak yang mengalami masalah kepribadian

Untuk mengetahui gambaran umum kepribadian anak

Mengetahui latar belakng kehidupan anak

Mengetahui potensi dan keahlian anak

Bahan atau bekal pembinaan dalam panti

5. Posedur Administrasi Kesekretariatan

1. Surat masuk diarsip sesuai dengan ketentuan filing system yang berlaku

dan memberikan tanggapan atas surat tersebut sesuai dengan kapasitas

kesekretariatan dan memberikan tembusan pada Koordinator dan Wakil

Koordinator, serta Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya.

2. Segala bentuk pengajuan dan laporan disampaikann oleh Ka. Atau Waka.

Rumah Tangga yang diketahui oleh Koordinator dan Wakil Koordinator

Panti dalam bentuk Surat atau dokumen lainnya.

3. Berbagai kegiatan yang dilakukan panti yang berhubungan dengan pihak

luar, diketahui dan harus memperoleh persetujuan dari Koordinator atau

Page 70: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

63

Wakil Koordinator, dan dilakukan tembusan kepada Yayasan Masjid

Jami Bintari Jaya.

4. Segala bentuk sumbangan yang disampaikan langsung oleh masyarakat ke

panti, baik berupa barang atau makanan dilaporkan pada Koordinator dan

Wakil Koordinator, serta Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya. Kecuali

sumbangan berupa uang atau cek diserahkan secepatnya kepada Yayasan

dan dilaporkan pada Koordinator dan Wakil Koordinator., agar segera

diberikan surat ucapan terimakasih oleh Yayasan Masjid Jami Bintaro

Jaya.

5. Mengeluarkan surat rekomendasi pada anak yang membutuhkan

berhubungan dengan kegiatan disekolah atau tempat lain yang

memerlukannya.

6. Prosedur Pembagian Kerja

1. Koordinator bertanggung jawab pada

2. Wakil Koordinator bertanggung jawab pada

3. Ka. Rumah Tangga

a) Bertanggung jawab thd seluruh aktifitas panti kepada Yayasan Masjid

Jami’ Bintaro Jaya, melalui Koord dan Wakil Koord.

b) Bertanggung jawab dan mengambil keputusan terhadap permasalahan

yang terjadi secara mendadak, setelah koordinasi dengan Koordinator

dan Wakil Koordinator.

Page 71: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

64

c) Memimpin rapat dan berwenang menetukan kebijakan baru dalam

panti dengan memperoleh persetujuan dari koordinator dan wakil

koordinator.

d) Memimpin evaluasi program dan mengembangkan program baru yang

dianggap strategis

e) Membuat laporan anggaran secara tertulis pada Yayasan perbulan

dan laporan kegiatan perenam bulan dan pertahun, diketahui

Koordinator dan Wakil Koordinator.

f) Beranggung jawab pada pengelolaan dan penggunaan keuangaan panti.

g) Melaksanakan komunikasi dengan guru kelas di sekolah peserta didik,

untuk memperoleh dan mengetahui perekembangan mutakhir peserta

didik di sekolah

h) Memberikan keputusan tentang jenis makanan yang akan dimasak

dan diolah pada setiap harinya.

2) Waka Rumah Tangga

a) Membantu tugas-tugas dan tanggung jawab Ka. Rmh Tangga dlm

pelaksanaan program.

b) Mengambil alih tanggung jawab Ka Rmh Tangga pada saat-saat yang

dipandang mendesak (Ka. Rumah Tangga berhalangan)

c) Memimpin aktivitas ritual keagamaan bersama ketua.

d) Menyusun jadwal kegiatan bersama Ka. Rumah Tangga.

e) Membimbing peserta didik dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan

rumah

Page 72: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

65

f) Menertibkan administrasi di sekretariat

g) Menyusun pembagian tugas kebersihan anak-anak di panti

h) Mengatur sistem belanja kebutuhan konsumsi lauk pauk sehari-hari.

i) Mengusulkan jenis masakan setiap harinya.

3) Tukang Masak

a) Memasak makanan sesuai dengan menu yang telah ditetapkan untuk

sarapan pagi, makan siang dan makan malam.

b) Membersihkan alat-alat dapur (kompor, panci, wajan, dan lain-lain)

serta membersihkan seluruh tempat di area dapur).

c) Membersihkan halaman depan dan lantai dipingiran panti.

d) Mencuci suprei Ka. Panti dan anak-anak (tidak tetap)

7. Beberapa masalah anak dhu’afa dan yatim5

a) Terdapat opini dalam masyarakat bahwa anak dhu’afa atau yatim sebagai

anak nakal

b) Atau bahkan diidentikan sebagai anak yang lemah dan tidak berdaya

c) Sikap belas kasihan yang berlebihan dan tidak memiliki pijakan yang

benar justru membuat mereka bergantung dan cenderung memiliki sikap

yang rapuh dan tidak mandiri

d) Bencana utama adalah ketika tempat bersandar mereka tidak lagi menjadi

sandaran dalam hidupnya.

5 Lihat Data Powerpoint di Panti Asuhan Baiturrahman pada tanggal 21 Januri 2010 saat

melakukan praktikum kuliah

Page 73: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

66

e) Ungkapan-ungkapan belaskasian yang selalu mereka dengan ikut

menyumbangkan terbentuknya cara berfikir dan identifikasi diri mereka

pada posisi identitas negatif yang diberikan masyarakat.

B. Visi dan Misi6

1. Visi Panti Asuhan Baiturrahman :

“Membentuk Anak berkepribadian Mandiri, Jujur, Inovatif, Pengabdi

dan Amanah”

2. Misi Panti Asuhan Baiturrahman :

a. Menyelamatkan pendidikan anak-anak dari keluarga dhu’afa

b. Memberikan ruang yang kondusif bagi perkembangan kepribadian

anak dalam kehidupannya sehari-hari

c. Mengembangkan potensi dasar peserta didik sesuai dengan kompetensi

masing-masing

d. Mendorong peserta didik untuk melatih diri secara mandiri agar dapat

mengurus dan mengatur diri secara optimal

e. Mendorong peserta didik untuk terbiasa jujur

f. Memberikan ruang yang memadai pada peserta didik untuk selalu

berkreasi dan bersikap inovatif

6 Lihat Data Powerpoint di Panti Asuhan Baiturrahman pada tanggal 21 Januari 2010

saat melakukan praktikum kuliah

Page 74: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

67

g. Mengembangkan tradisi hidup bagi peserta didik untuk selalu

bertanggung jawab, pengabdi dan amanah dalam berkata, bersikap,

bertindak dan bekerja.

C. Tujuan

Sebagaimana cita-cita yang ingin diperjuangkan sejak awal terbentuknya

Panti Asuhan Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya yakni

terciptanya peningkatan taraf hidup, kesejahteraan umat, serta meningkatkan

pengalaman nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari di sekitar

masyarakat umum pada umumnya.

D. Susunan Organisasi Panti Asuhan “Baiturrahman”

Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya

Koordinator

Drs. H. Supriyadi

Ketua Panti

M. Jufri Halim M.si

Asisten

Helen Isa Alfiani

Tukang Masak

Sri Atiqah

Anak Asuh 12 Orang

Page 75: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

68

E. Program-program Kegiatan Panti

A. Prosedur Kegiatan

1. Prinsip Pelaksanaan Program Kegiatan Panti

a. Bersandar pada visi dan misi

b. Seluruh aktifitas dalam panti diorientasikan pada pendidikan

c. Menghidupkan peran dan fungsi keluarga

d. Memahmi bahwa anak adalah mahluk yang unik

e. Implementasi program dirancang secara bertahap

f. Program dirancang secara realistis

g. Program diimplementasikan dengan pendekatan yang amat

menyenangkan, bukan tekanan dan paksaan

h. Program dirancang untuk membangun kerja sama, kejujuran,

kemandirian, inovatif, dan amanah.

i. Sebelum program diimplementasikan dilakukan sosialisasi dan

penjelasan pada peserta didik.

j. Melibatkan anak dalam mengimplementasikan tahapan program.

2. Pelaksanaan Program Kegiatan Panti

a. Program Harian

Tabel 1 JADWAL KEGIATAN HARIAN ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN

No Waktu Kegiatan

04.00-05.15 05.15-05.25

Persiapan Shalat Subuh dan shalat tahajud (dikondisikan terlebih dahulu)

Shalat Subuh dan dzikir (dikondisikan

Page 76: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

69

05.25-06.00 06.00-13.00 13.00-14.20 14.20-16.00 16.00-16.30 16.30-17.30 17.30-18.30 18.30-19.30 19.30-20.30 20.30-21.00 21.00-21.30 21.30-04.00

terlebih dahulu)

Mengaji al-Quran pada Pembimbing atau belajar, Sarapan Pagi (mencuci piring masing-masing) dan mandi bergantian persiapan ke sekolah

Sekolah

Shalat dhuhur dan Makan Siang (mencuci piring masing-masing)

Istirahat dan santai (bisa diisi bercerita, sosialisasi, nonton dll)

Shalat Ashar

Santai, belajar, mandi, siap-siap shalat magrib (ada makanan kecil)

Shalat magrib dan mengaji al-Quran atau pelajaran sekolah

Shalat Isya’

Jam Belajar (dibimbing oleh kepala panti)

Makan Malam (sesudah makan mencuci piring masing-masing)

Mempersiapkan keperluan sekolah masing-masing (untuk sekolah besok)

Istirahat atau tidur malam

(ada program puasa Senin-Kamis, shalat Tahajjud, tradisi membaca, tradisi diskusi, tradisi menghargai perbedaan dan menghargai orang lain akan dilakukan secara bertahap).

Page 77: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

70

b. Program Mingguan

a) Ahad bersih (semua pihak terlibat termasuk Kamar dan Waka

Rumah Tangga Panti)

b) Jadual piket kebersihan

c) Mencuci pakaian masing-masing

d) Jadwal mencuci dan membersihkan kamar mandi

e) Diskusi rutin mingguan tentang aktifitas panti

f) Nyetor hafalan surat-surat pendek pada kepala panti

g) Ngaji yasin bersama dan tahlil pada malam jumat

h) Hafalan surat-surat pendek pada selasa malam.

i) Pengajian kitab kuning pada setiap sore.

j) Latihan pidato, baca puisi, MC dan lain-lain pd malam minggu

k) Kunjungan keluarga ke panti atau ke keluarga

l) Mading kreatifitas anak panti

c. Program Bulanan

1. Pengajian bulanan

2. Evaluasi diri (konseling kelompok) membahas masalah-

masalah yang dihadapi, prosepek hidup, motivasi dll.

3. Kunjungan ke rmh orang-orang sukses

4. Nonton film bersama (di rumah pendidikan)

5. Studi komparatif ke lembaga-lembaga tertentu

6. Penobatan peserta didik terbaik di setiap bulan.

Page 78: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

71

d. Program Tahunan

1. Rekreasi

2. Outbound

3. Kegiatan ibadah di bulan romadhan dan kegiatan hari besar

agama

F. Profil Anak Asuh di Panti Asuhan Baiturrahman

Table 2 Profil Anak Asuh

NAMA DAN PROFESI N

O NAMA TGL

MASUK & LAHIR

ALAMAT

AYAH IBU

1 M. NUR ALFIAN

Juni 2008

Jakarta,

13-2-1993

JL. Perdagangan RT 007/05 N.10 Rempua Ciputat Timur Tangerang Selatan

ABA ABU BAKAR

AL-FLORESI

BURUH

TRI ASTUTI

IRT

2 AHMAD MUKMIN

Juni 2008

Jakarta,

16-2-1996

JL. Kebon Kopi RT 09/04 Pondok Betung Pondok Aren Tangerang Selatan

CIPTO

BURUH BANGUNA

N

SATUNI

PRT

3 YUDHA TRISWANDY

Juli 2008

Jakarta,

2-10-1994

JL. Gelagah RT 004/03 NO 14 Pisangan Ciputat Timur Tangerang Selatan.

ALI ANDRIAN

ALMARHUM

ENTIN RUSTINI

GURU PRIVAT

Page 79: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

72

4 M. Khadavi

Oktober 08

Bogor,

15-12-96

JL.Surya Kencana Kemuning III

Pamulang Barat Tangerang Selatan

NUR HEDI

ALMARHUM

RUKIAH

GURU

5 JULKIFLI

Juli 08

Jakarta,

5-12-95

JL. Tirta Jaya IV Cimanggis Depok JAWA BARAT

HUSNI

SATPAM

FATMAWATI

IRT

6 M. SAMTIDAR

Juli 2008

Cerebon,

11-8-94

JL Beruang II RT 01/02 Pondok Ranji Ciputat Timur Tangerang Selatan.

ABDUL CARLAH

TKG LAS KELILING

JUJU JUHAIRIA

H

IRT

7 CECEP MUL.

Oktober 08

Ciamis,

1-3- 1994

JL. Mekarwangi RT 11/03 NO 18 Kamp. Rinduwangi Desa Mekarwangi Kec. Sukamantri CIAMIS

SUMPENA P

TANI

AMAH

IRT

8 FAZRIN Y

Desemb. 08

Tangerang,

16-12-96

JL H. Isa RT 05/011 NO 16A Rengas Ciputat Timur Tangerang Selatan

YUSUF T

BURUH

NURSIUTA

IRT

9 ABDUL AZIS BA’MAR

Juli 2009

Sukabumi,

4-7-1995

JL. Wijayakusuma II NO 75 MABAD Q-Wal Rempua Ciputat

S. IBRAHIM BA’MAR

TIDAK TETAP

SYARIFAH

IRT

Page 80: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

73

10 WAHYU EKA PERMANA

Juli 2009

Wonosobo, 19-5-1995

GG. H. Echoh RT 1/9 Cempaka Putih Cpt Timur Tangerang Selatan

PERMANA

BURUH

SUMIRAH

IRT

11 DIDI Juli 2009

Tangerang, 11-04-94

GG Bacang NO 64 RT 01/09 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang

SAMAN

OJEK

NANIH

IRT

12 CITRA SAPUTRA

Juli 2009

Jakarta,

23-11-94

Jl. Nusa Jaya Rt. 04/02 Pondok Ranji

NUDIN

BURUH

SITI HRLINA

IRT

Page 81: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Temuan

lembaga Panti Asuhan Baiturrahman ini, kita berupaya menjadi pengganti

orang tua untuk membina anak-anak asuh, anak akan memperoleh pendidikan

formal dan pendidikan non formal, mendapatkan bimbingan keagamaan,

mendapatkan sopan santun, mendapatkan bimbinbgan prilaku dan etika,

mempunyai keterampilan menjadikan anak yang mandiri, tentunya anak asuh

punya harkat martabat serta harga diri sperti anak lainnya, juga dia

mempunnyai masa depan yang lebih baik.1

Program pemberdayaan melalui kemandirian anak asuh di Panti Asuhan

Baiturrahman Yayasan Masjid Bintaro Jaya yang membuat anak-anak asuh

dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, bakat dan

minatmereka dapat tersalurkan serta dapat menciptakan jiwa dan kreatif dan

mandiri untuk anak asuh. Karena kemandirian merupakan hasil dari proses

dari perilaku yang kita jalani dari waktu kewaktu hingga menjadi kebiasaan,

hanya manusia yang menghargai kemampuan dirinya yang akan mandiri.

Dari sini dapat kita lihat, adanya manfaat yang secara tidak langsung

diperoleh oleh Panti Asuhan Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya

1 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada tanggl 12 Mei 2010

74

Page 82: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

75

dengan terlaksananya program tersebut, walaupun hal itu tidak dapat dijadikan

dasar motivasi awal terlaksannya program pemberdayaan anak asuh tersebut,

karena ini mungkin dapat dikatakan sebagai sebab akibat dari pelaksanaan

program tersebut.

Oleh karena itu, upaya pemberdayaan tersebut diperlukan adanya sebauah

langkah atau strategi untuk mencapainya. Strategi itu sendiri menurut Bintoro

Tjokroamidjojo dan mustapadidjaja dalam bukunya “Teori dan Strategi

Pembangunan Nasional” memjelaskan definisi bahwa strategi adalah

keseluruhan langkah dengan perhitungan yang pasti guna mencapai suatu

tujuan atau untuk mengatasi suatu persoalan.2 Hal ini yang menjadi dasar dari

strategi pemberdayaan anak asuh yang dilakukan Panti Asuhan Baiturrahman

Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya secara garis besar mempunyai tujuan untuk

mengembangkan anak asuh.

1. Startegi Aras Mikro

Menurut penulis, pada prakteknya strategi yang dijalankan oleh Panti

Asuhan Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro jaya sejalan dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Edi Soeharto, yang menyatakan bahwa

strategi pemberdayaan itu dapat didekati melalui aras mikro, aras mezzo

dan aras makro.3 Dalam hal ini penulis melihat Panti Asuhan

Baiturrahman dalam menjalankan pemberdayaan masyarakat baru

2 Bintoro Tjokroamidjojo dan Mustapadidjaja, Teori dan Strategi Pembangunan Nasional, (Jakarta: Haji MasAgung, cet. Ke -6, 1988), h. 13

3 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyar, (Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 66

Page 83: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

76

mencapai aras mikro dan aras mezzo. Sedangkan untuk aras makro belum

kelihatan.

Secara sederhana, strategi aras mikro memiliki titik tekannya pada

individu dan keluarga, salah satunya melalui bimbingan. Strategi

pemberdayaan anak asuh sebagaimana yang dipahami oleh pengurus Panti

Asuhan Baiturrahman adalah program yang dijalankan dengan maksud

dan tujuan akhir untuk membantu anak asuh keluar dari kemiskinan,

kebodohan dan masalah-masalah sosial yang lain. dengan harapan, melalui

program yang dijalankan anak asuh agar bisa membantu kedua orang

tuanya.

Yang dilakukan Panti Asuhan Baiturrahman dalam pemberdayaan

adalah ingin meningkatkan kemandirian dan kemampuan anak asuh

disekitar ini, sehingga mereka tidak lagi terjepit dalam kesusahan dan

kelak, mereka diharapkan mampu mandiri dan dapat membantu yang lain.

untuk itu cara yang kita tempuh dalam rangka melaksanakan semua itu

adalah melalui pembinaan, pembinaan yang dimaksud adalah melalui

kemandirian dan pemahaman kembali tentang agama Islam.

Dari keterangan diatas, program-program pemberdayaan anak asuh

yang dijalankan oleh Panti Asuhan Baiturrahman yang termasuk kedalam

strategi aras mikro meliputi:

Page 84: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

77

a. Pengembangan Bidang Pendidikan

Pengembangan bidang pendidikan Panti Asuhan Baiturrahman

menyelenggarkan pendidikan formal dan non formal terhadap anak

asuhnya. Tetapi mereka menyekolahkan anak asuhnya dimana saja

yang sesuai dengan jenjang pendidikan anak asuh tersebut. Alasan:

Panti Asuhan Baiturrahman menyekolahkan anak asuhnya di luar Panti

Asuhan Baiturrahman karena belum tersedianya fasilitas lembaga

pendidikan didalam Panti Asuhan Baiturrahman semua biaya serta

keperluan sekolah lainnya ditanggung oleh Panti Asuhan

Baiturrahman.4

Adapun tingkat pendidikan anak asuhnya di mulai dari SMP, MTS,

samapai SLTA. Panti Asuhan Baiturrahman tidak mewajibkan atau

mengkhususkan anak asuhnya agar memilih sekolah baik sekolah

umum maupun sekolah agama. Pihak Panti Asuhan Baiturrahman

memberikan kebebasan terhadap anak asuhnya untuk memilih sekolah

mana saja sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

Walaupun Panti Asuahn Baiturrahman menyelenggarakan

pendidikan formal, ada pula pendidikan non formal, pihak panti

mengadakan bimbingan pembelajaran setiap seminggu dua kali yang

diwajibkan pada seluruh anak asuh dengan dibawah bimbingan

4 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada

tanggl 13 Mei 2010

Page 85: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

78

pengurus atau pembina Panti Asuhan. Setelah adanya bimbingan

pembelajaran, terus adanya belajar pribadi, yaitu mengulang atau

mempelajari pelajaran yang telah mereka dapatkan di sekolahnya.

Apabila mereka mendapat kesulitan dalam pelajaran mereka dapat

menyanyakannya lanngsung pada para pembina.

Bagi anak yang telah menyelesaikan sekolahnya sampai tingkat

SLTA (sederajat), pihak panti tidak lepas tangan begitu saja melainkan

mereka diberikan kesempatan untuk kuliah, mereka dibebaskan

memilih tempat kuliah sesuai dengan kemampuan dan keinginan

mereka. Setelah menyelesaikan semuanya dari pihak Panti Asuhan

memberikan kebebasan kepada mereka untuk bertanggung jawab

terhadap semua kebutuhan denngan cara bekerja sesuai dengan

keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki.

Table 1

Data Pendidikan Anak Asuh

No Tingkat Kelas Umur Jumlah

1. SMP VII 13 1 orang

2. SMP VIII 14 1 orang

3. MTS VII 13 1 orang

4. MTS VIII 15 1 orang

5. MTS IX 15 6 orang

6. SMK X 15 2 orang

Page 86: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

79

Data pendidikan anak asuh, masing-masing anak memilki

tingkatan pendidikan yaitu ada yang SMP, MTS dan SMK. Mereka

berbeda tempat sekolahnya, yang menetukan sekolah adalah anak asuh

sendiri, bukan kemauan Panti Asuhan.

Pengembangan masyarakat pada hakekatnya mempunyai

kemampuan dan pengetahuan yang luas dengan berbagai dimensi yang

berkiatan erat dengan yang lainnya dalam satu susunan yang

terintegrasi. Oleh karena itu perlu upaya untuk pengembangan

masyarakat tersebut. Dalam kondisi negara yang kurang pasti ini salah

satu upaya untuk meningkatkan manusia yang dimiliki oleh bangsa

Indonesia adalah meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

b. Pengembangan Bidang Kerohanian

Selain diberikan pengembangan bidang pendidikan, pihak Panti

Asuhan Baiturrahman juga memberikan pengembangan bidang

kerohanian pada anak asuhnya, pengembangan bidang kerohanian

yang telah berjalan samapi saat ini adalah:

a) Shalat tahajud dan shalat subuh berjamaah yang dilakukan tiap

malam.

b) Shalat berjamaah khususnya untuk shalat magrib, isya dan subuh.

c) Yasinan setiap malam jumat, selain malam jumat mengaji sesuai

dengan jud mereka ngaji.

Page 87: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

80

d) Diberikan Tausiah

e) Program penghafalan surat-surat pendek, ayat-ayat yang telah

ditentukan dari bacaan-bacaan shalat. Mereka ditargetkan untuk

menghafal tersebut sesuai dengan target yang telah di tentukan.5

Melalui pengembangan bidang kerohanian yang diberikan Panti

Asuhan Baiturrahman kepada anak asuhnya diharapkan mereka

memiliki kemampuan keagamaan yang lebih mantap lagi sehingga

setelah mereka keluar dari Panti Aduhan ini mereka mampu

membentengi diri mereka dengan landasan iman yang sangat kuat.

Dengan, pengembangan masyarakat yang kompeten yang

berkualitas adalah sosok individu yang di samping memiliki kualifikasi

IPTEK dan IMTAQ juga memiliki nilai sosial yang tinggi,

keterampilan yang fungsional serta mampu berkiprah dalam kontek

dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan secara luas serta

mampu mandiri.

c. Pengembangan Bidang Fisik

Melihat begitu pentingnya kesehatan fisik bagi anak-anak asuh

sehubungan dengan semboyan men sano in corpora yang artinya

5 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada

tanggl 13 Mei 2010

Page 88: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

81

didalam jiwa yang kuat terdapat akal yang sehat, tentunya perlu

diadakan kegiatan pembinaan fisik.

Pembinaan fisik yang telah diadakan oleh Panti Asuhan sampai

saat ini yaitu kegiatan olahraga berupa renang. Setiap hari minggu

anak asuh diwajibkan lari pagi, sedangkan sore hari mereka boleh

melakukan kegiatan olahraga sepak bola atau olahraga yang lainnya.

Pada bidang olahraga akan lebih baik apabila pihak Panti Asuhan

melengkapi sarana olahraga yang dimiliki seperti olahraga yang

bersifat umum, bulu tangkis, bola voly, basket dan lain-lain. bahkan

apabila pihak Panti Asuhan mampu menyediakan lapangan olahraga

yang sesuai dengan alat yang telah disebutkan tadi, maka hal itu akan

lebih bermanfaat lagi bagi anak asuh, karena dengan demikian anak

asuh dapat mencukupi kebutuhan kesehatan mereka secara maksimal

melalui olahraga.6

Dengan demikian masalah pengembangan masyarakat tidak hanya

melalui pendidikan sebagai lembaga sekolah tetapi meliputi aspek-

aspek fisik, intelektual dan moral. Jadi, bukan hanya satu aspek saja

dalam proses pengembangan manusia tersebut tetapi harus seimbang

dan berkembang dengan baik berupa pengetahuan atau keahlian

individu tersebut.

6 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada tanggl 12 Mei 2010

Page 89: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

82

d. Pengenbangan Bidang Bantuan Sosial

Kiris yang menerpa Indonesia pada pertengahan tahun 2007 dan

kenaikan harga bahan bakar minyak yang berulang kali memberikan

sumbangan yang cukup besar dalam meningkatkan angkat penduduk

miskin. Dengan sendirinya keluarga anak asuh yang menderita juga

maningkat. Melihat kondisi tersebut Panti Asuhan Baiturrahman

memberikan bantuan kepada anak-anak yang kurang mampu.

Di dalam system keuangan, proses pengelolaannnya dilakukan

dengan prinsip-prinsip akuntabilitas yang disesuaikan dengan sistema

keuangan modern, salah satu proses yang ditetapkan antara lain adalah

Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya menetapkan mekanisme antara lain:

1. Seluruh pengurus yang mengkomunikasikan keberadaan Panti

Asuhan Baiturrahman kepada para jemaah dan Islam, dan mereka

bersedia menjadi donatur, maka bantuan para donatur yang berupa

uang langsung dimasukan ke dalam Rekening Yayasan Masjid

Jami’ Bintaro Jaya. Hal ini dimaksudkan agar seluruh uang yang

diterima Yayasan dapat diaudit secara transparan.

2. Setiap bantuan yang masuk ditanggapi Yayasan Masjid Jami’

Bintaro Jaya dengan surat ucapan terima kasih, serta disebutkan

jumlah bantuan yang diberikan pada Panti Asuhan “Baiturrahman”.

Page 90: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

83

3. Untuk laporan bulanan Panti Asuhan “Baiturrahman” dilakukan

dengan secara teratur sesuai dengan poin-poin yang telah

ditetapkan di dalam rencana anggaran, dan seluruh pencatatan pada

setiap poin pengeluaran harus dilampirkan kwitansi atau dokumen

pengganti kwitansi.

4. Setiap pencairan bulanan dikeluarkan Yayasan Masjid Jami’

Bintaro Jaya dengan sebuah cek.

5. Setiap pengajuan aggaran di setiap bulan didasarkan pada rencana

anggaran yang telah ditetapkan.

6. Menggunakan surat khusus, jika ada tambahan biaya yang

diperlukan di luar ketentuan yang ditetapkan pada rencana

anggaran bulanan.

7. Setiap kebutuhan peserta asuh akan dipenuhi oleh Yayasan Masjid

Jami’ Bintaro Jaya, mulai dari kebutuhan pendidikan (SPP, studi

toor, praktikum, tugas sekolah, oleh raga, transportasi, uang saku

dan lain sebagainya), biaya makan, rekreasi dan lain sebagainya.

8. Jika dana lebih, beberapa pun jumlahnya, maka dana itu harus

dikembalikan secara cash, dan jika deficit, maka ditambahkan pada

pencairan di bulan berikutnya.7

7 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada

tanggl 13 Mei 2010

Page 91: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

84

2. Srategi Aras Mezzo

Sasaran strategi ini adalah peroranngan yang ada disekitar Binaro

Jaya, yang terdiri dari 12 orang anak asuh yang berada di Panti Asuhan

Baiturrahman. walaaupun pemberian bantuan secara individu namun, anak

asuh yang ingin mendapat bantuan bagi anak-anak yang tidak bisa

melanjukan sekolahnya terlebih dahulu di haruskan bergabung dengan

Panti Asuhan ini.

Program kemandirian merupakan upaya anak asuh terbiasa hidup

yang mandiri jauh dari orang tua mereka, kalau mereka bersama kedua

orang tuanya, mereka tidak bisa hidup yang namanya mandiri, seperti cuci

baju, cuci piring, bersih-bersih, mempin doa, shalat berjamaah, belajar dan

lain-lain.dari situlah mereka dapat merasakan gimana hidup yang mandiri

jauh dari orang tua. Secara tidak langsung juga sebagai langkah dan

melatih kedepan anak asuh agar terbiasa dengan kemandiriannya.

Tujuan program ini merupakan rangsangan untuk mengembangkan

anak asuh agar mandiri melalui mereka tinggal di Panti Asuhan ini.

Membentuk suatu kegiatan yang dilakukan oleh kepala Panti Asuhan

Baiturrahman.

Page 92: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

85

Table 2

Jadwal Tugas Harian

No Nama Tugas

1 M. Nur Al- Floresi Membersihkan halaman depan dan nyiapin

sejadah buat shalat berjamaah

2 Citra Saputra Membersihkan kamar mandi timur dan

membersihkan kulkas

3 Yudha Triswandy Membersihkan kamar mandi barat dan

membersihkan kulkas

4 Shamtidar Membersihkan lantai, komputer, dan tv

5 Ahmad Mukmin Nyuci piring

6 Didi Membersihkan kaca jendela

7 Abdul Aziz Buang sampah dan masak air

8 Wahyu Eka Merapihkan dan membersihkan kamar luar

9 Cecep Mulyana D Membersihkan kipas angin dan halaman

samping

10 Fazrin Yusuf T Buang sampah dan nyiram bunga

11 Zulkifli Merapihkan dan membersihkan kamar dalam

Page 93: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

86

12 M. Khadavi Ngisi air dan buang sampah

Menurut penulis dengan adanya jadwal kegiatan ini anak asuh

supaya lebih produktif dalam menjalankan tugasnya, bukan tujuan utama

program kemandirian. Kemandirian hanya sekedar agar anak asuh terbiasa

mandiri tanpa tergantung ma orang lain serta membangkitkan kesadaran

anak asuh sasaran akan pentingnya membangun kemandirian. Apalagi

mereka semua laki-laki semua, wajar agar terlatih buat masa depannya.

Hasil yang dicapai dari strategi ini adalah lahirnya anak-anak asuh

yang kurang mampu, mereka dalam kelangsungan kehidupan dan

kebutuhan sehari-hari telah dijamin oleh Panti Asuahn agar terhindar dari

kemiskinan dan anak-anak yang telantar dan putus sekolah karena krisis

ekonomi. Sementara hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi

pengembangan kemandirian adalah belum meratanya pemahaman

pembagian tugasnya yang berada disekitar Panti Asuhan ini. Namanya

anak-anak sulit untuk diatur dan dibimbing,mereka masih ada yang

bermales-malesan.

B. Analisis

1. Tahap Perencanaan

Pada awal pembentukan Rumah Pendidikan Baiturrahman adalah

sebuah program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan dengan

Page 94: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

87

metode pemberian pendidikan dan pendampingan bagi anak-anak kurang

mampu di kawasan Bintaro dan sekitarnnya.

kemudian dalam upaya mengembangkan masyarakat, Rumah

Pendidikan Baiturrahman berupaya untuk menegmbangkan dari aspek

spiritual dan kemandirian anak. Dimana di dalam rumah pendidikan ini

mereka selalu diperkaya dengan kemampuan-kemampuan spiritual, seperti

kemampuan memimpin doa, memimpin shalat berjamaah, dan menghapal

surat-surat pendek, serta kemampuan untuk aktif di masyarakat.

Metode yang digunakan oleh Rumah Pendidikan Baiturrahman

adalah metode Top Down. Yaitu metode yang dalam pelaksanaannya dari

atas ke bawah.

Karena Rumah Pendidikan ini melihat permasalahan yang ada di

masyarakat, seperti kondisi kemiskinan masyarakat yang tidak jarang pada

akhirnya mengakibatkan terjadinya putus sekolah pada anak-anak usia

pendidikan. Belum lagi adanya konflik-konflik keluarga yang

mengakibatkan keterlantaran anak. Maka disusunlah sebuah program oleh

para pengurus yayasan Mesjid Jami Bintaro Jaya yang bertujuan untuk

menyelamatkan kasus-kasus yang menimpa anak-anak usia pendidikan,

agar mereka mampu meneruskan pendidikan dan mendapatkan bimbingan

dan dampingan sebagaimana mestinya.

Pendirian Panti Asuhan ini diinfokan atau disosialisasikan kepada

banyak pihak, agar menjadi mitra lokal yang bisa sama-sama membantu

Page 95: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

88

dan mengontrol agar tujuan mulia didirikannya panti asuhan ini bisa

terwujud.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Para pengurus Masjid Jami Bintaro Jaya mengadakan rapat untuk

merealisasikan keinginan membangun pesantren Dhuafa dan yatim.

Sampai akhirnya diputuskan untuk didirikanlah Panti Asuhan

Baiturrahman ini dengan Kordinator Bapak Supriadi dan KA Pantinya

Bapak Jufri.

Untuk mensosialisasikan program ini Bapak M Jufri Halim

mempresentasikan visi misi dan strategi pengelolaan Panti Asuhan

Baiturrahman ini dihadapan pengurus-pengurus dan banyak pihak lainnya.

Selanjutnya diinfokan pada para pengurus yang lain dan

masyarakat, sampai masing-masing merekomendasikan anak-anak yang

akan direkrut menjadi anak asuh, tentunya harus memenuhi berbagai

persyaratan yang telah disepakati. Mulai menerima anak asuh pada bulan

Juni 2008, pertama 6 orang, lalu aktivitas kegiatan di Panti Asuhan ini

dimulai sejak Juli 2008.8

Permasalahan yang terjadi dalam pengkajian kebutuhan adalah:

8 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada

tanggl 12 Mei 2010

Page 96: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

89

a) Sekolah

Pemilihan lokasi sekolah menjadi suatu permasalahan karena

pelaksana harus menyesuaikan waktu sekolah anak dengan kegiatan

pendidikan di dalam Rumah Pendidikan Baiturrahman. Pelaksana tidak

menginginkan sianak bersekolah di sekolah yang waktu sekolahnya siang

semntara anak-anak yang lain pagi. Karena pada sore hari banyak kegiatan

pendidikan di Rumah Pendidikan Baiturrahman, dan jangan sampai

kegiatan itu tidak diikuti oleh anak-anak asuh.

b) Nama Lembaga

Sebenarnya nama lembaga ini adalah Panti Asuhan Baiturrahman,

namun Panti Asuhan sering dilabelkan oleh masyarakat sebagai lembaga

peminta bantuan. Oleh karena itu agar tidak terjadi pelabelan negatif di

masyarakat, maka nama Panti Asuhan Baiturrahman ini lebih sering

disebut sebagai Rumah Pendidikan Baiturrahman.

Dalam menetukan lokasi dilakukan oleh para pengurus serta

tergantung kepada siapa yang merekomendasikan. Rumah Pendidikan

Baiturrahman ini menentukan lokasi atau wilayah asal anak-anak yang

boleh dihimpun dalam Rumah Pendidikan ini berasal dari daerah Bintaro.

Adapula anak-anak yang berasal dari luar daerah, namun itu juga hasil dari

rekomendasi yang dipercaya. Sementara mengenai lokasi Asrama yang

akan ditempati anak asuh, dalam hasil rapat lokasinya ditetapkan untuk

Page 97: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

90

mengontrak sebuah rumah di Jalan Kebon Kopi Gang Benda No 70 RT

02/O4, Pondok Betung, Pondok Aren.9

2. Tahap Pelaksanaan

Untuk tahap awal yaitu dengan mempresentasikan visi misi dan

strategi pengelolaan panti asuhan ini kepada banyak pihak. Persentasi ini

dilakukan oleh Bapak M Jufri Salim selaku Ketua Panti Asuhan

Baiturrahman.

Secara teknis pelaksanaan yang dilakukan oleh para pengurus Panti

Asuhan adalah sebagai berikut:

a. Tahap Rekruitmen

Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat luas agar proses

rekruitmen bisa dilakukan dengan mudah, disamping itu pengurus lain

juga merekomendasikan anak-anak yang bisa direkrut menjadi anak

asuh di Panti Asuhan Baiturrahman ini. Oleh karena itu diperlukan

ketegasan tentang kualifikasi peserta didik. Baik berkaitan dengan usia

(SD 10 thn sampai SMP 14 thn), jumlah 12 anak, tingkat kepribadian

(tidak cacat mental, berpenyakit seperti kleptomania dll, yang akan

berdampak pada yang lainnya) dan kometmen keluarga (hal ini penting

sebab pengalaman banyak ditunggangi oleh LSM yang sebenarnya

9 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada tanggl 14 Mei 2010

Page 98: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

91

mengganggu program pengembangan anak kurang mampu) terhadap

program dimaksud. Haus diikat dalam sebuah kontrak atau perjanjian

antara Yayasan dan keluarga.

Masalah yang dihadapi saat merekrut anak asuh, adalah sebagai

berikut:

• Kepercayaan masyarakat terhadap kelembagaan panti cenderung

berkurang, sebab maraknya fenomena kepemimpinan pengelola

panti sebelumnya yg tidak dapat dipertanggungjawabkan atau

cenderung menjadi komuditas.

• Pemilihan lokasi sekolah menjadi suatu permasalahan karena

pelaksana harus menyesuaikan waktu sekolah anak dengan

kegiatan pendidikan di dalam Rumah Pendidikan Baiturrahman.

Pelaksana tidak menginginkan sianak bersekolah di sekolah yang

waktu sekolahnya siang semntara anak-anak yang lain pagi. Karena

pada sore hari banyak kegiatan pendidikan di Rumah Pendidikan

Baiturrahman, dan jangan sampai kegiatan itu tidak diikuti oleh

anak-anak asuh.

b. Tahap pengelolaan dan pendampingan anak

Pengelola harus tinggal bersama di panti asuhan dimaksud, kecuali

juru masak. Dalam tahap pengelolaan ini para pengurus harus

meyakini bahwa melayani (mengelola, membimbing dan mendidik)

anak yatim dan dhuafa’ adalah ibadah kepada Allah SWT. Hal yang

Page 99: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

92

harus dipahami bahwa anak adalah manusia yg unik (maka anak harus

dipahami sesuai dengan kondisi dan pertumbuhan kepribadiannya).

Pengurus harus tanggung jawab, idealisme, kometmen, dedikasi,

prospektif dan inovatif terhadap pengembangan, dalam rangka

membangun kepribadian anak yang mandiri, jujur, terbuka, inovatif,

bertanggung jawab, penuh kasih sayang, dan kerja sama.

Mengoptimalkan peran dan fungsi keluarga dalam rumah pendidikan

yatim piatu. Segala bentuk aturan yang dibuat harus berbasis

pembinaan dan pendidikan (terhindar dari tekanan dan penindasan)

semua ini di buat untuk mewujudkan kemandirian dan pengembangan

anak.

Didalam rumah panti asuhan ini anak asuh dididik dari berbagai

aspek yang meliputi mental, spiritual, dan kemandirian mereka. Anak-

anak dilatih mandiri dan bertanggungjawab akan diri mereka dan

lingkungan mereka. Mereka dibiasakan mencuci dan menstrika baju

sendiri, bekerjasama membersihan rumah, mereka juga memiliki

aktivitas rutin seperti shlat berjamaah, ngaji, menyetor hapalan surat

pendek, dan dilatih untuk bisa memimpin doa dan menjadi Imam

shalat.10

10 Wawancara pribadi dengan kepala panti M. Jufri Halim di kantor Panti Asuhan pada

tanggl 14 Mei 2010

Page 100: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

93

3. Tahap Pelestarian Program

Pada tataran proses pelestarian program, sosialisai Panti Asuhan

Baiturrahman kepada anak asuh tentang apa, mengapa, siapa, dan lain-

lainnya relatif kurang, sedangkan Panti Asuhan Baiturrahman dikelola

berdasrkan manajemen kebutuhan. Dampak dari itu adalah kurang

optimalnya ketentuan yang seharusnya dipenuhi dalam pemberdayaan

anak asuh disekitar Bintaro Jaya.

Pelestarian program dalam Panti Asuhan Baiturrahman ini adalah

pengurus, donator, dan anak asuh. Untuk donator, pada awalnya Panti

Asuhan Baiturrahman ini memberikan proposal kepada para donator.

Sedangkan para pengurus adalah orang-orang yang memiliki sosial tinggi

dan memiliki kemampuan untuk mengelola dan mendiik anak-anak asuh

yang ada didalamnya. Dan pelestarian program lainnya adalah anak asuh,

maka disini Panti Asuhan Baiturrahman berusa mengasuh, mendidik, dan

membimbing mereka agar berkembang dan mandiri. Supaya bisa

menjalani kehidupan dengan baik.

Dengan kata lain, Panti Asuhan Baiturrahman berjalan seadanya

karena tidak ada target khusus yang hendak dicapai, mencoba terus

melakukan pelestarian program melalui diskusi bersama anak-anak asuh

dengan diselangi menjelaskan hidup yang mandiri.

Page 101: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

94

C. Hasil Program

Pada bagian ini dilakukan analisis, berdasrkan tujuan program, kerangka

piker, dan hasil yang dicapai:

a) Tujuan Program

Upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh Yayasan Masjid Jami

Bintaro Jaya melalui Panti Asuhan Baitirrahman terhadap anak-anak asuh

melalui kemandirian supaya anak tersebut bisa hidup yang tidak

menganandalkan orang lain.

b) Kerangka pikir

1) Bahwa sasaran pemberdayaan adalah individu dan masyarakat yang

mengalami disfungsi sosial (khususnya masyarakat yang kurang

mampu/dhua’fa.

2) Sesungguhnya anak-anak asuh disana membutuhkan tempat yang

memadai sebagi sarana penunjang proses belajar dan pemandirian

mereka.

3) Ditingkatkan lagi kinerjanya. Karena memang yang mereka tangani

adalah anak-anak yang benar-benar membutuhkan bimbingan jadi

dibutuhkan totalitas untuk membimbing mereka.

Page 102: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

95

4) Adanya proses belajar menuju penyadaraan tentang permasalahan

yang dihadapi saat ini dan yang akan datang, serta timbulnya

semangat untuk memecahkan masalah tersebut

c) Hasil yang dicapai

Hasil dari program Yayasan Mesjid Jami Bintaro Jaya khususnya

Panti Asuhan Baiturrahman ini dalam upayanya untuk menyelamatkan

pendidikan anak-anak dhuafa kini telah ada 12 orang anak yang

diselamatkan pendidikannya dan diberdayakan kemandiriannya. Masing-

masing dari mereka antara lain: 2 orang siswa kelas X SMK, 6 orang

siswa kelas IX MTs/SLTP, 2 orang kelas VIII MTs, 2 orang kelas VII

MTs/SLTPN.

Kedua aras startegi tersebut merupakan cara-cara yang bagus dalam

upaya pemberdayaan anak asuh di sekitar Panti Asuhan Baiturrahman.

namun demikian, dalam proses pelaksanaan program kemandirian anak

asuh, masih belum ditemukan belum maksimal pelaksanaan program, hal

ini terlihat dari kurang efektifnya program yang djalankan.

Dari hasil penelitian ini ditemukan tidak terjadi, kurang terlihat

adanya proses pemberdayaan dalam meningkatkan kemandirian program

Panti Asuhan Baiturrahman. hal tersebut terlihat dari masih lemahnya

sosialisasi program yang dilakukan pelaksana program, dan program

bukan sebagai proses penyadaran masyarakat terhadap visi dan misi

Page 103: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

96

proram Panti Asuhan Biaturrahman dalam meningkatkan kemandirian

anak asuh.

Page 104: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara

pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi kepada

Panti Asuhan Baiturrahman mengenai strategi pemberdayaan anak asuh

berbasis kemandirian dapat penulis simpulkan, bahwa dalam proses

pemberdayaan anak asuh disekitar Panti Asuhan Baiturrahman menggunakan

dua srtategi. Strategi tersebut yaitu:

1. Strategi aras mikro, meliputi pertama, pengembangan bidang pendidikan

yang mulai dari sekolah menengah pertama hingga sekolah lanjut atas.

Kedua pembinaan bidang kerohanian anak-anak asuh senantiasa

memantau dan berusaha meningkatkan wawasan keislaman mereka dan

kualitas dalam ibadah anak asuh. Ketiga pembinaan bidang fisik,

meningkatan ketahanan kesehatan fisik bagi anak asuh. Dan yang keempat

pengembangan bantuan sosial, kelompok sasarannya yaitu anak asuh yang

tidak mampu. bantuan pada anak asuh sendiri, mereka dididik, diasuh, dan

terus dibiayai pendidikannya disekolah, serta suasana kehidupan didalam

panti dibuat sebagaimana mereka berada dalam keluarga yang harmonis.

Untuk itu Panti Asuhan berusaha membantu dan memberikan modal dan

bekal untuk anak asuh agar bisa melanjutkan pendidikan dan memenuhi

97

Page 105: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

98

kebutuhan sehari-hari di Panti Asuhan. selepasnya dari Panti Asuhan

mereka dapat hidup lebih mandiri.

2. Strategi aras mezzo, sasran strategi ini adalah perorangan yamng ada

disekitar Panti Asuhan Baiturrahman, tujuan dibentuknya program ini

yaitu proses pelaksanaan kemandirian yang produktif yang diharuskan

kepada anak-anak asuh memalui pemantauan dan bimbingan para

pengurus Panti Asuhan. Kemandirian dalam sehari-hari sering dan

bermanfaat bagi mereka, manfatnya mereka supaya terbiasa dengan

kemandirian mereka bisa lebih mandiri tidak tergantung pada orang tua

dan orang lain. pengembangan dengan cara kemandirian yang diterapkan

bentuk rangsanngan untuk mengembangkan hidup mandiri dikalangan

masyarakat, agar mandiri dan memiliki daya memenuhi kehidupan sehari-

hari. Dan mereka bisa membantu orang tua dan masyarakat lebih berguna

bagi semuanya.

B. Saran

Sebagai solusi dari keadaan yang ada di Panti Asuhan Baiturrahman

Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya, penulis dengan tanpa rasa hormat kepada

ketua Panti Asuhan dan segenap pengurus Panti Asuhan Baiturrahman peneliti

mencoba memberikan saran kepada pihak Panti Asuhan Baiturrahman yang

sekiranya akan berguna saran yang peneliti maksud adalah:

Page 106: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

99

1. Hendaknya pihak Panti Asuhan Baiturrahman lebih mengoptimalkan

dalam bidang yang lebih utama seperti pendidikan, pelatihan bagi anak

asuh.

2. Anak asuh hendaknya meningkatkan kualitas akademik pendidikannya

balas jasanya kepada pihak Panti Asuhan yang telah membantu dengan

segala fasilitas yang ada.

3. Pemberdayaan yang dilakukan Panti Asuhan khususnya dalam bidang

sosial kemandirian belum sepenuhnya mengenai sasaran.

4. Dalam proses pelaksanaan strategi diatas menurut penulis diperlukan

adanya pendampingan secara kontinyu serta terstruktur dengan baik.

5. Menciptakan suasana yang nyaman dan pelayanan yang baik lebih

ditingkatkan lagi agar program pemberdayaan Panti Asuahan untuk anak

asuh dapat tercapai.

6. Saran yang cukup lengkap yang dimiliki Panti Asuhan semoga dapat

dipertahankan potensinya, karena itu merupakan asset berharga bagi

pengembangan masyarakat Panti Asuhan dalam memberdayakan anak

asuh.

Page 107: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineke Cipta, 199

Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Grafindo

Persada) Carunia Mulya Firdausy ed, Dimensi Manusia dalam Pembangunan

Berkelanjutan, (Jakarta; LIPI, 1998), h. 12 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), h. 874 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 19991). h, 15 Editor, Moh. Ali Aziz dkk, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi

Metodologi (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h. 169 F. J. Monks, et. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya,

(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2001), h. 278 George, Steinner dan John, Minner, Manajemen Startejik, (Jakarta: Erlangga,

2002) Hajar, Ibnu, Penelitian Kwantitatif dalam Penelitian, (Jakarta: PT. Grafindo

Persada) Harini, Sri, Aba Fidaus Al- Halwani, Mendidik Anak Sejak Dini, (Yogyakarta:

Kreasi Wacana, 2003) Hurlock, Elizabeth, Perkembangan Anak, (Jakarta: Penerbit Erlangga,1993) Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), h. 54

Jauch, Lawrence R, dan William F. Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan

Perusahaan, Edisi ke -3 (Jakarta: erlangga, 1988), h. 12 Moleong, J. Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007)

100

Page 108: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

101

Murtopo, Ali, Strategi Kebudayaan, (Jakarta; CSIS, 1978), h.8 Nasution, Mulia, Pengantar Manajemen, (Jakarta : Djambatan, 1996) Nawawi, Hadari, Manajemen Startejik Organisasi non Profil Bidang

pemerintahan dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000), h. 153

Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teory dan Praktek, (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya. 1999) Pius A Partanto M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,

1994). h. 658 Poerwandari, E. Kristi, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi,

(Jakarta: LPSP3-UI, !998). h. 62 Purwono, Setiawan Hari dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah

Konsep Pengantar, ( Jakarta: LPFE UI, 1999), h. 21 Rajuminropa, pemberdayaan Anak dari Keluarga Miskin, (Universitas Indonesia

Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 2003) Rasito,Hermawan , Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta; Gramedia Pustaka

Utama, 1997) Siagian, Sondang, Analisys serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi

Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986) Soetomo, Strategi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2006), h. 79 Setiawan, Hari Hariyanto, “Pengembangan Program Anak Jalanan melalui

Pendekatan Communty”, 2001. h. 67 Suhato, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung:

Reflika Aditama,2005) Sumodiningrat, Gunawan, Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan

Masyarakat, (Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara) Supriyono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, (Yogyakarta: BPFC,

1985) Syani, Abdul , Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), h. 133

Page 109: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : M Jufri Halim

Jabatan : Ketua Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 11 Mei 2010 Pertanyaan-pertanyaan

1. Sebelum masuk pada pertanyaan-pertanyaan khusus, saya akan memulai dari pertanyaan yang berkaitan dengan profil Bapak, dapatkah Bapak jelaskan profil Bapak?

Jawab: Baik, saya adalah anak kampong, tepatnya dari sebuah kota kecil di Jawab Timur, yaitu dari Kabupaten Bondowoso. Saya pernah menuntut ilmu selama 10 tahun di sebuah pesantren di Madura yaitu Pondok Pesantren an-Nuqayah di Desa Guluk-guluk Sumenep Madura. Di sana saya masuk sekolah mulai dari kelas 3 MI (Madrasah Ibtidaiyah)/Sekolah Dasar, mulai tahun 1983 hingga 1993. Lulus dari pesantren tersebut saya melanjutkan strudi S1 ke IAIN syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN) pada tahun 1994 dan lulus pada tahun 1999, dan melanjutkan studi S2 MIA (Magister Ilmu Administrasi) di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dan sekarang Alhamdulillah sedang melanjutkan studi S3 di sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saya mengabdi di almamater saya (di Fakultas Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) sejak tahun awal 2006, dan saya juga mengajar di Universitas al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta, serta di ISMMED sampai sekarang.

Saya menikah pada saat saya masih semester 8 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sekarang saya telah dikaruniai 3 orang anak.

Saya dipercaya untuk mengelola Panti Asuhan ini disebabkan saya dikenal dekat dengan orang-orang Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya, sebab sebelumnya saya pernah menjadi Wakil Sekretaris di Masjid Jami’ Bintaro Jaya. Tetapi lebih dari itu, karena saya memiliki pengalaman menjadi konsultan dan pengalaman mengasuh Panti Asuhan miliki Pemprov DKI Jakarta, yaitu PSAA khusus anak Jalanan di Jakarta Utara. Pengalaman tersebut banyak memberikan bekal pada saya di dalam proses membangung system di Panti Asuhan “Baiturrahman” ini.

Page 110: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

Jadi saya bersama keluarga merasa di dalam menghadapi anak asuh diposisikan seperti menghadapi anak sendiri, karena itu walau keluarga dan anak-anak saya berkumpul dengan anak asuh, saya tidak membedakan keberadaan mereka dengan anak-anak saya. Tentu perkara ini bukanlah perkara yang mudah, tapi Alhamdulillah dapat saya lalui dengan sebuah proses yang terus diperbaiki.

2. Apa Visi dari Panti Asuhan “Baiturrahman” ini pak?

Jawab: Visi dari Panti Asuhan “Baiturrahman” ini adalah “Membentuk Anak berkepribadian Mandiri, Jujur, Inovatif, Pengabdi dan Amanah”.

3. Visi yang ditawarkan ini sesungguhnya terlihat sebagai pola pemberdayaan atas anak asuh yang dibimbing, dapatkah Bapak menjelaskan arah pemberdayaan yang diimplementasikan di dalam kegiatan dan program-program panti?

Jawab: Semua kegiatan dan program yang dilaksanakan di panti ini disandarkan pada visi panti asuhan di atas. Karena itu, visi tersebut menjadi ruh dan muara semua kegiatan, dari catatan visi tersebut di atas sesungguhnya nampak jelas bahwa pemberdayaan yang diinginkan adalah membangun kepribadian peserta asuh agar mereka mandiri, jujur, inovatif, pengabdi dan amanah terhadap semua hal yang mereka hadapi. Kemandirian yang dimaksudkan adalah kemandirian dalam hal mengurus dan mempersiapkan keperluan dirinya sendiri, sehingga mereka tidak memiliki sikap bergantung pada orang lain. Contoh adalah mereka bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan masing-masing (kamar tidur, kamr mandi, pakaian, dan bekas makan masing-masing). Sedangkan jujur adalah prinsip yang diharapkan dapat dilaksanakan peserta asuh dalam aktifitas sehari-harinya. Inovatif adalah ruang kreatif yang diberikan pada peserta asuh, agar mereka menemukan temuan-temuannya di masa mendatang. Sedangkan pengabdi adalah prinsip bagi peserta asuh agar mereka selalu menginvestasikan semua yang dipelajari untuk kepentingan pengabdian dalam kehidupan ini. Dan amanah adalah prinsip kepercayaan yang dibangun peserta asuh tanpa harus melihat siapa yang sedang menyaksikan tugas yang mereka kerjakan.

Dengan demikian prinsip-prinsip dalam visi tersebut dapat membrikan landasan dan bangunan baru bagi peserta asuh untuk menempa diri masing-masing untuk memperoleh kemandirian, dankemandirian yang terbagun pada diri mereka adalah proses pemberdayaan bagi mereka.

4. Dapatkah Bapak menjelaskan program-program yang dilaksanakan di panti ini?

Jawab: Program-program yang telah dilakukan sampai saat sekarang ini ada yang bersifat individual, terjaduwal, baik bersifat harian, mingguan, bulanan dan atau tahunan. Kegiatan-kegiatan terserbut antra lain adalah: yang bersifat individual yaitu mencuci pakaian dan bekas makan masing-masing, menyetrika pakaian sendiri. Kegiatan harian antara lain adalah

Page 111: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

membereskan tempat tidur, membersihkan kamar tidur, kamar mandi, halaman, ruang tamu dan lain-lain secara bergantian, pengajian kita safinah, kitab irsyadul ibad, kursus bahasa inggris, mengaji al-Quran, shalat berjemaah, jam belajar dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan yang bersifat minaaguan adalah hafalan surat-surat pendek setaip Selasa malam Rabu, Yasin dan Tahlil setiap Kamis malam Jumat, dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan bulanan antara lain adalah nonton film-film menarik yang bersifat mutivasi, berkunjung dan berdiskusi dengan orang-orang sukses, Futsal, Renang, dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan tahunan antara lain adalah kegiatan rekreasi, out bound, dan lain sebagainya.

5. Bisakah Bapak menceritakan dari mana saja anak asuh berasal?

Jawab: Anak asuh kami berasal dari sekitar Bintaro dan sekitarnya, seperti Cirendeu, Sarua Ciputat, Ciputat Timur, Pesanggerahan, Pondok Ranji, Renga di sekitar Kabupaten Tangerang Selatan, sekalipun ada juga yang jauh yaitu dari Ciamis.

6. Bagaimana program dan strategi pemberdayaan untuk anak asuh?

Jawab: Program dan strategi pemberdayaan yang dilakukan di Panti Asuhan “Baiturrahman” Yayasan Masjid Jami’ Bintaro Jaya ini betumpu pada pembiasaan. konsistensi, pemantauan dan pengendalian, dan serta memasukkan prinsip kerja sama, kekeluargaan, saling menghargai, releks, dan dilakukan dengan nyaman. Tentu saja program-program yang dilakukan bermuara pada visi yang telah dijelaskan di atas.

7. Bagaimana strategi pemberdayaan yang dilakukan Panti Asuhan dalam membina

kemandirian?

Jawab: Sebelum program diberikan dan dibuat, kegiatan tersebut biasanya dibicarakan bersama dengan mereka, kami sampaikan makna dan pentingnya proram tersebut bagi mereka masing-maisng, termasuk pentingnya kegiatan tersebut magi masa depan mereka. Dengan cara mengetahui makna kegiatan tersebut bagi kehidupan mereka masing-masing di masa mendatang, maka peserta asuh biasanya termutivasi untuk melakukan kegiatn atau program yang telah disampaikan.

8. Apa tujuan Panti Asuhan ini?

Jawab: tujuan panti antara lain adalah Sebagaimana cita-cita yang ingin diperjuangkan sejak

awal terbentuknya Panti Asuhan Baiturrahman Yayasan Masjid Jami Bintaro Jaya yakni

Page 112: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

terciptanya peningkatan taraf hidup, kesejahteraan umat, serta meningkatkan pengalaman

nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari di sekitar masyarakat umum pada umumnya.

9. Bagaimana Bapak memantau kegiatan atau pekerjaan anak-anak setiap hari?

Jawab: Hal yang penting dilakukan dalam hal proses memantau kegiatan mereka adalah bergaul dan berinteraksi dengan mereka secara longgar tanpa harus dibatasi oleh hal-hal yang kaku, pada saat yang bersamaan kami selalu bertanya setiap kali mereka pulang dari sekolah, setiap jam shalat, bertanya tugas atau PR, bertanya pakaian agar dicuci dan disetrikan dan lain sebagainya. Dengan cara berinteraksi secara terbuka dan selalu bertanya maka pemantauan tersebut dapat berjalan dengan lancar.

10. Dari mana biaya oprasional kebutuhan anak dan Panti Asuhan ini?

Jawab: Biaya oprasional anak asuh dan panti asuhan ini dibiayai oleh Yayasan Masjid Jami’ Bintaro Jaya, tentang dari mana mereka menghimpun dana, jelasnya dari masyarakat dan para donatur. Kami selalu memberikan laporan kepada para donatur tentang berbagai kegiatan yang dilakukan oleh panti asuhan ini, sehingga diharapkan para donatur dapat mengetahui berbagai kegiatan yang telah dilakukan. Bahkan untuk meyakinkan mereka kami selalu memberikan penjelasan dan laporan penggunaan biaya sesuai dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan. Adapun kegiatan yang dibiayai oleh Yayasan Masjid Jami’ Bintaro Jaya adalah seluruh kegiatan dan kebutuhan pendidikan, permakanan, dan lain sebagainya.

11. Strategi pendidikan yang seperti apa Bapak ajarkan kepada anak asuh?

Jawab: Strategi pendidikan yang ditanamkan pada mereka adalah memastikan pentingnya pendidikan bagi mereka, bukan sebagai pemaksaan, tetapi kami selalu mengedepankan pentingnya menyakinkan aspek kesadaran akan pentingnya bagi mereka. Karena dengan cara demikian anak dapat menentukan kemana ia harus melangkah, tentu kami lakukan konseling kelompok setiap saat dan saling bercerita tentang tantangan di masa yang akan datang.

12. Bagaimana pendekatan Bapak kepada anak asuh?

Jawab: Kami perlakukan mereka sebagai mana anak-anak kami sendiri, mereka kami perhatikan sebagaimana halnya anak kami sendiri.

Page 113: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

13. Apa harapan Bapak dalam perkembangan anak asuh ini?

Jawab: Saya berharap mereka tumbuh dan berkembang secara wajar, dan dapat menemukan jati dirinya, sehingga mereka dapat menjadi anak-anak yang berguna di masa mendatang, yaitu mereka menjadi anak yang memiliki dedikasi dan integritas yang tinggi terhadap kemaslahatan umat.

14. Demikian pak, dan terima kasih

Jawab:Sama-sama, semoga sukses. Amin

Bintaro, 21 Mei 2010 Kepala Panti Asuhan

M. Jufri Halim, M.Si

Page 114: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Akhlakkul Kharimah

Jabatan : guru private bahasa inggris Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Sejak kapan ibu bekerja di Panti Asuhan ini?

Jawab: saya baru juga bekerja di Panti ini kira-kira dari tahun 2009

2. Metode apa yang bapak atau ibu gunakan dalam mendidik anak-anak asuh?

Jawab: masih menggunakan metode yang lama seperti metode ceramah, ditanya ulang dan

ditanya satu persatu.

3. Kapan saja program bimbingan belajar dilaksanakan?

Jawab: kalo bahasa ingris setiap hari rabu dan hari jumat habis magrib,kenapa abis magris

sedangkan kalo pagi dan siang anak asuhnya masih pada sekolah.

4. Bagaimana cara anak asuh agar mudah mengerti dalam les bahasa inggris ini?

Jawab: pertama dijelasin terlebih dahulu kemudian masuk kecontoh soal terus di tes dengan

latihan soal.

5. Setiap belajar berapa persen anak-anak yang mengerti apa yang anda ajarkan?

Jawab: anak yang mengerti sekitar 5o%, ga semua anak yang mengerti.dan ada pula sebagian

anak disekolahnya sudah mengerti.

6. Bagaimana cara ibu pendekatan kepada anak-anak?

Jawab: dengan cara sering, diskusi. Ada pula dari sekolah ada Pr mungkin saya bisa

menbantu.

Page 115: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

7. Apakah ibu merasa terbebani dalam mengajari anak-anak asuh?

Jawab: ga tuh, kadang sedang belajar anak-anak biasa ada yang bilang laper lah.

8. Bagaimana proses pemberdayaan untuk anak asuh?

Jawab:kalo proses pemberdayaannya,itu kita panggilkan mereka dulu, nungguin mereka

samapi bener-bener siap untuk belajar, baru lah belajar di mulai.di lihat dari perkembangan

sebelum belajar di mulai pelajaran yang sebelunya ditanya kembali.

9. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam daya tanggkap

belajar anak asuh?

Jawab: kalo faktor pendukungnya fasilitas ya, disinikan tempar dan ruanganya selalu sempit

jadi anak-anak belajarnya kurang kondusif, kemudian kalo mereka nggak bisa bisa Tanya-

tanya ke pengajar atau temmanya yang udah mengerti. Kalo faktor penghambatnya yaitu

kesadaran anak yang belum ada, kadang anak banyak becanda dan males ketika sedang

belajar. Susah kalo udah males, kalo yang rajin ya rajin banget. Saya sampe seneng banget

kalo yang raji banget tapi ya terus kita dukung dan motivasi ya namanya juga anak-anak

kan..

Akhlakkul Kharimah Iin Nurhayati

Guru Private Pewawancara

Page 116: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Fazrin Yusup T

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: adanya kiris ekonomi keluarga dan melatih untuk mandiri

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: baca puisi dan membaca al quran

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: banyak sih perasaan sedih, kesel dan senang dll.

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: - kekurangannya yaitu jadwal tugas harian tidak berjalan.terus anak tidak mematuhi

peraturan apa yang sudah diatur didalam panti ini.

-kelebihannya yaitu adanya pelajaran tambahan atau les, terus selalu adil dalam

pembagian suatu pekerjaan atau makanan.

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: adanya pelajran tambahan atau les, terus ada juga pelajaran bahasa arab mempelajari

kitab, dan membaca yasin setiap malam jumat.

Page 117: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: ada, manfaatnya yaitu saya dapat mengembangkan apa ilmu yang saya dapatkan dari

Panti kepada masyarakat.

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Jawab: pandangan dari teman saya, mereka merasa ingin masuk kepanti asuhan dan mereka

memandanng saya selalu baik ko…

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: ya tau

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: tidak karena kedua orang tua saya tidak mampu membiayai saya sekolah. Saya lebih

ingin hidup mandiri dan tidak ingin hidup bergantung kepada orang tua.

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: ingin jadi orang yang berilmu dan sukses dimasa depan.

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: agar panti ini tetap berjaln terua dan ingin mengamalkan ilmu saya, yang saya sudah

dapatkan di panti ini dan ingin menjadi contoh dikeluarga maupun masyarakat.

Fazrin Yusup T Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 118: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Ahmad Mukmin

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: dulu pertama mau masuk kesini, dari sodara. Kebetulan sodaranya cewe terus karena

cewe jadi ga bisa masuk ke panti ini, panti ini memerlukan cowo terus langsung dikasih ke

saya.

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: jadi MC di Masjid Jami Bintaro Jaya

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: seneng dah, bisa ada yang bantu, bahagia, rasa kangen sama mamah ada sih…

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangannya yaitu keberihan disekitar panti sedanngkan kelebihannya yaitu enak

disini terus belajarnya juga enak dan makan selalu diatur

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: ngaji, les shalat berjamaah dan mempelajari ilmu-ilmu agama

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: dapet banyak, dari tadinya ga tau menjadi tau dan tadinya ga bisa jadi bisa.

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Page 119: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

Jawab: pandangan dari temen di luar panti ya ga gimana-gimana biasa aja

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: ya, kedua orang tua saya masih ada ka..

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: ga, kalau keluar dari sini saya ga bisa sekolah lagi

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: jadi orang sukses dan membagagiakan kedua orang tua saya

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: semoga panti asuhan ini terus menerus berjalan dan lebih maju dan membantu orang-

orang yang tidak mampu.

Ahmad Mukmin Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 120: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Zulkifli

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: karena kemauan sendiri, agar bisa hidup lebih mandiri

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: ga ada ka

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: seneng. Nyaman, dan enak

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangannya tempatnya sempit terus bangunanya sempit. Sedangkan kelebihannya

teman-temannya baik-baik, terus asyik-asyik dan gurunya baik

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: ngaji, belajar kitab, shalat berjamaah

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: ada, manfaatnya lebih tau tentang ilmu agama

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Jawab: ada yang dicuekin dan ada pula yang baik

Page 121: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: ada, masih lengkap ko ibu dan bapak

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: tidak, karena ingin menjadi orang yang sukses

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: masih binggung, kalau bisa pengen jadi guru.

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: harapan saya semoga bisa diperbanyak lagi anak-anak asuhnya

Zulkifli Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 122: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Didi

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: diajakin temen,terus ingin merasain hidup jauh dari orang tua agar bisa maandiri

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: belajar labih semangat

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: seneng, bisa bersama dengan teman-teman

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangannya fasilitas ruangannya kurang maksimal. Sedangkan kelebihannyabisa

belajar bersama

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: ngaji, belajar les, mempelajari ilmu kitab, kerja bakti dan olahraga

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: ada, manfaatnya saya lebih tau tentang pengetahuan agama

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Jawab: biasa saja, malah temen saya yang diluar panti pada pengen masuk ke panti ini.

Page 123: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: taulah

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: kaga, banyak temen bisa sambil belajar klu dirumah pasti maen terus.

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: ingin menjadi pemain sepak bola dan guru olahraga

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: menjadi orang sukses dan bisa membantu orang-orang susah atau tidak mampu.

Didi Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 124: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Wahyu Eka

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: diajakin temen, supaya meringankan beban biaya kedua orang tua saya

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: ga da

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: seneng, banyak temen dan bisa belajar tiap malam

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangnnya lebih dijaga lagi kebersihannya. Sedangkan kelebihannya menambah

wawasan pengetahuan tentang agama

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: ngaji, les, dan olahraga

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: ada, untuk bekal di masa depan

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Page 125: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

Jawab: baik semua

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: ya tau

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: ga, klu keluar kasihan orang tua saya, ga bisa membiayai sekolah yang lebih tinggi

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: jadi orang sukses

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: lebih dtambah lagi ank asuhnya klu bisa asrama cewenya, buat saya terbaik buat

keluarga saya dan masyarakat.

Wahyu Eka Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 126: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Shamtidar

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: sebenernya pengen podok pesantren, tapi kedua orang tua tidak bisa membiayai, terus

ada yang ngajkin masuk ke panti asuhan ini.

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: niali belajarnnya tambah bagus

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: senang dan banyak temen

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangannya tempatnya kurang luas dan harus dijaga kebersihannya. Sedangkan

kelebihannya bisa jadi mandiri, shalatnya terjaga tepat lima waktu dan ada belajar tambahan.

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: les, ngaji, olahraga dan kerja bakti

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: dapet, tambah baik

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Jawab: biasa-biasa saja

Page 127: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: ya tau

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: tidak, saya betah tinggal disini, ada yang membantu dan meringankan bebasn orang

tua

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: jadi guru dan selalu menghargai orang lain

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: tambah baikjadi orang sukses bisa membantu orang tua

Shamtidar Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 128: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : M Khadavi

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: karena diajakin temen, agar mandiri

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: lom ada.

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: enak banyak temennya, supaya lebih mandiri

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangannya yaitu tepatnya kurang luas, fasilitas kurang memadai. Sedangkan

kelebihanya saya lebih tau ilmu-ilmu agama.

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: les, ngaji, olahraga dan kerja bakti

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: ya, supaya pintar dan mendapat ilmu yang banyak.

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Page 129: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

Jawab: biasa-biasa saja ka..

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: ya saya tau lah

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: ga, sebab enak banyak temennya klu deket dari orang tua ntar ga bisa mandiri.

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: pemain sepak bola dan jadi dosen

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: semoga panti ini lebih bagus dan lebih rapin dan orang-orangnya tolong ditambahin.

M. Khadavi Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 130: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Citra Saputra

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: karena orang tua tidak mampu, jadi saya masuk ke Panti Asuhan agar tidak merepoti

orang tua.

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: kaga tau ka

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: seneng, banyak temen dan lain-lain deh ka

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangannya mohon fasilitas yang ada tolong ditambahin, sedangkan kelebihannya

bisa mandiri terus ada pelajaran tambahan.

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: cuci baju sendiri, ngaji, les, kerjabakti setiap hari minggu

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

jawab: dapet, agar saya bisa mengamalkan ilmu yang saya dapet di Panti Asuhan ini.

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Page 131: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

Jawab: biasa saja tuh

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: tau lah

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: ga, karena klu plng ngrepotin orang tua lagi

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: jadi guru matematika

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: lebih bagus lagi Panti Asuhannya

Citra Saputra Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 132: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : M Nur Al- Floresi

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: tidak membebani orang tua, biar buar masa depannya lebih cerah, klu di rumah orang

tua tidak mampu lagi membiayai sekaloah

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: mengalami perubahan dari yang dulu sekarang labih taat menjalani agama dari

sebelumnya.

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: seneng gembira dan banyak temen

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangnnya sempit dan fasilitasnya kurang lengkap. Sedangkan kelebihannya saya

disana diajarkan giaman cara yang mandiri, seperti cuci baju sendiri dll.

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: sekolah, belajar kitab, ngaji dan les

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: ya, buat diri fiyan

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Page 133: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

Jawab: biasa aja, karena saya tinggal di Panti Asuhan bisa dibimbing lebih baik

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: tau banget

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: ga aaah, klu keluar dari sini ngrepotin orang tua, di tambah ade yang berada di rumah

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: menjadi orang sukses dan membanggakan kedua orang tua

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: mudah-mudahan panti ini terus berjalan anak-anaknya ditambah banyak dan bila

perlu Pantinya lebih gede

M. Nur Al-Floresi Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 134: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Yudha Triswandy

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: buat meringankan beban orang tua, biar belajar mandiri dan pengen jauh dari orang

tua biar lebih dewasa.

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: pernah juara hafalan judama

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: pertama ga enak, udah jauh dari rang tua lama kelamaan malah seneng.

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangnanya enak sih disini, tapi wilayahnya ga mendukung, sedangkan

kelebihnya tambah ngerti tentang hidup yang mandiri, dan diajarin agama.

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: ngaji, les, olahraga dan kerja bakti pokoknya banyah daaah

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: ya iya lah pasti, cumin bahasa arab yang tidak mengerti

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Page 135: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

Jawab: tidak menduklung, tapi ada ja yang biasa saja

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab:.tau lah, orang sering pulang ko

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: kalau pengen sih ada, cumin kalau deket sama orang tua ngeberatin biayanya, klu di

rumah berantem mulu ma sodara, jadi enak disini lah

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: pemain basket di LA Lakers

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: jangan terlalu ketat dan fasilitas tambahin harus ada perhatian dari kepala Yayasan

Yudha Triswandy Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 136: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Cecep Mulyana D

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: diajak sama kakak, supaya bisa belajar lebih giat, kalau disini bisa konsen dari pada

di rumah

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: paling juara kelas di sekolah

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: ya seneng bisa banyak temen, bisa melatih diri sosialisasi dengan orang lain

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: kekurangannya anak-anak yang kurang memanfaatin fasilitas yang ada dan kurang

belajarnya masih banyak yang maen-maen. Sedangkan kelebiahannya belajar lebih giat

sehingga saya mendapatkan juara kelas disekolah.

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: ngaji, les bahasa inggris dan mempelajari ilmu kitab

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: bisa, manfaatnya banyak banget, bisa menunjang kehidupan buat masa depan

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Page 137: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

Jawab: biasa saja sih, sama kaya temen-teman yang lain.

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: iya lah pasti, masa ga tau

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: Ga,soalnya disini bisa belajar dengan baik, manfaati waktu sebaik-baiknya

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: ingin jadi orang sukses dan bisa membahagiakan orang tua

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: mudah-mudahan Panti ini terus berjalan banyak anak-anak yang putus sekolah karena

ekonomi yang tidak mencukupi dan sangat membutuhkan sekolah

Cecep Mulyana D Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara

Page 138: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

HASIL WAWANCARA

Nama : Abdul Azis

Jabatan : Anak Asuh Panti Asuhan “Baiturrahman”

Tempat : Di ruang tamu Panti Asuhan “Baiturrahman”

Hari / tanggal : Rabu, 12 Mei 2010

Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa sebab dan dorongan yang melatarbelakangi ka mu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: kondisi ekonomi, pengen mencoba belajar mandiri

2. Prestasi apa yang sudah anda peroleh disini?

Jawab: belajar tambah baik dan peringkat di sekolah

3. Bagaimana perasaan kamu tinggal di Panti Asuhan ini?

Jawab: seneng, karena bisa belajar mandiri dan bisa mengatur waktu

4. Apa kekurangan dan kelebihan Panti Asuhan ini?

Jawab: tempatnya kurang memadai, sedangkan kelebihannya bisa belajat teratur, shlat tepat

waktunya

5. Kegiatan apa saja yang diberikan oleh panti Asuhan ini?

Jawab: ngaji, belajar kitab, les bahasa inggris dan olahraga

6. Apakah kamu dapat manfaat dari kegiatan program yang ada di Panti Asuhan?

Jawab: ada, untuk mempersiapkan mental dan fisik

Page 139: STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/739/1/IIN... · STRATEGI PANTI ASUHAN BAITURRAHMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK ASUH DI YAYASAN

7. Bagaimana pandangan teman-teman kamu yang di luar Panti Asuhan terrhadap kamu yang

tinggal di Panti Asuhan?

Jawab: biasa saja

8. Apakah kamu mengetahui keluarga kandung mu?

Jawab: Tau lah

9. Apakah kamu ingin keluar dari Panti Asuhan ini?

Jawab: ga, karena bisa mengatur waktu kalau di rumah maen mulu

10. Apa cita-cita kamu?

Jawab: jadi ahli teknologi pesawat terbang

11. Apa harapan kedepan kamu?

Jawab: bisa berkembang dan menampung anak-anak yang putus sekolah karena ekonomi.

Abdul Azis Iin Nurhayati

Anak Asuh Pewawancara