skripsi: strata sosial masyarakat balanipa (studi atas ketatanegaraan islam)
DESCRIPTION
Skripsi ini membahas tentang tiga masalah pokok, yaitu: 1) Bagaimana hubungan antara strata sosial dengan kepemimpinan dalam masyarakat Balanipa?, 2) Bagaimana mekanisme dalam menentukan strata sosial masyarakat Balanipa?, dan 3) Bagaimana perspektif siyasah syar’iyyah terhadap strata sosial dalam masyarakat Balanipa?Penelitian ini bersifat penelitian hukum empiris, sebab penelitian ini menitik-beratkan pada data primer atau dasar, yakni data yang diperoleh langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama melalui penelitian lapangan. Teknik penelitian yaitu; merumuskan masalah, kerangka berpikir, mengajukan hipotesis, pengujian hipotesis, dan menarik kesimpulan. Dalam skripsi ini, yang menjadi populasi target adalah seluruh warga desa yang ada di wilayah Kecamatan Balanipa, dan populasi terjangkau adalah tokoh masyarakat tiap desa yang ada di wilayah Kecamatan Balanipa. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari wawancara, observasi, dokumentasi, dan triangulasi (gabungan). Sedangkan metode pengolahan data dalam skripsi ini yaitu editing data dan koding data. Secara umum, dalam analisis data, komponen-komponen yang wajib ada yaitu: pengumpulan data, sajian data, dan kesimpulan akhir.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara strata sosial masyarakat Balanipa dengan kepemimpinan sangat erat kaitannya dalam masyarakat. Meskipun dalam pesan to dzilaling dikatakan bahwa pemimpin tidak harus dari kalangan arajang, tetapi masyarakat masih saja merasa risih jika mendengar seseorang yang bukan turunan arajang ingin menjadi pemimpin di suatu wilayah. Adapun mekanisme dalam menentukan strata sosial masyarakat Balanipa pada dasarnya dilihat dari segi keturunan (ascribed status), namun perlahan-lahan budaya ini terkikis sehingga masyarakat kemudian menilai seseorang dari kekayaan harta yang mereka miliki. Sedangkan perspektif siyasah syar’iyyah terhadap strata sosial dalam masyarakat Balanipa yaitu siapapun yang memiliki kapabilitas untuk menjadi seorang pemimpin, maka ia layak dipilih–tanpa memandang ras dan dari turunan mana ia berasal.Implikasi terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Masyarakat Balanipa–melalui ulama (pukkali) dan tokoh masyarakat–perlu dijelaskan lebih mendalam terkait kriteria pemimpin dengan melakukan pendekatan Alquran, hadis, dan petuah-petuah Mandar; dan 2) Strata sosial dalam masyarakat Balanipa tidak harus dihilangkan, tetapi dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari sebagai nilai khas dari budaya Mandar pada umumnya.TRANSCRIPT
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA
(STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Hukum Islam Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan
pada Fakultas Syariah dan HukumUIN Alauddin Makassar
Oleh:
NURUL WARDANI YAHYANIM. 10300109022
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2013
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA
(STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Hukum Islam Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan
pada Fakultas Syariah dan HukumUIN Alauddin Makassar
Oleh:
NURUL WARDANI YAHYANIM. 10300109022
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2013
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswi yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul Wardani Yahya
NIM : 10300109022
Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 22 November 1991
Jurusan/Prodi : Hukum Pidana dan Ketatanegaraan
Fakultas : Syariah dan Hukum
Alamat : BTN. Minasa Upa Blok AB I No. 14, Makassar
Judul : Strata Sosial Masyarakat Balanipa (Studi Atas
Ketatanegaraan Islam)
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini
benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Samata, 16 Desember 2013
Penyusun,
Nurul Wardani Yahya
NIM. 10300109022
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul, Strata Sosial Masyarakat Balanipa (Studi AtasKetatanegaraan Islam) yang disusun oleh saudari Nurul Wardani Yahya, NIM.
10300109022, mahasiswi Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam
sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 27 Desember
2013; bertepatan dengan tanggal 24 Shafar 1435 H, dan dinyatakan telah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum Islam
pada Fakultas Syariah dan Hukum, dengan beberapa perbaikan.
DEWAN PENGUJI
Samata,27 Desember 2013 M
24 Shafar 1435 H
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
iv
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul,
Strata Sosial Masyarakat Balanipa (Studi Atas Ketatanegaraan Islam). Tak lupa
pula salam dan shalawat penulis haturkan kepada Rasulullah saw., keluarga, dan
sahabat-sahabatnya.
Penulisan skripsi ini merupakan bentuk pertanggung jawaban penulis
selama menempuh pendidikan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin
Makassar jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua penulis; ayahanda H. Sjarif Ridha Yahja, BE., ibunda Warniah, BA.,
dan saudara-saudari penulis; Syarief Dienan Yahya, SE., Syarifah Nihlah Yahya,
dan Maya Zulfah Yahya; serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan
dukungan berupa moril dan materil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
Pada proses penyelesaian skripsi ini maupun dalam kehidupan selama
menempuh pendidikan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar,
penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor UIN Alauddin Makassar, Bapak Prof. DR. H. A. Qadir Gassing HT.,M.S. dan segenap jajaran.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
v
2. Bapak Prof. DR. H. Ali Parman, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah danHukum UIN Alauddin Makassar beserta jajaran.
3. Ketua jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, Ibu Dra. Nila Sastrawati,M.Si.; sekretaris jurusan sekaligus munaqisy II penulis, Bapak Alimuddin
S.Ag., M.Ag.; dan staf jurusan, Kak Alhilma Ashib, S.Ei..
4. Bapak Prof. DR. H. Usman Djafar, M.Ag. selaku pembimbing I; Bapak DR.H. Abdul Wahid Haddade, Lc., M.Ag. selaku pembimbing II; dan Ibu DR.
Kurniati, M.Hi. sebagai munaqisyI.
5. Bapak Drs. Dudung Abdullah, M.Ag. selaku penasehat akademik penulis.6. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang penulis tidak bisa sebutkan
satu per satu. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
7. Kepala Pusat Perpustakaan, Ibu Himayah, S.Ag., S.S., MIMS. beserta stafyang selalu melayani dan menyediakan referensi yang penulis butuhkan
selama penulisan skripsi ini.
8. Camat Balanipa, Bapak Drs. Abdul Karim, M.Si. beserta jajaran dan seluruhmasyarakat yang berada di naungan kecamatan Balanipa.
9. Bapak Prof. DR. H. Abd. Rahman Halim, M.Ag.; Bapak DR. Idham ChalidBodi, M.Pd.; Bapak H. Abdul Muthalib; dan Bapak H. Ahmad Asdy selaku
budayawan Mandar. Terima kasih atas kesediaan waktunya untuk menjadi
narasumber bagi penulis.
10. Ummi Suryani A. Dwi K., terima kasih untuk nasihat-nasihatnya.11. Sahabat penulis, Dewi Qurrotul Ayun di Yogyakarta. Terima kasih telah
menjadi teman keluh kesah penulis selama tiga tahun di dunia maya.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
vi
12. Teman penulis di social mediaPlurk: Ipank, Syahir, Kak Naja, Kak Mysty,Kak Najul, Mas Bram, Mas Suhendri, Yola, Ochan, dan lain-lain yang penulis
tidak bisa sebutkan satu per satu. Terima kasih banyak sudah menemani
penulis di dunia maya.
13.Best inspiring man, Raditya Dika. Terima kasih untuk cerita-cerita serunya dibuku dan Twitter yang senantiasa membuat penulis semangat.
14. Guru dan teman-teman di SDN Labuang Baji II (angkatan 2003), MTsNModel Makassar (angkatan 2006), dan MAN 2 Model Makassar (angkatan
2009) yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terkhusus kepada
Bapak Drs. Muhammad Arhamguru penulis semasa MTsN Model
Makassaryang telah memberikan semangat kepada penulis.
15. Teman- teman jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan angkatan 2009,Andi Palilingi, S.Hi.; Ahmad Syahrun, S.Hi.; Akbar, S.Hi.; Anwar, S.Hi.;
Asdin Regar, S.Hi.; Bahruddin Nur, S.Hi.; Chaidir Aldy, S.Hi.; Efendi;
Hamzah, S.Hi.; Hanaping; Hasan; Idham Dwiciputra; Iswan Haris, S.Hi.; M.
Sahril, S.Hi.; Muhammad Arif Nusu, S.Hi.; Musyawir; Samsir; Triyudi
Supriyatno; dan Darna, S.Hi..
16. Teman-teman jurusan Perbandingan Hukum; Mariana, S.Hi., FitriatulAwalliah, S.Hi., Raihan Melati Nur, S.Hi., dan Nurul Alfajri, S.Hi.. Terima
kasih telah menjadi penyemangat penulis untuk menulis skripsi ini. Terkhusus
kepada rekan-rekan seperjuangan; Yuli Hilmasari, Irmawati, dan Nur Reski.
17. Keluarga besar KKN Profesi angkatan ketiga Desa Bontosunggu, Kec.Bontonompo Selatan, Kab. Gowa. Kepada Bapak dan Ibu Posko beserta anak,
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
vii
menantu, dan cucunya (Evi Rahmayanti Rahman, Isbaeni Hasbi, dan si kecil
yang baru hadirMaghfirah Nur Insani Rahman), terima kasih atas kasih
sayang dan pelayanannya yang sangat luar biasa selama dua bulan. Kepada
personel Posko Chibi; Riswaldi, Nasrullah, Mutmainnah Taufiq, dan
Hamsuwarno; teman sekaligus saudara selama penulis menjalani KKN.
18. Radio VOA Indonesia (Amerika Serikat) dan Radio NHK Siaran BahasaIndonesia (Jepang). Terima kasih atas kiriman suvenir dan sudah
membacakan surat-surat penulis.
19. Kepada I-Radio Makassar (96.0 FM) dan Prambors Makassar (105.1 FM)yang senantiasa menemani malam-malam penulis untuk menyelesaikan
skripsi.
20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telahmemberikan motivasi, dukungan, sumbangan, pemikiran, bantuan materi dan
non-materi, penulis ucapkan terima kasih.
Kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis nantikan
sebagai acuan untuk karya ilmiah selanjutnya. Semoga karya ini dapat
bermanfaat, baik kepada penulis maupun kepada semua pihak yang haus akan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu tata negara.
Makassar, Desember 2013
Penulis
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv-vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii-ix
DAFTAR TABEL/ILUSTRASI ................................................................... x
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xi-xiiABSTRAK .................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1-11
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 7
C. Hipotesis .................................................................................. 7
D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ............... 8
E. Studi Kepustakaan ................................................................... 9
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 11
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ..................................................... 12-46
A. Strata Sosial ............................................................................. 12-32
A.1 Pengertian Strata Sosial Masyarakat ................................. 12
A.2 Sejarah Munculnya Strata Sosial dalam Masyarakat ........ 15
A.3 Sejarah Umum Tentang Masyarakat Mandar ................... 21
A.4 Sistem Kekuasaan Masyarakat Balanipa .......................... 31
B. Teori-teori yang Berkaitan dengan Kekuasaan ........................ 32C. Sistem Pemerintahan Menurut Islam ....................................... 35
D. Sistem Pengelolaan Pemerintahan dalam Islam ...................... 37
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47-54
A. Tipologi Penelitian ................................................................... 47
B. Teknik Penelitian ..................................................................... 47
C. Populasi dan Sampel ................................................................ 48
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 50
E. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................... 52
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 55-68
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 55
B. Hubungan Antara Strata Sosial dan Kepemimpinan dalam
Masyarakat Balanipa ................................................................ 62
C. Mekanisme Strata Sosial dalam Masyarakat Balanipa ............ 63
D. Perspektif Siyasah SyariyyahTerhadap Strata Sosial dalam
Masyarakat Balanipa ................................................................ 66
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 69
A. Kesimpulan .............................................................................. 69
B. Implikasi Penelitian ................................................................. 69
KEPUSTAKAAN ......................................................................................... 70-71
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
x
DAFTAR TABEL/ILUSTRASI
Gambar 1. Peta Jalur Perbudakan .................................................................... 17
Gambar 2. Peta Wilayah Sulawesi Barat ......................................................... 21
Gambar 3. Masjid Kerajaan Balanipa Mandar ................................................ 31
Gambar 4. Perbedaan Populasi dan Sampel .................................................... 49
Gambar 5. Pembagian Sampel ......................................................................... 50
Gambar 6. Peta Administrasi Kecamatan Balanipa ......................................... 56
Gambar 7. Struktur Organisasi Kecamatan Balanipa ...................................... 56
Gambar 8. Strata Sosial Masyarakat Balanipa ................................................. 64
Gambar 9. Sifat Lapisan Sosial Masyarakat (Secara Visual) dari Tau Samar
Ke Tau Piya................................................................................... 65Gambar 10. Sifat Lapisan Sosial Masyarakat (Secara Visual) dariBatua
Ke Tau Maradekaya...................................................................... 65
Grafik 1. Banyaknya Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga di
Setiap Desa/Kelurahan ................................................................... 58
Grafik 2. Banyaknya Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di
Setiap Desa/Kelurahan ................................................................... 59
Tabel 1. Nama Kepala Desa dan Wakil Kepala Desa di
Kecamatan Balanipa ...................................................................... 57
Tabel 2. Banyaknya Pegawai di Instansi/Kantor Pemerintah di
Kecamatan Balanipa ...................................................................... 57Tabel 3. Struktur Organisasi Desa/Kelurahan di Kecamatan Balanipa ....... 58
Tabel 4. Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru TK Tiap Desa/
Kelurahan di Kecamatan Balanipa ................................................. 60
Tabel 5. Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru SD Negeri
Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Balanipa ............................... 60
Tabel 6. Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru SMTP Negeri
Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Balanipa ............................... 60
Tabel 7. Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru SMTA Negeri
Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Balanipa ............................... 61
Tabel 8. Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru SMK Negeri
Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Balanipa ............................... 61Tabel 9. Banyaknya Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Madrasah
Tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Balanipa ............................... 61
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Transliterasi
1. KonsonanHuruf-huruf bahasa Arab ditransliterasi ke dalam huruf latin sebagai
berikut:
b : z : f :
t :
s :
q :
ts : sy : k :j : sh : l :h : dh : m :kh : th : n :d : zh : w :dz : ' : h :r : gh : y :Hamzah ( ) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa tanda
apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda ().
2. Vokal dan Diftonga. Vokal atau bunyi (a), (i) dan (u) ditulis dengan ketentuan sebagai
berikut:Vokal Pendek Panjang
Fathah a
Kasrah i
Dammah u
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
xii
b. Diftong yang sering dijumpai dalam transliterasi ialah (ay) dan (aw),misalnya: bayn ( ) dan qawl ( ).
1)Syahadah dilambangkan dengan konsonan ganda.2)Kata sandang al- (alif lam ma'r if ah) ditulis dengan huruf kecil,
kecuali bila terletak di awal kalimat. Dalam hal ini kata tersebut ditulis
dengan huruf besar (Al-)Contohnya: Al -Kh itb.
3)Ta marbutha ( ) ditranliterasikan dengan t. Tetapi jika ia terletak diakhir huruf h.Contohnya:Fatimah
4)Kata atau kalimat Arab yang ditransliterasikan adalah kata ataukalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Adapun kata
atau kalimat yang sudah dibakukan menjadi bagian dari
perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam
tulisan bahasa Indonesia, tidak ditulis lagi menurut cara transliterasi di
atas, misalnya perkataan Al-Quran, sunnah dankhusus. Namun bila
kata-kata tersebut menjadi bagian dari teks Arab, maka harus
ditransliterasikan secara utuh, misalnya: (Ahl Al-Bayt).
B. Singkatan
Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:
1. swt. = subhnah watal2. saw. = shall Allhu Alaihi wa Sallam3. H. = Hijriah4. M. = Masehi5. S.M. = Sebelum Masehi6.QS .../... : .... = Quran Surah , ayat...
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
xiii
ABSTRAK
Nama : Nurul Wardani Yahya
NIM : 10300109022
Judul Skripsi : Strata Sosial Masyarakat Balanipa (Studi Atas Ketatanegaraan
Islam)
Skripsi ini membahas tentang tiga masalah pokok, yaitu: 1) Bagaimana
hubungan antara strata sosial dengan kepemimpinan dalam masyarakat Balanipa?,
2) Bagaimana mekanisme dalam menentukan strata sosial masyarakat Balanipa?,
dan 3) Bagaimana perspektif siyasah syariyyah terhadap strata sosial dalam
masyarakat Balanipa?
Penelitian ini bersifat penelitian hukum empiris, sebab penelitian ini
menitik-beratkan pada data primer atau dasar, yakni data yang diperoleh langsung
dari masyarakat sebagai sumber pertama melalui penelitian lapangan. Teknik
penelitian yaitu; merumuskan masalah, kerangka berpikir, mengajukan hipotesis,
pengujian hipotesis, dan menarik kesimpulan. Dalam skripsi ini, yang menjadi
populasi target adalah seluruh warga desa yang ada di wilayah Kecamatan
Balanipa, dan populasi terjangkau adalah tokoh masyarakat tiap desa yang ada di
wilayah Kecamatan Balanipa. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan
terdiri dari wawancara, observasi, dokumentasi, dan triangulasi (gabungan).
Sedangkan metode pengolahan data dalam skripsi ini yaitu editing data dan
kodingdata. Secara umum, dalam analisis data, komponen-komponen yang wajibada yaitu: pengumpulan data, sajian data, dan kesimpulan akhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara strata sosial
masyarakat Balanipa dengan kepemimpinan sangat erat kaitannya dalam
masyarakat. Meskipun dalam pesan to dzilalingdikatakan bahwa pemimpin tidak
harus dari kalangan arajang, tetapi masyarakat masih saja merasa risih jika
mendengar seseorang yang bukan turunan arajang ingin menjadi pemimpin di
suatu wilayah. Adapun mekanisme dalam menentukan strata sosial masyarakat
Balanipa pada dasarnya dilihat dari segi keturunan (ascribed status), namun
perlahan-lahan budaya ini terkikis sehingga masyarakat kemudian menilai
seseorang dari kekayaan harta yang mereka miliki. Sedangkan perspektif siyasah
syariyyahterhadap strata sosial dalam masyarakat Balanipa yaitu siapapun yang
memiliki kapabilitas untuk menjadi seorang pemimpin, maka ia layak dipilih
tanpa memandang ras dan dari turunan mana ia berasal.
Implikasi terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Masyarakat
Balanipamelalui ulama (pukkali) dan tokoh masyarakatperlu dijelaskan lebih
mendalam terkait kriteria pemimpin dengan melakukan pendekatan Alquran,
hadis, dan petuah-petuah Mandar; dan 2) Strata sosial dalam masyarakat Balanipa
tidak harus dihilangkan, tetapi dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
nilai khas dari budaya Mandar pada umumnya.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis
(stratifikasi) antara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau
budaya. Biasanya kebanyakan masyarakat memiliki golongan sosial, namun
tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis kategori golongan sosial yang
sama. Penentuan strata sosial biasanya ditentukan oleh kekayaan, kekuasaan,
previlese(hak istimewa), prestise (kehormatan), dan ilmu pengetahuan.
Sejak manusia berpikir tentang politik, mereka terjebak di antara dua
interpretasi yang saling bertentangan. Bagi sebagian orang, politik adalah
pertempuran kekuasaan untuk mempertahankan dominasinya terhadap
masyarakat dan mengeksploitasinya. Sementara yang lain beranggapan bahwa
politik adalah usaha untuk menegakkan ketertiban dan keadilan. Kekuasaan
melindungi kemakmuran dan kepentingan umum (common good) dari tekanan
dan tuntutan kelompok kepentingan yang khusus.
Status sosial seseorang cukup berpengaruh terhadap suatu pandangan
yang dianut. Individu dari kelas tertindas setuju bahwa kekuasaan menjamin
ketertiban, sementara bagi kelompok yang makmur (borjuis) berpendapat
bahwa kekuasaan mempertahankan ketertiban sosial yang sah untuk menjamin
keuntungan di antara mereka.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
2
Para ilmuwan biasanya membedakan antara sistem kelas modern dan
estates atau kasta yang ada di dalam masyarakat pertanian maju. Sistem
stratifikasi masyarakat manusia memang kompleks dan multidimensi, sebab
bentuk-bentuk lembaga di masa lalu cenderung hidup di atas bentuk lembaga
yang baru dan baru muncul.1
Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses
pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada yang dengan sengaja disusun untuk
mengejar suatu tujuan. Alasan terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi
dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (senior), sifat keaslian
keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan juga harta dalam batas-
batas tertentu.2 Sedangkan sistem lapisan dalam masyarakat yang sengaja
disusun untuk mencapai tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan pembagian
kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi formal seperti
pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata dan sebagainya.
Kekuasaan dan wewenang itu merupakan suatu unsur khusus dalam sistem
pelapisan masyarakat yang mempunyai sifat lain daripada uang, tanah, dan
benda ekonomis lainnya. Hal ini disebabkan uang, tanah, dan sejenisnya dapat
dibagi secara bebas dalam masyarakat tanpa merusak keutuhan masyarakat.3
Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat. Akan tetapi,
hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan hidup kelompok sosial. Pembedaan
1William Outhwaite, The Blackwell Dictionary of Modern Social Thought, terj. Tri
Wibowo B.S.,Kamus Lengkap Pemikiran Sosial Modern(Jakarta: Kencana, 2008), h. 801-802.2Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, edisi keempat (Cet. XXXIII; Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2002), h. 229.3
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan(Cet. III;Jakarta: Kencana, 2007) h. 161.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
3
atas lapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian sistem sosial
setiap masyarakat. Perbedaan kedudukan dan derajat terhadap individu telah
menjadi dasar dan gejala pelapisan sosial yang ada dalam hampir semua
masyarakat di dunia.
Revolusi adalah wujud perubahan sosial paling spektakuler; sebagai
tanda perpecahan mendasar dalam proses historis; pembentukan ulang
masyarakat dari dalam; dan pembentukan ulang manusia. Revolusi tak
menyisakan apapun seperti keadaan sebelumnya. Revolusi menutup epos lama
dan membuka epos baru. Di saat revolusi, masyarakat mengalami puncak
agennya, meledakkan potensi transformasi dirinya sendiri. Segera setelah
revolusi, masyarakat dan anggotanya seperti dihidupkan dan hampir
menyerupai kelahiran kembali. Artinya, revolusi adalah tanda kesejahteraan
sosial.4
Pelapisan sosial dalam masyarakat Mandar telah dikenal berdasarkan
pada keturunan, status, atau peranannya dalam masyarakat. Adapun lapisan-
lapisan tersebut sebagai berikut.5
1.Todiang laiyana, adalah tingkat sosial masyarakat yang menempatitingkatan tertinggi (bangsawan).
2.Tau maradeka, adalah tingkatan menengah dalam pelapisan masyarakatMandar.
4Pitr Sztompka, The Sociology of Social Change, terj. Alimandan, Sosiologi Perubahan
Sosial(Cet. V; Jakarta: Prenada, 2010), h. 357.5
Muh. Yunus Hafid, dkk., Tata Krama Suku Bangsa Mandar (Sulawesi Selatan: UD.Dipajaya, 2000), h. 20-21.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
4
3.Batua, adalah lapisan sosial masyarakat yang terendah karena di dalamnyaadalah kaum budak atau hamba sahaya.
Pelapisan sosial masyarakat Mandar saat ini sudah tidak terlalu
mencolok seperti zaman dahulu. Namun, dalam kehidupan sehari-hari dan
acara adat, hal ini masih terasa sangat kental. Misalnya, orang yang berasal dari
golongan batuabila bertemu dengan golongan todiang laiyanaakan menyapa
mereka dengan sebutan daeng.
Pengertian kata Balanipa memiliki dua versi. Pertama, Balanipa
terdiri dari dua kata, yakni balayang berarti arena atau kandangdan nipa
sejenis pohon yang tumbuh di rawa-rawa dan daunnya dapat dianyam menjadi
atap. Kedua, kata nipa adalah nama seorang Tomakaka yang membangun
Balataudi atas bukit Tammejarra.6
Balatau adalah sebuah arena yang dindingnya terbuat dari batu yang
disusun (dikota). Menurut penuturan masyarakat sekitar, balatau berfungsi
sebagai tempat musyawarah untuk menyelesaikan sengketa. Apabila yang
bersengketa adalah dua orang laki-lakidan keduanya tidak menemukan kata
sepakat dan merasa sebagai pihak yang benarkeduanya masuk ke dalam bala
membawa senjata andalan masing-masing, bertumpu di atas batu yang telah
ditentukan dengan tali diikatkan pada keduanya. Dengan aba-aba tertentu duel
pun dimulai hingga salah seorang di antara keduanya menyerah atau mati.
Sedangkan bagi dua orang perempuan, disiapkan sebuah belanga (panci yang
terbuat dari tanah liat) yang diisi air kemudian direbus hingga mendidih.
6Busra Edi,Balanipa, artikel (Makassar: Disimpan oleh penulis, [t.th.]), h. 1-2.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
5
Setelah itu, keduanya secara bersamaan mencelupkan tangannya ke dalam
belanga tersebut. Yang lebih dahulu menarik tangannya dari air mendidih
dinyatakan sebagai yang kalah. Bagi masyarakat sekitar, kedua hal tersebut
dinamakansituyu purrusyang kemudian menjadi konsep hidup masyarakat
Balanipa.7
Persoalan kepemimpinan merupakan persoalan yang sangat penting.
Hanya saja, mengenai siapa dan bagaimana pengangkatan khalifah tersebut
menjadi perdebatan di kalangan cendekiawan muslim sejak dahulu.
Rasulullah saw. sendiri tidak pernah berwasiat kepada umatnya mengenai
calon pengganti beliau. Akibatnya, ketika beliau wafat, yang didahulukan oleh
umat di masa itu adalah bermusyawarah mengenai pengganti beliau, bukan
mengurus jenazahnya.
Yang paling menegangkan dalam sejarah Islam adalah peristiwa tahkim
yang terjadi antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan yang
menjadi puncak perdebatan politik di kalangan umat Islam. Perebutan
kekuasaan antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan telah
melahirkan persoalan teologis yang sangat kuat. Hal inilah yang menjadi latar
belakang timbulnya aliran-aliran seperti Khawarij, Mutazilah, Ahlussunnah
Waljamaah, Murjiah, dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa penting tersebut
telah melahirkan pemikiran-pemikiran politik di masa-masa selanjutnya antara
7Busra Edi,Balanipa, artikel, h. 3.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
6
lain Ibn Abi Rabi, al-Mawardi, al-Ghazali, al-Farabi, Ibn Taimiyah, Ibn
Khaldun, dan sebagainya.8
Ketika sistem kerajaan telah menggantikan sistem khilafah, pemimpin
tidak memiliki keahlian kepemimpinan yang mencakup segalanya.
Keberhasilan raja-raja tersebut tidak berbanding lurus dengan kewibawaan
moral dan penghargaan dalam masyarakat. Mereka mampu menjadikan ratusan
ribu rakyat sebagai pelayan untuk tujuan politis, namun mereka tidak pernah
memenangkan hati rakyat dan tidak pernah berhasil merebut dan menguasai
mereka, sehingga rakyat dapat menerima mereka sebagai imam-imam dalam
agama mereka.9
Beberapa cendekiawan muslim memiliki pandangan yang berbeda-beda
seputar kriteria khalifah. Al-Maududi misalnya, menetapkan bahwa salah satu
kriteria utama untuk menjadi seorang pemimpin adalah ia harus berasal dari
suku Quraisy, karena hal ini didasarkan pada hadis Nabi.
Terkadang, masyarakat menetapkan kriteria tertentu untuk menjadi
seorang pemimpin. Seperti masyarakat Mandar pada umumnya, mereka
menganggap bahwa seorang pemimpin harus diangkat berdasarkan status sosial
mereka, sehingga meskipun mereka memiliki kapabilitas namun berasal dari
golongan batua, maka ia tidak akan dipilih oleh masyarakat karena status
sosialnya.
8Mujar Ibnu Syarif dan Khamami Zada, Fiqhi Siyasah: Doktrin dan Pemikiran Politik
Islam(Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2008), h. 27-28.9
Abul Ala al-Maududi, al-Khilafah Wal Mulk, terj. Muhammad al-Baqir, Khilafah danKerajaan(Cet. I; Bandung: Penerbit Kharisma, 2007), h. 238-239.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
7
Berdasarkan pembahasan tersebut, penulis mengajukan judul Strata
Sosial Masyarakat Balanipa (Studi Atas Ketatanegaraan Islam).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka pokok
masalah dari skripsi ini adalah, Bagaimana strata sosial masyarakat
Balanipa?, dengan sub masalah sebagai berikut.
1.Bagaimana hubungan antara strata sosial dan kepemimpinan dalammasyarakat Balanipa?
2.Bagaimana mekanisme dalam menentukan strata sosial masyarakatBalanipa?
3.Bagaimana perspektif siyasah syariyyah terhadap strata sosial dalammasyarakat Balanipa?
C. Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu hypo(belum tentu benar) dan tesis
(kesimpulan). Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian. Dengan demikian, ada keterkaitan antara perumusan masalah
dengan hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian.
Pertanyaan ini harus dijawab pada hipotesis. Jawaban pada hipotesis ini
didasarkan pada teori dan empiris, yang telah dikaji pada kajian teori
sebelumnya. Hipotesis menghubungkan teori dengan realitas sehingga melalui
hipotesis dimungkinkan pengujian atas teori dan bahkan membantu
pelaksanaan pengumpulan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
8
penelitian. Oleh sebab itu, hipotesis sering disebut sebagai pernyataan tentang
teori dalam bentuk yang dapat diuji (statement of theory in testable form) atau
pernyataan tentatif tentang realitas (tentative statements about reality).10
Berdasarkan judul penelitian dan konsep hipotesis tersebut, penulis
mengemukakan hipotesis dalam penelitian ini adalah, Diduga masyarakat
Balanipa memilih pemimpin berdasarkan strata sosialnya (ascribed status).
D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan penafsiran pembaca terhadap
istilah teknis yang terkandung dalam judul skripsi ini, maka penulis
menjelaskan beberapa istilah dalam judul ini sebagai berikut.
Strata sosial yang dimaksud dalam kajian ini adalah tentang
penggolongan masyarakat ke dalam lapisan kelas secara hierarkis menurut
dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.
Istilah Kepemimpinan dalam masyarakat Balanipa dalam kajian ini
adalah sebuah kecamatan di Sulawesi Barat yang penguasanya dipilih
berdasarkan strata sosial (keturunan raja).
Terakhir, istilah Mekanisme dalam menentukan strata sosial
masyarakat Balanipa dalam kajian ini adalah berkaitan dengan pembagian
kelas dalam masyarakat Balanipa dilihat dari segi keturunannya (kelas raja,
kelas menengah, dan kelas bawah).
10
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah(Jakarta: Kencana, 2011), h. 79-81.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
9
Adapun ruang lingkup penelitian dari skripsi ini adalah menitik-beratkan
pada persoalan pemilihan pemimpin dalam masyarakat Balanipa dilihat dari
strata sosial yang dimiliki dan dikaitkan dengan fikih siyasahsebagai disiplin
ilmu ketatanegaraan yang bersumber pada Alquran dan sunnah.
E. Studi Kepustakaan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa literatur yang masih
berkaitan dengan pembahasan yang dimaksud, diantaranya adalah sebagai
berikut.
Buku al-Khilafah Wal Mulk yang ditulis oleh Abul Ala al-Maududi
(diterjemahkan oleh Muhammad al-Baqir dengan judul Khilafah dan
Kerajaan) membahas mengenai khilafah di masa Rasulullah saw. dan khulafa
al-rasyidin dan perbedaan dengan sistem monarki (kerajaan) yang berlaku
setelahnya, dilengkapi dengan dalil-dalil dari Alquran dan Assunnah yang
mendukung.
Buku Local Wisdom: Benang Untaian Mutiara Hikmah dari Mandar
Sulawesi Barat yang ditulis oleh Muh. Idham Khalid Bodi merupakan
kumpulan pepatah Mandar yang terdiri dari kesepakatan, penegakan hukum,
kepemimpinan-pemerintahan, persatuan, amanah, kritik sosial, dan sebagainya.
BukuHukum Tata Negara Daruratyang ditulis oleh Jimly Asshiddiqie
mengemukakan tentang berbagai pandangan teoretis mengenai keadaan darurat
dan hukum tata negara darurat dilengkapi dengan kasus mengenai penerapan
norma hukum tata negara darurat itu dalam pengalaman praktik. Dalam
praktik, di samping kondisi negara dalam keadaan biasa (ordinary condition)
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
10
atau normal (normal condition), kadang-kadang timbul atau terjadi keadaan
yang tidak normal. Keadaan yang menimpa suatu negara yang bersifat tidak
biasa atau tidak normal itu memerlukan pengaturan yang bersifat tersendiri
sehingga fungsi-fungsi negara dapat terus bekerja secara efektif dalam keadaan
yang tidak normal itu.
Buku From Max Weber: Essays in Sociology yang ditulis oleh Max
Weber (diterjemahkan oleh Noorkholish dan Tim Penerjemah Promothea
dengan judul Sosiologi) terdiri dari 17 (tujuh belas) bab dan diklasifikasi
menjadi 4 (empat) bagian. Bagian pertama membahas ilmu pengetahuan
politik. Bagian kedua membahas masalah kekuasaan, yang meliputi struktur
kekuasaan; partai; birokrasi; sosiologi otoritas kharismatik; dan makna disiplin.
Bagian ketiga mendiskusikan soal agama, yang meliputi psikologi sosial
agama-agama dunia; sekte-sekte Protestan dan spirit kapitalisme; dan
penolakan religius terhadap dunia dan arahnya. Bagian keempatsekaligus
bagian terakhirmembahas tentang kapitalisme dan masyarakat pedesaan
Jerman; karakter nasional kaum Junker, kaum Brahmana dan kasta di India;
dan struktur sosial Cina.
Berdasarkan pemaparan buku-buku tersebut, penulis mengambil
kesimpulan bahwa tidak ada satupun yang membahas mengenai masalah strata
sosial dalam masyarakat Balanipa. Dalam buku Sosiologikarangan Max Weber
memang sedikit disinggung mengenai strata sosial, akan tetapi belum bersifat
khusus. Karena itu, penulis mengangkat topik tentang strata sosial masyarakat
Balanipa sebagai judul skripsi.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
11
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a.Untuk mengetahui hubungan antara strata sosial dan kepemimpinandalam masyarakat Balanipa.
b.Untuk mengetahui mekanisme dalam menentukan strata sosial dalammasyarakat Balanipa.
c.Untuk mengetahui perspektif siyasah syariyyah terhadap strata sosialdalam masyarakat Balanipa.
2. Kegunaan Penelitiana.Ilmiah
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya hukum tata negara di
Indonesia dalam perspektif Islam dan masyarakat Mandar.
b.PraktisTulisan ini dapat memberikan sumbangan pemikiran pada semua
pihak yang terkait dalam menangani masalah hukum tata negara di
Indonesia.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
12
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Strata Sosial
A.1 Pengertian Strata Sosial Masyarakat
Dua ribu tahun yang lalu, Aristoteles mengemukakan bahwa penduduk
dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yakni golongan sangat kaya; golongan
sangat miskin; dan golongan yang berada di antara keduanya. Menurut Karl
Marx, kelas sosial utama terdiri atas golongan proletariat, golongan kapitalis
(borjuis), dan golongan menengah (borjuis rendah) yang ditakdirkan untuk
diubah menjadi golongan proletariat. Pada tahun 1937 Franklin D. Roosevelt
memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan golongan rendah dalam
salah satu bagian pidato pelantikannya pada tanggal 20 Januari 1937: Saya
melihat sepertiga dari seluruh rakyat bangsa ini kekurangan tempat tinggal,
kekurangan sandang, dan kekurangan pangan. Seluruh gambaran tentang
kelas sosial ini menunjukkan bahwa uang memisahkan orang-orang ke dalam
golongan yang berbeda-beda.11
Menurut Pitirim A. Sorokin, sistem lapisan merupakan ciri yang tetap dan
umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Seseorang yang memiliki
sesuatu yang berharga dalam jumlah yang sangat banyak, dianggap sebagai
masyarakat berkedudukan dalam lapisan atas. Sebaliknya, mereka yang hanya
11
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Sociology: Sixth Edition, terj. Aminuddin Ram,Sosiologi:Edisi Keenam(Jakarta: Penerbit Erlangga, [t.th]), h. 5.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
13
sedikit atau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga, dianggap
memiliki kedudukan yang rendah.
Biasanya golongan yang berada dalam lapisan atas tidak hanya memiliki
satu macam penghargaan dari masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi
itu bersifat kumulatif. Mereka yang memiliki uang banyak; akan mudah
mendapatkan tanah, kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan; sedang mereka
yang memiliki kekuasaan besar, mudah menjadi kaya dan mengusahakan ilmu
pengetahuan.12 Sistem lapisan dalam masyarakat tersebut, dalam sosiologi
dikenal dengan istilahsocial stratification.
Strata merupakan bentuk tunggal dari stratum (stratification) yang berarti
lapisan. Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa social stratification adalah
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Dasar dan inti lapisan masyarakat tidak adanya keseimbangan
dalam pembagian hak dan kewajiban, kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai
sosial, dan pengaruhnya di antara anggota masyarakat.13
Kebanyakan masyarakat bersikap hormat terhadap orang-orang yang
kedudukan sosialnya dianggap lebih tinggi daripada kedudukan sosialnya;
sebaliknya, memandang rendah orang-orang yang secara sosial berada di
bawah kedudukannya. Sikap yang memandang rendah dan mencari muka, serta
sikap yang menghalangi atau menolak orang yang tidak termasuk dalam
suatu kelas sosial itu, menyuguhkan bahan yang tidak habis-habisnya bagi
ratusan novel, drama, film, dan acara televisi.
12
Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar), h. 228.13Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, h. 228.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
14
Para anggota suatu kelas sosial saling memandang satu sama lainnya
sebagai anggota masyarakat yang setara, serta menilai diri mereka secara sosial
lebih hebat dari beberapa orang lain dan lebih rendah daripada beberapa orang
lainnya. Seringkali para anggota kelas sosial tertentu mempunyai jumlah uang
yang sama; namun yang lebih penting lagi, mereka memiliki sikap, nilai-nilai,
dan cara hidup yang sama.
Kelas sosial tidak ditentukan secara tegas sebagai pengelompokan status
seperti halnya sistem kepangkatan dalam angkatan bersenjata. Status sosial
bervariasi dalam suatu kontinumsuatu garis kemiringan yang bertahap dari
puncak ke bawahbukannya sejumlah tangga. Oleh karena itu, jumlah kelas
sosial tidaklah pasti; tidak terdapat pula suatu batas dan jarak status (status
interval) yang tegas dan jelas. Jadi, orang-orang terdapat pada semua jenjang
statusdari puncak ke bawah, seperti halnya terdapat orang-orang pada semua
ukuran berat dan ketinggian tubuh, tanpa adanya jurang pemisah yang terjal
pada seri itu.14
Dalam Alquran, penggolongan manusia dibagi dalam dua jenis, yakni
orang yang baik (QS Al-Wqiah/56: 8, QS Al-Balad/90: 18, dan QS Al-
Bayyinah/98: 7) dan orang yang tidak baik (QS Al-Wqiah/56: 8, QS Al-
Balad/90: 19, dan QS Al-Bayyinah/98: 6). Contoh lainnya yakni dalam surah
al-Ftiah. Allah swt. mengatakan bahwa manusia terbagi atas golongan yang
diberi nikmat berupa petunjuk ( ); yang dimurkai Allah swt. )
); dan yang sesat ( ).
14Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Sociology: Sixth Edition, h. 6.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
15
A.2 Sejarah Munculnya Strata Sosial dalam Masyarakat
Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses
pertumbuhan masyarakat. Tetapi ada pula yang sengaja disusun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Yang biasa menjadi alasan terbentuknya
lapisan masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat
umur (senior dan junior), sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala
masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Alasan-alasan
yang dipakai berlainan bagi tiap-tiap masyarakat. Pada masyarakat yang
hidupnya dari berburu hewan alasan utama adalah kepandaian berburu.
Sedangkan pada masyarakat yang telah menetap dan bercocok tanam, maka
kerabat pembuka tanah (yang dianggap asli) dianggap sebagai orang-orang
yang menduduki lapisan tinggi.15
Sejarah stratifikasi sosial masyarakat dimulai seiring dengan
ditentukannya kaum lemah dan kaum yang berkuasa. Oleh sebab itu, penulis
mengambil contoh tentang perbudakan di awal abad pertengahan.
Perbudakan adalah sebuah kondisi di saat terjadi pengontrolan terhadap
seseorang (disebut budak) oleh orang lain. Perbudakan biasanya terjadi untuk
memenuhi keperluan akan buruh atau kegiatan seksual. Para budak adalah
golongan manusia yang dimiliki oleh seorang tuan, bekerja tanpagaji dan tidak
mempunyaihak asasi manusia.
Kata slave dalam bahasa Inggris berasal dari kata slav, yang merujuk
kepada bangsa Slavia yang banyak ditangkap dan dijadikan budak saat
15Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, h. 229-230.
http://id.wikipedia.org/wiki/Buruhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Seksualhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gajihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Slaviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Slaviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gajihttp://id.wikipedia.org/wiki/Seksualhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buruh -
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
16
peperangan pada awal abad pertengahan.Bukti-bukti keberadaan perbudakan
sudah ada sebelum tulis-menulis, dan telah ada di berbagai kebudayaan.
Kuburan-kuburan pra-sejarah di Mesir sejak 8000 SM menunjukkan bahwa
suatu masyarakat Lybia telah memperbudak suatu suku. Di catatan terawal,
perbudakan sudah dianggap sebagai institusi yang mapan. Kode Hammurabi
(sekitar 1760 SM) contohnya, menyatakan bahwa hukuman mati dijatuhkan
bagi barangsiapa yang membantu seorang budak melarikan diri sebagaimana
orang yang menyembunyikan seorang buronan.16
Perbudakan itu dikenal dalam hampir semua peradaban dan masyarakat
kuno, termasuk Sumeria, Mesir kuno, Cina kuno, Imperium Akkad, Asiria,
India kuno, Yunani kuno, kekaisaran Romawi, khilafah Islam, orang Ibrani di
Palestina dan masyarakat-masyarakat sebelum Columbus di Amerika. Institusi
tersebut berupa gabungan dari perbudakan-hutang, hukuman atas kejahatan,
perbudakan terhadap tawanan perang, penelantaran anak, dan lahirnya anak
dari rahim seorang budak.
Ribuan tahun yang lalu, sejarah perbudakan hadir sejak pertumbuhan
populasi manusia dan peradaban. Sejak zaman Mesir kuno, perbudakan sudah
dilakukan. Para budak berjasa besar membangun piramid-piramid megah yang
sekarang menjadi bagian dari keajaiban dunia. Peradaban Romawi kuno juga
telah memperbudak manusia untuk membangun peradabannya. Kekaisaran
Cinadinasti Qin Sing Huan Timemerlukan budak ratusan orang untuk
membangun Great Wall China sebagai benteng raksasa yang berfungsi
16
Perbudakan, Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.http://id.wikipedia.org/wiki/Perbudakan (17 Desember 2013).
http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perbudakanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perbudakanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan -
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
17
menangkal kekuatan kerajaan Mongol. Tembok besar itu dibangun dengan
darah oleh orang-orang yang telah berkorban demi bangunan-bangunan megah
tersebut sebagai simbol peradaban besar.
Sejarah perbudakan secara legal yang dilakukan oleh orang Eropa
dimulai pada abad ke 14 M. Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis menancapkan
perbudakan sejak abad 14 M hingga 18 M.
Di Amerika Serikat, orang Negro memasuki perbudakan sejak dalam
kandungan, dan mulai menjadi budak sebelum memulai keberadaannya. Sama
sekali tak punya keinginan dan kesenangan, dan tak berguna bagi dirinya
sendiri. Ia belajar mengertidengan pemikiran pertamanya tentang hidup
bahwa ia adalah milik orang lain yang punya kepentingan untuk menjaga
hidupnya, dan bahwa upaya untuk menjaga hidupnya tidak diserahkan kepada
dirinya sendiri; bahkan baginya daya pikir tampak seperti berkah Tuhan tanpa
guna, dan diam-diam menikmati privilese penurunan martabat dirinya.
Jika bebas, kemerdekaan sering terasa lebih berat membebaninya
ketimbang perbudakan; karena setelah dalam perjalanan hidupnya belajar
tunduk kepada segalanya kecuali nalar, ia terlalu asing dengan ketentuan-
Gambar 1. Peta Jalur Perbudakan
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
18
ketentuan yang mesti dipatuhinya. Ribuan keinginan baru menyerangnya, dan
ia sangat miskin pengetahuan dan tenaga yang diperlukan untuk melawannya;
keinginan-keinginan ini adalah majikan yang perlu dilayani, dan ia hanya
pernah belajar tunduk dan patuh. Singkatnya, ia terbenam ke dalam semacam
palung kebobrokan, sementara kerja paksa memperlakukannya secara brutal,
dan kebebasan pun menghancurkannya.17
Keburukan perbudakan tak disangsikan lagi memang besar; namun
keburukan ini adalah konsekuensi yang mendasar dan bisa diduga sebelumnya
dari prinsip perbudakan modern. Ketika orang Eropa memilih budak mereka
dari ras yang berbeda dari ras mereka, banyak orang di antara mereka yang
menganggap kulit hitam lebih rendah daripada ras-ras manusia lainnya, dan
mereka menolak dengan penuh ketakutan gagasan apapun mengenai hubungan
yang erat, karena mereka harus percaya bahwa perbudakan harus berlangsung
selamanya; mengingat tak ada keadaan yang bisa bertahan lama, antara
ketimpangan sangat besar yang dihasilkan oleh kerja paksa, dan kesetaraan
penuh yang bersumber dari kemerdekaan.
Harapan akan kebebasan selalu diizinkan bagi para budak supaya merasa
senang dalam kesulitan kondisinya. Namun orang Amerika wilayah Selatan
sadar bahwa pembebasan tersebut sangat berbahaya jika orang yang
dimerdekakan tak pernah bisa berbaur dengan bekas tuannya. Memberi orang
kebebasannya, dan membiarkannya melarat dan hina, tidak lain adalah upaya
17Alexis de Tocqueville, Alexis de Tocqueville on Democracy, Revolution, and Society,
eds. John Stone and Stephen Mennell, terj. Yusi A. Pareanom, Alexis de Tocqueville tentangRevolusi, Demokrasi, dan Masyarakat(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005), h. 343.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
19
untuk mempersiapkan masa depan yang dimaksudkan untuk pemberontakan
bagi para budak. Kehadiran negro merdeka secara samar menggusarkan pikiran
saudara-saudaranya yang kurang beruntung, dan memberi mereka gagasan
samar tentang hak mereka.
Dalam sebagian kasus, orang Amerika di wilayah Selatan dengan
sendirinya mengambil langkah-langkah untuk mencegah pemilik budak
memerdekakan budak mereka; tidak melalui pelarangan positif, melainkan
dengan menjadikan langkah kemerdekaan itu dalam berbagai tahapan yang
sulit untuk dipenuhi. Selain itu, mereka juga melarang budak belajar membaca
dan menulis, dengan ancaman hukuman berat; karena mereka tidak mengakui
bahwa kaum negro bisa hidup berdampingan dengan mereka. Dan karena
budak tak akan naik ke tataran mereka, budak negro tersebut ditenggelamkan
hingga sedekat mungkin menyerupai binatang.
Penindasan tak kalah fatalnya bagi ras Indian dibandingkan dengan
penindasan yang dialami oleh ras Negro, tapi akibatnya berbeda. Sebelum
kedatangan orang kulit putih, para penghuni Amerika Utara hidup tenang di
hutan mereka, menjalani perubahan dan mempraktekkan kebaikan dan
keburukan yang lazim bagi bangsa barbar. Orang Eropa, dengan mengobrak-
abrik suku-suku Indian dan mengusir mereka ke gurun, menghukum mereka
untuk menjalani hidup penuh dengan penderitaan. Ketika Indian Amerika
Utara telah kehilangan ikatan dengan negara mereka; ketika semua kebiasaan
mereka diubah, dan keinginan mereka meningkat tak karuan, tirani Eropa
menjadikan mereka lebih tak teratur dan tak beradab ketimbang kehidupan
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
20
mereka sebelumnya. Meskipun demikian, orang Eropa tak bisa mengubah
karakter orang Indian; dan sekalipun mereka mempunyai kekuatan untuk
menghancurkan orang Indian, mereka tak pernah berhasil membuat orang
Indian tunduk kepada aturan masyarakat beradab.18
Abilitionism(penghapusan perbudakan) mulai terjadi pada abad 18 M dan
awal abad 19 M. Abraham Lincoln adalah tokoh penting yang berupaya untuk
menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat walaupun akhirnya
menyebabkan perang sipil di Amerika. Tokoh penting lainnya adalah Olaudah
Equino, yang menginspirasi penghapusan perbudakan.
Tetapi hingga sekarang perbudakan masih terus berlangsung walaupun
telah terdapat ratifikasi hak asasi manusia. Perbudakan zaman sekarang
berubah bentuk menjadi lebih cerdas dengan human trafficking, prostitusi,
forced labour, bonded labour dan child labour. Selama masalah kemiskinan
dan pendidikan belum tuntas, perbudakan akan terus terjadi dan
bermetamorforsis dalam bentuk eksploitasi manusia.
18Alexis de Tocqueville, Alexis de Tocqueville on Democracy, Revolution, and Society,
eds. John Stone and Stephen Mennell, terj. Yusi A. Pareanom, Alexis de Tocqueville tentangRevolusi, Demokrasi, dan Masyarakat, h. 343-344.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
21
A.3 Sejarah Umum Tentang Masyarakat Mandar
Persepsi tentang Mandar adalah nama suatu kerajaan, merupakan persepsi
yang keliru karena sepanjang sejarah tidak pernah ada kerajaan Mandar yang
rajanya disebut Raja Mandar dengan wilayah kekuasaan seluruh wilayah
Mandar. Yang ada adalah raja-raja di Mandar yang berdaulat dan berkuasa
penuh di wilayah kerajaannya masing-masing.
Persekutuan (konfederasi) dari keempat belas kerajaan yang pernah ada
di kawasan barat Sulawesi-lah yang membentuk Tanah Mandar. Tujuh
kerajaan di wilayah pantai yang lebih dikenal dengan sebutan Pitu Baqbana
Binanga(tujuh muara sungai) dan tujuh kerajaan di wilayah pegunungan yang
lebih dikenal dengan namaPitu Ulunna Salu(tujuh hulu sungai).19
Penelusuran sejarah kerajaan pertama di Mandar bisa mengambil dan
membandingkan dengan tatanan kerajaan lainnyayang selalu beranjak dari
adanya manusia pertama, lalu kemudian berlanjut kepada mobilitas dinamis
19
Ahmad Asdy, Dalam Selayang Pandang Tentang Makam Raja-raja Balanipa(Pakkuburanna Maradia Balanipa)([t.t.]: Yayasan Mahaputra Mandar, 2013), h. 8.
Gambar 2. Peta wilayah Sulawesi Barat
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
22
penduduk yang melahirkan arus perpindahan. Perpindahan masyarakat inilah
yang melahirkan arus pendatang ke suatu komunitas masyarakat tertentu,
kemudian berlanjut pada masa lalu lintas kepentingan dalam masyarakat
tertentu, dan berlanjut pada lalu lintas kepentingan dalam masyarakat
heterogensehingga terkadang memicu konflik dan peperangan di antara
mereka sebagai konsekuensi logis dari kian memadatnya lalu lintas
kepentingan dalam masyarakat pendatang dengan masyarakat yang didatangi.
Dari peperangan ini pula kemudian melahirkan para pemimpin atau penguasa
kerajaan-kerajaan lokal tersebut. Tetapi, tentu pemahaman ini tidak digunakan
secara serampangan. Sebab apapun alasannya, penelusurannya tentu didasarkan
pada fakta-fakta sejarah yang ada di masyarakat tersebut. Paling tidak melihat
apa yang dipahami dan diyakini ada dan terjadi pada komunitas masyarakat
yang berdiam di wilayah tersebut. Adapun pemaparan sejarah umum tentang
masyarakat Mandar diuraikan dalam paragraf berikut.20
Dari segi bahasa, penamaan Mandar masih terjadi kesimpang-siuran.
Hal ini wajar, sebab minimnya simbol budaya Mandar yang dapat menjelaskan
penggunaan kata tersebut. Namun, ada beberapa pendapat yang mencoba
menafsirkan kata Mandar sebagai berikut.
Pendapat pertamamengatakan bahwa kosakata Mandar sendiri berasal
dari bahasa Hindu yang terdiri dari dua kata, yakni kata mandan dharyang
jika digabungkan akan berbunyi dharaman yang berarti mempunyai
penduduklalu kemudian mengalami perubahan menjadiMandar.
20
Busra Edi, Sejarah Peradaban Mandar, artikel (Makassar: Disimpan oleh penulis,[t.th.]), h. 1-5.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
23
Pendapat kedua, kata Mandar menunjukkan aliran sungai yang dikenal
dengan sungai Mandaryang berhulu di bagian pegunungan kecamatan
Malunda (kabupaten Majene), dan bermuara membelah kota kecil Tinambung
di kecamatan Tinambung (kabupaten Polman).
Interpretasi tentang pengadopsian kata Mandaryang berarti sungai
menjadi dasar penyebutan wilayah Mandar cukup beralasan. Hal itu didasarkan
pembentukan persekutuan menggunakan kata sungai, yaitu Pitu Babana
Binanga (Tujuh Kerajaan Muara Sungai) dan Pitu Ulunna Salu (Tujuh
Kerajaan Hulu Sungai). Hal ini menunjukkan bahwa kerajaan-kerajaan di
wilayah ini terbentuk di daerah aliran sungai. Kenyataan menunjukan bahwa di
daerah Mandar terdapat sejumlah besar sungai yang bermuara di Selat
Makassar.
Dalam salah satu naskah lokal di Mandar ditemukan keterangan yang
menyatakan bahwa manusia pertama yang datang ke daerah ini mendarat di
hulu Sungai Sadang. Sementara tulisan dari Salahuddin Mahmud dinyatakan
bahwa Tomakaka yang pertama menetap di Ulu Sadang. Keterangan itu
memberikan petunjuk bahwa pemukiman di daerah ini telah berlangsung jauh
sebelum terjadi penurunan permukaan laut (masa glasial). Selain itu juga dapat
dipahami bahwa penghuni daerah ini adalah kelompok imigran yang datang
dari daerah laindiperkirakan dari Cina Selatanyang kemudian menetap dan
membangun peradaban.
Dalam tradisi lokal masyarakat Sulawesi Selatan diperoleh keterangan
yang cukup memikat tentang persebaran pemukiman. Kisah kerajaan mistis di
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
24
Rura yang bersifat teokratis, terjadinya persebaran penduduk ke berbagai
penjuru daerah itu disebabkan karena Raja Rura, Londong di Rurayang
bergelar Sappang ri Galetehendak melakukan perkawinan di antara anak-anak
sendiriyang putra dikawinkan dengan yang putri (incest)namun hal ini
merupakan rencana yang dilarang para dewata. Menurut tradisi, jika terjadi
incest maka dewata akan mendatangkan malapetaka yang besar, sehingga
sebulum upacara pernikahan dilakukan para keluarga kerajaan dan rakyat yang
tidak menyetujuinya tidak berangkat meninggalkan negerinya. Hal yang senada
juga dijumpai dalam kisah Sawerigading yang berkeinginan untuk
mempersunting saudara kembarnya, We Tenriabeng. Meskipun kisahnya
mengarah pada pengembaraannya ke Cina untuk mempersunting sepupunya di
CinaWe Cudainamun karena ingin kembali ke Luwu, maka akhirnya ia
ditarik keparatiwi(ke bawah bumi) dan saudara kembarnya diangkat naik ke
dunia atas (botting langi).
Akibat lain dari perbuatan incest adalah bencana dalam kehidupan
masyarakat yang digambarkan bagaikan kehidupan yang kacau (chaos). Yang
kuat memangsa yang lemah sehingga terjadi terus menerus perang tanding
antar satu persekutuan dengan persekutuan lainnya. Dalam masyarakat
Sulawesi Selatan, kondisi itu diungkapkan dengan pernyataan bahwa
kehidupan manusia sama seperti kehidupan ikan di laut yang saling memangsa.
Hal itu yang mendorong masyarakat senantiasa bermohon kepada dewata agar
dapat menemukan tokoh yang dapat menciptakan ketenteraman dan
kedamaian. Hal itu terpenuhi dengan ditampilkan konsep Tumanurung, yang
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
25
ditempatkan menjadi tokoh pemersatu yang berhasil memulihkan kehidupan
masyarakat, dan membangun tatanan pemerintahan yang terorganisir dalam
bentuk monarki namun raja tidak memiliki kekuasaan mutlak karena dibentuk
pula dewan hadat yang berfungsi legislatif dalam mengontrol kewenangan
pemegang kendali politik.
Gambaran proses politik dengan konsep Tumanurung ini memiliki corak
yang berbeda dengan kisah sejarah Mandar. Tumanurung lebih tampak sebagai
tokoh pemula pemukiman yang kemudian tersebar ke berbagai daerah, yang
pada prinsipnya untuk menunjukan bahwa penduduk Sulawesi Selatan, bahkan
hingga Sulawesi Tengah memiliki latar kesejarahan yang sama dan bersaudara.
Dalam kisah Sendawaberdasarkan tradisi lisanmanusia pertama
(Tumanurung) yang datang di Tanetena adalah tujuan orang Tumanurung yang
kemudian masing-masing mengembara ke Kaili, Luwu, Toraja, Bone, Cina,
Sendana, dan yang satunya tidak diketahui kemana perginya karena masing-
masing memiliki semangat kepemimpinan.
Sementara penyelesaian proses kehidupan masyarakat yang kacau itu
dituturkan dengan tampilnya I Manyambungi (Tamanyambungngi) yang
dikenal juga dengan nama Todilaling. Ia adalah putera dari Tomakaka Napo,
Pong ri Gadang. Ia mengembara dan diketahui pernah menjadi salah seorang
pemimpin pemberani (Tobarani) Kerajaan Makassar (Gowa-Tallo) pada
periode Tumaparissi Kalonna (1510-1546 M). Pada waktu terjadi pertentangan
di negerinya, ia dipanggil untuk membantu penyelesaian persoalan yang
terjadi. Keberhasilan menyelesaikan perselisihan yang terjadi itu menyebabkan
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
26
ia dipilih dan diangkat menjadi pemegang kendali kekuasaan atas persekutuan
itu dibentuk dari Napo, Mosso, Todatodang, dan Samasundu. Persekutuan ini
menjadi dasar kerajaan Balanipa, sehingga beliau dikenal sebagai raja Balanipa
I. Proses pemilihan dan pengangkatannya ini dipandang sebagai dasar bagi
pembentukan kesatuan pemerintahan.
Keberhasilan dalam memulihkan dan menenteramkan masyarakat dengan
konsep menyatukan kelompok-kelompok Tomakaka, itu dilanjutkan pula oleh
penerus pemegang kendali kekuasaan di kerajaan itu. Tomepayung, yang
dinobatkan menggantikan I Manyambungi, tercatat berhasil mendamaikan dan
menggabungkan lagi tiga Tomakaka, yaitu; Boroboro, Banato, dan Andau. Ia
juga memprakarsai Muktamar Tammejarra yang menghasilkan persekutuan
Pitu Babana Binanga (PBB). Pada dasarnya pembentukan wadah ini
merupakan wadah persekutuan kerajaan-kerajaan dengan menempatkan
kerajaan Balanipa sebagai pemimpin persekutuan itu dengan status sebagai
ayah dan kerajaan Sendana berstatus ibu dan kerajaan lainnya sebagai
anggota dengan status anak.
Dalam perkembangan selanjutnya, ia juga giat menjalin persekutuan
dengan kerajaan-kerajaan kecil di daerah pedalaman yang telah membentuk
persekutuanPitu Ulunna Salu(PUS) yang terdiri dari; kerajaan Rantebulahan,
Aralle, Mambi, Bambang, Matangnga, Messawa, dan Tabulahan. Musyawarah
yang diselenggarakan di Luyo Tabasalah itu menghasilkan perjanjian Luyo
(Allamungan Batu di Luyo). Isi pokok perjanjian itu adalah kesepakatan
bersama untuk menjamin ketenteraman kerajaan-kerajaan persekutuan.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
27
Persekutuan itu diibaratkan dengan sebuah pupil mata yang terpadu warna
hitam dan putih, paduan yang memfungsikan mata. Menurut Darwis Hamzah,
Perjanjian Luyo ini yang dikenal dengan istilah Sipamandaryang berarti saling
menguatkan.
Latar belakang itulah yang mendasari penyebutan dalam penataan
pemerintahan di daerah tersebut setelah pihak pemerintah Hindia Balanda
berhasil memaksakan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan menandatangani
pernyataan pendek (Korte Verklaring) dengan menyebut wilayah PUS sebagai
negeri-negeri pedalaman dari Balanipa (bovenlanden van Balanipa) dan
Polewali dan kerajaan Binuang sebagai negeri pesisir dari Balanipa (beneden
landen van Balanipa). Dalam penamaan wilayah di daerah ini tampak
pemerintah Hindia Belanda mengalami kesulitan untuk menyebut berdasarkan
nama daerah mengingat pembentukan wilayah itu terdiri dari beberapa kerajaan
yang menjadi satu federasi ataupun berbentuk konfederasi. Oleh karena itu
pusat pemerintahan dijadikan patokan penamaan wilayah itu. Sebagai contoh,
wilayah PUS yang berpusat di Mamasa (wilayah Tabulahan) menjadi nama
wilayah PUS; sementara Balanipa dan Binuang yang berpusat di Polewali
disebut Polewali saja.
Pada periode pemerintahan Hindia Belandayang secara de jure dan de
facto setelah penandatanganan Pernyataan Pendekdi permulaan abad ke-20,
seluruh wilayah yang tergabung dalam PBB dan PUS disebut afdeeling
Mandar, dengan pusat pemerintahan di Majene. Wilayah afdeeling ini terbagi
dalam empat onderafdeeling, yaitu onderafdeelingMajene, Mamuju, Polewali
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
28
dan Mamasa (Staatblad 1924 No. 476 dan Staatblad 1940 No. 21). Penamaan
itu memberikan petunjuk bahwa nama Mandar telah mencakup wilayah
pemukiman rakyat dari persekutuan PBB dan PUS, dan telah menjadi konsep
wilayah yang luas. Penamaan wilayah itu kemudian menampilkan nama
tersebut sebagai identitas diri kelompok penduduk penghuni wilayah tersebut,
sehingga dijadikan salah satu etnis di Sulawesi Selatan, untuk membedakannya
dari kelompok Makassar dan Bugis.
Berdasarkan pada sejarah tersebut, pembentukan kelompok Bugis dan
Makassar adalah suatu gagasan dari Cornelis Speelman yang mengarah pada
politik adu-domba. Karena itu dalam Perjanjian Bungaya (1667 M), kelompok
Bugis adalah kerajaan-kerajaan yang berpihak pada VOC, sementara kerajaan-
kerajaan yang berpihak kepada kerajaan Makassar dijadikan kelompok
Makassaryaitu semua kerajaan yang tidak berpihak pada VOCtermasuk
kerajaan-kerajaan di Mandar. Yang menjadi pemimpin kelompok Bugis adalah
kerajaan Bone, sementara yang menjadi pemimpin kelompok Makassar adalah
kerajaan Gowa. Namun kenyataannya, kelompok Bugis mendapat peluang
memperluas pengaruh kekuasaannya sehingga dalam perkembangannya
kemudian, kerajaan-kerajaan yang dahulunya masuk dalam kelompok
Makassar beralih menjadi anggota kelompok Bugis seperti Maros, Pangkajene,
Tanatte, Malute Tasi, kelompok Ajataparang, dan Mandar. Oleh karena itu,
pihak pemerintah Belanda menyebut orang Mandar (Madereezen) sebagai
orang Bugis juga (Bugineezen).
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
29
Penataan administrasi pemerintahan kolonial kemudian mengalami
perubahan ketika pemerintah Indonesia menata organisasi pemerintahan di
Sulawesi. Berdasarkan peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1960 (Lembaran
Negara 1960 Nomor 38), wilayah provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara
terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) daerah tingkat II, dimana wilayah Mandar
terbagi dalam tiga daerah Tingkat II (Kabupaten) yaitu kabupaten Majene,
Mamuju dan Polewali-Mamasa. Pada perkembangan terakhir berdasarkan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002, pemerintah memisahkan Mamasa dari
kabupaten Polewali-Mamasa dan menjadikannya satu kabupaten, sehingga
menjadi kabupaten daerah tingkat II Mamasa.
Gambaran ini menunjukan bahwa penamaan Mandar telah mencakup
wilayah yang meliputi bagian utara kerajaan Mamuju hingga ke selatan
kerajaan Binuang dan bagian timur wilayah PUS. Dalam konsep kewilayahan
sekarang meliputi kabupaten daerah tingkat IIterdiri dari Mamuju, Majene,
Polewali Mandar, dan Mamasa. Penataan wilayah kabupaten dalam kehidupan
pemerintahan sekarang ini telah menggeser konsep kewilayahan Mandar,
namun karena gagasan itu telah melahirkan pemahaman etnis bagi penduduk
asli yang mendiami wilayah itu, maka konsep ini masih hangat dan dimiliki
juga oleh penduduk Mamuju, Majene, dan Mamasa.
Untuk menjadi orang Mandar (to Mandar), seseorang harus mengenal
nilai passemandaran, merupakan puncak nilai, yaitu tallu ponnana atonganan
(tiga dasar kebijakan) meliputi:21
21Rahman Halim,Mandar, artikel (Makassar: Disimpan oleh penulis, 2012), h. 1.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
30
1.Mesa pongeq pallangga(aspek ke-Tuhanan),2.Daqdua tassisaraq(aspek hukum dan demokrasi), dan3.Tallu tammallaesang(aspek ekonomi, keadilan, dan persatuan).
Parameter nilai budaya untuk menjadi to Mandar adalah malaqbiq, dan
sebagai landasan moralitas perorangan ataupun komunitas, yaitu:22
1.Malaqbiq pau (mulia dalam bertutur): mapia akkeq pau (baik dalammemulai pembicaraan), mapia pulu-pulu (baik dalam bertutur kata), mapia
turang pau(baik dalam merangkai kata), mapia tongan pau(baik dan benar
dalam berkata-kata).
2.Malaqbiq kedzo (mulia dalam gerak-gerik): mapia penawa (lega dalamperasaan), mapia peita (berpandangan luas), mapia pellassaq (melihat jauh
ke depan), mapia akkeq letteq (melangkah dengan telaten), mapia pelliqa
(melangkah dengan penuh perhitungan), mapia pikkeqdeq (berdiri di atas
kebenaran), mapia pissoe(berjalan dengan tertib dan teratur).
3.Malaqbiq gauq(mulia dalam berperilaku): mapia panniaq(baik dalam niat),mapia paqmaiq (berbudi luhur), mapia ate (berhati tulus), mapia ampe
(bertatakrama yang sopan), mapia pattuqgalangan (taat asas), mapia
pikkeqdeang(tegas dalam pendirian).
22Rahman Halim,Mandar, artikel, h. 2.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
31
A.4 Sistem Kekuasaan Masyarakat Balanipa
Dalam sistem pemerintahan kerajaan Balanipa, rakyat didudukkan
sebagai pemilik dan pemegang hak tertinggi, diperankan oleh Appe Banua
Kaiyang. Banua Kaiyangdapat diartikan sebagai sebuah wilayah yaitu Napo,
Samasundu, Mosso, Todang-todang; dan dapat pula berarti sebuah lembaga
yang berwenang mengangkat dan menurunkan Arayang Balanipa. Banua
Kaiyang sebagai lembaga terdiri dari Pappuangan, Paambi, dan
Tomawuwengketiga lembaga inilah yang memiliki hak dan kewenangan
melalui musyawarah untuk mengangkat atau memberhentikan seorang raja.
Hubungan Arayang dengan Appe Banua Kaiyang tercantum dalam
ungkapan, Anak kodai arayang Banua Kaiyang Toilopi, yang berarti,
Arayangadalah nakhoda dan Appe Banua Kaiyang adalah pemilik perahu,
sebuah hubungan antara yang memerintah dengan yang diperintah dengan pola
kemitraan bahari. Maknanya yaitu, perahu akan menjadi produktif apabila ada
kerja sama yang baik antara pemilik perahu di satu pihak dan nakhoda di pihak
yang lain.
Gambar 3. Masjid Kerajaan Balanipa Mandar
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
32
Balanipa lahir dan dijaga melalui tiga konsep kehidupan sosial dalam
masyarakatnya yaitu:
1. Situyu purrus, bahwa keadilan harus ditegakkan dan diperjuangkanmelalui kebenaran dan kejujuran oleh mereka yang memiliki keberanian
dan kesanggupan berkorban.
2. Siwali parri, yang berarti setiap individubaik laki-laki atau perempuanbahu-membahu berperan aktif untuk mengatasi setiap masalah yang timbul
di tengah-tengah keluarga atau masyarakat.
3. Mesa siri, yangberarti saling menghormati dan saling melindungi, baiksebagai keluarga maupun masyarakat, dan tidak ada seorang pun yang
boleh melanggar kehormatan orang lain.23
B. Teori-teori yang Berkaitan Dengan Kekuasaan
Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-
juta manusia. Oleh karena itu, kekuasaan (power) sangat menarik perhatian
para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.24 Adanya kekuasaan cenderung
tergantung dari hubungan antara pihak yang memiliki kemampuan untuk
melancarkan pengaruh dengan pihak lain yang menerima pengaruh itu.
Perbedaan antara kekuasaan dan wewenang adalah; setiap kemampuan
untuk mempengaruhi pihak lain dinamakan kekuasaan, sedangkan kekuasaan
23
Busra Edi,Balanipa, artikel, h, 2-3.24Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, h. 265.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
33
yang ada pada seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai dukungan
atau mendapat pengakuan dari masyarakat disebut wewenang.25
Para bangsawan feodal, sama seperti para perwira atau birokrat modern,
adalah eksponen alami dan utama dari hasrat mendapatkan prestise berorientasi
kekuasaan bagi struktur politiknya sendiri. Kekuasaan bagi komunitas politik
mereka berarti kekuasaan bagi mereka sendirim juga prestise yang didasarkan
pada kekuasaan tersebut.26
Teori kekuasaan pada dasarnya terbagi ke dalam empat bagian, yakni
sebagai berikut.27
Pertama, teori kekuasaan Tuhan (theocracy). Teori ini menganggap
bahwa penguasa mendapat mandat dari Tuhan dan menempatkan diri sebagai
wakil Tuhan di dunia. Dalam teori kekuasaan Tuhan, keadilan dijadikan dasar
negara Tuhan untuk mengatur kehidupan warga negara. Teori ini berkembang
pada abad pertengahan, antara abad V sampai abad XV. Tokoh-tokohnya
antara lain Agustinus, Thomas Aquinas, Marsilius, dan F. J. Sthal.
Kedua, teori kekuasaan hukum. Teori ini berkaitan dengan hukum
sebagai kekuasaan tertinggi suatu negara. Oleh karena itu, penguasa dan rakyat
wajib patuh terhadap hukumbaik itu bersifat tertulis atau tidak tertulis. Oleh
karena itu, pelaksanaan pemerintahan dibatasi oleh norma sehingga tidak
bersifat absolut. Hukum adalah pernyataan penilaian yang terbit dari kesadaran
25Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, h. 226.
26Max Weber, From Max Weber: Essays in Sociology, terj. Noorkholish dan Tim
Penerjemah Promothea, Sosiologi(Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 192.27
Sabri Samin, Menguak Konsep dan Implementasi Ketatanegaraan dalam Islam (FiqihDusturi)(Makassar: Alauddin University Press, 2011), h. 34-35.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
34
hukum manusia dan merupakan sumber kedaulatan. Kesadaran hukum inilah
yang membedakan mana yang adil dan mana yang tidak adil. Teori ini dipakai
oleh Indonesia dengan mengubah Undang-undang Dasar 1945, dari konsep
kedaulatan rakyat yang diwakilkan menjadi kedaulatan hukum. Kedaulatan
hukum ini tercantum dalam pasal 1 ayat (2), Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar. Kelemahan-
kelemahan dari teori ini adalah jika penguasa sudah menggunakan kekuasaan
semena-mena maka pada saat itu teori kekuasaan hukum menjadi lunak. Tokoh
dari teori ini adalah Imanuel Kant, Hugo Krabe, dan Leon Duguit.
Ketiga, teori kekuasaan negara. Menurut teori ini, kekuasaan tertinggi
terletak pada sebuah negara melalui pemimpinnya. Negara hadir sebagai
keharusan dan kodrat alam. Hadirnya negara sebagai suatu wadah merupakan
keharusan yag tidak terbantahkan. Kewajiban syariat hanya bisa dilakukan
melalui wadah negara. Tokoh-tokohnya adalah Jean Bodin, George Jellinek
dan Paul Laband.
Keempat, teori kekuasaan rakyat. Negara memperoleh kekuasaan dari
rakyat, bukan dari Tuhan atau raja. Raja sebagai wakil Tuhan dalam sebagian
kasus sering berlaku sewenang-wenang. Perintis dari teori kekuasaan rakyat ini
antara lain J.J. Rousseau, John Lock, dan Montesqieu. Teori ini merupakan
cikal bakal dari ajaran demokrasi.
Dipandang dari segi logika, sebenarnya syariat Islam juga menerapkan
teori kekuasaan rakyat. Syariat yang bersumber dari Tuhan akan menjadi
sesuatu yang hampa jika manusia tidak melaksanakannya. Hanya saja sebagai
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
35
wakil Tuhan di bumi, manusia (rakyat) seharusnya melaksanakan seluruh
ketentuan Tuhan dan tidak dilaksanakan secara terpisah-pisah (parsial).
Dilihat dari berbagai aspek, keseluruhan teori kekuasaan dapat
dirumuskan dalam teks-teks wahyu. Syariat Islam tidak menetapkan secara
pasti tentang kekuasaan, tetapi berbagai teori tentang kekuasaan tersebut dapat
diterapkan dan disesuaikan dengan beberapa konteks ayat Alquranwalaupun
tetap dapat dipahami bahwa kekuasaan Tuhan sebagai yang utama dan pokok.28
C. Sistem Pemerintahan Menurut Islam
Hubungan agama dan politik selalu menjadi topik pembicaraan menarik
untuk dibahas di era modernisasi saat ini, sebab para ahli sendiri masih berbeda
pendapat terkait dengan hubungan antara agama Islam dan politik. Hal ini
wajar, sebab dalam Alquran dan hadis tidak dijelaskan secara terperinci
mengenai sistem dan bentuk pemerintahan yang ideal menurut beliau. Hal
inilah yang menimbulkan berbagai penafsiran di kalangan cendekiawan
muslim mengenai sistem politik menurut Islam.29
Pandangan terkait dengan konsep dan praktik ketatanegaraan dalam
Islam terbagi ke dalam beberapa bagian. Pada umumnya, mereka menonjolkan
dalil berdasarkan pemahaman tekstual (tersurat) dan pemahaman kontekstual
(tersirat). Hal ini menimbulkan pertentangan di kalangan cendekiawan muslim
28Sabri Samin, Menguak Konsep dan Implementasi Ketatanegaraan dalam Islam (Fiqih
Dusturi), h. 35.29
Usman Jafar, Islam dan Politik (Dinamika Pemikiran Politik dalam Islam) (Makassar:Alauddin University Press, 2012), h. 1-2.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
36
terkait konsep negara dalam teks-teks wahyu. Konsep tersebut antara lain
sebagai berikut.30
Pertama, Islam bukanlah semata-mata agama dalam pengertian Barat
yang hanya menyangkut hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sebaliknya,
Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap, termasuk pengaturan
kehidupan bernegara. Karena itu, Islam tidak perlu merujuk pada sistem
ketatanegaraan Barat, tetapi merujuk pada praktik ketatanegaraan di masa Nabi
Muhammad saw. dan khulafaur-rsyidin. Teori ini dianut oleh Syekh Hasan al-
Banna, Sayyid Quthub, Syekh Muhammad Rasyid Ridha, dan Abu Ala al-
Maududi.
Kedua, Islam tidak ada hubungannya dengan urusan kenegaraan. Nabi
Muhammad saw. hanyalah seorang rasul yang diutus oleh Allah swt. untuk
menyempurnakan ajaran agama sebelumnya, sekaligus mengajak manusia
untuk menjunjung tinggi nilai budi pekerti yang luhur. Nabi Muhammad saw.
tidak pernah dimaksudkan untuk mendirikan dan mengepalai suatu negara.
Tokohnya yaitu Ali Abdul Raziq dan Thaha Husein.
Ketiga, menolak pendapat bahwa Islam adalah suatu agama yang serba
lengkap dan di dalamnya terdapat sistem ketatanegaraan. Tetapi konsep ini
juga menolak anggapan bahwa Islam semata-mata agama dalam pengertian
Barat yang hanya menyangkut hubungan antara manusia dan Tuhan. Kelompok
ini berpendapat bahwa dalam Islam tidak terdapat sistem ketatanegaraan, tetapi
30Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran (Jakarta:
UI-Press, 1993), h. 1-3.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
37
terdapat seperangkat tata etika nilai bagi kehidupan bernegara. Pandangan ini
dianut oleh Mohammad Husein Haikal.
Pencarian konsep negara dalam Islam mengandung maksud untuk
menemukan bentuk negara dalam Islam menurut pemahaman kontekstual ayat
dan hadis dan untuk menjawab bagaimana isi negara menurut Islam. Islam
tidak menentukan konsep tentang bentuk negara, tetapi hanya menawarkan
prinsip-prinsip etika dan moral. Jadi, selama masih mengedepankan
kesejahteraan, keamanan, dan nilai-nilai Islamapapun bentuk negaranya
maka itulah konsep negara dalam ajaran Islam.
D. Sistem Pengelolaan Pemerintahan dalam Islam
Sistem pengelolaan pemerintahan dalam Islam dapat dibagi ke dalam
beberapa periode, antara lain sebagai berikut.
31
1. Periode Rasulullah saw.
Ada beberapa alasan yang mendasari bahwa Rasulullah saw. di samping
sebagai pemimpin agama juga sebagai kepala negara dan pemerintahan di
Madinah.Pertama, Allah swt. berfirman dalam QS Al-Nis/4: 105.
Terjemahnya:
Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu
(Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara
manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan
31Usman Jafar,Islam dan Politik (Dinamika Pemikiran Politik dalam Islam), h. 69-80.
-
5/28/2018 SKRIPSI: STRATA SOSIAL MASYARAKAT BALANIPA (STUDI ATAS KETATANEGARAAN ISLAM) - slidepdf...
http:///reader/full/skripsi-strata-sosial-masyarakat-balanipa-studi-atas-ketatane
38
janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah),
karena (membela) orang yang berkhianat.32
Dalam ayat tersebut, Nabi Muhammad saw. bukan hanya rasul yang
bertugas menyampaikan wahyu, tetapi juga diberikan hak legislatifhak untuk
menertibkan kehidupan bermasyarakat dan hak untuk menertibkan hukum.
Kedua, adanya pengakuan dari sekelompok masyarakat melalui
dukungan moral dan politik yang diberikan oleh suku Aus dan Khazraj dari
Yasrib (Madinah) yang dikenal dengan perjanjian Aqabah I (tahun 621 M) dan
Aqabah II (tahun 622 M). Pokok-pokok perjanjian ini antara lain tentang
pengakuan dan keimanan kepada Nabi; kesetiaan dan penyerahan kekuasaan
kepada beliau; serta berjuang bersama-sama dengan Nabi, baik untuk
berperang maupun damai. Kedua peristiwa itulah yang membuat Nabi
memperoleh legitimasi kekuasaan untuk tampil ke depan sebagai pemimpin
kaum Muhajirin dan kaum Anshar di Madinah. Selain itu, kemampuan beliau
dalam melakukan negosiasi dan konsultasi dengan berbagai kelompok so