skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh...
TRANSCRIPT
PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN KONSELING HOMEROOM
DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL
SISWA SMP MUSLIM ASIA AFRIKA
Skripsi Ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Disusun Oleh:
Syifa Firdaus Aini Alhammam
NIM 16311759
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1441/2020 M
PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN KONSELING HOMEROOM
DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL
SISWA SMP MUSLIM ASIA AFRIKA
Skripsi Ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Disusun Oleh:
Syifa Firdaus Aini Alhammam
NIM 16311759
Dosen Pembimbing:
Alfun Khusnia, S.Psi, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1441/2020 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skrispsi dengan judul “Pengaruh Program Bimbingan Konseling Homeroom Dalam
Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal SMP Musim Asia Afrika” yang disusun
oleh Syifa Firdaus Aini Alhammam Nomor Induk Mahasiswa: 16311759 telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.
Tangerang, 30 Juli 2020
Pembimbing
Alfun Khusnia, S.Psi, M.Si
ii
iii
iv
MOTTO
ر لكم ى ان وعس كتب عليكم القتال وىو كره لكم ا وىو خيـ ى وعس تكرىوا شي ـو يـعل ان تبـوا شي ـا وىو شر لكم م وانـتم ل تـعلمون والل
Artinya:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan
bagimu tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik
bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik
bagimu, Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui (Al-
Baqarah; 216)
v
يم رح الرحن ال بسم اللو KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas
izinnya penulis sangat bersyukur karena atas pertolongan-Nya alhamdulillah skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini penulis beri judul “Pengaruh Program
Bimbingan Konseling Homeroom Dalam Meningkatkan Kecerdasan
Interpersonal SMP Musim Asia Afrika.” Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Tujuan dari dibuatnya skripsi ini yaitu merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
Dalam pembuatan skripsi ini penulis merasa terkesan karena prosesnya tidaklah
mudah, butuh pemikiran yang kritis dan mendalam, serta pengorbanan dalam
menghadapi hambatan dan rintangan. Oleh karena itu apa yang disampaikan dalam
skripsi ini masih jauh dari sempurna walau demikian besar harapan penulis dalam
skripsi ini semoga bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
Penulis menyadari skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya
dukungan, bimbingan, motivasi dan inspirasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr. Huzaemah Tahido
Yanggo, MA. Yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis, semoga ilmu
yang penulis didapatkan bermanfaat bagi penulis dan sesama manusia.
2. Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H.M.Hum, Selaku wakil rektor bidang akademik IIQ
Jakarta
3. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Ibu Dr. Esi Hairani,
M.Pd yang telah memberikan dukungan kepada penulis agar dapat menyelesaikan
vi
skripsi ini dengan tepat waktu, semoga kebaikan-kebaikan beliau dibalas oleh Allah
SWT.
4. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta, Ibu Reksiana, MA.Pd, Semoga kebaikan-kebaikan beliau dibalas oleh Allah
SWT.
5. Dosen Pembimbing dari Penulis, Ibu Alfun Khusnia M.Si yang telah meluangkan
waktunya, disiplin, tegas dan sabar dalam membimbing penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga kebaikan-kebaikan beliau dibalas oleh
Allah SWT.
6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta, yang telah memberikan berbagai ilmu kepada penulis selama di bangku
kuliah, semoga kebaikan-kebaikan beliau dibalas oleh Allah SWT.
7. Kepala dan staf Perpustakaan Institut Ilmu Al Quran Jakarta, yang telah membantu
memfasilitasi buku buku bacaan sehingga penulis mendapatkan informasi yang
bermanfaat, semoga kebaikan beliau dibalas oleh Allah SWT.
8. Kepala Sekolah SMP Muslim Asia Afrika Tangerang Selatan Banten Bapak
Qomaruddin Hidayat, M.Pd yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak
informasi serta memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah yang dikelola.
9. Kedua Orang Tuaku tercinta Bapak Nurhaman dan Ibu Aay Yuhaeni terima kasih
sebesar-besarnya atas bimbingan, dukungan moril, dan materil, kasih sayang,
maupun spiritual, juga adikku tersayang Habib Alif Aziz, Muhammad Naufal
Jindan dan keluarga besar Bani H. Maan dan ibu Hj. Nuraeni, Hj. cicih dan H.
Yakub yang selalu menginspirasi semoga kebaikan-kebaikan beliau dibalas oleh
Allah SWT.
10. Kepada teman-temanku di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, angkatan 2016,
terima kasih atas kebersamaannya dalam berbagi saran, kerjasama dan keseruannya,
semoga ilmu yang kita dapatkan bermanfaat di dunia dan di akhirat.
vii
11. Kepada pimpinan pondok pesantren Griya Tahfidz Cakung KH. Umar Syarifuddin
Lc. S.Ag beserta ustadz dan ustadzh yang telah memberi doa dan semangat dalam
proses skripsi ini.
12. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam melancarkan proses penulisan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis berharap mudah-mudahan mendapatkan balasan yang
lebih baik, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca.
Amiin ya rabbal „alamin
Jakarta, 30 Juli 2020
Penulis
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transiliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke
abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
transliterasi Arab-Latin mengacu kepada berikut ini:
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ة
„ : ع t : ث
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : و dz : ذ
n : ن r : ز
w : و z : ش
h : ي s : س
´ : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap
Fathah : a آ : â ي… : ai
Kasrah : i ي : î و… : au
Dhammah : u و : û
ix
3. Kata sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya. Contoh:
Al-Madinah : انمد يىت Al-Baqarah : انبقسة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan didepan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
as-Sayyidah : انسيدة ar-rajul : انسجم
ad-Darimi : اندازمي asy-syams : انشمس
c. Syaddah (Tasydid)
Syaddah (Tasydid) dalam sistem aksara bahasa Arab digunakan lambang ( ),
sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara
menggandakan huruf yang bertanda tasydid. Aturan ini berlaku secara umum,
baik tasydid yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak
setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:
Âmannâ billâhi أمىبببلل
فهبء Âmana as-sufahâ´u أمه انس
Inna al-ladzîna إن انري ه
ك ع Wa ar-rukka´i وانس
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata sifat
(na‟at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”. Contoh:
al-Af‟idah : ا ل ف ئدة
لميت س al-Jâmi‟ah al-Islamiyyah : ا ن جبمعت ال
x
Sedangkan Ta Marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-wasal) dengan
kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi huruf “t”. Contoh:
Âmilatun Nâsibah : عبمهت وبصبت
ب سى al-Âyat al-Kubra : اليت ان ك
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi apabila
telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama
bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula
dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata sandang,
maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya.
Contoh: ´Alî Hasan al-´Âridh, al-´Asqallanî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus
untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf
kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ..................................................................................... iii
MOTTO .................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. xvi
ABSTRAK ................................................................................................................ xvii
ABSTRACT ............................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8
F. Manfaat penelitian ......................................................................................... 8
G. Hipotesis ........................................................................................................ 9
H. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 9
I. Sistematika Penulisan .................................................................................... 13
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kecerdasan Interpersonal .............................................................................. 14
1. Definisi Kecerdasan Intersonal ................................................................. 14
xii
2. Aspek-aspek Kecerdasan Interpersonal .................................................... 16
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Interpersonal ................. 20
4. Pentingnya Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal .......................... 22
B. Bimbingan Homeroom .................................................................................. 23
1. Pengertian Homeroom .............................................................................. 23
2. Tahapan- tahapan pelaksanaan Teknik Homeroom .................................. 24
C. Bimbingan dan Konseling ............................................................................. 27
1. Pengertian Bimbingan ............................................................................. 27
2. Pengertian Konseling ............................................................................... 29
3. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling ............................................. 31
4. Metode Metode Bimbingan dan Konseling .............................................. 33
5. Tujuan Bimbingan Dan Konseling ........................................................... 37
6. Fungsi Bimbingan dan konseling ............................................................. 39
D. Kerangka berpikir .......................................................................................... 41
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis dan pendekatan penelitian .................................................................... 44
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 45
C. Variable Penelitian ........................................................................................ 45
D. Populasi dan Sampel...................................................................................... 46
E. Sumber Data .................................................................................................. 48
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 50
G. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 53
BAB IV HASIL DAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Muslim Asia Afrika ................................................ 61
1. Sejarah Sekolah SMP Muslim Asia Afrika .............................................. 61
2. Profil Sekolah SMP Muslim Asia Afrika ................................................. 62
3. Visi, Misi, dan Tujuan .............................................................................. 62
xiii
4. Keadaan SMP Muslim Asia Afrika .......................................................... 63
5. Struktur Organisasi SMP Muslim Asia Afrika ......................................... 66
B. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................................. 67
1. Hasil Uji validitas ..................................................................................... 67
2. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................. 71
3. Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 74
C. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................................... 75
1. Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif Program Bimbingan
Homeroom dan Kecerdasan Interpersonal ................................................ 75
2. Hasil Kategori Angket Variabel X dan Y ................................................. 92
D. Uji Hipotesis ................................................................................................. 106
1. Hasil Persamaan Regresi Linear Sederhana ............................................. 106
2. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................... 107
E. Interpretasi Data ............................................................................................ 108
F. Pembahasan ................................................................................................... 109
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 110
B. Saran .............................................................................................................. 110
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 112
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka Berfikir ......................................................................... 42
Tabel 3.1 Jumlah Peserta Didik SMP Muslim Asia Afrika ......................... 47
Tabel 3.2 Sampel Peserta didik Kelas 7 dan kelas 8
SMP Muslim Asia Afrika ............................................................................. 47
Tabel 3.3 Skor Jawaban Kuesioner .............................................................. 50
Tabel 3.4 Matriks Variable program Bimbingan Homeroom ...................... 51
Tabel 3.5 Matriks Variable Kecerdasan Interpersonal ................................. 52
Tabel 3.6 Kualifikasi Koefisin Deteminasi .................................................. 59
Tabel 4.1 Hasil Uji validtitas variable X (item Valid) ................................. 67
Tabel 4.2 Hasil Uji validtitas variable X (item Invalid) ............................... 69
Tabel 4.3 Hasil Uji validtitas variable Y (item Valid) ................................ 69
Tabel 4.4 Hasil Uji validtitas variable Y (item Invalid) .............................. 70
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variable X ................................................ 71
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variable Y ................................................ 73
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas (kolmogf-Smirnov) ................................... 74
Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif Butir 1 ................................................. 75
Tabel 4.9 Hasil Statistik Deskriptif Butir 2 ................................................. 76
Tabel 4.10 Hasil Statistik Deskriptif Butir 3 ............................................... 76
Tabel 4.11 Hasil Statistik Deskriptif Butir 4 ............................................... 77
Tabel 4.12 Hasil Statistik Deskriptif Butir 5 ............................................... 78
Tabel 4.13 Hasil Statistik Deskriptif Butir 6 ............................................... 79
Tabel 4.14 Hasil Statistik Deskriptif Butir 7 ............................................... 79
Tabel 4.15 Hasil Statistik Deskriptif Butir 8 ............................................... 80
Tabel 4.16 Hasil Statistik Deskriptif Butir 9 ............................................... 81
Tabel 4.17 Hasil Statistik Deskriptif Butir 10 ............................................. 81
Tabel 4.18 Hasil Statistik Deskriptif Butir 11 ............................................. 82
xv
Tabel 4.19 Hasil Statistik Deskriptif Butir 12 ............................................. 83
Tabel 4.20 Hasil Statistik Deskriptif Butir 1 ............................................... 84
Tabel 4.21 Hasil Statistik Deskriptif Butir 2 ............................................... 84
Tabel 4.22 Hasil Statistik Deskriptif Butir 3 ............................................... 85
Tabel 4.23 Hasil Statistik Deskriptif Butir 4 ............................................... 86
Tabel 4.24 Hasil Statistik Deskriptif Butir 5 ............................................... 86
Tabel 4.25 Hasil Statistik Deskriptif Butir 6 ............................................... 87
Tabel 4.26 Hasil Statistik Deskriptif Butir 7 ............................................... 88
Tabel 4.27 Hasil Statistik Deskriptif Butir 8 ............................................... 89
Tabel 4.28 Hasil Statistik Deskriptif Butir 9 ............................................... 89
Tabel 4.29 Hasil Statistik Deskriptif Butir 10 ............................................. 90
Tabel 4.30 Hasil Statistik Deskriptif Butir 11 ............................................. 91
Tabel 4.31 Hasil Statistik Deskriptif Butir 12 ............................................. 91
Tabel 4.32 Rumus Kategorisasi ................................................................... 92
Tabel 4.33 Kategorisasi Tahapan Pembentukan .......................................... 93
Tabel 4.34 Kategorisasi Tahapan Peralihan ................................................. 95
Tabel 4.35 Kategorisasi Tahapan Pelaksanan .............................................. 96
Tabel 4.36 Kategorisasi Tahapan Perakhiran ............................................... 98
Tabel 4.37 Kategorisasi Social Insight ......................................................... 100
Tabel 4.38 Kategorisasi Social Sesitivity ..................................................... 102
Tabel 4.39 Kategorisasi Social Comunication ............................................. 104
Tabel 4.40 Deskripsi Total Variable Y ........................................................ 105
Tabel 4.41 Hasil Analisis Linear Sederhana ................................................ 106
Tabel 4.42 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................ 107
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Kategorisasi Tahapan Pembentukan ................................... ... 94
Grafik 4.2 Kategorisasi Tahapan Peralihan .................................................. 95
Grafik 4.3 Kategorisasi Tahapan Pelaksanan ................................................ 97
Grafik 4.4 Kategorisasi Tahapan Perakhiran ............................................... 98
Grafik 4.5 Kategorisasi Social Insight .......................................................... 101
Grafik 4.6 Kategorisasi Social Sesitivity ....................................................... 102
Grafik 4.7 Kategorisasi Social Comunication ............................................... 104
xvii
ABSTRAK
Syifa Firdaus Aini Alhammam. NIM 16311759 “Pengaruh Program Homeroom Dalam
Meningkatkan Kecerdasan Interprsonal SMP Muslim Asia Afrika”. Program Studi Pendidikan
Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan interpersonal siswa SMP Muslim
Asia Afrika dan untuk mengetahui pengaruh kegiatan homeroom dalam meningkatkan kecerdasan
interpersonal SMP Muslim Asia Afrika. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
tingkat kecerdasan interpersonal siswa SMP Muslim Asia Afrika dan Apakah program bimbingan
konseling homeroom berpengaruh terhadap kecerdasan interpersonal siswa SMP Muslim Asia Afrika.
Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian verifikasi. Subjek dalam
penelitian siswa kelas 7 dan kelas 8 SMP Muslim Asia Afrika dengan jumlah 49 siswa terdiri dari 26
perempuan dan 23 laki laki. Data primer berupa kuesioner dan data sekunder berupa dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa hipotesis kerja diterima/ ada pengaruh positif yang signifikan pada
kegiatan program homeroom dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal SMP Muslim Asia Afrika
yakni sebesar 0,200 artinya bahwa pengaruh variable X (Kegiatan Homeroom) terhadap Y (Kecerdasan
Interpersonal) sebesar 20%.Tingkat kecerdasan interpersonal siswa SMP Muslim Asia Afrika
berdasarkan analisis statistik dikategorikan sedang yakni diihat dari frekuensi skor total sebesar 87,5%,
sedangkan Dari analisis keseluruhan yaitu aspek social sensitivity lebih tinggi daripada social insight
dan social comunication. Hal ini dapat dilhat dari mean = 2,82 > 2,52 dan 2,77.
Kata Kunci: Bimbingan Konseling Homeroom, Kecerdasan Interpersonal.
xviii
ABSTRACT
Syifa Firdaus Aini Alhammam. NIM 16311759 "The Influence of the Homeroom Program in
Increasing Interprsonal Intelligence of Asian African Muslim Middle Schools". Islamic Religious
Education Study Program (PAI), Tarbiyah Faculty, Al-Qur'an Institute of Science (IIQ) Jakarta,
2020.
This study aims to determine the level of interpersonal intelligence of Asian African Muslim
Junior High School students and to determine the effect of homeroom activities in increasing
interpersonal intelligence of Asian-African Muslim Junior High Schools. The formulation of the
problem in this study is how the level of interpersonal intelligence of Asian-African Muslim Middle
School students and whether the Homeroom counseling guidance program affects the interpersonal
intelligence of Asian-African Muslim Middle School students.
This research approach is quantitative with the type of verification research. Subjects in the
research were grade 7 and grade 8 students of Asian-African Muslim Junior High School with a total of
49 students consisting of 26 girls and 23 boys. Primary data in the form of questionnaires and
secondary data in the form of documentation. The results showed that the work hypothesis was accepted
/ there was a significant positive effect on the homeroom program activities in increasing the
interpersonal intelligence of Asian-African Muslim Middle Schools, namely 0.200, which means that the
effect of variable X (Homeroom Activities) on Y (Interpersonal Intelligence) is 20%. Based on statistical
analysis, the interpersonal intelligence level of the students of the Asian- African Muslim Middle School
is categorized as moderate, that is, it is seen from the frequency of the total score of 87.5%, while from
the overall analysis, the social sensitivity aspect is higher than social insight and social
communication.. This can be seen from the mean = 2.82> 2.52 and 2.77
Keywords: Homeroom Counseling Guidance, Interpersonal Intelligence.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi penelitian dan sistematika
penulisan.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh
pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu peserta
didik guna menjadi seorang yang berpengetahuan tinggi dalam menjalankan
kehidupan selanjutnya. Oleh karena itu pendidikan menjadi salah satu
kebutuhan masyarakat yang dianggap sangat penting, melalui pendidikan
banyak hal yang terjadi dari mulai perkembangan teknologi serta informasi.
Hal ini diperkuat oleh pemerintah yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 yang berbunyi ”mencerdaskan kehidupan bangsa” merupakan salah satu
bukti bahwa pendidikan selalu dijujung tinggi dan sangat penting. Undang-
undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem
pendidikan nasional menjelaskan mengenai tujuan pendidikan nasional yaitu
sebagai berikut:
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertawa kepada Tuhan
yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertangung jawab”1
1Permendiknas, No. 20 tahun 2003
2
Salah satu tujuan pendidikan adalah mengembangkan kecerdasan
siswa, sedangkan berbagai macam kecerdasan salah satunya yaitu kecerdasan
interpersonal. Di lingkungan sekolah, seorang siswa selain dituntut untuk
pandai dalam hal akademik, siswa juga perlu pandai dalam berinteraksi sosial
dan menyesuaikan diri baik dengan guru-guru maupun dengan teman-
temannya, karena dengan berinteraksi sosial siswa merasa nyaman berada di
lingkungan sekolah dan akan tercipta suatu hubungan yang erat dan
bersahabat antara individu dengan individu lainnya. Selain itu, kecerdasan
interpersonal juga dapat membantu siswa untuk mengekspresikan
perasaannya di depan kelas dan melatih kepercayaan dirinya.
“Menurut Safaria kecerdasan interpersonal bisa diartikan sebagai
kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi,
membangun relasi, dan mempertahankan relasi sosialnya.” Individu yang
tinggi kecerdasan Interpersonalnya akan mampu menjalin komunikasi yang
efektif dengan orang lain, berempati secara baik, mengembangkan hubungan
yang harmonis dengan orang lain, dapat dengan cepat memahami
temperamen, sifat, suasana hati, motif orang lain. Kecerdasan Interpersonal
merupakan keharmonisan berteman dan kesenangan dalam berbagai macam
aktifitas sosial, atau keengganan dalam kesendirian atau menyendiri,
komponen inti dari kecerdasan interpersonal adalah kemampuan mencerna
dan menanggapi dengan tepat berbagai suasana hati, maksud, motivasi,
perasaan dan keinginan orang lain., mereka yang memiliki kecerdasan
Interpersonal yang tinggi sangat memperhatikan orang lain, peka terhadap
kebutuhan orang lain, apa yang dimaksud, direncanakan, diimpikan,
3
dirasakan, dapat ditangkap melalui cara ia melihat dari kata-kata, gerak-gerik,
gaya bicara, dan sikap orang tersebut.2
Dalam perspektif Islam inti dari kecerdasan Intepersonal adalah
menunjukan perihal kewajiban untuk bersosialisasi, berdiskusi, bermuamalah
terhadap orang lain dengan baik, tidak melukai perasaan mereka, tidak
membuat permusuhan, dan adanya tolerasi bermuamalah. Semua itu
dimaksudkan oleh Al-Qur‟an agar tercipta persatuan dan kesatuan (QS. Al-
Hujarat ayat 10)
و لعلكم تـرحون ا المؤمنـون اخوة فاصلحوا بـي اخويكم واتـقوا الل ا ان انو لعلكم تـرحون ا ن المؤمنـو خوة فاصلحوا بـي اخويكم واتـقوا الل
Artinya:. "Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujarat
ayat 10).
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menegaskan kembali sesama
orang beriman adalah saudara seagama, maka wajib memperbaiki hubungan
antar saudara. Lalu Allah memerintahkan untuk bertakwa kepadaNya dengan
menjalankan segala perintahNya, agar dapat meraih rahmat Allah yang luas.
Kecerdasan interpersonal dapat dikembangkan melalui berbagai macam
kegiatan, salah satunya dengan bimbingan konseling melalui program
homeroom. Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen yang
penting dalam proses pendidikan. Permasalahan yang dialami oleh siswa di
sekolah seringkali tidak dapat dihindari meski dengan proses belajar dan
pembelajaran yang sangat baik. Layanan bimbingan dan konseling sendiri
harus terkonsep secara baik sebagaimana halnya layanan tersebut dapat
2 Safaria, T, Kecerdasan Intellegence: metode pengembangan kecerdasan interpersonal
anak, (Yogyakarta: Amara Books, 2005) hal 23
4
membantu meningkatkan perkembangan siswa dan membantu membuat
pilihan yang berarti setiap fase pendidikan yang dialami siswa. Potensi
pesertab didik yang harus dikembangkan bukan hanya menyangkut masalah
kecerdasan dan keterampilan, melainkan menyangkut seluruh aspek
kepribadian.3
Berkaitan dengan hal tersebut guru tidak hanya dituntut untuk memiliki
pemahaman atau kemampuan dalam bidang belajar dan pembelajaran tetapi
juga dalam bidang bimbingan dan konseling . Dalam UU No. 14 Tahun 2005
pasal 1 yang menyatakan”Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan penddikan menengah.” 4
Relasi pendidikan antara pendidik dengan anak didik merupakan
hubungan yang membantu karena selalu diupayakan agar ada motivasi
pendidik untuk mengembangkan potensi anak didik dan membantu anak
didik untuk memecahkan masalahnya. Di keluarga, relasi antara orang tua
dengan anak merupakan relasi yang membantu, karena itu orang tua harus
dengan sadar untuk mengembangkan potensi anaknya. Cara utama adalah
orang tua menciptakan situasi rumah yang kondusif untuk berkembang,
belajar, berinisatif, berkreatif, dan sebagainya.5
Layanan bimbingan kelompok merupakan media pengembangan diri
untuk dapat berlatih berbicara, menanggapi, memberi, menerima pendapat
orang lain, membina sikap dan perilaku yang normatif serta aspek-aspek
positif lainnnya yang pada gilirannya individu dapat mengembangkan potensi
diri serta dapat meningkatkan perilaku komunikasi antar pribadi yang
dimiliki. 6
3 Anas Salahudin, Bimbingan &konseling, (Bandung: Pustaka setia2010), hal 96
4 UU No 14 Tahun 2005
5 Sofyan S . Willis , Konseling individual, (Bandung: Alfabeta, 2013) hal.5
6 Siti Hartinah Ds. MM Konsep dasar bimbingan kelompok (Bandung : PT. Relika
Aditama, 2009) hal. 11
5
Selanjutnya, Prayitno dan Erman Amti mengemukakan bahwa tujuan
umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya (serta kemampuan dasar dan bakatnya, latar
belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan dan konseling
membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam hidupnya yang
memiliki wawasan, pandangan, interprestasi, pilihan, penyesesuaian, dan
keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.7
Secara umum ada dua metode dalam bimbingan dan konseling, yaitu
pertama metode bimbingan individual dan bimbingan kelompok. Metode
bimbingan kelompok dikenal dengan Group Guidance sedangkan metode
bimbingan individual dikenal dengan individual counseling. Menurut Sofyan,
khusus mengenai bimbingan kelompok terdapat berbagai teknik yaitu teknik
diskusi, dinamika kelompok, ceramah, program homeroom, sosiodrama, dan
karyawisata.8
Homeroom adalah teknik yang dilakukan konselor dalam membantu
siswa memecahkan masalah-masalah atau mengembangkan potensi siswa
dalam suasana yang menyenangkan, melalui kegiatan kelompok yang
dilakukaan dengan suasana yang menyenangkan sehingga timbul rasa
nyaman dan terbuka.9
7 Fenti Hikmawati, Bimbingan dan konseling, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada 2010)
hal.65 8 Safwan Amin, M,Psi, Pengantar bimbingan dan konseling, (Banda Aceh: Yayasan
Pena, 2014) hal 45
9 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah (Surabaya, Usaha
Nasional 1983)hal.160
6
“Sedangkan menurut Nidya Damayanti Teknik Homeroom merupakan
teknik yang dilakukan di luar jam pelajaran dengan menciptakan kondisi
sekolah/ kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan
menyenangkan”10
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, Sekolah SMP Muslim
Asia Afrika terdapat berbagai program kegiatan, salah satu keunggulan di
sekolah ini adalah program homeroom, yakni program yang bertujuan untuk
menjadikan sekolah nyaman bagi peserta didik. Program homeroom diadakan
di luar jam pelajaran untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal peserta
didik agar bisa lebih membukakan dirinya, sehingga ketika peserta didik
sudah nyaman, mereka akan menganggap guru-guru dan temannya adalah
keluarganya.
Hasil kegiatan wawancara dengan kepala sekola pada tanggal 10 Mei
2020, peserta didik di sekolah ini kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi
ke bawah, dhuafa, yatim piatu dan ada pula yang broken home. Disebabkan
kurangnya perhatian terhadap mereka, dan terkadang mereka memiliki
banyak permasalahan di keluarganya, program homeroom bermanfaat agar
peserta didik bisa mengutarakan perasaan mereka kepada gurunya, agar
mereka tidak terlalu terbebani sehingga mereka termotivasi belajarnya dan
lebih kosentrasi saat belajar. Dalam kegiatan homeroom, siswa tidak hanya
bercerita tentang pengalaman pribadi saja, siswa dibiasakan melakukan
literasi, yakni membaca buku cerita dan mengeksperikannya di depan teman-
temannya.
Setelah peneliti melakukan observasi dan sesuai dengan fakta di
lapangan, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian yang
berjudul: “Pengaruh Program Bimbingan Konseling Homeroom Dalam
10
Nidya damayanti, panduan bimbingan konseling (Yogyakarta:Araska, 2012) hal.43
7
Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa SMP Muslim Asia
Afrika”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasikan
permasalahan-permasalahan yang ada di SMP Muslim Asia Afrika yaitu:
1. Keluarga perlu memberikan perhatian dan dukungan dalam hal
pendidikan kepada anaknya.
2. Terdapat siswa yang memiliki kecerdasan interpesonal
3. Motivasi siswa dalam mengikuti program sekolah di luar jam pelajaran
4. Terdapat siswa yang memiliki kepercayaan diri
5. Melatih siswa dalam mengungkapkan pendapat dengan baik
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah yang timbul dari identifikasi masalah yang di
nilai cukup banyak atau bersifat umum, maka dalam penelitian penulis tidak
membahas seluruh masalah yang timbul. Oleh karena itu perlu memfokuskan
masalah yaitu :
1. Pelaksanaan program homeroom di SMP Muslim Asia Afrika
dilaksanakan sebelum dimulainya jam pelajaran
2. Kecerdasan interpersonal meliputi kemampuan sosial Insight, sosial
senstivity,sosial communication
D. Perumusan Masalah
Berawal dari latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas,
maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
8
1. Bagaimana tingkat kecerdasan Interpersonal siswa SMP Muslin Asia
Afrika ?
2. Apakah kegiatan program bimbingan konseling homeroom berpengaruh
terhadap kecerdasan interpersonal siswa SMP Muslim Asia Afrika ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kecerdasan interpersonal SMP
Muslim Asia Afrika
2. Untuk mengetahui apakah kegiatan program bimbingan konseling
homeroom berpengaruh tehadap kecedasan interpersonal siswa SMP
Muslim Asia Afrika.
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang
bimbingan dan konseling agar peserta didik mampu meningkatkan
kecerdasan interpersonal melalui program unggulan homeroom di sekolah
SMP Muslim Asia Afrika,
2. Manfaat praktis
a. Memberikan pemahaman terhadap siswa dalam peningkatan
kecerdasan interpersonal pada kegiatan bimbingan kelompok teknik
homeroom
b. Membantu Instansi pendidikan dalam membentuk kepribadian peserta
didik sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
9
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berguna untuk memberi arah dan tujuan dalam penelitian ini,
Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis alternatif (ha): “Ada pengaruh yang signifikan program
bimbingan homeroom terhadap kecerdasan interpersonal siswa SMP
Muslim Asia Afrika”
2. Hipotesis nihil (Ho): “ Tidak ada pengaruh yang signifikan program
bimbingan homeroom terhadap kecerdasan interpersonal siswa SMP
Muslim Asia Afrika”
H. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Hendri Setiawan Tahun 2015 program studi bimbingan dan
konseling fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muria
Kudus peneliti membahas tentang “Upaya Meningkatkan kepercayan diri
siswa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom”
penelitian ini dilakukan di SMA 1 Majebo Kudus yang beralamat di Jl.
Pasar Doro Jepang Majebo Kudus, sedangkan subjek yang memiliki
kepercayaan cukup baik diantara siswa kelas XI IPS 4. Variable
penelitian: Layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom
(variable bebas) dan kepercayaan diri (variable terikat). metode
pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan deskriptif
kompratif. penelitian dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II) setiap
siklus 3 pertemuan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebelum pra layanan
bimbingan kelompok kepercayaan diri siswa termasuk dalam kategori
kurang (35%). setelah diberi treatment layanan bimbingan kelompok
10
pada siklus I kepercayaan diri siswa \meningkat menjadi kategori sangat
baik (84%). Hal ini menunjukan layanan bimbingan kelompok dengan
teknik homeroom dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas XI
IPS 4 SMA 1 Majebo Kudus.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendri Setiawan diatas,
dimana peneliti menitikberatkan pada meningkatkan kepercayaan diri
siswa, maka skripsi yang akan penulis susun menitikberatkan pada
kecerdasan interpersonal siswa.
2. Penelitian Farid Hidayat, Edris Zamroni, Sucipto Tahun 2018
Mahasiswa Universitas Muria Kudus dengan jurnal berjudul” Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom untuk meningkatkan sikap anti
seks bebas” jurnal ini membahas tentang pentingnya dalam mengadakan
penyuluhan dan bimbingan untuk mencegah terjadinya seks bebas,
memberikan pemahaman sikap anti seks bebas untuk mencegah siswa
terhindar dari perbuatan norma agama. Dengan menggunakan bimbingan
kelompok homeroom diharapkan dapat membantu siswa untuk
meningkatkan pemahaman anti seks bebas.
Persamaan penelitian yang akan penulis teliti dengan peneliti Farid
Hidayat, Edris Zamroni, Sucipto diatas adalah membahas tentang
layanan bimbingan homeroom.
Perbedaan peneliti Farid Hidayat, Edris Zamroni, Sucipto dengan
penulis teliti , penelitian diatas membahas tentang sikap anti seks bebas
sedangkan yang peneliti tulis tentang kecerdasan Interpersonal.
3. Penelitian Rinda Nur Baita Tahun 2017 fakultas Ilmu Pedidikan
Universitas Negeri Surabaya dengan jurnal berjudul “Penerapan
Bimbingan kelompok dengan teknik homeroom untuk meningkatkan
Motivasi belajar siswa dikelas VIII SMPN 2 Balongbendo jurnal ini
11
membahas tentang meningkatkan motivasi belajar salah satunya dengan
teknik homeroom, dengan adanya teknik homeroom akan memberikan
kemajuan belajar terhadap para siswa.
Persamaan penelitian yang akan penulis teliti dengan peneliti Rinda Nur
Baita yaitu membahas yaitu tentang teknik homeroom
Perbedaan penelitian Rinda Nur Baita dengan penulis teliti yaitu
penelitian diatas tentang meningkatkan motivasi belajar sedangkan
peneliti tentang kecerdasan Interpersonal.
4. Penelitian Heri Siswanto, Tahun 2015 Program studi bimbingan dan
konseling fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muria
Kudus dengan judul “Upaya meningkatkan kemampuan interaksi sosial
melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom” dalam
skripsi tersebut, peneliti membahas tentang upaya meningkatkan
interaksi sosial siswa melalui layanan bimbingan homeroom, penelitian
ini merupakan penelitiian tindakan kelas desain Kemmis dan Mc Taggart
yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 3 kali pertemuan setiap
siklusnya. subjek penelitiannya yaitu siswa kelas XI TKJ A SMK
Mamba‟ul Falah Dawe Kudus yang dilaksanakan pada bulan Mei 2015.
metode pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi
dan dokumentasi. instrumen yang digunankan berupa pedoman
wawancara dan lembar observasi. teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data kualitatif hasil penelitian
tindakan kelas menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan
teknik homeroom terhadap kemampuan interaksi sosial siswa kelas XI
TKJ A SMK Mamba‟ul Falah Dawe Kudus menunjukan peningkatan
kemampuan interaksi sosial. kemampuan interaksi sosial siswa siswa pra
siklus sebesar 35% dengan kriteria kurang meningkat pada siklus I
12
menjadi 61,2% dengan kriteria cukup, dan pada siklus II meningkat
menjadi 80,9 % dengan kriteria baik.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Heri Siswanto diatas,
dimana peneliti menitik beratkan pada kemampuan interaksi sosial, maka
skripsi yang akan penulis susun menitikberatkan pada interpersonal
siswa. perbedaan penelitiannya terdapat pada jenis penelitian, tenik
analisis, dan hasil penelitiannya.
5. Penelitian G.N. Sastra Agustika dan Wahyu Kartika dari jurusan
pendidikan guru sekolah dasar, fakultas ilmu pendidikan, universitas
pendidikan Ganesha Tahun 2016 dengan judul “ Model pembelajaran
Kooperatif tipe pair checks ditinjau dari kecerdasan interpersonal
terhadap kompetensi pengetahuan matematika” dalam jurnal tersebut,
peneliti membahas tentang kompetensi pengetahuan matematika yang
ditinjau dari kecerdasan interpersonal, penelitian ini merupakan
eksperimen semua dengan rancangan factorial design 2x2, populasi
penelitian ini adalah kelas IV SDN Gugus Moh. Hatta dengan banyak
siswa 244 orang teknik sampel yang di gunakan pada penelitian ini
adalah purposive sampling data yang dikumpulkan menggunakan
metode tes dan non tes.
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh G.N Sastra Mustika dan
Wahyu Kartika dimana peneliti menitikberatkan pada model
pembelajaran koperatif sedangkan skripsi yang akan dibaas penulis
menitikberatkan program homeroom.
13
I. SISTEMATIKA PENULISAN
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang satu sama lain saling berkaitan
dengan tema pokok, yaitu “Analisis statistik program bimbingan
konseling homeroom dalam meningkatkan kecerdasan Interpersonal
siswa SMP Muslim Asia Afrika”. Adapun sistematika penulisan dalam
skripsi ini yang disusun penulis adalah sebagai berikut:
BAB I Merupakkan Bab Pendahuluan, yang didalamnya
menguraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan (Identifikasi,
pembatasan dan perumusan masalah), tujuan dan manfaat penulisan.
BAB II Kajian Teori, berisi teori-teori yang digunakan sebagai
landasan penelitian. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah bimbingan program homeroom kecerdasan Interpersonal.
BAB III Merupakan Bab Metodologi penelitian yang berkaitan
dengan dimana tempat dan waktu penelitian, variable penelitian, populasi
dan sampel, sumber data, teknik dan pengumpulan data, instrumen
penelitian dan teknik analisis data.
BAB IV Hasil penelitian, berisi tentang gambaran umum objek
penelitian, hasil uji instrumen penelitian dan analisis deskriptif,
BAB V Penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran.
110
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran penelitian.
A. Kesimpulan
1. Tingkat kecerdasan interpersonal siswa SMP Muslim Asia Afrika
berdasarkan analisis statistik dikategorikan sedang yakni diihat dari
frekuensi skor total sebesar 87,5%, sedangkan Dari analisis
keseluruhan yaitu aspek social sensitivity lebih tinggi daripada social
insight dan social comunication. Hal ini dapat dilihat dari mean = 2,82
> 2,52 dan 2,77. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa responden
memiliki aspek social sensitivity yang lebih tinggi dari pada aspek
social insight dan social comunication.
2. Berdasarkan nilai signifikansi dari tabel 4.39 diperoleh nilai
signifikansi 0,04 < 0,05 maka nilai hipotesis nihil (H0) yang
menyatakan Tidak ada pengaruh yang signifikan (Ditolak) artinya
Terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan bimbingan
homeroom dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa SMP
Musim Asia Afrika. Berdasarkan nilai “t” : diketahui bahwa thitung
sebesar 3,078 ttabel sebesar 2,024 sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel X (program bimbingan homeroom), berpengaruh terhadap
variabel Y (kecerdasan interpersonal). Diketahui kontribusi program
bimbingan homeroom terhadap kecerdasan interpersonal sebesar 20%,
sedangkan sisanya 80% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
111
B. Saran
1. Secara Teoritis: Diharapkan penelitian selanjutnya dapat meninju faktor
lain yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal SMP Muslim Asia
Afrika.
2. Saran Praktis:
a) Bagi siswa: Diharapkan agar terus melatih dan memperbaiki
kecerdasan interpersonalnya mulai dari memiliki kemampuan untuk
belajar memahami emosi diri sendiri, belajar berinteraksi dengan
orang lain, belajar memiliki motivasi yang tinggi agar berprestasi
baik dibidang akademik maupun non akademik, belajar memiliki
empati yang tinggi dan memiliki keterampilan sosial yang baik.
Menyadari potensi dalam diri serta memaksimalkan potensi tersebut
sehingga dapat meraih kesuksesan dimasa yang akan datang.
b) Bagi Pendidik: Diharapkan penelitian ini menjadi bahan
pertimbangan bahwa proses pembelajaran tidak hanya berorientasi
pada perkembangan intelektual siswa semata, akan tetapi kecerdasan
interpersonal siswa juga perlu dikembangkan secara lebih maksimal.
Selain itu pendidik diharapkan lebih memperhatikan keadaan
interpesonal siswa dalam belajar mengajar karena kecerdasan
interpersonal yang stabil menpermudah siswa menerima pelajaran
dan terampil membangun relasi sosialnya. Agar siswa memiliki rasa
percaya diri yang tinggi, peduli dengan orang lain dan motivasi yang
tinggi.
c) Bagi Sekolah: Bagi sekolah diharapkan mampu meningkatkan
kualitas pendidikan dengan upaya membimbing dan memotivasi
siswa untuk menggali kecerdasan interpersonal yang dimilikinya.
112
DAFTAR PUSTAKA
Acesta, Arrofa. Kecerdasan kinestik dan Interpersonal serta
pengembangannya.Surabaya, Media cetak sahabat cendikia pondok
Maritim Indah. 2019.
Ahmad, Beni, Saebani dan Sutisna Yana, Metode Penelitian. Bandung: CV
Pustaka Setia, 2018.
Al-Quran dan Terjemah. Jakarta: PT. Akbar Media Eka Sarana
Amin, Safwan. Pengantar bimbingan dan konseling.Banda Aceh: Yayasan
Pena.2014.
Amstrong, Thomas. Identifying and developing yourmultiple intellegences
Menemukan dan meningkatkan kecerdasan anda berdasarkan teori
Multiple Intellegences, Terj. T. Hermaya. Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama, 2002.
Anshori, Muslish dan Iswati, Sri. Buku Ajar Metodologi penelitian
kuantitatif. Surabaya: Airlangga University Press, 2009.
Arifin, M. Pokok-pokok pikiran tentang bimbingan dan penyuluhan agama
di sekolah dan luar sekolah, Jakarta:Nulan Bintang.1976.
Azam, Ulul. Bimbingan dan konseling perkembangan disekolah teori dan
praktik. yogyakarta: Deepublish 2016.
Bakar, Abu, M. Luddin. Dasar-dasar konseling. Bandung: Citapustaka
media perintis, 2010.
Bhuono, Agung. Strategi Jitu metode statistik dengan perangkat lunak.
Yogyakarta:Penerbit Andi. 2005.
boeree, George Belajar cerdas bersama psikologi dunia ( kritik dan sugesti
terhadap dunia pendidikan, pembelajaran dan kecerdasan. (terjemah
bahasa: Abdul Qadir Shaleh). Yogyakarta: Prismasophie, 2006.
Damayanti, Nidya. panduan bimbingan konseling. Yogyakarta: Araska.
2012.
Damayanti, Nidya. Panduan bimbingan konseling. Yogyakarta: Araska 2012.
Desmita. psikologi perkembangan peserta didik . Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.2009.
113
Dharma, Surya, Pendekatan, jenis, dan metode penelitian pendidikan. Jakarta
direktur tenaga kependidikan 2008
Dominikus Dolet Unradjan, Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Universitas Atma Jaya. 2013.
Eka Izzaty, Rita. Perkembangan peserta didik. Yogyakarta:UNY Press,
2008.
Ghony, Djunaidi dan Almanshur, Fauzan. Metodologi penelitian pendidikam
pendekatan kuantitatif. Malang: UIN-Malang Press. 2016.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang:Badan penerbit Universitas Diponogoro.2011.
Hallen. A, Bimbingan dan konseling. Ciputat: Quantum Teaching. 2005.
Hartinah, Siti . Konsep dasar bimbingan kelompok. Bandung : PT. Relika
Aditama. 2009.
Hikmawati, Fenti. Bimbingan dan konseling, Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada. 2010.
http://duniakonselingandpsikologi.blogspit.com/2017/02/pendekatan-metode-
dan-teknik-bimbingan,html?m=1 diakses pada 24-04-2020.
Ketut, Dewa Sukard. Bimbingan dan pengembangan belajar disekolah,
(Surabaya:Usaha Nasional 19) hal. 160
Mu‟awanah, Elfi. Bimbingan dan konselin. Jakarta: Bina Ilmu, 2004.
Muhaimin Azzet, Akhmas. Mengembangkan kecerdasan sosial anak,
(Yogyakarta: Kata hati, 2010) hal 43
Noor, Juliansyah. Metodelogi Penelitian. Jakarta: kencana prenada media
group. 2014
Prasetyo, Bambang dan Lina jannah , Miftahul. Metode penelitian
kuantitatif: teori dan .Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006.
Prayitno. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Jakarta: Ghalia
Indonesia .1995.
Purwanto. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk psikologi dan pendidikan.
Yogyakarta;Pustaka Belajar. 2012.
114
Safaria. Kecerdasan Intellegence: metode pengembangan kecerdasan
interpersonal anak. Yogyakarta: Amara Books. 2005.
Salahudin , Anas. Bimbingan &konseling.Bandung: Pustaka setia .2010.
Samsul Munir, Bimbingan dan konseling Islam. Jakarta: Amzah, 2013.
Sofyan S , Willis. Konseling individual Bandung: Alfabeta. 2013.
Sofyan s, Konseling individual, teori dan praktek. Bandung: Alfabeta, 2013.
Subini, Nini. Mengatasi kesulitan belajar pada anak. Jogyakarta:
Javalitera. 2015.
Sudijana, Anas. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.2011.
Sugiarto dkk. Metodologi Penelitian Hospitaliti &Pariwisata. Tangerang:
PT Matana Publishing Utama, 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta, 2016.
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Sujana, cristine dan Sugirin. Cara mengembangkan berbagai kompenen
kecerdasan. Klaten: PT Macanan jaya cemerlang. 2008.
Sukardi, Dewa Ketut. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah.
Surabaya. Usaha Nasional. 1983.
Syafaruddin, dkk. Dasar dasar Bimbingan dan Konseling telaah Konsep,
teori dan praktik. Medan: Perdana Publishing 2019.
Tatik, Romlah. Teori & praktek bimbingan kelompok. Malang: Universitas
Negeri Malang .2000.
Tohirin. Bimbingan dan konseling di sekolah dan Madrasah (berbasis
intregasi). Jakarta: PT Raja Grafindo,2014
UU No 14 Tahun 2015.
Walgito, Bimo. Bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Jogyakarta: Andi
Offset.1993.
Wiryanto. pengantar imu komunikasi. Jakarta, grasindo. 2004.
Yaumi, Muhamad dan Dr. Nurdin ibrahim. kecerdasan jamak Multiple
intelligences. Jakarta: Kencana prenadamedia group. 2013.
115
Yusuf, Syamsul Landasan bimbingan dan konseling. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.2006.
127
BIOGRAFI PENULIS
Syifa Firdaus Aini Alhammam lahir di Tangerang
pada tanggal 09 Mei 1998. Anak pertama dari tiga
bersaudara, lahir dari pasangan suami isteri Bapak
Nurhaman dan Ibu Yuhaeni. Tempat tinggal di Jalan
Otonom Cikupa Pasar Kemis Ds. Talagasari rt 10/02
Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi
Banten.
Penulis menempuh pendidikan di Tk Nuruddzulam di Kecamatan Cikupa
Kabupaten Tangerang pada tahun 2002-2003. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di SDN Talagasari di Kecamatan Cikupa Kabupaten Banten pada
tahun 2009-2010. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Babussalam di
Cimone Kabupaten Tangerang pada tahun 2012-2013. Kemudian
melanjutkan pendidikan di MA Manahijussadat di Lebak Rangkasbitung
pada tahun 2015-2016. Kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu
AlQur‟an (IIQ) Jakarta pada tahun 2019-2020.