sistem saraf pusat - cdn-edunex.itb.ac.id

68
SISTEM SARAF PUSAT

Upload: others

Post on 01-Mar-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM SARAF PUSAT

Pokok bahasan

1. Introduksi

2. Proteksi Jaringan Saraf

3. Otak

4. Medula Spinalis

Introduksi

• Otak merupakan jaringan saraf yang paling komplek sirkuitnyasehigga signaling pada otak dapat menghasilkan pemikiran, perasaan, belajar, berbahasa (language), memori

• Jaringan Sistem saraf mempunyai suatu emergent properties:– Jaringan saraf mampu menghasilkan affective behavior yang berkaitan

dengan perasaan dan emosi & cognitive behaviors yang berkaitandengan pemikiran

– Otak mampu menghasilkan pikiran dan emosi tanpa adanya stimulus eksternal

– Otak mempunyai sifat plasticity yaitu mampu untuk mengubah fungsidan koneksi pada sirkuit sebagai respon berdasarkan dari pengalamandan input sensoris

• Sistem saraf pusat terdiri dari 2 bagian:– Otak

– Medula spinalis

• Komponen:– Neuron

– Glial cell

• Secara makroskopik dibagi menjadi– Gray matter/substansia grisea: terdiri dari cell body, dendrit, akson

terminal dari saraf yang tidak bermyelin. Sebagian cell body membentuklapisan dan sebagian lainnya berkelompok membentuk nuclei yang mempunyai fungsi tertentu

– White matter /substansia alba:terdiri dari hampir seluruhnya aksonbermyelin dan sedikit sekali cell body. Kelompok akson yang menghubungkan daerah antar sistem saraf pusat disebut tractus (similar dengan serabut saraf pada system saraf perifer)

• Kebutuhan jaringan saraf– Oxygen

• Dapat menembus blood-brain barrier

• Menerima 15% dari darah yang dipompa oleh jantung

– Glucose

• Mengkonsumsi sekitar setengah dari konsumsi tubuh

• Dari plasma ke cairan interstitiel otak gula melewati membrane transporters

• Hypoglycemia menyebabkan confusion, unconsciousness, dan kematian

2. Proteksi Sistem Saraf Pusat

• Proteksi pada sistem saraf pusat dilakukan oleh:1. Rambut, kulit, tengkorak/cranium & vertebral column

2. Meninges (terletak antara tulang dan jaringan saraf)

• Dura mater

• Arachnoid mater

• Pia mater

3. Cairan cerebrospinal

4. Venous sinus blood

2.1. Meninges

a. Dura mater:– Lapisan terluar, tebal dan terdiri dari dua lapisan yang biasanya

melekat erat, tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik membentukrongga berisi darah (sinus dura, sinus venousus). Dura =kuat

b. Araknoid mater– Jaringan akraknoid, vili araknoid, menonjol kedalam sinus vena dura

mater

– Lapisan kedua, Mengandung cairan cerebrospinal, pembuluh darahdan jaringan penghubung seperti selaput untuk fiksasi araknoidterhadap pia mater. Arakhnoid =

c. Pia mater:– Terdalam, melekat erat pada permukaan otak. Mengandung banyak

pembuluh darah untuk suplai ke otak

Meninges:

Pia mater

Arachnoid mater

Dura mater

Spinal cord & MeningesMeninges:

Dura mater

Arachnoid

mater

Pia mater

Spinal cord

Vertebral

body

Spinal nerve

2.1.a. Dura mater:– Lapisan periosteal luar; melekat di permukaan dalam cranium dan

berperan sebagai periosteum dari tengkorak

– Lapisan meningeal dalam: tertanam sampai ke fisura otak dan terlipatkembali kearahnya untuk membentuk bagian-bagian:

• Falks cerebri; terletak dalam fisura longitudinal antar hemisphere

• Falks cerebellum; membentuk bagian pertengahan antar cerebellum

• Tentorium cerebellum; memisahkan cerebellum dan cerebrum

• Sela diafragmatica; memanjang diatas cela tursica, tulang yang membungkuskelenjar hipopisis

Kranium

Venous sinus

Dura mater

Subdural space

Arachnoid membrane

Subarachnoid space

Pia mater

Brain

2.2. Cairan Cerebrospinal

• Fungsi CSF:– Menyediakan suport fisik pada otak, merupakan bantal fluida dimana

otak mengapung

– Proteksi terhadap perubahan akut dari darah arteriel dan venous

– Jalur dari ekskresi zat pembuangan, menggantikan fungsi lymphatic

– Intra-cerebral transport, mis hyphotalamic releasing factor, memelihara homeostasis dari ion di CNS

2.3. Blood Brain barrier• Barier antara darah kapiler cerebral dan CSF

• Terdiri dari sel endothel dari kapiler cerebral dan choroid plexus epithelium

• Extensive capillaries & sinuses

• Tight junctions: membatasi permeabilitas

• Astrocyte foot processes: mensekresi paracrines

Astrocyte

foot

processes

• Fungsi blood brain barrier:– Menjaga lingkungan yang konstan untuk neuron di CNS

– Proteksi terhadap toksin endogen dan eksogen

– Menjaga terlepasnya neurotransmitter dari tempatnya ke sistemsirkulasi

– Terdapat banyak transporter untuk glukosa

– Lipid soluble drug lebih mudah penetrasi

3. Otak• Otak merupakan rangkaian neuron yang membentuk suatu

sirkuit yang sangat kompleks dan mempunyai fungsi tertentu

• Signaling didalam jalur saraf menghasilkan kemampuanmenyimpan memori, belajar, feeling, berbahasa

• Otak terdiri dari1. Cerebrum

2. Diencephalon: Thalamus & hypothalamus

3. Brainstem: mesenchepalon, pons, medula oblongata

4. Cerebellum

• Otak juga mempunyai 4 rongga berisi cairan yang salingterhubung (cerebral ventricle)

• Hanya cerebrum, cerebellum dan medula oblongata yang tampak, lainnyatertutup cerebrum

• Karena dalam perkembangannya otak mengalami pembengkokan, maka padaotak beberapa terminologi arah mempunyai arti yang berbeda

Tampak lateral serebrum

b. PONS:

Mengantarkan info sensoris

ke serebelum dan thalamus

Pusat motoric visceral dan

somatic subconcious

BRAINSTEM

a. MESENCEPHALON

(midbrain):

Kesadaran, respon

motorik refleksif,

pemrosesan data

audiovisual

DIENCEPHALON:

1. Thalamus

Pusat pemrosesan

dan penghantaran

info sensoris dan

motoric

Kesadaran &

sensasi kasar

2. Hipotalamus:

Pusat control emosi,

Siklus tidur

Fungsi otonom

homeostatis (control

temperature, haus,

urin dan makanan),

Hubungan dgn

system endokrin

c. MEDULLA OBLONGATA:

Mengantarkan info sensoris ke batang

otak & thalamus

Regulasi otonom dari fungsi visceral

(kardiovaskular, respirasi dan digestif)

CEREBRUM:

• Proses fikiran sadar,

fungsi intelektual, dan

kepribadian

• Penyimpanan dan

pemrosesan memori

• Regulasi sadar & tidak

sadar dari kontraksi otot

skeletal

CEREBELUM:

• Keseimbangan

• Muscle tone

• Koordinasi pola motoric

somatic kompleks dan

penyesuaian output

pusat motor somatic lain

di otak dan tulang

belakang

Basal Nuclei (lateral

thd thalamus)

Inhibisi muscle tone

Koordinasi gerak

lambat berkelanjutan

Supresi Gerakan

Regio Fungsi

Cerebrum

• Cerebral cortex:• Sensory field• Motor area• Association area

PersepsiGerak otot skeletalIntegrasi informasi dan pengarahan gerak voluntair

• Basal ganglia gerak

• Limbic system• Amygdala• Hipocampus

Emosi dan memoriLearning dan memori

Diencephalon

• Thalamus

• Hypothalamus• Pituitary • Pineal gland

Pusat Integrasi dan relay station untuk informasi sensoris danmotorisHomeostasis dan behavior drivesSekresi hormonSekresi melatonin

Cerebellum Koordinasi gerak

Brain stem• Midbrain• Pons

• Medulla obongata• Reticular formation

Gerak mataRelay station ant. Cerebrum & cerebellumKoordinasi pernafasanKontrol fungsi involuntairArousal, tidur, tonus otot, modulasi sakit

3.1. Cerebrum • Merupakan pusat

intelegensia, reasoning, persepsi sensoris, berpikir, pengambilan keputusan, ingatan, kontrol voluntair, persepsi dari panca indra

• Bagian terbesar dari otakdan terdiri dari duahemisfer (kiri dan kanan) yang dipisahkan olehfisura (ceruk dalam) longitudinalis

• Setiap hemisfer terdapatsulcus (ceruk dangkal) dangyrus (tonjolan)

Anterior

Posterior

(superior view)

Hemisfer

kiriHemisfer

kanan

Frontal

lobe

Parietal

lobe

Occipital

lobeFisura

longitudinal

Central

sulcus

• Cerebral hemisfer terdiri dari :– Gray matter/substansia grisea, lapisan bagian luar yang merupakan

kumpulan cell bodies

– White matter/substansia alba, lapisan bagian dalam yang merupakankumpulan dari saraf bermyelin, tetapi terdapat juga kumpulan cluster dari grey matter yang disebut Subcortical nuclei

• Kedua hemisfer dihubungkan oleh Corpus calosum (white matter tract) yang menjadi jalur komunikasi kedua sisicerebrum

Gray matter:

- Cortex

- Cerebral

nuclei

White matter:

- Inner white

matter

- Corpus callosum

- Internal capsule

Lateral

ventricle

Potongan koronal dari

serebrum & diensefalon

3.1.1. Gray matter

• Gray matter dapat dibagi menjadi 3 daerah:a. Cerebral cortex Cortex cerebri)

b. Basal ganglia

c. Limbic system

3.1.1.a. Cortex cerebri

• Berdasarkan variasi dan distribusijenis sel yang menyusunnya, cortex cerebri terorganisasimenjadi 6 lapisan

• Ketebalan masing-masing lapisanberbeda d iberbagai area cerebrum

• Jenis sel pada cortex cerebri:– Pyramidal: membentuk major

output cell, aksonnya menuju kebagian lain dari cortex dan ke bagianlain CNS

– Non Pyramidal: kebanyakanberhubungan dengan penerimaaninput dan pemrosesan lokal dariinformasi

I

II

III

IV

V

VI

Permukaan luar

korteks serebri

Ke daerah

korteks

lainnya

Serabut Turun ke

medulla spinalis

Serabut

Turun ke

talamus

Fungsi Cortex cerebri

• Cortec cerebri berfungsi sebagai pusat integrasi untukinformasi sensoris yang datang dan tempat pengambilankeputusan untuk berbagai output motoric

• 3 daerah sesuai dengan fungsinya:– Area sensoris

– Area motoric

– Area asosiasi

• Daerah fungsional pada cortex tidak harus sesuai denganlobusnya. Masing2 lobus punya fungsi khusus, tidak semetris, terdapat dominansi (cerebral lateralization)

Pemetaan/daerah di cortex cerebri

• Tiap hemisfer dibagi menjadi 4 lobus yang dibatasi oleh lipatan dalamtertentu

• Masing2 nama sesuai dengan tulang dimana lobus terletak dan batasnyaberdasarkan lipatan dalam tertentu

• Lobus occipitalis:– Terletak pada bagian belakang kepala

– Tempat pemrosesan awal input penglihatan

• Lobus Temporalis:– Terletak disebelah lateral kepala

– Menerima input suara, penciuman, pengecap

• Lobus Parietalis:– Terletak dibelakang sulcus sentralis

– Berfungsi menrima dan memproses input sensoris, tactile

• Lobus frontalis:– Terletak didepan sulcus centralis

– Aktivitas motoric volunteer, kemampuan berbicara dan elaborasi pikiran, persepsi

• Fisura:– Fisura longitudinal; membagi cerebrum menjadi hemisphere kiri dan

kanan

– Fisura transversal; memisahkan cerebrum dan cerebellum

• Sulcus– Sulcus central (fisura Rolando); memisahkan lobus frontalis (gyrus

precentralis) dan lobus parietalis (gyrus post centralis)

– Sulcus lateral (fisura Sylvius); memisahkan lobus frontalis dan temporalis

– Sulcus parieto-ocipital; memisahkan lobus parietal dan ocipital

• Girus; semacam konvulsi/tonjolan dan meliputi:– Gyrus prasentral pada setiap hemisphere dan terletak pada lobus frontalis,

tepat didepan fisura centralis. Gyrus ini mengandung neuron yang bertanggung jawab terhadap aktifitas motorik voluntair

– Gyrus post centralis terletak dibelakang fisura sentral, terdapat pada lobusparietalis mengandung neuron yang bertanggung jawab terhadap aktifitassensorik

• Lobus frontal dan parietalis dipisahkan oleh sulcus centralis

• Lobus frontais dan temporalis dipisahkan oleh sulcus lateralis

FRONTAL

LOBE

TEMPORAL

LOBE

PARIETAL

LOBE

OCCIPITAL

LOBE

Central

sulcusPostcentral

gyrus

Pons

Precentral

gyrus

Cerebellum

sulcus lateralis

Oganisasi Fungsional Cortex Cerebri

• Terdapat 3 area fungsional– Area motoric

– Area sensorik

– Area asosiasi

a. Area Motorik

• Area Motorik primer– Area motorik primer/ somatic motor area:

• Pada gyrus precentralis. Disini neuron (pyramidal) mengendalikan kontraksi voluntair otot skeletal kontra lateral aksonnya menjalar dalam tractus pyramidalis

– Area premotorik cortex, terletak pada sisi anterior gyrus precentralis. Neuron (ekstra pyramidal) mengendalikan aktifitas motorik yang terlatih dan berulang seperti mengetik

– Area Broca/motor speech area: terletak disisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya. Area ini memungkinkan hanya terdapat pada satu hemisphere saja (biasanya pada sebelah kiri) dan dihubungkan dengan kemampuan bicara

b. Area Sensorik

• Area sensorik cortex– Area sensorik primer;

• terdapat pada gyrus postcentralis. Neuron menerima informasi sensorik umum yang berkaitan dengan nyeri, tekan, suhu, sentuh dan propriosepsi

– Area visual primer; • terletak pada lobus occipitalis dan menerima informasi dari retina mata

– Area auditori primer • terletak pada tepi atas lobus temporalis menerima impuls saraf yang berkaitan dengan

pendengaran

– Area olfactory primer • terletak pada permukaan medial lobus temporal, berkaitan dengan indra penciuman

– Area pengecap (gustatory) • terletak pada lobus parietal dekat bagian inferior gyrus precentralis, terlibat dalam

persepsi rasa

• Area sensorik cortex– input sensoris berhenti di cerebellum atau area sensoris di cerebrum

• Input sensoris ditranslasi menjadi persepsi– interpretasi otak terhadap berbagai regio input

• Area asosiasi

Area Sensorik & Motorik– input sensoris berhenti di cerebellum atau area sensoris di cerebrum

• Input sensoris ditranslasi menjadi persepsi– interpretasi otak terhadap berbagai regio input

Visual association

area

Visual cortex

auditory

association area &

cortex

Prefrontal

association area:

koordinasi informasi

– mengontrol bbrp

perilaku

Pengecap &

penghidu

(internal)

Premotor cortex

Primary motor

cortexOTOT SKELETAL

PENDENGARAN

PENGLIHATAN

Primary somatic

sensory cortex

sensory

association area

SENSORIS

(KULIT,

MUSKULOSKELETAL,

VISCERA)

Peta tubuh pada gyrus precentral dan postcental

3.1.2. White matter

• Merupakan kumpulan serabut akson (traktus) yang menghubungkan berbagai area di cerebrum– Association tracts: menghubungkan regio cortex dalam satu

hemisphere

• Arcuate fibers: traktus pendek, menghubungkan gyrus satu dengan gyrus disebelahnya

• Longitudinal fasciculi: traktus yang lebih panjang, mengubungkan gyrus pada lobus yang berbeda

– Commissural tracts; menghubungkan regio pada hemisphere yang berbeda

• corpus callosum, anterior and posterior commissure

– Projection tracts: menghubungkan cerebral cortex dengan bagian otakyang inferior dan medulla spinalis

Arcuate fiber

Longitudinal fasciculi

Corpus allosum

Anterior commissure

occipital lobe

Temporal lobe

parietal lobe

frontal lobe

Merupakan serabut yang menghubungkan berbagai area di cerebrum

Lateral sulcus

Projection tract

Medulla

oblongata

Pons

Longitudinal fissure

Commisural tracts (in

corpus callosum)

3.2. Pemrosesan Informasi

• Informasi sensoris diintegrasikan di otak dan medula spinalis

• 3 system yang mempengaruhi output system motoric:– Sistem sensorik: memonitor lingkungan interna dan eksterna dan

menginisiasi respon reflex

– Sistem kognitif: terdapat pada cortex cerebri dan dapat menginisiasirepon voluntair

– Behavioral state system: terdapat pada otak dan mengatur siklusbangun-tidur dan intrinsic behaviors yang lain

• Informasi mengenai keadaan fisiologi atau respon perilakuyang disebabkan oleh output motorik akan memberikanfeedback ke sistem sensoris, yang akan berkomunikasi dengansistem kognitif dan behavioral state system dan seterusnya

Human Physiology , an Integrated approach,

Sensory input

integration

Output

response

Sistemsensoris(refleks)

CNS

Sistem motorik

Respon / perilakufisiologis

Behavioralstate

system

SistemKognitif

(volunter)

Refleks neural sederhana

Keluaran otak dipengaruhi

kognisi dan behavioral

state

Input & output informasi

• Informasi sensoris diintegrasikan di otak dan medula spinalis

• Pemrosesan informasi sensoris dimulai di cortex – Dari area cortex tertentu dibawa menuju assosiation area. Disini

diintegrasikan dengan stimulus somatik, visual, auditory, dan yang lainnya menjadi suatu persepsi.

– Otak menginterpretasikan stimulus sensoris

• Kadang stimulus yang diterima berbeda dengan stimulus aslinya– Fotoreseptor pada mata menerima gelombang cahaya pada frekuensi

yang berbeda, kita menerima energi gelombang cahaya tersebutsebagai warna yang berbeda

– Otak menterjemahkan gelombang tekanan pada telinga sebagai suara

– Molekul kimia yang terikat pada reseptor kimia diinterpretasikansebagai bau dan rasa

• Output motorik dapat dibagi menjadi 3 jenis:– Gerak otot skeletal: diatur oleh divisi motoric somatik

– Sinyal neuroendokrin: disekresi terutama oleh neuron yang terletak di hyphotalamus dan adrenal medula

– Respon visceral, otot polos, otot jantung atau endokrin – diaturolehdivisi motorik otonom

• Gerak voluntair diinisiasi di cognitive system dan berasal dariprimary motor cortex dan motor assosiation area pada frontal lobe

• Regio ini menerima input dari:– Area sensoris

– Cerebellum

– Basal ganglia

• Output berupa– Serabut neuron yang panjang disebut pyramidal cell. Dari motor area

melalui batang otak menuju ke spinal cord

– Jalur lain , dari cortex ke basal ganglia dan daerah otak yang lebihrendah

• Descending pathway menyeberangi tubuh

• Neuroendokrin dan respon visceral terutama dikoordinasi di hypothalamus dan medulla

• Batang otak berisi pusat kontrol untuk fungsi kehidupan yang otomatis spt bernafas, tekanan darah

• Hypothalamus berisi pusat temperatur, osmolaritas cairan

• Motor output dari otak tidak hanya ditentukan oleh input sensoris. Behavioral system state dapat memodulasi jalurrefleks dan system cognitive dapat mempengaruhi fungsimotorik baik voluntair maupun involuntair

3.3. Lateralisasi & Dominasi cerebral

• Kedua hemisfer cerebrum mempunyai fungsi higher-order yang berbeda– hemisphere kanan usually sees the “big picture”

• Concerned with visuospatial relationships, imagination, comparison of senses, facial recognition, cautious side (avoidance behaviour

– Left hemisphere usually sees the details

• Specialized for language abilities, functions in categorization and analysis, controls fine motor skills, routine tasks and curious (approach behavior)

• Contains Wernicke area and motor speech area

Lateralisasi & Dominasi cerebral

• Kedua hemisphere cerebral strukturnya simetris tetapi fungsinya tidak simetris– Hemisphere dominan

berkaitan dengan bahasa, wicara, analisis, dan kalkulasi

– Hemisphere non-dominan bertanggung jawab untuk persepsi spasial dan pemikiran non-verbal atau ide

3.2. Diencephalon• Terletak antara batang otak dan cerebrum

• Terdiri dari– Thalamus; Relay dan modifikasi informasi motorik yang menuju dan

dari cerebral cortex

– Hypothalamus; pusat behavior, berperan penting pada homeostasis melalui endokrin dan fungsi autonom

– Kelenjar Pituatary dan kelenjar pineal

• Basal ganglia membantu kontrol gerak

• Lymbic system merupakan penghubung antara fungsi kognitifdan respon emosi

3.3. Cerebellum

• Fungsi: koordinasi gerak

• Input sensoris berasal dari reseptor sensoris pada tubuhperifer dan reseptor ekuilibrium dan keseimbangan padatelinga bagian dalam

• Juga menerima input motoris yang berasal dari neuron di cerebrum

3.4. Brain stem/ batang otak

• Menghubungkan cerebrum, dienchephalon, cerebellum denganmedulla spinalis

• Berisi ascending and descending tracts, autonomic nuclei, nuclei dari saraf cranial dan pusat reflex

• Dibagi menjadi 3 regio; medulla oblongota, pons, and midbrain

• Tiap regio berisi saraf cranial dan nuclei yang mengontrol fungsiotonom

• Tempat keluarnya nervus cranialis II –XII (untuk leher dan kepala)

• Terdapat banyak kumpulan nuclei yang berhubungan denganreticular formation

• Nuclei di batang otak berhubungan dengan poses dasar sepertiterjaga, tidur, tonus otot, stretch reflex, koordinasi pernafasan, regulasi tekanan darah, modulasi rasa sakit

MEDULLA SPINALIS

4. Medula spinalis

1. Tersambung ke otak

2. Memediasi refleks spinal

3. Lokasi untuk integrasi

4. Menyediakan jalur informasimelalui tractus ascenden dandescenden

Medula spinalis

• Cervical

• Thoracic

• Lumbar

• Sacral

• 2 enlargement disebabkan oleh

substansia grissea– Cervical enlargment: bahu & upper limb

– lumbar enlargement: pelvis & lower limb

Figure 9-4a: ANATOMY SUMMARY: The Central Nervous System

Anatomi eksternal

• 1. cylindrical

• 2. flattened A-P

• 3. foramen magnum to L2

• 4. differential growth

• 5. cervical enlargement

• 6. lumbar enlargement

• 7. conus medullaris

• 8. filum terminale

• 9. cauda equina

• 10. functional segments

• Sulcus median posterior

• Fisura median anterior

• Substansia alba:

• Funiculus/column posterior

• Funiculus anterior

• Funiculus lateral

• comissura alba anterior

• Cornu posterior

• Cornu lateral

• Cornu anterior

• Comissura grissea

posterior

• Comissura grissea

anterior

4.1. Organisasi medula spinalis

• Gray matter/substansia grisea: kebanyakan cell bodies & sedikit akson tidak bermyelin– Cornu anterior: berisi nuclei somatik motorik

– Cornu posterior: berisi nuclei sensorik somatik dan visceral

– Cornu lateral: berada pada segmen thorax dan lumbal & berisi nuclei motorik visceral

• White matter/substansia alba– Kelompok akson bermyelin & sedikit akson tidak bermyelin

• Ascending tracts – sensoris

• Descending tracts – motorik

Specialization in the spinal cord

Figure 9-7a

Figure 9-7b

White matter di spinal cord terdiri dari axon yang membawa informasi dari dan ke otak

Figure 9-7c (1 of 2)

Ascending tract

membawa informasi

sensoris ke otak

Descending tract

membawa perintah ke

motor neuron

Medula spinalis; pusat integrasi

Figure 9-8

4.2. Proteksi medulla spinalis

• Proteksi dan perlindungan:

1. vertebral canal

2. meninges

3. cerebrospinal fluid

• Terdapat tiga puluh satu pasang saraf spinal yang keluar dariurutan korda melalui foramina intervertebral

• Terdapat dua pembesaran lumbal dan cervix menandai sisikeluarnya saraf spinal besar yang mensuplai lengan dantungkai

• Korda berakhir di bagian bawah vertebra lumbal pertama ataukedua.

Refleks

• Merupakan respon otomatis (involunter)

• Refleks spinal: dikoordinasi pada medula spinalis

• Refleks cranial: dikoordinasi pada otak

• Respon selalu sama (preprogrammed)

• Biasanya merupakan survival mechanism

Arcus reflex

• Arcus reflex:– Merupakan rangkaian dari satu refleks tunggal

– Dimulai pada receptor dan diakhiri pada peripheral effector

– Umumnya melawan original stimulus (negative feedback)

1. receptor

2. neuron sensorik

3. integration center

4. neuron motoikr

5. effector

sensory

receptor

3

4

5

sensory (afferent)

neuron

center of integration

with association

neuron

motor (efferent)

neuron

effector

5 steps in a neural reflex

Figure 13–14

5 steps in a neural reflex

• Step 1: aktifasi reseptor; terdapat– perubahan kimia atau fisik

• Step 2: aktifasi neuron sensoris– graded depolarization

• Step 3: pemrosesan informasi oleh postsynaptic cell– Di trigger oleh neurotransmitters

• Step 4: aktifasi motor neuron – action potential

• Step 5: Respons pada efektor– di trigger oleh neurotransmitters

Klasifikasi Refleks

• Lokasi pemrosesan/Pusat integrasi: releks spinal & reflekscranial

• Respon / Efektor: somatik (otot skeletal) & visceral (ototpolos, jantung, kelenjar)

• Kompleksitas : monosynaptic (tidak melaui interneuron) & polysynaptic (melalui interneurom)

• Lokasi reseptor & efektor: Ipsilateral (reseptor & efektor padasatu sisi) & contralateral: (reseptor & efektor pada sisiberlawanan: cross extensor)

• Kapan didapat: Innate (waktu lahir) & acquired (berkembangsetelah lahir)

Refleks Spinal Refleks Cranial;

Stretch reflex (biceps stretch) Pupil relfex

Golgi tendon reflex Babinsky reflex

Withdrawal reflex

Cross extensor reflex

Refleks Spinal

• Berdasarkan kekompleksan:– Monosynaptic

– Polysynaptic

– Intersegmental

Monosynaptic reflex

– Terdapat delay antara input sensorik dan output motorik.

– Contoh stretch reflex (patellar reflex)

– Selesai dalam 20–40 msec

Polysynaptic Reflex

• Melibatkan interneuron

• 1 interneuron mengatur lebih dari 1 kelompok otot

• Memproduksi EPSP atau IPSP

• Fleksor reflex

Withdrawal Reflex

• Menjauhkan tubuh dari stimulus (sakit, tekanan). Mis flexor reflex

• Kuat dan respon yang ditimbulkan tergantung dari intensitasdan lokasi stimulus

• Supaya refleks fleksor dapat bekerja dilakukan inhibisiresiprokal:– stretch reflex of antagonistic (extensor) muscle harus diinhibisi

(reciprocal inhibition) oleh interneuron pada medula spinalis

Cross extensor refleks

• Terjadi bersama danberkoordinasi denganflexor reflex

• flexor reflexmenyebabkan kaki ditarik

• crossed extensor reflexmeluruskan kaki untukmenerima berat tubuhdan dipelihara olehreverberating circuits