sistem reproduksi

79
Sub.mat : 1. Pelvis 2. Alat genetalia Eksterna 3. Alat genetalia Interna Edit re- : Tio Fanny

Upload: tiofanni

Post on 02-Jul-2015

4.351 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem reproduksi

Sub.mat : 1. Pelvis 2. Alat genetalia Eksterna 3. Alat genetalia Interna

Edit re- : Tio Fanny

Page 2: Sistem reproduksi

1.STRUKTUR PELVIS

1) Terdiri dari : os sacrum

os coccygis

os coxae dua buah

2) Bersendi dg : Vertebra 5 dan caput

femoris kiri dan kanan pd acteabulum.

3) Bentuk seperti mangkok shg dpt

melindungi alat dalam pelvis

Page 3: Sistem reproduksi

GAMBAR PELVIS WANITA

Page 5: Sistem reproduksi

OS COXAE

Page 6: Sistem reproduksi

OS SACRUM

• Terbentuk dari 5 vertebra sacralis yg menyatu, bentuknya segitiga puncaknya di bawah, bersendi dg os coxae kanan-kiri disebut sendi sacroiliac joint.

• Promontorium, adalah titik tepi atas vertebra sacral 1, menonjol di atas cekung sacrum.

• Canalis sacralis, merupakan jalan nervus spinalis keluar yg akan membentuk cauda equina.

• Kadang anestesi diberikan pd canalis sacrasli ini pd saat melahirkan utk mengurangi nyeri, tetapi sang ibu masih tetap sadar sepenuhnya.

Page 7: Sistem reproduksi

OS COCCYGIS

• Merupakan gabungan 4 vertebra

berbentuk segitiga (seperti ekor) dg dasar

di atas bersendi dg sacrum. Dipuncaknya

melekat otot-otot dan ligament.

Page 8: Sistem reproduksi

OS COXAE

• Merupakan tulang besar terdiri 3 bagian yaitu ilium, ischium dan pubis. Ketiganya bertemu pd acetabulum (cekungan).

• Ilium dan bagiannya : Kristailiaca, SIAS, SIAI, SIPS, SIPI.

• Ischium dan bagiannya : tuber isciadicum bg yg menebal menyangga berat tubuh.

• Pubis, bersendi kanan dan kiri di sympisis pubis (sendi amfiartrosis).

Page 9: Sistem reproduksi

SENDI DAN LIGAMENT DI

PELVIS

• Ada 4 sendi yaitu :

- articulatio sacroiliaca kanan dan kiri

- symphysis pubis

- articulatio sacrococcygea.

• Articulatio sacroiliaca, menghubugkan ilium dd

sacrum. Diperkuat oleh ligamen sacrospinosa,

sacrotuberosa.

• Symphyisis puvis, menghubungkan pubis kiri

dan kanan, diperkuat ligament pubicum.

Page 10: Sistem reproduksi

Sendi dan ligamen

• Articulatio sacrococcygea,

menghubungkan tepi bawah sacrum dg

tepi atas coccygis.

Diperkuat ligament pubicum. Dapat fleksi

dan ekstensi saat buang air besar.

• Semua sendi tsb dpt bertambah keluasan

geraknya saat hamil karena ligamentnya

menjadi lentur akibat hormon relaksin.

Page 11: Sistem reproduksi

BAGIAN-BAGIAN PELVIS

1. Pintu masuk pelvis, bentuknya hampir bulat pd wanita.

2. Rongga pelvis, dari pintu masuk atas sampai pintu keluar bawah. Dibentuk oleh ;

- cekungan sakrum (posterior)

- synphisis pubis (anterior)

- garis khayal melalui lubang sakrum, incissura ischiadica major, facies posterior acetabuli, foramen obturatorium, facies posterior osis pubis, symphisis pubis posterior.

3. Pintu keluar obstetrik, bagian bawah

Page 12: Sistem reproduksi

Gambar pintu masuk pelvis

Page 13: Sistem reproduksi

Gambar rongga pelvis

Page 14: Sistem reproduksi

Gambar pintu keluar pelvis

Page 15: Sistem reproduksi

UKURAN PINTU MASUK PELVIS

1. Diameter AP (Conyugate vera), yaitu jarak antarapromontorium dg margo superior symphisis pubis.

2. Diameter Obliqua, yaitu jarak antara articulatio sacroiliaca dg eminentia iliopeptinea, tdk kurang 12 cm.

3. Diameter transversa, ialah jarak terpanjang antara dua titik pd pintu masuk, tidak kurang dari 13 cm

Page 16: Sistem reproduksi

Gb.ukuran pintu masuk

Page 17: Sistem reproduksi

UKURAN RONGGA PELVIS

1. Diameter AP, dari S2,3 sampai ke titik

tengah symphisis pubis.

2. Diameter oblique, tidak ada yg tetap utk

mengukur keduanya. Biasanya diukur

setinggi diameter AP sejajar dg diameter

oblique.

3. Diameter transversa, diambil kedua titik

yg paling jauh pd dinding lateral pelvis.

Page 18: Sistem reproduksi

Gb. Ukuran Rongga pelvis

Page 19: Sistem reproduksi

UKURAN PINTU KELUAR PELVIS

1. Diameter AP, dari tepi bawah s.pubis ke

tepi bawah sacrum.

2. Diameter oblique, terletak sejajar dg

diameter oblique pintu masuk dan

rongga pelvis, tidak kurang 12 cm.

3. Diameter transversa, ditaksir antar kedua

tuber ischiadicum atau spina ischiadica,

paling tidak 11 cm.

Page 20: Sistem reproduksi

Gb. Ukuran pintu keluar

Page 21: Sistem reproduksi

TABEL PENGUKURAN PELVIS

(Normal minimum)

AP OBLIQ TRANS

Pintu masuk pelvis 11 cm 12 cm 13 cm

Rongga pelvis 12 cm 12 cm 12 cm

Pintu keluar pelvis 13 cm 12 cm 11 cm

Page 22: Sistem reproduksi

ADA DUA UKURAN LAGI

1. Konyugata diagonalis, dg pemeriksaan

vaginal dan menunjukkan pintu masuk,

yaitu jarak antara tepi bawah s.pubis dg

promontorium.

2. Konyugata obstetrik, jarak antara facie

interna ditengah-tengah s.pubis dg

promontorium.

Page 23: Sistem reproduksi

PENGUKURAN LUAR

• Alat ukur disebut Pelvimeter

• Walaupun kurang akurat tetapi dapat memperkirakan ukuran pelvis.

• Ada tiga pengukuran :

1. Diameter interspinalis, kedua ujung pelvimeter diletakkan di SIAS (25,5 cm).

2. Diameter intercristalis, kedua ujung pelvimeter digeser ke atas pd crista iliaca (28 cm). Perbedaan keduanya normal 2,5 cm. bila > 2,5 cm dicurigai pelvis datar dimana ada penyempitan pintu masuk.

Page 24: Sistem reproduksi

Pengukuran luar

3. Konyugata eksterna, ujung yg satu di tepi

atas s.pubis dan ujung lain di prosesus

spinosus L5.(19 cm). Dg dikurangi 9 cm

dianggap ketebalan jaringan subkutan,

maka hasilnya memberi perkiraan jarak

AP pintu masuk pelvis.

Page 25: Sistem reproduksi

Gb. Pengukuran luar A

Page 26: Sistem reproduksi

Gb. Pengukuran luar B

Page 27: Sistem reproduksi

BIDANG-BIDANG PELVIS

• Adalah permukaan datar khayal yg dibuat

pada setinggi pintu masuk, rongga, dan

pintu keluar pelvis.

• Jadi ada : - Bidang pintu masuk pelvis

- Bidang rongga pelvis

- Bidang pintu keluar pelvis

Page 28: Sistem reproduksi

Gb. Bidang-bidang pelvis.

Page 29: Sistem reproduksi

MACAM PELVIS

• Ada empat kelompok utama :

1. Ginekoid (normal ideal utk melahirkan)

2. Android (jenis laki, kelahiran lama tapi

normal)

3. Platipeloid (persalinan susah)

4. Antropoid (lahir dg posisi

oksipitoposterior, bukan muka

menghadap perineum)

Page 30: Sistem reproduksi

Gb. Pelvis ginekoid dan android

Page 31: Sistem reproduksi

PELVIS GINEKOID

• Pintu masuk bulat

• Rongga pelvis, lengkung sakrum baik

• Pintu keluar, spina ischiadica tumpul dan

tak menonjol. Arcus pubis sudutnya

membulat.

• Efek persalinan, paling menguntungkan.

Page 32: Sistem reproduksi

PELVIS ANDROID

• Pintu masuk, berbentuk jantung shg bagian depan sempit.

• Rongga pelvis, cekungan sakrum buruk hampir lurus, sakrum panjang shg ruang seperti corong.

• Pintu keluar, lebih sempit diameter transversal lebih pendek.

• Efek persalinan, berlangsung lama tapi normal

Page 33: Sistem reproduksi

Gb. Pelvis Platipeloid dan Antropoid

Page 34: Sistem reproduksi

PELVIS PLATIPELOID

• Pintu masuk, diameter AP pendek sedang

diameter transversal lebih panjang, bentuk

seperti ginjal.

• Rongga pelvis, diameter = pintu masuk.

• Pintu keluar, cukup luas.

• Efek persalinan, kepala fetus mengalami

kesulitan melewati pintu masuk dan

kemungkinan mengalami kejadian ttt.

Page 35: Sistem reproduksi

PELVIS ANTROPOID

• Pintu masuk, berbetuk oval dg diameter

AP panjang, dan diameter transversal

pendek.

• Rongga pelvis, memedai utk semua

diameter.

• Pintu keluar, adekuat utk semua diameter.

• Efek persalinan, mudah dilalui kepala

fetus.

Page 36: Sistem reproduksi

2.ORGAN GENETALIA EKSTERNA

• Secara kolektif disebut “vulva” terdiri dari :

1. Mons pubis/mons veneris

2. Labia mayora

3. Labia minora

a. Klitoris

b. Vestibulum

c. Frenulum

d. Fossa vestibuli vagina

Page 37: Sistem reproduksi

Struktur makro Genital eks

Page 38: Sistem reproduksi

Gb. Genetalia eksterna

Page 39: Sistem reproduksi
Page 40: Sistem reproduksi

1. Mons veneris, suatu bantalan jaringan

lemak tertutup kulit, terletak di atas pubis,

setelah dewasa ditumbuhi rabut.

2. Labia mayora, merupakan dua lipatan

besar jaringan lemak ditutupi kulit.

Mengandung kelenjar sebacea dan

kel.sudorifera.

Page 41: Sistem reproduksi

3. Labia minora, merupakan dua lipatan keci berwarna merah muda terletak di bagian dalam labia mayora. Terdapa kel. Sudorifera dan kel. Sebacea.

a) Vestibulum, daerah yg tertutup oleh labia minora

b) Klitoris, dikelilingi lipatan bagian atas lab.minora.

c) Frenulum, lipatan bagian bawah melekat permukaan bawah klitoris.

d) Fosa vestibuli, lipatan tipis bagian posterior, sering mengalami robek pada kerobekan perineum derajat satu

Page 42: Sistem reproduksi

a. Klitoris, struktur kecil sangat sensitif dan erektif, mirip dg penis pd pria, tetapi klitoris tidak terdapat uretra.

b. Vestibulum, terdapat enam muara : • Meatus uretra ( ostium urethra externa), terletak 2,5

cm dibawah klitoris.

• Dua ductus skene, dikedua sisi uretra.

• Ostium vagina, disebut introitus vagina, pd gadis tertutup hymen.

• Dua ductus gladul;a bertolin, dikedua sisi vagina, mensekresi mukus yg lembab.

Page 43: Sistem reproduksi

• Vaskularisasi, dari arteri pudendi cabang

dr arteri femoralis.

• Inervasi, dari nervus pudendus dan nervus

perinealis.

• Limfatik, menuju kel.limfa di inguinalis.

Page 44: Sistem reproduksi

3. ORGAN GENETALIA INTERNA

A. Vagina a) Letaknya, merupakan saluran potensial dari vulva

ke uterus.

b) Bentuk, seperti pipa tapi dindingnya melekat berdekatan tapi mudah dipisahkan,

c) Ukuran, sekitar 18 cm.

d) Struktur makroskopik, berbentuk fornix (lengkungan) ada 4 fornix, anterior, posterior, lateral, tertutup hymen.

Page 45: Sistem reproduksi

Vagina…

e) Struktur mikroskopik :

1. Epitel squamosa, lapisan dlm vagina

2. Jaringan ikat vaskuler.

3. Dinding otot dua lapisan involuner :

a. Serabut sirkuler di bagian dlm.

b. Serabut longitudina di bagian luar

4. Fsscia, jaringan ikat longgar.

Dinding tidak halus, merupakan lipata transversal disebut rugae, hingga dapat meregang.

Page 46: Sistem reproduksi

Vagina…

f) Hubungan dg bagian lain :

• Anterior : dasar vesica urinaria.

• Posterior : corpus perinealis

• Lateral : musculus pubococcygeus

• Inferior : struktur vulva

• Superior : cervix uteri

Page 47: Sistem reproduksi

Gb. Penampang pelvis

Page 48: Sistem reproduksi

FUNGSI VAGINA 1. Utk masuknya spermatozoa

2. Utk keluarnya darah menstruasi dan hasil konsepsi.

3. Membvantu menopang uterus

4. Membantu mencegah infeksi

Di vagina medianya bersifat asam yg dihasilkan oleh bacillus Doederlein sehingga dpt membunuh organisme lain. Jika tidak asam mudah infeksi (vaginitis).

Jangan menggunakan antiseptik utk membersihkan vagina, kecuali atas pengawasan medis.

Page 49: Sistem reproduksi

B.Cervix

• Letak, sepertiga bagian bawah uterus, disebut juga Collum uteri.

• Bentuk, berupa canalis.

• Ukuran, 2,5 cm

• Bagian-bagian (struktur makroskopik)

- portio vaginalis

- portio supra vaginalis

- canalis cervicis

- ostium externum

- ostium internum

Page 50: Sistem reproduksi

Gb. Struktur makro cervix

Page 51: Sistem reproduksi

Struktur mikroskopik

• Endometrium, lapisan dalam, mengandung kelenjar resemosa yg bersilia utk memudahkan lewatnya spermatozoa.

• Otot, berupa otot involunter longitudinal dan sirkuler bersifat fibrosa krn bercampur dg kolagen.

• Peritoneum, menutup servix diatas vagina.

Menutupnya secara longgar dan mengalami pelipatan sehingga memungkinkan vesika urinaria dan uterus mengubah letak sesuai yg dikenhendaki.

• Vaskulariasi, dr arteri uterina.

• Inervasi, simpatis dan para simpatis dr fleksus sacralis.

Page 52: Sistem reproduksi

Fungsi cervix

• Mencegah infeksi ke uterus

• Mengadakan dilatasi dan menarik diri agar

kelhiran vetus dan plasenta lewat vagina.

• Setelah kelahiran kembali seperti semula.

Page 53: Sistem reproduksi

Cervix dan kehamilan

• Vaskulari servix meningkat, shg melunak.

• Sekresi mukus dan plak lebih banyak (operculum) menutup canalis servicis utk mencegah infeksi meluas ke atas.

• Endometrium tak menaglami perubahan seperti di uterus.

• Menjelang akhir kehamilan, hormon relaksin berpengaruh mengurangi kandungan kolagen.

Page 54: Sistem reproduksi

Servix kehamilan

• Pd 2 mg akhir kehamilan primigravida canalis cervicis terangkat setinggi uterus bg bawah.Ketika itu turunnya kepala vetus memberi tekanan pd jaringan servix di ostium internum, sehingga bentuk servix seperti corong. Tepat sebelum persalinan, ostium internum hanya dapat dimasuki ujung jari, dan canalis servicic telas memendek tinggal setengahnya. Dlm keadaan ini dikatakan servix telah masak

Page 55: Sistem reproduksi

Gb.servix premipara

Page 56: Sistem reproduksi

Servix kehamilan

• Pd multigravida, tonus otot perut lebih

lemah, kepala vetus baru akan turun saat

persalinan. Jadi tak terjadi tekanan pd

servix, dan kenaikan dan pembukaan

servix terjadi serentak demikian

persalionan berlangsung.

Page 57: Sistem reproduksi

Gb. Servix multipara

Page 58: Sistem reproduksi

Penyulit kehamilan

• Erosi servix, pengaruh hormonal sering keluar sedikit darah, tak perlu pengobatan akan sembuh sendirinya.

• Polip servix, dpt diinspeksi saat pemeriksaan vagina, menyebabkan keluar sedikit darah. Tak perlu pengobatan.

• Kelainan kongenital, biasa ditemukan ketika pertama kali pemeriksaan vagina.

• Karsinoma, jarang dikaitkan dg kehamilan.

• Cervix inkompeten, disebabkan trauma saat persalinan yg sulit.

Page 59: Sistem reproduksi

Servix saat persalinan

• Cervix naik, pd minggu terakhir kehamilan

premigravida dan mencapai kala satu persalinan

bila kenaikan telah sempurna dan dilatasi ostium

externum. Pd multigravida, delatasi ostium

terjadi serentak begitu persalinan dimulai.

• Dilatasi cervix, didefinisikan sebagai dilatasi

servix. Kala sati dimulai dg kontraksi uterus yg

menyebabkan dilatasi ostium externum dan

dilatasi sempurna saat servix membuka cukup

luas utk dapat dilalui kepala vetus.

Page 60: Sistem reproduksi

Servix setelah kelahiran

• Akan menutup kembali dg sendirinya dalam 6 minggu seharusnya telah kembali seperti semula.

• Ostium externa tidak pernah menutup sempurna tetapi bisa dimasuki ujung jari. Keadaan tsb dikenal “ostium multipara”.

• Erosi servix kadang terjadi, menyebabkan rabas vagina berlebihan. Bila tdp lesi post natal bisa diobati dg cryosurgery (pembedahan beku) atau diatermi (fisioterapi).

Page 61: Sistem reproduksi

C. Uterus

• Perkembangan normal pd usia 15 th. Letaknya condong / miring ke depan karena peningkatan berat maupun panjangnya Disebut posisi anteversi dan antefleksi.

• Ada 10 % wanita uterusnya condong ke belakakang menyebabkan dispareunia (rasa sakit jika berhubungan seks).

• Bila ovarium terlalu bergeser ke belakang bisa menyebabkan predisposisi terjadinya infertilitas (kemandulan) krn servix mengarah ke belakang.

Page 62: Sistem reproduksi

Uterus tdk hamil

• Letak di dalam pelvis dg posisi anteversi dan antefleksi. Bentuk seperti buah pir.

• Struktur makroskopik :

- Ukuran pj 7,5 cm, lb 5 cm, tebal 2,5 cm berat 57 gram.

- Cervix, membentuk 1/3 bg bawah uterus.

- Istmus, bg yg menyempit

- Korpus, 2/3 bagian uterus di atas servix

- Kornu, daerah insersi dg Tuba Fallopii.

- Fundus, bg atas terletak diantara dua kornu

- Kavitas, celah / rongga berbentuk segitiga di bagian dalam uterus.

Page 63: Sistem reproduksi

Gb. Struktur makro

Page 64: Sistem reproduksi

Gb. Struktur otot

Page 65: Sistem reproduksi

Struktur mikro

• Endometrium, lapisan membran mukosa yg mempunyai aktivitas sekretoris. Selama menstruasi dilepaskan, dan dlm 28 hari diperbarui kembali.

• Miometrium, merupakan lapisan otot yg menyusun sebagian besar uterus. Ada yg serabut sirkuler, miring dan longitudinal.

• Otot tsb involunter dan kontraksi uterus dimulai oleh gelombang peristaltik dari tuba Fallopii.

• Bila serabut otot berkontraksi inkoordinasi bisa terjadi dismenore. Bilak terkoordinasi, maka ujungh tuba Fallopii yg ada fimbrianya akan mendsekati ovarium pd saat ovulasi.

Page 66: Sistem reproduksi

Struktur mikro…

• Perimetrium atau peritoneum, melapisi seluruh uterus dan menutupinya. Yg tak tertutup (1) servix, (2) daerah sempit dinding lateral uterus.

• Pd bagian depan istmus perekatan perimetrium longgar memungkinkan vesika urinaria meregang membentuk “excavatio vesicouterine” dan di posterior membentuk cavum Doglasi (excavatio rectouterine).

• Vaskularisasi, dari arteri ovarika.

• Inervasi, simpatis dan para simpatis dr fleksus sacralis (Lee-Frankenhauser).

Page 67: Sistem reproduksi

Penopang uterus

• Ligamentum teres uteri, membentang dr kedua kornu sampai jaringan labium majus.

• Ligamnetum latum, merupakan lipatan peritoneum meluas dari uterus ke lateral sampai pelvis.

• Ligamentum kardinale, pubocervicale, ligamentum uretrosacrale, yang mebntuk dasar pelvis.

Page 68: Sistem reproduksi

Fungsi uterus

• Menyiapkan temapat ovum yg telah

fertilisasi.

• Meberi makan ovum yg telah dibuahi

selama kehamilan.

• Utk mengeluarkan hasil konsepsi setelah

cukup umur.

• Utk mengadakan involusi setelah

kelahiran bayi.

Page 69: Sistem reproduksi

Hubungan dg bagian lain

• Anterior, intestinum terletak di atas vesika

urinaria dan di depan korpus uteri.

• Posterior, servix-tuba Fallopii, ovarium,

dan ligamentum teres uteri.

• Superior, Intestinum

• Inferior, vagina.

Page 70: Sistem reproduksi

UTERUS HAMIL

• Letak , semakin naik sampai 36 mg

kembali turun.

- pd 12 mg keluar pelvis naik ke abdomen.

dan vertikal.

- pd 24 mg mencapai umbilikus

- pd 36 mg mencapai xyphoid dan mulai

turun ke pelvis.

Page 71: Sistem reproduksi

Uterus hamil..

• Bentuk, membulat (globuler) krn terisi

embrio.

• Ukuran, yg cukup umur panjang 30 cm,

lebar 23 cm, tebal 20 cm. Berat meningkat

dari 57 gram menjadi 1 kg. Peregnagan

dipengaruhi hormon relaksin dan

pertumbuhan juga.

Page 72: Sistem reproduksi

Perubahan struktur

• Istmus, bnersam servix berkembang membentuk segmen bawah uterus

• Kavitas, terisi hasil konsepsi.

• Endometrium, menebal-vaskuler dan disbut “desidua” akibat pengaruih hormon estrogen, progesteron dan relaksin.

• Miometrium, meregang sampai sepuluh kali ukuranya, menipis, terjadi kontraksi pd mg ke-8 disebut kontraksi “ Braxton-hicks” utk persiapan persalinan kelak.

Page 73: Sistem reproduksi

Perubahan struktur

• Perimetrium, tumbuh sesuai pembesaran

uterus dan melapisi secara halus dan

merata.

Page 74: Sistem reproduksi

UTERUS PERSALINAN

• Faktor-faktor yg menyebabkan uterus

mulai kontraksi utk mengeluarkan isinya :

a. Tekanan servix

b. Distensi uterus berlebih

c. Kontraksi Braxton-Hicks

d. Faktor hormonal

e. Faktor lain (takut, syok, sakit demam.

Eklampsia.

Page 75: Sistem reproduksi

Gb. Jalan lahir selama kala satu

Page 76: Sistem reproduksi

Uterus pd kala satu

Page 77: Sistem reproduksi

Uterus persalinan..

• Kala satu persalinan, kontraksi uterus

menyebabkan dilatasi ostium externa.

Sempurna bila servix telah membuka

cukup luas utk dilewati kepala vetus.

• Kala dua, mulai dilatasi penuh servix dan

sempurna bila bayi telah keluar uterus

secara menyeluruh.

• Kala tiga, masa pelepasan plasenta.

Page 78: Sistem reproduksi

Gb. Kala dua dan tiga

Page 79: Sistem reproduksi

Materi kuliah kebidanan Oleh

Drs. Soeparman SMPh