sistem pernapasan merupakan pertumbuhan keluar dinding ventral usus depan
TRANSCRIPT
7/24/2019 Sistem Pernapasan Merupakan Pertumbuhan Keluar Dinding Ventral Usus Depan
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pernapasan-merupakan-pertumbuhan-keluar-dinding-ventral-usus-depan 1/7
Sistem pernapasan merupakan pertumbuhan keluar dinding ventral usus depan, dan epitel
laring, trachea, bronchus, serta alveoli berasal dari endoderm. Unsur tulang rawan dan otot
berasal dari mesoderm splanknik. Dalam perkembangan minggu ke-4, trachea terpisah dari
usus depan oleh septum oesofagotrachealis, sehingga membagi usus depan menjadi tunas
pernapasan di sebelah anterior dan esophagus di sebelah posterior. Hubungan antara keduanya
tetap dipertahankan melalui laring, yang terbentuk dari jaringan lengkung insang ke-4 dan ke-
. !unas paru berkembang menjadi dua bronchus utama" bronchus kanan membentuk dua
bronchi sekunder dan tiga lobus# bronchus kiri membentuk dua bronchi sekunder dan dua
lobus. $esalahan pemisahan usus depan oleh septum es%agotrakeal menimbulkan atresia
eso%agus dan %istula trakeoeso%agus.
Sesudah tahap pseudoglandular &'-( minggu) dan tahap kanalikuler &('-* minggu),
sel-sel bronkioli yang dilapisi sel kubus, berubah menjadi sel-sel tipis, gepeng, sel epitel
alveolus tipe I, berhubungan erat dengan kapiler darah dan getah bening. Dalam bulan ke-+,
pertukaran gas antara darah dan udara di dalam alveolus sederhana sudah bisa terjadi.
Sebelum lahir, paru-paru terisi oleh cairan yang mengandung sedikit protein, sedikit lendir,
dan surfaktan. at ini dihasilkan oleh sel epitel alveolus tipe II dan membentuk lapisan
pelindung %os%olipid pada membrane alveolus. ada saat pernapasan mulai, cairan paru
diserap kembali, kecuali lapisan pelindung sur%aktannya, yang mencegah menguncupnyaalveoli pada ekspirasi dengan menurunkan tegangan permukaan pada inter%ace udara-kapiler
darah. !idak ada atau kurangnya jumlah sur%aktan pada bayi premature menyebabkan DS
karena menguncupkan alveoli primitive &penyakit membrane hialin).
ertumbuhan paru-paru setelah lahir terutama disebabkan oleh bertambahnya jumlah
bronkiolus respiratorius dan alveoli, dan bukan karena bertambah besarnya ukuran alveoli.
/lveoli baru akan terbentuk selama (0 tahun pertama kehidupan pascalahir.
1istula adalah hubungan antara dua saluran tubuh. !racheoesophageal %istula adalah ketika
terdapat hubungan antara trakea &saluran pernapasan yang menghubungkan hidung dan mulut
dengan paru-paru) dan esophagus &saluran pencernaan). ada kondisi normal, kedua saluran
tersebut tidak terhubung. $etika mereka terhubung, makanan atau susu bisa masuk ke paru-
paru bayi saat ia menelan. Hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, dan bahkan pneumonia.
/tresia esophagus dan %istula trakeoeso%agus sering ditemukan ketika bayi memiliki kelainan
kelahiran seperti "
!risomi
2angguan saluran pencernaan lain &seperti hernia dia%ragmatika, atresia duodenal, dan
anus imper%orata).
2angguan jantung &seperti ventricular septal de%ect, tetralogi%allot, dan patent ductus
arteriosus).
2angguan ginjal dan saluran kencing &seperti ginjal polisistik atau horseshoe kidney, tidak
adanya ginjal,dan hipospadia).
2angguan 3uskuloskeletal Sindrom /5!67 &yang termasuk vertebr, anus, candiac, tracheoso%ageal%istula, ginjal,
dan abnormalitas saluran getah bening).
7ebih dari setengah bayi dengan %istula atau atresia esophagus memiliki kelainan lahir
/tresia 6sophagus diklasi%ikasikan sebagai berikut "
/tresia 6so%agus dengan %istula trakheooesophageal distal & 89 ogt (((.gross5)
3erupakan gambaran yang paling sering pada proksimal eso%agus, terjadi dilatasi dan
penebalan dinding otot berujung pada mediastinum superior setinggi vetebra thoracal :::;:.
6so%agus distal &%istel), yang mana lebih tipis dan sempit, memasuki dinding posterior trakea
setinggi carina atau (-* cm diatasnya. <arak antara eso%agus proksimal yang buntu dan %istula
trakheooeso%ageal distal bervariasi mulai dari bagian yang overlap hingga yang berjarak jauh.
7/24/2019 Sistem Pernapasan Merupakan Pertumbuhan Keluar Dinding Ventral Usus Depan
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pernapasan-merupakan-pertumbuhan-keluar-dinding-ventral-usus-depan 2/7
/tresia 6so%agus terisolasi tanpa %istula & +9, ogg ::, 2ross /)
6so%agus distal dan proksimal benar-benar berakhir tanpa hubungan dengan segmen eso%agus
proksimal, dilatasi dan dinding menebal dan biasanya berakhir setinggi mediastinum posterior
sekitar vetebra thorakalis ::. 6so%agus distal pendek dan berakhir pada jarak yang berbeda
diatas diag%rama.
1istula trakheo eso%agus tanpa atresia & 4 9, 2roos 6)
!erdapat hubungan seperti %istula antara eso%agus yang secara anatomi cukup intak dengan
trakhea. !raktus yang seperti %istula ini bisa sangat tipis;sempit dengan diameter =-' mm dan
umumnya berlokasi pada daerah servikal paling bawah. >iasanya single tapi pernah
ditemukan dua bahkan tiga %istula.
/tresia eso%agus dengan %istula trakeo eso%agus proksimal &*9. ogt ::: ? 2ross >).
2ambaran kelainan yang jarang ditemukan namun perlu dibedakan dari jenis terisolasi.
1istula bukan pada ujung distal eso%agus tapi berlokasi (-* cm diatas ujung dinding depan
eso%agus.
/tresia eso%agus dengan %istula trakheo eso%agus distal dan proksimal
ada kebanyakan bayi, kelainan ini sering terlewati &misdiagnosa) dan di terapi sebagai
atresia proksimal dan %istula distal. Sebagai akibatnya in%eksi saluran pernapasan berulang,
pemeriksaan yang dilakukan memperlihatkan suatu %istula dapat dilakukan dan diperbaikikeseluruhan. Seharusnya sudah dicurigai dari kebocoran gas banyak keluar dari kantong atas
selama membuat; merancang anastomose.
Patofisiologi Atresia Esophagus
atogenesis dan etiologi atresia eso%agus tidaklah jelas. !rakea dan eso%agus normalnya
berkembang dan terpisah akibat lipatan cranial, ventral, dan dorsal yang muncul di dalam
%oregut. /tresia eso%agus dengan %istula distal akibat dari invaginasi ventral yang berlebihan
pada lipatan %aringo-eso%agus, yang menyebabkan kantung eso%agus bagian atas mencegah
lipatan cranial dari menuju ke bawah ke lipatan ventral. Untuk itu, sambungan dipasangkan
antara eso%agus dan trakea.
!erdapat beberapa tipe atresia eso%agus, tetapi anomali yang umum adalah %istula antara
eso%agus distal dan trakea, sebanyak 809 bayi baru lahir dengan kelainan eso%agus. /tresiaeso%agus dan tracheoesophageal %istula diduga sebagai akibat pemisahan yang tidak sempurna
antara lempengan paru dari %oregut selama masa awal perkembangan janin. Sebagian besar
anomali kongenital pada bayi baru lahir meliputi vertebra, ginjal, janutng, muskuloskeletal,
dan sistem gastrointestinal.
@alaupun kelainan perkembangan pada eso%agus merupakan hal yang tidak umum terjadi,
tetapi apabila terjadi ketidaknormalan harus segera dikoreksi, karena dapat mengancam
nyawa. $arena hal ini dapat menyebabkan regurgitasi ketika bayi diberi makan. /genesis
pada eso%agus sangat jarang terjadi, kebanyakan atresia dan pembentukan %istula. ada
atresia, segmen eso%agus hanya berupa thin, noncanaliAed cord, dengan kantung proksimal
yang tersambung ke %aring dan kantung bagian bawah yang menuju ke lambung. /tresia
sering terdapat pada bi%urksasi &dibagi menjadi dua cabang) trakea terdekat. <arang hanya
atresia sendiri, tetapi biasanya sering dijumpai bersamaan dengan %istula yangmenyambungkan kantung bawah atau atas dengan bronkus atau trakea. /nomali yang
berhubungan meliputi congenital heart disease, neurologic disease, genitourinary disease, dan
other gastrointestinal mal%ormations. /tresia terkadang dihubungkan dengan arteri umbilikus
tunggal.
Dalam kondisi laju respirasi yang tidak seimbang, tubuh akan berusaha mengembalikan
kondisi tersebut dengan mekanisme homeostasis tubuh yang khas. 3ekanisme homeostasis
yang terjadi meliputi " 1. Perubahan aliran darah dan pemasukan oksigen pada level
lokal 3ekanisme ini merupakan mekanisme pengaturan aliran darah dan aliran udara, sebagai
respon atas tekanan parsial gas 5B* dan B*. engaturan aliran darah erat kaitannya dengan
tekanan parsial B*. >ila B* rendah, maka pembuluh kapiler alveolar akan mengalami
vasokonstriksi. Sedangkan bila B* tinggi, pembuluh kapiler alveolar akan berdilatasi,
sehingga banyak B* yang diabsorpsi oleh darah. 3ekanisme pengaturan aliran udara diatur
7/24/2019 Sistem Pernapasan Merupakan Pertumbuhan Keluar Dinding Ventral Usus Depan
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pernapasan-merupakan-pertumbuhan-keluar-dinding-ventral-usus-depan 3/7
oleh aktivitas otot polos bronkiolus. Btot polos yang terdapat pada dinding bronkiolus sangat
sensiti% terhadap tekanan parsial 5B* di udara. $adar 5B* yang tidak sesuai akan Cdikenali
oleh otot polos ini, lalu memberikan respon berupa bronkokonstriksi atau bronkodilatasi. >ila
5B* rendah, maka bronkiolus akan berkonstriksi. Sedangkan bila 5B* tinggi, akan terjadi
bronkodilatasi. $edua mekanisme yang terjadi merupakan suatu reaksi otomatis yang
dilakukan tubuh, tanpa pengaruh dari sistem sara% pusat maupun peri%er. 2. Perubahan laju
respirasi di bawah kontrol pusat respirasi otak $ontrol respirasi diatur oleh komponen
involunter dan volunter. usat involunter di otak mengatur kerja otot respirasi dan ventilasi
pulmoner. Sedangkan pusat volunter mengatur output respirasi melalui kontrol pusat
pernapasan di medula oblongata atau pons, dan neuron motorik pada sumsum tulang belakang
yang mengatur otot respirasi. 3otor neuron pada sumsum tulang belakang ini berperan dalam
proses re%leks respirasi, namun dapat juga diatur secara volunter melalui jalur kortikospinal.
$BE!B7 US/! 6S:/S:
usat respirasi merupakan sekelompok neuron yang tersebar luas dan terletak bilateral di
dalam substansia retikularis medula oblongata dan pons. usat respirasi dibagi menjadi D2
&Dorsal espiratory 2roup) dan 2 &entral espiratory 2roup).
F D2 merupakan kumpulan neuron yang mengatur kerja otot eksternal interkostal dan otot
dia%ragma. D2 ini ber%ungsi pada seluruh proses respirasi normal.F 2 merupakan kumpulan neuron yang mengatur kerja otot respirasi aksesori, yang
ber%ungsi saat bernapas dengan kuat, yaitu saat inhalasi maksimal dan ekshalasi akti%.
$elompok dorsal terutama terdiri atas neuron inspirasi yang serat desendensnya berakhir pada
motor neuron di medula yang mempersara%i otot-otot inspirasi. Secara periodik, neuron ini
akan melepas impuls dengan %rekuensi (*-(';menit. Sebagian serat sara% dari dorsal akan
berjalan ke kelompok ventral. $elompok ventral terdiri neuron inspirasi dan neuron ekspirasi
yang keduanya tidak akti% selama pernapasan tenang. /pabila kebutuhan ventilasi meningkat,
neuron : pada kelompok ventral diakti%kan melalui rangsang dari kelompok dorsal. :mpuls
melalui serat sara% yang keluar dari neuron : kelompok ventral akan merangsang motor
neuron yang mempersara%i otot-otot inspirasi tambahan melalui n. :G dan n. G. Demikian
pula neuron 6 akan dirangsang untuk mengeluarkan impuls yang akan menyebabkankontraksi otot-otot ekspirasi, sehingga terjadi ekspirasi akti%. !erdapat pula suatu mekanisme
%eedback negati% antara neuron : kelompok dorsal dan neuron 6 kelompok ventral. :mpuls
dari :-D2, selain merangsang motor neuron otot inspirasi, juga akan merangsang neuron 6-
2. Eeuron 6-2 sebaliknya akan mengeluarkan impuls yang menghambat neuron :-
D2. Dengan demikian, neuron :-D2 akan menghentikan aktivitasnya sendiri melalui
penglepasan rangsang inhibisi. Selama respirasi normal "
F meningkatnya aktivitas D2 selama periode * detik, sehingga menstimulasi otot-otot
inspirasi, lalu terjadilah proses inhalasi. Setelah * detik, D2 berubah menjadi inakti%, lalu
dibutuhkan waktu = detik untuk Cuite dan memungkinkan otot-otot inspirasi berelaksasi.
3aka terjadilah ekshalasi normal &pasi%).
Selama bernapas dengan kuat " - meningkatnya aktivitas D2, yang menstimulasi aktivasi
2 pada otot-otot inspirasi - di akhir inhalasi, otot-otot ekspiratori menstimulasi ototaksesori sehingga mampu melakukan ekshalasi akti% /E6US!:$ dan E6U3B!/G:5
56E!6S /pneustik dan pneumotaIic center merupakan sepasang nuceli yang
mempengaruhi output respirasi. $eduanya merupakan pusat respirasi di pons yang
memproduksi inspirasi-ekspirasi normal dan halus. usat pneumotaIic ber%ungsi membatasi
lama inspirasi dan meningkatkan laju respirasi, dengan menginhibisi apneustik neuron dan
membantu proses ekshalasi normal atau kuat.usat pneumotaksik mengirim impuls ke D2
yang menghambat neuron :, membatasi durasi inspirasi. Sebaliknya, pusat apneustik
mencegah penghambatan neuron : dan memberikan kekuatan ekstra untuk inspirasi, dihambat
oleh impuls a%eren melalui n. vagus.
7/24/2019 Sistem Pernapasan Merupakan Pertumbuhan Keluar Dinding Ventral Usus Depan
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pernapasan-merupakan-pertumbuhan-keluar-dinding-ventral-usus-depan 4/7
ada sistem ini, pusat pneumotaksik mendominasi, membantu menghentikan inspirasi dan
memberikan kesempatan ekspirasi. >ila pengaruh pusat pneumotaksik dan n. vagus
dihilangkan, pengaruh tonik pusat apneustik terhadap pusat respirasi menjadi dominan,
sehingga terjadi apneusis &henti napas pada %ase inspirasi). Sedangkan apabila pengaruhhambatan n. vagus masih ada, terjadi irama pernapasan yang lebih lambat dan dalamSelama
pernapasan normal, stimulasi dari pusat apneustik membantu peningkatan intensitas inhalasi
sampai * sekon.Sedangkan pada pernapasan kuat, pusat apneustik dapat merespon input
sensori dari nervus vagus sehingga meningkatkan laju respirasi.
F $endali kimiawi
1aktor kimiawi adalah %aktor utama dalam pengendalian dan pengaturan %rekwensi, kecepatan
dan dalamnua gerakan perna%asan. usat perna%asan di sumsum sangat peka pada reaksi
kimia. $arbondioksida adalah produk asam dari metabolisme, yang merangsang pusat
perna%asan untuk mengirim keluar impuls sara% yang bekerja atas otot perna%asan.
usat pengendalian ada di kemoreseptor yang mendeteksi perubahan kadar oksigen,
karbondioksida dan ion hydrogen dalam darah arteri dan cairan serebrospinalis dan
menyebabkan penyhesuaian yang tepat antara %rekuensi dan kedalaman respirasi.
J engendalian ernapasan
3ekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua %actor utama yaitu kimiawi dan
pengendalian sara%. /danya %actor tertentu, merangsang pusat pernapasan yang terletak di
dalam medulla oblongata, kalau dirangsang mengeluarkan implus yang disalurkan melalui
sara% spinalis ke otot pernapasan &otot dia%ragma atau interkostalis )
(. engendalian oleh sara%
usat otomatik dalam medulla oblongata mengeluarkan implus e%eren ke otak pernapasan,melalui radik sara% servikalis diantarkan ke dia%ragma oleh sara% prenikus. :mplus ini
menimbulkan kontraksi ritmik pada otot dia%ragma dan interkostalis yang kecepatannya kira-
kira (' kali setiap menit.
*. engendalian secara kimia
engendalian dan pengaturan secara kimia meliputi " %rekuensi kecepatan dan dalamnya
gerakan pernaapasan, pusat pernapasan dalam sumsum sangat peka, sehingga kadar alkali
harus tetap dipertahankan. $arbondioksida adalah produksi asam dari metabolisme dan bahan
kimia yang asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar implus sara% yang
bekerja atas otot pernapasan.
>. roses engangkutan Sistem ernapasan pada 3edulla Bblongata
engangkutan sistem pernapasan di 3edulla Bblongata terdapat * meknisme neural terpisah bagi pengaturan pernapasan yaitu yang berperan pada kendali pernapasan volunteer dan
7/24/2019 Sistem Pernapasan Merupakan Pertumbuhan Keluar Dinding Ventral Usus Depan
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pernapasan-merupakan-pertumbuhan-keluar-dinding-ventral-usus-depan 5/7
pernapasan otomatis. usat pernapasan otomatis terletak di pons dan medulla oblongata,dan
keluaran e%eren dari sistem ini terletak di rami alba medulla spinalis.
J usat 3edula oblongata.
Setelah muatan listrik berirama dari neuron di medulla oblongata dan pons menghasilkan
pernapasan spontan.emotongan batang otak di bawah medulla oblongata &disebut
pemotongan D) 3enyebabkan pernapasan spontan berhenti,sedangkan pemotongan di bagian
atas pons &pomotongan /)tetap menghasilkn pernapasan otomatis normal.
!erdapat dua jenis neuron yaitu " yang melepas implus selama inspirasi &neuron :) dan neuron
yang melepas implus selama ekspirasi &neuron 6). $ebanyakan neuron : akan melepaskan
implus dengan %rekuensi yang lebih tinggi selama inspirasi, demikian pula neuron 6 pada saat
ekspirasi. >eberapa neuron lain melepaskan implus dengan %rekuensi yang lebih rendah, dan
sebagian lagi melepaskan implus dengan %rekuensi tetap selama inspirasi atau ekspirasi.
Eamun, selama pernapasan tenang proses ekspirasi merupakan proses pasi% dan neuron 6
pada umumnya tidak melepaskan implus dan neuron ini hanya akan menjadi akti% apabila
ventilasi ditingkatkan.
Daerah medulla oblongata yang berhubungan dengan pernapasan secara umum dikenal
dengan sebutan usat respirasi.
3acam-macam kelompok pusat respiasi "
(. Eeuron pada kelompok dorsal terletak di dalam dan didekat nucleus traktus solitarius.
$elompok dorsal terdiri dari neuron :, beberapa neuron di proyeksikan secara monosinaptik
menuju neuron motorik nervus %renikus. $elompok ini menerima serat a%eren dari saluran
pernapasan serta glomus karotikum dan aourikum, yang berakhir pada nucleus traktus
solitarius.
*. $elompok entral
3erupakan kolom nevron panjang yang membentang melalui nucleus ambigus dan nukleus
retvambigus di bagian ventrolateral medulla oblongata. $elompok ventral mengandung
neuron 6 pada ujung kaudalnya, neuron : pada bagian tengah, serta neuron 6 pada ujungkranialnya. Sejumlah neuron ini diproyeksikan ke neuron motorik otot pernapasan. Eeuron di
ujung kranial kelompok ventral nampaknya menghambat neuron : selama ekspirasi.
>aik kelompok dorsal maupun ventral bukan merupakan bagian utama generator
pengendalian pernapasan, karena leselekti% salah satu kelompok tersebut hanya menurunkan
amplitudo pernapasan, tetapi tidak menghilangkannya.
engukuran %ungsi paru yang dilaporkan "
F 1orced vital capacity &15) adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara paksa setelah
inspirasi secara maksimal, diukur dalam liter.
F 1orced 6Ipiratory volume in one second &16() adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan
dalam waktu ( detik, diukur dalam liter. >ersama dengan 15 merupakan indikator utama
%ungsi paru-paru.F 16(;15 merupakan rasio 16(;15. ada orang dewasa sehat nilainya sekitar +'9 -
809
F 161 *'-+'9 &%orced eIpiratory %low), optional
F eak 6Ipiratory 1low &61), merupakan kecepatan pergerakan udara keluar dari paru-paru
pada awal ekspirasi, diukur dalam liter;detik.
161 '09 dan 161 +'9, optional, merupakan rata-rata aliran &kecepatan) udara keluar dari
paru-paru selama pertengahan perna%asan &sering disebut juga sebagai 3361&maIimal mid-
eIpiratory %low)
/lkalosis espiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena perna%asan
yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah
7/24/2019 Sistem Pernapasan Merupakan Pertumbuhan Keluar Dinding Ventral Usus Depan
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pernapasan-merupakan-pertumbuhan-keluar-dinding-ventral-usus-depan 6/7
a5B* naik, H5B= normal itu lebih kearah /S:DBS:S 6S:/!B:$ dan sebaliknya bila
pH naik, a5B* turun, H5B= normal itu lebih kearah /7$/7BS:S 6S:/!B:$.
/S:DBS:S /sidosis menekan aktivitas mental,jika asidosis berlebihan & dibawah +,4 ) akan
menyebabkan disorentasi, koma dan kematian (. /sidosis respiratorik. !erjadi akibat
penurunan ventilasi pulmonar melalui pengeluaran sedikit 5B* oleh paru-paru. eningkatan
selanjutnya dalam p5B* arteri dan asam karbonat akan meningkatkan kadar ion hidrogen
dalam darah. /sidosis respiratorik dapat bersi%at akut dan kronis. a. enyebabnya. $ondisi
klinis yang dapat menyebabkan retensi 5B* dalam darah meliputi pneumonia, em%isema,
obstrusi kronis saluaran perna%asan,stroke atau trauma dan Bbat-obatan yang dapat menekan
sistem perna%asan seperti barbiturat,narkotika dan sedative b. 1aktor kompensator" Saat
5B* berakumulasi ,peningkatan %rekuensi perna%asan respiratorik & hiperventilasi ) ketika
istirahat terjadi untuk mengeluarkan 5B* dari tubuh c. 2injal mengkompensasi
peningkatan kadar asam dengan mengekskresi lebih banyak ion hidrogen untuk
mengembalikan pH darah mendekati tingkat yang norma *. /sidosis metabolik. !erjadi
saat asam metabolik yang diproduksi secara normal tidak dikeluarakan pada kecepatan yang
normal atau basa bikarbonat yang hlang dari tubuh a. enyebab. aling umum terjadi
akibat ketoasidosis karena D3 atau kelaparan, akumulasi peningkatan asam laktat akibataktivitas otot rangka yang berlebihan seperti konvolusi,atau penyakit ginjal. Diare berat dan
berkepanjangan disertai hilangnya bikarbonat dapat menyebabakan asidosis b. 1aktor
kompensator. Hiperventilasi sebagai respon terhadap stimulasi sara% adalah tanda klinis
asidosis metabolik. >ersamaan dengan kompensasi ginjal,peningkatan %rekuensi respiratorik
dapat mengembalikan pH darah mendekati tingkat normalnya. /sidosis yang tidak
terkompensasi akan menyebabakan depresi sistem sara% pusat dan mengakibatkan
disorentasi,koma dan kematian. /7$/7BS:S /lkalosis meningkatkan overeksitabilitas
sistem sara% pusat. <ika berat alkalosis dapat menyebabakan kontraksi otot tetanik,konvulsi
dan kematian akibat tetanus otot respiratorik /lkalosis respiratorik. !erjadi jika 5B*
dikeluarkan terlalu cepat dari paru-paru dan ada penurunaan kadarnya dalam darah enyebab.
Hiperventilasi dapat disebabkan oleh kecemasan,akibat demam,akibat pengaruh overdosis
aspirin pada pusat perna%asan, akibat hipoksia karena tekanan udara yang rendah didatarantinggi atau akibat anemia berat 1aktor kompensator, jika hiperventilasi terjadi akibat
kecemasan gejalanya dapat diredakan melalui pengisapan kembali 5B* yang sudah di
keluarkan. 2injal mengkompensasi cairan alkalin tubular dengan mengekskresi ion
bikarbonat dan menahan ion hidrogen. enyebab. 3untah yang berkepanjangan & pengeluaran
asam klorida lambung ),dis%ungsi ginjal,pengobatan dengan diuretik yang mengakibatkan
hipokalemia dan penipisan volume 56S atau pemakian antasid yang berlebihan. 1aktor
kompensator K /lkalosis metabolik. /dalah suatu kondisi kelebihan bikarbonat, hal ini
terjadi jika ada pengeluaran berlebihan ion hidrogen atau peningkatan berlebihan iio
bikarbonat dalam cairan tubuh. K $ompensasi respiratorik adalah penurunan ventilasi
pulmonar dan mengakibatkan peningkatan p5B* dan asan karbonat K $ompensasi ginjal
melibatkan sedikit ekskresi ion amonium, lebih banyak ekskresi ion natrium dan kalium,
berkurangnya cadangan ion bikarbonat dan lebih banyak ekskresi bikarbonat Bleh sebab itu,apabila terjadi gangguan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, maka tubuh akan
melakukan kompensasi dengan tiga cara yaitu" (. 3eningkatkan ventilasi untuk
membuang lebih banyak karbondioksida dari tubuh. $arbondioksida yang meningkat akan
meningkatkan keasaman darah. /pabila aB* menurun dan 5B* meningkat maka badan
karotis aorta akan peka perhadap perubahan keduanya sehingga merangsang pengeluaran
katekolamin untuk merangsang medulla aorta, dilanjutkan badan aorta dan neuron-neuron
respirasi untuk meningkatkan %ungsi respirasi. *. 3eningkat ekskresi ginjal dalam bentuk
amonia. 2injal dapat mengeliminasi kelebihan asam dan basa dari tubuh. @alaupun ginjal
relati% lambat memberi respon,dibandingkan sistem penyangga dan perna%asan, ginjal
merupakan sistem pengaturan asam-basa yang paling kuat selama beberapa jam sampai
beberapa hari. =. Sistem penyangga tubuh Secara kimiawi, 5B* dalam darah akan
berikatan dengan H*B menjadi H*5B= yang dibantu oleh enAim karbonatanhidrase yang
banyak terdapat di sel-sel alveoli dan tubulus ginjal. $arena reaksi 5B* dan H*B yang
7/24/2019 Sistem Pernapasan Merupakan Pertumbuhan Keluar Dinding Ventral Usus Depan
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pernapasan-merupakan-pertumbuhan-keluar-dinding-ventral-usus-depan 7/7
menghasilkan H*5B= merupakan ikatan yang reversibel dan mudah lepas menjadi HL dan
H5B=-. Saat terjadi perubahan dalam konsentrasi ion hidrogen ,sistem penyangga cairan
tubuh bekerja dalam waktu singkat untuk menimbulkan perubahan-perubahan ini. Sistem
penyangga tidak mengeliminasi ion-ion hidrogen dari tubuh atau menambahnya kedalam
tubuh tetapi hanya menjaga agar mereka tetep terikat sampai keseimbangan tercapai kembali.
3ake 3oney at " http";;bit.ly;copyMwin
3ake 3oney at " http";;bit.ly;copyMwin