sistem informasi rumah lelang pada cv. abc
TRANSCRIPT
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
62
ISSN : 2503-2844
Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG
PADA CV. ABC
Wina Witanti1, Doren Siwa’aro B.2
Jurusan Informatika FMIPA Universitas Jenderal Achmad Yani1,
Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia2
Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi1, Jl. Dipatiukur No 112-114, Bandung2
[email protected], [email protected]
Abstrak
Pada CV. ABC pengolahan data rumah lelang,
pengolahan data customer, pengolahan proses
transaksi masih menggunakan kertas dan data yang
diolah sangat banyak yang menyebabkan
penumpukan kertas dan susahnya mereview kembali
laporan transaksi yang sudah berlangsung. Data
marketing belum diolah secara baik dan benar.
Pengorientasian terhadap customer masih
memerlukan waktu yang cukup lama. Direktur juga
belum dapat melakukan monitor untuk mengetahui
perkembangan dan kemajuan perusahaannya yang
dilihat dari hasilpencapaian target yang diharapkan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
disesuaikan dengan tujuannya, untuk mengetahui
perkembangan dan kemajuan perusahaan dari
pencapaian target yang diinginkan perusahaan dari
setiap penjualan properti rumah lelang menggunakan
monitoring evaluasi. Hasil yang dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk membantu dalam
pengolahan data rumah lelang, data customer dan
data marketing. Data hasil pengujian kuesioner untuk
customer tidak dimiliki oleh perusahaan, karena
belum adanya rekomendasi dari perusahaan untuk
melakukan pengujian kepada customer.
Kata kunci : sistem informasi; perusahaan; property;
lelang, monitoring.
Abstract
Based on the results of interviews conducted
in the CV. ABC, it can be formulated problem that is
happening is as follows. Auction house data
processing, processing of customer data, transaction
processing process still uses paper and the data are
processed so much that causes a build-up of hard
paper and reviewing transaction reports that are
already underway. Marketing data is not processed
properly. Based on the research that has been done
adapted to its purpose, to determine the development
and progress of the company from achieving the
desired target company of any sale of the property
using the auction house monitoring and evaluation. The results achieved in this research is to assist in
the auction house data processing, customer data
and marketing data. Report provides information on
the current transaction has taken place. Provides a
monitoring system to check progress and
advancement of the company's achievement of the
desired target company of any sale of the property
auction house. The data of test results for customer
questionnaires are not owned by the company,
because there is no recommendation from the
company to conduct testing to customers.
Keyword: information system; company; property;
auction; monitoring.
I. PENDAHULUAN
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi
dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi
dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah
sistem informasi yang sering digunakan merujuk
kepada interaksi antara orang, proses algoritmik,
data, dan teknologi (Budi, 2002). Dalam pengertian
ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya
pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana
orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam
mendukung proses bisnis.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Direktur CV. ABC terdapat beberapa masalah, yaitu
dalam pengolahan data rumah lelang, pengolahan
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
63
ISSN : 2503-2844
Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
data customer, pengolahan proses transaksi yang
masih menggunakan kertas dan data yang diolah
sangat banyak yang menyebabkan penumpukan
kertas dan susahnya melakukan review kembali
laporan transaksi yang sudah berlangsung. Data
marketing juga masih belum diolah secara baik dan
benar, sehingga perusahaan tidak dapat melihat
marketing yang masih aktif menjalankan tugasnya
untuk mengorientasikan rumah lelang kepada
customer. Pengorientasian rumah lelang terhadap
customer masih memerlukan waktu yang cukup lama
sehingga mengganggu kesibukan customer yang lain.
Direktur kesulitan dalam melakukan monitor
(pemantauan) dan mengetahui hasil keuntungan yang
diperoleh dari setiap properti yang terjual
perbulannya, karena dalam kepengurusan properti
rumah lelang terdapat banyak hal yang akan
dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui kemajuan
dan perkembangan perusahaan dari pencapaian target
yang diinginkan perusahaan, seperti halnya biaya
pengeluaran dan harga lelang yang telah ditetapkan
oleh pihak kantor lelang. Direktur juga kesulitan
dalam memantau perkembangan kemajuan
perusahaannya, karena kesulitan untuk mengetahui
keuntungan yang diperolehnya dari setiap penjualan
pertahun sebagai evaluasi dalam menilai kinerja
perusahaan.
Solusi untuk memecahkan permasalahan
yang terjadi diperlukan suatu sistem yang dapat
menangani permasalahan tersebut, yaitu membangun
suatu sistem informasi rumah lelang yang dapat
digunakan untuk membantu dalam pengolahan data
rumah lelang, pendataan customer dan marketing,
proses dan laporan transaksi dan monitoring
pencapaian target keuntungan yang diperoleh
perusahaan dari setiap hasil penjualan rumah lelang.
I.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang
telah diteliti dalam skripsi ini di CV. ABC,
permasalahan tersebut dapat dirumuskan dengan
bagaimana membangun suatu sistem informasi rumah
lelang yang akan digunakan untuk mengetahui
perkembangan dan kemajuan perusahaan dari
pencapaian target yang diinginkan perusahaan?
I.2 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka
maksud dari penelitian ini adalah untuk membantu
dalam membangun suatu sistem informasi yang dapat
menangani suatu masalah yang ada di perusahaan
CV. ABC.
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk membantu proses dalam pengolahan data
rumah lelang, data customer dan data marketing.
2. Untuk membantu marketing dalam hal
pengorientasian rumah lelang terhadap customer
dengan tidak memerlukan waktu yang cukup lama
dan mengganggu kesibukan dari customer.
3. Memberikan informasi laporan pada saat transaksi
telah berlangsung.
4. Membantu direktur untuk mengetahui keuntungan
yang diperoleh dalam memantau perkembangan
dan kemajuan perusahaan dari pencapaian target
yang diinginkan perusahaan dari setiap penjualan
properti rumah lelang.
II. KAJIAN LITERATUR
II.1 Deskripsi Rumah Lelang
ABC adalah perusahaan Perseroan
Komanditer (CV) yang bergerak dalam bidang usaha
lelang (auction, cessie, pengalihan hak tagih hutang
piutang bank) dan jual beli rumah / tanah dan
bangunan (house trading). Bidang usaha yang
dikelola oleh CV. ABC yang paling utama adalah
dalam bidang jual beli rumah / tanah dan bangunan.
Jual beli property tersebut diperoleh melalui lelang,
pengambil-alihan hak tagih hutang piutang bank,
yang dijual kembali kepada konsumen / masyarakat.
Harga jual yang ditawarkan sangat menarik dan
bersaing. Penjualan property dilakukan melalui
Divisi Marketing, dengan kualitas dan pengalaman
personil yang kompeten dalam bidang pemasaran.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan
semakin tingginya permintaan masyarakat akan
kebutuhan kepemilikan hunian rumah, juga dalam
rangka berperan serta dan mendukung program
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan
tersebut,maka didirikanlah perusahaan CV. ABC.
II.2 Proses Bisnis
Pada penelitian ini, terdapat beberapa proses
bisnis yang dibuat, yaitu:
1. Perusahaan menentukan harga jual rumah lelang
kepada customer dengan standart 20 % profit
setelah dikurangi biaya lelang, biaya eksekusi,
biaya balik nama, dan pajak.
2. Dasar penentuan harga jual dari perusahaan
ditentukan berdasarkan adanya fee marketing 5%
dan koordinasi 5%.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
64
ISSN : 2503-2844
Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
3. Pembeli harus memberikan pembayaran 10%
dana awal dari harga jual, jika pembeli berminat
membeli rumah lelang sebagai proses transaksi
awal dalam pembelian rumah.
4. Apabila dana awal sudah disetor ke perusahaan,
tetapi pembeli membatalkan pembelian rumah
lelang, dana awal tersebut menjadi milik
perusahaan.
5. Dana awal yang sudah disetor tetapi perusahaan
gagal lelang, dana awal yang telah disetor ke
perusahaan akan dikembalikan ke customer
sepenuhnya tanpa ada pemotongan dari total
dana awal yang telah disetor.
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
III.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Bagian ini menggambarkan sistem yang
sedang berjalan di CV. ABC dari proses lelang.
Proses lelang tersebut meliputi beberapa prosedur,
diantaranya:
1. Prosedur Pendataan Asset Lelang di Bank
2. Prosedur Pendataan Customer dan Perjanjian
Minat
3. Prosedur Pembayaran Dana Awal Bukti Minat
4. Prosedur Kegiatan Lelang
5. Prosedur Pelunasan Setelah Kegiatan Lelang
Berhasil
6. Prosedur Penyerahan Sertifkat Hak Milik
a. Prosedur Pendataan Asset Lelang di Bank
1. Surveyor mendatangi bank pemilik asset lelang.
2. Pegawai bank memberikan formulir untuk
pengisian data kepada surveyor.
3. Pegawai bank mendata asset lelang yang ingin
dilelang.
4. Pegawai bank menyerahkan data asset lelang
kepada surveyor.
5. Surveyor menyerahkan data asset lelang kepada
sekretaris.
6. Sekretaris mengolah data asset lelang.
b. Prosedur Pendataan Customer dan Perjanjian
Minat
1. Customer mendatangi perusahaan ingin mencari
rumah lelang yang dijual.
2. Marketing melayani customer yang ingin mencari
rumah lelang dan meminta data pribadi customer
dan melakukan pengorientasian rumah lelang
kepada customer.
a. Jika customer berminat dengan hasil orientasi
rumah lelang yang ditawarkan marketing,
customer melakukan perjanjian minat dengan
ketentuan dan syarat yang dikeluarkan oleh
pihak perusahaan.
b. Jika tidak berminat, data pribadi customer
disimpan oleh marketing untuk tahap
mempromosikan dan mengorientasikan rumah
lelang selanjutnya yang diinginkan customer.
3. Customer men-tandatangani surat perjanjian
minat yang diketahui oleh direktur dengan cap
stempel perusahaan dan tandatangan direktur.
4. Perjanjian minat diberikan kepada customer
sebagai bukti minat beli rumah lelang.
c. Prosedur Pembayaran Dana Awal Bukti Minat
1. Customer mendatangi perusahaan serta membawa
perjanjian minat ke bagian administrasi, yang
telah disepakati oleh customer dengan
perusahaan.
2. Customer menyerahkan pembayaran dana awal
sebagai bukti pembelian rumah lelang.
3. Administrasi mencatat data customer dan nominal
dana awal yang dibayarkan kepada perusahaan,
serta disahkan oleh direktur sebagai bukti
pembayaran dana awal dalam proses beli rumah
lelang yang telah dilakukan.
4. Bukti pembayaran yang sudah disahkan oleh
direktur diberikan administrasi kepada customer.
d. Prosedur Kegiatan Lelang
1. Marketing mendatangi pegawai bank dan
mengajukan permohonan lelang.
2. Marketing menyerahkan data customer yang
membeli rumah lelang asset bank.
3. Pegawai bank mencatat data customer yang
membeli asset lelang di bank.
4. Marketing menyetorkan dana awal pembelian
rumah lelang ke bank.
5. Pegawai bank membuat bukti penyetoran dana
awal untuk marketing bahwa asset lelang di beli
dan mengikuti kegiatan pelelangan.
6. Pegawai bank membawa data customer yang
membeli asset lelang yang akan mengikuti proses
lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL).
7. KPKNL mencatat nama yang mengikuti lelang
dan menjadwalkan untuk acara lelang.
8. Marketing mendatangi KPKNL dan mengikuti
proses lelang.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
65
ISSN : 2503-2844
Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
9. Proses lelang berhasil dan di menangkan, maka
harus melakukan pelunasan dari sisa harga jual
asset lelang.
e. Prosedur Pelunasan Setelah Kegiatan Lelang
Berhasil
1. Customer yang menang lelang, mendatangi
perusahaan dan mendatangi bagian administrasi
perusahaan.
2. Customer menyerahkan sisa pembayaran untuk
pelunasan harga beli asset lelang.
3. Administrasi membuat bukti pembayaran yang
ditandatangani oleh direktur dan menyerahkan ke
customer.
4. Marketing mendatangi bank dan menyetorkan
sisa pembayaran untuk pelunasan pembelian asset
lelang setelah proses lelang berhasil
dimenangkan.
5. Pegawai bank membuat bukti setoran pembayaran
untuk pelunasan asset lelang dan menyerahkan ke
marketing.
f. Prosedur Penyerahan Sertifikat Hak Milik
(SHM)
1. Marketing mendatangi KPKNL dan menyerahkan
bukti pembayaran pelunasan dari bank.
2. KPKNL memeriksa bukti pembayaran dan
menyerahkan sertifikat hak milik kepada
marketing.
3. Sertifikat hak milik yang telah didapatkan dari
KPKNL diberikan kepada customer.
III.2 Analisis Monitoring Evaluasi (Monev)
Monitoring evaluasi adalah aktivitas yang
dilakukan untuk memantau kegiatan yang
berlangsung dalam mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan data dan menganalisis data serta
menyimpulkan hasil yang telah dicapai untuk
menginterpretasikan hasil menjadi rumusan
kebijakan, dan menyajikan informasi (rekomendasi)
untuk pembuatan keputusan berdasarkan pada aspek
kebenaran (Moerdiyanto, 2013).
Dalam melakukan monev untuk melihat
perkembangan kemajuan perusahaan dan pencapaian
target yang diinginkan perusahaan terdapat beberapa
parameter yang akan dijadikan sebagai acuan untuk
melakukan monev. Parameter tersebut adalah
penentuan harga jual keseluruhan, dimana indikator
yang terdapat didalamnya berupa harga pokok rumah,
biaya pengeluaran yang dikeluarkan untuk
kepengurusan rumah lelang dan persenan keuntungan
yang diinginkan perusahaan. Selain itu parameter
lainnya harga lelang pada saat lelang berhasil
dimenangkan. Harga lelang berguna untuk
menentukan nilai keuntungan yang diperoleh sudah
mencapai target perusahaan atau belum.
Hasil yang akan dilihat untuk melakukan
evaluasi yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan
setelah melakukan tahapan lelang. Selain itu yang
dapat dilihat untuk melakukan evaluasi lainnya dari
jumlah properti yang terjual dan yang tidak terjual
dalam 1 (satu) periodik. Dari hasil pantauan ini
direktur dapat mengevaluasi perkembangan dan
kemajuan kinerja perusahaannya.
III.2.1 Analisis Monev Keuntungan Penjualan
Monitoring evaluasi penjualan merupakan
pemantauan kegiatan untuk melakukan evaluasi
terhadap penjualan yang terlaksana setiap per
bulannya dari hasil penjualan properti untuk
mengetahui hasil keuntungan yang diperoleh sesuai
target keuntungan yang diharapkan. Asumsi analisis
target keuntungan yang diperoleh sesuai target
keuntungan yang diharapkan dapat dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1 Analisis monev keuntungan penjualan
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
keuntungan yang diinginkan perusahaan pada bulan
Januari dengan 3 (tiga) unit properti terjual Rp
331.000.000,00 sedangkan keuntungan yang
diperoleh Rp 401.000.000,00 dan pada bulan
Februari properti yang terjual 2 unit dengan total
keuntungan yang diinginkan Rp 162.000.000,00
sedangkan keuntungan yang diperoleh Rp
228.000.000,00. Maka dapat dikatakan pada bulan
Januari dan Februari kentungan yang diperoleh
perusahaan melebihi target yang diinginkan
perusahaan.
Untuk mendapatkan nilai tersebut, maka
dapat dirumuskan perhitungan harga keseluruhan,
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
66
ISSN : 2503-2844
Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
keuntungan yang diharapkan dan keuntungan yang
diperoleh sebagai berikut:
III.2.2 Analisis Monev Saldo Keuntungan
Tahunan
Monitoring evaluasi saldo keuntungan
merupakan kegiatan pemantauan saldo kentungan
yang diperoleh dari tahun sebelumnya dengan tahun
yang sedang berlangsung, untuk membandingkan dan
mengevaluasi penjualan dari tahun sebelumnya
dengan tahun yang sedang berlangsung dan dapat
juga memantau berapa banyak penjualan rumah
lelang yang berhasil dilakukan. Asumsi analisis saldo
keuntungan pertahunnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Analisis monev saldo keuntungan tahunan
Berdasarkan Tabel 2 maka dapat dilihat
terjadi penurunan angka grafik di tahun 2014, karena
saldo keuntungan yang diperoleh < dari keuntungan
yang diharapkan. Perhitungan untuk memperoleh
saldo keuntungan dalam 1 (satu) tahun dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Keuntungan diharapkan
dalam 1 tahun =
Total properti
terjual+Keuntungan diharapkan
Keuntungan diperoleh dalam 1 tahun =
Total properti terjual+Keuntungan diperoleh
III.3 Analisis Fungsional
Diagram dibuat untuk menggambarkan dari
mana asal data dan kemana data akan mengalir,
dimana data akan disimpan, dan proses apa yang
terjadi dengan data tersebut, lihat pada Gambar 1.
Sistem Informasi
Rumah LelangCustomer
Marketing
Direktur
Admin
Operator
Data Aktifasi
Data Login
Data Akun
Data Properti
Data LaporanInfo Aktifasi
Info Login
Info Akun
Info Properti
Info Laporan
Data Login
Data Customer
Data Properti Marketing
Data Transaksi
Info Login
Info Data Customer
Info Properti Marketing
Info Transaksi
Data Login
Data Marketing
Data Customer
Data Laporan
Data Properti
Data Grafik Monitoring Info Login
Info Marketing
Info Customer
Info Laporan
Info Properti
Info Grafik Monitoring
Data Login
Data Master
Data Transaksi
Data Setting
Data Laporan
Data User
Data Grafik Monitoring
Info Login
Info Data Master
Info Transaksi
Info Laporan
Info Data Setting
Info User
Info Grafik Monitoring
Info Login
Info Kategori
Info Bank
Info Propinsi
Info Kota
Info Kecamatan
Info Kelurahan
Info Customer
Info Marketing
Info Persyaratan
Data Login
Data Kategori
Data Bank
Data Propinsi
Data Kota
Data Kecamatan
Data Kelurahan
Data Customer
Data Marketing
Data Persyaratan
Gambar 1 Diagram konteks SI rumah lelang
IV. IMPLEMENTASI
Setelah sistem dianalisis dan didesain secara
rinci, maka selanjutnya akan menuju tahap
implementasi. Tujuan implementasi adalah untuk
mengkonfirmasikan modul program perancangan
pada para pelaku sistem sehingga pengguna dapat
memberi masukan. Contoh perancangan sistem dapat
dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. M20
· Klik dashbord menuju
M02
· Klik properti menuju M17
· Klik transaksi menuju
M18, M19, M21
· Klik laporan menuju M24,
M25, M26, M27
Nama Layar : M20
Ukuran Layar : 1024 X 768
Font : Calibri
Warna Background : Putih, Hitam
LogoutMaster Data Setting
Dashboard
Properti
Transaksi
Laporan
nama
pelanggan
Telp
pelanggannama
properti
Minat
Downpayment
Lelang
Pelunasan
alamat
propertiharga
no
lelangPenyetuju
lelangtgl lelang
update
Transaksi Lelang
Gambar 2 Transaksi Antarmuka Lelang untuk
Marketing
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
67
ISSN : 2503-2844
Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
D30
· Klik dashboard menuju
D02
· Klik laporan menuju D22,
D23, D24, D25, D26,
D27, D28, D30
Nama Layar : D30
Ukuran Layar : 1024 X 768
Font : Calibri
Warna Background : Putih, Hitam
LogoutMaster Data Setting
Grafik Penjualan Perbulan
Dashboard
Properti
Transaksi
Laporan
Laporan Grafik Penjualan
Pelanggan
Asset
Minat
Downpayment
Pelunasan
Konsolidasi
Grafik saldo
Grafik penjualan
Grafik Penjualan perproperti
Dashboard keuntungan
yang diharapkan
Dashboard keuntungan
yang diperoleh
Gambar 3 Transaksi Antarmuka Laporan Grafik
Penjualan untuk Direktur
V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dalam
penelitian ini serta disesuaikan dengan tujuannya,
diperoleh kesimpulan aplikasi ini digunakan untuk
membantu dalam pengolahan data rumah lelang, data
customer dan data marketing, dengan adanya aplikasi
ini membantu marketing dalam hal pengorientasian
rumah lelang terhadap customer dengan tidak
memerlukan waktu yang cukup lama dan
mengganggu kesibukan dari customer, aplikasi ini
memberikan informasi laporan pada saat transaksi
telah berlangsung dan aplikasi ini membantu untuk
mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan
dari pencapaian target yang diinginkan perusahaan
dari setiap penjualan properti rumah lelang. Data
hasil pengujian kuesioner untuk customer tidak
dimiliki oleh perusahaan, karena belum adanya
rekomendasi dari perusahaan untuk melakukan
pengujian kepada customer. Hasil pengujian beta
yang telah dilakukan kepada marketing diperoleh
rata-rata 84,6% dengan interpretasi skor sangat
setuju dengan aplikasi yang telah dibangun serta
pengujian yang telah dilakukan untuk membantu
marketing dalam melakukan pengolahan data dan
bertransaksi properti rumah lelang.
V.2 Saran
Aplikasi sistem informasi rumah lelang pada
CV. ABC masih dapat dikembangkan seiring dengan
berjalan perkembangan spesifikasi kebutuhan
pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam
mencapai tahap yang lebih memuaskan. Ada pun
saran atau masukan yang mungkin bermanfaat
menjadi bahan pertimbangan dalam upaya
meningkatkan kinerja sistem agar memiiki tingkat
pemanfaatan yang lebih optimal, yaitu perlu adanya
pengembangan kembali dari aplikasi yang dibangun
agar menghasilkan olahan data yang lebih baik dan
rancangan tampilan dirancang lebih beragam dan
menarik.
REFERENSI
Budi Sutedjo Dharma Oetomo. (2002). Perencanaan
dan Pembangunan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi. Page: 178.
Fathansyah. (2012). Basis Data. Informatika
Bandung: Bandung.
HM, Jogiyanto. (1999). Analisis dan Desain Sistem
Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran
(Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol). Jakarta: PT. Prenhallindo
Kristanto, Andri. (2008). Perancangan Sistem
Informasi dan Aplikasinya.Yogyakarta: Gaya
Media.
Ladjamudin Al-Bahra. (2005). Analisis dan Desain
Sistem Informasi. Graha Ilmu.
Moerdiyanto. (2013). Teknik Monitoring dan
Evaluasi (MONEV) Dalam Rangka
Memperoleh informasi Untuk Pengambilan
Keputusan Manajemen. Yogyakarta: Artikel.
Soumerville, I. (2001). Software Engineering. Ed.
Ke-2. Addison Wesley Publisher, Ltd.
Sutabri Tata,S.Kom., MM. (2004). Analisis Sistem
Informasi.Yogyakarta: Andi.