sistem informasi rumah lelang pada cv. abc

6
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016 62 ISSN : 2503-2844 Wina Witanti, Doren Siwa’aro B. Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016 SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG PADA CV. ABC Wina Witanti 1 , Doren Siwa’aro B. 2 Jurusan Informatika FMIPA Universitas Jenderal Achmad Yani 1 , Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 2 Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi 1 , Jl. Dipatiukur No 112-114, Bandung 2 [email protected] 1 , [email protected] 2 Abstrak Pada CV. ABC pengolahan data rumah lelang, pengolahan data customer, pengolahan proses transaksi masih menggunakan kertas dan data yang diolah sangat banyak yang menyebabkan penumpukan kertas dan susahnya mereview kembali laporan transaksi yang sudah berlangsung. Data marketing belum diolah secara baik dan benar. Pengorientasian terhadap customer masih memerlukan waktu yang cukup lama. Direktur juga belum dapat melakukan monitor untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaannya yang dilihat dari hasilpencapaian target yang diharapkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disesuaikan dengan tujuannya, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan dari pencapaian target yang diinginkan perusahaan dari setiap penjualan properti rumah lelang menggunakan monitoring evaluasi. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membantu dalam pengolahan data rumah lelang, data customer dan data marketing. Data hasil pengujian kuesioner untuk customer tidak dimiliki oleh perusahaan, karena belum adanya rekomendasi dari perusahaan untuk melakukan pengujian kepada customer. Kata kunci : sistem informasi; perusahaan; property; lelang, monitoring. Abstract Based on the results of interviews conducted in the CV. ABC, it can be formulated problem that is happening is as follows. Auction house data processing, processing of customer data, transaction processing process still uses paper and the data are processed so much that causes a build-up of hard paper and reviewing transaction reports that are already underway. Marketing data is not processed properly. Based on the research that has been done adapted to its purpose, to determine the development and progress of the company from achieving the desired target company of any sale of the property using the auction house monitoring and evaluation. The results achieved in this research is to assist in the auction house data processing, customer data and marketing data. Report provides information on the current transaction has taken place. Provides a monitoring system to check progress and advancement of the company's achievement of the desired target company of any sale of the property auction house. The data of test results for customer questionnaires are not owned by the company, because there is no recommendation from the company to conduct testing to customers. Keyword: information system; company; property; auction; monitoring. I. PENDAHULUAN Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi (Budi, 2002). Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur CV. ABC terdapat beberapa masalah, yaitu dalam pengolahan data rumah lelang, pengolahan

Upload: teknik-informatika-politeknik-tedc-bandung

Post on 08-Jan-2017

65 views

Category:

Software


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG PADA CV. ABC

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

62

ISSN : 2503-2844

Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG

PADA CV. ABC

Wina Witanti1, Doren Siwa’aro B.2

Jurusan Informatika FMIPA Universitas Jenderal Achmad Yani1,

Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia2

Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi1, Jl. Dipatiukur No 112-114, Bandung2

[email protected], [email protected]

Abstrak

Pada CV. ABC pengolahan data rumah lelang,

pengolahan data customer, pengolahan proses

transaksi masih menggunakan kertas dan data yang

diolah sangat banyak yang menyebabkan

penumpukan kertas dan susahnya mereview kembali

laporan transaksi yang sudah berlangsung. Data

marketing belum diolah secara baik dan benar.

Pengorientasian terhadap customer masih

memerlukan waktu yang cukup lama. Direktur juga

belum dapat melakukan monitor untuk mengetahui

perkembangan dan kemajuan perusahaannya yang

dilihat dari hasilpencapaian target yang diharapkan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

disesuaikan dengan tujuannya, untuk mengetahui

perkembangan dan kemajuan perusahaan dari

pencapaian target yang diinginkan perusahaan dari

setiap penjualan properti rumah lelang menggunakan

monitoring evaluasi. Hasil yang dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk membantu dalam

pengolahan data rumah lelang, data customer dan

data marketing. Data hasil pengujian kuesioner untuk

customer tidak dimiliki oleh perusahaan, karena

belum adanya rekomendasi dari perusahaan untuk

melakukan pengujian kepada customer.

Kata kunci : sistem informasi; perusahaan; property;

lelang, monitoring.

Abstract

Based on the results of interviews conducted

in the CV. ABC, it can be formulated problem that is

happening is as follows. Auction house data

processing, processing of customer data, transaction

processing process still uses paper and the data are

processed so much that causes a build-up of hard

paper and reviewing transaction reports that are

already underway. Marketing data is not processed

properly. Based on the research that has been done

adapted to its purpose, to determine the development

and progress of the company from achieving the

desired target company of any sale of the property

using the auction house monitoring and evaluation. The results achieved in this research is to assist in

the auction house data processing, customer data

and marketing data. Report provides information on

the current transaction has taken place. Provides a

monitoring system to check progress and

advancement of the company's achievement of the

desired target company of any sale of the property

auction house. The data of test results for customer

questionnaires are not owned by the company,

because there is no recommendation from the

company to conduct testing to customers.

Keyword: information system; company; property;

auction; monitoring.

I. PENDAHULUAN

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi

dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang

menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi

dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah

sistem informasi yang sering digunakan merujuk

kepada interaksi antara orang, proses algoritmik,

data, dan teknologi (Budi, 2002). Dalam pengertian

ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya

pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan

komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana

orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam

mendukung proses bisnis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan

Direktur CV. ABC terdapat beberapa masalah, yaitu

dalam pengolahan data rumah lelang, pengolahan

Page 2: SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG PADA CV. ABC

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

63

ISSN : 2503-2844

Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

data customer, pengolahan proses transaksi yang

masih menggunakan kertas dan data yang diolah

sangat banyak yang menyebabkan penumpukan

kertas dan susahnya melakukan review kembali

laporan transaksi yang sudah berlangsung. Data

marketing juga masih belum diolah secara baik dan

benar, sehingga perusahaan tidak dapat melihat

marketing yang masih aktif menjalankan tugasnya

untuk mengorientasikan rumah lelang kepada

customer. Pengorientasian rumah lelang terhadap

customer masih memerlukan waktu yang cukup lama

sehingga mengganggu kesibukan customer yang lain.

Direktur kesulitan dalam melakukan monitor

(pemantauan) dan mengetahui hasil keuntungan yang

diperoleh dari setiap properti yang terjual

perbulannya, karena dalam kepengurusan properti

rumah lelang terdapat banyak hal yang akan

dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui kemajuan

dan perkembangan perusahaan dari pencapaian target

yang diinginkan perusahaan, seperti halnya biaya

pengeluaran dan harga lelang yang telah ditetapkan

oleh pihak kantor lelang. Direktur juga kesulitan

dalam memantau perkembangan kemajuan

perusahaannya, karena kesulitan untuk mengetahui

keuntungan yang diperolehnya dari setiap penjualan

pertahun sebagai evaluasi dalam menilai kinerja

perusahaan.

Solusi untuk memecahkan permasalahan

yang terjadi diperlukan suatu sistem yang dapat

menangani permasalahan tersebut, yaitu membangun

suatu sistem informasi rumah lelang yang dapat

digunakan untuk membantu dalam pengolahan data

rumah lelang, pendataan customer dan marketing,

proses dan laporan transaksi dan monitoring

pencapaian target keuntungan yang diperoleh

perusahaan dari setiap hasil penjualan rumah lelang.

I.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang

telah diteliti dalam skripsi ini di CV. ABC,

permasalahan tersebut dapat dirumuskan dengan

bagaimana membangun suatu sistem informasi rumah

lelang yang akan digunakan untuk mengetahui

perkembangan dan kemajuan perusahaan dari

pencapaian target yang diinginkan perusahaan?

I.2 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka

maksud dari penelitian ini adalah untuk membantu

dalam membangun suatu sistem informasi yang dapat

menangani suatu masalah yang ada di perusahaan

CV. ABC.

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini

adalah:

1. Untuk membantu proses dalam pengolahan data

rumah lelang, data customer dan data marketing.

2. Untuk membantu marketing dalam hal

pengorientasian rumah lelang terhadap customer

dengan tidak memerlukan waktu yang cukup lama

dan mengganggu kesibukan dari customer.

3. Memberikan informasi laporan pada saat transaksi

telah berlangsung.

4. Membantu direktur untuk mengetahui keuntungan

yang diperoleh dalam memantau perkembangan

dan kemajuan perusahaan dari pencapaian target

yang diinginkan perusahaan dari setiap penjualan

properti rumah lelang.

II. KAJIAN LITERATUR

II.1 Deskripsi Rumah Lelang

ABC adalah perusahaan Perseroan

Komanditer (CV) yang bergerak dalam bidang usaha

lelang (auction, cessie, pengalihan hak tagih hutang

piutang bank) dan jual beli rumah / tanah dan

bangunan (house trading). Bidang usaha yang

dikelola oleh CV. ABC yang paling utama adalah

dalam bidang jual beli rumah / tanah dan bangunan.

Jual beli property tersebut diperoleh melalui lelang,

pengambil-alihan hak tagih hutang piutang bank,

yang dijual kembali kepada konsumen / masyarakat.

Harga jual yang ditawarkan sangat menarik dan

bersaing. Penjualan property dilakukan melalui

Divisi Marketing, dengan kualitas dan pengalaman

personil yang kompeten dalam bidang pemasaran.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan

semakin tingginya permintaan masyarakat akan

kebutuhan kepemilikan hunian rumah, juga dalam

rangka berperan serta dan mendukung program

pemerintah untuk memenuhi kebutuhan

tersebut,maka didirikanlah perusahaan CV. ABC.

II.2 Proses Bisnis

Pada penelitian ini, terdapat beberapa proses

bisnis yang dibuat, yaitu:

1. Perusahaan menentukan harga jual rumah lelang

kepada customer dengan standart 20 % profit

setelah dikurangi biaya lelang, biaya eksekusi,

biaya balik nama, dan pajak.

2. Dasar penentuan harga jual dari perusahaan

ditentukan berdasarkan adanya fee marketing 5%

dan koordinasi 5%.

Page 3: SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG PADA CV. ABC

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

64

ISSN : 2503-2844

Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

3. Pembeli harus memberikan pembayaran 10%

dana awal dari harga jual, jika pembeli berminat

membeli rumah lelang sebagai proses transaksi

awal dalam pembelian rumah.

4. Apabila dana awal sudah disetor ke perusahaan,

tetapi pembeli membatalkan pembelian rumah

lelang, dana awal tersebut menjadi milik

perusahaan.

5. Dana awal yang sudah disetor tetapi perusahaan

gagal lelang, dana awal yang telah disetor ke

perusahaan akan dikembalikan ke customer

sepenuhnya tanpa ada pemotongan dari total

dana awal yang telah disetor.

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

III.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Bagian ini menggambarkan sistem yang

sedang berjalan di CV. ABC dari proses lelang.

Proses lelang tersebut meliputi beberapa prosedur,

diantaranya:

1. Prosedur Pendataan Asset Lelang di Bank

2. Prosedur Pendataan Customer dan Perjanjian

Minat

3. Prosedur Pembayaran Dana Awal Bukti Minat

4. Prosedur Kegiatan Lelang

5. Prosedur Pelunasan Setelah Kegiatan Lelang

Berhasil

6. Prosedur Penyerahan Sertifkat Hak Milik

a. Prosedur Pendataan Asset Lelang di Bank

1. Surveyor mendatangi bank pemilik asset lelang.

2. Pegawai bank memberikan formulir untuk

pengisian data kepada surveyor.

3. Pegawai bank mendata asset lelang yang ingin

dilelang.

4. Pegawai bank menyerahkan data asset lelang

kepada surveyor.

5. Surveyor menyerahkan data asset lelang kepada

sekretaris.

6. Sekretaris mengolah data asset lelang.

b. Prosedur Pendataan Customer dan Perjanjian

Minat

1. Customer mendatangi perusahaan ingin mencari

rumah lelang yang dijual.

2. Marketing melayani customer yang ingin mencari

rumah lelang dan meminta data pribadi customer

dan melakukan pengorientasian rumah lelang

kepada customer.

a. Jika customer berminat dengan hasil orientasi

rumah lelang yang ditawarkan marketing,

customer melakukan perjanjian minat dengan

ketentuan dan syarat yang dikeluarkan oleh

pihak perusahaan.

b. Jika tidak berminat, data pribadi customer

disimpan oleh marketing untuk tahap

mempromosikan dan mengorientasikan rumah

lelang selanjutnya yang diinginkan customer.

3. Customer men-tandatangani surat perjanjian

minat yang diketahui oleh direktur dengan cap

stempel perusahaan dan tandatangan direktur.

4. Perjanjian minat diberikan kepada customer

sebagai bukti minat beli rumah lelang.

c. Prosedur Pembayaran Dana Awal Bukti Minat

1. Customer mendatangi perusahaan serta membawa

perjanjian minat ke bagian administrasi, yang

telah disepakati oleh customer dengan

perusahaan.

2. Customer menyerahkan pembayaran dana awal

sebagai bukti pembelian rumah lelang.

3. Administrasi mencatat data customer dan nominal

dana awal yang dibayarkan kepada perusahaan,

serta disahkan oleh direktur sebagai bukti

pembayaran dana awal dalam proses beli rumah

lelang yang telah dilakukan.

4. Bukti pembayaran yang sudah disahkan oleh

direktur diberikan administrasi kepada customer.

d. Prosedur Kegiatan Lelang

1. Marketing mendatangi pegawai bank dan

mengajukan permohonan lelang.

2. Marketing menyerahkan data customer yang

membeli rumah lelang asset bank.

3. Pegawai bank mencatat data customer yang

membeli asset lelang di bank.

4. Marketing menyetorkan dana awal pembelian

rumah lelang ke bank.

5. Pegawai bank membuat bukti penyetoran dana

awal untuk marketing bahwa asset lelang di beli

dan mengikuti kegiatan pelelangan.

6. Pegawai bank membawa data customer yang

membeli asset lelang yang akan mengikuti proses

lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL).

7. KPKNL mencatat nama yang mengikuti lelang

dan menjadwalkan untuk acara lelang.

8. Marketing mendatangi KPKNL dan mengikuti

proses lelang.

Page 4: SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG PADA CV. ABC

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

65

ISSN : 2503-2844

Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

9. Proses lelang berhasil dan di menangkan, maka

harus melakukan pelunasan dari sisa harga jual

asset lelang.

e. Prosedur Pelunasan Setelah Kegiatan Lelang

Berhasil

1. Customer yang menang lelang, mendatangi

perusahaan dan mendatangi bagian administrasi

perusahaan.

2. Customer menyerahkan sisa pembayaran untuk

pelunasan harga beli asset lelang.

3. Administrasi membuat bukti pembayaran yang

ditandatangani oleh direktur dan menyerahkan ke

customer.

4. Marketing mendatangi bank dan menyetorkan

sisa pembayaran untuk pelunasan pembelian asset

lelang setelah proses lelang berhasil

dimenangkan.

5. Pegawai bank membuat bukti setoran pembayaran

untuk pelunasan asset lelang dan menyerahkan ke

marketing.

f. Prosedur Penyerahan Sertifikat Hak Milik

(SHM)

1. Marketing mendatangi KPKNL dan menyerahkan

bukti pembayaran pelunasan dari bank.

2. KPKNL memeriksa bukti pembayaran dan

menyerahkan sertifikat hak milik kepada

marketing.

3. Sertifikat hak milik yang telah didapatkan dari

KPKNL diberikan kepada customer.

III.2 Analisis Monitoring Evaluasi (Monev)

Monitoring evaluasi adalah aktivitas yang

dilakukan untuk memantau kegiatan yang

berlangsung dalam mengidentifikasi masalah,

mengumpulkan data dan menganalisis data serta

menyimpulkan hasil yang telah dicapai untuk

menginterpretasikan hasil menjadi rumusan

kebijakan, dan menyajikan informasi (rekomendasi)

untuk pembuatan keputusan berdasarkan pada aspek

kebenaran (Moerdiyanto, 2013).

Dalam melakukan monev untuk melihat

perkembangan kemajuan perusahaan dan pencapaian

target yang diinginkan perusahaan terdapat beberapa

parameter yang akan dijadikan sebagai acuan untuk

melakukan monev. Parameter tersebut adalah

penentuan harga jual keseluruhan, dimana indikator

yang terdapat didalamnya berupa harga pokok rumah,

biaya pengeluaran yang dikeluarkan untuk

kepengurusan rumah lelang dan persenan keuntungan

yang diinginkan perusahaan. Selain itu parameter

lainnya harga lelang pada saat lelang berhasil

dimenangkan. Harga lelang berguna untuk

menentukan nilai keuntungan yang diperoleh sudah

mencapai target perusahaan atau belum.

Hasil yang akan dilihat untuk melakukan

evaluasi yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan

setelah melakukan tahapan lelang. Selain itu yang

dapat dilihat untuk melakukan evaluasi lainnya dari

jumlah properti yang terjual dan yang tidak terjual

dalam 1 (satu) periodik. Dari hasil pantauan ini

direktur dapat mengevaluasi perkembangan dan

kemajuan kinerja perusahaannya.

III.2.1 Analisis Monev Keuntungan Penjualan

Monitoring evaluasi penjualan merupakan

pemantauan kegiatan untuk melakukan evaluasi

terhadap penjualan yang terlaksana setiap per

bulannya dari hasil penjualan properti untuk

mengetahui hasil keuntungan yang diperoleh sesuai

target keuntungan yang diharapkan. Asumsi analisis

target keuntungan yang diperoleh sesuai target

keuntungan yang diharapkan dapat dilihat pada Tabel

1.

Tabel 1 Analisis monev keuntungan penjualan

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat

keuntungan yang diinginkan perusahaan pada bulan

Januari dengan 3 (tiga) unit properti terjual Rp

331.000.000,00 sedangkan keuntungan yang

diperoleh Rp 401.000.000,00 dan pada bulan

Februari properti yang terjual 2 unit dengan total

keuntungan yang diinginkan Rp 162.000.000,00

sedangkan keuntungan yang diperoleh Rp

228.000.000,00. Maka dapat dikatakan pada bulan

Januari dan Februari kentungan yang diperoleh

perusahaan melebihi target yang diinginkan

perusahaan.

Untuk mendapatkan nilai tersebut, maka

dapat dirumuskan perhitungan harga keseluruhan,

Page 5: SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG PADA CV. ABC

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

66

ISSN : 2503-2844

Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

keuntungan yang diharapkan dan keuntungan yang

diperoleh sebagai berikut:

III.2.2 Analisis Monev Saldo Keuntungan

Tahunan

Monitoring evaluasi saldo keuntungan

merupakan kegiatan pemantauan saldo kentungan

yang diperoleh dari tahun sebelumnya dengan tahun

yang sedang berlangsung, untuk membandingkan dan

mengevaluasi penjualan dari tahun sebelumnya

dengan tahun yang sedang berlangsung dan dapat

juga memantau berapa banyak penjualan rumah

lelang yang berhasil dilakukan. Asumsi analisis saldo

keuntungan pertahunnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Analisis monev saldo keuntungan tahunan

Berdasarkan Tabel 2 maka dapat dilihat

terjadi penurunan angka grafik di tahun 2014, karena

saldo keuntungan yang diperoleh < dari keuntungan

yang diharapkan. Perhitungan untuk memperoleh

saldo keuntungan dalam 1 (satu) tahun dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Keuntungan diharapkan

dalam 1 tahun =

Total properti

terjual+Keuntungan diharapkan

Keuntungan diperoleh dalam 1 tahun =

Total properti terjual+Keuntungan diperoleh

III.3 Analisis Fungsional

Diagram dibuat untuk menggambarkan dari

mana asal data dan kemana data akan mengalir,

dimana data akan disimpan, dan proses apa yang

terjadi dengan data tersebut, lihat pada Gambar 1.

Sistem Informasi

Rumah LelangCustomer

Marketing

Direktur

Admin

Operator

Data Aktifasi

Data Login

Data Akun

Data Properti

Data LaporanInfo Aktifasi

Info Login

Info Akun

Info Properti

Info Laporan

Data Login

Data Customer

Data Properti Marketing

Data Transaksi

Info Login

Info Data Customer

Info Properti Marketing

Info Transaksi

Data Login

Data Marketing

Data Customer

Data Laporan

Data Properti

Data Grafik Monitoring Info Login

Info Marketing

Info Customer

Info Laporan

Info Properti

Info Grafik Monitoring

Data Login

Data Master

Data Transaksi

Data Setting

Data Laporan

Data User

Data Grafik Monitoring

Info Login

Info Data Master

Info Transaksi

Info Laporan

Info Data Setting

Info User

Info Grafik Monitoring

Info Login

Info Kategori

Info Bank

Info Propinsi

Info Kota

Info Kecamatan

Info Kelurahan

Info Customer

Info Marketing

Info Persyaratan

Data Login

Data Kategori

Data Bank

Data Propinsi

Data Kota

Data Kecamatan

Data Kelurahan

Data Customer

Data Marketing

Data Persyaratan

Gambar 1 Diagram konteks SI rumah lelang

IV. IMPLEMENTASI

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara

rinci, maka selanjutnya akan menuju tahap

implementasi. Tujuan implementasi adalah untuk

mengkonfirmasikan modul program perancangan

pada para pelaku sistem sehingga pengguna dapat

memberi masukan. Contoh perancangan sistem dapat

dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. M20

· Klik dashbord menuju

M02

· Klik properti menuju M17

· Klik transaksi menuju

M18, M19, M21

· Klik laporan menuju M24,

M25, M26, M27

Nama Layar : M20

Ukuran Layar : 1024 X 768

Font : Calibri

Warna Background : Putih, Hitam

LogoutMaster Data Setting

Dashboard

Properti

Transaksi

Laporan

nama

pelanggan

Telp

pelanggannama

properti

Minat

Downpayment

Lelang

Pelunasan

alamat

propertiharga

no

lelangPenyetuju

lelangtgl lelang

update

Transaksi Lelang

Gambar 2 Transaksi Antarmuka Lelang untuk

Marketing

Page 6: SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG PADA CV. ABC

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016

67

ISSN : 2503-2844

Wina Witanti, Doren Siwa’aro B.

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

D30

· Klik dashboard menuju

D02

· Klik laporan menuju D22,

D23, D24, D25, D26,

D27, D28, D30

Nama Layar : D30

Ukuran Layar : 1024 X 768

Font : Calibri

Warna Background : Putih, Hitam

LogoutMaster Data Setting

Grafik Penjualan Perbulan

Dashboard

Properti

Transaksi

Laporan

Laporan Grafik Penjualan

Pelanggan

Asset

Minat

Downpayment

Pelunasan

Konsolidasi

Grafik saldo

Grafik penjualan

Grafik Penjualan perproperti

Dashboard keuntungan

yang diharapkan

Dashboard keuntungan

yang diperoleh

Gambar 3 Transaksi Antarmuka Laporan Grafik

Penjualan untuk Direktur

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dalam

penelitian ini serta disesuaikan dengan tujuannya,

diperoleh kesimpulan aplikasi ini digunakan untuk

membantu dalam pengolahan data rumah lelang, data

customer dan data marketing, dengan adanya aplikasi

ini membantu marketing dalam hal pengorientasian

rumah lelang terhadap customer dengan tidak

memerlukan waktu yang cukup lama dan

mengganggu kesibukan dari customer, aplikasi ini

memberikan informasi laporan pada saat transaksi

telah berlangsung dan aplikasi ini membantu untuk

mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan

dari pencapaian target yang diinginkan perusahaan

dari setiap penjualan properti rumah lelang. Data

hasil pengujian kuesioner untuk customer tidak

dimiliki oleh perusahaan, karena belum adanya

rekomendasi dari perusahaan untuk melakukan

pengujian kepada customer. Hasil pengujian beta

yang telah dilakukan kepada marketing diperoleh

rata-rata 84,6% dengan interpretasi skor sangat

setuju dengan aplikasi yang telah dibangun serta

pengujian yang telah dilakukan untuk membantu

marketing dalam melakukan pengolahan data dan

bertransaksi properti rumah lelang.

V.2 Saran

Aplikasi sistem informasi rumah lelang pada

CV. ABC masih dapat dikembangkan seiring dengan

berjalan perkembangan spesifikasi kebutuhan

pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam

mencapai tahap yang lebih memuaskan. Ada pun

saran atau masukan yang mungkin bermanfaat

menjadi bahan pertimbangan dalam upaya

meningkatkan kinerja sistem agar memiiki tingkat

pemanfaatan yang lebih optimal, yaitu perlu adanya

pengembangan kembali dari aplikasi yang dibangun

agar menghasilkan olahan data yang lebih baik dan

rancangan tampilan dirancang lebih beragam dan

menarik.

REFERENSI

Budi Sutedjo Dharma Oetomo. (2002). Perencanaan

dan Pembangunan Sistem Informasi.

Yogyakarta: Andi. Page: 178.

Fathansyah. (2012). Basis Data. Informatika

Bandung: Bandung.

HM, Jogiyanto. (1999). Analisis dan Desain Sistem

Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran

(Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Kontrol). Jakarta: PT. Prenhallindo

Kristanto, Andri. (2008). Perancangan Sistem

Informasi dan Aplikasinya.Yogyakarta: Gaya

Media.

Ladjamudin Al-Bahra. (2005). Analisis dan Desain

Sistem Informasi. Graha Ilmu.

Moerdiyanto. (2013). Teknik Monitoring dan

Evaluasi (MONEV) Dalam Rangka

Memperoleh informasi Untuk Pengambilan

Keputusan Manajemen. Yogyakarta: Artikel.

Soumerville, I. (2001). Software Engineering. Ed.

Ke-2. Addison Wesley Publisher, Ltd.

Sutabri Tata,S.Kom., MM. (2004). Analisis Sistem

Informasi.Yogyakarta: Andi.