sistem imun 3

17
 SISTEM IMUN SISTEM IMUN Fungsi: 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama:  1. bakteri patogen & virus 2. Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast) Patogen bagi tubuh manusia  Bakteri  Virus  Jamur  Protozoa bersel satu  Parasit Struktur Struktur Imun  Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh ® organ limfoid  Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit   Jaringan limfoid primer: 1. kelenjar thymus 2. sumsum tulang  Jaringan limfoid sekunder: 1. berkapsul: limpa & kelenjar limfa 2. tdk berkapsul: tonsil, GALT ( gut-associated lymphoid tissue ), jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi Jaringan Limfoid  Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit  Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-associated lymphoid tissue  / Plak Peyer)

Upload: monika-hdy

Post on 17-Jul-2015

303 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 1/17

 

SISTEM IMUN

SISTEM IMUN 

Fungsi:

1.  Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan menghilangkan

mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang

masuk ke dalam tubuh2.  Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan.

3.  Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Sasaran utama: 

1.  bakteri patogen & virus2.  Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

Patogen bagi tubuh manusia

  Bakteri

  Virus

  Jamur

  Protozoa bersel satu

  Parasit

Struktur Struktur Imun

  Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh ® organ limfoid

  Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit 

  Jaringan limfoid primer:

1.  kelenjar thymus2.  sumsum tulang

  Jaringan limfoid sekunder:

1.  berkapsul: limpa & kelenjar limfa

2.  tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue), jar.limfoid di kulit,sal.napas, kemih, & reproduksi

Jaringan Limfoid

  Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit

  Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, &

agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-associated lymphoid tissue / Plak Peyer)

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 2/17

 

Sistem Imun 

  Pertahanan lapis pertama: Pertahanan fisik ( physical barrier )

  Ada 2 sistem kekebalan tubuh:

1.  Sistem kekebalan nonspesifik (didapat) (innate immune system)2.  Sistem kekebalan spesifik (dipelajari/adaptif) (learned/adaptive immune system)

Komponen Sistem Imun Spesifik 

Barier Sel Epitel 

Sel epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap mikroba dari lingkungan dan menghasilkan

peptida yang berfungsi sebagai antibodi natural. Didalam sel epitel barier juga terdapat sellimfosit T dan B, tetapi diversitasnya lebih rendah daripada limfosit T dan B pada sistem imun

spesifik. Sel T limfosit intraepitel akan menghasilkan sitokin, mengaktifkan fagositosis dan

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 3/17

 

selanjutnya melisiskan mikroorganisme. Sedangkan sel B limfosit intraepitel akan menghasilkan

IG M.

Neutrofil dan Makrofag 

Ketika terdapat mikroba dalam tubuh, komponen pertama yang bekerja adalah neutrofil danmakrofag dengan cara ingesti dan penghancuran terhadap mikroba tersebut. Hal ini di karenakanmakrofag dan neutrofil mempunyai reseptor di permukaannya yang bisa mengenali bahan

intraselular (DNA), endotoxin dan lipopolisakarida pada mikroba yang selanjutnya mengaktifkan

aktifitas antimikroba dan sekresi sitokin.

Tahap Respons Imun

  Deteksi & mengenali benda asing

  Komunikasi dg sel lain untuk berespons

  Rekruitmen bantuan & koordinasi respons

 Destruksi atau supresi penginvasi Þ antibodi & sitokin

Respons Imun 

Respons imun alami nonspesifik 

  ada sejak lahir

  tdk memiliki target tertentu

  terjadi dlm bbrp menit – jam

  Reaksi inflamasi

Respons imun didapat spesifik 

  spesifik untuk jenis tertentu

  respons terhadap paparan I terjadi dalam beberapa hari, paparan berikutnya lebih cepat

Pertahanan Lapis Pertama

  Kulit & membran mukosa yang utuh

  Kelenjar keringat, sebum, & airmata ® mensekresi zat kimia & bersifat bakterisid

  Mukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim di lapisan epitel

  Rambut pd lubang hidung

  Flora normal

Sistem Kekebalan Non-spesifik

  Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang

diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

  Yang termasuk dlm sistem ini:

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 4/17

 

1.  Reaksi inflamasi/peradangan

2.  Protein antivirus (interferon)3.  Sel natural killer (NK)

4.  Sistem komplemen

Inflamasi/ Peradangan

  Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan

  Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada

perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma

  Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag

Tahap inflamasi

  Masuknya bakteri ke dalam jaringan

  Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi ®meningkatkan aliran darah

(RUBOR/kemerahan & CALOR/panas)  Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat ® difusi

protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri)

  Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial

  Penghancuran bakteri di jaringan ® fagositosis (respons sistemik: demam)

  Perbaikan jaringan

Interferon

  Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon

  Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’ 

 Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkanpotensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)

  Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang

produksi antibodi

Sel Natural Killer (NK)

  Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan

I

  Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T

sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi

Sistem Komplemen

  Sistem ini diaktifkan oleh:

1.  paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel

manusia

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 5/17

 

2.  paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk zat asing tertentu oleh Sistem imun

adaptif 

  Bekerja sbg ‘komplemen’ dari kerja antibodi 

Komplemen yg teraktivasi akan:

  Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin ® reaksi inflamasi

  Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosis

  Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi) ® fagositosis

  Menempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran

sel & menyebabkan lisis sel.

Sistem Kekebalan Spesifik 

  Atau Sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari Sistem

kekebalan non-spesifik.  Mencakup:

1.  kekebalan humoral : produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma)

2.  kekebalan selular :

  produksi limfosit T yg teraktivasi

  harus dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri

  antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh)

Sistem Kekebalan Humoral

  Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi(Ab).

  Ab disekresi ke darah atau limf ~ lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan

mencapai darah Þ gamma globulin = imunoglobulin (Ig)

Imunoglobulin (Ig)

Ada 5 kelas:

1.  Ig M : berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons selplasma

2.  Ig G : Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama , Ig M

& IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen3.  Ig E : melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan

histamin dari basofil & sel mast

4.  Ig A : ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd

airmata & ASI)

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 6/17

 

5.  Ig D : terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B

Sistem Kekebalan Seluler

  Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme

kekebalan.  Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran

  Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan

   Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen 

(HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu

  Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon

Pembentukan Kekebalan Jangka Panjang (long-term immunity) 

  Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dlm bbrp hari

sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu (Respons

primer); & akan membentuk sel memori  Jika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel memori, respons yg terjadi mjd

lebih cepat (Respons sekunder)

Gangguan Sistem imun

   Lack of response (imunodefisiensi) contoh: AIDS, leukemia

   Incorrect response (peny. autoimun) contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple

sclerosis;penyakit Graves.

  Overactive response (alergi/ hipersensitivitas) contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi

Sistem Pertahanan Tubuh

Tiga macam sel darah putih yang berperan dalam respon imun, yaitu: 

1.  Limfosit B, disebut sel B karena diproduksi di dalam bone marrow (sumsum tulang),

2.  Limfosit T, disebut sel T karena diproduksi di dalam kelenjar timus, dan3.  Makrofag.

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 7/17

 

 

Mekanisme kerja antibodi 

  Limfosit B berperan dalam sintesis antibodi.

  Antibodi ini bisa disekresikan atau tetap terikat membran pada permukaan sel B,

tergantung kondisinya.  Selama respon imun humoral, antibodi-antibodi mengikat antigen-antigen yang kemudian

diingesti (ditelan) dan didegradasi (dipecah/dirusak) oleh makrofag

  Limfosit T lebih memiliki respon dalam imun sel.

  Sel-sel T mensintesis reseptor yang mengenali antigen-antigen pada permukaan sel dan

memicu lisisnya sel-sel yang mengandung antigen tadi.

PENAHAN BIOLOGI

  Bakteri asam laktat adalah bakteri yang memproduksi asam laktat.

  Beberapa dari bakteri asam laktat merupakan kelompok dari probiotik yang memberikan

manfaat bagi kesehatan manusia.  Peranan bakteri asam laktat terhadap imunitas manusia ialah sebagai berikut:

1.  Meningkatkan respon imun humoral2.  Meningkatkan respon seluler

3.  Meningkatkan produksi sitokin4.  Meningkatkan imunitas nonspesifik 

Meningkatkan respon imun humoral 

  Bakteri asam laktat (probiotik) akan meningkatkan respon imun humoral.

 Penelitian menunjukkan bahwa sel yang memproduksi IgA lebih sedikit pada hewan cobadibandingkan dengan yang mendapat probiotik.

  Terdapat peningkatan jumlah sel yang memproduksi IgA pada kelompok mencit yang

mendapatkan L. Casei.

  Peningkatan sekresi IgA cukup untuk mencegah saluran cerna.

  Pemberian Lactobacillus dapat meningkatkan produksi sistem imun IgA lokal dan

meningkatkan produksi IgA yang disekresi ke limen intestinal memberikan pertahanan

mukosa terhadap Salmonella typhimurium.

  Hal ini mengindikasikan adanya fungsi Lactobacillus sebagai imunoadjuvant dan hanyaLactobacillus yang hidup saja dapat menstimulasi respon antibodi terhadap antigen

spesifik lokal dan sistemik.

Meningkatkan respon seluler 

  Probiotik Lactobacillus GG memiliki kemampuan unutuk meningkatkan imunitasmukosa intestinal yaitu peningkatan jumlah sel penghasil terutama IgA dan sel penghasil

imunoglobin yang lain,

  merangsang pelepasan interferon lokal yang memfasilitasi transport antigen sertameningkatkan ambilan antigen oleh Payer´s patches.

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 8/17

 

Meningkatkan produksi sitokin 

  Streptococcus thermophilus yang secara komersial terdapat di yoghurt meningkatkan

produksi sitokin TNF dan IL-6 melalui sel makrofag.

Meningkatkan imunitas nonspesifik 

  Adanya kemampuan memproduksi asam laktat, bakteri asam laktat mampu meningkatkan

efek fagositosis terhadap patogen.

  Peran nonspesifik lain dari bakteri asam laktat yaitu mampu menurunkan reaksihipersensitifitas terhadap susu sapi .

  Selain berperan dalam sistem imun manusia, bakteri asam laktat yang terkandung dalam

yoghurt juga mampu mengatasi masalah intoleransi laktosa.

Asam laktat yang dihasilkannya akan meningkatkan aktivitas enzim laktase usus halus

(Subijanto, MS, 2006}

Apply ... Respon immun TBC

Terdapat dua macam respon imun pertahanan tubuh terhadap infeksi tuberkulosis yaitu respon

imun selular (sel T dan makrofag yang teraktivasi) bersama sejumlah sitokin dan pertahanansecara humoral (anti bodi-mediated ).

  Respon imun seluler lebih banyak memegang peranan dalam pertahan tubuh terhadapinfeksi tuberkulosis.

 Pertahanan secara humoral tidak bersifat protektif tetapi lebih banyak digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis.

  Respon ini di awali dengan diferensiasi limfosit B menjadi satu populasi sel plasma yang

memproduksi dan melepaskan anti bodi spesifik ke dalam darah yang dinamakan

imunoglobulin.

  Imunoglobulin (Ig) di bentuk oleh sel plasma yang berasal dari ploriferasi sel B akibat

adanya kontak dengan anti gen.

  Anti bodi yang terbentuk secara spesifik ini akan mengikat anti gen baru lainnya yang

sejenis (Bothamley, 1995).

Respon imun primer terjadi sewaktu antigen pertama kali masuk ke dalam tubuh, yang ditandai

dengan munculnya IgM beberapa hari setelah pemapara.

  Kadar IgM mencapai puncaknya pada hari ke-7. pada 6-7 hari setelah pemaparan, barulah

bisa di deteksi IgG pada serum,

  sedangkan IgM mulai berkurang sebelum kadar IgG mencapai puncaknya yaitu 10-14

hari setelah pemaparan anti gen.

  Respon imun sekunder terjadi apabila pemaparan anti gen terjadi untuk yang keduakalinya, yang di sebut juga booster. 

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 9/17

 

  Puncak kadar IgM pada respon sekunder ini umumnya tidak melebihi puncaknya pada

respon primer, sebaliknya kadar IgG meningkat jauh lebih tinggi dan berlangsung lebihlama.

  Perbedaan dalam respon ini di sebabkan adanya sel B dan sel T memory akibat

pemaparan yang pertama

 IgG merupakan komponen utama imunoglobulin serum, kadarnya dalam serum sekitar 13mg/ml, merupakan 75% dari semua imunoglobulin.

  Kadar IgG meninggi pada infeksi kronis dan penyakit auto imun.

  Anti bodi yang pertama di bentuk dalam respon imun adalah IgM, oleh karena itu kadarIgM yang tinggi merupakan petunjuk adanya infeksi dini

   Myxobacterium. tuberculosis di inhalasi sehingga masuk ke paru-paru, kemudian di telan

oleh makrofag.

Makrofag tersebut mempunyai 3 fungsi utama, yakni :

1.  Memproduksi enzim proteolitik dan metabolit lainnya yang memperlihatkan efek 

mycobactericidal.2.  Memproduksi sitokin sebagai respon terhadap M. tuberculosis yakni IL-1, IL-6, IL-8, IL-10, TNF-a TGF-b. Sitokin mempunyai efek imunoregulator yang penting

3.  Untuk memproses dan menyajikan anti gen terhadap limfosist T.

Pada tuberkulosis primer, perkembangan infeksi M. tuberculosis pada target organ tergantung

pada derajat aktivitas anti bakteri makrofag dari sistem imun alamiah serta kecepatan dan

kualitas perkembangan sistem imun yang di dapat.

  Oleh sistem imun alamiah, basil akan di eliminasi oleh kerja sama antara alveolar

makrofag dan NK sel melalui sitokin yang dihasilkannya yakni TNF-a dan INF-g.

 Mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi ini terutama dilakukan oleh sel-selpertahanan (sel T dan makrofag yang teraktivasi) bersama sejumlah sitokin.

  Pada limfonodi regional, terjadi perkembangan respon imun yang di dapat, yang akan

mengenali basil tuberkulosis.

  Tipe respon imun ini sangat tergantung pada sitokin yang dihasilkan oleh sistem imun

alamiah.

  Dominasi produksi sitokin oleh makrofag yang mensekresikan IL-12 akan merangsangrespon sel Th 1, sedangkan bila IL-4 yang lebih banyak disekresikan oleh sel-T maka

akan timbul respon oleh sel Th 2.

  Tipe respon imun ini akan menentukan kualitas aktivasi makrofag untuk 

mempresentasikan anti gen kepada sel-T khususnya melalui jalur MHC kelas-II

  Selama imunitas yang di dapat berkembang untuk mempercepat aktivasimakrofag/monosit, terjadilah bakteremia.

  Basil menggunakan makrofag sebagai sarana untuk menyebar dan selanjutnya tumbuh

dan menetap pada sel-sel fagosit di berbagai organ tubuh.

  Peristiwa ini akan terjadi bila sel-T spesifik yang teraktivasi pada limfonodi mengalamiresirkulasi dan melewati lesi yang meradang yang selanjutnya akan membentuk 

granuloma.

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 10/17

 

  Pada peristiwa ini TNF memegang peranan yang sangat vital.

  Bila respon imun yang di dapat berkembang tidak adekuat maka akan timbul manifestasiklinis akibat penyebaran basil yang berupa tuberkulosis milier atau tuberkulosis

meningen

catatan

  Granuloma merupakan mekanisme pertahanan utama dengan cara membatasi replikasi

bakteri pada fokus infeksi.

  Granuloma terutama terdiri atas makrofag dan sel-T.

  Selama interaksi antara anti gen spesifik dengan sel fagosit yang terinfeksi pada berbagaiorgan, sel-T spesifik memproduki IFN-g dan mengaktifkan fungsi anti mikroba

makrofag.

  Dalam granuloma terjadi enkapsulasi yang di picu oleh fibrosis dan kalsifikasi serta

terjadi nekrosis yang menurunkan pasokan nutrien dan oksigen, sehingga terjadikematian bakteri.

 Akan tetapi sering terjadi keadaan di mana basil tidak seluruhnya mati tapi sebagianmasih ada yang hidup dan tetap bertahan dalam bentuk dorman.

  Infeksi yang terlokalisir sering tidak menimbulkan gejala klinis dan bisa bertahan dalam

waktu yang lama

  Pada tuberkulosis post primer, pertahanan tubuh di dominasi oleh pembentukan elemennekrotik yang lebih hebat dari kasus infeksi primer.

  Elemen-elemen nekrotik ini akan selalu dikelurkan sehingga akhirnya akan terbentuk 

kavitas.

  Limfadenitis regional jarang terjadi, M. tuberculosis menetap dalam makrofag danpertumbuhannya di kontrol dalam fokus-fokus yang terbentuk.

  Pembentukan dan kelangsungan hidup granuloma di kontrol oleh sel-T, di mana

komunikasi antara sel-T dan makrofag di perantarai oleh sitokin. IL-1b, TNF-a, GM-CSF, TGF-b, IL-6, INF-g dan TNF-b merupakan sitokin yang mengontrol kelangsungan

granuloma, sebaliknya IL-4, IL-5 dan IL-10 menghambat pembentukan dan

perkembangan granuloma

konklusi

  Proses aktivasi makrofag oleh sitokin merupakan faktor sentral dalam imunitas terhadaptuberkulosis.

  Pada sistem ini, INF-g telah di identifikasikan sebagai sitokin utama untuk mengaktivasi

makrofag, yang selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan patogen ini.

 Pembentukan granuloma dan kavitas di pengaruhi oleh berbagai macam sitokin sebagaihasil interaksi antara sel-T spesifik, makrofag yang teraktivasi dan berbagai macam

komponen bakterial

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 11/17

 

 

SEL LlMFOSIT B 

  Progenitor sel limfosit B adalah sel stem hematopoietik pluripoten. Dinamakan

pluripoten karena sel ini juga merupakan progenitor sel hematopoietik lainnya, seperti selpolimorfonuklear, sel monosit dan sel makrofag.

  Pada masa embrio sel ini ditemukan pada yolk sac, yang kemudian bermigrasi ke hati,

limpa dan sumsum tulang. Setelah bayi lahir, sel asal (stem cell) hanya ditemukan padasumsum tulang. Dinamakan limfosit B karena tempat perkembangan utamanya pada

burung adalah bursa fabricius, sedangkan pada manusia tempat perkembangan utamanya

adalah sumsum tulang.

  Sel pertama yang dapat dikenal sebagai prekursor (pendahulu) sel limfosit B adalah sel

yang sitoplasmanya mengandung rantai berat µ, terdiri atas bagian variabel V dan bagian

konstan C tanpa rantai ringan L, dan tanpa imunoglobulin pada permukaannya. Sel ini

dinamakan sel pro-limfosit B. Selain rantai µ, sel pro-limfosit B juga memperlihatkan

molekul lain pada permukaannya, antara lain antigen HLA-DR, reseptor komplemen C3bdan reseptor virus Epstein-Barr (EBV). Pada manusia sel pro-limfosit B sudah dapat

ditemukan di hati fetus pada masa gestasi minggu ke-7 dan ke-8.

  Sel pro-limfosit B ini berkembang menjadi sel limfosit B imatur. Pada tahap ini sellimfosit B imatur telah dapat membentuk rantai ringan L imunoglobulin sehingga

mempunyai petanda imunoglobulin pada permukaan membran sel yang berfungsi sebagai

reseptor antigen. Bila sel limfosit B sudah memperlihatkan petanda rantai berat H danrantai ringan L yang lengkap, maka sel ini tidak akan dapat memproduksi rantai berat H

dan rantai ringan L lain yang mengandung bagian variabel (bagian yang berikatan denganantigen) yang berbeda. Jadi setiap sel limfosit B hanya memproduksi satu macam bagian

variabel dari imunoglobulin. lni berarti imunoglobulin yang dibentuk hanya ditujukan

terhadap satu determinan antigenik saja. Sel B imatur mempunyai sifat yang unik. Jikasel ini terpajan dengan ligannya (pasangan kontra imunoglobulin yang ada pada

permukaan membran sel), sel ini tidak akan terstimulasi, bahkan mengalami proses yang

dinamakan apoptosis sehingga sel menjadi mati ( programmed cell death). Jika ligannya

itu adalah antigen diri (self antigen), maka sel yang bereaksi terhadap antigen diri akanmengalami apoptosis sehingga tubuh menjadi toleran terhadap antigen diri. Hal ini terjadi

pada masa perkembangan di sumsum tulang. Oleh karena itu, sel limfosit B yang keluardari sumsum tulang merupakan sel limfosit B yang hanya bereaksi terhadap antigen

asing. Kemudian sel limfosit B imatur yang telah memperlihatkan imunoglobulin lengkappada permukaannya akan keluar dari sumsum tulang dan masuk ke dalam sirkulasi

perifer serta bermigrasi ke jaringan limfoid untuk terus berkembang menjadi sel matur

(lihat Gambar 9-1). Sel B ini memperlihatkan petanda imunoglobulin IgM dan IgDdengan bagian variabel yang sama pada permukaan membran sel dan dinamakan sel B

matur.

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 12/17

 

  Perkembangan dari sel asal (stem cell) sampai menjadi sel B matur tidak memerlukan

stimulasi antigen, tetapi terjadi di bawah pengaruh lingkungan mikro dan genetik. Tahapperkembangan ini dinamakan tahapan generasi keragaman klon (clone diversity), yaitu

klon yang mempunyai imunoglobulin permukaan dengan daya ikat terhadap determinan

antigen tertentu.

 Tahap selanjutnya memerlukan stimulasi antigen, yang dinamakan tahapan respons imun.Setelah distimulasi oleh antigen, maka sel B matur akan menjadi aktif dan dinamakan sel

B aktif. Sel B aktif kemudian akan berubah menjadi sel blast dan berproliferasi serta

berdiferensiasi menjadi sel plasma yang akan memproduksi imunoglobulin.

  Beberapa progeni sel B aktif tersebut akan mulai mensekresi imunoglobulin kelas lain

seperti IgG, IgA, dan IgE dengan bagian variabel yang sama yang dinamakan alih isotip

atau alih kelas rantai berat (isotype switching). 

  Beberapa progeni sel B aktif lainnya ada yang tidak mensekresi imunoglobulin

melainkan tetap sebagai sel B yang memperlihatkan petanda imunoglobulin pada

 permukaannya dan dinamakan sel B memori. Μ 

  Sel B memori ini mengandung imunoglobulin yang afinitasnya lebih tinggi. Maturasi

afinitas ini diperoleh melalui mutasi somatik. Sel B matur yang tidak distimulasi, jadiyang tidak menemukan ligannya, akan mati dengan waktu paruh 3-4 hari. Sedangkan sel

B memori akan bertahan hidup lebih lama berminggu-minggu sampai berbulan-bulantanpa stimulasi antigen. Sel B memori ini akan beresirkulasi secara aktif melalui

pembuluh darah, pembuluh limfe, dan kelenjar limfe. Bila antigen dapat lama disimpan

oleh sel dendrit di kelenjar limfe, maka sel dendrit ini pada suatu waktu akanmengekspresikan antigen tersebut pada permukaannya. Antigen yang diekspresikan oleh

sel dendrit ini akan merangsang sel B memori menjadi aktif kembali, berproliferasi dan

berdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. Dalam hal ini, kadar

antibodi terhadap suatu antigen tertentu dapat bertahan lama pada kadar protektif,sehingga kekebalan yang timbul dapat bertahan lama.

Aktivasi dan fungsi sel B

  Bila sel limfosit B matur distimulasi antigen ligannya, maka sel B akan berdiferensiasimenjadi aktif dan berproliferasi. Ikatan antara antigen dan imunoglobulin pada

permukaan sel B, akan mengakibatkan terjadinya ikatan silang antara imunoglobulin

permukaan sel B. Ikatan silang ini mengakibatkan aktivasi enzim kinase dan peningkatanion Ca++ dalam sitoplasma. Terjadilah fosforilase protein yang meregulasi transkripsi gen

antara lain protoonkogen ( proto oncogene) yang produknya meregulasi pertumbuhan dan

diferensiasi sel. Aktivasi mitosis ini dapat terjadi dengan atau tanpa bantuan sel T,tergantung pada sifat antigen yang merangsangnya. Proliferasi akan mengakibatkanekspansi klon diferensiasi dan selanjutnya sekresi antibodi. Fungsi fisiologis antibodi

adalah untuk menetralkan dan mengeliminasi antigen yang menginduksi

pembentukannya.

  Dikenal 2 macam antigen yang dapat menstimulasi sel B, yaitu antigen yang tidak 

tergantung pada sel T (TI = T cell independent ) dan antigen yang tergantung pada sel T

(TD = T cell dependent ). Antigen TI dapat merangsang sel B untuk berproliferasi dan

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 13/17

 

mensekresi imunoglobulin tanpa bantuan sel T penolong (Th = T helper ). Contohnya

adalah antigen dengan susunan molekul karbohidrat, atau antigen yang mengekspresikandeterminan antigen (epitop) identik yang multipel, sehingga dapat mengadakan ikatan

silang antara imunoglobulin yang ada pada permukaan sel B. Ikatan silang ini

mengakibatkan terjadinya aktivasi sel B, proliferasi, dan diferensiasi. Polisakarida

pneumokok, polimer D-asam amino dan polivinil pirolidin mempunyai epitop identik yang multipel, sehingga dapat mengaktifkan sel B tanpa bantuan sel T. Demikian pula

lipopolisakarida (LPS), yaitu komponen dinding sel beberapa bakteri Gram negatif dapat

pula mengaktifkan sel B. Tetapi LPS pada konsentrasi tinggi dapat merupakan aktivatorsel B yang bersifat poliklonal. Hal ini diperkirakan karena LPS tidak mengaktifkan sel B

melalui reseptor antigen, tetapi melalui reseptor mitogen.

  Antigen TD merupakan antigen protein yang membutuhkan bantuan sel Th melaluilimfokin yang dihasilkannya, agar dapat merangsang sel B untuk berproliferasi dan

berdiferensiasi.

  Terdapat dua macam respons antibodi, yaitu respons antibodi primer dan sekunder.

Respons antibodi primer adalah respons sel B terhadap pajanan antigen ligannya yang

pertama kali, sedangkan respons antibodi sekunder adalah respons sel B pada pajananberikutnya, jadi merupakan respons sel B memori. Kedua macam respons antibodi ini

berbeda baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Perbedaan tersebut adalah padarespons antibodi sekunder terbentuknya antibodi lebih cepat dan jumlahnya pun lebih

banyak.

  Pada respons antibodi primer, kelas imunoglobulin yang disekresi terutama adalah IgM,karena sel B istirahat hanya memperlihatkan IgM dan IgD pada permukaannya (IgD

 jarang disekresi). Sedangkan pada respons antibodi sekunder, antibodi yang disekresi

terutama adalah isotip lainnya seperti IgG, IgA, dan IgE sebagai hasil alih isotip. Afinitas

antibodi yang dibentuk pada respons antibodi sekunder lebih tinggi dibanding denganrespons antibodi primer, dan dinamakan maturasi afinitas.

 Respons sel B memori adalah khusus oleh stimulasi antigen TD, sedangkan stimulasioleh antigen TI pada umumnya tidak memperlihatkan respons sel B memori dan

imunoglobulin yang dibentuk umumnya adalah IgM. Hal ini menandakan bahwa responsantibodi sekunder memerlukan pengaruh sel Th atau limfokin yang disekresikannya.

DAFTAR PUSTAKA 

  Abbas AK. Maturation of B lymphocytes and expression of immunoglobulin genes.Dalam: Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS, penyunting. Cellular and molecular

immunology. Philadelphia: Saunders, 1991; 70-96.

  Roitt IM. The basic of immunology. Specific acquired immunity. Dalam: Roitt IM,penyunting. Essential immunology; edisi ke-6. London: Blackwell. 1988; 15-30.

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 14/17

 

IMUNITAS HUMORAL

Sel B memiliki dua fungsi esensial : berdiferensiasi menjadi sel plasma yang menghasilkan

imunoglobulin dan merupakan salah satu kelompok APC. Sel B mengalami pematangan dalam

dua tahap, tetapi tidak seperti sel T, tidak matang di timus. Fase pertama pematangan sel B

bersifat independen-antigen. Dan fase kedua adalah fase dependen – antigen, sel B

berinteraksi dengan suatu imunogen, menjadi aktif dan membentuk sel plasma yang mampumengeluarkan antibodi.

IMUNITAS HUMORAL

June 22, 2010 in Uncategorized 

Sel B memiliki dua fungsi esensial : berdiferensiasi menjadi sel plasma yang menghasilkan

imunoglobulin dan merupakan salah satu kelompok APC. Sel B mengalami pematangan dalamdua tahap, tetapi tidak seperti sel T, tidak matang di timus. Fase pertama pematangan sel B

bersifat independen-antigen. Dan fase kedua adalah fase dependen – antigen, sel B berinteraksi

dengan suatu imunogen, menjadi aktif dan membentuk sel plasma yang mampu mengeluarkanantibodi (Baratawidjaja, 1996).

Ada zat yang sangat penting yang terdapat pada secret system pernafasan , yaitu immunoglobulin

dan antiprotease mekanisme imun humoral didalam system pernafasan tampak dalam 2 bentuk antibody berupa imuniglobulin IgA dan IgB. Antibody ini terutama IgA penting sebagai

pertahanan dinasofaring dan saluran udara pernafasan bagian atas. IgA yang terdapat didaerah ini

merupakan produk local sehingga kadar iga jenis ini lebih banyak terdapat pada systempernafasan dibandingkan di dalam darah. Dapat dikatakan bahwa iga yang paling berperan di

system pernafasan. Seperti halnya IgA, IgG yang ada di paru sebagian besar merupakan hasil

produksi local paru sedangkan sebagan kecil lainnya berasal dari serum. Igg berperan dalammenggumpalkan partikel, menetralkan toksin yang diproduksi oleh virus dan bacteria,

mengaktifkan komplemen, dan melisiskan gram negatif (Dinejad, 2005).

Kekebalan humoral (humoral immunity) melibatkan aktivasi limfosit B. limfosit B akan

mensekresikan antibody, antibody yang dibentuk akan beredar dalam plasma darah atau limfa.Pembentukan antibody ini dipicu oleh adanya antigen. Antibody yang beredar sebagai respon

humoral bekerja melawan bakteri bebeas, racun, virus dan mikroorganisme lainnya yang beradadi dalam cairan tubuh. pengikatan antibody dan antigen merupaakan dasara dari mekanisme

pembuangan antigen (Yahya, 2002).

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 15/17

 

Banyak antigen dapat memicu respon kekebalan humoral oleh sel B hanya dengan partisipasi sel

T helper. Antigen seperti ini disebut antigen yang bergantung pada sel T, dan sebagian besarantigen, protein termasuk dalam jenis ini.

Adapun proses penghasilan antibodi yang dilakukan oleh sel B yaitu:

1. Makrofaga menelan pathogen yang masuk ke dalam tubuh

2. Fragmen antigen dari pathogen yang dicerna sebagian lalu membentuk kompleks dengan

protein MHC kelas II. Kompleks ini kemudian diangkut ke permukaan sel, tempat komplekstersebut disajikan ke sel-sel lain milik system kekebalan.

3. Sel T helper dengan reseptor yang spesifik untuk antigen yang disajikan itu berinteraksi

dengan makrofaga dengan cara berikatan dengan kompleks MHC dan antigen.

4. Sel T helper yang diaktifkan kemudian berinteraksi dengan sel B yang telah menghancurkan

antigen dengan cara endositosis dan memperlihatkan fragmen antigen bersama dengan proteinMHC kelas II. Sel T helper mensekresikan IL-2 dan sitokin lain yang mengaktifkan sel B.

5. B lalu membelah secara berulang-ulang dan berdiferensiasi menjadi sel B memori dan sel

plasma, yang merupakan sel ecfektor yang mensekresi antibodi pada kekebalan humoral (Yahya,

2002).

DAFTAR PUSTAKA 

Baratawidjaja, Karnen Garna. 2000. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universit as Indonesia

Dinejad, Ahmad. 2005. Sistem Kekebalan Tubuh. Jakarta: Cv.Swasada

Yahya, Harun. 2002. Sistem Kekebalan Tubuh dan Keajaiban didalamnya. Bandung: PT.

Syaamil Cipta Media.

Respon imun humoral (Rih) merupakan aspek imunitas dimediasi oleh antibodi yang disekresikan

(sebagai lawan dari imunitas diperantarai sel, melibatkan limfosit T Siapa) Apa yang dihasilkan dalam, selB limfosit adalah keturunan (sel B). Sel B (dengan rekan-stimulasi) berubah menjadi antibodi-mensekresi

sel plasma. Sel B (DENGAN Co-stimulasi) berubah menjadi sel plasma yang mensekresikan antibodi. Co-

stimulasi sel B dapat berasal dari sel lain yang hadir antigen, seperti sel-sel dendritik. Co-stimulasi sel B

dapat menyajikan antigen berasal dari sel lainnya, seperti sel-sel dendritik. Seluruh proses ini dibantu

oleh CD4 + T-helper 2 sel, yang menyediakan co-stimulasi. Seluruh proses ini dibantu oleh CD4 + T-

helper 2 sel, Yang menyediakan co-stimulasi. Antibodi mengikat antigen disekresi pada permukaan

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 16/17

 

serangan mikroba (seperti virus atau bakteri), yang bendera mereka untuk penghancuran. [1] imunitas

humoral sangat bernama karena melibatkan zat yang ditemukan dalam cairan, atau tubuh

Sistem Komplemen

Sistem komplemen adalah kaskade biokimia dari sistem kekebalan tubuh bawaan yang membantu

patogen jelas dari organisme. SISTEM SISTEM komplementer adalah kaskade biokimia Tubuh imunitas

bawaan itu membantu patogen jelas dari organisme. Hal ini berasal dari banyak protein plasma kecil

yang bekerja sama untuk mengganggu sel target \ 's membran plasma menyebabkan sitolisis dari sel.

Hal ini berasal dari protein plasma Kecil bekerjasama UNTUK BANYAK mengganggu membran plasma sel

target penyebab sitolisis dari sel. Sistem pelengkap terdiri dari lebih dari 35 protein larut dan sel-terikat,

12 di antaranya terlibat langsung dalam jalur komplemen. [2] sistem pelengkap terlibat dalam kegiatan

dari kedua imunitas bawaan dan diperoleh. Sistem komplemen terdiri dari lebih dari 35 sel-larut proteinterikat murah, 12 dari Langsung terlibat dalam, melengkapi Line. [2] melengkapi SISTEM terlibat dalam,

kegiatan baik kekebalan bawaan

antibodi

Antibodi imunoglobulin adalah glikoprotein dalam superfamili immunoglobulin yang berfungsi sebagai

antibodi. Imunoglobulin merupakan glikoprotein Dalam, Fungsi superfamili immunoglobulin sebagai

antibodi. Antibodi dan jangka imunoglobulin sering digunakan secara bergantian. Istilah antibodi

imunoglobulin murah digunakan secara bergantian SERING. Mereka ditemukan dalam darah dan cairan

 jaringan, dan sekresi banyak. Mereka ditemukan dalam, jaringan murah dari cairan darah, sekresi Dan

BANYAK. Dalam struktur, mereka besar berbentuk Y protein globular. Dalam, Struktur, besar mereka

berbentuk Y protein globular Pada mamalia ada lima jenis antibodi: IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM. DI

mamalia ada lima jenis antibodi: IgA, IgD, IgE, IgG, IgM murah. Setiap kelas imunoglobulin berbeda

dalam sifat biologis dan telah berevolusi untuk berurusan dengan antigen yang berbeda. [1] Antibodi

disintesis dan disekresi oleh sel plasma yang berasal dari sel B dari sistem kekebalan tubuh.

Sel b

Sel B adalah fungsi utama dari sel B untuk membuat antibodi melawan antigen larut. Fungsi utama sel B

adalah cara untuk membuat antibodi melawan antigen larut. Sel B mengenali antigen tidak satu-satunya

elemen yang diperlukan untuk aktivasi sel B (kombinasi proliferasi klonal dan diferensiasi terminal ke

dalam sel plasma). Sel B pengakuan antigen tidak satu-satunya unsur yang diperlukan untuk aktivasi sel

B (kombinasi dari proliferasi klonal diferensiasi terminal murah ke dalam sel plasma). Naif sel B dapat

diaktifkan oleh sel T dependen atau independen, tetapi dua sinyal selalu diperlukan untuk memulai

aktivasi. Sel B dapat mengaktifkan sel T naif secara mandiri atau dependen DENGAN, tetapi doa selalu

dibutuhkan UNTUK memulai aktivasi sinyal. Aktivasi sel B tergantung pada salah satu dari tiga

5/14/2018 SISTEM IMUN 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-imun-3 17/17

 

mekanisme: Tipe 1 sel T-independen (poliklonal) aktivasi, Tipe 2-Independen Aktivasi sel T (di mana

makrofag menyajikan beberapa antigen dengan cara yang sama yang menyebabkan AT antibodi

permukaan sel Palang B), TENTANG murah aktivasi sel T tergantung. Selama aktivasi sel T dependen,

antigen presenting sel (APC) menyajikan antigen diproses ke T helper (T h) sel, priming itu. Selama

aktivasi sel T dependen, sel-sel antigen A presentasi (APC) menyajikan antigen diproses UNTUK T helper

(T h) sel, priming ITU. Ketika sel B dan sel antigen proses penyajian mirip dengan perdana T h, sel T

melepaskan sitokin yang mengaktifkan sel B [2] Ketika sel-sel proses B hadir antigen ke sel yang kurang

prima sama T h, sel T mengaktifkan sitokin rilis B Sel Itu.