sisa

5
Tujuan utama dari pengobatan uveitis adalah untuk mengembalikan atau memperbaiki fungsi penglihatan mata. Apabila sudah terlambat dan fungsi penglihatan tidak dapat lagi dipulihkan seperti semula, pengobatan tetap perlu diberikan untuk mencegah memburuknya penyakit dan terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan. Adapun terapi uveitis dapat dikelompokkan menjadi : a. Terapi non spesifik : 1. Penggunaan kacamata hitam Kacamata hitam bertujuan untuk mengurangi fotofobi, terutama akibat pemberian midriatikum. 2. Kompres hangat Dengan kompres hangat, diharapkan rasa nyeri akan berkurang, sekaligus untuk meningkatkan aliran darah sehingga resorbsi sel- sel radang dapat lebih cepat. 3. Midritikum/ sikloplegik Tujuan pemberian midriatikum adalah agar otot-otot iris dan badan silier relaks, sehingga dapat mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan. Selain itu, midriatikum sangat

Upload: ichwan

Post on 12-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ssfsfdsfdsfsdfdsfdsfdsfdsfdfdfsdfdsfsdfdsfdsfsdfsdfdsfdsfdsfdsfdsfdsfdsfdsfsdfsdfdsfdsfsdfsdfsdfdsfdsfdsfdsfds

TRANSCRIPT

Page 1: Sisa

Tujuan utama dari pengobatan uveitis adalah untuk mengembalikan atau memperbaiki

fungsi penglihatan mata. Apabila sudah terlambat dan fungsi penglihatan tidak dapat lagi

dipulihkan seperti semula, pengobatan tetap perlu diberikan untuk mencegah memburuknya

penyakit dan terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan. Adapun terapi uveitis dapat

dikelompokkan menjadi :

a. Terapi non spesifik :

1. Penggunaan kacamata hitam

Kacamata hitam bertujuan untuk mengurangi fotofobi, terutama akibat pemberian

midriatikum.

2. Kompres hangat

Dengan kompres hangat, diharapkan rasa nyeri akan berkurang, sekaligus untuk

meningkatkan aliran darah sehingga resorbsi sel-sel radang dapat lebih cepat.

3. Midritikum/ sikloplegik

Tujuan pemberian midriatikum adalah agar otot-otot iris dan badan silier relaks, sehingga

dapat mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan. Selain itu, midriatikum sangat

bermanfaat untuk mencegah terjadinya sinekia, ataupun melepaskan sinekia yang telah ada.

Midriatikum yang biasanya digunakan adalah:

a. Sulfas atropin 1% sehari 3 kali tetes

b. Homatropin 2% sehari 3 kali tetes

c. Scopolamin 0,2% sehari 3 kali tetes

4. Anti inflamasi

Anti inflamasi yang biasanya digunakan adalah kortikosteroid, dengan dosis sebagai

berikut:

Page 2: Sisa

Dewasa : Topikal dengan dexamethasone 0,1 % atau prednisolone 1 %.

Bila radang sangat hebat dapat diberikan subkonjungtiva atau periokuler :

a. Dexamethasone phosphate 4 mg (1 ml)

b. Prednisolone succinate 25 mg (1 ml)

c. Triamcinolone acetonide 4 mg (1 ml)

d. Methylprednisolone acetate 20 mg

Bila belum berhasil dapat diberikan sistemik Prednisone oral mulai 80 mg per hari

sampai tanda radang berkurang, lalu diturunkan 5 mg tiap hari.

Anak : prednisone 0,5 mg/kgbb sehari 3 kali. Pada pemberian kortikosteroid, perlu

diwaspadai komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu glaukoma sekunder pada

penggunaan lokal selama lebih dari dua minggu, dan komplikasi lain pada penggunaan sistemik.

b. Terapi spesifik

Terapi yang spesifik dapat diberikan apabila penyebab pasti dari uveitis anterior telah

diketahui. Karena penyebab yang tersering adalah bakteri, maka obat yang sering diberikan

berupa antibiotik, yaitu :

Dewasa : Lokal berupa tetes mata kadang dikombinasi dengan steroid.

Anak : Chloramphenicol 25 mg/kgbb sehari 3-4 kali.

Walaupun diberikan terapi spesifik, tetapi terapi non spesifik seperti disebutkan diatas

harus tetap diberikan, sebab proses radang yang terjadi adalah sama tanpa memandang

penyebabnya.

c. Terapi terhadap komplikasi

1. Sinekia posterior dan anterior

Page 3: Sisa

Untuk mencegah maupun mengobati sinekia posterior dan sinekia anterior, perlu

diberikan midriatikum, seperti yang telah diterangkan sebelumnya.

2. Glaukoma sekunder

Glaukoma sekunder adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada uveitis anterior.

Terapi yang harus diberikan antara lain:

Terapi konservatif :

Timolol 0,25 % - 0,5 % 1 tetes tiap 12 jam

Acetazolamide 250 mg tiap 6 jam

Terapi bedah:

Dilakukan bila tanda-tanda radang telah hilang, tetapi TIO masih tetap tinggi.

a. Sudut tertutup : iridektomi perifer atau laser iridektomi, bila telah terjadi

perlekatan iris dengan trabekula (Peripheral Anterior Synechia atau PAS)

dilakukan bedah filtrasi.

b. Sudut terbuka : bedah filtrasi.

3. Katarak komplikata

Komplikasi ini sering dijumpai pada uveitis anterior kronis. Terapi yang diperlukan

adalah pembedahan, yang disesuaikan dengan keadaan dan jenis katarak serta kemampuan ahli

bedah.