silabusfarmasetsetyo

9
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Farmasi Kode Mata Kuliah : 1113020 Nama Mata Kuliah : Farmasetika I Jumlah SKS : 2 (dua) Semester : I (satu) Mata Kuliah Prasyarat : - Deskripsi Mata Kuliah : Standar Kompetensi : Mengenal istilah kefarmasian dan bentuk-bentuk sediaan farmasi No. Kompetensi dasar Indikator Pengalaman pembelajaran Materi ajar Waktu Alat/bahan/Sumber belajar Penilaia n 1. Memahami tentang sejarah kefarmasian dan ketentuan umum dalam Farmakope Indonesia Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. menjelask an sejarah kefarmasian 2. menjelask an istilah- istilah farmasi yang terangkum dalam ketentuan umum Farmakope 1. Disku si sejarah farmasi dan perkembangan nya hingga saat ini 2. Menje laskan istilah- istilah farmasi dalam ketentuan 1. Sejarah Farmasi, obat-obatan jaman dulu tokoh-tokoh pelopor Farmasi 2. Isi Farmakope Indonesia secara umum meliputi Ketentuan umum, Monografi dan lampiran 100 menit A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol B. Sumber belajar: 1.Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta. 2.Anonim, 1995, Farmakope Portofol io, keaktifa n dan kuis 1

Upload: nova-dila

Post on 02-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

3

TRANSCRIPT

Page 1: SilabusFarmasetSetyo

SILABUS MATA KULIAH

Program Studi : FarmasiKode Mata Kuliah : 1113020Nama Mata Kuliah : Farmasetika IJumlah SKS : 2 (dua)Semester : I (satu)Mata Kuliah Prasyarat : -Deskripsi Mata Kuliah :

Standar Kompetensi : Mengenal istilah kefarmasian dan bentuk-bentuk sediaan farmasi

No. Kompetensi dasar Indikator Pengalaman pembelajaran

Materi ajar Waktu Alat/bahan/Sumber belajar

Penilaian

1. Memahami tentang sejarah kefarmasian dan ketentuan umum dalam Farmakope Indonesia

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:1. menjelaskan sejarah

kefarmasian2. menjelaskan istilah-

istilah farmasi yang terangkum dalam ketentuan umum Farmakope

3. menjelaskan isi Farmakope secara umum

1. Diskusi sejarah farmasi dan perkembangannya hingga saat ini

2. Menjelaskan istilah-istilah farmasi dalam ketentuan umum Farmakope

3. menjelaskan isi Farmakope secara umum

1. Sejarah Farmasi, obat-obatan jaman dulu tokoh-tokoh pelopor Farmasi

2. Isi Farmakope Indonesia secara umum meliputi Ketentuan umum, Monografi dan lampiran

100 menit A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI Press, Jakarta.

Portofolio, keaktifan dan kuis

2. Memahami Setelah mengikuti 1. Mengkaji dan 1. Definisi resep 100 menit A. Alat/Media: LCD, Portofolio,

1

Page 2: SilabusFarmasetSetyo

kelengkapan Resep, copy resep dan Bahasa Latin dalam resep

perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:1. menyebutkan dan

mengidentifikasi kelengkapan resep

2. menyebutkan dan mengidentifikasi kelengkapan copy resep

3. menjelaskan singkatan dan arti bahasa Latin yang digunakan dalam Resep dan copy Resep

4. Membuat copy resep dan etiket

mendiskusikan kelengkapan resep

2. Mendiskusikan isi Resep dan perintah yang diberikan dalam resep

3. Membuat copy resep

2. Persyaratan administrasi resep3. Bahasa latin yang digunakan

dalam resep, singkatan dan artinya

4. Hal penting yang berkaitan dengan resep mengandung narkotika

5. Definisi copy resep6. Kelengkapan copy resep7. Penggunaan Etiket

Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anief, M., 1987, Ilmu

Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

2. Lestari, 2001, Seni Menulis Resep: Teori dan Praktek, PT. Peertja, Jakarta.

3. Sprowis, J.B., Praescription Pharmacy, Second Edition, J.B Lpincott, Philadelpia.

keaktifan dan kuis

3. Memahami Dosis Maksimal dan penyesuaian dosis untuk anak.

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:1. Menjelaskan jenis-

jenis dosis2. Menghitung

kesesuaian dosis pemakaian dengan dosis maksimal

3. Menghitung penyesuaian dosis maksimal untuk anak

4. Menggunakan Farmakope sebagai rujukan Dosis Maksimal

Mengkaji dan mendiskusikan dosis yang diberikan oleh dokter dalam Resep baik untuk dewasa dan anak-anak.

1. Definisi Dosis2. Jenis-jenis dosis3. Kurva dosis versus respon4. Perhitungan dosis maksimal

untuk obat tunggal5. Perhitungan dosis maksimal

untuk obat berkhasiat ganda6. Perhitungan kesesuaian dosis

pemakaian dengan dosis maksimal untuk dewasa

7. Perhitungan dosis maksimal untuk anak-anak berdasar umur

8. Perhitungan dosis maksimal untuk anak-anak berdasar berat badan

9. Perhitungan dosis maksimal untuk sediaan cair

1 A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol, kalkulator

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

4. Sprowis, J.B., Praescription Pharmacy, Second Edition, J.B Lpincott,

Portofolio, keaktifan dan kuis

2

Page 3: SilabusFarmasetSetyo

Philadelpia.4. Memahami

bentuk-bentuk sediaan obat padat (pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet), persyaratan umum, cara pembuatan dan keunggulan serta kelemahan masing-masing bentuk sediaan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:1. Menjelaskan bentuk-

bentuk sediaan padat2. Menjelaskan

keunggulan dan kelemahan masing-masing bentuk sediaan padat

3. Menjelaskan persyaratan umum masing-masing bentuk sediaan berdasar pustaka standar

4. Menjelaskan gambaran umum cara pembuatan bentuk sediaan obat padat

Mengkaji dan mendiskusikan perbedaan bentuk sediaan padat suatu obat di pasaran dihubungkan dengan keunggulan masing-masing bentuk sediaan.

1. Macam-macam bentuk sediaan padat

2. Pengertian pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet

3. Syarat-syarat pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet

4. Keuntungan dan kelemahan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet

5. Jenis-jenis kapsul, pil dan tablet6. Bahan tambahan yang

diperlukan dalam pembuatan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet beserta contohnya

7. Gambaran umum cara pembuatan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet

8. Cara penyimpanan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet

200 menit A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

4. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI Press, Jakarta.

Portofolio, keaktifan dan kuis

5. Memahami bentuk-bentuk sediaan obat semi padat (salep dan suppositoria), persyaratan umum, cara pembuatan dan keunggulan serta kelemahan masing-masing bentuk sediaan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:1. Menjelaskan bentuk-

bentuk sediaan obat semi padat

2. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing bentuk sediaan

3. Menjelaskan persyaratan umum masing-masing bentuk sediaan berdasar

Mengkaji dan mendiskusikan suatu obat di pasaran (bentuk sediaan semi padat) dihubungkan dengan keunggulan masing-masing bentuk sediaan.

1. Macam-macam bentuk sediaan semi padat

2. Pengertian salep dan suppositoria

3. Syarat-syarat salep dan suppositoria

4. Keuntungan dan kelemahan salep dan suppositoria

5. Jenis-jenis salep dan suppositoria

6. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan salep dan suppositoria beserta contohnya

100 menit

A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah

Portofolio, keaktifan dan kuis

3

Page 4: SilabusFarmasetSetyo

pustaka standar4. Menjelaskan gambaran

umum cara pembuatan bentuk sediaan salep dan suppositoria

7. Cara pembuatan salep dan suppositoria

8. Cara penyimpanan salep dan suppositoria

Mada University Press, Yogyakarta.

4. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI Press, Jakarta.

6. Memahami bentuk-bentuk sediaan cair (larutan, suspensi, dan emulsi), persyaratan umum, cara pembuatan dan keunggulan serta kelemahan masing-masing bentuk sediaan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:

1. 1. Menjelaskan bentuk-bentuk sediaan obat cair

2. 2. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing bentuk sediaan

3. 3. Menjelaskan persyaratan umum masing-masing bentuk sediaan berdasar pustaka standar

4. 4. Menjelaskan gambaran umum cara pembuatan bentuk sediaan cair

Mengkaji dan mendiskusikan suatu obat di pasaran (bentuk sediaan cair) dihubungkan dengan keunggulan masing-masing bentuk sediaan

1. Macam-macam bentuk sediaan cair

2. Pengertian larutan, suspensi, dan emulsi

3. Syarat-syarat larutan, suspensi, dan emulsi

4. Keuntungan dan kelemahan larutan, suspensi, dan emulsi

5. Jenis-jenis larutan, suspensi, dan emulsi

6. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan larutan, suspensi, dan emulsi beserta contohnya

7. Gambaran umum cara pembuatan larutan, suspensi, dan emulsi

8. Cara penyimpanan larutan, suspensi, dan emulsi

200 menit

A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

4. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI Press, Jakarta.

Portofolio, keaktifan dan kuis

7. Memahami bentuk-bentuk sediaan biologi dan injeksi, persyaratan umum, cara pembuatan dan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:

5. 1. Menjelaskan bentuk-bentuk sediaan biologi dan injeksi

6. 2. Menjelaskan keunggulan

Mengkaji dan mendiskusikan suatu obat di pasaran (sediaan biologi dan injeksi) dihubungkan dengan keunggulan masing-masing

1. Macam-macam bentuk sediaan biologi dan injeksi

2. Pengertian vaksin, immunoserum, dan injeksi

3. Syarat-syarat vaksin, immunoserum, dan injeksi

4. Keuntungan dan kelemahan

100 menit

A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI,

Portofolio, keaktifan dan kuis

4

Page 5: SilabusFarmasetSetyo

keunggulan serta kelemahan masing-masing bentuk sediaan

dan kelemahan masing-masing bentuk sediaan

7. 3. Menjelaskan persyaratan umum masing-masing bentuk sediaan berdasar pustaka standar

8. 4. Menjelaskan gambaran umum cara pembuatan sediaan biologi dan injeksi

bentuk sediaan vaksin, immunoserum, dan injeksi

5. Jenis-jenis vaksin, immunoserum, dan injeksi

6. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan vaksin, immunoserum, dan injeksi beserta contohnya

7. Gambaran umum cara pembuatan vaksin, immunoserum, dan injeksi

8. Cara penyimpanan vaksin, immunoserum, dan injeksi

Jakarta.2. Anonim, 1995,

Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

4. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI Press, Jakarta.

8. Memahami bentuk-bentuk sediaan obat tetes, persyaratan umum, cara pembuatan dan keunggulan serta kelemahan masing-masing bentuk sediaan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:

9. 1. Menjelaskan bentuk-bentuk sediaan obat tetes

10. 2. Menjelaskan kegunaan masing-masing bentuk sediaan

11. 3. Menjelaskan persyaratan umum masing-masing bentuk sediaan berdasar pustaka standar

12. 4. Menjelaskangambaran umum cara pembuatan sediaan obat tetes

Mengkaji dan mendiskusikan suatu obat di pasaran sediaan obat tetes dihubungkan dengan kegunaan masing-masing bentuk sediaan

1. Macam-macam bentuk sediaan obat tetes

2. Pengertian tetes mata, telinga dan hidung

3. Syarat-syarat tetes mata, telinga dan hidung

4. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan tetes mata, telinga dan hidung beserta contohnya

5. Gambaran umum cara pembuatan tetes mata, telinga dan hidung

6. Cara penyimpanan tetes mata, telinga dan hidung

100 menit

A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

4. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI Press, Jakarta.

Portofolio, keaktifan dan kuis

5

Page 6: SilabusFarmasetSetyo

9. Memahami bentuk-bentuk sediaan galenik, cara pembuatan, dan penggunaannya dalam resep racikan dari masing-masing bentuk sediaan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:1. Menjelaskan definisi

sediaan galenik2. Menjelaskan bentuk-

bentuk sediaan galenik3. Menjelaskan gambaran

umum cara pembuatan sediaan galenik

4. Menjelaskan cara penggunaannya dalam bentuk sediaan farmasi

Mengkaji dan mendiskusikan jenis-jenis sediaan galenik dihubungkan dengan cara pembuatannya dan penggunaannya dalam resep

1. Macam-macam bentuk sediaan galenik

2. Pengertian tingtur, ekstrak, sirup, spiritus dan aqua aromatika

3. Jenis-jenis tingtur dan ekstrak4. Bahan tambahan yang

diperlukan dalam pembuatan tingtur, ekstrak, sirup, spiritus dan aqua aromatika beserta contohnya

5. Metode pembuatan tingtur, ekstrak, sirup, spiritus dan aqua aromatika

6. Cara penggunaan bahan galenik dalam sediaan farmasi

7. Cara penyimpanan tingtur, ekstrak, sirup, spiritus dan aqua aromatika

100 menit

A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

4. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI Press, Jakarta.

Portofolio, keaktifan dan kuis

10. Memahami bentuk sediaan aerosol persyaratan umum, dan keunggulan serta kelemahannya

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:

5. 1. Menjelaskan bentuk sediaan aerosol

6. 2. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan bentuk sediaan aerosol

7. 3. Menjelaskan persyaratan umum aerosol

Mengkaji dan mendiskusikan suatu obat di pasaran (aerosol) dihubungkan dengan keunggulan dan kelemahannya

1. Pengertian aerosol2. Syarat-syarat aerosol 3. Keuntungan dan kelemahan

aerosol4. Bagian penting dalam

pembuatan aerosol(wadah, propelan, zat berkhasiat, katup dan aktuator)

5. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan aerosol beserta contohnya

6. Cara pembuatan aerosol7. Cara penyimpanan aerosol

100 menit

A. Alat/Media: LCD, Laptop, kertas plano, spidol

B. Sumber belajar:1. Anonim, 1979,

Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.

3. Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University

Portofolio, keaktifan dan kuis

6

Page 7: SilabusFarmasetSetyo

Press, Yogyakarta.4. Ansel, H.C., 1989,

Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI Press, Jakarta.

7