sentralisasi, dekonsentrasi
DESCRIPTION
KWNTRANSCRIPT
Sentralisasi Pengertian Sentralisasi Sentralisasi adalah penyerahan kekuasaan serta
wewenang pemerintahan sepenuhnya kepada pemerintah pusat. Pemerintah pusat
dimaksud adalah Presiden dan Dewan Kabinet. Kewenangan yang dimaksud adalah
kewenangan politik dan kewenangan administrasi. Kewenangan politik adalah kewenangan
membuat dan memutuskan kebijakan sedangkan kewenangan administrasi adalah
kewenangan melaksanakan kebijakan. Kelemahan Sistem Sentralisasi Kebijakan dan
keputusan-keputusan untuk daerah berada di pusat, sehingga butuh waktu yang lama untuk
melakukan itu. Selain itu, karena semua bentuk pemerintahan berada di pusat, maka akan
memberikan beban kerja yang tinggi karena pekerjaan rumah tangga yang akan semakin
menumpuk. Contoh Sistem Sentralisasi Lembaga keamanan negara yaitu TNI,
melaksanakan perlindungan terhadap Indonesia memalui tiga titik yaitu udara, darat dan
laut. Bank Indonesia yang menjadi pusat pengaturan segala kebijakan moneter dan fiskal.
Desentralisasi
Pengertian Desentralisasi Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pusat kepada
daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri, namun tidak untuk semua hal,
kemananan, hukum dan kebijakan fiskal adalah beberapa hal yang masih terpusat, namun
ada pendelegasian kepada daerah. Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974, desentralisasi adalah
penyerahan urusan pemerintah dari pusat kepada daerah. Pelimpahan wewenang kepada
Pemerintahan Daerah, semata- mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien.
Pelimpahan wewenang tersebut menghasilkan otonomi. Otonomi itu sendiri adalah
kebebasan masyarakat yang tinggal di daerahnya itu sendiri untuk mengatur dan mengurus
kepentingannya sendiri. Secara sederhana, pelimpahan wewenang pusat kepada daerah
menjadi apa yang disebut desentralisasi dan bentuk penerapannya adalah adanya otonomi
tersebut. Segala hal yang telah pusat berikan, yaitu wewenang dan tanggung jawab yang
diserahkan menjadi tanggung jawab daerah baik politik pelaksanaannya, rencana,
pembiayaan, dan pelaksanaan adalah wewenang dan tanggung jawab daerah itu sendiri.
Contoh Sistem Desentralisasi - Dinas Pendidikan yang mengatur bagaimana pola pendidikan.
Dekonsentrasi Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang administrasi dari pemerintah
pusat kepada pejabat di daerah. Perlu digaris bawahi, pelimpahan wewenang yang
dimaksud adalah hanya sebatas wewenang administrasi, untuk wewenang politik tetap
dipegang oleh pemerintah pusat. Bisa dikatakan dekonsentrasi adalah perpaduan antara
sentralisasi dan desentralisasi. Contoh Sistem Dekonsentrasi Kantor pelayanan pajak Ok,
sangat sederhana bukan pengertian dari sentralisasi, desentralisasi, dan dekonsentrasi.
Semunya mengulas mengenai pelimpahan wewenang antara pemerintah daerah dan
pemerintah pusat. Intinya adalah pelimpahan wewenang baik itu politik maupun
admisnistrasi. Sekian, semoga bermanfaat.
Sumber :http://www.smansax1-edu.com/2014/11/pengertian-sentralisasi-
desentralisasi.html
Sedangkan perubahan yang mendasar dari pedoman Otonomi Daerah dari UU No. 22 tahun
1999 digantikan oleh UU No. 32 tahun 2004 adalah sebagai berikut
1. Prinsip – Prinsip Otonomi Daerah dalam UU No. 22 tahun 1999
a. Demokrasi, keadilan, pemerataan, potensi dan keanekaragaman daerah.
b. Otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab.
c. Otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten dan daerah kota.
d. Sesuai dengan konstitusi negara.
e. Kemandirian daerah otonom.
f. Meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah.
g. Asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi sebagai wilayah administrasi.
h. Asas tugas perbantuan.
2. Prinsip – Prinsip Otonomi Daerah dalam UU No. 32 tahun 2004
a. Demokrasi, keadilan, pemerataan, keistimewaan dan kekhususan, serta potensi dan
keanekaragaman daerah.
b. Otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab.
Otonomi luas : daerah yang memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi
pelayanan, peningkata peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Otonomi nyata : penanganan urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas,
wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup
dan berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah.
Otonomi yang bertanggungjawab : dalam penyelenggaraan otonomi harus sejalan dengan
tujuan dan maksud pemberian otonom, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah,
termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
c. Otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten dan daerah kota.
d. Sesuai dengan konstitusi negara.
e. Kemandirian daerah otonom.
f. Meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah.
g. Asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi sebagai wilayah administrasi.
h. Asas tugas perbantuan.
D. Otonomi Daerah dan Pembangunan Daerah
Otonomi daerah adalah sebuah agenda nasional yang diharapkan dapat mencegah
terjadinya sentralisasi yang sebenarnya sudah menimpa bangsa Indonesia selama periode
orde baru.Sejak diberlakukannya Undang-undag tentang pemerintahan daerah, yaitu UU
no.22 tahun 1999 dan UU no.25 tahun 1999 diharapkan juga dapat membawa perubahan
yang signifikan bagi daerah yang juga nantinya akan membawa kesejahteraan bagi bangsa ini
sendiri.
Kebijaksanaan otonomi daerah melalui UU no.22 tahun 1999 memberikan otonomi yang
angat luas kepada daerah, khususnya Kabupaten dan Kota. Hal itu ditempuh dalam rangka
mengembalikan harkat dan martabat di daerah; memberikan peluang politik dalam rangka
peningkatan kualitas demokrasi di Daerahpeningkatan efisiensi pelayanan public di Daerah,
peningkatan percepatan pembangunan Daerah, dan pada akhirnya diharapkan pula penciptaan
cara berpemerintahan yang baik.
Otonomi daerah diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan daerah
selain juga menciptakan keseimbangan antar daerah hingga terjadi perataan kesejahteraan dan
tidak adanya daerah tertinggal ataupun sentralisasi. Untuk menciptakan pembangunan daerah
yang cepat dan meningkat maka perlu adanya prasyarat terutama bagi penyelenggara daerah
tersebut. Yang diharapkan dari pemerintahan daerah tersebut adalah sejumlah berikut.
1. Fasilitas. pemerintah daerah sebagai pelaksana daerah sebaiknya memenuhi fasilitas
kepada masyarakatnya terutama yang berkaitan dengan masalah ekonomi,karena memang
pada dasarnya pembangunan daerah dapat terjadi karena bantuan
ekonomi(keuangan).Jadi,jika pemerintah memudahkan fasilitas maka pembangunan daerah
bukanlah sesuatu yang susah pencapaiannya.
2. Pemerintah daerah harusk reatif. Kreatif yang dimaksud di
siniadalahbagaimancaramengalokasikandana yang bersumberdari Dana AlokasiUmumatau
yang berasaldari PAD. Selain itu dapat menciptakan keunggulan komparatif bagi daerahnya,
sehingga pemilik modal akan beramai-ramai menanamkam modal di daerah tersebut.
Kreatifitas ini juga berkaitan dengan kepiawaian pemerintah membuat program-program
menarik sehingga pemerintah pusat akan memberikan Dana Alokasi Khusus, sehingga
banyak dana yang di sedot dari Jakarta ke Daerah.
3. Pemerintah daerah menjamin kesinambungan usaha.
4. Politik lokal yang stabil.
5. Pemerintah harus komunikatif dengan LSM/NGO, terutama dalam bidang perburuhan
dan lingkungan hidup.
Namun sebenarnya yang penting bagi daerah adalah terciptanya lapangan kerja, serta
disertai kemampuan menghadapi laju inflasi dan keseimbangan neraca perdagangan
internasional. Penciptaan lapangan kerja akan berpengaruh pada peningkatan daya beli dan
kecenderungan untuk menabung, dengan meningkatnya daya beli berarti penjualan atas
barang dan jasa juga meningkat, artinya pajak penjualan barang dan jasa juga meningkat
sehingga Pendapatan Daerah dan Negara juga meningkat. Semuanya akan di kembalikan
pada masyarakat dalam bentuk proyek atau bantuan atau sejumlah intensif yang lain,
sehingga lambat laun kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan disitulah pembangunan
daerah benar-benar dijalankan.