sardis (part 2).pdf

Upload: esra-alfred-soru

Post on 03-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    1/13

    1

    Khotbah Minggu : 21 April 2013

    Serial Khotbah 7 Jemaat (Part 5b)

    SARDIS : JEMAAT YANG HAMPIR MATI.

    By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

    Wah 3:1-6 (1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yangmemiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkaudikatakan hidup, padahal engkau mati! (2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggalyang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna dihadapan Allah-Ku. (3) Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengar-nya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datangseperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. (4)Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalandengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. (5) Barangsiapamenang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanyadari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di

    hadapan para malaikat-Nya. (6) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yangdikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

    alam bagian pertama pembahasan tentang jemaat Sardis ini, saya sudahmembahas 2 point penting yakni : (1) Kota dan jemaat Sardis, (2) Kondisirohani jemaat Sardis. Dalam point yang kedua (Kondisi rohani jemaat Sardis),

    terlihat bahwa sekalipun ada orang yang menganggap bahwa jemaat Sardis adalahjemaat yang hidup, Tuhan justru menilai bahwa jemaat Sardis adalah jemaat yangmati/nyaris mati (ayat 1-2).

    Wah 3:1b-2a (1b) ". Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahalengkau mati! (2a) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampirmati,

    Mereka dikatakan mati / hampir mati karena ada dosa di dalam jemaat dan jugabahwa mereka telah bergeser dari motivasi mereka yang mula-mula yakni untukmemuliakan dan menyenangkan Tuhan. Selain itu Tuhan juga menilai pekerjaan

    D

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    2/13

    2

    mereka dan dikatakan bahwa Tuhan tidak mendapati satu pekerjaan mereka pun yangsempurna di hadapan-Nya (ayat 2).

    Wah 3:2 - Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebabtidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

    Sekarang kita akan membahas teks ini lebih lanjut :

    III.MENGAPA GEREJA SARDIS BISA MENGALAMI KONDISI SEPERTI ITU?Mengapa gereja Sardis sampai bisa mengalami kondisi rohani seperti ini?Maksudnya adalah mengapa mereka sampai dikatakan mati / hampir mati secararohani? Kondisi rohani seperti ini sangat mengerikan. Kepada jemaat lain Tuhanmemang mengkritik mereka, bahkan menegur mereka dengan keras, tetapi tidakada satu pun dari 6 jemaat yang lain yang dikatakan mati / hampir mati secara

    rohani. Hanya jemaat Sardis yang dikatakan demikian. Lalu mengapa mereka bisamengalami koma rohani seperti ini? Para penafsir memberikan 2 pandangan :

    a. Kemakmuran secara lahiriah.Sebelumnya sudah saya ceritakan bahwa kota Sardis ini adalah kota yang kayadi mana di sana ada pabrik kain dan pakaian dari bulu domba. Juga ada emasyang melimpah ruah sebagai akibat dari pasir emas yang dibawa oleh sungaiPactolus. Memang kota ini sempat hancur dan mengalami kemunduran sejakkekalahan mereka dari kerajaan Persia tetapi pada saat dikuasai Romawi, kotaini kembali menjadi kota yang maju.

    William Barclay Ia adalah pusat perdagangan barang-barang dari wol; danada klaim bahwa seni mencelup wol diciptakan di sana. Sardis menjadi kotapersidangan Romawi. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu 1-5, hal.170).

    Kita tidak tahu sejak kapan gereja Sardis berdiri, tetapi pada saat kota Sardis inimaju di bawah pemerintahan Romawi, gereja Kristen sudah ada dan hidup disana. Dan sudah barang tentu kota yang maju dan kaya ini berdampak juga padakehidupan ekonomi dari gereja secara kolektif maupun anggota jemaat secarapribadi. Dengan kata lain, boleh dikatakan bahwa gereja dan jemaatnya hidup

    dalam kemakmuran secara ekonomi.

    Nah sejumlah penafsir mengatakan bahwa kemakmuran secara ekonomi / lahir-iah inilah yang lalu menyeret jemaat Sardis pada kondisi koma rohani ini. Initentu tidak boleh dianggap bahwa orang / gereja yang makmur secara ekonomi/ lahiriah (kaya) pasti akan mati atau mengalami koma secara rohani. Tidak!Tetapi kondisi kaya secara lahiriah itu menempatkan seseorang / sebuah gereja

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    3/13

    3

    pada bahaya terhadap kerohaniannya yang pada tingkat yang paling ekstrimmenjadi mati rohaninya apabila ia tidak berhati-hati.

    Mengapa kekayaan bisa menghancurkan kerohanian seseorang?

    1. Karena kekayaan bersifat menipu di mana seolah-olah ia bisa menjadisandaran hidup.

    Itulah sebabnya ada banyak orang menjadi tertipu dan lalu meng-gantungkan/mempercayakan hidupnya pada kekayaan. Mereka menjadikankekayaan menjadi segala-galanya dan karenanya menghabiskan seluruhhidupnya untuk mengejar kekayaan dunia ini dan lupa mengejar kekayaanrohani. Mereka menjadi hamba uang! Inilah yang dikatakan Yesus :

    Mat 6:19-21,24 (19) "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi

    ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. (20)Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidakmerusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. (21) Karena dimana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (24) Tak seorang pun dapatmengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorangdan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidakmengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dankepada Mamon."

    Contoh paling nyata di sini adalah kisah orang kaya yang bodoh (Luk 12:16-20). Ia sibuk dengan kekayaannya dan ketika ia mati semuanya selesai. Itulahsebabnya Tuhan Yesus berkata :

    Luk 12:15,21 (15) . "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segalaketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnyatidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (21) Demikianlah jadinyadengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya dihadapan Allah.

    Meskipun demikian banyak orang tidak sadar akan hal ini. Mereka terus sajamemburu kekayaan dan pada akhirnya mereka binasa.

    2. Karena kekayaan membuat manusia menjadi tidak puas.Salah satu bahaya dari kekayaan adalah membuat orang yang memilikinyasemakin tidak puas. Semakin banyak uang, akan semakin merasa tidak puas,semakin serakah. Ketidakpuasan itu mengalihkan perhatian orang dari apa

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    4/13

    4

    yang ia sudah miliki kepada apa yang belum ia miliki. Akibatnya orang terusmengejar apa yang belum ia miliki itu.

    Saya membeli 1 buah HP dan saya memilikinya. Tapi saya lalu melihat HPyang lain, saya lupa pada HP saya yang pertama dan lalu membeli HP yang

    ke 2 itu. Pada saat saya melihat HP ke 3, saya lupa pada 2 HP yang sudahsaya punyai maka saya membeli HP ke 3 itu. Waktu saya melihat HP lainlagi, saya lupa bahwa saya sudah mempunyai 3 HP maka saya membeli lagisehingga menjadi 4. Begitu seterusnya sampai saya mempunyai 10 HP.

    Hal yang sama terjadi pada kekayaan. Semakin seseorang kaya, ia menjaditidak fokus pada kekayaan yang sudah miliki, sebaliknya ia terobsesi untukmengejar yang belum dia miliki. Jikalau dia mampu, dia akan mendapatkanapa yang dia inginkan lalu menjadi tidak puas lagi dan mengejar lagi. Jikalaudia belum mampu dia akan merasa belum berhasil dan kecewa dan tidak bisa

    menikmati apa yang sudah ada.

    Benny Santoso & Wiyono Pontjoharyo Ketidakpuasan menyebabkanbanyak orang tidak bisa melihat hal-hal indah yang terjadi dalam kehidupanmereka. Mereka hanya memfokuskan diri pada hal-hal yang tidak merekamiliki, sehingga hanya melihat kekurangan yang ada dalam hidup mereka.Hal ini bisa membuat mereka frustrasi karena merasa tidak pernah mencapaiapa pun dalam hidup. (All About Money, hal. 41-42).

    Akibatnya dia tidak bisa bersyukur kepada Tuhan atas apa yang sudah dia

    miliki. Di sini kerohaniannya sudah mulai sakit.

    Benny Santoso & Wiyono Pontjoharyo Inilah yang menyebabkan kitatidak bisa merasakan berkat Tuhan yang telah dicurahkan dalam kehidupankita. Seolah-olah mata kita tertutup sehingga kita tidak bisa menikmati apayang sebenarnya telah kita miliki. Kita mencoba mengejar seekor burung diudara dan membiarkan sembilan ekor burung yang sebenarnya sudah ada ditangan kita. Kegagalan mendapatkan tambahan seekor burung mengakibat-kan kita tidak bisa bersukacita dengan keberadaan sembilan burung yangsudah kita dapatkan. Jika rasa tidak puas ini terus-menerus menghinggapipikiran seseorang, maka ia tidak akan pernah merasakan kebahagiaan dalamhidupnya. (All About Money, hal. 42).

    Jikalau orang yang tidak puas itu tidak mampu mendapatkan apa yang iainginkan, ia lalu mencari berbagai macam cara yang tidak halal sekalipununtuk memenuhi keinginannya itu. Ini lalu membuat ia jatuh ke dalamberbagai macam dosa. Dan kalau sudah seperti ini, kerohaniannya terancammati. Itulah sebabnya Firman Tuhan berkata :

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    5/13

    5

    1 Tim 6:9-10 (9) Tetapi mereka yang ingin kayaterjatuh ke dalam pencobaan,ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yangmencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan

    kebinasaan. (10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh mem-buru uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa

    dirinya dengan berbagai-bagai duka.

    3. Karena kekayaan mempermudah seseorang berbuat dosa.Ini adalah bahaya lain dari kekayaan. Kekayaan mempermudah seseorangberbuat dosa. Kalau orang miskin, sekalipun ingin berbuat dosa yangmembutuhkan uang, dia tidak mampu (walaupun sebenarnya niat untukberdosa saja adalah dosa). Tetapi orang kaya tentu mampu untuk itu.Dengan uang orang bisa menyogok orang lain, bisa memutarbalikkankeadilan seperti di dalam sidang-sidang pengadilan, bisa menyewa pem-

    bunuh bayaran, bisa mempunyai isteri 7, bisa menyewa pelacur, dll.Pokoknya asal ada uang berbagai macam kejahatan bisa dilakukan. Kalausudah begini, bukankah kerohanian seseorang menjadi mati atau koma?

    Jadi minimal 3 hal itu menyebabkan kekayaan / kemakmuran materil dapatmenjadi ancaman bagi kerohanian seseorang. Kemakmuran lahiriah ini jugasangat memungkinkan untuk menjadikan suatu gereja mengalami kondisiseperti gereja Sardis.

    James B. Ramsey - Ini adalah kondisi yang paling menyedihkan danmembahayakan bagi gereja manapun yang ada di dalamnya; tetapi seringkali inimerupakan keadaan dari gereja-gereja yang makmur secara lahiriah.

    James B. Ramsey - Biarlah setiap gereja yang menonjol dalam penilaian oranglain, dan makmur dalam keadaan lahiriahnya, mengingat bahwa sementaramanusia sedang memuji, Kristus bisa mengerutkan dahi, dan penghakiman-Nyasedang mendekat, seperti seorang pencuri pada waktu malam. Mata manusiabisa tidak mendeteksi adanya cacat, di mana mata Kristus hanya melihatkematian.

    Ada orang yang ketika masih miskin / hidup pas-pasan, kerohaniannya sangat

    bagus. Dia rajin ibadah, rajin ikut kelas Pelajaran Alkitab, rajin berdoa bahkanuntuk kebutuhan-kebutuhan yang kecil, dsb. Tetapi ketika uangnya bertambahbanyak, hartanya berlimpah, ia mulai sukar beribadah, tidak lagi mempunyaiwaktu mengikuti kelas Pelajaran Alkitab, tidak lagi berdoa untuk kebutuhan-kebutuhannya, dan makin lama makin jauh dari Tuhan dan lalu bisa mengalamikoma rohani. Demikian juga ada gereja yang ketika masih miskin / tidakpunya banyak uang, masih sewa gedung, dsb, menjadi gereja yang hidup dan

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    6/13

    6

    bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Berdoa dan bergumul untuk segalakebutuhannya (seperti biaya pembangunan gedung, dsb). Tetapi ketika gerejasudah menjadi mapan, ekonomi gereja maju pesat, rekening di bank sudahmelimpah, lalu merasa tidak membutuhkan Tuhan lagi, dan makin lama semuaaktivitas gereja hanya rutinitas saja sampai pada titik mati / koma rohani

    seperti jemaat Sardis ini. Ada banyak gereja miskin di kampung-kampung hidupsecara rohani tetapi ada banyak gereja di kota-kota besar dan daerah-daerahmaju justru menjadi mati, ditutup, dialihfungsikan menjadi mall, masjid ataumusem, dsb.

    Kalau begitu apakah orang Kristen / gereja Kristen tidak boleh kaya? Tidak juga!Menjadi kaya itu sah-sah saja tetapi kita harus waspada karena kekayaan dalamkenyatannya telah membuat iman / kerohanian banyak orang menjadi kandasatau nyaris mati seperti yang terjadi dengan jemaat Sardis. Bahkan Yesus sendiriberkata :

    Mat 19:23-24 (23) "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagiseorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (24) Sekali lagi Aku berkatakepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari padaseorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

    Berarti sebenarnya orang kaya itu ada dalam bahaya. Kita perlu berdoa untukmereka! Tetapi kalau saudara sudah terlanjur kaya, jangan dulu takut. Asalsaudara sungguh-sungguh beriman, saudara pasti selamat walaupun Yesusbilang orang kaya sukar masuk surga. Yang perlu saudara lakukan adalah

    waspada agar kekayaan itu tidak merusak kerohanian saudara. Bagaimanacaranya?

    1) Jangan menggantungkan / mempercayakan hidup saudara pada kekayaanitu.

    Ayub 31:24,25,28 (24) Jikalau aku menaruh kepercayaan kepada emas, danberkata kepada kencana: Engkaulah kepercayaanku; (25) jikalau aku bersuka-cita, karena kekayaanku besar dan karena tanganku memperoleh harta bendayang berlimpah-limpah; (28) maka hal itu juga menjadi kejahatan yangpatut dihukum oleh hakim, karena Allah yang di atas telah kuingkari.

    Ul 6:10-12 (10) Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk kenegeri yang dijanjikan-Nyauntuk memberikannya kepadamu -- kota-kota yangbesar dan baik, yang tidak kaudirikan; (11) rumah-rumah, penuh berisiberbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali;kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami -- danapabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, (12) maka berhati-hatilah,

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    7/13

    7

    supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluardari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

    Maz 62:11 . apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekatpadanya.

    2) Belajar untuk puas dengan apa yang saudara miliki.1 Tim 6:6-8 (6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi ke-untungan besar. (7) Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (8) Asal ada makanan dan pakaian,cukuplah.

    Benny Santoso & Wiyono Pontjoharyo setiap orang harus memilikikepuasan agar bisa menikmati berkat Tuhan dalam hidupnya. Hal ini cukup

    susah dilakukan karena banyak orang mengalami kesulitan untuk berkatacukup. (All About Money, hal. 42).

    Saya membaca sebuah cerita fabel yang berkisah tentang seekor tikus.Awalnya dia begitu senang menjadi seekor tikus sampai satu hari diabertemu dengan kucing yang lalu mengejarnya. Dia begitu takut pada kucingitu. Ia lalu berdoa kepada Tuhan : Tuhan saya ingin menjadi kucing saja, besardan kuat. Tuhan pun mengabulkan permintaannya sehingga ia lalu diubahmenjadi kucing. Ia begitu senang menjadi kucing sampai ia bertemu denganseekor anjing yang lalu mengejarnya. Ia sadar anjing lebih kuat dan hebatdaripada kucing. Ia lalu meminta kepada Tuhan agar diubah menjadi anjingsaja. Ia pun diubah menjadi anjing. Sebagai anjing ia dengan bangganyaberkeliling kampung bahkan ke hutan. Tahu-tahu di hutan ia bertemudengan harimau yang hendak menerkamnya. Dia begitu ketakutan dan laritunggang langgang. Lagi-lagi ia memohon kepada Tuhan : Ubahlah akumenjadi harimau. Tuhan pun mengubahnya menjadi harimau. Tapi suatudatanglah ke hutan seorang pemburu dengan membawa senapan danmenembaknya. Ia lari tunggang langgang. Ia jadi sadar pemburu itu begituhebat. Lebih baik menjadi pemburu saja. Ia minta kepada Tuhan untukdiubah menjadi pemburu dan jadilah demikian. Dengan senangnya iaberburu sampai malam, begitu pulang rumah isteri pemburu marah-marah

    dan kelihatannya pemburu takut pada isterinya. Ia sadar, isteri pemburulebih hebat dari pemburu. Ia pun minta pada Tuhan agar diubah menjadiisteri pemburu, dan jadilah demikian. Sebagai isteri pemburu, ia pergi kedapur dan memasak, betapa kagetnya dia karena ada sejumlah tikus didapur, ia lari karena takut pada tikus-tikus itu. Dari situ ia sadar, tikus lebihhebat dari isteri pemburu. Akhirnya dia meminta kepada Tuhan untukmengubah dia menjadi tikus. Dan jadilah ia tikus seperti semula. Setelah

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    8/13

    8

    semuanya itu ia pun bergumam : Hmmm bae sonde bae jadi tikus lebe bae.(Baik atau tidak baik, jadi tikus lebih baik).

    Cerita di atas memberikan gambaran pada kita bahwa seringkali kita merasatidak puas dengan keadaan kita dan ingin lebih dari itu, ingin menjadi seperti

    orang lain. Kita lalu menjadi lupa untuk bersyukur pada apa yang kita milikiatau pada kondisi kita sekarang. Ya, belajarlah menjadi puas dengan apayang Tuhan berikan kepada kita.

    3) Pergunakanlah kekayaan / uang saudara dengan benar, pakailah untukmendukung pekerjaan Tuhan dan menolong sesama.

    Untuk saudara yang miskin, walaupun Tuhan tidak berkata bahwa saudarasukar masuk surga, itu tidak secara otomatis membuat saudara masuk surga.Saudara harus percaya Yesus sungguh-sungguh. Jika tidak saudara akan masuk

    neraka juga! Di dunia sudah hidup miskin, mati masuk neraka lagi! Benar-benarnaas nasib saudara!!! Tapi kalau suatu saat saudara jadi kaya, ingat nasihatuntuk orang kaya tadi.

    Kiranya kita belajar dari gereja Sardis dan membuat kita waspada akan bahayadari kemapanan secara lahiriah. Baik untuk pribadi kita maupun juga untukgereja kita. Ingat, jangan pernah korbankan kerohanian saudara demi uang /kekayaan dunia yang fana ini.

    b. Tidak adanya tantangan dari luar maupun dalam jemaat.Hal kedua yang menyebabkan jemaat Sardis mengalami koma secara rohani(nyaris mati) adalah karena tidak ada tantangan bagi jemaat ini baik dari dalammaupun dari luar jemaat. 7 jemaat di dalam Wah 2-3 ini mendapat surat dariTuhan Yesus yang ditulis oleh rasul Yohanes. Dari 7 jemaat itu ada yangmendapat pujian sekaligus kritik, ada yang hanya mendapat pujian tanpa kritik,dan ada yang dapat kritik tanpa pujian sama sekali. Lihat gambar di bawah ini :

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    9/13

    9

    Dari tabel di atas terlihat bahwa jemaat yang bagus (ranking 1) adalah Smirnadan Filadelfia di mana mereka mendapatkan pujian dari Tuhan tetapi tidakmendapat kritik sama sekali. Efesus, Pergamus dan Tiatira mendapat ranking 2karena mendapatkan pujian sekaligus kritik. Yang paling parah (ranking 3)adalah Sardis dan Laodikia yang hanya mendapatkan kritik tanpa pujian sama

    sekali.

    Lalu antara Sardis dan Laodikia, manakah yang lebih parah? Mari bandingkankritik terhadap keduanya.

    Untuk Sardis.Wah 3:1 - ". Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahalengkau mati!

    Untuk Laodikia.Wah 3:15-17 (15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidakpanas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkausuam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkaudari mulut-Ku. (17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakandiriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwaengkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.

    Dari sini terlihat bahwa kondisi Laodikia masih kurang jelek dibandingkankondisi Sardis. Laodikia hanya suam-suam, melarat, malang, miskin, buta dantelanjang tetapi tidak mati. Sardis dikatakan mati walaupun sebenarnya matiatau koma. Jadi memang keduanya jelek tetapi Sardis lebih jelek.

    Jadi benar bahwa dari 7 jemaat ini, Sardislah yang paling parah kondisirohaninya. Mengapa bisa demikian? Para penafsir mengatakan bahwa itudisebabkan karena saking mapan dan amannya, jemaat Sardis tidak menghadapitantangan baik dari dalam (perpecahan / penyesatan) maupun dari luar (per-musuhan dan penganiayaan).

    Homer Hailey - Bagian dari problem bisa karena di sana tidak ada permusuhan

    yang kuat, karena menghadapi permusuhan yang hebat mengembangkan /menghasilkan karakter / moral yang kuat.

    Pulpit Commentary - Adalah mungkin bahwa kematian ini merupakan akibat /hasil dari tidak adanya musuh di dalam.

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    10/13

    10

    Sekarang mari kita perhatikan jemaat-jemaat yang rankingnya bagus / agakbagus (ranking 1 dan 2).

    a. Smirna (ranking 1 karena tidak mendapatkan kritik sama sekali).Tantangan bagi mereka adalah :

    Dari dalam : Mereka hidup susah dan miskin.Wah 2:9a - Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkaukaya

    Dari luar : Mereka difitnah orang Yahudi, dianiaya, dipenjara danmengalami kesusahan besar.

    Wah 2:9b-10 - (9b) dan fi tnah mereka, yang menyebut dirinya orangYahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaahIblis. (10) Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! SesungguhnyaIblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supayakamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.

    b. Filadelfia (ranking 1 karena tidak mendapatkan kritik sama sekali).Tantangan bagi mereka adalah :

    Dari dalam : Mereka tidak terlalu kuat.Wah 3:8b Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkaumenuruti firman-Ku

    Dari luar : Ada tekanan dari orang Yahudi.Wah 3:8b-9a (8b) engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidakmenyangkal nama-Ku. (9a) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis,yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnyatidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu.

    c. Efesus (ranking 2 karena meskipun dikritik, tetapi juga dipuji).Tantangan bagi mereka adalah :

    Dari dalam : Ajaran sesat / rasul-rasul palsu.

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    11/13

    11

    Wah 2:2,6 (2) engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul,tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati merekapendusta. (6) Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segalaperbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.

    Dari luar : Adanya penganiayaan.Wah 2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; danengkau tidak mengenal lelah.

    d. Pergamus (ranking 2 karena meskipun dikritik, tetapi juga dipuji).Tantangan bagi mereka adalah :

    Dari dalam : Ada sebagian jemaat berpegang pada ajaran sesat.Wah 2:14-15 (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau:di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yangmemberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya merekamakan persembahan berhala dan berbuat zinah. (15) Demikian juga ada padamuorang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.

    Dari luar : Adanya penganiayaan yang hebat dari oranga-orang kafir.Wah 2:13 -Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis;dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal

    imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setiakepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

    e. Tiatira.Tantangan bagi mereka adalah :

    Dari dalam : Ada ajaran sesat yang menyusup masuk.

    Wah 2:20 - Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita

    Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

    Dari data di atas terlihat bahwa jemaat-jemaat yang bagus (ranking 1) atau agakbagus (ranking 2) adalah jemaat-jemaat yang menghadapi tantangan dari dalamdan dari luar gereja atau salah satunya. Ini tentu menarik! Gereja yang banyaktantangannya (luar dan dalam) justru adalah gereja yang paling bagus. Gereja

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    12/13

    12

    yang kurang tantangannya, masih merupakan gereja yang bagus walaupun adacacat di sana-sini dan karenanya mendapatkan kritikan juga. Tetapi gereja yangsama sekali tidak ada tantangan (luar dan dalam) justru adalah gereja yang mati.Itulah gereja Sardis!

    William Hendriksen - Baik Yahudi maupun non Yahudi tidak kelihatan sangatmengganggu jemaat Sardis. Sardis adalah gereja yang sangat damai. Iamenikmati damai, tetapi itu adalah damai dari suatu pekuburan.

    Geoffrey B. Wilson - Tidak ada permusuhan dari luar atau penyesatan di dalamyang mengganggu gereja (Sardis), yang sama damainya seperti kuburan.

    Tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya. Karena gereja ini adalah gerejayang begitu jelek, maka setan tidak merasa perlu menyerangnya baik dari luarmaupun dari dalam.

    Pulpit Commentary - Kita tidak membaca tentang permusuhan atau keseng-saraan dari jenis apa pun yang harus dihadapi oleh gereja Sardis; gereja itu mati.Dan baik Setan maupun pasukannya tidak mau mengganggu sebuah gereja yangmati atau seorang pendeta yang mati. Tidak ada apa pun yang lebihmenyenangkan kuasa kejahatan dari pada melihat sebuah gereja hancurberkeping-keping karena di sana tidak ada semangat untuk menjaga kerangkatubuhnya untuk tetap bersatu!

    Tetapi sebenarnya ini bisa saling berhubungan. Memang betul kalau gerejanya

    sudah mati, setan juga tidak merasa perlu membuang energi untuk menyeranggereja seperti itu. Karena itu gerejanya akan terasa aman-aman saja. Tapi kalaugerejanya hidup, apalagi sungguh-sungguh melayani, maka itu adalah gerejayang membuat setan sangat terganggu. Dan setan akan mengarahkan segalakekuatannya untuk menyerang gereja ini. Pertama-tama dari luar, tapi kalautidak berhasil, dari dalam. Kalau perlu luar dalam sekaligus! Maka gereja iniakan mendapatkan banyak masalah! Tetapi ajaibnya adalah dengan adanyabanyak masalah itu, gerejanya justru jadi tambah hidup! Tidak akan mati!

    Karena itu jikalau gereja kita ada banyak masalah, kita tidak boleh mengeluhapalagi mengundurkan diri. Justru kita harus bersyukur karena itu berarti setanmenganggap kita berbahaya, dan karenanya ia menyerang kita. Tetapi itu justrumembuat gereja kita akan lebih hidup dan bagus. Setan pernah berusahamenyerang kita dari luar. Dia memakai kaki tangannya untuk mengganggu danmeneror kita. Tetapi mungkin karena itu tidak mempan, dia lalu pakai serangandari dalam sehingga di antara kita justru saling mengganggu dan meneror,menggosip dan memfitnah, membenci, tersinggung, dll. Kita harus mem-bereskan semua itu tetapi itu juga harus kita syukuri karena dengan tantangan-

  • 7/28/2019 SARDIS (Part 2).pdf

    13/13

    13

    tantangan itu gereja tidak akan mati! Bahkan itu adalah bukti bahwa gereja kitahidup!

    Ini juga bisa diterapkan dalam hidup pribadi kita. Kalau saudara hidup aman-aman saja tanpa tantangan, biasanya justru iman menjadi lemah dan kerohanian

    makin redup dan bisa terjadi koma secara rohani. Tetapi dengan adanyatantangan-tantangan hidup itu, justru kerohanian saudara akan lebih maju danterus hidup.

    Saya pernah menyetir di jalan tol. Jalannya lurus dan panjang. Saya lalu melipattangan dan sama sekali tidak memegang setir mobil kaki tetap di pedal gas danbetul-betul nyaman. Tapi sesuatu terjadi, saya jadi mengantuk dan tertidur.Celakanya lagi saya sempat bermimpi dalam tidur itu. Untungnya saya segerasadar tetapi saya tidak tahu sudah berapa jauh saya berjalan dalam keadaantertidur. Mengapa saya bisa tertidur? Karena jalannya mulus, licin dan lurus

    tanpa hambatan. Tapi coba bayangkan kalau anda menyetir menuju Raknamo(suatu kampung terpencil di pulau Timor), jalannya tidak sempit dan tidakdiaspal, penuh dengan batu-batu dan lubang di sana sini, naik turun gunung,dsb, apakah pada saat itu anda bisa tertidur saat menyetir? Tentu tidak bisa! Jadijalan yang lurus dan mulus membuat orang tertidur sedangkan jalan yangberkelok-kelok, berbatu-batu, jurang di kiri kanan jalan, lubang di sana sinimembuat orang tetap melek matanya.

    Demikian juga dengan hidup kita. Hidup yang aman-aman dan mulus bisamembahayakan kerohanian kita tetapi hidup yang banyak masalahnya dan

    tantangannya justru membuat kita tetap waspada. Karena itu berhati-hatilahkalau hidup saudara relatif aman. Saudara harus bertanya : ada apa gerangansampai setan tidak menyerang saya? Dan saudara juga harus bersyukur atas setiapmasalah, kesulitan, tantangan yang saudara hadapi. Semua itu akan membuatkerohanian saudara menjadi lebih maju. Demikian juga dengan gereja kita.Tantangan-tantangan dari dalam maupun dari luar harus kita lihat sebagaisinyal baik yang akan membuat gereja kita menjadi gereja yang hidup dan tidakmengalami nasib seperti gereja Sardis.

    - AMIN -