rerev 8515

16
Pertimbangan Mahasiswa Dalam Memilih Kos-Kosan Atau Rusunawa Di Indralaya Oleh: Dona Swastika (03101006053) Widi Dwi Satria (03121006018) Siti Robiatun K (03121006046) Mata Kuliah Real Estate Dosen Pembimbing Ardiansyah,ST,M.T

Upload: widi-dwi-satria

Post on 05-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

wes

TRANSCRIPT

Pertimbangan Mahasiswa Dalam Memilih Kos-Kosan Atau Rusunawa Di Indralaya

Oleh:Dona Swastika (03101006053)Widi Dwi Satria (03121006018)Siti Robiatun K (03121006046)

Mata KuliahReal EstateDosen PembimbingArdiansyah,ST,M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SRIWIJAYA2015

BAB IPENDAHULUANBisnis properti merupakan bisnis yang akhir-akhir ini banyak diminati pengembang dan masyarakat berpenghasilan menengah keatas, hal ini dikarenakan jumlah permintaan yang bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk sehingga kebutuhan tempat tinggal juga akan terus bertambah dan lahan yang semakin terbatas dengan harga lahan yang semakin tinggi. Menurut Aidil Akbar dibandingkan dengan saham, dia mengatakan bahwa potensi kenaikan properti cukup tinggi, dan properti juga berbanding lurus dengan inflasi.. Sumber : Jurnal Rumah. 2014. Pertumbuhan Investasi di Indonesia. http://www.jurnalrumah.com. 14 April 2015 (01.23). Salah satu jenis properti yang banyak dikembangkan oleh investor adalah properti rumah kos. Lokasi yang strategis untuk bisnis properti rumah kos salah satunya yaitu dilingkungan dekat Universitas, terutama Universitas Negeri karena biasanya Universitas Negeri menampung banyak mahasiswa. Di Indonesia, banyak dijumpai pelajar yang setelah lulus SMA atau sederajat melanjutkan kuliah diperguruan tinggi luar daerah dan jauh dari sanak saudara, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggalnya biasanya mahasiswa akan mencari tempat tinggal sewa seperti rumah kost, rusunawa, rumah kontrakan atau apartemen. Dilingkungan Universitas Sriwijaya kampus Inderalaya khususnya, mahasiswa dari luar daerah pada umumnya akan mencari tempat tinggal sementara seperti rumah kos dan rusunawa. Universitas Sriwijaya membawa dampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat sekitar, banyak masyarakat yang memiliki usaha seperti rumah makan, ruko-ruko, warnet, supermarket, dan rumah kos guna memenuhi kebutuhan mahasiswa yang tinggal disekitarnyaMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [4], kos adalah menumpang tinggal dan makan (dengan membayar); memondok, dengan membayar tiap tahun atau tiap bulannya. Bisnis rumah kos dilingkungan kampus terus berkembang, bahkan lahan-lahan yang dulunya masih kosong sekarang sudah banyak dibangun rumah kos dengan ketinggian tiga lantai, padahal dulunya rumah kos rata-rata hanya dengan ketinggian dua lantai. Kos-kosan dibangun dengan fasilitas yang semakin baik, seperti manambahkan fasilitas AC, Wifi, CCTV, TV, dan lain-lain yang tidak ada difasilitas kos-kosan sebelumnya. Pemilik kos-kosan senantiasa berlomba-lomba untuk membangun kos-kosan dengan fasilitas terbaik untuk dapat bersaing dengan pengembang lainnya untuk menarik minat mahasiswa menyewa di rumah kosnya. Biasanya sistem sewa kamar kos di Indralaya dilakukan selama kurun waktu satu tahun, namun ada pula yang menyewakan dengan sistem bulanan, dan adapula yang menggunanakan sistem harian. Sistem tahunan biasanya disewa oleh mahasiswa yang sedang aktif di masa perkuliahan dan berasal dari luar kota, sedangkan sistem bulanan biasanya disewa oleh mahasiswa yang dalam kurun waktu kurang dari setahun akan lulus, atau mahasiswa dari daerah setempat tetapi agak jauh dari rumah yang sedang melakukan skripsi atau tugas akhir lebih memilih kos dengan alasan agar lebih fokus, sedangkan kos harian biasanya disewa oleh mahasiswa yang sedang ada urusan dilingkungan Universitas dalam kurun waktu yang sebentar, kos harian jarang ditemui karena mahasiswa yang hanya tinggal beberapa hari lebih memilih menginap di hotel.Rusunawa (Rumah susun sederhana sewa) menurut PERMEN No.14/2007 yaitu bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah yang horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah, (Kurniawan et al, 2012). Rusunawa sengaja dibuat dilingkungan kampus Universitas Sriwijaya untuk memfasilitasi kebutuhan tempat tinggal sementara mahasiswa terutama yang berasal dari luar daerah, dan lebih diutamakan bagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidikmisi. Pada tahun 2014 rusunawa dalam lingkungan kampus menambah gedung dengan ketinggian lima lantai dengan kualitas bangunan yang lebih baik dari gedung rusunawa sebelumnya. Rusunawa dimaksudkan untuk membantu mahasiswa memenuhi kebutuhan tempat tinggalnya dengan harga terjangkau sehingga meringankan beban mahasiswa dalam menempuh pendidikan, dan mencegah terjadinya pembangunan kos-kosan secara liar yang dapat merusak wajah kota,. Namun, hingga saat ini, masih ada unit kamar rusunawa yang kosong, mahasiswa lebih memilih tinggal di kos-kosan daripada tinggal di rusunawa. Hal ini dikarenakan Rusunawa kurang memerhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih tempat tingggalnya. Rusunawa dibangun di lokasi yang tidak strategis, jauh dari kampus, susah diakses kendaraan umum sedangkan banyak mahasiswa yang tinggal di rusunawa tidak memiliki kendaraan pribadi, jauh dari tempat-tempat perbelanjaan, dan di daerah yang relatif sepi. Namun dari segi harga, sewa Rusunawa jauh lebih murah dibandingkan harga sewa kos-kosan.Perkembangan kos-kosan dan rusunawa yang bersamaan ini menimbulkan ketertarikan untuk dikaji apakah masih relevan untuk mengembangkan bisnis kos-kosan dilingkungan Universitas Sriwijaya seiring berkembangannya proyek pemerintah yaitu Rusunawa. Perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui apakah bisnis rumah kos-kosan ini masih manguntungkan untuk terus dikembangkan, agar investor bisa lebih teliti dalam berinvestasi sehingga keuntungan bisa sesuai dengan yang diharapkan.Untuk mengetahui dampak pembangunan Rusunawa terhadap bisnis kos-kosan di lingkungan kampus Unsri Inderalaya ini kami melakukan penelitian dengan metode kualitatif dari sejumlah pendapat mahasiswa yang tinggal di rumah kost dan rusunawa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih tempat tinggal sewa dilihat dari segi: harga sewa, fasilitas rumah sewa, lokasi, kemudahan transportasi ke kampus, kedekatan dengan fasilitas penunjang seperti warnet, rumah makan, pusat perbelanjaan, pasar, dan tempat hiburan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKATempat tinggal merupakan 1 dari 3 kebutuhan primer dari manusia setelah sandang dan pangan (Widyosiswoyo dan Soewandi,1991) dalam Putera (2010). Fungsi rumah, Rapopot (1969) dalam Hartatik (2010) mengemukakan bahwa membangun sebuah rumah adalah fenomena budaya, bentuk dan organisasi ruangnya sangat dipengaruhi oleh pola hidup dan perilaku penghuninya. Dalam Global Strategy for Shelter to The Year 2000 disebutkan bahwa rumah layak harus memenuhi kelayakan privasi, ruang, sekuriti/keamanan, penerangan/ventilasi, PSD (Prasarana dan Sarana Dasar), dekat dengan berbagai sarana dasar, dan assesibel (Silas, 2009) dalam Hartatik (2010). Kebutuhan tempat tinggal mahasiswa Unsri kampus Inderalaya yang dari luar daerah dipenuhi dengan menyediakan rumah kost dan Rusunawa. Rusunawa (Rumah susun sederhana sewa) menurut PERMEN No.14/2007 yaitu bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah yang horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah, status penguasaannya sewa serta dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan fungsi utamanya sebagai hunian. Tujuan pembangunan rusunawa seperti yang tercantum dalam UU No. 16/1985 antara lain: 1) Memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi rakyat, terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang menjamin kepastian hukum dalam pemanfaatannya; dan 2) Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah di daerah pekotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan pemukiman yang lengkap, serasi, dan seimbang. Penyelenggaraan Rusunawa oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya senantiasa dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang memadai dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat, membantu pemerintah kota/kabupaten dalam menata kembali perumahan dan permukiman di wilayahnya serta mendorong efisiensi pemanfaatan lahan perkotaan.Seperti telah dibahas diatas bahwa tujuan pembangunan rusunawa adalah memenuhi kebutuhan tempat tinggal layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menciptakan lingkungan yang selaras serasi dan seimbang. Akan tetapi, menurut Eko Budihardjo (1984) dalam Hartatik (2010) dalam penyediaan tempat tinggal layak huni seharusnya tidak hanya dipandang dari segi kuantitas saja, tetapi kualitas lingkungan kehidupan yang diciptakannya. Dalam hal ini, rusunawa yang dikhususkan untuk kesejahteraan mahasiswa, seharusnya juga memerhatikan kebutuhan mahasiswa dan faktor yang menunjang kemudahan mahasiswa dalam melakukan kegiatan perkuliahan. Rusunawa perlu memerhatikan kualitas kamar, harus dengan ukuran yang wajar untuk mewadahi kebutuhan tempat tinggal sementara mahasiswa sehingga menimbulkan kesan nyaman, lokasi pembangunan rusunawa sebaiknya dibangun didekat kampus, jika tidak memungkinkan dibangun dekat kampus, rusun setidaknya harus mudah diakses oleh kendaraan umum sehingga memudahkan mahasiswa untuk memenuhi tujuan utamanya yaitu kekampus. Rusun juga harus memerhatikan fasilitas pendukung bagi mahasiswa seperti minimarket, tempat makan, warnet, tempat fotocopy, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya yang menunjang kegiatan belajar dan kehidupan sehari-hari. Jika faktor utama dan pendukung rusunawa sudah terpenuhi, diharapkan rusun akan mampu mewadahi secara pas/sesuai aktivitas penghuninya sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Menurut Roske (1983) dalam Hartatik (2010) konsep dalam pembangunan rusunawa adalah: 1) Sasaran utama adalah mahasiswa ekonomi rendah, 2) Rusunawa harus mampu meningkatkan kualitas hidup penghuninya, 3) Perencanaan rusunawa, pembangunan, pengawasan, operasi dan pemeliharaan, serta pengelolaannya hendaknya melibatkan partisipasi penghuninya, 4) Selain sebagai tempat tinggal, hendaknya ada kombinasi fungsi, 5) Rusunawa hendaknya menyediakan Ruang Bersama, dan 6) Fasilitas yang sifatnya pribadi harus disediakan di masing-masing hunian. Roske (1983) menegaskan bahwa program pembangunan rumah untuk rakyat, termasuk rusunawa harus berpedoman pada: People must feel that they are somebody living somewhere. Atau: A house is not just to live in, but even more to be loved and caredMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [4], kos adalah menumpang tinggal dan makan (dengan membayar); memondok, dengan membayar tiap tahun atau tiap bulannya. Rumah kos menjadi alternatif tempat tinggal selain rusunawa bagi mahasiswa dari luar daerah yang membutuhkan tempat tinggal sementara untuk menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi terkait. Mahasisswa memiliki peran sebagai konsumen dalam menggunakan jasa properti rumah kost dan rusunawa, mereka memiliki beberapa pertimbangan dalam menentukan tempat tinggalnya. Menurut Cahyo Prabowo (dalam Primananda,[8]), perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.Terdapat tujuh faktor yang menjelaskan keputusan mahasiswa dalam memilih rumah kost, yaitu: faktor lingkungan kos, faktor harga sewa, faktor fasilitas, faktor referensi, faktor lokasi, dan yang terakhir faktor keamanan ( Siti Hajar, 2010). Sedangkan menurut Wayan Supriana (2012) Faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih rumah kost yaitu: lokasi, system kontrak, fasilitas dan harga. Kedua pendapat diatas memiliki kesamaan yaitu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk menetukan tempat tinggalnya berdasarkan faktor pertama yaitu lokasi, mahasiswa berusaha mencari tempat kost dengan lokasi yang strategis dengan kampus. Faktor kedua yaitu harga, mahasiswa berusaha mencari tempat kost dengan harga yang murah. Faktor lingkungan sekitar sangat mempengaruhi mahasiswa dalam memilih kost, karena mahasiswa selalu ingin dekat dengan fasilitas-fasilitas pendukung seperti tempat makan, pusat perbelanjaan, minimarket, warnet, sarana olah raga dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya karena biasanya mahasiswa yang mengeekost sedikit yang memiliki kendaraan pribadi, dengan alasan tersebut mereka lebih memilih rumah kos yang dekat dengan fasilitas penunjang agar bisa dicapai dengan jalan kaki sehingga bisa menghemat ongkos naik kendaraan umum. Uraian diatas sebagai dasar penelitian kami tentang dampak pembangunan rusunawa terhadap bisnis kost-kostan di Inderalaya ditinjau dari segi: pertama, dari segi harga sewa. Saat ini harga sewa rusunawa jauh lebih murah dibandingkan dengan harga sewa rumah kost, dengan ditambahnya gedung rusunawa dengan fasilitas yang lebih baik, maka akan ada persaingan dalam menarik minat mahasiswa untuk menyewa. Kedua, dari segi kualitas rumah kost. Dengan adanya persaingan yang lebih besar dalam menarik mahasiswa untuk menyewa, apakah kualitas rumah kost menjadi pertimbangan baru bagi pengembang yang ingin membangun rumah kos. Ketiga, dari segi keefektifan pengembangan bisnis kost-kostan. Dengan bertambahnya jumlah gedung rusunawa, apakah masih menguntungkan bagi pengembang untuk terus mengembangkan bisnis kost-kostan. Karena pertambahan jumlah mahasiswa tidak sebanding dengan bertambahnya bangunan rumah kost. Tetapi, banyak juga mahasiswa yang menyewa rumah kost jauh dari lingkungan kampus tetapi dekat dengan fasilitas-fasilitas penunjang dan aksesibilitas kekampus mudah. Mahasiswa jenis ini lebih memilih menyewa kost jauh dari kampus karena harga sewa yang lebih murah. Hal ini yang menarik kami untuk meneliti, apakah bisnis sewa dilingkungan kampus ini bisa menarik mahasiswa yang tinggal jauh dari lingkungan kampus dengan menurunkan harga sewa, atau rumah kost dekat lingkungan kampus ini lebih memilih meningkatkan kualitas kost dengan harga sewa tetap sehingga mahasiswa lebih tertarik untuk menyewa, atau memang bisnis kost-kostan ini sudah tidak relevan lagi untuk terus dikembangkan.BAB IIIPEMBAHASANUniversitas Sriwijaya merupakan salah satu universitas negri di Indonesia. Universitas Sriwijaya memiliki dua lokasi kampus yaitu kampus yang terletak di Jalan Raya Palembang-Unsri KM 32 Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan dan kampus yang terletak di Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139. Kampus Bukit Besar Palembang luasnya 32,5 hektar saat ini selain dimanfaatkan untuk kegiatan akademik S1, S2 dan S3, juga diperuntukan bagi Program Ekstension S1 dan Program Pascasarjana. Kampus Utama Inderalaya dengan luas 712 hektar terletak 38 kilometer ke arah selatan kota Palembang, merupakan Pusat Kegiatan Pendidikan untuk jenjang Sarjana (S1). Di kampus Inderalaya juga terdapat Kantor Pusat Administrasi (KPA), Perpustakaan Pusat, Lembaga Bahasa, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Pusat Komputer, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Pusat Kesehatan Komunitas, Klinik Kesehatan, dan Stasiun Pemadam Kebakaran Universitas.Sejak kampus utama Universitas Sriwijaya yang berlokasi di Indralaya dibangun, hal ini membawa angin segar bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kampus untuk memanfaatkan situasi yang ada dengan membuka lahan bisnis khususnya bisnis kos-kosan dengan sasaran utama adalah mahasiswa yang berasal dari luar kota palembang maupun kota palembang sekalipun. Bisnis kos-kosan yang dijalankan secara swadaya oleh masarakat ternyata sukses dan menunjukkan prospek yang menjanjikan dimasa yang akan datang. kos-kosan yang berada di sekitar lingkungan kampus unsri hampir tak pernah sepi dari mahasiswa yang berasal dari luar kota. Seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang masuk ke universitas sriwijaya, maka meningkat pula jumlah permintaan kebutuhan tempat tinggal oleh mahasiswa yang berasal dari luar kota. Untuk mengantisipasi hal ini, pihak unsri memutuskan untuk membuat fasilitas penunjang lainnya berupa rumah susun bagi mahasiswa atau yang biasa dikenal dengan sebutan RUSUNAWA. Rusunawa (Rumah susun mahasiswa) Universitas Sriwijaya merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh universitas untuk mempermudah mahasiswa yang ingin menempuh jenjang pendidikan di unsri khususnya bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota palembang dalam mendapatkan tempat tinggal selama kuliah di Universitas Sriwijaya. Rusunawa dibangun di dalam lingkungan kampus universitas sriwijaya tepatnya terletak diujung barat Universitas Sriwijaya. Bangunan yang berbentuk blok ini berukuran 6mx50m dimana setiap blok terdiri dari lima lantai yang saling berhadapan. Pada lantai dasar terdapat kamark dosen, kantin, dan gudang sedangkan pada lantai 2,3 dan 4 semuanya diiisi oleh mahasiswa, walaupun lantai ke 4 hanya setengahnya yang dihuni oleh mahasiswa. Bangunan yang berkapasitas 800 orang dengan kamar 3mx5m dimana setiap kamar ditempati oleh 1-2 mahasiswa. Pembangunan rusunawa ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi ampuh bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan tempat tinggal yang murah dan dekat dengan kampus. Seiring berjalannya waktu, Pembangunan rusunawa yang dipandang sebagai suatu fasilitas yang dapat membantu mahasiswa dalam memudahkan mencari tempat tinggal yang murah dan dekat dengan kampus justru mendapat tanggapan miring dari pemilik bisnis kos-kosan yang ada disekitar lingkungan kampus. Pembangunan rusunawa justru dianggap dapat mematikan bisnis kos-kosan masyarakat sekitar karena rusunawa sendiri memberikan harga sewa yang murah , fasilitas lengkap, dan berada di dalam lokasi kampus. Namun, setelah rusunawa mulai dioperasikan pada tahun ajaran 2009-2010 lalu, asumsi masyarakat yang mengatakan bahwa adanya rusunawa malah dapat mematikan bisnis kos-kosan ternyata tidak sepenuhnya benar. Terbukti bahwa pada saat tahun ajaran baru saat itu, mahasiswa yang berasal dari luar kota tetap mencari kos-kosan yang berada disekitar kampus dan hal itu pun berlanjut sampai sekarang.Dari kejadian ini, mencul berbagai macam spekulasi yang beranggapan bahwa pembangunan rusunawa tidak berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis kos kosan yang berada di sekitar lingkungan kampus. Bahkan kos-kosan masih banyak diminati oleh mahasiswa yang berasal dari luar kota untuk dijadikan tempat tinggal sementara selama menempuh perkuliahan di unsri. Rusunawa malah dijadikan sebagai faktor pembeda dengan kos-kosan di sekitar yang menyediakan segala macam fasilitas yang ada. Dari berbagai spekulasi yang ada, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih rusunawa atau kos-kosan.3.1 Faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih rusunawa atau kos-kosan3.1.1 Gaya HidupGaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia (kotler & amstrong, 2008). Dalam pengamatan ini ditemukan bahwa banyak mahasiswa yang lebih memilih berorientasi pada gaya hidup berdasarkan hiburan dan kesehatan. Dalam hal ini, mahasiswa lebih menyukai hal-hal yang kekinian. Dimana hal hal tersebut bisa diperoleh diluar lingkungan kampus. Berdasarkan hal ini, kos kosan merupakan tempat yang cukup tepat apabila gaya hidup mahasiswa berorientasi pada hiburan dan kesehatan karena kos-kosan biasanya memberikan kemudahan bagi mahasiswa dengan memberikan fasilits untuk memenu kebutuhan hasiswa seperti wifi, tv , ac dan kantin. Selain itu, mahasiswa juga membutuhkan tempat makan yang sesuai dengan selera masing masing individu. Karena pada dasarnya mahasiswa ang kuliah di unsri bukan hanya mahasiswa yang berasal dari provinsi sumatera selatan , tetapi juga banyak yang berasal dari luar provinsi sumatera selatan. Hal ini tentu menjadi salah satu pertimbangan mahasiswa dala memilih tempat tinggal antara rusunawa atau kos-kosan. Apabila mahasiswa memilih tempat tinggal di rusunawa, maka bisa dipastikan tempat makan yang dibutuhkan terbatas. Karena hanya ada kantin yang hanya menjual makanan dengan lauk-pauk yang standar. Dan apabila mahasiswa ingin mencari makan diluar rusun, itu hanya akan membuang waktu dan biaya karena untuk mencari makan di luar kampus membutuhkan transportasi pribadi.3.1.2 Faktor LingkunganRusunawa dibangun didalam lingkungan kampus unsri tepat nya berada di ujung sebelah barat universitas sriwijaya. Rusunawa dibangun cukup jauh dari pusat aktivitas di unsri. Sekeliling rusunawa masih terdapat banyak lahan kosong yang ditmbuhi tanaman liar. Untuk mencapai rusunawa sendiri membuthkan waktu yang cukup lama apabila dicapai dengan berjalan kaki karena lokasi yang cukup jauh. Apabila malam hari, hampir dipastikan rusunawa seperti berada di tengah hutan tanpa penerangan yang memadai. Lingkungan sekitar rusunawa masih terbilang belum layak unuk ditinggali mahasiswa karena aktor keamana yang belum terjamin seperti ancaman binatang buas maupun tindak kriminal seperti penodongan dan maling. Berdasarkan faktor ini jelas calon mahasiswa yang sedang mencari tempat tinggal enggan untuk memilih rusunawa dan lebih memilih kos-kosan yang lingkungannya lebih terjamin.3.1.3 Faktor Harga SewaHarga sewa rusunawa terbilang cukup murah yakni berkisar antara 150-200 ribu/bulan. Dengan biaya yang murah tersebut, rusunawa juga difasilitasi dengan berbagai fasilitas seperti hotspot, taman, lapangan olahraga dan mushola di setiap blok. Namun kenyataannya, banyak fasiltas yang sekarang tak terawat dan tidak ada pemeliharaan yang serius dari pihak pengelola rusunawa. Berdasarkan keadaan ini, mayoritas penghuni rusunawa berasasal dari kalangan mahasiswa yang lolos seleksi melalui jalur bidik misi. Selebihnya adalah mahasiswa yang memiliki biaya terbatas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan , harga bukan lah salah satu aktor yang cukup dominan dalam memilih tempat tinggal , terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang memilih kos-kosan dengan fasilitas super lengkap dengan harga yang cukup mahal hal ini mungkin didasari oleh gaya hidup tiap individu yang menginginkan tempat tinggal yang serasa seperti dirumah sendiri. Namun sekarang tak sedikit pula kos-kosan yang memberikan harga sewa yang cukup terjangkau dengan fasilitas yang memungkinkan. Untuk hal ini, kebanyakan mahasiswa dipastikan lebih memilih untuk memilih kos-kosan dibanding rusunawa karena kos-kosan sendiri memberikan harga sewa yang cukup terjangkau dan fasilitas yang relatif bagus.3.1.4 Faktor FasilitasRusunawa dilengkapi dengan fasilitas seperti air, listrik, hotspot, taman, lapangan olahraga, dan mushola di setiap blok. Namun , fasilitas yang disediakan oleh rusunawa tidak sepenuhnya sesuai seperti yang diharapkan. Banyak keluhan dari penghuni rusun perihal listrik dan air yang sering mati. Namun sekarang masalah itu sekarang sudah dapat diatasi. Walaupun rusunawa sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap, kos-kosan yang berada di luar lingkungan kampus juga tak kalah saing seputar masalah fasilitas. Bahkan sudah banyak kos-kosan yang menambahkan asilitas lainnya seperti ac, cctv, dan wifi. 3.1.5 Faktor ReferensiRusunawa dibangun dengan tipe ruangan yang sama yakni berukuran 3m x 5m. Dan ukuran kamar ini berlaku pada setiap blok rusunawa. Sehingga dapat dipastikan mahasiswa yang memilih tinggal dirusunawa memiliki tipe kamar yang relatif sama. Beda halnya dengan kos-kosan, mahasiswa ya ingin ngekos dapat memilih tipe- tipe kosan yang tersebar di sekitar kampu unsri dengan fasilitas dan keadaan yang berbeda-beda sehingga mahasiswa dapat memilih kos-kosan sesuai selera yang diinginkan .3.1.6 Faktor LokasiRusunawa berlokasi di dalam lingkungan kampus unsri tepatnya diujung barat kampus universitas sriwijaya. Rusunawa terletak cukup jauh dari pusat aktivitas mahasiswa. Sehingga untuk mencapai lokasi harus membutuhkan transportasi yang memadai. Sedangkan transportasi yang ada seperti angkot hanya beroperasi dari pagi sampai sore hari. Apabila mahasiswa ingin berjalan kaki tentu perlu memiliki stamina ekstrad untuk berjalan menuju ke rusunawa. Pemilihan lokasi rusunawa ini dapat dikatakan tidak wajar karena tidak memperhatikan pola aktivitas mahasiswa yang ada. Mahasiswa justru sulit untuk mencapai lokasi dan juga keluar dari lokasi rusunawa. Apabila malam hari, perlu kewaspadaan ekstra untuk mencapai lokasi karena jalan untuk menuju lokasi masih minim lampu penerangan jalan dan sangat sepi oleh aktivitas mahasiswa. Lokasi yang jauh ini juga menyulitkan mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan untuk mencari makanan di malam hari. Karena pertimbangan lokasi inilah mahasiswa lebih memilih untuk mencari kos-kosan yang dekat dengan tempat makan. 3.1.7 Faktor KeamananUntuk masalah keamanan, rusunawa sudah di lengkapi dengan pos satpam. Walaupun sudah ada pos satpam, rusunawa masih sering terjadi kemalingan. terlebih lagi apabila dimalam hari, aksi penodongan pernah menimpa beberapa mahasiswa penghuni rusunawa. Penodongan ini dilakukan karena kondisi jalan menuju lokasi yang gelap pada malam hari. Melihat dari kejadian ini mahasiswa pasti lebih memilih kos-kosan yang aman dan akses menuju lokasi mudah untuk dicapai. Karena keselamatan dan nyawa lebih penting dari apapun.3.2 Dampak pembangunan rusunawa terhadap bisnis kos-kosanRusunawa unsri yang dioperasikan pada tahun ajaran 2009-2010 lalu sampai sekarang tidak memberikan dampak yang berarti bagi perkembangan bisnis kos-kosan. Pembangunan rusunawa malah memicu pembangunan kos-kosan yang semakin pesat. Hal ini didasari pada faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih tempat tinggal seperti gaya hidup, lingkungan, harga sewa, fasilitas, referensi, lokasi, dan keamanan. Dari faktor-faktor tersebut, rusunawa merupakan tempat tinggal yang kurang ideal bagi mahasiswa karena masih terdapat banyak kekurangan yang belum teratasi. Berdasarkan hal ini para pelaku bisnis kos-kosan berani untuk membangun kos-kosan baru dengan menawarkan segala kelebihan yang ada dibandingkan rusunawa.

BAB IVKESIMPULAN Berdasarkan pengamatan dan faktor-faktor yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa lebih memilih kos-kosan di bandingkan rusunawa. Hal ini dikarenakan kos-kosan lebih memberikan banyak pilihan dari segi lingkungan, harga sewa, fasilitas, lokasi, dan keamanan. Sedangkan rusunawa masih terdapat banyak kekurangan yang belum teratasi dari awal pengoperasian. Perlu adanya tindakan yang serius dalam melakukan pembenahan terhadap rusunawa jika rusunawa ingin dapat bersaing dengan kos-kosan. Bahkan rusunawa bisa lebih maju daripada kos-kosan apabila semua faktor yang ada dapat terpenuhi secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKAHajar, sitti, M. Susilawati, dan D. P. E. Nilakusmawati. 2012. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Rumah Kost. Jurnal Matematika 1(1):25-31.

Hartatik, P. Setijanti, dan S. Nastiti. 2010. Peningkatan Kualitas hidup penghuni di Rusunawa Urip Sumoharjo pasca-Redevelopment. Seminar Nasional Perumahan Permukiman dalam Pembangunan Kota 2010. Maret: 1-15.Haryadi, Wahyu. 2009. Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan Perilaku Konsumen dalam Memilih Tempat Kos (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Angkatan Tahun 2006). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Malang.Jurnal Rumah. 2014. Pertumbuhan Investasi di Indonesia. http://www.jurnalrumah.com. 14 April 2015 (01.23).Kementrian Pekerjaan Umum (KPU) Direktorat Jendral Cipta Karya. 2012. Rusunawa Komitmen Bersama Penanganan Permukiman Kumuh. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2007. Jakarta.Lamudi. 2014. Artis Indonesia Marak Menggeluti Bisnis Properti. http://www.lamudi.co.id/journal/artis-indonesia-marak-menggeluti-bisnis-properti/. 14 April 2015 (01.12)Putera, R Revianto, N. P. Negoro. 2010. Penerapan Kano Model dalam Proses Pengambilan Keputusan Penyediaan Fasilitas dan Alternatif Investasi Bisnis Rumah Kost. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-32296-2509100114_paper.pdf . 28 April (10.27).Resmi, N Nyoman, dan N. K. A. Mekarsari. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Anak Kos dalam Pemilihan Rumah Pemondokan Di Kota Singaraja. Jurnal Sains dan Teknologi 11(1): 79-90.Supriana, I Wayan. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Tempat Kost Dengan Metode Pembobotan ( Studi Kasus : Sleman Yogyakarta). Jurnal Ilmu Komputer 5(2): 11-16Universitas Sriwijaya. 2008. Sejarah Universitas. http://www.unsri.ac.id/?act=sejarah . 28 April (23.05).Utomo, Pramudi. 2009. Dinamika Pelajar dan Mahasiswa di Sekitar Kampus Yogyakarta (Telaah Pengelolaan Rumah Kontrak dan Rumah Sewa). Simposium Antarabangsa tentang Pengurusan dan Perumahan Pelajar. 27 April: 1-16.