renungan untuk manusia

17
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekalikah kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran [3]: 102).

Upload: helmon-chan

Post on 04-Jul-2015

526 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Renungan untuk manusia

TRANSCRIPT

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh

dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah

sekalikah kalian mati melainkan dalam keadaan beragama

Islam.” (QS. Ali Imran [3]: 102).

• Barangsiapa yang keluar dari kehinaan

maksiat dan menuju kepada kemuliaan taat,

niscaya Allah akan memberikan kecukupan

padanya walaupun bukan berupa harta dan

Allah akan memberi kekuatan tanpa bala

tentara, dan Allah swt. akan memuliakannya

walau tanpa banyak teman.

• — Hadits Rasulullah saw

Nasehat malaikat Jibril

• Hiduplah semaumu, tapi ingat bahwa

akhirnya kamu akan mati. Cintailah siapa

pun, tapi ingat bahwa pada suatu saat

kamu akan berpisah (dengan yang

dicintai). Berbuatlah sekehendak hatimu,

tapi ingat kamu akan menerima

balasannya.

• Pesan Malaikat Jibril kepada Rasulullah

saw

NASEHAT DALAM PERJALANAN HIDUP

• Perbaharuilah bidukmu, sebab lautan amat

dalam. Bawalah bekal yang memadai, sebab

perjalanan amat jauh. Ringankan bebanmu,

sebab jalannya curam. Dan ikhlaskanlah

amalmu, sebab pengamatnya sangat

waspada (kepada amal yang baik dan yang

tidak baik).Pesan Rasulullah saw. kepada

Abu Dzar al-Ghiffari r.a

lima Hadist Nabi SAW

• Rosulullah SAW Bersabda,”Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa ( kepada seseorang dan suatu kaum ) menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka.

• Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt dalam surat Al An’am ayat 44 : “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yg telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu2 kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yg telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu, mereka terdiam berputus asa.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

• Rosulullah SAW Bersabda,”Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? Kalau aku (Rasulullah Saw), aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya.

• (1) Jika perbuatan mesum dlm suatu kaum sudah dilakukan terang2an maka akan timbul wabah dan penyakit2 yg belum pernah menimpa orang2 terdahulu.

• (2) Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena binatang2 ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali.

• (3) Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan kezaliman penguasa. (4) Jika penguasa2 mereka melaksanakan hukum yg bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh2 mereka untuk memerintah dan merampas harta kekayaan mereka.

• (5) Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

• Rosulullah SAW Bersabda,”Ada tiga jenis

orang yang diharamkan Allah masuk surga,

yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap

kedua orang tua, dan orang yang merelakan

kejahatan berlaku dalam keluarganya

(artinya, merelakan isteri atau anak

perempuannya berbuat maksiat). (HR. An-

Nasaa’i dan Ahmad)

• Rosulullah SAW Bersabda,”Para ulama adalah pelaksana amanat para rasul selama mereka tidak memasuki (bidang) dunia. Mendengar sabda tersebut, para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa arti memasuki (bidang) dunia?” Beliau menjawab, “Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka melakukan seperti itu maka hati-hatilah terhadap mereka atas keselamatan agamamu. (HR. Ath-Thabrani)

• Rasulullah Saw bersabda : “Ya Allah, rahmatilah

khalifah-khalifahku.” Para sahabat lalu bertanya, “Ya

Rasulullah, siapakah khalifah-khalifahmu?” Beliau

menjawab, “Orang-orang yang datang sesudahku

mengulang-ulang pelajaran hadits-hadits dan

sunahku dan mengajarkannya kepada orang-orang

sesudahku.” (HR. Ar-Ridha)

• Banyak orang kaya yg merasa se-olah2 menguasai harta, padahal dialah yg dikuasai harta. Orang yg menjadikan harta sebagai tujuan dan melakukan segala cara untuk mendapatkannya adalah orang yang telah diperbudak oleh harta dan kesenangan dunia.

• Rasa berkecukupanlah yang membuat orang bisa berdaya memberi dan berbagi. Sebaliknya, seseorang yang secara materi kaya, tetapi mentalnya masih berkekurangan dan tamak, tak akan mampu mengeluarkan hartanya di jalan Allah Ta‟ala.

• Ia malah ingin menyimpan sebanyak-banyaknya lagi. Mengambil dan mengambil. Orang demikian telah diperalat oleh hartanya. Seorang yang bertauhid, hanya menjadi hamba Allah Ta‟ala, bukan hamba selain-Nya. Ia hanya rela dikuasai oleh Allah Ta‟ala, bukan selain-Nya.

• Orang seperti Abdurrahman bin Auf mampu memberikan hartanya sampai sekian banyak bukan karena ia kaya raya, tetapi karena ia mampu menguasai hartanya Dia pernah menyedekahkan 700 ekor unta beserta muatannya berupa kebutuhan pokok dan barang perniagaan kepada kaum Muslim.

• Ia juga pernah membeli tanah senilai 40 ribu dinar atau setara Rp 55 miliar untuk dibagi-bagikan kepada para istri Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam dan fakir miskin. Ia juga pernah menginvestasikan tak kurang 500 ekor kuda perang dan 1.500 ekor unta untuk jihad fi sabilillah.

• Ketika wafat ia pun masih sempat mewasiatkan 50 ribu dinar untuk diberikan kepada veteran perang Badar. Masing-masing pahlawan mendapat jatah 400 dinar atau setara Rp 560 juta.

Kekayaan Hidup

Tidak semestinya kelebihan harta menghalangi

kita untuk meraih ridha Allah Ta‟ala. Harta yang dicari dengan jalan tidak halal jelas hanya akan mempersulit perjalanan menuju Allah Ta‟ala. Harta yang dicari dengan jalan halal tetapi belum digunakan di jalan Allah, juga masih belum bernilai di sisi-Nya.

Harta yang telah disedekahkan di jalan Allah Ta‟ala, itulah investasi abadi yang akan dilipatgandakan balasannya oleh Allah Ta‟ala. Sementara harta yang tersimpan, saat maut menjemput, pasti akan kita tinggalkan di dunia ini. Hanya amal yang akan menyertai kita menghadap Allah Ta‟ala kelak.

Kekayaan Hidup

• Rasulullah SAW berdabda, ”Ada tiga perkara

yang mengikuti mayit sesudah wafatnya,

yaitu keluarganya, hartanya, dan amalnya.

Yang dua kembali dan yang satu tinggal

bersamanya. Yang pulang kembali adalah

keluarga dan hartanya, sedangkan yang

tinggal bersamanya adalah amalnya.” (HR

Bukhari dan Muslim).

Maut kapan saja bisa

menghampiri

• “Tiap2 umat mempunyai batas waktu; maka apabila

telah datang waktunya mereka tidak dapat

mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak

dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al A’raf: 34).

• “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan

(kematian) seseorang apabila. datang waktu

kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan” (QS. Al Munafiqun: 11).

14

Dengan mengingat mati

melapangkan dada

• Rasulullah saw bersabda: “Perbanyaklah mengingat

pemutuskan kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya

tidaklah seseorang mengingatnya ketika dlm keadaan

kesempitan hidup, melainkan dia akan melapangkannya, dan

tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan

lapang, melainkan dia akan menyempitkannya.” HR. Ibnu

HIbban dan dishahihkan di dlm kitab Shahih Al Jami‟.

• “Barangsiapa yg banyak mengingat kematian maka dimuliakan

dg tiga hal: “Bersegera taubat, puas hati dan semangat ibadah,

dan barangsiapa yg lupa kematian diberikan hukuman dg tiga

hal; menunda taubat, tidak ridha dg keadaan dan malas

ibadah”

15

Dg mengingat mati seseorang akan

menjadi mukmin yg cerdas berakal

• “Aku pernah bersama Rasulullah saw, lalu datang

seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan

salam kepada Nabi Muhammad shallallahu „alaihi

wasallam lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, orang

beriman manakah yg paling terbaik?”, beliau

menjawab: “Yang paling baik akhlaknya”, orang ini

bertanya lagi: “Lalu orang beriman manakah yang

paling berakal (cerdas)?”, beliau menjawab: “Yg

paling banyak mengingat kematian dan paling baik

persiapannya setelah kematian, merekalah yg

berakal”. (HR. Ibnu Majah )

16

8/13/2014 Template copyright www.brainybetty.com 2005 17