relasi makna antonim dalam bahsa melayu...
TRANSCRIPT
RELASI MAKNA ANTONIM
DALAM BAHSA MELAYU KEPULAUAN RIAU
DESA KAMPUNG HILIR KECAMATAN SERASAN
KABUPATEN NATUNA
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
Oleh
MERISA
NIM 090388201200
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2015
ABSTRAK
Merisa. 2015. Relasi Makna Antonim dalam Bahasa Melayu Kepulauan Riau Desa
kampung Hilir kecamatan Serasan kabupaten natuna. Skripsi.
Jurusan pendidikan Bahasa dan sastra Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Tanjungpinang.
Bahasa Melayu Kepulauan Riau (BMKR) bagi masyarakat kepulaun riau
memiliki peranan yang sangat penting. Sebagian besar masyarakat Kecamatan
Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau menggunakan BMKR sebagai
alat komunikasi dalam pergaulan sehari-hari.
Dalam penelitian antonim BMKR terdapat tiga masalah yang dibahas yaitu
jenis-jenis antonim BMKR, pembagian antonim BMKR berdasarkan sistemnya, dan
pembagian antonim BMKR berdasarkan jenis kata.
Antonim adalah oposisi makna dalam pasangan leksikal yang dapat
dijenjangkan, misalnya tinggi ‘tidak rendah’ > < rendah ‘tidak tinggi’ tidak berarti
‘rendah’. Semantik adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk makna kata dan
perkembangannya. Dalam setiap bahasa termasuklah BMKR ditemui adanya
hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa
lainnya. Satu di antara hubungan atau relasi kemaknaan ini adalah menyangkut
kebalikan makna atau yang biasa disebut antonim.
Metodologi dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk
penelitian kualitatif. Adapun dalam data penelitian ini adalah BMKR yang terdapat
pada penutur masyarakat Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, dan Provinsi
Kepulauan Riau yang berupa kata-kata, frasa, dan kalimat yang dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
pancingan, dan teknik pencatatan, sedangkan teknik pengolahan data meliputi
pengumpulan, transkripsi, klasifikasi, analisis data, dan simpulan.
Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini disimpulkan sebagai berikut.
1) Antonim BMKR berdasarkan jenisnya dapat dibagi lima, yaitu antonim
kembar atau bersifat mutlak, antonim majemuk, antonim gradual, antonim
relasional, dan antonim herarki.
2) Antonim BMKR berdasarkan sistemnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
antonim antarkalimat, antonim antarfrase, antonim antarkata.
3) Antonim BMKR berdasarkan jenis kata dapat dibagi menjadi lima, yaitu kata
kerja, kata benda, kata ganti, kata bilangan, dan kata sifat.
ABSTRACT
Merisa. 2015. Relation meaning of antonyms in Riau Archipelago Malay kampung
village districts Downstream Serasan Natuna regency. Essay.
Department of language and literature education study program
Language and Literature Indonesia. Faculty of Teacher Training and
Education. University Tanjungpinang.
Bahasa Melayu Riau Islands (BMKR) for riau maritime community has a
very important role. Most people Subdistrict Serasan, Natuna, Riau Islands Province
using BMKR as a means of communication in daily life.
In studies antonyms BMKR there are three issues discussed were the types BMKR
antonyms, antonyms division BMKR systemic and antonyms BMKR division by
kind words.
Antonyms are pairs of lexical meaning in the opposition who can
dijenjangkan, for example high "not low"> <Low 'not high' does not mean 'low'.
Semantics is the study of the ins and outs of the meaning of words and development.
In every language termasuklah BMKR met relationship semantic significance or
relation between a word or units of other languages. One of the relationship or the
significance of this relationship is the opposite regarding the meaning or commonly
called antonyms.
The methodology in this research is descriptive method with a form of
qualitative research. As for the data of this study is BMKR contained in the District
public speakers Serasan, Natuna, Riau Islands Province and the form of words,
phrases, and sentences used in everyday life. The technique used in this study is the
technique of inducement, and recording techniques, while the technique involves
collecting data processing, transcription, classification, data analysis, and
conclusions.
Based on the analysis, this study summarized as follows.
1) antonyms BMKR by type can be divided into five, namely antonyms twin or
absolute, antonyms compound, antonyms gradual, antonyms relational, and antonyms
herarki.
2) antonym BMKR based system can be divided into three, namely antarkalimat
antonyms, antonyms antarfrase, antonyms between words.
3) antonyms BMKR based on the type of words can be divided into five, namely
verbs, nouns, pronouns, numbers, and adjectives.
1. Pendahuluan
Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia
pikiran, perasaan, dan kehendak sehingga terjadi komunikasi dan interaksi dalam
kehidupan masyarakat. Melihat pentingnya peranan bahasa, tidak mungkin manusia
dapat dipisahkan dari suatu bahasa dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai
perbuatannya, bahkan tidak terlalu berbelebihan dinyatakan bahwa apabila tanpa
bahasa manusia tidak dapat mewujudkan segala pikiran dan perasaannya.
Dalam wilayah NKRI, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasiona
terdapat berbagai macam bahasa daerah. Terdapatnya berbagai macam bahasa daerah
tersebut mencerminkan keanekaragaman bangsa Indonesia yang merupakan
peninggalan budaya dari nenek moyang bahasa mereka. Oleh karena itu, bahasa
daerah perlu dibina dan dipelihara karena merupakan identitas suatu daerah.
Dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan bahasa daerah, berbagai usaha
telah dilakukan yaitu dengan penelitian terhadap bahasa daerah tersebut. Hal ini
dilakukan dengan kesadaran bahwa fungsi bahasa daerah sangat penting dalam
masyarakat Indonesia dan dapat disumbangkan bagi perkembangan bahasa Indonesia.
Menurut Collins (2011:1)” Bahasa Melayu adalah anggota terpenting dari
kerabat Bahasa Austronesia yang memiliki batasan luas, diluncurkan dari peradaban
asiatimur pada sepuluh ribu tahun yang lalu”. Bahasa Austronesia purba terbentuk
dipulau asalnya diTaiwan. Bahasa Melayu termasuk bahasa besar dari Berbagai
Bahasa keraba.
Bahasa Melayu Kampung Hilir merupakan sebuah alat komunikasi yang
digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Natuna. Bahasa tersebut sampai sekarang
masih dipakai dan dipelihara oleh masyarakat penuturnya. Bagi masyarakat
penuturnya, fungsi Bahasa Melayu Kampung Hilir mempunyai kesamaan dengan
fungsi bahasa-bahasa daerah lainnya, yaitu sebagai (1) lambang kebanggan daerah,
(2) lambang identitas daerah, dan (3) alat penghubung di dalam keluarga dan
masyarakat daerah.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif, artinya
data yang diperoleh, dianilisis, dan diuraikan menggunakan kata-kata ataupun kilamat
bukan dalam bentuk angka-angka, atau mengadakan perhitungan. Menutut Moleong,
(2010:234) metode ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi yang
jelas sehingga peneliti dapat memberikan fakta atau data mengenai relasi makna kata
dalam Bahasa Melayu Kepulauan Riau.
3. Hasil penelitian dan pembahasan
Berdasarkan jenis-jenis antonim di bedakan menjadi beberapa jenis, sebagai
berikut:
a. Antonim gembar (mutlak)
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
(a). Pertentangan makna kata secara mutlak.
(B). Dapat di buktikan dengan kata tidak atau bukan
TABEL 1
Kata-kata yang berantonim kembar (mutlak) dalam Bahasa Melayu
Kepulauan Riau
No Kata dalamBahasa Melayu
Kepulauan Riau
Antonim dalam Bahasa Melayu
Kepulauan Riau
1. ngempuwan ‘perempuan’ gelaki ‘laki-laki’
2. jontan ‘jantan’ betine ‘ betina’
3. idup ‘hidup’ meniggo ‘meninggal’
mati ‘mati’, mampus ‘mampus’
4. surge ‘surga’ neroke ‘neraka’
perempuan dilarang masuk dalam kamar laki-laki’
ngempuwan dan gelaki merupakan dua kata antonim kembar (mutlak).
Penyangkalan terhadap ngempuwan berarti penegasan terhadap gelaki secara
mutlak. Bila dikatakan empuwan berarti bukan laki-laki, bukan ngempuwan
berarti gelaki. Begitu sebaliknya penyangkalan terhadap gelaki berarti penegasan
terhadap ngempuwan.“Anak Tuti bukan gelaki” dalam kalimat ini tercangkup
pengertian “Anak tuti ngempuwan” bukan gelaki berarti ngempuwan, dan
sebaliknya ngempuwan berarti bukan gelaki.
Kata sifat yang berantonim dalam Bahasa Melayu Kepulauan Riau
No Kata dalamBahasaMelayu
KepulauanRiau
AntonimdalamBahasaMelayuKepulauan
Riau
1. malas ‘malas’ rajin ‘rajin’
2. jinok ‘jinak’ buwos ‘buas’
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh dari lapangan, peneliti
memperoleh 44 kata Bahasa Melayu Kepulauan Riau Serasan berdasarkan hubungan,
8 kata Bahasa Melayu Kepulauan Riau berdasarkarkan Sistemnya, 13 kata Bahasa
Melayu Kepulauan Riau berdasarkan jenis kata, yang nanti peneliti bahas berdasarkan
teori yang telah peneliti pilih.
4.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis Antonim Bahasa Melayu Kepulauan Riau,
khususnya Serasan,, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Antonim Bahasa Melayu
Kepulauan berdasarkan jenisnya dapat dibagi lima, yaitu antonim mutlak/kembar,
antonim gradual, antonim relasional/hubungan, antonim majenuk dan antonim
herarki. Contoh dari antonim mutlak/kembar adalah ngempuwan ‘perempuan’ > <
ggelaki ‘laki-laki’. Contoh dari antonim gradual adalah besar ‘besar’ > < kecik
kecil’. Contoh dari antonim relasional/hubungan adalah guru ‘guru’ > < murid
‘murid’. Contoh dari antonim majemuk adalah mawar ‘mawar’, melati ‘melati’ > <
aggrek ‘anggek’. Contoh dari antonim herarki adalah senin ‘senin’ > < selase
‘selasa’.
Antonim Bahasa Melayu Kepulaun Riau berdasarkan sistemnya dibagi
menjadi tiga, yaitu antonim antarkata, antonim antarfrase, dan antonim antarkalimat.
Contoh antonim antarkata adalah tiggi ‘tinggi’ > < rendoh ‘rendah’. Contoh
antonim antarfrase adalah buroug tioug ‘burung beo’ > < buroug rabe ‘burung
merpati’. Contoh antonim antarkalimat adalah Mak diom dekat rumah ndok kemane-
mane, sedogkan bopak pegi dekat gunog.
Antonim Bahasa Melayu Kepulaun Riau berdasarkan jenis kata dibagi
menjadi lima, yaitu antonim kata kerja, antonim kata benda, antonim kata ganti,
antonim kata bilangan, dan antonim kata sifat. Contoh dari masing-masing antonim
jenis kata adalah keluar ‘keluar’ > < masok ‘masuk’, kampoug ’kampung’ > < kute
‘kota’, sinun ‘sana’ > < sinek‘sini’, sikit ‘sedikit’ > < bonyok ‘banyak’, dan rajin
‘rajin’ > < malas ‘malas’.
Dalam penelitian ini ada beberapa saran yang disampaikan peneliti dalam
kesempatan ini.
(a) Peneliti mengharapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penelitian bahasa
daerah riau agar dapat meneruskan penelitian terhadap Bahasa Melayu
Kepulauan dalam segala aspek kebahasaan pada masa yang akan mendatang.
(b) Peneliti mengharapkan pada penelitian selanjutnya agar dapat memanfaatkan
penelitian antonim Bahasa Melayu Kepulauan Riau, sebagai bahan perbandingan
untuk mengadakan penelitian lebih lanjut pada aspek kebahasaan yang berbeda
maupun mengenai antonim dalam bahasa atau dialek lainnya yang ada di
kepulauan riau.
(c) Peneliti mengharapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi
kepada pembaca tentang antonim Bahasa Melayu Kepulauan dan sebagai
pembanding Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Kepulauan dalam pengajaran
antonim yang ada di SMP dan SMA bagi guru bidang studi pendidikan Bahasa
Indonesia.