rabun senja 1

Upload: franze-tambunan

Post on 04-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 rabun senja 1

    1/6

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Vitamin A atau retinol adalah senyawa yang larut lemak yang ditemukan di dalam

    hati, khususnya pada hati ikan, unggas, daging, dan produk susu. Vitamin A nama generik

    dari semua zat yang memiliki aktivitas biologik sebagai retinol. Vitamin A terdiri dari

    kelompok retinoids & karotenoids. Sekitar 50-90% retinol diabsorbsi di usus halus dan

    ditransport lalu bergabung dengan kilomikron menuju hati lalu disimpan sebagai retinol

    palmitat. Ketika dibutuhkan, retinol akan dilepaskan ke pembuluh darah dan berkombinasi

    dengan retinol binding protein (RBP). Ketika asupan vitamin A terus menerus berkurang

    untuk jangka waktu yang lama, cadangan dalam hati akan menipis, tingkat serum retinol akan

    turun, fungsi epitel terganggu, dan tanda-tanda xerophthalmia terlihat.

    Banyaknya masalah defisiensi vitamin A di dunia diperkirakan berdasarkan survey

    klinik di seluruh dunia, sekitar 350.000 kasus baru kerusakan mata yang parah muncul setiap

    tahunnya pada anak-anak usia prasekolah, dan diperkirakan 60% dari anak-anak ini

    meninggal dalam waktu 1 tahun setelah menjadi buta. Teknik baru yang diterapkan pada

    survey untuk menilai defisiensi vitamin A menunujukkan bahwa pada negara berkembang

    terdapat 40-60% populasi anak prasekolah yang mengalami defisiensi vitamin A secara

    subklinis.

    Pada tingkat kesehatan masyarakat, defisiensi vitamin A terdapat pada lingkungan

    sosial, ekonomi dan ekologi yang sangat minim dan puncaknya terjadi selama masa

    kekurangan makanan dan setelah epidemik campak dan diare serta penyakit infeksi lainnya.

    Manifestasi yang paling awal dari defisiensi vitamin A adalah rabun senja. Penyakit ini

    paling banyak dialami oleh anak-anak, pada anak berusia 1 sampai 3 tahun hal ini bisa terjadi

    karena tidak lama setelah disapih anak tersebut diberikan makanan yang tidak mengandung

    vitamin A (Sommer 1978).

    Tujuan

    Tujuan pembuatan makalah ini adalah mengetahui definisi rabun senja, mengetahui

    etiologi, tanda dan gejala rabun senja, mengetahui patofisiologi rabun senja, mengetahui

    pengobatan untuk rabun senja, dan mempelajari anjuran gizi untuk rabun senja.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Definisi Rabun Senja

    Rabun senja (nyctalopia) adalah gangguan penglihatan kala senja atau malam hari,

    atau pada keadaan cahaya remang-remang. Banyak juga menyebutnya sebagai rabun ayam,

  • 7/30/2019 rabun senja 1

    2/6

    mungkin didasari fenomena dimana ayam tidak dapat melihat jelas di senja atau malam hari.

    Rabun senja merupakan penyakit dengan keluhan tidak dapat melihat dengan baik dalam

    keadaan gelap (waktu senja). Rabun senja ini merupakan manifestasi defisiensi vitamin A

    yang paling awal. Pada rabun senja, mata terlihat normal hanya saja penglihatan menjadi

    menurun saat senja tiba atau tidak dapat melihat di dalam lingkungan yang kurang cahaya.

    Rabun senja paling banyak dialami oleh anak-anak, pada anak berusia 1 sampai 3 tahun hal

    ini bisa terjadi karena tidak lama setelah disapih anak tersebut diberikan makanan yang tidak

    mengandung vitamin A. (Sommer 1978).

    Etiologi Rabun Senja

    Rabun senja terjadi karena kerusakan sel retina yang semestinya bekerja saat melihat

    benda pada lingkungan kurang cahaya. Banyak hal yang dapat menyebabkan kerusakan sel

    tersebut, tetapi yang paling sering akibat dari kekurangan vitamin A. Retinol penting untuk

    elaborasi rodopsin (penglihatan remang-remang) oleh batang, reseptor sensori retina yang

    bertanggung jawab untuk penglihatan dalam cahaya tingkat rendah. Oleh karena itu,

    defisiensi vitamin A dapat mengganggu produksi rodopsin, mengganggu fungsi batang

    sehingga menimbulkan rabun senja. Penyebab lain adalah mata minus, katarak, retinitis

    pigmentosa, obat-obatan, dan bawaan sejak lahir. Untuk mengetahui penyebabnya, biasanya

    dokter mata melakukan serangkaian pemeriksaan, baik fisik maupun laboratorium. Kelompok

    yang rentan terkena xerophthalmia adalah bayi yang tidak mendapatkan ASI ekslusif / tidak

    mendapatkan pengganti ASI yang baik dan cukup baik dari segi jumlah maupun kualitasnya),

    bayi yang lahir dengan berat badan rendah (BBLR) kurang dari 2,5 kg, anak-anak yang

    kekurangan gizi, anak-anak yang menderita infeksi (TBC, campak, diare, pneumonia), anak-

    anak yang kurang / jarang makan makanan yang mengandung vitamin A. Selain bayi dan

    anak-anak, ibu hamil dan menyusui juga rentan terkena xerophthalmia.

    Tanda dan Gejala Rabun Senja

    Rabun senja terjadi akibat gangguan pada sel batang retina. Tanda dan gejala pada

    penderita rabun senja adalah pada daya pandang menurun, terutama pada senja hari atau saat

    ruangan keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di ruang remang-remang atau

    kurang setelah lama berada di cahaya terang. Penglihatan menurun pada senja hari, yaitu

    penderita tidak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya, sehingga disebut juga buta

    senja. Terjadi kekeringan mata, dan bagian putih menjadi suram, dan sering pusing.

    (Wijayakusuma 2008).

  • 7/30/2019 rabun senja 1

    3/6

    Rabun senja dapat dideteksi jika anak sudah bisa berjalan, anak tersebut akan sering

    membentur atau menabrak benda yang berada di depannya karena tidak dapat melihat maka

    dapat dicurigai bahwa anak tersebut menderita rabun senja. Jika anak belum dapat berjalan,

    agak susah mendeteksinya. Dalam keadaan ini biasanya anak diam memojok bila didudukkan

    ditempat kurang cahaya karena tidak dapat melihat benda atau makanan di depannya

    (Sommer 1978).

    Patofisiologi Rabun Senja

    Bentuk penyimpanan dalam hati dalam bentuk retinol sebagai asupan dari vitamin A

    dan beta carotene. Ketika asupan vitamin A melebihi 300-1200 g/hari, kelebihan akan

    disimpan dan cadangan di hati meningkat. Ketika asupan vitamin A kurang dari jumlah yang

    dibutuhkan, cadangan retinol dalam hati akan dikeluarkan untuk memelihara serum retinol

    pada tingkat normal (di atas 200 g)). Ketika asupan vitamin A terus menerus berkurang

    untuk jangka waktu yang lama, cadangan dalam hati akan menipis, tingkat serum retinol akan

    turun, fungsi epitel terganggu, dan tanda-tanda xerophthalmia terlihat.

    Retinol penting untuk elaborasi rodopsin (penglihatan remang-remang) oleh batang,

    yaitu reseptor sensori retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan dalam cahaya tingkat

    rendah. Defisiensi vitamin A dapat mengganggu produksi rodopsin, mengganggu fungsi

    batang sehingga menimbulkan rabun senja. Durasi ketidakcukupan asupan terjadi tergantung

    dari jumlah vitamin A yang dicerna, tingkat penyimpanan hati, dan tingkat penggunaan

    vitamin A yang digunakan oleh tubuh.

    Anak-anak dengan status gizi buruk, asupan vitamin A yang sangat sedikit akan

    memiliki cadangan yang terbatas. Ketika asupan vitamin A tidak ada dari diet atau terjadi

    gangguan penyerapan dan terjadi peningkatan kebutuhan. metabolisme dapat secara cepat

    menghabiskan cadangan retinol dalam hati dan merusak kornea, walaupun mata pada saat itu

    masih terlihat normal. Ketersediaan vitamin A juga tergantung pada status gizi anak secara

    keseluruhan. Jika asupan protein kurang maka sintesis RBP pun akan menurun. Serum

    Retinol akan menurun walaupun cadangan di hati normal. Akhirnya, hati tidak dapat

    menyimpan lagi vitamin A atau mensisntesis RBP secara normal (Sommer 1978).

    Pengobatan Rabun Senja

    Rabun senja atau nyctalopia merupakan kondisi dimana sulit atau tidak dapat melihat

    di kala malam atau di cahaya yang redup. Rabun senja dapat terjadi karena kongenital

    (bawaan), rabun dekat (hipermetropia) yang tidak dikoreksi, penyakit mata (retinitis

    pigmentosa, glaukoma, katarak), dan defisiensi (kekurangan) vitamin A. Pengobatan yang

    dilakukan akan tergantung dari penyebab dasar dari rabun senja. Sebaiknya dikonsultasikan

  • 7/30/2019 rabun senja 1

    4/6

    dengan dokter spesialis mata untuk dilakukan pemeriksaan mata secara lengkap dan

    diberikan pengobatan sesuai penyebab. Pengobatan rabun senja tergantung pada

    penyebabnya. Jika karena kekurangan vitamin A, maka harus diberikan vitamin A dalam

    jumlah yang cukup, baik berupa suplemen maupun dari makanan sehari-hari. Jika karena

    katarak, maka katarak sebaiknya dioperasi.

    Semua anak yang beresiko pada kerusakan kornea yang dikaitkan dengan defisiensi

    vitamin A harus diidentifikasi secara jelas, diantaranya semua yang telah terbukti mengalami

    xerophthalmia (rabun senja hingga keratomalacia). Menginjeksikan vitamin A secara

    intramuscular sebanyak 55 mg retinol palmitat (100.000 IU). Jika secara parenteral tidak

    tersedia, dapat diberikan sebanyak 110 mg retinol palmitat (200.000 IU) dalam air atau

    minyak, melalui mulut. Sebagai tambahan, 110 mg retinol palmitat (200.000 IU) dapat

    diberikan melalui mulut pada hari berikutnya untuk memastikan pengobatan yang cukup.

    Dosis sebaiknya berkurang setengah dari jumlah yang seharusnya pada anak berusia kurang

    dari satu tahun. Sebaiknya pengobatan dilakukan selama 2-6 bulan. Salep antibiotik kadang

    digunakan setiap 8 jam untuk mengurangi resiko infeksi bakteri. Antibiotik yang digunakan

    sebaiknya dipilih yang sesuai dengan jenis organism,

    sepertiStaphylococcus dan Pseudomonas. Reaksi pengobatan terlihat dalam 1-2 hari setelah

    diberikan kapsul vitamin A (Sommer 1978).

    Anjuran Gizi pada Rabun Senja

    Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang vital untuk menjaga kesehatan.

    Vitamin A tidak hanya bertanggung jawab pada kesehatan mata, tapi juga kekebalan tubuh.

    Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rendahnya respons imun, kesuburan, ganggguan

    pada pertumbuhan, serta rendahnya perkembangan mental. Selain itu kelainan pada mata

    (xerophthalmia) dan buta senja merupakan sebagian contoh kekurangan vitamin A.

    Xerophthalmia yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kebutaan. Salah satu upaya

    untuk mencegah kekurangan vitamin A adalah dengan mengkonsumsi makanan yang

    mengandung vitamin A, seperti nabati (karoten), hewani (retinol). Sayuran berdaun hijau

    (kangkung, bayam, daun pepaya, dll), buah-buahan yang berwarna orange (wortel, pepaya),

    susu, daging, hati, telur. Vitamin A juga dapat ditemukan di suplemen, seperti susu bubuk,

    kapsul vitamin A.

    Menurut hasil temuan para ahli di bawah koordinasi WHO (tahun 2000) dan

    pertemuan-pertemuan yang dikoorinasi oleh IVACG (International Vitamin A Consultative

    Group), anjuran pemberian vitamin A adalah sebagai berikut :

  • 7/30/2019 rabun senja 1

    5/6

    1. Bayi 0 hingga 6 bulan adalah sebanyak 3 x 50.000 IU.

    2. Bayi 6 hingga 11 bulan adalah sebanyak 100.000 IU (kapsul biru).

    3. Bayi 12 hingga 59 bulan adalah sebanyak 200.000 IU (kapsul merah)

    4. Ibu masa nifas adalah sebesar 400.000 IU (2X 200.000 IU pada hari yang berbeda).

    5. Ibu setelah masa nifas (ada juga kemungkinan sebagian hamil) adalah sebesar 10.000 IU/

    hari atau 25.000 IU/ minggu (Hutahuruk 2009).

    Tujuan pada diet untuk penderita rabun senja adalah memberikan makanan yang

    cukup sesuai kebutuhan untuk mencapai status gizi normal dan memberikan makanan sumber

    vitamin A untuk mengoreksi kurang vitamin A. Syarat diet pada penderita rabun senja adalah

    :

    a. Energi

    Energi diberikan cukup untuk mencegah pemecahan protein menjadi

    sumber energi dan untuk penyembuhan. Pada kasus gizi buruk, diberikan

    bertahap mengikuti fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi, yaitu 80-100

    kalori/kg BB, 150 kalori/ kg BB dan 200 kalori/ kg BB.

    b. Protein

    Protein diberikan tinggi, mengingat peranannya dalam pembentukan

    Retinol Binding Protein (RBP) dan Rodopsin. Pada gizi buruk diberikan bertahap, yaitu 1

    1,5 gram/ kg BB / hari ; 2 3 gram/ kg BB / hari dan 3 4 gram/ kg BB / hari

    c. Lemak

    Lemak diberikan cukup agar penyerapan vitamin A optimal.

    Pemberian minyak kelapa yang kaya akan asam lemak rantai sedang

  • 7/30/2019 rabun senja 1

    6/6

    (MCT=Medium Chain Tryglycerides). Penggunaan minyak kelapa sawit

    yang berwarna merah dianjurkan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Wijayakusuma H. 2008.Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit. Jakarta : Pustaka Bunda

    Hutahuruk J. 2009 Pencegahan Kebutaan pada Anak. Jakarta : Gramedia Pustaka.

    Sommer A. 1978. Field Guide to the Detection and Control of Xerophthalmia. Geneva : WHO.