r-r - digital library uin sunan kalijagadigilib.uin-suka.ac.id/19511/1/ibnu burdah - republika,...

1
Saudi dan Problem Suksesi e IBNU BURDAH Pemerhati TimurTengah dan Dunia Islam, Koordinator Kajian Timur Tengah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga S epak terjang luar negeri Kera- jaanArab Saudi berubah menja- di demikian agresif. Setidaknya, itu terjadi lima tahun terakhir seiring dengan perubahan situa- si lingkungan kawasan Timur Tengah. Sejak sekitar lima tahun lalu, mereka memimpin "intervensi" negara-negaraArab Teluk di Bahrain. Tujuannya jelas,,Yakni membendung arus "musim semi Arab" agar menjauh dari kawasan Teluk. Sulit dinalar, demonstrasi rakyat yang memang berbau Syiah di negeri kecil itu kemudian dihadapi dengan kekuatan gabungan ten tara koalisi Teluk dengan persenjataan lengkap. Pada waktu hampir bersamaan, mereka juga menggalang oposisi bersenjata di Suriah untuk menjatuhkan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad. Suplai persenjataan dan logistikArab Saudi begitu besar, sehingga konflik itu bertahan dalam waktu yang lama. Dukungan yang begitu besar dari Saudi terasa hingga saat ini termasuk terkait kega- galan perdamaian J enewa III. Sebagian pihak melihat kegagalan perundingan itu, salah satunya disebabkan keinginan Saudi untuk tak memberi konsesi penting terhadap Assad. Pada Maret 2015 menandai perilaku luar negeri yang begitu agresif dari Arab Saudi. Kerajaan itu merespons sangat keras peng- ambilalihan kekuasaan oleh kelompok Syiah Houtsi di Yaman. Mereka memimpin apa yang mereka sebut sebagai koalisi Arab untuk menggempur kelompok Houtsi di Yaman. Operasi itu disebut sebagai 'Ashifah al- Hazm (badai penentuan).Istilah itu mengan- daikan bahwa sikap keras itu adalah respons tegas dari Saudi atas intervensi Iran di sejum- lah negara Arab. Kegagalan menekuk kelompok Houtsi dalam hampir setahun ini membuat negara itu kemungkinan mengambil opsi yang lebih keras lagi. . Anggaran kerajaan kaya raya pada tahun lalu punjebol karena mereka harus membia- yai perang di mana-mana di sam ping karena harga minyak menurun drastis. Ada indikasi kuat Saudi akan mengirimkan pasukan darat ke Yaman untuk menopang gelombang se- rangan udaranya. Pasukan darat Arab Saudi diperkirakan juga akan berderap di wilayah Suriah dalam waktu tak lama lagi. Bahkan, Saudi mendo- rong apa yang disebutnya sebagai aliansi Is- lam untuk bergabung dalam rencana itu. Ba- ru-baru ini, mereka menyatakan, siap untuk melakukan serangan darat ke Suriah dalam koordinasi intemasional pimpinan AS. Kera- jaan itu berdalih mengirimkan pasukan darat untuk menghadapi ISIS. Seiring dengan liamya lingkungan baru Timur Tengah dan besamya tantangan eks- ternal, Saudi tahun-tahun ini menghadapi hajatan sangat penting di dalam negeri, yaitu kemungkinan peralihan kekuasaan dari generasi kedua ke generasi ketiga. Generasi kedua adalah anak-anak pendiri kerajaan itu, yakni Abdul Aziz bin Saud. Sedangkan, gene- rasi ketiga adalah cucu-cucunya. Generasi kedua yang tersisa sebenarnya masih 11 pangeran dari sekitar 37 anak bin Saud. Putra pendiri ada yang mengatakan 35, · tapijuga ada yang menyebut hingga 45 pa- ngeran. Yang menonjol dari 11 anak itu, di samping Raja Salman adalah Muqrin bin Abdul Aziz yang sempat jadi putra mahkota. Enam raja Saudi setelah bin Saud ada dua yang dari Sudairi, yaitu Fahd bin Abdul Aziz dan Salman bin Abdul Aziz raja sekarang. Sementara, dari keluarga non-Sudairi yang tersisa ada nama yang cukup menonjol, yaitu · Muqrin bin Abdul Aziz. Peralihan kekuasaan ini santer diberita- kan danjadi bahan diskusi penting di dunia Islam mengingat arti penting wilayah Saudi bagi umat Islam. Terutama, di saat-saat Raja Salman bin Abdul Aziz yang telah berusia se- kitar 8o tahun itu beberapa kali harus men- jalani operasi medis. Tantangan internal ini sungguh berat ketika Raja Salman nanti meninggal. Sebab, Raja baru yang dikenal populer di kalangan penduduk Riyadh ini "mengabaikan" 11 pa- ngeran anak-anak bin Saud yang juga sauda- ranya. Dan by pass, ia mengangkat pangeran Muhammad bin Nayif (generasi ketiga dan tak memiliki keturunan laki-laki) dan Muhammad bin Salman (anaknya sendiri) sebagai waliyyul 'ahdi (putra mahkota) dan waliyu waliyyul 'ahdi (deputi putra mahkota). Ancaman paling besar tentu dari klan Muqrin yang "dipecat" dari posisinya sebagai putra mahkota dan "kroni" Raja Abdullah. Tak hanya itu, klan lain yang sangat menon- jol, seperti klan Faishal dan klan Sulthan dipreteli kekuasaannya. Klan Sulthan ( anak -anak Sulthan bin Ab- dulAziz) dikenal sangat kuat. Bandar bin Sui- than, salah satunya, adalah bekas kepala inte- lijen negeri itu. Ia pernah dituduh berencana melakukan kudeta oleh Raja Abdullah dan sempat diusir dari Saudi. Khlaid bin Sulthan, saudaranya, juga menjabat kepala intelijen, tapi kemudian dipecat oleh Raja Salman. Darijalur klan Faishaljuga mengalami hal yang sama. Saud bin Faishal yang menjabat menlu sekitar 40 tahun juga disingkirkan. Dan, gantinya bukan dari klan itu, tetapi darijalur nonkeluarga. Ini sungguh mengejutkan dalam tradisi kerajaan itu. Bel urn lagi, anak-anak Raja Abdullah beserta "kroninya" yang juga dipreteli kekuasaannya oleh Raja Salman. Praktis Saudi sekarang ada di tangan dua pangeran, yaitu dua putra mahko- ta. Mereka adalah Muhammad bin Nayif dan Muhammad bin Salman. Tapi, kekuasaan strategis dan de facto ada di tangan pangeran Muhammad bin Salman yang masih berusia 30 tahun. Dengan·berbagai cara, kekuasaan Muhammad bin Nayif dibatasi dania sendiri tak mungkin mewariskan kekuasaan, sebab tak punya anak laki-laki. Kini, Muhammad bin Salman adalah pemegang kendali Saudi, termasuk dalam perang di Yaman, Suriah, dan lainnya. Lang- kah agresif Saudi di luar wilayahnya menjadi pertaruhan besar pangeran muda ini dan kekuasaan ayahnya. Agresivitas di luar itu memang bisa me..: ngu,rangi persaingan keras antarpangeran untuk semen tara waktu. Raja Salman terke- san kuat mengeksploitasi persoalan luar ne- gerinya untuk membangun dominasi klan. Sejauh ini, isu itu berhasil mengonsolidasikan kekuasaan Raja Salman dan sang pangeran. Namun, jika itu gagal, taruhannya sangat besar. Perebutan kekuasaan antarklan ke- luarga bani Saud akan jadi ancaman masa depan monarki itu. •

Upload: duongtuong

Post on 04-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: r-r - Digital Library UIN Sunan Kalijagadigilib.uin-suka.ac.id/19511/1/IBNU BURDAH - REPUBLIKA, SELASA 23... · Muhammad bin Nayif ... dan Muhammad Harun Husein, Muhammad Subarkah,

r-r-~--~~=-~~~----------------~~----------~---------------------------------------------·To

Saudi dan Problem Suksesi e IBNU BURDAH

Pemerhati TimurTengah dan Dunia Islam, Koordinator Kajian Timur Tengah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

S epak terjang luar negeri Kera­jaanArab Saudi berubah menja­di demikian agresif. Setidaknya, itu terjadi lima tahun terakhir seiring dengan perubahan situa­si lingkungan kawasan Timur

Tengah. Sejak sekitar lima tahun lalu, mereka

memimpin "intervensi" negara-negaraArab Teluk di Bahrain. Tujuannya jelas,,Yakni membendung arus "musim semi Arab" agar menjauh dari kawasan Teluk. Sulit dinalar, demonstrasi rakyat yang memang berbau Syiah di negeri kecil itu kemudian dihadapi dengan kekuatan gabungan ten tara koalisi Teluk dengan persenjataan lengkap.

Pada waktu hampir bersamaan, mereka juga menggalang oposisi bersenjata di Suriah untuk menjatuhkan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad. Suplai persenjataan dan logistikArab Saudi begitu besar, sehingga konflik itu bertahan dalam waktu yang lama.

Dukungan yang begitu besar dari Saudi terasa hingga saat ini termasuk terkait kega­galan perdamaian J enewa III. Sebagian pihak melihat kegagalan perundingan itu, salah satunya disebabkan keinginan Saudi untuk tak memberi konsesi penting terhadap Assad.

Pada Maret 2015 menandai perilaku luar negeri yang begitu agresif dari Arab Saudi. Kerajaan itu merespons sangat keras peng­ambilalihan kekuasaan oleh kelompok Syiah Houtsi di Yaman. Mereka memimpin apa yang mereka sebut sebagai koalisi Arab untuk menggempur kelompok Houtsi di Yaman.

Operasi itu disebut sebagai 'Ashifah al­Hazm (badai penentuan).Istilah itu mengan­daikan bahwa sikap keras itu adalah respons tegas dari Saudi atas intervensi Iran di sejum­lah negara Arab.

Kegagalan menekuk kelompok Houtsi dalam hampir setahun ini membuat negara itu kemungkinan mengambil opsi yang lebih keras lagi. .

Anggaran kerajaan kaya raya pada tahun lalu punjebol karena mereka harus membia-

edaksi/Penanggung Jawab: Reporter Senior:

yai perang di mana-mana di sam ping karena harga minyak menurun drastis. Ada indikasi kuat Saudi akan mengirimkan pasukan darat ke Yaman untuk menopang gelombang se­rangan udaranya.

Pasukan darat Arab Saudi diperkirakan juga akan berderap di wilayah Suriah dalam waktu tak lama lagi. Bahkan, Saudi mendo­rong apa yang disebutnya sebagai aliansi Is­lam untuk bergabung dalam rencana itu. Ba­ru-baru ini, mereka menyatakan, siap untuk melakukan serangan darat ke Suriah dalam koordinasi intemasional pimpinan AS. Kera­jaan itu berdalih mengirimkan pasukan darat untuk menghadapi ISIS.

Seiring dengan liamya lingkungan baru Timur Tengah dan besamya tantangan eks­ternal, Saudi tahun-tahun ini menghadapi hajatan sangat penting di dalam negeri, yaitu kemungkinan peralihan kekuasaan dari generasi kedua ke generasi ketiga. Generasi kedua adalah anak-anak pendiri kerajaan itu, yakni Abdul Aziz bin Saud. Sedangkan, gene­rasi ketiga adalah cucu-cucunya.

Generasi kedua yang tersisa sebenarnya masih 11 pangeran dari sekitar 37 anak bin Saud. Putra pendiri ada yang mengatakan 35, · tapijuga ada yang menyebut hingga 45 pa­ngeran. Yang menonjol dari 11 anak itu, di samping Raja Salman adalah Muqrin bin Abdul Aziz yang sempat jadi putra mahkota.

Enam raja Saudi setelah bin Saud ada dua yang dari Sudairi, yaitu Fahd bin Abdul Aziz dan Salman bin Abdul Aziz raja sekarang. Sementara, dari keluarga non-Sudairi yang tersisa ada nama yang cukup menonjol, yaitu · Muqrin bin Abdul Aziz.

Peralihan kekuasaan ini santer diberita­kan danjadi bahan diskusi penting di dunia Islam mengingat arti penting wilayah Saudi bagi umat Islam. Terutama, di saat-saat Raja Salman bin Abdul Aziz yang telah berusia se­kitar 8o tahun itu beberapa kali harus men­jalani operasi medis.

Tantangan internal ini sungguh berat ketika Raja Salman nanti meninggal. Sebab, Raja baru yang dikenal populer di kalangan penduduk Riyadh ini "mengabaikan" 11 pa­ngeran anak-anak bin Saud yang juga sauda­ranya. Dan by pass, ia mengangkat pangeran Muhammad bin Nayif (generasi ketiga dan tak memiliki keturunan laki-laki) dan Muhammad

Harun Husein, Muhammad Subarkah, Nurul S Hamami, Selamat Ginting, Siwi Tri Puji Budiwiyati, Rakhmat Hadi Sucipto.

Kepala Desain: Sarjono. Kepala lnfografis: Muhamad Ali lmron. Kepala Bahasa: Abdul SahaL

ksana Koran: Staf Redaksi:

bin Salman (anaknya sendiri) sebagai waliyyul 'ahdi (putra mahkota) dan waliyu waliyyul 'ahdi (deputi putra mahkota).

Ancaman paling besar tentu dari klan Muqrin yang "dipecat" dari posisinya sebagai putra mahkota dan "kroni" Raja Abdullah. Tak hanya itu, klan lain yang sangat menon­jol, seperti klan Faishal dan klan Sulthan dipreteli kekuasaannya.

Klan Sulthan ( anak -anak Sulthan bin Ab­dulAziz) dikenal sangat kuat. Bandar bin Sui­than, salah satunya, adalah bekas kepala inte­lijen negeri itu. Ia pernah dituduh berencana melakukan kudeta oleh Raja Abdullah dan sempat diusir dari Saudi. Khlaid bin Sulthan, saudaranya, juga menjabat kepala intelijen, tapi kemudian dipecat oleh Raja Salman.

Darijalur klan Faishaljuga mengalami hal yang sama. Saud bin Faishal yang menjabat menlu sekitar 40 tahun juga disingkirkan. Dan, gantinya bukan dari klan itu, tetapi darijalur nonkeluarga. Ini sungguh mengejutkan dalam tradisi kerajaan itu. Bel urn lagi, anak-anak Raja Abdullah beserta "kroninya" yang juga dipreteli kekuasaannya oleh Raja Salman.

Praktis keku~saan Saudi sekarang ada di tangan dua pangeran, yaitu dua putra mahko­ta. Mereka adalah Muhammad bin Nayif dan Muhammad bin Salman. Tapi, kekuasaan strategis dan de facto ada di tangan pangeran Muhammad bin Salman yang masih berusia 30 tahun. Dengan·berbagai cara, kekuasaan Muhammad bin Nayif dibatasi dania sendiri tak mungkin mewariskan kekuasaan, sebab tak punya anak laki-laki.

Kini, Muhammad bin Salman adalah pemegang kendali Saudi, termasuk dalam perang di Yaman, Suriah, dan lainnya. Lang­kah agresif Saudi di luar wilayahnya menjadi pertaruhan besar pangeran muda ini dan kekuasaan ayahnya.

Agresivitas di luar itu memang bisa me..: ngu,rangi persaingan keras antarpangeran untuk semen tara waktu. Raja Salman terke­san kuat mengeksploitasi persoalan luar ne­gerinya untuk membangun dominasi klan. Sejauh ini, isu itu berhasil mengonsolidasikan kekuasaan Raja Salman dan sang pangeran.

Namun, jika itu gagal, taruhannya sangat besar. Perebutan kekuasaan antarklan ke­luarga bani Saud akan jadi ancaman masa depan monarki itu. •

Direktur Utama: GM Keuangan:

Erick Thohir Didik lrianto

Wakil Direktur Utama: GM Marketing dan Sales:

Mira Rahardjo Djarot Yulianingsih Yamin

laksana Newsroom:

ri, Nur Hasan Murtiaji, atasari, Joko Sadewo ktur Pelaksana:

Alwi Shahab, Syahruddin El·Fikri, Andi Nur Aminah, Andri Saubani, Budi RaharJO, Dewi Mardian1, Endro Yuwanto, Ferry Kisihand1, Fitriyan Zamzami, Heri Pur­

wata, Indira Rezkisari,lrwan Kelana, lsrar, Khoirul Azwar, Nashih Nashrullah, Natalia Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina Chair ani lbrahim1 Musiron, Ratna

Puspita, Reiny Dwinanda, R Hiru Muhammad, Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Yeyen Rostiyani, Yogi Ardhi Cahyadi, Zaky AI

Hamzah, Edwin Dwi Putranto, Abdullah Sammy, Agus Raharjo, Ahmad Isla my Jamil, Amri AmruUah, Ani Nyrsalikah, A Syalaby lchsan, Bilal Ramadhan. Bowb

Pribadi, Citra Ustya Rini, Damanhuri Zuhri, Darmawan, Desy Susilawati, Ojoko Suceno, Dwi Murdaningsih, Oyah Raina Meta Novia, Edi Setyoko, Eko Widiyat­

no, Erdy Nasrul, Erik Purnama Putra, Esthi Maharani, Fernan Rahadi, Friska Yolandha, lchsan Emrald Alamsyah, lndah Wulandari, Jrfan Fit rat Pribadi, Lilis

Sri Handayani, Mohammad Akbar, Muhammad Akbar Wijaya, Muhammad Fakhruddin, Mutia Ramadhani, M Hafil, Neni Ridarineni, Nur Aini, Oommarria

Rostanti, Rusdy Nurdiansyah, Satya Festiani, Setyanavidita Livikacansera, Yulianingsih, Tahta Aidilla, Agung Supriyanto, Wihdan Hidayat, Bam bang Narayana,

Gila Amanda Jatnikawati, Angga lndrawan, M Iqbal, Sat ria Kartika Yudha, Rizky Jaramaya, Aldian Wahyu Ramadhan, Gilang Akbar Prambadi, Rr Laeny

Sulistyawati, Nora Azizah, Lida Puspaningtyas, DessySuciati Sapulri, Ratna Ajeng Tejomukti, Reja lrfa Widodo, Fuji Praliwi, Andi Muhammad Jkhbal, Halimatus

Sa'diah, MasAlamil Huda, Sadly Rahman, Agung Sasongko, Hazliansyah, Yudha Manggala Priana Putra, M Amin Madani, Julkifli Marbun, Fian Firatmaja, Karta

Direktur Dperasional:

Alys Hilman Nugraha

Komi saris Utama:

Adi Sasono

Komi saris:

R Harry Zulnardy

Adrian Syarkawi

Rudi Setia Laksmana

Manajer lklan:

lndra Wisnu Wardhana

Manajer Produksi:

Nurrokhim

Manajer Sirkulasi: Haryadi B Susanto

Manajer Keuangan:

Hery Setiawan

, Priyantono Oemar, ona, EH Ismail, Mansyur Faqih mmad, Didi Purwadi

Redaksi: gaf Jawa Barat: ntosa Basarah (Kepala Perwakilanl to IKepala Redaksil DIY· Jateng & Jatim: i (Kepala Perwakilanl

iq IKepala Redaksil

Raha~a Ucu, Puti Almas, Risa Herdahita Putri, Rahmat Fajar, Fauziah Mursid, Andi Nuroni, Debbie Sutrisno, Ali Mansur, Melisa Riska Putri, Sonia Fitri, Umi

Nur Fadhilah, M Fauzi Ridwan, Maspril Aries (Palembangl, Ahmad Baraas (Bali).

Alamat Redaksi: JL Warung Buncil Raya No. 37, Jakarta 1251 0 T. 021.780 3747 (Hunting(, 021.79184744 llklan) F. 021.780 0649,798 36231Redaksil, 021.7981169 (lklan), 021.791 98442 (Sirl<ulasi dan Berlangganan)

Email Redaksi Republika: sekretariatCilrepublika.co.id.

Alamat Perwakilan: Republika Jawa Barat: Jl. Mangga No. 37 Bandung 40114 T. 022.872 43363-65, F. 022 7271384

Republika DIY-Jateng & Jatim: Jl. Perahu No.4, Kota Baru, Yogyakarta T. 0274_ 544.972, 566028, F. 0274.541.582

Surat lzin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992,

Anggota Serikat Penerbit Surat Kabar: Anggota SPS No. 163/1993/11/A/2012.

Harga Berlangganan: Rp 87.000 per bulan. Harga Eceran Pulau Jawa Rp 3.500 per eksemplar. Harga Eceran Luar Jawa: Rp 4.500 per eksemplar ltambah ongkos kiriml.

Rekening Bank: a.n PT Republika Media Mandiri: Bank BSM, Cab. Warung Buncil, No. Rek. 003.011.3448 Bank Mandiri, Cab. Warung Buncil, No. Rek. 127.000.424.0642 Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028.988 Bank BCA. Cab. Graha Inti Fauzi, No. Rek. 375".305.6668 Bank BNI Syariah, Cab. Fatmawati, No. Rek. 021.159.324.0

I -,