psoriasis

7
Definisi Psoriasis ialah sejenis penyakit kulit yang penderita nya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau timbul/hilang, penyakit ini secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa, tidak menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup serta menggangu kekuatkan mental seseorang bila tidak dirawat dengan baik. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak dan menebal. Sampai saat ini penyakit Psoriasis belum diketahui penyebabnya secara pasti, sehingga belum ada pengobatan yang db apat menyembuhkan secara total penyakit Psoriasis. Etiologi Penyebab psoriasis sampai sekarang belum diketahui secara pasti, namun faktor genetik diduga sebagai faktor predisposisi terjadinya psoriasis.. Sekitar 35% penderita menunjukkan adanya riwayat keluarga, kembar identik bila satunya kena maka yang satunya lagi memiliki peluang untuk terkena 73%. Jika satu orang tua yang menderita psoriasis maka kemungkinan anak akan terkena 25%, tapi jika kedua orang tua menderita psoriasis maka kemungkinan anak yang akan terkena akan meningkat menjadi 60%. Disamping itu, faktor lingkungan diduga menjadi faktor pencetus untuk beberapa individu. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi pencetus munculnya psoriasis pada individu yang berbakat: 1. Trauma Trauma pada epidermis maupun dermis seperti bekas garukan, bekas luka, dll dapat menimbulkan lesi psoriasis pada tempat tersebut (fenomena koebner). 2. Infeksi Infeksi saluran nafas bagian atas oleh bakteri Streptococcus, merupakan faktor pencetus timbulnya psoriasis, terutama psoriasis gutata. 3. Obat – obatan Obat-obatan tertentu seperti beta blockers, lithium dan anti malaria dapat memperburuk atau mencetuskan timbulnya proriasis. 4. Sinar Matahari Pajanan sinar matahari secara langsung terutama lebih dari 20 menit dapat memperburuk psoriasis sekitar 10%. 5. Stress Stress dapat memperburuk psoriasis hingga 30-40%.

Upload: anusha-prakash

Post on 12-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blok kulit

TRANSCRIPT

Definisi

Psoriasis ialah sejenis penyakit kulit yang penderita nya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat.

Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau timbul/hilang, penyakit ini secara klinis sifatnya

tidak mengancam jiwa, tidak menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga

dapat menurunkan kualitas hidup serta menggangu kekuatkan mental seseorang bila tidak dirawat dengan baik.

Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empat

minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan

bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak dan menebal.

Sampai saat ini penyakit Psoriasis belum diketahui penyebabnya secara pasti, sehingga belum ada pengobatan yang

db apat menyembuhkan secara total penyakit Psoriasis.

Etiologi

Penyebab psoriasis sampai sekarang belum diketahui secara pasti, namun faktor genetik diduga sebagai faktor

predisposisi terjadinya psoriasis.. Sekitar 35% penderita menunjukkan adanya riwayat keluarga, kembar identik bila

satunya kena maka yang satunya lagi memiliki peluang untuk terkena 73%. Jika satu orang tua yang menderita

psoriasis maka kemungkinan anak akan terkena 25%, tapi jika kedua orang tua menderita psoriasis maka

kemungkinan anak yang akan terkena akan meningkat menjadi 60%. Disamping itu, faktor lingkungan diduga

menjadi faktor pencetus untuk beberapa individu.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi pencetus munculnya psoriasis pada individu yang berbakat:

1. Trauma

Trauma pada epidermis maupun dermis seperti bekas garukan, bekas luka, dll dapat menimbulkan lesi psoriasis pada

tempat tersebut (fenomena koebner).

2. Infeksi

Infeksi saluran nafas bagian atas oleh bakteri Streptococcus, merupakan faktor pencetus timbulnya psoriasis,

terutama psoriasis gutata.

3. Obat – obatan

Obat-obatan tertentu seperti beta blockers, lithium dan anti malaria dapat memperburuk atau mencetuskan timbulnya

proriasis.

4. Sinar Matahari

Pajanan sinar matahari secara langsung terutama lebih dari 20 menit dapat memperburuk psoriasis sekitar 10%.

5. Stress

Stress dapat memperburuk psoriasis hingga 30-40%.

Klasifikasi

1. Eritrodermis Psoriasis

Tipe psoriasis ini sangat berbahaya, seluruh kulit penderita menjadi merah matang dan bersisik, fungsi perlindungan

kulit hilang, sehingga penderita mudah terkena infeksi.

2. Psoriatik Arthritis

Timbul dengan peradangan sendi, sehingga sendi terasa nyeri, membengkak dan kaku, sama persis seperti gejala

rematik. Pada tahap ini, penderita harus segera ditolong agar sendi-sendinya tidak sampai terjadi kropos

3. Psoriasis Guttate

Psoriasis Guttate (GUH-tate) adalah salah satu bentuk dari psoriasis yang mulai timbul sejak waktu anak-anak atau

remaja. kata guttate berasal dari bahasa Latin yang berarti “jatuh”.(drop). Bentuk psoriasis ini menyerupai bintik-

bintik merah kecil di kulit. bercak (lesions) guttate biasanya timbul pada badan dan kaki. Bintik-bintik ini biasanya

tidak setebal atau bersisik seperti bercak-bercak (lesions) pada psoriasis plak.

4. Psoriasis Inverse

Inverse psoriasis ditemukan pada ketiak, pangkal paha, dibawah payudara, dan di lipatan-lipatan kulit di sekitar

kemaluan dan panggul Tipe psoriasis ini pertama kali tampak sebagai bercak (lesions) yang sangat merah dan

biasanya lack the scale associated dengan psoriasis plak. Bercak itu bisa tampak licin dan bersinar. Psoriasis Inverse

sangat (particularly irritating) menganggu karena iritasi yang disebabkan gosokan/garukan dan keringat karena

lokasinya di lipatan-lipatan kulit dan daerah sensitif tender). terutama sangat mengganggu bagi penderita yang

gemuk dan yang mempunyai lipatan kulit yang dalam.

5. Psoriasis Kuku

menyerang dan merusak kuku dibagian bawah kuku tumbuh banyak sisik seperti serbuk, jenis ini termasuk yang

sulit/bandel untuk disembuhkan bagi penderita.

6. Psoriasis Plak

Hampir 80% dari penderita psoriasis adalah tipe Psoriasis plak yang secara ilmiah sisebut juga psoriasis vulgaris

(yang berarti umum). Tipe plak ini bersifat meradang pada kulit menimbulkan bercah merah yang dilapisi dengan

kulit yang tumbuh berwarna keperakan yang umum nya akan terlihat pada sekitar alis,lutut, kepala (seperti

ketombe), siku juga bagian belakang tubuh sekitar panggul serta akan meluas kebagian-bagian kulit lainnya.

7. Psoriasis Pustular

Kasus Psoriasis Pustular (PUHS-choo-ler) terutama banyak ditemui pada orang dewasa. Karakteristik dari penderita

PUHS-choo-ler ini adalah timbulnya Pustules putih (blisters of noninfectious pus) yang dikelilingi oleh kulit merah.

Pus ini meliputi kumpulan dari sel darah putih yang bukan merupakan suatu infeksi dan juga tidak menular. Bentuk

psioriasis yang pada umumnya tidak biasa ini mempengaruhi lebih sedikit dari 5 % dari seluruh penderita psoriasis.

Psoriasis ini, bisa terkumpul dalam daerah tertentu pada tubuh, contohnya, pada tangan dan kaki. Psoriasis Pustular

juga dapat ditemukan menutupi hampir seluruh tubuh, dengan kecenderungan membentuk suatu siklus – reddening

(membuat kulit merah??) yang diikuti oleh pembentukan pustules dan scaling.

8. Psoriasis Scalp

Psoriasis tipe ini tampak pada batas rambut, kepala (seperti ketombe), kening, sekitar leher juga dibelakang telinga,

berupa seperti sisik kulit atau serbuk

Faktor Resiko

Siapa pun dapat terkena psoriasis, tetapi faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko terserang penyakit itu :

1. Riwayat keluarga menderita psoriasis. Mungkin faktor risiko yang paling signifikan untuk psoriasis adalah

memiliki riwayat keluarga penyakit psoriasis. Sekitar satu dari tiga orang dengan psoriasis memiliki kerabat dekat

yang juga memiliki psoriasis.

2. kondisi medis lainnya. Orang dengan HIV lebih mungkin untuk mengembangkan psoriasis karena menurunnya

sistem kekebalan tubuh. Anak-anak dan orang dewasa muda dengan infeksi berulang , terutama infeksi tenggorokan

juga dapat meningkatkan risiko psoriasis.

3. Stres . Karena stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan

risiko psoriasis .

4. Obesitas. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko psoriasis inverse. Selain itu , plak yang terkait dengan

semua jenis psoriasis sering berkembang di lipatan kulit dan lipatan .

5. Merokok. Merokok tembakau tidak hanya meningkatkan risiko psoriasis tetapi juga dapat meningkatkan tingkat

keparahan penyakit psoriasis. Merokok juga dapat berperan sebagai pemicu awal penyakit ini

Untuk beberapa dekade, psoriasis merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperplasia sel epidermis dan

inflamasi dermis. Karakteristik tambahan berdasarkan perubahan histopatologi yang ditemukan pada plak psoriatik

dan data laboratorium yang menjelaskan siklus sel dan waktu transit sel pada epidermis. Epidermis pada plak

psoriasis menebal dan hiperplastik, dan terdapat maturasi inkomplit sel epidermal di atas area sel germinatif.

Replikasi yang cepat dari sel germinatif sangat mudah dikenali, dan terdapat pengurangan waktu untuk transit sel

melalui sel epidermis yang tebal. Abnormalitas pada vaskularisasi kutaneus ditandai dengan peningkatan jumlah

mediator inflamasi, yaitu limfosit, polimorfonuklear, leukosit, dan makrofag, terakumulasi di antara dermis dan

epidermis. Sel-sel tersebut dapat menginduksi perubahan pada struktur dermis baik stadium insial maupun stadium

lanjut penyakit.

Terdapat beberapa factor yang berperan sebagai etiologi psoriasis, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.    Faktor Genetik

Sekitar 1/3 orang yang terkena psoriasis melaporkan riwayat penyakit keluarga yang juga menderita psoriasis. Pada

kembar monozigot resiko menderita psoriasis adalah sebesar 70% bila salah seorang menderita psoriasis. Bila

orangtua tidak menderita psoriasis maka risiko mendapat psoriasis sebesar 12%, sedangkan bila salah satu orang tua

menderita psoriasis maka risiko terkena psoriasis meningkat menjadi 34-39%. Berdasarkan awitan penyakit dikenal

dua tipe yaitu:

a.    Psoriasis tipe I dengan awitan dini dan bersifat familial

b.    Psoriasis tipe II dengan awitan lambat dan bersifat nonfamilial

Hal lain yang menyokong adanya factor genetic adalag bahwa psoriasi berkaitan dengan HLA. Psoriasis tipe I

berhubungan dengan HLA-B13, B17, Bw57 dan Cw6. Psoriasis tipe II berkaitan dengan HLA-B27 dan Cw2,

sedangkan psoriasis pustulosa berkaitan dengan HLA-B27.

2.    Faktor Imunologik

       Defek genetic pada psoriasis dapat diekspresikan pada salah satu dari ketiga jenis sel yaitu limfosit T, sel

penyaji antigen (dermal) atau keratinosit. Keratinosit psoriasis membutuhkan stimuli untuk aktivasinya. Lesis

psoriasis matang umumnya penuh dengan sebukakan limfosit T di dermis yang terutama terdiri atas limfosit T CD4

dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis. Sedangkan pada lesi baru pada umumnya lebih didominasis oleh

sel linfosit T CD8. Pada lesi psoriasis terdapat sekitar 17 sitokin yang produksinya bertambah. Sel Langerhans juga

berperan dalam imunopatogenesis psoriasis. Terjadinya proliferasi epidermis dimulai dengan adanya pergerakan

antigen baik endogen maupun eksogen oleh sel langerhans. Pada psoriasis pembentukan epidermis (turn over time)

lebih cepat, hanya 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari.

         psoriasis merupakan penyakit autoimun. Lebih 90% dapat mengalami remisi setelah diobati dengan

imunosupresif. Berbaga factor pencetus pada psoriasis yang disebutkan dalam kepustakaan diantaranya adalah stress

psikis, infeksi fokal, trauma (Fenomenan Kobner), endokrin, gangguan metabolic, obat, alcohol dan merokok. Stress

psikis merupakan factor pencetus utama. Infeksi fokal mempunyai hunungan yang erat dengan salah satu jenis

psoriasis yaitu psoriasis gutata, sedangkan hubungannya dengan psoriasis vulgaris tidak jelas. Pernah dilaporkan

kesembuhan psoriasis gutata setelah dilakukan tonsilektomi. Umumnya infeksi disebabkan oleh Streptococcus.

Faktor endokrin umumnya berpengaruh pada perjalan penyakit. Puncak insidens psoriasis terutama pada masa

pubertas dan menopause. Pada waktu kehamilan umumnya membaik sedangkan pada masa postpartum umumnya

memburuk. Gangguan metabolisme seperti dialysis dan hipokalsemia dilaporkan menjadi salah satu factor pencetus.

Obat yang umumnya dapat menyebabkan residif ialah beta adrenergic blocking agents, litium, anti malaria dan

penghentian mendadak steroid sistemik.

Ada beberapa faktor predisposisi yang dapat menimbulkan penyakit ini, yaitu: 

1.    Faktor herediter bersifat dominan otosomal dengan penetrasi tidak lengkap.

2.    Faktor-faktor psikis, seperti stres dan gangguan emosis. Penelitian menyebutkan bahwa 68% penderita psoriasis

menyatakan stress, dan kegelisahan menyebabkan penyakitnya lebih berat dan hebat.

3.    Infeksi fokal. Infeksi menahun di daerah hidung dan telinga, tuberkulosis paru, dermatomikosis, arthritis dan

radang menahun ginjal.

4.    Penyakit metabolic, seperti diabetes mellitus yang laten.

5.    Gangguan pencernaan, seperti obstipasi.

Faktor cuaca. Beberapa kasus menunjukkan tendensi untuk menyembuh pada musim panas, sedangkan pada musim

penghujan akan kambuh dan lebih hebat

Patofisiologi

Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan alamiah penyakit ini sangat

berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-

pembuluh darah dermis bagian atas. Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel yang membelah

dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke bagian permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-

sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal ( sisik yang

berwarna seperti perak ). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh

kadar nukleotida siklik yang abnormal , terutama adenosin monofosfat(AMP)siklik dan guanosin monofosfat (GMP)

siklik. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut dalam

mempengaruhi plak psoriatik belum dapat dimengerti secara jelas.

 

Tanda dan Gejala

- Mengeluh gatal ringan.

- Predileksi : eritema yang meninggi dengan skuama diatasnya ( berlapis-lapis, kasar berwarna putih seperti mika

dan transparan.

- Besar kelainan bervariasi : lentikuler, numuler atau plakat dapat berkonfluen.

- Tanda auspitz yaitu apabiula skuama dikupas lapis demi lapis dikupas, maska pada lapisan yang terbawah tampak

kulit berwarna merah dan terlihat bintik-bintik darah.

- Tempat predileksi pada daerah-daerah yang sering terkena geseran-geseran atau tekanan seperti : siku, lutut,

punggung dan daerah lain batas kulit kepala.

- Kelainan pada kuku yakni sebanyak kira-kira 50%, yang agak khas terjadi piting nail berupa lekukan-lekukan

milier dan kelainan tidak khas yaitu keruh dan tebal.

- Kelainan pada sendi umunya bersifat poliartikuler, tempat predileksi pada sendi interfalang distal terbanyak pada

usia 30-50 tahun.

 

Pemeriksaan

pemeriksaan penunjang pada penyakit prosiasis adalah pemeriksaan laboratorium yang dapat membantu menyokong

diagnosis psoriasis tidak banyak. Pemerik,saan yang bertujuan mencari penyakit yang menyertai psoriasis perlu

dilaksanakan, seperti pemeriskaan darah rutin, mencari penyakit infeksi, pemeriksaan gula darah, kolesterol untuk

penyakit diabetes mellitus.

Penatalaksanaan

pengobatan sempurna pada penyakit psoriasis belum ada karena penyebabnya belum diketahui secara pasti. Dalam

kepustakaan terdapat banyak cara pengobatan, sebagian hanya berdasarkan empirik. Psoriasis sebaiknya diobati

secara topical, jika hasilnya tidak memuaskan baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efek samping

pengobatan sistemik lebih banyak.

a. Pengobatan Topikal

1) Preparat ter ( ter kayu, fosil atau batubara) dengan konsentrasi 2-5%.

2) Kortikosteroid : jika lesi hanya beberapa dapat pula disuntikkan triamsinolon asetonid intralesi seminggu sekali.

3) Distranol (antralin) 0,2 – 0,8 % dalam pasta atau salep, kesembuhan tampak sesudah 3 minggu dan dapat bertahan

beberapa bulan.

4) Pengobatan dengan penyinaran (PUVA) yaitu kombinasi psoralen dan sinar ultraviolet 0,6 mg/kg berat badan.

Diberikan oral 2 jam sebelum disinar degan sinar ultraviolet. Pengobatan dilakukan 2x seminggu, kesembuhan

terjadi setelah 2-4 kali pengobatan. Selanjutnya dilakukan pengobatan rumatan (maintainance) tiap 2 bulan.

b. Pengobatan Sistemik

1) Kortikosteroid : hanya digunakan pada eritroderma psoriasis eritrodermik dan psoriasis pustulosa generalisata.

Dosis permulaan 40-60 mg prednisone sehari.

2) Obat sitostatik : obat yang biasanya digunakan ialah metotreksat.

3) Levodopa : Desisnya antara 2 x 250 mg – 3 x 500 mg

4) DDS (Diaminodifenilsulfon) : dipakai sebagai pengobatan psoriasis pustulosa tipe barber dengan dosis 2 x 100

mg sehari.

5) Etretinat (tegison, tigason) : dosisnya pada bulan pertama diberikan 1 mg / kg BB jika belum terjadi perbaikan

dosis dapat dinaikkan menjadi 1½ mg / kg BB.

6) Siklosporin : dosisnya 6 mg / kg BB sehari.

 

Prognosis

prognosis dari psoriasis adalah tidak menyebabkan kematian tetapi bersifat kronik residif.  sedangkan  komplikasi

psoriasis adalah sebagai berikut :

a) Dapat menyerang sendi, menimbulkan arthritis psoriasis

b) Psoriasis pustulosa : pada eritema timbul pustule miliar. Jika menyerang telapak tangan dan kaki serta ujung jari

disebut psoriasis pustule tipe barber. Namun, jika pustule timbul pada lesi psoriasis dna juga kulit diluar lesi, dan

disertai gejala sistemik berupa panas / rasa terbakar disebut tipe zumbusch.

c) Psoriasis eritrodermia : jika lesi psoriasis terdapat diseluruh tubuh dengan skuama halus dan gejala konstitusi

berupa badan terasa panas dingin.