prosiding seminar nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/prosiding nasional aptekindo...

15

Upload: ngonhan

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)
Page 2: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

ii

Prosiding Seminar Nasional

Dalam Rangka Konvensi Nasional VIII dan Asosiasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) dan Temu Karya XIX FT/FPTK-JPTK se

Indonesia.

dengan Tema:

PERANAN PENIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM MASYARAKAT EKONOMI

ASEAN (MEA)

X, 2323 halaman, 28 Cm

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Copyright @ 2016 ISBN:

Steering Committee :

1. Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si 2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. 3. Dr. Syahril, M.Eng 4. Dr. Riadi, M.Pd., MT. 5. Dr. Nur Qudus, MT

6. Dr. Andoko, ST, MT 7. Dr.Widarto 8. Prof.. Dr. henry Sumual, M.Si 9. Dr. Muh yahya, M.Eng. 10. Prof. Eko Hariadi, M.Si

Penyunting: 1. Dr. Nathanael Sitangang, ST, M.Pd. 2. Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc. 3. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd. 4. Dr. Eka Daryanto, MT.

5. Dr. R Mursid, M.Pd. 6. Dr. Arif Rahman, M.Pd. 7. Janter P. Simanjunntak, MT, Ph.D.

Diterbitkan Oleh: Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Alamat Penerbit: Jln. Willem Iskandar, Psr V Medan 20222; Telp (061) 6636757; Fax. (061) 6613319-6614002 Website: http//www.aptekindo.unimed.ac.id

Page 3: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

hidayah yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku Prosiding Seminar Nasional

dalam rangka Konvensi Nasional VIII dan Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Indonesia (APTEKINDO) dan Temu Karya XIX FT/FPTK-JPTK se Indonesia pada tanggal

03 s/d 06 Agustus 2016 di Universitas Negeri Medan dapat terlaksana dengan baik.

Tujuan utama seminar ini adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan

pendidikan pada bidang teknologi kejuruan dalam tema “Peranan Pendidikan Teknologi

Dan Kejuruan Dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” yang diaplikasikan dari hasil-

hasil penelitian dalam upaya meningkatkan hasil lulusan yang memiliki kompetensi dengan

standar yang mengacu pada dunia internasional, sehingga lulusan LPTK-PTK mampu

bersaing dalam pasar tenaga kerja pada MEA. Oleh karena itu melalui kegiatan seminar

nasional, konvensi dan temu karya FPTK/FT-JPTK seluruh Indonesia diharapkan terhimpun

pemikiran-pemikiran dalam upaya pengokohan peran LPTK dalam meningkatkan mutu dan

pendidikan guru vokasi di Indonesia.

Semoga buku prosiding ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, untuk

kepentingan pengembangan ilmu, teknologi, seni, dan budaya. Di samping itu, diharapkan

juga dapat menjadi referensi bagi upaya pembangunan bangsa dan negara.

Melalui kesempatan ini panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah mendukung terselenggaranya kegiatan seminar nasional, konvensi dan temu karya

FPTK/FT-JPTK seluruh Indonesia ini. Kepada seluruh pemakalah dan peserta seminar,

diucapkan terima kasih atas partisipasinya dan selamat berseminar semoga sukses.

Medan, 6 Agustus 2016 Ketua Umum, Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. NIP. 195802221981031001

Page 4: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

i

Makalah Kunci Strategi Pembelajaran Berbasis Keunggulan Persaingan Tenaga Kerja pada MEA

Oleh: Prof. Intan Ahmad, Ph.D (Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Kemenristekdikti) Makalah Utama MEA dan Pendidikan Tinggi: Perspektif Perubahan Budaya Belajar dan Pembelajaran

Oleh: Prof. Dr. syawal Gultom, M.Pd. (Rektor Universitas Negeri Medan)

Penyiapan Tenaga Kerja melalui Pendidikan Kejuruan dalam Menghadap MEA

Oleh: Drs. M. Mustaghfirin, MBA (Direktur Pembinaan SMK)

Page 5: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

DAFTAR ISI

Prakata ................................................................................................ .................................. i

Susunan Panitia..................................................................................................................... ii

Daftar Isi ...................................................................................................... .......................... v

Sub Tema1 : Pengembangan Kapasitas Guru Teknik dan Kejuruan

A-01-024 USULAN MODEL PENDIDIKAN PROFESI GURU KEJURUAN DI INDONESIA

Bernardus Sentot Wijanarka, Universitas Negeri Yogyakarta

A-01-008 PENDIDIKAN (GURU VOKASIONAL) TEKNIK ARSITEKTUR: SEBUAH JALAN TENGAH

M. Syaom Barliana, Universitas Pendidikan Indonesia

A-01-022 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU

SMKN KOTA MANADO

Henny Mokoginta, Universitas Negeri Manado

A-01-013 KESIAPAN PESERTA PROGRAM SARJANA MENGAJAR DALAM MELAKSANAKAN

LAYANAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PRODUKTIF SMK

Maftuchin Romlie,

A-01-009 RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM PENGALAMAN

LAPANGAN (PPL) DALAM UPAYA PEMENUHAN GURU SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN DI DAERAH TERPENCIL

Dedi Supriawan, dan Wowo K Sunaryo,Universitas Pendidikan Indonesia

A-01-012 MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN

GURU PRODUKTIF DI SMK PARIWISATA

Rizkie Julian, Ellis Endang Nikmawati, dan Sri Subek, Universitas Pendidikan

Indonesia

A-01-005 OPTIMALISASI PERAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI (DUDI) DALAM

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMK SECARA BERKELANJUTAN

Putu Agus Mayuni, dan Ni Wayan Sukerti, Universitas Pendidikan Ganesha

A-01-033 PELAKSANAAN TEACHING FACTORY MELALUI PEMBELAJARAN MANAJEMEN

USAHA MODISTE PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA

Esin Sintawati, Universitas Negeri Malang

A-01-026 PENGARUH TEKAD DIRI TERHADAP KINERJA ADAPTIF KEPALA SMK KOTA MEDAN

Rosnelli, Universitas Negeri Medan

A-01-004 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PEMBELAJARAN COMPETENCE BASED TRAINING (CBT)

BERBASIS KOMPETENSI KERJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Riana T Mangesa, Universitas Negeri Makassar

Page 6: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

A-05-051 INOVASI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(SMK) BERBASIS MODULAR INTERACTIVE TUTORIAL

Hasanah dan Muhammad Nasir Malik, Universitas Negeri Makassar

A-05-052 ANALISA PERBANDINGAN AKURASI AVOMETER LABORATORIUM INSTALASI

LISTRIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DENGAN AVOMETER KONTRAKTOR

INSTALASI LISTRIK TERHADAP MC-5

Massus Subekti, Parjiman, Universitas Negeri Jakarta

A-05-053 STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN REDUKSI PRESSURE DROP SALURAN SEMPIT

BERPENAMPANG BUJUR SANGKAR DENGAN KONFIGURASI SILINDER SIRKULAR

DENGAN DISTURBANCE BODY BERBENTUK CIRCULAR DAN SQUARE

Nuzul Hidayat, Donny Fernandez, Universitas Negeri Padang

A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT) TERHADAP

KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR INJEKSI

Toto Sugiarto, Dwi Sudarno Putra, Universitas Negeri Padang

A-05-055 PENGARUH PENGATURAN START OF INJECTION DAN DURASI INJEKSI CNG

TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK (SFC)PADA MESIN DIESEL

SISTEMDUAL FUELSOLAR-CNG

Ahmad Arif, Erzeddin Alwi, Universitas Negeri Padang

A-05-056 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI UNIMA MELALUI KOMITMEN KERJA

Christine Takarina Meitty Manoppo, Universitas Negeri Manado

A-05-057 INOVASI STRATEGI PEMBELAJARAN VAK MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN

KREATIVITAS PEMBELAJARAN CIPTA KARYA BOGA

Ni Desak Made Sri Adnyawati, Universitas Pendidikan Ganesha

A-05-058 PENGEMBANGAN MEDIA GIZI BERBASIS JEJARING SOSIAL UNTUK REMAJA

DENGAN ORANG TUA PENDERITA DIABETES MELITUS

Rusilanti, Ari Istiany, dan Yeni Yulianti, Universitas Negeri Jakarta

A-05-059 PERANCANGAN SEKSI UJI TEROWONGAN ANGIN SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN DI JURUSAN TEKNIK MESIN UNJ

Catur Setyawan K., Universitas Negeri Jakarta

A-05-060 PIPA KALOR PEMINDAH PANAS KAPASITAS BESAR DAN CEPAT

Nugroho Gama Yoga, Universitas Negeri Jakarta

A-05-061 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN

DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK N 1 BUKITTINGGI

Habibullah, Onil Adrian, Universitas Negeri Padang

Page 7: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

A-05-051

INOVASI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN (SMK) BERBASIS MODULAR

INTERACTIVE TUTORIAL

Hasanah; dan Muhammad NasirMalik

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNM

[email protected]; dan [email protected]

ABSTRAK : Penelitian ini menghasilkan sebuah inovasi pembelajaran kewirausahaan berbasis modul tutorial

interaktif. Inovasi pembelajaran ini adalah sebuah pembaharuan pada pembelajaran kewirausahaan

menggunakan modul interaktif berbasis multimedia. Modul ini praktis dan efektif digunakan untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi kewirausahaan dan praktik-praktik kewirausahaan,

sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri, produktif dan dapat bersaing di

era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research

& Development). Pengembangan inovasi Pembelajaran Kewirausahaan berbasis modul tutorial interaktif

merupakan aktivitas utama dalam penelitian ini. Tempat penelitian adalah di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) di Kota Makassar. Hasil yang dicapai berdasarkan tujuan, yakni: (1) menghasilkan inovasi

pembelajaran kewirausahaan berbasis modul tutorial interaktif, (2) modul interaktif yang dihasilkan praktis

digunakan di SMK, dan (3) modul interaktif yang dihasilkan efektif meningkatkan aktivitas peserta didik SMK.

Kata Kunci: Inovasi, kewirausahaan, tutorian, praktis, efektif

I. PENDAHULUAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) mulai

diberlakukan di awal tahun 2016, termasuk di Indonesia. MEA atau AEC adalah bentuk kerjasama

antar anggota negara-negara ASEAN yang terdiri dari Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos,

Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Melalui MEA terjadi pemberlakuan

perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi

perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN. MEA dirancang untuk mewujudkan wawasan

ASEAN 2020. Dengan diberlakukannya MEA atau AEC mulai tahun 2016 ini persaingan usaha

semakin sengit. Pertanyaannya adalah, apakah pelaku usaha di Indonesia sudah siap dalam

menghadapi persaingan yang sangat ketat ini?.

Beberapa persyaratan umum harus dimiliki sebuah negara supaya produk barang dan jasa bisa

bersaing antara negara ASEAN yakni negara-negara ASEAN haruslah mempersiapkan sumber daya

manusia (SDM) yang terampil, cerdas, dan kompetitif. Salah satu lembaga yang dapat berperan

mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, cerdas dan kompetitif adalah lembaga

pendidikan kejuruan (vokasi). Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai salah satu jalur pendidikan

vokasi yang ada di Indonesia sangat memerlukan perhatian yang serius dalam mempersiapkan peserta

didik yang siap berkompetisi dan berkolaborasi di dunia kerja setelah mereka lulus. SMK adalah salah

satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga terampil tingkat menengah seharusnya dibekali

dengan pengetahuan kewirausahaan agar lulusannya bukan hanya pencari kerja, tetapi dapat

menciptakan lapangan pekerjaan dengan membuka usaha sendiri atau mandiri setelah mereka lulus.

Page 8: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

Apalagi di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, para lulusan SMK diharapkan dapat

mengembangankan ekonomi kreatif dan atau dapat menjadi tenaga kerja yang kreatif dan dapat

bersaing di era MEA ini.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan bagian integral dari sektor-sektor ekonomi

yang ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional perlu terus dikembangkan kualitas dan

kuantitasnya. Kualitas sekolah menengah kejuruan dapat merefleksikan kualitas tenaga kerja

Indonesia yang perlu terus dibangun untuk meningkatkan keunggulan kompetitif sumber daya

manusia Indonesia. Dengan demikian sekolah menengah kejuruan memegang peranan penting dalam

menekan angka pengangguran di Indonesia. Untuk itu, perlu terus mengaktualisasikan kemampuan

sumber daya manusia dan peralatannya agar selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia (Renstra

Dit. PSMK 2010-2014).

Karena itu, diperlukan perubahan teknis dan ekonomis terhadap dunia pendidikan kejuruan.

Secara teknis pendidikan kejuruan harus diarahkan kepada pembentukan calon-calon tenaga kerja

yang siap berkembang, adaptif, mampu bekerja dalam tiem dan sekaligus juga dapat bekerja secara

mandiri. Pendidikan kejuruan harus berorientasi ekonomis dan produktif, yang diharapkan

menghasilkan entrepreneur muda yang andal. Selain memiliki jiwa entrepreneur, peserta didik di

SMK diharapkan dapat mengikuti perkembangan teknologi, dapat menguasai dan menerapkannya.

Menurut Djojonegoro (1998: 37) bahwa karakteristik pendidikan kejuruan adalah: 1)

diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja, 2) pendidikan kejuruan

didasarkan atas “demand driven” atau kebutuhan dunia kerja, 3) fokus isi pendidikan kejuruan

ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan dunia

kerja, 4) penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan peserta didik harus pada ” hands on” atau

performa dalam dunia kerja, 5) hubungan yang erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses

pendidikan kejuruan, 6) pendidikan kejuruan yang baik harus memiliki sifat responsif dan antisipatif

terhadap kemajuan teknologi, 7) pendidikan kejuruan seharusnya lebih menekankan pada “learning

by doing” dan “hands on experience”, 8) pendidikan kejuruan memerlukan fasilitas mutakhir untuk

kegiatan praktik. 9) pendidikan kejuruan memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar

dibandingkan pendidikan umum lainnya.

Selain hal tersebut di atas, sekolah menengah kejuruan juga harus mampu membekali peserta

didiknya tentang kewirausahaan. Kewirausahaan bukan saja diperlukan peserta didik untuk persiapan

terjun dalam dunia kerja, akan tetapi diperlukan juga untuk membentuk jiwa atau kepribadian siswa

yang tangguh, kreatif, inovatif, dan kecakapan yang diperlukan dalam kehidupan (life skills).

Kecakapan hidup ini sangat diperlukan oleh siapa saja di tengah kompetisi hidup yang semakin ketat

di era masyarakat Ekonomi ASIAN (MEA).

Salah satu mata pelajaran yang ada di SMK, yaitu mata pelajaran Kewirausahaan yang

merupakan mata kuliah wajib perlu dikembangkan. Mata pelajaran kewirausahaan diberikan pada

jenjang SMK adalah bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang

Page 9: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan sebagai wirausaha. Dan meningkatkan jumlah para

wirausaha yang berkualitas, mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk

menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas yang dapat bersaing, handal dan unggul.

Kewirausahaan menurut Suryana (2008: 10) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari

tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk

memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan adalah

kemampuan kreatif, inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses (Suryana, 2008: 2). Lebih jauh Zemmerer (2008: 59) mengatakan bahwa

kewirausahaan merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan

inovasi terhadap kebutuhan dan peluang pasar.Termasuk menerapkan strategis terfokus terhadap ide

dan pandangan baru untuk menciptakan produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan pelanggan atau

memecahkan masalah.

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan

persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. Sedangkan menurut Nasution

(2007: 4) bahwa Kewirausahaan adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan, dan proses

yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan mengembangkan usaha

mereka. Lebih lanjut, Sunyoto & Wahyuningsih (2009: 2) mengatakan bahwa Kewirausahaan adalah

mental dan sikap, jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti

meningkatkan penghasilan.

Lembaga pendidikan harus serius mempersiapkan lulusan yang berkualitas. Oleh sebab itu,

paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher centred Learning) sudah tidak relevan

lagi, oleh sebab itu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Student centred learning) dengan

dukungan strategi dan materi pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi (IT) sangat dibutuhkan

di semua tingkatan satuan pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti tentang mata pelajaran

kewirausahaan di beberapa SMK di Provinsi Sulawesi Selatan, ternyata materi ajar yang digunakan

guru masih berupa bahan ajar biasa (diktat mata pelajaran), yang belum berbasis multimedia, sehingga

peserta didik jenuh dan merasa bosan mengikuti pelajaran tersebut. Akibatnya, peserta didik kurang

berminat mengikuti pelajaran kewirausahaan, jiwa wiarausaha (entrepreneur) mereka tidak mungkin

dapat terbentuk. Keluhan guru sebagai pendidik, bahwa kurangnya waktu yang dialokasikan untuk

mata pelajaran kewirausahaan, yakni hanya 2 x 45 menit sehingga tidak ada waktu untuk praktik

kewirausahaan.

Berdasarkan permasalahan-tersebut, maka perlu dikembangkan sebuah inovasi pembelajaran

kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, yang dilengkapi dengan CD Tutorial. Hal ini

dapat memudahkan peserta didik belajar secara mandiri, fungsi Pendidik hanya sebagai fasilitator dan

motivator. Dengan adanya modul yang dilengkapi dengan CD Tutorial diharapkan peserta didik

dapat termotivasi dan terinspirasi mengkaji materi secara baik dan dapat mempraktikkannya melalui

Page 10: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

tugas-tugas yang diberikan dalam modul tersebut. Dengan demikian, inovasi pembelajaran

Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial ini praktis digunakan untuk meningkatkan

pemahaman peserta didik terhadap materi kewirausahaan dan praktik-praktik kewirausahaan,

sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, produktif dan dapat bersaing di era

MEA ini.

Modular Interactive Tutorial merupakan modul pembelajaran yang berisi langkah-langkah

desain program pembelajaran dengan menggunakan action script tertentu yang dilengkapi dengan

petunjuk pengerjaan (tutorial) secara sistematis. Modul elektronik ini dirancang untuk digunakan

sebagai suplemen dalam mata pelajaran kewirausahaan di SMK.

Menurut Miarso (2009:490) bahwa pengertian modul interaktif dalam perkembangan dan

pemamfaatkan kemajuan ICT khususnya pada penggunaan teknologi komputer, pembuatan bahan ajar

dapat dibuat menjadi program interaktif karena gambar dan pesan dapat ditampilkan melalui tombol

komputer. Sedang menurut Pradirawilaga dkk (1994:42) bahwa keunggulan pembelajaran berbasis

komputer adalah dapat bersifat tutorial dimana pembelajaran dapat diberikan latihan dan

pengulangan, permainan dan simulasi. Dari kajian di atas dapat dipahami bahwa bahan ajar cetak

dapat dikembangkan menjadi program interaktif termasuk membuat modul berbasis komputer.

Dikatakan interaktif karena pengguna akan mengalami interaksi dan bersikap aktif misal aktif

memperhatikan gambar, memperhatikan tulisan yang bervariasi warna atau bergerak, suara, animasi

bahkan video dan film. Membuat modul interaktif dapat dengan menggunakan salah satu program

shoftware atau gabungan beberapa shofware komputer seperti microsoft power point, authorware,

micromedia captive, macromedia flash, cool audition, photo shop, movi maker dan lain-lain.

Modular Interactive Tutorial yang dihasilkan berupa teks, gambar, suara dan bahkan bisa

digabungkan dengan video, film dan dilengkapi tombol-tombol interaktif, dan evaluasi interaktif.

Modul ini dapat diakses dengan menggunakan komputer, dapat dikopi melalui flash disc, CD

(Compact Disk). dan eksternal memory. Modul interaktif dapat membuat pembelajaran menjadi lebih

aktif, simpel, mudah, indah dan menyenangkan. Bahkan pembelajaran dapat dilakukan dengan

menembus ruang dan waktu. Dengan demikian modul interaktif bisa menjadi ekonomis dan praktis.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa modul multimedia interaktif adalah modul yang

dikembangkan dan dilengkapi dengan beberapa hasil dari program shofware sehingga modul menjadi

interaktif.

Salah satu alternatif media pembelajaran yaitu penggunaan multimedia interaktif, yakni:

Modular interactive tutorial yang dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk). Multimedia interaktif

ini dirancang khusus dengan menggunakan bermacam-macam software yang dipadukan dengan

bentuk-bentuk media visual seperti video sehingga peserta didik tidak hanya mendengar, melihat, tapi

juga dapat melakukan sendiri proses pembelajarannya. Penggunaan CD multimedia interaktif ini

diharapkan efisien dari segi waktu dan kejelasan materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan

baik. Modular interactive tutorial digunakan sebagai alat bantu pembelajaran kewirausahaan di SMK.

Page 11: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

Model pembelajaran sangat diperlukan untuk memandu proses belajar secara efektif. Model

pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang

humanistik, lentur, adaptif, berorientasi kekinian, memiliki sintak pembelajaran yang sedehana,

mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang disasar. Model pembelajaran yang

dapat diterapkan pada bidang studi hendaknya dikemas koheren dengan hakikat pendidikan bidang

studi tersebut. Namun, secara filosofis, tujuan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi peserta didik

dalam penumbuhan dan pengembangan kesadaran belajar, sehingga mampu melakukan olah pikir,

rasa, dan raga dalam memecahkan masalah kehidupan di dunia nyata. Terdapat beberapa model-

model desain pembelajaran, yakni: Model Dick and Lou Carrey, model ASSURE, Model cycle, Model

Kemp, Model ADDIE dan lain (Benny, 2009:97).

Menurut Smaldino, S.E., Russell, J.D. Heinich, R. & Molenda, M. (2005), bahwa untuk

menciptakan sebuah aktivitas pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media dan teknologi,

diperlukan adanya sebuah proses perencanaan atau desain yang baik, dan model desain yang cocok

adalah model ASSURE. Oleh sebab itu, pengembangan model pembelajaran kewirausahaan berbasis

Modular Interactive Tutorial yang menggunakan multimedia mengikuti desain model Pembelajaran

ASSURE (Analyze Learners; State objectives; Select Methods, media, and materials; Utilize

materials; Requaire learners participation; Evaluate and revise).

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research & Development).

Pengembangan Inovasi Pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial (MIT) di

SMK merupakan aktivitas utama dalam penelitian ini.

Tahapan pengembangan Inovasi pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive

Tutorial, mengikuti desain model Pembelajaran ASSURE. Langkah-langkah penting yang perlu

dilakukan dalam model desain system pembelajaran ASSURE, meliputi beberapa aktivitas, yaitu: (1)

Melakukan analisis karakteristik siswa (Analyze Learner), (2) Menetapkan tujuan pembelajaran (State

objectives), (3) Memilih media, metode pembelajaran dan bahan ajar (Select Methods, media, and

materials), (4) Memanfaatkan Modul ajar (Utilize materials), (5) Melibatkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran (Requaire learners participation), (6) Evaluasi dan Revisi (Evaluate and revise). Lokasi

penelitian di sekolah menengah kejuruan di Kota Makassar dengan subjek penelitian adalah: (1)

SMKN 6 Makassar; (2) SMKN 5 Makassar.

Kepraktisan model diamati dari tingkat keterlaksaan sintaks pembelajaran, sedangkan

keefektifan model diukur dari ketercapaian tujuan pembelajaran, yakni terjadinta interaksi yang baik

antara peserta didik dan guru dikelas, aktivitas dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran

meningkat, serta respons positif dari peserta didik dan guru, Sedangkan teknik pengujiannya

menggunakan t-test.

Secara lengkap tahapan pengembangan pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular

Interactive Tutorial dapat disajikan seperi Gambar 1 di bawah ini.

Page 12: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

Analisis

Karakteristik Siswa

Menetapkan Tujuan

Pembelajaran

Analisis Kurikulum

SMKAnalisis Pembelajaran

Kewirausahaan di SMK

Memilih Media

Memilih Materi Pembelajaran

Memilih Metode

Desain Modular

Interactive Tutorian,

dan

Desain Instrumen

Penelitian

Modul Pembelajaran KWU

Tutorian Interaktif, dan

Instrumen-instrumen

Penelitian

VALIDASI AHLI:

- Ahli Materi

- Ahli Media

VALID?

MODULAR INTERACTIVE

TUTORIAL

Yang Praktis dan Efektif

UJI COBA, 1, 2

REVISI

TIDAK

YA

Gambar 1: Tahapan pengembangan Pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial

III. HASIL PENELITIAN

Kepraktisan Model diukur dari tingkat keterlaksanaan model. Keterlaksanaan model adalah

keterlaksanaan seluruh aktivitas pembelajaran sesuai dengan sintaks atau tahapan-tahapan

pembelajaran yang telah dirancang. Persentasi keterlaksanaan pembelajaran diamati oleh pengamat

independen yang membantu peneliti mengamati seluruh aktivitas selama proses pembelajaran

berlangsung. Inovasi pembelajaran kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial yang

dikembangkan praktis digunakan dalam proses pembelajaran, diukur dari tingkat keterlaksanaan

sintaks pembelajaran, secara lengkap seperti Gambar 2.

Selanjutnya hasil pengamatan aktivitas guru dan perilaku peserta didik selama ujicoba, seperti

disajikan dalam Gambar 3 dan Gambar 4, menunjukkan bahwa aktivitas guru dan perilaku peserta

didik termasuk dalam kategori baik.

Gambar 2 Hasil Analisis tingkat Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis tingkat keterlaksanaan sintaks pembelajaran seperti pada Gambar 2

di atas, tampak bahwa Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial

dalam proses pembelajaran praktis dapat digunakan oleh guru di kelas.

0

100

1 2 3 4 5

12.5 13.5 14.5 15.5 16

78.13 84.38 90.63 96.88 100.00

%

Ket

erla

ksan

aan

Penilaiak ke- Rerata Skor

Page 13: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

Gambar 3 Hasil analis Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Gambar 4: Hasil analis Pengamatan Aktivitas Peserta didik dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis pengamatan aktivitas guru dan aktivitas peserta didik dalam

pembelajaran, terlihat bahwa aktivitas guru dan peserta didik sangat baik dan meningkat setiap

pertemuan. Ini berarti bahwa terjadi interaksi yang sangat baik antara guru dan peserta didik, dengan

demikian motivasi peserta didik mempelajari modul interaktif tutorial tersebut sangat tinggi sehingga

tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi ajar tinggi. Ini merupakan sebuah pembeharuan atau

inovasi dalam pembelajaran. Dengan demikian, Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis

Modular Interactive Tutorial, efektif meningkatkan aktivitas dan motivasi peserta didik dalam

pembelajaran.

Aktivitas peserta didik berdasarkan ujicoba tersebut seperti pada Gambar 4 di atas rata-rata

baik, artinya dengan adanya modul interaktif tersebut peserta didik dapat termotivasi dan terinspirasi

mengikuti pelajaran dengan baik. Modular Interactive Tutorial yang dihasilkan berupa teks, gambar,

suara dan bahkan bisa digabungkan dengan video, film dan dilengkapi tombol-tombol interaktif, dan

evaluasi interaktif. Modul ini dapat diakses dengan menggunakan komputer, dapat dikopi melalui

flash disc, CD (Compact Disk) dan eksternal memory. Modul interaktif dapat membuat pembelajaran

menjadi lebih aktif, simpel, mudah, indah dan menyenangkan. Bahkan pembelajaran dapat dilakukan

dengan menembus ruang dan waktu. Dengan demikian modul interaktif tutorial yang dikembangkan

praktis digunakan dalam pembelajaran serta efektif meningkatkan aktivitas dan motivasi peserta didik

dalam mengkaji materi yang ada di modul, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini

didukung oleh hasil penelitian dari Sunismi dan Mulin Nu’man (2012: 205) bahwa penggunaan media

Pembelajaran Interaktif dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar peserta didik.

Efektivitas juga dapat diukur dari respons peserta didik dan Guru. Berdasarkan hasil ujicoba

produk, yakni setelah selesai dilaksanakan pembelajaran di kelas dengan menggunakan Inovasi

pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial,maka diberikanlah angket

respons peserta didik dan guru terhadap implementasi model tersebut, sehingga hasilnya dapat diamati

pada Gambar 5 di bawah ini.

2.602.803.003.203.403.60

1 2 3 4 5

Re

rata

Sko

r

Penilaian ke-

UP

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

1 2 3 4 5

Re

rata

Sko

r

Penilaian ke-

UP

Page 14: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

,

Gambar 5: Hasil analisis Respons Peserta didik dan Guru

Salah satu indikator keefektifan model adalah hasil angket respons peserta didik dan guru

terhadap penerapan pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, bahwa

secara umum peserta didik dan guru memberikan respons yang sangat positif terhadap penerapan

Model tersebut, sebagaimana disajikan pada Gambar 5 di atas. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial, praktis dan efektif

digunakan dalam pembelajaran kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

IV. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya

bahwa pembelajaran Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial yang telah dikembangkan

dapat dilaksanakan dengan baik sesuai sintaks pembelajarannya, interaksi antara peserta didik dan

guru dalam pembelajaran juga tergolong sangat tinggi sehingga aktivitas peserta didik dan Guru dari

hasil pengamatan dalam kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran

Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial praktis digunakan di SMK. Demikian juga hasil

analisis respon peserta didik dan guru yang merupakan salah satu indikator keefektifan, bahwa secara

umum peserta didik dan guru memberikan respons yang sangat positif terhadap penerapan Model

tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Inovasi pembelajaran Kewirausahaan berbasis

Modular Interactive Tutorial, efektif digunakan dalam pembelajaran kewirausahaan di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).

Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan di atas, bahwa Inovasi pembelajaran

Kewirausahaan berbasis Modular Interactive Tutorial praktis dan efektif digunakan dalam

pembelajaran, sehingga disarankan pada kepala SMK diseluruh Indonesia bahwa perlunya mendorong

guru bidang studi untuk mengembangkan bahan ajarnya berbasis multimedia tutorial.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada panitia “Seminar Nasional

APTEKINDO” di Universitas Negeri Medan atas kesediaannya menerima dan memuat artikel ini,

sehingga dapat hadir didepan pembaca. Terimakasih kasih juga kepada Lembaga Penelitian UNM

Makassar, atas perkenannya memberikan dana penelitian melalui Dana PNBP untuk melaksanakan

penelitian ini.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

Validitas Reliabelitas Objektivitas KepraktisanR

erat

Sko

r

Aspek Yang Dinilai

Guru

Siswa

Page 15: Prosiding Seminar Nasional - eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/1806/2/Prosiding Nasional Aptekindo 2016..pdf · A-05-054 ANALISIS PENGGUNAAN ECU RACING (ELECTRONIC CONTROL UNIT)

DAFTAR PUSTAKA

Astamoen, Moko P. (2005). Entrepreneurship. Bandung: Alfabeta

Benny, A. Pribadi, (2009). Model desain sistem pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat

Ciputra. (2008). Ciputra Quantum Leap: Entrepreneurship mengubah masa depan bangsa dan masa depan

anda. Jakarta: PT Alex Media Kompetindo

Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Direktorat tenaga kependidikan direktorat jenderal peningkatan mutu

pendidik dan tenaga kependidikan (Dirjen PMPTK). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Depdiknas. (2009) Rencana strategis Departemen pendidikan Nasional tahun 2010-2014, tentang menuju

pembangunan pendidikan Nasional jangka panjang 2025

Depdiknas. (2009). Roadmap pengembangan SMK 2010-2014 Direktorat Pembinaan SMK. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional

Djojonegoro Wardiman. (1998). Pengembangan sumber daya manusia melalui sekolah menengah kejuruan

(SMK). Jakarta : PT Jayakarta Agung Offset.

Miarso, Y. (2005). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana.

Prawiradilaga. (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Nasution, A.H., Arifin, B.N., & Suef, Mukh. (2007), Entrepreneurship, membangun spirit teknopreneurship.

Yogyakarta: Andi Offset.

Smaldino, S.E., Russell, J.D. Heinich, R. & Molenda, M. (2005). Instructional Tecnology and Media for

Learning. New Jersey: Pearson Merril Prentice Hall Inc.

Suherman, Eman. (2008). Desain pembelajaran kewirausahaan. Bandung: ALFABETA

Sunyoto, D. & Wahyuningsih, A. (2009). Panduan kewirausahaan: Teori, evaluasi & wirausaha mandir.

Bogor: Jelajah Nusa

Sunismi dan Mulin Nu’man. (2012). Pengembangan Bahan Pembelajaran Geometri dan Pengukuran Model

Penemuan Terbimbing. Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th XXXI, No.2.

Suryana. (2008). Kewirausahaan: Pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. Jakarta: Salemba Empat

Zimmerer, T.W., Scarborough, N.M., & Wilson, D. (2008). Essentials of entrepreneurship and small business

management (5thed). New Jersey: Pearson Education, Inc.