prosiding -...

19

Upload: others

Post on 07-Feb-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan
Page 2: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA 2017 Tema: “Mengembangkan Kompetensi Strategis dan Berpikir Matematis di Abad 21”

ISBN: 978-602-61923-0-1

Tim Editor: Prof. Gatot Muhsetyo, M.Sc.

Prof. Purwanto, Ph.D

Prof. Dr. Toto Nusantara, M.Si. Dr. Abdur Rahman As'ari, M.Pd., M.A.

Tim Reviewer: Dr. Subanji, M.Si.

Dr. I Nengah Parta, M.Si.

Dr. Hery Susanto, M.Si.

Dra. Santi Irawati. M.Si., Ph.D.

Dr. Sudirman, M.Si.

Dr. Susiswo, M.Si.

Dr. Abadyo, M.Si.

Dr. Erry Hidayanto, M.Si.

Dr. Swasono Rahardjo, M.Si.

Dr. Rustanto Rahardi, M.Si.

Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

Dr. Abdussakir, M.Pd.

Dr. Siti Inganah, M.Pd.

Penerbit:

Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Redaksi:

Jln. Semarang No.5 Kota Malang 65145

Telp +62341551312

Email: [email protected]

Website: www.semnasmatpascaum.com

Cetakan pertama, Juli 2017

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan

sebagian atau seluruh isi buku ke dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun

mekanis, termasuk fotokopi atau merekam dengan teknik apapun, tanpa izin tertulis dari penerbit.

Page 3: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

terselenggaranya Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2017 dengan tema

“Mengembangkan Kompetensi Strategis dan Berpikir Matematis di Abad 21”. Sebagai

tindak lanjut dari hasil seminar tersebut, kami selaku panitia menerbitkan prosiding

seminar dari kumpulan makalah yang telah direview dan dinyatakan layak oleh para ahli

di bidangnya. Penerbitan prosiding ini merupakan salah satu tuntutan agar karya yang

telah dihasilkan dan diseminarkan itu memperoleh penghargaan yang optimal. Prosiding ini memuat tiga makalah utama dan tujuh puluh dua makalah paralel.

Makalah paralel tersebut terdiri dari dua kategori, yaitu makalah hasil kajian dan

makalah hasil penelitian. Kategori makalah hasil penelitian terbagi ke dalam tujuh

bidang, yaitu strategi pembelajaran, proses berpikir, buku ajar/teks, evaluasi, media

pembelajaran, teknologi pembelajaran, dan matematika. Reviewer makalah prosiding ini terdiri dari beberapa pakar di berbagai

perguruan tinggi, yaitu: Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya,

Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang. Review oleh ahli bertujuan untuk menjamin bahwa makalah tersebut

telah memenuhi standar keilmiahan, terutama dari aspek isi dan metodologi.

Atas terselenggaranya seminar dan terbitnya prosiding ini kami ucapkan rasa

terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak berikut.

Rektor, Direktur Pascasarjana, Koorprodi Pendidikan Matematika Pascasarjana, Dekan

FMIPA, dan Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang.

Pembicara utama yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

menyampaikan ide-ide segar, gagasan progresif, serta terobosan baru dalam rangka

pengembangan pendidikan dan penelitian pendidikan matematika. Reviewer makalah dari Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya,

Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Seluruh peserta seminar yang telah memberikan kepercayaan publikasi hasil

pemikirannya melalui Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2017 di

Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Dosen dan mahasiswa panitia dari Prodi S2/S3 Pendidikan Matematika Pascasarjana

Universitas Negeri Malang yang telah bekerja keras mensukseskan Seminar Nasional

Pendidikan Matematika 2017 dan membantu penerbitan prosiding ini.

Semoga prosiding ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi para

pembaca, khususnya para pendidik, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan matematika

dalam meningkatkan prestasi dan profesionalitasnya.

Malang, Juli 2017 Panitia

ii

Page 4: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iii

MAKALAH UTAMA (PLENO)

Building A 21st

Century Mathematical Brain Allan Leslie White, University of Western Sydney .................................................................... 1

Matematika: Penalaran dengan Cinta A.N.M. Salman, Institut Teknologi Bandung............................................................................ 11

Berpikir Matematis dalam Mengostruksi Konsep Matematika: Sebuah Analisis

Secara Teoritis dan Praktis

Subanji, Universitas Negeri Malang ......................................................................................... 20

BUKU AJAR/TEKS Pengembangan Bahan Ajar Materi KPK dan FPB Berbasis Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Berbantuan Puzzle Pipit Pudji Astutik .......................................................................................................................... 30

EVALUASI Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Tahapan Newman dan Scaffolding-nya

Alifiani .............................................................................................................................................. 47

Analisis Kesalahan Siswa Bergaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar Ditinjau dari Struktur Berpikirnya Kinanti Retnaning Widyani, Subanji, & Purwanto ................................................................. 58

Analisis Kesalahan Siswa Bergaya Kognitif Field-Dependent dan Field-Independent Dilihat dari Struktur Berpikir dalam Menyelesaikan Soal Cerita Alif Nadia Makhrubi, Subanji, & Abadyo................................................................................. 69

Analisis Kesalahan Siswa dalam Melakukan Translasi Representasi Materi SPLDV dan Scaffoldingnya Feny Eka Nuryanti, Sisworo, & Dwiyana................................................................................. 84

Analisis Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah pada Soal Cerita Materi Bangun Ruang Sisi Datar Jasmi Nelda Fitri Yanti, Gatot Muhsetyo, & Dwiyana .......................................................... 96

Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika PISA pada Tahapan Penyelesaian Masalah Blum-Leiss Vivi Rachmatul Hidayati, Subanji, & Sisworo ......................................................................108

iii

Page 5: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Masalah Matematika PISA Zella Novita, Ipung Yuwono, & Abadyo .................................................................................120

Asesmen Kinerja pada Pembelajaran Lingkaran Kelas VIII SMP Kristen Baithani Tosari Celvia Rince Christiasari, Cholis Sa’dijah, & Swasono Rahardjo ...................................133

Identifikasi Kesalahan Peserta Didik Kelas VIII dalam Memecahkan Masalah Lingkaran Aris Mustofa, Sudirman, & Makbul Muksar ..........................................................................144

Identifikasi Kesalahan Siswa SMP Terhadap Soal Cerita Lingkaran Wahyuni & Santi Irawati............................................................................................................153

Identifikasi Kesulitan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Tentang Limit Ria Amalia & Eric Dwi Putra ...................................................................................................163

Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Trigonometri Yayuk Kuswanti, Sudirman, & Toto Nusantara ....................................................................171

Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan Garis Berbantuan Geogebra Mohamad Aminudin & I Nengah Parta ..................................................................................180

Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas X MAN Tambakberas Jombang dalam Menyelesaikan Masalah Trigonometri Sufinda Aliyaharini, Sudirman, & Abd. Qohar .....................................................................189

Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Matematika di SMA Rr. Kuntie Sulistyowaty ..............................................................................................................201

Penilaian Pembelajaran Matematika: Prinsip, Kompetensi Matematika, dan Metode Ma’ruf Rivaldi ..............................................................................................................................210

Penilaian Portofolio untuk Mengurangi Kecemasan Matematika Peserta Didik Rayinda Aseti Prafianti ..............................................................................................................217

Profil Pengajuan Masalah Matematika Siswa SMA Pada Materi Matriks Hendrika Bete, I. Nengah Parta, & Tjang Daniel Chandra ...............................................225

Representasi Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Pemecahan Masalah

Matematika Materi Perbandingan

Claudya Zahrani Susilo, Susiswo, & Swasono Rahardjo ....................................................238

Tinjauan Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Siswa dalam Pemecahan Masalah

Matematika

Nilza Humaira Salsabila & Ressy Rustanuarsi .....................................................................249

iv

Page 6: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

MATEMATIKA Algoritma M-ABC Untuk Menyelesaikan Optimasi Portofolio dengan Kendala Cardinality Jamaliatul Badriyah, Trianingsih Eni L., Dahliatul Hasanah, & Nur Atikah ................256

Identifikasi Autokorelasi Spasial pada Kasus Seluruh Tuberkulosis di Kota Yogyakarta Tahun 2015 dengan Menggunakan Indeks Moran Rahmy & Jaka Nugraha .............................................................................................................263

Karakterisasi Gelanggang Nil Bersih Lemah yang Tereduksi Muhammad Ajrul Mahbub & Hery Susanto ..........................................................................272

Penerapan Regresi Robust dengan Estimasi M dalam Pemodelan Produksi Padi di Indonesia Tahun 2015 Purnami Yuli Sasmiati & Edy Widodo ....................................................................................284

MEDIA PEMBELAJARAN Media Pembelajaran Materi Fungsi SMP Kelas VIII Berbasis Intelligent Tutoring System

Yuni Rosita Dewi, Mohamad Yasin, & Rini Nurhakiki ........................................................293

Pengembangan Alat Hitung Trigonometri Tipe Synchronous Multimedia untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Ratna Yulis Tyaningsih & Samijo.............................................................................................307

Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Berbentuk Game pada Materi Relasi

dan Fungsi untuk Siswa SMP

Cindy Indra Amirul Fiqri ...........................................................................................................322

PROSES BERPIKIR Aktivitas Metakognitif dalam Memecahkan Masalah Geometri pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Suci Zuriati, Cholis Sa’dijah, & Sisworo................................................................................331

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Menyelesaikan

Soal Open Ended Bangun Ruang Sisi Datar

Dewi Nuur Rahmasari, Ipung Yuwono, & Gatot Muhsetyo ...............................................343

Analisis Proses Berpikir Siswa Kelas XII dalam Generalisasi Masalah Pola Bilangan

Berdasarkan Gender

Nurita Primasatya .......................................................................................................................352

Analisis Representasi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Terkait Trigonometri

Rossi Setya Fatmasari, Edy Bambang Irawan, & Gatot Muhsetyo ..................................362

Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Open-Ended Tentang

Operasi Bilangan Bulat

Tomy Syafrudin, I Nengah Parta, & Makbul Muksar ..........................................................373

v

Page 7: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Empat Langkah Polya dalam Memecahkan Masalah Ditinjau dari Proses Asimilasi

Budi Mardikawati ........................................................................................................................383

Hambatan Kognitif Mahasiswa dalam Mengonstruksi Bukti pada Materi Geometri

Euclid Isbadar Nursit ..................................................................................................................392

Identifikasi Kemampuan Representasi Matematis Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel

Nurul Ma’rifah, Akbar Sutawidjaja, & I Made Sulandra ...................................................406

Identifikasi Representasi Skematis Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Rahmad Bustanul Anwar, Ipung Yuwono , Abdur Rahman As’ari, Sisworo,

& Dwi Rahmawati .......................................................................................................................417

Indikasi Berpikir Intuitif dalam Memecahkan Masalah Kekonvergenan Barisan

Nurhanurawati, Purwanto, Abdur Rahman As’ari, & Edy Bambang Irawan ................426

Kemampuan Analisis dan Evaluasi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

Mohammad Emsa Arifin, I Nengah Parta, & Hery Susanto ...............................................433

Kemampuan Literasi Matematik Orang Dewasa yang Tidak Mengenyam Pendidikan

Formal

Fajri Maulana & Lusy Setiyowati ............................................................................................442

Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMK Dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Barisan dan Deret

Makmun Solehudin, Ipung Yuwono, & Hery Susanto ..........................................................451

Pemahaman Instrumental dan Pemahaman Relasional dalam Pembelajaran Matematika

Sri Andriani & Yelni Putri Ningsih ..........................................................................................460

Pemahaman Siswa Tentang Equal Sign dalam Mengerjakan Soal Matematika

di Kelas VII R. Azmil Musthafa, Erry Hidayanto, & Abadyo ....................................................................471

Penalaran Analogi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika

Masithoh Yessi Rochayati, Subanji, & Akbar Sutawidjaja .................................................478

Profil Pemahaman Konsep Pertidaksamaan Nilai Mutlak pada Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Ponorogo Berdasarkan Teori APOS (ACTION, PROCESS, OBJECT, SCHEMA) Sugeng Riadi, Imam Sujadi, & Riyadi .....................................................................................485

Proses Berpikir Konseptual Mahasiswa Laki-laki Kemampuan Matematika Tinggi

dalam Pemecahan Masalah Matematika

Hamda ............................................................................................................................................494

Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended

Nisak Nirmala Rosy, I Nengah Parta, & Swasono Rahardjo .............................................506

vi

Page 8: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Proses Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Ill Sturctured Problems Matematis

Abdillah, Toto Nusantara, Subanji, & Hery Susanto ...........................................................517

Proses Koneksi Matematis Siswa Slow Accurate dalam Menyelesaikan Masalah

Program Linear

Nourma Pramestie Wulandari, Sri Mulyati, & Dwiyana ....................................................528

Representasi Matematis dalam Menyelesaikan Masalah Program Linier di Kelas XI IPA 1 SMA Sejahtera Prigen Indawati, Subanji, & Dwiyana ..................................................................................................537

Representasi Siswa dalam Pemecahan Masalah Aplikasi Luas Daerah Bidang Datar

Dewi Sufia Hapsah, .....................................................................................................................546

Sistem Metakognitif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari

Taksonomi Marzano

Nita Fatma Fauziah, Purwanto, & Sudirman ........................................................................554

Sistem Representasi Internal Siswa dalam Membangun Konsepsi Bilangan Bulat

Negatif

Anita Dewi Utami & I Nengah Parta ......................................................................................565

STRATEGI PEMBELAJARAN Efektivitas Modul Matematika untuk Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivistik Di SMPN 1 Sempu

Diyah Ayu Rizki Pradita, Ria Amalia, & Lutfiyah ................................................................574

Kajian Tentang Ketertarikan Siswa terhadap Penggunaan Dongeng untuk

Meningkatkan Respon Siswa dalam Belajar Operasi Bilangan Cacah

Ambar Setiyoko, Gatot Muhsetyo, & Swasono Rahardjo ....................................................583

Modifikasi Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation Menjadi Model Pembelajaran Penugasan Proyek Bertingkat Indah Rahayu Panglipur ............................................................................................................592

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Siska Pratiwi & Farid Suhermanto ..........................................................................................601

Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Membangun Berpikir Reflektif Mahasiswa

dalam Menyusun Usulan Penelitian Pendidikan Matematika I Nengah Parta, Sri Mulyati, Rini Nurhakiki, & Latifa Mustofa L ....................................609

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Kemampuan

Memecahkan Masalah dan Hasil Belajar Materi Integral pada Mahasiswa Teknik

Informatika Universitas Kanjuruhan Malang Abdullah Ash Shiddieqy, Sri Mulyati, & Purwanto ..............................................................624

Pembelajaran Limit Berbantuan Link Map pada Siswa Kelas XI-3 SMA Brawijaya

Smart School Malang

Pungky Rahmawati ......................................................................................................................637

vii

Page 9: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) untuk Memfasilitasi Pemahaman

Konsep Siswa Zul Jalali Wal Ikram, Rahma Nasir, & Raisatul Fadliyah J ..............................................652

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam Penggunaannya untuk

Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika Siswa

Oktaviana Sinaga .........................................................................................................................661

Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan

Berfikir Kreatif Matematika

Sul’an .............................................................................................................................................669

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang Dapat Meningkatkan Kemampuan

Siswa Menggunakan Representasi Eksternal Beragam dalam Menyelesaikan Masalah

Program Linear Pada Kelas XI

Rina Ramadani & Eddy Budiono .............................................................................................679

Pengaruh Penerapan Model Advance Organizer Terhadap Minat Belajar Segiempat

Siswa Kelas V SD

Dwi Noviani Sulisawati & Frida Murtinasari .......................................................................689

Pengembangan LKS dengan Pendekatan Open Ended pada Materi Bangun Ruang

Sisi Datar untuk Kelas VII SMP

Tamyis Suliantoro ........................................................................................................................698

Strategi Heuristik dalam Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP pada Materi

Lingkaran

Yunita Herdiana ...........................................................................................................................708

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII D SMPN 2 Mlati

dengan Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD)

Fitria Mardika ..............................................................................................................................719

Upaya Meningkatkan Self Efficacy Siswa Kelas X IPS 3 MAN Yogyakarta II

dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Inquiry Learning

Maulina Asnal, Sity Rahmy Maulidya, & Rusi Ulfa Hasanah ...........................................729

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Konstruksi Materi Konsep Integral Tentu dengan Software Geogebra (Suatu Kajian Penggunaan Geogebra dalam Pembelajaran Kalkulus) Widiya Astuti Alam Sur...............................................................................................................737

Karakteristik Rich Tasks Mathematics yang Dikembangkan oleh Guru Ajeng Gelora Mastuti, Abdur Rahman As’ari, Purwanto, & Abadyo ..............................754

Pengembangan Komponen Model Pembelajaran Pada Model Pembelajaran

Asesmen Sejawat

Hendro Permadi, Ipung Yuwono, I Nengah Parta, & Sisworo ..........................................767

viii

Page 10: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

ISBN: 978-602-61923-0-1

PENGARUH PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER

TERHADAP MINAT BELAJAR SEGIEMPAT SISWA KELAS V

SD

Dwi Noviani Sulisawati1; Frida Murtinasari2

IKIP PGRI Jember [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

penerapan model pembelajaran Advance Oranizer terhadap minat belajar segiempat siswa kelas V SDN Ketegan I Taman tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini

adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Non Equivalent

Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas

V SDN Ketegan I Taman tahun ajaran 2016/2017 dan penentuan sample dilakukan secara random melakukan pengacakan terhadap siswa yang akan ditempatkan di

kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui hasil pengundian. Metode pengumpulan

data yang digunakan adalah metode angket untuk mengetahui minat belajar siswa setelah penerapan pembelajaran Advance Organizer. Data yang telah terkumpul

dianalisis menggunakan uji chi square dan uji t sampel bebas. Selanjutnya, hasil

analisis data menunjukkan bahwa sekitar 83,6% siswa memiliki peningkatan minat

belajarnya terhadap pembelajaran geometri setelah diterapkan Model Advance Organizer, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif penerapan

model Advance organizer terhadap minat belajar segiempat siswa.

Kata Kunci: Pembelajaran Advance Organizer, Minat Belajar, Siswa SD

PENDAHULUAN

Permasalahan mengenai rendahnya daya serap siswa terhadap materi yang

diajarkan kerap kali ditemukan dalam pembelajaran matematika. Hal ini mencerminkan

adanya kesenjangan yang cukup besar antara tuntutan kurikulum dengan tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah satu faktor yang perlu

diperhatikan sebagai penyebab munculnya masalah tersebut adalah cara guru dalam

menyampaikan materi selama proses pembelajaran yang pada umumnya terkesan

monoton dan dilakukan secara konvensional (metode ceramah). Seperti yang telah

dikemukakan oleh Djamarah (2006) bahwa terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar siswa jika ditinjau dari segi komponen pendidikan,

yakni tujuan proses pembelajaran, guru, anak didik, kegiatan proses belajar mengajar,

bahan dan alat evaluasi serta suasana evaluasi.

Penyampaian materi yang monoton juga disinyalir dapat menyebabkan siswa kurang

berminat dalam mempelajari matematika (Toheri dan Umi, 2010: 11). Agar siswa bermiat

untuk belajar matematika, maka paling tidak siswa harus dapat melihat kegunaan

matematika terlebih dahulu, melihat keindahannya, atau mungkin merasa bahwa

matematika itu menantang. Seperti yang dikatakan oleh Ruseffendi (2006: 233) bahwa

“Siswa tertarik terhadap matematika itu karena pengajaran gurunya yang menarik, misalnya

ia selalu menggunakan alat-alat peraga, permainan, teka-teki, kegiatan lapangan, kegiatan

laboratorium, dan lain-lain”. Maka dari itu untuk mendorong upaya-upaya meningkatkan

minat siswa dalam belajar matematika, guru dituntut untuk mampu mengerahkan segala

daya dan upaya untuk mampu membantu siswa memahami materi yang diajarkan. Sebab

belajar tanpa adanya minat dari siswa yang bersangkutan akan sulit untuk mencapai

keberhasilan (Hamalik, 2001: 110). Dengan kata lain, minat belajar siswa terhadap suatu

materi yang akan dipelajari sangat penting untuk dikembangkan, terlebih

689

Page 11: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika dengan tema ’’Mengembangkan Kompetensi Strategis dan Berpikir Matematis

di Abad 21” pada tanggal 8 April 2017 di Prodi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

lagi jika minat tersebut berasal dari dalam diri siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya.

Salah satu cara untuk dapat mengatasi permasalahan sulitnya meningkatkan minat belajar

siswa tersebut dapat diatasi dengan adanya kreativitas guru dalam menyampaikan materi.

Faktor lain yang juga diduga dapat menjadi penyebab permasalahan rendahnya

daya serap siswa adalah materi pada mata pelajaran matematika yang memiliki struktur

sistematis dan saling terkait. Sebagaimana yang tertuang dalam Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar matematika yang menekankan bahwa pembelajaran matematika

mampu membuat peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika,

menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma

secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah (Depdiknas,

2006:417). Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahaman dalam mempelajari

konsep serta keterkaitannya dengan baik, siswa membutuhkan cara yang tepat agar

mereka mampu menerima pemahaman tersebut.

Proses pemahaman konsep maupun keterkaitan antar materi pada siswa

membutuhkan kreatifitas dari guru sebagai penyampai materi dan minat siswa untuk

mempelajari materi tersebut. Untuk mempermudah siswa dalam mempelajari konsep

matematika yang akan dipelajari, maka siswa perlu memahami konsep materi yang

telah diajarkan terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar dapat membantu

pemahaman mereka terhadap konsep baru yang akan mereka pelajari. Konsep lama

diperlukan siswa untuk memudahkannya dalam memahami keterkaitan antara konsep

yang sudah mereka ketahui dengan konsep baru yang akan mereka terima. Sehingga

untuk mengurangi permasalahan tersebut, maka guru perlu menggunakan sebuah

Advance Organizer dalam suatu proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Advance organizer merupakan suatu ide yang harus dieksplorasi secara intelektual

oleh siswa. Dalam penyajiannya, advance organizer bisa disajikan melalui sebuah

konsep atau penyataan hubungan berisi konten penting yang berhubungan dengan

materi yang diajarkan. Advance organizer bisa disajikan dengan mengutip hal-hal

penting untuk membantu kejelasan pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumya

sehingga berfungsi sebagai ‘jembatan ilmu’ bagi materi yang baru. Tujuan dari

penyajian advance organizer adalah mengkaitkan bahan bermakna yang akan dipelajari

dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa (Ausubel dalam Degeng, 1989: 135).

Selain itu, Joyce dan Weil (dalam Yasna, 2001: 25) berpendapat bahwa advance

organizer juga berfungsi untuk menjelaskan, mengintegrasikan, dan mengkaitkan

pengetahuan yang sedang dipelajari dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

Menurut Ausubel (dalam Bell, 1991: 269)Ada tiga maksud yang bisa dicapai oleh

advance organizer, yaitu (1) advance organizer memberikan kerangka konseptual untuk

belajar yang bakal terjadi berikutnya, (2) advance organizer dipilih secara seksama

sehingga bisa menjadi penghubung antara simpanan informasi siswa waktu sekarang

dan belajar yang baru, (3) berlaku sebagai jembatan struktur kognitif yang masih akan

diperoleh.

Pada pendapat di atas, Asubel berusaha untuk mengemukakan tiga tujuan dari

penyajian advance organizer, yaitu memberikan kerangka konseptual untuk

pembelajaran yang akan terjadi, sebagai penghubung informasi yang telah dimiliki

siswa dengan informasi yang baru disajikan serta berlaku sebagai jembatan bagi struktur

690

Page 12: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

ISBN: 978-602-61923-0-1

kognitif yang akan diperoleh. Perlu diperhatikan bahwa advance organizer bukanlah

berupa rangkuman umum tentang bahan yang akan dipelajari melainkan konsep-konsep

yang dapat disebut sebagai “jembatan” bagi materi baru. Ini berarti advance organizer

harus disajikan sebagai pengantar tempat akan dimasukkannya informasi yang sifatnya

lebih rinci.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap siswa kelas V SDN

Ketegan I dan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas V SDN Ketegan I

didapatkan bahwa pada pembelajaran materi segiempat, peneliti mendapati bahwa

masih banyak siswa yang menemui kesulitan dalam membedakan bentuk layang-layang

dan belahketupat, sedangkan sebagian yang lain berpendapat bahwa layang-layang

adalah sama dengan belahketupat. Saat peneliti meminta mereka untuk memberikan

penjelasan terhadap jawaban mereka, mereka mengatakan bahwa belahketupat adalah

layang-layang yang diputar posisinya karena belahketupat dan layang-layang sama-

sama memiliki empat buah sisi, sudut dan bentuk yang sama. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa belum memahami sifat khusus dari masing-masing bangun

segiempat yang dapat membedakannya anatar satu dengan yang lain serta keterkaitan

hubungan diantaranya. Selain itu, masalah ini juga bisa muncul karena selama di

sekolah guru tidak pernah menjelaskan keterkaitan hubungan antar bangun datar, yang

berarti bahwa selama ini Standar Kompetensi tentang memahami sifat-sifat antar

bangun dan hubungan antar bangun yang ada pada kurikulum, khususnya bangun datar,

belum dipenuhi. Karena guru hanya mengajarkan sifat-sifatnya saja tanpa membahas

atau memberitahu hubungan di antaranya.

Berkenaan dengan berbagai hal di atas, maka ada baiknya jika guru sebagai

fasilitator terlebih dahulu meningkatkan pemahaman dan kejelasan konsep pengetahuan

yang telah dimiliki siswa sebelum menyajikan materi yang baru. Dengan itu, diharapkan

mampu membantu siswa untuk memperbaiki konsep struktur kognitifnya dan

memudahkan siswa untuk menerima serta memahami materi baru yang diberikan.

Untuk melakukannya dapat dilakukan dengan penyajian advance organizer.

Prosedur sistematis pembelajaran dengan menggunakan advance organizer

terdapat pada model pembelajaran Advance Organizer. Model ini dapat memberikan

pengalaman belajar dengan struktur kognitif yang ada yang digunakan siswa untuk

memahami materi yang akan disajikan dalam pembelajaran dengan membaca atau

menggunakan media belajar lain (Winataputra, 1992: 36). Sehingga siswa diajak untuk

menggali lebih dalam tentang materi yang mereka pelajari, yakni sifat-sifat bangun datar

segiempat, yang selanjutnya akan digunakan untuk mengidentifikasi hubungan

diantaranya. Model ini menuntut guru mampu mengolah pembelajaran sehingga

pengetahuan (struktur kognitif) yang telah dimiliki siswanya berguna sebagai modal

untuk memahami materi selanjutnya. Dengan menekankan pada keterkaitan hubungan,

diharapkan model pembelajaran ini dapat memperbaiki pencapaian penguasaan tujuan

pembelajaran. Model Advance Organizer terdiri dari empat fase, yakni menyampaikan

tujuan pembelajaran, menyampaikan advance organizer, menyampaikan materi ajar dan

memperkuat struktur kognitif siswa (Arends, 1998). Model pembelajaran Advance

Organizer dikembangkan oleh David Ausubel (1963). Model ini dimulai dengan

691

Page 13: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika dengan tema ’’Mengembangkan Kompetensi Strategis dan Berpikir Matematis

di Abad 21” pada tanggal 8 April 2017 di Prodi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

penyajian konsep (advance organizer) yang digunakan sebagai pemandu untuk

memahami konsep yang disajikan.

Dalam penelitian ini, model pembelajaran Advance Organizer diartikan sebagai

prosedur sistematis, meliputi mengklarifikasi tujuan, mempresentasikan advance

organizer, mempresentasikan materi belajar, dan memantau serta memeriksa

pemahaman dan kemampuan berpikir siswa, yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran dengan menyajikan bagian-bagian utama atau konsep-konsep pokok

urutan pembelajaran, untuk membantu stabilitas dan kejelasan akan pengetahuan yang

dimiliki siswa sebelumnya sehingga berfungsi sebagai “jembatan” bagi materi baru.

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, maka melalui penelitian ini peneliti

tertarik untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran

advance organizer terhadap minat belajar siswa dan seberapa besar penerapan model

pembelajaran Advance Organizer mampu mempengaruhi minat belajar siswa kelas V SDN

Ketegan I terhadap matematika. Sedangkan tujuan dari penelitian iniantara lain adalah

untuk menghitung data pengaruh penerapan model pembelajaran Advance Organizer

terhadap minat belajar matematika siswa kelas V SDN Ketegan I Taman.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada siswa kelas

VB dan VC SDN Ketegan I Taman tahun pelajaran 2016/2017 yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Advance Organizer terhadap

minat belajar matematika siswa. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan manipulasi

pada variabel bebas adalah penerapan model pembelajaran Advance Organizer dan

minat belajar siswa Sekolah Dasar sebagai variabel respon, sedangkan variabel lain

tidak bisa dikontrol secara ketat sehingga pada penelitian ini peneliti menggunakan

desain penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Penelitian ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-

variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest-only

Design with Nonequivalent Group. Rancangan ini memiliki dua kelompok yang

dibutuhkan selama proses pengumpulan data, yakni kelompok eksperimen dan

kelompok control. Kelompok ekperimen merupakan kelompok yang dimanipulasi

dengan diberi perlakuan-perlakuan, dalam hal ini kelompok tersebut diberikan

perlakuaan berupa penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

advance organizer dengan diberikan postes tetapi tanpa pretes. Sedangkan kelompok

lainnya adalah kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberikan perlakuan

apapun oleh peneliti, dalam hal ini kelompok control adalah kelompok yang diberikan

pembelajaran sesuai dengan pembelajaran seperti biasa yang telah dilakukan oleh Guru

mata pelajaran selama ini dan hanya diberi postes tanpa diberikan pretes.

Pada desain penelitian ini memiliki empat kelompok data antara lain:

O1 X O3

O2 O4

Gambar 1. Desain peneltian

692

Page 14: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

ISBN: 978-602-61923-0-1

Dengan keterangan sebagai berikut.

O1 : Pengamatan terhadap aktivitas guru selama menerapkan pembelajaran

advance organizer

O2 : Pengamatan aktivitas guru selama menerapkan pembelajaran klasik

O3 : Hasil angket tentang minat belajar siswa yang diajarkan dengan

menerapkan pembelajaran advance organizer

O4 : Hasil angket tentang minat belajar siswa yang diajarkan dengan

menerapkan pembelajaran klasikal.

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas V SDN

Ketegan I Taman tahun pelajaran 2016/2017. Sedangkan sample penelitian dipilih

menggunakan teknik sampling acak (random sampling) sehingga didapatkan 2 kelas

yakni kelas VB dan VC yang masing-masing terdiri dari 15 orang siswa dan siswi.

Berdasarkan sumber data tentang nilai mata pelajaran matematika dari kedua kelas,

didapatkan data bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang homogeny (sama).

Data yang akan diolah dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil angket tentang

minat belajar siswa Sekolah Dasar dan hasil pengamatan terhadap aktivitas yang

dilakukan guru selama menerapkan model pembelajaran advance organizer. Sehingga,

dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara

observasi langsung terhadap pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Advance Organizer dan penyebaran angket minat belajar kepada siswa-

siswa yang dijadikan sample penelitian. Sehingga instrument yang digunakan dalam

pengambilan data pada penelitian ini adalah berupa angket tentang minat belajar

matematika siswa dan lembar oservasi keterlaksanaan proses pembelajaran Advance

Organizer oleh guru.

Data yang diperoleh setelah pelaksanaan penelitian merupakan data kategori

yang didapatkan melalui pelabelan terhadap kedua variabel yang akan diuji. Sehingga

proses analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi square dan uji t sampel

bebas. Uji chi square ini digunakan untuk mendapatkan hasil uji taraf signifikansi

perbedaan frekuensidan kenormalan data. Selain itu teknik uji chi-square juga

digunakan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Menurut Sugiyono

(2005:104) menyatakan bahwa kriteria pengujian ini jika chi kuadrat dalam tabel hitung

> harga chi kuadrat dalam tabel atau nilai probabilitas (pval < 0,05), maka sebaran

datanya berdistribusi normal dan memiliki pengaruh yang signifikan. Sedangkan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh antara kedua variabel, ditunjukkan oleh nilai taraf

signifikansi dan koefisien determinasi.

Sedangkan uji t sampel bebas kita lakukan karena terdapat dua perlakuan yang

kita terapkan pada penelitian ini yaitu siswa dengan model pembelajaran advance

organizer dan siswa dengan model pembelajaran klasik.

Adapun variabel pada penelitian ini terdiri atas.

Variabel bebas

693

Page 15: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika dengan tema ’’Mengembangkan Kompetensi Strategis dan Berpikir Matematis

di Abad 21” pada tanggal 8 April 2017 di Prodi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel yang lain,

variabel ini faktornya dapat diukur baik secara nominal maupun ordinal.Pada

penelitian ini, model pembelajaran merupakan variabel bebas yang diteliti

pengaruhnya terhadap minat belajar siswa dalam mempelajari suatu materi.

Variabel bebas pada penelitian ini merupakan data kategorik dengan pelabelan

sebagai berikut :

Model pembelajaran siswa advance organizer = 1, dan Model pembelajaran siswa klasik = 2.

Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang memiliki respon apabila dihubungkan

dengan variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu minat

belajar siswa, dimana minat belajar tersebut dipengaruhi oleh model pembelajaran

sebagai variabel bebasnya atau tidak. Variabel bebas pada penelitian ini merupakan

data kategorik dengan pelabelan sebagai berikut : Minat belajat tinggi = 1, dan Minat belajar rendah (tidak berminat) = 0.

HASIL Penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ketegan I Taman ini

dilakukan sebanyak 4 kali treatment pada masing-masing kelompok. Pada akhir

penelitian dilakukan pemberian posttest untuk memperoleh data tentang hasil belajar

dan diberikan pula angket untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap pembelajaran

matematika setelah pelaksanaan proses pembelajaran. Berdasarkan data yang telah

didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan dan penyebaran angket. Maka

berikut ini disajikan hasil penghitungan data tentang ada tidaknya pengaruh penerapan

model pembelajaran advance organizer terhadap minat belajar siswa kelas V Sekolah

Dasar Negeri Ketegan I Taman.

Tabel 1. Hasil Penghitungan pval menggunakan uji Chi-Square

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 29.274 1 .000

Block 29.274 1 .000

Model 29.274 1 .000

Dari hasil analisis data pada tabel 1 diperoleh hasil bahwa berdasarkan

penghitungan menggunakan metode pval, maka didapatkan nilai probabilitas dari uji chi

square adalah 0,00, dimana nilai 0,00 adalah kurang dari nilai taraf signifikasi yang

telah ditentukan peneliti yaitu sebesar 0,05. Sehingga berdasarkan hasil penghitungan

pada tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran advance organizer

yang telah diterapkan pada siswa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat

belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ketegan I Taman.

694

Page 16: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

ISBN: 978-602-61923-0-1

Sedangkan lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model

pembelajaran advance organizer terhadap minat belajar siswa yang telah diajar

menggunakan model pembelajaran tersebut, data yang telah didapatkan akan kembali

dianalisis dengan menggunakan koefisien determinasi. Hasil pengolahan data

menggunakan koefisien determinasi ditunjukkan melalui nilai koefisien determinasi

(Nagelkerke R Square) maksimum yang mencapai nilai 0,836. Hal tersebut menjelaskan

bahwa model pembelajaran advance organizer mampu memberikan pengaruh terhadap

minat belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ketegan I Taman pada saat

memahami materi segiempat hingga sebesar 83,6 persen. Berikut ini adalah hasil

pengujian berdasarkan penghitungan koefisien determinasi.

Tabel 2. Hasil Penghitungan koefisien determinasi

Model Summary

Cox & Snell R Nagelkerke R

Step -2 Log likelihood Square Square

1 11.780a .623 .836

PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan mengenai hal-hal penting yang berkaitan

dengan hasil analisis data dan proses selama pengumpulan data yang telah dilakukan. Untuk

memudahkan pemahaman pembaca berkenaan dengan pengaruh penerapan model

pembelajaran advance organizer terhadap minat belajar siswa Kelas V sekolah Dasar

Negeri Ketegan I Taman, maka terlebih dahulu akan diuraikan mengenai arti kata minat

menurut Depdikbud (1990:58) yang menyatakan bahwa minat berarti kecenderungan hati

yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri

seseorang. Selain itu, Sardiman A. M. (1988:6) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai

suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Pada

pelaksanaannya, siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Advance Organizer

diajak untuk melatih kemampuan berpikirnya dengan menggabungkan pengetahuan awal

siswa dengan pengetahuan baru yang didapatkan siswa melalui kegiatan-kegiatan dalam

proses belajarnya. Hal ini sangat didukung oleh pernyataan Pasaribu dan Simanjuntak yang

mengartikan minat sebagai “suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara

aktif dengan sesuatu yang menariknya (1983:52), sehingga diharapkan siswa akan merasa

tertarik untuk mencari tahu tentang apa yang menarik bagi mereka melalui kegiatan-

kegiatan selama proses pembelajaran menggunakan Advance Organizer. Selanjutnya

pendapat lain juga dikemukakan oleh Zakiah Daradjat, dkk. (1995:133) yang mengartikan

minat adalah sebuah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga

bagi orang”. Hal ini berhubungan dengan beberapa advance organizer yang telah diberikan

peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung. Advance organizer yang disajikan

peneliti telah diolah sedemikian rupa sehingga mampu dipahami siswa sebagai suatu

keterkaitan yang menggambarkan hubungan antar bangun-bangun segiempat yang dapat

dengan mudah dan

695

Page 17: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika dengan tema ’’Mengembangkan Kompetensi Strategis dan Berpikir Matematis

di Abad 21” pada tanggal 8 April 2017 di Prodi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

menjadi sesuatu hal yang baru dan mengandung informasi yang berharga bagi siswa

tersebut.

Selain itu, setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Advance organizer dilakukan, peneliti melakukan beberapa Tanya jawab ringan dengan

siswa dan didapatkan hasil bahwa siswa sebagian besar menyatakan bahwa mereka

senang dan berminat kembali untuk mengikuti proses pembelajaran advance organizer

dan menyatakan bahwa penyajian advance organizer yang telah diberikan peneliti

mampu menarik perhatian siswa dan membuat mereka semakin mudah mempelajari

materi segiempat yang selama ini dianggap sebagai materi yang sulit bagi mereka. Ini

dikarenakan siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran advance

organizer menunjukkan antusiasme pada pembelajaran dan mampu memberikan respon

yang lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional (Dewi, dkk., 2014).

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan analisis data yang dilakukan

peneliti. Didapatkan hasil bahwa:

Terdapat pengaruh antara penerapan model pembelajaran advance organizer terhadap

minat belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ketegan I Taman.

Model pembelajaran advance organizer memberikan pengaruh sebesar 83,6 persen

terhadap peningkatan minat belajar siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Ketegan I

Taman pada materi bangun datar segiempat.

Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah diperoleh di atas, peneliti

mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

Sebaiknya Guru mata pelajaran matematika menggunakan konsep advance organizer pada

saat memberikan/ menyajikan materi yang akan dipelajari oleh siswa.

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menambahan variabel

penelitian yang lain, yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana penggunaan

advance organizer berpengaruh pada proses pembelajaran matematika. Variabel-

variabel tersebut misalnya mengenai hasil belajar siswa, keaktifan siswa,

pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan.

Teknik pengumpulan data sebaiknya tidak hanya dilakukan berdasarkan data yang

diperoleh dari hasil angket untuk mengetahui minat belajar siswa, tetapi dapat

dikembangan dengan menggunakan hasil/ nilai pretest atau posttest, hasil

wawancara ataupun dengan menggunakan metode pengumpulan data yang lainnya.

DAFTAR RUJUKAN Arends, Richard. 1998. Classroom Instruction and Management. New York: Me Grow –Hill

Companies Inc. Bell Gredler, Margaret E. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: C.V. Rajawali dan Pusat

Antar Universitas, Universitas Terbuka. Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengetahuan Taksonomi Variabel. Jakarta: P2LPTK

Depdikbud. 696

Page 18: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan

ISBN: 978-602-61923-0-1

Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwin Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Adi Mahasatya

Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dewi, I Dewa Ayu Purnama, I Wayan Rinda Suardika, dan I Wayan Darsana. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Operant Conditioning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Letkol Wisnu. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol: 2, No. 1. Singaraja.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Winataputra, Udin S. 1992. Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar IPA; 1-9. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

Yasna, I. Made. 2001. Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model Advance organizer.

Tesis tidak dipublikasikan. Surabaya: PPS UNESA.

697

Page 19: PROSIDING - lppm.ikipjember.ac.idlppm.ikipjember.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PROSIDING-b-novi.pdf · Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan