program pascasarjana universitas islam · pdf filepenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan...

171

Click here to load reader

Upload: dangdien

Post on 07-Feb-2018

351 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

MUNASABAH DALAM TAFSIR MAFATIH ALGHAIB

TESIS

Diajukan Kepada Program PascasaIjanaUniv"'l"sitas Islam Negeri "Syarif HidayatulIah" Jakarta

Untuk Memenuhi Persyaratan MemperoIeh GeIar MagisterCalam Ilmu Agama IsIarr.

OLEH:Endad Musaddad

NIM:.Ol.200.1.05.01.0121

PEMBIMBING:Prof.DR. H. Hanldani Anwar, M.A.

DR. Hj. Faizah Ali SyibromaIisi, M.A

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)"S~:ARIF HIDAYATULLAH" JAKARTA

1426 Hj2005 1\1

Page 2: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

MUNASABAH DALAM TAFSIR MAFATIH AL-GHAIB

TESIS

Diajukan Kepada Program PascasarjanaUniversitas Islam Negeri "Syarif Hidayatullah" Jakarta

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar MagisterOalam Ridang Ilmu Agama Islam

Oleh:Endad Musaddad

NIM.01.:WO.1.05.01.0121

Oi bawah Bimbingan

S ibromalisi M.A

PROGRAM STUDI TAFSIR HADISPROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)II SYARIF HIDAYATULLAH"

JAf<ARTA1426 H/200S M

Page 3: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Tesis yang berjud1jl: Munasabah dalam Tafsir Mafatih al-Ghaib yang ditulisoleh:

Nama

NIM

Program studi

: Endad Musaddad

: 01.200.1.05.01.0121

: Tafsir Hadis

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah pada tanggal 30 Mei 200~ dantesis ini telah diteri,na sebagai salah satu 5/arat untuk memperoleh gelarMagister dalam birlang i1mu Auama Islam Pada Program PascasarjanaUniversitas Islam Negeri (UIN) " Syarif Hidayatuliah" Jakarta.

Jakarta,31) Mei 2005

Tim penguii Sidang TesisUniversitas Islam Negeri (UIN)" Syarif Hidayatullah" Jakarta.

~~-----'Prof.DR.H.: mrlani Anwar, M.,t,.

Penguji II ~.

A ·0\A(;-.~'--- /

DR. Hj. fai ah Ali Syibromalisi, M.A.

Penguji IV

\I ~ {-'-DR. H. A. Wahib Mu'thi

iii

Page 4: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur pel1ulis panjatkan kehadirdt Allah swt. yang telah

memberikan taufiq dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam kiranya tetap tercurahkan

alas junjungan kila l'!alJi Muhammad s.a.w., keluarganya, para sahabatnya serta para

pengikulnya yang ';eli!: ';arnpai akhir zaman.

Dengan bekal l'l\vakal dan perjuangan yang berat akhirnya penulis bisa

menyelesaikan tesis ini, yang di ajukan guna memperoleh gelar Magister dalam ilmu

agama Islam pada Program studi Tafsir Hadis Pascasarjana Universitas Islam Negeri

(UIN) "Syarif Hidayatullah" Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan

tesis ini jauh dari sempuma, karena itu penulis harapkan kepada sidang pembaca

berkenan memberikan masukan-masukan guna kesempumaan tulisan ini.

Sel,;ma penulisan tesis ini, penuli~ banyak menerima bantuan dan par,isipasi

dari berbagai pihak, baik lembaga maupun perorangan. Karena itu penulis ingin

menyampaikhn terima kasih dan peng!1argaan kepada mereka semua, terutama

kepada:

1. Bapak Prof.DR. H. H,lmdani Am"ar, M.A. dan Ibu DR.Hj. Faizah Ali

Syibroma:i3i, M.A. ma;ing-masing sebaf,ai pembimbing I dan II yang telah

membimbinr dan mengarahkan secara aktif proses penulisan tesis ini.

2. Bapak Prc,L DR. H. Azyumardi Azra selaku Rektor UIN " Syahid" Jakarta.

iV

Page 5: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

3. Bapak Dir~ktur Program Pascasarjana UIN "Syarif HiJayati.lllah" Jakmta beserta

seluruh dosen yang sangat banyak memberikan tarnbahan ilmu pengetahuan

sehingga membuka dan memperluas cakrawala berpikir penulis.

4. Bapak Prof.DR.H. Ahmad Thib Raya, M.A. selaku ketua Program studi Tafsir

Hadis serta Bhpak kepala perpustakaan Pascasarjan:1 UIN " Syahid" Jakarta yang

telah memberikan berbagai lasilitas selama penulisan tesis inL

5. Bapak ketua STAIN" SMHB' Serang beserta ketua jurusan Ushuluddin yang

telah mengizin:,an penulis untu l, mengikuti kuliah pada program Strata dua (S2)

di Universilas Islam Negeri " Syahid" Jakarta.

6. Kedua orang tua pc nulis yang telah mengasuh dan membesarkan penulis serta lak

bosan-bosannya \I ,emberikan dorongan dan do'anya untuk menimba ilmu

pt;ngetahuan hingga :'ejenjang yang lebih linggL

7. Islri penulis yang tercinla, lis Aisyaturohimah, S.Ag. dan kedua anak penulis:

Muhammad Syauqi Arinal Haq, dan Muhammad Zamzam Ziyaul Haq yang

deng1n penuL ket1bahan dan kesabarannya ikul serta bersama penulis dalam suka

dan duka. Alas pengorbanan mereka ini penulis dapat menyelesaikan tesis inL

Akhimya kehadirat Allah jualah, penulis memanjatktin do'a, semoga segala

bantuan dan partisipasi dari berbagai pira:, dibalasi-Nya dengan pahala yang bedipat

ganda. Amin 'fa Rabbal 'alamin.

Jakarta, Mei 2005

Penulis

v

Page 6: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB -LATIN

L Konsonan

= a ) r <oJ = f

......, b ..J = z J - q

0 J' s J k

...::... ts., JJ" sy

".. J c.r sil i III~

".. b c.r dl 0 n,-".. kh 1, til ) = w'-

~ d .b zh Jll h

~ dz y~ =

'-

y !-,h y'- .,s

2. Yokal

I) Yokallllnggal 2) Yoka! rangkap

;;. a 1.5 1 HI

<

".. 3 1 au

'- 1I

vt

Page 7: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

3. Maddah (Vokal Pan.iang)

Vokal panjan~ dilambangkan oengan hUl1lf dan tanda yaitu;

HuntfArab Huruflatindan tanda

<.S I "- a

~ T

j

(,

contoh

//

J~ = qaIa/

1'_j::" = qiia

J J

J~ =yaqillu

4. Ta Marblltah ., I 4 ) yang hidllp (berhark<1t, jiltltat, /iasrat dan damat)

menjadi t. Sedangk:: n ta marbutah yang mati atau mendapat harokat sukuntranslitasinya adalah j,.

5. Syaddah ( ~ )

Tanda syaddah diJa'nbangkan dengm huruf yang sama dengan yang diberi tanda

syaddEh

Contoh; rabbana

6. Kata Slwtlang

I) Kata sandarg yang diikuti oleh lam,f syamsiah, diganti dengan huruf yang sama

dengan hun,f langsung yang mengikuti kala sandang

Contn.ll '. ~ ',~, II -.... < asy..syams

; '" o~

\; '" \\J-"".r = ar-rajul

2) Kala sandaq, yang diikuli oleh humf Qama:iah sesuai dengan aturan di alas dan

menjadl sc.:suai dengan blUlyinya.

, "'.-' Ill""

Contoh' ~I = al-qalam

VII

Page 8: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Secara UlrUIH, transliterasi dalam tlllisan ini m~rujllk pada Pedoman

Transliterasi Arab Latin berdasarkan Keplltllsan Bersama Menten Agama dan

Menteri Pendidikan dan Keblldayaan RI. No: 158 tahlln 1977 dan No: 0543

b/UI1967.

viii

Page 9: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

DAFTARISI

Halaman

Halaman JUdlll. .

Lembar Pers .otujuan........................................................... Ii

Keterangan Tim Anggota Penguji................................................ Iii

Kata Pengar.ta iv

Pedoman Transl:terasi...... vi

Daftar lsi........ ix

BAS. I PENDAHULUAN .

A. l.dt3r BelakanMasalah .

1

1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................... 14

C. Kajlan Pustaka............................................................................... 15

D. Tt,juan Penelitian..................................................................... 16

E. Signifikansi Penelitan.............................................................. 16

F. Metode Penelitian..................................... 17

G Sistematika Pembahasan.......................................... 18

ix

Page 10: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

BAB.II TEORI MUNASABAH DALAM PENAFSIRJ\N............................. 19

!-•. Pengertian Mu'1asabah............................................................. 19

B. Pandangan Ulama tentang Munasabah.................................... 24

C. jenis-jenis Munasabah............... 31

BAB. III BIOGRt.!":, DAN INTELEKTUAUTAS FAKHRUDIN AL-

RAZI........................................................................................... 56

A. Eiografi Fakhruddin al-Rilz1 56

B. Kondisl Sosial dan Intelektual Masa Fakhruddin al-Rilz1 61

C. Kcsarjanaan Fakhruddin al-Rilz1 71

D. Karya-karya Fakhruddin al-Rilz1.................................................... 77

BAB. IV MUNASABAH DAN PENGGUNAANNYA DALAM TAFSIR

MAFA71H AL-GHAIB. c...................... fJ2

J. .. Metode Fakhruddin al-Rilz: dalam menafsirkan al-Qur'an......... 87

13. Karakteristik Kitab Tafsir !vfatatih a/-Ghaib................................. 102

C. r~unilsabah dan jenis-jenisnya dalam Tafsir Mafatih a/-

Ghaib................................................. ............................................ 116

BAB. V PENUTUP............................. 167

A. I\esimpulan.......................... 167

B. Saran..................................................................................... 173

DAFTAR PUSTtKA...................................................................................... 115

x

Page 11: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalall

AI-Qur'an adalah kitab Allah diclalamnya termuat dasar-dasar ajaran Islam.

AI-Qur'an menerangkan segala perintah dan larangan, yang halal dan yang haram,

baik dan buruk bah:Zan jlga memuat berbagai kisah umat masa lampau.

Seluruh yang ten.'aktub dalam al-Qur'an pada hakekatnya merupakan ajaran

yang harus dipegangi oleh umat Islam. la memberikan petunjuk dan pedoman hidup

untuk mencapai kcbahagiaan hid up di dunia dan akhirat kelak, dalam bentuk ajaran :

akidah, Ill'kum, r.kldak. falsafah dan sebagainya.

Untuk l1lengungkap semua ilu, menjelaskannya tidaklah memadai bila

seseorr.ng hanya mampu membaca dan melagukannya dengan baik, yar;g diperlukan

bukan hany<. ilu, lapi lebih pada kemampuan memahami dan mengungkap isi serta

mengetahui pl' nsip-pri.1sip yang dikandL:ngnya. Kemampuan seperti inilah yang

diberikan tafsil.'

I Yunan YJsuf, Karakleris,ik Taftir al-Qur'an "bad XX, Jurnal Ulumul Qur'an, No.4.vol.lII.LSAF, 1992, ,l. 50.

Page 12: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Dengan 'l~mikian tafsir adalah "kunci untuk nembuka gudang simpanan ya'lg

tertimbun di dalam al-Qur'an", demikian di ungkapkan al-Shabuni.2 Semen'am al-

Zarkasyi memberikan definisi " tafsir adahh I1mu untuk mengetahui perr,ahaman

kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, berupa penjelasan

maknanya, mengeluarkan hukum-hukumnya serta hikmah-hikmahnya.3

Kebutuhan akan pentingnya tafsir terasa setelah wafatnya Rasulullah saw.,

karena munculnya perbedaan pemahaman para sahabat telhadap al-Qur'an. Perbedaan

mereka sangat beragam meskipun mereka memahami al-Qur'an secara global.

Munculnya perbedaan tersebllt kembali kepada pe.'bedaan mereka, penguasaan

mereka terhadap bahasfl, tingkat pergnulan mereka dengan Rasul dan apakah mereka

memanfaatkan beliall, ~erta pengetahuan l:1ereka tentang sebab-sebab tunmya ayat4•

Dari sini kemudian timl'ul perguruan-perburuan tafsir yang dipelopori oleh para

sahabat antara lain : J,1n 'Abbas, Ibn Mas'ud, Ubay ibn Ka'ab dan lain-lain.

Selanjutnya peran para sahubat tersebut dilanjutkan oleh para muridnya dari kalangan

tabi'in di kota-kota tempat mereka tinggal.

Para sahabat da'am menafsirka1 al-Qur'an berpatokan kepada: Penjelasaan

Rasul (had.s), kemudian ijtihad mereka sendiri, ada pula dikalangan mereka yang

menanyakan masalah-masalah tertentu kepada ahli kitab berkaitan dengan nwaya;

• Al-Sha~uni, Ikhtisar 'U/um a/-Qur'an Pralais, terjemah, Qodirur. NUT, (Jakarta: PustakuAmani, 1988), h. 85.

, Al-Zark..·"i, A/-Burhdn Fi-'U/Um a/-Qur'an, (Beirut: Dar al-Fikr, 1972), Zuz 1, h.53.4 Tentang hll ini lihal Ali al-Usy, Metodo!ogi Penafsiran a/-Qur'l1ll sehuah linjauan Awal,

Jumal al-Hikrnah, "oA.(Ban'lung : Yayasan Muthehari, 1991), lihat Pula Depag, aI-Qur'an danterjemahnya (Jakarta: Yayasan Penyelenggara dan PenerLit Mushafal.our'an, 1993), h.28-29.

2

Page 13: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Nabi-nabi terrlahulu yang kemudian riwuyat mereka ini s'olanjutnya dikenal denga.l

istilah Israiliyal Gabungan dari ketiga sumber tadi: penafsiran Nabi, sahabat, dan

riwayat ahlu/ kila? ditambah dengan penjelasan tabi'in dikelompokan menjadi tafsir

bi a/-ma'isur. 5

Sejalar , deLgan kt:butut,an umat Islam untuk mengetahui seluruh segi

kandungan al-Qur'an serta intensilas perhatian pa,lI ulama terhadap tafsir aI-Qur'an,

maka berrnurwulanlah berbagai kitab atau penafsiran yang beraneka ragam coraknya,

baik pada masa ulama salaf maupun u/ama khalaj, sampai seperti sekarang ini.

Keragaman itu ditunjang oleh al-Qur'an yang keadaannya seperti dikatakan Abdullah

Daraz dalam ai-Naba'u al-'Adzim:

"Apabila ::nda membaca al-Qur'an maknanya akan jelas dihadapan anda.tetapi bila anda "nembacanya s'lkali lagi anda akan menemukan pula makna-maknalain yang berhc;da dengan makna sebelumnya. Demikian seterusnya sampai-sampaianda dapat menemukan kata atau kalimat yang mempunyai arti berrnacam-macam,yang semuanya benar atau mungkin benar .Ayat-ayat Al-Qur'an bagaikan intansetiap sudutnya lTIemancarkrn cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar darisudut-sudut ;ainnya. Dan tklak mustahil, bila anda mempersilahkan orang lain

memandangnya, ia ~kan melihat lebh banyak ketimbang yang anda lihat".6

Sejalan deng: n pendapat DalT"dZ di alas Muhammad Arkoun, pemikir al-Jazair

kontemporer, menulis sebagai berikut: "Al-Qur'an memberikan kemungkinan arti

yang tidak terbatas... ,(esan yang diberikannya mengenai pemikiran dan penjelasan

5 Lihat QlIra'sh Shihab, Membumikan al-Qur'an, (Bandllng: Mizan, 1992), h.71.6 Ibid, h. 16.

3

Page 14: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

berada pada tingkat wujud mutlak...Dengan demikian, ayat-ayatnya selalu terbuka

(untuk interpretasi barn). Tidak pemah pasti dan tertutup dalam interpretasi tunggal".'

Dari Fcnom-:na di atas sepanjang sejarahnya dibandingkan dengan teks lain

(kitab sud agarra lain), al-Quran merupakan satu-satunY3 kitab sud yang banyak di

kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik oleh mereka yang meng'll1ut agama

Islam maupun Mereka yang menjadikan al-Quran hanya sekedar bahan studi. Dari

hasil pengkajian itulah telah lahir berjilid-jilid kitab tafsir dengan berbagai macam

karakteIistiklljU," LJ.al ini mempaKan fenomena mellarik sekaligus unik. Sebab, kil.ab-

kitab tafsir sebag31 teks kedua seperti dapat kita lihat dalam khazanah literatur Islam

tidak hanya sek,;dar jumlahnya yang banyak, tetapi juga corak dan model metodenya

yang di pakai beragam dan berbeda-beda. Keragaman tmtang metode dan berbagai

macam pendekatan guna memahami isi kandungan al-Qur'an oleh para ulama

kemudian dikun tpulkan dalam sebuah disiplin ilmu " Uli1m al-Qur'an".'

Di antara sekian banyak bahasan ilmu-ilmu a1-Qur'an, salah satunya adalah

tentang mundsabah. Pembahasan tentang mundsabah ini pertama kali diperkenaIkan

oleh seorang alim ai-Imam Abu Bllkar al-Naisaburi, yang nama lengkapnya Abu Bakr

1 Mohammad Nur Ikhwan, Taftir Ilmi: Memahami al-Qw'an meluJui pendekalan 80insModern. (Jogiakarta: \1''''ara Kudus. 2004\. h. 7~.

B Yang dimaksuc< dengan karakteristik disini adalah cirri-ciri khusus bal,asan yang palingdominan dalam karya sebLilh tafsir. Misal ada kilab tafsir yang lebih menonjolkan aspek bahasanya(NahlYU, Sharaf, Brla~i"J.\, ada juga kitab tafsir yang lebib menekankan pada kecendenmgan Hmnpengetabuan.

9 Di antara mater bahasan Hmu-Hmn al-Qur'an ('UlUm al-{lur'an) antara lain adalah tentang:Asbal al-NuziJl, Muhkam Mutasyabih, Makky dan Madany, pengetabuan tentang Nasikh danlvfansukh,Jam'u/ Qur'an, Qira1at, dan sebagainya.

4

Page 15: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

'Abd Allah Ib.JU Muhammad Ziyad al- Naisaburi ( W. 324 H). Apabila al-Qur'an

dibacakan kupadaaya, ia bertmya mengapa ayat ini ditempatkan disamping ayat

sebelahnya. B&hkan ia mencela para ularr.a Baghdad karena mereka tidak

memperhatikan ilmu mundsabah. 10

Argurnentasi mengenai keberadaan mundsabah dalam al-Qur'an oleh pam

ulama di dasarkan pada pendapat bahwa tetib ayat-ayat al-Qur'an adalah tauqifi

(tergantung paoa petunjuk Allah dan Rasul-Nya), begitu juga dengan tertib susunan

surat-suratnya menurut pendapat jumhur ulama adalah tauqifi juga. Pendapat ini di

dasarkan atas keadaan Nabi saw., yang setiap tahun melakukan mu'aradhah

(memperdengark ~n bacaannya) kepada Jibril as. Termasuk yang diperdeugarkan

Rasut adalah mer l!f.:nai tertib susunan suratnya.' ,

Dalam 'Jembahasan tentang mundsabah ini terdapat dua aliran12• Pertama,

pihak yang inenyatakan oahwa pasti ada pertalian erat antara surat dengan surat dan

antara ayat dengan ayat dalam al-Qur'an. Keiompok ini diwakiii anlaI'll iain oietu

10 AI-Zorkrsyi,AI-Burhan Fi 'V/urn al-Qur'an, (Beirol:Dar al-Fikr, 1957), h.36\I Muhanunad Abd al-Adzim a1-Zorqani, Mammil al-Iljan fi 'V/lirn al'Qur'an, (Beirut: Dar

al-Fikr, 1988), JiliJ.1. L. 348. Sebagian ulama menurul al-Zorqoni memandang bahwa tertib susunanayat dan sural dalarr aI-Qur'an adalah ijtihadi. Pendapal ini di dasarkan pacta beberapa alasan. Pertama,mushaf pada catatan sahabal lidaklah sama. Kedua sahahal pemah mendengar Nabi membaca aI­QUr'an berbeda dengan lertib sural yang tyerdapal dalam al-Qur'an. Ketiga adanya perbedaan pendapalmenegenai lertib sur"l ini menunjukkan lidak adanya pelunjuk yang jelas alas tertib di rnaksud. Selainito juga adanya pendapal bahwa sebagian lauqifi dan sebagian ijlihddi. Menanggapi persoalan di alasa1-Zarqoni berkomentar: Meski pendapal di alas memiliki alasan, letapi alasan-alasan yangdikemukakan ito lidak memiliki tingka'l keabsahan yang sarna. Alasan pendapat yang mengemukakntertib sural sebagai ijlihddi tampak ti.jak kuat. Riwayal lentang sebagian sahahat pemag mendengarNabi membaca al-Qur'an berbeda dengan lertib rnushaf yang sekarang dan adanya lentang catalanrnushaf sahabat yang berbeda bukanlah riwayal rnulawalir.Terti;, mushaf sekarang berdasarkanriwayal rnulawiilir. Kfo1lUdian lidak ada jaminan bahwa semua sahabal yang memiliki catalan mushafito hadir berSlUl'a Nabi liap saal turon ayat al-Qur'an. Karena ito kemugkinan tidak utuhnya lertibrnushafal-Qur'an sahabal sangal besm , Demikian ai-'lar.Jani menjelaskan.

12 Ibid

5

Page 16: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Syekh 'Izz a:-Din Ibn 'Abd ai-Salam, atRu yang lebih dikenal dengan nama 'Abd al-

Aziz Abd ai-Salam ( 577-660 H). Mem:rut kelompok ini mundsabah adalah i1mu

yang menjehskan persyaratan baiknya kait:m pembiearaan ( irtibath al-Kalam )

apabila ada hubungan keterkaitan antara permulaan pembiearaan dengan akhir

pembiearaan ymg tersusun ml;njadi satu. Dila hubungan itu terjadi karena sebab yang

berbeda-blda, maka tidak disyarlltkar. admlya hubungan antara satu dengan yang

lainnya,I3

'Izz al-.~in memberikan penjelasan bahwa al-Qur'an itu diturunkan dalam

masa dua puluh tallUn lebih. AI-Qur'an berisikan berbagai hukum dengan sebab yanp;

hubeda-beda. ~ 1aka dengan demikian apa tidak perlu ada pertalian antara satu

dengan lainnya.

Selanjl'Llya ia memberikan alasan dengan mengajukan beberapa pertJnyaan:

apakah artinya Tuhan meneiptakan hukum dan makhluknya? perbedaan illat dan

sebab, upaya m~l1ksia tentang hal-hal yang disepakat:, diperselisihkan, dan bahkan

dipertentangkan, sudah bar-ang tentu ti~ak akan ada orang yang meneari-cari

hubungan tersebut bila tidak ada artinya. 14

Pembab,an lentang munLisabah (hubunga'l ayat dengan ayat dan Sl!lat

dengan surat) mcrupakan salah satu bagian dari asvek-aspek iJaz (kemuJizatan ) al-

Qur'an. Hal ini sebagaimana dikatakan Nashr Hamid Abu Zaid dengan mengutip

pendapat al-Zarkasyi dalam al-Burhan sebagai berikut:

J) Al-SuyuIhi, Asrdr lartfb al-Qur'an, It. h. 108.I. Ibid.

6

Page 17: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

., iviushaf sepetti suhut~suhuf mulia, sarna dengan yang terdapat dalam kitabyang tertutup rap£-t ( Lauh al-Mahfudz), semua surat dan ayatnya disusun seearntauqifi. Penghafal al-Qur'an bila memintl Hltwa mengenai berbagai macam hukum,atau ia memperdebatkannya, atau mendiktekannya maka ia akan menyebutkan aylltsesuai dengar yang ditanyakannya. Dan jika ia kembali kepOOa bacaan ,naka ia tidakmengatakan seperti yanb ia fatwakan, dan tidak pula seperti yang d:turunkan secarnterpisah-pisah 'llelainkan seperti yang diturunkan secara keseluruhan di Bait al-Izzah.Diantara yang jelas-jelas mukjizat ialah i1s1ub dan susunannya yang mengagumkan,sebab ia mem?ng sebuah kitab yang ayat-'iyatnya di kokohkan, kemudian diturunkar•.seeara terpisa'l-pisah dari sisi yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Iamengatakan: Yang pertama kali pantas untuk diteliti dalam setiap ayat adalah apakahayat berkr ,tan dengan ayat sebelumnya atau ia berdiri sendiri. Jika berdiri sendiri,pada sisi apa ke~esuaiannya dengan yang sebelumnya. Dalam hal ini terdapat banyakilmu. Demikian pula dalam sural, sisi keterkaitannya dengan surat sebelumnya dankonteksnya per~u di carin .15

Se;.lagai bagian dari persollian i:iaz masalah ilmu ini pOOa dasarnya mengaeu

pada mekanisJ'1e khusus teks yang membedakannya dari teks-teks lain dalam

kebudayaan. ,1ila dihubungkan dengan Ilmt· Asbdb d-Nuzul misalnya, i1mu

mundsabah menr;kaji hubungan teks dalarn bentuknya yang akhir dan final.

<;<:mentara da~a""'1 Asbdb al-Nuzul mer,gkaji hubungan bagian-bagian leks dengan

kondisi ekstemll, atau konteks ekstemal pembentuk teks.lo

Keduo. pihal< yang menyatakan bahwa tidak perlu acanya mun.imbah ayal,

karena peristiwlLlya saling berlainan. Sesungguhnya al-Qur'an diturunkan dan diberi

hikmah seeara IGl.qifi, hal ini atas petunjuk dan kehendak Allah swt.17Alasan lain

adalah bahwa satu kalimat akan memiliki mundsabah bila diucapkan dalam konteks

yang sama. Karcna al-Qur'an diturunkan dalam berbagai konteks, maka al-Qur'an

I' Nashr Hamid Abu laid, MqfhUm ai-Nash, leljell,ah Khoiron Nahdliyyin, ( YogyHkarta:LKis, 2002), eet. II, h. 108.

16I;id

17 AI-Zmkrsyi, Ibid; h. 37. Liha! pula a1-Suyuthi, Op.Cit, h. 108.

7

Page 18: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

tidak memiliki mUliasar all. Pendapat ini juga di ajukan oleh Izzuddin ibn 'Abd al­

Salam twafat. 660 H). Di" ini seolah-olOO Izzuddin ingin mengatakan bOOwa susunan

ayat mt'sti berdasarkan IT'asa turunnya. Sementara yang di ajukan oleh mereka yang

pro terhadap mundsabah mengataklll1 bahwa ketidak teraturan susunan ayat

mengandu.lg rahusia.

Nampaknya pendapat kedua yang dikemukakam Izzuddin adalOO agar

keterkaitan ayat-dengan ayat dan surat dengan surat, terhadap sebab y<mg berbrda­

beda, Y1ng d'lak menjadi peryaratan ba;1mya susunan kalimat (irtibath al-kalam)

jangan sampai dipaksakan. Akan tetapi jlka keterkaitan ujaran terjadi karena satu

sebab yang s~.ma, maka menghubungkannya adalOO suatu hal yang baik, dan

disinilah let.1k bagusnya ilmu mundsabah. J&

Lepas dari dua pendapat di alas, mundsabah tela!; menjadi bagian yang tak

terpisOOkan dari kajian 'Ulfim'.1/-(!'Jr'an. Pertanyaan tentang apakOO adanya

Mundsabah itu tauqifi atau ijtihddi? pertl:.nyaan ini barang kali menjadi bOOan

diskusi yang pa.;ng menarik, dibanding dengan m'O'mpermasa'.OOkan ada tidak adanya

mundsabah daLm a;-Qur'an seperti tersebut di atas.

Mundsahah secara bahasa ada. ah mustaq dari kata ndsaba-Yundsibu­

Mundsabatan yll1g artinya adalah dekat (qarib) dan menyerupai (milsal). AI-

J8 Nashr Hamid, Op.cit, h. 199.

8

Page 19: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Munasabah artinya sarna den.~nn al-Muqariibatu, yang berarti mendekatkan dan

menyesuaikan. 19

Menurut al-SuY'lthi apabila kata itu dikembalikan pengertiannya dalam

konteks ayat, kalm;at atau surat dalam al-Qur'an, maka bisa berarti adanya

keserupaan, kedekatan (i antara berbagai ayat, surat, atau kalimat yang diakibatan

oleh adanya hubul1gan makna yang muncul, misalnya karena yang satu 'am dan yang

lainnya khds. Hubungan itu bisa juga muncul melalui penalaran ('aqli), penginderaan

( hiss,) atau melalui kemestian dalam pikiran ( al-Talazum al-dhihni) seperti

hubungan sebab ddl1 akibat, 'illat dan ma'iul dua hal yang serupa atau dua hal yang

berlainan.20

Para ulama sepal.at bahwa hubungan ayat dengan ayat dapac menjadi tunNs

manakala dijelaskdl1 dengan ayat-ayat berikutnya yang berfungsi baik sebagai

penguat ( ta'k'd), lanjutan dan penjelasan ( 11th/an wa al-bayan), pengecualian dan

pembatasa.l (istisna wa al-hasr), atau menengahi dan mengakhiri ('itiradan WtJ

tadzyflan).

Abd l1l-Qadir Ahmad 'Atha dalam pel'gantar buku Asror Tartib Al-Qur'an

karya al-Suyuthi f>lengutip ke:.erangan tentang berbagai cara atau tahapan yang perlu

diketahui untul<. menemukan munasabah antara ayat-ayat dalam al-Qur'an. Pertama,

melihat tema sentral dari surat tcrtentu. Kedua, melihat premis-premis yang

d;perlukan l'ntuk mendukung tema sentral itu. Ketiga, mengadakan lea/egorism:;

19 Lois lv'aluf, Kamus al-Munzid Fi al-Lughah wa al-'Alam, (Beirut: Dar al-syarqy, 1976),h.803.

.v AI-SuY"thi, Op.CiI, h.

9

Page 20: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

terhadap premis-premis itu bel'dasarkan jauh dan dekatnya kepada tujuan. Keempat,

me'ihat kalimat-ka'imat (pemyataan-pemyataan yang saling mendukung dalam

premis itU)?1

Disamping munasabah ayat dengan ayat tak kalah pentingnya memperhatikan

keserasian (h...bungan) surat t1engan surat. Namun sebagaimana di akui oleh para

ulama bahwa literatnr yang membahas hubungan antar surat ini sedikit sekali.

Kesulitan ini menuurL,t Hasbi Ash Shiddieqy dikarenakan sedikitnya para mufasir

yang menjelaskan asp~1( 'l1undsabah dari jUfUsan ini.

Melihat betapa pentingnya memperhatikan mundsabah dalam al-Qur'an,

Imam al-Syatib: menjelaskan; bahwa satu surat walaupun banyak mengandung

masalah namun masalah-masalah tersebut ber1{a'tan antara satu dengan lainnya.

Sehingga seseorang hendaknya jangan hanya mengarahkan pandangannya pada awaI

sural,tetapi henJaknya memperhatikan pula akhir wral, atau sebaliknya, karena bila

hal tersebut tidak diperhatikan, maka maksud ayat yang di turunkan akan

terabaikan?2

Dari ptlgertian dan cara-cara yan g diperlukan untuk mengetahui mundsabah,

dapatlah dip'luami bahwa sasaran munas(lbah adalah susunan dan urutan-urutan

kalimal, a~'at, dan surat-surat dalam ai-QuI" an. Menemukan arti yang tersirat dan

menjadikan l>a;?ian-bagian aI-QuI" an saling berhubungan sehingga tampak menjadi

I"angkaian yang utuh dan integral.

21 Abu aJ-Qadir Ahmad Atha,Asrdr Tartih al· Qur'an.. (Kairo, Dar al-'ltisham, 1978), hA.~ AI-Syiilibl, AI-Muwdfaqat, Dar aJ-Ma'n.fah, (Beirut: Dar a1-Fikr, 1975), h. 141\..

10

Page 21: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Pentingnya memahami mundsabalt di akui para ulama bahwa ai-QUl'an

merupakan kitat, ) ang ayatnya telah disusun secara rapi aan sistematis. Kelompok

ayat yang satu titlak dapat dipisahkan dengan kelompok ayat berikutnya, antara satu

ayat ,dengan ayat sebelumnya dan sesudahnya mempunyai hubungan organik dan

mata rantai yanf, bersambung, Kondisi ayat al-Qur'an yang demikian itu tidak

mungkil1 dapat dipahami tanpa meneermati hubungau dengan ayat seblelumnya

maupun sesudahnya.

Melihat bf'tapa pentingnya memperhatikan mundsabah dalam al-Qur'an, hal

ini sekaligus menolak anggapan surnbang dari para orientalis yang mengatakan

bahwa susunan ayat dan surat dalam al-Qur'an sangat kaeau. Ia berpindah dari satu

uraian ke uraian yang lain, walaupun uraian yang pertama belum tuntas sedang

uraian berikutnya s<:rinr <ali tidak mempunyai hubungan dengan uraian sebelumnya.

Oleh sebab itll pembahasan tentang mundsabah ini pada mulanya tidak

menda?at perhatian yanr, eukup dari para mufasir. Barn setelah Syekh Abu Bakar al-

Naisabury seorang pakar bahasa dan hukum memperkenalkan ilmu ini, ulama-ulama

berikutny.l bem,ulleuhm membahas persoalan ini, seperti Abu Bakar Ibn al-Zubair,

Fakhruddin al-Razl, al-Suyuthi, Ibrahim al-Biqa'i dan belakangan Muhammad

Abdull, Rasyid Ridha, Mahmud Syaltut dan sebagainya m<:mbahas persoalan ini

dalam 'afsim:/a..23

2J (uraish Shihab. Ibrahim Bin Umar al-Biqai' : Ahli Iqftir yang Konlrojersial, Dalam lurru,!UJuffiUJ Qur' JIl. LSAf. Vol. I. 1989, h, 5.

11

Page 22: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Dengan de:n'kian mundsabah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

pembabasan taf.;i,. Karenanya mundsabah merupakan alat untuk memabami isi

kandungan al-(:Ul'al'. Sehingga tidaklab aneh bila ada mufasir yang lebih

menekankan fok! tS lJembahasanya pada persoalan hli, seperti yang dilakukan al-

Biqa'iy dalam tafsirnja Nazm al-Durar Pi 1'anasub al-AyC:t Wa al-Suwar.

Salah satt' usaha penafsiran yang di dalamnya mengetengabkan aspek-aspek

munasabah ialal. apa yang dilakukan oleh Fakhruddin al_Razi24 dalam kitab tafsirnya

"Taftir al-Kabir" atau dikenal juga dengan nama" Mafdtih al-Ghaib". Fakhruddin al-

Razi sebagaimana disinggung di atas termasuk ulama salqf (generasi awal) yang

menggunakan p~ndekatan mur.asabah dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an

sekalipun tafsimya tidak dikhususkan membabas persoalan ini sebagaimana

dilakukan al-Biqa't.

Hal tersebut ~ebagaimana dikatakan Mana' al-Qathan, babwa al-Razi dalam

tafsimya mencurdh:;.all perhatian untuk raenerdngkan Mundsabah (korelasi) anlard

aya! dan SUrd! dalam ai ·Qur'an. Tidak kurang dad tiga jenis mundsabah termuat

dalam tafsimya. DiantaJ 1nya mundsabah antar nama SUrd!, mundsabah anlard bagian

awal surat dengan bagian SUrd! berikutnya, mundsabah antard ayat yang

24 AI-Razi nama lengkapnya Abu AbdHlab Muhammad Ibn Umar bin ai-Hasan Ali at­Tamim} aI-Bakry Ath-Tbibristany al-Razi. Labir di Ray pada tanggal :5 Ramadban 544 H.LibatMubammad HU'iain AI-Dzahabi Taftir al-Muftisiruti (Beirut, dar al-Fikr, 1976). h. 290.

12

Page 23: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

berdampingan, muntisabah antara kelompok ayat dengan kelompok ayat yang lain,

munasab<lh antarajawtitih al-SuwCr dengan kandungan iSl al-Qur'an.25

Berikut ini adalah salah sam eontoh penafsiran al-Razi dengan

mengetengahkan a:;pek muntisubah.26

" Ketahuilah bahwa dalam surar ini meneakup berbagai macam rakiii'(tuntutan), karena itu Allah SWT, pada awal sumt ;ni memerintahkan untuk berlakulemah lembut terhadap: anak-anak, kaum wanita, anak yatim, memberikan kasihsaying kepada mereka, menunaikan hak-haknya dan memelihara harta bendamereka".

Sehubungan teori tentang muntisabah adalah persoalail ijtihtidi, karenanya

setiap r,lUfasir tidak akan sarna dengan mufasir lainnya ketika rnenjelaskm persoalan

ini. Begitu puh eara-cara yang ditempuhnyu

Ulama-L lama tarsir menurut Qurais~ Shihab pada umumnya menempuh satu

dari tiga eara bcrikut dalam menjelaskan hubungan antara ayat:

1. Mengelompokkar. sekian banyak ayat dalam satu kelompok tema-tema,

kemudian menjelaskannya dengan kelompok ayat-ayat berikutnya.

2S Said Atl Husain al-Munawar, AI-Qur an m"mbangun Trodisi Kesalehan Hakiki, CiputatPres, 2002, h. 112.

Ui Ibid, h. ]11, Lihat Taftir al-Kabir, JI1Z. 27., h. 123.

13

Page 24: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

2. Menemubn tema sentral dari satu surah kemudlan mengembalikan uraian

kelompok ..yat kepada tema sentral itu.

3. Menghubungkan ayat dengan ayat sebelumnya dengan menjelaskan

keserasiannya.27

Dari uraian latar belakang ini, jelaslah bahwa munasabah sebagai bagian dari

alat bantu memahami kitab Allah yang digunakan oleh Fakhruddin al-Razi dalam

tafsinya Mafdtih al-Ghaib, menarik untuk dilakukan pen~litian sekaligus menjawab

anggapan bahwa sistematika renyusunan ayat dan surat dalam al-Qur'an terkesan

tidak sistematis dan kohem.

B. Per'masalahafl d:m Batasan Masalah

Dalam menguraik:n tentang permasalahan ini setidaknya perlu dijelaskan

hal-hal sebagai berikut:

I. Identifikasi Masalah

A<:a beb~f'dpa hal yang perlu diidentifikasi, sehubungan dengan masalah

mundsabah dalam Tafsir Mafdtih al-Ghail> ini antara lain menyangkut:

a. Hubungan (mundsabah) kalimat dengan kalimat dalarr. ayat.

h. Huo'mgan (mundsabah) ayat denean ayat dalam satu surah.

c. Hubu.lgan (mundsabah) awal uralan dengan akhir uraian surah.

27 Lihal QU"aish Shihab, Op.Cil, h. 6.14

Page 25: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

C. Kajian Pustalrn

Penelitian-penelitian menyangkut berbagai bidang atau aspek yang berkenaan

dengan Fakhruddi'1 al-Riiz! sepanjang pengetahuan penulis memang ada. Seperti

terlihat pada tulis~n Basuni Faudah " Tafsir al-Qur'an: Berkenalan dengan Metode

Tafsir". Muham:naJ Husain al-Dzahabi dalam " Taftir al-Mufasirim" juga berbicara

tentang Fakhrud< 'in al-Razl dan tafsimya.

Dari kedllU tulisan tersebut jelaslah bahw,a yang dikaji adalah sekitar

pandangan mereka tentang penulis dan larya tafsirnya secara umum. Penelitian

khusus tentang munasabah dalam tafsir MaJf1tih al-Ghaib nampaknya belum ada.

Oleh karenanya penclitian kJ,usus tentang munasabah dalam tafsir Mafatih al-Ghaib

penting dilakukan.

D. Tujuan Penelitian

Setelah memperhatikan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

I. Untuk mengetahui penafsiran Fakhruddin al-Riiz! menyangkut munasabah

dalam taftimya " Mafatih al-Ghaib ".

2. Untuk mengetp!>lll jenis-jenis munasabah yang terdapat dalam taftir Mafatih

a/-Ghaib.

E. Signifikansi Penelitian

Setidaknya ada cua manfaat yang diperoleil O'lri penelitain ini:

16

Page 26: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

1. Memperkaya khazanah Ilmu Pengetahuan di bidang tafr.ir.

2. Sebagai ~lJmbangan nyata bagi llamat Islam tentang pentinganya mempelajari

al-Qur' ,m secara mendalam, baik untuk kepentingan ibadah, maupun

kepentingan umat Islam secara keseluruhan.

3. Menjawal:> anggapan bahwa ayat-ayat al-Qur'an satu sarna lain tidak

berhubungan, bahkan dikatakan kacau dan rancu.

F. Metode Penefitian

1. Sumber lJata

Penelitian ini ~dalah studi literature (Library Reseach) tentang karya seoranp,

ulama tafs.:r " Taftir Mafatih al-Ghaib". Karenanya buku tersebut merupa!':an

sumber rrimer. Sedang sumber sekundemya adaiah buku-buku atau kitab­

kitab tafslr dan 'Ulilm al-Qur'an yang ada relevansinya dengan objek

bahasan

2. Metode Analisis

Metode Yang ditempuh dalam tulisan ini adalah deskriptif analisis,

yaitu deng,ln cara mengun,pulkan, menganalisis dan mempelajari data­

data yang ada kaitannya dengan objek bahasan.

3. Metode Fenulisan

Dalam tehnik penulisan ini, penulis berpedomankan kepada:

17

Page 27: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

a. Buku pedoman penulisan karya ilmiah: Skripsi, Tesis, dan Disertasi

UI': versitas Negeri (UIN) " SyarifHidayatullah" Jakarta talmn 2003.

b. Tehnik penulisan ayat al-Qur'an berpedoman kepada penulisan al-Qur'an

dl'L j ~ljemahnya yang diterbitkan oleh D~partemen Agama P..I. tabun

2003.

c. Buku randuan Program Pascasarjana, tabun akademik 2001/2002.

G. Sistematika Pembahasan

Karena yang dibahas adalah Munasabah dalam tafslr Mafatih a/-Ghaib, maka

data-data yang ciknmpulkan, dibahas dan di analisis secara rinei meliputi: Babi.

Pendahuluan, Bab II. berisikan mengenai:" Landasan teoritis menyangkut mundsabah

meliputi: Pengert;an mundsabah, Pandanagan ulama dan jenis-jenis munasabah. Bab

Ill. Biografi dan Intelektualitas Faktruddin al-Razi meliputL Biografi Fakhruddin al-Riizi,

Kondisi Intelektual masa Fakhruddin al-Riizi, Kesarjanaan Fakhruddin al-Riizi, dan

Karya-kal)'a tulis'lya,. Bab IV. Mundsabah Dan Penggunaannya da/am Taftir Maftitih

A/-Ghaib meliputi: Metode Fakhnld<iiri al- Razi dalam menafsirkan al-Qur'an,

Karakteristik Kitab Tafsir Mafiitih ,{/-Ghaib, Jenis-jenis Mundsabah Dalam Tafsir

Mafdtih A/-Ghaib. Bab V Penutup terdiri dari: Kesimpulan dan saran.

18

Page 28: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

BABII

TE0RI MUNASABAH DALAM PENAFSIRAN

A. Pengertian Muniisabah

Secara bahasa munasabah berasal dari kata ndsaba-yundsibu-mundsabalan

yang artinya deht (qarib)l. AI-Muniisabatu artinya sama dengan al-Muqiirabatu

yang berarti mendekatkan dan juga al-Musyakalah (menyesuaikan). Sementara kata

al-nasibu menurut al-Zarkasyi (w. 794 1-1) sama artinya dengan al-qaribu al-mutasil

(dekat dan bersambungan). Stbagai contoh dua orang bersaudara dan anak paman,

kedua-duanya saling b'lrdekatan dalam artian ada ikatan atau hubungan. Karenanya

al-nasibu berarti juga al-rabith, yang berarti ikatan pertalian dan hubungan2.

Dari pengertian di atas di katakan bahwa setiap sesuatu yang berdekatan dan

mepunyai hubungan bis'l dikatakan munasabah. Pengertian semacam ini misalnya

kita katakan bahwa si Fulan munasabah dengan si fulan, yang artinya dia mendekati

dan menyerupai si fulan dalam arti dia punya hubungan family dengannya atau

lainnya.

Ibrahim Mustafa dkk, Kamu.\· MuJam al-Wasilh, (Madinah: AI-Maktab al-lImia"), h. 924.'Badr-ildin Muhammad bin Abdillah AI-Zarkasyi (selanjutnya disebut al-Zarkasyi), AI­

I!llrhdll Fi 'Uhllli II/-Qur'all, jul., I, ( Bairut: Dar al-Ndrifat, 1972), h. 35.ICl

Page 29: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Dalam pengertian sehari-haripl'O sering kita dengar kata-kata nasab yang

artinya adalah (urunan (punya ikallin / hubungan family). Pengertian semacam ini

misalnya bim kita temukan dalam al-Qur'an Sural al-Mukminun ayat 101:

Art'lIya: Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ar"a lagi pertalian nasab diantara mereka pnda hari itu, dan tidak ada pula mereka saHng bertanya.

Pengertih~ mundsabah ini juga sama artinya dengan 'illat hukulll dalam bab

qiyas yakni sih,t-sifat yang berdekatan dengan hukum. Maksud pengertian 'i1lat

hukum disini ad'llah kesamaan antara hukum asal dengan cabang (jar'un)3.

Sejalal' dengan hal tersecut kaitannya dengan niunasabah yang akan di bahas

disini adalah munisabah ayat dengan ayat dan m'lI1dsabah surat dengan surat ':!alam

al-Qur'an. M~nurut al-Suyuthi mundsahah (kedekatan) itu hams di kembalikan

kepada makn<:. korelatif, baik secara: khusus, umum, konkrit, maupun seperti

hubungan sebab dengan Inusabab, 'ilat dan ma'lul, perbandingan dan perlawanan4•

Menurutnya Mundsabah adalah ilmll yang mulia tapi sedikit sekali perhatian mllfasir

t,,:rhadapnya lantaran kehalusan ilmu illi5•

3 Mana Khalil al-Qalhan (.elanjulnya disebut al-Qathan), Mabahitsfi 'Ulfim al-Qur'an, (AI­'Ash al-Hadis, 1973),97

'lalaluddin Abd ai-Rahman AI-Suyuthi (selanjutnya disebut al-Suyuthi), Asrar Tartib al­Qur'an, (Kairo: Dar-al-'Itisham, ttl, h. 108

5 Nurahmall, "'- Mundsabah h dalalll al-Qur'an. dalam Millibar Studi, (Bandung: lAIN"SOD" Bandung, 1994). h3.

20

Page 30: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Se;ara terminologis muniisabah selJagaimana di katakan Mana al-Qathan

adalah: segi-segi hubungan 8ntara satu kalimat dalam a:'at, antara satu ayat dengan

ayat lain rialam banyak ayat atau antara satu surat dengan surat lain6, Dari pengertian

secara terminologis tersebut selanjutnya oleh para ulama dirinci menjadi tujuh

macam, yaitu:

I. Hubu:Jgan antara satu surat d.,ngan surat ~ebelumnya;

2. Hubungan antara nama surat den-san isi atau tujuan surat;

3. Hubun"",n antara fawatih al-suwar ayat pertama yang terdiri dari beberapa

huru/) <.:eng&n isi surat;

4. Hubungan antara ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surat;

5. Hubunga:l 'lntara satu ayat dengan ayat lain dalam satu surat;

6. Hubunga, antara kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat;

7. Hubungc,n antara fasilah dengan isi ayat;

8. Hubunl:ar, artara penutup ~urat dengan awal surat berikutnya7,

Dari pengertian dan perincian tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa

muniisabah adalah pengetahuan yang IT'enggali hubungan ayat dengan ayat dan

hubungan sural dengan sural dalam al-Qur'an. Hal ini berbeda dengan Dmu Asbiib al-

Nuzul yang nlengaitkan :.ejumlah ayat dengan konteks sejarahnya, maka focus

perhatian ilml, muniisabah bukan terletak pada kronologis-historis dari bagian-

, AI-Qatilln, Op.Cit, h.83.)Azyumardi Azra (ed), Sejarah dan "U!um ul-Qur'an. (Jakarta: Puslaka Firdaus, 2000), h.

75-76.

21

Page 31: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

bagian teks, tetapi aspek pepautan antara ayat dan surat menurut urutan teks, yaitu

yang disebut dengan " urutan bacaan", feb.lgai bentuk lain dari "urutan turunnya

ayat" .8

Adanya pengetahuan tenlang mundsabah di dalam al-Qur'an, ini di dasarkan

pada 3uatu pendaprt h"hwa susunan ayal, urulan kalimat dan sural-sural dalam al-

Qur'afl disusun secara lauq!{l9 bukan ijlihddl. Karenanya penempatan ayal, kalimal

dan sural lerseblll berdasarkan lauqiji,lO ilulah yang hendak kila cari, sebab dibalik

penempatan ayal dan "ural seperti ilu lenlu ada hi~lnah yang lerkandung di dalamnya.

Sebaliknya pendaoal yang mengatakan bahwa susunan ayal, urutan kalimal dan sural-

sural dalam al-Qur'an di susun secara ijtihddi jelas akar merunluhkan leoti

munasabah dalam al-Qur'an.

Sejillan dengan pendapal di atas Nashr Hamid Abu Zaid dalam bllkunya

"Majh11m al-lIdsl," rhengalakan bahwa Jasar mundsabah antar ayat dan sural-sutal

adalah bahwp leb· 11 merupakan kesaluan "lruktural yang bagian-bagiannya salihg

berkailan. Tugas mufasir adalah berusaha menemukan hubungan-hubungan tersebul

atau mundsabah-mundsabah yang mengailkan antara ayal-dengan ayat pada satu

'Nashr Hamid Abu Zaid, Majhum ai-Nash Dirasah.ft 'Uuum al-Qur'an, te,jemah KhoironNahdliyin, ( (ogyakarta: LKiS, 1993), h. 197.

9 Yaitu berctasarkan petunjuk syara (dalam hal ini Rasul).10 Ulama konternporer menurut Abu Zaid cer.derung menjadikan urutan surat dalam mushaf

sebagai tauqifi blena pemahaman seperti itu sejalan dellgan konsep tontang eksistensi teks azali yangada di Lauh ai-Iv; "hfudz. Perbedaan antara urutan tUfUn dan uruta" ba~aan terletak pacta susunan danpenataan. Melalui J..erbedaan susunan dan pfmataan ini, "persesuaian" antara ayat dan antara berbagaisurat, sisi lain dui asp~k-aspek 'ijaz dapat diungkapkan. Lihet Abu Zaid, Majhum al-Nas, Ibid

II Ya"g dimaksud dengan teks di sini adalah al-Qur'an. Nashr Hamid menggunakan kala iuiul1tuk menunjukkan baik pada al-Qur'an secau keseluruhan ataupun unit paling kecil dari al-Qur"lnyang masih dapat ,1isebut dengan teks. Penggullaan istilah teks untuk ., al~Qurlan" pernah mendap&isorotan tajam dari para ulama khususnya Mesir ketika itu.

22

Page 32: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

pihak, dan anlara su,al dengan sural di pihak lain. Oleh karena itu untuk

mengungkapkan hubungan-hubungan lersebut dibutuhkan kemampuan dan ketajaman

pandangan mufasir dalam menangkap caklawala teks. 12

Sebagdmana al-Suyulhi, Nashr Hamid Abu Zaid mengungkapkan ballwa

mundsabah a(> yang bersifal umum dan ada yang bersifat khusus, ada yang rasional,

perseptif, atau imajinatif. Ini menurt Abu Zaid menunjukkan bahwa "hubungan-

hubungan" a~au mundsabah - n,undsabah merupakan kemungkinan-kemungkinan.

Kemungkinan-keT'1ungkinan ini harus di ul'gkap dah ditentukan pada setiap bagian

leks oleh muf3S:r. MengungkajJkan hubungan-hubungan antara ayat dengan ayat dan

antara sural dengan sural bukan berarti menjelaskan hubungan-hubungan yang

'nel11ang ada ser;ara inhernl dalam leks, tetapi membuat hubungan-hubungan anlara

akal mufasir dLngan teks. Melalui hubungan inilah hubungan antara bagian leks

dapal diungkapkan. 'J

SekalipJr. demikian pengetahuan mengenai korelasi (mundsabah) antara ayal-

ayal dan sural·,ural bukanlah berdasarkan lauqifz melainkan berdasarkan ijlihdd

seorang muta~i( dan lingkal pengelahuannya terhadap bmukjizatan al-Qur'an.

Apabila korelasl itu halus maknanya dan sesuai dengan asas-asas kebahasaan dalam

bahasa Arab, rr:ak" korelasi lersebut dapat dilerima, sebaliknya bila ko-elasi itu

bertenlangan dengan kaidah-kaidah kebahas~an maka ia lertolak.

12 Abu Zaid. Ibid, h.t99."Ibid.

23

Page 33: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Dari keterangan di at~s dapatlah dipahami bahwa diterima tidaknya korelasi

(hubungan) ayat- dengan ayat maupun Imbungan surat dengan surat harus sejalan

dengan asas-asas kebahasaan. Karena dalam persoalan mundsabah kekuatan

. pemikiranlah yang berusaha mencari dan menemukan hubungan pertalian atau

persamaan arll~ra rangkaian suatu pembicaraan. Karena mundsabah merupakan

persoalan yang menyangkut tafsir, maka bila sesuatu muncul dan disampaikln

berdasarkan ra,:onalisasi akal, tentu ia akan di terima, tetapi jika sebaliknya tentu ,3

akan di tolak. Hal ini sejalan dengan kaidah yang dikernukakan para mufasir:

" MUni isabah ialah soal akal, jika ia masuk akal ia akan di terima"

B. Pandan? an tJlama tentang Munlisabah

Dalam memandang tentang mundsabah d'llam al-Qur'an, para ulama tid~k

semuanyn seragam. Pendapat mereka sebagaimana dikatakan di atas terbagl pada dua

bagian. Perta,na, pihak yang menyatakan pasti ada pertalian antara ayat dengan ayat

dan antm'a sllrat dengan surat dalam al-Qur'an. Pendapat ini antara lain diwakili

Izzuddin bin Abd ai-Salam (w. 660 H). Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa

lI1undsabah adolah ilmu yang menjelaskan persyaratan baiknya pembicaraan (irtibath

24

Page 34: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

al-Ka!am) 'tuapabila ada hubungan keterkaitan antara permulaan pembicaraan

dengan akhir pembicaraan yang tersusun menjadi satu 14.

'IzzuJdin memberikan alasan bahwa al-Qur'an di turunkan dalam masa dl'a

. puluh tahlln lebih. AI·Qur'an berisi berbagai hukum dengan sebab yang berbeda pula.

Maka dengan demikian apa tidak perlu ada pertalian sat'l sarna lainnya? Selanjutnya

ia memberikan alasan dengan men~ajukan pertanyaan pula, apakah artinya Tuhan

menciptakan hukum dan makhlukNya?, pe·.·bedaan 'il/at dan sebab, upaya para mufti

dan penguaS;l. upaya manusia tentang hal-hal yang di seoakati, diperselisihkan dan

bahkan dipc,tentangkan, sudah tentu tidak akan ada orang yang mau mencari-cari

nubungan tersebut bila tidak ada artiny1 (hikmah).ls

Sebaglimana ulama kuno, Izzuddin pun juga berkhayal bukan hanya karena

al-Qur'an "di ·,usur. berdasarkan hikmah" semata, tetapi karena ia menc8mpuradukkan

antara regula~,i umum dan regulasi kebahasaan. Bahasa m0miliki mekanisme sendiri.

Melalui mekar.isme tersebut, menurut Abu Zaid, bahasa merepresentasikan reltlitas.

la tidak merejJr,;sentasikan realitas secara literal, tetapi mmebentuknya secara

simbolik sesua, dengan mekanisme dan hukum-hukum tertentu. Dari sini, hubungan-

hubungan anura " realitas " eksternal bisa jadi tida ada, tetapi bahasa membentuk

"realitas-realitps" ini di dalam realisasi kebapsaaan. Teks al-Qur'an, me~kiplln

bagaian-bagianny" merupakan ekspresi dari realitas·realitas yang terpisah-pisah,

adalah teks bahasa yang memiliki kemampuan menumbuhkan dan menciptakan

14 AI-Suyuthi, Op.CiI, ,1. 108." AI-Za ..kasyi, Op.Cif. :x.

25

Page 35: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

hubungan-hubungan khusus anatara bagian, yaitu hubungan-hubungan atau

mundsabah-mun1sabah yang menjadi fokus kajian i1mu inL Realiatas-realitas

eksternal inenurut Abu Zaid dalam teks al-Qur'an mungkin minp dengan " tujuan"

atau " :ema" eksternal yang bermacam-macam dalam qashidak puisi "jahiliah". Jika

tujuan dan t.;ma tersebut (yang berbeda-b,"da) tidak menuutp kemungkinan qashiduh

tersebut merur lkan ke:;atuan hubungan, yang harus disingkapkan oleh kritikus dan

pembaca, maka "kesatauan" teks al-Qur'an sebagai "struktur yang bagian-bagiannya

saling terk~,it secara integral" adalah fokus kqji?n i1mu ini (mundsabah).J6

Ulama yang di anggap pertama kali memperkenalkan konsep mundsabah,

adalah Abu Bakar Abdullah Ibn Muhamad al-Naisaburi (JV. tahun 324 H.), seorang

'-Ilama yang mempunyai spesilikasi di bidang ilmu syari'ah dan bahasa. la mengakui

eksistensi Ilmu mundsabah ini sehingga melakukan kritik kepada ulama Baghdad

yang tidak ma' menyokong peran dan kehadiran mundsabah dalam al-Qur'rn. Salah

sa,u kepekaallnya adalah, bila dibacak.·n kepadanya ayat-ayat al-Qur'aL, ia selalu

menganalisis hl'bungan ayat itu, "mengapa ayat ini di tempatkan atau di buat dekat

dengan ayat itu" ? dan "apa hikmahnya meletakkan surat ini dengan surat itu,,?I7.

Pendapat lainnya juga dikemukakan Izah Darwaja;l. Menurutnya, semula

orang mengira bahwa tidak ada hubungan antara ayat dengan ayat dan antara surat

"Abu Za'd, DQ.cit h. 700." AI-Zarka;yi, Dp.cit. h.36.

26

Page 36: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

dengan surat dalam a:-Qur'an. Temyata setelah mereka melakukan penelitian,

sebagian besar ayat den! an ayat dan surat dengan surat itu ada hubungannya 18•

Usaha yang di lakukan al-Naisaburl kemudian di lanjutkan oleh para ulama

sesudannya antara lain bisa kita sebutkan misa'nya, al-Biqa'i dengan karyanya

"Nadzm al-Durar ji Tandsub al-Ayyi wa al-Suwar", al-Suyuthi (w. 911 1-1.) juga

menyusun kitab " A.•rar aI-Tanzi! " yang kemuJian diringkas dan diberi nama

"Tandsuq al-Durar fi Tandsub al-Suwar" atau kitab lainnya " Asrar Tartib al-

Suwar,,19. ML,fasir-mufasir lainnya juga hampir tak ketinggalan mengetengahkJI1

aspek mundsa,';lh dalam setiap pembahm an tafsimya sekalipun mereka tidak seeara

khusus menuyusun kitabnya melalui penaekatan ini, sebut saja misalnya tafsir a(­

Mandr, karY,l Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha, Tafsir al-Mardghi, karya

Muhammad Mllsthafa al-Mar8ghi. Juga tak ketinggalan mufasir yang banyak

mengetengahk8fl aspek mwuisabah dalam tdfsirnya adalah Fakhruddin al-Razi

dengan tafs'mya "Mafatih al-GhaiY.

Kedua, Pendapat yang mengatav.an bahwa tidak perlu adanya mundsabah

karena peristiwa..peristiwa yang terjadi saling berlainan, karena al-Qur'an di turunkar.

dan diberi hikmah s~eara tauq[fi (atas petunjuk dan kehendak Allah SWT).

TerhadaJJ ;lersoalan ini 'Izzuddin (w. 660 1-1) memberikan pendapat bahwa

tidak semua urulln ayat dan surat dalam al-Qur'an mengandung mundsahah. Kriteria

yang ia ajukan ~ ,1engenai urutan ayat atau surat itu mengandunf, mundsabah, apabila

18 Masyfuk Zuhdi, Pengantar 'UlulIJ al-Qur'an, (Surabaya: PT. Bina IImu, (993), h. If8." Kitab ir' G"I ahkiq olch Abd ai-Qadir Ahmad Atha".

27

Page 37: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

ada persesuaian rubungan kalima: dalam kesatuan antara bagian awal dan bagian

akhimya saling terkait, sedans;(anka~ yang tidak menunjukkan hal itu, merupakan

sebuah pemaksaan (takalluj) dan tidal< disebut dengan munasabah20•

Terhadap pewHlian ini 'Izzuddin bin Abd ai-Salam tampaknya ingin

menyatakan bahwa w"tan ayat dan surat dalam al-Qur'an baleh jadi mengandung

mund"abah dan upaya ,l1endapatkannya tergantung pada kemampuan nalar sesearang

(mufasir) dalam mencarinya dan sebab nuzul ayat merupakan salah satu faktar

penting yang perlu diperhatikan.

Pendapat lainnya juga dikemukakan Subhi Shalih, menurutnya mencari

hubungan antan~ ;atu surat dengan surat lainnya adalah sesuatu yang sulit dan di cari-

cari tanpa ada pedoman dan petunjuk dari tertib surat dan ayat ·aya! lauqifi. Karena ilu

menurut Su':>hi tidak semua yang lauqifi dapat di cati munasabahhnYa jika ayat-ayat

itu mengandung asbab al-Nuzul yang berbeda-beda, terkecuali hal itu mempunyai

maudhu' yanl; menonjol yang bersifat umum, yang ada hubungan antara semua

bagiannya..1

Pendapa! Subhi Shal'h di atas I,ampaknya di dasarkan pada pendapat

sebagaian ulama, bahwa urutan aya! dan sural dalam al-Qur'an bersifat ijlihddi. Hal

ini berbeda dengan pendapal mereka terhadap susunan ayat yang hampir secara

I<eseluruhan rnengatakan lauqifi. Sehingga menurutnya sekalipun ada kesatuan

20 Fauz"1 Iman. Mundsabah at-Qur'an, (Majalah Panji Masyarakat, No. 843, edisi 15-3U1-'o'ember, 1995), h. '7.

2J Masfuk Z"hdi, op.cit, h. 169.

28

Page 38: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

maudhu' pada tiap-tiap surat itu, tidaklah berarti ada kesatuan atau ada persamaan

pada semua suro.l dalam al-Qur'an. Ulama tafsir tidak sampai membuat kesimpulan

sejauh itu, mereka hanya menunjukkan antara ayat terakhir dengan ayat pertama surat

b 'k "2en utnya- .

Selanjutn:;a neraca yang halUs di pegang dalam menerangkan macam-macam

mundsabah antara a:'at dan surat, rnenurut Hasbi ash-Shiddiql3 kembali ke derajat

tamastu! dan tw,ydhuh antara mauahu-maudhunya (topik-topiknya). Maksud dari

tamastu! dan tw,)'dbuh Jisini adalah tingbt kimiripan subjek.

Sejalan dengan pendapat di alas Subhi Shalih mengatakan: jika persesuaian

itu mengenai hal yang sa,na, dan ayat-ayat terakhir suatu sural terdapat kaitan dengan

ayat-ayat permutaan surat berikutnya, maka persesuaian itu adalah masuk akaI dan

dapat diterima, tetapi sebaliknya mcnurut Subhi jika mundsabah itu dilakukan

terhadap ayat-ayat y,.ng berbeda sebab nuzu!nya dan urusannya yang tidak ada

keserasian antara satu dengan lainnya, maka tidaklah yang demikian itu dikatakan

Deng.. m demikian ukuran keteliwn sekurang-kurangnya harus meperhatikan

segi-segi pers\;suaian ~ntara ayat yang sl'lu dengan ayat yang lain, tau antara sIJral

yang satu dl:ngan surat yang lainnya. Sehab sebagaimana dikatakan al-Suyulh;

22 Sub"; Shal;h, Mabdhi.i Pi 'Ufam al-Qur'cn, le~emah Tim Pustaka Firdaus, (Jakarta:Pustaka Firdaus, 1993), h.187.

23 Hasbi ash· Shiddiqy, IImu· ibnu al-Qur'an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1972), h.40.-- Suhni Shulih, op.cit, h. 188.

29

Page 39: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

lI1unGsabah itu terkadang ada yang jelas dan terkadang juga ada yang samar5• Inilah

yang menjadi keriteria atau ukuran untuk menetapkan ada dan tidak adanya

lI1unGsabah antara ayat-ayat dan surat-surat dalam al-Qur'an.

Dengan demikian, dapatlah dibayangkan bahwa letak titik persesuaian

(lI1unGsabah) antara ayat-ayat itu sedikit sekali kemungkinannya. Sebaliknya terlihat

dengan jelas letak lI1unGsabah antara surat-surat itu jarang sekali kemungkinannya.

Hal ini disebabkan karena penbicaraan mengenai satu hal, jarang bisa sempuma

hanya dengan melilnt satu ayat saja26•

Alangkah baiknya apa yqng dikemukakan Abd aI-Qadir Ahmad 'Atha dalam

pengantar buku al-Suyuthi " AsrGr Tortib al-Qur'an", mengutip berbagai keterangan,

tentang berbagai langkah atau tahapan yang perlu diketahui untuk menemukan

lI1unG:'abah antan, ?)at dan surat dalam al-Qur'an. Langkah-Iangkah tersebut yaitu:

I. Melihat tema sel'tral dari surat tertentu;

2. Melihat premis-premis yang diperlukan untuk menduktlng tema sentral itu;

3. Mengadakan l:ategorisasi terhadap pre.l;is-premis itu berdasarkan jauh

dekatnya kepada tujuan;

4. Melihat kalimat-kalimat (pemyataan-pernyataan) yang raling mendukung di

dalam premis itu.27

25 Nural~man> op.cil. h. 2.2u Ma,yfuk Zuhdi, op.cil, h. 170.

21 .f,bd ai-Qadir Ahmad 'Atha, Pengantar Kitab Asror Tartih al-Qur'an, Op.Cit, h.45.

30

Page 40: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

C. Jenis-.jenis Munlisabah

Bertitik t01dk dari pengertian I/onu mundsabah al-Qur'an di atas yang

mengandung dua komponen inti yaitu berkisar pada hubungan antara ayat dengan

ayat dan antrl'j sUlat dengan surat dalam al-Qur"lO, maka uraian tentang maca:n­

macam munasat,ah ini akan bertolak dari dua komponen tersebut. Dua komponerl inti

itu kemudian cirinci oleh para ulama mel,jadi delapan macam hubungan baik yang

berkaitan deng3l' ayat maupun sural.

Rincia:l penjelasan rnengenai hubungan ayat dan surat tersebut adalah sebagai

berikut

1. Hubungan ar"tara ayat dengan ayat meliputi:

a. Hubungan antara kalimat dengan kalimat dalam ayat

Pada umumnya penulis yar.g menjelaskan mur.asabah antara ayat dengan ayat

ini tidak ada perbedaan yang r,lendasar. SNiap buku yang mengomentari hal ini telah

mengulasnya deng1il redaksi dan '<andungan makna yang tidak jauh berbeda.

Kalaupun ada perbedaal, tersebut hanya merupakan sedikit fariasi redaksi saja yang di

tonjoll:annya.

Menurut al-Su)''ithi, lI1undsabah satu kalimat dengan kalimat berikutnya

dalam ayat, adakalanya melalui huruf 'a/hq( dan adakalanya tanpa melalui huruf

'alhq( ( lakilnu ma'/u/ah wa fa lakilnu ma'/u/ah)"'. Mundsabah antara satu kalimat

28 Lihal al-Suyulhi, Gp.cil, h, 109.

31

Page 41: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

dcngan kalintat lain dalam satu ayat yal'g dihubungkan dengan huruf 'athafbiasanYd

mengandung beberapa unsur (bentuk), antara lain:

I) Unsur Tad;']d (nl-Mudlddhah), yakni berlawanan atau bertolak beiakang antara

suatu kata dengan kata lainnya. sebagai contoh penycbutan kata rahmat setelah

kata adzab. i(~ta al-raghbah setelah kata al-rahbah, menyebut janji dan ancaman

setelah meny"blltkan tekanan hukumnya.

Contoh t< r"ebut di atas misalnya kita lihat pada surat al-'Arafayat, 156:

Artinya: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada sial'a yang Aku kehendaki dan

rahmat-Ku meliputi segala sesuatu".

Contoh lain misalnya kila lcmukan pada sural Alu Imran ayat, 26:

Arrinya: Kmakaniah: "Wahai ':'uhm Yang mcmpunyai kerajaan, Engkau berikankerajaan kepad'\ orang yang EngLcau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dariorang yang Engknu kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendakidan Engkau hinakm, orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segalakebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu29.

29Depag, AI-Qur'a, ' dan Tefjemahnya, Yayasan Penyelenggara Pentcrjemah al-Qur'an(Jakarta; Depag R.I. 1983).

32

Page 42: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Pada ayat tersebut disebutkan pa,;angan masing-masing kata yang saling

berlawanan yaitu penyebutan kata " :::j.W" setelah kata " ~Y" dan kata "JiJ"

disebut setelt-h kata " j....:i " drlam ayat tersebut dinilai sebagai 'alaqatnya

Contoh-contoh seperti itu banyak sebli ditemukan dalam ayat-ayat yang lainnya.

2) Unsur Istidhnd, yaitu pembahasannya pindah ke kata lain yang ada hubungannya

atau penjelrsan selanjutnya. Contoh seperti ini bisa kita lihat pada surat al-

Baqarah ayat, 189:

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulansabit itu ad.lliJh tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Danbukanlah kCbajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapikebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah­rumah itu dari rintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung"(QS. al-BaGarah: 189).

Dalam ayat tersebut disebutkan kaitan antara kata " al-ahillah" dengan kata

"ityan al-Buyut" (mendatangi rumah), apa hukum yang terkandung di dalamnya

dan dimana Ietak lI1unasabahnya.

Ayat tersebut berkenaan dengan masalah bulan Isabit pada musim haji yang

ditanyakan kaum Anshar dengan kebia~aan mereka mendatangi (memasuki)

rumah dari belaka~g (pintu belakang), lalu pertanyaan tersebut di jelaskan dengan

33

Page 43: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

kata ai-Birr yang berarti taqwa kepada Allah dengan sekaligus menjalankan apa

yang dlperintah AlJah dalam berhaji Jan larangan mereka memasuki rumah dari

pintu belakang.

Dengar. dijelaskannya melalui kata ai-Birr menurut al-Zarkasyi ( w.794 H)

perhatian mereka beralih kepada persoalan memasuki pintu dari belakang. Disini

kata ai-aMah menurutnya sangat berkaitan dengan kata al-Birr.30Setelah kita

ketahui SU"unan (larkib) dua kata rersebut yang saling beriringan dalam ~atu ayat,

dengan demikian tidak tampak antara akhir ayat terpisah dari awalnya.

3) Unsur Takhc:lus, yaitu melepaskan penggunaan kata yang satu dan berganti

dengan kata yang lain, tetapi masih berhubungan.

Mengenai unsur takhalus ini al-Zar:,asyi memberikan contoh kata ai-NOr pada

surat ai-NOr (yang berarti cahaya) ayat, 35:

3D AI-Zarkasyi, Op.cil. h.41.

34

Page 44: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Artinya: Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaancahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnyaada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yangbercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan millyak dari pohon yangbanyak herkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timnr(sesuatuj dan tidak pula di sebelah ba.at (nya), yang minyaknya (saja) hampir­hampir me, erangi, walaupun tidak di~'entuh api. Cahaya di atas callaya (berlapis­lapis), Allr1 membimbing kepada callaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, danAllah memperbuat perumpamaan-peruPlpamaan bagi manusia, dan Allah MahaMengetah\. i segala sesuatu.

Pada kata tersei:lut terdapat lima macam takhalus yang menJpunyai sifat dan

fungsinya. Bentuk takhalw, ini terdapat pada:

• Mel,yebut al-Nt1r dengan perumpamaannya, kemudian di takhaluskan

kepada kata al-Zujajah dengan menyebut sifatnya dari kata tersebut yang

bera.'ti kaca yang bisa memantulkan cahaya.

• Meryeb'lt al- Nt1r dengan al-zaitunah yang di takhaluskan dengan kata al-

syajarah

Selanjutnya dari kata al-;yajarah di takhaluskan dengan menyebutkan

si fat ,ai!uY'.

Kemlldian dari kata zaitun di takiwluskan ke sifat d- Nt1r.

Dari al- Nt1r di takhaluskan kepada nikmat Allah berupa hidilyah bagi

orang yang Allah kehendaki. 31

Pada perp d~ dahan kata-kata tersebut peran dan fungsi masing-masing kata

sama, yaitu berl.is"lr pada kata al- Nt1r juga, cuma sifat dan bentuknya saja yang

berbeda.

JI Ibid, h. 43,

35

Page 45: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Menurut Mana' "LQathan takhalus juga bisa teljadi antara ayat dengan ayat

lain. Dalam al-Qur'an terdapat mundsabah antm'a ayat dengan ayat yang harus di

perhatikan konteks logis yang dibicarakannyaJ2.

Sebagai cO:1toh misalnya ayat 17-20 pada surat al-Gha~yiyah:

'" "" ..-'" .... ... 0 "".... J ///

Jl) (\A)~~~ ~CJ\ Jl) (\V)~~ J.~\ Jl 0)~ L.lil,.. '" ... .... .... /",;,""

(\ .)~~ J'~U\ Jl) (\ Q,)~~ ,JW\'" ... ,.. .... ,.. "..

Artin;'a: Maka apakah mereka tid:lk memperhatikan unla bagaimana diadiciptakan (17), Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?(l8) Dan gunung-gunungbagaimana ia ditegakkan?(19) Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?(20).

Pada ayat itu kita Iihat bahwa meninggikan langit, dipisahkan dengan

menciptakan unta, menegakkan gunun3 uipisahkan dari meninggikan langit,

menghamparkan bumi dipisahkan dari f:1enegakkan (menancapkan) gunung dan

seakan tidak nampak wajah yang mengu'11pulkan anlara ayat-ayat itu.

Oleh kmena itu menurut Hasoi Ash Shiddieqi balas minimum dari perpautan

antara ayat-?yat itu adalah mencari persesuaian dengan susunan ayat-ayatnya dengan

,;ara mengumpul,;an sekumpulan cakrawala yang dapat dilihat oleh manusia33•

Penyelesa,an terhadap ayat-ayat itu berkaitan dengan mundsabat yang ada di

dalamnya, r.enurut al-Zarkasyi (w. 794 H) harus dikembalikll-n kepada adat

kebiasaan bangsp Arab. Dimana kebiasaan hidup bangsa Arab bbsanya ter.~antung

" AI-Qalhal!. Op.cit, h. 140.)J Hasbi A, 11 Shiddieqi, Op.cit, h. 44.

36

Page 46: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

pada unta sehingga 'nereka sangat me'llperhatikannya. Namun keadaan mereka tidak

mungkin berlangsung k~cuali ada yang dapat menumbuhkan rerumputan tempat

gembalaan dan mir.u'TIf," unta. Selanjutnya keadaan inipun terjadi bila ada hujan, dan

inilah yang menjadi sebab kenapa wajah mereka menengadah ke atas

(Iangit).Kemudian mereka juga memerlukan tempat berlindung dan tempat

berlindung itu tidak lain adalah gunung-gunung. Kemudian kebiasaan merekapun

selalu :)erindah-pindah tempat dari tempat gembala yang tandus ke tempat gembala

yang subur.

Dengan melihat gambaran di aths sehingga seorang Badui (Arab primitiv)

membayang-bayan;skan sesliatu yang ada dalam khayalanllya, s~mua itu akan

nampak gambaranr.ya menurut ayat-ayat tersebut34•

DengaJ1 demikian akan terlihat mUllGsabah antata ayat-ayat itu, yaitu saling

ketergantur gan dimhna kebiasaan orang Arab selalu menggantungkan kehidupan

mereka pada uma (dalam mencari rizqi). Selanjutnya unta tidak bermanfaat apa-apa

kecuali mengghl1tungkan hidupnya dari air, dan air itu dari hujan dan hujan itu dari

langit.

Selanjutnya mundsabah yang tidak diper'wkoh dengan huruf 'athaf (la taki'lnu

ma'tufah), sandalan yang menghubuf'g~annya ac1alah qarinah maknawiyah. Aspek-

J4 Sul,hi Shalih, Gp.cil. h.189.

37

Page 47: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

aspek ini juga bisa mengambil be'ltuk: al-tandzir, al-mu.Jhadhat, al-istithrad, atau al-

takhalus35

Dari ketenngan di ata, dalam hal ketiadaan f,uruj 'a/haj sesungguhnya dapat

dicari hubungannyu ~'ecara maknawi, hakikatnya seperti hubungan kausalitas dari

susunan kalimat tersebuL Disini disebutkan empat bentuk hubungan yang menandai

adanya hubungan ayat dengan ayat dan antara kalimat dengan kalimat Untuk

jelasnya bentuk huoungm itu kita uraikan satu persatu;

L AI-Tandzir, yaitu melnbandingkan dua hal yang sebanding menurut kebiasaan

omng berakaL Cont0h seperti ini misalnya terlihat pada surat al-Anfal ayat 4 dan

5:

Artin):': Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Merekaakan mernfleroleh beberapa derajat f<etinggian di sisi Tuhannya dan ampunanserta rezk:. (ni'mac) yang mulia.(4) Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergidari ruma:lmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang­orang ya,lg beriman itu tidak .nenyukainyb,(5).

MemTl't al-Zarkasyi huruj kaj paJa ayat 5 berfungsi sebagai pemberi ingat

dan merll;>akan sifat bagi kata kerja Iji'il) yang tersembunyi Iji'il mudhmar) yang

)j Nun::lman, Op.cit, h.6.

38

Page 48: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

maksudnya iRlah suruhan untuk memydesaikan harta rampasan perang (al-Anfal)

seperti yang telah dilakukan mereka ketika perang Badar36•

Pada "yal ini ada dua keadaan yang sebanding yaitu perintah Rasul-Nya untuk

mebagikan harta rampasan perang, sementara disisi lain ada bebrapa sahabat yang

tidak senang, C:emikian menurut satu riwayat. Kondisi sahabat yang tidak senang

tersebut saJlla halnya dengan keadaan mereka saat 5 di ajak keluar untuk perang

Badar. Dengan ':!emikian kata al-Zarkasyi makna Ryat"~ 0J-::j.:j1:'---;'~: i)"

bersatu dengan R)at " ;;.it, ~~::,. d~ ~;J W- ". Sehingga maknannya orang-. . .

orang beriman dengan sebenar-benarnya sebanding dengan keta'atan mereka

melaksanakan pe.:ir.lah Tuhan yaitu keluar dari rumah dengan kebenaran.

Ayat-ayat yang disebut tadi memberi petunjuk agar mereka dapat mengambil

pelajaran, yaitu ta'at menjalankan segala yang diperintahkan kepada mereka

dengan menegndal;kan hawa nafsu.

2. Unsur al-Mudhddhat, yang artinya berlawanan. Misalnya suM al-Baqarah ayat

6:

Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir, sarna saja bagi mereka, kamu beriperingatar atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

]6 AI-larl:asyi, Op.cit, h. 47.

39

Page 49: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Dari ayal di alas dapat dipahami bahwa Allah tidak akan memberi petunjuk

kepada mere:,"" yang kafir. Ayat di atas berlawanan dengan ayat-ayat sebelumnya

yang meny,butkRn tentang kitab , orang-orang beriman (mukmin) dan petunjuk.

Menurut al-larkasyi (w. 794 H) hal ini berkaitan dengan ayat 23 sural al-

Baqaran:

Adapun hikmahnya adalah orang mukmin merindukan mantapnya lman

berdasarkan pelunjllk Allah (al-tasyyifwa al- tSlIbut 'ala al fila).37

Jelasnya ayat 6 surat al-Baqarah di atas menerangkan watak orang kafir.

Sedangkan di awal surat Allah menerangkan watak orang-orang mukmin serta

sifat-sifat ,nereka yang sflialu membawa keberuntungan. Gunanya adalah untuk

memperjelas perbedaan antara dua kelompok sosial dalam menerima petunjuk

Tuhan.

3. Unsur al-lstithracl , yaitu peralihan kepada penjelasan lain di luar pembicaraan

pokok yang menja(:i inti kalimat atau ayat. Contoh seperti ini antlra lain terlihat

paJa ayat 26 QS. al-'/, raf:

J7/bid. :1. 23.

Page 50: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Artinya: Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamupakaian untak menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Danpakaian LIKwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian daritanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka s::lalu ingat.

Awal aym hi berbieara tentang nikmat Tuhan kepada manusia khususnya

pakaian yang 'nenyangkut penutup tubuh manusia. Dipertengahan ayat muncul

kalimat " merutup aurat" yang mengalihkan pembicaraan dari kalimat Tuhan

kepada penj,,'lasali lain tentang taqwa. Seakan-akan peralihan ini menunjukkan

adanya hubungr,n menutupi tubuh dengan ta'lwa, setelah adanya peralihan

kepada pen.:elasan lain, pembiearaan c1alam ayat kcmbali kepada nikmat dan

kekuasaan TL:han38•

Menurut al-suyuthi ( w. 910 1-1) dengan mengutip pendapat Zamaksyari ayat

ini diletakkan setelah ayat yang menjelaskan tentang terbukanya aurat dan

penutupannya dengan daun. Peletakkan ini dimaksudkan untuk memaparkan

penciptaan j.,akaian berupa daun merupakan karunia Allah, sedang telanjang

adalah perbuatan hina dan menlltup aurat adalah pintu :Jesar menllju taqwa39•

Ayat ini berhubullgan dCllgan kisah Nabi Adam kctika mereka berdua

dikeluarkall dari surga, dimalla syetan mellanggalkan pakaian mereka untuk

meperlihatkan aurat masing-masing (al-'Araf : 27). Dengan demikian pengertian

ayat yang pertaIT'~ merupakan kelanjutan yangkedlla, yaitu setelah menyebut

J8 Lihat Nurahman. Op.cit, h. 6

19 AI-Suyuthi. Op.cit, h. 109.

41

Page 51: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

terbukanya au rat mereka berdua karena tertanggalnya daun-daun yang

menutupin'·a.

3. Unsur ketiga, mundsabah yang tid'lk di dahului huruf 'a/haf adala\'> Takhalus.

Model mundmbah ini adalah hubungan ayat-ayat ayang melukiskan kisah runtut

yang berpinrlah-pindah dari awal topik kisah ke kisah lanjutan yang di rekam

secara halus. Hubungan kisah ini terd~pat dalam surat al-'Araf yang mengawali

untaian kisah tentang para Nabi dan umatnya di masa lampau, dilanjutkan dengan

ksah Nabi Musa dan tujuh orang pengikutnya serta do'a ayang diperuntukkannya

sampai denga.1 kisah Nabi Muhamad dan umatnya40•

Contoh ai,l misalnya terlihat pada ayat "~ ::lGl " dalam surat al-Fatihan.

Sebab mu lal' kalimat " '. , " ::lL._~r " t . d'~ .,erJa I peralihan yang membedakan

pembicaraan sebelum dan pembicaraan sesudahnya. Pembicataan sebelumnya

berupa rangknian mukaddimah yang dijadikan perantara41•

b. Hubungan Ayat dengan ayat dalam satu surat

Mundsabah model ini kelihatan dengan jelas pada surat-surat pendek yang

mengandung satu tema pokok. Surat al-Ikhlas bisa dijadikan contoh adanya

mundsabah antara ayat-ayat yan;s ada pada satu surat itu. Masing-masing ayat

menguatkan tema pokoknya y,'itu tentang ke~saan Tuhan. Selanjutnya pada surat al-

40 Fauzullman, Op., it, h. 38.

" AI-Suyulhi. Op.ei,. h.11 O.42

Page 52: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Baqarah dari a)'a: I sampai 20 juga nampal~ adanya hubungan di antara ayat-ayat itu.

Tema pokok yang dibicarakanya adalah tig~, kelompok sosial yaitu: orang-orang

mukmin, orang-orang kafir, dan o~.mg-oran:e munafik beserta sifat-sifat mereka42•

Contoh 'ain bisa kita Iihat juga pada Q.f.. al-Baqarah: 28 :

" Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal karnu tadinya miti, lalu Allahmenghidupkal' kamu, kemudian kamu dimatikan dan dih;dupkan-Nye I:embali,kemudiall kl;pada-Nya-Iah kamu dikembalikan?".

Ayat sehclumllya menjelaskan tentang sikap orang-orang kafir terhadap

perumpamaan-perumpamaan yang telah disebutkan Allah, terhadap perjanjian

mereka yang merusak agama, manusia dan juga kemanusiaan. Sebelumnya kita

sebutkan dulu nyat sebelumnya yai.u ayat 26:

Artinya: Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupanyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, makamereka yakin ba1wa perumpamuan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang

42 Nurahman, Oo,cit,h.7

43

Page 53: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

kafir mengat1kan: "Apakah maksud Al'ah menjadikan ini untuk perumpamaan?"Dengan perumpa.naan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan deng:mperumpamaar, '00 (pula) banyak orang yang diberi-Nya peOOnjuk. Dan tidak ada yangdisesatkan Alia:) kueuali orang-orang yang fasik".

Pada ayat 26 ini Allah menielaskan perumpamaan-perumpamaan

penciptaanny'l !:lcrupa berupa makhluk-makhluk keeil seperti nyamuk yang sempat

mendapatkan l..:eehan dari or.mg-orang kafir, begitu juga pada ayat 27 diterangkan

sifat-sifat mereka. Dan pada ayat :t8 Alhh :nemberikan celaan pada sifat-sifat mereka

dan sekaligus rerintah untuk memperha~ikan diri mereka kejadian, kehidupan dan

kemana merekh 'lkan kembali.

e. Hubungan Pen:Jtup (fasilah) dan KilDdungan Ayat

Tempa~ ;'luniisabah yang saling lfienguatkan terletak pada pokok pembiearaan

dengan penutup ?yat. Di dalam susunan kandungan penuOOp ayat dengan apa yang

mirip dengan'·u. Hubungan seperti ini terdiri dari empat macam: al-T.lIIlkin, al-

Tashdir, al-TauS}ikh, dan al-Ighal!3

Untuk jclasnya benOOk-benOOk hubungan tenebut kita eoba jela5kan satu

persaOO:

I). Unsur al-TaMkin, artinya memperkokoh atan mempertegas pemyataan. Arti

fashilah dh.ui herkaitan langsung dengan apa y.mg dimaksud ayat itu. Bila tidak

" AI-Za,{,a<yi, Op.cil, h. 78.

44

Page 54: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

ada hubungan ini ( a/-Tamkin) kandungan ayat itu tidak akan memberi arti yang

lengkap, dan boleh jadi merugikan'4.

Contoh ~epert; ini misalnya pada Q.S. aloHa] ayat: 63-65.

Artinya: Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air darilangit, laIu ]adilah bumi itu hija'l? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi MahaMengetahni.(63) Kepunyaan Alla:l-Iah segak. yang ada di langit dan segala yangada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji(64) Ap[:kah kamu tiada melihat l-ahwasanya Allah menundukkan bagimu apayang ada Ji humi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dar.Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya?Sesungguhllyn Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepadaManusia.(6.1).

Ayat penama dikahiri dengan kalimat: /atijim IJIGbir. menunjukan bahwa

Allah terIebih (hh ulu mengetahui manflll't hujan yang diturunkan dari langit sebagai

sumber kehidupan manusia. Hujan yang ,nenyuburkan tanah itu merupakan rahmat

44 Ibid. h. 79.

45

Page 55: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

bagi alam kehiduran di atasnya. Ayat kedua berakhir dengan kalimat: al-Ghaniyyu

ai-Hamid. Sifat Allah Maha Kaya dan maha terpuji ini menegaskan pemyataan

sebelumnya bahwa AlLlh-lah pemilik segala apa yang ada di bumi dan apa yang ada

di langit dan Allah tidak membutuhkannya. Selanjutnya ayat ketiga berakhir dengan

kalimat: Raufun ai-Rahim. Sifat Allah yang Maha santun dan Penyayang ini

menunjukan kepada manusia bahwa Allah telah memberikan nikmat kehidupan di

dunia ini tempat berl'saha baik di darat maupun di laut dengan bentangan langit yang

memayunginya. Kesemuanya tak terhitung jllmlahnya. ltulah bukti kerahmanan dan

kerahiman Allah. Demikian al-Zarkasyi menjelaskan perpautan antara}CJshilah dalam

4­ayat itu '.

Dari k~teranga,l di atas nampaklah dengan jelas sifat-sifat bagi Allah sebagal:

Lalifun Khcbir yang merupakar. isyarat bagi ayat sebelumnya yaitu turunnya hujan

dari langil dan manfitalnya darinya. Alia.'! maha tahu sehingga dipertegas dengan

sifat-Nya itu Degitu juga paJafashilah kalimat al-Ghaniyyu ai-Hamid sebagai ta'kid

ayat sebelumnya yang menerangkan da'1 p-,enjelaskan bahwa yang layak memepunyai

kekllasaan sep~rti itu hanyalah Allah. Sdanjlltnya setelah Allah memberikan segala

rahmat dan ka,"JI1ia pada manusia berupa ditunJukkannya lautan dan daratan, pada

akhir ayat Allah menjelaskan sifat-Nya: Rau/un ai-Rahim sebagai isyarat kasi~

S;jyasllng Allah J~ada man usia.

45 Ibid,h. 80,

46

Page 56: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

2). Unsur al-lghal, yaitu sebagai penjelasan tambahan yang sifatnya mempertajam

makna ayat. Tanpl fashilahpun ,ebenarnya makna ayat sudah dapat di pahami.

Sebagai contoh misalnya Q.S. ,d-Naml ayat 1I0:

Kalimat" ,h!~'; \:,Jj \~! "adalah sekedar penjelasan, sebab tanpa ada kalimat

itupun yang mc,upakan Jashilahnya kalimat ini tclah sempurna. Yaitu orang-orang

yang pendengaran dau hati mereka buta dari pC~L.njuk Allah (tidak mau mendengar

apa yang disampaikan Rasul Allah). Kcadaan demikian itu sudah jelas berpaling dari

kcbcnaran. Kata-~(ata tersebut merupakan bentuk majazi perumpamaan bagi mereka

yang hatinya sudah tertutup.

3). Al-Ta.;hdfr, yakni kalimat yang akan dimuat sudahada pada perJTIulaan,

pertengahan, "tau akhir kalimat atau ay, t. Contoh seperti ini antara lain dapat dilihat

pada Q.S. al-Maidah ayat, 39:

" Mr.la barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudahmelakukan kejahatan itu dan m~mperbail,i diri, maka sesungguhnya Allah menerimataubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengr.mpun lagi Maha Penyayang."

Juga paJa surat al-Ahzab ayat 37:

47

Page 57: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Artinya: "dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-Iah yang lebihberhak untuk kalnu takuti.".

Pada surat al-Maidah: 39 lafadz " Yatubu", yang menjadifashilah sebelumnya

sudah ada lafadz " laba" , begitu jllga pada ayat 37 Q.S. al-Ahzab, lafadz "Iakhsya"

yang menjadi fasilahnya sud[,h ada lafad?: " lakhsyahu", sehingga pada lafadz-lafadz

Contoh lainnya juga m isalnya terlihat pada ayat 37 Q.S. al-Anbiya:

Disini lafadz" 0~ "yang menjadiJashilahnya sudah ada sebelumnya lafadz

l! 1:"::'_ IIv'- .,

4). Bentuk teraknir adalah al-Tausyikh, yaitu kandungan jiJshilah sudah tersirat

dalam rangkaian kalimat sebelumnya dalam suatu ayat. Jika kalimat itu menunjukkan

maksud fa,hilah ayat. Dengan demiki~n fashilal ayat dikemukakan sebelum kala

tersebut disehutkan. Disini ada perbed1an antara al-Tashdir dengan al-Tau~yikh.

Perbedaannyu terletak pada bentuknya. Kalau al-Tashdir bentuknya laJdziyah, sedang

'" Lcbib jclas liha!, al-Zarkasyi, AI-Bul'hdn. Up. cit. h. 95-%.

48

Page 58: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

al-Tausyikh ad'Jah maknawiyah47• Sebagai eontoh misalnya kita lihat pada ayat 20

Q.S. al-Baqarah.

Kata " j-;!~" pada ayat di atas sudah mencakup kata-kata yang disebutkan

sebelumnya yaitu: " r .J~\J ""I,...g~·-·-..,! ~..u " Tidak disebutkan kata itupun

sebenarnya sudan dipahami bahwa Allah berkuasa untuk menghilangkan

pendengaran dan penglihatan mereka (orang-orang Munafik).

2. Hubungan Surat dengan Surat

Menurut H?s:Ji Ash Shicideq; literatur yang membahas dan menjelaskan

hubungan (muniisflluh) surat dengan sl!rat nampaknya masih terbatas. Hal tersebut

disebabkan sangat sdikitnya mufasir yang terjun untuk menjelaskan

munasabahjenis kedw: ini4S•

Hubungan surat d,~ngan surat oleh para ulama diperinci sebagai berikut:

a. HUDungan Awal Ur"ian dengan Akhir Uraian Sumt

aspek

Model hubungan (mundsabah) ini al-Suyuthi dalam kitabnya al-Ilqdn banyak

memberiKan contoh, antam lain misalnya dijumpai pacta surat ~I-Qashas. Permulaan

"Ibid, h. 97.

." Has~i Ash Shiddeqi, IImu-i1mu ul-Qur'an, Op.cil, h. 47. Salah satu mulasir yang "hususmembahas p ,;soalan ini ad11ah al-Suyuthi dalam kitabnya, Asrdr Tarlib al-Suw>r. Dalam al-QIII 'andan Tqfsirnyu, Departcmen Agama rnisalnya dapn kita Iihat penjelasan-penjelasan tcotang hubungansural dengan Slll It. Setiap kali selesai menafsi(cun sebuah surat Tim penyusun sclalu menerangkanhubungan di ant?'a surat se<.:;udah dan sebelumnya.

49

Page 59: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

surat tersebut menjelaskan tentang perjuangan Nabi Musa yang berhadrpan dengan

razim Fir'aun. Alas perintah Allah dan pertolongan-Nya Musa berhasil keluar dari

Mesir. Di akhir s~rat Allah menyampaikan khabar gembira kepada Nabi Muhamad

yang menghad,'pl tekanan dari kallmnya dan Alah menjanjikan akan

mengembalikann:!a ke Mekkah lagi. Kemudian jika di awal surat dikatakan bahwa

Musa tidak ab'] meaolong orang yang berbuat dosa, maka di akhir surat Muhammad

dilarang menolong Jrang-orang kafir49•

Kalau l:ita l'enungkan dari kisah tcrsebut temyata ada kesamaan situasi yang

dihadapi oleh J\abi Muhamad ketika berhadapan dengan kafir Quraish dengan situasi

yang dihadapi oleh Nabi Musa ketika berhadapan dengan rezim Fir'aun. Musa

dikembalikan oleh Allah dari Madyan (tempat Nabi Syu'aib) ke Mesir, dan Allah

megembalikan Nabi Mllhamad ke Mekkah (terjadinya Futuh Makkah) sekalipun Nabi

telah memilih tcmpatnya di Meuinah untuk mengembangkan dakwahnya.

b. Hubungar, Nama Surat dengan Tujuan Turunnya

Subhi Shalih ketika membicarakan sabab al-Nuzul, menyatakan bahwa segala

sesuatu ada sebab daa tujuannya, begitu juga halnya dengan nama-nama surat dalam

al-Qur'an tentu mem;1'.:nyai maksud dan tlljuan50.

49 Jalaluddin Abd'mahman AI-Suyulhi (selanjutop ,'isebul al-Suyuthi), al-Ilqdn Pi 'Uliim al­Qur'an, (Bairut:Dar al-Fikr,tt), h. 108.

50 Subhi Shalill, op.dl, h,190.

50

Page 60: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Sejalan dengan pendapat di atas baik disini dikemukakan pendapat al-Suyuthi,

menurutnya nama-nama yang digunakan oleh surat-surat al-Qur'an memiliki kaiten

d,.mgan pembah .~san yang ada pada surat itu. Oleh karena itu semakin banyak name'

yang digunakan atau diberikan pada satu surat, semakain menunjukan kemulyaan

surat itU.51

Bila dihubungkan dengan pembahasan munasaban. nama-nama surat itu mesti

memiliki h:ta.l, baik melalui isi surat atau melalui kedudukan surat :tu sendiri.

Contoh seperti :,li misalnya terlihat pada surat al-Fatihah. Surat ini dinamakan

demikian karer.a kedudukannya sebagai pembuka (mukaddimah) sehingga posisinya

ditempatkan 'li a\lal al-Qur'an. Sebagaimana yang kita lihat dari namana al-Fatihah

(yang membuka) atau Umm al-Kilab (lnduk Kitab). Dengan demikian al-Fatihha

harus memuat r<leskipun secara tersirat semua bagian al-Qur'an. Ia sebaga' pembuka

atau gerak pertama dalam nyanyian simponi, harus meloberikan indikasi bagi gerak-

gerak berikutn)a. Atas dasar ini, ilmu-ilmu al-Qur'an dapat diringkas dalam tiga

bagian (tauhid. peringatan dan hukum-hukum), yang masing-masing sebagai

p,~ngantar dari pembukaan yang ditunjukkan oleh surat al-Fatihah. Dengan cara

demikian surat ini mendapatkaL kedudukannn:va sebagai " induk al-Kitab".52

Contoh lainnya adalah surat al-Baqarah. Surat tesebut dinamakan demikian

karena di dalamnnya terdapai cerita ten:ang sapi betina serta berbagai hikmat dan

keajaiban yang dijdmpai pada cerita itu.

51 Lihat al-Suyuthi, Asaar Tariib al-Qur'a.l, op.cit, h.54.

" Abu Zaid . ()pCit. h. 203.

51

Page 61: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

c. Hubungan antara satu $urat dengan Surat Sebelumnya

Urulan sural-sural di dalam al-Qur'an menurul al-Suyuthi mengandung

hikmah karena surat yang datang kemudian akan menjelaskan berbagai hal yang

disebut secara global pada surat sebelumnya. Kejadian semacam ini menurutnya

kerap kali dijumpa: dalam sural-surdt al-Qur'an, baik surat-surat panjang atau surat-

sural pendek.

Surat al-Baqarah misalnya, memberikan berbagai perincian dan penjelasan

dari kelerangan global yang ada pada surat al-Fatihah. " Al-hamdulilah" pada surat al-

Falihah diperinci d%g<:r. berbagai perintah dzikir dan syukur pada ayat 152 surat al-

Baqara:, yang berbunyi:

"Karena ilU, insatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat) -Ku" (Q.S.al-Baqarah [2] : 152).

Hubungan anlara salU surat dengan surat sebelumnya. Satu SlTat berfungsi

menjel8skan ,urah sebelumnya, misalnya juga terlihat di dalam surat al-fatihah [1]:

6 disebutkan: I _~: • ~ II :11~1 LS..u1 " tunjukilah kami ke jalan yang lurus",Lalu

dijelaskan Ji dalam surat al-Baqarah, bahwa jalan yang lurus itu ialah petunjuk al-

Qur'an, sebagalmana disebulka'1:

52

Page 62: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

" Kilab C'l-Qur'an ini tidak ada keraguan di dalamnya, pelunjuk bagi merekayang ber/afol'a " (Q s. al-Baqarah /2:2).53

Selain mundsabal7 antara ayat yang terdapat dalam dua surat yang

berdekatan, terdapat juga lIIundsabah, antara satu surat dengan surat berikutnya

karena kesamaan lema sentral yang di kandung dalam masing-masing suarat. Al-

Faihah, al-Baqarah, Ali 'Imran, misalnya ketiganya merr,iliki memiliki tema sentral

yang saling mendukung. AI-Fatihah menurut al-Suyuthi, adalah ikrar ketuhanan

(rububiyah), mohon perlindungan kepada Tuhan agar tetap dalam Islam dan

terpelihara dari Agalna Yahudi Jan N~srani. Surat al-Baqarah mengandung kaidah-

kaidah agama. Sedangkan Ali Imran m0nyempurnakan maksud yang terkandung

dalam pokok-pokok rg,,,na itu. Jika al-Baqarah menegaskan tentang daHI-dalil

hukum, maka AI' I",ran berfungsi menjelaskan dan menjawab berbagai

persengh.etaan.54

d. Muniisabah (hubungan) Penutup Surat Tndahulu dengan Awal SuratBerikutnya

Nhwdsaba0 sem1cam ini menurut al-Suyuthi (w. 910 H), terkadang tampak

jelas, dan terkadang tampak tidak jelas. Selanjutnya al-Suyuthi dalam al- ligan

banyak :nemberikan contoh tentang mundsabah antara awal uraian dcngan akhir

53 Azyuma, Ii Azra (eJ), op.dl. h. 75.

54 AI-Suyutni, ai-lIgan, op.cil. h. 112.

53

Page 63: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

uraian suatu suraL Sebagai contoh misalnya terlihat pada sl're.' al-Mukmimln, surat ini

dimulai dengar pemyataan: Qad ajlaha al-mukminu'1, yaitu pemyataan hipotetik

bahwa orang mukmin akan mendapat kemenangan, dan mereka pasti menang. Di

akhir surat di akr,r~ dengan pernyataan Ld Yujli al-Kdjirun, sebagai isyarat bahwa

orang kafir tida"; akan mendapat kemenangan. Jelaslah bahwa dua pemyataan ini

melukiskan perlawanan antara dua situasi, yaitu dua akhir dari dua hal yang bertolak

belakang.

Contoh bin misalnya pada permulaan surat al-Hadid, ayat I:

" Semua .Jang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepadaAlhh (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segalasesuatu".

Ayat ini bermundsabah, dengan akhir surat sebelumnya " al-Waqi'ah" yang

memerintahkm, beltasybih:

Contoh berikutnya Surat al-Baqarah dimulai dengan ungkapan

" ~r2.LJ,i0r01 ". AI-Kitab disini sebagai isyarat dari al-Syiral pada surat al-

Fatihah. Jadi seC'lah-olah jalan lurus yang mereka minta tidak lain berupa al-Kilab

54

Page 64: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

ini, yang tentu saja merupakan suatu makna yang indah yang menampakkan adanya

illiilQlh antara Wilt al-Baqarah dengan SUfat al-Fatihah55.

Dari ura;m,-uraian di atas tentang mundsabah nampak bahwa pembicaraan

mengenai perc,Jalan tersebut berpusat pada susunan dan un:tan kalimat, ay~t, dan

sural dalam mush~f. IImu ini muncul karena ada sebuah pendapat yang mengatakan

bahwa susumld ;:yat dan surat dalam al-Qur'an adalal, lauqifi, yakni alas petunjuk

Allah melalui f, asul-Nya. Keyakinan mi menumbuhkan upaya-upaya untuk

menyingkap ralnsia di balik susunan tersebut. Dari sinilah banyak ulama yang

menafsirkan a,'ai-ayat al-Qur'an dalam tafsirnya nll'lalui pendekatan ini, baik yang

secara khusus maupun sebagiannya.

Selelah Kita melihat berbagai macam bentuk mundsahah di atas dengan

berbagai macam jenisnya yang telah dikemukakan para ultima "'UlUm al-Qur'an" kini

kila coba pergum:kan teori tersebut untuk menganalisa salah satu tafsir karya seorang

mufasir yang dalam tafsirnya banyak menggunakan pendekatan mundsabah, yaitu

Fakhruddin al-Razi Jengan karya tafsirnya " Mq(dlih al-Ghaib".

55 Nuruhman op.cil, 11. 8.

ss

Page 65: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

BABHI

BIOGRAFI DAN INTELEKTUALITAS FAKHRUDDIN AL-RAZI

A. Biografi llakhruddin al-Razi

Fakh uddin al-Riizl atau lebih dikenal dengan r.ebutan al-Riizl , nama

lengkapnya aclal"h Abu Abdillah Muhammad Ibnl' Umar bin ai-Hasan Ali aI-

Taimimy al-f:la~ ry al-Tibristanl al-Riiz1. la lahir di Ray pada tanggal 15 Ra:nadhim

tahun 544 H (11 ~S-1209 M).J Aslinya dari Tabaristan, orang tuanya pindah ke Rayy

(dimana nama -l1-RiiZi itu berasal) sebelum ia lahir. Tak di ragukan lagi ia adalah

penulis termasy'lUr yang dihubungkan dengan keturunan al-Riizl, disana ada Abi

Bakr Muh<1mf'lad bin Zakariyya al-Riizl (Nafat 323/935\ seorang filosof, Ahmad bin

'Abd Allah (walat 460/1068) ahli sejarah Yemenite, Ibn Abi Hatim al-Riizl (wafat

326/938) ahli hudi:;/, Abu Bakr al-Riizl al-Jashas (wafat 370/980) ahli hukum, dan

Abu al-Fath al-Riizl (wafat 447/1055).

Fakhrudd:.n al-Riizl berasal dari keluarga yang berpendidikan, sehingga tidak

aneh jika sejak kecil al-Riizl tel.lh bergelut dengan berbagai i1mu agama. Ayahnya

I Muhamad Hl:sain al-Dhahabi tSelanjulnya disebut al-:Jzahabi), Taftir al-Mujasirim (Beirut:Dar al-Fikr, 1976), '1. 290. Lihat Tarjam"h Mu'alif, Majdlih al-Ghaib, (Beirut: Dar al-Kutub al­IImiah, 1990), Jilld I, h. 5.

56

Page 66: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

bernama Dhi), al-Dhln Umar salah seonng ulama bermadzhab Syafi'i yang terkenal

keahliannya ddlam bidang fiqh dan kalam dan biasa memberikan khutbah di masjid-

masjid Rav)', oleh karena itu orang-orang memanggilnya Khatib al-Rayy. Dan karena

jasa ayahnya illiiah kemudian al-Ritzl juga di panggil dengan sebutan Ibn al-Khatib

al-Rayy. Dd~am Thabaqal al-Syaji'iiyyah al-Kubril, al-Subki (w. 771/1370)

mengatak<:n bahwa Diya al-Dhlr, 'Umar t,,;Iah menulis dua jilid buku dalam theologi

yang berjudul Uhayal al-Mardm2

Dalam n,enempuh pendidika'l, Ja pertama kali belajar dari orang tuanya

Dhiya al-Dhin, dan merupakan salah seorang guru utamanya, selanjutnya Fakhruddin

al··Ritzl belajar kepada ulama-ulama besar lainnya. Filsafat dipelajarinya dari dua

orang ulama b"sar bemama Muhammad al-Baghawi dan Majdin al-lilli. lImu kalam

dipelajariny1 dari gurunya Kamaluddin al-Sam'ani. Dengan kecerdasannya ia mampu

menghafal dillial kepala risalah teologi al-Syamil fi Ushuluddin, karya Im,lm al-

Haramain (Abu ,11-Ma'aJi al-JlIwaini).3

Berkat k:Iekllnan dan kecerdasannya al-Ritzl berhasil menguasai berbagai

disiplin ilmu;ererti: Fiqh, Teologi. Lughah, Logika, Malemalika, Kedoklerun,

Melajisika, Fisika, bahkan Aslronomi. Begitu tinggir..ya pengetahuan beliau dibidang

ilmu-ilmll :er£ebut, 1Ilama-ulama ushul mi.;alnya ketika rlenukil pendapat dari beJiau

selalO mengatakan, telah berkata al-Imam, atall menllrut pendapat aI-Imam dengan

2 Mahm"d Basuni Faul;ah, Tafsir-tafsir at-Qur'an: Perkenalan dengan Metodologi Tajsir,terjemah Mochtar Zoemi dan Abdul Qadir Hamid, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1987), h. 79.

3 Fakhruddin al-Riizi, , lIuh dan Jiwa: Tinjauan Filosofis dalam Perspektif Islam, terjemahMukhtar Zoemi dan .Iakos Kahlan (Surabaya: Risalah Gusti, 2000), h. 3.

57

Page 67: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

tidak menyebutkan namanya. Begitu juga dengan laqab Syaikh aI-Islam diterimanya

pada wa:,tu ia tinggal di Herat berkat kecemerlangan pikiran-pikirannya dalam

memenangkan sejumlah perdebatan deng~n kaum Karamiyyah.

Keilmuannya dibidang Ushill Fiqh dan Ilmu Kalam diperolehnya dari guru-

gurun),a yalt'l: Dhiya al-Dhin Umar, yar,,~ diterimanya dari Abu al-Qasim Sulaiman

bin ai-Nasir a' -Anshari dari gurunya ImaJ;l al-Haramain Abi al-Ma'ali a-Zuwaini dari

gurunya Abu Ishak al-Isfirayaini, dari gurunya Syeikh Abi ai-Hasan ai-Bahiii, dar;

gurunya Syekh Ahli ~.unnah Abu ai-Hasan Ali bin Ismail al-Asy'ari yang ia terima

dari gurunya Abu ai-Ali al-Juba'i. Sementara silsilah keilP1uannya dalam bidang fiqh

diterimanya dari orang tuanya, dari Ali Abu Muhammad aI-Husain bin Mas'ud al-

Fara al-Bagloawi, dari Qadi Husain al-Marw'lz!, dari Abu Abbas bin Ribaih, dari Abu

al-Qasim al-A nmathi, dari Abu Ibrahim al-Mu7.ani dari Imam Syafi'i. Itulah mata

rantai keilmuan F'lkhruddin ai-Ritz! sebagaimana dikatakan Ibn Khilkan.4

Setelail menguasai filsafat. kalam dan ilmu-ilmu Islam lainnya ImaIT'

Fakhruddin al·l~azi berkelana ke Bukhara, Khawarizm dan Mawara al-Nahr

(Transoksan;·..).5 Dengan kemampuan yang dimilikinya al-Razi terjun ke arena

diskusi, memberi:<an ceramah dalam rangka membela akidah Ahli al-Sunnah wa al-

Jama'ah (te~utana aliran al-Asy'ariyah) dalam bidang teologi, dan madzhah Syafi'i

dalam bidang FieI'. Dialog pertama terjadi dengan kaum Mu'tazilah di Khawarizmi

.. Muqaudim..lh 7'!fsiJ Mafdtih al-Ghaib, Op.cit, h,5,, Ibid, h.4.

58

Page 68: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Menurut Ibn Khalilkan, apabila IP.l"m Fakhruddin memberikan nasihat beliau

menyampaikahlya mclalui bahasa Arab dan bahasa lainnya sesuai dengan jama'ah

yang dihadaphya. Tak sedikit jama'ah yang hadir seringkali menangis mendengarkan

uraian-ural'ln nasihat beliau. Dalam majlisnya al-Riizi banyak uerdialog dengan

jama'ahnya dan beliau selalu memberikan jawaban-jawaban yang terbaik sehingga

mereka puas aengan jawaban tersebut. Disamping itu al-Riizi yang selalu dikelilingi

murid-muridnya, jika seseorang bertanya tentang sesuatu ia selalu mempersilahkan

murid-muridnY1 dari yang kedudukan ilmunya sedikit (Iingkaran pertama), bila tak

ada dari mer"ka yang dapat menjawab, kemudian diserahkan pada kelompok

bi'rikutnya sampai kepada murid yan'S senior untuk menjawab pertallyaan yang

muncul dalam nJajlis. Bila mereka tak sanggup menjawabnya barulah beliau yang

mengatasinya. 1O

Ulama besar ini wafat pada hari sen in bulan S) awal tahun 666 menurut

kelerangan al-Svutki, sementara menurut al-Qifthi heliau, meninggal pPda bulan

Dzulhizah tahun yang sama. Pada akhir hidupnya beliau mencatatkan wasiatnya

kepada muridnya lbrahim bin Abi Bakr bin Ali al-Isfihani, tanggal 21 Muharram 606

H/2S Juli 120') :vI." Dalam catatan itu diceritakar: bahwa ia meninggal karenl: di

racun,'2 akhirnya ia meninggal di Herat dalam sebuah rumah yang dikenal dengan

10 Ibid.

• 11 lbid,h. II.

12 Para pengikut Karamiyyah tidak pemah melewatkan kesempatan guoa mencari earn apasaja guna melumpuilkan sang imam, dan setiap kesalahan apa saja sang imam selalui mendapat

60

Page 69: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

peneljemahan buku-bllkll ilmiah atau pengiriman delegasi ilmiah kepusat-pusat ilmu

pengetahuan dunia ) arl', terkenal, maupun dengan dibukanya forum-forum ilmiah

terbuka yang dihadiri oleh seluruh ilmuan dari berbagai eabang keilmuan yang ada.

Dalam forum yang disebut terakhir inilah dialog antar disiplin ilmu yang

seringkali berakhir dengan saling mendiskreditkan. Contoh paling popular perdebatan

ini adalah antara p~minat studi agama (mutakalimin) dengan ahli filsafat atau logika

Yunani, antar aLii kalam dengan ahli hadis, juga antara ahli 1-alam dengan Fiqh.

Tidak ~alah juga serunya dengan ketegangan kreatif yang ter}adi di antara ahlu al­

Dhahir, adalah ketegangan yang terjadi diantara para fuqoha dan para leolog dlln3zn

para sufi penempuh ja Ian spiritual. Tida~ jarang ketegangan yang terakhir disebut

berakhir dengun jatuhnya " vonis " atas kelompok sufi dengan eksekusi fisik,

sebagaimalia terjadi atau menimpa 'al-H:ll:u", AI-Syuhrawardi dan beberapa tokoh

sufi lainnya, Atau paling tidak perseteruail rr,ereka terlihat sangat menonjol dalam

tulisan, tidak saja dari pihak ahli al-Rlisum (lr,tilah yang digunakan ahli Sufi untuk

1hli Fiqh), tempi juga dari pihuk tasawuf, hingga mereka seeara khusus merasa perlu

untuk mengabadikannya dalam bentuk buku. Misalnya tulisan Ibn ai-Arabi dalam

Risalah al-'U/:'''n min Qawdid Ulama al-Rusum, 15

Salah 8atu hal penting untuk die,ltat dalam hal ini adalah dampak psikologi;

dari ketegangan untar disiplin ilmu dikalangan peminat masing-masing disiplin ilmu,

sebab masing'lI1asilig berusaha untuk meraih dukungan masyarabt maupun

IS Ibid, h. 12.

62

Page 70: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

pemerintah mt;;;llui klaim kebenaran dan menunjukkan kebenaran pihaknya dengan

mencari justifiJ(asi dari al-Qur'an. Inilah " embrio" dari tafsir zaman pertengahan

yang sarat cl~ngan " kepentingan" (subjektif) ieiiologis dari para mufasimya.

DukUl,gdf\ resmi pemerintah atas dbiplin ilmu teretentu pada gilirannya tidak

saja menjadiKan peminat disiplin tersebut bangga dengan minatnya tetapi bahkan

mengecilk<,n arti penting disiplin yang lair.. Mereka yang menekuni filsafat misainya

memfonis cara berfikir para mUlakalimil"' ~ebagai tidak memuaskan, dialektis, retorik,

atau bayani tidak iqna'i atau burhan1. Demikian pula denga ahli kalam yang

menganggap orang-orang ahli fiqh tersebut terialu partikularis (fiIru'i), daI'

;ebaliknya orang xang ahli fikih menganggap orang-orang ahli kaIam, ushuli sebagai

ahli bicara be'aka. Apalagi ketika pemerintah mendukung madzhab atau aliran

tertentu dibir'dng kalam, perdebatan internal dalam satu bidang ilmu menambah

semaraknya suasa,la "keberpihakan" atas ide-ide tertentu. 16

Pada masa itu banyak pemikir muslim seperti Ibn Rusyd, Ibn 'Arabi dan

Syaikh al-Ishraq ,,I ·Suhrawardi al-Maqtul tinggal dan menulis berbagai bidang ilmu

pengetahuan. Fausani menjelaskan bahwa periode Saljuk begitu penting untuk

perkembangan pemikirall Islam di Iran khususny,l tentang polemik Sunni-Syi 'ah.

Pada periode ini juga keseluruhan sistem teologi Islam telah disusun seCf<ra final.

Sayyid Husein l\asr berpendapat bahwa Saljuk mendukung teologi Islam untuk

menangkis serargan dad para filosof dan memperkuat pemikiran Sunni ortodoks

16 Ibid. h,6F,

63

Page 71: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

melalui pendirian sistem madrasah yang diasosiakan dengan perdana menteri Saljuk

Khwa;ah Nizam al-Mulk. Arus intelektual keagamaan tidak terbatas pada lingkungan

teologi tetapi ber:,embang pada mistik dan filsafat. 17

Pada awal sejarah Islam, Negeri Parsi memang di dominasi oleh paham Islam

Sunni. Sesungg !hnya dad KhJrasanlah pembelaan theologies terhadap Sunisme

datang pada abad ke-IO dan II, oleh guru-guru theology seperti al-Juwaini dan al-

Ghazali, ketik:1negeri-negeri Islam lainnya di dominasi oleh paham Syi'ah. Sekalipun

di pusat-pusat teltentu di negeri Parsi, misalnya di Qom, sejak abad pertama sejarah

Islam, orang-orang .,:yi'ah dan orang-Ol"ang Parsi umumnya sangat menghormati

keluarga Nabi Muhammad saw. Salman al-Farisi seorang tokoh Parsi yang di dalam

pengembarannya menClri Nabi ideal, telah melakukan perjalanan ke negeri Arab

untuk menemui Muhamad, dan mereka menjadi sedemikian akrab sehingga ia disebut

sebagai " salah seorang keluarga " (ahlu ai-bait) Nabi. Jadi Parsi selama abad

pertama di dalam sejarah Islam, men.pakan pusat terpenting dari paham Sunni yang

melahirkan parJ pemikir dan theology, seperti: al-Bukhari, al-Ghazali dan tak

terkecuali Fakhruddin al-Rilzl 18

17 Sebagaimana diketahui, menurut SayyiJ Husain Nashr Parsi merupakan pusat penyebaranpengaruh-pengm uh religius yang besar, dan persimpangan jalan dimana tradisi-tradisi reJigius oarMedi!erania :Jan Asia herlemu, yang menyebabkan tumbuh subumya berbagai aliran-aliran bam didalam kehiclUpan religius. Beberapa tokoh sufi pertama seperti al-Bustami, a'-Halaj adalab orang­orang Parsi. Lihe! Sayyid lIusain Nashr, Islam d,n Neslapa Manusia Modern, (Bandung: PustakaSalman, 1983), h. 162.

" Nashr, Ibid, h. 167.

64

Page 72: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Dalam teologi 1~lam Abu Hasan al-Asy'arl (w.330/44I) 19merupakan figur

kunei dalam perkembangm teologi Islam. BeliRu adalah pendiri kelompok al-Asy'arl

yang doktrin-doUrin teologinya berusaha untuk menjelaskan dilema kebebasan

manusia dengan kekua~aan Tuhan. AI-Asy'arl 'Tlcneoba menempuh jalan tengah

antma dua ekstrimitas, yakni para rasionalis Mu'tazili, yang membuat wahyu di

bawah penalaran dan para eksternalis yang berbedh pendekatannya, yang menolak

peranan nalar dan kembali bersandar pada makna dhahir ayat-ayat al-Quran dan

Hadis seearh murni.20 UlJtuk memperkuat argumentasinya dibldang kalam (teologi)

al-Asy'arl menu;is ,ejumlah karya penting, Karya tulis yang sangat terkenal dibidang

ilmu kalam aodah Kitab al-Luma' ( Kitab yar.g memberikan sorotan) dan al-Ibanah

'an 'Ushul al-Diyanah (Eksplikasi berkaitan deJ'gan pokok-pokok ajar::m Agama).21

Pemikirannya (al-Asy'w'1) mendapat penerimaan dengan pesat, salah asatunya

eontoh di antara murid dari ajaran ini adalah Abu Bakar al-Baqilani menjadikan

19 Abu I-hsan al-Asy'ar lahir di Bashrah sekitar tahun260/873 dan meninggal di Bagddadsekitar 330/441. Selama masih muda, ia melljadi murid al-Juba'i seorang Mu'tazili dari Basrah yan~

sangat masyhur. t~tapi ketika berusia 40 ta:lUn, mungkin karena hasH mirnpinya bertemu denganrasulullah, ia berbalik melawan ajaran-ajaran Mu'tazilah dan meneoba kembali kepada ajaran-ajarar,al-Qur'an seeara mumi. la pergi ke Mesjid Basrah dan kemudian menyatakan: Siapa yang mengetahuisaya, mengetahui ,iapa saya, dan siapa yang tida" mengetahui saya, kemudian mengetahL i bahwa say"A.bll ai-Hasan ai-As) 'ari, yang dahulu mmepertahankan bahwa al-Qur'an adalah di ciptakan, matamanusi. tidak aka" ,:.pat melihat Tuhan, dan menyatakan bahwa makhluk menciptakan aktivitas gerakmereka sendiri. 01. s;lya menyesal bahwa saya tclah menjadi mu'tazili. Saya meninggalkan aUran inidan saya berjanji 'mtuk menolak aliran Mu'tazilah dan mengekspos pertumbuhan k<jahatan mereka.Setelah menguml'lnkan pemyatannaya itu al~Asy'ari rnembangun sebuah paham theologi. Lihat,Sayyid Husain "ashr, Intelektllal Islam: Theologi, Filsafat dan Gnosis, tJogjakarta: PustakaPelajar,1991),h.11.

" Ibid, h. 1221 Sayyid Husain Nashr, Islam: Agama, Sejarah, dan Perm/ahan, (Surabaya: Risalah Gusti,

2003), h, 180.

65

Page 73: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Juwaini memi:iki banyak murid diantaranya Imad ai-Din Kiya Harasi dan Abu Hamid

al-Ghazali, yang mempertahankan mainstream al-Asy'ari dengan pendekatan Sunni.

Al··Sahrastani deni5an Karyanya aI-Milai aI-Nihai sebuah karya terbaik untuk

mempelajari sekte-sekte teologi melalui pendekatan empirik. Dan merupakan salah

seorang ulama Khurasan yang terkenal di bidangnya. Ulama Mu'tazilah al-

Zamakhsari (wafat 538/1144) 'erkenal denga'l karya tafsimya al-Kasya/ 'an Haqa'iq

Ghawamid aI-Tanzi! wa 'Uyun aI-Aqdwil fi Wlljfih aI-Ta'wil . Pada kenyataannya

para ulama menganggrp karya al-Razi al-Tafsir al-Kabir atau Ma/iitih al-Ghayb

adalah jawaban d-hy'arl terhadap karya Zamakhsari aI-KashaJ, yang dianggap

sebagai prestasi karya tafsir Mu'tazilah yang paling tinggi.

Sebagailllana Abu Hamid al-Ghazali dan Imam al-Haramayn sebelumnya, al-

Razi juga menulis seju'Ulah karya teology yang ,.sli Pandangannya yang segar, nyata

sekali dalam penguasaan beliau terhadap i1mu-i1mu lainnya dalwn diskusi teologi.

Dalam al-Tafsir al-Kabir, contohnya, secara luas al-Rilzi sampai dan menghasilkan

gagasan filosofi, bersama-sama dengan materi dari bidang-bidang yang mungkh.

Menariknyr, W. Montg0mery Watt mengklaim bahwa karya-karya snrjana setelah d-

Razi, dengan pengecualian beberapa s<U"jana seperti Nasir aI-Din al-Tusi (wafat

673/1274) drn Ibn Taymiyyah (wafat 728.'l~28) walaupun sungguh-sungguh dalam

jumlah dar. bagian cesar, sarna sekali tak cukup original. Figur-figur terkenal lainnyn

dikalangan pOlr.ikir Muslim Persia saat itu adalah Ibn Sina (wafat 980/1037).

Kejeniusan int~lektualnya membuatnya nlemimpin dalam keaslian dan pemahaman

kreatif terharlap Islam dibandingk.111 satjana-sarjana yang datang belakangan seperti67

Page 74: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Abu Hamid al-Ghazali dan ai-Razi. Ia tidak hanya memungut filsafat Yunaniakan

tetapi juga m~nyadumyakedalam Pemikiran Islam.23

Disa'11pipg pengaruh gurunya Abu ai-Barakat aI-Baghdadi terhadap dia,

gagasan fils~ fat yang mendalam dari Ibnu Sina juga sangat mempengaruhi

Fakhruddin a'-Ra~i dan dalam hal ini Fakhruddm a1-Razi sangat berhutang pada Ibn

~ina.l4 Hal Jri terlihat dengan jelas dad komentar al-Razi dalam al-/sharat wa al..

Tambihat dan 'Uyun al-Hikmah. Walaupun dalam beberapa bagian tulisannya, ia

tidak ragu-raf,u mengungkapkan pertentangannya dengan Ibnu Si1l8. Diantara

pertentangannya ini mengenai persoalan-persoalan emanasi dan pengetahuan Tuhan

terhadap sesuai'l yang khusuS.25 Tema dalam al-Mabtihits al-Mashriqiyyah telah

didiskusikan dalm l' setiap bagian karangan al-Shifa Ibnu Sina.26

23 Montgomery Walt, Islamic Philoshophy and Theology, ( Edinburght: Edir.burghtUniversi'l': Pr,ss, 1962), h. 149.

4 Sebagairrana dijelaskan Sayyid Husain Nashr, BeJjilid-:iilid ensik10pedia yang rnanurnentaltentang filsafal dILl Sains bidang ilmu-i1mu alam dan matematika, membawa pengaruh yang besar didunia Islam, bahk.m buku-bukunya juga dikalangan pemikir yatudi dan Kristen. Bahkan dalambukunya yang kecil yang disebut risalah Ibn Sino, dia menegembangkan ontologi tentang landasan­landasan filsafal, yang melalui I.aryanya itu dia digelari oleh sebagian cendekiawan modem sebagai"Filosof wujudiah". perlama yang mewariskan tanda yang tidak pemab lekang pada semua aliranfilsafat pada abad nertengahan. Dialah yang pertama akali menggagas perbedaan khas antara wujudyang harus ada (wajib al-wujud) dan wujud yang secam patensial mungkin akan ada (murnkin al­wujud). Lihal Nashr, 'slam: Agama. Sejarah dan Peradaban, Op,cit, h. 188.

"Sebagai mhal, dalam al-mabahits, dia mengetengahkan teon esensi dan eksistensi yangnyaris secara keselu'1lhan mengikuti pala pikir Ibn Sina Menurut teon ini, esensi tidakme~gakib.tkan tim'lUlnya eksistensi. Demikian pula sifat esensi tidak secara mutlak berlaku urnurn.Akibatnya adalah e';ensi membutuhkal faktor luar untuk menjadi eksis, dan faktor penenlu ini adalahyang Mahawujud.Lihal, Madjid Fakhri, Sejarah Filsafat Islam, Op.cit. 121.

26 Madjid Fakhry, A. His/ory of'slamic Philoshophy, (l'lew York: Columbia University Press,1983), h. 320.

68

Page 75: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

kelompok inilah (kaum theology)28 Fakhruddin al-Razi sering beradu argument

dalam rangka membela paham Ahlusunnah yar,g dimotori Imam al-Asy'aIi. Di

sebuah mesjid di kota Herat misalnya Imam Fakhruddin al-Riizi beradu debat dengan

pemimpin hlUm Karamiyyah Abdul Majid bin Qudwah, selmna dalam percakapan

dengan pemili pin kaum Kararniyah tenebut Imam Fakhruddin al-Riizi mengkritik

habis-habisan doktrin-doktrin yang dikemul<akan kaum Karamiyyah yang dinilainya

lemah29.K:,rena itu sebagaimana dikemuk:aKan di atas tidak heran upaya-upay'l

menyingkirklLl ~ang Imam kerap kali dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak

senang padanya. Perseteruannya dengan kaum mu'tazilahpun bisa kiata lillat dari

pembelaan 'Jeliat' dalam taf~im)a " Mafdtih al-Ghaib" terhadap doktrin-doktrin

Ahlussunnah d(>ngan membabat habis doktrin M,,'tazilah.

Dari ura:an di atas singkatJlya sebagaimana dikemukakan Sayyid Husain

Nashr latar belakang seperti inilah yang memungkinkan Fakhruddin al-Ra7j

berhubungan dellgan setiap aspek kehidupan intelektual muslim yang melingkupi

semua jenis ;lmu pada masanya. Penjelasan ini dapat menjawah pertanyaan-

pertanyaan'llengapa ia di anggap sebagai seorang ahli taf~ir al-Quran yang demikian

besar, yang dibe;kati dengan ide-ide yang cemerlang melebihi semua konlentator

" K.um ~h""logy adalab para tokoh .gam. yang .jaran-.jaran mereka terutam. di dominasioleh akal budi dem;an doktrin-doktrin keagamaanny. yang dilopang rasio. Tujuan khusus para theologi.lab mempertahro Ka" doktrin-dok'trin keagamaan dari kecaman musuh-musuhnya, baik sesama teologilU sendiri maup,", p""a fiIosof atau aliran-aliran kebatinall. Libat Mahmud Hamdi Zaqzuq, AI­Ghazali Sang SUJi Sang Filosof,(Bandung: Pustaka, 1987), h. 4.

.:9 Fakhrud,Jin d-Razi, Ruh dan Jiwa. Op.cil, h. 12.

70

Page 76: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

klasik al-Qur'an. Begitu juga mengapr ia mampu memaparkan pengetahuan-

pengetahuannya seeara luas dalam setiarkarya-karyanya.30

B. Kesarj~naan Fakhruddin ai-Rbi

Fakhrudclin al-Rilzi sangat terkenal dan merupakan figur yang berpengaruh

dalam sejarah studi-studi keIslaman. Ia mempengaruhi pemikiran pt,ra pemikir di

7.amannya dan para pemikir setelahnya, khususunya dalam lapangan teology

keislaman (kahn), dan tafsir al-Qur'an.

Imam F~khruddin al-Rilzi beIjasa besar terhadap ummat meIalui buKU-buku

yang ditulisnya ,eeara jelas dan tepat tentang beragam ilmu pengetahuan. Ia

mempopulerka, filsafat, kalam Mantiq, Fiqh, Ushul Fiqh melalui pemaparannya yang

rasional dan mndah yang ditulisnya lewat bahasa A.rab dan Persia. Kitab tafsirnyr.

meskipun dikritik "memuat segala se,uatu keeuali tafsir" telah memungkinkan

orang-orang mc:ngapresiasikan berbagai pandangan dari Mu'tazilah, para filosof, dan

sekte-sekte Isla:n lainnya, yang sebenamya tidak berbenturan dengan keyakinan

kita. J'

JO Sayyid Hu,ain Nashr, TIl>' islamic Inteh:ctual Tradision in Persia, (ed) Mehdi Amin Razavi,(London: Curzon Press, 1')96), h, 108.

31 FakhruddiJ, "I-Razi , al-Rlih dan .'iwa, Op.cit, h. 7.

71

Page 77: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Berdasa:kan catatan yafig ada, Kholeif mengangap al-Razi adalah figur yang

kontroversial,32 khl\susnya ketikr, ia tinggal di Transoxsania. Beberapa sarjana

mengetahuinya karena reputas 'nya yang t';lrkenal sebagai sarjana Islam, dan sebagai

gum dan penulis yang terkenal. Ketika merujuk kepadanya, aI-Sahrazuri

menyebutkan hadist J\:abi : "dalam seratus tahun akan ada pembabaru dalam

komullitasnya" da.1 nWI'yatakannya sebagai pembaharu yang enam setelab 'Umar bin

'Abd al-'Aziz (wafat IUII918), Abu Bakr al-Baqillani (wafat 403/1012), Muhammad

bin Idris al-Syafi'i (wafat 204/819), Ahmad bin Suraiz (wafat 306/918) dan Abu

Hamid al-Ghazali. Walaupun yang lainnya, mCI,ganggapnya sebagai orang yang

m~miliki sifat jelek, menuduhnya berpaling dari Sunnah dan gagal untuk mendulcung

ortodoksi-melakul:an hal-hal yang berbau bid'ah. Ini bukan tujuan kita, bukan untuk

jatuh kepada penilaian seperti ini. Survey dari konflik opini ini dimaksudkan untuk

mengingad.an kcpada pembaca bahwa begitu mudabnya orang orang ya\lg

meniadakan kcmampuan dan pengetahuan al-Riizi itu, akan gagal daIam menghargai

secara panta, >Uti al-Razi itu.

SelJagaimana telab disebutkan sebelumnya, al-Razi tidak hanya abli dalar.l

teologi dan studi-studi al-Qur'an akan tetapi juga pengetahuannya dalam filsafat,

obat-obatan, IWltematika, hu'mm Islam dan linguistik. Tambaban terhadap prosanya,

"' Disobut ,ebagai figur controversial, ter!ihat dari boberapa catalan yang ada antara lainmisalkan tuduhILI yang di alamalkan Yel'adanya dari musuh-musuhnya, seperti al-Razimembandingkan wibawanya dengan wibawa Nabi Muhammad, saw. dengan berkata: Telah bersabd..Muhammad saw ,<ari Arabia dan telah berkata Muhammad dari Rayy.Contoh lain adalah tuduhanterburuk yang dibJ'lUkakan laan-Iawannya yang mengang~ap Fakhruddin al-Raz; sebagai figure yangragu, Iman Fal.,Jruduin al-Razi mengedepankan keraguan terhadap argument lawannya namun iasendiri di angg'p gagal memberikan sebuah sanggahan. Lihat Kitab al-Ruh dan Jiwa, Op.cit, h. 10.

72

Page 78: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

al-Rilzi menulis sya'ir /sajak keduanya untuk mengekspresikan pikiran-pikirannya

dan kadang-kadeng untuk menjawab lawannya. Untuk mendeka.i pendengamya, al-

Rilzl bericara dan menulis dalam bahasa Arab dan Persia. Walapun sebagian besar

karya-karyaJ'ya ditulis dalam bahasa Arab. Satu alasan untuk itu, saya (Nashr) yak'n

sekali, adalah k cyaKina'1nya yang begitu k'lat terhadap kekuatan Bahasa Arab, karena

al-Qur'an dan Sunnah dan kebanyakan bukll-buku dalam i1mu-i1mu keislaman ditulis

dalam baht,sa Arab.

Untuk memahami bagaimana al-Razi mencapai reputasi kesaIjanaannnya,

alangkah baib)a untuk mengikuti kronologi perkembangan pemikirannya. Dalam al-

Tafti,. wa Rijaluh, Ibn 'Ashur menyebutkan bahwa al-Razl memulai karir

intelektualnya r1cngan mempelajari filsafat dan i1mu-i1mu Yunani ('U/um al-Hikmah

al-Yunainiyah) Walaupun pemyataar, ini bertolak belakang dengan pengakuan al·

Ri'zi sendiri. Dalam autobiografinya, Taf,sil al-Haqq, al-Razi menyebutkan bahwa it.

memulai pencarhn akademiknya dengan mempelajari teology dan hukum Islam

(fiqh) dibawah ~imbingan ayahnya dan mempelajari apa saja yang ia bisa. Dibidang

teologi ia mcndukung pendapat Asy'an dan bidang hukum m0mbela madzhab Syafi'l.

Al-Razi meneruckan study fiqh dibawah bimbingan aI-Kamal al-Sammanl. Lalu ia

kembali belajar tcology dan filsafat dibawah bimbingan Majd aI-Din aI-Jim

Fakhruddi.1 al-Rilzi juga amat menguasai filsafat, oleh karena itu diskusinya

dalam tema-ten.a teologi kadang-kadang disusupi pikiran-pikiran filsafat. Sebagai

ahli debat beralirm Sunni, ia menyelenggarakan perd~batan (diskusi) bersama dengan

pemimpin maclzhab lain yang terkemuka can dengan keyakina yang kuat, dan jalan73

Page 79: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

keluar yang ditllrjukkanya, ia melancarkan kriitk atas kekeliruan doktrin-doktrin

mereka. Maka ticlak jarang argument-argumen logisnya merontokkan keyakinan

lawan-Iawannya hhgga mereka menjadi pendukung Ahlus Sunnah wal Jama'ah. 31

Mon Gomery Watt menyebutkan b"hwa, sebagaimana teolog lainnya - seperti

al-Ghazal1, ai-Jim (wafat 75/1355) dan al-Jurjani fwafat 81611413)- al-Rilzi

mencurahkan sebagian besar (mungkin setengah) dari risalat utamanya dalam teology

al-Mabahits al-Masyriqiyyah untuk pendahuluan filsafatnya. Muhammad al-

Baghdadi dan Hij;Jzi al-Saqqa' pemah mengklaim bahwa al-Riizi tidak membuat

perbedaan yang jelas antara kalam dan filsafat. Sayyid Husain Nasr mengamati

bahwa "untuk mendukung pernyataan ini, ia berpendapat bahwa al-Razi

menggabungkan teologi deng,m etika dalarn kitab Asrar ai-Tanzi!; teologi dengan

sufisme, dalam La~vumi, dan teology dengan filsafat dalam Muhassalnya.34 Bahkan

menurut Nashr, Fakhmldin al-Riizi adalah tokoh paling terpelajar di antara semua

teolog al-Asy'ariYoir, 'nngan karyanya Syarh al-Mawaqif (commentary upon the

statitions), komentamya dibuat oleh Mir Sayyid Syarif al-Jmjani (w. 816/1413) dan

teksnya dibuat o~eh Adud ai-Din al-Iji (w. 7561l355), karya ini menandai puncak

kalam secara filosofis. 35 Sebagai tambahan untuk menyatakannya sebagai filosof dan

33 Fakhruddin al-Razi , Kitab al-Ruh dan. iiwa, op.cit. h. 20.'" Dalam kitab ini ai-Ritz! menempur. langkah tertentu dalam mengklasifikasikan dan

mensistomatisasikan problematika theologies, yang langkah ini kemudian diikuti gemrasi sesudahnyakhususnya al-riJi dalam al-Mawdqifnya, dan buku ini secam global un~1 dalam klasifikasi ,Jansistematisasi, Lihat Ibrahim Madzkur, Teologi Islam. ~.76.

J5 Nash: 'bid, h. 16.

74

Page 80: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

teolog yang termashur, sedangkan Majid Fakhry meneu..pkan bahwa ia satu-satunya

yang sebandillg dengan al-Ghazal1 dalam pengetahuan filsafat dan teologi abad 12.

Kekaguman lainnya, al-Razi adalah yang termashur karena "ia menggabungkan

filsafat dan teolog1' dengan begitu sempuma dibandingkan pemisahan diantara

masing-masing bidang ,~rsebut.36

Fakhruddin al-fdzi dianggap sebagaileolog filsafat yang tersohor, dan sangat

mempengaruhi pemikir-pemikir muslim selanjutnya seperti Nasr ai-Din al-Thusi, Ibn

Taymiyyah (wafat 72~/1328), al-Taftazani (wafa,79 1/1389), dan al-Jurjani (wafat

808/IH 3), khususnya dalam bidang teology dan filsafat. Penjelasan dan kritiknya

terhadap filsafa t Ibn Sina benar-benar bermanfaat, memungkinrn filosof belakangan

seperti Ibn Khaldun (wafat 808 I 14(6) untuk bertemu dengan sistem pemikiran llm

Sina.

Fakhru jdin al-Razi mempelajar. beberapa cabang ilmu pengetahuan dan

mempunyai pengalaman dalam mendapatkan kebenaran dengan jalan yang

bermacarr -macam. Dalam periode terakhir hidupnya, al-Razi mencurahkan

perhatiannya dalam studi "tudi al-Qur' an.'? Dalam bidang ini, dia mengakui,

dipengaruhi oleh kekerasan hatinya dan keragu-raguannya yang tanpa henti. Untuk

itu ia berkata: Laqad ikhtabartu al-tumqa al-kalamiyyah wa al-manahija al-

falsafiyyah, ftlam ajidha tarwi ghali/an wa la tashfi 'ali/an, wa ra 'aytu asahha 'al-

J6 Lihat Ibrahim Madzkur, Teologi Islm '.Op.cil, h.76,J7 FakhruQ,'in al-Razi, Ruh don Jiwa, Op.cit, h. 22.

75

Page 81: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

turuqi tariqat ai.Qur'an. J8 Jane Dammen McAuliffe menterjemahkan: "saya dengall

tekun mengarungi jalan-jalan lralam dan jalan-jalan filsafat akan tetapi belum

nlcnemukan apa .'ang memuaskan kehausanku atau menyembuhkan orang sakit; akan

tetapi sekarang b"hwa jalan yang terang adalah jalan al-Qur'an". Dalam wasiatnya.

AI-Riizi juga .nenyebutkan: "wa laqad ihktabartu 'al-Turuqa al-lralamiyyah wa al-

manahija al-falsnfryyah fama ra 'aytu frha fa'idata tusawi at-fa'idata al-lati

wajadtuha fr "l-,'urani al- 'Azdim, " artiny& " saya telah mengalami jalan kulam dan

jalan-jalan filsafat. akan tetapi saya temukan pada jalan itu tidak ada manfaatnya yang

menyamai manfnat yang saya temukan dalam al-Qur'an." Atau seperti dikatakannya

dalam bukuny'l " Ruh dan Jiwa": "Menurutku ilmu-ilmu itu adakalanya bersifat

praktis, sedang yang paling mulia dan sempurna dari i1mu-i1mu sepekulatif itll arlalah

pengetahuan tentang Esensi Allah, sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya, hukurr.-hukum-

Nya dan nama-nama-Nya. Tapi anda tidak menganggap ihnu-ilmu ini lebih sempurna

dan mulia daripada yang amJajumpai dalam al-Qur'an".J9 Berdasarkan pernyataan ini,

kenyataannya bahwa ia menekuni pada akhir hayatnya i1mu pengetahuan di madrasah

di Herat, untuk lnenyelesaikan karya monumentalny.l al-Taftir al-Kabir atau

Mafdtih al-Ghayb telah ditulis semasa hidupnya.

Dari bebprapa penjelasan di atas dapatlah dikatakan bahwa Peranan

Fakhruddin al-Riizi dalam pengeml:>mgan cakrawala pemikiran Vmat Islam, tak bisa

38 AI-Dawlldi, Thab.,qal al-Mufasirin, (ed) Ali Muhammad bin Umar, ( Cairo: MaktabahWahbah. 1972), h. 215.

39 Fakhrllddin al-P.,-;; , Ruh dan Jiwa, Op.cil, h. 27.

76

Page 82: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

dilepasan dari p~rhatian yang diberikan penguasa. Kemunduran semangat intelek~ual

di dunia Islam sebagai akibat jatuhnya Dinasti Abbasiah ke tangan bangsa Tartar

dalam aspek p0iitik, agama maupun peradaban sangat parah khususnya eli daerah­

daerah yang dikuasai oleh kaum Sunni. Keadaan semacam inilah yang

membangkitkan Fakhrudd:n al-Riizl untuk ambil bagian dalam pengembangan

intelektual. Keterputusan pemikiran filsafat dalam dunia Islam dicobanya untuk

dihubungkan kemhali.

Fakhrudlin al-Riizl dinyatakan sebagai tokoh reformis dunia Islam pada' abad

ke-6 H (12 M), sehlgaimana tokoh Abu Hamid al-Ghazall pada abad ke-5 H. Bahkan

ia dijuluki sebagai tokoh pembangl.n system teologi melalui pendekatan filsafat.

Pembahasan teologinya mengambil bentuk yang berbeda dari pembahasan tokoh­

tokoh teologl sebelumnya. Tema-tema teologis dikaitkan dengan tema-tema atau

cabang-cabang pengewhuan lainnya:O Sebagaimana dikatakan Sayyid Husain Nashr,

dalam bukunya Asrar d-Tanzil, Fakhruddin al-Riizl berusaha mengawinkan tema

etika rlengan pembahas?n teologis.

C. Karya-karyanya

AI-Riizl adalah salah seorang Ulama yang banyak menghasilkan karya tulis.

Jumlah karyanya lebih dari seratus judul kitab dan enam puluh kitab yang tercatat

sebagaimana :3rlihat dari Muqaddimah Kitab Mafatih al-Ghaib terbitan Dar al-Kutub

40 Fazlur Rahman. Islam, (Bandung: Pustaka Salman, 2000), h. 134.

77

Page 83: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

al-llmiah. Sementl'.ra Ibn Abi Ushaibah menyebutkan tidak kurang dari enam puluh

delapan (68) buh:. dan editor buku I'tic;adat Firdq al-muslimin wa al-Musyrikin,

menyebutkan kira-kira sembilan puluh tiga 193) judul buku berukuran besar maupun

keci!.

Berdasarkan penelusuran penulis, para pengkaji al-Rilzl nampaknya belum

dapat memberi kata sepakat tentang jumlah karya tulis yang telah dihasilkannya. Ibn

Katslr dengan penelitian yang dil<,kukannya menimpulkan bahwa se;uruh karya al-

Rilzl berkisar 200 judu!. Sementara Abdul Aziz aI-Mahzuz denagan bersumber hasH

penelitian al-SLamit al-Nasyyiir men.'5ungkapkaP bahwa karya al-Rilzl yang telah

di~emukan btrjumlah sembHanpuluhjud\,1.41

Fakhruddin al-Rilzl menurut pengantar buku Ruh dan Jiwa amat terikat pada

pejabat Ghore, Bamiyan, dan Samiyan (Yakni Khawarizm dan Khurasan) . Pejabat-

pejabat itll semuanya menyukai karya au..u tulisan-tulisan rakhmddin aI-Razi yang

begitu luas pengctahuannya. Pejabat-pejabat ini kerap kali memintanya untuk menulis

beberapa buku ul1tl'k mereka. Sejumlah karya Imam Fakhruddin al-Riizl ditulis untuk

sebagian dari 'nel eka dan dipersembahkan kepada mereka juga. Kitab Ta'sis al-

Taqdis atau A ~as al-Taqdis ditulis untuk Saifuddin Ayyubi yang memberinja

imbalan seribll dinar (uang emas). Kitab al-Risalah al-Komaliyah fi Haqaaiq

nahiyah disuslln untuk Kamalauddin Muhammad bin !I1ika'il. Demikian pula kitab

41 Lihat, I,l.aq, Corak Pemahaman Fiqh Islam al-Rdzi : St,uli terhadap Penaftiran Ayat-ayatHukum dalam 7aft;- al-Kabir, ( Jakarta: Perpustakaan PascasaJjana UIN Jakarta, 1999), Tesis tidakditerbitkan, h. 27.

78

Page 84: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Hadd'iq al- Anwar Fi Haqd'iq al-Asrdr dan al-Ikhtiyarat al-'Alaiyah di susun untuk

'Ala'uddin Takush dan Khawarizm.42 Bila dirinci beberapa karyanya tersebut bisa

kila sebulkan di bawah ini antara lain:

I. Al-Tafsir al-Kabir atau Mafdtih ai-Gilaib.2. Al-Taf,sir surat al-Fatihah;3. Al-Taf,sir Asrar al-Tanzil wa Anwdr al-Tanzil;4. 4,'-1' fahslnl1 Fi UshUl al-Fiqh;5. AI-MaflJdlib al- 'Aliyahfi al-Hikmah;6. Al-Mr'dlimfi UshUl al-Dhin;7. MC'Cd:lifs al-Masyriqiyah;8. Luhbdb al-Isyaraf9. NiMyah al-Uqitl;10. TanW, al·L<;ydrah fi al-UshUlII. Al-Ma'dlim Fi Ushitl Fiqh12. Kifab al-Arba'in (lentang Ushuluddin);13. S:rdj al-Qulub;14. ZubUaf al-Ajkdr wa Umdah al-Nadzdr;15. Syarh al-Isydrat;16. Mandqib Imm.l Syafi'l;17. T~""sir ul-Asma al-Husna;18. Kitab Ta'sis wa al-Taqdis;19. Muntakhab Tankhalusa;20. Kitah al-Thariqah (tentangjadalldebat);21. Kitao Risdlahfi al-Su'dl;22. Kitab Mabdhits al-Wujud wa aI-Adam;23. Kitab Mabdhits al-J~dal;

24. Kitab al-Nabdl;25. Kitab al-Thariqah aI-Alaiyah (tentang al-khilaflperbedaan);26. Lawd,.; i' al-Bayanat;27. Kitav Fadhdil al-ShaMbat;28. Kitab Qadha wa ul-Qadhar;29. Kitab a '-Risdlahfi al-Hudus;30. Kitab .:athdifal-Ghiyasiyah;31. Kitab Sy,:ta al-'Iy min al-Khu 'aq;32. Kitab al-K1Iltlitq wa al-Ba'als;33. Kitab al-Akljldq;34. Risdlo.1/- al- Shahabiyat;

42 Ibid, h. 26.

79

Page 85: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

35. Kitab al-'lsl.tah al-Anbiya;36. Mashiidir ai-lqlidas;37. Kitabfi "l-Handasah'38. Kitab Naft{ h Masdur;39. Risalahfi dzim al-Dunya;40. Kitab al-Ikhtvarat al-Alaiyahfi al-Ta'tsirat al-Samawiyah;Kitab41. Ki/{Jb lhkam al-Ahkdm42. Riyad al-Muniqah43. Risdlahfi al-Naft;44. AI-Mahshulfi 11m al-Ush:ll;45. Kitab al-Thariqatfi al-Khildf46. Kiwb al-MahshUlfi al-Fiqh;47. AI-Milal wa al-Nihal;48. Kitab al-Ayat al-Bayyinat49. al-Risdlah fi al-Tanbih 'ala Ba'di Asrdr al-Maudhu'ah fi Ba'di SuwCir

ai-Karim;50. Sydrnh 'Uym al-Hikmah;51. '?isdlah Jauhar al-Fard;52. K'tac fi aI-Rami;53. A.itab Ma~dil al-Thib;54. AI-Zubdah Fi Ilmi al-Kalam;55. Kitab al-Firasah;56. AI-Mul,'chisfi Falsafah;57. AI-A{abdilis al-'Amadiyahfi al-Mathalib al-Ma'adiyah;58. Ai-Khamsin Fi UshUl al-Dhin;59. AI-Risdlahfi al-Nubuwat;60. Nihiiyatfi al-Ijazfi Diriiyah al-'ljaz;61. AI-Baydn wa al-Burhinfi al-Rad 'ala ahli al-zaig wa al-Thugyanfi ilm

al-Ka'am;62. Uyull al-Masdil al-Nazdriyah;63. Kitnb Tahshil al-Haq;64. Ki:'lb Mu'akhidzat 'ala al-Nukhat;65. Talu:zib al-Daldil wa al-'lfyun al-Masa'ilfi Ilmi al-Kalam;66. K,tab al-lrsydd al-Nadzdir ila lathalfal-asrdrfi Ilmi al-Kalam;

Disamping itu ada juga beberapa karya tulis awal Fakhruddin al-Razi yang

belum belum s"mpat ia sempumakan antara lain:

I. l:Jlab Syarh Saqt al-zindi;2. Kitab Syarh Kuliyyat al-Qaniin;3. Kitcb 0yarh al-Wajiz al-Ghazali;

80

Page 86: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

4. Kit" b flIbthJI al-Qiyas;5. Kifab Syarh Nahj al-Baldghah;6. Kit,lb al-Jami' al-Kabfrfl al-1Mb;7. :atab Sya.-h al-Mufashalli al-Zamr..khsyari;

8. Kitah '1/-Ta~yri' min al-Ra'si ila ('1_Halg. 43

Itulah IJeberapa buat. karya Imam F2khruddin al-Rilzi. Tentu saja masih

banyak karya-kal) a beliau yang belum terlacak baik yang sudah dicetak maupun

yang masih dfliam bentuk manuskrip, dan beberapa karya yang belum sempat ia

selesaikan.

4l Lihat Muqa,fdimah Tajsir Majtilih al-Ghaib, Op.cil, h.13-14.

81

Page 87: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

BABIV

MUNASABAHDAN PENGGUNAANNYADALAM TAFSIR MAFATIH AL-GHAIB

A. Metode Fakhruddin al-Razi Dalam Menafsirkan A1-Qur'an

Sebelum menjelaskan bagaimana metode Fakhruddin al-Razi dalam

menafsirkan al-Qur'un. terlebih dahulu penulis perlu jelaskan apa yang dimaksud

dengan rnetodologi tf\isir, persoalannya studi mengenai metodologi tafsir dalam

khazanah intelektual .slam terbilang barn. Ia barn dijadikan objek studi (kajian)

tersendiri jauh setelah tafsir berkembang dengan pesat. Oleh karena itu menurut Ali

Hasan al-'Aridl" Tidaklah mengherankan jika rr..etodologi tafsir tertinggal jauh dari

kajian tafsir itu sendiri".1

Secara hi~toris setiap penafsir menggunakan satu atau lebih metode dalam

menafsirkan al-Qur'an. Pemilihan metode tersebut tergantung pada kecenderungan

dan sudut jJandang mufasir serta latar belakang keilmuan <im aspek-aspek lain yang

melingkupinya. Secara tegas dapat pula dikatakan " metode tafsir tertentu telah

digunakan Sl'cara aplikatif oleh para mufasir untuk kebutuhan tafsir dimaksud".

Hanya sr.Ja menurut Edi Bakhtiar m~tode-metode tersebut tidak disebutkan dan

I Ali Hasan al-'Aridl, Sejarah dan M"tod,J/ogi Taftir. terjemah Ahmad Aqrom. (Jakarta:Rajawali Pres, lY92), h.v.

82

Page 88: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

dibahas secara eksplis; t. Sete1ah Hmu pengetahuan Islam berkembang pesat barulah

ini dikaji sehingga mt;!ahirkan sebuah metodologi tafsir.

Kata " metode ., berasal dari bahasa Yunalli " methodos", yang berarti cara

atau jalan. Dalam bFlhasa Inggris, kata ini ditulis method dan bangsa Arab

menterjemahkannya dengan thariqat dan manhaj. Dalam bahasa Indonesia kata

tersebut mengandung arti cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai

maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainyal Dalam pengertian lain metode

ialah suatu ['rosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai longkah-

langk'lh sisl?matis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

peraturan-peraturan S'Jatu metode.3

Edi Bakhtiar mengartikan metodo/f'gi taftir sebagai "pengetahuan mengenai

cara yang ditell'puh dalam mene1a'ah, m<:mbahas dan merefleksikan kesan-kesan al-

Qur'an seCala apresiatif berdasarkan kerangka konseptual tertentu sehinga

menghasi Ikan suatu karya tafsir yang aprssiatif".4

Semen~a itu Abd al-Djalal5 l11enyatakan: yang dimaksud dengan Metode

tafsir adalah L:l!1l menafsirkan ayat-ayat suci al-Qur'an, baik yang di dasarkan atas

pemakaian sumb~r-sumber penafsirannya, atau sistem penjelasan tafsiran-tafsiran,ya,

2 Nashnddin Baidan, Metodologi Penaftiran al-Qur'an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar),cel.lI.,2000, h. I.

3 Lih?" Husain Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: BumiAksara 1998), h. 42.

4 Edi Bakhtiar, M.Quraish Shihab dan Metode Pellaftiran al-Qur'an. dalam JurnalSubstansia, JUITsall Ushuluddin STAIN Kudus, Vol I. No.1, 2COI, h.35.

, Abdul Dj,hl, Urgensi Taftir Maudhu'i Pada Masa Kini, (Jakarta: Kalarn Mulia), 1990, h.62.

83

Page 89: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

ataupun atas Keluasan penjelasan tafsiran-tafsirannya, mallpl~n yang didasarkan atas

sasaran dan tert;b ayat yang ditafsirkan.

Dengan cemikian menurut penulis kesimpulannya , metode tafsir adalah eara

seseorang mufasir dalam menafsirkan al-Qur'an melalui sumber-sumber penafsiran

yang dipakainy', apakah ia menafsirkan al-Qur'an dengan al-Qur'an (ayat dengan

ayat), menggunakan sUnlber hadis, pendapat saha.)a!, bantuan Hmu pengetahuan,

ijtihad mufasirnya, sistematika yang digunakannya apakah menggunakan sislematika

seederhana atau keluasan pembahasannya termasuk di dalamnya pendekatan yang

digunakan serta metode penulisan yang ditempuh apakah menggunakan metode

tahlili, ijmali, muqaran atau maudhu 'f.

Dari defirisi di atas dapat dijelaskan bahwa representasinya sebuah karya

tafsir tergantung kcpada mufasir itu sendiri, sejauh mana ia menguraikan, membahas

dan merefleksikan kesan-kesan al-Qur'an dalam tafsirnya.

Kembali kepada perso~lan n'etodologi tafsir. !'embiearaan mengenai masalah

ini sejauh pengamalal1 penulis te!ph t~rjadi kesimpangsiuran antara ulama yang satu

dengan ulama lainnya, termasuk tuli~al1-tulisan eendekiawan kita (Indonesia). Hal

tersebut sering kali m<;nimbulkan kebingungan diantara pengkaji tafsir al-Qur'an.

Hal ini miSalny, kita lihat ada diantara mereka yang membagi metode tafsir

kepada tiga bagian: Mej7de Tafsir Bi al-Ma'tsur, Bi al-Rayi dan Bi al-Isyan.fi.

6 Lihat, Said Agil Husain al-Munawar, AI-!,!.r'an Membangun Tradisi Kesalehanffakiki, (Jakarta: Ciputat Pres), 2002, h.66. Lioat pula Islah Gusmian, Khazanah taj.,ir Indonesia;dariffermemtiko Hingga Idiologi, (Bandung: Temju 2003), h. 113. Kerancuan-kerancuan tersebut antamlain misah.ya QurJisn Shihab dalarn "Membumikan al-Qur'an" menyebut Taftir hi at-Ma'tsur sebagal

84

Page 90: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

metodf 81- Izdiwa! (campuran), yaitu penafsiran yang mula-mula menggunakan

surnber riwayah, jika ini tidak ditemui lJaru di dasarkan pada surnber al-Dirayah,

yaitu Ijtih3l1 dan pemikinn mereka, baik dengan standar kaidah-kaidah bahasa Arab,

maupun utas casar ilmu p(;ngetahuan. Metode ini adalah campuran antara taftir Bi al-

Ma'/sur da~ Bi al-rayilO

Dari uraian Djalal di ata; nampakn}a ada titik terang, dan pomulis s~pakat

bahwa kctiga metode yang dikemul'akan oleh mereka yang membaf;i pada tig:t jenis

tersebut lebir tepat dikatakan sebagai surnber (mashddir) tafsir. Kemudian apa yang

dikemukaka'l al-Farmawi lebih tepatnya disebut metode tafsir difinjau dari sudut

(sistematika) penulisannya.

Namp~knya pembagian metode tafsir kepada tiga hal di atas, yang oleh Islah

Gusmian ll disebut sebagai me/ode konvensional, akhir-akhir ini nampak mulai

ditinggalkar dan tidak lagi populer. Disamping menimbulkan kerancuan, juga karena

sulitnya me"ewukan kitab-kit?b tafsir yang benar-benar ma'/sur atau hanya cerdasar

al-Rayu atau al-lsydri semata-mata.

Upaya yang dilakukan al-Farmawi yang membagi metode tafsir pada empat

macam metode: Tahlfli12, Jjmdli, 13 Muqdran, 14 dan "v1audhuii,15 adalah upaya barn

dan itulah kemudian yang kini populer. 16

9 Yang ketiga, sumber yang biasa kita kenai adalah taftir bi al-Isydri.10 Abdul Djalal Op.Cit, h.63.II Islah Gusmian, Op.Cit, h. 113.12 Seca:'a etimologis, tahlili berasal dari bahasa Arab: hallala-Yuhalillu-tahlil yang berarti:

"mengurai, menGanalisis". Dengan demikian yang dimaksud dengan metode tahlili atau yang menurutMuhammad Baqir Sadr sebagai taz'iy adalah suatu metode penqfsiran yang berusaha menjelaskan aJ­Qur'an dari berbagai seginya dan meLjelaskan apa yang dimaksudkan oleh al-Qur'an. Seorang mufasir

86

Page 91: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana mete.de Imam Fakbmddin al-Rilz1

menginterpr~t1sikan ayat-ayat al-Qur'an dalam tafsirnya Mafatih al-Ghaib, dibawah

ini penulis turUl:kan beberapa penjelasan.

.1. Metode Tl.fs'r

Bila bertitik tolak dari pandangan al-Farmawi yang mengklasiflkasikan

metode tafsir !,ada empat macam: Tahlflf. ljmdlf, Muadran. dan Maudhu'i, maka

kitab tafsir Mafd/ih al-Ghaib dalam penafsirannya menggunakan metode /ahlili,

yakni menafsirkan al-Qur'an ayat per ayat dan surat demi surat secara berurutan

sesuai dengan susunan ayat dan surat dalam musbaf Usmany.'7 Uraian atau

penafsiran terscbut menyangkut berbagai aspek yang dikandung ayat. yang

ditafsirkan, mulai dari kosa kata, konotasi kalimatnya, asbab al-nuzOlnya.

menafsirkan 3t-Qur1an sesuai den,~an tertib susuna'1 al~Qur'an mushaf U.smani, menafsirkan ayat demiayat kemudian suran oemi sural, dari awal surah al-Fatihah sampai akhir surah al-Nas.Lihat al­Farmawi. Op.cit. h. J8. Lihat juga Mohamad Nor Ikhwan, Taftir I/mi: Memahami al-Qur'an mela/uipendekatan Sains Madern. (Jakarta: Menara Kudus, 2004). h. 75.

13 Yaitu mel •..• fsirkan ayat- ayat al-Qur'an dengan cara singkat dan global, denganmenjelaskan makna yang dimaksud pada setiap kalimat dengan bahasa yang ringkas sehingga mudahdipahami. Lihat MumanhLd Nor Ikhwan Ibid. h. J 19.

14 Yang d'ma<;dd dengan tafsir jenis ini yaitu menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an atau surahtertentu dengan cala mellbandin gkan ayat- dengan ayat. atau surah dengan surah, atau antara hadisdengan hadis. atau anat,.-a pendapat-pendapat para ulama dengan menonjolkan segi-segi perbedaantertel.tu dan objek yang di,'andingkan itu. Lihat al-Farmawi. Op.cit. h. 45.

IS Metode Maudhu'i atau temalik adalah metode penafsiran al-Qur'an dengan caramengumpulkan a:'at-ayat yang saling berhubungan satu sarna lain dalam suatu pembahasan atau tematerter.tu dengan mmepel hatikan susunan tertib turunnya ayat dan penjelasan-penjelasan sertakorelasinya dengan ayat lain. kemudian daripadanya di an'biJ kesimpulan

16 Lihat Thoifuri, Abd AI-Hayy al-Farmawi: AI-Bidayah Fi a/-Tajsir al-Maudhu'i: SludiAnalisis tentang KaraAler Metode taftir. Dalam Jurnal Subslansia, Jurusan Ushuluddin STAINKudus, Vol.1. No.1. 2001. h. 82.

17 AI-Formaw'. al-Bidayah Fi taftir al-Maudhuo;, terjemah Sur;'an A. Jamrah, (Jakarta: PT.Raja Gralindo). 1996, h. II. Lihat Pula Quraish Shihab. Membumikan .1/-Qur·an (Bandung: MizRn),1992, h.83. Said Agil. Op.cit.h. 114.

87

Page 92: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

1. AI-Riz! ketika menafsirkan teks-t0ks al-Qllr'an terkadang ia memulainya

dcngan menyebutkan maksud (tJjuan) disebutkannya surah ini setelah surah

sebelu,nnya (mundsabah antara ayatl surah).

2. Mengawalinya dengan mengemukakan berbagai macam ragam b~.caan

(qir:l 'at);

3. Menyeb,ltkan nama surat, tempat turun dan jumlah ayatnya, misalnya surat nl-

Jalzalah. Surat ini termasuk kategori surat Madaniyyah jumlah ayatn)a

del sflan ayat;

4. Meny~bJtkan riwayat Asbdb al-Nuzulnya, 1)ila surat tersebut ada Asbdb al-

Nuzulnya berdasarkan riwayat;20

5. Menafsilkan ayat-ayat al-Qur'an dengan mengajukan beberapa masalah,yang

kemuc;ian diajukan sejumlah jawabannya, baik keterangan ulama, maupun

pendapat ai-Ritz! sendiri;21

6. Analisis bahasa secara panjang Ipbar;22

7. Dalam mengemukakan riwayat al-Riizi berusaha menghindari riwayat-riwayat

Israiliyr.t, 'Jal ini demi menjaga kesucian kitab Allah.

20 Contor,nya misalnya Sural at-Syarh (alam Nasyrah), Lihat al-Raz!,Tafsir Mafdlih al-Ghaib.C'p.ei/, Jilid 16, Juz. 32. h. 3, Tafsir surat al-Katirun, Ibid, h. 137. Tafsir surat al-Masad, h. 166.

21 Lihat .nisalnya ketika ia menjelaskan ayat 21-22 surat al-Baqarah. AI-Riiz!mengemukakan qjuh masalah berb!tan dengan penafsiran ayat tersebut Dari ketujuh masalah yang iakemukakan kemL:dian pada bagian masalah ketujuh ia membagi lagi pada beberapa masalah sebagaipengembangan dari masalah yang ia tafsirkan tersebut. Ketujuh masalah yang ia kemukakan tersebutmcnyangkut sckian "anyak persoalall, antara lain menca~up masalah: mundsabah (keterkaiatandengan ayat sebeillmnya), masa:ah makky dan madany, an.lisa bahasa, masalah fqh dan ushul tiqh,masalah haq hamba terhadap khaJ'qnya. Lihat, Taftir Mafdlih al-Ghaib, Op. cil, Vol. 1. h. 97.

22 Lihat mhalnya penafsiran al-Raz! tentang lafadz wail. Taftir Mafdlih al-Ghaib,Op.cil.Vol. 16. h. 87-88.

89

Page 93: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

1. Kitab··kitab karya Ibn Qutaibah, salah seorang pemuka madzhab Sunni

patb masanya.Kitab-litab beliau melljadi rujukan al-Riizi autara

lain:Ta wil Musykil ai-QuI' 'an, Gharfb ai-QuI' 'an, Ma'iinil Qur'an, 'Iriib

al-Ql!r 'an, Kitab Qirii 'at, , dan kitab Al-Rad 'alii al-Qiiil bi Khuluq al-

QUI' 'an dawahan terhadap orang yang mGllgatakan al-Qur'an sebagai

makhluk);

2. Tafsir Jami' al-Baydn, karya Ibn Jarir al-Thabari (w.310 H);

3. Ma 'dni! Qur 'an, karya al-Zujiij (w. 311 H);

4, Tafsir Abu Mansur dl-Miithuridi 25(W. 333 H);

5. Tafsir ,\awdhi al-Qasntlshiyah, karya al-Tsa'labi26 (w. 427 H);

6. Tafsir pl-Wahide'

7. Tafsir

(w. 5101-1);

Ma'dlim al-Tanzfl, karya Imam al-Fara

8. Al-Jami jf ·qf.~ir, karya imam al-Hafidz Abu al-Qashim al-Asfahani (w.

353 H).

Oi antara karya-karya tersebut yang paling banyak di kutip al-razi adalah

tafsir karya Ibn Jarir al-Thabari. Tafsir tersebut disamping memiliki corak bi al-

Ma '/sur juga k"ya abn kajian bahasa.28

25 Merupakan salah satu pembangun madzhab teologi Ahl al-Sui/i/ah wa al· lama 'ah.

26 Y,.itu Abu Ishaq Ahmad bin Muhammc;d al-Tsa'lab! al-Naisaburi.Disamping kitab tcr.ebutal-Raz! juga me: gambil karya beliau lainnya yaitu, kitab al-Kasyfu wa al-Baydn.

27 Yaitu Abu al-Hasan'AIi bin Ahmad bin Muhammad bin 'Ali dengan kitabnya: al-Basith.al-Wazij, dan al-Wasith.

92

Page 94: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

b. Sumber Hadis

Dalam mef'afsirkan al-Qul"'an al-Riizi juga merujuk pada beberapa kitab

hadis. Diantara kitah-kitab hadis yang n~enjadi rujukannya antara lain adalah:

I. AI-Muwatho, karya Imam Malik (w. 277 H);

2. Shahih Im,'m Bukhari (w. 256 H);

3. Sahih Imam Muslim (w.261 H);

4. Sunan Abi Dawud (w. 275 H);

5. Sunan al-';-urmudzi (277 £I);

6. Ma 'alim al-Sunan, karya Abu Sulaiman al-Khatabi (w. 388 H);

7. Sunan al-Kubra, karya Imam Baihaqi (w. 458 H);

8. Syarh al-Sunnah, karya Imam Husain bin Mas'ud al-Baghawi (w, 5\6

i1; 29

c. Sumber bahasa dan Sastra

Kitab al- 'A in, karya Imam KhalIl bin Ahmad (w. 280 H);

2. /il-Kitdb, karya Imam Syibawaih (w. 180 H);

3. Bl:'berapa tulisa:J. imam al-Kisa'i tw. 189 H);

4. Ishlch al-Manthi], karya ibn Sakkit (w. 244 H);

5. Be,berapa karya imam al-Mubarad (w. 285 H);

6. Tuhdzib al-Lughah, kanja Abu Mansur al-Azhari (w. 370H);

7. Kitab alKhashas, dan al-Muhtasib, karya Ibn Jinni (372 H)',

" Lihat, 'vluhamad Ibrahim Abd ai-Rahman, Manhaj Fakr al-Rdzifi al-Taftir Baina Mandi/;'MII'dsharihi,(Mldi"ah, 1989), h. 56-58.

'" Ibid. h. 64.

93

Page 95: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

8. Kitab al-Shahahm karya al-Jauharl (873 H);

9. DJliiil al-I'jaz, karya Abd a-Qahir al-JUIjani (w.471 H);

10. Al-Mufashal, karya imam L'ill1aksyari (w.538 H);

II. Be~erapakarya Ibn al-Anbari (w. 577 H);

12. Nihiiyal, al-I'jazjf Dirayah al-I'jiiz.

d. Sumber-Sum~)erFiqh Dan Ushul Fiqh

AI-Rfz; ualam tafsirnya banyak ~ekali menyebutkan dalil-dalil fiqh dan ushul

Fiqh serta aneb ragam pendapat para fuqoha. Kitab-kitab yang menjadi sumber

penafsirannya dalam bidang ini antara lain adalah:

I. Kitah Jami al-Kabfr, karya Imam Abc Abdillab Muhamad bin aI-Hasan

al-Syaibanl al-Hanaf'i (187 H);

2. Kilah al-Umm dan al-Risiilah, karya imam al-syafi':. (w. 204 H);

3. Beberapa penddpat Imam Dawud al-Dhabiri (w. 203H);

4. Ahkiim al-Qur 'un ai-Karim, karya Abu Bakr aI-Rid (w. 370 H);

5. Al-Sy.'imiljf Furu' al-Sycifi 'iyah, karya Abu Nashr30 (w. 477 H);

6. Al-Mahshulfi Umi al-Ushul. 31

e. Sumber-sumber Kalam, Tasawuf dan Akhlaq

Diantara idtab-kitab yang rnenjadi rujukan al-Ri\zl dalam bidang ini antara

lain adalah:

30 Yaitu Ibn Syahegh al-Syafi'i ..;1 Kitab ini karya al-Ritzi sendiri.

94

Page 96: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Adapun sya'ir-sya'ir yang dijadian sumber rujukan antara lain: sya'ir Umri

al-Qais, Nabighah al-Dzibanf, syair-sya'ir karya: Zuhair bin Abi Salmi, Hisan bin

Tsabit" al-Kha.iah, Dzf al-Rahmat, al-Kamft, dan sebaginya.33

DemikiRn sumber-sumber tulisan (referensi) yang dijadikan landasan oleh al­

Rilzl dalam menulis tafsirnya. Namun jika kila !ihat berdasarkan pembagian yang

dikemukakan para ulama yang membagi sumber tafsir pada tiga macam: Ma'tsur,

Ra 'yu dan /syari. Para ulama paJa umumnya menyepakati bahwa sumber tafsir al­

Riizi adalah bi al-Ra 'yi, sekalipull berdasarkan data-data sumber tulisan di alas

banyak sekali ia mengutip berbagai riwayat baik hadis, pendapat sahabat, qaul tabi'ln,

dan sebagainya ya:1g tentunya berdasarkan riwayat. Tetapi penilaian para ulama

tergadap tafsir a:-Ra/ i dengan menyebutkan bi al-Ra'yi nampaknya semata-mata di

dasarkan pada pandang'111 " min bab al-Tabligh" saja. Artinya factor ra'yi memang

paling dominan.

3. Corllk Tafsir

Jika metode tafsir merupakan cara sseorang dalam menyusun buah pikirannya

dalam bidmlg tafsir al-Qur'an, maka corak tafsir adalah sudut pandang yang Ji ambil

oleh seseor~i'g dalam memahami al-Qur'an. AI-Qur'an dapat di umpamakan sebagai

prisma kacr.., yang membiaskan seberkas cahaya putih yang masuk ke dalamnya

33 Ibid. h. 67.

96

Page 97: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

menjadi bermacanJ-macam cahaya dengan warna yang berbeda-beda ke segala arah.34

Para penafsir rli d.1>pamakan sebagai orang yang berbeda bahasa berdiri disekeliling

tersebut yang masir"s-masing akan melihat cahaya yang berbeda-beda satu sarna lain.

Ketika mereK(l bercerita, cerita mereka satu sarna lain saling berbeda ini adalah ibarat

bagi perbedaan kanjungan makna yang biasa ditemukan oleh setiap penafsir.35

Karena itulah dalarn setiap tafsir setidaknya ada tiga identitas yang

melingkupi tiga aspek : makna, metode dan corak yang masing-masing berdiri

sendiri yaitu: Identitas pertama, adaJah orosinalitas matcri yang liikemukakan oleh

seorang rJenul i3 tafsir dalarn karyanya, yang dari sini kita bisa melihat ketajarnan

pemikiran scordng mufasir. Karya-hrya tafsir temarna semisal, tq{sir al-Th~:bari,

Fakhruddin al-Rilzi, Ibn Katsir, al-Qurtubi adalah karya-karya orisinil, karena mueka

tidak m"niru siapa-siapa dalarn menulis tafsir.

[dentitas Kedua, addlah metode apa yang dia pakai dalarn menyusun karyanya

itu, apakah : tahiili, Jjmali, Muqdran atau maudhU'i. Sedangkan [dentitas ketiga,

adalah corak arJa yang dia gunakan dalam menguraikan tafsimya, dengan kata lain

kacamata ap(l yang dia pakai dalarn memanliang al-Qur'an. Dalam hal ini seorang

34 Hal ir,; sama seperti di kemukakam Abdullah Daraz sebagaimana di kutip Quraish Shih ,bdl belakang kafer buku Membumikan al-Qur'an: " Apabila anda membaca al-Qur'an maknanya ak...,jelas dihadapan anda, tetapi bila anda membacanya sekali lagi anda akan menemukan pula makn"­makna lain yang berbeda dengan makna sebelumnya, Demikian seterusnya sampai-sampai anda dapatmenemukan kata atau kalimat yang mempunyai arti bermacam-maCRr,I, yang semmmya benar ataumungkin bene' .Ayat-ayat AI-Qur'an bagaikan intan setiap suriu~lya memancarkan cahaya yangberbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya. Dan tidak mustahil, bila andamempersilahkan ordng lain memandangnya, ia akan melihat lebh banyak ketimVang yang anda Iiha!.

35 Yudi Haryono, Bahasa Palilik al-Qur'an: Meneurigai Makna Tersembunyi di Balik Teks,(Bekasi: PT. Gugu; Pres, 2002),h.97-98.

97

Page 98: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

mufasir relatif tidak bisa memilih, karena persoalan corak ini ter1<ait dengan latar

belakang p1Ufasir, baik intelektual maupun geografis dan kultural.36

Kcad~.ar. tersebut di atas memberikan berbagai misi dan kecmderungan

tertentu bagi n,ufasir ketika menafsirkan al-Qur'an. Dan kecenderungan (corak) yang

.berbeda-beda tr:r:;ebut, maka lahirlah apa yang disebut corak atau al-Iaun. Uraian-

uraian mufasi r itu ada yang di dominasi oleh hal-hal yang berkaitan dengan fiqh,

sehingga lahirlah corak fiqh37 dan kecenderungan-kecenderungan lainnya y'lllg

melahirkiln corak-corak tafsir: Faisafi38, Shufi39, Adab ai-ljtimd'i40, ilmi41

.

36 Ibid, h.9937 Tqfsir Fiqh ialah tafsir yang menitik beratkan bahasan dan tinjauannya pada aspek hukum

(fiqh) dari al-Qur'1n. Tafsir ini pada awalnya lahir bersamaan dengan lafsir bi al-ma'isur, khususnyadi masa Rasulullan dan para sahabat". Akan tetapi pada masa tdbi'in dan sesudahnya tafsir ini lebihbanyak diwarnai olel1 ijtihad yang tentunya bi al-ra'yi, terutama dalam upaya istimbath hukum dari al­Qur'an ~an hadis. Lihat Harifuddin C1widu, op.cit, h. 31.

38 Tafsi, falsafi ialah penafsiran ayat-ayat al-Qur'an berdasarkan pendekatan-pendekatanfilosofi, baik yang berusaha untuk mengadakan sintLsis dan sinkretisasi .antara teori-teori filsafat yangbertentangan dengan ayat-ayat al-Qur'an. Sederhananya tafsir fa~safi ialah, tafsir yang menafsirkan al­Qur'an berdasarkan pandangan filoso: dan dikaitkan dengan persoalan-persoalan filsafat. Lihat,Quraish Shihab dkk, Sejarah dan 'Ulum al-Qur'an, (cd) Azyumardi Azra, (Jakarta: Pustaka Firdaus,1999), h. 182-183.

39 Taftir Suji. 1dalah tafsir yr.nlo\ cerusaha menjelaskan makna ayat-ayat al-Qur'an dari sudutesoterik atau berdasrrkan isyarat-isyarat tersirat yang tampak oleh seorang Sufi adalam suluknya.Tafsir jenis ini ada dua macam, yaitu: I) t1fsir shufi yang di dasarkan pada tasawu! nadzdri (teoritis)yang cenderung me,laiOirkan al-Qur'an berdasarkan teori-teori atau paham-paham tasawuf yang padaumumnya bertentangan dongan makna lahir ayat dan menyimpang dari pengertian bahasa; 2) Tafsirshufi yang di dasarkan pada tasawu! 'ama'i (praktis), yaitu menakwilkan ayat-ayat ..al-Qur'anberd"sarkan isyarai-i,)ar,'t tersirat (samar) yang tampak oleh shufi dalam suluknya. Tafsir jenis inimenurut Cawidu pada UP umnya dapat dipertemukan dengan lahir ayat dan tidak menyalahi ketentuanbahasa, Cawidu, Ibid, h. [.

"Menurut Qurais:, Shihab tafsir Adab al-Ijtima'i adalah tafsir yang menitikberatkan padapenjelasan ayat-'yat al-Qur'an pada segi-segi ketclitian redaksinya, kemudian menyusun kandunganayat-ayat al-Qur'an tersebut dalam suatu redaksi yang indah dengan penonjolan tujuan utama daritujuaIJ-tujuan al-Qur'an. Yaitu petunjuk dalam kehidupan; kemudian mengadakan pengertian ayattersebut dengan hukum-hukum alam yang berlaku dalac., masyarakat dan pembangunan dunia . Lihat,Quraish Shihab, Membumikan al-Qur'an. (Bandung: Mizan, 1992), h. 124.

41 AI-Fannawi, op.cit, h. 18.

98

Page 99: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Berdasatkaa pembRgian yang dikemukakan al-Farmawi di atas, para pengkaji

tafsir memasukan tafsir karya al-Razi " Mafdtih al-Ghaib" ke dalam tafsir yang

mempunyai corak (laun) ilmi, sehingga ada di antara mereka (mufasir) menyebutnya

sebagai " Ens;klopedi Ilmiah". Di dalamnya di dapati pembahasan i1miah yang

menyangkut segala bentuk ilmu pengetahuan, seperti masalah filsafat, teologi, i1mu

kealaman, as+ronomi, kedokteran dan lain sebagainya. Dalam hal ini al_Muhtasibi42

mengibaratkan, jiku Imam al-Ghazali (salah seorang ulama yang pro terhadap tafsir

ilmi) dipandang scbaJai peletak batu pertama model penafsiran i1miah secara teoritis,

maka Fakhruddin al-Riai merupakan orang yang telah menerapkan corak tafsir ilmi

ini dalam Magnum Opusnya tersebut. Se'Jagai contohnya adalah penafsiran beliau

(Fakhruddin al·Riizi) menyangkut penafsirannya tentang masalah lebah sebagaimana

dikemukakan Abdul Madjid Abd al_Salam43 sebnl!.ai berikut:

Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang dibukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan eli tempat-tempat yang dibikin manusia"(68).

42 Lilia! al-Muhtasibi. Op.cit. :1.151-252.43 Liliat, Abdul Madjid Abd ai-Salam, Op.cit. h. 262-262.

99

Page 100: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

kemudian makanlah dari hap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jaianTuhanmu yang telah dimuc',ahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yangmenyembuhkan bagi manusia. Seshnggllhnya pada yang demikian itu benar-benarterdapat tanda (k~besaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan (69).

Di dai?m ayat tersebut ads beberapa [Jersoalan: Persoalan pertama, firman··

Nya: ~\)~:d.~ J..:)j (dan Tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah). Ada yang

mengatakan blimat wahiya dan auha maknanya adalah ilham. Maksud dari ilhal1

ini adalah ba:1wa Allah SWT, telah menetapkan pada diri lebah, 8ktivitas-aktivitas

yang menakjubkan, yang tidak sang£up dilakukan oleh manusia yang berpkal

sekalipun. Penj<::lasannya dari berbagai sudut sebagai berikut: pertama lebah-Iebah

itu mmapu mmel-angun rumah-rumah segi enam, dengan ruas yang sama antara satu

sama lain tiaJuk ada yang melebihi, hanya dengan cekatannya, sementara manusia

yang berakal saja 'idak mungkin membangun rumah seperti rumah tersebut, kccuali

dcngan sejumhh ryeraalatan dan perkakas, seperti penggaris danjangka.

Kedu'3, sudah diakui berdasarkan tata arsitektumya, andaikan rumah-rumah

tersebut berbe:1tuk selain bentuk-bentuk segi enam, tentu di sela-sela rumah tersebut

harus dibutllhkan lubang bebas hambatan yang sempit. Namun kalau rumah-rumah

tersebut berbentuk segi enmn, maka disela-selanya tidak perlu ada lubang sempit.

IIewan-hewan tersebut memberikan petunjuk tenatang adanya hikmah tersembunyi,

detil dan lembut, yang meruapakan bentuk-bentuk keajaiban.

100

Page 101: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Ketiga, lebah-lebah tersebut, di antaranya ada satu ayang menakjubkan yang

menjadi pemiPlpinnya. Ia bertugas menjalankan kekuasaan terhadap yang lain.

Sedang yang hinnya berusaha membantu dan memikulnya ketika ada angin kenc:mg.

Keempat, Lebah-lebah tersebut bila di l1sir dari sarangnya, maka mercka

pergi bersaPla yang lain secara kompak ke tempat lain. Bila mereka ingin kembali

ke sarangnya, rnereka rnmembunyikan tambur, alat-alat permainan dan musik.

Dengan musil:-musik tersebut, mereka bisa mengambil alih kembali sarangnya. Ini

juga meruapakan sesuatu yang menakjubkan. Dengan keistimewaan-keistimewaan

yang dimiliki lebah tersebut, yang sekaligus menunjukkan kecerdikan dan

kepanQaiannya. Adanya kecerdJkan dan kepandaian ini tidak lain karena ilham dari

Allah, yang menurut Fakhruddin al-Riizi suatu kondifi yang hampir serupa dengan

wahyu. Dala~ hal ini Allah swt berfirrnan: Dan Tuhanmu telah mewahyukan kepada

lebah. Ketahuilah wahyu tersebut telah dinyatakan untuk para Nabi , berdasarkan

firrnan-Nya:

n Dan tidak nda bagi seorar:g rnanusiapun bahwa Allah berkata-kata dengandia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutusseorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepr~danya dengan seizin-Nya apa yangDia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana" (QS. al-Syuni:51 ).

101

Page 102: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

B. Karakterlstik Kitab Maflitih al-Ghaih

Tafsir Mafatih al-Ghaib atau dikenal juga dengan sebutan tafsir al-Kabir

karya Ima:"!l Fakhruddin al-Riizl terdiri dari 16 jilid.44Tafsir lni adalah salah satu

tafsir bi al-Ra 'yi yang paling komprehe,lship. Karena untuk menjelaskan ayat-ayat a1-

Qur'an, tafsir ini menggunakan metode penalaran logika. Diantara berbagai aspek

tafsir peJ1lbahasan yang paling penting adalah yang berhubungan dengan ilmu kalam.

Pembahasan ini memuat persoalan-persoalan yang berhubungan dengan Allah swt,

dan eksisitel'Einya, alam s~mesta dan man'lsia. Bidang-bidang lain yang tercakup

dalam tafsir ini adalah ilml pcngetahuan alam, astronomi, perbintangan (zodiak),

langit dan bami, hewan dan tumbuh-tumbuhan, dan bhgian-bagian tubuh manusia.

Tafsir ini juga mencakup pembahasan yang ekstensif mengenai masalah-masalah

filsafat dan penolakan terhadap pe'101akan palsu. Disamping itu tafsir iui juga

menjelaskan s('cara panjang lebar tentang tata bahasa (gramatika). Fakhruddin hI··

Razi sangat mementingkan penjelasan korelasi (muniisabah) an(ara ayat-ayat al-

Qur'an dan ~urat-sura(nya. Tafsimya dapat disebut sebagai ensiklopedi akademik

dalam bidang il'1lU kalam (teologi) dan ilmu pengetahuan alam.45

44 Sai,' ",gil al-Munawar, AI-Qur'an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta:Ciputat Pres,2'J02). h. 108. Sementara Mahmud Basuni Faudah menyebutkan 8 Jilid. Pcrbedaanpenghitungan ini terjadi kemungkinan dikarenakan perbednan penerbit. Lihat Basuni Faudah, Taftir­laftir al-Qur'an: Perkenalan dengan Melodologi Taftir, (ler) Mukhtar Zurni dan Abdul Qadir Hamid,(Bandung: Puslaka, 1987), h. 79.

," Tham,", Ushama, Melodologi Tajsir AI-Qur'an: Kajian Krilis, Objeklif danKomprehenship, Terjemah Hasan Basri dan Amroeni, (Jakarta: Riora Cipta, 2000), h. 73.

102

Page 103: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Hal s,~nada juga dikatakan Mana al··Qathiin, menurutnya Fakhruddin al-Riizi

dalam kitab 11fsimya ini mencurahkan perratian untuk menerangkan korelasi

(munasabah) ;,ntar ayat dan surat al-Qur'an serta banyak menguraikan ilmu eksakta,

fisika, falak, filsafat dan kajian-kajiall masalah ketuhanan menurut metode dan

argumentasi para filosof yang rasional, disamping juga mengemukakan madzhab-

madzhab fiqh. namun sebenamya sebagian besar uraian tersebut tidak d;perlukan

dalam tafsir. Der,gan demikian terkesan kitab tafsir ini menjadi sebuah ensiklopedi

ilmiah tentan'S: :lmu kalam, kosmologi dan fisi1m, sehingga ia kehilangan

relevansinya sebag'li tafsir al_Qur'an.46

Pendapat lain dikemukakan Said Agil al-Munawar. Menurut Agil Imam

Fakhruddin aJ-Riizi dalam tafslmya berupaya mencurahkan segenap ilmunya,

sehingga tafsir ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan tafsir lainnya. Melalui

ayat-ayat yang cerkaitan dengan filsafat, beliau tuangkan bahasan-bahasan yang

bersifat falsafi. Sementara ayat-ayat yang menyentuh bidang teologi beliau curahkan

segala kemampu,mnya dalr.rn bidang teologi meskipun pada prinsipnya cenderung

membela paham Ahlus Sunnah terutama Asy'ariyah, sedangkan untuk ayat-ayat yang

berhubungan dengan fiqh beliau berusaha menyajikan perbincangan-perbincangan

mengenai fiqh dun cenderung membela madzt.ab Syafi'i. Demikian pula dengan ayat-

ayat yang menyang:,ut bidang kesehatan, kedokteran, fenomena fisika dan sebagainya

Fakhruddin al-Riizi berupaya menl',ungKapkannya berdasarkan disiplin ilmu yang

46 Manna Kholil al· Qathiin (selanjutnya disebut al-Qathiin), Mabiihils Fi, Vlilm al-Qu,'an,(Beirut: Mansyurat aJ-'Asyr al-Hadits, 1973), h, 368,

103

Page 104: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

dimilikinya.47 Senada dengan pendapat di atas, Abu Hayan sebagaimana dikutif al-

Syirbasi berpendapat bahwa al-Riizi menampung banyak hal ihwal secara panjang

lebar yang sarna s-:kuli tidak diperlukan tafsir.48Sehingga ada beberapa ulama yang

mengatakan bahwa d; dulam tafsir al-Riizi terdapat segala hal kecuali tafsir.

Ungkapan lain juga dikemukakan Abdul Kalam Azad. Menurut Azad

Fakhruddin al-Rilzi mempunyai latar belakang lain, dia seorang pemuka Asy'ariyah,

filosof dan ahli relorika. Karenanya lafsir al-Xrlhir mempunyai kuantitas halaman

lebih. Dan Fakhruddin al-Riizi muncul belakangan - dilahirkan pada tahun 1149 di

kola Rayy- maka kesempatan untuk melahirkan sentesis baik rendapat Zamakhsyari

maupun para penafsir lain pendahulunya lebih memungkinkan. Sebagaimana biasa

dalam mellggunakan metode pemaparan tafsir al-Qur'an Falhruddin :il-Riizi,

sebanyak mun:5kin menghadirkan pent'apat-pendapat lain, sebelum akhimya dia

sendiri mer,p,eksekusi satu persatu, lalu Jia melontarkan pandangan finalnya,

walaupun '~rkadang terlihat kurang bisa ditangkap dengan mudah, karena retorika

itu sendiri lebih ditekankan.49

Terhactap kitab tafsiruya para ulama b~rsepakat bahwa Imam Fakhruddin al-

Riizi tidak sempat menyelesaikan sampai tuntas kitab tafsimya. Dalam hal ini mereka

mempersoalkan sampai dimana al-Riizi menafsirkan dalam kitabnya Mafatih al-

47 Said Agil al-Munawar, Op.cil. h. 108-109.48 AI-Syirbasyi, Qishiil al-Taftir. (Caire: Dar EI-Qolam, 1962), h.1 19.49

Abdul K.alam Azad "Kesatuan Tuhan" Dan "Kesatuan Agama", Ahmad Rafiq dalam,Sludi al-Qur'an Konlemporer: Wacana Baru berbagai Melodologi laftir, (Jogjakarta: Tiara Wacana,2002), h.29.

104

Page 105: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Ghaib, dan Slapa yang menyempurnakannya. Dibawah ini pel1ulis kemukakan

beberapa pendapat mengenai hal tersebl't.

Imam Ibn Hajar al-Asqalani sebagaimana dikemukakan Muhamad Husain al-

Dzahabi berk ata: Orang yang menyelesalkan tafsir Imam Fakhruddin al-Riizi adalah

Imam Ahmad bin Muhamad Abi Hazm". Pengarang kitab Kasyfu al-Dzunun

berkata: 'Syekh Nazmuddin Ahmad ein Muhammad al-Qumuli telah menulis

kelengkapar. tafsir tersebut, dan Qadhiyat al-Qudhat Imam Shihabuddin bin Khalil

telah menyempurnakan apa ya'1g kurallg dari padanya". Dikatakan bahwa beliau

(Imam Fakhn:ddin al-Riizi) telah mllllyele,mikan kitab tafsirnya sampai surat al-

Anbiya. HUSatf, al-Dhahabi telah m~mberikan !comentar yang menarik tentang beliau:

" Dalam hal ini saya katakan bahwa Imam Fakhruddin al-Riizi telah menyelesai:<:an

Lafsirnya itu sL:npai surat al-Anbiya". Selanjutnya Imam Shihabuddin al-Khubj

melakukan pe'lycmpurnaan terhadap kekurangan tafsir tersebut, namun beliau juga

tidak clapat uenyelesaikanya sampai tuntas. Setelah itu tampil lagi Imam Nazmuddin

al-Qumuli, yang menyempurnakan apa yang tersisa darinya. Jv:ungkin juga Imam

Shihabudclin alQubi telah menyempumakannya secara tuntas dan Imam al-Qumuli

telah menulis p':'1yempumaan yang lain, bukan yang telah dituliskan menurut

pengarang kitah Kasfal-Zunun. 50

Demikianjah para ulama bersepakat pen-japat, bahwa Fakhruddin al-Rilzi

tidak sempat menyelesaikan penulisan tafsimya. Namun jika dengan cerrnat kita

50 Muhamad Husain rl-Dzahabi (seJanjutnya disebut al-D.'ahabi), Taftir al­Mliflisinin.(Beirut: I)ar-al-Fikr, 1976), h. 291-292.

105

Page 106: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

perhatikan tafsir bdiau itu, mscaya kita hampir-hampir tidak akan menemukan

ketidak serasian metode dan alur pembahasan dalam penulisannya, namun yang

nanlpak adalah :;atu metode yang tunggal dan cara penyajian yang tunggal pula dari

awal hingga flkhir kitab. Yang demikian ini menunjukkan kejeniusan orang-orang

yang telah menyelesaikan tafsir yang besar ini.51

Selanju,.nya untuk mengetahui bagaimana karakteristik (ciri has) Imam

Fakhf'lddin ai-Ritz! menginterpretasikan ayat-ayat al-Qur'an dalam tafsimya Mafiitih

al-Ghaib, dibawah ini penulis turunkan beberapa penjelasan para ulama berkaitan

dengan karakte;istik penatsiran yang dilakukan Fakhruddin al-Riiz! dalam tafsimya

Ma!dtih al-Ghaib.

Mahmud Dasuni Faudah n:engemukan sejumlah karakteristik metode

penafsiran yang dilal:ukan Fakhruddill al-Riiz! dalam tafsimya Mafiitih al-Ghaib

antara lain:

I. Imam Fakhruddin al-Riiz! telah mencurahkan perhatian untuk menerangkan

hubungan-hubungan (muniisabah) antar satu ayat dengan ayat lainnya dan

hubungan aJ1tara satu sural dengan yang mengikutinya. Adakalanya beliau

tidak hanya mengemukakan satu hubullgan saja mdainkan lebih dari satu

hubungan.

2. Imam Fakhruddin al-Riiz! berbicara panJang lebar dalam menyajikan

argu.nentasi. Sebagian dari pembicararm beliau yang panJang lebar itu

menjadikan kitabnya tak ada bedanya dengan kitab fisafat dan matematika

" Basuni FaJdah, Op.cil, h. 80.

106

Page 107: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

atau ilmu eksakta, sampai-sampai Imam Ibn 'Athiyah berkata: " Dalam kitab

Imam FaIJwlddin al-Rilzi, segalanya ada, kecuaIi tafsir itu sendiri'. Namun

sesunguhnya. sekalipun Imam Fakhruddin al-Rilzi banyak berbicara tentang

masalah-masa'ah ilmu kalam dan tinjauan-tinjauan terhadap alam semesta,

beliau 'elah berbicara tentang tafsir al-Qur'an.

3. Madzhab alirannya, Imam Fakhruddin 11-Rilzi menentang keras madzhab

Mu'tazilah dan membantahnya dengan segala kemar1puannya. Sebab itu

beliau tidak pemah melewatkan setiap kesempatan untuk menghadapkan

bantahan terhadap madzhab mu'tazilah itu. Beliau bentangkan pend'lpat­

pelldapat terse1)ut dan beliau bongkar kelemahan-kelem"lhannya, walaup'ill

adakalanya bantahan-bantahan ,1eliau tidak cukup memadai dan ememuaskan.

Beliau menyoroti madzhab-macizhab fiqh dalam menafsirkan ayat-ayet

P-Ikuru, d"ngan segala kemampuan beliau, dengan tujuan mengua+kan

madzhab Syafi'i, karena beliau memang penganut madzhab Syafi'i.

4. Belial' juga kadang·kadang suka melantur dalam membahas masalah-masalah

ushul dan masalah masalah yang berhubungan dengan ilmu Nuhwu dan

Bulu,<{huh. Hanya saja beliau tidak terlebih-Ieb:han dalam masalah tersebat

seperli yang beliau lakukail dalam masalah-masalah eksakta dan ilmu-ilmu

kezlaman. Kesimpulannya kitab beliau ini banyak beredar di kalangan ahli

ilmu ;Jengetahuan, dan jika anda mengkajinya, niscaya anda aka:l

107

Page 108: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

IDt~nsifati al-Qur'an dengan keadaan turunnya secara berangsur-angsur itu

dapat dirasakan dan dibuat dari suatu keadaan, 2). AI-Tanzi! adalah isim

masdar, dan masdar adalah maful mutlak, 3). Allah mensifati al-Qur'an

dengan bentuk bahasa Arab. Sehingga yang demikian itu tidak pantas disebut

qadim. AI-Riizl menanggapinya dengan menyatakan:

53J;,W)l1

3. Dalam penafsirannya FakhrudJin al-Riizl sering mengunakan pendekatan

mundsabah Ul ,tuk mengungkap rahasia makna kandungan al-Qur'an.

4. Tafsr .V!afdtih al-Ghaib memiliki kecenderungan mengikuti madzhab Syafi'i

dalam bidang Fiqh. Ini terlihat dalam pcnafsirannya mengenai ayat-ayat yang

menyangkut tentang hukurn. Meskipun tafsir ini m~gernukakn pendapat-

pendapat para fuqoha namun pada kesimpulan akhirnya rnerujuk pada

pendapat-pendapat imam Sy~fi'i seperti terlihat ketika rnenafsirkan kata:

53 Lih"t Fakhruddin al-Razi. Tafsir !via/dlih al-Ghaib, Juz, t9, h. 82-83. Lihat Said Agi!,Op.CiI, h. II L

109

Page 109: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

.... 0 .... J..... .... J. J \). M('II II' ('I~_' i' '('. ) I } "( _.(, II~ l<;" I'"""~'.J) I'"""~)~ f. ~)~ .r'.... .... ....... ......

Artinya: Hal orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengeIjakanshalat , maka iJasuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulahkepalamu dan (basuh) kakimu samrai dengan kedua mala kaki. .. (QS. Al-Baqarah[2]: 6.

Berkaitan dengan penafsiran ayat tersebut al-Razi mengatakan:

J J

.lJ"i)l <\j>.'i L." <~..y\ ~ .... ~\ J ~ (~J<~ \~\) .Jj :Jp

54 - '11' - . .J\ U' •..... y J..lU J';P <f:' ..=. ,) {

Artinya: Imam Syafi'i rahimahullhahu berkata: Wajib mengusap kepala sedikitnyapada salah satu bagian dari kepala. Sementara Imam Malik mewajibkan seluruhnya(kepala) terbasuh, dan Imam Abu Hanifah mengatakan seperempatnya (kepala).Argumentasi 8yafi'i tentang mengusap salah satu bagian dari kepala adalah diumpamakan dengan perkataan: "Saya mengusap sapu tangan. Hal ini tidak benarkecuali apabilil mengusap secara keseluruhan. Adapun apabila saya mengatakan:"saya mengusap tangan dengan sapu tangan, maka hal ini di anggap cukup dalammembenarkan mengusap dua tangan dengan salah satu bagian saputangan". Apabila

hal ini tetap, maka kami mengatakan bahwa firman Allah (~);~ 1;":':'(, cukup

54 Al.Razl , Op.cit, Juz II. h. 126.

110

Page 110: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

tid::.k dapat ditolak oleh aI-Syubki. A1-Subki, tulis Ridha rnenyatakan, bahwa

Fakhruddin al-Riizi memang tidak berkecirnpung dalam bidang ilmu tersebut

sehingga ia tidak termasuk salah seorang ahlinya dan karena itu tidaklah wajar beliau

dinilai dengm pehnilaian yang negatif atau positif, dernikian pernbelaan aI-Subki.

Selanjutnya Ridha rnenulis tenatang tafsirnya setelah menyatakan bahwa Imam

Fakhruddin aI-Riizi bukanlah imamnya para mufasir" Imam al-M.ifasirin". Adapaun

tafsimya, maka telah popular dikalar,gan ulama sebagaimana dikutip di atas bahwa

"di dalamnja terdapat segala sesuatu kecuali tafsir". Sebenarnya pendapat terse1:>ut

terlalu berlebih-Iebihan hal mana diungkapkan dalam rangka penolakan tujuan yang

merupal~an cir; khas tafsir tersebut, yaitu uraian pendapat-pendapat ahli filsafat,

teolog serta 'l1asan-alasan renganut aliran mu'tazilah dan Asy'ariyah.57

Alasan kritik yang dis,unpaika'l Rasyid Ridha terhadap Fakhruddin aI-Riizi

menurut Quraish, hingga tafsimya menjad; sasaran kritik, hal itu disebabkan, karena

menurut peLflapat Ridha pada Il'asanya adlt dua orang uiama. Seol'ang ulllMa aI-

Azhar dan seorrmg lagi penulis yang mengagurni teon sementara pemikir Barat yang

herusaha nle~'l1ui tulisan-tulisarmya di surat kabar dan majalah,. mendukulli;!,

pendapat-per dl'pat mereka yang keliru melalui pandangan-pandangan Fakhruddin 1I1-

Riizi. 58

Salah satu contoh yang dapat dikemukakan menyangkut pendrlpat Ridha

tel'hadap Fa~dJ":"Uddin aI-Riizi adalah apa yang dikemukakarmya ketika menafsirkan

51 Quraisn Shihab, Studi Kritis Tq/Sir al-Manar,( Jakarta: Pustaka Hidayah, 1994), h. 123... Ibid, L. 124.

112

Page 111: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

firman Allar. c1a'am surat al-Maidah ayat 118: yang menggambarkan ucapan Nabi Isa

a.s. kepada ';uhan menyangkut pengikut-penr,iktnya yang menyembahnya:

"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba­hamba Eng;(au, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka se3unggurnyaEngkaulah -fang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

Ayat di atas menurut sementara mufasir dapat menunjukkan bahwa Allah

SWT dapat szia mengampuni orang-orang yang mempersekutukan-Nya sebagaimana

dapat pula menyiksa orang-orang yang mendekatkan Gil; kepada-Nya, seseuatu hal

yang kelihataullva bertentangan dengan pemyataan 1 uhan dalam surat al-Nisa: 48:

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan menganlpuni dosa syirik, dan Diamengamruni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki­Nya. Barangs:arya yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosayang besar.

Fakhruddin al-R§zl dalam hal ini menurut Ra~yid Ridha memberikan empat

macam jawaoan, antara lain bahwa kalam Tuhan yang ditunjukkan kepada Isa a.s.:

manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua Tuhan selain Allah?), menunjukkan bahwa

diantara umat Isa ada yang menyampaikan dari Isa a.s. hal-hal yang bersifat

113

Page 112: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

kekufuran. Dengan penyampaian ini mereka tidak dinilai kafir, tetapi sekedar berdosa

dan unuk mereka itulah Isa a.s mengajukan permohonannya.59

Menanggapi jawaban Fakhruddin al-Rilzi ini Rasyid Ridha secara sinis

sambiI meny8takan bahwa jawaban semacam ini terlintas di dalam pikirannya karena

ia telah terbiasa dengan " jidal" (diskusi yang berkepanjangan tanpa hasil)

menyangkut arti sm"u kalimat,. tanpa raenyadari keadaan sesungguhnya dari orang-

orang yang diceritakan Tuhan dalam ayat tersebut, yaitu mereka yang mempercayai

ketuhanan lsa serta nwnyembahnya dan menyembah ibunya. Jawaban Fakhruddin al-

Riizi yang kedua, bahwa menurut madzhab kami dapat saja Tuhan memasukan

orang-orang kafir ke Surga demikian pula ~ebaliknya, orang-orang yang ta'at

k ,0beragama ke Nera a.

Jawaball tersebut ditanggapi oleh RiJha dengan mengatakan bahwa

pandangan madzhab tersebut bertentangan dengan akal dan nash al-Qur'an dan hadis,

bahkan bel tentangan ctengan firman Allah dalam surat d-Mairlah ayat 72 yaf'g

membicarakar. masalah ini (al-Maidah):

/ .)L,a;i ~ ~Uill ~)" ,;" .... ", ,;

59 bid, h. 125.60 Pend.\par ini tidak sejalan dengan pandangan kaum Mu'tazilah yang mengatakan bahwa

balasan tersebut l:dak menunjukkan keadilan Tuhan ypng merupakan salah satu di antara lima asasyang menjadi dasar prinsip ajaran Mu'tazila;1.

114

Page 113: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

" Sesungguhnja telah kafirlah orang-orang yang berkata: "SesungguhnyaAllah adalah Al Masih putera Maryam", padd:al Al Masih (sendiri) berkata: "HaiBani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yangrnempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkankepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,tidaklah ada bagi orang-orang zalim ituseorang penolnngpun".

lawaban Fakhruddin al-Riizi tersebut dinilai oleh Rasyid Ridha sebagai suatu

jawaban yang menimlmlkan kesimpangsiuran ajaran agama dalam salah satu rrinsip

akidah, sebasaimana dapat menggam;'arkan agama yang dibawa oleh Muhammad

saw. jauh \cbih sukar untuk mendapat ranmat Tuhan dan ampunan-Nya dibanding

dengan "gama yang dibawa Isa a.s. lIal ini jelas-jelas bertentpngan dengan firrnan

Allah dalam al-Qur'an yanb menunjukkan oahwa Muhamad adalah pembawa rahmat

untuk seluruh alam dan bahwa agama beliau meringankan beban yang dipikul oleh

orang-orang Yahudi dan Nasrani serta membuka belenggu-belenggu yang mengikat

mereka.

Sels'uutnya setelah mengemukakan tanggapan-tanggapannya menyangkut

empat jawahan Fakhruddin al-Riizi \lalam masalah tersebut menurut Quraish Rasyid

Ridha mengakhiri tanggapannya dengan menyatakan: " Semua yang dikemukakan

Fakhruddin :d-RiiLi tdak dapat diterima. Seandainya bl1kan karera fanatismenya

terhadap alirannya, maka kelemahan, keruntuhan da'1 kebathilan masalah-masalah

yang dikemulzu'annya pasti tidak akan luput dari pikirannya yang d~mikian tajam

(yang jarang oitemukan pada orang Ipin), apalagi dengan pembacaanJpengetahuan

115

Page 114: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

yang luas itU.61 D,;mikian sorotan Rasyid Ridha terhadap mufasir Fakhruddin al-Riizi

dalam kitabnju fqfSir al-Manar sebagaimana dikemukakan Quraish Shihab.

NamUil apa yang dikemukakan Ridha di alas bertentangan dengan yang

dikemukakan Ibn Hajar al-Asqalani, di dalam kil.abnya al-Iktsirfi llm al-Taftfr, juga

al-Nazm al- fufi, yang justru banyak memuji kitab Fakhmddin al-Raz'i tersebut

dengan berkat<:.: Tidak kulihat kitab'tafsir manapun yang mengandung hampir semua

ilmu tafsir Y2.ng lebih baik ketimbang kitab al-Qurtubi dan kitab Imam Fakhruddin al-

Riizi. Menurutnya pula " tidak kujumpai cacat dalam bentuk apapun di dalam

dirinya. Benar buhwa al-Razi menjelaskan argumen-argumen lawannya dengan

segala daya upaya guna m~mbantunya serta mengungkapkan pandangan yang

disukainya secara langsung dan s~derhana. Mungkin ini disebabkan oleh kenyataan

yang mengharuskan ia melakLkan seoerti itll".62

C. Munasabah dan Jenis-jeni:mya dalam Tafsir Mafatih al-Ghaib

Sebagaimana dilllakiumi, bahwa al-Qur'an turun tidak secara sekaligus, tetapi

berangsur-angsur (w,,'i1rruj) selallla 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Demikian pula

satu sJrah al-Qur'an pa,la umumnya tidak turun secara bersamaan, tetapi bergantian

satu dengan yang lain. Terkadang hanya puluhan ayat, lima ayat, bahkan hanya Satu

ayat. Artinya keika surat A turun dan belum sampai taraf sempuma, lalu turun lagi

61 Ibid, h. 126. Di akhir perkalaannya sebagaimana dikemukakan Quraish di atas Ridhalampaknya tidak menampik keluasan ilmu yang dimiliki Fakhruddin .I-Razi, sekalipun beberapa;Jalldanganllya banyak yang bertolak belakallg dengan pemikirannya.

62 Fpl.hruddin al-Razi , Ruh dan Jiwo: Tilyol/on Filosojis dolom Pers,Jektif Islam, terj',mahMukhtar Zoem; dan Jakos Kahlan (Surabaya: Ri"lah Gusti, 2000), h. 24.

116

Page 115: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

kehilangan ke;stimewaan- keistimewaal1nya yang paling besar yang membedakannya

dari buku-bukL, lain baik ke khasar, bentuknya maupun ke khasan subjeknya.64

Untuk mt.:nanggapi susunan ayat-ayat al-Qur'an yang terkesan seperti tersp,but

di atas para ula.'1a telah menyusun sebuah ilmu yang berisikan pembahasan ayat-r.yRt

atau surat-sural yang terdapat dalam mushaf dengan menjelaskan hubungae-

hubungann:, d atau maksud-maksudnya. Ilmu inilah yang kemudian dalam istilah

'Ulum al-Qur'ali disebut dengan Ilmu Munasabah. Imam Fakhruddin al-Razi sebagai

mana banyak disebut oleh ulama 'Ulum al-Qur'an, adaIah yang banyak

mengemukakan persoalan munasabah dalam tafsimya Mafatih al-Ghaib.

Berkai'an dengan persoalan muntisabah, para mufasir menempuh pola

(metode) yang berbtda-beda sesuai dengan keinginan atau jalan yang akan

ditempuhnya. Menurut Quraish Shihah, para mufasir pada umumnya m0nempuh

metode munes6bah melalui tiga cara seiJagai berikut:

I. Menp,elompokkan sekian banyak ayat dalam satu kelompok, kemudian

menjelaskan hubungannya dengan kelompok ayat -ayat berikutnya.

2. Mentmukan tema sentral satu surat kemudian mengembalikan uralan

kelompok ayat-ayat t"rsebut kepada tema st:ntral itu.

3. Menghubungkan ayat dengan ayat sebelumnya65 dengan menjelaskan

keserusiannya. 66

64 Muhammad Rasyid Ridha , Wahyu al-Muhamddy, pada fasal empat bab l'jaz aI-Qur'an,',Kairo: Maktab aI-Islpml. t.l), h. 142-143.

65 Termasuk di d"Iamnya menghubung:<an surat dengan surat sebelumnya.

Jl8

Page 116: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Berdasarkan analisa yang penulis lakukan terhadap kitab tafsir Majiifih al-

Ghaib. Fakhruddin al-Kilzl dalam kitabnya tersebut menempuh pola ke tiga, yaitu

menghubungkan aya: dengan ayat maupun surat dengan surat dengan cara

menjelaskan keserasiannya. Hal ini bisa kita lihat dalam setiap pembahasan ayat

.maupun surat yang ia tafsirkan, sekalipun tidak scmuanya dijelaskan munasabahnya.

Adapun langkah-Iangkah yang ditempuh Fakhruddin al-Razl untuk

menemukan adanya muniisabah ayat dan surat dalam al-Qur'an, menempuh langkah-

langkah sebagai berikut:

I. Melih8t temp sentral dari surat tertentu;

2. Me'ihat premis-premis yang (Iiperlukan untuk mendukung tema sentral itu;

3. M('ngadakan kategorisasi terhaaap premis-premis itu berdasarkan jauh da~

dekatnya kepada tujuan;

4. Melinat kalimat-k:llimat (pemyat8an-pemyataan) yang saing mendukung di

dabm premis itU.67

Setelah lllenela'ah Ul aian mengen8i metode tafsir yang dilakukan Fakhruddin

al-Rilzl khususnya mengenai persoalan munusabah (kordasi/ hubungan ayat maupun

surat), yang merupakan salah satu pendekatan beliau dalam memahami kalam ABah,

~enulis me,1emukan jenis-jenis munii."abah yang terdapat dalam tafsir tersebut.

66 (luraish ShihabJbrahim bin Umar al-Biqa'i: Ahli Tafir yang controversial, dalam Jumal'Ulumul Qur'an, Yol.1, (Jakarta: LSAF, 1998),23.

67 Abdul ,::Jadir Ahmad Atha, dalam pengantar kitab Asrar Tarlib aJ-Qur'an, (Dar al-'Itisam,1978), h. 45.

119

Page 117: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Dari jenis-jenis atau maeam-maeam muntisabah yang dikemukakan para

ulama daJ'im kitab-kitab 'UlUm al-Qur'a'1 yang meneakup muntisabah ayat drn surat,

dalam tafsir l'akhruc1din al-Razl, berdvsarkan penelitian penulis ditemukan beberapa

jenis munas<1bah, antara lain:

1. Munfisabah antara !>urat

I Jrulan sural-surat yang ada dalam al-Qur'an menurut al-Suyuthi mengandung

hikmah, karem, surat yang dalang kemudian akan menjelaskan berbagai hal yang

disebul seea-a global (ijmti/i) pada sural sebelurnnya. Kejadian semaeam ini

menurutnya kemp kali dijumpai dalam surat-surat al-Qur'an, baik surat yang parljang

nallpun yang oendek.68 Urulan lentang hubungan antara surat tersebut banyak kita

temllkan dalam karya Fakhruddin al-Raz1. Sebagaimana dikemukakan pada bahas~n

yang lalu ha'llpir di seliap kesempatan ia kemukakan hublUigan antara smat tersebut,

lerIebih pada surat-surat pendek.

Pari jenis-jenis muntisabah m1tara surat yang terdapat dalam :dtah Mafatih

al-Ghaib, diteml'kanjenis-jenis muntisaDah sebagai berikut, yaitu:

a. MUlliisab.'Jh antara surat dengan surat sebelumnya

Contoh l'1un'is(1bah seperti ini misalnya IlUbungan (muntisabah) antala surat

al-Fil dengan al-Quraish sebagimana terIihat dalam teks berikut ini:

68 AI-Suy"thi, Asriir Tarlib al-Suwar, Op.cil.h.78.

120

Page 118: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Artinya: ApaLah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindakterhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untukmenghancurka'l i<.a'bah) itu sia-sia?, Dan Dia mengirimkan kepada mereka burungyang berbondollg-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanahyang terbaka', laiu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat),(QS. al-Fii: i -S).

,Jl1U.,

N

__ 0 .... @ 0 ....

(£)~y:. ~ r@::\>') ~;. ~ ~. @::.11 '?:U\ ( i)~' :~\i \..0>

Artinya: Karella kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergianpada musim d'ngin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah TuhanPemilik rumah ini (Ka'bah), Yang telah memberi makanan kepada mereka untukmenghilangkan lapar dan mengamankan mereka dar; ketakutan. (QS. ai-Quraish: 1­4).

AI-Riizi ketika menjeiaskan penafsiran sU:'at ai-Quraish ia menjeiaskan segi-

segl mundsabahnya. Sebagaimrna sistematika yang ia gunakan dalam pola

penafsirannya, pertama kali ia :llengungkapkan sejumiah masalah, khususnya

berkaitan dengan 1.1U'1dsabah surat al-Quraish dengan surat al-Fll ini. Menurutnya

berbeda-beda pendar at ulama tentang kedudukan huruf ( J) lam / karena, pada

121

Page 119: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

awal surah ini. Au,' yang mengaitkannya dengan kandungan ayat yang lalu, yakni

Allah swt. Membina:,akan tentara bergajah itu dan menjadikan mereka bagaikan

daun-daun yang dima'can (ulat) adalah untvk menjamin kelancaranjalur perdagangan

kaum Quraisl' yang telah terbiasa melakukan perjalanan pada musim panas dan

dingin. Inilah yang dimaksud dengan taqdir (r,laJ:na tersirat) dari lafadz~ rii;;,J,

JjL adalah ~J jti,y ,ada juga yang mengatakan adanya keterkaitan dengan ayat" ~ ""

sesudahnya, sebagian lagi menyatakar: tidak ada hubungannya dengan (baik) surat

sebelumn:'J maupun a:'at sesudahnya. Juga ada yang memunculk"n kalimat herunlah

maksudnya: . hf'ranlah wahai mitra b;cara, menyangkut kebiasaan dan rasa aman

yang diraih oleh suku Quraish dalam perJalanan dagang mereka, bagaimana mereka

memper(',eh nikmat itu tetapi mereka meninggalkan peribadatan kepada Tuhan

Pemilik ruman itu, padahal karena pemiliJr rumah itu dan atas izin pemilik-Nyalah

mereka mend~patkan rasa a;nan itu".69

Per.afsiran lainnya uenurut al-Riizi, pada surat ai-HI dijelaskan bagaimana

'.Allah bertindak terhadap tentara bergajah yang ingin merusak bait Allah (Ka'b<ill).

Sehubungan dengan hal itu pada surat al ..Quraish Allah menjelaskan der.gan

P.1emerintahkan bangsa Quraish agar menyembah Tuhan pemilik ka'bah yang telah

menjaga dan memeliharanya dari serbuan pasukan gajah yang hendak merusak rumah

Allah tersebu:, jllga karena kasih sayang Allah terhadap bangsa Quraish yans

69 AI-Rib taftir al-Kabir, vol. 16, h. 104.

122

Page 120: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

membiasab:n diri bepergian di musim dingin dan musim panas.70

Pemeliharaan Allah

terhadap bai, Allah (ka'bah) merupahn nikrnat yang hams disyukuri oleh bangsa

Quraish, ynng dengan sebab ita mereka mcrasa aman dalam setiap melakukan rihlah

(perjalanan\ Oleh sebab itu sewajarnya orang-orang Qurasih menyembah Allah yang

telah merrherikan semua nikmatnya, karenanya pada surat al-Quraish Allah

• 0 ~ ~ o~

71 - 0/1\ \ ., • , \ ~l >: 'Jjmengungkapkar firman-NyC! dengan ungkapan :~ ..u. y) ) .• . Dengan

demikian menlTut Fakhruddin al-Riizi dan juga di dukung oleh jurnhur ulama huruf

:am ( i'1\) pada kalimat atau ayat p( rtama surat al-Quraish (J'N'1) berhubnngan

(mula'aliq/ mU'ldsabah) dengan ayat: d, ,JJ. YJ ,)',~.:i;.72

Sebagizn ulama tafsir ketika menafsirkan kaitan surat ini ( al-Quraish) dengan

sural al-Ffr i:hususnya berkaitan dengan huruf lam (;'1\) pada lafadz J":A..-;'1,

70 Yang dlmaksud dengan pasukan gajah ialah pa,.ukan (tentara) yang dipimpin oleh AbrahahGubernur Yam, n yang hendak menghancurkan Ka'bah. Sebelum masuk ke kota Mekkah, tentaratersebut diseraLg burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil sehingga mereka musnah.Lihat, Depm1emen Agama, AI-Qur'an dan leljemahnya, (Jakarta:Yayasan Penyelenggara Penterjemahal·Qur'an, I983), h. ! 104. Mereka biasa malakukan perj llanan pada musim dingin ke Y,lman danMusim Panas ke Syam.

71 Fakhrudd·.n al-Rilzi , tafsir Mafiilih al-Ghaib. Op.cil, Jilid 16, h. 104. Sehubungan dengankelerkaitan antara surat al-fil dengan al-Quraish sehingga menurut Fakpruddin al-Ra.~i ada di antaraulama yang melljadikan dua surat tersebut menjadi salu, seperti yang dilakukan Ubay Ibn Ka'ab dalammushafnya. Begim pula yanr dilakukan Umar bin Khatab, misa'nya ketika dia menjadi Imam ShalatMaghrib. Pada raka'at pertama, dia membaca surat ai-Tin dan pada raka'at kedua membaca surat al-Fildan al-Quraisp dengan cara (,igabung tanpa di pisah dengan basmalah. Lihat Fakhruddin al-Razi ,Op.CiI.h. lOS. Lihatjuga al-S.lyulhi, Asrdr Tarlib al-Qur'an, (Dar al-'Hisham, 1978), h. 157. Tentanghal ini Iihal juga, AI-Shawi. Khasyiah 'ala al-'alamah al-Shawi 'ala Taftir al-Jalalaini,( Dar al-Ihya,ttl, Juz IV, h. 353.

"2 Lihat a,-Qashimi, Mahdsin al-Takwil, (Beirut, Dar al-Fikr, 1978), h. 106.

123

Page 121: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

huruf lam ter,;ebut berkaitan dengan ayat terakhir suml al-Ff! (JjL ~;, ,i::;,.j), ,

karenanya seakan-akan Allah berfirman : "Sesungguhnya Allah telah membinasakan

tentara Gajah aan hasilnya adalah orang-orang Quraish menjadi terbiasa melakukan

rihlah pada musim dingin daP panas"). Berdasarkau keterangan ini ada sementara

mufasir yang memandang bahwa surat ini dengan surat al-fil adalah satu surat,

sebagaimana di;Jahami oleL Ubay bin Ka'ab. Karellanya ketika ia mengimami shalat

surat tersebut dijadil:an satu dengan tidak memisahkannya dengan basmalah.73

Berkaitan rl~ngan hubungan .mtara sural al-fil dengan sural al-Quraish

sebagaimana dikemul:akan para ulame di atas, menurut Nashr Hamid Abu Zaid

adalah di dasarkan ,.ada hubungan kebahasaan daripada huruf lam (Ii) dikaitkan

dengan amil Ttng dibuang dalam kalimat~\).~\ ~.J "bepergian mereka, , ,

dimusim dan musim panas", huruf tersebut menurut Abu .Zaid dikaitkan dengan

akhir surat al- fil . o.~ngan cara demikian, kedua surat tersebut menjadi satu surat dan

pengertiannya menjadi: " Sesungguhnya Allah telah membinasakan tentara Gajah dan

hasilnya adalah orang-orang Quraish menjadi terbiasa melakukan ri:llah pad~. musim

dingi:l dan nanas",74 sebagaimana diw:gkapkan di atas. Dengan mengutip pendapat

al-Akhfas, I,am yang ada pada awal sprat al-Quraish berarti lam akibal (musabab)/5

7' Lihat al-Shawi, ibid Lihat Juga al-Qashimi, Mahdsin al-Takwil, (Beirut, Dar aI-Filer, 1978),h. 106-107. L'hzt juga, Abd al-Karlm al-Khatlb, "l'aftir al-Qur'an Li al-Qur'an,(Beirut: Dar ai-Filer,1970), h. 1680. Lihat Juga, Sayyi'l Hawa, Asds al- T,!fiir,(Dae ai-Salam, 1989), h. 6694.

74 Li"a: Fakhruddin al-Rizi , op.cit, h. 10575 Nas!.r Hamid Abu Z,id (selanjutnya disebut Abu Zaid), Majhum al-Ndhji Dirasah 'Ulum

al-Qur'an. terjemah Khoiron Nahdliyin, (Yogyakarta: LKiS, 1993), h. 207.

124

Page 122: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Sementara Abdul Krrim aI-Khatib menyebutnya dengan lam Ii al-Ta'lil dan. Sayyid

Hawa menyebutnya dcngan lam Ii al-Ta'aju!J.76

Dari bt-herapa uraian tentang hubungan kedua surat ini hampir semua mufasir

menurut telaah penuIis, berpendapat sarna se;:)(~rti yang dikemukakan al-Qashimi,,

Abdl'l Karim aI-Khatib, Sayyid Hawa, Imam al-Shawi, juga Fakhruddin al-Razl.

Model keterkait~n antara kedua surat di atas menurut para mufasir adalah sepert!

l1rman Allah: Maka, ia ditemukan oleh keluarga Fir'aun untuk menjadi musul. dan

yang men.'usahkan mei·eka".

Dalan, p~nafsirannya Fakhruddin al-Razl ketika membicarakan persoalan

nikmat berknitan dengan ayat di atas ( sural al-Frl), ia membagi pada dua macanl

nikmat, : aitu nikmat menolak madharr.t, dan nikmat dengan mendatangkan (adanya)

manfa'at. Nikmat pertama harus di cahulukan, karenanya para ulama menurut

Fakhruddin .lI-Razi mengatakan bahwa menolak madharal terhadap (yang

mengancanl ) jiwa hukumnya adalah wajib, adapun mendatangkan manfaat tidaklah

wajib. KaitalJtIYa dengan persolaan mundsabah adalah Allah mendahulukan surat aJ-

FH sebagai rentl'k menolak madharat (dafu al-dharar) sebagai nikmat rertama, dan

Ilikmat kedua yaitu mendatangkan ma'1faat (jalb al-nafi) melalui sun I al-Quraish.77

Dengan nikma. itulah tidak boleh tidak merupakan sesuatu yang hams di diterima

dengan jalan iJersyukur dan beribadall kepada-Nya. Selanjutnya perintah ibadah saja

tidakiah cukup sebagai ungkapan syukur, karenanya dalum kalimat Falya'budu, ada

76 Sayyic Hawa, Op.cil, h.6694.77 Ibid, Vol.•(VI. h. 108. Lihat, Sayyid Hawa, Op.cit, h.6693.

125

Page 123: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

beberapa hal atau masalah yang perlu dijelaskan. Dengan mengutip pendapat para

ulama, Fakhruddin al-Riizi mengemukakan bahwa y:u:g dimaksud dengan kalimat

atau ayat di alns adalah perintah mentauhidkan Allah sebagai pemilik rumlill (ka'bah).

Dialah (Allah; yang telah memelihara bait (ka'bah) tersebut bukan berhala-berhala

yang ada di se~ elJlingnya, karena itu tauhid merupakan kuncinya ibadah. 78

Pada ',;esempatan lain Fakhruddin al-Riizi mengatakan bahwa maksud dari

kalimat Falya'budu adalah: " tinggalkanlah bepcrgian dimusim dingin dan musim

panas, d.ll1 hendnklah kamu menyibuLkan diri beribadah kepada Allah ' pemilik

Ka'bah' yang telah memberimu makanan dari kelaparan dan memberi rasa arnan dari

ketakutan. 79

Sayyid Hawa lebih jauh memberikan penjelasan berkaitan muniisabah kedua

surat ini sebagai gambaran akan realitas kekuasaan Allah. Dimana surat al-FlI

merupakan ga mbaran tentang bukti adzab Allah yang benar-benar terjadi, sedangkan

pada surat al-Quraish sebaliknya sebagai gambaran alau bukti realitas dari nikmat

yang diberiLan Allah. Kedufl surat ini adalah sebagai argument bagi orang-orang kafir

Mekkah yang bersikukuh atas kekafirannya. 80

Berkaitan d.:r>gan masalah muniisabah ini al-Riizi memberikan penjelasan

lebih lanjut babwr :l-Qur'an secara keseluruhan bagaikan satu surat dan satu ayat

yang satu sarna lain saling membenarkan dan saling memberi penjelasan. Lihatlah

menurutnya ayat-ayat yang menjelaskan perihal ancaman kemudian diiringi dengan

78 Ihid79 Ibid, h. 109.80 Lihat, Sayyid Hawa, Op.cit. h.6694

126

Page 124: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

yang indah (milnasabah al_Ajfbah)82 antara kedua surat tersebut. Sebelurnnya !dta

lihat teks kcdua surat tersebut:

..- II .... ... J III

(v)0;'WI 0;~'':;) (i) 0 j,.l;' ;..;" J:U1

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yangmenghardik l,nak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.Maka kece''lkaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalaidari shalatnyl', orang-orang yang berbuai riya dan enggan (menolong dengan) bardllgberguna. (QS. al-Maun: 1-7).

Artinya: Seslnggl'hnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak.

Maka dirikanhh shalat karena Tuhanmu dan herkorbanlah. Sesungguhnya orang-

orang yang memb~nci kamu dialah yang terputus.(QS. al-Kautsar: 1-3).

Pada s:tral al-Mil'un menurut Fakhruddin al-Riizi al-Qur'an membicarakan

tentang sifat-sifat orang-orang munafik dengan empat sifatnya yang menonjol, yaitu:

kekikiran (al-Bukhl), meninggalkan shalat (alladzina hum 'an ShalCilihim Silhun),

riyii (alladzina hum Yurauna), dan menghalangi bantuan (wa yamna'un al-Maun).

ltualah tema 3entral kandun\!;an dari sural al-Ma'un. Sedang tema sentral yang

82 Pen~apat ini juga dikemukakan Sayyid Hawa, Ibid, h. 6709.

128

Page 125: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

dibiearakan dalam sural al-Kaulsar adalab tentallg: larangan berlaku kikir (al-

Bukh!) yang ditunjuk oleh kata: Inna 'Alhainaka al-Kauisar (lawan berlaku kikir pada

surat al-Mafin). Perintah melaksanakan shalat yang ditunjuk oleh oleh katafa shalli

(lawan meningga1kan shalat pada surat al- Maun), perintab untuk Ikhlas. yang

dipahami dari kpta Lirabbika (untuk Tuhanmu), lawan dari kata riya pada surat al-

Maun, dan anjuran untuk memberi santunan yang dipabami dari kata wanhar

(sembelihlah Qurban) sebagai 'Jawan dari kata " menghaJangi bantuan" yang

disinggung oleh kata "fj,ayamna'un al-Maun" .83 Apa yang ditunjuk dan dijelaskan

dalam sural al-Kaulsar merupakan sifal-sifal orang mukmin dan apa yang dijelaskan

'lleh Fakhruddir, al-Razl melalui penafsiran lerhadap kedua surat tersebut dengalJ

eara membanJingkan isi kandungan kedua surat, berdasarkan teori munasabah apa

yang dilakukannya termasuk salah satu unsur munasabah yaitu: al-Mudhadhal

(perbandingan).84

Dari duro surat tersebut F'akhruddin al-Razl ingin menjelaskan bahwa

sekalipun sural ini ,eeara sabab al-NuzUl tidak berurutan, dimana surat al-Kaulsar

mellempati uru,an K~ 14 setelab surat al-'Adiyat sedang surat al-Mil'fin menempati

urulan ke 16 (berbeda dengan tertib mushaf), tetapi dari segi tema yang dibiearakan

kedua surat illi sangal erat sekali, dimana pada surat al-mil'un Allab menjelaskan

83 Ibid, Vol. XVI, h. I 18. Lihatjuga al-Suyuthi, Op.cit.h. 158.84 Tentang ha: ini lihat lihat jusa, Abd ai-Karim aI-Khatib, Tqfsir al-Qur'an Ii al-Qur'an,

(Beirut: Dar al-Filzr, 1970), h. 1689. Abd ai-Karim aI-Khatib menyebutkan pada surat al-Ma'un Allahmembcrikan ancaman kepada orang-orang yang tidak mcndirikan shala!. orang-orang yang tidak maumenunaikan zakat, sebagai orang-orang yang mendustakan agama, di ""ggap tidak beriman kepadahari berbangkit, hisab, dan hari pembalasa". Allah membalas mereka dengan wail, dan adzab yangsangal (keras). Sementara di sural al-Kauls.r adalah lawan dari sifat-sifat tersebut , dimana Allahmenberikan beberapa kebajikan dan keutamaan khususnya kepada Rrsulullah saw.

129

Page 126: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

(\ \ ):':"J.;J~) a::·: cfj (\ .)~ ill YC'.J\. .Artinya: Demi waktu matahari sepenggalahan naik,(I) dan demi malam

apabila telah sunyi,(2) Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) bencikepadamu (3), dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan (4), Dankelak Tuhanmll rasti memberikan karunia ·Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadipuas(5), Bukan!cah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu(6), Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikanpetunjuk (7), Dan Dia m~ndapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Diamemberikan kecukupan (g), Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamuberlaku sewenallg-wenang (9), Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlahkamu menghardiknya (10), Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamumenyebut-nyebutnya {dengan bersyukur} (II).

, -;~JI2 J~

'" " ","" '" 0..........-

(!\)~)~~~ Jlj (V)~~~)1~~~ (')1~:..;. ,

Artinya: BukwlI:ah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,(I) Dan Kamitelah menghilangkan (,aripadamu bebanmu,(2) yang memberatkan punggungmu?(3)Dan Kami tinggikan b~gimu sebutan (nama)mu (4) Karena sesungguhnya sesudahkesulitan itu ada kemudanan (5), sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan(6), Maka apab:Ia kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengansunggJh-sungguh (urusan) yang lain (7), dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknyakamu berharap (8).

Pada sural al-Dhuha dijelaskan tentang rumor yang dikembangkan oleh orang-

orang musyrik b&hwa Tuhan Muhamad telah meninggalkan Muhammad, kemudian

surat tersebut menjelaskan situasi-situasi dimana Allah mendukung Muhammad.

111

Page 127: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Sementara sura' kedua (al-Syarh) menempatkan did sebagai I~e!anjutan dari surat

pertama (al-Dhuha), suatu kelanjutan yang ditegaskan oleh kemiripan stilistika yang

di dasarkan pada bentuk kalimat Tanya negatif " rJi " yang di ulang-ulang dalam

kedua surat tersebut, selain kemudian ungkapan tersebut diikuti, dalam kedua surat

tersebut dengan kalimat penghubung mela!ui kata kerja bentuk lampau (madhi) dan

masing-m'lsing surat di akhid dengan penegasan yang terlihat nyata denga:J

penggunaan usiub ikhlishdsh ( pemberian tekanan) pada surat pertama, dan terlihat

dengan jelas d,'ngan menggunakan us/ub pengulangan dan mendahu!ukan objek pada

surat kedua. R6

Bentuk hubungan surat dengan surat ini selanjutn:/3 bisa kita temukan pada

penafsiran surr.(.surat pendek lainnyr seperti hubungan antara sural al-Shaf dengan

sural al-Jwnu'al. Pada sural al-Shqf Allah memulai pembicaraan dengan dengan

menggunakan kalimat Sabbaha:

yang artinya " Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di Iangit dan ap'l saja yang

ada di bumi" , dengan shighal ji'il madhi (bentuk lampall), sementara pada surat a!-

Jumu'at Allah ~1l:mulai pembicaraannya juga dengan kalimat tasybih, tetapi dengan

menggunakan sh.·(~hal ji'il mudhari (mas& sekarangl yang akan datang)" <i c; ~ c: .:

,-",~UI <i c;:, ~I:, ._:.JI " yang artinya: Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di

!angit dan apa ydng ada di bumi.

86 Lihat lIb" Zaid, OVei/, h. 208

Page 128: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

surat sebelum dan surat sesudahnya. ~ah&sia tersebut tercermin antara lain misalnya

pada surat al-Ohuha.

Oi awal surat al-Ohuha Allah menjelaskan tiga hal yang berkaitan dengan

nubuwwat90 deng111 f:nnannya:

Kemudian surat al-Ohuha tersebut ditutup dengan ayat-ayat yang berkaitan

dengan tiga hal menyangkut keadaan Rasulullah saw, sebelum di utus menjadi Nabi,

yang tercer:nin dari ayat:

u,1S- !j::G,.'J) (V) 0~ UC:O !j:G:.)) (\) 0)"ti \: _-!" !j~ r-J;,

,,,(A) Ji:-l;

Keadaan Rasulullah saw. yang digarnbarkan dalam ayat di atas, kemudian

segera mt:ndapat jawabannya pada surat al-Syarh berikut ini:

" __ __ (fJ

(r')!j~ ~~r ,:?lJl(\)!j~j)

, "(%. )~}'~ ~:lJ G..;~)

,

'Xl Dari pcnafsiran scmacam ini ada diantara ulama tafsir yang menafsirkan a/~Kau'sar denganal-Nubmval, sepmi dilakukan Aisyah Abd ai-Rahman Bint al-Syathi, dalam kitabnya: AI-Bayan Li al­Qur'an aI-Karim

134

Page 129: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Ayat-ayat di qtas pada surat al-Syarh tidak lain adalah bentuk memulyakan

Rasulullah saw. Berupa nikmat yang di anugrahkan Allah kepada Rasul-Nya.91

Bentuk-benulk al-Kautsar lainnya bd<.aitan dengan ayat-ayat sebelumnya ia

kemukakan Sa.U persatu yang masing-masing menunjuk pada makna al-Kautsar.

Kemudian pada surat ai-Thin Allah juga memulyakan Rasul melalui tiga

macam anugrah: (I) Allah bersumpah dengan negerinya (Meki<:ah), sebagaimna

isyarat dalam ayat: j;-o'j\ JJ.,JI .L>J, (2) terbebasnya umat Rasul dari neraka

sebgaimana diisyaratkan olell ayat: I.i-'i j<1I\ 'jl, (3) diperolehnya pahala yang

ditujukan oleh 1yat: '-'r ~ .f""i~ 92

Adapun hubungan surat al-KaUi 'ar dengan surat-surat sesudahnyH, antara lain

Ja contohkan :kngan surat-surat berikut ini, di antaranya dengan sural al-Kajirun

Pada sural aIKdji."ul1 Allah secara tegas di awal surat memerintahkan kepada

Rasulullah secara terang-terangan untuk tidak menyembah tuhan-tuhan sesembaharJ

mereka, serta secara terang-terangan lewat surat ini Allah telah membatalkan agama-

agama mereka.

Sikap '.egur Rasulullah menyampaikan risalahnya secara terang-terangan ini

merupukan ar. ugral' dari Allah (al-Kaulsar), sebagai dzat yang akan menjamin

91 Lihal Fakhruddin al-Razi , op.cit, h. 11992 Ibid Lihal;uga penafsiran beliau tentar:g al-Kaustar ini pada surat al- Alaq, al-Jalzalah, al­

Qadar, al-' Adhiy,-l, >I-Takatsur, al-Ashr, al-nl dan al-Quraish.

135

Page 130: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

keselamatan dirinya, hal seperti ini juga dicerminkan dari sikap tegamya Nabi Musa

ketika dipen,"ahkan oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada Fir'aun dan

bala tentaranya. Karcna itu menurut Fa:,hruddin al-Riizi dengan mengutip sejarah

beliau (NafJl) ketika disuruh berhenti untuk berdakwah dengan diiming-imingi

berbagai tawara~ seperti akan diberi harta 1cekayaan, dikawinkan dengan wanita yang

paling cantik, dan kafir Quraish siap mengangkatnya menjadi pemimpin, Rasul

menolak ajakan mereka. Keberanian ,jar; sikap Rasul ini karena ada jaminan dari

Allah swt. sebngaimana dijelaskan dalan' berlJagai ayat misalnya: U"UI if .!.""I----e""""! ];,IJ ,

ayat lain menc;atakan: ];,1~ <,,>..;-J, ~4. Ayat-ayat tersebut merupakan bagian dari

kmunia yang Allah berikan kepadanya, dan karunia itu tidak lain menurut Fakbruddif'

al-Riizi adala'l " al-Kaulsar".93 Setealah Allah menjelaskan beberapa hal yang

berkaitan dfl,gan anugrahnya pada sural al-Kajiriln, Kemudian pa(:a surat

sesudahnya: Al-;khlas dan mau'idzalaini Allah menutup surat-surat dalam al-Qur' an

dengan menje!:lS:{dn keluhuran (keagunf,an) nama dan sifat-sifat-Nya lerta jalan

yang harus ditempuh oleh umat Muhammad yaitu berlindung hanya kepada Allah.94

Dari bebcrapa contoh surah di atas, jelasla'J bahwa yang menjadi titik tekan

al-Riizi ketikL m('nJelaskan munasabah antaramrah dengan surah sebelum:Jya,

metode yang ia gUllakan adalah dengan melihat tema sentral dari surah-surah tersebut

berikut premis·premis yang mendukungnya. Apa yang dikemukakan al-Riizi penulis

9J Ibid,. h. '2194 Ibid, ;1. 122.

Page 131: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

belum melihat bantahan atau kritikan dari para mufafsir sesudahnya seperti al-Biqit'l,

Abdul Kar'Jn ai-Khatib, Sayyid Hawa, bahkan pendapat merel(a cenderung sama dan

saling menguatkan satu sama lain. lni menunjukkan bahwa keberadaan susunan ayat

dan surat da~am al-Qur'an merupakan sua'u mukjizat yang bila dicari hikmah dibalik

susunann' a kita akan menemukan berbagai rahasia yang terkandung di

dalamnya.Oe:lgan demikian kandungan isi surat dalam al-Qur'an dengan kandungan

isi surat lainr.ya adalah mata rantai yang saling menjelaskan yang tidak boleh di

abaikan begitu saja oleh mufasir y'lng henJak menafsirkan suatu surah teltentu.

b. Hubung!'ll Awal Uraian Sure.t dengan Akhir uraian Surat

Ayat al-Qur'an satu sama loin merupakan satu kesatuan yang bagien­

bagiannya saling menafsirkan, baik antara ayat dengan ayat yang saling berdekatar.,

rnaupun antara pangkal ayat dengan akhir ayat. Karena itu dalam sebuah penafsiran

mufasir tidal( boleh rnengabaikan begitu saja kontek ayat yang satu dengan ayat

lainnya, terrn3suk di dalarnnya rnengabaikan konteks ilUbungan awal uraian surilt

dengan akhir lh'aian sural. Model hubungan (muniisabah) ini banyak dikemukakan

Fakhruddir dl· Ritz! dalam tafsimya sahh satu contJhnya adalah muniisabah antara

awal uraian SUnlt al-Baqarah dengan penutup surat tersebut. Oi awal surat al-Baqarah

Allah memu.ii crang-orang yang bertaqwa (mullaqin) yang beriman kepada yang

ghaib. mendi,'kan shalat, dan menalkahkan sebagmn hartanya,95 sebagaimana terlihat

dalam teks cer:kut ini:

95 Lihat, Q.S. al-Baqarah [2] : 3.

137

Page 132: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Oi akhir sural Allah memberikan penjelasan bahwa mereka yang dipuji diawal

surallersebul ac1alah umal Muhammad saw., sehingga dikatakan:

Mereka ynng disebul dalam ayal di alas menurul FakhfUddin al-Razl, itulah

•yang dimaksud "Ieh firman Allah di awal surat al-Baqarah dengan ungkapan : ;:,.-...,.ul

'" t ,. ...dan firman Allah di akhir sural: I..:.ilil) Ie'.. '., I}U) merupakan

jawaban lerhadap maksud ayal: 0J;~~; r-:-Gjj ~) iLl:d1 0~). Oemikian pula ayat

(~I ~l'J ,,-...;'~ &I~) adalan yang dimaksud dalam firman Allah di awal surat

dengan ayal ,,~;~ ;~U4). Pada ayal selanjulnya Allah menjelaskan bagaimana

sikap orang-orang )an~ mengharap (tadharu') keridhaan pada Tuhan-Nya akan

% Q.S. al-Baqarah ; 2J : 285

138

Page 133: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

mengatakan: lfl0.f }~ :.,~ L...s~IJi U c.:~ sampai akhir surat. Ayat tersebut menurut

Fakhruddin al-Razi aw lah maksud dari finnan Allah di awal surat dengan ayat: ~)

::,~I ;..:. ~}i ri':~ ~~ <.5:";' ~. Dari beberapa ayat tersebut di atas jelaslah terdapat

. I' d kh" 97persesuamn antara awa urman surat an a Ir uramn surat.

Bcrkaitzn dergan mundsabah jenis ini, al-Bigai dalam berbagai uraian

tafsirnya sangat menekankan pentingnya memperhatikan masalah ini, dan

menu,'utnya inilah keistimewaan susunan ayat-ayat al-Qur'al1, dimanfl akhir uraian

selalu berkai'an dengan awal uraian surat.

MenU! Jt al-Sigai akhir surat al-Bagarah ini sangat serasi denga'l

pembukaannya. Pada pembukaan surat diuraikan sifat-sifat orang mukmin yanr,

percaya p1da al-Kitab yang tidak mengandung sedikitpun keragllan di dalamnya,

maka di akhir surat ditutup dengan pernyataan percaya kepada apa yang diturunkan

Allah setelah sebelumnya menjelaskan soal nafkah yang juga merupakan uraian awal

surat ini, dalam ':>entuk yang serasi dan berkaitan erat dengan tuntunan perintah dan

larangan-Nya, serta pengungkapan sifat sifat-sifat terpuji bagi hamba-hamba-Nya,

serta Rasul s~.w. Dari sini terlihat, penutup ayat ini berbicara tentang keima:lan Ras'l!

dan pengikut-pengikut beliau rnenyang';ut kitab yang diturunkan kepada beliau dan

kitab-kitab secelumnya serta seluruh Nabi dan Rasul, dan rnenguraikan pula ucapan-

lIcapan merek.! ya:lg menllnjllkkan ketundukan dan kekhusyuan mereka. Dalam

97 Tafsir Mddlih al-Ghaib, Op.cil, Jilid IV, h. 139-140.

Page 134: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

penutup ayat ini, seakan-akan ada yang t<~'tanya, " kini berakhir sudah uraian suah

ini, maka bagLimana sikap orang-orang Y1ng kitab ini diturunkan kepada mereka?"

jawabnya adalah: Rasul telah beri~an kepada apa yang diturnkan kepadanya dari

Tuhan-NyG" demikian iJula orang-orang yang beriman, dan seterusnya. Demikian pula

Sayyid Qutub dalam tafsirn;'a berpendaoat sama, bahwa kedua ayat terakhir ini

merupakan penutup surah al-BaC:,arah dan berkaitan sangat erat dengan awalnyam

sekaligus merulJakan kesimpulan dari ur!lian-Ulaian surah ini.98

Sementara Sayyid Hawa lebdl jelas lagi menguraikan bagaimana hubungan

awal surat al-Baqarah dengan penutupnya. Menurutnya akhir surat al-Baqara~

ffi'orupakan kesi',lpulan (ikhlisar) dari apa yang dijelaskan pada bagian terdahuh..

surat tersebut. Hawa memandang surat al-Baqarah terdiri dari tiga bagian:

Muqaddimal"" bagian tengah, dan penutup.99

Adapun ..yat-ayat yang masuk dalam kategori muqaddimah terdiri dari 20

ayat yaitu [lyal pertama sampai ayat 20. Pada ayat-ayat tersebut Allah membagi

kelompok manusia pada tiga bagian: Muttaqin, Kdfrin, dan Mundjiqin berikut sifat-

sifatnya. Selan.iutnya bagian pertengahan terdiri dati tiga bagian yaitu bagian pertama

98 Lihat Qdraish Shihab, TaJsir al-Misbah. (Jakarta: Lertera Hati, 2000), Vol. I, h. 576.~, Pendapat hawa ini juga sejalan dengan apa yang dikemukakan Abdullah Darraz, MenurUl

Darraz sura" al-Baqarah ini dimulai dengan SUSl\nan uraian sebagaimana dapat dibagankan sebagaiberikut: Bagian prrtama (I). Pendahuluan, isin}a berbicara tentang al-Qur'an. Bagian kedua (2)berbicara tcntang unian yang mcngandung empat tujuan pokok, yaitu;I). Ajakan kepada ,eluroh umatmanusia nntuk memeluk Islam, 2).Ajakan ekepada Ahlul Kitab agar meninggalkan kebathilan merekadan ikut memeluk ajaran Islam, 3).Penjelasan tentang ajaran-ajalan al-Qur'an, 4),Penjeasn tentangdorongan dan rn'Jliva;i yang dapat mendukung pemeluknya melaksanakan ajaran Islam, dan padabagian ketiga yaitu penutup berisi tentang penjelasan siapa yang mengikuti ajaran ini serta penjelasanten tang apa yang diharapkan oleh mereka untuk dapat mereka peroleh dalam kehidupan di dunia dan diakhirat. Lihat Quralsh Shihab, Mukjizal A/-QuI' 'an, (Bandung: Mizan, 1997), h. 253.

140

Page 135: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

dimulai dari aypt 21 sampai dengan ayat 164 berbicara tentang seruan kepada

manusia sccara umum untuk menempuh jalan yang menyampaikan kepada taqwa,

dan meninggalkan setiap :arangannya. Bagian kedua dimulai dari ayat 168 sampai

.dengan ayat 207 merupakan kelanjutan dari bagian pertama yaitu seputar masalah

taqwa kepada A'lah berikut dalil-dalinya, rinciannya, penjelasan rukun-rukunnya,

syarat-syaratnyu, dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.. Bagian ketiga,

dimulai dari ayat 208 sampai dengan 284 berisi seruan masuk kedalam ajaran Islam

secara kafrah, pe~jelasan m,)ngena: aturan-aturan syari'at Islam, kepemimpinan,

pemeliharaan harta, dan pengaturan slstem ekonomi.

Pada bagian penutup, rnenjelaskan apa yang dilakukan pada bagian pertama

dan kedua semua~ya l'erpulang kepada keimanan, pendengaran (seruan), keta'atan,

dan taubat dan inilah maksud dari keterkaitan ayat pertama dengan akhir ayat.

Selalljutnya pelaksallaall ajarall-ajaran tersebut berupa taklip (tuntutan) semuanya

berpulang kepada tillgkat kcmampuan mallusia itu sendiri. Adanya taklif ini karena

disebabkan adanya balasan (al-Jaza), dan siksa, dan inilah yang disebut kan oleh

kh ' k d' 100a II' ayal e uu dan pellulup suraL

Dari uraiall di atas, kita dapat berkata bahwa kritik-kritik yang ditujukan

kepada sistematika al-Qur'an, pada hakikatnya lahir dari kedangkalan pengeta:llIan

tentang al-Qp"'an dan tujuan kehadiral1l1ya. Bahkan lebih jauh jika kita menoleh

kepada cara al-Qur'an disusull seper:i dikemukakan pada beberapa uraian

sebelurnll.va seperti pendapat Rasyd Ridha di awal bab ini, maka tiGak berlebihan jika

100 Lihat, Sayyid Hawa, Tq,s;r al-Ascis, Op.dl, h. 674.

141

Page 136: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

ada elama yang hup,"ndapat bahwa sistematika al-Qur'an merupakan mukjizat

tersendiri disamping mLkjizat-mukjizatnya yar,g lain.

C. Mun6sabah antara awal surat dengan akhir surat sebelumnya

Contoh mundsabah jenis ini adalah munasabah antara awal surat al-Jalzalah

dengan akhir surM sebeillmnya (al-Bayyinah). Sebelumnya kita lihat terlebih dahulu

teks kedua surat ttrsebllt:

J i> __ '" , .. ." 0.... /0 ." __ " ""CI"" '"C. 0C~1 Jlij( \' )4J~i Jo~tJl ~..:;:'ij( \ )4JI)j Jo~tJI c.::J)j bl

'" ". ........ '" ...

Altinya·. Apabila bumi diguncangkan (dengan guncangan yang dahsyat), danbumi telah m~ngeillarkan bcban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusinbertanya "meht~apa {bumi jadi beghi}", pada llari itu bumi menceritakan beritanya,karena sesllnrgllhnya TlIhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya,Pada hari illl manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam­macam.Supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereb.Ei1rangsiapa yang mengeljakan kebaikan seberat zarahpun, niscaya dia akan meliha:(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarahpun,niscaya dia akrn '11elihat (balasan)nya pula. (QS. AI-Zalzalah: 1-8).

14"

Page 137: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

~ ~ 1 ' • 0 • , , lIW

,~~[;,.all U! IJrl Cj(i)QI c 0- ,

UI yG:S01 ly)1~ <YJ .. , ,,

, ,

01.5-> I}):j ~LtaJI \ ' ." ;\~;~ •~~J.;l ~U:'j ~::U\~J, , , ,

Artinya: (I) Orang-orang kafir yakni ahJi Kitab dan orang-orang musyrik(mengatakan bahwa Plereka) tidak akan meninggaJkan (agamanya) sebelum datingkepada mereka bukti yang nyata; (2) yai,u seorang Rasul dari Allah (Muhammad)yang membacakan lemorran-Iembaran yang disucikan {aJ-Qur'an}. (3) Didalamnyaterdaat (isi) kitab-kitalJ :'ang lurus. (4) Dan tidaklah berpecah belah orang-orangyang didatangkan al-.'(i~ab (kepada mereka), meJainkan sesudah datang kepadamereka bukti yang ny 1ta. (5) Padahal mereka tidak disuruh kecuali supayamenyembah Allah dengtn memurnikan keta'aclll1 kepada-Nya dalam (menjaJankan)agama dengan lurus dan ,upaya mereka mendirkan shaJat, menunaikan zakat; danyang demikian it,Jiah agama yang lurus. (6) Sesungguhnya orang-orang kafir yakniahli Kitab dan orang-or'lI1g Musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; merekakekal di dalanya. Mereka itu adalah seburuk-bu7l:k makhluk. (7) Sesungguhnyaorang-orang yang beriman dan menge~:akan amal shaleh mereka itu adaJah sebaik-

143

Page 138: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

baik makhluk. (8) Balasall mereka disisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yangmengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.Allah ridha terh'ldap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian ituadalah (balasan) b'lgi orang-orang yang takut kepada Tuhannya. (QS. AI-Bayyinah:1-8).

Hubungan (munasabah) awal surat dengan akhir ,;urat sebelumnya bisa dilihat

dari beberapa segi. Perlama, Dada surat sebelumnya (al-Bayyinah) Allah berfirman:

r-i-~ ~ ;J>Yi--;' rlalam ayat ini menurut Fakhruddin al-Razi seakan-akan orang

mukallqfberkata "kapall balasan itu diperoleh/di dapat",JOI maka pada awal sural al-

Jalzalah Allah member kan jawabannya: l.r\~j :;'~UI ~)j I~! yaitu tatkala bumi, .,....

diguncangkan aengan goncangannya yang dahsyat (kiamat). Pada ketika itu semua

orang berada dalam Sl:asana ketakutan ( khaufJ s~dangkan mereka yang diterangkan

pada akhir ayat sural al-Bayyinah berada dalam suasana aman yang merupakan

balasan dari Allah SWT. 102

Kedua, Setelah Allah menyebutkan janjinya bagi oran?: mukmin dan ancaman

bagi orang-orang !mfir, ilada sural al-Jalzalah Allah seakan-akan ingin memb~rjbn

tam bahan ancanan bagi mereka yang kat.r. Mereka yang kafir mengatakan "mengapa

bumi ini bergl'ncang". Pada waktu itu sebagaimana digambarkan pada ayat lain wajah

manusia t';rbagi dua: "Ada yang berseri-seri (putih) dan ada juga yang masam

(hitam). Kedua kelompok manusia ini d'llarn ayat tersebut merupakan gambaran

lOt \raitu balasan berupa syurga dJUl keniknlo.,tan yang ada di dalamnya.102 Ibi(!, h. SR.

144

Page 139: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

manusia ketika berada dalam suasana par.ik .jengan tibanya hari kiamat. Gambaran

kedua kelomrck manusia tt;rsebut terkumpul dalam akhir ayat kedua sural, yaitu

kelompok yang 0eramal ketajikan (khair) dan kelompok mereka yang beramal

kejelekan, mereka akan mendapat balsannya sekecil apapun. 103

Pendanat f\l-Razt di atas dipertegas kembali oleh Sayyid Hawa. Menun;t

Hawa hubur.,gan kedua surat tersebut adalah saling menjelaskan, dimana surat a\-

Zalzalah merupakan kelanjutan dari surat al-Bayyinah. Kelanjutan disini bukan saja

dilihat dari seei ferfib mushaf, melainkan kandungan kedua surat tersebut saling

berdekatan. Kedekatan hubungan ini tercermin pada kandungan akhir surat, yang

berbicara mengcnai balasan yang akan diterima oleh kelompok kafirln dan kelompok

mulanintn pada hari kiamat. Dan pada surat al-Zalzalah Allah berbicara tentang hari

tersebut besertr :Ial-hal yang berkaitan dengannya, seperti Hisab (perjitungan) dan

balasan Uazil).II I

Bcrkaitan dengan hubungan akhir surat al-Bayyinah dan awal surat al-

ZaI7.alah, :mr.m al-Razt tidak menjelm,kan panjang lebar mengenai keterkaitan

hubungan kedua surat tersebut, karena sebagaimana kebiasaan beliau yang selalu

berpindah-pind:l1I ,jari ur~ian yang satu pada uraian berikutnya sesuai dengan

permasalahan y?ng di ajukannya. Namun demikian berdasarkan keterangan tersebut

kita dapat melihat bahwa ayat-ayat al-Qur' an selalu berantai dalam hal saling

menjela3kan, y?ng dalam istilah Sayyid Hawa disebut dengan tasalsul (saling kait-

lOJ Ibid

'''' Sayyid H.lwa, Taftir al-Asas, op.cil.Jilid II. h. 6632.

145

Page 140: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

mengait satu "a, '1h lain). Contoh-contoh I~innya bisa kita lihat dari penafsh~m al-Riizi

mengenai hubung?n akhir surat al-Najm uengan awal surat al-Qomar. Pada surat al-

Najm Allah me·,gemukakan ayat: ;\;j'Y\ ..::.....-jj\ yang artinya telah dekat datangnnya

hari kiamat, maKa pada sural al-Qomar Allah me.lje!askan apa yang disebut pada

akhir sural al-Nujm tersebut dengan ungkapan:~1 J..---'"I., ~L..JI <.::-;.;;\ Contoh

lainnya juga bira dilihat mundsabah antara akhir surat al- Qomar dengan awal surat

aI-Rahman. Dial<hir sural al-Qomar Allah menerangkan tentang balasan yang

diterima oleh mereka yang t.aqwa berupa syurga dan mereka berada ditempat-tempat

yang dbenangi rlisisi Tuhan yaw!: berkuasa, sebagaimana dikemukakan dalam ayat:

j-';';"~ !l-'-'->- . Kalimat iqlidar dalam ayat tersebut hlenunjukkan pada kehebatan

dan keagungan Allah, dan paja yang demikian itulah terletak kerahmanan Allah,

sebagaimana kemurahan berupa anugrah itu dijelaskan selanjutnya pada surat al­

Rahman. 105

2. Munfisabalz anta: ayat

Sistemalika susunan ayat-ayat al-Qur' an memang tidaklah seperti sebuah

karya ilmiah dimana a'1tara bagian-bagiannya terpt,kus pada satu pembahasan sampai

tuntas (kohem). AI-Qur'an tidaklah demikian. Ketidak teraturan ayat-ayat al-Qur'an

yang demikian itu justru menurut Rasyid Ridha disitulah letak keistimewaan al-

105 Tajsiral-Kabir. op.ci!, Jilid 15,h. 83.

146

Page 141: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Qur'an. Menurut Ridha jika ayat-ayat al-Qur'an ketika berbieara tentang satu

persoalan sampai tuntas tentu orang akan bosal! membaeanya. Dan tentu saja

informasi yang di dapat sang pembac.a hanyalah terpokus pada satu bahasan

saja.Tetapi .;:ka kita membaea dan memperhatikan satu surat d'lri al-Qur'an pasti kita

akan mempero,eh sekian banyak informa li yang diberikannya, karena setiap kali kita

membaea sat'l atau beberapa ayat, pada ay~+. selanjutnya tema yang dibiearakan akan

berbeda de:Jgan tema sebelumnya.

Disisi Ir.1O, al-Qur'an enggan memilah-milah pesan-pesannya agar tidak

timbul kesan hahwa satu pesan lebih penting dari pecan lainnya. Allah swt. Yang

menuumkan ai-Our' an menghenrlaki agar pesan-pesannya diterima seeara utuh.

Karena itu al-Our'an mengeeam orang Yahudi, sebagaimana yang diungkapkan pada

QS. AI-Baqarah ~2]: 85:

"Ad:Jkah kalian pereaya kepada sebagian (pesan) al-Kitab dan mengingkari

~,,\)agian lain,1) 1? Tidak ada saksi bagi yang melakukan yang demikian itu dari

kalian, keeuali Ilista dalam kehidupan dunian dan pacta hari qiyamat nanti mereka

akan dikembal;kan kepada siksa yang pedih. Allah tidak lengah dari apa yang kamu

perbuat QS. \I-Baqarah [2]: 85.

Ayat-ayat ~I-Qur'an merupakan serat yang membentuk tenunan kehidupan

seorang Muslim s"rta benang yang menjadi rajutan jiwanya. Karena itu seringkali

pada saat al-QJl 'an berbieara tentang suatu persoalan, menyangkut satu dimensi atau

aspek tertentu, tii:>a-tiba ayat lain muneul berbicara tentang aspek atau dimensi lain

147

Page 142: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

yang secara :,epinJis tidak slaing berkaitan. Bagi yang tekun mempelajarinya akan

menemukan kes"r'lsian hubungan yang amat mengangumkan itU. I06

Dibali:< penggalan ayat-ayat der gan beragam tema yang selalu berpindah-

pindah itu tentu slja ada maksud dan tujuan tertentu dari Allah sebagai pemilik kitab

suci, salah satu diantaranya adalah untuk mengingatkan manusia khu3usnya kaum

Muslim bahwa 'ljaran-ajaran al-Qur'an ada'ah satu kesatuan {erpadu yang tidak dapat

dipisah-pisahkan. Karena itulah para ulama kemudian berusaha menemukan

keserasiannnya. Dar; jenis-jenis mundsabah antar ayat dalam tafsir Mafdlih al-Ghaib

ditemukan jenis-J';r.is mundsabah sebagai berikut:

a. Munasaball antara ayat dengan ayat dalam satu surat

Contoh dari mundsabah seperti ini misalnya oisa kita Iihat dari uraian

Fakhruddin al-R:u:i ketika menerangkan mundsabah antara ayat 2 dan 4 dalam sural

al-'Alaq. Pada surat tersebut setelah Allah menjelaskan tentang terciptanya manusia

dari " al-'alaq" ( ~::.r--. ;:JL.:J~I J.-l;. ) pada ayat ke tiga, dan pada ayat berikutnya, . .

Allah m.)ngiring; ayat tersebut dengan ayatl kalimat: (t)~~~ \?~I (\,,)r:f'ul :d.J:, f:rJI

Secara sepintas (dhahir ayat) s~()lah tidak ada kaitannya (munasabah) antara

diciptakannya manusia dengal1 pengajarnn melalui kalam. Namun setelah diteliti

106 Quraish Sh,h.t, Mukjizal al-Qur 'an (Bandung: Mizan, 1997). h. 243.

148

Page 143: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

secara mendalarn temyata :erdapnt hubungan (mundsabah) di antara ayat-ayat

tersebut. Pada ayat pe1:anJa Allah mJn.ielaskan tentang keadaan manusia yang tercipta

dari " 'Alaq " yaitu segumpal darah. Hal ini menurut Fakhruddin al-Riizl adalah

gambaran betapa rendahnya manusia bila dilihat dari asal kejadiannya. Pada ayat

berikutnya Allah menje ,askan dengan firmannya :

sebagai gambamn dad seorang 'iili"l (yang memiliki pengetahuan) yang berarti

gambaran manusia yang mulia bukan gambaran mar.usia yang hina (rendah).

Dengan pengalihan penciptaan manusia dari segumpal darah " al-Alaq"

kepada pengajaran dengan Kalam dapal di jelaskan bahwa Allah telah menglh1gkat

martabat mal, lsia yang hina dina menj1di manusia yang mulia yang berbeda dari

makhluk Allah lainnya. 107Demikian aJ-RiizI memberikan penafsiran berkaitan

dengan m-.ndsabah ayat tersebut.

BentL.k munfisabah ~,eperti tnl Juga bisa kita temukan pada penafsiran

Fakhruddin al-Riizl ketika menjelaskan hubungan antara ayat 6-8 surat al-jumu'at

dengan ayal 9 da" 10 surat al-JumJ'at:

'07 Fakhruddin al-R2zi. Taft;ir Mafdtih al-Ghaib. Op.Cit.Juz. XVI. h. 17.

149

Page 144: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Artinya: Katakanlah: "Hai orang·:orang yang menganut agama Yahudi, jikakamu mendal:wakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukanmanusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah oran:s­orang yang IJena~".(6) Mereka tiaoa akan mengharapkan kematian itu selama­lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tang8lll mereka$',ndiri. Dan Allah Maha Mengetahui t kan orang-orang yang zalim (7) Katakanlah:"Sesungguhnya ::ematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematianitu akan menelllui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yangmengetahui yallg ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telahkarnu kerjakan"(8) Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikansembahyang :)ada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dantinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui(9) Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamuberuntung.(1 C),

Pada ayat t;-8 di atas Allah menjelaskan sikap orang-orang Yahudi yang tidak

menginginkan kematian (Iari dari kematian), karena kecintaan mereka terhadap dunia

dan kenikmat'\n yang ada padanya. Sikap kecintaan pada dunia dan kenikmatan yang

ada padanya juga dilakukan oleh orang-orang beriman seperti kesenangal' mereka

melakukan akar! jual beli, bahkan hingga menjelang pelaksanaan ibadah shalat

150

Page 145: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

jum'at.108 T~tapi kecenderungan oran;s-orang yang beriman pada dunia dan

kenikmatan yang ada di dalamnya dibatasi oleh Allah berupa peringatan atau seruan

untuk melaku!;an 3halal jum'al sebagaimana terlihat pada ayat 9 yang berupa seruan

mcngingat Alihh (.JJ! J;., ~11~~), untuk melakukan ibadah kepadanya sebagai, """ "

salah satu benluk amal bual bekal di akhirat kelak. Dari ayat 9-10 ini Allah

memberikan peringatan kepaoa kaum mukr.linin agar jangan sampai meniru sikap

orang-orang Yahudi dengan kecintaan mereka pads dunia dengan sangat berlebihan,

hingga mereka lupa terhadap kehiriL,pan akhirat (kematian) padahal dunia dan segala

yang terdapal di dalamnya adalah lana, sedangkan kehidupan akhirat adalah abadi

(kekal), bahkan leblh baik sebagaimana disebutkan pada salah satu ayat: or->-'1\)

- \ . 109l.5"-' )y.

Contoh lainn:!a bisa kila lihal dari hubL'lIgan antara ayat 15-19 pada surat al-

Niiz;'iil dengan ayat sebelumnya:

..- " __ .,i... '" __ ... ... ... ". ~ 0

(\ i);j>W~ ~ b~(\ r')o:b-\) o;"j ~ C~(\ ,,)or.~ o,-? bl:::J.t"" " " ..- -".,.. .... ,.."..

I ;,; Hal ini terJihat dari ungkapan ayat: "tinggalkanlahjual belill,,,' Ibid, h. 9.

151

Page 146: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Artinya: (On:ng-orang kafir) bc-rkata: "Apakah sesungguhnya kami benar­benar dikembalikan bpada kehidupan semula? Apakah (akan dibangkitkan juga)apabila kami telah melljadi tulang belulang yang hancur lumat? Mereka berkata: "Kalau demikian, i,u rcdalah suatu pengembalian yang merugikan".Sesuusunguhnyapengembalian itu han"lalah dengan satu kali tiupan saja, maka dengan serta mertamere:za hidup kembali dipermukaan bumi. (QS. AI-Nilzi'ilt [79]: 10-14).

'" " :; Q "" "" '" 0 <) J.... "".-< ".. ,.,.

::;;~ Jl 2.J.7..G~\)( \ II)J) 0\ Jl :::.u J." Jii( \V)~ ;j'l 0'j-'r-J ~l" '" ..- "'... "..

Artinya: 3udah sampaikah kepadamu (Ya Muhammad) kisah Musa. TatkalaTuhannya I,1~manggilnya di lembah suci ialah Lembah thuwa. " Pergilah kamukepada Fir'nun, sesllngguhnya ia telali melampaui batas. Dan katakanlah kepadaFir'aun " A(~akah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)".Danakamu akan kupimpin kejaln Tuhanmu suaya kamu takut kepada-Nya. (QS. AI­Nilzi'at [79]: 15-19).

Ayat di atas secara lahiriah nampaknya tidak ada kaitannya, dimana ayat-ayat

sebelumnya berbicara tentang keadaan lImat yang di dakwahi oleh Rasul,

(Muhammfld, s~w.), namun persoalannya kemudian berpindah kepada kisah Musa

pada ayat I~-19. Menurut Imam al-Razl kedua kisah itu ada kaitannya (munasabuh

nya) dan hr: ini dapat dilihat dari dua segi.Yang pertama, pada awal surat ini (,\1-

Nazi'at) Ajlah mengisahkan tentang s:kap kafir Quraish yang mengingl:ari tetjadi'lya

hari qiamat ( b~rbangkit), bahkan mereka mengolok-olok dan mengejek Rasul dengan

ucapan:or-l.>' ;.? ;:,( d-J.; . Dengan sikap-sikap yang meml:>angkang :'ang ditujukan

152

Page 147: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

kafir Quraish t"rsebut membuat Rasulullah sesak (mangkel), kemudian pada ayat 15-

19 Allah mer~ranbkan kisah Nabi Musa dengan Fir'aun. Dalam ki~ah tersebut

diceritakan bagaimana sulitnya Nabi Musa memberikan atilu menyampaikan wahyu

ilahi kepada Fie'qun dan kaumnya tetapi mereka tidak mau beriman bahkan

memusuhinya. Ya,lg kedua, Dilihat dari segi kekuatan dan kekuasaannya Fir'aun

lebih kuat dan berkuasa daripada kafir Quraish. la memiliki pasukan dan tentara yang

kuat. Tetapi F:r'dur yang gagah dan memiliki tentara yang kuat tersebut dengan

sangat mudah ,jib:nasakan oleh Allah swt.11OKelornpok ayat ini diuraikan se!Jagai

ancaman kep:lda para pendurhaka yarg menentang adanya hari kebangkitan,

sekaligus sebagai penenang bagi Rasul dalarn menyarnpaikan misi dakwahnya.

Dengan demikian ada ke;amaan kisah antara kondisi masyarakat yang dihadapi

Rasulullah dengan kondisi masyarakat yang di alami oleh Nabi Musa a.s. 111

Hubungan antara ayat dengan ayat pada surat ai-Nazi 'at tersebut persis sarna

dengan hubunl!an antar'a ayat 9-17 pada surat al-Qomar dengan ayat sebelumnya.

Pada ayat 9-17 sebagaimana terlihat dibawah ini meceritakan kisah pernbangkangan

yang dilakukan ok'il kaum Nabi NU'l:

110 Tafsir iHafatih al-Ghaib, Op.Cil, vol. 16.11.53III Lihat juga hubungan (munasabah) awal surat al-Baqarah an tara ayat 2 dengan ayat 5.

Lihal Tarsir Mardtih at-Ghaib, op.dl, vol. I. h. 38.

153

Page 148: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Artinya: (I) Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah tebelah bulan. (2) Danjika mereka (orang-orang Musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizatO merekaberpaling dan berkata: " (lni adalah) sihir yang term, menerus". (3) dan merekamendustakan (Nabi) dan mengikut1 hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telahada ketetapannya. (4) Dan sesungguhnya telah dating kepada mereka beberapa kisahyang di dalamnya tcrdapat cegahan (dari kekafiran), (5) itulah suatu hikmat yangsempurna, maka eringatan-peringatan itu tiada berguna (bagi mereka). (6) Makaberpalinglah kamu dari mereka (Ing2t1ah) hari (ketika) seoarang penyeru (malaikatOmenyeru kepada seSJ~tu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan),(7) sambi!menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari lkuburan seakan-akanmereka belalang yanr, beterbangan, (8) mereka dating dengan cepat kepada penyeruitu. Orang-orang :<afi1 berkata: " Ini adalah hari yang berat". (QS. AI-Qomar [54]: 1­8).

Apa yang disir.ggung pada ayat 1-8 di atas berkaitan dengan kisah umat

terdahulu, maka pada ayat 9-17, AII::h mengemukakan kisah-kisah umat sebelumnya

antara lain kaum Nabi Nuh, sebagai pemberitahuan kepada Nabi Muhammad, bahwa

kaumnya bukanlah satu-satunya kaurr yang mendustakan Rasulnya. Mereka tak

ubahnya sererti umat-umat terdahulu, bahkan mereka lebih ingkar dar. sombong, dan

bahwJ Nal'i-nabi sebelum Nabi Ml'hammad mengalami cobaan yang sama

sebagaimana yang di alami Rasulullah S'iW. Dengan demikian ayat 9-17 merupakan

penenang bagi Rasul ( taqwib a/-Qa/bu) dalam menyampaikan misi risalahnya. 112

Con\oh lainnya dari hubungan ayat dengan ayat dalam satu surat, misalnya

terlihat da"i hubungan antara ayat 26-27 surat al-Baqarah dengan ayat-ayat

II" Ibid, Vol 15. h. 37. Ayat-eyat Sem1Ca r J ini menurut al-Riizi banyak sekali macamnya.

155

Page 149: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

;) ... ~... 0 ...... J. ... ... ~ ...

(\ O)5~:/ J~ a.;\~ \,),8") :uf,(\ t)~ 0l5':;J ~::;.. \~'~c4 c$;..J~... ... ...... ......",.

.. ... 0 \1 ...... J... ... ...... J. ......... ... ...

(\ V)~·J:. ~ ~ 5.ill 0\~:,aJ\ lj~;"; J.E.l::' (\ ''\)).It::, l.s!\j$, 0l5'~-1'" ... ... ... ... ~ ",.

Artinya: Scbelu:J1nya mereka telah pula mendustakan kaum Nuh, maka merekamendustakan namba Kami (Nuh) daJ~ mengatakan: " Dia orang gila gila dan diasudah perna'] diberi ancaman",(10) Maka dia engadu kepada Tuhannya:"bahwasanya al<U ini adalah orang yang dikalahkall, oleh sebab itu tolonglah (aku)".(II )Maka K",mi ~ukakan pintu-intu langit dengall (menurunkall) air yang; tercurah.(12) Dan krmi jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-airitu untuk satu urusan yang sungguh te'ah ditetapkan. (13) Dan kami angkut Nuh kealas (bahtera) jang terbuat dari papan dan paku. (14) yallg berlayar dengallpemeliharaan '<ami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). (15) Dansesusnguhnya tdah Kami jadikan pelajaran, maka adakah orang yang maumengambil pllajar:lI1? (16) Maka alangkah dahsyatnya adzab-Ku dan ancaman­ancaman-KI:. (17) Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-qur'an untukpelajaran, maka adakah orang yallg mengambil pelajaran? (QS. QI-Qomar [54]: 9-17.

Pad:l ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan tentang peristiwa atau kejadian

dahsyat pada haci kiamat dengan harapan orang musyrik Mekkah mau mengambil

i'libar daripaclanya, tetapi berita itu tidak sedikiipun mempengaruhi jiwa mereka,

sebagaimana tedihat dari petikan ayat berikut ini:

J. J ~ ... 0 ... 0 ... J. 0

~ I}~::' 1;0;':' a.;1~ I:';' 01::'( \)~\ ;;:JIJ~GI ~?\... "''''' ...

154

Page 150: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

sebelumnya yait'j ayat 23-25 pada surat yang sama. Sehagaimana terlihat dari teks

ayat di bawah ini.

Artinya: (23) Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur'an yangkami wahyukan bpada hamba Kami (Muhamad), buatlah satu surat (saja) yangsemisal al-Qur'Ln itu dan ~iaklal, penolong-penolongmu selain Allah, jika kamumemang orang-orang yang 01 ~mang beni'r. ~24) Maka jika kamu dapat membuatnyadan pasti kamu tida:, kan dapat membuat (nya), peliharalah diri kamu dari nerakayang bahan bakanya manusia dan IJatu, yang disediakan bai orang-omg kafir. (25)Dan sampaikanlah berita gembira kep"da mereka yang beriman dan berbuat baik,bahwa bagi mereka L:i sediakan surga-surga yang mengalir sungai di dalamnya.Setiap mereka diberi rizqi diberi buah-buahan dalam surga-surga itu, merekamenlSatakan: "in:lf'h yang pernab diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberibuah-buahan yang ser.lpa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci danmereka kekal di dalaml'ya (QS. AI-Baqarah [2]: 23-25).

Selanjutnya paJa ayat berikutnya Allah mengalihkan pembiearaan dari

persoalan kemukj izat1n al-Qur' an k"pada perumpamaan-perumpamaan ciptaannya,

seperti terlihat dari t~KS ayat berikut ini:

156

Page 151: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

" :) ,,"" "" ,,::i

1;:1~ Cr-jJl L;\.; ~o~ W ;«,~ L;

Altiryn: (26) Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupanyamuk atau yang lebih rerdah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, makamereka yak:n bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yangkafir mengatnl"an: " Apaka:l maksud Allah menjadikan iini untuk perumpamaan?".Dengan I'erumpamaan itu (pula) bany1k :Jrang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidakada yang disesa:.kan Allah I.ecuali orang-fJrang yang fasik. (27) yaitu orang-orangyang melanggnr perjanjian Allah sesud&h pe~janjian itu teguh, dan mmeutuskan apayang diperint~i1kan Allah (kepada mereka) untuk menghllbungkannya dan membu<:tkerusakan di ,<'uka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi (QS. AI-Baqarah [2]:26-27).

Mernll'Lt al-Rilzi secara lahirial, ayat ini tidak memiliki hubungan yang sera~,i

dengan ayat-1Y1t yang lalu, dimana ayat-ayat yang lalu berbicara tentang

keistimewaar al-QlIr'an serta sangsi atas pembangkang dan ganjaran bua~ y~mg ta'at.

Laku tiba-tiba disini munclil pernyataan bahwa ldlah tiak malu membuat

perumpamaa'1. II !cnurut al-Rilzl bila diteliti sebenar:1ya akan ditemukan keserasian

hllbungannya. i'vfenurutnya ayat-ayat yang lalu mengandung tantangan kepada

sastrawan untuk menyusun satu surah yang semis'll al-Qur' an. Tetapi ketika mereka

157

Page 152: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

gagal, mereka menempuh cara lain be~upa kritik tcrhadap kandunganya dengan

menyatakan bahwa ada kandunr,annya )ang tidak sesuai dengan kebesaran dan

kesucian Allah swt. Ini guna menanamkan benih keraguan kehati orang-orang yang

beriman atau kehati mereka yang merniliki kecenderungan untuk beriman.

Upa:/a mereka itu lebih jauh semakin menjadi-jadi setelah turunnya ayat-ayat

1'1-20 yang m~,nperumpamakan orang-orang munafik dengan dua perumpamaan

yang buruk. Sebagian besar orang-orang munafik yang dimaksud adalah orang

Yahudi yart, tidak mahir dalam sastra Arab. Merekajuga ingin mengkritik al-Qur'an,

maka cara yan;; dapat mereka lakukan adalah dengan berus1ha menampilkan

kelemahan :;andungannya, aotara lain menyangkut perumpamaan-perumpamRan yang

ditampilkan ai-Our' an. 113

Tentu "lja hubungan antara ayat dengan ayat dalam satu surat sangat banyak

sekali, terutama pada surat-surat panjang (al-Thiwal), karena ayat-ayat dalam surat

tersebut memiliki kelompok tersendiri berdasarkan tema masing-masing ayat, yang

tentunya pembi~2raan antara satu tema del~gan tema lainnya se~ara lahiriah terkadang

tidak terlihat keterkaitannya (munasabahnya), padahal dibalik tema

(pengelompokkan) ayat-ayat tersebut sudah barang tentu banyak sekali hikmahnya,

yang hikmah t"rsebut salahsatu di antaranya adalah bisa menemukan hubungan

(korelasi) disctia,:> tcma ilu, dan hal tcrscbut merupakan salah salu lujuan al-Qur'an

dengan memilin sislematika yang demikian iw adalah untuk mengingatkan manusia-

113 AI.Razi, 7'ifsir Majalih "'·Gha;b. op.cll, vol. 1. h. 145.

158

Page 153: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

khususnya ak~um muslimin l:Jahwa ajaran-ajaran al-qur'an adalah satu kesatuan

terpadu yang tidak dapat dipisah··pisahkan. Atas das~r ini ada di antara mufasir yang

menulis tafsirnya berdasarkan sistematil<a ,Jengelompokkan tema-tema tersebut. Di

Indonesia bisa kita lihat misalnya sistematika yang digunakan oleh Tim Taftir

Departemen Agama, atau juga yang dilakukan oleh Quraish Shihab dalam taftir al-

MisbCihnya.Deng1D d(;~likian argumentasi yang dikemukakan sementara orang jelas

terbantahkan dengan b,>berapa contoh hubungan antara ayat dengan ayat sebagaimana

dikemukakan ai-Ritz! di atas, sekalipun beliau tidak menjelaskan secara khusus

bahasan tafsirnya tcntnng persoalan kescrasian (mu.1Cisabah) inL

b. MUllosabah antar kalimat dengan kalimat dalam ayat

Contoh mundsabah jenis ini bisa kita lihat dari penjelasan Fakhruddin ai-Ritz!

ketika menjelaskan hubungan antara kalimat dalam ayat 17-20 pada surat al-

Ghasyiyah'

" __ "" '" ..- '" II ....... " ........._

Jl)(\ A):":-~~ ~;s-- ~U\ Jl) (\V)~ ~ J.~\ Jl 0)~l;~; Uj\..- ... '" .. .... '" .,.."... ....

(\.)~ ~~ J'~U\ Jl)(\ ~)~~ Jt;>.J\... '" .... ,.,

Artinya: Maka apabh mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diadiciptakan, (Jnn langit, bagaimana ia ditillggikan? Dan gunung-gunung bagaimana iaditegakkan? Dan bumi bagaiman2 ia dihamparkan?

Pada ay"l lersebul kila lihat bahw;J meninggikan langit, dipisahkan dengan

menciplakan unta, menegakkan gunung di:::isahkan dari meninggikan langit,

menghampar:,an bumi dipisahkan dari menegakkan (menancapkan) gunung dan

Page 154: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

seakan tidak nampak hubungan di antara ayat- ayat tersebut. Sehubungan dengan

persoalan di atas ada sementara mufasir menafsirkan kata al-ibil dengan al-sahnb

(awan), ha' tersehut menurut Fakhruddin al-Razl dengan mengutip al-ZamakhsY'lri

karena dilihat dar; keserupaan antara al-mhab dengan al-ibil yang sarna-sarna saling

(memiliki fungsi) menaungi. Karenanya kila boleh manaf.~irkan hal tersebut dengan

jalan lasyUh dan mejaz.

Untuk l<1enyelesaikan persoalan perpautan (muniisabah) terhadap ayat-ayat

tersebut menu rut Fakhruddin al-Razl Ilarus dikembalikan kepada adat kebiasaan

bangsa Arab. Dimana kebia~aan hidup mereka tergantung kepada unta sebagai

kendaraan satll-satunya untuk dipakai melakukan perjalanan kemana saja mereka

pergi. Disaat rn~reka sendirian mereka sering merenung (tafakur), karena tidak ada

yang bisa di ajak berbicara, tidak ada yang bisa mereka lihat dan mereka dengar,

disaat seperti itulah hal yang pertama kali mereka renungkan dalam benak pikiran

mereka yang pertama kali muncul adalah tentang unta, karena i'l satu-satunya

binatang ya"g selalu mengiringi pengembaraan mereka. mereka melihat keajaiban

pada unta, dan Letika mereka melihat ke atas tidak ada lagi yang dilihatnya kecuali

langit, dan ketka mereka melihat di kanan kiri mereka yang dilihatnya hanyalah

gunung, begitu i J3a ketika mereka melihat ke bawah yang mereka lihat tidak lain

kecuali tanah 'bumi). Dalam ayat-ayat tersebut seakan-akan Allah menyuruh kita

160

Page 155: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

merenungkan :Ii waktu berkhalwat dan diwaktu sendirian tentang hal-hal hin

ciptaannya sehiLgg:l kita tidak menjadi takabur dan hasud. 114

Dari ay~t-ayat tersebut dan setelah ;nelihat gambaran tentang kebiasaan hidup

bangsa Arab (Badui), dan ketergantungan mereka pada unta terlihatlah Inuniisabah di

antara ayat-a)'at tersebut. Dari penjelasan tentang Inuniisabah semacam ini, dengan

tanpa memperhatikan konteks masyarakat Arab (Badui), jelas kita akan kesulitan

dalam memahami hubungan ayat-ayat tersebut, yang walaupun penafsiran semacam

ini hanyalah dugaan semata berdasarkan rasio mufasir, yang bisa jadi mufasir lainnya

menolak hubungan semacam inL

Namull sebagaimana F1khruddin al-Razl pengarang kitab al-Burhiinfi 'Ululn

al-Qur'an, al-Zarkasyi ( wafat. 794 1-1) sebagaimana di kutip Subhi Shalih ketika

memberikan contoh hllmiisabah perihal ayat 17-20 surat al-Ghasyiah, sebagaimana

terlihat pada bab II, ?~rsis seperti yang dlUraikan oleh Fakhruddin al-Raii. Menurut

al-Zarkasyi Penyelesaia" terhadap ayat-ayat itu berkaitan dengan Inundsabah yang

ada di dalamnyl, harus dikembalikan kepada adat kebiasaan bangsa Arab. Dimana

kebiasaan hidup bangsa Arab biasanya tergantuJ;I! nada unta sehingga mereka sangat

l11el11perhatikannya. Nal11l1n keadaan rnereka tidak rnungkin berlallgsllng kecuali ada

yang dapat m"nllmbllhkan rerllmputan lempal gernbalaan dan minuman unla.

Selanjutnya keadaan inipun lerjadi bila ada hujan, dan inilah yang menjadi sebeb

kenapa w?jah mereka menengadah ke alas (Iangit). Kcmudian rnereka juga

114 Fakh, c1ddin al·l:azi, Ibhl, Vol. XVI, h. 159.Lihatjuga Subhi Shalill, Mabahits Fi 'Ulum alQur'an, h. 168.

161

Page 156: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

memerlukan tempEt berlindung dan t,~mpat berlindung itu tidak lain adalah gunung-,gunung. Kemudian kebiasaan mereka~:lUn selalu berindah-pindah tempat dari tempat

gembala yang tandus ke tempat gembala yang subur.

Dengan m~lih,/ gambaran di atas sehingga seorang Badui (Arab primitif)

membayang-bayangkan ,esuatu yang ada dalam khayalannya, semua itu akan

II'nampak gambarannya menurut ayat-ayat tersebut. '

Disamping itu ayat 17-20 surat al-Ghasyiah tersebut juga sebagai bukti (dalil)

tentang I:emah•.kuasa:m Allah SWT. seolah ayat ini sebagai gambaran agar dalam

perenungannya manusia sampai kepada' kesimpulan bahwa yang menciptakan alam

scme;,ta Gagad raya) ini adalah Allah, karenanya ayat di atas merupakan gambaran

konkrit (ayat Allah), setelah Allah menjdaskan berita tentang kejadian hari qiyamat,

pembagian kdompok manusia pada hari itu pada golongan yang celaka da:l

golongan ya'lg memperoleh kebahagiaan dan beberapa sifat berkaitan dengan

golongan tersebut ya:lg semuanya bersifat abstrak, maka pada ayat 17-20 Allah

memerintahkan manusia mernikirkan ayat-ayatnya (lewat alam ini) sebagai sesuatu

yang bers/fat konkrit agar mudah dipa!'ami dan mudah direnungkan. 116

Bentuk Illundsabah antara kalimat dengan kalimat dalam ayat, dengan

mengemukaka 1 contoh di atas, bila mengacu pada teori mundsabah sebagaimana

dikemukakan pada bab sebelumnya, sebagaimana dikemukakan ai-Suyuthi,

a,jakalanya melalui huruf 'athai dan aJakalanya tanpa melalui huruf 'athai ( takimv

"' Lihat Subhi Shalih, Mabiihits fl' WOm al-Qur'an, tCljemah Pustaka Firdaus, ( Bandung:Pustaka Firdaus, 1993), h. 189. Lihatjuga al-Zarkasyi, AI-Burhiinfl 'UlUm al-Qur'an,Op cit. h. 45.

IV" Lihat ,'aklm'ddin al-Razi, op.cit, h. 157.

162

Page 157: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Artinya: Hai oran!?,-{'~g kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini.Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan.(7) Haiorang-orang yang belirr,an, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semumi­mumbya, mudah muJ~han Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmudan memasukkan kam', ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,pada hari ketika Allal, tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang berimanbersama dengan dia; sedang eahaya mereka memanear di hadapan dan di sebelahkanan mereka, slImbil mereka mengatakan: "Va Tuhan kami, sempumakanlah bagikami r:ahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atassegala sesuatu (8)". (Qf. al-Tahrim: 7-8).

Pada ayat 7 Allah menyebutkan tentang keadaan orang-orang kafir berikut

aneaman terhauap m"reka, sedangkan pada ayat 8 Allah memerintahkan kepada

orang-orang beriman untuk bertauba~. Seeara lahiriah kedua ayat tersebut

menerangkan dua keadaan yang saling berlawanan dengan demikian apa hubungan

antara kedua,1Va. Disini Fakhruddin al-kiizi memberikan penjelasan, bahwa pada

ayat 8 surat lersebut Allah memberitah'lkan bahwa dengan taubat berarti kaum

beriman telah menolak adzab pada hari kiamat, yang pada hari itu tidak berfaidah

lagi taubat. Sedangkan pada ayat 7 Allal] menakut-nakuti orang kafir dengan

l1:A

Page 158: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

mengancam Jnereka. Dengan ancaman yang ditujukan pada orang-orang kafir

diharapkan :<aum beriman juga takut dan mereka bertaubat sebagaimanr

diperintahkan Allah p"da ayat 8, yang dengan taubat itulah mereka mendapat khabar

gembira (targih) atas taubat mereka berupa surga dan isinya. Disamping itu pada ayat

sebelumn:va juga Allah telah memrintahkan kepada kaum beriman untuk memelihara

diri mereka dan keluarganya dari siksa api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari

manusia dan bltU. 119

Mund,abah semacam ini menurut teori yang dikemukakan ulama 'V/um al­

Qur'an adalah bentuk hubungan kalil :lat dengan kalimat dalam ayat yang tiduk

disertai huruftlthqfdengan mengambil unsur al-Mudhadhat (saling berlawanan) yaitu

penyebutan to'ghib setelah tarhib dilihat dari segi kandungan makna'lya. Dengan

demikian integritas susunan ayat-ayat al-Qur'an tersebut tcrlihat dalam kesatuan tema,

bukan seperti ~uduhan sebagian orang yang menyatakan ayat-ayat al-Qur'an

seringkali tidak b:sa dipahami karena kacaunya pembicaraaan dengan meloncat­

loncatnya tem,.!>embicaraan.

Dari UJ li"n mengenai mundsabah dan jenis-jenisnya dalam tafsir Mafd/ih al­

Ghaib berkeJIPan dengan hubungan surat dan ayat sebagaimana dijelaskan calam

beberapa contoh oi atas jelaslah bahwa kesatuan tem"tik dan keteraturan susunan

kalimat, ayat ditambah dengan turunnya al-Qur'an secara berangsur-angsur, memberi

hikmah yang jelas dan terang betapa al-Qur'an ini bukan kitab biasa. Mukjizat al­

Qur' an bempa susunannya yang seperti itu sekaligus menjawab apa yang

119 Lihat Fakpruddin al-Razi, Taftir Mafdlih al-Ghaib, Vol. 15, Juz. 30. Op.cit, h. 47.

165

Page 159: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

dilontarkan para orientalis yang mempersoalkan keotentikan susunan ayat-ayat al­

Qur'an yanb dianggapnya tidak sistematis. Pendeknya tafsi~ Mafdtih al-Ghaib yang

di dalamnya m~ngetengahkan uraian mengenai mundsC'bah tidak lain adalah scbagian

upaya penuhsnp yang berusaha menjelaskan keagungan al-Qur'an dilihat aari sisi

sistematika UruW]1 surat ataupun ayat-ayatnya yang secara lahiriah sulit dipahami

schingga timbul kesan seperti yang di lontarkan para orientalis di atas. Uraian lainnya

mengenai kemukjizatar, al-Qur'an yang terdapat dalam tafsimya tersebut

sebagaimana kita lihat ia kemukakan dari berbagai sisi, sehingga hampir semua

persoalan terdapat dalam tafsimya. Karena itu wajar jika sisi kemukjizatan al-Qur'an

yang ia tafsirkan dari sisi mundsabahnya tidak begitu panjang lebar, karena focus

penafsirannya yang tidak hanya terpokus pada satu segi, melainkan pada semua

persoalan, yang d' anggapnya sebagai bagian dari keagungan kitab suci al-Qur' an inL

166

Page 160: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menghubung-huoungkan bagian suratJ ayat yang satu dengan suratJayat

lainnya, seba"di bagian dari upaya pena;siran telah dilakukan oleh para ulama sejak

masa kelasik dan telah melahirkan beberapa karya dibidangnya, ada yang khusus

seperti ya'lg dilakukan al-Biqii'i maupun hanya sekedar alat Bantu dalam memahami

kandungan suratJayat yang dilafsirkan seperti ,'ang dilakukan Fakhruddin al-Riizl.

Para n!ama (mufasil) dalam menjelafkan tentang mundsabah, kelihatannya

tidak seluruhnyu menulis atau membahas jenis-jenis mundsabah. AI-Suyuthi

misalnya han"u menulis tiga belas bentuk dan tujuh di ant&ranya ia kemukakan dalam

bukunya Asrtir Tarlih al-Suwar. Hal tersebut j'lga terjadi pada Fakhruddin al-Riizl.

Fakhruddin al-Riizl yang oleh al-Suyuthi dinilai sebagai ulama yang banynk

mengemukakan persoalan mundsahah dalam tafsirnya Mafdtih al-Ghaih, setelah di

adakan penelilian ia hanya mengemukakan lima jenis mundsahah yai.'u: Mundsahah

surat dengun surat (surat sebelum dan sesudahnya), munJs{/hah awal uraian dengafJ

akhir uraian surat, mundsahah antar awal surat d~ngan akhir surat sebelumnya,

167

Page 161: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

mundsab"h antar ayat dengan ayat dalam satu surat, dan mundsabC'h kalimat dengan

kalimat dalam ayat.

Bentu:<-bentuk hubungan tersebut di dasarkan pada salah satu di antara tiga

cara (metode), yaitu: I). Mengelompokkan sekian banyak ayat dalam satu kelompok,

kemudian mlmjelaskan hubungannya dengan kelompok ayat-ayat berikutnya. 2).

Menemukan ~emR sentral satu surat icemudian lllengembalikan uraian kelompok ayr.t-

~,yat tersebut kepada tema sentral itu. 3). Menghubungkan ayat dengan a~at

sebelumnya dengan menjelaskan keserasiannya. Dalam hal ini Fakhruddin al-Riizi,

berdasarkan ~'nalisis penulis dalam menjelaskan tentang jenis-jenis mundsabah

mengambil bentuk ketiga, yaitu: Mer.ghubungkan surutlayat dengan suratlayrt

sebelumnya dengan menjelaskan keserasiannya baik dilihat dari materi tema sentral

surat, hubungm, y'lng serasi antara kalimat dalam ayat maupun hubungan kebahasaan

di antara ayat '11111 sural.

Sehub' ,n:;an persoalan mundsabah adalah masalah ijtihddi, yaitu berdasar!<an

pertimbangan 8kal atau pemikiran mufasirnya, tenlll saja penafsiran terhadap bentuk-

bentuk hl:bu~gan antara ayal dan sural :;ang dilakukap oleh mufasir yang satu bisa

jadi disetujui alau mungkin di lolak oleh mufasir lainnya. Begitu juga apa yang

dilakukan Fakh;uc',din al-Riiz1. Fakhruddin al-Riizi yang dinilai oleh para ulama tafsir

sebagai mufasir yang banyak menggunakan ra'yu, gagasan-gagasan penafsirannya

yang memasukan berbagai macam ilmu pengetahuan telah menuai kritik dari

sejumlah mufasir. Namun gaga.;an beliau tentang mundsabah (korclasi) suratl ayat

dalam tafsirnya banyak dijadikan rujukan oleh mufasir kenamaan, sebut saja misalnya168

Page 162: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

al-Biqii'i dalam kitabnya Nadzm ai-Durar Fi Tanasub ai-Ayyi wa ai-Suwar, yang

menurut Quraish shihab Fakhruddin al-Riizilah yang meletakkan dasar-dasamya, dan

kemudian al-Biqii'i menjelaskan secara luas apa yang sepintas di gagas Fakhruddin

al-Riizi dalam kitabnya tersebut.

Karena itl' berdasarkr.n penclitian penulis mengenai jenis-jenis muniisabah,

Fakhruddin al-Razi tidak terlalu banyak menjelaskan secara panjang lebar analisis

beliau dalam masalrh ini, hal ini disebabkan perhatian beliau yang tertuju pada aneka

persoalan sepert:: bJ,1aSa, qira'at, I1lsafat dan pembicaraan tentang ilmu kalam

(teoh)gi), padahal seb,'lumnya al-Riizi pernah mengemukakan bahwa siapa yang

memperhatikan susunan ayat-ayat al-Qur'an dalam satu surah ia akan mengetahui

bahwa disamping merupakan l1lukjizal dari aspek kcfasihan lafadz-Iafadz serla

keluhuran kandl:ngannya, al-Qur'an juga merupakan mukjizat dari aspek susunan dan

urutan ayat-ayatnya.

Namun sekalipun Fakhruddin al-Razi tidak terlal'l mendetil menjelaskan

aspek-aspck muniisabah, setidaknya apa yang beliau lakukan amat membantu untuk

memahami I~andungan surat maupun ayat yang secara sepinlas sulil dipahami

khususnya kctika ada pertanyaan apa hucungannya penempalan suratlayal ini dengan

suratiaYbl sebelumnya. Sebagaimana lLrlihat dari contoh-contoh yang dikemukakan

Fakhruddin al-Riizl, misaln) a kelika mer,jel"skan hubungan antara sural dengan sural

sebelumnya. Contoh hubungan sural ai-Quraish dellgan ai-Fii, apa hubungannya

kedua surat tersebut. Hal ini akan jelw; terlihat ketika kila memahami maksud

mengapa A:lah memerintahkan orang-orang Quraish untuk menyembah pemilik169

Page 163: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

ka'bah. Seeara sepintas bila dilihat dari segi isi surat sulit menemukan jawaban

tersebul. Akan tetapi setelah memperhatikan slI,'at sebelumnya (al-Fil) kita akan

menemukan jawabannya, sebagaimana dikemukakan al-Riizl seuabnya perintah itu

karena Allah telah memlihara Bail Allah (ka'bah) dari serbuan tentara gajah. Dengan

haneurnya pasukan gajah bangsa Quraioh bisa melakukan berbagai aktifitas seperti

jual beli ke negeri Yaman dan Syam tanpa mengalami rintangan, karena itu

sewajarnya ill;reka menyembah Allah 'pemilik ka'bah) sebagaimana diperintahkan

pada surat al-Quraish.

Je:. is mundsabah kedua dalam tdfsir al-Kabir ini, Fakhruddin al-Riizl

menjelaskan bcntuk hubungan awal uraian dengan akhir uraian sural. Dalam al-

Qur'an seringkali awal uraian berkaitan dengan akhir U1aian sural. Seolah akhir uraian

surat merurakan kesimpulan ddri pembll:araan yang dikemukakan di awal uraian

sural. Untuk mllndsabah jenis ini Fakl,ruddin al-Riizl sebagaimana terlihat pada bab

pembahasan memberikan contoh awal uraian :;urat al-Baqarah dengan akhir uraian

surat tersebJl. Jenis mllndsabah selanjutnya adalah hubungan antara akhir urai&n

surat terdahulu dengan awal uraian surat berikutnya. Dalam hal seakan ayat-ayat al--

Qur'an selalu berkelanjutan. Selesai sebuah surat, jawaban yang belum jelas akan

terlihat paiL surat berikutnya. Hal ini di eontohkan Fakhruddin al-Razi berkaitan

dengan akhir su :at al-Bayyinah dengan awal surat al-Jalzalah. Pada akhir ~urat al-

Bayyinah A11"'1 menerangkan pertanyaan kaum beriman menyangKu~ kapan

terjadinya balasa1 baik yang diterima oleh mereka yang beriman (Khair al-Bariyyah)

maupun yang 1kan diterima oleh mereka yang ingkar/kafir (Syarr al-Bariyyah). Di170

Page 164: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

awal surat o'-Ja:zalah Allah memberika,] jawabannya yaitu bila bumi digullcangkan

dengan goncangnn yang dahsyat (Kiamat), dan bumi telah mengeluarkan beban­

beban beratnya.

SeianiumY1 menyangkut hubungan (muniisabah) ayat-dengan ayat,

sebagaimana disinggung di atas penulis hanya menemukan dua jenis Imbungan

(muniisabah), yJitu: muniisabah antar ayat dengan ayat dalam satu surat dan

munasabah kalimat dengan kalimat dalam ayat. Berkaitan dengan muniisabah ayat­

dengan ayat Jal1m satu Sllrat Fakhruddin al-Rilzl memberikan contoh muniisabah

antara ayat 2 dengan ayat 3 dan 4 surat al-'Alaq. Menurut Fakhruddin al-Razi secara

sepintas setelah menjelaskan tentang peneiptaan manusia dari segumpal darah, tiba­

tiba Allah mengalihkan pembicaraan pada " pengajaran dengan Kalam", secara

sepintas hal ini ~idak terJihat apa maksudnya. Fakhruddin al-Rilzl dengan

pem ikirannya berusaha mensin,~rgikan ma:;alah tersebut dengan memberi penjelasan

bahwa manusia ynr,g secara materi tercipta dari segumpal darah tidak akan

bermanlaat dan bergun& apabila mereka tidak memiliki i1mu pengetahuan. Dalam

ayat tersebut artin)a Allah telah mengangkat martabat manusia dari sesuatu yang

hina menjadi makhluk yang berguna dengan perantaraan ilmu pengetahuan yang di

dapat dari hasil me'l1baca (iqra).

Jenis muniisabah ayat selanjutnya adalah muniisabah kalimat dengan kalimat

dalam ~yat. Artinya kalimat-kalimat dalam ayat tersebut saling kait mengait bila

dipahami secara me'ldalam dengan melihat konteks logis pembicaraan, namun secara

tersurat hal itu sulit dipahami. Berkaitan dengan hubungan ka!imat deJ1.~an kalimat

Page 165: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

menurut ulama uliim al-Qur'an ada yang melalui olea huruf athaf dan terkadang

tidak melalui huruf athaf (la takiinu ma'thufah). Sebagai contohnya Fakhruddin al-

Raii misalnya mp,ngemukaka"l hubengan kalimat dengan yang terdapat pada ayat 17-

20 surat al-ghasyiaIJ.

Pada ayat tersebut kita lihat :Jahwa meninggikan langit, dipisahkan dengan

menciptakan unta, m~negakkan gunung dipisahkan dari meninggikan langit,

menghamparkan bum I dipisahkan dari menegakkan (menancapkan) gunung dan

seakan tidak nampak hl}lungan di antara ayat- ayat tersebut. Disini Fakhruddin al-

Razl memberikan jawaran bahwa tanpa memperhatikan kondisi sosial bangsa Arab

ketika ayat ini turun kita sulit memah~mi ayat tersebut. Tetapi dengan melihat kondis

sosial ba.lgsa I.rab B.ldui ketika itu dimana kehidupan mereka tidak bisa lepas dari

unta sebagai satu-satunya kendaraan y'lng selalu mengikuti mereka kemana saja

mere~a pergi dan disaat mereka sendirian terkadang mereka berfil;ir, dan yang

terlintl's diLwnak dan mata mereka ada:'1n hal-hal yang ada disekelilingnya yaitu:

unta, langit, junung, dan tanah. Deng<.n memahami konteks logis pembicaraan

seperti itu ki:a akan menemukan pemahaman dari ayat yang secara sepintas sulit

untuk dipahami.

Demikian argumentasl yang dikelTlukakan Fakhruddin al-Razl dalam tafsimya

" Mafdtih al-Ghaib " menyangkllt persoalan mundsabah dan jenis-jenisnya. Tentu

saja banyak sebJi argumen-argumen yang dikemukakan beliau menyangkut contoh

contoh mundi> ?bah selain yang dikemukakan ;Jenulis di atas. Atas dasar itu kita

berkeyakinan bah wa petunjuk yang diberikan oleh Allah berkaitan dengan tertib172

Page 166: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

tersendiri begit.l juga dengan karya Fakhruddin ld-Razi yang menjadi penelitaian

penulis ini.

Berkaitan dengan hal di atas, sehubungan kajian muniisabah dalam tafsir

masih amat lal1gka, maka upaya rasionalisasi hubungan surat/ayat dalam aI-Qur'an

yang telah dilakukan oleh para ulama khususnya Fakhruddin aI-Razi perlu di

lanjutkan oleh mereka ya"lg diberi kemampuan menggali ayat-ayat Allah (mufasir

berikutnya). Ak'tirnya dengan taufiq, hidayah dan inayah dari Allah swt. selesailah

tesis ini.

l14

Page 167: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

DAFTAR PUSTAKA

AI-Dzahabi 1\ 'uilamad Husain , Taftir al-Mujasirim, Beirut: Dar-al-Fikr, 1976.

AI-Razl, Fakhtuddin, ai-Imam, Taftir Majdtih al-Ghaib, Beirut: Dar al-Fikr, 1994.

----, Ruh dun Jiwa: Tinjauan Filosofis dalam PerspektifIslam, teIjemab Mukhtar

Zoemi da'l Jakos Kablan, Surabaya: Risala'l Gusti, 2000.

AI-Zarkan, Muhammad Salih, Fakhruddin al-Rtizf wa 'Arduh al-Kalamiyah wa al­

Falsafi:'ah, Beirut: Dar al-Fikr, I~63.

AI-Zarkasyi, Muhammarl Badr al-Dhln, AI-Burhdn Ff Ulilm al- Qur'an, Beirut: Dar

al-F.kr, Juz. I, 1972.

AI-Munawar, Said Agil Husain, Prof. DR., Al-Qur'an Membangun Tradisi Kesalehan

Hakiki, Jakarta: Ciputat Pres,2002.

AI-Khatib, Aod ai-Karim, Tafsir al-Qur'an Ii al-Qur'an, Beirut: Dar al-Fikr, 1970.

Abdul Djalal, Ur['ensi Taftir Mcudhu'i Pada Masa Kini, Jakarta:Kalam Mulia, 1990.

Ahmad Ratiq, Sludi al-Qu.· 'an Konlempnrer: Wacana Baru berbagai Metodologi

Taftir, Jog;akarta: Tiara Wacana, 2002.

Abdul Madjid Abd el-Salam, Illijahal al-Tafsir al-Asyr al-rahfn , terjemah Maghfur

Wahid " V;~i dan Paradigma Tafsir Kontemporer", Bangil: Penerbit al- lzzah,

1997.

175

Page 168: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Abdul Musta(1:.lr, Produk Tafsir .Abad Pertengahan, dalam Madzhab Tafsir,

Jogjakarta: Nun Pustaka, 2003.

Ahmad Atha, Abdul Qadif, dalam pengantar kitab Asrar Tartib al-Qur'an, Dar al­

'Itisam, 1978

AI-'Aridl, Ali Hasan. Sejarah dan Metodologi Tafsir, Jakarta: Rajawali Pres, 1992.

AI-Ashiibuni, lvluhammad Ali, Ikhtisar 'Ulwn Al-Qur 'an Praktis, terjemah Qodirun

Nur, Jaka;m: Pustaka Amani 1998.

AI-Dawudi, Thabaqat al-Mufas,rin, C~d) Ali Muhammad bin Umar, Cairo: Maktabah

Wahbah, j 972.

AI-Farmawi, al-Bidayuh Fi tafsir al-Maudhu'i, teJjemah Suryan A. Jamrah, Jakarta:

PT. Raja Sra.] ndo, 1996.

AI-Q,.shimi, Muhamman Jamaluddin, Mahdsin al-Takwil, Beirut, Dar al-Fikr, 1978.

AI-Shawi, Khasyiah 'ala al-'alamah al-Shawi 'ala Tafsir al-Jalalaini, Dar al-Ihya, Juz

IV, t.t,.

AI-Syirb'lsyi, Qis.'1at al-Taftir, Cairo: Dar EI-Qolam, 1962.

Basuni Faudah, Mahmud, Tafsir-tafsir al-Qur'an: Perkenalan dengan Metodologi

Tafvir,(ter) Mukhtar 2umi dan Abdul Qadir Hamid, Bandung: Pustaka,1987.

Departeme.l Agama. Al-Qur'an dan te~j.~mahnya, Jakarata:Yayasan Penyelenggara

Pentorjemah ~I-Qur'an, 1983.

Edi Bakhtiar, MQuraish Shihab dan Metode Penafsiran al-Qur'an, dalam Jurnal

~ubstansia, Jurusan Ushuluddin STAIN Kudus, Vol I. No.!, 2001.

176

Page 169: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Faudah, Mahmud Basuni. Tafsir al-Qur'~n: Berk:enalan dengan Metode Tafs;r,

8pnoung: Pustaka Salman, 1992.

Fazlur Rah'11an, Prof. Dr., Is;am, Bandullg: Pustaka Salman, 2000.

Hidayat, Komaruddin. Prof.DR., Mpmahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian

Rermenetika, Jakarta: Paramadina, J996.

Husain Usm~.'1 dan Pumomo Seti2dy, Metodclogi Penelilian Sosial, Jakarta: Bumi

Aksara 1998.

'slah Gllsn,iE,'1. Khazanah tafsir Illdonesia;dari Hermenetika Hingga ldiologi,

Bandu'lg: Terajll 2003.

Ikhwan, M'mammad Nor, Tafsir Omi: Memahami ai-Ql" 'an melaliii p~ndekatan

Sains Modem, Jogjakarta: Menara Kudus, 2004.

J.G. Jansen "Tl.e Interpretation of the Qoran in lV'odem Egipt" diteljemahkWl oleh

Hallru~ Salim dan Syarif Hida:;atllllah: Diskursus Tafsir ai-Qur'an Modern,

Yogya,arla: Tiara Wacana, 1997.

Madjid Fakhry, A. History of Islamic Philoshop~y, New York: Columbia Univl;rsity

Pres" lJ83.

Manna Khol:l al-Qathan, Mabiihits Fi, UlU111 al-Qur 'an, Beirut: MWlsyurat al-'Asyr

ai-Had its, 1973.

Masrhal Hodgson, The Venture of Islam: Conscience and History in A Word

Civili:mtion, Vol. 2, Chicago: The University ofChicago Press, 1977.

177

Page 170: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

Montgom~.y Watt, Islamic Phi/oshophy and Theology. Edinburght: Edinburght

Univer ,ity Press, 1962.

Muhammad Rasyid Ridha , Wahyu al-Muhamadf, teIjemah Saifudaulat al·Firdausy,

Jakarta; Pustaka Jaya, 1989.

Na~hr Hamie' Abu Zaid, Majhum al-Ndh fi Dirasah 'Ulum al-Qur'an, tetjemah

Khuiro'/ Nahdliyin, Yogyakarta: LKiS, 19')3.

Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran al-Qur'an, Yogyakarta: Pustfu,a Pelajar,

cet.ll.,2IJOO.

Nashr, Sayyid Husain, Ensiklopedi Tematis Fi/safat Islam,Bandung: Mizan, 2003.

NashI', Sayyid Husain, IlJtelektual Islam: Theologi, Filsafat dan Gliosis, Jogjakarta:

Pustaka Pelajar, 199 I.

NashI', Sayyid Husain, Prof. Dr., Islam dan Nestapn Manusia Modern, Bandung:

Pustaka Salman, 1983.

------, Islam: A<;ama, Sejarah, dOll Peradaban, Surabaya: Risalah Gusti, 2003.

NashI', Sayyid H'lsain, The 13iamic Intelectual Tradision in Persia, (ed) Mehdi Amin

Razavi, London: CUlZon Pre~s, 1996

Nasution, Harun. Twlogi Islam: Alirall-aliran Sejarah Analisa perballdingan,

Jakarta:lJlliv?fsitas Indonesial Pres, 1986.

Qura:sh Shihab dkk, .'e;arah dan 'Ulum al-Qur'all, (ed) Azyumardi A7.ra, Jakarta:

Pustaka Firdaus, 1999.

Shihab, Muhammad Quraish, Prof.Or., Studi Kritis Tafsir al-Manar, Jakarta: Pustaka

Hidayat. 1994.

178

Page 171: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM · PDF filePenulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tesis ini ... mengeluarkan hukum ... kaji dan sekali~L'~ dibaca bahkan di hafal baik

__________, Memb!lmikan AI-QlIr 'all, Bandung: Mizan, 1992,

________, Ibrahim bin Umar al-Biqa'i: Ahli Taftir yang Kontroversial, dalam lurnal

'Ulumui Qur'an, Vol.!, Jakarta: LSAF, 1998.

______, Taftir Kontekstual mesti Diperlukan, dalam Majalah Panjimas, No.

XXXIX, 25 Dzulqa'dah, 1407/21 Juli 1987,

______, Wawasan al-Qur'an: Metode maudhu'i Atas pelbagai Persoalan Umat,

Bandung: Mizan" 1996.

Thamem Ushmna, Metodologi Taftir Al-Qur'an: Kajian Krltis. O~je.'rtif dan

Komp,ehenship, Terjemah Hasan Basri dan Amroeni, Jakarta: Riora Cipta,

2000.

Thoifuri, Abd AI-Nayy al-Farmawi: Al-Bidayah Fi al-Taftir al-Maudhu'i: Studi

Analisis tentang Karakter Metode taftir, Dalam Jurnal Substansia, Jurusan

IJshuluddin STAIN Kudus, VoL!. No.1. 2001.

Usy, Ali. AI-, lv:ietodologi Penaftiran Al-Qur 'an: Sebuah Tinjauan Awol, lurnal al­

Hikmah, No.4, Yayasan Muthahari Bandung. 1993.

Yudi Haryono, Bahasa Politik al-Qur'an: Mencurigai Makna Tersembunyi di Balik

Teks, E'ekasi : PT. Gugus Pres, 2002.

Yusuf. Yunan. Prof. Dr., Korakteristik Taftir al-Qur'an Abad XX; Jurnal U.Q.

LSAF, Jakarta, 1992.

Zaqzuq, Mahm1\d Hamdi, Al-Ghazali Sang Sufi Sang Filoso/, Bandung: Pustaka,

1987.

179