program kerja · 2021. 6. 15. · 1 kata pengantar puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah...
TRANSCRIPT
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM KERJA
DIREKTORAT SMA
2021
Direktorat SMA
direktorat.sma @dit_sma
Direktorat SMA
www.sma.kemdikbud.go.id
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya Buku Program Kerja Direktorat Sekolah Menengah
Atas Tahun Anggaran 2021 yang memuat berbagai kebijakan, rencana
strategis, capaian indikator kinerja, serta program dan anggaran yang
dikelola di lingkungan Direktorat Sekolah Menengah Atas telah selesai
disusun.
Visi dan Misi Direktorat SMA diarahkan kepada usaha untuk
meningkatkan mutu dan akses pendidikan SMA, sehingga
terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila yang bernalar
kritis, kreatif, mandiri, berakhlak mulia, gotong royong, dan
berkebinekaan global dengan memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada seluruh warga negara Indonesia untuk mendapat
layanan pendidikan bermutu.
Buku Program Kerja Direktorat Sekolah Menengah Atas Tahun
Anggaran 2021 disusun agar dapat digunakan sebagai panduan kerja
pelaksanaan program-program SMA, sekaligus menjadi salah satu
bahan masukan bagi mitra kerja kami diantaranya LPMP, Dinas
pendidikan provinsi, sekolah, dan instansi lainnya dalam merumuskan
kebijakan pengembangan pendidikan SMA.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu tersusunnya Buku Program Kerja dan semoga bermanfaat.
Jakarta, 20 Januari 2021
Direktur SMA
Purwadi Sutanto
NIP. 19610404 198503 1 003
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 3
1. LATAR BELAKANG ................................................................................. 3
2. DASAR HUKUM ..................................................................................... 5
3. TUGAS DAN FUNGSI .............................................................................. 7
4. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA 2020 .................................................. 10
5. ISU-ISU STRATEGIS .............................................................................. 19
BAB II. RENCANA STRATEGIS 2021-2024.............................................................. 21
1. Sasaran Strategis .................................................................................. 21
2. Indikator ............................................................................................... 22
3. Strategi Pembiayaan ............................................................................ 23
BAB III. RENCANA KERJA DIREKTORAT TAHUN 2020 ........................................ 26
1. SASARAN PRIORITAS NASIONAL ........................................................ 27
2. SASARAN PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA .............................. 28
BAB IV. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT TAHUN 2021
(URAIAN BERDASARKAN OUTPUT) ..................................................................... 31
BAB V. PENUTUP .................................................................................................. 162
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut,
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.
Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang ini menjadi desentralisasi
dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia,
serta memberikan jaminan kepada seluruh warga negara Indonesia
untuk menikmati pendidikan.
Undang-Undang tersebut secara jelas mewajibkan kepada pemerintah
untuk menyediakan berbagai fasilitas dan sarana pendidikan yang
dibutuhkan untuk mempermudah masyarakat atau siapapun,
dimanapun untuk dapat mengakses layanan pendidikan, sehingga
semakin banyak penduduk Indonesia yang bisa menikmati layanan
pendidikan. Selanjutnya dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun
2003 pasal 49 ayat 3 menyatakan, bahwa salah satu bentuk pendanaan
pemerintah pusat/daerah untuk pendidikan (sekolah) diberikan dalam
bentuk hibah atau grant sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4
Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang pada
kerangka Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024,
sebagaimana tertuang dalam teknokratik renstra Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa terbentuknya sumber
daya manusia Indonesia sebagai insan yang berkarakter dan sebagai
sumber daya Pembangunan yang produktif. Ada 6 (enam) Strategi dari
kerangka tersebut: 1) Memastikan semua anak Indonesia, perempuan
dan laki-laki, tanpa membedakan latar belakang apa pun, mendapatkan
layanan pendidikan yang berkualitas, mulai dari pendidikan usia dini
sampai dengan Wajib Belajar 12 tahun; 2) Mengembangkan potensi
anak secara harmonis menjadi insan berkarakter melalui keseimbangan
olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah raga
(kinestetik) baik yang dilakukan melalui satuan pendidikan, keluarga
dan masyarakat; 3) Memastikan ketersediaan layanan pendidikan
sepanjang hayat bagi seluruh warga negara Indonesia; 4) Memastikan
hasil pendidikan dan kebudayaan berkontribusi dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui penyediaan tenaga kerja berkualitas dan
mendukung sektor-sektor unggulan, termasuk industri kreatif berbasis
seni budaya: 5) Membangun komitmen semua tingkatan pemerintah
dan masyarakat untuk membangun pendidikan dan kebudayaan, dalam
pengelolaan dan pembiayaan; dan 6) Menguatkan tata kelola serta
peningkatan efektivitas birokrasi dan pelibatan publik.
Rencana strategis kementerian pendidikan dan kebudayaan tahun
2020-2024 sebagaimana tertuang dalam teknokratik renstra
Kemendikbud merupakan pijakan dalam menentukan arah kebijakan
dan strategi yang disusun sebagai pendekatan dalam memecahkan
permasalahan, serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian
sasaran strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan sasaran
5
secara nasional.
Direktorat Sekolah Menengah Atas sebagai bagian integral dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, dituntut untuk dapat berperan aktif dalam
merealisasikan tujuan pendidikan nasional dan Rencana Strategis
Kemendikbud 2020-2024 di atas. Selain itu Direktorat Sekolah
Menengah Atas sesuai dengan tugasnya, melaksanakan program di
bidang Tata Kelola, Sarana Prasarana, Penilaian dan Peserta Didik.
Tujuan dari penyusunan program kerja Bidang Sarana Prasarana,
Direktorat Sekolah Menengah Atas antara lain:
1. Memberi gambaran rencana kerja dan kegiatan Bidang Sarana
Prasarana Tahun 2021.
2. Mengetahui kesinambungan kegiatan yang diprogramkan tiap
tahun selama kurun waktu tertentu.
3. Menjadi pedoman pelaksanaan kebijakan, program dan
pelaksanaan kegiatan bidang Sarana Prasarana pada tahun 2021.
4. Memberikan bahan informasi pelaksanaan program bidang
Sarana Prasarana dalam lingkup internal Direktorat Sekolah
Menengah Atas dan institusi lainnya yang terkait.
5. Menjadi pedoman dan panduan dalam pencapaian visi dan misi
organisasi.
Salah satu kewajiban Direktorat Sekolah Menengah Atas sebagai
perwujudan dari penugasan tersebut adalah menyusun program dan
strategi dalam mendukung keterlaksanaan program dan kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berdampak luas secara
nasional sebagai pijakan pelaksanaan kegiatan tahun 2020.
2. DASAR HUKUM
1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
6
Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang diperbaharui
dengan Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga.
5. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
6. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Peraturan
Perubahannya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana Prasarana Sekolah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun
2017 tentang Kelas Jabatan dilingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46
Tahun 2019 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
13. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 305/KEP/D/KR/2017 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan
Pelaksana Kurikulum 2013.
14. Peraturan Menteri Keuangan No. 142/PMK.02/2018 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran;
15. Peraturan Menteri Keuangan No. 119/PMK.02/2020 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun 2021.
3. TUGAS DAN FUNGSI
Dalam rangka menjalankan visi misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, maka Direktorat Sekolah Menengah Atas menyesuaikan
struktur organisasi dan penganggaran berdasarkan Tugas Pokok dan
Fungsi untuk mencapai sasaran-sasaran strategis yang telah
ditetapkan. Berikut ini adalah struktur organisasi dan anggaran
berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dari Direktorat Sekolah
Menengah Atas berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2019 tentang
Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Sekolah Menengah Atas merupakan bagian
integral dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Struktur Organisasi
Direktorat Sekolah Menengah Atas sebagai berikut.
8
Gambar 1 : Struktur Organisasi Direktorat SMA
Direktorat Sekolah Menengah Atas mempunyai tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Direktorat;
b. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang peserta
didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada
sekolah menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah
menengah atas, dan pendidikan layanan khusus pada sekolah
menengah atas;
c. melaksanakan penyiapan perumusan standar di bidang peserta
didik, sarana dan prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada
sekolah menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah
menengah atas, dan pendidikan layanan khusus pada sekolah
menengah atas;
d. melaksanakan fasilitasi penjaminan mutu di bidang peserta didik,
sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah
menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah menengah atas,
dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
7
9
e. melaksanakan fasilitasi sarana prasarana sekolah menengah atas,
pendidikan kesetaraan pada sekolah menengah atas, dan
pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
f. melaksanakan pembinaan minat dan bakat peserta didik pada
sekolah menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah
menengah atas, dan pendidikan layanan khusus pada sekolah
menengah atas;
g. melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta
penilaian pada sekolah menengah atas, pendidikan kesetaraan
pada sekolah menengah atas, dan pendidikan layanan khusus
pada sekolah menengah atas;
h. melaksanakan fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kapasitas
penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, dan
tata kelola serta penilaian pada sekolah menengah atas,
pendidikan kesetaraan pada sekolah menengah atas, dan
pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah atas;
i. melaksanakan penilaian dokumen hasil belajar yang
menggunakan sistem pendidikan asing pada sekolah menengah
atas;
j. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola serta
penilaian pada sekolah menengah atas, pendidikan kesetaraan
pada sekolah menengah atas, dan pendidikan layanan khusus
pada sekolah menengah atas;
k. melaksanakan penyiapan pertimbangan pemberian izin
penyelenggaraan sekolah menengah atas yang diselenggarakan
perwakilan negara asing dan sekolah menengah atas kerja sama
10
yang diselenggarakan oleh lembaga asing dengan lembaga
pendidikan Indonesia;
l. melaksanakan penyiapan pertimbangan bagi warga negara asing
yang ingin belajar pada sekolah menengah atas;
m. melaksanakan pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah
sekolah menengah atas dan pendidikan kesetaraan pada sekolah
menengah atas;
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang peserta didik,
sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah
menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah menengah
atas, dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah
atas;
o. melaksanakan penyusunan laporan di bidang peserta didik,
sarana prasarana, dan tata kelola serta penilaian pada sekolah
menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah menengah
atas, dan pendidikan layanan khusus pada sekolah menengah
atas; dan
p. melaksanakan penyusunan laporan Direktorat.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Sekolah Menengah Atas dibagi
menjadi empat bidang yaitu Bidang Peserta Didik, Bidang Sarana
Prasarana, Bidang Tata Kelola dan Bidang Penilaian, serta 1 sub bagian
Tata Usaha.
4. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA 2020
Mengukur ketercapaian Target Kinerja yang telah ditetapkan, maka
ditetapkan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Hal ini ditujukan untuk
mengukur ketercapaian dari Target Kinerja yang telah ditetapkan
setiap tahunnya. Berikut ini adalah IKK Direktorat Pembinaan SMA
11
pada tahun 2020 secara lebih rinci.
Tabel Realisasi Tahun 2020
Jenis Belanja Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %
Belanja Pegawai 15.324.352.000 15.052.393.817 98,23%
Belanja Barang 253.728.600.000 244.160.277.899 96,23%
Belanja Modal 2.491.835.000 2.320.250.900 93,11%
Belanja Sosial 143.305.756.000 143.079.149.817 99,84%
Total 414.850.543.000 404.612.072.433 97,53%
Tabel. Ketercapaian IKK
IKK Output Kinerja Satuan Realisasi (Rp)
%
Jumlah kab/kota Siswa Yang 268,808 Siswa 135.631.052 100 dengan APK Mendapatkan .585
SMA/MA/SMLB Program Indonesia
sekurang-kurangnya Pintar
95%.
Unit Sekolah Baru 1 Unit 254.436.90 97,72 Yang Dibangun 0
Sekolah Yang 132 Paket 67.652.817. 99,9 Direnovasi 150 7
Sekolah Terbuka 7 Sekolah 5.012.006.1 98,9 Yang Mendapatkan 50 8 Bantuan
Operasional
Layanan Dukungan 1 Layanan 2,366,691,7 90,0 Manajemen Satker 90 7
Persentase siswa Sekolah Yang 650 Sekolah 27.546.041. 95,5 SMA dengan nilai Mendapatkan 413 3 Asesmen Pembinaan
Kompetensi
(Literasi) memenuhi
kompetensi
minimum &
Persentase siswa
12
IKK Output Kinerja Satuan Realisasi (Rp)
%
SMA dengan Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum,
nilai
Persentase SMA Layanan Dukungan 1 Layanan 1.593.970.7 92,72 yang menggunakan Manajemen Satker 90
peralatan TIK
(komputer) dalam
proses
pembelajaran
Persentase SMA Sekolah yang 100 Sekolah 851.492.87 95,7 yang memiliki Melaksanakan 3 8 lingkungan kondusif Program UKS
dalam pembangunan
karakter
Sekolah Yang 470 Sekolah 48.527.948 99,15 Mendapatkan .643
Layanan Khusus
Sekolah Yang 34 Pemda 15.872.492. 94,18 Mendapatkan 053
Pembinaan
Manajemen
Berbasis Sekolah
(MBS)
Sekolah yang 650 Sekolah 36.982.590 90,8 Mendapatkan .944 5 Penguatan
Ekstrakurikuler
Persentase data Layanan Dukungan 1 Layanan 7.832.875.5 98,5 pokok pendidikan Manajemen Satker 55 4 SMA yang akurat,
terbarukan dan
berkelanjutan.
Layanan Dukungan Layanan Dukungan 1 Layanan 31,233,765, 92,31 Manajemen Manajemen Satker 657
(perencanaan,
13
IKK Output Kinerja Satuan Realisasi (Rp)
%
evaluasi, perkantoran, sarana prasarana internal, layanan umum dan tata usaha, dan layanan perkantoran)
Layanan Sarana dan Prasarana Internal
1 Layanan 2.320.250.9 00
93,11
Layanan Perkantoran
1 Layanan 20.933.639 .030
97,9 5
Jumlah Anggaran 404.612.072 .433
Berdasarkan tabel ketercapaian di atas, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1. Output layanan dukungan manajamen satker mendukung capaian 3
(tiga) IKK Direktorat SMA Tahun 2020. Hal tersebut disebabkan karena
pada output layanan dukungan manajemen satker terdapat penyusunan
NSPK terkait APK SMA, layanan DAK Fisik dan Non Fisik dan layanan
pengelolaan data dan informasi. Anggaran di masing-masing IKK
disesuaikan dengan komponen program yang relevan untuk mendukung
capaian IKK.
2. IKK Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi)
memenuhi kompetensi minimum dan Persentase siswa SMA dengan nilai
Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
didukung oleh output yang sama yakni SMA yang mendapatkan
pembinaan. Output ini dilaksanakan sepenuhnya oleh bidang penilaian
yang memiliki tugas dan fungsi utama terkait penilaian peserta didik
pada aspek literasi dan numerasi.
3. Output Unit Sekolah Baru mengalami pergeseran sasaran dan anggaran
yang semula 8 unit dengan anggaran Rp37.861.915.000,00 menjadi 1 unit
14
dengan anggaran Rp260.365.000,00. Pergeseran anggaran tersebut
disebabkan refocusing anggaran yang dikoordinasikan oleh Setditjen
Paud Dikdas Dikmen. Pada awal Tahun, Direktorat SMA telah
melaksanakan verifikasi terhadap calon penerima Unit Sekolah Baru di
Tahun 2020. Nilai anggaran yang telah digunakan verifikasi adalah
RP254.436.900,00. Hasil verifikasi tersebut menjadi capaian output pada
Unit Sekolah Baru dan akan digunakan sebagai bahan pelaksanaan
pembangunan Unit Sekolah Baru di Tahun 2021.
Dari anggaran sebesar Rp414.850.543.000,00 sampai dengan akhir Desember
2020 realisasi anggaran sebesar Rp404.670.618.587,00 atau sebesar 97,55%.
Ketidaktercapaian realisasi anggaran disebabkan beberapa hal yakni:
1. Pandemi Covid-19 yang menyebabkan perubahan mekanisme kegiatan,
pergeseran lokasi kegiatan, pergeseran sasaran kegiatan, dan
terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan. Secara umum, pelaksanaan
kegiatan baru dapat dilaksanakan secara optimal mulai bulan Agustus
hingga Desember 2020. Hal tersebut dibuktikan dengan penyerapan
berdasarkan SPM hingga bulan Juli 2020 baru mencapai 35,52%. Mulai
bulan agustus baru terjadi lonjakan realisasi menjadi 48,9% yang
dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya. Selain itu pergeseran sasaran
kegiatan dengan tidak diperbolehkannya mengundang peserta didik
mengakibatkan efisiensi anggaran yang sangat besar khususnya pada
output sekolah yang mendapatkan penguatan ekstrakurikuler.
2. Sisa perjalanan dinas dan akomodasi khususnya peserta kegiatan yang
tidak dapat menghadiri kegiatan akibat dampak dari Covid-19.
Adapun capaian keuangan per masing-masing Indikator Kinerja kegiatan
secara lebih terperinci sebagai berikut:
1. Jumlah kab/kota dengan APK SMA/MA/SMLB sekurang-kurangnya
95%, Alokasi anggaran pada IKK ini adalah Rp211.255.469.000,00.
15
Capaian realiasi sebesar Rp210.917.004.575,00 dengan capaian
persentase sebesar 99,84%. Terdapat anggaran sebesar
Rp338.464.425,00 atau sebesar 0,16% yang tidak terserap. Kendala
dan permasalahan umum yang menjadi penyebab tidak tercapainya
kinerja keuangan untuk IKK Jumlah kab/kota dengan APK
SMA/MA/SMLB sekurang-kurangnya 95% adalah adanya sisa perjadin
dan kontrak akomodasi pada kegiatan kajian naskah akademik,
pelayanan BOS dan DAK, dan supervisi SMA Terbuka. Rekomendasi
yang dapat diberikan untuk perbaikan penyerapan anggaran di tahun
mendatang adalah pengelola keuangan agar lebih jeli dan teliti saat
membuat perenccanaan dan melakukan revisi anggaran untuk
dialihkan ke kegiatan prioritas.
2. Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi)
memenuhi kompetensi minimum dan Persentase siswa SMA dengan
nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi
minimum. Alokasi anggaran pada IKK ini adalah Rp28.835.058.000,00.
Capaian realiasi sebesar Rp27.546.041.413,00 dengan capaian
persentase sebesar 95,93%. Terdapat anggaran sebesar
Rp1.289.016.587,00 atau sebesar 4,47% yang tidak terserap. Kendala
dan permasalahan umum yang menjadi penyebab tidak tercapainya
kinerja keuangan untuk kedua IKK ini adalah adanya sisa perjadin,
belanja bahan, akomodasi dan honor jasa profesi pada kegiatan
penyelarasan tim pengembang penilaian SMA, penyusunan NSPK,
pendampingan penerapan penilaian SMA, dan Sosialisasi Asesmen
Nasional jenjang SMA. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk
perbaikan penyerapan anggaran di tahun mendatang adalah
pengelola keuangan agar lebih jeli dan teliti saat membuat
perenccanaan dan melakukan revisi anggaran untuk dialihkan ke
16
kegiatan prioritas.
3. Persentase SMA yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam
proses pembelajaran. Alokasi anggaran pada IKK ini adalah
Rp1.719.095.000,00. Capaian realiasi sebesar Rp1.593.970.790,00
dengan capaian persentase sebesar 92,72%. Terdapat anggaran
sebesar Rp125.124.210,00 atau sebesar 7,28% yang tidak terserap.
Kendala dan permasalahan umum yang menjadi penyebab tidak
tercapainya kinerja keuangan untuk IKK Persentase SMA yang
menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
adalah adanya sisa perjadin, honor jasa profesi dan kontrak
akomodasi pada kegiatan pengolahan data DAK SMA dan Evaluasi
Program DAK Fisik SMA Tahun 2020. Rekomendasi yang dapat
diberikan untuk perbaikan penyerapan anggaran di tahun mendatang
adalah pengelola keuangan agar lebih jeli dan teliti saat membuat
perenccanaan dan melakukan revisi anggaran untuk dialihkan ke
kegiatan prioritas.
4. Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter. Alokasi anggaran pada IKK ini adalah
Rp107.393.011.000,00. Capaian realiasi sebesar Rp102.234.524.513,00
dengan capaian persentase sebesar 95,2%. Terdapat anggaran sebesar
RP5.158.486.487,00 atau sebesar 4,8% yang tidak terserap. Kendala
dan permasalahan umum yang menjadi penyebab tidak tercapainya
kinerja keuangan untuk IKK Persentase SMA yang memiliki
lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter adalah sebagai
berikut:
a. Terdapat sisa perjalanan dinas pada output sekolah yang
mendapatkan layanan khusus
17
b. Terdapat sisa anggaran yang dialokasikan untuk pengiriman
perlengkapan sanitasi
c. Terdapat sisa perjalanan dinas, akomodasi, dan honor jasa
profesi pada kegiatan penyusunan NSPK yakni penyusunan
konsep pengembangan SMA masa depan, penyusunan konsep
virtual science laboratory, dan pengembangan bangunan SMA.
d. Terdapat sisa perjalanan dinas pada kegiatan reviu naskah
pengelolaan sarana prasarana dan dokumentasi SMA
Terbuka.
e. Terdapat sisa perjalanan dinas dan akomodasi pada kegiatan
bimbingan teknis percepatan laporan 100%.
f. Terdapat sisa perjalanan dinas, akomodasi, jasa profesi, dan
belanja bahan yang sangat besar pada output Sekolah yang
Mendapatkan Penguatan Ekstrakurikuler sebesar
Rp4.927.505.334,00.
Sisa anggaran terbanyak pada IKK ini bersumber dari output Sekolah
yang Mendapatkan Penguatan Ekstrakurikuler. Hal tersebut
dikarenakan terjadinya pesergeseran sasaran kegiatan yang semula
seluruh kegiatannya melibatkan peserta didik, namun akibat pandemi
Covid-19 kegiatan yang dilaksanakan tidak dapat mengundang
peserta didik. Langkah yang telah dilakukan adalah dengan
mengganti sasaran kegiatan menjadi perwakilan dinas pendidikan
daerah, MKKS, dan guru-guru perwakilan dari sekolah. Namun jumlah
peserta yang direncanakan tidak sebanding dengan realisasi jumlah
peserta. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk perbaikan
penyerapan anggaran di tahun mendatang adalah pengelola
keuangan agar lebih jeli dan teliti saat membuat perenccanaan dan
melakukan revisi anggaran untuk dialihkan ke kegiatan prioritas.
18
5. Persentase data pokok pendidikan SMA yang akurat, terbarukan dan
berkelanjutan.
Alokasi anggaran pada IKK ini adalah Rp7.948.811.000,00. Capaian
realiasi sebesar Rp7.832.875.555,00 dengan capaian persentase sebesar
98,54%. Terdapat anggaran sebesar Rp115.935.445,00 atau sebesar 1,46%
yang tidak terserap. Kendala dan permasalahan umum yang menjadi
penyebab tidak tercapainya kinerja keuangan untuk IKK Persentase data
pokok pendidikan SMA yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
adalah adanya sisa perjadin, honor jasa profesi dan kontrak akomodasi
pada kegiatan Workshop Koordinasi Peningkatan Kualitas Data SMA.
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk perbaikan penyerapan
anggaran di tahun mendatang adalah pengelola keuangan agar lebih jeli
dan teliti saat membuat perenccanaan dan melakukan revisi anggaran
untuk dialihkan ke kegiatan prioritas.
6. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Alokasi untuk kegiatan perencanaan, evaluasi, layanan perkantoran,
sarana prasarana internal, dan layanan umum dan tata usaha sebesar
RP57.699.099.000,00. Realisasi anggaran sebesar
RP54.546.201.741,00 dengan persentase capaian sebesar 94,54%.
Terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar 5,46% atau senilai
RP3.152.897.259,00. Anggaran pada layanan dukungan manajemen
satker dikelola oleh bidang tata kelola dan subbag tata usaha. Adapun
rincian alokasi anggaran sebagai berikut:
a. Bidang tata kelola mengelola anggaran untuk perencanaan dan
evaluasi sebesar Rp16.519.635.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp14.885.062.077,00 dengan persentase 90,11%. Terdapat anggaran
yang tidak terserap yakni 9,89% atau senilai Rp1.634.572.923,00.
19
b. Subbag tata usaha mengelola anggaran untuk layanan umum dan
tata usaha sebesar Rp17.315.276.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp16.398.800.880,00 dengan persentase 94,71%. Sisa anggaran yang
tidak terserap yakni 5,29% atau senilai Rp916.475.120,00.
c. Subbag tata usaha juga mengelola anggaran untuk layanan
perkantoran terkait gaji, tunjangan dan kegiatan operasional
perkantoran sebesar RP21.372.353.000,00 dengan realisasi
RP20.942.087.884,00. Terdapat anggaran yang tidak terserap
sebesar Rp430.265.116,00 atau senilai 2,01%.
d. Subbag tata usaha juga mengelola anggaran untuk sarana dan
prasarana internal sebesar RP2.491.835.000,00 dengan realisasi
RP2.320.250.900,00. Terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar
Rp171.584.100,00 atau senilai 6,89%.
Kendala dan permasalahan secara umum penyebab terjadinya capaian
kinerja keuangan tidak tercapai adalah sisa anggaran efisiensi dari alokasi
perjalanan pada kegiatan di bidang tata kelola dan subbag tata usaha
tidak terserap, serta sisa dari efiseiensi perjalanan dinas. Rekomendasi
yang dapat diberikan untuk perbaikan penyerapan anggaran di tahun
mendatang adalah pengelola keuangan agar lebih jeli dan teliti saat
membuat perenccanaan dan melakukan revisi anggaran untuk dialihkan
ke kegiatan prioritas.
5. ISU-ISU STRATEGIS
Pembangunan pendidikan dan kebudayaan hingga tahun 2020
menunjukkan keberhasilan yang nyata, namun masih terdapat banyak
permasalahan penting yang akan dihadapi pada periode tahun 2021-
2024. Analisis lingkungan strategis dibutuhkan untuk menggambarkan
berbagai isu isu strategis di lingkungan pendidikan SMA yang patut
20
diperhatikan sebagai acuan dalam pembangunan pendidikan SMA,
Yaitu :
1. Akses daya tampung ke daerah afirmasi;
2. Pengembangan Mutu Pendidikan
3. Disparitas Pendidikan
21
BAB II
RENCANA STRATEGIS 2021-2024
1. SASARAN STRATEGIS
Dalam rangka menjalankan sebagian dari visi misi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sekolah Menengah Atas
(SMA) bertekad melaksanakan perumusan kebijakan dan standar,
pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata
kelola dan penilaian pada sekolah menengah atas, pendidikan
kesetaraan pada sekolah menengah atas, dan pendidikan layanan
khusus pada sekolah menengah atas, serta penyiapan pemberian
izin penyelenggaraan sekolah menengah atas yang
diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing.
Berdasarkan hal tersebut Direktorat SMA menetapkan visi
pendidikan SMA, yaitu: “Terwujudnya Indonesia Maju Yang
Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Melalui Terciptanya Pelajar
SMA Pancasila Yang Bernalar Kritis, Kreatif, Mandiri, Berakhlak
Mulia, Gotong Royong, Dan Berkebinekaan Global”. Untuk
mewujudkan visi di atas Direktorat SMA menetapkan misi
pendidikan SMA tahun 2021-2024 melalui:
M1 : Mewujudkan pendidikan SMA yang relevan dan berkualitas
tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh
infrastruktur dan teknolog
M2 : Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan
untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan
pendidikan SMA.
22
Sebagai sub sistem Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat SMA diprioritaskan dalam mendukung pencapaian
sasaran strategis adalah:
1) Tersedianya layanan pendidikan SMA yang merata dan berkualitas
melalui perluasan akses pendidikan menengah atas bagi peserta
didik yang berkeadilan dan inklusif dan peningkatan mutu
pembelajaran menengah atas yang berkualitas dan merata serta
penguatan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah
yang berpusat pada daya saing dan berkarakter.
2) Meningkatnya tata kelola Direktorat SMA melalui penguatan
sistem tata kelola Pendidikan Menengah Atas yang partisipatif,
transparan, dan akuntabel
2. INDIKATOR
Upaya Direktorat Sekolah Menengah Atas untuk mencapai misi
tersebut dengan menetapkan indikator sasaran. Berikut ini adalah
indikator sasaran Direktorat Sekolah Menengah Atas secara lebih
rinci:
Tabel. Indikator Sasaran
No Indikator Sasaran
1 Jumlah kab/kota dengan APK SMA/MA/SMLB sekurang- kurangnya 95%
2 Jumlah SMA yang menjadi sekolah penggerak
3 Persentase SMA yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75 (kategori Sangat Tinggi)
4 Persentasai siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
5 Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
6 Persentase SMA yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
23
7 Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
8 Persentase data pokok pendidikan SMA yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
3. STRATEGI PEMBIAYAAN
Alokasi anggaran Direktorat Sekolah Menengah Atas Tahun 2021
adalah sebesar Rp402.034.602.000 Struktur anggaran Direktorat
Sekolah Menengah Atas cukup banyak terkonsentrasi pada
pemberian bantuan ke sekolah. Bantuan yang diberikan terdiri dari
akun Belanja Sosial dan Belanja Barang dalam bentuk Bantuan
Pemerintah. Berikut ini adalah ilustrasi mengenai struktur
anggaran Direktorat Sekolah Menengah Atas pada Tahun 2021
secara lebih rinci.
Tabel. Alokasi Anggaran 2021 Per Kegiatan
KODE URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH
023.03.DF Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun
259.431.198.000
5627 Pembinaan Sekolah Menengah Atas
-
259.431.198.000
5627.BDB Fasilitasi dan Pembinaan Lembaga
990 Lembaga 109.550.511.000
5627.BDB.403 SMA Aman Bencana 990 Lembaga 109.550.511.000
5627.QDB Fasilitasi dan Pembinaan Lembaga
34 Lembaga 26.157.781.000
5627.QDB.405 SMA yang Mendapatkan Pembinaan Afirmasi
-
26.157.781.000
5627.RAA Sarana Bidang Pendidikan 1.195 Paket 123.722.906.000
5627.RAA.406 SMA yang Mendapatkan Bantuan Peralatan Pendidikan
1.195 Lembaga 123.722.906.000
023.03.DI Program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran
-
112.749.942.000
24
KODE URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH
4462
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sekolah Menengah Atas
-
112.749.942.000
4462.BDB Fasilitasi dan Pembinaan Lembaga
650 Lembaga 17.743.240.000
4462.BDB.433 SMA yang Melaksanakan Program UKS
650 Lembaga 17.743.240.000
4462.QDB Fasilitasi dan Pembinaan Lembaga
17.349 Lembaga 95.006.702.000
4462.QDB.431 SMA yang Mendapatkan Penguatan Ekstrakurikuler
650 Lembaga 28.639.200.000
4462.QDB.432
SMA yang Mendapatkan Pembinaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
13.939
Lembaga
27.515.442.000
4462.QDB.434 SMA yang Mendapatkan Pembinaan Kinerja (Scorecard)
650 Lembaga 11.834.311.000
4462.QDB.435 SMA yang Mendapatkan Pembinaan Asesmen Kompetensi
650 SEK 8.417.720.000
4462.QDB.436 SMA Penggerak yang Mendapatkan Pendampingan
650 Lembaga 7.858.379.000
4462.QDB.438 SMA yang Menerapkan Kurikulum yang Berlaku
10.741.650.000
023.03.WA Program Dukungan Manajemen - 29.853.462.000
2005
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
-
29.853.462.000
2005.EAA Layanan Perkantoran 2 Layanan 24.534.770.000
2005.EAA.001 Gaji dan Tunjangan 1 Layanan 18.238.769.000
2005.EAA.002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor
1 Layanan 6.296.001.000
2005.EAC Layanan Umum 1 Layanan 3.826.857.000
2005.EAC.970 Dukungan Manajemen Satker 1 Layanan 3.826.857.000
2005.EAD Layanan Sarana Internal 149 UNIT 1.491.835.000
2005.EAD.996 Layanan pengadaan alat Pengolah Data dan Komunikasi
134 UNIT 1.201.835.000
2005.EAD.997 Layanan Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran
15 UNIT 290.000.000
25
Tabel. Alokasi Anggaran 2021 Per Jenis Belanja
No Jenis Belanja Alokasi (000)
1 Belanja Pegawai 18.238.769.000
2 Belanja Barang 378.806.498.000
3 Belanja Modal 1.491.835.000
4 Belanja Sosial 3.497.500.000
Total Anggaran 402.034.602.000
Tabel Distribusi Anggaran Direktorat SMA Tahun 2021
No Bidang Jumlah Anggaran
1 Subbag Tata Usaha 39.632.905.000
2 Bidang Tata Kelola 53.350.470.000
3 Bidang Sarana Prasarana 248.273.417.000
4 Bidang Penilaian 19.159.370.000
5 Bidang Peserta Didik 41.618.440.000
Total Anggaran 402.034.602.000
26
BAB III
RENCANA KERJA DIREKTORAT TAHUN 2021
Arah kebijakan dan strategi disusun sebagai pendekatan dalam
memecahkan permasalahan yang mendesak untuk segera
dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2021-2024, serta memiliki
dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran nasional dan sasaran
strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada periode itu.
Arah kebijakan dan strategi nasional yang tercantum dalam RPJMN
2020-2024 merupakan acuan dalam menyusun kebijakan
pembangunan pendidikan dan kebudayaan. Oleh karena itu, arah
kebijakan dan strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-
2024 dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah arah kebijakan dan
strategi nasional yang merupakan penugasan RPJMN 2020-2024, dan
kedua adalah arah kebijakan dan strategi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Dalam rangka mempertajam arah kebijakan dan strategi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memerlukan regulasi yang
efektif dan aplikatif untuk mencapai sasaran strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, yang pada akhirnya mencapai sasaran
nasional. Arah regulasi dan/atau kebutuhan regulasi berupa RUU,
Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Perpres, Rancangan
Inpres atau Rancangan Peraturan pimpinan lembaga dituangkan
dalam kerangka regulasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2021-2024. Selanjutnya, untuk mewujudkan efektivitas operasionalisasi
pelaksanaan arah kebijakan dan strategi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, sesuai dengan kapasitas organisasi dan dukungan
sumber daya aparatur sipil yang ada, perlu disusun kerangka
kelembagaan. Kerangka kelembagaan merupakan perangkat
Kementerian yang meliputi struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan
pengelolaan aparatur sipil negara. Penjabaran lebih lanjut mengenai
arah kebijakan dan strategi nasional, arah kebijakan dan strategi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kerangka regulasi serta
kerangka kelembagaan untuk mencapai sasaran strategis, tujuan, misi,
27
dan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024 disajikan
dalam penjelasan sebagai berikut.
1. SASARAN PRIORITAS NASIONAL
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024, Direktorat Sekolah Menengah Atas
(SMA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengemban
amanat untuk mengendalikan pembangunan SDM melalui ikhtiar
bersama dengan pemerintah daerah berkewajiban dalam
meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dengan mempertimbangkan kondisi dan capaian kinerja saat ini,
potensi yang dapat dikembangkan serta tantangan dan
permasalahan yang dihadapi, maka prioritas nasional Direktorat
SMA adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/MA/SMLB/Sederajat
2. Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi)
memenuhi kompetensi minimum
3. Meningkatnya Persentase siswa dengan nilai Asesmen
Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
4. Nilai rata-rata hasil PISA: Membaca
5. Nilai rata-rata hasil PISA: Matematika
6. Nilai rata-rata hasil PISA: Sains
7. Persentase satuan pendidikan yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan karakter
8. Persentase tingkat pengalaman nilai-nilai Pancasila
9. Persentase tingkat pemahaman konsep Merdeka Belajar
28
10. Jumlah kab/kota dengan APK SMA/MA/SMLB sekurang-
kurangnya 95%
11. Jumlah SMA yang menjadi Sekolah Penggerak
12. Persentase SMA yang memiliki nilai kinerja sekolah (Score Card)
minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
13. Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi
(Literasi) memenuhi kompetensi minimum
14. Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi
(Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
15. Persentase SMA yang menggunakan peralatan TIK (komputer)
dalam proses pembelajaran
16. Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter
17. Persentase data pokok pendidikan SMA yang akurat,
terbarukan dan berkelanjutan
2. SASARAN PRIORITAS DIREKTORAT SMA
Berorientasi pada tujuan dan makna yang terkandung dalam visi
dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta sasaran
strategis dalam pembangunan pendidikan SMA, maka Direktorat
Sekolah Menengah Atas (SMA) bertekad melaksanakan
perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan
penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada
sekolah menengah atas, pendidikan kesetaraan pada sekolah
menengah atas, dan pendidikan layanan khusus pada sekolah
menengah atas, serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan
29
sekolah menengah atas yang diselenggarakan perwakilan negara
asing atau lembaga asing.
Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Sekolah
Menengah Atas telah menyusun program pembangunan
pendidikan SMA yang ditujukan untuk dapat mencapai target IKK
Tahun 2021 yang telah ditetapkan sebesar Rp. 402.034.602.000
(Empat Ratus Dua Miliar Tiga Puluh Empat Juta Enam Ratus Dua
Ribu Rupiah).
Berikut ini adalah struktur anggaran dan rencana penyerapan
anggaran Direktorat Sekolah Menengah Atas secara lebih detil
yang telah tertuang dalam Penetapan Kinerja 2021.
Tabel. Sasaran Prioritas Dit SMA Tahun 2021
Program/ Kegiatan
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK)
Satuan Target
2021
SS 1 Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan di seluruh jenjang
IKSS 1.4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/SMLB/Sederajat
% 88,39
SS 2 Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang
IKSS 2.2 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
%
58,2
IKSS 2.3 Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
% 27,4
IKSS 2.4 Nilai rata-rata hasil PISA: Membaca nilai 394
IKSS 2.5 Nilai rata-rata hasil PISA: Matematika nilai 385
IKSS 2.6 Nilai rata-rata hasil PISA: Sains nilai 399
SS 4 Menguatnya karakter peserta didik
30
Program/ Kegiatan
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran kegiatan (Output)/Indikator (IKSS,IKP,IKK)
Satuan Target
2021
IKSS 4.1 Persentase satuan pendidikan yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
%
35
IKSS 4.2 Persentase tingkat pengalaman nilai-nilai Pancasila
% 15
IKSS 4.3 Persentase tingkat pemahaman konsep Merdeka Belajar
% 15
SK Tersedianya layanan Pendidikan Sekolah Menengah Atas yang merata dan berkualitas
IKK Jumlah kab/kota dengan APK SMA/MA/SMLB sekurang-kurangnya 95%
kab/kota
229
IKK Jumlah SMA yang menjadi Sekolah Penggerak
sekolah 650
IKK Persentase SMA yang memiliki nilai kinerja sekolah (Score Card) minimal 75 (Kategori Sangat Tinggi)
%
5,0
IKK Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) memenuhi kompetensi minimum
%
55,0
IKK
Persentase siswa SMA dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) memenuhi kompetensi minimum
%
27,4
IKK Persentase SMA yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam proses pembelajaran
%
76,06
IKK Persentase SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
%
35
IKK Persentase data pokok pendidikan SMA yang akurat, terbarukan dan berkelanjutan
%
95,20
31
BAB IV
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT TAHUN 2021
Pelaksanaan alokasi anggaran dan program Direktorat SMA dilaksanakan
oleh setiap bidang dan Subbag sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.
Berikut ini adalah deskripsi program-program Direktorat SMA Setiap
Bidang dan Subbag secara lebih rinci.
1. Bidang Tata Kelola
1. 5627.QDB.405 SMA yang Mendapatkan Pembinaan Afirmasi
051 Penyusunan NSPK
A. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria APS dan ATS
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan NSPK yang dapat
digunakan sebagai salah satu referensi bagi pemerintah provinsi dan
sekolah. Bagi pemerintah provinsi, NSPK ini dapat digunakan sebagai
salah satu bahan pembinaan yang dilakukan terhadap sekolah.
Sedangkan bagi sekolah, NSPK ini dapat dijadikan sebagai salah satu
bahan untuk meningkatkan kualitas tata kelola di masing-masing satuan
pendidikan. Mengembangkan NSPK yang dapat digunakan sebagai salah
satu referensi bagi pemerintah provinsi dan sekolah. Adapun unsur yang
terlibat pada kegiatan ini, ialah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Konsultan pendidikan
2 Akademisi
3 Dinas Pendidikan Provinsi
4 LPMP
5 Berbagai lembaga profesional lain yang memiliki relevansi
32
No Unsur Yang Terlibat
dengan tema NSPK yang akan dikembangkan
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 2 dan 4 Bulan April
dan Minggu ke 1 Bulan Mei
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 1.686.162.000
053 Koordinasi dan Sosialisasi
A. Koordinasi APS dan ATS Tingkat Pusat
Koordinasi terkait Pemetaan dan identifikasi program, anggaran, dan
data pendidikan di daerah bermanfaat bagi pemerintah pusat dan
daerah agar tidak terjadi duplikasi program antara pusat dan daerah.
Pemerintah pusat dan daerah dapat memetakan dukungan yang
dapat diberikan terhadap seluruh kebijakan di bidang pendidikan
menengah agar dapat terlaksana optimal. Adapun unsur yang terlibat
pada kegiatan ini, ialah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Kementerian Dalam Negeri
2 Kementeria Keuangan
3 Kementerian Desa tertinggal dan Bappenas
4 Direktorat SMA
5 Biro PKLN
6 Setditjen Dikdasmen
7 LPMP
8 BAN/SM 9 Pusat Pendidikan Karakter
10 Pusat Prestasi Nasional
11 Pusat Pembiayaan
12 Unit kerja Kemendikbud yang relevan
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
33
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 3 Bulan Maret - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 1.593.470.000
B. Koordinasi APS dan ATS Tingkat Provinsi
Koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan Kegiatan Manajemen Afirmasi
SMA tingkat provinsi dengan tujuan agar program yang dilaksanakan
dapat berjalan efektif. Adapun unsur yang terlibat pada kegiatan ini,
ialah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Direktorat Jenderal PAUD-Dikdasdikmen
3 Perwakilan dari seluruh Provinsi
4 Pengawas Tingkat Provinsi
5 LPMP
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 2 Bulan Mei - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 1.410.460.000
C. Koordinasi APS dan ATS Tingkat Kab/Kota
Sosialisasi dan koordinasi kebijakan Pembinaan Manajemen Afirmasi
kepada Kantor Cabang Dinas dan MKKS. Adapun unsur yang terlibat
pada kegiatan ini, diantaranya:
34
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Direktorat Jenderal PAUD-Dikdasdikmen
3 Perwakilan Dinas Pendidikan Propinsi
4 Kantor Cabang Dinas (KCD)
5 Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 1 dan 2 Bulan Juni - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 3.652.437.000
055 Monitoring dan Evaluasi
A. Pemantauan APS dan ATS
Fasilitasi dan supervisi terhadap penguatan afirmasi yang telah
dilakukan sekolah pendidikan provinsi terhadap satuan pendidikan
binaannya. Adapun unsur yang terlibat pada kegiatan ini, diantaranya:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 LPMP
3 Dinas Pendidikan Propinsi
4 Kantor Cabang Dinas (KCD)
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 2 Bulan November
- Bogor
35
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 978.775.000
2. 4462.QDB.432 SMA yang Mendapatkan Pembinaan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)
051 Penyusunan NSPK
B. Penyusunan Roadmap Penuntasan Sarana Prasarana SMA
Kajian Akademik dalam rangka peningkatan kualitas program
peningkatan akses (Penyusunan Roadmap Penuntasan Sarana
Prasarana SMA, Diskusi Terpumpun Pembahasan MoU dan PKS serta
Proposal Kegiatan, Diskusi Terpumpun terkait Kajian Teori, Instrumen
Kajian, Penentuan wilayah dan sampel kajian, Model analisis yang akan
digunakan, dan Hasil yang diharapkan, Diskusi Terpumpun paparan
hasil kajian akademik). Unsur yang terlibat pada kegiatan ini, ialah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Perguruan Tinggi
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 1 Bulan Mei,
Minggu ke 2 Bulan Juni,
Minggu ke 1 Bulan Juli, Agustus-
November (Pelaksanaan Kajian
Akademik), Minggu ke 1 Bulan
Desember
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 443.096.000
54 Pelaksanaan Kegiatan
36
A. Penyusunan Juknis DAK SMA
Menyusun Peraturan Menteri yang mengatur tentang pelaksanaan
program DAK, diantaranya adalah Petunjuk Teknis BOS dan Petunjuk
Operasional DAK Fisik Bidang SMA. Unsur-unsur yang terlibat dala
kegiatan ini, diantaranya:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Sekretariat Jenderal
3 Sekditjend Paud-Dikdasmen
4 Biro Perencanaan
5 Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu
6 Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri
7 Tim Manajemen DAK Kemdikbud
8 Tenaga Ahli Sarana dan Prasarana
9 Perwakilan SMA (pilihan)
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 1 Bulan Agustus,
Minggu ke 1 Bulan Oktober,
Minggu ke 1 Bulan November
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 385.560.000
B. Pengelolaan Program DAK SMA Tahun 2021
Koordinasi yang dilakukan meliputi pembahasan mengenai validitas
data, pembahasan mekanisme percepatan peningkatan kualitas data
peserta didik, dan pembahasan penyebaran informasi kepada provinsi
37
agar dapat mendorong sekolah untuk mengupdate data sekolahnya.
Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini, ialah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Setditjend Paud-Dikdasmen
3 Pusdatin
4 Dinas Pendidikan Provinsi
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu Ke 2 Bulan Agustus,
Minggu ke 1 Bulan Oktober,
Minggu Ke 3 Bulan November
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 2.500.248.000
C. Pengelolaan Kerja Sama SMA
Koordinasi penyamaan persepsi terhadap rencana strategis yang akan
dicapai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui unit
kerja masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun unsur-
unsur yang terlibat pada kegiatan ini, ialah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Setditjend Paud-Dikdasmen
3 Setjend Kemendikbud
4 Bapenas
38
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 3 Bulan Mei,
Minggu ke 2 Bulan Juli,
Minggu ke 1 Bulan Oktober
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 669.598.000
D. Analisis Pengembangan SMA
Kajian akademik yang dilakukan berfokus kepada evaluasi program-
program peningkatan akses dan mutu yang telah dilakukan oleh
Direktorat SMA. Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Perguruan Tinggi
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 3 Bulan Mei,
Minggu ke 2 Bulan Juni,
Minggu ke 1 Bulan Juli,
Agustus-November (Pelaksanaan
Kajian Akademik),
Minggu ke 1 Bulan Desember
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 1.392.000.000
39
E. Pengolahan, Pemutakhiran dan Penyajian Data Informasi Program
SMA
Data Dapodik diperbaharui dan diolah agar dapat disajikan dalam
pembuatan sebuah kebijakan atau program-program yang bertujuan
untuk meningkatkan mutu dan memperluas akses pendidikan. Unsur-
unsur yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya, adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Setdikjend PAUD-Dikdasmen
3 Pusdatin
4 Dinas Pendidikan Provinsi
5 Kantor Cabang Dinas Kabupaten/Kota
6 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
7 Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
8 Pengawas Sekolah
9 Operator Sekolah
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
September Minggu ke 1, 2, dan 3 - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 7.090.210.000
40
55 Supervisi
B. Monitoring Dan Evaluasi DAK SMA Tahun 2021
Menghasilkan progres perkembangan bantuan yang diberikan oleh
Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun unsur-unsur yang
terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Dinas Pendidikan Provinsi
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
September Minggu ke 1, 2, dan 3 - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 1.750.834.000
3. 4462.QDB.434 SMA yang Mendapatkan Pembinaan Kinerja (Scorecard)
051 Penyusunan NSPK
A. Penyusunan Analisis Bahan Koordinasi
Pengembangkan Penyusunan Analisis Bahan Koordinasi yang dapat
digunakan sebagai salah satu referensi bagi Pemerintah Daerah.
Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Konsultan Pendidikan
2 Akademisi
3 Sekolah Pendidikan Provinsi
4 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
5 Berbagai lembaga profesional lain yang memiliki relevan
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
41
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 1, 2, 3 dan 4 Bulan April - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 632.775.000
B. Kajian Naskah Akademik Pembinaan Dan Pengembangan SMA
Kajian akademik yang dilakukan berfokus kepada mengembangkan NSPK
scorecard.
Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Perguruan Tinggi
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 3 Bulan Mei,
Minggu ke 1 Bulan Juni,
Minggu ke 1 Bulan Juli,
Agustus-November
(Pelaksanaan Kajian
Akademik), Minggu ke 1 Bulan
Desember
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 2.465.130.000
42
054 Pelaksanaan Kegiatan
A. Koordinasi Pembinaan Kinerja (scorecard) SMA Tingkat Pusat
Koordinasi dan sinkronisasi antar unit sehingga proses perencanaan
program dan anggaran dapat berjalan sinergis dan mendukung
keterlaksanaan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini
ialah sebagai berikut:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3 Setditjen Paud-Dikdasmen
4 Bapenas
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 4 Bulan Mei - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 1.571.120.000
B. Koordinasi Pembinaan Kinerja (scorecard) SMA Tingkat Provinsi
Koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan Scorecard SMA tingkat provinsi
dengan tujuan agar program yang dilaksanakan dapat berjalan efektif.
Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA 2 Ditjend PAUD-Dikdasmen
3 Seluruh Provinsi
4 Pengawas Tingkat Provinsi
5 Pengawas Tingkat Provinsi
43
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 3 Bulan Juni - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 1.395.560.000
C. Koordinasi Pembinaan Kinerja (scorecard) SMA Tingkat Kab/Kota
Sosialisasi dan koordinasi kebijakan scorecard kepada Kantor Cabang
Dinas (KCD) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Adapun
unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Ditjend PAUD-Dikdasmen
3 Perwakilan Dinas Pendidikan Propinsi
4 Kantor Cabang Dinas (KCD)
5 Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 3 dan 4 Bulan Juni - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 7.254.060.000
D. Pendampingan Koordinasi Daerah
Pendampingan kepada daerah untuk memberikan praktik-praktik baik
yang telah dilakukan oleh pemerintah. Unsur-unsur yang terlibat dalam
kegiatan ini adalah:
44
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Ditjend PAUD-Dikdasmen
3 Perwakilan Dinas Pendidikan Propinsi
4 Kantor Cabang Dinas (KCD)
5 Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
6 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 2 Bulan Agustus - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 787.840.000
055 Monitoring dan Evaluasi
E. Pemantauan Pelaksanaan Scorecard
Fasilitasi dan supervisi terhadap penguatan scorecard yang telah
dilakukan dinas pendidikan provinsi terhadap satuan pendidikan
binaannya. Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini meliputi:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Setditjen PAUD-Dikdasmen
3 Biro Perencanaan
4 Direktorat Jendral Aanggaran, Kemenkeu
5 Perbendaharaan Kemenkeu
45
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 2 Bulan Oktober - Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 2.299.140.000
2. 2005.EAC.970 Dukungan Manajemen Satker
056 Perencanaan Program dan Anggaran
A. Penyusunan Program Kerja Dit. SMA
Finalisasi dokumen yang berisi informasi program dan anggaran Dit. SMA
pada tahun 2021 dan dan menyusun draft program kerja Direktorat SMA
tahun 2022. Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Setditjen PAUD-Dikdasmen
3 Biro Perencanaan
4 Direktorat Jendral Aanggaran, Kemenkeu
5 Perbendaharaan Kemenkeu
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 2 Bulan Januari
Minggu ke 1 Bulan
Februari
Minggu ke 4 Bulan Mei
Desember
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 304.150.000
46
B. Penyusunan Program Dan Anggaran Tahun 2021 dan 2022
Koordinasi antara empat bidang dan 1 bagian tata usaha di lingkungan
Direktorat SMA agar program yang diusulkan dapat mendukung capaian
tugas dan fungsi serta menyusun perencanaan tahun 2022 yang akan
dimulai pada tahun 2021. Adapun unsuru-unsur yang terlibat dalam kegiatan
ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Setditjen PAUD-Dikdasmen
3 Biro Perencanaan
4 Direktorat Jendral Aanggaran, Kemenkeu
5 Perbendaharaan Kemenkeu
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 3 Bulan Januari, Maret, April
Minggu ke 4 Bulan Mei, Agustus,
September
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 623.750.000
C. Penyusunan LAKIP
Finalisasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Direktorat SMA Tahun 2020, Penyusunan LAKIP Tengah Semester 2021,
dan Penyusunan Draft LAKIP Tahun 2021. Adapun unsur-unsur yang
terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Setditjen PAUD-Dikdasmen
47
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
Minggu ke 2 Bulan Januari, Juni,
Desember
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 339.908.000
D. Tindak Lanjut Pemeriksaan
Melakukan verifikasi terhadap data hasil temuan untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi secara menyeluruh. Adapun unsur-unsur yang
terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Direktorat SMA
2 Setditjen PAUD-Dikdasmen
3 Unsur Dinas Pendidikan Propinsi
4 Inspektorat Jenderal
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
Bulan Agustus,
September, Oktober
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 197.200.000
E. Pemantauan Pelaksanaan Anggaran (Laporan Daya Serap Bulanan)
Laporan realisasi anggaran dan ketercapaian output ini seyogyanya
dilakukan setiap bulan untuk melihat progres kinerja dari Direktorat SMA.
Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terlibat
1 Seluruh Bidang dan Subbag Dit. SMA
2 Kemenkeu
48
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Bulan Agustus, September,
Oktober
- Bogor
Alokasi dana yang diperlukan untuk kegiatan ini: Rp. 249.720.000
2. Bidang Penilaian
A. Output Tugas dan Fungsi Bidang Penilaian
Output tugas dan fungsi Bidang Penilaian, Direktorat Sekolah Menengah
Atas adalah sebagai berikut:
Kode Uraian Vol Satuan Jumlah Anggaran
4462.QDB.435 SMA yang Mendapatkan Pembinaan Asesmen Kompetensi
650
Lembaga
Rp. 7.652.740.000
4462.QDB.436 SMA Penggerak yang Mendapatkan Pendampingan
650 Lembaga
Rp. 8.051.065.000
4462.QDB.438 SMA yang Menerapkan Kurikulum yang Berlaku
810 Lembaga Rp. 11.506.630.000
B. Uraian Output Tugas dan Fungsi Bidang Penilaian
1. SMA yang Mendapatkan Pembinaan Asesmen Kompetensi
(4462.QDB.435)
Secara khusus, ada beberapa strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka
penguatan kemampuan literasi untuk mendorong relevansi pendidikan, antara
lain:
a. Melakukan penyesuaian kurikulum untuk memberikan waktu yang
lebih besar bagi pengembangan kompetensi dasar terutama literasi;
49
b. Menyediakan modul pelatihan serta penyediaan sumber bacaan; dan
c. Memperkuat sistem dan mekanisme penyediaan dukungan dan
ketersediaan sumber daya bagi guru yang mengajarkan literasi di kelas
awal.
Dalam rangka optimalisasi perencanaan layanan pendidikan untuk
penguatan kemampuan literasi Kemendikbud melaksanakan strategi
berikut:
a. Jumlah satuan pendidikan yang menjadi Sekolah Penggerak;
b. Persentase siswa dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi)
memenuhi kompetensi minimum, target tahun 2020 sebesar 57,2% dan
tahun 2021sebesar 58,2%;
c. Nilai rata-rata hasil PISA Membaca sebesar 394 untuk tahun 2021.
Sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
pada tahun 2020 dan 2021 Direktorat SMA melaksanakan pembinaan dengan
melibatkan seluruh stakeholder yang terkait sehingga terbangunnya sinergi
yang efektif dalam peningkatan pola pembinaan di jenjang Sekolah
Menengah Atas baik dari proses pembelajaran sampai dengan penilaian yang
bertitik pada peserta didik.
Pola pembinaan yang diselenggarakan Direktorat SMA dalam upaya
percepatan pendidikan yang bermutu dilakukan secara terintegrasi sesuai
yang diharapkan yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi secara
terukur dan terarah, sehingga apa yang akan menjadi tujuan dapat
terlaksana sesuai yang tercantum dalam roadmap pendidikan bermutu tahun
2025.
Untuk mencapai output yang telah ditetapkan, terdapat beberapa tahapan
yang dilalui dalam pola pelaksanaan kegiatan SMA yang mendapatkan
pembinaan Asesmen Kompetensi, antara lain: (1) Penyusunan Bahan
Sosialisasi Asesmen Kompetensi (AKM) SMA, (2) Training of Trainer
50
Fasilitator Sosialisasi AN tingkat Pusat, (3) Sosialisasi AN tingkat Provinsi, (4)
Sosialisasi AN tingkat Kabupaten/Kota, dan (5) Supervisi dan Evaluasi
Pembinaan Asesmen Kompetensi SMA. Dengan uraian masing-masing
tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut.
1) Penyusunan Bahan Sosialisasi Asesmen Kompetensi (AKM) SMA
Workshop Penyusunan Bahan Sosialisasi Asesmen Kompetensi (AKM) SMA
bertujuan:
a. Menelaah saran atau usulan penyusunan dan pengembangan bahan
sosialisasi AN SMA;
b. Mengembangkan bahan sosialisasi AN SMA berdasarkan hasil
identifikasi;
c. Menyusun bahan sosialisasi AN SMA berdasarkan kebutuhan di SMA.
Melalui kegiatan workshop ini diharapkan tersusun bahan sosialisasi terkait
Asesmen Kompetensi SMA. Unsur yang terlibat antara lain Direktorat SMA,
Pusat Asesemen dan Pembelajaran, Balitbang, Dinas Pendidikan Provinsi,
LPMP, dan MKKS.
2) Training of Trainer Fasilitator Sosialisasi AN tingkat Pusat
ToT Tim Fasilitator Sosialisasi Asesmen Kompetensi SMA bertujuan untuk:
a. Menyamakan pemahaman peserta mengenai startegi pelaksanaan
sosialisasi Asesmen Kompetensi SMA;
b. Memantapkan penguasaan peserta terhadap materi yang akan
disajikan dalam kegiatan Sosialisasi Asesmen Kompetensi SMA;
c. Menyiapkan sejumlah personel yang akan ditugaskan sebagai
fasilitator dalam kegiatan Sosialisasi Asesmen Kompetensi SMA.
Hasil yang diharapkan dari ToT Tim Fasilitator pembinaan Asesmen
Kompetensi (Literasi) adalah:
a. Kesamaan pemahaman peserta mengenai strategi
pelaksanaan sosialisasi Asesmen Kompetensi SMA;
51
b. Meningkatnya penguasaan peserta terhadap materi
yang akan disajikan dalam kegiatan sosialisasi Asesmen
Kompetensi SMA
c. Tersedianya sejumlah personel yang siap ditugaskan
sebagai pembahas dalam kegiatan sosialisasi Asesmen
Kompetensi SMA.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya Ditjen PAUD Dikdasmen, Pusat
Asesmen dan Pembelajaran, Balitbang Kemendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi,
Sekolah, dan Direktorat SMA.
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta Tim Pengembang Penilaian SMA 100 Orang
2. Pengarah ▪ Ditjen PAUD Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Pusat Asesmen dan Pembelajaran
▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Direktorat SMA ▪ Tim Pengembang Penilaian
SMA
1 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 5 Orang
4. Pembahas ▪ Tim Pengembang Penilaian SMA
▪ Direktorat SMA ▪ Dinas Pendidikan Provinsi ▪ Perguruan Tinggi
3 Orang 3 Orang 3 Orang 1 Orang
10 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 3 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 10 Orang
Jumlah Total 130 Orang
3) Sosialisasi AN tingkat Provinsi
Sosialisasi Asesmen Kompetensi SMA Tingkat Provinsi bertujuan untuk:
a. Meningkatkan pemahaman tentang konsep dan implementasi
Asesmen Kompetensi SMA;
b. Meningkatkan pemahaman tentang strategi pelaksanaan Asesmen
52
Kompetensi SMA;
Hasil yang diharapkan dari Sosialisasi Asesmen Kompetensi SMA Tingkat
Provinsi adalah:
a. Meningkatnya pemahaman tentang konsep dan implementasi Asesmen
Kompetensi SMA;
b. Meningkatnya pemahaman tentang strategi pelaksanaan Asesmen
Kompetensi SMA;
Unsur yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Ditjend PAUD Dikdasmen,
Balitbang Kemendikbud (Puspendik), Pusat Asesmen dan Pembelajaran,
Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP, MKKS dan Direktorat SMA.
4) Sosialisasi AN tingkat Kabupaten/Kota
Asesmen Kompetensi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
Asesmen Kompetensi dilakukan untuk mengevaluasi kinerja satuan
pendidikan dan sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan kualitas
belajar mengajar, yang kemudian diharapkan berdampak pada karakter dan
kompetensi siswa. Asesmen Kompetensi menunjukkan apa yang seharusnya
menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan karakter dan
kompetensi siswa. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan dinas
pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu
pembelajaran. Asesmen Kompetensi juga memberi gambaran tentang
karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan
kompetensi dan karakter murid (mulai dari ciri pengajaran yang baik, sampai
program dan kebijakan sekolah yang membentuk iklim akademik, sosial, dan
keamanan yang kondusif). Hal ini diharapkan juga dapat membantu sekolah
lebih memahami apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Asesmen Kompetensi terdiri dari AN literasi-numerasi untuk melihat hasil
belajar kognitif, survey karakter untuk melihat hasil belajar sosial emosional,
53
dan survey belajar lingkungan untuk melihat karakteristik input dan proses
pembelajaran. Asesmen Kompetensi terdiri atas literasi (1) membaca yaitu
kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan
berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan
kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat
berkontribusi secara produktif di masyarakat. (2) Numerasi yaitu
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah sehari hari pada berbagai jenis
konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan
dunia.
Memperhatikan kondisi tersebut dan memenuhi amanat berbagai peraturan
di atas, salah satu program Direktorat SMA pada tahun 2021 adalah
melakukan Sosialisasi Asesmen Kompetensi SMA kepada 514 Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota. Pelaksanaan sosialisasi AN Asesmen
Kompetensi Tingkat kabupaten/Kota tersebut akan dibagi dalam 4 (empat)
Angkatan. Unsur yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Ditjend PAUD
Dikdasmen, Balitbang Kemendikbud (Puspendik), Pusat Asesmen dan
Pembelajaran, Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP, MKKS dan Direktorat SMA.
Sosialisasi Asesmen Kompetensi Tingkat Kab/Kota Angkatan 1
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
106 Orang
2. Pengarah ▪ Ditjen PAUD Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Perguruan Tinggi ▪ Sekdikjen Paud Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang
4. Pembahas ▪ Tim Pengembang Penilaian ▪ Direktorat SMA
10 Orang 5 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 3 Orang
54
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
6. Panitia Direktorat SMA 10 Orang
Jumlah Total 142 Orang
Sosialisasi Asesmen Kompetensi Tingkat Kab/Kota Angkatan 2
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta Dinas Pendidikan 106 Orang
2. Pengarah ▪ Ditjen PAUD Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Perguruan Tinggi ▪ Sekdikjen Paud
Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang
4. Pembahas ▪ Tim Pengembang Penilaian
▪ Direktorat SMA
10 Orang 5 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 3 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 10 Orang
Jumlah Total 142 Orang
Sosialisasi Asesmen Kompetensi Tingkat Kab/Kota Angkatan 3
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 106 Orang
2. Pengarah ▪ Ditjen PAUD Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Perguruan Tinggi ▪ Sekdikjen Paud Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang 1 Orang 3 Orang
4. Pembahas ▪ Tim Pengembang Penilaian ▪ Direktorat SMA
10 Orang 5 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 3 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 10 Orang
Jumlah Total 142 Orang
55
Sosialisasi Asesmen Kompetensi Tingkat Kab/Kota Angkatan 4
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
106 Orang
2. Pengarah ▪ Ditjen PAUD Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Perguruan Tinggi
▪ Sekdikjen Paud Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
1 Orang 3 Orang
4. Pembahas ▪ Tim Pengembang Penilaian ▪ Direktorat SMA
10 Orang 5 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 3 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 10 Orang
Jumlah Total 142 Orang
5) Supervisi dan Evaluasi Pembinaan Asesmen Kompetensi SMA
Tujuan supervisi dan evaluasi Asesmen Kompetensi SMA adalah:
a. Meningkatkan pemahaman petugas terhadap substansi instrumen
pembinaan Asesmen Kompetensi SMA;
b. Meningkatkan keterampilan petugas pendampingan dalam menggali
data dan informasi tentang pelaksanaan pembinaan Asesmen
Kompetensi SMA.
Hasil yang diharapkan dari supervisi dan evaluasi pembinaan Asesmen
Kompetensi SMA adalah:
a) Diperolehnya data kuantitatif penyelenggaraan implementasi
program pembinaan Asesmen Kompetensi SMA.
b) Diperolehnya kendala-kendala dan permasalahan dalam
penyelenggaraan pembinaan Asesmen Kompetensi SMA untuk
proses perbaikan pada tahun berikutnya
c) Meningkatnya pemahaman terhadap konsep pembinaan Asesmen
Kompetensi SMA
56
d) Meningkatnya pemahaman dan keterampilan petugas dalam
menggali data dan informasi tentang pelaksanaan pembinaan
Asesmen Kompetensi SMA.
e) Unsur yang terlibat antara lain Direktorat SMA, Ditjen GTK, Dinas
Pendidikan Provinsi,
Puspendik, Pusat Asesmen dan Pembelajaran, dan Sekolah. Rincian
pelaksanaan supervisi dan pendampingan SMA penggerak adalah:
a) Petugas yang berjumlah 2 (dua) orang ke 514 lokasi di 34 Provinsi;
b) Setiap petugas pusat melaksanakan coaching terhadap 1 (satu) orang
petugas daerah (Petugas Provinsi) yang bertujuan sebagai
pembekalan untuk petugas daerah;
c) Satu tim petugas supervisi terdiri dari 2 (dua) petugas pusat dan 1
(satu) orang petugas daerah melakukan pendampingan ke 514 lokasi
di 34 Provinsi yang sudah ditentukan;
d) Petugas supervisi akan mengunjungi lokasi minimal 2 lokasi (yang
berdekatan) yang sudah ditentukan.
Matrik pelaksanaan supervisi dan evaluasi program SMA penggerak:
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta Pusat ▪ Direktorat SMA ▪ Puspendik ▪ Pusat Asesmen & Pemb. ▪ Dinas Pendidikan Provinsi ▪ Sekolah
1 Orang/lokasi
2. Peserta Daerah Dinas Pendidikan Provinsi 1 Orang/ lokasi
Jumlah Total 2 Orang
2. SMA Penggerak yang Mendapatkan Pendampingan (4462.QDB.436)
Program pendampingan SMA Penggerak merupakan program
peningkatan mutu pendidikan yang diintegrasikan dengan program
57
pendampingan dan advokasi lainnya dari Direktorat SMA, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, Kabupaten/Kota, MKKS, MGMP,
Tim Pengembang Kurikulum, dan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP). Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan
komitmen bersama untuk mengalokasikan program dan anggaran bagi
lembaga yang mendapatkan pendampingan program SMA Penggerak.
Untuk mencapai output yang telah ditetapkan, terdapat beberapa
tahapan yang dilalui dalam pola pelaksanaan lembaga yang
mendapatkan pendampingan program SMA penggerak antara lain: (a)
Penyusunan Bahan Pendampingan Program SMA Penggerak, (b)
Sosialisasi Pendampingan Program SMA Penggerak Tingkat Pusat, (c)
Sosialisasi program SMA penggerak Tingkat Provinsi, (d) Sosialisasi
program SMA penggerak Tingkat Kabupaten/Kota, (e) Pendampingan
dan Koordinasi Dengan Daerah, (f) Supervisi dan evaluasi program
SMA Penggerak. Uraian masing-masing tahapan pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan Bahan Pendampingan Program SMA Penggerak Workshop Penyusunan Bahan Pendampingan Program SMA Penggerak bertujuan:
a. Menelaah saran atau usulan penyusunan dan pengembangan
bahan pendampingan Program SMA Penggerak;
b. Mengembangkan bahan pendampingan Program SMA
Penggerak berdasarkan hasil identifikasi;
c. Menyusun bahan pendampingan Program SMA Penggerak
berdasarkan kebutuhan pembinaan penilaian di SMA.
Melalui kegiatan workshop Penyusunan Bahan Pendampingan
Program SMA Penggerak, diharapkan tersusun naskah baru dan
naskah hasil pengembangan terkait Program SMA Program SMA
Penggerak untuk mendukung implementasi Kurikulum. Unsur yang
58
terlibat antara lain Direktorat SMA, Pusat Asesemen dan Pembelajaran,
Balitbang, Ditjen GTK, Dinas Pendidikan Provinsi, Sekolah, dan
Perguruan Tinggi.
P
elaksanaan review untuk mendapatkan draf
final Bahan
Pendampingan Program SMA Penggerak dilakukan finalisasi draf final
naskah secara mandiri (PR) yang dilaksanakan oleh 1 (satu) orang
penulis dan 1 (satu) orang pembahas. Review secara mandiri (PR)
tersebut dilaksanakan selama 10 hari kalender sampai didapatkannya
draf naskah final yang sesuai dengan apa yang diharapkan
sebagaimana tujuan dari kegiatan penyusunan bahan pendampingan
Program SMA Penggerak tersebut.
2) Sosialisasi Pendampingan Program SMA Penggerak Tingkat Pusat
Dalam rangka mensosialisasikan program SMA Penggerak, dan
memberikan kejelasan kepada lembaga terkait permasalahan,
urgensi, strategi, dan implementasi program SMA Penggerak yang
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Tim Pengembang Penilaian ▪ Dinas Pendidikan Provinsi ▪ Perguruan Tinggi ▪ Direktorat SMA ▪ Ditjen GTK
50 Orang
2. Pengarah ▪ Ditjend PAUD Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Puspendik ▪ Pusmenjar ▪ Perguruan Tinggi ▪ Direktorat SMA
2 Orang 2 Orang 1 Orang 2 Orang
4. Moderator Direktorat SMA 3 Orang
5. Panitia Direktorat SMA 5 Orang
Jumlah Total 67 Orang
59
akan dikembangkan dalam proses peningkatan layanan
pendidikan dan penguatan proses pembelajaran yang
kontekstual, maka diperlukan sosialisasi kepada lembaga-lembaga
antara lain kepada Tim Pengembang Direktorat SMA, Pemerintah
daerah (provinsi/kabupaten/kota), khususnya organisasi
perangkat daerah yang mempunyai tugas dan fungsi terkait
PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
khusus.
Merujuk pada hal diatas, Direktorat SMA menyelenggarakan
sosialisasi pada tingkat pusat kepada Tim Pengembang Direktorat
SMA yang nantinya dapat menjadi pendamping Program
Kurikulum yang Disederhanakan yang dicanangkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Unsur yang terlibat
antara lain Ditjen PAUD Dikdasmen, Balitbang Kemendikbud,
Ditjen GTK, Tim Pengembang Dit SMA, dan Direktorat SMA.
Sosialisasi Tingkat Pusat Pendampingan Program SMA Penggerak
bertujuan untuk:
a. Menyamakan pemahaman peserta khususnya Tim
Pengembang Direktorat SMA mengenai strategi pelaksanaan
Pendampingan Program SMA Penggerak;
b. Memantapkan penguasaan peserta khususnya Tim
Pengembang Direktorat SMA terhadap materi yang akan
disajikan dalam kegiatan Pendampingan Program SMA
Penggerak;
c. Menyiapkan sejumlah personel yang dapat menjadi fasilitator
Pendampingan Program SMA Penggerak di wilayahnya.
Hasil yang diharapkan dari Sosialisasi Tingkat Pusat Pendampingan
Program SMA Penggerak adalah:
60
a. Kesamaan pemahaman peserta khususnya Tim Pengembang
Direktorat SMA mengenai strategi pelaksanaan
Pendampingan Program SMA Penggerak;
b. Meningkatnya penguasaan peserta khususnya Tim
Pengembang Direktorat SMA terhadap materi yang akan
disajikan dalam kegiatan Pendampingan Program SMA
Penggerak;
c. Tersedianya sejumlah personel yang dapat menjadi fasilitator
Pendampingan Program SMA Penggerak di wilayahnya..
Unsur yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain:
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta Tim Pengembang Dit SMA 100Orang
2. Pengarah ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Ditjen GTK ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang 2 Orang 3 Orang
4. Pembahas ▪ Direktorat SMA ▪ Tim Pengembang Dit
SMA ▪ Balitbang Kemendikbud
4 Orang 7 Orang 4 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 3 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 10 Orang
Jumlah Total 136 Orang
3) Sosialisasi program SMA penggerak Tingkat Provinsi.
Selain di tingkat Pusat, sosialisasi Program SMA Penggerak dilakukan
juga pada tingkat provinsi. Sosialisasi kepada lembaga-lembaga antara
lain kepada Pemerintah Provinsi, pengawas, MKKS, MGMP, LPMP dan
stakeholder terkait pendampingan SMA Penggerak dalam
peningkatan layanan mutu pendidikan dan penguatan proses
61
pembelajaran, khususnya organisasi perangkat daerah yang
mempunyai tugas dan fungsi terkait PAUD, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan khusus.
Dalam pelaksanaan pendampingan tersebut diperlukan sejumlah
personel yang akan menjadi narasumber dan pembahas di
wilayahnya. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi pada tingkat
provinsi terkait pendampingan program SMA penggerak.
Sosialisasi Program SMA Penggerak Tingkat Provinsi bertujuan
untuk:
a. Menyamakan pemahaman stakeholder di tingkat provinsi
mengenai pelaksanaan pendampingan program SMA
penggerak;
b. Memantapkan penguasaan peserta terhadap materi yang
akan disajikan dalam kegiatan pendampingan program SMA
penggerak;
c. Menyiapkan stakeholder di tingkat provinsi yang dapat
menjadi fasilitator pendampingan program SMA penggerak di
wilayahnya.
Hasil yang diharapkan dari Sosialisasi Program SMA Penggerak
Tingkat Provinsi adalah:
a. Kesamaan pemahaman stakeholder tingkat provinsi
mengenai strategi pelaksanaan pendampingan program SMA
penggerak;
b. Meningkatnya penguasaan stakeholder tingkat provinsi
terhadap materi yang akan disajikan dalam kegiatan
pendampingan program SMA penggerak;
c. Tersedianya sejumlah personel yang dapat menjadi fasilitator
pendampingan program SMA penggerak di wilayahnya.
62
Sosialisasi Program SMA Penggerak Tingkat Provinsi Angkatan
1 (Bogor)
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Kasikur/ Dinas Pend.
▪ Pengawas ▪ Kasi FPMP/LPMP ▪ MKKS/MGMP/TPK
102 Orang
2. Pengarah ▪ Balitbang Kemendikbud
▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Perguruan Tinggi ▪ Ditjen GTK ▪ Balitbang
Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang
4. Pembahas ▪ Direktorat SMA ▪ Tim Pengembang
Dit SMA
▪ Balitbang Kemendikbud
2 Orang
4 Orang 2 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 5 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 10 Orang
Jumlah Total 132 Orang
Sosialisasi Program SMA Penggerak Tingkat Provinsi Angkatan
2 (Bogor)
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Kasikur/ Dinas Prov ▪ Pengawas ▪ Kasi FPMP/LPMP ▪ MKKS/MGMP/TPK
102 Orang
2. Pengarah ▪ Balitbang Kemendikbud
▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Perguruan Tinggi ▪ Ditjen GTK
1 Orang 1 Orang
63
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
▪ Balitbang ▪ Direktorat SMA
1 Orang 2 Orang
4. Pembahas ▪ Direktorat SMA ▪ Tim Pengembang
Dit SMA ▪ Balitbang
Kemendikbud
2 Orang
4 Orang 2 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 5 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 10 Orang
Jumlah Total 132 Orang
4) Sosialisasi program SMA Penggerak Tingkat Kabupaten/Kota
Selain Sosialisasi program SMA Penggerak di tingkat Provinsi,
sosialisasi program SMA Penggerak dilakukan juga pada tingkat
Kabupaten/Kota. Sosialisasi kepada lembaga-lembaga antara lain
kepada Cabang Dinas Provinsi, pengawas, MKKS, MGMP, Tim
Pengembang Kurikulum dan stakeholder terkait pendampingan
SMA Penggerak dalam peningkatan layanan mutu pendidikan dan
penguatan proses pembelajaran, khususnya organisasi perangkat
daerah yang mempunyai tugas dan fungsi terkait Paud,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus.
Dalam pelaksanaan pendampingan tersebut diperlukan sejumlah
personel yang akan menjadi narasumber dan pembahas di
wilayahnya. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi pada tingkat
kabupaten/kota terkait pendampingan program SMA penggerak.
Sosialisasi Program SMA Penggerak Tingkat Kabupaten/Kota
bertujuan untuk:
a. Menyamakan pemahaman stakeholder di tingkat
kabupaten/kota mengenai pelaksanaan pendampingan
program SMA penggerak;
64
b. Memantapkan penguasaan stakeholder di dtingkat
kabupaten/kota terhadap materi yang akan disajikan dalam
kegiatan pendampingan program SMA penggerak;
c. Menyiapkan stakeholder di tingkat kabupaten/kota yang akan
menjadi fasilitator pendampingan program SMA penggerak di
wilayahnya.
Hasil yang diharapkan dari Sosialisasi Program SMA Penggerak
Tingkat Kabupaten/Kota adalah:
a. Kesamaan pemahaman stakeholder tingkat Kabupaten/Kota
mengenai strategi pelaksanaan pendampingan program SMA
penggerak;
b. Meningkatnya penguasaan stakeholder tingkat
Kabupaten/kota terhadap materi yang akan disajikan dalam
kegiatan pendampingan program SMA penggerak;
c. Tersedianya sejumlah personel yang dapat menjadi fasilitator
pendampingan program SMA penggerak di wilayahnya
Sosialisasi Program SMA Penggerak Tingkat Kabupaten Kota
Angkatan 1 (Bogor)
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Cab Dinas ▪ Pengawas ▪ MKKS/MGMP/TPK
128 Orang
2. Pengarah ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Perguruan Tinggi ▪ Ditjen GTK ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang
4. Pembahas ▪ Direktorat SMA ▪ Tim Pengembang Dit
SMA ▪ Balitbang Kemendikbud
4 Orang 7 Orang 4 Orang
65
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
5. Moderator Direktorat SMA 5 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 12 Orang
Jumlah Total 167 Orang
Sosialisasi Program SMA Penggerak Tingkat Kabupaten Kota
Angkatan 2 (Bogor)
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Cab Dinas ▪ Pengawas ▪ MKKS/MGMP/TPK
128 Orang
2. Pengarah ▪ Balitbang Kemendikbud
▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Perguruan Tinggi ▪ Ditjen GTK ▪ Balitbang
Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang
4. Pembahas ▪ Direktorat SMA ▪ Tim Pengembang Dit
SMA ▪ Balitbang
Kemendikbud
4 Orang
7 Orang 4 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 5 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 12 Orang
Jumlah Total 167 Orang
Sosialisasi Program SMA Penggerak Tingkat Kabupaten Kota
Angkatan 3 (Bogor)
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Cab Dinas ▪ Pengawas ▪ MKKS/MGMP/TPK
129 Orang
2. Pengarah ▪ Balitbang 1 Orang
66
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang
3. Narasumber ▪ Perguruan Tinggi ▪ Ditjen GTK ▪ Balitbang
Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang 1 Orang 2 Orang
4. Pembahas ▪ Direktorat SMA ▪ Tim Pengembang Dit
SMA ▪ Balitbang
Kemendikbud
4 Orang
7 Orang 4 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 5 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 12 Orang
Jumlah Total 168 Orang
Sosialisasi Program SMA Penggerak Tingkat Kabupaten Kota
Angkatan 4 (Bogor)
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Cab Dinas ▪ Pengawas ▪ MKKS/MGMP/TPK
129 Orang
2. Pengarah ▪ Balitbang Kemendikbud
▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Perguruan Tinggi ▪ Ditjen GTK ▪ Balitbang
Kemendikbud ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
1 Orang 2 Orang
4. Pembahas ▪ Direktorat SMA ▪ Tim Pengembang Dit
SMA ▪ Balitbang
Kemendikbud
4 Orang
7 Orang 4 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 5 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 12
67
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
Orang
Jumlah Total 168 Orang
5) Supervisi dan Evaluasi Program SMA Penggerak
Supervisi dan Evaluasi Program SMA Penggerak dilakukan sebagai
upaya Direktorat SMA dalam rangka pembinaan terhadap SMA
Penggerak. Supervisi bertujuan untuk melakukan kontrol program
dan kegiatan yang meliputi aspek konsep, kualitas, kuantitas, dan
program serta mengetahui beberapa besar peran dan partisipasi
masyarakat. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah
pelaksanaan program SMA Penggerak sesuai sasaran yang
diharapkan. Hasil supervisi dan evaluasi akan dijadikan bahan
pengambilan keputusan dan perencanaan program ke depan.
Supervisi dan evaluasi oleh Direktorat SMA atau instansi lain dari
Pusat dapat dilaksanakan pada saat program/kegiatan sedang
berlangsung atau setelah program/kegiatan selesai dilaksanakan.
Supervisi dan evaluasi dapat juga melibatkan unsur masyarakat
yang diwakili oleh komite sekolah dan dewan pendidikan.
Metode supervisi dan evaluasi dapat dilakukan dengan observasi,
studi dokumentasi, wawancara dengan responden, pengisian
kuesioner/instrumen oleh responden. Metode lain responden
dapat mengisi kuesioner supervisi dan evaluasi secara online.
Kuesioner/instrumen supervisi dan evaluasi disusun oleh
Direktorat SMA.
Tujuan supervisi dan evaluasi program SMA penggerak adalah:
a. Meningkatkan pemahaman petugas terhadap substansi
instrumen pendampingan program SMA penggerak;
68
b. Meningkatkan keterampilan petugas pendampingan dalam
menggali data dan informasi tentang pelaksanaan program
SMA penggerak.
Hasil yang diharapkan dari supervisi dan evaluasi program SMA
penggerak adalah:
a. Diperolehnya data kuantitatif penyelenggaraan implementasi
program SMA penggerak secara nasional.
b. Diperolehnya kendala-kendala dan permasalahan dalam
penyelenggaraan program SMA penggerak untuk proses
perbaikan pada tahun berikutnya
c. Meningkatnya pemahaman terhadap konsep SMA penggerak
d. Meningkatnya pemahaman dan keterampilan petugas dalam
menggali data dan informasi tentang pelaksanaan program
SMA penggerak.
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta Pusat ▪ Direktorat SMA ▪ Puspendik ▪ Pusat Asesmen dan
Pembelajaran ▪ Dinas Pendidikan
Provinsi ▪ Sekolah
1 Orang/lokasi
2. Peserta Daerah Dinas Pendidikan Provinsi
1 Orang/ lokasi
Jumlah Total 2 Orang
3. SMA yang Menerapkan Kurikulum yang Berlaku
(4462.QDB.438)
Pelaksanaan Kurikulum pada Kondisi Khusus merupakan salah satu
bentuk penyesuaian kurikulum yang bertujuan untuk memberikan
fleksibilitas bagi Satuan Pendidikan untuk menentukan Kurikulum yang
69
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Pandemi Covid-19
merupakan salah satu kondisi khusus yang mempengaruhi dunia
pendidikan saat ini termasuk dalam implementasi kurikulum yang sedang
berlangsung khsusnya kurikulum satuan pendidikan (KTSP).
KTSP adalah Kurikulum yang operasional yang dikembangkan oleh satuan
pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan
peluang kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum
sekolah agar lebih kontekstual namun tetap mengacu kepada struktur
kurikulum yang ditetapkan secara nasional. Dalam Undang-Undang No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 36
disebutkan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan siswa. Dalam penjelasan pasal tersebut
disebutkan bahwa pengembangan kurikulum secara berdiversifikasi
dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di
daerah untuk mengakomodasi berbagai keragaman yang ada.
Diversifikasi kurikulum dapat dimaknai sebagai upaya untuk membuat
suatu kurikulum menjadi lebih beragam sesuai dengan kondisi yang ada
untuk memfasilitasi berbagai potensi dan karakteristik siswa, kebutuhan
masyarakat, kondisi, kekhasan sekolah dan daerah. Kurikulum
berdiversifikasi merupakan upaya inovasi bagi satuan pendidikan di
masing-masing lembaga dan daerah dalam mengakomodasi berbagai
keragaman kondisi yang ada. (Pusat Kurikulum: 2017).
Agar supaya layanan pendidikan terhadap peserta didik tetap terpenuhi
sekalipun pada kondisi bencana, proses belajar mengajar tetap harus
terlaksana baik melalui tatap muka, dalam jaringan, maupun kombinasi
misalnya dengan belajar dari rumah (BDR) dan pembelajaran jarak jauh
70
(PJJ). Pada kondisi ini, satuan pendidikan perlu melakukan strategi dalam
merancang kurikulum yang sesuai dengan kondisi peserta didik, sehingga
kompetensi siswa (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) tidak stagnan
apalagi menurun.
Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan
Pendidikan Dalam Kondisi Khusus menegaskan bahwa ada tiga cara
pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus yaitu: Satuan Pendidikan
pada Kondisi Khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat
melaksanakan satu dari 3 (tiga) ketentuan di bawah ini:
1) tetap mengacu pada Kurikulum nasional yang selama ini dilaksanakan
oleh Satuan Pendidikan;
2) mengacu pada kurikulum nasional untuk PAUD, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah yang berbentuk Sekolah Menengah Atas
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disederhanakan
untuk Kondisi Khusus yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan; atau
3) melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri
Dalam hal melaksanakan melaksanakan penyederhanaan kurikulum
secara mandiri, satuan pendidikan perlu dibekali rambu-rambu dan
pemantik dalam melakukan penyederhanaan dan pelaksanaan kurikulum.
Sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
pada tahun 2020 dan 2021 Direktorat SMA melaksanakan pendampingan
dan advokasi dengan melibatkan seluruh stakeholder yang terkait
sehingga terbangunnya sinergi yang efektif dalam peningkatan pola
pembinaan di jenjang Sekolah Menengah Atas baik dari proses
pembelajaran sampai dengan penilaian terkait penyederhanaan kurikulum
yang bertitik pada peserta didik.
71
Untuk mencapai output yang telah ditetapkan, terdapat beberapa
tahapan yang dilalui dalam pola pelaksanaan lembaga yang mendapatkan
pendampingan kurikulum yang disederhanakan antara lain: (a)
Penyusunan Bahan pendampingan kurikulum yang disederhanakan, (b)
Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum Tingkat Pusat, (c) Sosialisasi
Penyederhanaan Kurikulum Jenjang SMA Tingkat Provinsi, (d) Sosialisasi
Penyederhanaan Kurikulum Jenjang SMA Tingkat Kabupaten/Kota, (e)
Pencetakan dan Pengiriman Blangko Ijazah SMA Tahun 2021. Dengan
uraian masing-masing tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai
berikut.
1) Penyusunan Bahan Pendampingan Kurikulum yang Disederhanakan
Penyusunan Bahan Pendampingan Kurikulum yang Disederhanakan
bertujuan:
a. Menelaah saran atau usulan penyusunan dan pengembangan
Bahan Pendampingan Kurikulum yang Disederhanakan;
b. Mengembangkan Bahan Pendampingan Kurikulum yang
Disederhanakan berdasarkan hasil identifikasi;
c. Menyusun Bahan Pendampingan Kurikulum yang Disederhanakan
berdasarkan kebutuhan pembinaan pembelajaran dan penilaian di
SMA.
Melalui kegiatan workshop diharapkan tersusun bahan hasil
pengembangan terkait Bahan Pendampingan Kurikulum yang
Disederhanakan untuk mendukung implementasi Kurikulum jenjang SMA.
No. Unsur yang terlibat Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Tim Pengembang Penilaian
▪ Dinas Pendidikan Provinsi
▪ Perguruan Tinggi
50 Orang
72
▪ Direktorat SMA ▪ Ditjen GTK ▪ Balitbang Kemdikbud
2. Pengarah ▪ Ditjend PAUD Dikdasmen
▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Puskurbuk ▪ Pusmenjar ▪ Perguruan Tinggi ▪ Direktorat SMA
2 Orang 2 Orang 1 Orang
2 Orang
4. Moderator Direktorat SMA 3 Orang
5. Panitia Direktorat SMA 5 Orang
Jumlah Total 67 Orang
2) Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum Tingkat Pusat
Sosialisasi Tingkat Pusat pendampingan kurikulum yang
disederhanakan bertujuan untuk:
a. Menyamakan pemahaman peserta khususnya Tim Pengembang
Direktorat SMA mengenai strategi pelaksanaan pendampingan
kurikulum yang disederhanakan;
b. Memantapkan penguasaan peserta khususnya Tim Pengembang
Direktorat SMA terhadap materi yang akan disajikan dalam
kegiatan pendampingan kurikulum yang disederhanakan;
c. Menyiapkan sejumlah personel yang dapat menjadi pendamping
kurikulum yang disederhanakan di wilayahnya.
Hasil yang diharapkan dari Sosialisasi Tingkat Pusat pendampingan
kurikulum yang disederhanakan adalah:
73
a. Kesamaan pemahaman peserta khususnya Tim Pengembang
Direktorat SMA mengenai strategi pelaksanaan pendampingan
kurikulum yang disederhanakan.
b. Meningkatnya penguasaan peserta khususnya Tim Pengembang
Direktorat SMA terhadap materi yang akan disajikan dalam
kegiatan pendampingan kurikulum yang disederhanakan;
c. Tersedianya sejumlah personel yang dapat menjadi pendamping
kurikulum yang disederhanakan di wilayahnya.
3) Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum Jenjang SMA Tingkat Provinsi
Sosialisasi Kurikulum yang Disederhanakan Jenjang SMA Tingkat
Provinsi bertujuan untuk:
a. Menyamakan pemahaman stakeholder di tingkat provinsi mengenai
pelaksanaan pendampingan kurikulum yang disederhanakan;
b. Memantapkan penguasaan peserta terhadap materi yang akan
disajikan dalam kegiatan pendampingan kurikulum yang
disederhanakan;
c. Menyiapkan stakeholder di tingkat provinsi yang dapat menjadi
pendamping kurikulum yang disederhanakan di wilayahnya.
Hasil yang diharapkan dari Sosialisasi Kurikulum yang Disederhanakan
Jenjang SMA Tingkat Provinsi adalah:
a. Kesamaan pemahaman stakeholder tingkat provinsi mengenai
strategi pelaksanaan pendampingan kurikulum yang
disederhanakan;
b. Meningkatnya penguasaan stakeholder tingkat provinsi terhadap
materi yang akan disajikan dalam kegiatan pendampingan
kurikulum yang disederhanakan;
c. Tersedianya sejumlah personel yang dapat menjadi pendamping
kurikulum yang disederhanakan di wilayahnya.
74
4) Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum Jenjang SMA Tingkat
Kabupaten/Kota
Sosialisasi Kurikulum yang Disederhanakan Jenjang SMA Tingkat
Kabupaten/Kota bertujuan untuk:
a. Menyamakan pemahaman stakeholder di tingkat kabupaten/kota
mengenai pelaksanaan pendampingan kurikulum yang
disederhanakan;
b. Memantapkan penguasaan stakeholder di dtingkat
kabupaten/kota terhadap materi yang akan disajikan dalam
kegiatan pendampingan kurikulum yang disederhanakan;
c. Menyiapkan stakeholder di tingkat kabupaten/kota yang akan
menjadi pendamping kurikulum yang disederhanakan di
wilayahnya.
Hasil yang diharapkan dari Sosialisasi Kurikulum yang
Disederhanakan Jenjang SMA Tingkat Kabupaten/Kota
adalah:
a. Kesamaan pemahaman stakeholder tingkat Kabupaten/Kota
mengenai strategi pelaksanaan pendampingan kurikulum yang
disederhanakan;
b. Meningkatnya penguasaan stakeholder tingkat Kabupaten/kota
terhadap materi yang akan disajikan dalam kegiatan
pendampingan kurikulum yang disederhanakan;
c. Tersedianya sejumlah personel yang dapat menjadi pendamping
kurikulum yang disederhanakan di wilayahnya.
5) Koordinasi Penyelerasaan eRapor SMA
Sesuai dengan rencana startegis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan khususnya pada nomor empat yaitu pengembangan
75
teknologi. Perkembangan teknologi yang diharapkan akan membantu
guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Fokus dari
teknologi adalah untuk membantu semua manusia dalam system
pendidikan dalam melaksanakan tugasnya dengan cara yang lebih baik
dan efisien. Teknologi itu untuk memperbaiki, meng-enhance, dan
meningkatkan kapasitas, bukan untuk me-replace atau menggantikan
kebiasaan. Melalui platform teknologi diharapkan semua insan
pendidikan dalam ekosistem pendidikan dan kebudayaan dapat
berkembang dan terfokus sehingga diharapkan akan munculnya
inovasi-inovasi pembelajaran.
Direktorat SMA mengembangkan aplikasi penilaian yang berbasis
teknologi yaitu aplikasi e-Rapor, yang terintegrasi dengan data pokok
pendidikan (Dapodik) Pendidikan Dasar dan Menengah. Aplikasi ini
dapat diakses oleh orang tua dan peserta didik, sehingga dapat
memantau perkembangan peserta didik setiap saat. Memperhatikan
perkembangan perkembangan teknologi dan kebijakan pendidikan
saat ini, salah satu program Direktorat SMA pada tahun 2021 adalah
FGD Penyelarasan E-Raport SMA.
FGD Penyelarasan E-Raport SMA bertujuan untuk:
a. Mengidentifikasi kebutuhan satuan pendidikan terhadap aplikasi E-
Rapor;
b. Menyusun pembaruan aplikasi E-Raport;
c. Hasil yang diharapkan dari FGD Penyelarasan E-Raport SMA adalah:
d. Terindetifikasinya kebutuhan satuan pendidikan terhadap aplikasi E-
Rapor;
e. Tersedianya panduan pembaruan E-Rapor.
76
FGD Penyelarasan E-Raport SMA
No. Unsur yang terlibat
Instansi Jumlah
1. Peserta ▪ Dinas Pendidikan Provinsi ▪ LPMP ▪ Sekolah
70 Orang
2. Pengarah ▪ Ditjen PAUD Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang
3. Narasumber ▪ Balitbang Kemendikbud ▪ Sekdikjen Paud Dikdasmen ▪ Direktorat SMA
1 Orang 1 Orang 1 Orang
4. Pembahas ▪ Tim Pengembang Penilaian ▪ Direktorat SMA
4 Orang 2 Orang
5. Moderator Direktorat SMA 2 Orang
6. Panitia Direktorat SMA 7 Orang
Jumlah Total 90 Orang
1) Koordinasi Penyelerasaan eRapor SMA
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, Bab XIV, Pasal 89
ayat (1) disebutkan bahwa pencapaian kompetensi akhir peserta
didik dinyatakan dalam dokumen ijazah dan/atau sertifikat
kompetensi. Ijazah diterbitkan oleh Satuan Pendidikan peserta
didik tersebut sebagai bukti jika siswa tersebut telah
menyelesaikan program Pendidikan pada jenjang tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, sebagai bentuk pengakuan atas
prestasi belajar dan kelulusan dari suatu jenjang pendidikan,
peserta didik berhak memperoleh ijazah, sedangkan pengakuan
atas capaian ujian nasional pada suatu jenjang pendidikan,
peserta didik berhak memperoleh sertifikat hasil ujian nasional.
Dengan pertimbangan diatas, bahwa dalam rangka pengakuan
atas prestasi belajar dan kelulusan dari suatu jenjang pendidikan,
peserta didik berhak memperoleh ijazah, bahwa dalam rangka
pengakuan atas atas capaian ujian nasional pada suatu jenjang
pendidikan, peserta didik berhak memperoleh sertifikat hasil
77
ujian nasional; serta bahwa dalam rangka pengaturan penerbitan
Ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional, perlu peraturan
mengenai Ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional. Sebagai
tindak lanjut pengaturan penerbitan Ijazah dan Sertifikat Hasil
Ujian Nasional, sehingga kemudian diterbitkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 14
Tahun 2017 tentang Ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Nasional.
Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14
Tahun 2017 Pasal 8 poin (2) dinyatakan bahwa Anggaran
penyediaan/penggandaan dan pendistribusian blangko ljazah
SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, SMK, Paket A, Paket B, dan
Paket C menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal terkait.
Berdasar hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah (pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2019 berubah menjadi Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah) dalam melaksanakan Pekerjaan Penggandaan dan
Pengiriman Blangko Ijazah diserahkan kepada Direktorat masing-
masing. Berdasarkan hal tersebut, Penggandaan dan Pengiriman
Blangko Ijazah SMA dilaksanakan oleh Direktorat Sekolah
Menengah Atas.
Penyelenggaraan Pencetakan dan Pengiriman blangko Ijazah
SMA merupakan bentuk pemenuhan hak peserta peserta didik
yang dilakukan oleh Direktorat Sekolah Menengah Atas sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selanjutnya, proses penggandaan dan pengiriman blangko ijazah
SMA dilaksanakan melalui beberapa tahap kegiatan dengan
tujuan antara lain:
78
a. Menentukan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebagai dasar
pelaksanaan tender pengadaan blangko ijazah SMA.
b. Menetapkan kebutuhan blangko ijazah jenjang SMA
berdasarkan jumlah siswa kelas XII yang akan lulus pada
tahun pelajaran ini.
c. Memberikan pembekalan tentang tata cara penerimaan dan
pendistribusian blangko ijazah SMA di masing-masing
Provinsi.
d. Memastikan penggandaan dan pengiriman blangko ijazah
SMA berlangsung lancar dan blangko ijazah telah diterima
oleh petugas penerima balngko ijazah SMA di provinsi.
e. Mengevaluasi pelaksanaan pencetakan dan pengiriman
blangko ijazah SMA pada tahun ini sebagai masukan
pelaksanaan penggandaan dan pengiriman blangko ijazah
SMA pada tahun berikutnya.
C. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) Bidang Penilaian
Untuk dapat melaksanakan seluruh kegiatan sesuai program kerja tahun
2021, Bidang Penilaian mengelola anggaran sebesar Rp. 27.210.435.000,
Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada Bidang Penilaian dapat
dilihat pada Lampiran.
79
3. Bidang Sarana dan Prasarana
A. Output Tugas dan Fungsi Bidang Sarana dan Prasarana
Output tugas dan fungsi Bidang Sarana dan Prasarana, Direktorat
Sekolah Menengah Atas adalah sebagai berikut:
Kode Uraian Vol Satuan Jumlah Anggaran
5627.BDB.403 SMA Aman Bencana 990 Lembaga Rp. 109.100.511.000
5627.RAA.406 SMA yang Mendapatkan Bantuan Peralatan Pendidikan
1.195 Lembaga Rp. 139.172.906.000
B. Uraian Output Tugas dan Fungsi Bidang Sarana Prasarana
1. SMA Aman Bencana (5627.BDB.403)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Permendikbud
Nomor 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB (Satuan
Pendidikan Aman Bencana). Bencana adalah bagian dari kehidupan yang
tidak pernah disangka kehadirannya. Wilayah NKRI dengan beragam
kekayaaan alamnya, pun memiliki potensi kebencanaan yang tidak boleh
diremehkan, Kesiapsiagaan bencana mutlak selalu digenggam dan
diberikan pemahamannya sedetil mungkin terhadap para peserta didik
sejak usia dini. Untuk memberikan pelindungan dan keselamatan kepada
peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari risiko bencana
serta untuk menjamin keberlangsungan layanan pendidikan pada satuan
pendidikan yang terdampak bencana, diperlukan Permendikbud tentang
Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Permendikbud Nomor 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program
Satuan Pendidikan Aman Bencana merupakan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan pelindungan dan
80
keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
dari risiko bencana serta untuk menjamin keberlangsungan layanan
pendidikan pada satuan pendidikan yang terdampak bencana.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Permendikbud Nomor 33 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program
Satuan Pendidikan Aman Bencana (Program SPAB) adalah upaya
pencegahan dan penanggulangan dampak Bencana di Satuan
Pendidikan, serta bertujuan untuk:
a. meningkatkan kemampuan sumber daya di satuan
pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi Risiko
Bencana;
b. meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Satuan Pendidikan agar
aman terhadap Bencana;
c. memberikan pelindungan dan keselamatan kepada Peserta Didik,
Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dari dampak Bencana di Satuan
Pendidikan;
d. memastikan keberlangsungan layanan pendidikan pada Satuan
Pendidikan yang terdampak Bencana;
e. memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
Risiko Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan;
f. memulihkan dampak Bencana di Satuan Pendidikan; dan
g. membangun kemandirian Satuan Pendidikan dalam menjalankan
Program SPAB.
Sasaran penyelenggaraan Program SPAB meliputi Satuan Pendidikan
81
pada jalur formal dan nonformal di semua jenjang dan jenis pendidikan.
Ruang lingkup penyelenggaraan program SPAB meliputi:
a. penyelenggaraan program SPAB pada saat prabencana;
b. penyelenggaraan layanan pendidikan dalam situasi darurat bencana;
dan
c. pemulihan layanan pendidikan pascabencana.
Tahapan kegiatan/Sub Output untuk mencapai tujuan dari output
Bidang Sarana Prasarana adalah sebagai berikut:
1) Mitigasi Bencana
Satuan pendidikan perlu membiasakan diri memahami
potensi bahaya gempa dan memahami mitigasinya agar
harmoni tinggal di wilayah yang rawan bencana ini. Salah
satu cara yang bisa dilakukan adalah membangun budaya
sadar bencana. Mitigasi dan edukasi terkait bencana harus
diperkuat mulai dari dini.
a) Review Pedoman Mitigasi Bencana
Review pedoman dilakukan untuk melakukan
penyempurnaan pada pedoman penyaluran bantuan sanitasi
untuk mendukung persiapan pelaksanaan pembelajaran
tatap muka di masa pandemi covid-19 pada tahun
sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan
pedoman dengan kebutuhan terkini untuk pelaksanaan
bantuan sanitasi tahun 2021.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan review pedoman sanitasi
SMA:
No. Unsur yang Terkait
1. BNPB
2. Seknas SPAB Kemendikbud
82
3. Setditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
4. Direktorat SMA
5. Tenaga Ahli Bangunan
6. Praktisi Pendidikan
b) Bimbingan Teknis
Kegiatan bimbingan teknis review proposal Sekolah Calon
Penerima Bantuan Pemerintah Sanitasi SMA bertujuan untuk
memberikan bimbingan teknis terkait pelaksanaan
pembangunan sanitasi SMA.
Output yang diharapkan pada kegiatan ini adalah;
persamaan pemahaman metode pelaksanaan, syarat dan
ketentuan, keseuaian hasil pelaksanaan terhadap review,
penandatanganan Surat Perjanjian Penggunaan Dana
(SP2D/MoU) antara kepala sekolah penerima bantuan
pemerintah dengan Direktorat SMA, serta proposal hasil
review untuk masing-masing jenis bantuan pemerintah.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan bimbingan teknis review
proposal sekolah calon penerima Bantuan Pemerintah
Renovasi Bangunan SMA sebagai berikut:
No Unsur yang terkait
1 Pengarah Eselon I (Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah)
2 Pengarah Eselon II (Direktorat SMA)
3 Narasumber Eselon III (Direktorat SMA)
4 Narasumber dari Inspektorat Jenderal (Kemdikbud)
5 Narasumber (Dit. SMA dan Tenaga Teknis Bangunan)
6 Moderator (dari lingkungan Direktorat SMA)
7 Narasumber Pembahas/Fasilitator (dari lingkungan Dit. SMA)
8 Panitia (dari lingkungan Direktorat SMA)
9 Peserta (kepala sekolah calon penerima bantuan
83
pemerintah)
10 Tenaga Ahli (konsultan teknis pendamping sekolah)
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pelaksanaan
bimbingan teknis bantuan program sekolah aman bencana :
Tahap Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Lokasi
I Minggu 1 April 2021 3 Hari Bogor
II Minggu 2 April 2021 3 Hari Tangerang
III Minggu 3 April 2021 3 Hari Bandung
IV Minggu 4 April 2021 3 Hari Yogyakarta
2) Tanggap Darurat
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk
menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
a) Seleksi dan verifikasi calon penerima bantuan
Seleksi dilakukan dari hasil analisis Dapodik kondisi sanitasi
sekolah khususnya jenjang SMA dan hasil analisis hasil
verifikasi lapangan pada saat setelah terjadi bencana alam
yang harus segera ditangani.
Verifikasi calon penerima bantuan program tanggap darurat
bencana dilaksanakan dengan maksud untuk memperoleh
data kondisi lapangan, dukungan para pemangku kebijakan
serta faktor pendukung lainnya yang sebenarnya sebagai
84
bahan pertimbangan menentukan sekolah penerima
bantuan program tanggap darurat bencana tahun 2021.
Metode yang digunakan adalah observasi ke lokasi calon
penerima bantuan atau dilaksanakan verifikasi secara daring
menggunakan video conference. Unsur yang terlibat dalam
kegiatan pelaksanaan verifikasi:
No. Unsur yang Terkait
1. Direktorat SMA
2. Tenaga Ahli Bangunan
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pelaksanaan
verifikasi bantuan program sekolah aman bencana :
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Lokasi
Februari - November 2021 3 Hari Lokasi
Sasaran
b) Penyaluran Bantuan
Penyaluran bantuan program tanggap bencana akan
disalurkan kepada sekolah sesuai dengan kebutuhan setiap
sekolah, dengan rincian sebagai berikut:
No. Jenis Bantuan Vol Nilai Jumlah
Bantuan Pemerintah
1. Bantuan Pemerintah Sanitasi
990 Rp. 100.000.000
Rp. 99.000.000.000
Bantuan Sosial
1. Bantuan School Kit 85 Rp. 22.000.000
Rp. 1.870.000.000
2. Bantuan Tenda Darurat 30 Rp. 35.000.000
Rp. 1.050.000.000
3. Biaya Pengiriman 2 Rp. Rp. 577.500.000
85
288.750.000
Total Rp. 102.497.500.000
3) Pasca Bencana
Penanganan pasca bencana merupakan tahap terakhir dalam
siklus penanganan akibat bencana yang bertujuan agar
kehidupan masyarakat yang mengalami bencana dapat pulih
kembali sehingga dapat memulai kembali kegiatan sosial-
budaya dan usaha ekonomi dalam meningkatkan
kesejahteraannya. Direktorat SMA turut serta dalam usaha
pemulihan tersebut, khususnya untuk mendukung trauma
healing pada warga sekolah yang sebelumnya mengalami
bencana. Direktorat SMA melalui Bidang Sarana Prasarana
akan ikut serta dalam mendukung sarana trauma healing
untuk warga sekolah guna mendukung langkah dinas terkait
untuk mempercepat kondisi psikis warga sekolah. Unsur
yang terkait dalam kegiatan ini adalah:
No. Unsur yang Terkait
1. Setditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
2. Direktorat SMA
3. Tenaga Ahli Bangunan
a) Tindak Lanjut Penanganan Tanggap Darurat Bencana
Alam
Tindak lanjut penanganan tanggap darurat bencana alam
dilaksanakan untuk melakukan koordinasi dengan pihak-
pihak terkait untuk membahas penanganan bencana yang
sedang terjadi. Koordinasi dilakukan untuk menentukan
langkah- langkah yang akan diambil sebelum tim tanggap
bencana berangkat ke lapangan.
b) Pelaksanaan Visitasi Trauma Healing Pasca Bencana
Alam
Visitasi dilaksanakan untuk membantu penanganan bencana
sekaligus melakukan koordinasi dengan stake holder di
daerah yang terdampak bencana. Koordinasi dilakukan
untuk mendapatkan data dan informasi terkait dampak yang
diakibatkan oleh bencana yang terjadi, yang nantinya akan
digunakan untuk dasar pertimbangan penyaluran bantuan
tanggap bencana agar tepat sasaran.
4) Penyusunan NSPK (Pedoman Pengelolaan dan Perawatan
Sekolah Aman Bencana)
Dalam setiap kejadian bencana, anak-anak adalah kelompok
yang paling rentan menjadi korban. Sedang bencana, tidak
dapat ditebak kapan terjadinya. Selain di rumah, sebagian
besar kehidupan anak-anak berlangsung di sekolah, sehingga
resiko tejrjadinya bencana pada saat anak anak di sekolah
akan semakin besar. Program pengurangan risiko bencana di
sektor pendidikan sudah berjalan lebih dari satu dekade.
Dalam perjalanannya, terdapat beberapa istilah yang
digunakan oleh berbagai lembaga atau instansi pemerintah
dan non-pemerintah. Meskipun memiliki nama yang berbeda,
tujuan program ini adalah sama yaitu untuk menyelamatkan
jiwa warga sekolah terutama anak-anak dari ancaman
86
87
bencana. Beberapa istilah yang digunakan antara lain:
Dengan pedoman sekolah aman bencana, seharusnya
sekolah dapat melakukan simulasi mitigasi bencana secara
rutin. Para murid dan guru diajarkan bagaimana bertindak
ketika terjadi bencana gempa. Bagaimana proses evakuasi
dilakukan. Pengetahuan mitigasi itu harus diasah terus
menerus, sebagai salah satu upaya mengurangi risiko yang
terjadi akibat bencana. Selain itu desain bangunan yang aman
bencana juga harus diterapkan oleh stake holder agar
memberikan jaminan keamanan kepada warga sekolah dari
resiko bencana. Unsur yang terkait dalam melaksanakan
kegiatan ini adalah:
No. Unsur yang Terkait
1. BNPB
2. Seknas SPAB Kemendikbud
3. Setditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen
4. Direktorat SMA
5. Tenaga Ahli Bangunan
6. Praktisi Pendidikan
Program sekolah aman bencana rencananya akan
diselesaikan dalam rentang waktu:
88
No Tahapan Waktu Pelaksanaan bulan ke-
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mitigasi Bencana : Koordinasi dan Sosialisasi Mitigasi Bencana
2 Tanggap Darurat
3 Pasca Bencana
4 Penyusunan NSPK
89
2. SMA yang Mendapatkan Bantuan Peralatan Pendidikan
(5627.RAA.406) Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwa standar sarana dan
prasarana untuk sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah
menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah
menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria
minimum sarana dan kriteria minimum prasarana. Mengacu kepada
peraturan tersebut di atas bahwa dalam rangka meningkatkan
pemerataan pendidikan dan layanan pendidikan yang bermutu
kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan menengah
atas, perlu adanya bantuan penyediaan peralatan pendidikan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Direktorat SMA melalui
Kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana akan memberikan bantuan
ke sekolah guna secara bertahap dapat memenuhi sarana dan
prasarana sesuai Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
Bantuan yang akan diberikan ke sekolah dialokasikan melalui
Kegiatan Sarana dan Prasarana SMA merupakan bantuan
pemerintah yang diberikan kepada sekolah menengah atas baik
negeri maupun swasta untuk meningkatkan/melengkapi sarana dan
prasarana yaitu peralatan pendidikan. kegiatan ini dimaksudkan
untuk mendukung proses belajar mengajar pada kurikulum 2013 dan
terlaksananya Asesmen Nasional (AN) yang akan dilaksanakan
secara daring. Peralatan pendidikan yang akan diberikan berupa
peralatan TIK pembelajaran.
Tahapan kegiatan/Sub Output untuk mencapai tujuan dari output
Bidang Sarana Prasarana adalah sebagai berikut:
1) Proses Pengadaan Peralatan
90
- Penyusunan materi dan pedoman pelaksanaan bantuan peralatan
pendidikan. Penyediaan bantuan pemerintah peralatan pendidikan
ini menggunakan e-katalog LKPP. Dalam pelaksanaannya
dibutuhkan pedoman pelaksanaan pengadaan peralatan dan
pedoman pelaksanaan peralatan agar dapat terlaksana dengan baik.
Petunjuk teknis yang disusun yaitu:
a. Pedoman pelaksanaan pengadaan peralatan pendidikan,
penyusunannya mulai pada bulan Maret;
b. Panduan pelaksanaan bimbingan teknis
guru/penanggungjawab peralatan pendidikan,
penyusunannya mulai pada bulan Juli.
- Pengadaan Peralatan dengan Direktorat D Kejaksaan Agung dan
Itjen
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Pengadaan Barang /Jasa, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173
Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga
dan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah No. 6 Tahun 2016 tentang Katalog Elektronik dan e-
purchasing, maka diperlukan persiapan-persiapan sebelum
pelaksanaan lelang/pengadaan peralatan pendidikan.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain:
No. Unsur yang Terkait
1. Direktorat D Kejaksaan Agung
2. Itjen Kemendikbud
3. Pusdatin
91
4. Direktorat SMA
5. Praktisi Pendidikan
6. Tenaga Ahli
Masing-masing unsur yang terlibat dalam kegiatan ini:
a) Inspektorat Jenderal dan Kejaksaaan Agung, berperan
dalam pendampingan pelaksanaan proses pengadaan
peralatan TIK pembelajaran
b) Pusdatin, berperan dalam pemberian saran dan masukkan
dari sisi teknis terhadap proses pengadaan peralatan TIK
pembelajaran.
c) Tenaga Ahli dan Praktisi memberikan penguatan terkait
dengan sisi teknis pemanfaatan di lapangan.
Semua unsur ini juga terlibat langsung sejak persiapan pelaksanaan
pengadaan, pada saat proses pengadaan, pada saat periksa barang
di gudang, pada saat kegiatan bimtek dan pada saat supervisi ke
sekolah penerima.
2) Bimbingan Teknis
Kegiatan bimbingan teknis guru/penanggungjawab peralatan
pendidikan merupakan kegiatan pemberian bimbingan teknis
kepada sekolah penerima bantuan peralatan pendidikan tentang
pengelolaan dan pemanfaatan bantuan pemerintah, serta tata cara
pelaporan dan pembuatan berita acara serah terima (BAST).
Ruang lingkup kegiatan untuk mendukung kegiatan ini meliputi :
a) Penyusunan Materi Bimbingan Teknis
Penyusunan materi dilaksanakan selama 3 hari di Bogor untuk
menentukan konten dan strategi pelaksanaan bimbingan teknis.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan penyusunan materi bimbingan
92
teknis:
No. Unsur yang Terkait
1. Pusat Data dan Teknologi Informasi
2. Direktorat SMA
3. Tenaga Ahli
b) Pelaksanaan Bimbingan Teknis
Kegiatan bimbingan teknis kepala sekolah penerima bantuan
dilaksanakan dalam bentuk workshop dengan tujuan untuk
memberikan bimbingan teknis kepada sekolah penerima bantuan
tentang pengelolaan dan pemanfaatan bantuan pemerintah, serta
tata cara pelaporan dan pembuatan berita acara serah terima
(BAST).
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sekolah mampu
melaksanakan administrasi penerimaan barang, melakukan
pemeriksaan barang, dan menyusun laporan sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas penerimaan barang.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan bimbingan teknis:
No. Unsur yang Terkait
1. Kejaksaan Agung
2. Inspektorat Jenderal
3. Pusat Data dan Teknologi Informasi
4. Direktorat SMA
5. Tenaga Ahli
6. Peserta (Sekolah Penerima Bantuan)
94
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pelaksanaan bimbingan
teknis pengelolaan bantuan pemerintah peralatan pendidikan
adalah sebagai berikut :
Tahap Waktu
Pelaksanaan
Lama Pelaksanaan Lokasi
I Minggu 1 Juli 2021 3 Hari Bogor
II Minggu 2 Juli 2021 3 Hari Tangerang
III Minggu 3 Juli 2021 3 Hari Bandung
IV Minggu 4 Juli 2021 3 Hari Yogyakarta
a. Analisis dan Pengelolaan Hasil Bimtek
Analisis kegiatan dan pengolahan data hasil bimtek adalah kegiatan
yang dilaksanakan setelah pelaksanaan bimtek untuk melakukan
analisa terhadap pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis
guru/penanggungjawab TIK.
3) Supervisi
Supervisi dilakukan untuk membantu, membimbing dan membina
sekolah untuk dapat memanfaat perangkat bantuan pemerintah
yang telah diberikan secara maksimal. Pendampingan ini dilakukan
dilapangan, dengan tujuan untuk memastikan bahwa perangkat
yang diterima oleh sekolah sesuai dengan kontrak pengadaan dan
sekolah mampu memanfaatkan perangkat secara maksimal.
Unsur yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
No. Unsur yang Terkait
1. Inspektorat Jenderal
2. Direktorat SMA
3. Tenaga Ahli
95
Ruang lingkup kegiatan untuk mendukung kegiatan ini meliputi :
a) Penyusunan Instrumen Supervisi
Kegiatan penyusunan instrumen dilaksanakan selama 3 hari dengan
tujuan untuk menghasilkan instrumen yang mampu merekam
kondisi real di lapangan, apakah ada kendala yang dihadapi oleh
sekolah terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan bantuan
pemerintah peralatan pendidikan.
b) Pelaksanaan Supervisi
Supervisi bagi sekolah penerima bantuan pemerintah peralatan TIK
ini dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana peralatan TIK
tersebut digunakan oleh sekolah. Selain itu juga supervisi ini
dibutuhkan untuk mengetahui apakah seluruh peralatan TIK yang
diberikan sudah diterima oleh sekolah dan diketahui kondisinya
layak pakai.
c) Analisis Hasil dan Pengolahan Data Hasil Supervisi
Pengolahan data hasil supervisi dilakukan untuk mengevaluasi
pelaksanaan supervisi ke sekolah penerima bantuan peralatan
pendidikan.
4) Workshop Proktor Assesmen Nasional SMA
Workshop Proktor Assesmen Nasional merupakan kegiatan
pemberian bimbingan teknis kepada operator atau proktor
Assesmen Nasional sekolah penerima bantuan pemerintah peralatan
pendidikan tahun 2021. Pada workshop ini akan diberikan
pendalaman pemahaman tentang pengelolaan dan pemanfaatan
bantuan pemerintah.
Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah operator atau
96
proktor Assesmen Nasional di sekolah mampu melaksanakan
administrasi penerimaan barang, melakukan pemeriksaan barang,
melakukan instalasi jaringan lokal, mengoperasikan dan
memaksimalkan fitur pada perangkat chromebook, serta menyusun
laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penerimaan
barang.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan bimbingan teknis.
No. Unsur yang Terkait
1. Kejaksaan Agung
2. Inspektorat Jenderal
3. Pusat Data dan Teknologi Informasi
4. Direktorat SMA
5. Tenaga Ahli
6. Peserta (Sekolah Penerima Bantuan)
Perangkat yang akan diberikan kepada sekolah calon penerima
bantuan peralatan pendidikan tahun 2021 adalah berupa
Chromebook. Google Chromebook adalah produk- produk laptop
yang berafiliasi dengan perusahaan besar Google. Laptop tersebut
memiliki operating system yang mirip seperti Apple yang
menggunakan macOS. Dia tidak menggunakan Windows seperti
laptop pada umumnya, melainkan operating system sendiri yang
bernama ChromeOS.
Perangkat ini adalah perangkat yang masih asing di kalangan
masyarakat, terutama di lingkungan sekolah. Selain perangkat ini
merupakan perangkat yang baru, chromebook juga masih jarang
digunakan oleh masyarakat, sehingga perlu dilakukan sosialisasi
kepada sekolah agar dapat menggunakan perangkat ini dengan
97
maksimal.
Ruang lingkup kegiatan untuk mendukung kegiatan ini meliputi :
a) Penyusunan Materi
Penyusunan materi dilaksanakan selama 3 hari di Bogor untuk
menentukan konten dan strategi pelaksanaan bimbingan teknis.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan penyusunan materi bimbingan
teknis:
No. Unsur yang Terkait
1. Pusat Data dan Teknologi Informasi
2. Direktorat SMA
3. Tenaga Ahli
b) Pelaksanaan Workshop
Workshop akan dilaksanakan dalam 4 tahap kepada operator atau
proktor Assesmen Nasional sekolah penerima bantuan pemerintah
peralatan pendidikan.
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pelaksanaan workshop
operator atau proktor Assesmen Nasional sekolah penerima
bantuan pemerintah adalah sebagai berikut :
Tahap Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Lokasi
I Minggu 1 September 2021 3 Hari Bogor
II Minggu 2 September 2021 3 Hari Tangerang
III Minggu 3 September 2021 3 Hari Bandung
IV Minggu 4 September 2021 3 Hari Yogyakarta
c) Analisis dan Pengolahan Data Hasil Workshop
Analisis kegiatan dan pengolahan data hasil bimtek adalah kegiatan
98
yang dilaksanakan setelah pelaksanaan bimtek untuk melakukan analisa
terhadap pelaksanaan kegiatan workshop operator atau proktor
Assesmen Nasional sekolah penerima bantuan pemerintah peralatan
pendidikan.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan penyusunan materi bimbingan
teknis:
No. Unsur yang Terkait
1. Pusat Data dan Teknologi Informasi
2. Direktorat SMA
3. Tenaga Ahli
5) Penyaluran Bantuan
Anggaran penyaluran bantuan 1.195 peralatan pendidikan kepada
sekolah penerima bantuan sebesar Rp. 118.902.500.000,-. Dengan
besaran dana perpaket bantuan adalah Rp. 99.500.000,.
Program SMA yang Mendapatkan Bantuan Peralatan Pendidikan
akan diselesaikan dalam rentang waktu:
No Tahapan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Proses Persiapan Pengadaan
2 Bimbingan Teknis
3 Supervisi
4 Workshop Pemanfaatan Perangkat Bantuan Pemerintah
5 Penyaluran Bantuan
C. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) Bidang Sarana Prasarana
Untuk dapat melaksanakan seluruh kegiatan sesuai program kerja
99
tahun 2021, Bidang Sarana Prasarana mengelola anggaran sebesar Rp.
248.273.417.000
4. Sub Bagian Tata Usaha
A. Output Tugas dan Fungsi Sub Bagian Tata Usaha
Output tugas dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha, Direktorat
Sekolah Menengah Atas adalah sebagai berikut:
Kode Uraian Vol Satuan Jumlah Anggaran
4462.QDB.432
SMA Yang Mendapatkan Pembinaan Manajemen Berbasis Sekolah
13.939
Lembaga
Rp. 11.494.171.000
2005.EAA.001 Gaji dan Tunjangan 1 Layanan Rp. 18.238.769.000
2005.EAA.002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor
1 Layanan Rp. 6.296.001.000
2005.EAC. 970 Dukungan Manajemen Satker
1 Layanan Rp. 2.112.129.000
2005.EAD.996 Layanan Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi
134 Unit Rp. 1.201.835.000
2005.EAD.997 Layanan Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran
15 Unit
Rp. 290.000.000
B.
1.
Uraian Output Tugas dan Fungsi Sub Bagian Tata Usaha
SMA Yang Mendapatkan Pembinaan Manajemen Berbasis
Sekolah
(4462.QDB.432)
Mutu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni mengacu pada proses
pendidikan dan hasil pendidikan. Proses pendidikan dianggap atau dinilai
bermutu apabila seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses
pendidikan itu sendiri. Faktorfaktor dalam proses pendidikan meliputi
100
berbagai aspek, seperti bahan ajar, metodologi, sarana sekolah,
dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya
serta penciptaan suasana yang kondusif. Mutu pendidikan dalam konteks
hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada
setiap kurun waktu tertentu. Prestasi sekolah dapat pula berupa kondisi
yang tidak dapat dipegang (intangible) seperti suasana, disiplin,
keakraban, saling menghormati, kebersihan, dan sebagainya
(Suryosubroto, 2004). Manajemen berbasis sekolah secara konsepsional
akan membawa perubahan terhadap peningkatan kinerja sekolah dalam
peningkatan mutu, efesiensi manajemen keungan, pemerataan
kesempatan dan pencapaian tujuan politik (demokrasi) suatu bangsa
lewat perubahan kebijakan desentralisasi diberbagai aspek baik politik,
edukatif, administratif, maupun aggaran pembiayaan pendidikan.
Manajemen berbasis sekolah selain akan meningkatkan kualitas belajar
mengajar dan efi siensi operasional pendidikan, juga tujuan politik
terutama demokrasi di sekolah. Manajemen berbasis sekolah (MBS)
merupakan strategi untuk mewujudkan sekolah yang efektif dan
produkif. Hal ini disebabkan dalam konsep MBS, pengambilan keputusan
diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yaitu
sekolah, meskipun standar pelayanan minimnya ditetapkan oleh
pemerintah, akan tetapi sekolah lebih leluasa dalam mengelola sumber
daya, sumber dana, sumber belajar dalam mengalokasikannya sesuai
dengan prioritas kebutuhan di sekolah (Jalaluddin, 2015). Berdasarkan
kenyataan tersebut di atas, perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan
manajemen pendidikan. Salah satunya adalah memberikan otonomi yang
luas kepada sekolah untuk pengambilan keputusan secara partisiatif
dengan melibatkan masyarakat secara secara langsung. Diyakini bahwa
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan suatu model
101
pelaksanaan kebijakan desentralisasi bidang pendidikan, sehingga dapat
dijadikan suatu konsep inovatif dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah.
MBS memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang akan
menerapkannya. Dengan kata lain, jika sekolah ingin sukses dalam
menerapkan MBS, maka sejumlah karakteristik MBS berikut perlu dimiliki.
Berbicara karakteristik MBS tidak dapat dipisahkan dengan Karakteristik
sekolah efektif. Jika MBS merupakan wadah/kerangkanya, maka sekolah
efektif merupakan isinya. Oleh karena itu, karakteristik MBS berikut
memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif, yang
dikategorikan menjadi input, proses, dan output (Jaelani dan Kuntoro,
2005: 11).
Peningkatan kualitas pendidikan berbasis sekolah sangat penting
dilaksanakan karena sekolah lebih mengetahui masalah yang dihadapi
dan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Penerapan manajemen berbasis sekolah merupakan upaya untuk
memberdayakan potensi sekolah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Salah satu langkah nyata peningkatan mutu pendidikan
adalah pemberdayaan sekolah agar mampu berperan sebagai subjek
penyelenggara pendidikan dengan menyajikan pendidikan yang bermutu.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 49 ayat 1 menyatakan bahwa pengelolaan satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Selanjutnya
pasal 54 ayat 1 menjelaskan bahwa pengelolaan satuan pendidikan
dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif, dan akuntabel. Sekolah
diberi kewenangan dan peran yang luas untuk merancang dan
102
melaksanakan pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisinya masing-
masing dengan tetap mengacu pada standar minimal yang ditetapkan
pemerintah melalui Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Implementasi Standar Nasional Pendidikan di sekolah masih menghadapi
berbagai kendala, seperti rendahnya tingkat pemenuhan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang diakibatkan rendahnya standar lainnya,
seperti Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, dan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Di samping itu, juga
rendahnya dukungan standar lainnya, yaitu Standar Sarana dan Prasarana,
Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan. Belum tercapainya
Standar Nasional Pendidikan terjadi pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dasar dan menengah termasuk Sekolah Menengah Atas
(SMA). Masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari para pengelola
pendidikan, baik pemerintah maupun pemerintah provinsi. Hal ini
mengingat bahwa sebagai satuan pendidikan yang berada pada
jenjang pendidikan menengah, SMA menduduki posisi yang sangat
strategis dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
pada jenjang pendidikan tinggi.
Salah satu cara dalam peningkatan mutu atau kualitas pendidikan di
Indonesia adalah melalui peningkatan tata kelola pendidikan di satuan
pendidikan. Melalui tata kelola yang baik, satuan pendidikan dapat
memiliki akuntabilitas dalam indikator kinerja maupun pembiayaan.
Kinerja satuan pendidikan dapat diukur dari kualitas lulusan sedangkan
pembiayaan dapat dilihat dari pertanggungjawaban satuan pendidikan
terhadap setiap dana yang diterima. Selain akuntabilitas, terdapat dua
aspek utama yakni transparansi dan partisipasi. Transparansi berarti
satuan pendidikan dapat menyampaikan informasi secara terbuka kepada
masyarakat dan seluruh stakeholder terkait program maupun capaian
103
satuan pendidikan. Partisipasi berati pelibatan seluruh stakeholder
pendidikan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, supervisi maupun
evaluasi program yang dijalankan oleh satuan pendidikan.
Kegiatan dan Tahapan kegiatan/Sub Output untuk mencapai tujuan dari
output Sub Bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:
A. Penyusunan Layanan Program SMA Berbasis Digital
Layanan Program SMA berbasis digital merupakan salah satu program
untuk meningkatkan pelayanan yang lebih prima kepada para
pemangku kepentingan dari Direktorat SMA. Di era seperti sekarang
ini, pemanfaatan teknologi dilakukan secara masif di semua lini.
Kemajuan teknologi dan pemahaman masyarakat akan pelayanan
publik semakin meningkat. Saat ini masyarakat semakin menuntut
lebih atas pelayanan yang diberikan dan senantiasa mengawasi,
meluruskan dan mendorong laju pemerintah.
Oleh karena itu, Direktorat SMA juga harus melakukan transformasi
layanan dengan berbasis pada proses bisnis, informasi, dan
pengetahuan yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai akselerator pembangunan sumber daya manusia
yang berdaya saing, mandiri, efektif, dan efisien. Layanan berbasis
digital ini dikemas oleh Direktorat SMA dengan didukung oleh
teknologi yang menyediakan data dan informasi yang bersifat digital.
Layanan berbasis digital juga akan mempermudah dan mempercepat
pelayanan karena dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
Transformasi digital lebih luas dari hanya merubah layanan menjadi
“online” namun bagaimana mengintegrasikan seluruh area layanan
sehingga menghasilkan perubahan proses bisnis dan mampu
menciptakan “nilai” yang memberikan kepuasan kepada pengguna
104
layanan.
Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan dengan mengawali pertemuan
bersama stakeholders terkait berupa pengungkapan ide, gagasan serta
saran bagaimana konsep layanan Program SMA Berbasis Digital yang
ideal dengan output berupa draft konsep hingga final. Desain dan
konsep ideal terus digali dan diperbaiki sampai menjadi peyempurnaan
buku yang akan menjadi pegangan dan selanjutnya akan digandakan.
Rincian tahap pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Penyusunan Konsep
Penyusunan konsep naskah dilaksanakan bersama pihak-pihak
terkait untuk mendapatkan ide dasar yang menjadi landasan
pelaksanaan layanan program SMA berbasis digital ini. Waktu
pelaksanaan pada bulan April selama 3 hari di Bogor.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Paparan konsep dasar
Hari ke-2 Diskusi dan identifikasi masalah
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
2) Review Konsep
Waktu pelaksanaan bulan April selama 3 hari di Jawa Barat.
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka menelaah konsep yang telah
dibuat sebelumnya dengan mengundang para ahli.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan, Pengantar untuk mereview konsep
Hari ke-2 Penelaahan konsep yang telah dibuat
105
Hari Agenda/Materi
sebelumnya
Hari ke-3 Penyusunan laporan Kemajuan Penutupan
3) Finalisasi Konsep dan Penyusunan Draft
Waktu pelaksanaan bulan April selama 3 hari di Jawa Barat.
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka merampungkan konsep serta
mulai menyusun draft awal dengan melibatkan para ahli di bidang
pelayanan digital. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Pengantar Finalisasi Konsep dan Persiapan
penyusunan Draft Hari ke-2 Penyusunan draft layanan berbasis digital
Hari ke-3 Penyusunan laporan Kemajuan Penutupan
4) Review Draft
Waktu pelaksanaan Bulan April selama 3 hari di Jawa Barat
dengan jumlah melibatkan para ahli di bidang masing-masing.
Penelaahan dilakukan dengan metode Diskusi. Strategi/agenda
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Paparan draft
Hari ke-2 Penelaahan draft dan penilaian
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
106
5) Finalisasi Draft
Waktu pelaksanaan Bulan Mei selama 3 hari di Jawa Barat
dengan jumlah melibatkan para ahli di bidang masing-masing.
Penelaahan dilakukan dengan metode Diskusi. Strategi/agenda
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Paparan draft yang sudah direview
Hari ke-2 Finalisasi Naskah
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
B. Koordinasi dan Sosialisasi Inovasi dan Tata Kelola SMA
dalam Implementasi Merdeka Belajar
Kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan beberapa waktu lalu memiliki dampak yang luar
biasa bagi masyarakat, khususnya insan pendidikan di Indonesia.
Tentunya hal ini membutuhkan berbagai inovasi dan tata Kelola di
bidang pendidikan yang lebih baik lagi. Berbagai inovasi juga telah
diluncurkan seiring dengan peluncuran kebijakan merdeka belajar
tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan koordinasi serta sosialisasi
yang baik kepada para pemangku kepentingan yang bersinggungan
langsung dengan masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti
rapat persiapan, pelaksanaan koordinasi serta sosialisasi, kemudian
dilakukan juga evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Rincian
tahap pelaksanaannya sebagai berikut
1) Penyusunan Bahan Koordinasi dan Sosialisasi
107
Penyusunan bahan koordinasi dan sosialisasi dilaksanakan
bersama pihak-pihak terkait untuk mendapatkan ide dasar yang
menjadi landasan pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi inovasi
dan tata Kelola SMA dalam implementasi Merdeka Belajar ini.
Waktu pelaksanaan pada bulan Juni selama 3 hari di Jawa Barat.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Diskusi dan penyusunan bahan
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
2) Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi
Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi inovasi dan tata Kelola
SMA dalam implementasi merdeka belajar dilaksanakan dengan
mengundang pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan
Provinsi dan MKKS. Waktu pelaksanaan pada Bulan Juni selama 4
hari di Jawa Barat. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi inovasi dan tata Kelola SMA dalam implementasi merdeka belajar
Hari ke-3 Diskusi terkait inovasi dan tata Kelola SMA
Hari ke-4 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
108
3) Analisis Hasil Koordinasi dan Sosialisasi
Analisis hasil koordinasi dan sosialisasi inovasi dan tata Kelola
SMA dalam implementasi merdeka belajar dilaksanakan dengan
memfokuskan pada Analisa dan review hasil pelaksanaan
kegiatan. Waktu pelaksanaan pada Bulan Juli selama 3 hari di
Jawa Barat. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Review pelaksanaan kegiatan
Hari ke-2 Penyusunan Analisa sebagai bahan laporan dan rekomendasi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
C. Koordinasi dan Sosialisasi Pola Baru Manajemen Sekolah SMA
Menghadapi tantangan kemajuan zaman, diperlukan kebijakan yang
adaptif terhadap kondisi terkini. Hal ini termasuk juga dalam
pengelolaan manajemen sekolah SMA yang juga harus mempunyai
sebuah pola baru yang bersifat adaptif. Kegiatan ini akan melibatkan
pihak-pihak terkait, terutama pemangku kepentingan yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat sekolah seperti Dinas
Pendidikan Provinsi, MKKS, serta para praktisi Pendidikan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti
rapat persiapan, pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi, kemudian
dilakukan juga evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Rincian
tahap pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Penyusunan Bahan Koordinasi dan Sosialisasi
Penyusunan bahan koordinasi dan sosialisasi dilaksanakan
bersama pihak-pihak terkait untuk mendapatkan ide dasar yang
109
menjadi landasan pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi Pola
Baru Manajemen Sekolah SMA ini. Waktu pelaksanaan pada
bulan Juli selama 3 hari di Banten. Strategi/agenda pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Diskusi dan penyusunan bahan
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
2) Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi
Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi pola baru manajemen
sekolah SMA dilaksanakan dengan mengundang pihak-pihak
terkait seperti Dinas Pendidikan Provinsi dan MKKS. Waktu
pelaksanaan pada Bulan Agustus selama 4 hari di Banten.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi Pola Baru Manejemen Sekolah SMA
Hari ke-3 Diskusi terkait pola baru manajemen sekolah SMA
Hari ke-4 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
3) Analisis Hasil Koordinasi dan Sosialisasi
Analisis hasil koordinasi dan sosialisasi pola baru manajemen
sekolah SMA dilaksanakan dengan memfokuskan pada Analisa
dan review hasil pelaksanaan kegiatan. Waktu pelaksanaan pada
110
Bulan Juli selama 3 hari di Banten. Strategi/agenda pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Review pelaksanaan kegiatan
Hari ke-2 Penyusunan Analisa sebagai bahan laporan dan rekomendasi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
D. Koordinasi dan Sosialisasi Budaya Gotong Royong dalam
Peningkatan Kualitas Belajar di SMA
Salah satu budaya yang ingin ditumbuhkan kepada para peserta didik
yaitu sikap gotong royong diantara sesame. Hal ini penting dalam
rangka peningkatan kualitas belajar di lingkungan SMA. Oleh karena
itu, kegiatan koordinasi dan sosialisasi ini dilakukan untuk
menyebarluaskan nilai-nilai gotong royong tersebut. Kegiatan ini
dilakukan dengan mensosialisasikan buku tentang gotong royong
dalam peningkatan kualitas belajar di SMA yang sebelumnya telah
dibuat.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti
rapat persiapan, pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi, kemudian
dilakukan juga evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Rincian
tahap pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Penyusunan Bahan Koordinasi dan Sosialisasi
Penyusunan bahan koordinasi dan sosialisasi dilaksanakan
bersama pihak-pihak terkait untuk mendapatkan ide dasar yang
menjadi landasan pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi budaya
gotong royong dalam peningkatan kualitas belajar di SMA ini.
111
Waktu pelaksanaan pada bulan Juli selama 3 hari di Banten.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Diskusi dan penyusunan bahan
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
2) Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi
Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi budaya gotong royong
dalam peningkatan kualitas belajar di SMA dilaksanakan dengan
mengundang pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan
Provinsi, MKKS, dan praktisi pendidikan. Waktu pelaksanaan
pada Bulan September selama 4 hari di Banten. Strategi/agenda
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi Budaya Gotong Royong dalam Peningkatan Kualitas Belajar di SMA
Hari ke-3 Diskusi terkait penumbuhan budaya gotong royong
Hari ke-4 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
3) Analisis Hasil Koordinasi dan Sosialisasi
Analisis hasil koordinasi dan sosialisasi budaya gotong royong
daslam peningkatan kualitas belajar di SMA dilaksanakan dengan
memfokuskan pada Analisa dan review hasil pelaksanaan
kegiatan. Waktu pelaksanaan pada Bulan September selama 3
112
hari di Banten. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Review pelaksanaan kegiatan
Hari ke-2 Penyusunan Analisa sebagai bahan laporan dan rekomendasi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
E. Koordinasi dan Sosialisasi Program PPDB SMA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki kebijakan terbaru
terkait dengan PPDB pada tahun ajaran 2021. Kebijakan ini perlu
disosialisasikan dengan baik kepada para pemangku kepentingan
agar PPDB dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti
rapat persiapan, pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi, kemudian
dilakukan juga evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Rincian
tahap pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Penyusunan Bahan Koordinasi dan Sosialisasi
Penyusunan bahan koordinasi dan sosialisasi dilaksanakan
bersama pihak-pihak terkait untuk mendapatkan ide dasar yang
menjadi landasan pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi program
PPDB SMA ini. Waktu pelaksanaan pada Bulan Mei selama 3 hari di
Jawa Barat. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Diskusi dan penyusunan bahan
113
Hari Agenda/Materi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
2) Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi
Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi program PPDB SMA
dilaksanakan dengan mengundang pihak-pihak terkait seperti
Dinas Pendidikan Provinsi, MKKS, dan praktisi pendidikan. Waktu
pelaksanaan pada Bulan Juni selama 4 hari di Jawa Barat.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi Program PPDB SMA
Hari ke-3 Diskusi terkait Strategi pelaksanaan PPDB
Hari ke-4 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
3) Analisis Hasil Koordinasi dan Sosialisasi
Analisis hasil koordinasi dan sosialisasi Program PPDB SMA
dilaksanakan dengan memfokuskan pada Analisa dan review
hasil pelaksanaan kegiatan. Waktu pelaksanaan pada Bulan Juni
selama 3 hari di Jawa Barat. Strategi/agenda pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Review pelaksanaan kegiatan
Hari ke-2 Penyusunan Analisa sebagai bahan laporan dan rekomendasi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
114
F. Peningkatan Koordinasi Program SMA Tingkat Provinsi
(Capacity Building)
Dalam rangka meningkatkan keselarasan pemahaman terhadap
program direktorat dengan implementasi di sekolah-sekolah seluruh
Indonesia, maka diperlukan sebuah wadah untuk mensosialisasikan
program-program terkait kebijakan Direktorat pada tahun 2021.
Kegiatan ini mengundang seluruh pemangku kepentingan seperti
Dinas Pendidikan Provinsi dan MKKS di seluruh Indonesia. Kegiatan
koordinasi ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu di awal tahun
anggaran dan di akhir tahun anggaran. Tahap pertama dilakukan
untuk memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan memahami
program-program yang sudah ada dan akan dijalankan di tahun 2021.
Sedangkan di tahap kedua, yaitu untuk melihat sejauh mana program-
program yang telah disosialisasikan berjalan dengan baik di lapangan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti
rapat persiapan, pelaksanaan kegiatan, kemudian dilakukan juga
evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Rincian tahap
pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Penyusunan Bahan Koordinasi
Penyusunan bahan koordinasi program SMA tingkat provinsi
dilaksanakan bersama pihak-pihak terkait untuk mendapatkan ide
dasar yang menjadi landasan pelaksanaan koordinasi ini. Waktu
pelaksanaan tahap satu pada Bulan Maret selama 3 hari di Jawa
Barat. Sedangkan pada tahap dua akan dilaksanakan pada Bulan
November selama 3 hari di Jawa Barat. Strategi/agenda
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
115
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Diskusi dan penyusunan bahan
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
2) Pelaksanaan Koordinasi dan Sosialisasi
Pelaksanaan koordinasi program SMA tingkat provinsi
dilaksanakan dengan mengundang pihak-pihak terkait seperti
Dinas Pendidikan Provinsi dan MKKS. Waktu pelaksanaan tahap
satu pada Bulan Maret selama 4 hari di Jawa Barat. Sedangkan
tahap dua akan dilaksanakan pada Bulan November selama 4 hari
di Jawa Barat. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Pelaksanaan Koordinasi program SMA tahun 2021
Hari ke-3 Diskusi terkait Strategi pencapaian dan evaluasi program SAM tahun 2021
Hari ke-4 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
3) Analisis Hasil Koordinasi dan Sosialisasi
Analisis hasil koordinasi program SMA tingkat provinsi
dilaksanakan dengan memfokuskan pada Analisa dan review
hasil pelaksanaan kegiatan. Waktu pelaksanaan di tahap satu
pada Bulan April selama 3 hari di Jawa Barat. Sedangkan tahap
dua dilaksanakan pada Bulan Desember selama 3 hari di Jawa
Barat. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
116
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Review pelaksanaan kegiatan
Hari ke-2 Penyusunan Analisa sebagai bahan laporan dan rekomendasi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
G. Pendampingan Program Peningkatan Mutu SMA
Pada tahun 2021 berbagai kebijakan harus menyesuaikan dengan
kondisi yang ada. Hal ini tentunya berdampak juga kepada program-
program yang disusun dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan
SMA. Adapun kebijakan yang telah dibuat semestinya harus
dijalankan dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu perlu adanya sebuah
pendampingan untuk memastikan bahwa program yang sudah dibuat
dapat berjalan dengan baik demi tercapainya peningkatan mutu
Pendidikan SMA.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti
rapat persiapan, ToT pendamping, pelaksanaan kegiatan, kemudian
dilakukan juga evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Rincian
tahap pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Penyusunan Bahan Pendampingan
Penyusunan bahan pendampingan program peningkatan mutu
SMA dilaksanakan bersama pihak-pihak terkait untuk
mendapatkan ide dasar yang menjadi landasan pelaksanaan
pendampingan ini. Waktu pelaksanaan pada Bulan Juli selama 3
hari di Jawa Barat. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut.
117
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Diskusi dan penyusunan bahan pendampingan
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
2) ToT Petugas Pendampingan Program
Pelaksanaan ToT Petugas Pendampingan Program dilaksanakan
dengan mengundang para ahli dan praktisi di bidang Pendidikan
untuk Bersama-sama merumuskan pelaksanaan pendampingan
program ke daerah-daerah. Selain itu juga, Bersama-sama untuk
melatih para calon pendamping untuk dapat menguasai
substansi dan teknis pelaksanaan pendampingan program.
Waktu pelaksanaan yaitu pada Bulan Juli selama 3 hari di Jawa
Barat. Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Pelaksanaan ToT Petugas Pendampingan program
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
3) Pelaksanaan Pendampingan Program
Pelaksanaan Pendampingan Program Peningkatan Mutu SMA
dilaksanakan dengan mengirimkan para pendamping ke berbagai
daerah yang dituju. Kegiatan ini dalam rangka untuk memastikan
bahwa program-program yang telah dicanangkan dapat berjalan
dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
118
Pelaksanaan Pendampingan Program Peningkatan Mutu SMA
dilaksanakan selama 4 hari pada Bulan Agustus di 34 lokasi.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Keberangkatan Keberangkatan menuju lokasi
Hari ke-2 Koordinasi dengan sekolah serta observasi awal
Hari ke-3 Pelaksanaan pendampingan untuk observasi lanjutan, wawancara dan pengambilan dokumentasi
Hari ke-4 Penyusunan laporan Perjalanan pulang
4) Analisis Hasil Pendampingan
Analisis hasil pendampingan program peningkatan mutu SMA
dilaksanakan dengan memfokuskan pada Analisa dan review
hasil pelaksanaan kegiatan. Waktu pelaksanaan di tahap satu
pada Bulan Agustus selama 3 hari di Jawa Barat. Strategi/agenda
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Review pelaksanaan kegiatan
Hari ke-2 Penyusunan Analisa sebagai bahan laporan dan rekomendasi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
H. Supervisi Program Peningkatan Mutu SMA
Program kerja yang telah disusun dan disosialisasikan kepada para
pemangku kepentingan di seluruh Indonesia, perlu juga untuk
dipantau sejauh mana mampu berjalan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Hal ini diperlukan dalam rangka untuk meningkatkan mutu
119
pendidikan SMA di seluruh Indonesia. Kegiatan supervisi ini
melibatkan para praktisi di bidang pendidikan, para pemangku
kepentingan di daerah, dan berbagai pihak lainnya.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan seperti
rapat persiapan untuk Menyusun bahan supervisi, ToT petugas
supervisi, pelaksanaan supervisi ke 34 lokasi kegiatan, kemudian
dilakukan juga evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Rincian
tahap pelaksanaannya sebagai berikut.
1) Penyusunan Bahan Supervisi
Penyusunan bahan supervisi program peningkatan mutu SMA
dilaksanakan bersama pihak-pihak terkait untuk mendapatkan ide
dasar yang menjadi landasan pelaksanaan supervisi ini. Waktu
pelaksanaan pada Bulan Oktober selama 3 hari di Jawa Barat.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Diskusi dan penyusunan bahan supervisi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
2) ToT Petugas Pendampingan Program
Pelaksanaan ToT Petugas Pendampingan Program Peningkatan
Mutu SMA dilaksanakan dengan mengundang para ahli dan
praktisi di bidang Pendidikan untuk Bersama-sama merumuskan
pelaksanaan pendampingan program ke daerah-daerah. Selain
itu juga, bersama-sama untuk melatih para calon petugas
supervisi untuk dapat menguasai substansi dan teknis
pelaksanaan supervisi program. Waktu pelaksanaan yaitu pada
120
Bulan Oktober selama 3 hari di Jawa Barat. Strategi/agenda
pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Arahan dan pengantar kegiatan
Hari ke-2 Pelaksanaan ToT Petugas supervisi program
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
3) Pelaksanaan Supervisi Program Peningkatan Mutu SMA
Pelaksanaan Supervisi Program Peningkatan Mutu SMA
dilaksanakan dengan mengirimkan para petugas supervisi ke
berbagai daerah yang dituju. Kegiatan ini dalam rangka untuk
melihat bagaimana program – program yang telah dibuat dapat
bermanfaat bagi masyarakat sehingga mutu Pendidikan SMA
mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.
Pelaksanaan Supervisi Program Peningkatan Mutu SMA
dilaksanakan selama 4 hari pada Bulan November di 34 lokasi.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Keberangkatan Keberangkatan menuju lokasi
Hari ke-2 Koordinasi dengan sekolah serta observasi awal
Hari ke-3 Pelaksanaan supervisi untuk observasi lanjutan, wawancara dan pengambilan dokumentasi
Hari ke-4 Penyusunan laporan Perjalanan pulang
121
4) Analisis Hasil Supervisi
Analisis hasil supervisi program peningkatan mutu SMA
dilaksanakan dengan memfokuskan pada Analisa dan review
hasil pelaksanaan kegiatan. Waktu pelaksanaan di tahap satu
pada Bulan November selama 3 hari di Jawa Barat.
Strategi/agenda pelaksanaan kegiatan sebagai berikut.
Hari Agenda/Materi
Hari ke-1 Pembukaan Review pelaksanaan kegiatan
Hari ke-2 Penyusunan Analisa sebagai bahan laporan dan rekomendasi
Hari ke-3 Simpulan hasil kegiatan Penutupan
SMA Yang Mendapatkan Pembinaan Manajemen Berbasis
Sekolah rencananya akan diselesaikan dalam rentang waktu:
No Tahapan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Layanan Program SMA Berbasis Digital
2 Koordinasi dan Sosialisasi Inovasi dan Tata Kelola SMA dalam Impelementasi Merdeka Belajar
3 Koordinasi dan Sosialisasi Pola Baru Manajemen Sekolah SMA
4 Koordinasi dan Sosialisasi Budaya Gotong Royong dalam Peningkatan Kualitas Belajar di SMA
5 Koordinasi dan
122
Sosialisasi Program PPDB SMA
6 Peningkatan Koordinasi Program SMA Tingkat Provinsi (Capacity Building)
7 Pendampingan Program Peningkatan Mutu SMA
8 Supervisi Program Peningkatan Mutu SMA
2. Gaji dan Tunjangan (2005.EAA.001)
Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai diberikan sebagai hak dan
kewajiban yang telah dijalankan pegawai dalam melakukan tugas sehari-
hari. Gaji dan tunjangan pegawai terdiri dari:
1) Belanja gaji pokok PNS
2) Belanja Pembulatan Gaji PNS
3) Belanja Tunjangan Suami Istri PNS
4) Belanja Tunjangan Anak PNS
5) Belanja Tunjangan Struktural PNS
6) Belanja Tunjangan PPh PNS
7) Belanja Tunjangan Beras PNS
8) Belanja Uang Makan PNS
9) Belanja Tunjangan Umum PNS
10) Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan/Kinerja)
Waktu Penyelengaraan
Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai dilaksanakan pada bulan Januari
s.d Desember 2021 di Direktorat SMA.
123
No Tahapan Kegiatan Waktu Pelaksanaan bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan
3. Operasional dan Pemeliharaan Kantor (2005.EAA.002)
a) Perbaikan Peralatan Kantor
Peralatan kantor yang sudah lama di pakai, banyak yang mengalami
kerusakan. Hal ini memerlukan biaya pemeliharaan setiap tahunnya.
Jenis Pemeliharaan yang di perlukan adalah
Jenis Jumlah
Pemeliharaan AC 64 Unit
Pemeliharaan Personal Komputer / Notebook
100 Unit
Pemeliharaan Printer 50 Unit
Pemeliharaan Mesin Photocopy 2 Unit
Pemeliharaan Mesin Ketik Elektrik 2 Unit
Pemeliharaan Lift 1 Unit
Pemeliharaan Inventaris Kantor 160 Pegawai
Waktu Penyelengaraan
Perbaikan Peralatan Kantor akan dilakukan mulai bulan April sampai
dengan November Tahun 2021.
b) Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Pemeliharaan gedung bangunan sangat penting dan perlu di lakukan
setelah bangunan dipergunakan. Pemeliharaan ini akan membuat
umur bangunan itu tersebut menjadi lebih panjang, di tinjau dari
aspek kekuatan, keamanan dan penampilan bangunan. Pemeliharaan
gedung sangat dibutuhkan agar gedung terawat dengan baik.
Uraian Jumlah
Pemeliharaan Gedung / Bangunan Kantor Bertingkat
2.500 M2
124
Pemeliharaan Halaman Gedung / Bangunan Kantor
250 m2
Pembeilan Partisi 1 paket Perbaikan Ruang Arsip 1 Paket
Waktu Penyelengaraan
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan dilaksanakan mulai bulan Mei
sampai dengan bulan November 2021.
c) Jasa Keamanan dan Kebersihan
Berikut ini adalah rincian petugas kebersihan dan pramubakti, satpam,
dan pengemudi pada lingkungan Direktorat SMA.
Deskripsi Pekerjaan Jumlah Orang
Petugas Kebersihan dan Pramubakti 13 Orang
Satpam dan Pengemudi 15 Orang
Waktu Penyelengaraan
Jasa keamanan dan kebersihan dilaksanakan mulai bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2021.
d) Perawatan Kendaraan Bermotor Roda Dua dan Empat
Berikut ini adalah rincian dari kendaraan bermotor roda dua dan
empat pada lingkungan Direktorat SMA.
Jenis Kendaraan Jumlah Kendaraan
Kendaraan Bermotor Roda Dua 11 Unit
Kendaraan Bermotor Roda Empat 15 Unit
Waktu Penyelengaraan
Perawatan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat
dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Desember 2021 di Direktorat
SMA.
125
e) Langganan Daya dan Jasa
Langganan daya dan jasa merupakan langganan yang berhubungan
dengan kebutuhan jasa untuk kegiatan kantor sehari-hari. Berikut ini
adalah rincian dari langganan daya dan jasa di lingkungan Direktorat
SMA.
Jenis Daya dan Jasa Jumlah
Telepon 12 Bulan
Internet 12 Bulan
Waktu Penyelengaraan
Langganan Daya dan Jasa dilaksanakan pada bulan Januari s.d
Desember 2021 di Direktorat SMA.
f) Pengadaan Pakaian Kerja Pegawai/Satpam/Petugas Kebersihan/
Pengemudi
Berikut ini adalah rincian dari pengadaan pakaian kerja
pegawai/satpam/petugas/pengemudi di lingkungan Direktorat SMA.
Uraian Jumlah
Pakaian Kerja Petugas Kebersihan 26 Stel
Pakaian Kerja Pengemudi 16 Stel
Pakaian Kerja Satpam 14 Stel
Waktu Penyelengaraan
Pengadaan Pakaian Kerja Pegawai/Satpam/Petugas/Pengemudi
dilaksanakan pada bulan Mei 2021 di Direktorat SMA.
g) Pengadaan Obat-obatan
Berikut ini adalah rincian dari pengadaan obat-obatan di lingkungan
Direktorat SMA.
126
Uraian Jumlah
Pengadaan Obat-obatan Poliklinik 1 Paket
Pemeriksaan Rutin Kesehatan Pegawai 1 Paket
Waktu Penyelengaraan
Pengadaan Obat-obatan dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2021 di
Direktorat SMA.
h) Operasional Perkantoran dan Pimpinan
Operasional perkantoran dan pimpinan diperlukan untuk memenuhi
dan memfasilitasi kebutuhan sehari hari pimpinan dan staf Direktorat
SMA dalam rangka terlaksananya program kerja Direktorat SMA.
Waktu Penyelengaraan
Operasional Perkantoran dan Pimpinan dilaksanakan pada bulan
Januari sampai dengan Desember tahun 2021 di Direktorat SMA.
No Tahapan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perbaikan Peralatan Kantor
2 Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
3 Jasa Keamanan dan Kebersihan
4 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda Dua dan Empat
5 Langganan Daya dan Jasa
6 Pengadaan Pakaian Kerja Pegawai/Satpam/Petuga s Kebersihan/ Pengemudi
7 Pengadaan Obat-obatan
127
No Tahapan Waktu Pelaksanaan bulan ke-
8 Operasional Perkantoran dan Pimpinan
4. Dukungan Manajemen Satker (2005.EAC. 970)
a) Penentuan Kebutuhan dan Kualifikasi SDM Direktorat SMA
Penentuan kebutuhan dan kualifikasi SDM di lingkungan Direktorat
SMA dilaksanakan dalam rangka untuk menata komposisi dan
kebutuhan akan sumber daya manusia yang ada di Direktorat sesuai
dengan kompetensi dan kualifikasi yang ada. Hal ini penting karena
dengan adanya perubahan nomenklatur baru, maka direktorat harus
segera menyesuaikan. Perubahan nomenklatur tersebut berdampak
pada berubahnya struktur organisasi itu sendiri. Selain itu, dengan
perubahan tersebut memunculkan jabatan-jabatan baru termasuk
jabatan fungsional untuk menggantikan para pejabat struktural.
Langkah pelaksanaan penentuan kebutuhan dan kualifikasi SDM
dimulai dari koordinasi dengan semua pihak yang terlibat agar
pelaksanaan dapat berjalan dengan efektif. Hasil yang diperoleh dari
kegiatan ini dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan
penyesuaian bagi pegawai yang belum sesuai tugas adan jabatannya.
Narasumber berasal dari KemenpanRB, Badan Kepegawaian Nasional,
dan Biro SDM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Waktu Penyelengaraan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat
Minggu ke-3 Februari 2021 3 Hari Jawa Barat
a) Penilaian Angka Kredit
Penialaian angka kredit dilaksanakan dalam rangka memberikan
pengetahuan kepada para pemangku jabatan fungsional di lingkungan
128
Direktorat SMA tentang bagaimana cara mengumpulkan angka kredit
bagi jabatannya. Pegawai yang sudah memiliki jabatan fungsional di
lingkungan Direktorat SMA masih tergolong sedikit, namun demikian
ke depan akan banyak pegawai yang akan berpindah dari jabatan
pelaksana menjadi fungsional. Maka dari itu kegiatan seperti ini dirasa
sangat diperlukan sebagai persiapan bagi pegawai yang nantinya akan
pindah jabatan menjadi pejabat fungsional.
Langkah pelaksanaan penilaian angka kredit dimulai dari koordinasi
dengan semua pihak yang terlibat agar pelaksanaan dapat berjalan
dengan efektif. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan para
pegawai yang memiliki jabatan fungsional mampu memahami tentang
angka kredit masing-masing. Selain itu, juga bermanfaat untuk
membantu para pegawai fungsional untuk memaksimalkan angka
kreditnya. Narasumber berasal dari KemenpanRB, Instansi Pembina
masing-masing jabatan fungsional, dan Biro SDM, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Waktu Penyelengaraan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat
Minggu ke-4 Februari 2021 Tahap I
3 Hari Jawa Barat
Minggu ke-1 Maret 2021 Tahap II
3 Hari Jawa Barat
b) Peningkatan Kompetensi Pegawai
Peningkatan Kompetensi Pegawai dilaksanakan dalam rangka
memberikan kesempatan bagi para pegawai yang ingin meningkatkan
kemampuan dan pengetahuannya yang mampu menunjang tugas dan
pekerjaan sehari-hari di lingkungan Direktorat SMA. Kompetensi
129
pegawai ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dari para SDM
sesuai dengan jabatan masing-masing. Beberapa kemampuan dan
keterampilan yang diusulkan untuk ditingkatkan yaitu seperti
kemampuan berbahasa asing, berbicara di depan umum (public
speaking), kemampuan menulis jurnal (publikasi) maupun menulis
ilmiah, dan lain sebagainya.
Langkah pelaksanaan peningkatan kompetensi pegawai dimulai dari
koordinasi dengan semua pihak yang terlibat untuk membahas strategi
pelaksanaannya agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hasil
yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan para pegawai mampu
memiliki kemampuan (soft skill) yang memadai untuk menunjang tugas
sehari-hari. Pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan cara bekerja sama
dengan instansi lain yang terkait dengan keterampilan yang dimaksud
baik dari lingkungna pemerintah maupun swasta.
Waktu Penyelengaraan
Waktu Pelaksanaan
Lama Pelaksanaan Tempat
Bulan Maret – Bulan November
Menyesuaikan dengan instansi terkait masing- masing
Jakarta dan Jawa Barat
c) Medical Check Up Pegawai
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh di tengah
pandemik yang masih melanda, Direktorat SMA menyelenggarakan tes
Kesehatan yang pada kali ini akan berfokus pada pelaksanaan Tes
SWAB baik PCR maupun Antigen. Selain itu juga, para pegawai akan
diberikan paket covid-19 yang berisi berbagai macam suplemen dan
masker untuk menunjang aktivitas dalam bekerja, baik itu WFO
maupun WFH.
130
Langkah pelaksanaan tes Kesehatan bagi pegawai ini akan dijadwalkan
pemeriksaan SWAB rutin dan pemberian paket covid-19 secara rutin
pula. Diharapkan dengan adanya pelaksanaan tes ini paket ini, para
pegawai dapat terlindungi baik dirinya maupun keluarganya. Sehingga
diharapkan para pegawai mampu tetap menjalankan tugas dan
pekerjaannya sehari-hari.
Waktu Penyelengaraan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat
Bulan Februari – Desember 1 hari Jakarta
d) Penatausahaan BMN
Pada tahun 2021 ini Direktorat SMA masih melanjutkan proses terkait
penatausahaan BMN yang telah dilakukan sejak tahun 2020 lalu. Pada
tahun 2021 ini akan lebih fokus kepada proses penghapusan. Maka dari
itu untuk menuju ke tahap penghapusan tersebut, maka diperlukan
beberapa persiapan dengan melibatkan para narasumber terkait BMN
baik itu di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu
sendiri, maupun dari luar. Adapun narasumber tersebut yaitu Biro
Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa, Sekretariat Direktorat
Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbud, dan Kementerian
Keuangan. Diharapkan dengan adanya penatausahaan BMN ini, kondisi
BMN di lingkungan Direktorat SMA dapat segera tertata dengan baik
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Waktu Penyelengaraan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat
Minggu ke-3 Bulan Mei Tahap I
3 Hari Jawa Barat
Minggu ke-2 Bulan Oktober Tahap II
3 Hari Jawa Barat
131
Dukungan manajemen satker rencananya akan diselesaikan dalam
rentang waktu:
N o
Tahapan Kegiatan Waktu Pelaksanaan bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penentuan Kebutuhan dan Kualifikasi SDM Direktorat SMA
2 Penilaian Angka Kredit
3 Medical Check Up Pegawai
4 Penatausahaan BMN
5. Layanan Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi (2005.EAD.996)
Seiring dengan perkembangan teknologi, pelaksanaan kegiatan sehari-
hari yang dilakukan oleh Direktorat SMA membutuhkan peralatan yang
menunjang khususnya terkait peralatan TIK. Penggunaan berbagai
aplikasi baik secara offline maupun online seperti aplikasi KRISNA,
SIMPEG, SINDE, SAS, E-SKP, dan berbagai aplikasi lain yang digunakan
baik di internal direktorat maupun lintas direktorat telah menjadi suatu
keharusan bagi setiap pegawai sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing. Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing staf dibutuhkan peralatan yang mendukung.
Subbag Tata Usaha berupaya menyediakan peralatan teknologi informasi
dan komunikasi bagi seluruh staf dan pimpinan di Direktorat SMA. Akan
tetapi seiring dengan penggunaan peralatan TIK yang intensif, beberapa
peralatan TIK mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki sehingga
tidak dapat dipergunakan kembali ataupun biaya perbaikan yang
dibutuhkan sangat besar. Melihat kondisi dan kebutuhan terhadap
peralatan TIK tersebut, khususnya untuk menunjang kinerja dari seluruh
staf dan pimpinan Direktorat SMA, Subbagian Tata Usaha melakukan
132
analisis untuk memetakan kebutuhan perangkat pengolah data dan
komunikasi. Hasil pemetaan kebutuhan tersebut kemudian disesuaikan
kembali dengan prioritas Direktorat SMA. Setelah mendapatkan jumlah
dan jenis peralatan yang dibutuhkan, Direktorat SMA menentukan
spesifikasi dan melihat harga pasar terkait jenis peralatan yang sesuai
dengan kebutuhan. Terkait beberapa BMN yang perlu diganti atau
mengalami kerusakan yang berat, Subbagian Tata Usaha melakukan
proses penghapusan agar dapat diganti dengan barang yang baru. Berikut
ini adalah jumlah dan jenis kebutuhan perangkat pengolah data dan
komunikasi.
Rincian dari pengadaan ini sebagai berikut.
Jenis Jumlah
PC Touch Screen 2 Unit
Komputer 15 Unit
Handphone 30 Unit
Televisi Media 2 Unit
Infokus 7 Unit
Printer 25 Unit
Hard Disk SSD 30 Unit
Laptop 15 Unit
Tablet 7 Unit
Waktu Penyelenggaraan
Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi akan dilakukan pada
Bulan Juni Tahun 2021.
No Tahapan Kegiatan Waktu Pelaksanaan bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi
133
6. Layanan Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran (2005.EAD.997)
Salah satu target yang akan dicapai oleh Direktorat SMA pada tahun 2021
adalah meningkatkan kualitas kerja. Untuk mencapai predikat tersebut,
diperlukan berbagai peningkatan dan perbaikan baik dari aspek business
process maupun ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang
pemberian pelayanan publik bagi para stakeholders Direktorat SMA.
Selain itu, Direktorat SMA juga melakukan berbagai inovasi agar
menciptakan suasana yang kondusif sehingga meningkatkan kinerja dari
satuan kerja Direktorat SMA. Terdapat beberapa sarana dalam bentuk
perangkat dan fasilitas kantor Direktorat SMA yang memerlukan
peningkatan secara kuantitas maupun jenis serta penggantian sarana
yang rusak. Untuk menunjang pelaksanaan koordinasi pada tingkat
Direktorat SMA, diperlukan pengadaan TV Monitor serta intercom di
ruang sidang Direktorat SMA. Melalui ketersediaan dua peralatan
tersebut, proses dan kualitas koordinasi serta pemberian pelayanan
publik bagi para stakeholders yang mendatangi Direktorat SMA dapat
meningkat dan menimbulkan citra yang positif di masyarakat. Selain itu
terdapat beberapa perangkat dan fasilitas kantor yang perlu diganti
seperti pengatur suhu otomatis dan mebiler.
Berdasarkan kondisi dan kebutuhan tersebut, Subbagian Tata Usaha
melakukan analisis terhadap kebutuhan sarana yang dapat mendukung
pencapaian kualitas kerja yang baik pada tahun 2021. Hasil analisis
tersebut kemudian disusun berdasarkan skala prioritas Direktorat SMA.
Setelah mendapatkan jumlah dan jenis kebutuhan, Subbagian Tata Usaha
menentukan spesifikasi dan melihat harga pasar terkait jenis peralatan
yang sesuai dengan kebutuhan. Terkait beberapa BMN yang perlu diganti
atau mengalami kerusakan yang berat, Subbagian Tata Usaha melakukan
134
proses penghapusan agar dapat diganti dengan barang yang baru. Berikut
ini adalah jumlah dan jenis kebutuhan peralatan dan fasilitas perkantoran.
Berikut ini adalah rincian peralatan dan fasilitas kantor yang diadakan oleh
Direktorat SMA.
Uraian Jumlah
Mebiler/Kursi 1 Paket
TV Monitor 1 Unit
Pengatur Suhu Otomatis 1 Unit
Scanner 2 Unit
Mesin Ketik Manual IBM 10 Unit
Waktu Penyelenggaraan
Layanan Pengadaan Peralatan fasilitas perkantoran dilaksanakan pada
bulan Mei s.d Juli 2021 di Direktorat SMA.
No Tahapan
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengadaan fasilitas
perkantoran
135
5. Bidang Peserta Didik
1. Output Bidang Peserta Didik Tahun 2021
Dalam menjalankan tugas dan fungsi pada bidang Peserta Didik
mempunyai Output sebagai berikut:
Kode Uraian Volume Satuan Jumlah anggaran
4462.BDB.433 SMA yang melaksanakan program UKS
650 Lembaga 7.090.240.000
4462.QDB.431 SMA yang mendapatkan Penguatan Ekstrakurikuler
650 Lembaga 34.528.200.000
2. Uraian Output
A. SMA yang melaksanakan Program UKS (4462.BDB.433)
Program Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals SDGs)
merupakan kesepakatan pembangunan baru yang mendorong erubahan-
perubahan yang bergeser kea rah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan
hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial,
ekonomi, dan lingkungan hidup. 17 tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai
berikut:
136
Sebagai bentuk komitmen terhadap SDGs, Pemerintah telah
mengintegrasikan program-program SDGs ke dalam program nasional.
Salah satu upaya pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri yang telah
menerbitkan Peraturan Bersama tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah/Madrasah. Peraturan tersebut lahir dilandasi dengan adanya
dorongan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik yang memperhatikan perilaku dan lingkungan hidup yang sehat, sehingga
perlu dirumuskan program pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan
sekolah/madrasah (UKS/M) di setiap sekolah/madrasah. Ruang lingkup UKS/M
yang tercermin dalam Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
(disebut Trias UKS) meliputi: Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat. Salah satunya dengan meningkatkan
pengetahuan, perilaku, sikap, dan keterampilan hidup bersih. Pembudayaan pola
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk didalamnya pelaksanaan 7K
(Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, Ketertiban, Keamanan, Kerindangan, dan
Kekeluargaan).
Kondisi sekolah-sekolah di Indonesia secara umum masih memerlukan pembinaan
terkait lingkungan yang bersih dan sehat. Belum semua sekolah di Indonesia
sudah memperhatikan kesehatan lingkungan sekolah. Padahal buruknya
lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar dan
khususnya prestasi belajar peserta didik.
Adapun tahapan dalam komponen pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
1) Penyususnan NSPK
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam
implementasi di lapangan oleh Bidang Peserta Didik, Sekolah, Dinas
137
Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
serangkaian kegiatan bidang peserta didik Direktorat Sekolah
Menengah Atas. Dokumen Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan
dokumen penting dalam pelaksanaan. Penyusunan Petunjuk
Pelaksanaan yang dilaksanakan selama 4 hari dengan proses
sebagai berikut:
a. diskusi identifikasi permasalahan yang terjadi pada peserta
didik dalam implementasi UKS di lapangan;
b. diskusi perumusan kebijakan untuk implementasi kegiatan
UKS pada Bidang Peserta Didik Tahun 2021,
c. kompilasi hasil perumusan kebijakan; dan
d. menuangkan hasil kompilasi tersebut dalam dokumen
petunjuk pelaksanaan Kegiatan Bidang Peserta Didik Dit. SMA
Tahun 2021.
Unsur yang terlibat pada kegiatan ini adalah
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Tim Ahli dari Perguruan Tinggi/Instansi Terkait Sesuai Bidang
Kegiatan
138
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
8 – 11 Februari 2021 4 Hari (Penyusunan) di Bandung
23 – 26 Februari 2021 4 Hari (Finalisasi) di Bandung
2) Bimbingan Teknis Pengelolaan UKS
Kegiatan bimbingan teknis pengelolaan UKS ini bertujuan untuk
memberikan bimbingan teknis terkait pengelolaan UKS SMA. Dalam
kegiatan ini adalah pemberian materi serta pelatihan-pelatihan kepada
seluruh peserta kegiatan yang diharapkan para peserta mempunyai
persamaan persepsi, pemahaman metode pelaksanaan, syarat dan
ketentuan, keseuaian hasil pelaksanaan terhadap pengelolaan UKS
dengan baik dan benar sesuai dengan aturan dan kaidah yang berlaku.
Bimbingan Teknis ini dilaksanakan selama 3 (tiga) Tahap. Unsur yang
terlibat dalam kegiatan ini adalah:
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Tim Ahli dari Perguruan Tinggi/Instansi Terkait Sesuai Bidang
Kegiatan
139
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
4 – 6 Mei 2021 4 Hari (Penyusunan) di Bandung
3) Bimbingan Teknis Revolusi Kesehatan Sekolah
Masalah kesehatan masih menjadi momok di Indonesia pada era
revolusi industri 4.0, hal itu dibuktikan dengan Data Riset
Kesehatan 2018 yang menunjukkan buruknya indikator penyakit
degeneratif di Indonesia. Oleh karena itu perlu sekitranya kita
melaksanakan Bimtek tentang Revolusi Kesehatan Sekolah.
Kegiatan bimbingan teknis Revolusi Kesehatan Sekolah ini
bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis kepada Sekolah
dalam mmelakukan dan melaksanakan Revolusi Kesehatan di SMA.
Dalam kegiatan ini adalah pemberian materi serta pelatihan-
pelatihan kepada seluruh peserta kegiatan yang diharapkan para
peserta mempunyai persamaan persepsi, pemahaman metode
pelaksanaan, syarat dan ketentuan, keseuaian hasil pelaksanaan
terhadap pengelolaan UKS dengan baik dan benar sesuai dengan
aturan dan kaidah yang berlaku.
Unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
140
No Unsur Yang Terkait
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Tim Ahli dari Perguruan Tinggi/Instansi Terkait Sesuai Bidang
Kegiatan
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
6 – 9 Juli 2021 4 Hari di Bandung
4) Bimbingan Teknis Genre Sekolah Ramah di SMA
Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal,
nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan
berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi,
menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan,
diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta mendukung partisipasi
anak tertuma dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran,
pengawaasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak
dan perlindungan anak di pendidikan.
Sekolah ramah anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak
dan perlindungan anak selama 8 jam anak berada di sekolah, melalui
upaya sekolah untuk menjadikan sekolah: Bersih, Aman, Ramah, Indah,
Inklusif, Sehat, Asri, dan nyaman.
141
Komponen sekolah ramah anak meliputi: 1) Kebijakan SRA; 2)
Pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak-hak anak; 3)
Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak adanya penerapan
disiplin tanpa kekerasan; 4) Sarana dan prasarana yang ramah anak
tidak membahayakan anak, dan mencegah anak agar tidak celaka;
5) Partisipasi anak; 6) Partisipasi orang tua, lembaga masyarakat,
dunia usaha, Stakeholder lainnya, dan Alumni.
Sekolah ramah anak menjadi penting mengingat dalam sehari
delapan jam anak berada di sekolah. Oleh karena itu, adanya
program dari kementerian/lembaga yang saat ini sudah berbasis
sekolah dan menunjang terhadap kondisi yang diinginkan dalam
sekolah ramah anak menjadi salah satu solusi dalam mencegah
kekerasan terhadap anak.
Sekolah ramah membangun paradigma baru dalam mendidik dan
mengajar peserta didik untuk menciptakan generasi baru tanpa
kekerasan, menumbuhkan kepedulian orang dewasa serta
memenuhi hak dan melindungi anak dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Dengan di laksanakannya Bimtek ini diharapkan
mendapatkan pemahahaman penting terkait dengan upaya dalam
membangun Generasi Remaja yang peduli terhadap sekolah yang
aman, nyaman, sehat rapi berih dan indah.
Unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
142
No Unsur Yang Terkait
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Tim Ahli dari Perguruan Tinggi/Instansi Terkait Sesuai Bidang
Kegiatan
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
11 – 14 Agustus 2021 4 Hari di Bandung
5) Duta UKS
Permasalahan remaja pada saat ini merupakan permasalahan yang
sangat kompleks. Untuk mengatasi permasalahan remaja ini, Dinas
Kesehatan kabupaten jember melalui UKS & Kespro remaja. Kasus
remaja jumlahnya mencapai 27,6% dari total penduduk Indonesia
atau sekitar 64 juta jiwa, disamping itu juga rentan akan terjadinya
kasus kawin muda, terlibat dalam penyalahgunaan Napza, beresiko
terkena HIV dan AIDS. Data menunjukan bahwa usia kawin pertama
di Indonesia pada perempuan, baru mencapai 19,8 tahun
(SDKI,2007). Padahal diharapkan usia kawin pertama wanita adalah
21 tahun. Dibeberapa daerah usia kawin pertama perempuan masih
dibawah angka median nasional. Sehingga dapat kita bayangkan
143
betapa masih tingginya resiko yang dihadapi remaja akibat kawin
muda dari segala aspek mulai dari kesehatan, psikologis, sosial,
ekonomi, dan pendidikan. Peran Duta Lingkungan Sehat tidak bisa
dikesampingkan dalam menunjang prestasi selain itu juga peran
Duta Lingkungan Sehat sebagai pelopor kebersihan dan pelapor
kalau ada siapapun yang melanggar aturan terkait lingkungan sehat
di sekolah.
Unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan ini adalah sebagaiberikut:
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
07 – 10 September 2021 4 Hari di Lampung
B. SMA yang Mendapatkan Penguatan Ekstrakurikuler (4462.QDB.431)
Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
bahwa pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam
tujuan pendidikan nasional dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler
yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler; kegiatan
ekstrakurikuler dapat memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
melalui pengembangan bakat, minat, dan kreativitas serta kemampuan
berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
144
dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
1. 051 Penyusunan NSPK
a) Pembuatan Juknis dan Juklak Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan bagi Sekolah dan
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
serangkaian kegiatan bidang peserta didik Direktorat Sekolah
Menengah Atas. Dokumen Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan
dokumen penting dalam pelaksanaan. Penyusunan Petunjuk
Pelaksanaan ini dilaksanakan selama 4 hari dengan proses
sebagai berikut:
1) diskusi identifikasi permasalahan yang terjadi pada peserta
didik;
2) diskusi perumusan kebijakan untuk implementasi kegiatan
Bidang Peserta Didik Tahun 2021,
3) kompilasi hasil perumusan kebijakan; dan
4) menuangkan hasil kompilasi tersebut dalam dokumen
petunjuk pelaksanaan Kegiatan Bidang Peserta Didik Dit.
SMA Tahun 2021.
Berikut ini adalah unsur yang terlibat dalam kegiatan penyusunan
Petunjuk Teknis:
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
145
No Unsur Yang Terkait
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Tim Ahli dari Perguruan Tinggi/Instansi Terkait Sesuai Bidang
Kegiatan
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
16 – 19 Maret 2021 4 Hari di Bandung
Setelah penyusunan petunjuk pelaksanaan, dokumen ini akan
digandakan untuk disampaikan ke dinas pendidikan provinsi, kantor
cabang dinas (KCD) dinas pendidikan provinsi, sekolah, dan stakeholder
pendidikan lainnya.
Dokumen ini akan menjadi acuan penting dalam pelaksanaan Kegiatan
Bidang Peserta Didik SMA Tahun 2021. Melalui dokumen ini diharapkan
seluruh pihak yang terkait dapat memahami peran dan fungsinya dalam
pelaksanaan kegiatan Bidang Peserta Didik SMA Tahun 2021.
b) Pembuatan Juknis dan juklak Kegiatan Sekolah yang mendapatkan
Penguatan Ktrativitas, Ketrampilan dan Kewirausahaan.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan bagi Sekolah dan
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan
serangkaian kegiatan bidang peserta didik Direktorat Sekolah
146
Menengah Atas. Dokumen Petunjuk Pelaksanaan ini merupakan
dokumen penting dalam pelaksanaan. Penyusunan Petunjuk
Pelaksanaan ini dilaksanakan selama 4 hari dengan proses sebagai
berikut:
1) diskusi identifikasi permasalahan yang terjadi pada peserta
didik;
2) diskusi perumusan kebijakan untuk implementasi kegiatan
Bidang Peserta Didik Tahun 2021,
3) kompilasi hasil perumusan kebijakan; dan
4) menuangkan hasil kompilasi tersebut dalam dokumen
petunjuk pelaksanaan Kegiatan Bidang Peserta Didik Dit. SMA
Tahun 2021.
Berikut ini adalah unsur yang terlibat dalam kegiatan penyusunan
Petunjuk Teknis:
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Tim Ahli dari Perguruan Tinggi/Instansi Terkait Sesuai Bidang Kegiatan
Tabel Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
16 – 19 Maret 2021 4 Hari di Bogor
147
Setelah penyusunan petunjuk pelaksanaan, dokumen ini akan
digandakan untuk disampaikan ke dinas pendidikan provinsi, kantor
cabang dinas (KCD) dinas pendidikan provinsi, sekolah, dan stakeholder
pendidikan lainnya.
Dokumen ini akan menjadi acuan penting dalam pelaksanaan Kegiatan
Bidang Peserta Didik SMA Tahun 2021. Melalui dokumen ini diharapkan
seluruh pihak yang terkait dapat memahami peran dan fungsinya dalam
pelaksanaan kegiatan Bidang Peserta Didik SMA Tahun 2021.
052 Pelaksanaan Kegiatan
a) Aksi kebhinekaan Pelajar SMA (Pembinaan Kerohanian)
Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah pembinaan toleransi
antar umat beragama. Saling memahami keberagaman yang
ada di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh anggota kerohanian
SMA yang terdiri dari 185 peserta dan pendamping. Kegiatan ini
diikuti peserta yang memiliki interetasi agama yang ada di
Indonesia. Edukasi untuk menumbuhkembangkan toleransi dan
kerjasama antar umat beragama dengan dilakukannya project
bersama untuk dijadikan action plan yang akan
diinternalisasikan di sekolah masing-masing sebagai gerakan
toleransi antar umat beragama.
Bentuk kegiatan indoor dengan suplemen materi-materi
seputar keberagaman, toleransi, persatuan, dan kerjasama.
Selain materi, dilakukan project pembuatan action plan sebagai
internalisasi pengalaman yang bisa diterapkan dalam organisasi
di sekolah.
148
Unsur yang berperan dalam kegiatan
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer 6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Dinas Pendidikan Propinsi
10 Kantor Cabang Dinas 11 Anggota Kerohanian SMA
Waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
5 April – 03 Juni 2021 8 Hari Bandung
Setelah pelaksanaan kegiatan, diharapkan peserta mampu
menyebarkan edukasi positif yang didapat terhadap temannya dalam
satu sekolah maupun berbeda sekolah secara langsung sebagai wujud
aktualisasi toleransi keberagaman agama yang ada di Indonesia dan
tindak lanjut dalam kegiatan ini.
Setelah pelaksanaan kegiatan, diharapkan Dinas Pendidikan Provinsi
dan Kantor Cabang Dinas (KCD) dapat menerapkan kegiatan serupa
untuk pengembangan talenta peserta didik bidang akademik sehingga
mampu turut serta dalam kompetisi akademik tingkat daerah, nasional,
maupun internasional.
b) Pencegahan Tindak Kekerasan dan Penyimpangan Perilaku/
Simulasi Praktik Baik Pencegahan Bullying dan Tindak
Kekerasan
149
Kegiatan ini merupakan sarana edukasi bagi peserta didik untuk
pencegahan bullying dan tindak kekerasan pada peserta didik.
Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir bullying yang terjadi
di sekolah. Karena dari bullying tersebut dapat merugikan
mental, fisik, maupun materiil. Kegiatan ini diikuti oleh 215
peserta yang terdiri dari anggota OSIS didampingi dengan Guru
Bimbingan Konseling/Pembina OSIS. Harapannya peserta yang
terlibat dalam kegiatan ini mempu menjadi pioneer untuk
melakukan pencegahan bullying di sekolah maupun
lingkungannya.
Agenda pada kegiatan ini diantaranya peserta melakukan
kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya, sekolah, maupun
masyarakat dalam bentuk implementasi teknis. Kegiatan ini diisi
dari pakar, psikolog atau tim ahli bidang tersebut. Bentuk
kegiatan indoor dengan suplemen materi-materi seputar
bullying, psikologi anak, dan dampak bullying. Selain materi,
dilakukan penyusunan action plan sebagai internalisasi
pengalaman yang bisa diterapkan dalam organisasi di sekolah.
Unsur yang berperan dalam kegiatan
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
150
No Unsur Yang Terkait
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Dinas Pendidikan Propinsi
10 Guru BK/Pembina OSIS
11 Pengurus OSIS
Waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
24 Agustus - 07 Okt 2021 8 Hari Bogor
Setelah pelaksanaan kegiatan, diharapkan peserta mampu
menyebarkan edukasi positif yang didapat terhadap temannya dalam
satu sekolah maupun berbeda sekolah secara langsung sebagai wujud
aktualisasi dan tindak lanjut dalam kegiatan ini. Sehingga diharapkan
mampu meminimalisir kasus bullying di sekolah.
c) Penguatan Ekstrakurikuler Bidang Kepemimpinan/ Kawah
Kepemimpinan Pelajar (KKP)
Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) merupakan wahana bagi
siswa untuk menggali, mengekspresikan, mengaktualisasikan
jiwa kepemimpinan, kemandirian, keterampilan, dan
pengetahuan pengelolaan organisasi serta kepekaan sosial.
Kegiatan ini diikuti oleh 350 orang yang merupakan
Ketua/Pengurus OSIS dan pendamping. Bentuk kegiatan indoor
dengan suplemen materi-materi seputar Kepemimpinan dan
Demokrasi. Selain materi, dilakukan simulasi sidang/pertemuan
151
resmi tingkat nasional/internasional sebagai internalisasi
pengalaman yang bisa diterapkan dalam organisasi di sekolah.
Agenda dalam kegiatan ini peserta melakukan kegiatan yang
bermanfaat bagi dirinya, sekolah, maupun masyarakat dalam
bentuk implementasi dimensi kepemimpinan, kedisiplinan,
kebangsaan, kreativitas, dan kepedulian. Bentuk kegiatan
indoor dengan suplemen materi-materi seputar Kepemimpinan
dan Demokrasi. Selain materi, dilakukan simulasi
sidang/pertemuan resmi tingkat nasional/internasional sebagai
internalisasi pengalaman yang bisa diterapkan dalam organisasi
di sekolah.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Dinas Pendidikan Propinsi
10 Kantor Cabang Dinas
11 Pembina OSIS SMA
12 Ketua OSIS/Pengurus OSIS SMA
152
Waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
29 Maret – 11 Juni 2021 8 Hari Bandung
Setelah pelaksanaan kegiatan, diharapkan peserta mampu
menyebarkan edukasi positif yang didapat terhadap temannya dalam
satu sekolah maupun berbeda sekolah secara langsung sebagai wujud
aktualisasi dan tindak lanjut dalam kegiatan ini. Sehingga diharapkan
mampu meningkatkan kompetensi peserta didik bidang
kepemimpinan.
d) Aksi Kebangsaan Pramuka SMA
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan outdoor dan
indoor. Aktivitas berkemah dengan penerapan aktivitas
kepramukaan di alam terbuka merupakan hal penting yang
diimplementasikan. Selain itu, aktivitas indoor dilakukan untuk
sesi materi dan jumpa tokoh dengan figur Pramuka Pada
Jamannya. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah
“Pramuka Masa Kini” yang tentunya sebagai orientasi yang
tepat dengan sasaran peserta pramuka penegak generasi Z.
Selain keterampilan kepramukaan juga dilakukan Best Practice
Tata Cara Manajemen Gugus Depan dengan baik dan benar.
Karena Gugus Depan merupakan unit organisasi Gerakan
Pramuka yang ada di Sekolah. Kegiatan ini di laksanakan dalam
2 (dua) tahap diikuti oleh 302 anggota pramuka SMA dan
pendamping.
153
Unsur yang berperan dalam kegiatan
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
9 Dinas Pendidikan Provinsi
10 Pendamping Ekstrakurikuler Pramuka SMA
11 Anggota Pramuka Penegak SMA
Waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Tahap I (05-09 April 2021 4 Hari Bogor
Tahap I (26-30 April 2021 4 Hari Bandung
Setelah pelaksanaan kegiatan, diharapkan peserta mampu
menyebarkan edukasi positif yang didapat terhadap temannya dalam
satu sekolah maupun berbeda sekolah secara langsung sebagai wujud
aktualisasi dan tindak lanjut dalam kegiatan ini. Sehingga diharapkan
mampu meningkatkan kompetensi peserta didik bidang ekstrakurikuler
wajib kepramukaan.
154
2. 056 Pembinaan
a) Pembinaan dan Pembekalan Sislac, YIC, SYC, AYL/AEON, dan
Sakura
Kegiatan ini merupakan partisipasi bilateral yang dilangsungkan
berdasarkan perjanjian kerjasama. Kegiaan ini terkait pembinaan
peserta didik secara tematik sesuai tema kegiatan yang
dilangsungkan.
Unsur yang berperan dalam kegiatan
No Unsur Yang Terkait
1 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
2 Peserta Didik SMA
Waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Kegiatan Waktu
Pelaksanaan
Lama Pelaksanaan Tempat
Pelaksanaan
SYSLAC Agustus 4 Hari Jakarata
SAKURA Agustus 4 Hari Jakarta
STC September 4 Hari Jakarta
AEON/AYL September 4 Hari Jakarta
Setelah pelaksanaan kegiatan, diharapkan peserta mampu
menyebarkan edukasi positif yang didapat terhadap temannya dalam
satu sekolah maupun berbeda sekolah secara langsung sebagai wujud
aktualisasi dan tindak lanjut dalam kegiatan ini. Sehingga diharapkan
mampu meningkatkan kompetensi peserta didik bidang bahasa dan
budaya Indonesia.
3. 057. Sekolah yang mendapatkan penguatan kreativitas, ketrampilan dan
kewirausahaan
a) Inovasi Keterampilan Program Kewirausahaan SMA
155
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) bulan Februari
2019 tingkat pengganguran terbuka (TPT) dari jenjang pendidikan
antara tahun 2016 s.d. 2019 menunjukkan lulusan SMA masih tinggi
tingkat pengangguran diperlukan solusi untuk mengatasi tingginya
angka pengangguran pada lulusan SMA khususnya. Salah satu solusi
yang dapat dilakukan adalah dengan berwirausaha sesuai dengan
minat, bakat, talenta masing-masing individu. Menjadi seorang
wirausaha sebenarnya tidak terlalu sulit apabila mempunyai kemauan
atau motivasi tinggi dan tidak ada kata “menganggur” dalam pola
pikirnya. Salah satu penyebab masih tingginya jumlah pengangguran
adalah tidak adanya perubahan pola pikir dari pekerja ke wirausaha,
walaupun pendidikan dan pengembangan kewirausahaan sudah
dimulai sejak pendidikan dasar. Wirausaha adalah seseorang yang
menjalankan kegiatan usaha ang memiliki kemauan yang kuat,
kreatif, inovatif, berani menanggung resiko, serta selalu mencari
peluang melalui potensi yang ada. Berwirausaha identik dengan
kreativitas dan inovasi. Pada dasarnya semua manusia pasti
mempunyai daya khayal atau imajinasi, namun tidak semuanya
direalisasikan artinya hanya sampai batas berkhayal saja. Daya khayal
dibedakan menjadi dua (Rusdiana. 2014: 93), yaitu: a) daya khayal
sintesis (tidak menciptakan hal yang baru, tetapi membentuk dan
menyusun yang lama dalam bentuk kombinasi baru); dan b) d a y a
khayal kreatif (menciptakan hal-hal baru, terutama apabila daya
khayal sintesis tidak bisa bekerja dalam memecahkan suatu masalah).
Kreativitas merupakan hasil pemikiran dan gagasan/ ide. Sedangkan
inovasi adalah proses menerjemahkan ide dan merubahnya menjadi
suatu produk, jasa atau metode yang berguna (Robbins dan Coulter,
1999). Suryahadi, dkk (2007) mengemukakan terdapat 5 (lima) jenis
156
inovasi yaitu menurut: 1) produk; 2) marketing; 3) proses; 4) teknikal;
dan 5) administrasi.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah:
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Dinas Pendidikan Propinsi
10 Kantor Cabang Dinas
Waktu pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
Tahap I (05-09 Juli 2021 4 Hari Bandung
b) Koordinasi Penguatan Program Kewirausahaan SMA
Tingkat Provinsi.
Program kewirausahaan dimaksudkan sebagai salah satu
upaya memberi bekal kepada peserta didik agar mereka
memahami konsep kewirausahaan, memiliki karak- ter
wirausaha, mampu memanfaatkan peluang, dan
mendapatkan pengalaman langsung berwirausaha, serta
terbentuknya lingkungan sekolah yang berwawasan
157
kewirausahaan. Kegiatan ini di laksanakan dalam 2 (dua)
Tahap.
Dalam upaya menciptakan wirausaha baru mandiri yang
berbasis iptek diharapkan sesuai dengan bidang ilmu
pengusul. Program PPK dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan kewirausahaan, menempatkan mahasiswa untuk
melaksanakan magang pada perusahaan yang mapan/unit-
unit usaha/PPKIK di perguruan tinggi tersebut dan
memfasilitasi mahasiswa dalam berwirausaha. Pelatihan
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan
kewirausahaan, mendorong tumbuhnya motivasi
berwirausaha, meningkatkan pemahaman manajemen
(organisasi, produksi, keuangan, dan pemasaran) serta
membuat rencana bisnis atau studi kelayakan usaha.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah:
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA
3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
9 Dinas Pendidikan Propinsi
10 Kantor Cabang Dinas
158
Waktu pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Tahap I (07-11 Juni 2021 5 Hari Bandung
Tahap I (21-25 Juni 2021 5 Hari Bandung
b) Pengembangan Ketrampilan Program Kewirausahaan SMA
Apabila kita bandingkan keuntungan antara memiliki usaha sendiri
dengan bekerja pada suatu perusahaan terdapat banyak
perbedaan. Menurut Kasmir 2011: 7, ada empat keuntungan yang
akan diperoleh dari wirausaha, yaitu: 1 Harga diri Dengan menjadi
wirausaha, maka harga diri seseorang akan naik. Banyak
pengusaha yang sukses menjadi teladan di masyarakat terlebih
dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat. 2 Penghasilan
Seorang pengusaha sukses dapat meningkatkan penghasilannya
sesuai dengan usaha sendiri. Seringnya, penghasilan dari
wirausaha dapat lebih besar daripada menjadi pegawai. 3 Ide dan
motivasi Pengusaha atau wirausaha pada umumnya selalu
memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan kegiatan
usahanya. Pengusaha juga memiliki motivasi tinggi untuk maju
dibandingkan dengan pegawai. 4 Masa depan Masa depan
pengusaha yang sukses relatif lebih baik dibanding pegawai.
Wirausaha tidak mengenal kata pengsiun dalam kariernya. Dan
usaha seorang wirausaha dapat diturunkan dan diteruskan oleh
orang lain. Menurut Rusdiana 2012: 58 manfaat yang dapat
diperoleh melalui berwirausaha adalah: 1 Memiliki kebebasan
untuk mengaktualisasi potensi yang dimiliki. Banyak wirausaha
yang berhasil mengelola usahanya karena menjadikan
159
keterampilan atau hobi menjadi suatu pekerjaan. 2 Memiliki
peluang untuk berperan bagi masyarakat. Dengan berwirausaha
seseorang memiliki kesempatan untuk berperan bagi masyarakat
dengan menciptakan produk yang dibutuhkan masyarakat. 3
Dapat menjadi motivasi tersendiri untuk memulai berwirausaha.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manfaat dari kewirausahaan adalah berusaha memberikan
bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuain
dengan kemampuannya, menambah daya tampung tenaga kerja
sehingga dapat mengurangi pengangguran, dan memberikan
motivasi bagaimana harus kerja keras dan tekun dalam
berwirausaha. Dengan adanya Pengembangan Keterampilan
program Kewirausahaan SMA ini di harapkan peserta yang tidak
dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi mampu untuk
mengembangkan potensi enterprenershipnya. Walaupun tidak
tertutp kemungkinan pererta didik yang mampu melanjutkan ke
Perguruan Tinggi dapat juga melakukan berwirausaha untuk
menambah pemasukan.
Program ini juga merupakan program pemberian Bantuan
Pemerintah dengan sasaran sementara adalah 347 sekolah
sasaran. Unsur yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah.
No Unsur Yang Terkait
1 Direktur SMA
2 Koordinator Bidang Peserta Didik, Dit. SMA 3 Sub Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA
4 Narasumber Eksternal
5 Media Officer
6 Moderator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
7 Fasilitator dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA
160
8 Panitia dari Staff Fungsional umum Pada Direktorat SMA 9 Dinas Pendidikan Propinsi
10 Kantor Cabang Dinas
Waktu pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
12-16 Juli 2021 5 Hari Bandung
a) Supervisi Program Kewirausahaan SMA
Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super
yang berarti diatas dan vision yang berarti melihat, masih
serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan,
dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh
atasan, orang yang berposisi diatas atau pimpinan terhadap
hal-hal yang ada dibawahnya.
Supervisi merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya
lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-
cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur
pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi
bisa diketahui kekurangannya untuk bisa diberitahu bagian
yang perlu diperbaiki.
Definisi supervisi adalah aktivitas dan kegiatan pembinaan
yang dilakukan oleh seorang profesional untuk membantu
dalam memperbaiki bahan, metode dan evaluasi
pelaksanaan program dan anggaran dengan melakukan
stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinyu agar
menjadi lebih profesional dalam meningkatkan pencapaian
161
tujuan. Supervisi yang di lakukan adalah dengan mendatangi
sasaran yang telah di tetapkan sesuai dengan anggaran yang
tersedia.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah:
No Unsur Yang Terkait
1 Kordintor Bidang
2 Sub Kordinator Bidang
3 Staf / Pegawai di lingkungan Direktorat SMA
4 Dinas/KCD Pendidikan
Waktu pelaksanaan kegiatan
Waktu Pelaksanaan Lama Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Minggu ke IV November 4 Hari 34 Provinsi
162
BAB V.
PENUTUP
Pencapian pada program prioritas bidang pendidikan, sasaran strategi, dan
indikator kinerja kegiatan, dilakukan oleh Direktorat SMA melalui
perencanaan kebijakan serta pelaksanaan program dan kegiatan. hal tersebut
untuk memenuhi tujuan tersebut, pemerintah mengupayakan pemenuhan
pendanaan pendidikan melalui penyediaan bantuan merupakan dana dan
bimbingan teknis yang bertujuan untuk menyediakan layanan pendidikan
baik dari sisi “supply” maupun “demand”.
Dari sisi “supply” penyediaan layanan pendidikan difasilitasi melalui
penyediaan dana bantuan yang dapat membantu sekolah untuk memenuhi
biaya investasi dana operasional sekolah. sedangkan sisi “demand”
difasilitasi melalui penyediaan dana bantuan untuk siswa yang dapat
membantu mereka untuk meningkatkan “daya beli” terhadapa layanan
pendidikan SMA.
Bedasarkan peratuan pemerintah nomor. 48 tahun 2008 pendanaan
pendidikan dikatagorikan menjadi 3 (tiga) komponen, yaitu: biaya investasi
sekolah (pengelolaan pendidikan), biaya operasional sekolah (biaya di satuan
pendidikan), dan biaya pribadi peserta didik.
Implementasi perencanaan kebijakan serta pelaksanaan program dan
kegiatan Direktorat SMA mengacu pada konsep tersebut diatas. Biaya
investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan bantuan sarana dan
prasarana, sedangakan biaya operasional sekolah berusaha dipenuhi
memalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program
bantuan operasional sekolah (BOS) SMA. untuk meningkatkan daya beli
siswa terhadap layanan pendidikan SMA, pemerintah mengalokasiakan dana
bantuan program indonesia pintar (PIP) yang dapat digunakan peserta didik
untuk biaya operasional pribadi.
Dokumen ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang deskripsi
program-program pembangunan pendidikan SMA tahun 2021 dan
konstribusi program-program tersebut dalam usaha untuk mencapain target
kinerja pembangunan pendidikan SMA dan target IKK Direktorat SMA dan
menjadi pedoman pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Direktoat
163
SMA, serta memberikan bahan informasi pelaksanaan program dan
kebijakan Direktorat SMA dalam lingkup internal kementerian pendidikan
dan kebudayaan dan lembaga ekternal terkait lainnya.
Melalui dokumen proram kerja Direktorat SMA tahun 2021 ini diharapkan
tergambar secara tugas pokok dan fungsi, organisasi dan sumber daya
manusia, alokasi anggaran, dan deskripsi program dan kegiatan Direktorat
SMA tahun 2021
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2021