prinsip dasar penerima tv

81
Oleh : Drs. Tudenwan Editor Drs. Fauzen PERINSIP DASAR PENERIMA TELEVISI DASAR PENERIMA TELEVISI

Upload: shoedoenx-ringo

Post on 05-Apr-2017

1.045 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip dasar penerima tv

Dikla

Oleh : Drs. Tudenwan

EditorDrs. Fauzen

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIKDAN TENAGA KEPENDIDIKAN ( P4TK )JL. SETIA BUDI UJUNG NO. 75 MEDAN

TAHUN 2011

PERINSIP DASAR PENERIMA TELEVISIDASAR PENERIMA TELEVISI

Page 2: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

KATA PENGANTAR

Pembuatan modul/bahan ajar ini merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kwalitas

proses pembelajaran bagi lingkup kejuruan kelompok teknologi. Usaha tersebut adalah

sebagai tindak lanjut dari reformasi Sistem Pendidikan Kejuruan yang berfokus kepada

penyiapan tamatan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Modul / bahan ajar ini disusun dengan merujuk kepada Standar Kompetensi Guru, dimana

isi maupun teknik pengajarannya akan diupayakan implementasi prinsip pelatihan berbasis

kompetensi.

Mengingat berbagai keterbatasan yang ada maka slstem penulisan dan isi yang

terkandung dalam modul / bahan ajar ini masih perlu pengembangan, untuk itu kepada

sesama tim pelatih maupun peserta diklat diharapkan dapat melengkapi, memperkaya dan

memperdalam pemahaman serta penguasaan materi untuk topik yang sarna dengan

membaca referensi lainnya yang terkait. Untuk itu kritik dan saran membangun bagi

penyempurnaan isi bahan ajar ini sangat diharapkan dari pihak yang relevan. Kepada

semua pihak yang turut membantu dalam penyiapan naskah ini, disamping penghargaan

yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih, kiranya modul / bahan ajar ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan kompetensi guru kejuruan khususnya bagi peserta yang

memerlukannya.

Dengan demikian modul / bahan ajar ini ditetapkan resmi dapat digunakan sebagai

pegangan utama bagi para pengajar dan peserta diklat, untuk meningkatkan kelancaran

proses pelatihan baik secara regular maupun secara mandiri dalam upaya pencapaian

kompetensi, sesuai tujuan dari setiap jenisdiklat yang ada.

Medan, Maret 2011Ka. P4TK Medan

Ir. H. Ponijan Asri, MMNIP 130781096

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage ii

Page 3: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR………….…………………....................................... .... iiDAFTAR ISI…………..................................................................................... iiiDAFTAR INFORMASI VISUAL……………………………………………. VDAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. VIPETA KEDUDUKAN MODUL...................................................................... VIIPETUNJUK PENGGUNAAN MODUL........................................................ ... VIII

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1Materi pokok 1 : Keluarga IC........................................................................ 3

Latihan 1...……………………………….………............ 5

Materi pokok 2 : Gerbang NOT .................................................................... 6Fungsi Gerbang NOT......................................................... 6Latihan 2...……………………………….………............ 7Persiapan Praktek 1….…………………….………......... 8Praktek 1….……………………………….……….......... 8

Materi pokok 3 : Gerbang AND ................................................................... 9Fungsi Gerbang AND ....................................................... 9Latihan 3...…………………......…………….………...... 10Persiapan Praktek 2….………….....………….……….... 11Praktek 2….…………………......…………….……….... 11

Materi pokok 4 : Gerbang NAND ................................................................ 12Fungsi Gerbang OR .......................................................... 12Latihan 4...…………………………......…….………...... 13Persiapan Praktek 3….…………………….……......…... 14Praktek 3….……………………………….……….......... 14

Materi pokok 5 : Gerbang OR ..................................................................... 15Fungsi Gerbang OR ......................................................... 15Latihan 5...………………………………......………...... 16Persiapan Praktek 4….…………………….….....……... 17Praktek 4….………………………………......……….... 17

Materi pokok 6 : Gerbang NOR ................................................................... 18Fungsi Gerbang NOR ....................................................... 18Latihan 6...……………………......………….………...... 19Persiapan Praktek 5….………......…………….………... 20Praktek 5….………………….....…………….……….... 20

Materi pokok 7 : Gerbang Exclusive OR .................................................... 21Perinsip Dasar Penerima Televisi Page

iii

Page 4: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Fungsi Gerbang Exclusive OR ......................................... 21Latihan 7...……………………………......….………...... 22Persiapan Praktek 6….…………………......….………... 23Praktek 6….…………………………......…….……….... 23

Materi pokok 8 : Gerbang Exclusive NOR ................................................. 24Fungsi Gerbang Exclusive NOR ...................................... 24Latihan 8...…………………......…………….………...... 25Persiapan Praktek 7….……......……………….………... 26Praktek 7….…………………......…………….……….... 26

PENUTUP........................................................................................................ 27DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 28GLOSARIUM.................................................................................................... 29

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage iv

Page 5: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

DAFTAR INFORMASI VISUAL

A. Daftar Gambar hal

Gambar 1 : Rangkaian listrik Gerbang NOT……………………… 6

Gambar 2 : Simbol fungsi gerbang NOT………………………….. 6

Gambar 3 : Rangkaian listrik gerbang AND………………………. 9

Gambar 4 : Simbol gerbang AND…………………………………. 9

Gambar 5 : Rangkaian listrik gerbang NAND……….……………. 12

Gambar 6 : Simbol gerbang NAND…………………….…………. 12

Gambar 7 : Rangkaian listrik gerbang OR…………………………. 15

Gambar 8 : Simbol listrik gerbang OR………………….…………. 15

Gambar 9 : Rangkaian listrik gerbang NOR………………………. 18

Gambar 10 : Simbo gerbang NOR……………………….…………. 18

Gambar 11 : Simbol gerbang Exclusive OR.………………….……. 21

Gambar 12 : Simbol gerbang Exclusive NOR………………………. 24

B. Daftar Tabel hal

Tabel 1 : Tabel kebenaran gerbang NOT……………………….. 6

Tabel 2 : Tabel kebenaran gerbang AND………………………. 10

Tabel 3 : Tabel kebenaran gerbang NAND…………………..… 13

Tabel 4 : Tabel kebenaran gerbang OR………………………… 16

Tabel 5 : Tabel kebenaran gerbang NOR………………………. 19

Tabel 6 : Tabel kebenaran gerbang Exclusive-OR…………….. 21

Tabel 7 : Tabel kebenaran gerbang Exclusive-NOR…………… 24

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage v

Page 6: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data sheet SN 74LS00

2. Data sheet SN 74LS02

3. Data sheet SN 74LS04

4. Data sheet SN 74LS08

5. Data sheet SN 74LS32

6. Data sheet SN 74LS86

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage vi

Page 7: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

PETA KEDUDUKAN MODULDASAR PENERIMA TELEVISI

Anda disini

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

PENDAHULUANPerinsip Dasar Penerima Televisi Page

vii

Prinsip Pemancar Televisi

Prinsip Dasar Penerima Televisi

Sinyal Vidio Komposit

Bagian-bagian Sistem Penerima Televisi

Project Work

Page 8: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Merupakan informasi yang mungkin dapat bermanfaat buat saudara.

BELAJAR

Pada bagian ini saudara mempelajari materi dan topik.

LATIHANPada bagian ini saudara dapat mengevaluasi diri sendiri.

EVALUASIPada bagian ini saudara dievaluasi

PERSIAPAN PRAKTEKSaudara harus menyelesaikan tugas pada bagian ini sebelum melakukan praktek.

PRAKTEKPada bagian ini saudara melalukan praktek sesuai dengan langkah kerja dan peralatan yang ada.

KUNCI LATIHAN

KUNCI EVALUASI

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page viii

Page 9: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Alasan penulisan modul

Adapun alasan dari penulisan modul ini sebagai berikut :

a. Adanya Diklat

b. Adanya surat tugas Kepala Pusat P4TK Medan Nomor : 938/F16/KP/2011

2. Petunjuk Pegunaan Modul

a. Sebelum anda mengerti, topik kegiatan 1 jangan lanjutkan ke topik kegiatan

berikutnya.

b. Jika anda kurang mengerti, silahkan bertanya pada instruktor/widyaiswara.

c. Ikuti semua langkah-langkah yang ada pada modul disaat melakukan praktek.

d. Sebelum dan sesudah praktek semua alat ukur dalam keadaan off.

e. Sebelum dan sesudah praktek semua peralatan harus dalam keadaan bersih dan

tersusun rapi pada tempatnya

B. Deskripsi

Dalam modul ini Anda akan mempelajari prinsip dasar penerima televisi .

Ada 3 kegiatan belajar didalamnya yang mencakup Diagram blok penerima TV, Klasifikasi gejala

kerusakan dan Prosedur reparasi. Dengan menguasai ketiga materi kegiatan belajar diatas, diharapkan

peserta diklat mampu memahami prinsip dasar penerima televisi

C. Prasyarat

Sebelum anda mempelajari modul ini, diharapkan saudara telah menguasai tentang :

Dasar-dasar Elektronika

Teknik Radio

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 1

Page 10: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

D. Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan prinsip dasar penerima televise dengan benar.

E. Materi Pokok

1. Keluarga IC

2. Gerbang NOT

3. Gerbang AND

4. Gerbang NAND

5. Gerbang OR

6. Gerbang NOR

7. Gerbang Exclusive OR

8. Gerbang Exclusive NOR

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 2

Page 11: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

M A T E R I P O K O K 1 SEJARAH TELEVISI

Tujuan Kegiatan :

Peserta dapat menjelaskan sejarah televisi

A. Sejarah Televisi

Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph

May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari

itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan

fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi

dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang

selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini

merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar.

Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil

yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang

bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di

Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar

tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934)

menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam

penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem

televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun

penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode

Ray Tube).

Televisi Elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak

disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi

juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV Elektronik ketika

TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai

akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971)

berhasil dengan TV Elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik,

maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan

menggantinya dengan tv Elektronik.

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 3

Page 12: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu,

mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA

(Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada

perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV Elektronik akan mempunyai masa depan

komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor

untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.

B. TV Elektronik

Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam

membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di

tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang

sepenuhnya Elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah

terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik

seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka

punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga

sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan Elektronik tidak begitu nyata,

tetapi kompetisi itu ada disana.

TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan

mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias

masyarakat yang begitu besar terhadap sistem Elektronik ini, menyebabkan the National

Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk

menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian,

seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan

sistemnya kedalam standard Elektronik baru.

Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi

sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah

perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang

hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.

C. TV Berwarna

Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum

rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 4

Page 13: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna

mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar dari

pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya sendiri.

Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem

warna maupun hitam putih. Setelah RCA memperlihatkan kemampuan sistem mereka,

format NTSC kemudian dijadikan acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.

Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi, televisi dari waktu ke

waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari sisi teknologinya. Untuk waktu

kedepan televisi perlahan mulai meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang

disebut televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari generasi

sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV [Internet Protocol Television].

LATIHAN 1

1. Tuliskan sejarah penemuan televisi

2. Tuliskan nama orang yang pertama sekali menemukan televisi

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 5

Page 14: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

M A T E R I P O K O K 2 DIGRAM BLOK TV

Tujuan Kegiatan :

Menggambarkan diagram blok TV Berwarna

Menjelaskan prinsip kerja penerima TV Berwarna

A. Diagram Blok Penerima TV

Pada gambar 1 dapat kita lihat diagram blok penerima TV berwarna.

Gambar 1. Diagram Blok Penerima TV warna

Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit

tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat

adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan

dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil

tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV(Transmitter) berupa sinyal cromynance,

sinyal luminance dan syncronisasi.

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama

sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 6

Page 15: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk

menghindari derau (noise) dan interferensi. Pada gambar 2 dapat kita lihat distribusi objek

ke televisi.

Gambar 2. Distribusi Objek Ke Televisi

B. Saluran dan Standar Pemancar TV

Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel).

Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi

(band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:

a. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).

b. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).

c. UHF saluran 14 sampai 83 (470 – 890 MHz)

Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:

a) National Television System Committee (NTSC) digunakan

USA

b) Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris

c) Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis

Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system

tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.

C. Prinsip Kerja Penerima TV

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 7

Page 16: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Pada gambar 3 dapat kita lihat blok rangkaian TV

Gambar 4. Blok Rangkaian TV

Model dan jenisnya blok rangkaian TV bermacam-macam, tergantung pada merek TV yang

digunakan.

Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Antena Televisi

Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan

berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:

a. Antena Yagi

b. Antena Perioda Logaritmis

c. Antena Lup

Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:

a. Kanal VHF Rendah

b. Kanal VHF Tinggi

c. Kanal UHF

Pada gambar 4 dapat kita lihat antena yagi

(a) Antena VHF Rendah (b) Antena VHF Tinggi (c) Antena UHF

Gambar 4. Antena yagiPada gambar 5 dapat kita lihat antena Perioda Logaritmis dan pada gambar 6 dapat kita lihat Antena Lup (Loop)

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 8

Page 17: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Gambar 5. Antena Perioda Logaritmis Gambar 6. Antena Lup (Loop)

2. Blok Rangkaian Penala (Tuner)

Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer)

dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk

dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF. Pada gambar 7 dapat kita lihat blok

rangkaian penala.

Gambar 7. Blok rangkaian penala

3. Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)

Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang

dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada

jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah menunjukkan

rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner. Pada gambar 8 dapat kita lihat blok

rangkaian penguat IF.

Perinsip Dasar Penerima TelevisiPage 9

Page 18: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Gambar 8. Blok rangkaian penguat IF

4. Rangkaian Detektor Video

Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF

gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan

mengakibatkan buruknya kualitas gambar

5. Rangkaian Penguat Video

Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detector video

sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube)

6. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah

sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan. Lingkaran merah menunjukkan

komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner. Pada gambar 9

dapat kita lihat blok rangkaian AGC.

Gambar 9. Blok Rangkaian AGC

7. Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.

Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC dan AFT.

Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF

secara otomatis

8. Rangkaian Defleksi Sinkronisasi

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 10

Page 19: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi

vertical, rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi. Pada

gambar 10 dapat kita lihat blok rangkaian defleksi vertical dan pada gambar 11 dapat

kita lihat blok rangkaian defleksi horizontal.

Gambar 10. Blok rangkaian defleksi vertical

Gambar 11. Blok rangkaian defleksi horizontal

9. Rangkaian Suara

Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara

akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari

sinyal pembawa gambar. Pada gambar 12 dapat kita lihat blok rangkaian suara.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 11

Page 20: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Gambar 13. Blok rangkaian suara

10.Rangkaian Catu Daya (Power Supply)

Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke

seluruh rangkaian.

Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak merah. Daerah di

dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (Live

Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang

selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV. Pada gambar 14

dapat kita lihat blok dan skema rangkaian catu daya.

Gambar 14. Blok dan skema rangkaian catu daya

11. Penguat Krominan

Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi

dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 12

Page 21: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

12. Sinkronisasi Warna

Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna dikeluarkan

dari sinyal video warna komposit

13. Automatic Color Control (ACC)

Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu tegangan kemudi

yang memperkecil penguatan didalam bagian warna

14. Color Killer (Pemati Warna)

Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak ada sinyal

krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih

15. Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)

Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah warna).

Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal

yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan

beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V

diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa

16. Demodulasi Warna

Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna di

demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal itu

dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua sub

pembawa jalur samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat

mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka

diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti

pada pemancar

LATIHAN 2

Gambarkan diagram blok penerima TV berwarna dengan menggunakan komputer

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 13

Page 22: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Persiapan Praktek1 Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :

A. Alat

Toolset 1 set

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 14

Page 23: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Multimeter 1 buah

B. Bahan

1. Skema rangkaian TV 1 set

Praktek1

Langkah Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Lingkari atau tandai bagian-bagian tv yang tergambar pada skema rangkaian tv.

3. Buat kesimpulan dari percobaan 1 diatas

M A T E R I P O K O K 3 PRINSIP KERJA CRT TV DAN CARA MEMPERBAIKINYA

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 15

Page 24: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Tujuan Kegiatan :

Menjelaskan prinsip kerja penerima tv

Melakukan percobaan untuk menentukan baik buruknya sebuah tabung.

A. CRT

Pada tahun 1897 Karl Ferdinand Braun, seorang ilmuwan Jerman yang membuat televisi

(TV) tabung (cathode ray tube/CRT).

Sebuah monitor CRT mengandung jutaan kecil merah, hijau, dan biru fosfor titik-titik yang

bercahaya ketika diserang oleh suatu berkas elektron yang bergerak di layar untuk

membuat gambar yang jelas. Perhatikan gambar 15.

Gambar 15. Tabung CRT

Dalam tabung sinar katoda, yang "katoda" adalah filamen dipanaskan. Filamen yang

dipanaskan dalam menciptakan ruang hampa di dalam sebuah gelas "tabung." The "sinar"

adalah sebuah aliran elektron yang dihasilkan oleh senapan elektron yang secara alamiah

tuangkan dari katoda yang dipanaskan ke dalam vakum. Elektron negatif. Anoda adalah

positif, sehingga menarik elektron mengalir dari katoda. Layar ini dilapisi dengan fosfor,

bahan organik yang terpancar ketika dikejutkan oleh berkas elektron.

Ada tiga cara untuk menyaring berkas elektron untuk mendapatkan gambar yang benar

pada layar monitor: bayangan masker, aperture grill dan slot masker. Teknologi ini juga

berpengaruh ketajaman layar monitor. Mari kita lihat lebih dekat sekarang ini.

Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan

prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 16

Page 25: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang

memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati

serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu

dari tabung bagian dalam.

Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari

lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.

Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar

tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar

dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.

Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal

dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai

dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang

ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara

untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya

Belia dapat nonton objek yang seolah-olah bergerak di layar televisi atawa monitor.

Pada masa awal-awal kelahira nteknologi televisi, para ilmuwan yang merancang televisi

dan tabung gambar menemui hambatan teknis.

Dulu, lapisan yang berpendar dalam tabung gambar kualitasnya nggak sebaik sekarang.

Jadi kualitas pixel yang dihasilkan juga tidak seoptimal sekarang. Kini, seiring dengan

perkembangan teknologi komputer yang membutuhkan kualitas TV dan monitor tabung

yang lebih baik, untungnya kualitas lapisan berpendar dalam tabung monitor telah lebih

baik.

Hasilnya diperoleh tabung gambar yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi

yang lebih tinggi. Wajar aja, soalnya komputer banyak berurusan dengan text, dan itu

membutuhkan detil gambar yang tinggi.

Sayangnya, teknologi monitor dengan tabung CRT ini ditengarai memiliki banyak

pengaruh buruk bagi kesehatan penggunanya. Sejumlah riset mengindikasikan bahwa

ekspos berlebihan monitor pada mata dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan.

Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar elektron pada tabung gambar monitor atau televisi

tabung.

Dibawah ini dapat kita lihat kelebihan dan keburukan dari CRT.

a. Kelebihan Monitor CRT

Harganya lebih murah dibandingkan monitor LCD

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 17

Page 26: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Kualitas gambar yang lebih tajam dan cerah dibandingkan monitor LCD

Mampu menghasilkan resolusi gambar yang lebih tinggi dibandingkan dengan

monitor LCD

Memiliki sudut viewable lebih baik dibandingkan monitor LCD

b. Kekurangan Monitor CRT

Menimbulkan efek radiasi yang bisa mengganggu kesehatan.

Dimensinya menyita ruangan yang cukup besar. Apalagi bila ukurannya makin

besar

Menimbulkan efek kedip (flicker) yang mengganggu mata

Butuh konsumsi listrik yang lebih tinggi dibandingkan LCD

Sinyal gambar analog

Area layarnya tidak optimum karena harus dialokaskan untuk bezel/frame

Bentuknya kurang sedap dilihat dibandingkan dengan monitor LCD.

B. Prinsip Kerja CRT TV

Seperti yang kita ketahui tabung gambar merupakan salah satu komponen TV

yang sangat vital, Banyak kerusakan kerusakan pada TV salah satunya yaitu kerusakan

tabung.

Kemungkinan kita pernah menghadapi kerusakan televise seperti gambar 16.

Gambar 16. Tampilan TV

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 18

Page 27: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak

seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna

dasar yaitu RGB (Red= merah Green=Hijau Blue=biru) .

Gambar 16.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah, gambar 16.2 adalah

gambar tanpa Hijau, gambar 16.3 adalah gambar tanpa biru, gambar 16.4 adalah gambar

tanpa merah dan hijau, gambar 16.5 adalah gambar tanpa warna Biru dan Merah dan

gambar 16.6 adalah gambar tanpa warna Hijau dan biru .

Gejala kerusakan seperti gambar 16 bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa

juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di

rangkaian pcb crt socket.

Sedangkan untuk gambar normal dapat kita lihat seperti gambar 17.

Gambar 17. Gambar normal

Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan

bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut

ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana.

C. Tabung Gambar /CRT

Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl

Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam

layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja

Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan

merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.

Pada gambar 18 dapat kita lihat tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 19

Page 28: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Gambar 18. Tabung Sinar Katoda

Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung

Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.

Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang

merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan

menjadi produk komersial pada 1922.

“Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang

dipanaskan dari sebuah tabung vakum.”

Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran,

dan pancaran ini di”defleksi” oleh medan magnetik untuk men”scan” permukaan di ujung

pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam

transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron

akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan gambar 19.

Gambar 19. Contoh Tabung

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 20

Page 29: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC)

hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke

arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue). Elektron-elektron

ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal

ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor

penguat akhir pada PCB CRT.

Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan

elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa

berpindah atau bergerak adalah electron. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 20.

Gambar 20. Bagian dari tabung

Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini

bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen). Fosfor yg

tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron

elektron ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu

didefleksikan oleh Deflection yoke. Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.

Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang

ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di

belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya

penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.

D. LCD

Liquid Crystal Display juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang

menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai

bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar

komputer.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 21

Page 30: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang

terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik

cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam

sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan

kristal cair tadi.

Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan

citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi

medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna

diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.

Kembali ke Tabung TV, lalu bagaimana cara mengukur baik tidaknya sebuah tabung.

Dibawah ini dapat kita lihat dua cara untuk melihat baik buruknya sebuah tabung tv.

Cara Pertama :

Perhatikan gambar 21.

a) b)

Gambar 21. Gambaran tabung

Gambar 201a, kurang lebih menggambarkan hubungan antara grid-katoda-heater pada

CRT dalam keadaan mati , sedangkan gambar 21b, menggambarkan hubungan ketika

CRT menyala yaitu heater memanaskan lapisan katoda sehingga elektron mudah

ditembakkan.

Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu.

Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala X 1K,

dengan cara kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan

Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak menunjukan

angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan atau

soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak

bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.

Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :

1. Power supply atau trafo yang ada output 6volt

2. Multimeter atau AVO meter

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 22

Page 31: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Perhatikan gambar 22.

Gambar 22. Daerah yang diukur dan diberikan tegangan

Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda

apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda

dan kabel warna hitam ke grid.

Cara Ke Dua :

Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara

langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .

Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing

katoda ,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangannya akan berkisar 100 volt DC ,tapi

kalau yang sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara

prosentase apabila keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt 50 persen.

Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan

resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.

Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti

gambar 23 .

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 23

Page 32: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Gambar 23. Gambar rangkaian warna yang dihubungkan ke tabung

Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang

rusak.

Gambar 24 adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk

membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka

waktu lama.

Gambar 24 adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac

Komponen yang diperlukan adalah 3 buah IN4007 4 buah elco 4,7uf400v.

Satu cara lagi untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT

dengan GND.

Perhatikan gambar 25.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 24

Page 33: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Gambar 25. Titik yang akan dishot ke ground

Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang baru.

Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika

memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada

percikan yang disebabkan short kaki2 ini.

LATIHAN 3

Gambarkan dan tuliskan cara kerja tabung tv

Persiapan Praktek2

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 25

Page 34: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :

A. Alat

Toolset 1 set

Multimeter 1 bh

Trainer tv 1 set

Power Supply 1 bh

B. Bahan

1. Kain pembersih 1 buah

2. Kuas 1 buah

Praktek 2:

Langkah Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Hubungkan tegangan 6 volt seperti gambar 21 dan ukur tahanan grid dan katoda dengan

menggunakan ohm meter pada posisi x 10K. Catat hasil pengukuran.

3. Lakukan cara seperti gambar 22 dan catat hasil

pengukuran.

4. Buat kesimpulan dari percobaan 2.

M A T E R I P O K O K 4 TV PLASMA

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 26

Page 35: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Tujuan Kegiatan :

Peserta dapat menjelaskan sejarah televisi

A. Sejara Plasma

Kata plasma kita kenal sebagai istilah dalam ilmu hayati, terdapat dalam darah sebagai

cairan di antara sel-sel darah, atau pada makhluk bersel tunggal sebagai cairan pengisi

selnya. Lalu, apa artinya dalam ilmu fisika? Mari kita mengenal bintang terdekat kita,

yaitu matahari, sebagai pengantar pemahaman yang lebih praktis, ilmiah dan alamiah,

yang tentu lebih sederhana untuk dicerna dari pada bualan tentang TV plasma yang tak

terbeli. Perhatikan gambar 26.

Gambar 26. Matahari

Kita mulakan langsung saja dari atmosfer matahari, yaitu korona, selubung matahari yang

berisi kumpulan gas yang terionisasi. Lapisan korona ini jauh lebih panas dari permukaan

matahari itu sendiri, penyebabnya masih diperdebatkan oleh para ilmuwan. Dari

permukaan korona ini muncul semburan-semburan yang disebut Solar flares. Semburan ini

juga menyebabkan ledakan yang kemudian disebut Coronal Mass Ejection (CME).

Baik Solar flares maupun CME bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, sekitar satu

juta km/jam. Angka ini mendekati kecepatan cahaya, terjadi karena ledakan di atas dan

membawa serta ion-ion Hidrogen, Helium dan atom unsur lain yang lebih berat.

Kumpulan ion-ion gas inilah yang disebut plasma. Seperti halnya dalam larutan garam,

kumpulan ion-ion tersebut –atau muatan plasma– menjadi konduktif, dan sangat responsif

terhadap medan elektromagnetik. Bisa dikatakan korona matahari adalah gudangnya

plasma, dan disemburkan tanpa henti ke segala arah hingga batas tata surya (heliosfer).

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 27

Page 36: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Muatan plasma yang berkecepatan mendekati cahaya ini tentulah berbahaya bagi kita,

namun kenapa kita tidak merasakan peluru-peluru plasma tersebut menghujam tubuh kita?

Apakah atmosfer kita kuat menahan serangan plasma dari matahari tersebut, sedangkan

meteor saja yang kecepatannya jauh lebih rendah dari cahaya ada yang tidak habis terbakar

dan mendarat di bumi?

Dulu kala ilmuwan menggagas bahwa bumi ini adalah sebuah magnet besar, dengan dua

kutub magnetik utara dan selatan, selain kutub rotasi sebagai sumbu bumi ini berputar

menjadikan malam dan siang. Temuan-temuan ilmiah terus berlanjut hingga pada

pertengahan abad ke-20 digagaskan sebuah konsep magnetosfer, sebuah medan magnetik

yang menyelubungi bumi di sebelah luar atmosfer. Magnetosfer inilah yang melindungi

kehidupan bumi dari serangan plasma matahari. Jarak magnetosfer yang menghadap

matahari kira-kira 70.000km dari inti bumi.

B. TV Plasma

Seiring dengan berkembangnya jaman sepertinya orang juga terus mengembangkan

teknologi kearah yang lebih maju. Dulu orang biasa menonton TV hitam putih, itupun

tidak semua rumah memiliki TV, kalau nonton TV biasanya ngumpul ramai-ramai kayak

nonton layar tancap. Tapi sekarang ini TV bukanlah suatu hal yang mewah lagi, bahkan

era TV CRT sudah mulai digantikan dengan TV LCD, TV LED, TV plasma, sampai ke

handphone juga ada TV-nya. Mungkin di masa yang akan datang masih ada teknologi

yang lebih canggih lagi, yang akan memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih baik bagi

pengguna.

B. Pengertian TV Plasma

Apa yang di maksud TV plasma? Plasma sendiri adalah istilah ilmiah yang mengacu pada

gas seperti lampu neon dan xenon yang menyala jika terkena sinar listrik. Prinsip kerja

layar plasma hampir sama seperti sebuah lampu neon. Dalam layar televisi terdapat ribuan

titik gambar kecil yang di sebut pixel, di dalam televisi berwarna, sebuah pixel terdiri dari

tiga warna yaitu merah, hijau, dan biru. Di dalamTV plasma pixel terdiri dari

penggabungan gas neon atau xenon, dalam satu layar TV plasma terdapat ratusan ribu

pixel, tiap-tiap pixel ini terjepit oleh pelat bermuatan listrik, jadi apabila pelat tersebut di

aliri arus listrik maka plasma akan bersinar.Ringkasnya, plasma ini akan di gabungkan

dengan rangkaian tuner TV dan komponen-komponen audio-video lainnya sehingga dapat

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 28

Page 37: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

menangkap siaran TV dan menampilkan gambar pada layar yang dapat kita lihat dengan

mata.

Pada gambar 25 dapat kita lihat TV plasma.

Gambar 25. TV Plasma

TV plasma terlihat di lantai dengan body yang besar.

C. Keunggulan dan kelemahan TV Plasma

Adapun keunggulan dan lelemahan TV Plasma adalah :

Keunggulan TV Plasma :

Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV

Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)

Sudut pandang lebih lebih lebar

Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur

Kelemahan TV Plasma

Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan

gambar berbayang

Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun

dalam jangka waktu yang relatif lama

Lebih berat dari LCD

Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV

Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42 inci.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 29

Page 38: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

D. Kerusakan TV Plasma

Kebanyakan kerusakan yang terjadi pada TV Plasma adalah bagian power, seperti TV

Plasma merk Samsung 42 inch kerusakan tidak ada gambar ternyata hanya dioda 12 volt-

nya yang mati. Ganti dioda langsung nyala. Pada TV-TV yang lain kebanyakan juga

begitu, tidak jauh dari power dan converter. Pada gambar 26 dapat kita lihat blok power

TV Plasma.

Gambar 26. Blok Power TV Plasma

Plasma TV tidak ada gambar, dioda dalam lingkaran mati, tapi ada salah satu TV Plasma

yang kerusakannya mulai bikin runyam, TV Samsung 42 inch dengan kerusakan gambar

melompat-lompat atau gambar cuma ada garis-garis dari atas kebawah, ditambah tidak ada

warna (hitam putih). Hal ini membuat kita berfikir keras dan penyelidikan pertama

langsung mengarah kebagian osilator, setelah semua diteliti ternyata osilator tidak

bermasalah selanjutnya kita arahkan blok tuner, kenapa demikian? karena selain gambar

tidak stabil ditambah warna juga masih hitam-putih, jadi kemungkinan penangkapan

frekuensi masih belum sempurna.

Setelah bagian tuner dibuka, ternyata banyak open solder disana-sini, langsung saja solder

bergerilya menghajar bagian-bagian yang sudah pada retak. Penyolderan selesai, dicoba

TV dinyalakan, ternyata gambar normal, tidak ada lompat-lompat lagi, tapi masih hitam-

putih. Kemudian kita lanjutkan mencari kerusakan bagian tuner , sampai kesoket-soket

dan kabelnya diperiksa dan ternyata belum ketemu juga kerusakannya akhirnya kita perisa

kebagian blok warna.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 30

Page 39: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

E. Cara Kerja Didplay plasma

Perhatikan gambar 27

Gambar 27. Komposisi panel layar plasma

Panel biasanya memiliki jutaan sel kecil di ruang terkotak antara dua panel kaca.

Kompartemen ini, atau "lampu" atau "sel", pegang campuran gas mulia dan sejumlah

sangat kecil dari merkuri. Sama seperti di lampu neon di atas meja kantor, saat merkuri

menguap dan tegangan diterapkan di seluruh sel, gas dalam bentuk sel-sel plasma. Dengan

aliran listrik (elektron), beberapa mogok elektron partikel raksa sebagai elektron bergerak

melalui plasma, sesaat meningkatkan tingkat energi molekul sampai kelebihan energi

adalah gudang. Mercury gudang energi sebagai ultraviolet (UV) foton. Foton UV

kemudian mogok fosfor yang dicat di bagian dalam sel. Ketika foton UV pemogokan

molekul fosfor, itu sesaat meningkatkan tingkat energi dari sebuah elektron orbit luar

dalam molekul fosfor, memindahkan elektron dari stabil ke keadaan stabil, elektron

kemudian gudang kelebihan energi sebagai foton di sebuah energi yang lebih rendah

tingkat dari sinar UV, foton energi rendah sebagian besar dalam kisaran inframerah tetapi

sekitar 40% berada dalam kisaran cahaya tampak. Dengan demikian energi input yang

menumpahkan sebagai sebagian besar panas (inframerah), tetapi juga sebagai cahaya

tampak. Tergantung pada fosfor yang digunakan, warna cahaya tampak dapat dicapai.

Setiap piksel di layar plasma terdiri dari tiga sel yang terdiri dari warna primer cahaya

tampak. Memvariasikan tegangan sinyal ke sel-sel sehingga memungkinkan warna

dirasakan berbeda.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 31

Page 40: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Sebuah panel display plasma adalah sebuah array dari ratusan ribu kecil, sel bercahaya

diposisikan antara dua piring dari kaca. Setiap sel pada dasarnya adalah sebuah lampu

neon kecil diisi dengan dijernihkan neon, xenon, dan gas inert lainnya; sel yang bercahaya

ketika mereka listrik melalui "elektroda".

Elektroda panjang garis-garis dari listrik dari bahan yang juga terletak antara pelat kaca,

di depan dan di belakang sel. Elektroda Alamat duduk di belakang sel, sepanjang plat kaca

belakang, dan dapat buram. Tampilan elektroda transparan yang dipasang di depan sel,

sepanjang plat kaca depan. Seperti dapat dilihat dalam ilustrasi, elektroda tertutup oleh

lapisan pelindung isolasi. Rangkaian Kontrol biaya elektroda yang jalan salib di sel,

menciptakan perbedaan tegangan antara depan dan belakang. Beberapa atom dalam gas sel

kemudian kehilangan elektron dan menjadi terionisasi, yang menciptakan plasma listrik

dari atom, elektron bebas, dan ion. Tabrakan dari elektron yang mengalir dalam plasma

dengan atom gas inert mengarah ke cahaya emisi; plasma memancarkan cahaya tersebut

dikenal sebagai pembuangan cahaya.

Dalam panel plasma monokrom, gas biasanya kebanyakan neon, dan warna adalah oranye

karakteristik dari lampu neon-diisi (atau tanda). Setelah debit cahaya telah dimulai dalam

sel, itu dapat dipertahankan dengan menerapkan tegangan rendah tingkat antara semua

elektroda horisontal dan vertikal-bahkan setelah tegangan pengion dihapus. Untuk

menghapus sel tegangan semua akan dihapus dari sepasang elektroda. Jenis panel

memiliki memori yang melekat. Sejumlah kecil nitrogen yang ditambahkan ke neon untuk

meningkatkan histeresis.

Pada panel warna, bagian belakang setiap sel dilapisi dengan fosfor. foton ultraviolet

yang dipancarkan oleh plasma merangsang fosfor ini, yang mengeluarkan cahaya terlihat

dengan warna ditentukan oleh bahan fosfor. Aspek ini sebanding dengan lampu

fluorescent dan tanda-tanda neon yang menggunakan fosfor berwarna.

Setiap pixel terdiri dari tiga sel Subpiksel terpisah, masing-masing dengan warna fosfor

yang berbeda. Satu Subpiksel memiliki fosfor lampu merah, satu Subpiksel memiliki

fosfor lampu hijau dan satu Subpiksel memiliki fosfor cahaya biru. Warna-warna berbaur

bersama-sama untuk membuat warna keseluruhan piksel, sama seperti tiga serangkai dari

CRT masker bayangan atau LCD warna. Plasma panel menggunakan modulasi lebar pulsa

(PWM) untuk mengendalikan kecerahan: dengan memvariasikan pulsa saat ini mengalir

melalui sel berbeda ribuan kali per detik, sistem kontrol dapat menambah atau mengurangi

intensitas warna setiap Subpiksel untuk menciptakan miliaran kombinasi yang berbeda

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 32

Page 41: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

merah, hijau dan biru. Dengan cara ini, sistem kontrol dapat menghasilkan sebagian besar

warna terlihat. Plasma menampilkan menggunakan fosfor sama seperti CRT, yang

rekening untuk reproduksi warna yang sangat akurat ketika melihat gambar video televisi

atau komputer (yang menggunakan sistem warna RGB didesain untuk teknologi display

CRT).

Plasma menampilkan tidak harus bingung dengan liquid crystal display (LCD), lainnya

display layar datar ringan menggunakan teknologi yang sangat berbeda. LCD dapat

menggunakan satu atau dua lampu neon besar sebagai sumber backlight, tapi warna yang

berbeda dikendalikan oleh unit LCD, yang berlaku berperilaku sebagai pintu yang

memungkinkan atau memblokir perjalanan cahaya dari lampu latar ke cat merah, hijau,

atau biru di bagian depan panel LCD.

F. Bagian-bagian TV Plasma

Pada gambar 28 dapat kita lihat bagian-bagian TV plasma pqandangan atas.

Gambar 28. Bagian-bagian TV Plasma

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 33

Page 42: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

LATIHAN 4

Tuliskan cara kerja TV Plasma

Persiapan Praktek 3 Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :

A. Alat

Toolset 1 set

Multimeter 1 bh

TV Plasma 1 set

B. Bahan

1. Kain pembersih 1 buah

2. Kuas 1 buah

Praktek 3:

Langkah Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Buka tutup TV Plasma dan amati permukaan PCB

3. Tentukan bagian-bagian dari TV Plasma

5. Buat kesimpulan dari percobaan 3.

M A T E R I P O K O K 5 TV LCD

Tujuan Kegiatan :

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 34

Page 43: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Menjelaskan Prinsip kerja TV LCD

A. Pendahuluan

Kehadiran teknologi LED, LCD dan plasma saat ini memang masih belum mampu

menggeser posisi TV CRT. Hal ini disebabkan perbedaan harga yang cukup tinggi,

sementara setiap orang sudah terbiasa dengan televisi bertabung. TV CRT memang jauh

lebih terjangkau masyarakat Indonesia terutama untuk kelas menengah ke bawah.

B. Keuntungan TV LCD

Kehadiran teknologi LED, LCD dan plasma saat ini memang masih belum mampu

menggeser posisi TV CRT.

Salah satu alasan yang membuat TV LCD menjadi pengganti CRT adalah bentuknya yang

jauh lebih langsing. CRT menggunakan tabung untuk menembakkan elektron-elektron

yang akan melakukan scanning pada layar dan membuat fosfor pada layar CRT bercahaya

dan membentuk gambar.

LCD tidak menggunakan tabung melainkan kristal cair (Liquid Crystal). Ia juga tidak

memerlukan tembakan elektron melainkan hanya membutuhkan aliran listrik. Itu sebabnya

TV LCD menjadi lebih langsing dibandingkan TV CRT.

Bayangkan jika Anda membeli sebuah TV CRT yang berlayar besar, misalnya 29 inci.

Layar besar ini akan membutuhkan tabung yang juga besar akibatnya bentuk TV menjadi

besar dan gemuk dan beratnya secara otomatis juga akan bertambah.

Dengan ukuran layar yang sama TV LCD akan terlihat lebih langsing tanpa harus

menambah ketebalan di bagian belakangnya. Akibatnya TV ini juga akan lebih ringan dan

memiliki sifat portabilitas yang tinggi.Oleh sebab itu TV LCD menjadi harapan banyak orang untuk menggantikan TV

bertabung. Selain tipis, TV LCD dapat menampilkan gambar dengan lebih bagus dan mata

juga tidak cepat lelah dibandingkan dengan TV CRT.

Jika dilihat dari segi fitur, TV LCD biasanya juga dapat dihubungkan dengan PC. Ini

karena pada TV LCD umumnya turut diberikan sebuah konektor VGA. Jadi selain

berfungsi sebagai televisi, ia juga dapat menghemat pengeluaran Anda yang tidak perlu

lagi membeli monitor TV. Beberapa TV LCD juga ada yang dilengkapi dengan DVI. DVI

ini berfungsi untuk menerima input video digital baik dari PC maupun peralatan lainnya.

Ada juga yang berupa koneksi HDMI ( high definition multimedia interface ).Perinsip Dasar Penerima Televisi Page

35

Page 44: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Jika berbicara mengenai TV CRT (Cathode Ray Tube), sudah cukup banyak yang

mengenalnya, meskipun hanya sebatas mengetahui bahwa TV ini menggunakan tabung.

Penggunaan tabung juga yang membuatnya memiliki ukuran besar. Semakin besar ukuran

layarnya, bentuk dan ukuran TV CRT juga akan semakin besar.

Kehadiran TV LCD (Liquid Crystal Display) memberikan banyak keuntungan yang bisa

dinikmati. Dengan TV LCD sekalipun layarnya berukuran besar, namun TV ini dikenal

cukup tipis. Anda tidak perlu dibayangi oleh sebuah televisi yang tebal dan berat seperti

CRT. TV LCD akan lebih menghemat ruangan Anda. Yang lebih menyenangkan lagi,

beberapa TV-TV LCD dapat di pasang di dinding rumah, sehingga akan lebih menghemat

ruangan lagi.

LCD sendiri sebenarnya sudah sejak lama hadir hanya saja belum dalam bentuk televisi.

Bahkan setiap hari Anda sering menggunakannya tanpa menyadarinya. Teknologi LCD

dapat ditemukan pada kalkulator, jam tangan digital, microwave, termometer dan

bermacam peralatan Elektronik lainnya. Jadi bukanlah hal yang mengejutkan jika

teknologi LCD mengalami perkembangan menjadi televisi.

C. Cara Kerja LCD TV

Pada gambar 29 dapat kita lihat lapisan LCD

Gambar 29. Lapisan LCD

LCD menggunakan komponen utama yang berupa kristal cair. Kristal cair ini bukanlah

sebuah kristal yang benar-benar berbentuk cair, namun berada diantara cair dan padat. Ia

lebih mendekati cair dibandingkan padat. Untuk mengubahnya menjadi benar-benar cair,

hanya dibutuhkan sedikit panas. Ia sangat sensitif terhadap suhu, itulah sebabnya mengapa

layar LCD pada notebook biasanya akan bereaksi sedikit aneh ketika berada pada cuaca

dingin atau panas terik.

Salah satu fitur dari kristal cair adalah mereka mudah bereaksi terhadap arus listrik. Kristal

cair ini disusun dengan cara di lilit (twisted) dan di sebut dengan Twisted Nematics (TN).

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 36

Page 45: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Dengan memberikan arus listrik akan membuat kristal cair ini saling melepaskan

lilitannya ke dalam bermacam sudut, tergantung dari besarnya arus listrik. LCD

menggunakan kristal cair ini karena mereka dapat bereaksi dengan tepat terhadap arus

listrik sehingga dapat digunakan untuk mengontrol cahaya.

D. Matriks Pasif dan matriks Aktif

Ada dua macam LCD yang digunakan yaitu matriks pasif dan matriks aktif. Pada matriks

pasif, LCD menggunakan kisi-kisi listrik yang sederhan untuk mensuplai tegangan pada

piksel tertentu di layar. Kisi-kisi ini dibuat menggunakan dua lapisan yang di sebut

substrat. Satu substrat membentuk kolom dan yang lainnya membentuk baris.

Baris dan kolom ini terhubung dengan IC (Integrated Circuit) yang mengontrol kapan

tegangan dikirimkan pada kolom atau baris tertentu. Baris dan kolom ini saling

berpotongan untuk membuat piksel-piksel.

Untuk menyalakan sebuah piksel, IC mengirimkan tegangan pada kolom tertentu dan

sebuah ground yang mengaktifkan bagian baris tertentu. Tegangan ini kemudian akan

menyebabkan lilitan kristal cair menjadi terbuka (untwist) pada piksel tersebut.

Cara kerja matriks pasif yang sederhana memang mengagumkan, sayangnya cara ini

memiliki kelemahan yaitu waktu respon yang rendah yang lebih sulit untuk mengontrol

tegangannya. Ini dapat menghasilkan gambar yang lambat dan kontras yang lemah.

Pada matriks aktif LCD menggunakan Thin Film Transistor (TFT). Pada dasarnya TFT

merupakan transistor-transistor dan kapasitor kecil. Mereka tersusun pada matriks

dilapisan substrat. Untuk mengaktifkan piksel tertentu, bagian baris tertentu dinyalakan,

dan selanjutnya tegangan dikirimkan ke kolom yang tepat.

Karena semua baris dan kolom yang saling berpotongan ini dalam kondisi mati, hanya

kapasitor pada piksel yang yang dituju saja yang dapat menerima tegangan listrik.

Kapasitor ini akan mampu menyimpan tegangan sampai pengisian yang berikutnya. Jika

tegangan dengan tepat di kontrol ke kristal, kita akan dapat membuatnya menjadi untwist

dengan tepat untuk menghasilkan cahaya.

Bila semuanya ini dapat dilakukan dengan tepat, LCD akan menghasilkan skala abu-abu.

Saat ini banyak TV LCD yang sudah memiliki 256 level brightness per pikselnya.

E. Gangguan Pixel

Untuk dapat memproduksi beragam warna, pada masing-masing pixel terdapat tiga

subpixel yang terdiri dari warna merah, hijau dan biru (RGB). Kombinasi ketiga warna ini

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 37

Page 46: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

akan mampu menghasilkan 16,8 juta warna. Misalnya sebuah layar memiliki resolusi

1024×768 pixel, ini berarti terdapat 1024 kolom x 768 baris x 3 subxel, kita akan

memperoleh 2.359.296 transistor. Pada gambar 30 dapat kita lihat bentuk pixel.

Gambar 30. Bentuk pixel

Jika terdapat masalah pada transistor-transistor ini akan menimbulkan gangguan

piksel/piksel mati. Kebanyak layar matriks aktif memiliki beberapa gangguan piksel pada

layar. Gambar diatas menunjukkan salah satu pixel yang mati atau biasa disebut dengan

dead pixel.

F. Spesifikasi LCD TV

Mengetahui spesifikasi LCD TV sangat penting dilakukan sebelum anda membelinya, ada

beberapa point penting dalam spesifikasi LCD TV, diantaranya :

a. Resolusi (Resolution)

Merupakan ukuran pixel (banyaknya titik tampilan) antara panjang dan lebar/tinggi

layar monitor. Monitor tabung (CRT) biasanya mempunyai ukuran 800×600,

1024×768 (ukuran standard) atau 1280×1024. Biasanya dengan perbandingan 4:3.

Sedangkan untuk monitor LCD biasanya terdapat dua jenis yang satu memiliki ukuran

yang sama dengan CRT, sedangkan satu lagi dengan istilah Wide Screen.

LCD Wide Screen ini biasanya mempunyai perbandingan panjang x lebar 16:9.

Resolusi yang umum yang biasa kita jumpai adalah : 1280×768, 1360×768, 1440×900,

1680×1050, 1920×1080, 1920×1200 dan 2560×1600.

b. Viewable size

Ukuran diagonal layar monitor. Misalnya LCD 17″ (inch), yang berarti ukuran

diagonal layar tersebut (pojok kiri bawah ke pojok kanan atas) sepanjang 17 inchi.

Ukuran yang biasa dijumpai misalnya 15″, 16″, 17″, 18.5″, 19″, 22″ dan lainnya.

c. Response time

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 38

Page 47: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Waktu terkecil (minimal) yang diperlukan untuk mengubah warna pixel dari hitam ke

putih dan kembali ke hitam lagi (black to black), dan ada juga yang menggunakan

metode abu-abu ke putih lalu ke abu-abu lagi (gray to gray). Nilai respond time ini

dinyatakan dalam milisecond (ms / mili detik). Semakin kecil nilai response time,

secara teori transisi gambar/warna akan semakin cepat dan cacat tampilan akan

semakin kecil. Meskipun nilai dibawah 10ms perbedaannya tidak akan terlihat, karena

terbatasnya kemampuan mata manusia.

d. Refresh Rate

Jumlah gambar tiap detik yang ditampilkan monitor. Karena pixel di LCD monitor

tidak menggunakan metoda hidup mati antara frame satu dengan lainnya (seperti yang

digunakan di CRT Monitor), maka di LCD monitor saat ini, nilai refresh rate tidak

akan begitu mempengaruhi tampilan. Berbeda dengan CRT (biasanya mempunyai

refresh rate 60 Hz, 75 Hz atau 85 Hz), terkadang tampilan sering berkedip (flicker).

LCD bisa mempunyai refresh rate lebih dari 100 Hz. Sebagai perbandingan, televisi

kita mempunyai refresh rate 25 Hz ( 25 gambar/frame tiap detik).

e. Viewing Angle (Viewing Direction)

Merupakan nilai sudut maksimum dimana kita masih dapat melihat tampilan dengan

baik. Misalnya Viewing angle sebesar 160 derajat, maka ketika kita melihat layar dari

sudut kurang atau maksimal 160 derajat, tampilan masih terlihat dengan baik. Jika

lebih dari itu, maka tampilan sudah tidak jelas lagi, kadang sebagian terlihat agak

hitam.

Kalau CRT Monitor biasanya mempunyai sudut yang lebih tinggi, hampir dari 180

derajat kita masih dapat melihat tampilan dengan jelas tanpa perubahan.

f. Contrast Ratio

Merupakan perbandingan (rasio) intensitas dari kecerahan/warna putih (brightest) dan

kegelapan/warna hitam (dark). Secara umum, semakin tinggi nilai contrast Rasio akan

semakin baik. Tetapi kadang produk yang satu dengan lainnya menggunakan metode

yang berbeda, sehingga tidak mudah untuk dibandingkan.

Nilai contrast ratio bermacam-macam, misalnya : 20000:1, 10000:1, 5000:1, 2000:1,

700:1 dan lainnya.

g. Aspect Ratio

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 39

Page 48: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Perbandingan antara panjang dan lebar/tinggi layar monitor. Misalnya 4:3, 5:4, 16:9

atau 16:10. Untuk LCD Wide Screen akan mempunyai perbandingan 16:9 atau 16:10.

Sedangkan untuk monitor CRT yang umum mempunyai perbandingan 4:3.

h. Input Port

Jenis/tipe koneksi kabel yang digunakan, misalnya DVI, VGA, S-Video, HDMI dan

lainnya. Untuk CRT Monitor biasanya menggunakan port VGA.

Ketika membeli VGA (kartu grafis) yang hanya mempunyai port DVI, biasanya juga

disertakan tambahan koneksi VGA to DVI atau DVI to VGA agar tetap kompatibel

dengan port yang ada.

i. Tambahan

Ukuran Monitor terkadang tidak bisa dijadikan referensi dalam menentukan

resolusinya. Ukuran 17″ bisa jadi mempunyai resolusi maksimal yang sama dengan

ukuran monitor 16″, misalnya sama-sama mempunyai resolusi 1360×768. Atau bisa

juga monitor 17″ mempunyai nilai yang lebih rendah.

G. Tips Membersihkan Layar Monitor LCD

Tips Membersihkan Layar Monitor LCD sebenarnya sudah sangat banyak dibahas di

internet. Layar Flat monitor, juga dikenal sebagai monitor LCD, sedikit berbeda dari CRT

ketika dibersihkan. Monitor CRT standar memiliki layar kaca dan dibersihkan dalam

cukup banyak cara yang sama seperti yang Anda lakukan setiap kaca lainnya di rumah

atau kantor Anda. Namun monitor layar Flat, memerlukan sedikit perawatan khusus saat

membersihkan. Hal ini karena LCD jauh lebih sensitif dan mudah tergores dan rusak. Hal

yang sama berlaku untuk televisi LCD Anda.

Langkah-langkah membersihkan monitor LCD adalah sbb:

1. Siapkan alat-alat bantu yang dibutuhkan yaitu kuas halus, kain lap halus dll. Jika anda

membeli paket pembersih LCD yang bagus, misalnya dari Pixel Clean Deluxe, semua

kebutuhan sudah include.

2. Matikan monitor. Jika layar dimatikan, akan lebih mudah untuk melihat daerah yang

kotor atau berminyak.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 40

Page 49: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

3. Semprotkan cairan khusus pembersih LCD dan setelah itu gunakan kain halus yang

kering, lembut dan sangat lembut menghapus layar. Kain halus yang saya maksud

kira-kira sama dengan kain pembersih kacamata.

4. Jika kain kering tidak sepenuhnya menghilangkan kotoran atau minyak, jangan

menekan lebih keras karena cara ini sering dapat menyebabkan pixel terbakar atau

rusak.

5. Ulangi semprotkan cairan khusus pembersih LCD lalu lap kembali dengan hati-hati.

6. Bagian pinggir layar yang terbuat dari plastik yang mengelilingi layar dapat

dibersihkan dengan pembersih multiguna tapi berhati-hati untuk menghindari kontak

dengan layar LCD itu sendiri.

7. Saya kira tidak susah membersihkan LCD, yang penting kita hati-hati melakukannya.

Hal-hal yang dilarang dalam membersihkan layar LCD :

1. Hindari menggunakan handuk kertas, kertas toilet, kertas tisu, atau sesuatu seperti

baju Anda untuk menghapus layar LCD. Bahan-bahan non-ultrasoft dengan mudah

bisa menggaruk layar.

2. Hindari produk pembersih yang mengandung amonia, etil alkohol, aseton, toluena,

asam etil, atau metil klorida. Bahan kimia ini dapat bereaksi dengan bahan layar LCD

yang terbuat dari layar yang dapat kuning atau menyebabkan kerusakan jenis lain.

3. Jangan semprot cair secara langsung pada layar LCD yang sedang dinyalakan karena

itu akan menyebabkan kerusakan.

4. Ketikan monitor dibersihkan, monitor “harus” dalam keadaan off dan kabel listrik

dicabut.

Contoh produk pembersih LCD yang dapat anda gunakan untuk membersihkan LCD yaitu

PixelClean Deluxe

LATIHAN 5

Tuliskan cara kerja TV LCD

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 41

Page 50: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Persiapan Praktek 4 Sebelum melaksanakan praktek, harus mempersiapkan :

A. Alat

Toolset 1 set

Multimeter 1 bh

TV LCD 1 set

B. Bahan

1. Kain pembersih 1 buah

2. Kuas 1 buah

Praktek 4:

Langkah Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Buka tutup TV LCD dan amati permukaan PCB

3. Tentukan bagian-bagian dari TV LCD

6. Buat kesimpulan dari percobaan 4.

PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktek untuk

menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat

kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke

topik/modul berikutnya. Mintalah pada instruktur/widyaiswara untuk melakukan uji

kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau

asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 42

Page 51: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka

hasil yang berupa nilai dari instruktur/widyaiswara atau berupa porto folio dapat dijadikan

sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil

tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila

memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yangdikeluarkan oleh

dunia industri atau asosiasi profesi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Indrawan 1985, Teknik Servis/Reparasi TV Transistor Hitam-Putih, Penerbit

Bintang Terang Servis.

2. PT. Bukaka Teknik Utama 1988, Petunjuk Praktikum BW TV Trainer Model IB

3611.

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 43

Page 52: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

3. PT. Bukaka Teknik Utama 1988, Petunjuk Praktikum Color TV Trainer Model

CE – 140 F.

4. S. Reka Rio, Ir dan Yoshikatsu Sawamura 2002, Teknik Reparasi Televisi

Berwarna, PT. Pradnya Paramita Jakarta.

5. Sofyan 2005, Mencari & Memperbaiki Pada TV Berwarna, Penerbit Kawan

Pustaka.

6. Wasito S 1982, Tehnik TV Teori dan Menyervisnya, Penerbit Karya Utama

Jakarta.

7. Wasito S 1986, Tehnik TV Warna Teori dan Menyervisnya, Penerbit Karya

Utama Jakarta.

GLOSARIUM

Audio : SuaraVidio : gambarAC : Alternating CurrentDC : Direct CurrentIC : Integrated CircuitTTL : Transistor Transistor Logik

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 44

Page 53: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 45

Page 54: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 46

Page 55: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 47

Page 56: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 48

Page 57: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 49

Page 58: Prinsip dasar penerima tv

PPPPTK MEDAN Drs. Tudenwan

Perinsip Dasar Penerima Televisi Page 50