polibutadiena
DESCRIPTION
PolibutenaTRANSCRIPT
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polimerbutadiena
Disusun oleh :- Beni Tri Laksono TMI A/10- Ifnu Arifin TMI A/20
- Robertus Daniel TMI A/30- Maria Endah Ayu S TPM A/10- Vincen Y. T. A. K. TPM A/15
- Moses Ganesha Munis TMK A/10
Polibutadiena
• Butadiena adalah senyawa kimia dengan rumus C4H6. Butadiena berfase gas dan merupakan gas yang beracun,berwarna dan berbau tajam.Butadiena menghasilkan butane yang terkonjugasi sederhana. Salah satu alkadiena, yang melalui reaksi polomerisasi akan membentuk polibutadiena(karet sintetis)
Sifat Kimia butadiena
• Ø BUTADIENA• -RUMUS MOLEKUL : C4H6
• -BERAT MOLEKUL : 54,09 g/mol• -TITIK LELEH : -108,9oC• -TITIK DIDIH : -4,41oC• -DENSITY : 0,621 gr/cm3
• -FASE : gas• -Reaksi polimerisasi dengan acrylonitrile dan styrene yang bereaksi dengan
polibutadiena membentuk Acrylonitril Butadiena Styrene.• -Reaksi dimerisasi Butadiena menghasilkan 4-vinylcyclohexene.• -Butadiena bereaksi dengan sulfur oksida membentuk Butadienasulfone.
Fungsi Butadiena
• Ø untuk menambah fleksibilitas dari plastic• Ø sebagai bahan sintetis sulfolanil eter yang digunakan sebagai aditif cairan
hidrolisis pada industry plastik dimana butadienasulfone atau 3- sulfolen.• Ø Sebagai bahan baku untuk membuat bahan kimia lain yang digunakan dalam
memproduksi industri 4-vinylcyclohexene melalui reaksi dimerisasi dan cyclododecatriene melalui reaksi trimerization.
• Ø untuk sintesis Sikloalkana dan cycloalkenes. • Ø sebagai monomer dalam pembuatan karet sintesis, terutama Akrilonitril
butadiene stirena dan polybutadiene.• -Pada obat-obatan : • Ø Turunannya juga digunakan untuk pembuatan kosmetik (Kirk and Othmer, 1978).
Klasifikasi proses Butadiena
• DEHIDROGENASI dari Butane(houdry)• DEHIDROGENASI dari Butylenes• DEHIDROGENASI-DEHIDRASI ETANOL• UAP CRACKING dari HIDROKARBON
DEHIDROGENASI dari Butane(houdry)Merupakan proses pembuatan yang menggunakan Butana (C4H10), sehingga pada reaksi yang terjadi akan terbentuk Butadiene (C4H6) dan menghasilkan gas Hidrogen. Selain itu juga dapat menghasilkan reaksi samping yakni C4H8. C4H10 CH2=CHCH=CH2 + 2H2 (endoterm) ∆H=+32.2 Kcal
DEHIDROGENASI dari Butylenes
• Merupakan proses pembuatan dengan menambahkan gas Oksigen pada Butana yang merupakan feed utama dari pembuatan Butadiene.
DEHIDROGENASI-DEHIDRASI ETANOL• Pembuatan Butadiene dari Etanol, dimana hasilnya acetaldehyde
dapat digunakan untuk pembuatan Butadiene.
UAP CRACKING dari HIDROKARBON
• Pembuatan butadiene dengan uap yang dialirkan pada temperature tinggi. Pada Industri Pembuatan Butadiena,proses yang dipakai adalah proses Dehidrogenasi dari bahan Butana
Uraian proses
• Gas C4 (metana) dan C5 (pentane) dicampur dengan gas recycle, kedua gas ini dipanaskan dahulu dengan flue gas di dalam preheater menjadi bahan baku.• Kemudian, bahan baku dialirkan ke preheater dan dipanaskan pada temperature
650OC. Agar mudah bereaksi dengan katalis (Chromium Oxide ) di dalam reactor.• Panas pada reactor yang berlebih akan dialirkan menuju Boiler yang akan diubah
menjadi steam dengan bantuan H2O• Sepasang reactor adiabatic dengan panas 650oC akan menurun menjadi 550oC
selama 5-10 menit. Hal ini dilakukan pada saat menyuplai karbon pada pembakaran katalisator secara terus-menerus dan pada tekanan 120 -150mmHg. Tekanan ini dijaga konstan oleh ejector sehingga reaksi akan berjalan sempurna.
Uraian proses
• Reaksi :• C4H10 CH2=CHCH=CH2 + 2H2 (endoterm) ∆H=+32.2 Kcal• C4H10 C4H8 + H2
• Menghasilkan butadiene, butena dan hydrogen yang dipisahkan dari katalisator.