plastik ni

32
Jenis-Jenis Utama Plastik dan Cara Pembuatan Plastik Kata Kunci: cara pembuatan plastik, jenis utama plastik, Polu Etylene, Poly Etylene Therephtalate, Poly Propylene, Poly Styrene, Poly Vinyl Clhorida Ditulis oleh Ratna dkk pada 23-01-2010 Jenis-jenis Utama Plastik Jenis utama plastik diantaranya adalah PE (Poly Etylene), PP (Poly Propylene), PS (Poly Styrene), PET (Poly Etylene Therephtalate), PVC (Poly Vinyl Clhorida). PE (Poly Etylene) Monomer : etena (CH 2 = CH 2 ) Polyetylene ada 2 jenis, yaitu linier dan bercabang dengan struktur sebagai berikut

Upload: adit-fernando-ii

Post on 01-Jan-2016

251 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gggggggggggggggggggggggdddddddddddddggg

TRANSCRIPT

Page 1: plastik ni

Jenis-Jenis Utama Plastik dan Cara

Pembuatan Plastik

Kata Kunci: cara pembuatan plastik, jenis utama plastik, Polu Etylene, Poly Etylene

Therephtalate, Poly Propylene, Poly Styrene, Poly Vinyl Clhorida

Ditulis oleh Ratna dkk pada 23-01-2010

Jenis-jenis Utama Plastik

Jenis utama plastik diantaranya adalah PE (Poly Etylene), PP (Poly Propylene), PS (Poly

Styrene), PET (Poly Etylene Therephtalate), PVC (Poly Vinyl Clhorida).

PE (Poly Etylene)

Monomer : etena (CH2 = CH2)

Polyetylene ada 2 jenis, yaitu linier dan bercabang dengan struktur sebagai berikut

Page 2: plastik ni

Kegunaan dan sifat :

- kantong plastik, botol plastik, film, cetakan

- pembungkus kabel modern

- tidak tahan panas

- fleksibel, permukaannya licin

- tidak tembus cahaya (buram) dan ada yang tembus cahaya

- titik lelehnya 115ºC

PP (Poly Propylene)

Monomer : propena (CH3 – CH = CH2)

Unit ulang polimer :

Kegunaan dan sifat :

Page 3: plastik ni

- kantong plastik, film, automotif

- maianan mobil-mobilan, ember, botol

- lebih tahan panas

- keras, flexible, dapat tembus cahaya

- ketahanan kimianya bagus

- titik lelehnya 165ºC

PS (Poly Styrene)

Monomer : styrene

Kegunaan dan sifat :

- tidak buram, seperti glass

- kaku, mudah patah

- buram terhadap sentuhan

Page 4: plastik ni

- meleleh pada 95ºC

- untuk penggaris, gantungan baju

- tempat menyimpan dalam kulkas, pembungkus industri minuman

- catridge printer

Reaksi :

PET (Polyethylene Terephtalate)

Monomer : ethyl terephtalate

Kegunaan dan sifat :

- jelas, keras, tahan terhadap pelarut

- tititk lelehnya 85ºC

- botol minuman berkarbonasi

- botol juice buah

Page 5: plastik ni

- tas bantal dan peralatan tidur

- fiber tekstile

Unit ulang polimer :

Gambar 16.61 Unit Ulang PET

PVC (Poly Vinyl Chlorida)

Monomer : Vinyl Chlorida

Kegunaan dan sifat :

- karpet, kayu imitasi

- pipa air (paralon), alat-alat listrik, film

- Jas hujan

- Botol detergen

- Keras dan kaku

- dapat bersatu dengan pelarut

- tititk lelehnya 70 – 140ºC

Page 6: plastik ni

Cara Pembuatan Plastik

Cara pembuatan plastik dapat dijelaskan dengan bagan berikut ini :

Page 7: plastik ni

Plastik

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari

kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk

meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik.

Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak

dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang

sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain.

Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan

memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.

Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll)

Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal

karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile.

Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-

belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi

lainnya juga umum.

Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk

banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon

saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat

komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang

menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup

molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian

dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer).

Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di

kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Page 8: plastik ni

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac")

sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose")

dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Sejarah

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20

yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun

1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005.

Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun,

di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.[1]

Jenis plastik

Plastik dapat digolongkan berdasarkan:

Sifat fisikanya o Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses

pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC) o Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan

ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida

Kinerja dan penggunaanya o Plastik komoditas

sifat mekanik tidak terlalu bagus tidak tahan panas Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman

o Plastik teknik Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C Sifat mekanik bagus Contohnya: PA, POM, PC, PBT Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

o Plastik teknik khusus Temperatur operasi di atas 150 °C Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²) Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR Aplikasi: komponen pesawat

Berdasarkan jumlah rantai karbonnya o 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG) o 5 ~ 11 Cair (bensin) o 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah o 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk) o 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin) o 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

Berdasarkan sumbernya o Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

Page 9: plastik ni

o Polimer sintetis: Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari

selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

Proses manufaktur plastik

Injection molding

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan

ke dalam cetakan.

Ekstrusi

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara

kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu.

Thermoforming

Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.

Blow molding

Biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara

kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam cetakan.

Sifat polimer konduktif

Polimer semikonduktif dan konduktif adalah polimer terkonjugasi yang menunjukkan perubahan

ikatan tunggal dan ganda antara atom-atom karbon pada rantai utama polimer. Ikatan ganda

diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi, namun pada molekul terkonjugasi

hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain. Elektron yang tersisa membentuk ikatan π,

elektron yang terdelokalisasi pada seluruh molekul. Suatu zat dapat bersifat polimer konduktif

jika mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi. Contoh dari polimer terkonjugasi adalah

plastik tradisonal (polyethylen), sedangkan polimer konduktif antara lain : polyacetilen, polpyrol,

polytiopen, polyaniline dan lain lain. Indonesia merupakan salah satu penghasil biji plastik untuk

jenis Polypropylene atau PP dan High Density PolyEthylene atau HDPE.

Page 10: plastik ni

Pembuatan Polyacetilen

Polimer konduktif dapat dibuat dari polyacetilen. Polyacetilen merupakan polimer terkonjugasi

sederhana yang mempunyai dua bentuk: yaitu bentuk cis dan trans polyacetilen.

Sedangkan pembuatan polyacetilen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

1. cara pemanasan 2. cara dopping.

Polyacetilen bentuk trans dibuat dengan kondisi temperatur yang berbeda. Katalis Ti(O-n-

C4H9)4-(C2H5)3Al.

Temperatur (oC) % trans

150 100

100 92,5

50 67,6

18 40,7

0 21,4

-18 4,6

-78 1,9

Temperatur yang menunjukan proses isomerisasi irreversibel dengan bentuk cis terjadi pada

temperatur yang lebih tinggi pada 145 oC menghasilkan bentuk trans. Bentuk cis secara

Page 11: plastik ni

termodinamika kurang stabil dibandingkan dengan bentuk trans. Pada temperatur tinggi, dan

secara spontan isomer cis dapat berubah menjadi trans.

Konduktifitas polyacetilen dapat ditingkatkan dengan proses halogenasi. Struktur polyacetilen

dapat mengalami resonansi sehingga konduktifitasnya menjadi lebih besar. Adanya resonansi

pada poliasetilen menyebabkan material dapat menghantarkan arus listrik.

Bila klorin ditambahkan pada film, ternyata tidak menghasilkan spektrum garis, tetapi reaksi

adisi klorin menghasilkan spektrum polyacetilen yang jelas. Sekarang dikenal doping-induced

pita IR yang disusun dari 3 pita yaitu pada 1397, 1288 dan 888 cm-1

, absorbsi kuat jelas

dibanding undoped polymer.

Industri

Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka adalah

polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan

polycarbonate. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan

ketahanan panas, cahaya, dan kimia.

Sekilas

Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya

terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.

Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas

diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam

tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam

proses biologi.

Referensi

1. ^ Ahvenainen, Raija. (2003). Modern Plastics Handbook (edisi ke-1st). Woodhead Publishing Limited.. hlm. 24.1.

l • b • s

Plastik

Polietilen (PE) Polipropilen (PP) Polistiren (PS)

Polietilen terephthalat (PET or

PETE) Polietilen napthalat (PEN) Poliester

Polivinil klorida (PVC) Polikarbonat (PC) Akrilonitril butadiena stiren

(ABS)

Page 12: plastik ni

Polivinilidena klorida (PVDC) Politetrafloroetilen (PTFE) Polimetil metakrilat (PMMA)

Asam polilaktat (PLA) Poliamid (PA) Poliimid (PI)

Halaman ini terakhir diubah pada 12:51, 4 September 2011.

jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus,isotonic, gelas

plastik dan hampir semua botol minuman lainnya. Kemasan dengan angka 1 ini berarti

mengandung 30% PET. Botol-botol dengan bahan PET dan HDPE direkomendasikan

hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang

sudah lama atau terlihat baret-baret. Panas akan mengakibatkan lapisan polimer pada

botol bermigrasi ke makanan atau minuman.

Pada praktikum, selembar plastik dipotong dengan ukuran 5x5cm (luas 25 cm2).

kemudian ditimbang. Dari hasil yang didapat, dilakukan perhitungan gramatur dan

densitas. Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan luas bahan

(g/m2), sedangkan densitas atau bobot jenis adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan

per satuan volume (g/cm3). Gramatur ditentukan dengan menimbang contoh bahan dan

membagi bobot dengan luasannya melalui persamaan berikut:

Gramatur (g/m2) = bobot contoh (g) x 10000 cm2

25 cm2

1 m 2

Densitas (g/cm3) diperoleh dengan membagi gramatur plastik (g/cm2) dengan tebal

plastik (cm) atau berat rata-rata plastic dibagi dengan volume. Tebal bahan diukur

menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong di tiga tempat yang berbeda pada

satu lembar contoh bahan dan diambil nilai rata-ratanya. Jika satu lembar plastik terlalu

tipis, maka plastik dilipat beberapa lapisan sampai terbaca pada alat ukur (micrometer

atau jangka sorong), setelah itu hasil pengukuran dibagi oleh banyaknya lipatan.

Data perhitungan gramature dan densitas plastik dapat dilihat pada tabel hasil

pengamatan. Berdasarkan data tersebut, plastik PVC lebih tebal dan lebih berat

Page 13: plastik ni

dibandingkan dengan jenis plastik lain yang diuji. Demikian juga dengan nilai gramatur

dan densitasnya. Hal ini dapat disebabkan karena pada PVC terdapat formasi rantai lurus,

sehingga densitasnya tinggi. PVC dihasilkan dari proses polimerisasi dengan adisi HCl

yang menghasilkan polimer rantai lurus dengan ikatan ganda. Hal ini meningkatkan

derajat kristalinitas dan titik lunak,

karena energi yang diperlukan untuk melepaskan ikatan sekunder antara rantai

(jaraknya tidak jauh dan tidak tersusun secara kuat) adalah besar.

Menurut teori, LDPE mempunyai densitas antara 0,915 sampai 0,939 g/cm3, tidak

jauh berbeda dari hasil praktikum yaitu 0,937. Sedangkan HDPE mempunyai densitas

sebesar > 0,940 g/cm3, dari data praktikum didapatkan 1,0392 g/cm3 sehingga tidak

begitu jauh dari teori. Menurut teori, densitas PVC berkisar antara 1,38 – 1,41 g/cm3, dari

praktikum didapatkan 1,342 g/cm3 (sesuai teori). Densitas PP menurut teori berkisar

antara 0,90 – 0,91 g/cm3, dari praktikum PP berketebalan 0,1mm sebesar 0,6587 dan PP

berketebalan 0,3 mm sebesar 3,279x10-5 g/cm3. Ternyata densitas PP dengan tebal 0,3

mm tidak sesuai teori. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam pengukuran ketebalan

atau kesalahan dalam penimbangan.

Pengukuran nilai densitas pada plastik sangat penting, karena densitas dapat

menunjukkan struktur plastik secara umum. Aplikasi dari hal tersebut yaitu dapat dilihat

kemampuan plastik dalam melindungi produk dari beberapa zat seperti air, O2 dan CO2.

Birley, et al. (1988), mengemukakan bahwa plastik dengan densitas yang rendah

menandakan bahwa plastik tersebut memiliki

struktur yang terbuka, artinya mudah atau dapat ditembusi fluida seperti air, oksigen atau

CO2. Jadi nilai densitas plastik sangat penting dalam menentukan sifat-sifat plastik yang

berhubungan dengan pemakaiannya. Dalam perdagangan

mungkin digunakan satuan gramatur, karena satuan ini cukup mewakili pihak

produsen (berat plastik) dan konsumen (luas plastik).

Dalam praktikum, dilakukan identifikasi jenis plastik dengan uji nyala. Satu lembar

plastik dibakar pada salah satu ujungnya. Pengamatan dilakukan terhadap kemudahan

terbakar (kemudahan api menyala), kemudahan api padam sendiri, bau hasil pembakaran,

warna nyala api dan asap, serta kelakuan bahan selama pembakaran.

Page 14: plastik ni

Dari hasil pengamatan, jenis plastik yang paling mudah terbakar dari semua jenis

bahan plastik yang diteliti adalah jenis polietilen (LDPE), bahkan pada LDPE ini, saat

sumber api dijauhkan tidak mati. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa PE

dengan massa jenis 38 mempunyai konduktivitas thermal 0.046, sedangkan PVC dengan

massa jenis 35 memiliki konduktivitas thermal 0.028. Jadi wajar saja LDPE lebih mudah

terbakar, karena bahan plastik ini mempunyai daya penghantar panas yang lebih tinggi

dibandingkan dengan PVC.

BAB VI

KESIMPULAN

HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, dan kaku dibanding LDPE karena

HDPE mempunyai jumlah rantai cabang yang lebih sedikit dibanding LDPE

Densitas PP dengan tebal 0,3 mm tidak sesuai teori. Hal ini disebabkan karena

kesalahan dalam pengukuran ketebalan atau kesalahan dalam penimbangan

Plastik PVC lebih tebal dan lebih berat dibandingkan dengan jenis plastik lain

yang diuji karena pada PVC terdapat formasi rantai lurus

Densitas dapat menunjukkan struktur plastik secara umum

LDPE lebih mudah terbakar, karena bahan plastik ini mempunyai daya

penghantar panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan PVC

DAFTAR PUSTAKA

Anonima.Available at :http ://www.indoc ina.net/viewtop ic.php (diakses tanggal : 6

Maret 2009)

Anonimb.2008.Available at : http://cybertravel.cbn.net.id (diakses tanggal : 6

Maret 2009)

Anonimc.2008.Kenali

Kode

Bahan

Plastik.

Available

at

:

http://harisxyz.wordpress.com (diakses tanggal : 6 Maret 2009)

Anonimd.2008.Masalah Kemasan Plastik.Availablle at : http://fkpa-

rl.blogspot.com

Anonime.2008.Plastik. Available at : http://www.distributorplastik.com

Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H. Fleet, dan M. Wooton. 1987.Ilmu Pangan.

Diterjemahkan oleh H. Purnomo dan Adiono.Penerbit Univesitas Indonesia,

Jakarta

Page 15: plastik ni

Bierley, A.W., R.J. Heat and M.J. Scott, 1988, Plastic Materials Properties and

Aplications. cations. Chapman and Hall Publishing, New York.

Mimi Nurminah. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan

Kertas Serta Pengaruhnya terhadap Bahan yang dikemas. Available at :

http://www.iptek.net.id (diakses tanggal: 6 Maret 2008)

lastik, benda yang satu ini tidak pernah bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari

toples tempat makanan, botol air minum, botol susu, gantungan baju, compact disk (CD), pipa

paralon, sampai tas kresek aneka warna, semuanya itu mengandung bahan plastik. Coba kita

perhatikan di sekitar kita, sudah dipenuhi dengan sampah plastik yang tentunya sangat sulit

untuk didaur ulang.

Akhir-akhir ini juga banyak dibahas di berbagai media bahwa plastik itu berbahaya bagi

kesehatan. Sebagai orang awam agak sulit membedakan mana plastik yang aman dan yang tidak

aman. Anda tidak perlu khawatir, sebab sudah diatur dan ditetapkan secara internasional

sehingga di negara manapun di dunia ini menggunakan kode dan simbol yang sama. Namun

demikian tidak semua orang mengetahui tersebut, padahal sangatlah penting mengetahui kode

dan simbol tersebut sebab berkaitan dengan jenis bahan serta cara dampak pemakaiannya.

Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat

dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International

Organization for Standardization). Secara umum tanda pengenal plastik tersebut :

1. Berada atau terletak dibagian bawah

2. Berbentuk segitiga

3. Didalam segitiga tersebut terdapat angka

4. Serta nama jenis plasti di bawah segitiga

Tanda pengenal plastik itu dibagi menjadi 7 buah kelompok. Serta 3 tambahan sehingga secara

keseluruhan ada 10 buah. Tanda-tanda plastik tersebut adalah

JENIS 1 :

Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya

serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk

botol plastik, berwarna jernih/transparan/ tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus,

dan hampir semua botol minuman lainnya. BOTOL JENIS PET/PETE ini direkomendasikan

HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air

hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan

mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

JENIS 2 :

Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di

tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai

untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-

lain. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu

tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena

kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan

makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya

Page 16: plastik ni

untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring

waktu.

JENIS 3 :

Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan

V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.

Plastik ini bisa ditemukan pada plastikpembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang

terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk

ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan

bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang

misalnya).

JENIS 4 :

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density

polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/ dibuat dari minyak bumi) , biasa dipakai

untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.

Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah :

1. Kuat

2. Agak tembus cahaya

3. Fleksibel dan permukaan agak berlemak

4. Pada suhu di bawah 60 C sangat resisten terhadap senyawa kimia

5. Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik

6. Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen

7. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas,

tetapi kuatdan memiliki resisitensi yang baik terhadap reaksi kimia.

Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena

sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

JENIS 5 :

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa

botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya

tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan

cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama

untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan

terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan

plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

JENIS 6 :

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. PS (polystyrene)

ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.

PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-

lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam

makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa

didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus

dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada

wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena

bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat

panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode

angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir

Page 17: plastik ni

dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-

jingga, dan meninggalkan jelaga.

JENIS 7 :

Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisann OTHER. Untuk jenis plastik

7 Other ini ada 4 jenis, yaitu :

1. SAN – styrene acrylonitrile

2. ABS – Acrylonitrile butadiene styrene

3. PC – polycarbonate

4. Nylon

Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku

cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN

dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan,

dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer,

pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya

digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik

untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Bagaimana jenis plastik dengan

kode 7 serta tulisan PC? PC – atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi,

gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan

minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-

A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada

ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak

digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin

mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan

dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

Secara agaris besar apakah yang kita lakukan setelah memperoleh informasi Simbol Plastik

tersebut?

Harus bijak menggunakan plastik, khususnya kode 1,3,6,7 (PC), seluruhnya memiliki

bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai saja!

Lebih aman menggunakan plastik dengan kode 2,4,5dan 7 (SAN dan ABS)

Hal lain yang penting diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan yaitu

kontaminasi zat pewarna plastik dalam makanan, misalnya banyak penjual makanan seperti

gorengan yang menggunakan plastik sebagai pembungkus. Makanan dimasukkan ke dalam

plastik masih dalam kondisi panas, sedangkan zat perwarna ini apabila terkena makanan bisa

terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama

dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Oleh

karena itu hindari membungkus makanan dengan menggunakan tas kresek , terutama pada saat

makanan tersebut masih dalam keadaan panas.

Bagi para orang tua yang masih memerlukan botol susu untuk putra-putrinya, berikut tips yang

bis diterapkan :

1. Pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca atau plastik jenis 4 atau 5

2. Gunakan cangkir bayi berbahan stainless steel atau plastik jenis 4 atau 5

3. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, sebab tidak akan mengeluarkan zat

karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex

4. Hindari penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya)

berbahan jenis 7 PC (polycarbonate)

Page 18: plastik ni

5. Jika terpaksa menggunakan plastik berbahan polycarbonate, janganlah menyimpan air

minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum (biasa digunakan untuk tempat

air putih didalam kulkas). Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE

(kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gunakanlah

botol stainless stell atau gelas/kaca. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam

plastik, khususnya pada microwave oven, bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun

pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di

mocrowave.Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau

berlemak. Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran,

makanan, ataupun belanjaan. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan.

Gunakanlah alat makan berbahan stainless stell, kaca, keramik dan kayu.

Setelah kita paham mengenai jenis-jenis bahan plastik yang aman ataupu tidak baik digunakan

terutama sebagai pengemas makanan dna minuman, ada baiknya kita lebih cermat memilih

barang-barang yang akan kita gunakan. Sayangilah diri anda dan keluarga anda….

Kode Plastik / Plastic dalam industri

Kode 1 Plastik / Plastic bertuliskan PET atau PETE

Plastik / Plastic PET atau PETE (Polyethylene terephthalate) sering

digunakan sebagai Plastik / Plastic botol minuman, minyak goreng, kecap,

sambal, obat, maupun kosmetik. Plastik jenis ini tidak boleh digunakan

berulang-ulang atau hanya sekali pakai. Habiskan segera isinya, jika tutup

wadah telah dibuka. Semakin lama wadah terbuka, maka kandungan kimia

yang terlarut semakin banyak.

Kode 2 Plastik / Plastic Bertuliskan HDPE

Plastik / Plastic HDPE atau High Density Polyethylene banyak ditemukan

sebagai Plastik / Plastic kemasan makanan dan obat yang tidak tembus

pandang. Plastik jenis ini digunakan untuk botol kosmetik, obat, minuman,

tutup plastik, jeriken pelumas, dan cairan kimia.

Page 19: plastik ni

Resin-resin kemasan plastik

Logo Deskripsi Sifat Aplikasi Produk Produk-

produk

yang Dibuat

dengan

Bahan Daur

Ulang

Polyethylene Terephthalate

(PET, PETE). Plastik PET

bersifat jernih, kuat dan

memiliki daya penahan gas juga

memiliki kelembaban yang baik.

Resin ini biasanya dipakai pada

botol-botol minuman dan

banyak wadah untuk produk

konsumen yang dicetak dengan

injeksi.

- Jernih dan

permukaanny

a secara optik

adalah halus

untuk

membuat film

(selaput) dan

botol plastik.

- Penahan

untuk

oksigen, air

dan karbon

dioksida yang

sangat baik.

- Ketahanan

yang baik

terhadap

benturan dan

tidak mudah

pecah.

- Ketahanan

yang baik

terhadap

sebagian

besar larutan.

- Dapat diisi

dengan zat

panas.

- Botol-botol jenis

plastik untuk

minuman bersoda,

air, jus, minuman

olahraga, bir, obat

kumur, kecap dan

saus salad.

- Toples-toples

makanan untuk

selai kacang, jelly

dan acar.

- Selaput (film)

yang dapat dipakai

di oven dan

nampan makanan

yang dapat

digunakan di

microwave.

- Selain kemasan,

kegunaan utama

PET adalah pada

plastik tali dan

selaput (film).

- Wadah-

wadah untuk

makanan,

minuman

(botol).

- Selaput

(film) dan

plastik

lembaran.

- Plastik

pengikat,

seperti tali

tambang.

Page 20: plastik ni

High Density Polyethylene

(HDPE), HDPE dipakai untuk

membuat berbagai jenis botol.

Botol-botol HDPE yang tidak

berpigmen biasanya transparan,

memiliki sifat penahan dan

kekakuan yang baik, dan sangat

cocok untuk produk-produk

kemasan dengan usia

penyimpanan yang pendek

seperti susu.

Karena HDPE memiliki

ketahanan kimia yang

baik, HDPE biasa digunakan

untuk mengemas berbagai bahan

kimia rumah tangga dan industri

seperti deterjen dan pemutih.

Botol-botol HDPE yang

berpigmen memiliki ketahanan

retak terhadap tekanan lebih

baik daripada HDPE yang tidak

berpigmen.

- Ketahanan

yang baik

terhadap

sebagian

besar larutan.

- Kekuatan

regangan

yang lebih

tinggi

dibandingkan

dengan

bentuk-

bentuk

polyethylene

atau plastik

lainnya.

- Bahan yang

relatif kaku

dengan

ketahanan

suhu yang

fungsional.

- Botol-botol susu,

air, jus, kosmetik,

shampoo, dll.

- Plastik kantung

belanja di toko,

pasar, dan mall.

- Botol-botol

untuk barang

-

barang bukan

makanan

seperti

shampoo,

conditioner,

deterjen

pakaian cair,

selaput (film)

dan plastik

lembaran.

Polyvinyl Chloride (PVC ,

Vinyl). Selain dari sifat fisiknya

yang stabil, PVC memiliki

ketahanan kimia yang

baik, ketahanan terhadap cuaca,

bersifat mengalir dan listrik

stabil.

Rangkaian beragam produk

vinyl dapat dipisahkan secara

umum menjadi bahan yang kaku

dan lentur.

- Mempunyai

kekuatan

benturan yang

baik dan

sangat jernih

serta kinerja

pemrosesan

yang sangat

baik.

- Tahan

terhadap

lemak,

minyak dan

zat kimia.

- Aplikasi kemasan

kaku yang meliputi

kemasan plastik

berbentuk antara

lain : mika film

(plastik kaku

berbentuk yang

ditutup karton

disisi lainnya).

- Penggunaan

plastik kemasan

yang fleksibel

meliputi kantung-

kantung untuk

sprei dan medis,

shrink wrap

(plastik

pembungkus yang

mengkerut), plastik

pembungkus

- Untuk

pengemasan,

selaput (film)

dan plastik

lembaran.

Page 21: plastik ni

makanan siap saji

dan daging agar

lebih tahan lama.

- Selain kemasan,

kegunaan utama

PVC adalah sebaga

i plastik aplikasi

yang bersifat

fleksibel / lentur

meliputi produk-

produk kesehatan

seperti kantung

darah.

Low Density Polyethylene

(LDPE). LDPE biasa dipakai

pada selaput (film) karena

sifatnya yang kuat, lentur dan

cukup transparan yang

membuatnya sering digunakan

pada

aplikasi yang memerlukan pelap

is panas.

LDPE juga dipakai untuk

membuat tutup dan botol yang

lentur, termasuk Linear Low

Density Polyethylene (LLDPE).

- Ketahanan

yang baik

terhadap

asam, basa

dan minyak

sayur.

- Kekuatan,

kelenturan,

dan cukup

transparan

(kombinasi

sifat yang

baik, untuk

aplikasi

kemasan yang

memerlukan

heat-sealing).

- Kantung plastik

untuk dry cleaning,

koran, roti,

makanan beku,

minuman, barang

cair, produk segar,

dan kantung

sampah rumah

tangga.

- Shrink wrap

(bungkus yang

mengkerut) dan

stretch film

(selaput lapisan

yang melar).

- Lapisan untuk

dus kertas susu dan

cangkir minuman

panas dan dingin.

- Tutup wadah

mainan.

- Plastik botol yang

bisa di tekan

(misalnya untuk

madu dan

mustard).

- Amplop

pengiriman,

plastik

sampah dan

untuk

minuman

serta barang

cair, film dan

lembaran.

Page 22: plastik ni

- Selain kemasan,

kegunaan utama

LDPE adalah

untuk aplikasi

cetak injeksi,

kantung/botol.

Polypropylene (PP). PP

memiliki ketahanan terhadap zat

kimia yang sangat baik. PP

bersifat kuat dan memiliki titik

leleh yang tinggi sehingga baik

untuk di isi cairan panas.

Resin ini ditemukan pada

kemasan lentur, kaku, serat, dan

bagian yang dicetak yang

memiliki ukuran besar untuk

mobil dan produk konsumen.

- Kejernihan

optik yang

sangat baik

pada film

berorientasi

dua poros

(biaxially

oriented

films) dan

wadah yang

dicetak

dengan cara

ditiup dan

dimelarkan.

- Transmisi

uap dengan

kelembaban

rendah.

- Inersia

terhadap

asam, alkali

dan mayoritas

larutan.

- Untuk yogurt,

margarin, makanan

kering dan

makanan siap saji.

- Botol-botol obat,

tutup botol dan

penutup (closure)

botol kecap dan

sirup.

- Selain kemasan,

kegunaan utama

PP adalah untuk

serat, perangkat

rumah tangga dan

produk customer.

- Lembaran

(sheeting).

Polystyrene (PS). PS adalah

plastik yang memiliki banyak

kegunaan yang biasanya kaku

atau dibusakan. Polystyrene

yang umum bersifat jernih, keras

dan getas. Ia memiliki titik leleh

yang cukup rendah.

Aplikasi umum meliputi

kemasan pelindung, kemasan

makanan jadi, botol, dan wadah

makanan. PS sering

dikombinasikan dengan karet

untuk membuat polystyrene

- Daya tahan

kelembaban

yang sangat

baik untuk

produk yang

berumur

pendek.

- Mempunyai

kejernihan

optik yang

sangat baik

pada bentuk

kegunaan

- Barang-barang

layanan makanan,

seperti styrofoam

gelas, piring,

mangkuk, alat

makan.

- Wadah untuk

makanan jadi yang

ber-penjepit,

nampan daging,

ayam segar, dan

wadah makanan

yang kaku (misal :

- Barang-

barang

layanan

makanan

berbusa,

seperti

: kardus

cangkang

telur.

- Barang

cetakan

plastik yaitu

produk

Page 23: plastik ni

yang tahan benturan keras

(HIPS) yang digunakan untuk

kemasan dan aplikasi yang awet

yang memerlukan kekuatan,

bukan kejernihan.

umum.

- Kekakuan

besar dalam

bentuk busa

dan kaku.

- Kekakuan

dengan

kepadatan

rendah dan

tinggi pada

aplikasi

berbusa.

- Daya hantar

panas yang

rendah dan

sifat insulasi

yang sangat

baik dalam

bentuk busa.

yogurt). Barang-

barang ini dapat

dibuat dengan PS

berbusa / gabus

atau tidak berbusa.

- Tempat-tempat

CD dan botol

aspirin.

pengganti

kayu.

- Kemasan

pelindung

berbusa

/ (Expandabl

e

Polystyrene)

yang bisa

dimelarkan

(EPS).

Kode 3 Plastik / Plastic Bertuliskan PVC

Plastik / Plastic PVC atau Polyvinyl Chloride (PVC) sering digunakan pada

mainan anak, bahan bangunan, dan Plastik / Plastic kemasan untuk produk

bukan makanan. PVC dianggap sebagai jenis plastik yang paling berbahaya.

Beberapa negara Eropa bahkan sudah melarang penggunaan PVC untuk

bahan mainan anak di bawah tiga tahun.

Page 24: plastik ni

Kode 4 Plastik / Plastic Bertuliskan LDPE

Plastik / Plastic LDPE atau Low Density Polyethylene (LDPE) sering

digunakan untuk membungkus, misalnya sayuran, daging beku, kantong/tas

kresek

Kode 5 Plastik / Plastic Bertuliskan PP

Plastik / Plastic PP atau Polypropylene sering digunakan sebagai kemasan

Plastik / Plastic makanan, minuman, dan botol bayi menggunakan plastik

jenis ini.

Polipropilena

Page 25: plastik ni

Belum Diperiksa

Artikel atau bagian dari artikel ini diterjemahkan dari Polypropylene di en.wikipedia.org. Isinya

mungkin memiliki ketidakakuratan. Selain itu beberapa bagian yang diterjemahkan kemungkinan

masih memerlukan penyempurnaan. Pengguna yang mahir dengan bahasa yang bersangkutan

dipersilakan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini.

(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat)

Polipropilena

Nama IUPAC[sembunyikan]

poly(propene)

Nama lain[sembunyikan]

Polipropilena; Polipropena;

Polipropena 25 [USAN];Polimer propena;

Polimer propilena; homopolimer 1-Propena

Identifikasi

Nomor CAS [9003-07-0]

Sifat

Rumus molekul (C3H6)x

Densitas

0.855 g/cm3, tak berbentuk

0.946 g/cm3, kristalin

Titik leleh

~ 160 °C

Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku

pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)

Sangkalan dan referensi

Page 26: plastik ni

Tutup dari propilena sebuah kotak permen Tic Tac, dengan sebuah living hinge serta kode identifikasi

resin di bawah sayapnya

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh

industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil

(contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan

ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan

uang kertas polimer. Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak

rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan

asam. Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor "5": .

Pengolahan lelehnya polipropilena bisa dicapai melalui ekstrusi dan pencetakan. Metode ekstrusi

(peleleran) yang umum menyertakan produksi serat pintal ikat (spun bond) dan tiup (hembus)

leleh untuk membentuk gulungan yang panjang buat nantinya diubah menjadi beragam produk

yang berguna seperti masker muka, penyaring, popok dan lap.

Teknik pembentukan yang paling umum adalah pencetakan suntik, yang digunakan untuk

berbagai bagian seperti cangkir, alat pemotong, botol kecil, topi, wadah, perabotan, dan suku

cadang otomotif seperti baterai. Teknik pencetakan tiup dan injection-stretch blow molding juga

digunakan, yang melibatkan ekstrusi dan pencetakan.

Ada banyak penerapan penggunaan akhir untuk PP karena dalam proses pembuatannya bisa di-

tailor grade dengan aditif serta sifat molekul yang spesifik. Sebagai misal, berbagai aditif

antistatik bisa ditambahkan untuk memperkuat resistensi permukaan PP terhadap debu dan pasir.

Kebanyakan teknik penyelesaikan fisik, seperti pemesinan, bisa pula digunakan pada PP.

Page 27: plastik ni

Perawatan permukaan bisa diterapkan ke berbagai bagian PP untuk meningkatkan adhesi

(rekatan) cat dan tinta cetak.

[sunting] Degradasi

Polipropilena dapat mengalami degradasi rantai saat terkena radiasi ultraungu dari sinar

matahari. Jadi untuk penggunaan propilena di luar ruangan, bahan aditif yang menyerap

ultraungu harus digunakan. Jelaga (celak) juga menyediakan perlindungan dari serangan UV.

Polimer bisa dioksidasi pada suhu yang tinggi, merupakan permasalahan yang umum dalam

operasi pencetakan. Antioksidan normalnya ditambahkan untuk mencegah degradasi atau

oksidasi polimer.

Biosida amonium kuartener serta olaamida yang bocor dari plastik polipropilena ditemukan

memengaruhi hasil eksperimen.[1]

Karena polipropilena digunakan sebagai wadah penyimpan

makanan seperti yoghurt, permasalahan ini sedang dipelajari.[2]

[sunting] Sifat-sifat kimia dan fisik

Kebanyakan polipropilena komersial merupakan isotaktik dan memiliki kristalinitas tingkat

menengah di antara polietilena berdensitas rendah dengan polietilena berdensitas tinggi; modulus

Youngnya juga menengah. Melalui penggabungan partikel karet, PP bisa dibuat menjadi liat

serta fleksibel, bahkan di suhu yang rendah. Hal ini membolehkan polipropilena digunakan

sebagai pengganti berbagai plastik teknik, seperti ABS. Polipropilena memiliki permukaan yang

tak rata, seringkali lebih kaku daripada beberapa plastik yang lain, lumayan ekonomis, dan bisa

dibuat translusen (bening) saat tak berwarna tapi tidak setransparan polistirena, akrilik maupun

plastik tertentu lainnya. Bisa bula dibuat buram dan/atau berwarna-warni melalui penggunaan

pigmen, Polipropilena memiliki resistensi yang sangat bagus terhadap kelelahan (bahan).

Polipropilena memiliki titik lebur ~160 °C (320 °F), sebagaimana yang ditentukan Differential

Scanning Calorimetry (DSC).

MFR (Melt Flow Rate) maupun MFI (Melt Flow Index) merupakan suatu indikasi berat

molekulnya PP serta menentukan seberapa mudahnya bahan mentah yang meleleh akan mengalir

saat pengolahan berlangsung. MFR PP yang lebih tinggi akan mengisi cetakan plastik dengan

lebih mudah selama berlangsungnya proses produksi pencetakan suntik maupun tiup. Tapi ketika

arus leleh (melt flow) meningkat, maka beberapa sifat fisik, seperti kuat dampak, akan menurun.

Ada tiga tipe umumnya PP: homopolimer, random copolymer dan impact copolymer atau

kopolimer blok. Comonomer yang digunakan adalah etena. Karet etena-propilena yang

ditambahkan ke homopolimer PP meningkatkan kuat dampak suhu rendahnya. Monomer etena

berpolimer acak yang ditambahkan ke homopolimer PP menurunkan kristalinitas polimer dan

membuat polimer lebih tembus pandang.

Page 28: plastik ni

[sunting] Sintesis

Ruas-ruas pendeknya polipropilena, menunjukkan berbagai contoh isotaktik (atas) dan taktisitas

sindiotaktik (atas).

Konsep yang penting untuk memahami hubungan antara struktur polipropilena dengan sifat-

sifatnya adalah taktisitas. Orientasi relatifnya setiap gugus metil (CH3 dalam gambar sebelah

kiri) yang dibandingkan dengan gugus metil di berbagai monomer yang berdekatan punya efek

yang kuat pada kemampuan polimer yang sudah jadi untuk membentuk kristal, sebab tiap gugus

metil memakan tempat serta membatasi pelenturan/pelentukan tulang punggung (backbone

bending).

Seperti kebanyakan polimer vinil yang lain, polipropilena yang berguna tak bisa dihasilkan oleh

polimerisasi radikal dikarenakan lebih tingginya reaktivitas hidrogen alilik (yang mengarah ke

dimerisasi) selama polimerisasi. Bahan yang dihasilkan dari proses itu akan memiliki gugus

metil yang tersusun acak, yang disebut PP ataktik. Kurangnya benah jangkau panjang mencegah

apapun kristalinitas di dalam bahan seperti itu, menghasilkan sebuah bahan amorf berkekuatan

sangat kecil.

Katalis Ziegler-Natta mampu membatasi berbagai monomer mendatang ke sebuah orientasi yang

spesifik, hanya menambahkan monomer-monomer itu ke rantai polimer jika mereka menghadap

ke arah yang benar. Polipropilena yang paling tersedia secara komersil dibuat dengan katalis

Ziegler-Natta, yang menghasilkan polipropilena yang pada umumnya isotaktik (lantai sebelah

atas dalam gambar di atas). Dengan gugus metil konsisten di satu sisi, molekul seperti itu

cenderung melingkar ke dalam bentuk heliks; heliks-heliks ini lalu berjajar bersebelahan untuk

membentuk kristal yang memberikan sifat-sifat yang dinginkan dari sebuah polipropilena

komersial.

Page 29: plastik ni

Sebuah model bola-dan-rantingnya polipropilena sindiotaktik.

Katalis Kaminsky yang terekayasa dengan lebih presisi menawarkan tingkat kendali yang lebih

besar. Didasarkan pada molekul metalosena, katalis ini menggunakan gugus organik untuk

mengendalikan monomer yang ditambahkan, sehingga pilihan katalis yang lebih tepat mampu

menghasilkan polipropilena yang isotaktik, sindiotaktik, atau ataktik, atau bahkan kombinasi dari

ketiga sifat tersebut. Selain kontrol kualitatif tadi, katalis Kaminsky membolehkan kontrol

kuantitatif yang lebih baik, dengan jauh lebih baiknya rasio taktisitas yang diinginkan daripada

teknik Ziegler-Natta sebelumnya. Katalis ini menghasilkan pula distribusi berat molekul yang

lebih sempit daripada katalis Ziegler-Natta yang tradisional, yang mampu meningkatkan

berbagai sifat lebih jauh lagi.

Untuk menghasilkan polipropilena yang elastis, katalis yang menghasilkan polipropilena

isotaktik bisa dibuat, tapi dengan gugus organik yang memengaruhi taktisitas yang ditahan di

tempat oleh sebuah ikatan yang relatif lemah. Setelah katalis menghasilkan polimer pendek yang

mampu berkristalisasi, cahaya dengan frekwensi yang tepat digunakan untuk memecahkan ikatan

yang lemah ini, serta menghilangkan selektivitas katalis sehingga panjang rantai yang tersisa

adalah ataktik. Hasilnya adalah bahan yang pada umumnya amorf dengan kristal-kristal kecil

tersisip di dalamnya.Karena salah satu ujung dari tiap rantai berada di dalam sebuah kristal

sedang sebagian besar panjangnya berada dalam bentuk amorf dan lunak, maka wilayah kristalin

punya kegunaan yang sama dengan vulkanisasi.

[sunting] Mekanisme katalis metalosena

Reaksi kebanyakan katalis metalosena membutuhkan sebuah ko-katalis untuk pengaktifan. Salah

satu ko-katalis yang paling umum digunakan untuk tujuan ini adalah Methylaluminoxane

(MAO)[3]

. Ko-katalis yang lain adalah Al(C2H5)3[4]

. Ada sejumlah katalis metalosena yang bisa

digunakan untuk polimerisasi propilena. (Sejumlah katalis metalosena dipakai untuk proses

industri, sedangkan yang lain tidak, dikarenakan harganya yang tinggi.). Salah satunya yang

paling sederhana adalah Cp2MCl2 (M = Zr, Hf). Katalis yang berbeda bisa menghasilkan polimer

dengan berat molekul serta sifat yang berbeda. Katalis metalosena sedang diteliti secara aktif.

Page 30: plastik ni

Katalis metalosena bereaksi dulu dengan ko-katalis. Jika MAO adalah ko-katalisnya, langkah

pertama adalah menggantikan satu atom Cl di katalis dengan satu gugus metil dari MAO. Gugus

metil di MAO digantikan oleh Cl dari katalis. MAO lalu menghilangkan Cl lainnya dari katalis.

Ini membuat katalis bermuatan positif dan rentan terhadap serangan dari propilena [5]

.

Begitu katalis diaktifkan, ikatan ganda di propena berkoordinasi dengan logamnya katalis. Gugus

metil di katalis lalu bermigrasi ke propena, dan ikatan ganda terputus. Hal ini memulai

polimerisasi. Begitu metil bermigrasi maka katalis bermuatan positif terbentuk kembali dan

propena yang lain berkoordinasi dengan logam. Propena kedua berkoordinasi dan migrasi

berlanjut serta sebuah rantai polimer tumbuh dari katalis metalosena.[6][7]

[sunting] Sejarah

Polipropilena pertama kali dipolimerisasikan oleh Dr. Karl Rehn di Hoechst AG, Jerman, pada

1951, yang tidak menyadari pentingnya penemuan itu. Ditemukan kembali pada 11 Maret 1954

oleh Giulio Natta, Polipropilena pada awalnya diyakini lebih murah daripada polietilena.[8]

[sunting] Penggunaan praktis

Karena polipropilena kebal dari lelah, kebanyakan living hinge (engsel fleksibel tipis yang

terbuat dari plastik yang menghubungkan dua bagian dari plastik yang kaku), seperti yang ada di

botol dengan tutup flip top, dibuat dari bahan ini.

Lembar propilena yang sangat tipis dipakai sebagai dielektrik dalam pulsa berdaya tinggi tertentu

serta kondensator frekuensi radio yang kehilangan frekwensinya rendah.

Kebanyakan barang dari plastik untuk keperluan medis atau labolatorium bisa dibuat dari

polipropilena karena mampu menahan panas di dalam autoklaf. Sifat tahan panas ini

menyebabkannya digunakan sebagai bahan untuk membuat ketel (ceret) tingkat-konsumen.

Wadah penyimpan makan yang terbuat darinya takkan meleleh di dalam mesin cuci piring dan

selama proses pengisian panas industri berlangsung. Untuk alasan inilah, sebagian besar tong

plastik untuk produk susu perahan terbuat dari propilena yang ditutupi dengan foil aluminium

(keduanya merupakan bahan tahan-panas). Seusai produk didinginkan, tabung sering diberi tutup

yang terbuat dari bahan yang kurang tahan panas, seperti polietilena berdensitas rendah (LDPE)

atau polistirena. Wadah seperti ini merupakan contoh yang bagus mengenai perbedaan modulus,

karena tampak jelas beda kekenyalan LDPE (lebih lunak, lebih mudah dilenturkan) dengan PP

yang tebalnya sama. Jadi wadah penyimpan makanan dari polipropilena sering memiliki tutup

yang terbuat dari LDPE yang lebih fleksible agar bisa tertutup rapat-rapat. Polipropilena juga

bisa dibuat menjadi botol sekali pakai untuk menyimpat produk konsumen berbentuk cairan atau

tepung, meksi HDPE dan polietilena tereftalatlah yang umum dipakai untuk membuat botol

semacam itu. Ember plastik, baterai mobil, kontainer penyejuk, piring, dan kendi sering terbuat

dari polipropilena atau HDPE, keduanya memiliki penampilan, rasa, serta sifat yang hampir

sama pada suhu ambien.

Polipropilena merupakan sebuah polimer utama dalam barang-barang tak tertenun. Sekitar 50%

digunakan dalam popok atau berbagai produk sanitasi yang dipakai untuk menyerap air

Page 31: plastik ni

(hidrofil), bukan yang secara alami menolak air (hidrofobik). Penggunaan tak tertenun lainnya

yang menarik adalah saringan udara, gas, dan cair dimana serat bisa dibentuk menjadi lembaran

atau jaring yang bisa dilipat untuk membentuk kartrij atau lapisan yang menyaring dalam batas-

batas 0,5 sampai 30 mikron. Aplikasi ini bisa ditemukan di dalam rumah sebagai saringan air

atau saringan tipe pengondisian udara. Wilayah permukaan tinggi serta polipropilena hidrofobik

alami yang tak tertenun merupakan penyerap tumpahan minyak yang ideal dengan perintang

apung yang biasanya diletakkan di dekat tumpahan minyak di sungai.

Polipropena juga umum digunakan sebagai polipropilena berorientasi dwisumbu atau Biaxially

Oriented polypropylene (BOPP). Lembaran BOPP ini digunakan untuk membuat berbagai

macam bahan seperti clear bag (tas yang transparan). Saat polipropilena berorientasi dwisumbu,

ia menjadi sejernih kristal dan berfungsi sebagai bahan pengemasan untuk berbagai produk

artistik serta eceran.

Polipropilena yang berwarna-warni banyak dipakai dalam pembuatan permadani dan tatakan

untuk digunakan di rumah.[9]

Militer AS pernah menggunakan polipropilena atau 'polypro' untuk membuat lapisan dasar cuaca

dingin seperti kaos lengan panjang atau celana dalam yang panjang. (Saat ini, poliester

menggantikan polipropilena dalam berbagai aplikasi di militer AS.[10]

) Kaos dari polipropilena

tidak mudah terbakar, tapi bisa meleleh yang berakibat pada bekas terbakar pada bagian baju

yang terkena apapun jenis ledakan atau api.[11]

Tali yang terbuat dari polipropilena cukup ringan untuk mengapung di air.[12]

Polipropilena digunakan pula sebagai pengganti polivinil klorida (PVC) sebagai insulasi untuk

kabel listrik LSZH (Low Smoke Zero Halogen) dalam lingkungan ventilasi-rendah, terutama

sekali terowongan. Ini karena PP mengeluarkan sedikit asap serta halogen yang tak bertoksik,

yang akan menghasilkan asam dalam kondisi suhu tinggi.

Polipropilena juga dipakai dalam membran atap sebagai lapisan paling atas kebal airnya sistem

kayu lapis tunggal yang bertentangan dengan sistem bit termodifikasi.

Penggunaan medis dari PP yang paling umum adalah sebagai bahan pembuat benang jahit untuk

operasi yang diberi nama Prolene, yang dibuat oleh Ethicon Inc.

Polipropilena sangat umum digunakan untuk pencetakan plastik dimana ia disuntikkan ke dalam

cetakan dalam keadaan meleleh, membentuk berbagai bentuk yang kompleks pada volume yang

tinggi dan biaya yang relatif rendah. Hasilnya bisa berupa tutup botol, botol, dll.

Polipropilena yang diproduksi dalam bentuk lembaran telah digunakan secara meluas untuk

produksi stationary folder, pengemasan, dan kotak penyimpanan. Warna yang beragam,

durabilitas, serta sifat resistensi PP terhadap debu membuatnya ideal sebagai sampul pelindung

untuk kertas serta berbagai bahan yang lain. Karakteristik tadi juga membuat PP digunakan

dalam stiker kubus Rubik.

Page 32: plastik ni

Polipropilena telah digunakan dalam operasi memperbaiki hernia untuk melindungi tubuh dari

hernia baru di lokasi yang sama. Tambalan kecil dari PP yang diletakkan di lokasi hernia, di

bawah kulit, tidak menyebabkan rasa saki dan jarang ditolak oleh tubuh.

Expanded Polypropylene (EPP) merupakan bentuk busanya polipropilena. Karena kekakuannya

yang rendah, EPP tetap mempertahankan bentuknya sesudah mengalami benturan. EPP

digunakan secara luas dalam miniatur pesawat dan kendaraan yang dikontrol radio lainnya.

Dikarenakan kemampuannya menyerap benturan, EPP menjadi bahan yang ideal untuk pesawat

RC bagi para pemula dan amatir.

[sunting] Rujukan

1. ^ Plastic additives leach into medical experiments, research shows, Physorg.com, 10 November 2008

2. ^ "Researchers raise alarm after chemical leak found in common plastic". www.theglobeandmail.com. Diakses pada 10 November 2008.

3. ^ R. Kleinschmidt et al. Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, 157(2000)83–90 4. ^ Kyung-Jun Chu. Eur. Polym. J. Vol. 34, No. 3/4, pp. 577-580, 1998 5. ^ Session 6 6. ^ Song et al. Macromol. Symp. 2004, 213, 173-185 7. ^ P. Mercandelli et al. Journal of Organometallic Chemistry 692 (2007) 4784–4791. [1] 8. ^ This week 50 years ago in New Scientist, 28 April, 2007, p. 15 9. ^ http://www.fibersource.com/f-tutor/olefin.htm Rug fibers 10. ^ http://peosoldier.army.mil/factsheets/SEQ_CIE_ECWCS.pdf ECWCS Gen. III 11. ^ USAF Flying Magazine. Safety. Nov. 2002. 12. ^ Rope Materials